Nia
-
Upload
astin-setiachasanah -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
description
Transcript of Nia
Proyeksi pendudukPerkiraan jumlah penduduk di masa datang berdasarkan asumsi2 mengenai arah perkembangan mortalitas dan fertilitas di masa datang
KB adalah Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyrakat melalui pendewasaan usia perkawinan,pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, sejahtera, bahagia, dan berkualitas
Fertilitas- Kemampuan seorang wanita untuk menghasilkan kelahiran hidup- Kelahiran hidup
Demografi- ilmu yang mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi
penduduk serta perubahan2nya dan sebab2 perubahan itu, biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mortalitas social atau perubahan status
Baby booming : tingkat kelahiran yang besar / tinggi dan tingkat kematian menurun
FERTILITASFertilitas
1. DefinisiSama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan; missal berteriak, bernapas, jantung berdenyut, dsb.Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D
2. Factor factor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas :
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi 2 yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi di antaranya adalah : struktur umur, struktur perkawinan, umur kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan dan proporsi yang kawin. Faktor non demografi antara lain : keadaan social-ekonomi penduduk, factor psikologi, tingkat pendidikan, perbaikan status perempuan, urbanisasi, industrialisasi. Variabel-variabel diatas dapat berpengaruh secara langsung terhadap fertilitas, ada juga berpengaruh tidak langsung.
Davis dan Blake dalam tulisannya yang berjudul the social structure of fertility : An Analitical framework, menyatakan bahwa faktor-faktor sosial mempengaruhi fertilitas melalui variable antara.
Dalam tulisan tersebut Davis dan Blake juga menyatakan bahwa proses reproduksi seorang perempuan usia subur melalui 3 tahap yaitu : hubungan kelamin, konsepsi, kehamilan dan kelahiran. Dalam menganalisa pengaruh sosial budaya terhadap fertilitas, dapatlah ditinjau faktor2 yang yg mempunyai kaitan langsung dengan ketiga proses di atas.
Factor-factor yang mempengaruhi kemungkinan hubungan kelamin pada usia reproduksi: Umur memulai hubungan kelamin Selibat permanen yaitu proporsi perempuan yang tidak pernah mengadakan
hubungan kelamin Lamanya masa reproduksi yang hilang karena :
1. Perceraian,Perpisahan/ tinggal pergi oleh suami 2. Suami meninggal dunia
Abstinensia sukarela Abstinensia karena terpaksa ( impotensi, sakit, berpisah sementara yang tidak bisa
dihindari) Frekuensi hubungan seks ( tidak termasuk abstinensi )Factor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi : Kesuburan dan kemandulan biologis yang disengaja Menggunakan atau tidak menggunakan alat- alat kontrasepsi :
1. Cara kimiawi dan cara mekanis 2. Cara- cara lain seperti metoda ritma , dan senggama terputus
Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh factor- factor disengaja misalnya sterilisasi
Factor yang mempengaruhi selama kehamilan dan kelahiran : Kematian janin karena factor – factor yang tidak disengaja Kematian janin karena factor – factor yang disengaja
Variable antara
fertilitasFactor sosial
Faktor Sosial
Variabel Antara
Fertilitas
Struktur Sosial Ekonomi:
Tingkat kesTingkat PembTingkat dan fasilitas pddk
Ciri-ciri SosialEkonomi & Kebudayaan:Status migrasi
AgamaKesPddk
Peradapan
Sikap perhubDgn bsr struktur& pmbtkan klg:
Bsr klg idealPreferensi seksBiaya & nilai
anak
Lingkungan:Perbedaan2 Regional &geografis
Ciri-ciri Biososial:
Gizi & KesMortalitas
bayi & anak
Pengetahuan ttg kontrasepsi &
sikap thdkontrasepsi
(or pengeluarankelahiran)
VarAntara
FERTILITAS
Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D
3. Hubungan fertilitas dengan factor kehidupan Ekonomi
semakin tinggi fertilitas maka kebutuhan ekonomi semakin tinggi Sosial
semakin tinggi fertilitas maka semakin tinggi tingkat kriminalitas
Budaya semakin tinggi tingkat fertilitas maka semakin kecil tingkat kepunahan budaya semakin kecil tingkat fertilisasi maka akan terjadi perubahan budaya
Kesehatan reproduksi semakin tinggi fertilitas di suatu Negara mengindikasikan kesehatan reproduksi
yang tinggi di Negara itu Pekerjaan
semakin tinggi tingkat fertilitas, maka nantinya lapangan pekerjaan akan semakin sempit
Produktivitas Pasangan Usia Subur(PUS) semakin banyak jumlah PUS semakin meningkat angka fertilitas semakin tinggi tingkat fertilitas semakin baik produktifitas
Kependudukan semakin tinggi angka fertilitas menyebabkan jumlah penduduk yang tinggi dan
menyebabkan kompleksnya masalah kependudukan4. Macam macam dan Indikator keberhasilan fertilitas
i. angka kelahiran tahunanjumlah kelahiran angka kelahiran kasarangka kelahiran umurangka feretilitas total
ii. angka lahir hidup dan anak masih hidupanak lahir hidup/ children ever born/ALHanak masih hidup / children still living/AMHrasio anak wanita/ child women ratio
iii. paritasiv. keluarga berencana
angka prevalensi kontrasepsiangka tidak terpenuhinya kebutuhan KB
http://www.datastatistikindonesia.com/content/view/300/300/1/6/
5. Factor Yang mempengaruhi penurunan angka kelahiran
a. Pemakaian KBb. Peningkatan usia perkawinan (wanita usia 20th dan laki laki 25th)c. Faktor pendidikan wanita
http://www.organisasi.org/
6. Pengukuran fertilitas kumulatif dan tahunan Def Pengukuran fertilitas kumulatif: mengukur jumlah rata rata anak yang dilahirkan
oleh seseorang perempuan hingga mengakhiri batas usia subur . Def Pengukuran fertilitas Tahunan : mengukur jumlah kelahiran pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut
(Demografi)
7. Macam macam pengukuran fertilitas tahunanA. Tingkat fertilitas kasar
Banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun
Rumus :
a. CBR : Crude Birth Rate atau tingkat kelahiran kasar b. B : jumlah kelahiran pada tahun tertentuc. Pm : penduduk pertengahan tahund. K : bilangan konstan yang biasanya 1000
B. Tingkat fertilitas umum Membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk perempuan usia
subur (15- 49 tahun) Rumus :
a. GFR : tingkat fertilitas umum b. B : jumlah kelahiran c. Pf (15- 49) : jumlah penduduk perempuan umur 15 – 49 tahun pada
pertengahan tahun
C. Tingkat fertilitas menurut umur Membandingkan Jumlah kelahiran bayi pada kelompok umur i dengan jumlah
perempuan kelompok umur I pada pertengahan tahun
CBR = B x k Pm
GFR = B x k Pf (15-49)
ASFRi = Bi x k pfi
a. ASFR : tingkat kelahiran untuk kelompok umur b. Bi : jumlah kelahiran bayi pada kelompok umur i c. Pfi : jumlah perempuan kelompok i pada pertengahan tahun d. K : angka konstan = 1000
D. Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran Untuk mengukur tingggi rendahnya fertilitas suatu Negara
a. BOSFR : tingkat fertilitas menurut ukuran kelahiran b. BOi : jumlah kelahiran urutan ke satu c. Pf (15-49) : jumlah perempuan yang berumur 15 – 49 pertengahan
tahund. K : angka konstan = 1000
Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D
8. Macam macam pengukuran fertilitas kumulatif Tingkat fertilitas total
Jumlah kelahiran hidup laki- laki an perempuan tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan :1. Tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya 2. Tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu
TFR : Total Fertilitas Rates ASFR : Tingkat Fertilitas Menurut Umur ke I dari kelompok berjenjang 5 tahun Å : penjumlahan tingkat fertilitas menurut umur
Gross reproduction ratesJumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksi dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhri masa reproduksinya, seperti tingkat fertilitas total
BOSFR = ∑ Boi x k Pf (15- 49)
GRR= 5 ∑ ASFRfi i
TFR = 5 ∑ ASFRi i
ASFRfi : Tingkat Fertilitas Menurut Umur ke I dari kelompok berjenjang 5 tahun Net reproduction rates
Jumlah kelahiran bayi perempuan oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 perempuan dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan perempuan2 itu sebelum mengakhiri masa reproduksinya
Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D
9. sumber data dari fertilitasDibagi 3 :a. Sensus penduduk
Sensus lengkap pencacahan seluruh penduduk dengan responden kepala rumah tangga. Responden ini memberika informasi mengenai karakteristik demografi anggota rumah tangganya.Sensus sample pencacahan terhadap penduduk yg tinggal dalam rumah tangga terpilih. Untuk pencacahan sample telah dipilih sejumlah wilayah, kemudian dari setiap wilayah tersebut dipilih sejumlah rumah tangga.
. Ciri khas sensus penduduk, Pertama : bersifat individu yang berarti informasi demografi dan sosial ekonomi yang dikumpulkan bersumber dari individu baik sebagai anggota rumah tangga maupun sebagai anggota masyrakat. Kedua, bersifat universal yg berarti pencacahan bersifat menyeluruh. Ketiga, pencacahan diselenggarakan serentak diseluruh negara. Keempat, sensus penduduk dilaksanakan secara periodik yaitu pada tiap2 tahun yg berakhiran angka kosong. Agar hasil sensus penduduk dari beberapa negara dapat diperbandingkan, PBB menetapkan bahwa informasi kependudukan minimal yg harus ada dalam tiap2 sensus penduduk adalah sbb :
o Geografi dan migrasi penduduk
o Rumah tangga
o Karakteristik sosial dan demografi
o Kelahiran dan kematian
o Karakteristik pendidikan
o Karakteristik ekonomi
b. Registrasi penduduk
NRR = ∑ ASFRfi x n L x
i I O
Mencatat kejadian2 kependudukan yg terjadi setiap saat, spt kelahiran, kematian, mobilitas penduduk keluar dan mobilitas penduduk masuk, baik itu permanent maupun non permanent. Catatan mobilitas penduduk permanent lebih lengkap dibanding dengan mobilitas penduduk non permanent. Orang2 yg pindah domisili harus mempunyai surat pindah dari daerah asal, selanjutnya disampaikan pada kantor kelurahan/desa dimana mereka akan menetap.
c. Survey pendudukData mobilitas penduduk bias juga didapatkan dari penelitian survey yg dilaksanakan disuatu wilayah. Misalnya survey mobilitas tenaga kerja dari Lombok menuju Malaysia. Data mobilitas penduduk yg dihasilkan dari survey lebih bervariasi daripada yg didapat dari sensus penduduk dan registrasi penduduk. Umumnya penelitian mobilitas penduduk yg dilaksanakan oleh instansi, lembaga tertentu, atau perseorangan berskala mikro. Biasanya yg diteliti aspek2 ekonomi, proses, dan dampak moobilitas terhadap tingkat ekonomi rumah tangga daerah asal. Ada 2 pendekatan dalam mendapatkan data tentang mobilitas penduduk di suatu daerah, yaitu pendekatan retrospektif adalah menanyakan riwayat mobilitas penduduk yg dilaksanakan oleh pelaku mobilitas yg telah kembali ke daerah asal serta pendekatan prospektif.
( Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra,Ph.D, hal 188 )
10. indicator fertilitas 1. Angka Kelahiran Tahunan (current fertility)
a. Jumlah KelahiranJumlah kelahiran adalah banyaknya kelahiran hidup yang terjadi pada waktu
tertentu di wilayah tertentu. b. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate – CBR)
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama.
c. Angka Kelahiran Menurut Umur Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka
yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun.
d. Angka fertilitas TotalAngka Fertilitas Total (Total Fertility Rate/TFR) adalah rata-rata anak yang
dilahirkan seorang wanita selama masa usia suburnya.
2. Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup (AMH) a. Anak Lahir Hidup (ALH) atau Children Ever Born(CEB)
Banyaknya kelahiran hidup dari sekelompok atau beberapa kelompok wanita selama masa reproduksinya.
b. Anak Masih Hidup (AMH) atau Children Still Living (CSL) Jumlah anak yang masih hidup yang dimiliki seorang wanita sampai saat
wawancara dilakukan.
c. Rasio Anak-Wanita atau Child Women Ratio (CWR)Rasio Anak Wanita atau Child-Woman Ratio (CWR) adalah rasio antara jumlah
anak di suatu tempat pada suatu waktu dengan penduduk perempuan usia 15-49 tahun. Batasan usia anak adalah 5 tahun atau 10 tahun kebawah. Jumlah anak berumur 5 tahun kebawah mencerminkan kelahiran selama 5 tahun sebelum pencacahan, sedangkan jumlah anak berumur 10 tahun kebawah mencerminkan kelahiran selama 10 tahun sebelum pencacahan.
3. Paritas(jumlah anak yang telah di punyai oleh wanita)Pariitas adalah jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita[1]. Dari pola paritas
wanita dalam suatu wilayah akan diketahui bagaimana pola dan norma fertilitas yang dianut.
4. Keluarga Berencanaa. Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi (CPR)
Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi adalah angka yang menunjukkan berapa banyaknya PUS yang sedang memakai kontrasepsi pada saat pencacahan dibandingkan dengan seluruh PUS. Angka Prevelensi Kontrasepsi ini sering disebut dengan CPR (Contraceptive Prevalence Rate).
b. Angka tidak terpenuhinya kebutuhan KB (Unmet-need)
Sumber : http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/333/333/1/4/
11. masalah2 pengukuran fertilitas a. Angka kelahiran dikaitkan dgn kelahirn yg meliputi suatu periode tertentub. Kelahiran selalu melibatkan pria dan wanitac. Suatu kelahiran yg terjadi pd umur 80 tahun menghasilkan kelahiran yg banyak (a multiple
birth)d. Penyebut angka kelahiran menyangkut jmlh penduduk yg menghadapi resiko,
kenyataannya sangat sulit dihitung
Reit mortalitas
Variable antara
Norma mengenai variable antara
Norma mengenali besar keluarga
Struktur social ekonomi
fertilitas
lingkungan
e. Perbedaan antara kelahiran hidup dan kelahiran mati biasanya sulit diklasifikan secara konsisten
f. Perkawinan merupakan peristiwa yg dpt terjadi lebih dari satu kali.
12. model analisa sosiologi tingkat fertilitas
Rusli, Said. Pengantar Ilmu Kependudukan. 13. pengaruh fertilitas terhadap :
a. ekonomi semakin tinggi fertilitas maka kebutuhan ekonomi semakin tinggi
b. social semakin tinggi fertilitas maka semakin tinggi tingkat kriminalitas
c. budaya semakin tinggi tingkat fertilitas maka semakin kecil tingkat kepunahan budayasemakin kecil tingkat fertilisasi maka akan terjadi perubahan budaya
d. kesehatan reproduksi semakin tinggi fertilitas di suatu Negara mengindikasikan kesehatan reproduksi yang tinggi di Negara itu
e. produktifitas PUS semakin banyak jumlah PUS semakin meningkat angka fertilitas semakin tinggi tingkat fertilitas semakin baik produktifitas
f. pekerjaan semakin tinggi tingkat fertilitas, maka nantinya lapangan pekerjaan akan semakin sempit
g. kependudukan
semakin tinggi angka fertilitas menyebabkan jumlah penduduk yang tinggi dan menyebabkan kompleksnya masalah kependudukan
PROYEKSI PENDUDUK1. Teori kependudukan
a. Kelompok pertama terdiri dari : a. aliran Malthusian. Aliran Malthusian dipelopori oleh Thomas Robert Malthus
menyatakan bahwa : penduduk (seperti juga tumbuh-tumbuhan dan binatang) apabila tidak
ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini
manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Apabila tidak diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk.
Preventive Checks
(lewat penekanan kelahiran)
Positive Checks
(lewat proses kematian)
Moral Restraint Vice Vice Misery
(pengekangan diri) (Usaha Pengurangan (Segala Jenis (Keadaan yang
kelahiran) Pencabutan Nyawa)menyebabkan
kematian)
Segala usaha Pengguguran Pembunuhan Epidemi
mengekang nafsu Kandungan anak-anak Bencana alam
Seksual Homoseksual Pembunuhan Peperangan
Penundaan Promiscuity orang-orang cacat Kelaparan
Perkawinan Adultery Pembunuhan Kekurangan
Penggunaan alat-alat kontrasepsi*
orang-orang tua Pangan
b. aliran Neo Malthusian dipelopori oleh Garreth Hardin dan Paul Ehrlich. menyatakan bahwa :tidak sependapat dengan Malthus bahwa mengurangi jumlah penduduk cukup dengan moral restraint saja. Untuk keluar dari perangkap Malthus, mereka menganjurkan menggunakan semua caracara "preventive checks" misalnya dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi untuk mengurangi jumlah kelahiran, pengguguran kandungan
b. Kelompok kedua terdiri dari :a. penganut aliran Marxist yang dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels.
mereka tidak sependapat dengan Malthus. Menurut Marx tekanan penduduk yang terdapat di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan penduduk terhadap kesempatan kerja.
c. Kelompok ketiga terdiri dari :a. pakar-pakar teori kependudukan mutakhir yang merupakan reformulasi teori-teori
kependudukan yang ada ( John Stuart Mill, Arsene Dumont dan Emile Durkheim)DEMOGRAFI UMUM, Prof. Ida Bagoes Mantra, PH.D
2. Proyeksi kependudukan Perkiraan jumlah penduduk di masa datang berdasarkan asumsi2 mengenai arah
perkembangan mortalitas dan fertilitas di masa datang Data dasar yang diperlukan untuk pembuatan proyeksi penduduk adalah sebagai
berikut : Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin sebagai data
dasar pembuatan proyeksi penduduk. Besar dan perkembangan angka kelahiran, kematian dan migrasi
penduduk. Tabel kematian yang sesuai dengan perkembangan komponen demografi
pada periode proyeksi tersebutDemografi Umum Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D
- Asumsi yang digunakan untuk menentukan perkiraan penduduk Indonesia 1. TFR Indonesia menurun sesuai dengan tren masa lampau dan
diproyeksikan akan mencapai NRR =1 pada akhir Pelita 9 ( tahun 2013 ). Dengan demikian TFR Indonesia turun dari 2,593 pada periode 1995-2000 menjadi 2,382 pada periode 2000-2005.
2. IMR Indonesia menurun sesuai dengan tren di masa lampau dan diproyeksikan akan mencapai IMR=20 pada akhir PJPII. IMR Indonesia akan turun dari 51 pada tahun 1991 menjadi 36 pada tahun 2002.
3. Migrasi International neto dapat diabaikan (diasumsikan sama dengan nol), karena orang yang keluar masuk Indonesia diperkirakan seimbang dan relative sangat kecil dibandingkan dengan penduduk Indonesia.
Demografi Umum Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D
TUJUAN KB
1. tujuan diadakannya KB 10 1A. Tujuan Umum :
Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta kehiarga kecil yang bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang menjadi dasar bagi temrujudnya macyarakat yang sejahtera melalui pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia, guns menyongsong tiaggal landas pembangunan pub Repelita. VI.
B. Tujuan Khusus :1. Meningkatkan kesadaran masyarakat/keluarga dalam penggunaan alat kon-
trasepsi.
2. Menurunnya jumlah angka kematian bayi.
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat/keluarga dengan cara penjarangan kelahiran bayi
Pedoman Praktis PELAKSANAAN KERJA DI PUSKESMAS, Dr.H.M.Kartiko Waloejono,M.Kes, BAPELKES SALAMAN, MAGELANG
DEMOGRAFI
1. Definisi Ilmu yang mempelajari penduduk suatu wilayah dr segi jumlah , struktur jumlah,
komposisi dan perkembangannya (perubahannya) Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982)
Studi matematik & statistik thd jumlah , komposisi , distribusi spasial dr penduduk manusia , dan perubahan perubahan dr aspek tsb selalu terjadi akibat proses fertilitas , mortalitas , perkawinan , migrasi dan mobilitas social D.J. Bogue (1969) & Philip M. Hauser & Duddley Duncan (1959)
2. Factor penarik dan pendorong migrasi
Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah:
Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian.
Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit).
Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.
Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau
panjang atau adanya wabah penyakit.
Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah:
Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.
Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim,
perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan
sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar.
www.datastatistik-indonesia.com