NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI -...

130
NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI Studi Kasus Tentang Konflik Nelayan di Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jenepoto, Sul-Sel SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelas sarjana pada Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin OLEH : IRFAN E51111255 DEPARTEMEN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018

Transcript of NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI -...

Page 1: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI

Studi Kasus Tentang Konflik Nelayan di Kecamatan Tarowang,

Kabupaten Jenepoto, Sul-Sel

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelas sarjana pada

Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin

OLEH :

IRFAN

E51111255

DEPARTEMEN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2018

Page 2: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi
Page 3: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi
Page 4: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

i

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh terjadinya persaingan antar

nelayan di Kecamatan Tarowang dimana persaingan bukan hanya pada alat

tangkap namun karena adanya penggunaan ilmu gaib merugikan. Ilmu gaib

ini digunakan untuk mengalahkan orang yang dianggap sebagai pesaingnya.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk

mendeskripsikan bagaimana sistem pengetahuan masyarakat nelayan

tentang pangngissengang kodi, mengapa pangngissengang kodi digunakan

dalam persaingan penangkapan ikan, bagaimana dampak penggunaan

pangngissengang kodi dalam hubungan masyarakat nelayan dan bagaimana

mekanisme penyelesain konflik akibat ni patabai pangngissengang kodi.

Berdasarkan hasil analisis pengetahuan nelayan tentang

pangngissengang kodii sangat beragam mulai dari jenis, cara melakukan,

dan media yang digunakan. Adapun beberapa alasan nelayan menggunakan

pangngissengang kodi bukan hanya pada persoalan persaingan yang

menyebabkan terjadinya konflik, namun konflik yang terjadi ditutupi dengan

gaya hubungan yang halus namun kedua pihak sadar bahwa dirinya sedang

berselisih. konflik ini dapat terselesaikan dengan cara di biarkan saja hingga

terlupakan dan juga terdapat momen seperti momen lebaran.

Kata Kunci: persaingan, nelayan, ilmu gaib

Page 5: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

ii

ABSTRACT

This research is based on the competition between fishermen in

Tarowang district where competition is not only in fishing gear but because of

the use of occult knowledge is detrimental. Witchcraft is used to beat people

who are considered as competitors.

This research uses qualitative research method to describe how

knowledge system of fisherman society about pangngissengang kodi, why

pangngissengang kodi used in fishing competition, how the impact of using

pangngissengang kodi in relation of fisherman society and how mechanism of

conflict settlement caused by ni patabai pangngissengang kodi.

Based on the results of knowledge analysis of fishermen about

pangngissengang kodi very diverse ranging from type, way of doing, and

media used. As for some reasons fishermen use pangngissengang kodi not

only on the issue of competition that causes the conflict, but the conflict is

covered with a subtle relationship style but both parties are aware that he is

at loggerheads. this conflict can be solved in a way let alone until forgotten

and also there are moments like moments Eid.

Keywords: competition, fisherman, witchcraft

Page 6: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas berkat rahmat dan

hidayah Allah SWT penyusunan skripsi dengan judul “Ni Patabai

Pangngissengang Kodi Studi Kasus Tentang Konflik Nelayan Di

Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto, Provensi Sulawesi

Selatan” dapat diselesaikan. Adapun Penulisan skripsi ini diajukan sebagai

salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pada Departemen

Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik, Universitas Hasanuddin.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan

skripsi, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik dari

berbagai pihak yang dapat membangun,Terwujudnya skripsi ini tidak lepas

dari partisipasi dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Kedua orangtua penulis, Sakkir dan Rosmiah, yang telah

membesarkan penulis dengan sangat tulus serta tak henti-hentinya

memberikan dukungan, doa, nasehat, dan motivasi hingga sampai

detik ini penulis tetap ingin dan bersemangat dalam menyelesaikan

studi.

2. Terimakasih kepada saudara-saudara saya Irwan Sakkir S.Ikom, Irsan

Sakkir, dan Irmawati Sakkir.

3. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, selaku rektor Universitas

Hasanuddin.

4. Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar beserta

Page 7: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

iv

seluruh staff yang telah memberikan pelayanan birokrasi fakultas

selama saya berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.

5. Prof. Dr. Supriadi Hamdat, MA selaku Ketua Departemen Antropologi

Program Studi S1 Universitas Hasanuddin yang melalui kritikan-

kritikan beliau membantu penulis menyadari kelemahan dan

kekurangan yang ada.

6. Prof. Yamin Sani, MS dan Muhammad Neil, S. Sos, M. Si, selaku

Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak memberikan

arahan serta nasehat dalam selama proses penelitian dilakukan.

7. Kepada seluruh dosen-dosen penguji atas kritik dan sarannya,

Dr. Safriadi S.IP. M.Si, Dr. Tasrifin Tahara, M.Si dan Dra. Hj.

Nurhadelia F.L, M.Si.

8. Seluruh Dosen Jurusan Antropologi yang telah memberikan ilmu

dengan tulus dan ikhlas. Terkhusus kepada Dr. Munsi Lampe, MA, Dr.

Muh Basir Said, MA, Prof. Dr. H. Hamka Naping, MA, Prof. H

Pawennari Hijjang, MA, Dr. Tasrifin Tahara, M.Si, Ahmad Ismail,

S.Sos, M.Si, dan Icha Musyawirah Hamka, S.Sos, M.Si, dan Dr. Ansar

Arifin, M.S.

9. Seluruh mahasiswa Jurusan Antropologi angkatan 2011 yang telah

mendukung dan memberikan bantuan selama saya berkuliah.

10. Seluruh adik-adik mahasiswa jurusan antropologi angkatan 2012,

2013. 2014, 2015 dan 2016

11. Seluruh Alumni Antropologi terkhusus kepada, Kak Andi ikbal, Kak

roni, Kak Ramlan, dan kak ucup yang telah memberikan kritik dan

saran selama proses penulisan dilakukan.

12. Seluruh warga pondok 73, ical, aslan, april, ciwank, Akbar dan Kak

Ikbal yang selalu membantu penulis.

13. Seluruh teman-teman di KURENAL tanpa terkecuali yang selalu

memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan studi

Page 8: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

v

14. Kepada Devi Juliani Akil, R.A Gemilang Rezki, Amitha, dan Auliah

Yafi yang selalu mengingatkan penulis.

Serta seluruh pihak yang ikut membantu, baik secara langsung maupun

tidak langsung. Penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah membalas

kebaikan-kebaikan mereka dengan setimpal. Amin.

Makassar,27 Agustus 2017

IRFAN

Page 9: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

vi

DAFTAR ISI

SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK…………………………………………………………………..………. i

ABSTRACT………………………………………………………………………....ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………….…...iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………….……..iv

DAFTAR TABEL…………………………………………………………..……….v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………..………….…1 B. Fokus Penelitian…………………………………………………….……...4 C. Tujuan Penelitian………………………………………………………...…5 D. Manfaat Penelitian…………………………………………………..……...5 E. Metode Penelitian……………………………………………………..…....6 F. Sistematika Penulisan…………………………………………..………..12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konflik dan Persaingan…………………………………………………..13 B. Pengetahuan Lokal dan Ilmu Gaib……………….……………………..22 C. Mimpi……………………………………………………………..………...40 D. Kasus-Kasus Konflik Nelayan…………………………………………...42

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Lokasi dan Lingkungan Alam………………….…………………………46 B. Kependudukan………………………………….………….………………49 C. Mata Pencaharian…………………………….………….………………..54 D. Aktifitas Keseharian Nelayan…………………………….………………58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN

A. Pengetahuan Nelayan Tarowang Tentang Pangngissengang Kodi...62 B. Pelaku dan Korban Pangngissengang Kodi…………………………....97 C. Dampak Sosial Pangngissengang Kodi………………………….……105 D. Mekanisme Penyelesaian Konflik……………………………………...110

Page 10: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

vii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………….115 B. Saran………………………………………………………………………116

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..118

Page 11: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1............................................................................................................11

Tebel 2............................................................................................................50

Tabel 3............................................................................................................52

Tabel 4............................................................................................................53

Tabel 5............................................................................................................55

Page 12: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

1 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketertarikan sarjana antropologi mengenai penggunaan ilmu gaib

dalam kehidupan suatu masyarakat sudah lama ada. Ilmu gaib dalam

pandangan antropologi merupakan hasil dari pengembangan pengetahuan

manusia untuk memecahkan masalah. Tidak mampunya pengetahuan

manusia mengatasi sebagian masalah yang dihadapinya mendorong

manusia mengembangkan magic atau ilmu gaib. Magic adalah semua

tindakan manusia untuk mencapai sesuatu dengan menggunakan kekuatan-

kekuatan alam dan luar lainnya. (Koentjaraningrat 1980:54). Pada

perkembangan selanjutnya, karena magis juga dipandang tidak dapat

menyelesaikan sebagian masalah yang dihadapi manusia maka mulailah

timbul kesadaran bahwa di alam ini ada mahluk kasat mata yang

menempatinya sebagian alam. Mulailah manusai mencari hubungan dengan

mahluk-mahluk halus tersebut dan timbullah religi. Religi adalah segala

sistem tingkah laku manusia untuk memproleh sesuatu dengan cara

memasrahkan diri kepada penciptanya.

Sebagai suatu kesatuan sosial, masyarakat nelayan hidup, tumbuh,

dan berkembang di wilayah pesisir atau wilayah pantai. Dalam konstruksi

Page 13: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

2 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

sosial masyarakat di kawasan pesisir, masyarakat nelayan merupakan

bagian dari konstruksi sosial tersebut, meskipun disadari bahwa tidak semua

desa-desa di kawasan pesisir memiliki penduduk yang bermata pencaharian

sebagai nelayan. Walaupun demikian, di desa-desa pesisir yang sebagian

besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan, petambak, atau

pembudidaya perairan, kebudayaan nelayan berpengaruh besar terhadap

terbentuknya identitas kebudayaan masyarakat pesisir secara keseluruhan

(Ginkel dalam Kusnadi, 2010).

Pada dasarnya penggolongan sosial dalam masyarakat nelayan

dapat ditinjau dari tiga sudut pandang (Kusnadi, 2002) yaitu: Pertama, dari

segi penguasaan alat-alat produksi atau peralatan tangkap (perahu, jaring

dan perlengkapan yang lain), maka struktur masyarakat nelayan dapat

dikategorikanmenjadi nelayan pemilik dan nelayan buruh. Nelayan buruh

tidak memiliki alat-alat produksi, hanya menyumbangkan jasa tenaganya

dengan memperoleh hak-hak yang sangat terbatas. Kedua, ditinjau dari

tingkat skala investasi modal usahanya, struktur masyarakat nelayan terbagi

ke dalam nelayan besar dan nelayan kecil. Disebut nelayan besar, karena

jumlah modal yang diinvestasikan dalam usaha perikanan relatif banyak,

sedangkan pada nelayan kecil justru sebaliknya. Ketiga, dipandang dari

tingkat teknologi peralatan tangkap yang digunakan, masyarakat nelayan

terbagi kedalam kategori nelayan modern dan nelayan tradisional. Nelayan-

Page 14: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

3 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

nelayan modern menggunakan teknologi penangkapan yang lebih canggih

dibandingkan dengan nelayan tradisional.

Dalam pemanfaatan sumberdaya laut, perilaku eksploitatif yang

takterkendali berimplikasi luas terhadap kelangkaan sumberdaya perikanan

dan kemiskinan nelayan. Di samping itu, kompetisi antar nelayan dalam

memperebutkan sumberdaya perikanan terus meningkat, sehingga

berpotensi menimbulkan konflik secara eksplosif di berbagai wilayah

perairan, khususnya di kawasan yang menghadapi kondisi

overfishing(tangkap lebih). Kondisi-kondisi umum yang secara tidak langsung

dapat mempengaruhi timbulnya konflik nelayan (Kusnadi, 2010).

Kompetisi terjadi dalam penggunaan teknologi alat tangkap juga

perebutan sumber daya di lokasi wilayah penangkapan (fishingground)

Pemanfaatan teknologi penangkapan sangat tergantung pada kemampuan

modal dan ketrampilan nelayan dalam menggunakannya. Tidak semua

lapisan masyarakat dapat memanfaatkan teknologi penangkapan modern.

Sementara laut sebagai sumber daya milik bersama (common property

resources) tidak memiliki batasan wilayah yang jelas (Syaiful, 2013).

Kalau manusia dalam hidupnya tak dapat mencapai keinginannya,

atau maksud dan tujuannya, karena ia sampai kepada batas kemampuan

sistem pengetahuan atau ilmu pengetahuan, maka ia sering akan mencari

usaha lain untuk mencapai kehendaknya, lari ke religi atau agama, dan

berdo’a kepada ruh-ruh, dewa-dewa, atau tuhan, untuk mendapat apa yang

Page 15: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

4 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

diingininya itu, tetapi lebih sering ia akan lari ke ilmu gaib (Koentjaraningrat,

1974).

Pada masyarakat nelayan khususnya di Kecamatan Tarowang

Kabupaten Jeneponto, penggunaan ilmu gaib sering dilakukan. Masyarakat

lokal Tarowang menyebut ilmu gaib sebagai pangngissengang kodi yang jika

di artikan dalam Bahasa Indonesia berarti pengetahuan tidak baik.

Pangngissengang kodi ini digunakan dalam persaingan penangkapan ikan.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa pada masyarakat nelayan di

Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto menggunakan ilmu gaib

sebagai media dalam persaingan penangkapan ikan. Hal ini yang menjadi

alasan penulis mengambil judul : “ Ni’ PatabaiPanggissengang Kodi ” Studi

Kasus Tentang Konflik Nelayan di Kecamatan Tarowang Kabupaten

Jeneponto, Sul-Sel.dalam penelitian ini penulis ingin melihat persaingan yang

berubah menjadi konflik dan mekanisme penyelesaian konflik antar nelayan.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada proposal

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sistem pengetahuan masyarakat nelayan tentang

pangngissengang kodi?

2. Mengapa praktek magis tersebut dipergunakan dalam persaiangan

penangkapan ikan?

Page 16: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

5 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

3. Bagaimana dampak dari penggunaannya dalam hubungan antar nelayan

dalam masyarakat?

4. Bagaimana mekanisme penyelesaian konflik yang diakibatkan?

C. Tujuan Penelitian

Berpedoman pada rumusan masalah, penelitian ini bertujuan:

1. Mengetahui bagaimana sistem pengetahuan masyarakat nelayan

mengenai pangngissengang kodi.

2. Mengetahui mengapa pangngissengang kodi digunakan dalam

persaingan penangkapan ikan.

3. Mengetahui bagaimana dampak penggunaan pangngissengang kodi

dalam hubungan masayarakat nelayan.

4. Mengetahui mekanisme penyelesaian konflik akibat ni’patabai

pangngissengang kodi.

D. Manfaat Penelitian

Secara akademis, untuk memperluas kajian-kajian antropologi

mengenai konflik nelayan dan sumbangsi pemikiran bagi Pemerintah Daerah

yang dapat digunakan sebagai pengetahuan atau bahkan menjadi salah satu

sisi pertimbangan pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir dan

masyarakat nelayan (sumberdaya manusia) khususnya dalam bidang

ekonomi, sosial dan buadaya di Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto,

Sulawesi Selatan.

Page 17: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

6 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

E. Metode Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan harapan

dapat mengambarkan secara jelas dan sistematis kepada pembaca

mengenai konflik yang terjadi antar nelayan di Kecamatan Tarowang

Kabupaten Jeneponto, Sul-Sel.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan

metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang yang

diteliti (Bogdan dan Taylor, dalam Moleong, 2011: 4). Penelitian ini bersifat

kualitatif dengan metode penulisan deskritif, yang bertujuan menjelaskan dan

mendeskripsikan; bagaimana pengetahuan nelayan tentang

pangngissengang kodi yang kemudian memicu terjadinya konflik dan

bagaimana model peyelesainnya. sehingga dibutuhkan beberapa teknik

pengumpulan data, agar penelitian yang dilakukan dapat memperoleh data

yang penulis butuhkan. Peneliti memilih menggunakan pendekatan kualtitatif

agar dapat mengurai fakta-fakta yang terjadi secara alamiah dengan

menggambarkan secara rinci semua aktifitas yang terjadi pada nelayan.

Page 18: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

7 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto,

Sulawesi Selatan, yang merupakan salah satu wilayah pesisir dengan jumlah

nelayan yang cukup banyak. Jarak dan waktu tempuh dari Kota Makassar

menuju Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Seelatan

adalah, sekitar ±120 km dengan waktu tempuh ±3-4 jam dengan

menggunakan motor atau mobil dengan kecepatan 70-80 km/jam.

Faktor utama dari dipilihnya Kecamatan Tarowang sebagai lokasi

penelitian, disebabkan karena di lokasi ini penulis mendengar issu adanya

penggunaan ilmu gaib yang dapat merugikan seseorang. Adapun penelitian

ini mulai di lakukan pada tanggal 21 april sampai dengan 21 juli 2016.

3. Teknik Penentuan Informan

Informan dalam penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive)

dengan criteria mereka yang pernah atau sedang menjadi korban dan pelaku.

Menemukan korban maupun pelaku sangatlah sulit karena objek penelitian

ini sangat sensitive. Sangat sulit menemukan orang yang ingin membahas

masalah pangissengang kodi dari keduanya, pelaku dan korban. Karena itu

peneliti memulainya dari salah satu keluarga peneliti sendiri yang diketahui

penah mengalami masalah yang menjadi focus penelitian. Dari informan

pertama diperoleh keterangan awal secara umum mengenai pangissengang

kodi yang menimpanya, dan dari beliau dilanjutkan ke informan kedua dan

Page 19: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

8 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

seterusnya yang diketahui dari informan pertama. Informan dalam penelitian

ini dipilih berdasarkan krtiteria sebagai berikut; (1) laki-laki yang bekerja

sebagai nelayan dan pernah menjadi korban atau pelaku, (2) nelayan atau

masyarakat umum yang memiliki pengetahuan tentang pangngissengang

kodi dan (3) mereka yang dilibatkan dalam penggunaan dan penyembuhan

jika terkena. Berdasarkan informasi dan informan pertama, pedoman

wawancara yang sudah disiapkan sebelumnya direvisi dengan memasukkan

pertanyaan-pertanyaan yang tidak difikirkan sebelumnya.

Selama penelitian berlangsung tidak dipastikan berapa jumlah

informan yang akan ditemui, mengingat masalah ini adalah masalah yang

sensitif dan dapat membuka luka baru yang bisa mempengaruhi hubungan

yang mungkin sudah baik. Karena itu diputuskan untuk menggunakan

snowball, dimana peneliti mencari satu informan yang di ketahui sering

menggunakan pangngissengang kodi dan satu informan yang pernah atau

sedang terkena pangngissengang kodi melalui informan pertama, setelah

peneliti menemukan dua nelayan yang menjadi informan peneliti kembali

mencari informan melalui informan yang telah di sarankan oleh informan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua metode

utama yaitu:

Page 20: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

9 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

1. Observasi

Pengamatan dilakukan terutama pada pemukiman penduduk dan

lokasi dimana perahu-perahu nelayan ditambatkan. Juga pada lokai-lokai

dimana nelayan dan warga sering berkumpul dan memperbaiki kapal

mereka. Pemilihan lokasi tersebut adalah untuk mencoba mereka aktifitas

pelaku ketika melakukan aksinya dan cara nelayan mengawasi perahu

mereka. Observasi mulai di lakukan pada hari ke dua peneliti berada di

lokasi penelitian pada pagi hari sekitar pukul 07:00 s/d 12:00 dan di

lanjutkan pada sekitar pukul 14:00 s/d 17:00. Tetapi karena ditemukan

data bahwa pelaku umumnya aktif pada malam hari, maka peneliti juga

melakukan observasi pada malam hari terutama pada pukul 19:00 s/d

21:00. Saat tersebut merupakan waktu dimana para nelayan mulai

melakukan aktifitas mempersiapkan keerangkatan mereka ke laut atau

memeriksa kapal sebelum tidur. Pengamatan terhadap aktifitas tersebut

akan memberikan pemahaman terhadap bentuk-bentuk perilaku nelayan

dalam memeriksa perahu dan bagian mana yang diperiksa. Juga untuk

melihat cara-cara mereka mengantisipasi agar tidak menjadi korban.

Pengamatan juga dilakukan ketika nelayan kembali dari laut yang

berlangsung pada pagi hingga siang hari dan menjalankan aktifitas rutin

seperti melepas ikan dari jaring, mencuci dan membersihkan jaring,

memperbaiki jaring yang robek dan meletakkannya kembali ke perahu.

Sedangkan di sore hari peneliti mengamati nelayan yang sedang bersiap

Page 21: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

10 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

untuk melakukan penangkapan ikan, kemudian di lanjutkan pada malam

hari dimana aktifitas bongkar ikan di lakukan. Selain mengamati aktifitas

nelayan di labuang peneliti juga mengamati aktifitas orang-orang yang

berada di tempat tersebut untuk melihat bentuk-bentuk interaksi yang

terjadi.

2. Wawancara

Wawancara awal tidaklah terlalu sulit karena informan merupakan

keluarga peneliti. Informan mengenal peneliti dengan baik dan peneliti

mampu menggunakan dan mengerti bahasa Makassar sehingga

komunikasi menjadi lebih mudah. Tetapi untuk beberapa informan lainnya

peneliti dibantu oleh keluarga untuk membuka komunkasi. Setelah

perkenalan maka peneliti mulai mendatangi informan ketika sedang

berada di perahu atau langsung ke rumahnya. Wawancara dimulai

dengan penyampaian maksud peneliti dan apa yang akan dilakukan,

sambil mengamati perilaku informan jika menunjukkan tanda-tanda

keberatan atau penolakan. Karena itu wawancara awal dilakukan dengan

santai dan hanya membicarakan masalah umum saja dan tidak langsung

melakukan indeepth interview. Setelah melihat bahwa informan tidak

menolak atau menunjukkan penolakan maka wawancara yang lebih

serius dilakukan. Karena masalah ini sangat sensitif untuk dibicarakan

pada situasi yang terbuka, maka rata-rata wawancara informan dilakukan

Page 22: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

11 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

sesuai perjanjian yang dbuat meliputi tempat dan waktu, namu dapat

berubah jika informan merasa tidak nyaman.

Informan pertama adalah keluarga peneliti sendiri setelah beliau

digunakan snowball sampling berdasarkan petunjuk informan pertama.

Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai enam informan daam dua

kategri yaitu: tiga nelayan yang memiliki pengetahuan tentang pangngissengang

kodi (pelaku) dan tiga orang nelayan yang pernah terkena pangngissengang

kodi (korban), namun salah satu nelayan yang masuk dalam kriteria pelaku tidak

bersedia untuk memberikan informasi.

Tabel :1 Responden

No INISIAL INFORMAN

JENIS KELAMIN

KETERANGAN INFORMASI

1 HM Laki-Laki Korban 2 DM Laki-Laki Korban 3 RF Laki-Laki Utama / Korban 4 NY Laki-Laki Pelaku 5 MR Laki-Laki Pelaku 6 SL Laki-Laki Pelaku

Adapun kendala dalam wawancara terbatasnya pengetahuan

peneliti tentang istilah-istilah dalam Bahasa Makassar yang digunakan

oleh informan, sehingga peneliti harus mempertanyakan kembali maksud

dari jawaban informan atau dengan meminta beberapa contoh yang

dapat membantu mengerti maksud informan.

Page 23: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

12 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Rata-rata wawancara mendalam (indeppth interview) dilakukan

pada malam hari sekitar pukul 20:00 di rumah informan dengan nada

suara yang sangat kecil. Terdapat beberapa alasan mengapa wawancara

harus di lakukan di malam hari dan memilih rumah informan yaitu (1)

pada pagi hingga sore hari informan melakukan aktifitasnya sebagai

nelayan, dan (2) masalah yang sedang diteliti juga merupakan masalah

sensitif yang tidak boleh diketahui oleh nelayan lain.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Merupakan bagian awal yang berisi penjelasan tentang Latar

belakang, Fokus, Tujuan, Manfaat Penelitian, dan Metode

penelitian, serta sistematika penulisan laporan akhir.

BAB II : Bagian ini berisi review artikel yang berhubungan dengan topik

penelitian ini. Topik artikel-artikel tersebut meliputi konflik dan

persaingan, pengetahuan lokal dan ilmu gaib, mimpi dan kasus-

kasus konflik nelayan.

BAB III : Gambaran umum lokasi, beriskan tentang, lokasi dan lingkungan

alam, kependudukan, sistem mata pencaharian dan pusat

perbelanjaan.

BAB IV : Hasil dan pembahasan beriskan tentang, pengetahuan nelayan

tentang pangngissengang kodi, pangngissengang kodi dalam

persaingan, dampak pangngissengang kodi terhadap hubungan

nelayan dan mekanisme penyelesaian konflik.

BAB V : Penutup berisikan tentang kesimpulan dan saran.

Page 24: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

13 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konflik dan Persaingan

Fedyani (1986) Konflik didefinisikan sebagai pertentangan yang

bersifat langsung dan disadari anatara individu-individu atau kelompok-

kelompok untuk mencapai tujuan yang sama. Kekalahan pihak lawan

dianggap sangat penting daripada objek yang hendak di capai. Dalam

kenyataan, karena berkembangnya rasa kebencian yang makin mendalam,

pencapaian tujuan seringkali menjadi sekunder sedangkan pihak lawan yang

di hadapi jauh lebih penting.

Konflik memiliki pengertian yang berbeda-beda, demikian juga para

ahli dalam memberikan definisi konflik tidak ada yang sama, karena sudut

pandang mereka yang berbeda. Kata konflik berasal dari kata confligere,

conflictum yang berarti saling berbenturan. Arti kata ini menunjuk pada

semua bentuk benturan, tabrakan, ketidaksesuaian, ketidakserasian,

pertentangan, perkelahian, oposisi dan interaksi-interaksi yang antagonis

(Kartono, 1998).

Robbin (1984) menyatakan konflik adalah suatu proses usaha yang di

lakukan seseorang untuk mengimbangi usaha-usaha orang lain dengan cara

merintangi yang menyebabkan frustrasi dalam mencapai tujuan atau

meningkatkan keinginannya. Konflik juga dapat didefinisikan sebagai suatu

Page 25: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

14 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

keadaan yang di dalamnya terdapat kecekcokan maksud antara nilai-nilai

atau tujuan-tujuan, berpacu menuju tujuan dengan cara yang tidak atau

kelihataanya kurang sejalan sehingga yang satu berhasil sementara yang

lainnya tidak, juga merupakan konflik.

Menurut Andriati (2012) Konflik adalah gejala yang selalu hadir dalam

masyarakat, karena perbedaan fungsi atau peran/kekuasaan dan adanya

distribusi sumberdaya yang terbatas. Lawang (dalam Waluya, 2007), juga

mengatakan bahwa konflik diartikan sebagai perjuangan untuk memperoleh

hal-hal yang langkah, seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya, yang

tujuan mereka berkonflik itu tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga

menundukkan pesaingnya. Konflik dapat diartikan sebagai benturan kekuatan

dan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok lain dalam proses

perebutan sumber-sumber kemasyarakatan (ekonomi, politik, sosial, dan

budaya) yang relatif terbatas.

Deaux, Dane, & Wrightsman (1993), mengemukakan kompetisi adalah

aktivitas mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau

kelompok. Individu atau kelompok memilih untuk bekerja sama atau

berkompetisi tergantung dari struktur reward dalam suatu situasi.

Menurut Liliweri, (2005) bentuk persaingan apapun mengandung

potensi konflik. Konflik dan kompetisi memiliki akar yang sama, dimana setiap

individu atau kelompok selalu berjuang untuk mencapai yang dicita-citakan.

Page 26: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

15 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Perbedaan terutama terletak pada bentuk intervensi atau gangguan untuk

mencapai tujuan.

Mack (dalam Liliweri-2005), menggambarkan perbedaan antara

persaingan dan konflik sebagai berikut: sepanjang partisipan lari tanpa

mengganggu yang lain maka, disana ada kompetisi. Jika seorang pelari

menyelipkan kakinya pada kaki pesaingnya maka ia sudah mengubah aturan

permainan dalam atletik. Jadi, sifat interaksi telah berubah dari persaingan

yang beraturan menjadi arena konflik. Tindakan yang mengganggu orang lain

secara tidak beraturan awal mula terjadinya konflik.

1. Fungsi dan Makna Konflik

Konflik merupakan suatu fenomena sosial yang bersifat universal, dan

menjadi bagian yang integral serta esensial dalam kehidupan masyarakat.

Oleh karena itu, konflik tidak perlu dilihat sebagai gejala patologis yang

bersumber dari tingkah-laku abnormal, atau indikasi dari suatu kekacauan

dalam dinamika kehidupan masyarakat, karena setiap komunitas masyarakat

mempunyai kapasitas untuk menciptakan norma-norma dan mekanisme-

mekanisme tersendiri untuk menyelesaikan konflik-konflik yang muncul dalam

pergaulan sosial warga masyarakat (Nader, 1968; Coser, 1968, Roberts,

1979, More, 1978).

Dari perspektif antropologi hukum menurut Gluckman (dalam Ihromi,

2011) mengatakan bahwa fenomena konflik mempunyai makna ganda yaitu:

Page 27: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

16 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

di satu sisi konflik mempunyai makna negatif menimbulkan perpecahan atau

disintegrasi suatu kehidupan sosial, melemahkan kohesi sosial, atau

menimbulkan kerusakan suatu sistem hubungan sosial dalam masyarakat.

Tetapi, di sisi lain konflik juga memiliki makna positif dalam memertahankan

integrasi sosial, memperkokoh keseimbangan hubungan sosial, dan memberi

kontribusi untuk mengembalikan keseimbangan hubungan sosial antar

individu atau kelompok dalam masyarakat. Yang disebutkan terakhir akan

dapat terwujud apabila pihak-pihak yang bersengketa secara bersama-sama

dapat mengelola, mengendalikan, dan menyelesaikan konflik yang dihadapi

secara dewasa, bijak dan damai, dengan atau tanpa mengundang kehadiran

pihak ke-tiga.

Dengan kata lain, dari perspektif antropologi hukum Roberts (dalam

Ihromi, 2001) mengatakan konflik tidak selalu bermakna negatif dalam

kehidupan masyarakat, karena konflik juga mempunyai makna positif yang

dapat memperkokoh integrasi dan kohesi hubungan sosial dalam

masyarakat, atau mengembalikan keseimbangan hubungan dan sendi-sendi

kehidupan sosial. Jadi, sesungguhnya konflik yang terjadi dalam masyarakat

mengandung arti yang konstruktif dan bersifat integrative, karena konflik juga

mempunyai kekuatan tersendiri untuk membentuk, mengembangkan,

menertibkan ulang suatu relasi sosial, interaksi, atau tatanan kehidupan yang

sudah ada dalam masyarakat.

Page 28: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

17 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Secara umum dikatakan bahwa terjadinya konflik dalam masyarakat

bersumber dari persoalan-persoalan seperti berikut;

1. Penguasaan, pemanfaatan dan distribusi sumber daya alam yang

menjadi pendukung kehidupan manusia (natural resource control and

distribution);

2. Ekspansi batas wilyah kehidupan suatu kelompk masyarakat (territorial

expantion);

3. Kegiatan ekonomi masyarakat (economic activities); dan

4. Kepadatan penduduk (density of population).

Oleh karena itu, dalam perspektif antropologi hukum, konflik yang

terjadi dalam masyarakat paling tidak dapat dikategorisasi menjadi tiga

macam yaitu:

1. Konflik kepentingan (conflict of interest);

2. Konlik nilai-nilai (conflict of values); dan

3. Konflik norma-norma (conflict of norms).

Nader dan Todd (dalam Ihromi, 2001) menyatakan bahwa pada

dasarnya konflik-konflik yang terjadi dalam masyarakat melalui tahapan-

tahapan konflik (conflict stages) seperti berikut:

1. Pada tahap pertama, konflik berawal dari munculnya keluhan-keluhan

(grievance) dari salah satu pihak terhadap pihak yang lain (invidu atau

kelompok), karena pihak yang mengeluh merasa hak-haknya dilanggar,

diperlakukan secara tidak wajar, kasar, dipersalahkan, diinjak harga

Page 29: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

18 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

dirinya, dirusak nama baiknya, dilukai hatinya, dll. Kondisi awal seperti ini

disebut sebagai tahapan pra-konflik (pre-conflict stage) yang cenderung

mengarah kepada konfirmasi yang bersifat monadic (monadic).

2. Pada tahap ke-dua, apabila kemudian pihak yang lain menunjukkan

reaksi negatif berupa sikap yang bermusuhan atas munculnya keluhan-

keluhan dari pihak yang pertama, maka kondisi ini meningkat eskalasinya

menjadi situasi konflik (conflict stage), sehingga konfrontasi antar pihak-

pihak berlangsung secara diadik (diadic).

3. Pda tahap ketiga, apabila kemudian konflik antar pihak-pihak tersebut di

tunjukkan dan bawa ke area public (masyarakat), dan kemudian diproses

menjadi kasus perselisihan dalam institusi penyelesaian sengketa

tertentu dengan melibatkan pihak ketiga, maka situasinya telah

meningkat menjadi sengketa (dispute stage), dan sifat konfrontasi antar

pihak-pihak yang berselisih menjadi triadik (triadic)

2. Model-Model Penyelesaian Konflik

Setiap bentuk masyarakat dimanapun dan kapan pun pada dasarnya

mempunyai kemampuan untuk menciptakan norma-norma dan mekanisme-

mekanisme serta membangun institusi-institusi tertentu untuk menyelesaikan

setiap konflik yang muncul dalam masyarakat (Moore, dalam Ihromi, 2001).

Masyarakat memberi makna konflik sebagai bagian dari dinamika kehidupan

sosial, dan makna konflik yang diberikan masyarakat juga sangat bergantung

Page 30: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

19 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

pada nilai-nilai, kepercayaan, dan norma-norma yang dianut, serta bentuk-

bentuk institusi sosial yang dibangun untuk menyelesaikan konflik (Roberts,

dalam Ihromi, 2001)

Sistem nilai, norma, politik, ekonomi, dan keyakinan sangat

mempengaruhi pilihan bentuk institusi dan model-model penyelesaian konflik

dalam masyarakat. Institusi penyelesaian konflik yang dikenal dalam

masyarakat paling tidak ada dua macam, yaitu:

1. Intitusi penyelesaian konflik yang bersifat tradisional, yaitu: bersumber

dari sistem politik dan hukum rakyat dan berlangsung secara tradisional

(folk institutions);

2. Institusi penyelesaian sengketa yang dibangun dari sistem politik dan

hukum Negara (states institutions)

Dalam kondisi masyarakat yang masih sederhana dan subsisten, di

mana relasi antar individu, hubungan kekerabatan dan kelompok masih kuat ,

maka pilihan intitusi untuk menyelesaikan konflik di arahkan kepada institusi-

institusi untuk menyelesaikan konflik yang bersifat kerakyatan (folk

institutions), karena institusi penyelesaian sengketa yang bersifat tradisional

bermakna sebagai institusi penjaga keteraturan sosial (social order) dan

dimaksudkan untuk pengembalian keseimbangan magis dalam masyarakat.

Oleh karena itu makna penyelesaian konflik melalui institusi tradisional

dengan mengacu pada hukum rakyat (folk law) lebih ditujukan untuk

Page 31: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

20 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

mengembalikan hubungan sosial yang tergaggu dan lebih dari itu

mengembalikan keseimbangan magis dalam masyarakat (win-win solution).

Sedangkan, konflik-konflik yang terjadi dalam masyarakat yang

kompleks dan modern, di mana relasi sosial lebih bersifat individualistik,

berorientasi pada perekonomian pasar, cenderung diselesaikan melalui

institusi penyelesaian konflik yang formal mengacu pada hukum negara

dikenal sebagai pengadilan (court), yang digerakkan oleh hakim-hakim

pengadilan (judges), menerima, memeriksa, dan memutuskan suatu konflik

untuk menyatakan pihak yang satu menang dan pihak yang kalah dalam

sengketa tersebut (win-lose solutions) (Benda-Buckman, 1986).

Sedangkan, model-model penyelesaian konflik yang dikenal dalam

masyarakat sederhana maupun kompleks (modern) pada pokoknya adalah:

1. Negosiasi, melalui proses kompromi antara pihak-pihak yang berkonflik,

tanpa mengundang kehadiran pihak ke tiga untuk menyelesaikan konflik

yang terjadi diantara mereka;

2. Mediasi, melalui kesepakan antara pihak-pihak untuk melibatkan pihak ke

tiga (mediator) dalam penyelesaian onflik, walau hanya berfungsi sebagai

perantara (go-between) yang bersifat pasif, karena inisiatif untuk

mengambil keputusan sebagi wujud penyelesaian sengeketanya tetap

didasrkan kepada kesapakatan pihak-pihak yang berkonflik.

Page 32: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

21 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

3. Arbitrasi, melalui kesepakatan untuk melibatkan pihak ke tiga yang

disebut arbitrator sebagi wasit yang memberi keputusan dan keputusan

tersebut harus di taati dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang berkonflik.

4. Adjudikasi, sebagai model penyelesaian sengketa melalui institusi

pengadilan dan keputusannya mengikat pihak –pihak yang berkonflik

(Roberts, 1978).

Lev (dalam Ihromi, 2001) pernah melakukan penelitian mengenai

budaya hukum penyelesaian sengketa dalam masyarakat Indonesia,

khususnya masyarakat di daerah pedesaan Jawa dan Bali. Temuan peneliti

tersebut pada pokoknya menyatakan seperti berikut:

Dalam kehidupan sosial sebagian besar masyarakat Indonesia

cenderung untuk menghindari terjadinya konflik dengan siapapun,

karena nilai-nilai pergaulan sosial yang dianut lebih bersifat personal,

komunal, mengutamakan solidaritas dan bernuansa magis. Oleh

karena itu, apabila terjadi konflik maka konflik tersebut cenderung

diselesaikan melalui prosedur kompromi, konsiliasi, mengutamakan

pendekatan personal dan kekerabatan.

Nader dan Todd (dalam Ihromi, 2001) mengemukakaan bahwa dalam

masyarakat dikenal juga model-model penyelesaian konflik seperti:

1. Tindakan kekerasan (coercion), sebagai aksi yang bersifat unilateral

dengan mengandalakan kekuatan fisik dan kekerasan seperti melakukan

Page 33: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

22 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

tndakan hukum sendiri (self-help), atau dalam bentuk perang antar suku

(war fare);

2. Tindakan membiarkan saja (Lumping it), yang dilakukan oleh salah satu

pihak dengan tidak menaggapi keluhan, gugatan, tuntutan pihak yang

lain, atau mengabaikan konflik yang terjadi dengan pihak lain.

3. Tindakan penghindaran (apoidance), yang dilakukan salah satu pihak

dengan menghindari konflik dengan pihak lain, karena sejak awal konflik

yang bersangkutan merasa secar sosial, ekonomi, poloitik, dan

pisikologis merasa sudah tidak berdaya untuk menghadapi pihak yang

lain. Dengan demikian, tindakan menghindari konflik dipandang paling

aman dan menguntungkan tidak saja bagi diri sendiri, tetapi juga bagi

keluarga dan kerabat, dalam rangka menjaga hubungan sosial yang

bersifat jangka panjang

B. Pengetahuan lokal dan Ilmu Gaib

Kesadaran yang terus berkembang bahwa penduduk asli yang tinggal

di suatu wilayah telah mempunyai pemahaman dan pandangan tentang

sumber daya, lingkungan dan ekosisem setempat, menimbulkan pemikiran

bahwa para ahli tidak boleh semata-mata mengandalkan pada cara-cara

ilmiah-resmi dalam memahami suatu wilayah. Kesadaran ini menjadikan

diterimanya pendekatan partisipatif dalam pembangunan serta tumbuhnya

Page 34: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

23 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

minat untuk mengkombinasikan sistem pengetahuan lokal dengan

pengetahuan ilmiah-modern (Arciplant, 2012).

Pengetahuan lokal atau dalam bahasa antropologinya lebih dikenal

dengan sebutan pengetahuan tradisional merupakan bagian integral dari

warisan budaya dari komunitas tradisional yang memilikinya. Bagi

masyarakat suku asli, budaya adalah suatu konsep yang terkait secara

integral, produk dari interaksi dan hubungan yang terus menerus antara

manusia, tanaman dan tanah leluhurnya. Pengetahuan tradisional selalu

mempunyai nilai budaya dan manfaat bagi masyarakat asli (Daulay, 2011:7).

Terdapat tiga konsep dalam pegetahuan tradisional dimana, dalam

masyarakat terdapat yang namanya, proses internalisasi, proses sosialisasi

dan enkulturasi.

1. Proses internalisasi

Proses internalisasi adalah proses panjang sejak orang individu di

lahirkan sampai ia meninggal. Individu belajar menanamkan dalam

kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang di perlukan

sepanjang hidupnya, dan akan dikembangkan dengan berbagai macam

bentuk serta akan dipengaruhi pula dengan keadaan lingkungan sekitarnya

(Kontjaraningrat, 2009)

Page 35: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

24 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

2. Proses Sosialisasi

Proses sosialisasi berkaitan dengan proses belajar kebudayaan dalam

hubungan dengan system sosial. Dalam proses itu seorang individu dari

masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola tindakan dalam interaksi

dengan segala macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan

sehari-hari (Kontjaraningrat, 2011).

3. Proses Enkulturisasi.

Enkulturisasi adalah pembudayaan. Proses enkulturisasi adalah proses

seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap

dengan adat, system, norma, dan peraturan yang hidup dalam

kebudayaannya (Kontjaraningrat, 2009).

Frazer (dalam Koenjaraningrat, 2009), mengenai asal-mula ilmu gaib

dan religi itu dapat diringkas sebagai sbb: manusia memecahkan soal-soal

hidupnya dengan akal dan sistem pengetahuannya,tetapi akal dan sistem

pengetahuan itu ada batasnya. Makin terbelakang kebudayaan manusia,

makin sempit lingkaran batas akalnya. Soal-soal hidup yang tak dapat

dipecahkannya dengan magic, ilmu gaib. Menurut Frezer, magic adalah

semua tindakan manusia untuk mencapai susatu maksud melalui kekuatan-

kekutan yang ada didalam alam, serta seluruh komplex anggapan yang ada

di belakangnya. Manusia mula-mula hanya mempergunakan ilmu gaib untuk

memecahkan soal-soal hidupnya yang ada di luar batas kemampuan dan

Page 36: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

25 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

penegtahuan akalnya. Pada waktu itu religi belum ada dalam kebudayaan

manusia. Lambat laun terbukti bahwa banyak dari tindakan magic itu tidak

ada hasilnya, maka mulailah ia mencari hubungan dengan mahluk-mahluk

halus itu. Dengan demikian timbullah religi.

Menurut Frezer, memang ada suatu perbedaan besar antara ilmu gaib

dan religi. Ilmu gaib adalah segala sistem tingkah laku dan sikap manusia

untuk mencapai suatu maksud dengan menguasai dan mempergunakan

kekuatan-kekuatan dan kaidah-kaidah gaib yang ada di dalam alam.

Sebliknya religi adalah segala sistem tingkah-laku manusia untuk mencapai

suatu maksud dengan cara menyandarkan diri kepada kemauan dan

kekuasaan mahluk-mahluk halus seperti roh-roh, dewa-dewa dsb., yang

menempati alam. Kecuali menguraikan pendiriannya tentang dasar-dasar

religi.

Menurut Koentjaraningrat (1974), Sistem pengetahuan, Ilmu

Pengetahuan, dan Ilmu Gaib Semua kebudayaan di dunia, dan di dalam

masyarakat-masyarakat yang belum pernah dipengaruhi oleh “ilmu

pengetahuan” dari Eropah Barat, mengenal sesuatu “sistem pengetahuan”.

Berbeda dengan binatang, manusia dalam hidupnya tidak banyak dipimpin

oleh nalurinya. Demikian banyak suku bangsa dimuka bumi ini tak dapat

hidup kalau mereka tidak tahu secara teliti bagaimana berbagai tumbuh-

tumbuhan itu tumbuh dari bijinya, demikian pula banyak suku bangsa dimuka

bumi tak dapat hidup kalau mereka tidak tahu dengan teliti dalam musim-

Page 37: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

26 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

musim apakah berbagai macam ikan pindah ke hilir sungai, demikian

manusia tidak bisa membuat alat-alatnya kalau manusia tidak tahu dengan

teliti ciri-ciri dari bahan mentah yang dipakai untuk membuat alat-alat itu. Tiap

kebudayaan tentu mempunyai suatu kompleks himpunan pengetahuan

tentang alam, segala tumbuh-tumbuhan, binatang, benda-benda dan

manusia sekitarnya, yang berasal dari observasi dan pengalaman yang

diabstrasikan dengan akalnya menjadi konsep-konsep, teori-teori dan

pendirian-pendirian.

Adapun metode-metode untuk mengabstraksikan observasi-observasi

dan pengalaman-pengalaman itu berbeda dengan tiap kebudayaan, dan

karena metodelogi itulah yang menyebabkan adanya suatu sistem dalam

himpunan pengetahuan orang dalam suatu kebudayaan, maka boleh

dikatakan bahwa tiap kebudayaan itu mempunyai sistem-sistem pengetahuan

yang berbeda-beda pula. Dipandang dari sudut itu, maka sistem

pengetahuan yang telah berkembang didalam kebudayaan Yunani klasik

kira-kira abad ke-6 dan ke-5 s.M., dan kemudian dikembangkan lebih lanjut

dalam dunia Eropa Barat kira-kira sejak abad ke-15, juga hanya merupakan

salah satu sistem disambing beribu-ribu sistem lain yang ada diantara

bangsa-bangsa dimuka bumi ini. Demikian ada baiknya kita sebut sistem-

sistem pengetahuan dari berbagai kebudayaan di dunia ini tetap saja “sistem

pengetahuan” untuk membedakannya secara tajam dari “ilmu pengetahuan“

ialah sistem unik yang telah berkembang di Eropah Barat itu.

Page 38: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

27 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Adapun lapngan-lapangan pengetahuan yang secara universal dapat

menjadi obyek dari sistem-sistem pengetahuan dari kebudayaan-

kebuadayaan didunia adalah pengetahuan tentang ;

1) Alam sekitar manusia,

2) Alam flora dalam daerah tempat tinggal manusia,

3) Alam fauna dalam daerah tempat tinggal manusia,

4) Zat-zat, bahan-bahan mentah dan benda-benda dalam lingkungan

manusia.

5) tubuh manusia,

6) sifat-sifat dan kelakuan sesama manusia,

7) ruang dan waktu.

Pengetahuan tentang alam sekitarnya berupa misalnya pengetahuan

tentang musim-musim, tentang sifat-sifat dari gejala alam, tentang binatang-

binatang dsb. Pengetahuan mengenai soal-soal itu biasanya berasal dari

kebutuhan-kebutuhan praktis berburu, untuk bertani, untuk berlayar

menyeberangi lautan dari satu pulau kepulau lain (seperti pada suku-suku

bangsa penduduk kepulauan di Lautan Teduh). Pengetahuan tentang alam

ini seringkali mendekati lapangan lapngan religi, apabila pengetahuan ini

mengenai soal-soal asal alam, penciptaan alam, asal mula gerhana dsb.

Pengetahuan ini seringkali berupa dongeng atau dianggap suci. Dongeng-

dongeng mengenai penciptaan alam dalam ilmu-ilmu sastra sering disebut

kosmogoni, dan seluruh himpunan dongeng suci, atau mite dalam antropologi

Page 39: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

28 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

dan juga ilmu-ilmu sastra umumnya seperti filologi, penyelidikan folklore,

sejarah kesusastraan dsb, disebut mitologi.

Pengetahuan tentang alam flora sudah tentu merupakan salah satu

pengetahuan dasar bagi kehidupan manusia dalam masyarakat kecil,

terutama kalau mata pencaharian hidupnya yang pokok adalah bercocok

tanam, tetapi juga suku-suku bangsa yang hidup daru berburu, peternakan,

atau perikanan, tidak dapat mengabaikan pengetahuan tentang alam

tumbuh-tubuhan sekelilingnya. Kecuali itu hampir semua suku bangsa yang

hidup dalam masyarakat kecil, mempunyai suatu pengetahuan tentang

rempah-rempah yang dapat dipakai untuk menyembuhkan penyait, untuk

upacara keagamaan, untuk ilmu dukun dsb, atau suatu pengetahuan tentang

tumbuh-tumbuhan untuk membuat bahan cat, untuk membuat berbagai

macam racun buat senjata dsb.

Pengetahuan tentang alam fauna merupakan pengetahuan dasar,

tidak hanya hiup bagi suku-suku bangsa yang hidup dari berburu atau

perikanan, tetapi juga bagi yang hidup dari pertanian. Daging binatang

merupakan unsur penting dalam makanan suku-suku bangsa bertani juga.

Kecuali itu, orang tani harus juga tahu banyak tentang kelakuan binatang,

untuk bisa menjaga tumbuh-tumbuhan diladang atau disawah terhadap

binatang-binatang itu.

Pengetahuan tentang ciri-ciri zat-zat, bahan-bahan mentah, benda

sekelilingnya, juga amat penting bagi manusia, karena tanpa itu manusia tak

Page 40: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

29 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

mungkin dapat membuat serta mempergunakan alat-alat hidupanya. Sistem

teknologi dalam suatu kebudayaan sudah tentu erat bersangkut paut dengan

sistem pengetahuan tentang za-zat, bahan-bahan mentah dan benda-benda

ini.

Penegetahuan tentang tubuh manusia dalam kebudayaan-

kebudayaan yang belum amat banyak dipengaruhi ilmu kedokteran modern,

seringkali juga amat luas. Pengetahuan dan ilmu untuk menyembuhkan

penyakit dalam masyarakat lokal sering dilakuakan oleh para dukun dan

tukan pijat, dan oleh karena itu disebut ilmu dukun. Ilmu dukun memang

biasanya mempergunakan banyak sekali ilmu gaib, tetapi disamping itu para

dukun sering kali juga mempunyai pengetahuan yang luas tentang ciri-ciri

dan sifat tubuh manusia, tentang letak dan susunan urat dsb.

Manusia yang hidup pada tiap masyarakat tidak dapat mengabaikan

pengetahuan baru. Banyak suku bangsa yang belum terpengaruh ilmu

psikologi moderen, dalam hal bergaul dengan sesama harus berperan

kepada misalnya pengetahuan tentang tipe-tipe wajah (ilmu filsfat), atau

pengetahuan tentang tanda-tanda tubuh dsb. Dalam golongan ini juga dapat

dimasukan penegetahuan tentang sopan santun bergaul, tentang adat

istiadat, tentang sitem norma-norma, tentang hukum adat dsb, kemudian juga

pengetahuan tentang silsilah-silsilah, tentang sejarah dsb.

Pengetahuan dan konsepsi-konsepsi tentang ruang dan waktu juga

ada dalam kebudayaan-kebudayaan yang belum terpengaruh oleh ilmu pasti

Page 41: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

30 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

moderen. Banyak kebudayaan lokal mengenal sistem untuk menghitung

jumlah-jumlah besar, untuk mengukur, untuk menimbang, untuk mengukur

waktu (tanggalan) dsb.

Sistem pengetahuan dalam semua kebudayaan tentu mempunyai

batas kemampuanya, yang satu lebih atau kurang luas dari yang lain, bahkan

ilmu pengetahuan yang sering demikian kita kagumi mempunyai batas-

batasanya pula, karena masih banyak juga rahasia alam yang belum dapat di

kuasainya. Kalau manusia dalam hidupnya tak dapat mencapai

keinginannya, atau maksud dan tujuanya, karena ia sampai kepada batas

kemampuan sistem pengetahuan atau ilmu pengetahuan itu tadi, maka ia

sering akan mencari usaha lain untuk mencapai kehendaknya, ia sering akan

lari ke religi atau agama, dan mendo’a kepada ruh-ruh, dewa-dewa, atau

tuhan, untuk mendapat apa yang diingininya itu, tetapii lebih sering ia akan

lari ke ilmu gaib. Di Indonesia banyak orang, bahkan yang sudah jauh

terpelajar, kalau menderita suatu penyakit yang tak dapat disembuhkan,

seteleh pergi dari satu dokter, akhirnya sering akan pergi ke para dukun.

Tidak hanya di indonesia, bahkan di Amerika, antara orang-orang yang

katanya amat rasional ialah kaum raja uang di Wall Sreet di New York, pada

waktu dolar melemah pada tahun 1929, maka banyak dari mereka yang

meninggalkan angka-angka statistik dan grafik-grafik ekonomi, untuk lari ke

dunia akhirat dengan jalan bunuh diri, tetapi juga banyak yang lari ke dukun-

dukun peramal atau ahli-ahli astrologi.

Page 42: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

31 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Dasar-dasar Ilmu Gaib. Ilmu gaib atau dalam bahasa asing magic,

merupakan teknik-teknik atau kompleks cara-cara yang di pergunakan oleh

manusia untuk mempengaruhi alam sekitarnya sedemikian rupa hingga

sekitarnya itu menuruti kehendakanya dan tujuanya. Karena teknik-teknik

ilmu gaib itu mengenai alam sekitarnya yang ada diluar batas akal dan sistem

pengetahuan, maka dasar-dasarnya bukan konsep-konsep, teori dan

pendirian-pendirian yang telah diabstraksikan dari pengalaman dan obsevasi

yang nyata. Dasar dari ilmu gaib itu adalah :

a. Kepercayaan kepada kekuatan sakti,

b. Hubungan sebab-menyebab menurut hubungan-hubungan asosiasi.

Mengengai kekuatan sakti, sudah ada suatu uraian yang cukup luas

dalam seksi empat diatas. Adapun asosiasi itu adalah bayangan dalam

pikiran itu, yang menimbulkan bayangan-bayangan baru sehingga terjadi

suatu rangkaian bayangan-bayangan.

Hubungan-hubungan yang menyebabkan suatu asosiasi adalah

misalnya persamaan waktu, persamaan wujud, totalitet dan bagian, dan

persamaan bunyi sebutan. Demikian kalau orang misalanya mendengarkan

kata “hujan”, segara terbayang dalam pikiranya “katak” , karena di

kampungnya terdengar bunyi katak bila hari hujan, asosiasi hujan dengan

katak disebabkan karena hubungan persamaan waktu kedua hal itu.

Demikian kalau orang melihat gambar orang, maka segera teringatlah ia

kepada orang itu sendiri, asosiasi gambar orang dan orangnya sendiri

Page 43: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

32 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

disebabkan karena hubungan persamaan wujud. Demikian juga kalau orang

melihat sebuah sapu tangan maka terbayanglah dalam ingatanya pemiliknya;

asosiasi saputangan dan pemiliknya di sebabkan karena hubungan bagaian

dan totalitet. Demikian juga kalau orang melihat ikan balanak, maka mungkin

teringalah ia kepada sebuah rumah sakit untuk bersalin dan asosiasi antara

ikan belanak dan rumah sakit beranak disbabkan persamaan bunyi sebutan.

Perbuatan-perbuatan dan upacara-upacara ilmu gaib yang tekniknya

berdasarkan kepada kekuatan sakti adalah misalnya membasmi suatu

penyakit dengan jimat, karena kekuatan sakti yang di anggap berada dalam

jimat itulah dianggap bisa mengusir penyakit itu. Adapun perbuatan-

perbuatan ilmu gaib yang tekniknya berdasarkan anggapan bahwa hal-hal

yang bisa dirangkaian berdasarkan hubungan-hubungan asosiasi tadi bisa

juag mempunyai hubungan sebab-menyebab, adalah misalnya pemakaian

katak dalam upacara-upacara mengundang hujan, menusuk-nusuk gambar

orang dengan tujuan untuk mengguna-guna orangnya, mempergunakan sapu

tangan dalam upacara-upacara guna-guna, memberikan ikan belanak

kepada seorang pengantin baru agar pengantin itu mendapat banyak anak.

Dasar-dasar tersebut diatas merupakan teori dari ilmu gaib, tetapi

kecuali suatu teori, teknik-teknik ilmu gaib hampir selalu mempunyai juga satu

unsur penting, ialah mantra-mantra, yang biasanya menyatakan tujuan

upacara yang hendak dicapai, diikuti dengan kata-kata dan suara-suara yang

Page 44: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

33 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

sering tak berarti, tetapi yang di anggap menguatkan mantra-mantra dan

yang dianggap berisi kesaktian atau kekuatan mengutuk.

Kecuali itu syarat-syarat yang penting agar suatu perbuatan ilmu gaib

itu bisa berhasil adalah semangat, kesungguhan, dan konsentrasi dari si

pelaku, sedangkan perlu juga bahwa suatu upacar ilmu gaib itu dilakukan

dengan sesepurnanya, menuruti aturan secara amat detail. Demikian walau

suatu perbuatan ilmu gaib berbeda dengan religi, tidak diisi dan didoring oleh

suatu jiwa yang bertekung sungguh-sungguh dan kemauan besar untuk

mencapai tujuan. Contoh: Di Malaya ada dukun-dukun yang menguna-guna

orang dengan membuat suatu boneka dari lilin yang dicampuri dengan kerat-

kerat kuku, rambut, ludah atau lain bagian tubuh dari orang yang akan di

guna-guna. Kemudian dengan penuh semangat dan prasaan agreshif, ia

menusuk-nusuk boneka tadi dengan sebuah jarum sedangkan dengan

konsentrasi dan ketekunan sampai keluar keringatnya ia mengucapkan kutuk

“ini bukanlah lilin, bukan, bukan, bukan, bukan, ini jantung dari isi si anu yang

ingin saya binasakan, binaskan, binasakan!” suatu perbuatan magic yang

dilakukan dengan persaan kosong tanpa semangat dan ketekunan dan

secara ceroboh, akan menyebabkan bahwa tujuanya tak tercapai atau

menyebabkan bahwa suatu upacara itu gaib yang lain yang dilakukan

dengan semangat yang lebih bersunguh-sunguh dan dengan kesempurnaan

dalam segala detailnya, akan meniadakan effek dari upacara. Demikian kita

bisa mengerti mengeapa para dukun dengan mudah bisa mencari alasan

Page 45: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

34 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

kalau suatu upacara ilmu gaib itu tak berhasil, dengan mengatakan bahwa

orang yang menjalankan itu kurang sungguh-sungguh, atau bahwa dalam hal

menjalanakan itu terjadi kesalan.

Berbagai macam ilmu gaib. Seorang ahli yang paling banyak

menganalisa gejala ilmu gaib dalam beratus-ratus kebudayaan dari berbagai

zaman dan diberbagai tempat dimuka bumi ini, adalah J.Frazer. hasil dari

penelitian yang maha luas itu adalah suatu karya raksasa, yaitu kedua belas

jilid buku The Goleden Bough (1911-1913) yang amat terkenal itu. Jilid

pertama mengandung teori dan konsep- konsep serta pendirian Frazer

mengenai magic, sedangkan ke sebelas jilid yang lain mengandung bahan

keterangan yang dikumpulkannya dari banyak kebudayaan yang beraneka

warna. Dalam jilid pertama tadi ia telah menguraikan adanya berbagai

macam magic, sedangkan semuanya itu bisa berdasarkan dua tipe menurut

teknik dari upacara-upacaranya. Kedua tipe itu adalah apa yang disebut

Imitative magic dan cotagious magic.

Imitative magic meliputi semua perbuatan ilmu gaib yang meniru

keadaan sebenarnya yang hendak dicapai, orang garoh diassam (daerah

sekitar sungai brahmaputra di india, disebelah utara perbatasa dengan

bangladesh), sering berdaya upaya untuk mendatangkan hujan yang akan

menyiram ladang-ladang mereka dengan cara sebagai berikut : Seorang

dukun mengucapkan doa dan mantra, setelah ekor kambing disembelih.

Kemudian dukun itu disiram-siram dengan air oleh pembantu-pembantunya

Page 46: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

35 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

dibawah suatu iringan genderang. Perbuatan pokok dalam upacara itu, ialah

menyiram-nyiram air, meniru hujan yang amat di inginkan itu.

Contagious magic meliputi semua perbuatan ilmu gaib yang

berdasarkan pendirian bahwa suatu hal itu bisa menyebabkan hal lain yang

ada hubungannya yang lahir (ialah berdasarkan hubungan-hubungan

asosiasi terurai diatas). Pemakaian kata untuk mendatangkan hujan,

menusuk gambar orang untuk membuat orang itu sakit.

Suatu klasifikasi lain yang amat umum dari perbuatan-perbuatan ilmu

gaib adalah klasifikasi ke dalam ilmu gaib putih dan ilmu gaib hitam. Ilmu gaib

putih atau white magic, adalah ilmu gaib yang bisa berguna bagi masyarakat

dan yang memberi keuntungan dan kebahagiab kepada orang, sedngkan

sebaliknya ilmu gaib hitam atau black magic, adalah ilmu gaib yang

mendatangkan bencana dan penyakit kepada masyarakat, dan yang

memberi kerugian dan kesengsaraan kepada orang

Suatu kalsifikasi lain lagi dipakai dalam buku Hutton Webster, Magic, A

Sociological study (1948), ialah klasifikasi kedalam ilmu gaib untuk umum dan

ilmu gaib Ilmu gaib untuk umum mengenai upacara-upacara untuk

mengundang hujan, upacara menolak bencana, upacara menolak hama,

upacara untuk mengharapkan penangkapan ikan yang menguntungkan,

upacara untuk menolak taufan di laut, upacara untuk mengikuti tahap-tahap

penyelesaian dalam pertukangan dsb., sedangkan ilmu gaib untuk individu

mengenai ilmu dukun, guna-guna, dan sebagian besar dari ilmu gaib jahat

Page 47: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

36 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

dan ilmu sihir. Demikian klasifikasi ini dan juga klasifikasi ke dalam White dan

black magic tersebut diatas, adalah sebenarnya klasifikasi menurut fungsi

dari upacara, tetapi kalau toh kita sudah membuat klasifikai menurut fungsi,

mengapa tidak memperinci aspek fungsi itu dengan lebih tajam.

Koentjaraningrat, kalau fungsi upacara-upacara ilmu gaib itu kita

terperinci lebih khusus, maka menurut hemat saya sendiri kita bisa

membedakan adanya: Ilmu gaib produktif. Hal itu meliputi segala

perbuatan ilmu gaib yang bersangkut paut dengan aktivitet-aktivitet produksi

bercocok tanam dalam masyarakat perikanan, dengan produksi beternak

dalam masyarakat beternak, dengan berburu dalam masyarakat berburu,

kemudian juga ilmu gaib yang berhubungan dengan pertukangan, kerajinan,

dan perdagangan.

Ilmu Gaib Penolak. Hal ini mencakup segala perbuatan ilmu gaib

untuk menghindari dan menolak bencana pada hama tumbuh-tumbuhan dan

hewan, atau juga ilmu gaib untuk menyembuhkan penyakit, atau ilmu dukun.

Pada banyak suku bangsa yang baru secara setengah-setengah menerima

konsepsi ilmu kedokteran tentang penyakit, rupa-rupanya hiduplah konsepsi

universal tentang sebab dari penyakit-penyakit itu. Konsepsi-konsepsi itu

antara lain beranggapan bahwa penyakit disebabkan karena:

1. Jiwa menghilang keluar dari tubuh

2. Tubuh dimasuki ruh jahat,

3. Tubuh kena sinar “matahari jahat”

Page 48: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

37 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

4. Tubuh kena pengaruh suatu perbuatan ilmu gaib agressif,

5. Tubuh dikotori hal-hal yang dianggap najis,

6. Tubuh kemasukan suatu benda

7. Orang melanggar suatu pantangan, larangan adat dan agama.

Ilmu gaib agrssif. Hal ini mengenai segala macam perbuatan ilmu

gaib untuk menyerang, merugikan, menyakiti, atau membunuh orang, ialah

apa yang dalam bahasa indonesia disebut ilmu sihir dan guna-guna. Dalam

golongan ini saya masukkan juga guna-guna, yang bermaksud menimbulkan

cinta dan birahi.Ilmu gaib agresif biasanya bersifat jahat dan didalam buku-

buku antropologi dalam bahasa asing sering golongan ilmu gaib ini disebut

Sorcery. Biasanya ilmu sihir dianggap sebagai kejahatan dalam masyarakat

yang bersangkutan, itulah sebabnya sebagai tiap kejahatan lain ilmu sihir

biasanya tidak dijalankan secara terbuka. Juga cara-cara dan teknik-

tekniknya biasanya diselubungi dengan suasana rahasia.

Ilmu gaib meramal.Dalam banyak kebudayaan suku bangsa didunia,

terkenal beberapa puluh macam metode untuk meramal. Metode-metodenya

yang hampir bersifat universal itu adalah metode meramal dengan

perhutungan hubungan-hubungan antara bintang (astromancy), perhitungan

yang berdasarkan letak berserakan dari tulang-tulang yang ditaburkan

(astragolomancy), perhitungan biji-biji yang ditaburkan (crithomancy),

perhitungan berdasarkan atas jatuhnya usus binatang (misalnya ayam) yang

ditaburkan (pication), perhitungan berdasarkan gerak dari api yang menjilat

Page 49: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

38 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

(alomancy), perhitungan beraneka bentuk mega (nephelomancy),

perhitungan berdasarkan arah terbang dan suara burung (ornithomancy),

perhitungan berdasarkan pralambang-pralambang yang tampak dalam

impian (oneiromancy), dan sebenarnya masih banyak metode lain.

Dalam Wikipedia, guna-guna, santet, dan teluh, ini merupakan jenis

sihir untuk mengendalikan alam (termasuk kejadian, obyek, orang, dan

fenomena fisik) melalui mistik, paranormal, atau supranatural. Ilmu hitam

identik dengan segala sihir yang bertujuan ke arah negatif, karena ilmu ini

bersifat sihir yang mencelakakan.

Pola kehidupan yang bersifat mistis dan negatif dengan menggunakan

media magic ini di dalam masyarakat dikenal dengan sebutan "Teluh". Teluh

digunakan seseorang dalam rangka untuk mencari dan menuruti kepuasan

yang bersifat pribadi dengan dasar sirik, iri dan dengki untuk suatu tujuan

tertentu (jabatan atau kedudukan, mancari suami/istri bahkan untuk menyakiti

atau membinasakan orang). Keadaan atau fenomena seperti ini, masih

sering kita jumpai di tengah kehidupan masyarakat. Khususnya di Kabupaten

Banyuwangi.Sehingga tidak jarang ditemukan adanya korban-korban yang

teraniaya sehingga anggota badannya menjadi cacat, atau bahkan meninggal

sebagai akibat dari perbuatan tukang teluh atau dukun santet.

Sejalan dengan penggunaan alat-alat tersebut diatas, diperoleh

petunjuk terdapat tiga jenis teluh sesuai dengan permintaan pemesan dan

tujuannya. Ketiga macam teluh itu adalah:

Page 50: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

39 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Teluh wrejit, yakni semacam teluh yang paling ganas oleh karena

korban teluh ini akan mengalami muntah darah segar dan biasanya dalam

waktu singkat korban akan mati.

1. Teluh ganggong, yakni semacam teluh yang mengakibatkan korban akan

menderita pada salah satu bagian tubuhnya terus-menerus sampai

korban mati jika tidak diberikan penawar.

2. Teluh buncit, yakni semacam teluh yang dapat mematikan usaha

ekonomi. Dengan cara mananam botol berisi tanah berasal dari kuburan.

Biasanya ditempatkan pada sekitar pekarangan usaha atau tempat

tinggal seseorang yang akan dijadikan mangsa teluh (Darmawan, 2006).

Gambaran diatas telah banyak menjelaskan mengenai ilmu gaib dan

tujuan penggunaan ilmu gaib, seperti halnya ilmu gaib agresif yang di

gunakan untuk merugikan seseorang dan ilmu gaib agresif yang terdapat Di

Banyuwangi ada teluh yang dapat mematikan usaha ekonomi seseorang.Hal

ini juga terjadi pada masyarakat nelayan Di Kec. Tarowang Kab. Jeneponto,

ilmu gaib di gunakan dalam persaingan penangkapan ikan.Oleh karena itu

penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna melihat dan menganalisis

permasalahan yang terjadi.

C. Mimpi

Tylor (dalam Koenjraningrat, 2009), suatu penelitian serupa itu

dilakukan sendiri dengan mengambil sebagai pokok, unsur-unsur

Page 51: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

40 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

kebudayaan seperti sistem religi, kepercayaan, kesusastraan, adat-istiadat,

upacara dan kesenian. Penelitian itu menghasilkan karyanya yang terpenting

yaitu dua jilid Primitive Culture: Researches into the Development of

Mythology, Religion, Language, Art and Custom (1874). Dalam buku itu ia

juga mengajukan teorinya tentang asal mula religi, yang berbunyi sbb: Asal

mula religi adalah kesadaran manusia akan adanya jiwa. Kesadaran akan

faham jiwa itu disebabkan karena dua hal yaitu:

1. Perbedaan yang tampak pada manusia antara hal-hal yang hidup dan

hal-hal yang mati. Suatu organism pada satu saat bergerak-gerak, artinya

hidup, tetapi tak lama kemudian organisma itu juga tak bergerak lagi,

artinya mati. Maka manusia mulai sadar akan adanya suatu kekuatan

yang menyebabkan gerak itu, yaitu jiwa.

2. Peristiwa mimpi. Dalam mimpinya manusia melihat dirinya di tempat-

tempat lain (bukan di tempat dimana ia sedang tidur). Maka manusia

mulai membedakan antara tubuh jasmaninya yang ada ditempat tidur,

dan suatu bagian lain dari dirinya yang pergi ke tempat-tempat lain.

Bagian lain ituah disebut jiwa.

Sifat abstrak dari jiwa itu menimbulkan keyakinan pada manusia

bahwa jiwa dapat hidup langsung, lepas dari tubuh jasmaninya. Pada waktu

hidup, jiwa itu masih tersangkut kepada tubuh jasmani, dan hanya dapat

meningggalkan tubuh manusia waktu tidur atau pingsan. Karena pada saat-

saat serupa itu kekuatan hidup pergi melayang, maka tubuh berada dalam

Page 52: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

41 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

keadaan lemah. Tetapi Tylor berpendirian bahwa walaupun sedang

melayang, hubungan jiwa dengan jasmani pada saat tidur atau pingsan tetap

ada. Hanya apabila manusia mati jiwanya melayang terlepas dan terputuslah

hubungan dengan tubuh jasmani untuk selama-lamanya. Hal itu jelas terlihat

apabila tubuh jasmani sudah hancur, berubah menjadi debu di dalam tanah,

atau hilang berganti menjadi api di dalam api upacara pembakaran mayat.

Jiwa mereka yang telah merdeka terlepas dari jasmaninya itu dapat berbuat

sekehendaknya. Alam semesta penuh dengan jiwa-jiwa merdeka itu, yang

oleh Tylor tidak disebut soul, atau jiwa, lagi tetapi disebut spirit (mahluk halus

atau roh). Dengan demikian pikiran manusia telah mentransformasikan

kesadarannya akan adanya jiwa menjadi keyakinan kepada mahluk-mahluk

halus.

D. Kasus-kasus Konflik Nelayan

Konflik yang terjadi antara nelayan tradisional di Kelurhan Pasar

Bengkulu dengan nelayan modern di Kelurahan Kandang disebabkan oleh

beberapa faktor, antara lain: Masih beroperasinya kapal-kapal trawl milik

nelayan modern walaupun penggunaan alat tangkap tersebut telah dilarang

oleh pemerintah. Keberatan nelayan tradisional akan penggunaan alat

tangkap trawl tersebut anatar lain:

1. Merusak kelestarian sumberdaya perikanan,

2. Merusak habitat dan daerah pemijahan udang,

Page 53: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

42 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

3. Merusak jaring-jaring nelayan tradisional yang di pasang di pinggir pantai,

karena pengoperasian trawl sepanjang bibir pantai ,

4. Hasil tangkapan sampingan berupa ikan-ikan yang memiliki nilai niaga

yang rendah, lebih banyak dari hasil tangkapan utama, yaitu udang

keong.

Pelanggaran jalur penangkapan oleh nelayan-neayan modern,

khususnya kapal-kapal trawl ke wilayah perairan nelayan tradisional. Hal

tersebut berkaitan dengan perebutan sumberdaya perikanan yang memang

sangat terbatas (Wijaya, 2009).

Konflik antar kelompok nelayan dalam memperebutkan sumber daya

perikanan sempat terjadi di beberapa daerah di perairan Sulawesi

Selatan.Kasus yang mengemuka terekam ketika terjadi di perairan Sinjai,

dimana dua kelompok nelayan terlibat bentrok fisik akibat berebut daerah

penangkapan ikan.Peristiwa ini terjadi pada 2002 di Lappa, Kabupaten

Sinjai.Konflik terjadi antara nelayan lokal dengan nelayan Galesong.

Terjadilah pembakaran perahu-perahu nelayan Galesong oleh nelayan Sinjai,

karena menganggap wilayah perairan tersebut adalah milik mereka sejak

turun temurun dan melarang nelayan Galesong untuk menangkap lagi di

perairan mereka.Kasus tersebut terjadi wilayh perairam Sinjai, sehingga klaim

sumberdaya dinyatakan oleh nelayan local kabupaten Sinjai. Bentrok antara

nelayan Sinjai dengan nelayan Galesong tersebut lebih disebabkan karena

perebutan lokasi penangkapan ikan (Syaiful, 2013).

Page 54: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

43 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Konflik antarnelayan di perairan Sinjai sebenarnya telah berlangsung

sejak lama, namun masih bersifat laten semenjak tahun 90-an. Kejadian di

Lappa misalnya, sebagai terminal dan pusat aktifitas perdagangan para

nelayan, berawal dari kalahnya bersaing antara nelayan tradisional dan

nelayan pendatang. Pertikaian akibat kecemburuan ini berlangsung hingga

tahun 2000-an dalam taraf yang masih rendah. Namun sejak tahun 2000-an

keadaan konflik bergeser tidak hanya antara tradisional dan nelayan modern

seperti kejadian pembakaran purse seine di Lappa, tapi juga antar nelayan

tradisional (Syaiful, 2013).

Konflik pemanfaatan sumber daya perikanan laut yang melibatkan

nelayan Kecamatan Paciran terjadi berulang kali.Konflik antar nelayan

Kecamatan Paciran yang berlangsung pada periode tahun 1993 sampai

2005. Konflik yang melibatkan nelayan asal Kecamatan Paciran terjadi

berulang kali dengan obyek permasalahan yang relatif sama, yaitu

perbedaan alat tangkap dan daerah penangkapan ikan (fishing ground).

konflik pemanfaatan sumber daya perikanan laut oleh nelayan Kecamatan

Paciran merupakan konflik sumber daya alam berbasis persoalan ekonomi.

Kondisi sumber daya perikanan pelagis maupun demersal di perairan utara

Jawa Timur sebagai area penangkapan ikan oleh nelayan Kecamatan

Paciran memiliki kecenderungan mengalami gejala lebih tangkap.Sumber

konflik yaitu perbedaan teknologi penangkapan ikan dan perselisihan di area

penangkapan ikan.Perbedaan teknologi terjadi pada perikanan skala kecil,

Page 55: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

44 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

antara nelayan jaring tradisional dan pengguna mini trawl.Perselisihan di area

penangkapan ikan, terjadi di wilayah perairan pantai Lamongan dan luar

Lamongan.Kondisi lebih tangkap pada sumber daya perikanan laut yang

terdapat di wilayah perairan utara Jawa Timur memberi pengaruh bagi

timbulnya konflik antarnelayan baik sesama nelayan Paciran maupun antara

nelayan Kecamatan Paciran dengan nelayan dari wilayah di luar Lamongan

(Satria, 2010 )

Konflik yang terjadi pada masyarakat nelayan penelitian ini

menunjukkan ada dua pola konflik yang terjadi sepanjang pesisir pantai utara

kabupaten Tuban, antara lain konflik antara kelompok nelayan alat tangkap

mini trawl dengan alat tangkap jaring rajungan. Konflik jenis ini terjadi di desa

Karangagung, Kradenan, Karangsari, Beji. Sedangkan pola konflik yang lain

yaitu konflik antara kelompok nelayan alat tangkap purse seine dengan

kelompok nelayan pemilik rumpon. Konflik ini terjadi di desa Glondonggede,

desa Bulujowo. Penelitian ini juga menunjukkan ada beberapa sebab konflik

antara lain: 1) Ketidakberdayaan nelayan akibat sistem pemasaran yang

tidak memihak nelayan, 2). Ketidakpastian dan penurunan penghasilan, 3).

Inkonsistensi dalam penegakan hukum, 4). Persamaan wilayah tangkap, 5).

Kerusakan alat tangkap dan terumbu karang dan 6). Adanya perasaan saling

curiga antar kelompok nelayan. Hasil penelitian juga menunjukkan dinamika

konflik memiliki intensitas yang tinggi dengan ditandai adanya berbagai

Page 56: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

45 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

kekerasan mulai dari mengancam, razia, penyanderaan, pemukulan dan

penyerbuan massa ke kelompok lain (Lukman, 2004)

Gambaran hasil penelitian diatas dari berbagai perspektif disiplin ilmu

yang meneliti konflik pada masyarakat nelayan memiliki perbedaan dengan

penelitian yang penulis lakukan, perbedaan utama terletak pada penyebab

terjadinya konflik antar nelayan Di Kec. Tarowang Kab. Jeneponto, dan lokasi

penelitian.

Page 57: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

46 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Lokasi dan Lingkungan Alam

Kecamatan Tarowang merupakan 1 dari 11 kecamatan dalam

wilayah administratif Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Kecamatan ini

berbatasan dengan Kecamatan Kelara di sebelah utara, Kabupaten

Bantaeng di sebelah timur, Kecamatan Batang di sebelah barat dan Laut

Flores di sebelah selatan. Wilayah Tarowang dibagi atas 8 buah desa,

dimana 6 buah Desa berbatasan langsung dengan laut dan 2 desa berada di

sataran tinggi. Tarowang terletak disebelah selatan ibukota kabupaten

dengan jarak 15 km. Kecamatan Tarowang memiliki luas wilayah 40,68 km2,

dengan desa terluas yaitu Desa Tino (9,04 km2), dan desa dengan luas

paling kecil adalah Desa Balangloe Tarowang yaitu 2,50 km2.

Wilayah Kecamatan Tarowang memanjang dari timur ke barat

dengan variasi topografi dari landai hingga bergelombang. Kedua tipologi

daratan tersebut dapat ditemukan baik di wilayah pesisir maupun daerah

dataran tinggi dan hampir setiap desa memiliki kedua bentuk topografi

tersebut. Sementara jika dilihat dari arah selatan ke utara, wilayah Kec.

Tarowang didominasi daerah datar begelombang di sebelah selatan dan

terus meninggi membentuk rangkaian perbukitan dan pegunungan di sebelah

utara. Jadi secara umum topografi Tarowang berupa lahan bergelombang

Page 58: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

47 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

yang sebagian besar merupakan daerah terbuka berupa padang rumput.

Bagian terendah berupa sungai yang memanjang dari utara yang merupakan

wilayah pegunungan ke arah Selatan yang merupakan daerah pesisir, dan

berupa lembah. Pada sebagian daerah aliran sungai Balang Allu tersebut

terletak Desa Balangloe Tarowang, desa yang menjadi pusat aktifitas

pemerintahan kecamatan.

Seperti juga kecamatan lain di Jeneponto, Kecamatan Tarowang

merupakan wilayah yang sedikit ditumbuhi pepohonan di bagian selatan.

Konsentrasi besar fegetasi terdapat disebelah utara yang berupa daerah

pegunungan. Konsentrasi yang sama juga terdapat di wilayah beberapa desa

yang berbatasan langsung dengan Kab. Bantaeng di sebelah tumur.

Sementara di daerah yang lebih rendah di selatan pepohonan hanya

ditemukan pada daerah-daerah pemukiman penduduk dan kebun penduduk.

Sebagian besar vegetasi didominasi oleh tanaman berupa semak dan rumput

alang-alang. Substrat berupa karst atau bebatuan kapur dan kurangnya

curah hujan tidak memungkinkan tumbuhnya banyak vegetasi besar. Bentuk

subatrat demikian menjadikan sangat sulit untuk menemukan wilayah datar

dengan jumlah komposisi tanah yang banyak kecuali di daerah pesisir

dimana sungai bermuara. Vegetasi-vegetasi besar umumnya ditanam oleh

penduduk terutama berupa pohon buah seperti mangga, rambutan dan

pohon jambu mede.

Page 59: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

48 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Pada daerah muara sungai, banyak terdapat tanah subur yang

merupakan hasil proses sedimentasi akibat erosi dedaerah yang lebih tinggi

pada musim hutan dan disepanjang daerah aliran sungai. Kurangnya

tumbuhan membuat air hujan dengan mudah menghanyutkan tanah tepi

sungai dan humus dipermukaan menuju sungai dan dibawa arus sungai

hingga menumnup di sekitar muara sungai. Sedimen tersebut kemudian

membentuk daratan yang berlumpur dan menjadi dasar bagi tumbuhnya

berbegai tanaman khas pesisir terutama dari jenis bakau. Tutupan vegetasi

bakau membantu sedimen tersebut tetap tinggal dan menjadi lahan yang baik

untuk menjadi pemukiman dan usaha tambak.

Proses sedimentasi terus bertambah setiap tahun dan karena

sedimen tersebut berupa lumpur maka juga dengan sangat musah diambil

oleh laut melalui proses abrasi pantai. Proses ini membuat banyak tambak

akhirnya hilang dan kembali menjadi laut, terutama yang tidak memiliki cukup

perlindungan berupa hutan mangrove. Sedimentasi juga mengakibatkan

pendangkalan pada wilayah muara sungai yang tentunya berpengaruh pada

mobilitas perahu. Penumpukan sedimen di tengah salah satu muara sungai

di Kec. Tarowang telah mengakibatkan munculnya delta yang cukup besar

dan ditumbuhi tanaman bakau membuat arah keluar dan masuk muara

menjadi sangat sempit. Perahu-perahu nelayan harus melaju lambat dan

bergantian untuk dapat keluar dan masuk. Sedikit kesalahan dapat membuat

perahu terbalik atau kandas di muara sungai.

Page 60: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

49 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

B. Kependudukan

Seperti juga kecamatan di Kab. Jeneponto, penduduk Tarowang

menggunakan bahawa Makassar dalam percakapan sehari-hari, meskipin

sebagian besar dari mereka mampu berbahasa Indonesia. Kurangnya

penduduk dari suku lain yang masuk membuat bahasa ini menjadi Bahasa

umum. Bahasa Indonesia hanya digunakan ketika berbicara dengan orang

luar dan dalam dunia pendidikan. Tidak banyak suku bangsa lain yang tinggal

di Tarowang. Stereotype orang luar tentang daerah ini dan kurangnya

sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan mungkin menjadi alasan tidak

adanya pendatang lain. Secara umum masyarakat mengenal daerah ini

sebagai daerah “Texas”, istilah yang digunakan untuk menyebutkan daerah

dengan tingkat emosional penduduk tinggi dan ketidak ramahan dalam

bergaul. Dapat dikatakan 99% penduduk yang mendiami daerah ini adalah

orang Jeneponto.

Cara berbahasa atau gaya berbicara penduduk memang berintonasi

tinggi. Bagi orang yang baru masuk ke wilayah tersebut akan menanggapi

cara berbicara tersebut sama ketika melihat orang berkelahi. Meskipun hanya

dua orang yang bercakap, namun suasana tegang tampak terlihat. Tetapi

bagi masyarakat local sendiri, gaya Bahasa tersebut dapat mereka pahami

dengan baik.

Data statistik penduduk Kec. Tarowang (table 1) tahun 2015

menunjukkan tingginya jumlah penduduk berusia 0 – 19 tahun. Kelompok

Page 61: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

50 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

usia tersebut terdiri atas balita dan anak-anak usia sekolah antara SD dan

SMU. Angka tersebut menunjukkan rendahnya jumlah penduduk yang

bersekolah di luar Kec. Tarowang, terutama untuk kaum wanita. Sementara

jumlah kaum pria mulai berkurang pada usia15 – 19 tahun.

Secara umum terlihat bahwa penduduk Kec. Tarowang berusia muda

lebih banyak dibandingkan penduduk usia produktif dan usia tua. Data

tersebut menunjukkan mobilitas keluar yang tinggi pada usia produktif dan

umumnya tidak kembali. Usia ini merupakan usia kuliah dan bekerja. Banyak

penduduk pada kategori usia ini yang melanjutkan pendidikan ke Makassar,

menjadi tentara dan sebagian lagi berpindah ke Makassar untuk mencari

pekerjaan. Perimbangan jumlah penduduk yang tinggal antara laki-laki dan

perempuan sangat kecil. Rasio jenis kelamin di Kec. Tarowang adalah 94

yang berarti setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat sekitar 94 orang

penduduk laki-laki.

Tabel : 2 Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

di Kecamatan Tarowang Tahun 2015

Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah

0-4 1.173 1.014 2.188

5-9 1.245 1.189 2.434

10-14 1.234 1.188 2.423

15-19 981 1.046 2.028

20-24 884 1.056 1940

Page 62: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

51 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

25-29 1.028 1.140 2.168

30-34 864 932 1.796

34-39 907 958 1.866

40-44 627 717 1.343

45-49 579 665 1.243

50-54 509 597 1.106

65-59 351 427 778

60-64 316 333 648

65-69 183 229 411

70-74 118 193 311

Jumlah 11.136 11.892 23.028

Sumber : Kantor Kecamatan Tarowang

Jika jumlah penduduk antar desa diperbandingkan, tidak ditemukan

banyak perberbeda. Baik dari jumlah populasi maupun perbandingan

penduduk pria dan wanita. Meskipun demikian jumlah penduduk terbanyak

berdiam di Desa Bonto Ujung dan Desa Tino yang terletak agak ke

pegunungan dan berbatasan langsung dengan Kab. Bantaeng. Kedua desa

tersebut merupakan pusat konsentrasi penduduk bermata-pencaharian

petani di Kab. Jeleponto. Bukan hanya menghasilkan bahan pangan, kedua

desa juga menjual berbagai jenis bibit tanaman terutama bibit buah-buahan

yang didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia. Dinas perkebunan dan

kehutanan pada tingkat provindi dan Kab./Kota sering kali memesan bibit

dalam jumlah banyak untk disalurkan ke daerah tertentu sebagai bantuan

Page 63: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

52 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

pemerintah, disamping pesanan dari petani dan pengusaha perkebunan

lainnya.

Tabel : 3

Distribusi Penduduk Kecamatan Tarowang Menurut Desa

Tahun 2012-2015

Desa/Kelurahan 2012 2013 2014 2015

01 BontoRappo 2.084 2.096 2.114 2.126

02 Pao 3.072 3.098 3.118 3.118

03 Tarowang 2.512 2.533 2.549 2.549

04 AlluTarowang 2.948 2.972 2.992 2.992

05 BalangBaru 2.752 2.776 2.792 2.792

06 BalangLoeTarowang 2.232 2.251 2.265 2.265

07 BontoUjung 3.510 3.540 3.562 3.562

08 Tino 3.570 3.601 3.624 3.562

Jumlah 22.692 22.885 23.028 26.966

Sumber : Kantor Kecamatan Tarowang

Meskipun populasi penduduk lebih padat pada dua desa yang telah

disebutkan di atas, namun tingkat kepadatan penduduk justru ada pada

desa-desa di dataran rendah dan pesisir. Kecenderungan penduduk untuk

bermukim dekat dengan akses jalan raya dimana berbagai sektor

perekonomian dapat dikembangkan menjadi salah satu faktor penyebab

Page 64: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

53 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

terjadinya kepadatan penduduk tersebut. Kepadatan penduduk di desa-desa

ini juga tampak jelas terlihat dari jarah antar rumah dan besarnya pekarangan

yang dimiliki warga. Bahkan beberapa rumah memiliki ukuran yang kecil dan

dihuni oleh dua hingga tiga keluarga. Rumah-rumah berbentuk panggung

dimanfaatkan sebagai hunian baik pada bagian atas maupun bawah rumah

dengan memberi dinding. Beberapa penduduk memanfaatkan sedikit

ruangan dibawah rumah mereka sebagai tempat berjualan makanan ringan

dan kebutuhan dapur lainnya. Sedangkan mereka yang tinggal di tepi jalan

poros dapat membuka tempat berjualan yang lebih besar karena umumnya

memiliki pekarangan yang lebih luas pada bagian depan untuk

mengantisipasi pelebaran jalan.

Tabel : 4 Kepadatan Penduduk Kecamatan Tarowang Menurut

Desa/Kelurahan Tahun 2012-2015

No Desa/Kelurahan 2012 2013 2014 2015

01 BontoRappo 410 414 416 416

02 Pao 812 820 825 825

03 Tarowang 609 615 619 619

04 AlluTarowang 796 804 809 809

05 BalangBaru 378 382 384 384

06 Balang Loe Tarowang 892 900 906 906

07 BontoUjung 680 686 690 690

08 Tino 394 398 401 401

Kec.Tarowang 394 398 401 566

Sumber : Kantor Kecamatan Torawang

Page 65: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

54 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

C. Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk di Kec. Tarowang sangat beragam mulai

dari petani, peternak, nelayan, pedagang, aparat pemerintah, karyawan

swasta dan mereka yang bergerak pada sektor jasa. Total jumlah penduduk

yang bekerja menurut data tersebut adalah 7.647 jiwa dimana lebih dari 80%

diantaranya bekerja pada sektor pertanian. Sedangkan 15.381 jiwa lainnya

belum atau tidak bekerja disebabkan karena usia sekolah atau sudah

pensiun.

Sektor pertanian umumnya digeluti masyarakat yang berdiam di

daerah pegunungan dan sedikit di daerah pesisir. Jenis tanaman yang

dibudidaya berupa tanaman padi, sayur mayur dan buah-buahan. Beberapa

penduduk terutama di Desa Tino juga mengusahakan penanaman atau

budidaya bibit tanaman, terutama dari jenis buah-buahan. Khusus daerah

Tarowang sangat sedikit ditemukan wilayah persawahan. Topografinya yang

tidak rata dan daerah aliran sungai yang lebih rendah dari lahan milik

penduduk membuat penduduk lebih memilih berkebun.

Pada daerah yang lebih tinggi penduduk banyak menanam tanaman

jangka panjang terutama coklat dan jambu mente. Selain bertani banyak

diantara penduduk yang juga beternak terutama kuda, kambing. dan sapi. Di

daerah yang lebih rendah penduduk cenderung menanam tanaman sayuran,

jagung dan umbi-umbian. Dan pada kedua daerah berbeda topografi tersebut

banyak tumbuh tanaman lontar yang banyak dimanfaatkan penduduk untuk

Page 66: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

55 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

membuat gula merah dan dijual segar ketika masih berasa manis, serta

difermentasi menjadi minuman keras lokal yang disebut ballo’.

Tabel : 5 Penduduk Kecamatan Tarowang menurut Desa dan Sumber Mata

Pencaharian Tahun 2015

Sumber : Kecamatan Tarowang

Jenis peternakan yang banyak di Kec. Tarowang adalag yang berskala

rumah tangga. Kab. Jeneponto merupakan salah satu penghasil terna di

Prov. Selawesi Selatan, khususnya kambing, sapi dan kuda. Ketiga jenis

hewan ini sangat penting bagi penduduk Jeneponto, terutama kuda yang

tidak saja di konsumsi tetapi juga digunakan sebagai alat angkutan.

Meskipun tidak banyak lagi penggunaan kuda sebagai alat transportasi

karena banyak dan murahnya harga kendaraan bermotor terutama roda dua,

tetapi hewan ini masih sangat efektif digunakan penduduk terutama yang

Desa/Kelurahan PNS/

ABRI

TB

MKN

Nela

yan

Tamb

ak

Ter

nak

Peda

gang

Indus

tri

Angkut

an

Jasa

Bonto Rappo 9 799 - - 46 4 - 11 -

Pao 20 481 251 26 18 7 10 10 -

Tarowang 40 417 300 8 - 11 12 24 -

Allu Tarowang 8 857 - - 30 2 15 18 -

Balang Baru 10 700 50 2 7 15 - 5 -

Balang Loe

tarowang

14 657 250 6 20 1 - 50 -

Bonto Ujung 20 423 50 10 50 29 - 30 6

Tino 20 1.677 50 10 21 5 - 25 -

2015 141 6.011 951 62 192 74 37 173 6

Page 67: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

56 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

tinggal di wilayah pegunungan dimana jalan raya belum memadai atau

bahkan tidak ada. Sebagai bahan makanan, kuda merupakan makanan khas

bagi penduduk Jeneponto karena daging kuda merupakan sumber protein

penting yang selalu terhidang pada setiap kegiatan perhelatan.

Di wilayah pesisir, selain bertani penduduk juga banyak yang memiliki

tambak yang diisi dengan udang atau bandeng. Sedangan pada daerah

pantai, beberapa warga mengusahakan budidaya rumput laut. Bahkan

karena sempitnya lahan budidaya, banyak warga Tarowang membeli atau

menyewa lahan laut di kabupaten tetangga, yaitu Bantaeng. Hingga kini

mayoritas petani rumput laut di Kab. Bantaeng berasal dari Kec. Tarowang.

Selain sebagai petambak dan petani rumput laut, sebagian besar juga

menjadi nelayan dengan berbagai jenis alat tangkap. Tetapi yang paling

dominan adalah penggunaan jarung pukat untuk menangkap ikan-ikan

bergerombol. Pemukiman nelayan di Kab. Jeneponto tidak persis berada di

tepi laut, tetapi umunya berada di sepanjang muara sungai. Kencangnya dan

besarnya ombak serta angin pada permulaan musim timur, yaitu sekitar bulan

Maret dan April dari arah Laut Flores yang berada tepat di sebelah Selatan

kabupaten ini menjadikan posisi pemukiman sangat rentan kerusakan.

Daerah pesisir Kab. Jeneponto juga dipenuhi oleh tumbuhan jenis bakau

yang menghalangi penduduk untuk membuka permukiman di wilayah

tersebut. Membangun permukiman di wilayah daerah aliran sungai dirasakan

Page 68: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

57 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

lebih aman. Perahu dapat ditambatkan dengan baik tanpa takut hanyut atau

terbalik terkena ombak.

Nelayan taorang mulai beroperasi pada malam hari dan kembali pada

subuh atau pagi hari. Kadang kala mereka berangkat lebih cepat jika lokasi

penangkapan jauh dari pantai. Dalam sebulan nelayan hanya melaut

sebanyak 20 hari sebab pada saat bulan purnama yang berlangsung sekitar

7 hingga 10 hari, ikan sangat sulit ditangkap. Dalam setahun masa sulit

menangkap ikan berlangsung pada masa peralihan dan awal musim timur

dimana angin tepat bertiup dari arah Laut Flores. Keadaan tersebut

berlangsung selama tiga bulan. Pada saat musim barat, beberapa wilayah

termasuk Tarowang sedikit terlindung dari ombak besar.

Kesulitan yang dihadapi nelayan ketika melaut terutama pada saat

pergi dan pulang menangkap. Nelayan harus melalui muara sungai yang

pada saat musim hujan sangat sulit untuk dilayari. Besarnya ombak dari laut

dan arus sungai yang cukup kuat mendorong ke arah laut membuat nelayan

harus sangat berhati-hati mengarahkan kapal mereka pada daerah seperti

ini. Resiko terbalik sangat besar karena pertemuan arus laut dan aliran

sungai, dan beberapa daerah sangat dangkal karena sedimentasi yang

membuat perahu dapat kandas dan sulit dilepaskan. Karena itu ketika

melewati wilayah seperti ini nelayan cenderung berlayar dengan cara

berbaris dan tidak berusaha untuk saling mendahului. Sempitnya daerah

yang cukup dalam dilayari membuat perahu dapat saling berbenturan dan

Page 69: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

58 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

pecah di daerah muara. Dasar sungai yang juga dipenuhi patahan kayu dan

tunggul pohon membahayakan baling-baling perahu.

Ikan hasil tangkapan nelayan didistribusikan oleh punggawa kepada

pedagang yang datang menjemput dengan kendaraan dan kepada beberapa

pedagang yang menjual ikan disekitar perumahan dengan berkeliling atau

menjual di tepi jalan poros. Oleh pedagang ikan hasil tangkapan nelayan

dijual di daerah Kec. Togo-togo yang memiliki pasar dan juga di bawa ke

Kab. Bantaeng yang tidak memiliki nelayan dan Bulukumba yang hanya

sedikit jumlah nelayannya. Di Jeneponto sendiri ikan-ikan didistribusikan

hingga ke daerah pedalaman dengan menggunakan sepeda motor. Sebagian

besar ikan yang dijual dalam keadaan kering untuk mengantisipasi perjalanan

jauh. Proses pengeringan ikan dilakukan oleh kaum wanita dan umumnya

distribusi secara lokal juga dilakukan oleh kaum wanita. Ini menjadikan para

wanita terlibat dalam aktifitas perikanan di Tarowang.

D. Aktivitas Keseharian Nelayan

Ada tiga alat tangkap yang umum digunakan nelayan Tarowang yatu

jaring senar (lanra tasi), jaring nilon (lanra turung) dan pancing. Ketiga alat

tangkap dimiliki oleh semua nelayan dan digunakan dengan memperhatikan

musim ikan. jaring nilon umumnya digunakan untuk muism ikan tertentu,

sedangkan jaring senar merupakan jaring yang paling sering digunakan

Page 70: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

59 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

dalam penangkapan harian. Demikian pula halnya dengan pancing yang

hanya digunakan pada waktu-watu tertentu.

Jaring nilon dioperasikan oleh dua hingga tiga orang, namun kadang

seorang nelayan terpaksa mengoperasikannya sendiri jika tidak

mendapatkan teman untuk berangkat. Ketika musim barat berlangsung

nelayan melakukan penangkapan dalam tiga trip. Tiga trip penangkapan

yang dimaksudkan adalah tiga kali menurunkan jaring dalam sehari

semalam. Pada musim ini ikan jenis banyara yang paling banyak ditangkap

yang metupakan salah satu jenis ikan yang memiliki harga yang tinggi.

Meskipun tiga kali menurunkan jaring, nelayan data berangkat sekali saja dan

tinggal di lokasi penangkapan untuk menunggu waktu menurunkan jaring

berikutnya. Tetapi ada pula nelayan yang bolak balik dari desa ke lokasi

penangkapan, terutama jika penangkapan dilakukan tidak jauh dari desa.

Pada musim barat kadangkala penangkapan dilakukan di perairan Kab.

Bantaeng bahkan hingga ke Laut Flores.

Pada musim Timur penangkapan ikan menurun bagi nelayan

Tarowang. Mereka hanya dapat melakukan satu hingga dua trip penangapan

dalam sehari dan dilakukan dengan bolak-balik ke lokasi penangkapan. Jika

penangkapan dilakukan dua kali dalam sehari, maka nelayan berangkat pada

sore hari sekitar sekitar pukul 16:00 wita dan kembali ke rumah pada sekitar

Page 71: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

60 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

pukul 20:00 wita. Mereka akan berangkat lagi pada waktu subuh pada pukul

04:30 wita dan akan kembali sekitar pukul 08:00 wita.

Dari paparan mengenai aktifitas nelayan tersebut dapat dilihat bahwa

sepanjang musim timur perahu-perahu nelayan akan banyak ditemukan

tertambat di sepanjang aliran sungai yang melewati pemukiman nelayan

hingga masuknya musim barat. Dan ketika musim barat, aktifitas

penangkapan yang tinggi membuat perahu nelayan sangat sulit ditemukan.

Diperkampungan terutama mereka yang tidak kembali dalam beberapa hari.

Dan jika kita memperhatikan waktu keberangkatan mereka pada musim

timur, dapat dipastikan bahwa perahu nelayan akan tertambat pada pagi hari

hingga pukul 16.00 sore hari dan antara pukul 20.00 hingga pukul 08.00 pagi.

Dari penjelasan informan yang akan dikemukakan kemudian, maka waktu-

waktu yang disebutkan ditas kemungkinan bagi pelaku pangisengang kodi

untuk melakukan aksinya terutama pangisengang kodi yang diletakkan di

mesin dan badan perahu.

Selama perahu berada di perkampungan, alat tangap tidak dibawa

pulang tetapi tetap diletakkan di atas perahu dan nelayan hanya menutupnya

dengan plastic atau bahan lain untuk melindungi dari panas matahari. Dan

selama perahu berada di kampung, pemilik perahu akan sering datang

memeriksa perahunya untuk memastikan perahu tidak hanyut akibat arus

sungai dan pasang surut air laut, atau tenggelam akibat terlupa menutup

Page 72: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

61 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

lubang possi perahu atau penutup tersebut terlepas sendiri, atau ada orang

yang melepaskannya.

Daerah dimana perahu-perahu ditambatkan adalah tepian sungai yang

menjadi tempat umum. Anak-anak menjadikan tempat ini untuk bermaik pada

sore hari, nelayan menggunakannya untuk tempat memperbaiki peralatan

dan perahu, para ibu juga menggunakannya untuk berkumpul dan bercerita.

Banyaknya orang yang mengakses tempat ini memungkinkan bagi siapa saja

untuk secara sengaja meletakaan sesuatu yang dapat mencelakakan pemilik

perahu. Karena itu, selain kekhawatiran hilangnya perahu akibat kebocoran

seperti yang dijelaskan sebelumnya, pemilik perahu juga sering melakukan

pengamatan pada perahunya pada saat-saat ramai mespun dilakukan dari

jarak jauh atau dari atas rumah. Dan meskipun penangkapan dilakukan dua

hingga tiga orang, yang dapat mendekati perahu selama berada di kampong

hanyalah pemilik perahu. Teman atau anggota yang ikut melakukan

penangkapan baru akan mendekati perahu ketika perahu akan berangkat.

Page 73: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

62 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengetahuan Nelayan Tarowang tentang Pangngissengang Kodi

Persaingan memperoleh hasil tangkapan merupakan hal yang biasa terjadi

pada masyarakat nelayan dimanapun. Keinginan untuk mengungguli orang

lain dalam hal kekayaan dan nama besar mendorong setiap orang akan

berusaha keras untuk mewujudkannya. Ada banyak cara yang dapat

dilakukan misalnya berusaha meningkatkan kemampuan modal dengan

menabung ataupun meminjam, memperbaharui sarana tangkap yaitu perahu

alat tangkap dan berbagai hal lainnya. Salah satu cara yang juga banyak

dipergunakan adalah cara kasar dengan melakukan pengrusakan secara

terang-terangan, melakukan sabotase dan bahkan menggunakan ilmu gaib.

Hal terakhir biasanya dilakukan pada saat seseorang iri karena tidak dapat

memenangkan persaingan. Kasus penggunaan ilmu gaib dalam persaingan

penangkapan juga ditemukan di lokasi penelitian ini yaitu di Kec. Tarowang.

Seorang informan (HM, 62 thn) menerangkan pada saya pada suatu

wawancara dengan mengatakan:

Biasa tea i ni saingi, nammake anu pakinjo. Ia kabusu

punggawaiya ammake anu pakinjo punna tea mi nisaingi.

Artinya :

(biasa karena tidak ingin disaingi, maka orang memakai ilmu

seperti itu. Semua punggawa memakai ilmu seperti itu kalau

sudah tidak mau disaingi)

Page 74: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

63 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Ilmu yang dimaksudkan informan adalah ilmu sihir yang biasa diistilahkan

dengan sebutan ilmu hitam yang memiliki beragam nama pada setiap

kebudayaan seerti ilmu pelet di Pulau Jawa dan doti-doti di Sulawesi Selatan.

Tetapi meskipun masyarakat nelayan Tarowang merupakan bagian dari

budaya Sulawesi Selatan mereka sangat jarang menggunakan kata doti

tetapi lebih sering menggunakan istilah pangissengang kodi yang berarti ilmu

yang tidak baik atau buruk seperti yang diungkapkan oleh RF (27 thn):

“Arenna injo punna kinne na kua tau pangngissengang kodi”

artinya : “Ilmu seperti itu disini disebut pengetahuan yang tidak

baik/buruk”

Masyarakat nelayan Tarowang memandang pangisengang kodi

merupakan ilmu yang tidak baik. Dikatakan demikian karena dari sudut

pandang agama yaitu Agama Islam yang dianut, ilmu ini dikategorikan

sebagai ilmu sihir yang dilarang untuk dipelajari. Selain itu, ilmu ini juga dapat

merusak kehidupan orang lain dan juga hubungan sosial antar nelayan.

Tetapi di sisi lain, karena ilmu ini sangat sering digunakan, maka masyarakat

pada saat yang sama juga menganggap ilmu ini penting untuk memenangkan

persaingan dalam memperoleh hasil tangkapan atau untuk membalas

perbuatan seseorang yang disangka menggunakannya, maka itu beberapa

orang punggawa berusaha memilikinya atau setidaknya mengetahui pada

siapa dia dapat meminta bantuan untuk melakukannya.

Page 75: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

64 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Pangissengang kodi dapat dimiliki seseorang dengan cara pewarisan

dan juga dengan cara belajar. Ilmu seperti ini biasanya diturunkan dari

keluarga baik oleh orangtua, paman atau saudara. Sedangkan sebagian

lainnya berguru kepada orang yang memilikinya seperti yang diungkapkan

DM (34 thn):

Karena persaingan, jadi biasa ada yang datang ke kampungnya orang cari orang pintar begini saya cari ilmu begini, ilmu mau di kasi mati orang ia nu doti.

Mereka yang tidak ingin memiliki, akan memilih menggunakan jasa orang lain

yang dalam istilah lokal disebut dengan orang pintar seperti yang

diungkapkan informan di atas.

Pangissengang kodi dapat dimiliki baik oleh kaum laki-laki maupun

perempuan. Keduanya memiliki potensi untuk menggunakannya ilmu ini,

tetapi dalam penelitian ini hanya kaum pria yang ditemukan

menggunakannya. Pelaku pengguna pangissengang kodi bisa dari kalangan

keluarga dekat dan keluarga jauh, selain dari orang lain yang tidak memiliki

hubungan kerabat. Meskipun demikian, masyarakat nelayan Tarowang

merasa bahwa mereka seluruhnya masih memiliki hubungan kekerabatan

meskipun ada yang sudah dikategorikan keluarga jauh.

Dari data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, pengetahuan

masyarakat nelayan Tarowang tentang pangissengang kodi dapat dibagi

dalam tiga bagian yaitu pengetahuan tentang jenis-jenis pangissengang kodi,

Page 76: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

65 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

pengetahuan tentang media yang dapat digunakan, dan pengetahuan

tentang waktu penggunaannya.

1. Pengetahuan tentang jenis-jenis pangissengang kodi

Masyarakat nelayan Tarowang mengkategorikan pangissengang kodi

dalam dua jenis berdasarkan sasaran dan tujuan akhirnya yaitu (1)

panggisengang kodi yang digunakan untuk menghilangkan nyawa

seseorang, dan (2) pangissengang kodi yang digunakan untuk menumbulkan

kerugian ekonomi. Penggunaannya panggisengang kodi melibatkan dua

komponen utama yaitu mantra dan media. Mantra dapat berbeda-beda,

namun media yang digunakan tampak sama.

1.1. Panggisengang kodi untuk menghilangkan nyawa seseorang

Panggisengang kodi seperti ini biasanya digunakan untuk membalas

perbuatan pelaku yang dipandang oleh korban telah berkali-kali

menggunakan ilmunya untuk merugikannya. Dalam kasus ini terjadi

pertukaran status dimana korban akan menjadi pelaku dan pelaku akan

menjadi korban, dan sekaligus menjadi akhir dari perseteruan keduanya.

Batas dari berulang kali ditentukan sendiri oleh korban berdasarkan

pertimbangan kerugian dan perasaan sakit yang dialaminya.

Tidak banyak data yang dapat dikumpulkan mengenai pangissengang

kodi jenis ini karena informasi tersebut sangat sensitif. Dan informan tidak

ingin memberi kesan bahwa mereka pernah melakukannya kepada

seseorang. Tetapi banyak cerita beredar di masyarakat tentang peristiwa

Page 77: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

66 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

kematian seseorang dimasa lalu yang diduga dan bahkan beberapa

dipastikan karena guna-guna.

Meskipun merupakan cara terakhir, tetapi sebelum korban melakukan

pembalasan terakhir, biasanya orang yang diduga sebagai pelaku diminta

untuk mencabut pangissengang kodi yang digunakannya terhadap korban.

Misalnya apabila pelaku menyelipkan sesuatu pada perahu korban, maka ia

diminta untuk mecabutnya terlebih dahulu, disertai ancaman serius kepada

yang bersangkutan.

Pada saat korban akan melakukan pembalasan, maka ia akan

menjalankan ritual yang dilakukan pada tengah malam. Uniknya salah satu

ritual yang dilakukan adalah shalat yang juga mereka sebut dengan Shalat

Tahajjud. Perbedaan dengan Shalat Tahajjud dalam ibadah agama Islam

adalah pada niat sholat dan terdapatnya sejumlah benda yang akan

digunakan sebagai media mengirimkan guna-guna pada lawan. Ritual ini

dilakukan seorang diri tanpa ada yang melihat. Gunanya tentu saja agar tidak

ada yang mengetahui dan dapat menyebarkan berita yang menyebabkannya

akan mandapatkan masalah. Bagi mereka yang tidak dapat melakukannya

sendiri, atau merasa bahwa ilmu yang dimilikinya lemah sehingga dengan

medah dipatahkan oleh lawan dan bahkan lawan dapat membalikkannya,

akan meminta bantuan orang pintar. Jika meminta bantuan pada orang

pintar, rutual dapat dilakukan oleh pemohon dengan bantuan orang pintar,

atau dilakukan hanya oleh orang pintar saja. Tentu saja terdapat sejumlah

Page 78: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

67 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

syarat yang diajukan oleh orang pintar tersebut yang wajib dipenuhi termasuk

pembayaran. Dan karena setiap orang memiliki ilmu yang berbeda, maka

media yang digunakan dalam ritual juga berbeda-beda.

1.2. Panggisengang kodi untuk menimbulkan kerugian ekonomi

Pangissengang kodi lebih banyak digunakan untuk merugikan orang

pada masyarakat nelayan Tarowang dengan sasaran untuk menimbulkan

kerugian ekonomi. Berbeda dengan apa yang telah diterangkan sebelumnya,

untuk membuat kerugian secara ekonomi maka sasaran yang dituju dapat

berupa orang (punggawa atau juru mudi), perahu, dan mesin.

Seperti dikemukakan pada bagian cara penangkapan ikan yang

dilakukan nelayan Tarowang, bahwa dalam proses penangkapan ikan satu

perahu dioperasikan oleh tiga orang yaitu seorang punggawa yang boleh jadi

juga merupakan pemilik kapal, dan satu atau dua orang sawi, yang salah

satunya juga berperan sebagai juru mudi selain punggawa kapal. Namun di

antara kedua atau ketiga awak perahu, punggawalah yang menjadi sasaran

dari pelaku. Jika punggawa lumpuh, baik sakit maupun terganggu secara

kejiwaan, maka aktifitas penangkapan ikan tidak akan dilakukan. Seorang

punggawa tidak akan mengizinkan perahunya digunakan orang lain

meskipun anaknya sendiri kecuali ia sudah sama sekali tidak dapat melaut

karena usia.

Sementara perahu dan mesin merupakan komponen yang menjadi satu

dan berfungsi sebagai alat transportasi menuju dan pulang dari lokasi

Page 79: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

68 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

penangkapan. Untuk dapat memiliki keduanya dibutuhkan modal yang tidak

sedikit. Karena itu perawatan keduanya paling sering dilakukan untuk

menjaga agar dapat digunakan dalam jangka panjang. Kedua dapat menjadi

sasaran karena keduanya memiliki celah untuk dapat meletakkan sesuatu

yang merupakan media bagi bekerjanya panggissengang kodi tersebut.

Sedangkan alat tangkap berupa jaring tidak dapat dikena ilmu karena selalu

dicelupkan di air yang berarti apa yang disimpan dapat lepas dan hilang

karena arus dan ombak laut.

Sama dengan peggunaan pangissengang kodi untuk menghilangkan

nyawa seseorang, yang digunakan untuk menimbulkan kerugian ekonomi

juga terdiri atas dua yaitu mantra dan media pengantar. Masing-masing

sasaran memiliki mantra dan media tersendiri untuk dapat mencapai

hasilnya. Karena itu media yang digunakan dapat pula dibagi berdasarkan

sasaran yang dituju yaitu media untuk orang, media untuk perahu, dan media

untuk mesin.

Pada penelitian ini tidak ada informan yang memberikan informasi

mengenai apa mantra yang digunakan. Mantra merupakan rahasia bagi

pemiliknya. Terdapat kepercayaan bahwa apabila sebuah mantra sudah

banyak yang mengetahuinya, maka mantra itu sudah tidak manjur lagi. Dan

untuk mendapatkan mantra pangngissengang kodi membutuhkan waktu yang

cukup panjang agar orang yang memilikinya rela untuk memberikan atau

Page 80: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

69 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

mengajarkannya. Sedangkan untuk media yang digunakan cukup banyak

informasi yang diperoleh.

Secara umum, media yang digunakan berasal dari benda yang berasal

dari orang yang sudah meninggal, bagian tubuh hewan, dan benda-benda

yang biasa digunakan sehari-hari seperti jarum, kain hitam, uang kertas dll.

Media yang digunakan dalam pangngissengang tersebut memiliki sasaran

dan akibatnya masing-masing. Berikut beberapa jenis pangngissengang kodi

dan media yang digunakan berdasarkan sasaran yang diinginkan:

1.2. Media dengan sasaran orang.

Ada tiga media yang sering digunakan oleh pelaku pangissengang

kodi untuk menyerang korbannya secara fisik dan mental yaitu jarum

tumpul (Jarung tippulu), Sa’ra Ati (suara hati) dan Panggarisang

(penggaris).

1.2.1 Jarung tippulu (jarum tumpul)

Media yang digunakan yaitu jarum jahit yang sengaja ditumpulkan

dan beberapa helai potongan rambut manusia yang kusut. Jarum dililit

dengan rambut kusut, kemudian di beri mantra dan disimpan pada

bagian tertantu pada perahu atau di rumah calon korban. Biasanya

media ini diselipkan di celah kayu yang sulit untuk di lihat sehingga sulit

ditemukan. Pangissengang kodi ini digunakan untuk mengganggu

pikiran korban agar selalu gelisah, tidak dapat berfikir dengan tenang

Page 81: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

70 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

sehingga tidak dapat berkonsentrasi pada saat melakukan

penangkapan.

Salah satu hal penting bagi nelayan dalam melakukan aktifitas

menangkap ikan adalah aspek waktu dan tempat. Setiap punggawa

harus mengetahui kapan waktu musim ikan tiba dan dimana tenpat ikan-

ikan tersebut akan timbul di laut. Jika pikiran mereka terganggu maka

akan menimbulkan kesalahan menentukan waktu dan tempat atau

bahkan menmbulkan keraguan untuk berangkat. Tidak ada nelayan akan

berangkat ke laut jika mereka merasa ragu akan hasil yang akan

diperoleh. Karena itu pangissengang kodi ini akan menjadi penyebab

mereka tidak dapat memperoleh tangkapan dan berakibat ada ketidak

mampuan untuk membiayai usaha dan rumah tangga karena tidak ada

penghasilan atau penghasilan menkadi berkurang.

1.2.2 Sa’ra ati (suara hati)

Pangngissengang ini hanya berupa mantra yang dibaca dalam hati tetapi

harus dilakukan ditempat dimana pelaku dapat melihat perahu

korbannya. Mantra dibacakan sambil pelaku melihat perahu korbannya

dengan niat yang sungguh-sungguh. Mantra dapat dibacakan dilokasi

tambat perahu, ketika perahu sedang berlayar dilaut menuju lokasi

penangkapan dll. Tujuan pangngissengang ini adalah untuk mengganggu

pikiran korban pada saat melakukan penangkapan ikan di laut. Jadi

korban akan terus merasa ragu ketika sudah berada dalam perjalanan

Page 82: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

71 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

menuju lokasi penangkapannya sehingga cenderung untuk mengubah-

ubah arah tujuannya sehingga jauh dari lokasi yang sesungguhnya.

Karena mantra harus dibacakan sambil melihat perahu korban, dan

dilakukan ditempat terbuka misalnya ketika sedang melaju menuju lokasi

penangkapan, maka pelaku harus berhati-hati agar perbuatannya tidak

dilihat orang lain terutama korbannya. Merupakan hal yang tidak wajar

pada masyarakar Tarowang jika anda melihat seseorang dalam waktu

yang cukup lama jika tidak dalam keadaan sedang berbicara-bincang

dengannya, apalagi dalam jarak yang cukup jauh. Mereka yang merasa

diamati atau orang yang melihat kejadian tersebut akan mulai

mempertanyakan apa maksud yang bersangkutan. Dan tuduhan akan

jatuh pada perbuatan negatif apalagi jika pelaku ketahuan merapalkan

mantra atau diinterpretasi oleh yang melihat sedang melakukannya.

1.2.3 Penggarisan (penggarisan)

Sasaran dari pangngissengang ini adalah orang yang mengemudiakan

perahu yang umumnya adalah punggawa dengan maksud untuk

menggariskan ruang gerak seseorang atau membatasinya. Media yang

digunakan adalah gambar tubuh manusia, undangan taziyah dan uang

kertas pecahan seribu. Gambar tubuh manusia yang digunakan harus

utuh memperlihatkan bagian-bagian tubuh dan bukan hanya sekedar

gambar siluet. Ketika menyiapkan media pelaku akan membuat garis

pada gambar manusia di beberapa bagian yaitu pada bagian kepala,

Page 83: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

72 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

mata, tangan, perut, paha, dan kaki, kemudian diberi kata ALLAHU dalam

tulisan Arab. Kemudian uang seribu kertas di bagi dua, satu dari potong

uang tersebut kemudian dibungkus bersama beberapa undangan

ta’syiah. Setelah dibungkus media tersebut disimpan di perahu orang

korban. Seperti pada penggunaan jarum, media ini juga harus diletakkan

ditempat yang sulit ditemukan dan biasanya diselipkan di sela-sela kayu

perahu.

Berbeda dengan dua bentuk yang digunakan sebelumnya dimana pelaku

membuat korbannya menjadi ragu-ragu dan kemudian membuat

kesalahan dalam menentukan lokasi penangkapan, penggunaan ilmu

yang satu ini dimaksudkan untuk membuat korban menjadi malas untuk

keluar mencari uang atau keluar menangkap ikan. Korban akan

dihinggapi rasa malas meskipun tidak menderita sakit secara fisik.

Karena sasarannya adalah punggawa, sementara perahu tidak akan

keluar atau dialihkan ke orang lain oleh punggawa pemiliknya, maka

perahu tidak akan keluar beroperasi. Dan jika dalam beberapa waktu

perahu tidak beroperasi, maka para anggota tentunya akan memilih

pindah ke perahu lain sehingga usaha dari punggawa yang menjadi

korban akan tutup.

Dari ketiga cara yang dapat dilakukan seseorang pelaku dalam

menggunakan pangissengang kodi-nya, dapat dilihat bahwa sasaran

Page 84: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

73 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

utamanya adalah punggawa yang juga merupakan pemilik dan berfungsi pula

sebagai juru mudi. Efek dari ilmu ini adalah menjadikan punggawa tidak

dapat berkonsentrasi dalam berfikir dan mengambil keputusan terutama

dalam menentukan lokasi penangkapan, dan membuatnya menjadi malas

untuk beraktifitas. Kedua hal tersebut tentunya dapat menurunkan

penghasilan karena yang satu tidak akan mendapatkan hasil akibat salah

mengambil keputusan, sedangkan yang lainnya korban tidak keluar melaut

sehingga tidak memperoleh penghasilan.

1.3. Media dengan sasaran perahu.

Terdapat tujuh media yang sering digunakan oleh pelaku

pangissengang kodi untuk menyerang perahu korbannya yaitu jejak kaki

korban (bate bangkenna), tanah kuburan (butta tau mate), air bekas mandi

jenazah (je’ne rio tau mate), batu nisan (batu nisan tau mate), pengikat kafan

orang mati (passikko aya’ tau mate), gigi anjing gila (gigi kongkong pongoro),

dan tulang ikan (buku juku).

1.31. Bate bangkenna (Jejak kaki korban)

Jejak kaki korban yang dimaksudkan adalah tanah yang pernah diinjak

korban dan masih memiliki bekas jejak kakinya. Menemukan bekas jejak

kaki seorang nelayan di Tarowang tidaklah sulit. Lokasi dimana kapal

nelayan ditambatkan adalah tepian sungai yang tanahnya berlumpur.

Setiap hari tanah akan dibasahi air sungai yang mengikuti pasang air

laut, dan kemudian kering kembali seiring berkurangnya debit air di

Page 85: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

74 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

sungai akibat surut. Namun utnuk mengambil tanah jejak kaki tersebut

tidak mudah. Beberapa rumah berada tepat ditepi sungai dan tempat

tersebut ramai digunakan sebagai tempat bermain oleh anak-anak dan

bergosip bagi wanita. Para pemilik perahu juga sering datang meskipun

hanya sebentar untuk memeriksa keadaan perahu mereka. Sehingga

pelaku harus memilih waktu yang paling tepat agar aktifitasnya

mengambil tanah jejak kaki korbannya tidak diketahui orang lain. Dan

karena area penambatan perahu adalah tempat terbuka, maka setiap

orang tidak akan berlama-lama berdiri atau duduk di dekat perahu orang

lain untuk menghindari tuduhan dan kesalahpahaman.

Jika tanah bekas kaki korban sudah di dapatkan, maka pelaku segera

membungkusnya dengan kain berwarna hitam. Bungkusan tersebut

harus berukuran kecil agar tidak mudah dilihat, karena itu tanah jejak kaki

korban yang diambil juga hanya sedikit saja. Bungkusan tanah tersebut

kemudian dimasukkan kedalam kayu tammate (kayu liung) yang terlebih

dahulu sudah beri lubang. Gabungan di antara ketiganya juga harus

diusahakan sekecil mungkin agar dapat disembunyikan dengan cara

diselip.

Setelah media selesai pelaku membacakan mantra dan kemudian

mencari waktu yang tepat untuk meletakkannya di perahu korban.

Penggunaan bekas kaki sebagai media dalam pangngissengang kodi

dipercaya dapat membuat korban akan kesulitan dalam menemukan

Page 86: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

75 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

lokasi menangkap ikan selama media tersebut tidak dilepas dari

perahunya.

1.3.2. Butta tau mate (Tanah Kuburan)

Cara membuat kerugian pada korban yang tampaknya mudah adalah

dengan menggunakan tanah kuburan. Di kampung nelayan Tarowang

untuk memperoleh tanah kuburan tidaklah sulit karena lokasi pemakaman

sangat dekat dari pelabuhan dan pemukiman warga, dan ada jalan

setapak yang biasa digunakan warga melintas jika ingin mengunjungi

kebun atau rumah kerabat yang tinggal disebelah pemakaman. Tanah

kuburan yang digunakan adalah tanah dari kuburan orang yang masih

baru meninggal. Masyarakat mempercayai bahwa roh orang yan baru

saja meninggal masih berada di sekitar rumahnya selama 40 hari

sebelum naik ke langit. Sehingga roh tersebut masih dalam keadaan

panas karena itu sangat ampuh digunakan dalam ilmu hitam.

Praktek ilmu ini adalah dengan cara pelaku mengambil segenggam tanah

kuburan yang masih baru kemudian berdiri membelakangi perahu

korbannya. Dalam keadaan tenang pelaku membaca mantra kemudian

melemparkan tanah tersebut ke arah perahu dengan tetap

membelakanginya. Apa bila tanah kuburan tersebut mengenai perahu

meskipun dalam jumlah sedikit, maka sudah dianggap setengah berhasil

karena pelaku harus memastikan apakah mantra yang dibacanya bekerja

pada pemilik perahu.

Page 87: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

76 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Meskipun cara ini mungkin yang paling mudah dilakukan, tetapi sekaligus

merupakan cara yang paling mudah diketahui. Pemilik perahu selalu

membersihkan perahunya ketika pulang dari laut dan sesekali datang

memeriksanya. Karena itu sangat mudah menemukan tanah di atas

perahu terutama bila masih berbentuk gumpalan. Tanah di Tarowang

memiliki tekstur menggumpal dan kering. Sangat mudah hancur ketika

terkena air tetapi mudah terlihat dalam keadaan kering. Melemparkan

tanah juga akam membuat tanah melengket pada badan perahu dan

sangat mudah melihat perbedaan antara tanah yang diletakkan dan

tanah yang dilemparkan.

Adapun maksud dari posisi membelakangi perahu ketika pelaku

mempraktekkan ilmunya adalah agar ikan yang akan ditangkap atau yang

berada disekitar perahu juga berbalik meniggalkan perahu. Dengan

demikian nelayan pemilik perahu tidak dapat memperoleh hasil.

1.3.3 Je’ne rio tau mate (air bekas mandi jenazah)

Mendapatkan air bekas mandi jenazah tentunya sangat sulit. Selain

banyak yang memperhatikan, mengambilnya juga sudah menjadi hal

yang mencurigakan. Pelaku harus dapat mengambil tanpa diketahui

orang lain terutama keluarga yang berduka meskipun hanya sedikit.

Tentunya keluarga dari jenazah akan marah jika air mandi jenazah

keluarganya digunakan sebagai media sihir.

Page 88: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

77 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Air yang berhasil dikumpulkan diletakkan dalam wadah berupa botol dan

kemudian disimpan hingga saat akan digunakan. Dalam prakteknya

pelaku akan mencampurkan sedikit air bekas mandi jenazah tersebut

dengan air tawar ataupun air laut. Kemudian pelaku akan berusaha

mengambil timba/gayung yang biasa digunakan pemilik perahu untuk

menguras air jika masuk ke dalam perahu. Air di dalam timba tersebut

kemudian di beri mantra oleh pelaku kemudian menyiramkannya ke

perahu korban dengan cara dihempaskan ke arah badan perahu.

1.3.3. Batu nisan tau mate (batu nisan orang mati)

Berikutnya adalah media berupa pecahan batu nisan. Seperti juga tanah

kuburan, tentunya sangat mudah menemukan batu nisan karena letaknya

yang tidak jauh dari pemukiman. Tetapi untuk dapat mengambil sedikit

pecahan dari batu nisan merupakan hal yang sulit. Pelaku harus

memecahkan batu nisan dan tentunya harus dilakukan dengan cara

memukulnya dengan benda keras dan itu berarti akan merusak nisan.

Posisi pemakaman yang sangat dekat dengan pemukiman membuat

pelaku akan sangat sulit menemukan waktu untuk dapat mengambil

pecahan nisan meskipun pada malam hari.

Praktek guna-guna dengan menggunakan pecahan batu nisan ini

dilakukan dengan cara meletakkan pecahan batu nisan yang telah diberi

mantra terlebih dahulu ditempat yang sulit untuk ditemukan pada perahu

Page 89: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

78 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

korban. Tentunya juga terdapat kesulitan untuk dapat meletakkan media

tersebut seperti halnya media yang telah dijelaskan sebelumnya.

2. Pa’sikko aya’ tau mate (Pengikat kafan orang mati)

Sama dengan air mandi jenazah, media yang satu ini juga sangat sulit

untuk didapatkan. Mereka yang memiliki kesempatan untuk bisa

mendapatkannya hanya yang turut dalam penyelenggaraan jenazah dan

merek yang ikut memasukkan jenazah ke liang lahat. Pengikat kafan

jenazah juga banyak dijadikan jimat selain digunakan sebagai media

pangngissengang kodi. Bila digunakan untuk mencelakakan orang,

sebagian dari pengikat kain kafan ini akan diberi mantra kemudian akan

diletakkan dicelah-celah kayu perahu korban kemudian ditutup.

Warnanya yang putih membuatnya mudah disembunyikan karena semua

perahu nelayan di Tarowang dicat dengan warna putih baik bagian dalam

maupun bagian luar. Dan bila telah terselip pelaku dapat menutupnya

dengan menggunakan bubuk kapur yang diberi air sehingga tidak mudah

terlihat.

3. Gigi kongkong pongoro (gigi anjing gila) dan U’ kongkong pongoro

(bulu anjing gila)

Di daerah Tarowang banyak orang yang memelihara anjing terutama

mereka yang memiliki kebun yang difungsikan untuk mengusir babi yang

merusak tanaman. Beberapa diantara anjing tersebut ada yang hanya

diikatkan di kebun dan tidak dibawa pulang. Kadangkala ada yang

Page 90: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

79 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

kemudian terjangkit penyakit rabies atau anjing gila yang menyebabkan

anjing tersebut mati. Gigi anjing yang mati karena terkena penyakit anjing

gila atau rabies dipercaya masyarakat memiliki potensi untuk dijadikan

media pangissengang kodi jika ditambahkan dengan mantra.

Hanya dibutuhkan satu gigi dari seekor anjing gila untuk diberi mantra

dan ditempatkan diposisi yang tidak terlihat dan sulit ditemukan pada

perahu korban. Perahu yang terkena akan sulit dikendalikan dan tidak

akan mendapatkan hasil tangkapan kemanapun perahu diarahkan.

Dengan demikian efek yang terjadi adalah perahu akan sama dengan

anjing gila yang sulit dikendalikan dan akhirnya akan mati karena

penyakit tersebut kalau tidak segera diobati.

4. Buku juku (tulang ikan)

Penggunaan tulang ikan dalam praktek pangisengang kodi

dikombinasikan dengan tanah jejak kaki korban seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya. Sama seperti jejak kaki, tulang ikan tentunya

bukan hal yang langka bagi pelaku apalagi bila yang bersangkutan

berprofesi sebagai nelayan, bahkan masyarakat umum. Tulang ikan yang

telah disiapkan pelaku dibungkus dengan tanah yang diambil dari jejak

kaki calon korban, kemudian keduanya dibungkus lagi dengan

menggunakan kain hitam. Kain kemudian diberi mantra dan diletakkan

dalam perahu korban ditempat yang tidak mudah terlihat dan sulit

Page 91: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

80 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

ditemukan. Perahu yang terkena tidak akan mendapatkan ikan meskipun

pemiliknya sudah berpindah tempat.

Meskipun tampak mudah meletakkan media yang telah diberi mantra

pada perahu pada sebagian orang, namun masyarakat percaya bahwa tidak

semua perahu dapat terkena pangngissengang kodi. Hanya perahu yang

memiliki pusar (pocci beseang) yang dapat terkena pangngissengang kodi,

karena menurut masyarakat setempat perahu yang memiliki pocci ibaratnya

sama dengan manusia, perahu tersebut telah diberi nyawa dengan adanya

pocci tersebut seperti yang diungkapkan oleh salah seorang informan

berikut:

itu beseang na RH anre ni pocci ki, jadi anre nakkulle nataba

pangngissengang tidak ada, k tidak na anu guna guna tidak na

kenna i k tidak ada pocci na, mingka punna nia pocci na na

kenna guna guna. injo pocci k nyawana, singkamma tonji intu

tau ammake pocci. HM (62) wawancara

artinya:

itu perahunya RH tidak di pusar(pocci), jadi tidak bisa terkena

pangngissengang karena tidak ada pusarnya, tetapi kalau ada

pusarnya terkena guna guna, itu pusar nyawanya, sama halnya

itu orang memakai pusar.

Pocci perahu umumnya terletak pada kunas bagian belakang perahu.

Pada perahu seperti yang digunakan nelayan Tarowang, maka posisi possi

akan berada dibelakang mesin, dan dibawah tempat duduk juru mudi.

Meskipun tersembunyi semua nelayan tahu mana perahu yang memiliki

pocci dan mana yang tidak memiliki. Perahu yang tidak memiliki pocci

Page 92: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

81 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

misalnya perahu sampan. Pocci sendiri berfungsi sebagai ballas atau

penyeimbang perahu dan sebagai lubang pembuangan jika air masuk

kedalam perahu. Ketika perahu ditambatkan pocci akan ditutup agar air laut

tidak masuk. Sedangkan ketika perahu bergerak atau dijalankan maka

penutup pocci akan dibuka dan akan membuat air yang tergenang di perahu

akan keluar dengan sendirinya.

Seluruh cara tersebut diatas membutuhkan mantra agar berhasil dan

ketika mantra dibacakan oleh pelaku, nama korban yang dituju atau nama

juru mudinya disebutkan pada akhir mantra. Tentunya pelaku harus

membacakan mantranya dengan niat yang sungguh-sungguh dan juga yakin

akan berhasil. Setelah nama korban disebutkan diakhir mantra, maka

ditambahkan kata “pa’tanre ki dalle na” (hilangkan rezekinya) pada bagian

ujung mantra dan sekaligus tujuan melakukannya.

Semua pangissengang yang disebutkan diatas harus diletakkan

pelaku pada badan perahu ditempat dimana pemilik tidak dapat melihatnya

dan sulit menemukannya. Beberapa pelaku pangissengang kodi memiliki

ilmu lain untuk menutupi media yang diletakkannya sehingga sulit untuk

ditemukan meskipun korban meminta bantuan orang pintar. Tetapi untuk

meletakkan media pada celah bilah papan perahu yang merupakan cara

yang umum digunakan oleh pelaku sangatlah sulit. Perahu dibuat dari bilah-

bilah papan yang disusun dengan menggunakan pasak dengan posisi tidak

Page 93: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

82 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

terlalu rapat meskipun tampaknya rapat. Pada bagian antara dua buah

papan diletakkan kulit kayu baru untuk memberikan celah bagi kayu dapat

mengembang dan menyusut dengan leluasa mengikuti perubahan suhu agar

terhindar dari keretakan. Tetapi pada celah yang terbuka pada bagian luar

permukaan perahu dimasukkan sesuatu untuk menyumbatnya seperti

misalnya tali nilon berukuran kecil, dempul atau damar sehingga lubang akan

tertutup rapat dan apabila terlepas akan sangat mudah dilihat.

Setidaknya pelaku membutuhkan waktu dan keahlian tertentu untuk

dapat meletakkan media yang telah diberi mantra pada perahu korban tanpa

terlihat atau tanpa menmbulkan kecurigaan.

1.4.Media dengan sasaran mesin perahu.

Mesin merupakan aspek produksi yang cukup fital pada masyarakat

nelayan. Dengan mesin nelayan dapat menjangkau wilayah-wilayah

penangkapan yang jauh, dan waktu yang dibutuhkan untuk pergi dan pulang

menjadi lebih pendek. Tetapi kehadiran mesin juga harus ditunjang oleh

kepemilikan modal untuk dapat membiayai operasinalnya seperti oli dan

bahan bakar yang harus ada setiap hari. Kerusakan mesin akan

mengakibatkan aktifitas penangkapan terganggu bahkan dapat terhenti dua

hingga tiga hari. Kerusakan mesin tidak hanya merugikan karena pemilik

tidak dapat melakukan aktifitas penangkapan, tetapi juga karena kerusakan

membutuhkan biaya untuk perbaikan.

Page 94: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

83 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Salah satu sasaran dari pelaku pengguna pangissengang kodi adalah mesin

perahu. Tetapi berbeda dengan kedua bagian yang telah dijelaskan di atas,

untuk dapat mempengaruhi kinerja mesin pelaku menggunakan dua media

yaitu (1) bantuan jin, dan (2) batu kerikil. Penggunaan jin untuk membantu

pelaku pangissengang kodi disebut dengan bela-bela Jin.

Bela-bela jin, merupakan salah satu metode dalam ilmu hitam dengan

menggunakan bantuan jin yang diperintah untuk merusak mesin perahu

korban. Pengrusakan mesin dilakukan melalui media bahan bakar yang

merupakan unsur penting dalam pengoperasian mesin. Tujuan utama pelaku

adalah menjadikan mesin milik korban menjadi boros dalam konsumsi bahan

bakar, yang tentunya akan menyebabkan meningkatnya ongkos produksi dan

akan mendorong korban menghentikan kegiatannya untuk memperbaiki

mesin yang berakibat tidak dapat melakukan penangkapan.

Bela-bela jin dapat dilakukan kapan dan dimana saja, selama seorang

nelayan dapat melihat ataupun mengenali korbannya. Meskipun memiliki

mesin dengan kekuatan yang sama dan merk yang sama pula, suara mesin

yang dihasilkan akan berbeda-beda, bergantung pada besar kecil kecepatan

yang paling sering digunakan pemilik, dan besar kapal dimana mesin

diletakkan. Beberapa nelayan senang menggunakan mesin dengan putaran

kecil ketika memasuki muara sungai yang menjadikan suara mesinnya

menjadi halus. Sementara yang lain mungkin senang dengan kecepatan

yang sedikit tinggi atau bahkan tinggi yang akan membuat mesin

Page 95: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

84 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

menghasilkan suara yang cukup besar. Demikian pula pada cara memainkan

gas yang berbeda-beda pada setiap orang terutama ketika akan berangkat

atau akan berlabuh. Dan meskipun jenis perahu yang dugunakan sama,

namun berat perahu berbeda-beda bergantung pada jenis kayu yang

digunakan dan banyaknya aksesoris perahu. Perbedaan-perbedaan tersebut

membuat suara perahu menjadi khas pada setiap pemilik dan suara tersebut

juga menjadi tanda pengenal bagi keluarga dan masyarakat umum. Bagi para

pelaku pangissengang kodi yang akan menggunakan jin sebagai pembantu

dan menjadikan mesin sebagai sasaran, mereka dapat mempraktekkan

ilmunya meskipun hanya mendengar suara mesin calon korbannya.

Cara kedua, yaitu yang bertujuan untuk merusak mesin atau bahkan

menghancurkannya adalah A’Palappo Masina (meletuskan mesin). Serupa

dengan bela-bela jin, praktek untuk pangissengang ini juga dapat dilakukan

kapan saja tetapi selama pelaku dan pelihat perahu korbannya. Media yang

digunakan adalah batu kecil atau kerikil yang dilemparkan ke perahu calon

korban dan dengan bantuan kekuatan angin batu akan sampai ke

sasarannya. Cara melakukannya yaitu batu kecil di genggam menggunakan

tangan kanan dengan jari telunjuk yang menunjuk perahu sasaran/korban

sambil membaca mantra. Setelah membaca mantra, batu yang berada dalam

genggaman ditiup ke arah perahu yang akan menjadi korban. Dipercaya

bahwa wujud halus dari batu yang teleh diberi mantra tadi akan masuk ke

dalam mesin korban yang menjadi penyebab kerusakan mesin.

Page 96: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

85 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

2. Pengetahuan tentang Waktu Penggunaan Pangngissengang Kodi

Beberapa praktik pangngissengang kodi dapat digunakan kapan saja

tetapi ada pula yang memiliki syarat waktu untuk melakukannya. Tetapi pada

prinsipnya semua praktek ini sama jika dilihat dari cara melakukannya yang

bersifat rahasia dimana ketika pelaku mempraktekkan ilmunya tidak boleh

terlihat oleh orang lain apa lagi pemilik perahu, karena ketika ada orang lian

yang pemelikik perahu melihat

iya, kalo begini kan dilihati kita, tidak adami di bawah di perahunya

tengah malam kan dia tidak tidur dia jagai kita, tidak adami orang di

bawah di kasi anu perahunya jam-jam tengah malam, yang penting tidak

adami orang na lihat. Jadi turun mi banyak lagi orang kan dia cuman

berdiri ji di perahu pegang-pegang biar banyak orang tidak di tau bilang

di kasi kenna, kan di pegang-pengangnya ji perahu padahal ada di

pasang disitu. DM (34), wawancara

artinya:

Iya, kalau beginikan (jam 8 pada saat wawancara) orang bisa melihat

kita. Pada saat malam hari pemilik akan berusaha tidak tidur untuk

mengawasi. Tapi kalau kalau sudah sunyi, disaat tidak ada lagi orang,

pelaku akan masuk ke bawah perahu pada saat tengah malam, yang

penting tidak ada lagi orang. Sedangkan di saat banyak orang sulit untuk

mengetahui kalau sudah dipasang karena pelaku berdalih hanya

memegang perahu, padahal dia sudah selesai memasangnya.

Dari segi waktu, maka pangissengan kodi dapat dibagi atas dua yaitu

pangissengang kodi yang dapat dilakukan kapan saja oleh pelaku, dan yang

hanya dapat dilakukan pada waktu malam hari. Tetapi kedua waktu tersebut

tidak menjadi syarat bagi kepastian keberhasilan, tetapi lebih pada

kemudahan melakukan praktek bagi pelaku.

Page 97: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

86 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

2.1. Pangissengang kodi yang dapat digunakan kapan saja

Pangngissengang kodi yang dapat digunakan kapan saja yaitu

pangissengang yang dalam prakteknya hanya berupa mantra atau dapat

pula yang berupa mantra dan menggunakan media, namun media yang

digunakan tidak perlu diletakkan atau disembunyikan pada barang-

barang milik korban seperti misalnya pada perahu yang umum ditemukan

di Tarowang. Pada kasus seperti ini mantra biasanya dirapalkan pelaku

ketika berada dalam situasi keramaian seperti saat duduk santai sambil

bercengkrama dibalai- balai rumah atau pun di tempat-tempat dimana

mereka biasa duduk bersama. Ada pula yang merapalkan mantra pada

saat nelayan sedang bersama-sama memeriksa atau memperbaiki

perahu mereka yang tertambat di pinggir pantai. Sambil merapal mantra

dalam hati pelaku mengosok-gosokkan telapak kaki ke bagian perahu

korbannya.

2.2. Pangissengang kodi yang dilakukan malam hari

Praktek pangngissengang kodi yang dilakukan pada malam hari

adalah yang dalam prakteknya menggunakan media yang harus diletakkan

pada bagian perahu. Pelaku biasanya melakukan aksinya sekitar pukul

23:00 wita dan pukul 24:00 wita pada saat kondisi di pelabuhan sangat

sunyi karena penduduk sedang tidur. Salah seorang informan (MR, 45thn)

menjelaskan bahwa jam 11, jam 12 di liatki itu orang kalo tidak adami

Page 98: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

87 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

sendiri mami ki disitu ka tidur semua mi orang, seperti itu anu itu yang

begituang’a seperti orang pencuri kalo begitu. Informan menyamakan

aktifitas pelaku pangissengan kodi dengan aksi pencuri. Karena itu pelaku

harus betul-betul mengenali kebiasaan korbannya dan orang lain di sekitar

peabuhan sebelum melakukan praktik pangngissengang kodi. Gangguan

ala seperti hujan dapat membantu kelancaran pekerjaan pelaku karena

suara hujan akan menutupi suara yang ditimbulkannya, penduduk juga

tertidur cukup pulas dan akan sangat sulit untuk melihat gerakan orang

karena tertutup oleh hujan.

3. Pengetahuan korban tentang terkena atau tidak terkena (deteksi)

Pangngissengang Kodi dan cara mengatasinya

Terkena atau tidak terkena pangissengang kodi hanya daat

disimpulkan oleh korban. Pelaku sekalipun tidak akan mengetahuinya sampai

korban membicarakannya pada orang lain atau setelah melihat tanda-tanda

keberhasilan tindakannya. Bagi korban, juga terdapat tanda-tanda yang

digunakan sebagai ukuran untuk menentukan apakah dirinya telah terkena

pangissengang kodi. Tanda-tanda tersebut diperoleh dengan mempelajari

keberhasilan kerjanya dalam beberapa waktu dan kesulitan-kesulitan yang

hadapinya secara beruntun dalam waktu yang sangat panjang.

Terdapat tiga tanda atau kejadian yang dapat digunakan korban

panggisengang kodi untuk mengetahui dan kemudian menyimpulkan apakah

Page 99: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

88 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

dirinya telah terkena perbuatan jahat dari orang lain. Ketiga tanda tersebut

adalah (1) mimpi, (2) pengamatan terhadap keberhasilan penangkapan yang

dilakukan dan (3) pengamatan terhadap kinerja atau kemampuan perahu dan

mesin yang dimiliki. Isyarat yang diperoleh dari ketiga tanda tersebut

kemudian diamati dengan seksama sampai tiba pada kesimpulan bagian

mana dari korban yang menjadi sasaran.

3.1. Melalui mimpi.

Masyarakat di Kecamatan Tarowang sangat percaya pada mimpi,

karena menurut mereka mimpi merupakan sebuah hidayah, yang salah

satu fungsinya adalah petunjuk dari yang kuasa untuk memberikan

peringatan akan bahaya. Tetapi tidak semua mimpi dapat dijadikan

rujukan, bergantung pada pemahaman dan keyakinan setiap orang.

Beberapa nelayan mengatakan bahwa hanya mimpi yang berulang

hingga tiga kali baik secara berturut-turut dalam tiga hari yang dapat

dijadikan pertanda. Beberapa nelayan lain mengatakan hanya

mempercayai mimpi yang berulang pada tiga hari Jum’at saja yang

benar. Nelayan lain mengatakan walaupun tidak berulang namun dalam

mimpi tersebut jelas terlihat apa yang terjadi maka sudah cukup untuk

diwaspadai. Ada pula yang mengacu pada sosok yang dilihat. Apabila

sosok yang dilihat tidak berganti dalam beberapa kai bermimpi, maka

mimpi itu merupakan mimpi yang benar. Mimpi juga tidak harus terjadi

Page 100: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

89 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

langsung pada pemilik perahu tetapi juga dapat terjadi pada anggota

keluarga seperti istri, anak, orang tua atau kerabat lainnya.

Gambaran dalam mimpi kadang-kadang dirasakan sangat jelas, dan ada

pula yang harus diinterpretasi oleh pemilik mimpi. Mimpi yang jelas

misalnya seseorang di perlihatkan wujud jelas dari pelaku dan cara-cara

orang tersebut melakukan pangngissengang kodi pada perahu miliknya.

Atau jika seseorang bermimpi bertemu seseorang dan orang tersebut

memberitahukan kalau perahunya telah diberi pangngissengang kodi.

Jika mimpi tersebut berulang seperti yang dijelaskan diatas, maka mimpi

tersebut dianggap sebagai kabar yang benar.

Salah satu kasus yang berhubungan dengan mimpi dikisahkan oleh

informan HM sebagai berikut:

Pada saat itu musim ikan banjar, malam ke-tiga perahu HM kembali

tidak mendapat hasil tangkapan dan sebelum hal itu terjadi anak HM

mimpi seseorang telah menyerang perahu mereka dengan

menggunakan tanah orang mati yang disimpan di atas perahu. Pada

saat HM mendengarkan mimpi anaknya HM sangat marah kepada

nelayan (pelaku) yang dia yakini sebagai orang yang melakukan, HM

yakin bahwa MR adalah pelaku dari penyerangan terhadap

perahunya karena MR kecewa pada saat itu MR menawarkan diri

untuk menjadi sawi dan HM menerimanya namun HM berubah pikiran

untuk menerima MR sebagai sawi karena MR tidak pernah membantu

HM pada saat perahunya sedang di perbaiki.

Penjelasan informan diatas menunjukkan bahwa mimpi tidak harus

datang kepada pemilik perahu tetapi juga dapat dialami oleh keluarga

dekatnya seperti istri, anam dan orang tua. Selanjutnya untuk dapat

menentukan siapa pelaku yang terlibat juga diperlukan data pembanding

Page 101: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

90 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

berupa peristiwa sebelumnya yang dapat mengindikasikan siapa

pelakunya.

3.2. Melalui pengamatan hasil tangkapan.

Semua nelayan akan mengingat waktu-waktu keberhasilan dan

kegagalan penangkapan yang mereka alami pada masa lalu.

Pengalaman-pengalaman tersebut menjadi acuan bagi nelayan untuk

memperbaiki keadaan mereka dan mengantisipasi keadaan yang sama

yang mereka hadapi.

Kegagalan terus-menerus yang menimpa seorang nelayan di Tarowang

dapat ditanggapi sebagai hasil dari perbuatan jahat orang lain. Namun

seperti pada peristiwa mimpi di atas, diperlukan suatu peristiwa

sebelumnya yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan apakah

kegagalan tersebut merupakan hasil perbuatan jahat orang lain atau hal

itu dapat diketahui pula dari keterangan orang lain yang dianggap pandai

untuk membaca situasi. Pengkapan yang dioandang sebagai kegagalan

yang disebabkan hasl perbuatan jahat adalah ketika seorang nelayan

selama tiga malam berturut-turut dan juga ada yang tiga malam jum’at

berturut-turut tidak mendapatkan hasil maksimal. Jika tiga malam

berturut-turut tidak mendapatkan hasil tangkapan yang hampir sama

dengan nelayan paling dekat dari tempat mereka memasang jaring,

mereka menganggap kondisi seperti itu tidak wajar karena melihat lokasi

mereka memasang jaring sama, namun hasil tangkapan ikan yang

Page 102: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

91 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

mereka peroleh sangat sedikit. Peristiwa demikian cukup bai seorang

nelayan untuk menjadi dasar meyakini mereka telah terkena

pangissengang kodi.

3.3. Melalui pengamatan terhadap kondisi perahu.

Nelayan Tarowang meyakini bahwa pemilik perahu dapat

berbicara dengan perahunya dan mengetahui keadaannya dengan

perantaraan nyanyian tertentu. Dengan menyanyikannya nelayan

berbicara dengan Nabi-nya kayu yang ada pada perahu. Ketika

melakukannya, nelayan melantunkan lagu yang dimaksud diatas perahu

secara berulang sebanyak tiga kali di bagian depan, tengah dan

belakang. Apabila nyanyian putus di salah satu bagian sebanyak tiga kali

berturut-turut, maka nelayan sudah dapat memastikan perahunya telah

terkena pangngissengang kodi. Lagu tersebut diyakini dapat

membangunkan penjaga perahu, sama halnya ketika membangunkan

orang yang sedang tidur.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah perahu terkena

pangngissengang kodi yaitu dengan mengamati melihat kondisi perahu.

Perahu yang terkena pangissengang kodi akan terlihat tidak bercahaya

dan tidak memiliki semangat. Penilaian ini tentunya sangat subjekatif dan

kemampuan mengamati kondisi perahu tidak dimiliki oleh semua nelayan.

Pengambilan keputusan yang meyakinkan mengenai terkena

pangissengang kodi atu tidak bagi seorang nelayan ditentukan oleh

Page 103: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

92 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

ketiga tanda tersebut. Tentunya jika ketiga tanda ditemukan maka

keyakinan menjadi sangat kuat. Namun secara umum, minimal mereka

menemukan dua tanda dari ketiga tanda yang digunakan, maka hal

tersebut dirasakan sudah cukup untuk menjadi dasar. Tanda yang umum

digunakan nelayan adalah mimpi yang dikomparasi dengan pengamatan

kondisi tangkapan atau dengan kondisi tampakan perahu.

3.4 Pengetahuan tentang cara mengatasi

Setelah mereka mengetahui bahwa perahu atau mereka terkena

pangngissengang kodi, bagi mereka yang memiliki pengetahuan untuk

menangkal akan segera mengambil tindakan. Tetapi bagi mereka yang

tidak memiliki kemampuan tersebut biasanya melibatkan keluarga dengan

melakukan pembicaraan ke dalam atau menghubungi orang pintar. Tetapi

sebagian besar nelayan menggunakan jasa dari keluarga mereka sendiri.

Sulitnya melakukan pembuktian keterlibatan seseorang sebagai

pelaku praktek pangngissengang kodi membuat korban akan cenderung

untuk menyembunyikan kecurigaannya ketika mengetahui dirinya telah

menjadi korban. Dan karena bersifat sangat personal, maka kesimpulan

terkena atau tidak terkena juga hanya dirasakan hanya oleh satu orang

saja. Karena itu mereka yang merasa menjadi korban akan merahasiakan

kondisinya hingga betul-betul meyakini siapa yang telah melakukan

praktek tersebut seperti yang dituturkan salah seorang informan berikut ini:

Page 104: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

93 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

tidak pernah, kita sendiri yang tau karna kalo di kasi taukan orang lain

pasti bilangnya owh.. iya tapi dia tidak percaya depan kita bilang

owh… iya begitukah… tapi nanti juga dia cerita bilangnya ah.. itu

begini-begini jadi lebih baik kita saja yang tau,datang di orang pintar.

Ada juga orang pintar tapi bilangnya orang dia pintar tapi tidak pintar,

kayak orang haji itu diatas bilangnya kalo orang begitu itu pencuri di

pasarkan anunya dia tidak pintar tapi dia mengaku pintar. Ada juga

orang pintar itu kayak H. DN pintar betul itu kita bilang begini, cuman

satu kali aja bilang dia tau semua, (dulu kamu begini, dulu kamu

begini) dia tau padahal dia tidak pernah datang di rumah. Itu mi saya

mengaku kalo dia orang pintar. E waktu saya datang kesitu cuman dia

yang ku datangi. Bilangnya ( kamu 3 hari 3 malam kamu mesin mu ya,

kamu rusak mesin mu padahal mesinnya orang kamu tau semua

kerja, tapi masa mesin mu yang kasi bodo-bodo kamu 3 hari kamu

kerja yang kamu kerja itu bukan rusak apa, ada yang kenna jadi kamu

tidak dapat rusaknya) itumi orang pintar itu tidak datang di rumah tapi

na tau ki, dia bilang ini rokokmu yang kasi tau saya ada penghasilan

mu habis memang. DM (34) wawancara

Artinya :

Tidak pernah, saya sendiri yang tahu karena kalau diberitahukan

kepada orang lain pasti dia bilang owh.. iya tetapi dia tidak percaya

depan saya dia mengatakan owh.. iya… begitukah tetapi nanti dia

menceritakannya dan mengatakan ah.. itu begini-begini jadi lebih baik

saya saja yang tahu, datang ke orang pintar, juga ada orang pintar

tetapi orang yang mengatakan dia pintar tetapi sebenarnya dia tidak

pintar, seperti orang Haji itu di atas mengatakan kalau orang seperti

itu pencuri karena dia memasrkan ilmunya, dia mengaku pintar tetapi

dia tidak pintar. Juga ada orang pintar itu seperti H. DN dia betul

pintar saya mengatakan begina hanya satu kali dia langsung

megetahui semua, (H. DN mengatakan dulu kamu seperti ini, dulu

kamu seperti ini) dia mengetahui semuanya padahal dia tidak pernah

datang ke rumah, itu saya mengaku kalau dia orang pintar, waktu

saya kesana hanya dia yang saya datangi dia mengatakan, kamu

sudah tiga hari tiga malam mesin kamu rusak padahal mesin orang

lain kamu bisa kerja tetapi mesin kamu yang membodohi kamu tiga

hari kamu kerja, yang kamu kerja itu bukan rusak apa, mesin kamu

ada yang kena sehingga kamu tidak menemukan kerusakannya. Itu

orang pintar tidak datang ke rumah tetapi dia tahu, dia bilang ini rokok

kamu yang memberitahukan saya kamu ada penghasilan langsug

habis.

Page 105: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

94 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Hanya melibatkan keluarga dan tidak melibatkan orang lain di luar

rumah dalam kasus pangngissengang kodi disebabkan karena terkena atau

tidak banyak melibatkan dugaan atas dasar perasaan, sehingga bersifat

sangat pribadi. Karena itu untuk apa bercerita kepada orang lain karena

sudah dipastikan orang lain tidak akan percaya. Karena itu korban yang tidak

dapat menangkal sendiri karena memiliki kemampuan yang kurang atau

tidak mengetahui caranya. Akan langsung mendatangi orang pintar setelah

berkonsultasi dengan keluarga terdekat. Orang pintar dalam pandangan

masyarakat nelayan Tarowang adalah orang yang dapat mengetahui

masalah tanpa banyak bertanya seperti yang dikatakan informan pada

kutipan di atas.

Secara lengkap, akan dipaparkan sebuah kasus yang menimpa HM,

salah seorang informan yang menceritakan peristiwa yang dialaminya mulai

awal terkena hingga penyelesaian akhir.

Pada saat itu musim ikan banjar, malam ke-tiga perahu HM kembali

tidak mendapat hasil tangkapan dan sebelum hal itu terjadi anak HM

mimpi seseorang telah menyerang perahu mereka dengan

menggunakan tanah orang mati yang disimpan di atas perahu. Pada

saat HM mendengarkan mimpi anaknya HM sangat marah kepada

nelayan (pelaku) yang dia yakini sebagai orang yang melakukan, HM

yakin bahwa MR adalah pelaku dari penyerangan terhadap

perahunya karena MR kecewa pada saat itu MR menawarkan diri

untuk menjadi sawi dan HM menerimanya namun HM berubah pikiran

untuk menerima MR sebagai sawi karena MR tidak pernah membantu

HM pada saat perahunya sedang di perbaiki. Pada malam itu juga HM

memutuskan untuk membawa perahunya ke kerabatnya yang berada

di Bantaeng untuk di obati. HM mambawa perahunya Ke Bantaeng

agar pelaku tidak tahu kalau sebenarnya HM telah mengetahui bahwa

yang mempengaruhi hasil tangkapanya selama beberapa hari ini

Page 106: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

95 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

disebabkan karena terkena pangngissengang kodi yang di lakukan

oleh MR. Ke-esokan harinya istri HM bertegur sapa dengan MR

mereka saling mempertanyakan hasil tangkapan namun setelah MR

pergi tampak raut wajah istri HM sangat marah dan mengatakan io

lasso tayang mi. dua hari setelah itu perahu HM telah di obati dan

mulai melakukan penangkapan ikan namun hasilnya sama saja tetap

tidak mendapatkan hasil tangkapan yang sedikit hal ini berbeda

dengan nelayan yang lainnya dimana hasil tangkapan mereka cukup

banyak mulai dari 100 ekor sampai ada yang mendapat 1.500 ekor

ikan banjar. Namun HM selama melakukan penangkapan total ikan

yang di peroleh tidak cukup 100 ekor. Pada saat itu hari rabu di

bawah rumah HM dan keluarganya sangat marah dan kembali

menghubungi kerabatnya yang memiliki pengetahuan untuk

mengobati perahu yang terkena pangngissengang kodi. pada saat itu

saya mendengar HM dan isitrinya akan berangkat hari sabtu pukul

08:00 pagi. Selama 2 hari anak HM menyimpan ikan hasil tangakapan

jaring senar untuk di bawa ke rumah kerabat yang akan mengobati

perahunya.

Pada sabtu pagi HM, istri, anak perempuannya dan anak laki-laki

telah berangkat namun, anak laki-lakinya tetap berkomunikasi saya

mendengar pembicaraan anaknya pada saat itu anaknya

mempertanyakan siapa yang melakukan praktik pangngissengang

kodi itu dugaan HM benar bahwa yang melakukan itu adalah MR dan

TJ hal itu dikemukan oleh kerabat mereka yang mengobati

perahunya.

Minggu sore HM, istri dan anakn-anaknya telah tiba di rumah pada

saat itu HM membawa banyak barang dari tempat kerabat mereka.

pada saat itu beberapa tetangga mampir di rumah HM

mempertanyakan HM darimana namun HM menjawab dari rumahnya

… ada acara pengantin. Jawaban itu untuk membuat orang-orang

yang bertanya tidak menegtahui apa yang di alami HM dan apa yang

di lakukan HM pada saat di rumah kerabatnya. Pada saat HM kesana

tidak acara apapun disana memang beberapa bulan lalu kerabat

mereka melangsungkan pernikahan dan sunatan.

Hari senin saya ikut HM ke bantang untuk melihat proses pengobatan

perahunya. Dimana pada saat itu HM membawa dua botol air dan 2

bolot minyak kayu putih namun saya tidak mempertanyak mau di

apakan air dan minyak kayu putih itu. sesampainya di Bantaeng

tepatnya di PPI Berea HM memanggil anaknya dan menyuruhnya

mengambil air sebanyak 1 baskom dan menyuruhnya menyimpan

minyak kayu putih itu di dekat pusar perahu. Pada saat anak HM

datang membawa air 1 baskom air dalam botol tersebut di tuang

kedalam baskom yang berisi air kemudian HM mengatakan so’soroki

batu ri ulu, battang , na pajana pin tallu, artinya : gosok dari kepala,

Page 107: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

96 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

perut sampai pantat sebanyak 3 kali. Setelah di obati HM dan

anaknya akan melakukan penangkapan ikan besok sore.

Sore dan anaknya sudah berangkat melaut dimana HM berangkat

dari bantaeng menuju perairan Jeneponto untuk melakukan

penangkapan ikan dan akan kembali pada pukul 23 : 00. Keluarga

dirumahpun menunggu kabar. Setibanya di pelabuhan HM langsung

menelpon anaknya untuk naik ke Bantaeng mengambil hasil

tangkapan ikan sebanyak 30 ekor, kondisi seperti ini tanda-tanda

yang baik karena perahu tersebut telah menghasilkan ikan. ke esokan

harinya HM kembali melakukan penangkapan dan HM tidak

seberuntung hari kemarin hasil tangkapan yang di dapat tidak

sebanding dengan hari kemarin kondisi seperti ini terus terjadi selama

beberapa minggu hingga musim ikan banjar berakhir hasil tangkapan

HM tidak dapat menutupi modal yang dia keluarkan selama

melakukan penangkapan.

Melihat kondisi yang terjadi dengan perahunya istri HM berniat untuk

menjual perahu tersebut jika ada orang yang ingin membelinya

karena menurutnya buat apa perahu itu disimpan kalau perahu itu

tidak menghasilkan. Berselang beberapa bulan setelah saya

meninggalkan lokasi penelitian perahu HM telah di jual beserta jaring

dan mesinnya.

Keterangan informan di atas menggambarkan salah satu kasus

yang memakan waktu cukup panjang untuk menyelesaikannya karena

penyembuhan harus dilakukan berkali-kali. Dan akhir dari kasus tersebut

menunjukkan bahwa tidak seluruh upaya penyembuhan berhasil untuk

mengembalikan keadaan. Dan jika tidak berhasil, maka menjual perahu

merupakan solusi terakhir yang dipilih seperti keterangan HM lebih lanjut:

la na kura i la ni boli anu nia ka mami labbusu, labbusu doe ka ni

pangngongkosiang, ni pa balli ri solara na tea ji ngerang pole. Punna

nia ero balli sareang mi, lette mae jore baji ki isse ngerang pole, baji

wassele, kamma tongji beca ka mange punna ni patabai guna guna,

manna sitangnga mate ki ri pa boyaiya, anre lurang ni guppa. HM,

Nelayan

artinya:

Page 108: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

97 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

buat apa di diasimpan, yang ada saja nanti habis, habis uang di

jadikan ongkos (modal), di pake beli solar kemudian tidak bisa

menghasilkan. Kalau ada orang yang mau membeli diberiakan saja,

pindah di situ bagus lagi meghasilkan, bagus hasilnya, seprti halnya

becak kalau terkena guna guna, biar stengah mati mencari tidak ada

penumpang di dapat.

tea mi erang pole, jadi na balukagngi isse jadi mange jore ri tau mallia

I baji ki issede ngerang pole punna iya tidak bagus, ka nama na itu di

kasi oba’ seperti guna guna itu, kamma tong ji tau punna ni kasi guna

guna langsung tidur, meninggal mi. na jual mentong pi perahunya,

kamma anungku a’lette pi mange ri kau nampa ero erang pole, nampa

na panaiki ikang.HM (62) wawancara

Artinta:

sudah tidak bisa menghasilkan, jadi ia menjualnya lagi setelah ke

pembeli kondisinya kembali bagus lagi menghasilkan. Kalau dia tidak

bagus karena nama orang tersebut yang di kasi obat, seperti guna

guna, seperti halnya orang kalau di beri guna guna langsung tertidur,

kemudian meninggal. Seperti punyaku nanti pindah ke kamu baru

mau menghasilkan, baru ada ikan yang naik.

Meskipun orang yang menangani pangngissengang kodi adalah

kerabat mereka sendiri, namun mereka tetap memberi imbalan sebagai

bentuk pa’cera agar serangan tersebut tidak kembali kepada orang yang

menangangi masalah pangngissengang kodi. Adapun pemberian yang

diterima oleh pihak yang menangani berupa rokok atau uang.

B. Pelaku dan Korban Pangissengang Kodi

Penggunaan pangissengang kodi akan melibatkan dua pihak utama

yaitu pelaku dan korban. Pelaku mungkin saja dibantu oleh orang lain untuk

melakukannya, namun tentunya yang menjadi aktor penting adalah yang

memiliki niat untuk melakukannya.

Page 109: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

98 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

1. Pelaku Pangissengang Kodi

Praktik pangngissengang kodi di Kec. Tarowang dapat dilakukan oleh

siapa saja, namun sebagian besar pelaku adalah punggawa atau sawi.

Hampir semua pemilik perahu (punggawa) memiliki pengetahuan tentang

pangngissengang kodi karena ketika sudah tidak bisa mengalahkan

lawannya nelayan tersebut berusaha mencari orang yang memiliki

pengetahuan. Bagi masyarakat nelayan Tarowang cukup mudah untuk

mengetahui kepemilikikan seseorang atas pengissengang kodi. Siapa saja

yang mampu menangkal pangissengang kodi yang dialamatkan kepadanya,

berarti dia memiliki pula pangissengang yang sama.

Karena melibatkan penangkapan ikan dan aktifitas kenelayanan secara

umum, maka para pelaku seluruhnya adalah laki-laki dewasa. Tidak

ditemukan keterlibatan kaum wanita seperti istri, Ibu (orang tua/mertua) atau

anak gadis punggawa maupun sawi yang pernah terlibat kasus

pangissengang kodi. Meskipun demikian mereka akan terlibat ketika proses

mengatasi masalah keluarganya.

Pemilik pangngissengang kodi dalam pandangan masyarakat memiliki

resiko tersendiri yaitu tidak akan mengalami peningkatan taraf ekonomi

meskipun mereka sering mendapat hasil tangkapan yang banyak. Uang dari

hasil penjualan ikan yang diperoleh akan cepat habis seperti penjelasan

informan berikut:

Page 110: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

99 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

kayak Daeng RM itu sama SL orang pintar semua itu. SL liat ada

habis ada habis begitu. Tidak ada apa-apanya tidak ada dilihat mata

hancur lagi perahunya karna ilmu sendiri aja yang makan. Kayak KU

itu orang Bantaeng pintar juga lebih pintar lagi itu kayak di film itu

orang sakti kalo di lihat rumahnya biar angin kecil itu k seandainya

tidak ada rumah besar di sampingnya terbang rumahnya. Dulu orang

disini banyak yang ambil ilmunya itu bilangnya kalo dia kasi anu

perahu banyak di dapat kamu juga kenapa tidak kesitu, ahh tidak mau

saya, lebih ada saya daripada dia apa dia bilangnya orang pintar,

apanya pintar seandainya pintar dia kaya. DM (34) Wawancara,

Di Tarowang terdapat sejumlah orang yang diketahui memiliki

pangngissengang kodi yang hebat karena ilmu yang dimilikinya tidak

mudah di temukan penangkalnya. Terhadap mereka, punggawa dan sawi

lainnya menghidari membuat masalah dan berusaha untuk berteman.

Orang tidak menghindar atau mengucilkannya karena jika suatu saat

mereka menjadi korban dari perbuatan orang lain, maka mereka akan

mendapatkan bantuan yang dinilai cukup kuat untuk mengatasinya.

Selain pelaku utama, juga terdapat orang pintar (orang memiliki

pengetahuan) yang terlibat dalam kasus pangissengang kodi. Sebagian

besar orang pintar dilibatkan dalam kasus penyembuhan korban

dibandingkan membantu pelaku. Keterlibatan orang pintar dalam

membantu pelaku terutama jika pelaku sebelumnya adalah korban yang

akan melakukan pembalasan, namun tidak mampu mengimbangi ilmu

orang yang menyerangnya. Orang pintar umumnya dipilih dari keluarga

yang tinggal tidak dalam lokasi pemukiman yang sama untuk

menghindari saling berbalasan dan kekerasan fisik. Sebagian besar

Page 111: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

100 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

orang pintar yang terlibat tinggal diluar desa bahkan berbeda kecamatan.

Pemilihan kerabat yang tempat tinggalnya di luar desa juga didasarkan

pada pertimbangan strategis. Jika orang pintar dari kalangan penduduk

desa mereka sendiri, maka pelaku akan sadar bahwa pihak korban telah

mengetahui apa yang telah dilakukannya, dan tentunya juga telah

mengetahui siapa pelakunya. Tetapi jika yang dilibatkan adalah orang

pintar dari desa lain, maka pelaku tidak akan curiga, dan akan mudah

bagi korban untuk melakukan penyebuhan.

Dari semua alasan yang dikemukakan pelaku dan korban.

Dapat dikatakan bahwa motif utama korban ada dua yaitu iri hati dan

sakit hati. Iri hati terhadap penghasilan punggawa lain akan mendorong

seseorang untuk menjatuhkannya dengan cara yang dianggap halus

yaitu memanfaatkan pangissengang kodi. HM (62) mengemukakan

dalam suatu wawancara bahwa poko iya ngaseng intu punggawaiya,

punna iya kinrapa-rapa ngalle tea mako nia mi intu nganu beseang’a.

(Artinya: pokoknya semua punggawa, kalau kita sering-sering mendapat

hasil tangakpan, akan ada yang mengganggu perahu).

Motif kedua adalah sakit hati seperti kasus HM yang dipaparkan

secara panjang lebar sebelumnya. Sakit hati dapat juga disebabkan

karena ketersinggungan yang mungkin tidak memiliki hubungan langsung

dengan aktifitas melaut, misalnya permintaan yang tidak dipenuhi. Ketika

Page 112: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

101 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

nelayan pulang dan melakukan bongkar muat, ikan hasil tangkapan

nelayan sebagian besar diserahan kepada pedagang, dan sebagian

kecil dibawa pulang untuk lauk-pauk. Beberapa keluarga atau teman

biasanya datang meminta sedikit ikan untuk lauk pauk dan umumnya

nelayan akan langsung memberi. Dalam beberapa kasus, pangissengang

kodi juga terjadi karena tersinggung akibat permintaannya tidak dijawab

dengan baik.

Hal lain yang juga menjadi penyebab adalah sakit hati yang

disebabkan ketersinggungan dari kata-kata yang mungkin saja dilakukan

secara bercanda, tetapi ditangkap dengan cara berbeda oleh pelaku

seperti yang dijelaskan informan berikut:

manna ta’ kana tampo i punna na tegur dudu ki batena a’carita punna

ta’bala tau kamma tongji intu supir otao apa kau ta lebba ko lurang

tamae tongko langgappa lurang kau kaminjo ji, k iya tong ji a’pala nai

suro pakinjoa anre dosa ku ri kau, a kacuali a’tampo-tampo ma ato

angngura I, mingka punna ero na dalle ku ia k nakke to isse nasare

karaeng a’tala. NY 53, Nelayan

Artinya: meskipun dia tidak menyombongkan diri, tetapi dia terlalu

menyinggung ketika terdapat banyak orang, sama halnya dengan

supir mobil yang mengatakan “apa kau tidak pernah dapat

penumpang”, dimana kamu bisa dapat penumpang kau, begitu lah,

karena dia sendiri yang mencari masalah. Siapa suruh dia perlakukan

saya seperti itu, saya tidak punya masalah dengan dia, kecuali saya

sombong atau ada masalah lain, kalau mau rezeki kan saya lagi yang

di berikan oleh Tuhan.

Karena itu sangat jarang ditemukan nelayan dengan bangga

menceritakan keberhasilannya atau mengkritik cara orang lain

menangkap ikan, yang dapat menyebabkannya mendapat masalah.

Page 113: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

102 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

2. Korban Pangissengang Kodi

Jika pelaku terdiri atas punggawa, sawi dan masyarakat umum

yang iri atau sakit hati kepada korban, maka semua korban

pangngissengang kodi adalah punggawa yang umumnya juga berperan

sebagai juru mudi. Lebih spesifik lagi, punggawa yang paling sering

mendapatkan hasil yang banyak, yang sering mengeluarkan kata-kata

kasar yang menyebabkan orang lain tersinggung, yang memiliki perilaku

yang dipandang buruk oleh masyarakat dan yang pernah menyerang

orang lain dengan pangngissengang kodi. Dapat disimpulkan bahwa

seseorang dijadikan korban atau menjadi korban karena dua sebab

utama yaitu keberhasilan ekonomi yang dialami seseorang dan perilaku

yang tidak baik.

Keberhasilan dalam melakukan penangkapan ikan tentunya

menjadi harapan dari semua nelayan. Tetapi keberhasilan sesungguhnya

adalah ketika ikan-ikan hasil tangkapan terjual dengan harga yang baik

dan sangat baik. Jadi keberhasilan penangkapan ikan saja tidak dilihat

dari jumlah ikan yang berhasil ditangkap, tetapi juga berapa jumlah uang

yang dapat diterima dari hasil penjualan.

Pada sisi lain, setiap orang senang membicarakan

keberhasilannya kepada orang lain. Secara sosial ini menjadi semacam

pertandingan untuk menentukan siapa yang memiliki posisi terbaik.

Page 114: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

103 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Dalam masyarakat umumnya, orang kaya memiliki posisi terpandang di

masyarakat. Tetapi bagaimana cara membicarakan kemakmuran

ekonomi pribadi kepada banyak orang juga akan menimbulkan masalah,

terutama pada masyarakat nelayan di Kec. Tarowang. Pembicaraan yang

dirasakan wajar akan menjadi bencana jika lawan bicara menanggapinya

sebagai suatu cara bagi penutur untuk menyinggung atau menyerang

pribadi orang, atau merendahkan lawan bicara. Sementara setiap orang

merasa pernah mendapatkan posisi ekonomi yang jauh berada di atas

orang lain. Hal ini tersirat dari penjelasan DM (34 thn) berikut ini:

biasa iri kalo di kalah pendapatan begitu, di kalah pendapatan begitu,

dia tidak bersyukur maunya dia selalu banyak na dapat kita tidak di

biarakan banyak di dapat, ini kan persaingan biasa dia datang di

kampungnya orang cari orang pintar begini saya cari ilmu begini, ilmu

mau di kasi mati orang ia doti. DM (34) wawancara

artinya :

biasa iri kalau pendapatannya dikalah, begitu pendapatannya

dikalah dia tidak bersyukur maunya dia selalau yang dapat banyak

(ikan), dia tidak ingin kalau kita dapat banyak (ikan) ini kan

persaingan biasa, dia datang di kampunnya orang dia mencari

orang pintar, cari ilmu begini, ilmu untuk mematikan orang, ia doti

(ilmu hitam)

Kedua sebab seseorang dapat menjadi korban tersebut

sekaligus mengindikasikan bagaimana upaya untuk mencegahnya yaitu

tidak menyombongkan diri, banyak berbagi, bersikap ramah dan

menjauhi untuk turut campur dalam urusan orang lain. Di desa nelayan

Tarowang, interaksi antar masyarakat nelayan akan terlihat sangat

Page 115: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

104 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

kurang. Perkumpulan kecil hanya melibatkan menjadi keluarga ini saja

dan lebih banyak berlangsung dalam suasana formal di dalam rumah ata

diteras daripada di ruang terbuka. Tegur sapa sangat sedikit dan

terkesan hanya sekedarnya saja agar orang tidak tersinggung. Masing-

masing orang saling menjaga diri untuk tidak menimbulkan masalah.

Salah satu kasus unik yang ditemukan dilapangan adalah kasus

yang melibatkan dendam masa lampau. Kasus ini bermula dari proses

penagihan utang piutang yang terjadi antara peminjam dan yang

meminjamkan uang. Kasus seperti ini cukup banyak terjadi mengingat

masyarakat nelayan sangat identik dengan utang piutang, dan utang

piutang seringkali menjadi penyebab perselisihan yang membutuhkan

waktu lama dalam proses penyelesaiannya. Berdasarkan informasi yang

diperoleh, kasus penagihan utang piutang dapat berlangsung satu hingga

tiga tahun, bahkan terdapat kasus yang hingga kini belum terselesaikan.

Kasus tersebut dimulai pada tahun 2011 dan baru selesai pada tahun

2016. Penagihan terus menerus justru ditanggapi sebagai upaya

merendahkan harga diri pihak yang meminjam. Harga diri yang dimaksud

dalam proses penagihan ini terjadi karena pihak yang memberi pinjaman

melakukan penagihan dengan cara kasar, seperti meneriaki pihak yang

meminjam sehingga para tetangga mendengarnya karena kesal akibat

lamanya pengembalian. Hal tersebut membuat pihak yang meminjam

Page 116: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

105 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

melakukan tindakan untuk membalas tetapi dengan menggunakan

pangngissengang kodi.

C. Dampak Sosial Pangngissengang Kodi

Penggunaan pangngsissengang kodi dalam persaingan menimbulkan

keretakan hubungan antar nelayan. Hubungan yang dimaksudkan adalah

hubungan antar individu dan hubungan antar keluarga dalam masyarakat

karena tindakan membela. Pada akhirnya menyebabkan masyarakat selalu

hidup dalam situasi menegangkan. Mereka yang tidak terlibat dalam kasus

antar dua orang, akan mencoba menghindari keduanya untuk tidak memberi

kesan membela atau membantu salah satunya.

Hubungan tidak harmonis tentunya dimulai ketika seseorang merasa

telah menjadi korban dan telah menemukan tersangka yang dianggap

merupakan pelaku. Pada awal proses biasanya pihak korban menutupi

kecurigaannya dengan berlaku seolah-seolah tidak terjadi apa-apa. Perilaku

seperti ini belum menimbulkan masalah. Pada fase ini korban berusaha untuk

meyakinkan diri mengenai kebenaran tuduhannya kepada seseorang sebagai

pelaku. Karena itu hubungan diantara keduanya masih terlihat baik seperti

tidak ada masalah. Namun ketika pihak korban mulai menjauh itu berarti

korban memberi isyarat kepada pelaku. Isyarat tersebut bertujuan agar pihak

yang terindikasi melakukan paraktik pangngissengang kodi tahu bahwa

Page 117: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

106 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

dirinya telah dicurugai. Situasi demikian digambarkan informan HM dalam

penjelasan berikut:

ni urang ji’a singkamma biasa sama-sama ki begini, k tea ki ka

paengang ia tea tong kapaengang Mingka punna tan’niurang mi

a’pau ka paengang mi, na kua na bata-bata I jeka HM.

Artinya:

tetap menemani, seperti biasa kita sama-sama karena kita tidak

ingin ketahuan dia juga tidak ingin ketahuan, tetapi ketika tidak lagi

menemani cerita kita sudah ketahuan kalau kita curiga dengan dia.

Ketika pelaku telah mengetahui bahwa dirinya telah dicurigai maka pelaku

juga mulai menjauhi korbannya. Setelah keduanya meyakini bahwa mereka

telah benar dan kecurigaan sudah diastikan maka keretakan hubungan

kedua pihak mulai tampak ditandai dengan kedua pihak tidak lagi

berinteraksi sebagaimana mestinya. Retaknya hubungan diantara kedua

pihak ini juga sangat terlihat ketika salah satu dari kedua pihak mengadakan

acara. Pihak lawan tidak akan turut membantu dalam mempersiapkan acara,

tetapi mereka akan tetap membalas pemberian lawannya seperti ketika ia

membuat acara serupa tetapi dengan menitipkan kepada orang lain yang

ingin ke acara tersebut.

Jika tahap tersebut selesai, maka tahap selanjutnya akan melibatkan

banyak pihak terutama dari keluarga masing-masing. Umumnya yang terlibat

adalah keluarga inti yang kemudian tidak saling bertegur sapa dan mungkin

saja akan ikut terlibat dengan saling membalas. Selama penelitian ditemukan

Page 118: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

107 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

sejumlah kasus konflik yang disebabkan penggunaan pengissengang kodi ini

kasus-kasus tersebut diantaranya:

1. Kasus pertama, nelayan dengan inisial MR, mengguna-gunai

seseorang karena yang bersangkutan di nilai sengaja tidak

memberikan pertolongan kepadanya ketika mengalami gangguan

mesin di laut. Pada saat itu, mesin perahu MR mengalami kerusakan

dalam perjalanan pulang dari menangkap ikan. Pada saat yang sama

ada dua perahu yang melintas di lokasi dan MR kemudian meminta

tolong namun tidak ditanggapi. Karena itu MR menyerangnya dengan

pangngngissengang kodi yang membuat mesin perahu lawan rusak.

Pada waktu yang lain MR kembali mendapati perahu nelayan tersebut

sedang diderek oleh nelayan lain dan MR meneriakinya dengan kata-

kata yang kasar yang juga dibalas dengan kata-kata kasar pula.

2. Kasus ke-dua dimana MR dicurigai sebagai pelaku pangissengang

kodi melalui mimpi dari salah seorang keluarga korban. Korban

mengingat bahwa beberapa waktu sebelumnya ia telah menolak

permintaan MR untuk menjadi sawinya dan lebih memilih orang lain.

Korban menduga MR kecewa karena tidak dijadikan sawi karena itu

MR menyerang perahu HM yang membuat penghasilannya menurun.

Selama beberapa lama hasil tangkapan HM tidak pernem meningkat

sehingga membuatnya menjadi marah dan membalas perbuatan MR

Page 119: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

108 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

dengan bantuan kerabatnya yang tinggal diluar dari kecamatan tempat

mereka berdua tinggal.

3. Kasus ke-tiga dimana HM diserang oleh TJ karena sesuatu hal.

Merasa diserang HM kemudian balik menyerang hingga keduanya

tidak pernah rukun lagi setelahnya.

4. Kasus yang di ceritakan oleh SP seorang nelayan jaring senar yang

merasa telah terkena pangngissengang kodi yang menyebabkan

tangkapannya menurun. SP menduga pelakunya adalah tetangganya

sendiri yang telah dianggap sebagai saudara. SP mengatakan bahwa

setiap kali pelaku mengelus kepalanya ketika akan pergi menangkap

ikan, hasil tangkapannya menjadi sedikit. Karena kesal maka merasa

perlu berguru kepada orang lain untuk membalas perbuatan orang

tersebut.

Keunikan dari kasus ini adalah karena pangissengang kodi sulit

dibukatikan, maka konflik yang terjadi antar nelayan yang disebabkannya

cenderung ditutupi dengan hubungan yang halus oleh kedua belah pihak,

sehingga tidak tampak di permukaan. Tetapi kondisi sewaktu-waktu dapat

berubah ketika korban sudah sangat kesal. Kekesalan umumnya dipicu oleh

kerugian terus-menerus dan tidak ada tanda-tanda pelaku akan

menghentikan perbuatannya untuk menjadikan keadaan normal kembali. Hal

ini yang akan mendorong korban untuk membalas.

Page 120: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

109 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Kekesalan korban dapat peneliti tangkap selama wawancara

berlangsung. Ketika menceritakan kasusnya korban sangat emosional hingga

mengeluarkan kata-kata kasar seolah-olah pelakunya berdiri di hadapannya.

Berikut salah satu contoh bagaimana informan mengungkapkan

kekesalannya pada seseorang dalam sebuah wawancara:

telaso injo, tayang mi pa’balasa’ku bate na ningai nampa na

pakinjo ja, bannara pi battanna injo nampa na kasiaki pa’risi’na iya

tongji suloi kalenna k lebba ki saing mange ri balla, inne k tanre

mo na mae ri balla. HM (62), Observasi, 21 juni 2016.

artinya:

Telaso (kata kasar yang bertujuan untuk melampiasakan

kekesalan) itu tunggu pembalasanku saya perlakukan seperti,

kemudian dia seperti itu, nanti bengkak perutnya itu baru dia

rasakan sakitnya. Dia yang memperlihatkan dirinya karena pernah

sering kerumah tetapi sekarang tidak pernah mi ke rumah.

Bukan hanya pihak korban saja yang mengeluarkan keluhan-keluhan

dengan menggunakan kata-kata kasar, pihak pelaku juga melakukan hal

yang sama ketika diwawancarai seperti pernyataan informan berikut:

Iyo, kongkong joka, telang nganrong joka, joka tau rua ya,

sikalinna ku kua a’dakka mako mange tanre si bilangngang metere

mantang i, ku kua tegaronnu, telang nganrongnga jeka ni kio ki na

giling a’kape2, nugai tong ji kau ni tolong nakke ji te nu tolong,

sallo ma lalang anre memang pi ia. ruang batu I beseang ni tonda

kodong. MR (42), Wawancara

artinya :

(MKS: iya, anjing itu, telang nganrong)1, dua orang itu, jadi saya

katakan pergi saja. Tidak ada seratus meter dia berhenti. Saya

katakan kamu berdua (MKS: tegaronnu, telangnganrongnu)2

.

Dipanggil justru berbalik melambaikan tangan. Kamu juga pernah

Page 121: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

110 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

di tolong, tapi kamu tidak mau menolong saya. Saya sudah lama

tiba dia belum datang, dua buah perahu saya di derek kasihan.

D. Mekanisme Penyelesaian Konflik

Konflik yang melibatkan dua pihak dengan menggunakan

pangissengang kodi dapat berlangsung sangat lama bahkan dapat berlanjut

secara turun temurun. Proses pembuktian yang sulit membuat sekalipun

pihak korban menemukan media yang digunakan dalam melakukan praktik

pangngissengang kodi. Tetapi barang bukti tersebut tidak menunjukkan apa-

apa selama korban tidak dapat membuktikan bahwa ia melihat atau saksi

yang bersedia mengatakan melihat langsung pelaku melakukan. Karena

bersifat personal maka mediasi oleh pihak ketiga yang umum dijumpai pada

kasus sengketa lainnya, tidak berlaku untuk kasus seperti ini.

mempertemukan hanya akan menyebabkan konflik fisik akan terjadi yang

mungkin akan melibatkan lebih banyak orang lagiseperti yang dijelaskan oleh

informan berikut:

anre ni pasibuntulu ki k siba’ji I, nia mi kongngi sikuranna nu cini ki,

nia mi kongngi kuciniko ri kaminjoa, nia mo siba’ji mo, anu

pakinne’a anre ja na kabateang jari si baji ki ji. Punna tau careadde

iya na kua iyo lasso kau mi into nganu beseang ku, punna ero ki ni

pasidallekang loe intu tea iya. HM, (62) Wawancara,

artinya:

mereka tidak dipertemukan, karena mereka akan berkelahi, ada

yang mengatakan kapan kamu melihat saya, ada yang

mengatakan saya lihat kamu waktu itu, jadinya ada yang berkelahi

karena perbuatan seperti ini tidak terlihat jadi kita berkelahi, tetapi

kalau orang pintar dia hanya berkata iya tunggu saja kamu itu yang

Page 122: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

111 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

anu perahuku. Kalau mau dipertemukan banyak itu yang tidak

mau.

Karena sulitnya penyelesaian kasus ini maka kedua pihak lebih

memilih salah satu dari dua cara yaitu membiarkan kondisi tersebut

berlangsung terus atau saling berdamai atas inisiatif seduanya atau salah

seorang diantaranya.

1. Tindakan Membiarkan Saja

Jika kedua pihak memiliki proses ini sebagai mekanisme

penyelesaian, maka keduanya akan berusaha menjaga jarak dan tidak

akan saling berinteraksi. Masalah dianggap selesai tetapi tidak diikuti oleh

perbaikan pada tingkatan hubungan sosial. Saling bertegur sapa tetap

dilakukan tetapi hanya untuk menutupi konflik keduanya di mata

masyarakat.

Mekanisme ini banyak ditempuh untuk menyelesaikan konflik dan

meredakan keadaan. Namun pada sisi lain akan menjadi bom waktu bagi

kedua pihak baik secara individu mauoun skala keluarga dalam jangka

waktu panjang. Hanya dibutuhkan satu gesekan, maka masalah ini akan

berlanjut kembali bahkan dapat melebar dan menyebar. Melebar ke

permasalah lainnya yang tidak ada hubungannya dengan masalah utama

dan menyebar ke keluarga yang mendorong pemutusan hubungan yang

lebih luas. Konflik dipandang hanya melibatkan dua pihak saja, dan

Page 123: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

112 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

keluarga keduanya, meskipun juga bereaksi namun tidak mengambil

tindakan untuk membalas. Kondisi demikian digambarkan oleh bapak HM

(62 thn) yang mengatakan biasa sallo pi nampa ero siurang a’pau, biasa ni

kaluppai mi injo anu laloa (Artinya: biasa lama baru mau temani bicara,

biasa di lupakan itu masalah yang lalu). Pernyataan tersebut menunjukkan

perbaikan hubungan masih dapat terjadi tetapi dalam jangka waktu yang

panjang- tetapi karena tidak ada kesepaktan di antara keduanya untuk

menyelesaikan masalah, maka masalah tetap saja ada.

Mereka yang menjadi korban akan berusaha mengatasi masalah

dengan pilihan membalas atau tidak. Bagi yang tidak ingin membalas dan

sebagian besar nelayan memilih untuk tidak membalasakan berusaha

untuk mengobati perahunya. Keputusan untuk tidak membalas dijelaskan

oleh informan DM (34thn) dalam wawancara berikut di bawah ini :

tidak pernah mau apa di balas, di obati saja, tidak tau kalo orang iya kalo

saya tidak, tapi kalo orang yang tau begitu dia kasi kembali. Kita sakit dia

lebih sakit begitu, yang tau kalo di obati juga perahu pasti kembali,

bagaimana tidak di obati kalo sakit yang pernah kasi begitu perahu ku

saya sakit dia lebih sakit. DM (34) wawancara

artinya:

tidak pernah buat apa di bals, di obati saja tidak tahu kalau orang lain,

kalau saya tidak, tetapi kalau orang yang tahu begitu dia kembalikan. Kita

sakit dia lebih sakit begitu juga kalau yang tau obati perahu pasti kembali,

bagaimana tidak di obati kalau sakit yang peranah melakukan sperti itu

ke perahuku, saya sakit tetapi dia (pelaku) lebih sakit

Page 124: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

113 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

2. Berdamai

Cara kedua adalah berdamai dimana kedua pihak saling

memaafkan dan diikuti dengan pemulihan hubungan sosial yang terputus

selama konflik berlangsung. Cara ini sangat jarang terjadi dan hanya dapat

terjadi apabila ada moment yang tepat untuk melakukannya. Moment yang

paling tepat adalah dua hari raya Islam yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Masa berpuasa di bulan Ramadhan merupakan saat yang sangat

tenang dimana kedua pihak masing-masing dapat melakukan introspeksi.

Kegiatan dan rasa keagamaan serta ceramah agama menyejukkan secara

terus-menerus selama sebulan dapat meluluhkan hati kedua pihak. Pada

saat demikiaan pertemuan kedua pihak dapat intensif dan terjadi di dalam

mesjid, tempat yang sangat dihormati, dijaga dan tempat yang

menyejukkan. Intensitas pertemuan tersebut dapat menjadi sebab

perdamaian diantara keduanya pada saat idul fitri. Demikian pula Idul adha

dimana puncaknya berupa kurban yang intinya adalah saling berbagi dan

silaturrahmi dengan saling mengunjungi. Kondisi demikian digambarkan

MR (43thn) dengan mengatakan biasa to lebba pi a’lappasa tau’a a’pala

pamopporo mi tau jadi si baji ki maki. Anre ja nip au I punna kitte lebba

nganu i (artinya: biasa juga kalau selesai lebaran, minta maaf mi orang jadi

baikan lagi).

Page 125: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

114 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

3. Lama Ketegangan Konflik

Konflik yang terjadi pada nelayan di Kecamatan Tarowang ini

cenderung terjadi dalam kurung waktu yang tidak menentu. Sehingga

untuk menguraikan lama ketegangan konflik yang terjadi karena konflik

tersebut ditutupi dengan gaya hubungan yang halus oleh kedua pihak.

Namun mereka juga membiarkan hingga konflik ini dilupakan oleh kedua

belah pihak dan ketegangan ini juga selesai karena adanya momen

lebaran.

Lamanya ketegagan konflik yang terjadi pada nelayan jika dilahat

dari kasus-kasusnya konflik yang terjadi terdapat konflik yang sudah tiga

tahun lamanya namun konflik tersebut belum terselesaikan hingga akhir

tahun 2016.

Page 126: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

115 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari keterangan beberapa infoman selama penelitian berlangsung dan

hasil pengamatan peneliti, terdapat beberapa hal yang dapat menjadi

kesimpulan yaitu :

1. Bahwa dalam pandangan masyarakat, tidak dibutuhkan pembuktian

meteril atau harus ada bukti dan saksi untuk mengatakan seseorang

terkena atau tidak terkena ilmu sihir/pelet. Perasaan dan keterangan

orang yang dipandang ahli sudah cukup untuk membuktikan bahwa

seseorang telah melakukan perbuatan yang merugikan atau

mencelakakan orang lain dengan menggunakan ilmu sihir, dalam hal

ini pangissengang kodi.

2. Penggunaan ilmu sihir atau ilmu hitam dalam masyarakat Tarowang

setidaknya memiliki tiga unsur yaitu ada mantra, ada media dan ada

seperangkat kegiatan ritual yang harus dilakukan. Meskpun terdapat

pangissengang kodi yang hanya berupa mantra tetapi jumlahnya

sangat sedikit.

Page 127: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

116 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

3. Konflik akibat penggunaan pangissengang kodi di Tarowang hanya

melibatkan dua pihak saja yaitu pelaku dan korbannya. Pihak keluarga

mungkin saja terlibat tetapi lebih banyak yang memilih diam.

Kemungkinan disebabkan oleh masih kuatnya hubungan kekerabatan

dimana masyarakat menganggap mereka masih berasal dari satu

keturunan. Kondisi ini sangat menguntungkan karena kondlik terbuka

yang melubatkan banyak pihak dapat dihindari.

4. Penyelesaian pangissengang kodi sangat sulit dilakukan sama halnya

dengan cara membuktikannya. Namun masih terdapat moment yang

dapat digunakan untuk mmenyelesaikannya dan moment tersebut

adalah ritual agama. Sehingga untuk dapat mengatasi atau

menyelesaikan masalah pangissengang kodi, agama menjadi kunci.

B. Saran

Melihat bagaimana pelaku dan korban dapat menggunakan moment

Idhul fitri dan Idhul Adha sebagai media untuk memperbaiki hubungan

mereka, maka sangat disarankan bagi pemerintah daerah untuk banyak

melakukan kegiatan keagaam. Kegiatan tersebut ditujukan kepada generasi

muda dengan memberikan mereka pemahaman tentang bahaya

menggunakan ilmu sihir. Diharapkan ketika mereka menggantikan generasi

yang lebih tua, maka penggunaan ilmu tersebut sudah dapat berkurang dan-

Page 128: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

117 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

akan hilang dengan sendirinya ketika kesadaran sudah merata.Sementara

para dai dan ustad agar memberikan materi ceramah yang menyejukkan

keadaan dan memberikan plajaran mengenai bahaya penggunaan ilmu sihir

dan pentingnya hubungan yang baik dalam masyarakat untuk mendorong

pelaku yang masih aktif dan korbannya untuk dapat saling memaafkan.

Page 129: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

118 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

DAFTAR PUSTAKA

Andriati, 2012, Antropologi Maritim, PT Revka Petra Media, Surabaya.

AloLiliweri, Ms, 2005 Prasangka & Konflik :Komunikasa Lintas Budaya Masyarakat Multikultur LKis Yogyakarta.

Bagja Waluya, 2007, Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat : Sosiologi, PT. Setia Purna Inves, Bandung.

Deaux, Dane, & Wrightsman,1993,Social psychology in the '90s :Sixth

edition, Pacific Grove, California

Darmawan, 2006, Segi Hukum Praktek Teluh dalam Masyarakat Jurnal Ilmu Hukum ,Mimbar Keadilan, Surabaya.

Fedyani Akhmad. 1986, Konflik dan Itegrasi : Perbedaan Faham Dalam Agama Islam, CV Rajawali

Ihromi T.O. 2001, Antropologi Hukum, Yayasan Obor

Kusnadi, 2002, Konflik Sosial Nelayan :Kemiskinan dan Perebutan Sumberdaya Perikanan, LKiS Yogyakarta.

Koentjaraningrat, 1974, Antropologi Sosial, Dian Rakyata, Jakarta.

2009, Sejarah Teori Antropologi I, UI-Press

Kartono, K. 1980. Teori Kepribadian. Bandung: Alumni. Lukman, 2004, Konflik Sosial Nelayan Pantai Utara ,Tesis Universitas Gadjha

Mada, Yogyakarta Moleong, L.J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya Robbin, S.P. 1984. Essential of Organizational Behavior. New Jersey:

Prentice-Hall Inc. Satrio, Ferry Agusta, 2010,Konflik Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Laut,

Nelayan,TesisUniversitas Gadjha Mada, Yogyakarta.

Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya.

Syaiful, 2013, Konflik Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Laut : Kasus Nelayan di Perairan Sinjai, Makalah Kebudayaan Dan Lingkungan

Wijaya, 2009, Manejemen Konflik Sosial Dalam Masyarakat Nelayan,

Wacana Vol.12, No. 2 UB

Page 130: NI PATABAI PANGNGISSENGANG KODI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · MAKASSAR 2018 . i ABSTRAK ... Pangngissengang Kodi Studi

119 | N I P A T A B A I P A N G N G I S S E N G A N G K O D I

Referensi Lain :

Kusnadi, 2014. Budaya Masyarakat Nelayan.

http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/wp- content/uploads/sites/37/2014/11/ (diakses pada tangggal 27 januari 2016, pukul: 19:07 wita)