SKRIPSI -...

75
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR TIDAK MEMUTASIKAN PLAT KODE KENDARAAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT DARI DD KE DC ASNUR SRIHARTUTI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018

Transcript of SKRIPSI -...

Page 1: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR TIDAK MEMUTASIKAN

PLAT KODE KENDARAAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT DARI DD KE DC

ASNUR SRIHARTUTI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2018

Page 2: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

ii

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR TIDAK MEMUTASIKAN

PLAT KODE KENDARAAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT DARI DD KE DC

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi

disusun dan diajukan oleh

ASNUR SRIHARTUTI

A31113535

kepada

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2018

Page 3: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

iii

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR TIDAK MEMUTASIKAN

PLAT KODE KENDARAAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT DARI DD KE DC

disusun dan diajukan oleh

ASNUR SRIHARTUTI A31113535

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Makassar, 6 Desember 2017

Pembimbing I

Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA NIP 196111281988111001

Pembimbing II

Drs. M. Christian Mangiwa, Ak., M.Si., CA NIP 195811101987101001

Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA NIP 196509251990022001

Page 4: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

iv

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR TIDAK MEMUTASIKAN

PLAT KODE KENDARAAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT DARI DD KE DC

disusun dan diajukan oleh

ASNUR SRIHARTUTI A31113535

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi pada tanggal 15 Februari 2018 dan

dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui, Panitia Penguji

No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA Ketua 1 ....................

2. Drs. M. Christian Mangiwa, Ak., M.Si., CA Sekertaris 2 ....................

3. Dr. Hj. Nirwana, S.E., M.Si., Ak., CA Anggota 3 ....................

4. Drs. H. Abdul Rahman, Ak., MM. Anggota 4 ....................

Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA NIP 196509251990022001

Page 5: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

nama : Asnur Srihartuti

NIM : A31113535

departemen/program studi : Akuntansi

dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Pemilik Kendaraan Bermotor tidak Memutasikan Plat Kode Kendaraan di Provinsi Sulawesi Barat

dari DD ke DC adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makasssar, 14 Februari 2018

Yang membuat pernyataan,

Asnur Srihartuti

Page 6: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

vi

PRAKATA

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, segala puji dan syukur peneliti panjatkan

kepada Allah SWT atas berkah rahmat, kesehatan dan karunia-Nya sehingga

peneliti diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir perkuliahan yang

berjudul “Analisis Faktor-faktor Penyebab Pemilik Kendaraan Bermotor tidak

Memutasikan Plat Kode Kendaraan di Provinsi Sulawesi Barat dari DD ke DC”.

Selama rentang waktu penyusunan skripsi dan proses menjalankan

semua tugas pokok sebagai umat manusia dan seorang mahasiswa peneliti

banyak mendapat bimbingan, motivasi, pengajaran, bantuan dalam segala

bentuk yang tidak terukur jumlahnya dari berbagai pihak khususnya kepada

ummiku tercinta Bahdia Syukur dan ayahku Abdullah Malik GM serta kedua

kakakku tersayang Amdy Sukmagara dan Ardiman Suryadarma. Tak lupa peneliti

ucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof Dr. H. Abd. Rahman Kadir, M.Si., CIPM., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

2. Bapak Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA, selaku pembimbing I dan

Bapak Drs. M. Christian Mangiwa, Ak., M.Si., CA, selaku pembimbing II

atas segala waktu yang diluangkan, saran dan kritik selama proses

penyelesaian skripsi.

3. Ibu Dr. Grace T. Pontoh, S.E., Ak., M.Si., CA, Ibu Dr. Hj. Nirwana, S.E.,

M.Si., Ak., CA, dan Bapak Drs. H. Abdul Rahman, Ak., MM., selaku tim

penguji, tidak hanya menguji tetapi juga memberikan arahan khususnya

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Page 7: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

vii

4. Ibu Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA, dan Bapak Yohanis Rura,

S.E., Ak., M.SA., CA, selaku ketua dan sekertaris Departemen Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

5. Ibu Rahmawati HS., S.E., M.Si., Ak., CA selaku Penasehat Akademik

peneliti, terima kasih atas semangat dan bimbingannya bagi peneliti

selama ini mulai dari semester satu hingga selesainya peneliti menempuh

studi.

6. Bapak-Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

yang selama ini telah memberikan ilmunya terkhusus kepada peneliti

serta kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis secara

keseluruhan, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

atas bimbingan dan didikannya selama ini.

7. Staf akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

khususnya departemen akuntansi atas bantuan yang telah diberikan

selama ini.

8. Kepala kantor UPTB Samsat Wilayah Majene Bapak Yusmarlin, S.E,

Bapak Aipda Tri Hartono, S.H, pegawai kantor, beserta seluruh

responden dalam penelitian yang telah memberikan izin kepada peneliti

untuk melakukan penelitian, memberikan informasi, dan data yang

dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

9. Muhammad Fikri Fanzuri Kadir yang selalu peneliti repotkan selama

penelitian dan paling bisa diandalkan, terima kasih telah membantu dalam

penyelesaian penelitian.

10. Aco Rangkuti, Jumiaty S, Nur Diana dan cappo lainnya yang tidak bisa

saya sebutkan satu persatu, beserta keluargaku tercinta yang selalu

memberikan semangat serta doa.

Page 8: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

viii

11. Dyah Ambar Sari yang menjadi partner peneliti dan Siti Aisyah Aldillah

yang membantu dalam mengerjakan penelitian. Terima kasih sudah

menemani mencari responden.

12. Sahabat-sahabat terbaikku Exothiz Ratih Eka Maulidyah, Ratna Sari,

Hairunnisa Mahyuddin, Indriyani Bali, Siti Ameliah dan Andi Ulfah Auliah.

Terima kasih atas doa dan dukungan yang tak pernah putus.

13. Kerabat Dekat Tapak Petualang Andi Afwan Ardiyansyah, Andi Rachmat

Kurniawan, Ahmad Farisyah, Ta’jul Arifin AMNI, Ahmad Zulfikar, Novian

Pratama Putra dan semua yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

Terima kasih buat semuanya, semoga sampai nanti selalu bisa jalan-jalan

lagi, sukses buat cita dan cintanya masing – masing.

14. Teman-teman 7MH Dian Widyastuti Rahmat, Liliani, Iin Diartin Budiaman,

Syarifah Nuraeni Sandra, Sofia Indrawati Ahmadi dan A. Nur Rahma

Nurmy Attahmid yang telah menjadi keluarga baru bagi peneliti. Terima

kasih atas persahabatan dan kesetiakawanannya dari semester awal

hingga saat ini, semoga kita selalu mendoakan dan tetap menjalin

silaturahmi walau jarak memisahkan.

15. Teman-teman Dimensi Herlina Ilyas, Yuni Maharani, Mira Ariana, M.

Nirwansyah Bakri, M. Noor Hayat, Syaiful Umasangadji dan semua yang

tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk segala

bantuan dan pertemanannya selama ini.

16. Teman-teman seperjuangan Bonafide Ayun Sri Rezkiana, Hernaldy

Pongsapan, Sulis Darmanto, Safi Yulloh, Andi St Haniah Pratiwi dan

semua yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

Page 9: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

ix

17. Teman-teman KKN Gel. 93 Desa Mampang Kec. Eremerasa, Bantaeng.

Hardianti J, Ifrah Ilham, Nur Rifqah, Andi Dahliah, Mardi Alkaf, Gangga

Haryono dan Valen Rawung. Teman berbagi selama di tempat KKN.

Dan untuk semua pihak yang banyak membantu dan memotivasi. Peneliti

menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan

masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan kemampuan peneliti yang masih

kurang dalam hal penelitian. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan

peneliti meminta maaf dan mengharapkan saran serta kritik guna perbaikan

kedepan semoga Allah SWT meridhoi kita semua, Aamiin.

Makassar, 15 Februari 2018

Asnur Srihartuti

Page 10: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

x

ABSTRAK

Analisis Faktor-faktor Penyebab Pemilik Kendaraan Bermotor tidak Memutasikan Plat Kode Kendaraan di Provinsi Sulawesi Barat

dari DD ke DC

The Analysis of Factors causing Motorcycle Owners are not Mutating Vehicle Plate Codes in West Sulawesi Province from DD to DC

Asnur Srihartuti

Yohanis Rura M. Christian Mangiwa

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis factor-faktor penyebab pemilik kendaraan bermotor tidak memutasikan plat kode kendaraan di Provinsi Sulawesi Barat dari DD ke DC. Variabel independen dalam penelitian ini adalah besarnya biaya administrasi dan pelayanan birokrasi. Sedangkan variabel dependen adalah perilaku wajib pajak pada kantor Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Samsat Wilayah Majene. Penelitian ini menggunakan data primer dengan metode survey dengan menggunakan media kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah individu, dalam hal ini wajib pajak yang berdomisili di Kabupaten Majene tetapi kendaraannya tidak (belum) dimutasikan plat kode kendaraan di SAMSAT Kabupaten Majene. Penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan selanjutnya data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa besarnya biaya administrasi dan pelayanan birokrasi memiliki pengaruh positif dan negatif terhadap perilaku wajib pajak. Kata Kunci: Perilaku Wajib Pajak, Besarnya Biaya Administrasi, Pelayanan

Birokrasi

This study proposes to analyze factors causing motorcycle owners who do not mutate their vehicle plate codes in West Sulawesi Province, from DD to DC. The independent variable in this study is the high amount of administrative costs and bureaucratic services. Whereas, the dependent variable is the taxpayer's behaviour at the Agency Technical Implementation Unit (UPTB) SAMSAT Majene. This study uses primary data using a questionnaireby surveying method. The population in this study is individual, in this case, the taxpayers domiciled in Majene, but they have not transferred yettheir vehicle plate codes in SAMSAT Majene. The samples were conducted by using purposive sampling method and the subsequent data have been collected and analyzed by multiple regression. Based on the analysis, it carried out a conclusion that the high amount of administration fees and the service of the bureaucracy has a positive and negative impact on the taxpayer behaviour.

Keywords: Taxpayer Behaviour, the High Amount of Administration Fees,

Bureaucratic Services

Page 11: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... v PRAKAT ....................................................................................................... vi ABSTRAK ..................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 7 1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 7 1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................ 8 1.4.1 Kegunaan Teoretis ......................................................... 8 1.4.2 Kegunaan Praktis ........................................................... 8 1.4.3 Kegunaan Kebijakan ...................................................... 8 1.5 Sistematika Penulisan .............................................................. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 10 2.1 LandasanTeori .......................................................................... 10 2.1.1 Teori Atribusi .................................................................. 10 2.1.2 Pajak .............................................................................. 12 2.1.2.1 Pengertian Pajak .............................................. 12 2.1.2.2 Manfaat dan Fungsi Pajak ................................ 13 2.1.2.3 Syarat Pemungutan Pajak ................................ 13 2.1.2.4 Pengelompokan Pajak ...................................... 14 2.1.2.5 Tarif Pajak ........................................................ 15 2.1.2.6 Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ................. 16

2.1.2.7 Pajak Kendaraan Bermotor ............................... 16 2.1.2.8 Teori Tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor ........................................ 17 2.1.2.9 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor .............. 18 2.1.2.10 Fungsi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor ......... 19 2.1.2.11 Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor .............. 20 2.1.2.12 Peraturan Daerah Sulawesi Barat ..................... 21 2.1.2.13 Mutasi Kendaraan Bermotor ............................. 23 2.1.2.14 Struktur Birokrasi .............................................. 23 2.1.2.15 Kualitas Pelayanan Perpajakan ........................ 23 2.1.2.16 Sanksi Admnistrasi ........................................... 24

2.2 Tinjauan Empirik ...................................................................... 25

Page 12: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

xii

2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................. 26 2.4 Perumusan Hipotesis ............................................................... 27 2.4.1 Pengaruh Besarnya Biaya Administrasi terhadap Pemilik Kendaraan Bermotor yang Tidak Memutasikan Plat Kode Kendaraan ..................................................... 27 2.4.2 Pengaruh Pelayanan Birokrasi terhadap Pemilik Kendaraan Bermotor yang Tidak Memutasikan Plat Kode Kendaraan ........................................................... 29 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 31 3.1 Rancangan Penelitian .............................................................. 31 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31 3.3 Populasi dan Sampel ............................................................... 32 3.4 Jenis dan Sumber Data ............................................................ 32 3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 33 3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................ 33 3.7 Instrumen Penelitian................................................................. 34 3.8 Analisis Data ............................................................................ 35 3.8.1 Analisis Regresi Linear Berganda .................................... 36 3.8.2 Koefisien Determinasi ...................................................... 36 3.8.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 36 3.8.3.1 Uji Multikolinearitas ................................................ 37 3.8.3.2 Uji Heteroskedastisitas .......................................... 37 3.8.3.3 Uji Normalitas ........................................................ 37 3.8.4 Uji Hipotesis ................................................................... 37 3.8.4.1 Uji T (Parsial) ......................................................... 38 3.8.4.2 Uji F (Simultan) ...................................................... 38 BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 39 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 39 4.1.1 Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Barat ...................... 39 4.1.2 Gambaran Umum Kantor Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Samsat Kabupaten Majene ................................ 40 4.1.3 Visi, Misi dan Motto Kantor Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Samsat Kabupaten Majene ..................... 41 4.1.4 Struktur Organisasi .......................................................... 42 4.2 Hasil Penelitian ......................................................................... 42 4.2.1 Deskripsi Data ................................................................. 42 4.2.2 Karaktristik Responden ................................................... 43 4.3 Uji Kualitas Data ........................................................................ 45 4.3.1 Uji Validitas ..................................................................... 45 4.3.2 Uji Reliabilitas .................................................................. 46 4.4 Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 46 4.4.1 Uji Multikolinearitas.......................................................... 46 4.4.2 Uji Heteroskedastisitas .................................................... 47 4.4.3 Uji Normalitas .................................................................. 48 4.5 Statistik Deskriptif ...................................................................... 49 4.6 Analisis Regresi Linear Berganda ............................................ 50 4.6.1 Persamaan Regresi ......................................................... 50 4.6.2 Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 51 4.7 Pengujian Hipotesis .................................................................. 52

Page 13: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

xiii

4.7.1 Uji t (Parsial) .................................................................... 52 4.7.2 Uji F (Simultan) ................................................................ 54 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 55 5.1 Kesimpulan ............................................................................... 55 5.2 Saran ........................................................................................ 56 5.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................ 57 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 58 LAMPIRAN ................................................................................................... 60

Page 14: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Penambahan Kendaraan Bermotor yang Terdaftar di SAMSAT

Kabupaten Majene Tahun 2012-2016 .................................................. 3

1.2. Data kendaraan yang melakukan mutasi dan non mutasi/

BBNKB dari Tahun 2012-2016 ............................................................ 5

2.1. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ................................................. 19

3.1. Skala Likert .......................................................................................... 35

4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian ..................................................... 42

4.2 Persentase Jenis Kelamin Responden ................................................ 43

4.3 Persentase Usia Responden ............................................................... 44

4.4 Persentase Pekerjaan Responden ...................................................... 44

4.5 Hasil Uji Validitas ................................................................................. 45

4.6 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 46

4.7 Uji Multikolinearitas .............................................................................. 47

4.8 Statistik Deskriptif ................................................................................ 49

4.9 Analisis Regresi Linear Berganda ........................................................ 50

4.10 Koefisien Determinasi (R2) .................................................................. 51

4.11 Hasil Uji t ............................................................................................. 52

4.12 Hasil Uji F ............................................................................................ 54

Page 15: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pengelompokan Pajak ......................................................................... 15

2.2 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 27

2.3 Model Penelitian .................................................................................. 30

4.1 Struktur Organisasi UPTB Samsat Kabupaten Majene ........................ 42

4.2 Scatterplot ........................................................................................... 48

4.3 Normal Probability Plot ........................................................................ 49

Page 16: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Biodata ................................................................................................ 61

2. Kuesioner ............................................................................................ 62

3. Tabulasi kuesioner dan Master Tabel .................................................. 67

4. Hasil Olah Data SPSS ......................................................................... 71

Page 17: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembiayaan pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas

pemerintahan dan pembangunan senantiasa memerlukan sumber penerimaan

yang dapat diandalkan. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama

sejak diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia, yaitu mulai tanggal 1 Januari

2001. Adanya otonomi daerah, memacu daerah untuk dapat berkreasi mencari

sumber penerimaan daerah yang dapat mendukung pembiayaan pengeluaran

daerah. Berbagai alternatif sumber penerimaan yang mungkin dipungut oleh

daerah, Undang-undang tentang Pemerintah Daerah menetapkan pajak dan

retribusi daerah menjadi sumber penerimaan yang berasal dari dalam daerah

dan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah

(Siahaan, 2016:1).

Pemberlakuan pajak dan retribusi daerah sebagai sumber penerimaan

daerah pada dasarnya tidak hanya menjadi urusan pemerintah daerah sebagai

pihak yang menetapkan dan memungut pajak dan retribusi daerah, tetapi juga

berkaitan dengan masyarakat pada umumnya. Sebagai anggota masyarakat

yang menjadi bagian dari daerah, setiap orang atau badan-badan yang

memenuhi ketentuan yang diatur dalam peraturan pajak daerah maupun

menikmati jasa yang diberikan oleh pemerintah daerah harus membayar pajak

atau retribusi daerah yang terutang. Hal ini menunjukkan pada akhirnya proses

pemungutan pajak dan retribusi daerah akan memberikan beban kepada

masyarakat. Oleh karena itu masyarakat perlu memahami ketentuan pajak dan

Page 18: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

2

retribusi daerah dengan jelas agar mau memenuhi kewajibannya dengan penuh

tanggung jawab (Siahaan, 2016:3).

Semua Pendapatan Asli Daerah (PAD) tersebut digunakan dan

dimanfaatkan dalam pembiayaan pembangunan daerah. Penelitian Andry (2015)

tentang pendapatan asli daerah salah satunya bersumber dari kontribusi

penerimaan pajak daerah seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang dalam pelaksanaannya

dilakukan oleh Dinas Pendapatan Asli Daerah (Dispenda) pada Kantor Sistem

Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat).

Pajak kendaraan bermotor merupakan salah satu komponen pajak

daerah yang memiliki kontribusi tinggi dalam meningkatkan pendapatan asli

daerah (PAD). Pembangunan daerah setiap kabupaten atau kota salah satunya

dibiayai melalui dana yang didapat dari pajak kendaraan bermotor. Tingginya

jumlah pengguna kendaraan bermotor dapat dilihat dari semakin banyaknya

jumlah kendaraan bermotor yang ada.

Di Kabupaten Majene Sulawesi Barat sendiri, dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2016, jumlah kendaraan terdaftar roda dua sebanyak 28.570 unit

dan kendaraan roda empat sebanyak 2.128 unit, sementara jumlah fisik

kendaraan lebih banyak. Semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor

maka wajib pajak yang membayar pajak kendaraan juga semakin meningkat.

Berikut ini merupakan data penambahan kendaraan bermotor yang terdaftar di

Kantor Bersama Samsat Kabupaten Majene tahun 2012-2016.

Page 19: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

3

Tabel 1.1

Penambahan Kendaraan Bermotor yang Terdaftar di Samsat Kabupaten

Majene Tahun 2012-2016

Tahun R2 % ≥R4 % Jumlah

2012 2.017 7,06 157 7,33 2.174

2013 3.324 11,63 364 17,11 3.688

2014 6.034 21,12 425 19,97 6.459

2015 7.185 25,15 575 27,02 7.760

2016 10.010 35,04 605 28,57 10.615

Total 28.570 100 2.126 100 30.696

Sumber: Samsat Kabupaten Majene (2017) Keterangan: R2 = Kendaraan Roda Dua ≥R4 = Kendaraan Roda Empat atau Lebih

Dapat dilihat dari tabel 1.1 bahwa ada penambahan jumlah kendaraan

bermotor dari tahun ke tahun. Namun peningkatan ini tidak dibarengi dengan

jumlah masyarakat yang memutasikan plat kode kendaraan di Kabupaten

Majene Sulawesi Barat dari DD ke DC. Namun, jumlah fisik kendaraan lebih

besar dari angka tersebut, karena ada yang menggunakan kode plat daerah lain.

Berkaitan dengan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB),

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat membuat Peraturan Daerah Provinsi

Sulawesi Barat Nomor 01 Tahun 2010 Tentang Pajak Daerah yang oleh pihak

Dispenda Kabupaten Majene idealnya disosialisasikan kepada masyarakat

selaku objek pajak atau pemilik kendaraan bermotor yang berasal dari luar

Kabupaten Mejene (non DC) supaya memutasikan kendaraannya ke nomor polisi

atau plat DC yang merupakan tanda nomor kendaraan untuk Kabupaten Majene

atau Provinsi Sulawesi Barat melalui Samsat.

Salah satu instansi pemerintah yang mempunyai kewenangan dalam hal

mengurusi surat-surat kelengkapan dan kepemilikan mengenai kendaraan

Page 20: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

4

bermotor adalah kantor Samsat. Samsat adalah suatu sistem administrasi yang

dibentuk untuk memperlancar dan mempercepat pelayanan kepentingan

masyarakat. Akan tetapi banyak pihak yang berkepentingan sering mengeluh

karena tidak efisiensinya pelayanan, baik dari segi waktu maupun dari segi

lainnya. Misalnya mereka mengeluh karena lamanya proses pembayaran pajak

yang menghabiskan waktu selama 3-4 jam. Ini terjadi karena mereka

menumpukkan arsip masuk dalam kapasitas besar dan tidak segera di proses

sehingga berdampak sangat buruk bagi kepuasan konsumen dalam pembayaran

pajak kendaraan bermotor. Peningkatan jumlah masyarakat berbanding lurus

dengan peningkatan pembelian kendaraan bermotor yang sangat signifikan,

penggunaan kendaraan bermotor sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang

sangat penting dalam menunjang kegiatan masyarakat.

Tabel 1.2 ini juga menjelaskan bahwa masih banyaknya kendaraan non

DC yang beroperasi merugikan Provinsi Sulawesi Barat. Hal ini dilihat dari

terjadinya kerusakan jalan di Kabupaten Majene dan daerah lainnya di Provinsi

Sulawesi Barat, biaya untuk perawatan dan perbaikannya menggunakan dana

pendapatan dari sektor pajak kendaraan bermotor. Semetara pemilik kendaraan

bernomor polisi non DC yang beroperasi di Provinsi Sulawesi Barat masih

banyak dan membayarkan pajak kendaraanya ke daerah asal masing-masing

kendaraan tersebut.

Page 21: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

5

Tabel 1.2

Data kendaraan yang Melakukan Mutasi dan Non Mutasi/BBNKB

dari Tahun 2012-2016

Tahun Jumlah

Kendaraan % Mutasi %

Non Mutasi

%

2012 2.174 7,08 135 6,21 2.039 93,79

2013 3.688 12,01 142 3,85 3.546 96,15

2014 6.459 21,04 49 0,76 6.410 99,24

2015 7.760 25,28 116 1,49 7.644 98,51

2016 10.615 34,58 38 0,36 10.577 99,64

Total 30.696 100 480 12,67 30.216 487,33

Sumber: Samsat Kabupaten Majene (2017)

Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa kendaraan yang mengalami mutasi dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 berfluktuasi, sedangkan kendaraan non

mutasi dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 terus mengalami

peningkatan. Jika dibandingkan, kendaraan yang mutasi dan non mutasi

sebanyak 2 : 126. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Dispenda

untuk dapat mengoptimalkan upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah

(PAD) dari sektor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), mengingat

masih banyaknya kendaraan yang berasal dari luar daerah yang beroprasi dan

berdomisili di Provinsi Sulawesi Barat yang jika dikelola dengan baik akan

menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang sangat besar.

Kurangnya jumlah pemutasian kendaraan bermotor tersebut disebabkan

oleh perilaku wajib pajak yang kurang kesadaran untuk melaporkan

kendaraannya sehingga kendaraan tersebut berpindah-pindah tangan tanpa

mengurus bea balik nama kendaraan bermotor. Oleh karena itu perlu adanya

kontribusi masyarakat untuk pemerintah yang nantinya dapat dikembalikan

dalam bentuk sarana dan prasarana umum.

Page 22: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

6

Namun kenyataannya, banyak ditemui pemilik kendaraan bermotor yang

tidak begitu memperdulikan masalah balik nama kendaraan bermotor dengan

berbagai macam alasan antara lain karena dengan tidak melakukan balik nama,

tidak ada denda atau sanksi apapun dan juga tidak sedikit pula masyarakat

beranggapan bahwa pelayanan dalam mengurus balik nama kendaraan

bermotor di Samsat Wilayah Majene terlalu ribet pengurusannya, membutuhkan

biaya banyak untuk pembayaran BBNKB. Selain itu jika harus balik nama berarti

harus mengeluarkan biaya serta akan berurusan dengan pihak pajak dan polisi.

Pajak kendaraan bermotor sebelum tanggal jatuh tempo dan bila

terlambat membayar dikenakan sanksi administrasi, besarnya biaya administrasi

kendaraan bermotor penyebab pemilik kendaraan bermotor tidak memutasikan

plat kode kendaraan. Sanksi apabila melewati jatuh tempo pajak kendaraan

bermotor (PKB), sanksi administrasi berupa kenaikan 25% dari pokok pajak

ditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% setiap bulan paling lama

24 bulan sejak terhitungnya pajak. Sanksi keterlambatan mendaftar kendaraan

bermotor (BBNKB), sanksi administrasi untuk setiap bulan keterlambatannya nilai

jual s/d 50.000.000,- denda senilai 250.000,- (R2), nilai jual 51.000.000,- s/d

300.000.000,- denda senilai 3.750.000,- (R4), nilai jual 301.000.000,- s/d denda

senilai 7.500.000,- (R4).

Dalam penyelenggaraannya pelayanan birokrasi dalam menangani

pelaksanaan peraturan daerah idealnya disosialisasikan kepada masyarakat

selaku pemilik kendaraan bermotor, dalam penelitian Lestari (2016) petugas

pajak harus lebih aktif dalam memberikan informasi dan pemungutan pajak

kepada wajib pajak sehingga wajib pajak tahu kapan membayar dan terhindar

dari sanksi pajak kepada wajib pajak sesuai ketentuan perundang-undangan

yang berlaku.

Page 23: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

7

Berdasarkan latar belakang di atas maka judul penelitian ini adalah

“Analisis Faktor-Faktor Penyebab Pemilik Kendaraan Bermotor tidak

Memutasikan Plat Kode Kendaraan di Provinsi Sulawesi Barat dari DD ke

DC”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan

pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Apakah besarnya biaya administrasi kendaraan bermotor penyebab pemilik

kendaraan bermotor tidak memutasikan plat kode kendaraan ?

2. Apakah pelayanan birokrasi yang kurang menangani pelaksanaan Peraturan

Daerah menyebabkan pemberian sanksi tidak dilakukan ?

3. Apakah perilaku wajib pajak yang kurang kesadaraan terhadap kepatuhan

wajib pajak ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui besarnya biaya administrasi kendaraan bermotor

penyebab pemilik kendaraan bermotor tidak memutasikan plat kode

kendaraan.

2. Untuk mengetahui pelayanan birokrasi yang kurang menangani Peraturan

Daerah menyebabkan pemberian sanksi tidak dilakukan.

3. Untuk mengetahui perilaku wajib pajak yang kurang kesadaran terhadap

kepatuhan wajib pajak.

Page 24: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

8

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

Penelitian ini dapat menjadi pedoman dan referensi untuk penelitian

selanjutnya. Selain itu dengan adanya penelitian ini, pengetahuan dan wawasan

yang berkaitan dengan perpajakan khususnya pajak daerah dan retribusi daerah

dapat bertambah.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Hasil peneltian ini dapat menjadi informasi tambahan dan referensi dalam

usaha peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) terutama dalam kaitannya

dengan besarnya biaya administrasi, pelayanan birokrasi dan perilaku wajib

pajak khususnya di wilayah penelitian.

1.4.3 Kegunaan Kebijakan

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi kebijakan dalam rangka

meningkatkan PAD. Diharapkan pemerintah dapat menentukan sikap yang

bijaksana dalam membuat langkah selanjutnya demi mencapai target pemilik

kendaraan bermotor plat kode kendaraan di Provinsi Sulawesi Barat yang

sementara beroprasi di Provinsi Sulawesi Barat harus diterbitkan. Sehingga

kendaraan dari luar daerah yang beroprasi di Provinsi Sulawesi Barat adalah

berplat DC.

1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan dalam penelitian skripsi ini dibagi dalam lima bab dan di

dalam tiap bab dibagi dalam sub-sub bab. Adapun rincian masing-masing bab

adalah sebagai berikut.

Page 25: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

9

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan

penelitian, keguanaan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi tinjauan teori yang diperlukan dalam menunjang penelitian

dan konsep yang relevan untuk membahas permasalahan yang telah

dirumuskan dalam penelitian ini, tinjauan atas penelitian terdahulu,

kerangka pemikiran dan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini membahas mengenai metode atau langkah-langkah apa

saja yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu meliputi rancangan

penelitian, tempat dan waktu, populasi dan sampel, jenis dan sumber

data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan definisi

operasional, instrument penelitian dan analisis data yang digunakan.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini membahas mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis

dan pembahasan

BAB V Penutup

Bab ini berisi penjelasan mengenai kesimpulan, saran dan keterbatasan

penelitian.

Page 26: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Atribusi

Teori ini dikembangkan oleh Heider (Suartana, 2010:181) yang

menyatakan bahwa perilaku seseorang itu ditentukan oleh kombinasi antara

kekuatan internal (internal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

seseorang, kekuatan-kekuatan internal (personal forces) dilihat sebagai hasil dari

kemampuan, kekuatan dan usaha yang ditunjukkan seseorang. Kekuatan

eksternal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri seseorang, kekuatan-

kekuatan lingkungan terdiri dari situasi yang menekan sehingga memunculkan

perilaku tertentu.

Atribusi merupakan suatu proses penilaian tentang penyebab yang

dilakukan individu setiap hari terhadap berbagai peristiwa atau tanpa disadari.

Atribusi terdiri dari tiga dimensi yaitu sebagai berikut.

1. Lokasi Penyebab

Masalah pokok yang paling umum dalam persepsi sebab akibat adalah

apakah suatu peristiwa atau tindakan tertentu disebabkan oleh keadaan

internal (hal ini disebut sebagai atribusi internal) atau kekuatan eksternal

(atribusi eksternal).

2. Stabilitas

Dimensi stabiltas yang kedua adalah berkaitan dengan pertanyaan apakah

penyebab dari suatu peristiwa atau perilaku tertentu itu stabil atau tidak stabil.

Dengan kata lain stabilitas mengandung makna seberapa permanen atau

berubah-ubahnya suatu sebab.

Page 27: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

11

3. Pengendalian

Dimensi ini berkaitan dengan pertanyaan apakah suatu penyebab dapat

dikendalikan atau tidak dapat dikendalikan oleh seorang individu (dalam

Nurhayati, 2005:3).

Robbins dan Judge (2008:177) menyimpulkan atribusi sebagai berikut.

Perilaku yang disebabkan secara internal adalah perilaku yang diyakini

dipengaruhi oleh kendali pribadi seorang individu. Perilaku yang disebabkan

secara eksternal dianggap sebagai akibat-akibat dari sebab luar yaitu, individu

tersebut dianggap telah dipaksa berperilaku demikian oleh situasi.

Pada dasarnya teori ini mengemukakan bahwa ketika mengobservasi

perilaku seorang individu, kita berupaya untuk menentukan apakah perilaku

tersebut disebabkan secara internal atau eksternal. Namun sebagian besar

penentuan tersebut bergantung pada tiga faktor:

1. kekhususan,

2. konsensus,

3. konsitensi.

Kekhususan merajuk pada apakah seseorang individu memperlihatkan

perilaku-perilaku berbeda dalam situasi-situasi yang berbeda. Bila semua

individu yang menghadapi situasi yang serupa merespon dalam cara yang sama,

dapat dikatakan bahwa perilaku tersebut menunjukkan konsensus. Sedangkan

konsistensi dapat diamati dari tindakan-tindakan seseorang dalam merespon

kejadian yang sama. Semakin konsisten perilaku individu tersebut, semakin

besar kecenderungan pengamat untuk menghubungkannya dengan sebab-

sebab internal.

Page 28: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

12

2.1.2 Pajak

2.1.2.1 Pengertian Pajak

Menurut Soemitro dalam Darwin (2010:16) bahwa pajak adalah iuran

rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)

dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat

ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Adriani dalam Darwin (2010:15) sebagai berikut.

“Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”. Menurut Soemahamidjaja dalam Darwin (2010:15) bahwa pengertian

pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh

penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi

barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.

Sommerfeld dalam Darwin (2010:16) memberikan definisi.

“Pajak adalah perpindahan harta, sumber ekonomis dari sektor swasta kepada sektor pemerintah. Perpindahan itu bukan karena denda atau hukuman namun dapat dipaksakan, aturannya telah ditetapkan terlebih dahulu tambahan imbalan khusus bagi yang membayar, gunanya untuk mencapai tujuan negara dalam bidang ekonomi dan social”. Secara umum

Siahaan (2016:7) menjelaskan pajak adalah pungutan dari masyarakat

oleh negara atau pemerintah berdasarkan undang-undang yang bersifat dapat

dipaksakan dan terutang oleh yang wajib membayarnya dengan tidak

mendapatkan prestasi kembali atau balas jasa secara langsung, yang hasilnya

digunakan untuk membiayai pengeluaran negara dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan.

Page 29: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

13

2.1.2.2 Manfaat dan Fungsi Pajak

Menurut Priantara (2016:3) dana yang diperoleh dari pajak antara lain

dapat digunakan sebagai salah satu sumber penerimaan negara, alat

pemerataan pendapatan, dan pendorong investasi. Perlunya pemungutan pajak

pada suatu negara, sangat erat kaitannya dengan fungsi pajak sebagai salah

satu sumber penerimaan negara. Fungsi pajak berkaitan erat dengan manfaat

yang diperoleh dari pemungutan pajak.

Fungsi pajak ada dua menurut Zuraida (2013:22) yaitu, pertama fungsi

anggaran (budgetair) adalah pajak berfungsi sebagai salah satu sumber dana

bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. Kedua fungsi

mengatur (cregulerend) adalah pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau

melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

2.1.2.3 Syarat Pemungutan Pajak

Mardiasmo (2016:4) menjelaskan agar pemungutan pajak tidak

menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus

memenuhi syarat sebagai berikut.

1. Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan)

Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, undang-undang

maupun pelaksanaan pemungutan pajak harus adil. Adil dalam perundang-

undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata, serta

disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Sedang adil dalam

pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak bagi Wajib Pajak untuk

mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran dan mengajukan

banding kepada Pengadilan Pajak.

Page 30: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

14

2. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (syarat yuridis)

Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini

memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara

maupun warganya.

3. Tidak mengganggu perekonomian (syarat ekonomis)

Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi maupun

perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian

masyarakat.

4. Pemungutan pajak harus efisien (syarat finansiil)

Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus lebih rendah dari

hasil pemungutannya.

5. Sistem pemungutan pajak harus sederhana

Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan mendorong

masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Syarat ini telah

dipenuhi oleh undang-undang perpajakan yang baru.

2.1.2.4 Pengelompokan Pajak

Menurut Supramono dan Damayanti (2010:5) di Indonesia, jenis-jenis

pajak dapat dikelompokkan menurut golongan, sifat, dan lembaga pemungutnya.

Pengelompokkan jenis-jenis pajak dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Page 31: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

15

Gambar 2.1 Pengelompokan Pajak

Sumber: Mardiasmo (2016:7)

Pajak dapat dikelompokkan menurut golongan, sifat, dan lembaga

pemungutnya (Mardiasmo, 2016:7).

1. Menurut golongannya a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipakai sendiri oleh Wajib Pajak

dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. b. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan

atau dilimpahkan kepada orang lain. 2. Menurut sifatnya

a. Pajak subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memerhatikan keadaan diri Wajib Pajak.

b. Pajak objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memerhatikan keadaan dari Wajib Pajak.

3. Menurut lembaga pemungutnya a. Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. b. Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

2.1.2.5 Tarif Pajak

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, tarif untuk tiap jenis

pajak daerah untuk Provinsi ditetapkan sebagai berikut.

1. Pajak Kendaraan Bermotor a. Untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor pertama paling rendah sebesar

1% (satu persen) dan paling tinggi sebesar 2% (dua persen); b. Untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor kedua dan seterusnya tarif dapat

ditetapkan secara progresif paling rendah sebesar 2% (dua persen) dan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen).

Menurut Golongan

Jenis Pajak

Menurut Sifat Menurut Pemungut

Pajak Langsung

Pajak tak Langsung

Pajak Subjektif

Pajak Objektif

Pajak Pusat

Pajak Daerah

Page 32: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

16

c. Tarif pajak kendaraan bermotor angkutan umum, ambulan, pemadam kebakaran, sosial keagamaan, lembaga sosial, dan keagamaan, Pemerintah/TNI/POLRI, pemerintah daerah, dan kendaraan lain yang ditetapkan dengan Peraturan daerah, ditetapkan paling rendah sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dan paling tinggi sebesar 1% (satu persen).

2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor: jenis kendaraan yang diserahkan meliputi kendaraan bermotor yang menggunakan jalanan umum, penyerahan pertama (yang berarti kendaraan baru) sebesar 20% dan penyerahan kedua dan seterusnya (yang berarti penyerahan atas kendaraan bekas) sebesar 1%. Jenis kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar yang tidak menggunakan jalan umum tarif pajak ditetapkan paling tinggi masing-masing sebagai berikut. a. Penyerahan pertama sebesar 0,75% (nol koma ujuh puluh lima persen); b. Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 0,075% (nol koma nol tujuh

puluh lima persen).

2.1.2.6 Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 pajak daerah adalah

iuran wajib yang dilakukan oleh daerah kepada orang pribadi atau badan tanpa

imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan

paraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah.

Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di Indonesia saat ini

penarikan retribusi hanya dapat dipungut oleh pemerintah daerah. Jadi, retribusi

yang dipungut di Indonesia adalah retribusi daerah. Menurut Undang-Undang

Nomor 34 tahun 2000 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun

1997 retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa

atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh

pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

2.1.2.7 Pajak Kendaraan Bermotor

Samudra (2016:91) menjelakan Pajak Kendaraan Bermotor sangat besar

peranannya bagi PAD. Hal ini sangat kentara sekali pada saat sekarang, setiap

daerah di Indonesia diharapkan dapat menghimpun dana sendiri untuk

Page 33: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

17

pembiayaan daerahnya masing-masing dengan mengurangi ketergantungan

dana dari pemerintah pusat. Dapat dilihat bersama kecenderungan yang ada

pada saat ini daerah-daerah di Indonesia mencoba untuk menganjurkan kepada

penduduk di daerahnya untuk membeli kendaraan dengan nomor polisi

daerahnya masing-masing atau membalikkan nama maka kendaraan yang

belum terdaftar di daerah tempat tinggalnya, hal ini dimaksudkan agar pajak

yang dibayar oleh pemilik kendaraan tersebut masuk ke kas daerah yang

bersangkutan dan dapat dimanfaatkan bagi dana pembangunan di daerah yang

bersangkutan.

2.1.2.8 Teori Tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor

Samudra (2016:89) menjelaskan dasar pengenaan pajak itu terhadap

kendaraan bermotor dapat ditentukan sebagai berikut.

1. Gross Weight/Net Weight (berat kotor atau berat bersih kendaraan bermotor).

2. Horse Power (kekuatan mesin).

3. Ownership (pemilikan).

4. Seat Capacity (kapasitas tempat duduk).

5. Type (jenis kendaraan).

Dasar pengenaan pajak terhadap gross weight/net weight disebabkan

karena semakin berat suatu kendaraan maka semakin besar pula kerusakan

yang ditimbulkannya di jalan raya. Sedangkan kriteria horse power disebabkan

semakin besar cylinder capacity suatu kendaraan, maka semakin besar

pajaknya. Ownership berhubungan dengan pemilikan kendaraan yaitu apakah

milik pribadi atau badan, dan yang sebanding dengan itu. Mengenai kriteria

ownership, menurut pajak pembelian kendaraan dibedakan atas dua jenis, yaitu

untuk kendaraan umum, kendaraan dinas dan kendaraan bermotor pribadi.

Page 34: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

18

Untuk kendaraan umum pajaknya lebih rendah dibandingkan dengan

kendaraan pribadi. Seat capacity berkaitan dengan sedikit atau banyaknya

tempat duduk di kendaraan tersebut, besarnya pajak ikut diperhitungkan Type

dapat pula disebut jenis, dan yang diperhatikan adalah tentang jenis kendaraan

tersebut, apakah jenis sedan, truk, bis atau kendaraan roda dua, tiga, dan

seterusnya.

2.1.2.9 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Untuk pertama kalinya BBNKB diberlakukan melalui Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 27 tahun 1959 mulai

diterbitkan sejak tanggal 1 Januari 1960 dan berlaku untuk seluruh Wilayah

Republik Indonesia. Salah satu alasan diberlakukannya pungutan ini ialah

karena adanya segala spekulasi objek atau kendaraan bermotor oleh banyak

pedagang-pedagang kendaraan bermotor. Di samping itu, sebenarnya nilai jual

kendaraan bermotor tersebut bisa disamakan dengan perjanjian harta tak gerak.

Dalam pengenaan pajaknya pada waktu itu menurut Samudra (2016:108)

diadakan pembagian dalam dua golongan. Golongan pertama, adalah golongan

kendaraan bermotor yang dianggap mewah, dikenakan 10% dari harga beli

(manufactured price). Golongan kedua, adalah kendaraan bermotor yang

dianggap bukan barang mewah. Dalam pengertian berikutnya dapat disebut

sebagai kendaraan bekas (used car), dikenakan 5% dari harga beli.

Di beberapa provinsi di Indonesia menurut Samudra (2016:110)

pemberlakuan BBNKB disesuaikan dengan kondisi wilayah dan tujuan yang

hendak dicapai dari pemungutan BBNKB. Agar pemungutan BBNKB efektif dan

berhasil guna, maka ditempuhlah jalan untuk memperluas objek pajak sebagai

berikut.

Page 35: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

19

1. Memperlus objek pajak BBNKB, yaitu penguasaan kendaraan bermotor yang melebihi 12 bulan berturut-turut termasuk dalam pengertian penyerahan kendaraan bermotor.

2. Menurunkan tarif BBNKB yang semula 2,5% menjadi 1%. 3. Memberikan keringanan, pengurangan dan pembebasan secara proporsional

sesuai dengan tingkat kebutuhan baik dari segi penggunaan kendaraan bermotor maupun penyerahannya.

Tabel 2.1 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Unsur Keterangan

Objek Pajak

Kepemilikan dan/ atau penguasaan kendaraan bermotor. Termasuk kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan di semua jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan dengan ukuran isi kotor GT 5 sampai dengan GT 7, kecuali:

a. Kereta api; b. Kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk

keperluan pertahanan dan keamanan negara; c. Kendaraan bermotor yang dimiliki dan/ atau dikuasai

kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah; dan

d. Objek pajak lainnya yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

Subjek Pajak

Orang pribadi atau badan yang memiliki dan/ atau menguasai Kendaraan bermotor.

Wajib Pajak

Orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan bermotor

Tarif a. Kepemilikan I: 1% - 2%; b. Kepemilikan II dan seterusnya dapat diterapkan tarif

progresif: 2% - 10% c. Angkutan umum/ pemerintah/ ambulans dan lain-lain;

0,5% - 1% d. Alat berat/ besar: 0,2% - 0,1%

Dasar Pengenaan

Nilai Jual Kendaraan Bermotor dikali bobot kerusakan jalan

Earmarking Minimal 10% digunakan untuk pembangunan dan/ atau pemeliharaan jalan serta peningkatan moda dan sarana transportasi umum.

Sumber: Zuraida (2013:43)

2.1.2.10 Fungsi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor

Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) menurut Samudra (2016:110)

dimanfaatkan untuk penyempurnaan cara pengawasan terhadap pemasukan

keuangan daerah, seperti pembayaran BBNKB dan Pajak Kendaraan Bermotor.

Page 36: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

20

Jika pembayaran BBNKB I sudah dibayar (dipungut dari kendaraan

bermotor yang besarnya ditetapkan sebesar 10% dari harga faktur kendaraan

bermotor) dan kemudian kendaraan tersebut diperjualbelikan (menjadi used car),

si pembeli seharusnya membayar BBNKB II (dan bisa saja dalam transaksi

berikutnya harus membayar BBNKB III dan seterusnya). Besarnya BBNKB II, III

dan seterusnya ditetapkan sebesar 5% dari harga jual yang ditetapkan oleh

Dinas Pendapatan Daerah yang bersangkutan.

2.1.2.11 Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak terutang oleh wajib pajak harus dibayar atau dilunasi tepat pada

waktunya, pembayaran harus dilakukan di Kas Negara atau kantor yang ditunjuk

oleh pemerintah. Untuk meringankan wajib pajak maka pembayaran pajak dapat

diangsur selama satu tahun berjalan (Ratnasari dkk, 2016:86).

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya tunggakan pajak menurut

Langen dalam Bohari (2010) antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.

1. Kesadaran

Kesadaran membayar pajak merupakan salah satu aspek atau bagian

kesadaran berwarga negara. Apabila kesadaran berwarga negara tinggi berarti

pula moralitas perpajakan adalah juga tinggi.

2. Pendapatan

Mengenai prinsip pendapatan mempunyai dua bagian terpisah, tidak hanya

dinyatakan bahwa pendapatan yang besar yang harus membayar lebih banyak,

tetapi kenyataan juga bahwa mereka yang pendapatan rendah juga harus

membayar pajak yang sama pula.

Page 37: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

21

3. Kelalaian

Kelalaian merupakan suatu tindakan penolakan pembayaran pajak yang telah

ditetapkan oleh pemerintah dan menolak memenuhi formalitas yang harus

dipenuhi oleh Wajib Pajak, sehingga dapat menyebabkan terjadinya tunggakan

pajak.

4. Pelayanan

Pemerintah memberikan pelayanan kepada warganya baik secara perorangan

maupun secara kolektif, dan warga Negara memberikan kontraprestasi berupa

uang dalam bentuk pembayaran pajak kepada pemerintah. Pemberian oleh

pemerintah kepada warganya yang dirasakan besar manfaatnya, akan

menimbulkan rasa kesadaran yang tinggi untuk mengabdi kepada negara.

Bilamana pemerintah kurang memperhatikan pelayanan yang baik terhadap

warganya, maka rakyat akan berkurang juga kesadaran untuk memberikan

kontraprestasi kepada negara dalam bentuk pembayaran pajak.

5. Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi peran dalam menentukan

sikap untuk bertindak.

2.1.2.12 Peraturan Daerah Sulawesi Barat.

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 01 Tahun 2010

Tentang Pajak Daerah dalam Pasal 18 ayat (6) adalah wajib pajak yang

menguasai dan memiliki kendaraan bermotor yang berdomisili secara terus

menerus lebih 3 (tiga) bulan di Provinsi Sulawesi Barat, wajib mendaftarkan

kendaraan bermotornya di sistem administrasi manuggal satu atap (samsat)

untuk dilakukan mutasi kendaraannya menjadi kode kendaraan bermotor wilayah

Provinsi Sulawesi Barat.

Page 38: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

22

Berkaitan dengan BBNKB, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat membuat

Peraturan Gubernur Sulawesi Barat membuat Peraturan Gubernur Sulawesi

Barat Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah

Provinsi Sulawesi Barat Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah Khusus

Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dalam

Pasal 21 ayat (2) huruf e adalah kendaraan mutasi non DC ke DC.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Barat Nomor

188.4/651/SULBAR/2017 Tentang Pembebasan Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor II dari Non DC ke DC dan Pemberian Keringanan 50% Nilai dari

Pembebasan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor I Kendaraan Dinas yang di

DUM dan Pembebasan Denda Pokok Pajak Kendaraan Bermotor dalam Wilayah

Provinsi Sulawesi Barat.

Sehubungan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat

mengumumkan kepada seluruh masyarakat hal-hal sebagai berikut.

1. Pemberian pembebasan bea balik nama kendaraan bermotor II dari non DC

ke DC.

2. Pemberian keringanan 50% nilai dari pembebasan bea balik nama

kendaraan I kendaraan dinas yang di DUM.

3. Pemberian kebebasan denda tunggakan pajak kendaraan bermotor.

4. Pemberian pembebasan denda pajak kendaraan bermotor.

5. Pemberian pengurangan dan pembebasan berlaku sejak tanggal 30 oktober

2017 sampai dengan 31 desember 2017.

Page 39: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

23

2.1.2.13 Mutasi Kendaraan Bermotor

Ratnasari dkk. (2016:85) menjelaskan mutasi kendaraan bermotor adalah

perpindahan administrasi identifikasi kendaraan bermotor dari suatu daerah ke

daerah lain sesuai dengan perpindahan alamat baru pemilik kendaraan

bermotor.

Jenis mutasi sendiri ada dua.

1. Mutasi luar provinsi. Kendaraan dari lain provinsi. Kendaraan dari provinsi A

ke provinsi B.

2. Mutasi dalam provinsi. Kendaraan dari ke kabupaten masih dalam 1 provinsi.

Kendaraan dari kabupaten A provinsi A ke kabupaten B provinsi A.

2.1.2.14 Struktur Birokrasi

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan proses pemutasian

atau BBNKB di instansi atau Kantor Sistem Administrasi Manunggal satu Atap

(Samsat) Kabupaten Majene yang didalamnya terdapat beberapa instansi terkait

sebagai berikut (Indiahino, 2009:31).

1. Kepolisian Resor Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat.

2. Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat yaitu Dinas Pendapatan

Kabupaten Majene.

3. Kementrian Keuangan yaitu PT Jasa Raharja Wilayah Kabupaten Majene

Cabang Sulawesi Selatan.

2.1.2.15 Kualitas Pelayanan Pepajakan

Pelayanan publik dijelaskan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara No. 63/ KEP/M.PAN/7/2003 bahwa pada dasarnya pelayanan

publik merupakan pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang

Page 40: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

24

merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi

masyarakat.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.

63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan

Publik, prinsip pelayanan publik adalah sebagai berikut:

1. kesederhanaan,

2. kejelasan,

3. kepastian waktu,

4. akurasi,

5. keamanan,

6. tanggung jawab,

7. kelengkapan sarana dan prasarana,

8. kemudahan akses,

9. kedisiplinan, kesopanan dan keramahan,

10. kenyamanan.

2.1.2.16 Sanksi Administrasi

Di dalam pemungutan pajak kendaraan bermotor ini dikenal dua macam

sanksi, yaitu sanksi administrasi berupa kenaikan dan sanksi administrasi berupa

bunga. Dalam hal wajib pajak tidak membayar pajak tepat waktu atau kurang

membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan 25% (dua puluh lima

persen) dari pokok pajak ditambah berupa bunga sebesar 2% (dua persen)

setiap bulan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan sejak terhitung pajak

(Samudra, 2016:308).

Page 41: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

25

2.2 Tinjauan Empirik

Lestari (2016) menyimpulkan bahwa persepsi kesadaran wajib pajak

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, hal ini menunjukkan bahwa

semakin tinggi kesadaran wajib pajak, maka kepatuhan wajib pajak akan tinggi.

Kualitas pelayanan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak,

hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas pelayanan pajak, maka

kepatuhan wajib pajak akan tinggi, dan sanksi perpajakan berpengaruh positif

terhadap kepatuhan wajib pajak, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

sanksi perpajakan, maka kepatuhan pajak akan semakin tinggi. Diperlukan

adanya kesadaran diri dari wajib pajak dalam meningkatkan kepatuhan wajib

pajak. Selain itu, petugas pajak perlu memberikan sosialisasi ataupun edukasi

pajak terhadap wajib pajak secara rutin.

Penelitian Andry (2015) menyimpulkan bahwa pelaksanaan bea balik

nama kendaraan bermotor pada kantor sistem administrasi manunggal satu atap

selatan Kota Pekanbaru berjalan dengan baik dan dapat dikategorikan cukup

terlaksana. Secara umum masih ada pegawai maupun masyarakat yang belum

mengetahui dan memahami dengan baik tentang Peraturan Gubernur Riau

nomor 08 tahun 2012 tentang petunjuk pelaksanaan bea balik nama kendaraan

ini.

Penelitian Ratnasari dkk (2016) menyimpulkan bahwa analisis

penerimaan pajak kendaraan bermotor di Provinsi Sulawesi Tenggara bahwa

jumlah mutasi kendaraan masuk positif mempengaruhi penerimaan pajak

kendaraan bermotor di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Penelitian Nasution dan Muthalib (2015) menyimpulkan bahwa

mekanisme pengenaan BBNKB di Samsat UPT Pangkalan Brandan sudah

berjalan dengan cukup baik dan memberikan pelayanan yang baik juga. Hal

Page 42: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

26

pokok yang sangat mempengaruhi kelancaran kegiatan pelayanan adalah

mengenai prosedur pelayanan, persyaratan-persyaratan kelengkapan dalam

kepengurusan BBNKB, sarana dan prasarana pendukung pelayanan cukup

memuaskan dan sesuai dengan yang diharapkan.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pikir penelitian ini didasarkan pada latar belakang, rumusan

masalah, tujuan studi dan tinjauan pustaka. Kerangka pikir adalah bagan yang

menunjukkan gambaran mengenai penyusunan skripsi berdasakan pemaparan

studi teoretik dan studi empirik. Studi teoretik dilakukan dengan cara mempelajari

teori-teori yang relevan dengan penelitian ini, yaitu teori atribusi. Studi teoretik

adalah proses berfikir deduktif, mengerucutkan proses berfikir dari umum ke

khusus.

Studi empirik adalah studi yang dilakukan dengan mempelajari hasil-hasil

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini.

Berdasarkan studi teoretik dan empiris, penelitian ini akan menentukan variabel

penelitian sehingga dapat merumuskan hipotesis.

Penelitian ini ingin menguji “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Pemilik

Kendaraan Bermotor Tidak Memutasikan Plat Kode Kendaraan Di Provinsi

Sulawesi Barat Dari DD Ke DC”.

Page 43: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

27

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

2.4 Perumusan Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Besarnya Biaya Administrasi terhadap Perilaku Wajib Pajak

Teori atribusi yang dikembangkan oleh Heider yang mengargumentasikan

bahwa perilaku seseorang itu ditentukan oleh kekuatan internal (internal forces),

yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Kekhususan merajuk

pada apakah seseorang individu memperlihatkan perilaku-perilaku berbeda

dalam situasi-situasi yang berbeda. Atribusi merupakan suatu proses penilaian

tentang penyebab yang dilakukan individu setiap hari terhadap berbagai

peristiwa atau tanpa disadari. Dimensi stabilitas yang berkaitan dengan

pertanyaan apakah penyebab dari suatu peristiwa atau perilaku tertentu itu stabil

STUDI TEORITIK

Teori Atribusi Suartana (2010) Robbins dan Judge (2008) Nurhayati (2005)

STUDI EMPIRIS

Besarnya Biaya Administrasi Andry (2015) Ratnasari dkk (2016)

Pelayanan Birokrasi Andry (2015) Nasution dan Muthalib (2015)

Perilaku Wajib Pajak Lestari (2016)

VARIABEL

- Besarnya Biaya Administrasi

- Pelayanan Birokrasi

- Perilaku Wajib Pajak

Page 44: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

28

atau tidak stabil. Dengan kata lain stabilitas mengandung makna seberapa

permanen atau berubah-ubahnya suatu sebab.

Perilaku seseorang dapat disebabkan oleh kekuatan-kekuatan internal,

kekuatan-kekuatan internal (internal forces) dilihat sebagai hasil dari

kemampuan, kekuatan dan usaha yang ditunjukkan seseorang. Besarnya biaya

administrasi merupakan besarnya tunggakan pajak kendaraan bermotor,

kurangnya kesadaran pemilik kendaraan bermotor untuk membayar dan

melaporkan kendaraanya sehingga kendaraan tersebut berpindah-pindah tangan

tanpa mengurus bea balik nama kendaraan bermotor. Oleh karena itu perlu

adanya kontribusi yang diberikan masyarakat melalui pajak kendaraan bermotor

untuk pemerintah yang nantinya dapat dikembalikan dalam bentuk

pembangunan sarana dan prasarana umum sektor-sektor lainnya.

Andry (2015) dalam penelitiannya pelaksanaan bea balik nama

kendaraan bermotor pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap

Selatan Kota Pekanbaru berjalan dengan cukup baik dan dapat dikategorikan

cukup terlaksana. Sedangkan pada penelitian Ratnasari (2016:93) menunjukkan

bahwa tunggakan pajak kendaraan bermotor secara statistic tidak

mempengaruhi penerimaan pajak kendaraan bermotor tetapi jika dilihat dari

koefisien regresinya dapat mempengaruhi penerimaan, hal ini dikarenakan

berbagai faktor diantaranya kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak

kendaraan bermotor masih kurang serta tidak adanya tindakan yang tegas dari

pemerintah terhadap wajib pajak yang tidak membayar pajak kendaraannya,

sehingga dapat mengurangi penerimaan pajakkendaraan bermotor di Provinsi

Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan beberapa studi yang telah diuraikan, maka peneliti

merumuskan hipotesis alternative sebagai berikut.

Page 45: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

29

H1: besarnya biaya administrasi berpengaruh negatif terhadap perilaku wajib pajak.

2.4.2 Pengaruh Pelayanan Birokrasi terhadap Perilaku Wajib Pajak

Teori atribusi yang dikembangkan oleh Heider yang mengargumentasikan

bahwa perilaku seseorang itu ditentukan oleh kekuatan eksternal, yaitu faktor-

faktor yang berasal dari luar diri seseorang, kekuatan-kekuatan lingkungan terdiri

dari situasi yang menekan sehingga memunculkan perilaku tertentu. Bila semua

individu yang menghadapi situasi yang serupa merespon dalam cara yang sama,

bisa dikatakan bahwa perilaku tersebut menunjukkan konsensus. Atribusi

merupakan suatu proses penilaian tentang penyebab yang dilakukan individu

setiap hari terhadap berbagai peristiwa atau tanpa disadari. Lokasi penyebab

masalah pokok yang paling umum dalam persepsi sebab akibat adalah apakah

suatu peristiwa atau tindakan tertentu disebabkan oleh keadaan internal atau

kekuatan eksternal. Upaya kita untuk memahami penyebab di balik perilaku

orang lain, dan dalam beberapa kasus juga penyebab perilaku kita sendiri.

Robbins menyimpulkan bahwa perilaku yang disebabkan secara

eksternal dianggap sebagai akibat-akibat dari sebab luar, yaitu individu tersebut

dianggap telah dipaksa berperilaku demikian oleh situasi. Pelayanan birokrasi

terhadap minat pemilik kendaraan bermotor untuk melaksanakan peraturan

daerah untuk memutasikan plat kode kendaraan. Pelayanan birokrasi yang baik

tidak dipungkiri dapat menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat agar

menciptakan suasana yang sama-sama bisa diterima oleh kedua pihak.

Andry (2015) dalam penelitiannya secara umum masih ada pegawai

maupun masyarakat yang belum mengetahui dan memahami dengan baik

tentang Peraturan Gubernur Riau nomor 8 Tahun 2012 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Bea Balik Nama. Sedangkan pada penelitian Nasution dan

Page 46: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

30

Muthalib (2015:5) menunjukkan bahwa indikator bukti nyata dalam kaitannya

dengan pelayanan BBNKB di Kantor Samsat UPT Pangkalan Brandan sudah

cukup memadai, kehandalan para pegawai dalam memberikan pelayanan sudah

cukup akurat dan memuaskan, daya tanggap petugas dalam membantu dan

memberikan pelayanan kepada para wajib pajak sudah cukup cepat dan tepat,

dan jaminan petugas sudah baik.

Berdasarkan beberapa studi yang telah diuraikan, maka peneliti

merumuskan hipotesis alternative sebagai berikut.

H2: pelayanan birokrasi berpengaruh positif terhadap perilaku wajib pajak.

Berdasarkan penelitan sebelumnya dan rumusan hipotesis, maka dapat

diperoleh hubungan variabel. Hubungan variabel dapat diprediksikan seperti

pada gambar 2.2. Berdasarkan gambar bahwa besarnya biaya administrasi dan

pelayanan birokrasi mempunyai hubungan langsung dengan perilaku wajib pajak.

Gambar 2.3 Model Penelitian

Besarnya Biaya Administrasi

Pelayanan Birokrasi

Perilaku Wajib Pajak

Page 47: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausalitas (pengaruh),

yaitu penggambaran pengaruh suatu variabel terhadap variabel terikat yang

terkait dengan masalah. Pengaturan penelitian secara alamiah (non-contrived

setting) dan penelitian lapangan (field research) menggunakan survei terhadap

responden. Unit analisis yang digunakan adalah individu, dalam hal ini wajib

pajak yang berdomisili di Kabupaten Majene tetapi kendaraannya tidak (belum)

dimutasikan plat kode kendaraan di SAMSAT Kabupaten Majene. Penelitian ini

menggunakan horizon waktu cross-sectional, yaitu data hanya dikumpulkan

sekali selama penelitian berlangsung.

Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel terikat (dependent

variabel) dan variabel bebas (independent variabel). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah perilaku wajib pajak. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah besarnya biaya administrasi dan pelayanan birokrasi. Penelitian ini ingin

mengetahui analisis faktor-faktor penyebab pemilik kendaraan bermotor tidak

memutasikan plat kode kendaraan di Provinsi Sulawesi Barat dari DD ke DC.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB)

Samsat Wilayah Majene Jl. Jend. Sudirman No.99 Majene dan di Kabupaten

Majene dengan menyebarkan kuesioner kepada wajib pajak yang berdomisili di

Kabupaten Majene tetapi kendaraannya tidak (belum) dimutasikan plat kode

kendaraan di SAMSAT Kabupaten Majene.. Penelitian ini berlangsung selama

Page 48: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

32

satu bulan.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian, populasi dan

penelitian ini adalah wajib pajak yang berdomisili di Kabupaten Majene tetapi

kendaraannya tidak (belum) dimutasikan plat kode kendaraan di SAMSAT

Kabupaten Majene. Responden penelitian ini berjumlah 100 orang. Sampel

merupakan responden yang mengembalikan kuesioner, wajib pajak yang

berdomisili di Kabupaten Majene tetapi kendaraannya tidak (belum) dimutasikan

plat kode kendaraan di SAMSAT Kabupaten Majene dipilih sebagai populasi

dalam penelitian ini karena kaitannya dengan variabel besarnya biaya

administrasi, peranan birokrasi, dan perilaku wajib pajak.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling

yang merupakan penarikan sampel yang dilakukan dengan memilih subjek

berdasarkan kriteria spesifik yang telah ditetapkan. Purposive sampling

dilakukan dengan menyebarkan seluruh kuesioner kepada wajib pajak yang

berdomisili di Kabupaten Majene tetapi kendaraannya tidak (belum) dimutasikan

plat kode kendaraan di SAMSAT Kabupaten Majene.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah subjek yaitu berupa opini,

pengalaman, sikap atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang

yang menjadi subjek penelitan (responden). Sumber data yang digunakan adalah

sumber data primer dan data sekunder. Data primer merupakan informasi

langsung dari sumber data tanpa melalui perantara (langsung dari responden).

Data sekunder adalah informasi yang ada dan dimiliki oleh pihak lain, peneliti

hanya bersifat sebagai pengguna data.

Page 49: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

33

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Data primer dalam penelitian ini berupa data berskala ordinal hasil

rekapitulasi dari kuesioner tentang besarnya biaya administrasi,

pelayanan birokrasi, dan perilaku wajib pajak yang disebar pada

responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

b. Data sekunder dalam penelitian ini berupa informasi mengenai jumlah

wajib pajak yang berdomisili di Kabupaten Majene tetapi

kendaraannya tidak (belum) dimutasikan plat kode kendaraan di

SAMSAT Kabupaten Majene.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah metode survei dengan

kuesioner, yaitu penelitian lapangan yang dilakukan terhadap anggota sampel

dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner diantar langsung

kepada responden yaitu wajib pajak yang berdomisili di Kabupaten Majene tetapi

kendaraannya tidak (belum) dimutasikan plat kode kendaraan di SAMSAT

Kabupaten Majene, kemudian kuesioner yang diisi dan dikembalikan yang

menjadi sampel dalam penelitian ini.

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Penelitian ini terdiri dari satu variabel terikat yaitu perilaku wajib pajak

sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini yaitu besarnya biaya administrasi

dan peranan birokrsi. Definisi operasional dari masing-masing variabel akan

dijelaskan sebagai berikut.

1. Perilaku Wajib Pajak (Y)

Perilaku wajib pajak adalah suatu kondisi wajib pajak mengetahui,

memahami dan melaksanakan ketentuan perpajakan dengan benar dan

Page 50: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

34

sukarela. Sehingga hal ini dikatakan berkaitan dengan kesadaran wajib pajak

dan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak.

2. Besarnya biaya administrasi (X1)

Besarnya biaya administrasi merupakan besarnya tunggakan pajak

kendaraan bermotor, kurangnya kesadaran pemilik kendaraan bermotor

untuk membayar dan melaporkan kendaraanya sehingga kendaraan tersebut

berpindah-pindah tangan tanpa mengurus bea balik nama kendaraan

bermotor. Oleh karena itu perlu adanya kontribusi yang diberikan masyarakat

melalui pajak kendaraan bermotor untuk pemerintah yang nantinya dapat

dikembalikan dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana umum

sektor-sektor lainnya.

3. Pelayanan birokrasi (X2)

Pelayanan birokrasi mempunyai kewajiban melayani masyarakat dan

berkewajiban melaksanakan tugas pemerintahan, dalam melaksanakan

keputusan kebijakan bahwa ketentuan peraturan gubernur dan peraturan

daerah akan dituruti/ ditaati/ dipatuhi. Kualitas pelayanan yang baik maka

masyarakat pun akan baik sejalan dengan tujuan pemerintahan.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran

dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat. Pada penelitian ini,

instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner pertanyaan yang

diajukan dijawab oleh responden lalu kemudian data tersebut diolah.

Kuesioner menggunakan Skala Likert. Dengan Skala Likert, maka

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

Page 51: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

35

instrumen yang dapat berupa pertanyaan.

Table 3.1

Skala Likert

Variabel Indikator Item

Besarnya biaya administrasi Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor 1,2 Bea balik nama kendaraan bermotor 3,4

Pelayanan birokrasi Keberadaan peraturan daerah 5,6 Kualitas pelayanan pajak 7,8

Perilaku wajib pajak Kesadaran wajib pajak 9.10 Kepatuhan wajib pajak 11,12

Pada kuesioner yang akan diberikan kepada responden terdapat 12 item

pertanyaan yang masing-masing dari item pertanyaan tersebut terdapat lima

pilihan jawaban (option). Dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert dengan

menyusun daftar alat ukur, yaitu untuk variabel mandiri yaitu kuesioner dengan

Skala Likert yang terdiri lima alternatif skor, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),

netral (N), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Dalam menjawab

pertanyaan Skala Likert, responden hanya tinggal memberi tanda centang (√)

jawaban yang paling sesuai dengan pribadi sendiri atau lingkungan sekitarnya.

3.8 Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis statistik regresi menggunakan SPSS 20.0. Pengujian ketetapan alat ukur

dalam pengukuran objek yang diteliti yaitu pengujian validitas digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner yang diperoleh dari

responden. Kemudian di uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian

hipotesis. Pengujian asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini, yaitu uji

normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas.

Page 52: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

36

3.8.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara

dua atau lebih variabel independen (X1, X2,…Xn) dengan variabel dependen (Y).

Model regresi yang digunakan dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai

berikut.

Y = a + b1Х1 + b2Х2 + e

Keterangan :

a : Konstanta

Y : Perilaku Wajib Pajak

X1 : Besarnya Biaya Administrasi

X2 : Pelayanan Birokrasi

b : Koefisien regresi

e : error

3.8.2 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti

kemampuan variabel independen dalam menjalaskan variasi variabel dependen

amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen.

3.8.3 Uji Asumsi Klasik

Agar model regresi tidak bias maka perlu dilakukan uji asumsi klasik

terlebih dahulu. Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan

Page 53: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

37

kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam

estimasi, tidak bias dan konsisten. Pengujian asumsi klasik yakni sebagai berikut.

3.8.3.1 Uji Multikolinearitas

Jika terdapat atau terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem

multikolinieritas (multiko). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen.

3.8.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Setiap observasi mempunyai reliabilitas yang berbeda akibat perubahan

dalam kondisi yang melatarbelakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model.

Terdapat dua cara pendektesian ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan

metode grafik dan metode statistik. Metode grafik biasanya dilakukan dengan

melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya.

3.8.3.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal (Janie,

2012:35). Uji t dan F mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal.

Jika terjadi pelanggaran asumsi ini, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil. Ada dua cara mendeteksi apakah residual memiliki distribusi

normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

3.8.4 Uji Hipotesis

Persamaan regresi dalam penelitian ini.

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Page 54: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

38

Keterangan :

Y : Perilaku Wajib Pajak

a : Konstanta

b : Koefisien regresi

X1 : Besarnya Biaya Administrasi

X2 : Pelayanan Birokrasi

e : error

3.8.4.1 Uji T (Parsial)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

independennya secara individual berpengaruh terhadap variabel dependennya.

Peluang kesalahan 5% (α = 0,05) jika tingkat signifikannya apabila <(0,05), maka

hipotesis diterima. Selain itu, uji ini dapat sekaligus digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh masing-masing variabel bebas tersebut

mempengaruhi kinerja pegawai, dengan melihat nilai t masing-masing variabel.

Berdasarkan nilai t, maka dapat diketahui variabel bebas mana yang memiliki

pengaruh paling dominan atau signifikan terhadap variabel terikat.

3.8.4.2 Uji F (Simultan)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara

bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel dependen. Untuk mengetahui

signifikansi atau tidaknya pengaruh variabel secara bersama-sama terhadap

variabel terikat maka digunakan probabilitas atau peluang kesalahan 5% (α =

0,05).Jika probabilitas <α (0,05), maka hipotesis diterima.

Page 55: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

55

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai analisis

factor-faktor penyebab pemilik kendaraan bermotor tidak memutasikan plat kode

kendaraan di Provinsi Sulawesi Barat dari DD ke DC maka dapat diberikan

kesimpulan sebagai berikut.

1. Besarnya biaya administrasi berpengaruh negatif terhadap perilaku

wajib pajak. Hal ini menunjukkan bahwa makin tinggi besarnya biaya

administrasi, maka perilaku wajib pajak pun akan semakin tidak taat.

Fakta yang terjadi menunjukkan bahwa wajib pajak kurang sadar

akan kewajibannya. Dengan demikian, Pemerintah perlu membimbing

masyarakat untuk sadar pajak sehingga meningkatkan pendapatan

asli daerah.

2. Pelayanan birokrasi berpengaruh positif terhadap perilaku wajib pajak.

Hal ini menunjukkan bahwa makin tinggi pelayanan birokrasi, maka

perilaku wajib pajak pun semakin sadar.

3. Berdasarkan uji hipotesis menggunakan uji-F memberikan hasil

bahwa besarnya biaya administrasi dan pelayanan birokrasi

berpengaruh secara simultan terhadap perilaku wajib pajak.

Page 56: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

56

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan berdasarkan

kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat

a. Pemerintah perlu memberikan pembebasan bea balik nama

kendaraan bermotor II dari non DC ke DC dan pemberian

keringanan 50% nilai dari pembebasan bea balik nama kendaraan

bermotor I kendaraan dinas yang di DUM dan pembebasan Denda

Pokok Pajak Kendaraan Bermotor dalam Wilayah Provinsi

Sulawesi Barat.

2. Bagi Kantor Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Samsat Wilayah

Majene

a. Perlu disosialisasikan sikap sadar membayar pajak di masyarakat.

Sosialisasi ini dapat melalui iklan di televisi, radio maupun surat

kabar serta media lainnya

b. Petugas pajak harus bertindak professional, kualitas sarana dan

prasarana, serta pelayanan yang prima petugas pajak harus

ditingkatkan agar wajib pajak merasa lebih nyaman sehingga akan

meningkatkan penerimaan pajak.

c. Sanksi pajak harus disosialisasikan dengan baik kepada para

wajib pajak agar wajib pajak dapat memahami hal-hal yang

berkaitan dengan pelaksanaan sanksi pajak serta penyebab-

penyebab dikenakannya suatu sanksi pajak terhadap wajib pajak.

2. Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya. Hal ini

dilakukan agar dapat mengetahui variabel lain yang

mempengaruhi perilaku wajib pajak secara tepat dan sesuai,

Page 57: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

57

misalnya variabel persepsi yang baik atas efektifitas sistem

perpajakan, sikap rasional, lingkungan, faktor pendidikan, faktor

kesadaran keberagaman dan faktor pemahaman terhadap

undang-undang.

b. Penelitian selanjutnya dapat menambah jumlah sampel yang akan

diteliti serta memperluas ruang lingkup penelitiannya. Dapat

memperluas sampel wajib pajak yang terdaftar di Kantor Unit

Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Samsat Wilayah Majene.

5.3 Keterbatasan Penelitian

1. Kurang terjangkaunya seluruh luas wilayah penelitian. Hal ini dampak

dari keterbatasan dana dan waktu yang tidak bisa digunakan secara

leluasa oleh peneliti.

2. Dalam penyebaran kuesioner peneliti mengalami hambatan

dikarenakan bukan jadwal para responden melapor spt oleh karena

itu peneliti menyebar kuesioner dengan mendatangi para pengusaha

di tempat usahanya masing-masing.

3. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner

yaitu terkadang jawaban yang diberikan oleh sampel tidak

menunjukkan keadaan sesungguhnya.

Page 58: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

58

DAFTAR PUSTAKA

Andry, Hendry. 2015. Analisis Pelaksanaan Proses Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Pada kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Selatan Kota Pekanbaru. Jurnal Siasat. Volume 9 (2). Hal 116-125 (2015).

Bohari. 2010. Pengantar Hukum Pajak. Jakarta: Rajawali Pers.

Darwin. 2010. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana media.

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_administrasi_manunggal_satu_atap, diunduh pada tanggal 14 agustus 2017.

http://sulbarprov.go.id/index.php/blog/sulawesi-barat, diunduh pada tanggal 10 November 2017

Indiahino, Dwiyanto. 2009. Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gava Media

Janie, Dyah Nirmala Arum. 2012. Statistik Deskriptif dan Regresi Linier Berganda dengan SPSS. Semarang: Semarang University Press.

Lestari, Nur Wachida Cinitya. 2016. Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Kasus SAMSAT Kabupaten Kepulauan Selayar). Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Mardiasmo. 2016. Perpajakan. Edisi Terbaru 2016. Yogyakarta: Andi Offset.

Nasution, Faisal Reza dan Muthalib, Abdul. 2015. Evaluasi Kinerja Pegawai dalam Pelayanan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor di Kantor Samsat UPT Pangkalan Brandan. Jurnal ilmu administrasi publik. Volume 3 (1). Hal 1-7 (2015).

Nurhayati, Siti Rohmah. 2005. Atribusi kekerasan dalam rumah tangga, kesadaran terhadap kesetaraan gender, dan strategi menghadapi masalah pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Hasil penelitian tesis pasca sarjana UGM, pernah dimuat dalam jurnal psikologi yang diterbitkan oleh fakultas psikologi UGM,Volume 32, NO.1, Juni 2005.

Priantara, Diaz. 2016. Perpajakan Indonesia. Edisi 3. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Ratnasari. Nempung, Tibertius dan Suriadi, La Ode. 2016. Ananlisis Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Di Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Progress Ekonomi pembangunan, Vol. 1, No. 1, 2016.

Republik Indonesia. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan publik.

Page 59: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

59

Republik Indonesia. Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 27 tahun 1959 mulai diterbitkan sejak tanggal 1 Januari 1960 dan berlaku untuk seluruh Wilayah Republik Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Republik Indonesia. Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah Khusus Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

Republik Indonesia. Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 188.4/651/SULBAR/2017 Tentang Pembebasan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor II dari Non DC ke DC dan Pemberian Keringanan 50% Nilai dari Pembebasan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor I Kendaraan Dinas yang di DUM dan Pembebasan Denda Pokok Pajak Kendaraan Bermotor dalam Wilayah Provinsi Sulawesi Barat.

Republik Indonesia. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 01 Tahun

2010 Tentang Pajak Daerah.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 2016. Jakarta: Rajawali Pers.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Mitra Wacana media.

Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 23 ayat 2 tentang memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi Negara maupun warganya. Yogyakarta: Andi Offset.

Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi . Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Samudra, Azhari A. 2016. Perpajakan di Indonesia: Keuangan, Pajak dan Retribusi Daerah. Edisi 1. Jakarta: Rajawali Pers.

Sekaran, U. 2000. Research Methods For Business: A Skill-Building Approach, 3rd ed. John Wiley & Sons: Inc.

Siahaan, Marihot P. 2016. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Edisi Revisi.

Jakarta: Rajawali Pers. Suartana, I Wayan. 2010. Akuntansi Keprilakuan-Teori dan Implementasi.

Jakarta: Selemba Empat.

Supramono dan Damayanti, Theresia Woro. 2010. Perpajakan Indonesia Mekanisme Dan Perhitungan. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Zuraida, Ida. 2013. Teknik penyusunan peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Jakarta: Sinar Grafika.

Page 60: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

60

LAMPIRAN

Page 61: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

61

Lampiran 1: Biodata

BIODATA

Identitas Diri

Nama : Asnur Srihartuti

Tempat, Tanggal lahir : Polewali, 17 Februari 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Jl. Panti Asuhan Asrama Polisi Kel. Labuang Kec.

Banggae Timur Majene

Nomor HP : 082197839991

Alamat E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

- Pendidikan Formal

1. TK Bhayangkari : 1998-2000

2. SDN 2 Kamp. Baru Majene : 2000-2006

3. SMP Neg. 3 Majene : 2006-2009

4. SMA Neg. 1 Majene : 2009-2012

5. S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis : 2013-Sekarang

Universitas Hasanuddin – Makassar

- Pendidikan Non Formal

Tahun 2013 : Pelatihan Basic Study Skill Universitas Hasanuddin

Demikian biodata ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Makassar, 15 Februari 2018

Asnur Srihartuti

A31113535

Page 62: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

62

Lampiran 2: Kuesioner

LEMBAR KUESIONER Responden yang Terhormat,

Sebelumnya diucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas kesediaan

anda mengisi lembaran kuesioner ini.

Adapun disampaikan bahwa kuesioner ini dibuat oleh:

Nama : Asnur Srihartuti

NIM : A31113535

Departemen/ Fakultas : S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas : Universitas Hasanuddin Makassar

Kuesioner ini merupakan bagian dari proses pengumpulan data untuk

keperluan tugas akhir yang berjudul “Analisis Faktor – Faktor Penyebab

Pemilik Kendaraan Bermotor tidak Memutasikan Plat Kode Kendaraan di

Provinsi Sulawesi Barat dari DD ke DC”.

Jawaban yang anda berikan tidak akan dinilai sebagai BENAR atau

SALAH karena apa yang menjadi kebenaran adalah sesuai apa yang anda

rasakan dan yakini. Data yang diperoleh akan kami rahasiakan dan tidak akan

kami sebar luaskan, karena hanya akan digunakan untuk keperluan ini saja.

Atas kerjasama dan kesediaan Bapak/ Ibu dan Saudara/ Saudari sekalian kami

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Dengan hormat,

Asnur Srihartuti

Page 63: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

63

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan maksud untuk menyusun skripsi yang berjudul

“Analisis Faktor-Faktor Penyebab Pemilik Kendaraan Bermotor Tidak

Memutasikan Plat Kode Kendaraan di Provinsi Sulawesi Barat dari DD ke DC”,

maka diperlukan data penelitian sesuai dengan judul tersebut.

Identitas peneliti:

Nama/NIM : ASNUR SRIHARTUTI/ A31113535

Program Studi : Akuntansi

Fakultas/Instansi : Ekonomi dan Bisnis/ Universitas Hasanuddin

Peneliti menyadari sepenuhnya, kuesioner ini sedikit meminta waktu

aktivitas Bapak/Ibu yang sangat padat. Namun demikian dengan segala

kerendahan hati peneliti memohon kiranya Bapak/Ibu berkenan meluangkan

waktu untuk mengisi kuesioner ini. Kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu sepenuhnya

dijamin dan jawaban tersebut semata-mata hanya diperlukan untuk kepentingan

penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.

Atas perhatian serta kerja sama Bapak/Ibu, Penelti ucapkan Terima

Kasih.

Hormat saya

Asnur Srihartuti

KUESIONER PENELITIAN

“Analisis Faktor-Faktor Penyebab Pemilik Kendaraan Bermotor

Tidak Memutasikan Plat Kode Kendaraan di Provinsi Sulawesi

Barat dari DD ke DC”

Page 64: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

64

No:

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Responden :

Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempan *)

Umur :…………..tahun

Pekerjaan :

Alamat KTP :

No. Plat Kendaraan :

Ket: *) Coret yang tidak perlu

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Berikut merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Pemilik Kendaraan Bermotor Tidak

Memutasikan Plat Kode Kendaraan di Provinsi Sulawesi Barat dari DD ke DC.

Bapak/Ibu dimohon untuk dapat menjawab setiap pertanyaan dengan keyakinan

tinggi serta tidak mengosongkan satu jawabanpun dan tiap pertanyaan hanya

boleh ada satu jawaban. Menjawab pertanyaan dengan cara memberi checklist

(√) pada salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai dengan kondisi yang

sebenarnya.

Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

N : Netral

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Page 65: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

65

Besarnya Biaya Administrasi

No. Pertanyaan Keterangan

STS TS N S SS

1 Selalu membayar pajak tepat

pada waktunya

2 Mengetahui bahwa pajak

kendaraan bermotor merupakan

iuran rakyat yang digunakan

untuk dana pengeluaran umum

pelaksanaan fungsi pemerintah

3 Biasanya mengalami kesulitan

dalam mengurus administrasi

bea balik nama kendaraan

bermotor sehingga

mengeluhkan hal tersebut

4 Terkendala untuk kebutuhan

sehari-hari akibat plat nomor

kendaraan yang membutuhkan

waktu yang cukup lama baru

bisa dikeluarkan

Pelayanan Birokrasi

No. Pertanyaan Keterangan

STS TS N S SS

1 Secara umum dapat dikatakan

paham keberadaan peraturan

daerah tentang pajak daerah

2 Peraturan daerah idealnya perlu

disosialisasikan kepada

masyarakat selaku pemilik

kendaraan bermotor agar dapat

mewujudkan masyarakat yang

wajib pajak

Page 66: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

66

3 Merasa bahwa penyuluhan-

penyuluhan yang dilakukan oleh

petugas pajak dapat membantu

pemahaman mengenai hak dan

kewajiban selaku wajib pajak

4 Petugas pajak telah memberikan

pelayanan pajak dengan baik

sehingga pencapaian PAD akan

terlaksana secara maksimal

Perilaku Wajib Pajak

No. Pertanyaan Keterangan

STS TS N S SS

1 Menyadari pajak kendaraan

bermotor merupakan sumber

pendapatan asli daerah yang

kontribusinya tinggi

2 Membayar pajak karena pajak

merupakan kewajiban sebagai

wajib pajak

3 Selalu mengisi formulir pajak

dengan benar

4 Selalu menghitung pajak dengan

jumlah yang benar

Page 67: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

67

Lampran 3: Tabulasi Kuesioner dan Master Tabel

X1 X2 Y Besarnya Peranan Perilaku

Biaya Administrasi Birokrasi Wajib Pajak

4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4

3 3 2 2 5 5 4 4 4 5 5 5

5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5

3 2 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 3 3 5 4 5 5 5 4 4 4

5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4

3 3 3 2 5 4 4 4 4 4 4 5

3 3 2 3 5 5 5 5 4 4 4 4

3 3 3 2 4 4 5 4 4 4 4 5

3 2 2 3 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4

3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4

3 2 3 3 4 5 4 5 4 4 4 4

5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4

4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5

4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4

4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4

Page 68: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

68

5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5

3 2 2 3 4 4 4 5 5 5 5 4

2 2 3 3 5 4 5 5 5 4 4 5

4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4

5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4

3 3 2 2 5 5 5 4 4 4 5 5

5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5

5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5

5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4

5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5

5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4

2 3 3 2 5 4 5 5 4 5 5 5

3 3 3 3 5 5 5 5 4 5 4 5

3 2 3 2 4 5 4 5 5 5 5 5

5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4

5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4

5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4

3 2 2 3 4 4 5 4 5 4 4 4

3 3 3 2 4 4 5 4 5 4 5 5

5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4

3 3 2 2 4 4 5 4 4 5 5 5

5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

4 5 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4

4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4

4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

3 3 2 2 4 4 4 4 4 5 4 4

2 2 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5

Page 69: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

69

4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4

4 2 2 5 4 5 5 5 4 4 4 4

3 2 2 3 4 5 5 5 4 4 4 4

3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2

4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2

4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

3 2 2 3 3 3 3 4 5 4 3 4

4 2 2 5 4 3 4 4 4 4 4 4

4 4 2 4 3 2 3 2 4 3 4 3

3 2 3 3 4 3 4 4 5 5 5 5

3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3

3 3 3 3 4 5 5 5 4 4 4 4

3 3 3 2 4 4 5 5 5 4 4 4

3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3

4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3

4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3

4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3

4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3

4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 3 3

4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 4

5 5 5 5 4 4 3 4 3 3 3 3

4 3 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3

5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3

5 5 5 5 3 4 4 2 3 3 3 3

4 5 2 3 3 4 3 2 4 4 4 4

5 5 5 5 3 4 5 3 3 4 5 4

3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4

5 5 5 5 3 4 3 4 3 4 4 5

Page 70: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

70

3 4 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4

5 5 5 5 3 4 5 3 3 4 3 4

4 5 4 5 4 5 3 4 3 5 3 5

4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4

4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4

5 5 5 5 4 4 3 4 3 4 3 4

5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 3 3

3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3

5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 3

5 5 5 5 3 3 3 2 3 3 3 3

4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3

2 2 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3

4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4

5 5 5 5 5 4 3 3 4 5 3 3

5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 3 3

5 5 5 5 3 4 2 2 4 4 3 3

Page 71: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

71

Lampiran 4: Hasil Olah Data SPSS

Uji Validitas

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1

X1.1 Pearson Correlation 1 ,785** ,689** ,680** ,886**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

X1.2 Pearson Correlation ,785** 1 ,657** ,603** ,857**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

X1.3 Pearson Correlation ,689** ,657** 1 ,711** ,876**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

X1.4 Pearson Correlation ,680** ,603** ,711** 1 ,855**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

X1 Pearson Correlation ,886** ,857** ,876** ,855** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2

X2.1 Pearson Correlation 1 ,557** ,494** ,563** ,798**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

X2.2 Pearson Correlation ,557** 1 ,481** ,550** ,770**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

X2.3 Pearson Correlation ,494** ,481** 1 ,600** ,800**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

X2.4 Pearson Correlation ,563** ,550** ,600** 1 ,865**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

X2 Pearson Correlation ,798** ,770** ,800** ,865** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

Page 72: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

72

Y1 Y2 Y3 Y4 Y

Y1 Pearson Correlation 1 ,504** ,582** ,415** ,761**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

Y2 Pearson Correlation ,504** 1 ,483** ,622** ,801**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

Y3 Pearson Correlation ,582** ,483** 1 ,655** ,844**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

Y4 Pearson Correlation ,415** ,622** ,655** 1 ,838**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

Y Pearson Correlation ,761** ,801** ,844** ,838** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

Uji Realibilitas

1. Variabel X1

N %

Cases Valid 100 100,0

Excludedᵃ 0 ,0

Total 100 100,0

Cronbach’s Alpha N of Items

,894 4

2. Variabel X2

N %

Cases Valid 100 100,0

Excludedᵃ 0 0,0

Total 100 100,0

Cronbach’s Alpha N of Items

0,819 4

Page 73: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

73

3. Variabel Y

N %

Cases Valid 100 100,0

Excludedᵃ 0 0,0

Total 100 100,0

Cronbach’s Alpha N of Items

0,827 4

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

Besarnya biaya administrasi ,989 1,011

Pelayanan birokrasi ,989 1,011

2. Uji Heteroskedastisitas

Page 74: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

74

3. Uji Normalitas

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

Besarnya biaya administrasi

100 3,00 5,00 3,9200 ,83702

Pelayanan birokrasi 100 3,00 5,00 4,1800 ,67240

Perilaku wajib pajak 100 3,00 5,00 4,1100 ,66507

Valid N (listwise) 100

Ananlisis Regresi Linear Berganda

1. Persamaan Regresi

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig

B Std. Error Beta

1 (Constant)

7,495 1,350

5,551 ,000

X1 -,112 ,047 -,172 -

2,405 ,018

X2 ,631 ,067 ,676 9,470 ,000

Page 75: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTU... · Makassar, 6 Desember 2017 Pembimbing I Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA

75

2. Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 ,715ᵃ ,511 ,501 1,61919

Pengujian Hipotesis

1. Uji t

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig

B Std. Error Beta

1 (Constant)

7,495 1,350

5,551 ,000

X1 -,112 ,047 -,172 -

2,405 ,018

X2 ,631 ,067 ,676 9,470 ,000

2. Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares

df Mean

Squares F Sig.

1 Regression

265,528 2 132,764 50,639 ,000ᵇ

Residual 254,312 97 2,622

Total 519,840 99