New Proposal

26
1 RINGKASAN Salah satu produk yang diperoleh dari pengolahan kulit kayu manis adalah minyak atsiri dan oleoresin. Oleoresin adalah hasil olahan rempah-rempah berupa cairan kental yang diperoleh dengan cara mengekstraksi rempah-rempah dengan pelarut organik. Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mengembangkan suatu teknologi proses pengambilan oleoresin dari Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) dengan menggunakan metode sonikasi. Pada proses ektraksi oleoresin ditetapkan yaitu berat kulit kayu manis (sampel) yang dipergunakan 50 gram dengan menggunakan pelarut methanol, serta frekuensi ultrasonik yang digunakan (45 kHz). Variabel yang divariasikan yaitu ukuran partikel bahan (-4+6, -6+8, -8+12, -12+25, dan -25+60) mesh. Dalam penelitian ini juga digunakan metode sokletasi sebagai pembanding dengan metode sonikasi. Dengan ektraksi oleoresin menggunakan metode sonikasi diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari kayu manis serta rendemen yang dihasilkan. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu produsen dan pengekspor kayu manis didunia (sekitar 60%) disamping Srilanka, Vietnam, Cina, India dan beberapa negara lainnya. Total ekspor kayu manis Indonesia tahun 2010 sebesar 46,05 ribu ton dengan nilai USD 48,4 juta yang dipasarkan ke 71 negara tujuan ekspor (Deptan, 2013). Secara komersial kayu manis dapat dibuat menjadi berbagai produk antara lain minyak atsiri dan oleoresin. Oleoresin dalam bentuk pangan banyak

description

pkm

Transcript of New Proposal

Page 1: New Proposal

1

RINGKASAN

Salah satu produk yang diperoleh dari pengolahan kulit kayu manis adalah minyak atsiri dan oleoresin. Oleoresin adalah hasil olahan rempah-rempah berupa cairan kental yang diperoleh dengan cara mengekstraksi rempah-rempah dengan pelarut organik. Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mengembangkan suatu teknologi proses pengambilan oleoresin dari Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) dengan menggunakan metode sonikasi. Pada proses ektraksi oleoresin ditetapkan yaitu berat kulit kayu manis (sampel) yang dipergunakan 50 gram dengan menggunakan pelarut methanol, serta frekuensi ultrasonik yang digunakan (45 kHz). Variabel yang divariasikan yaitu ukuran partikel bahan (-4+6, -6+8, -8+12, -12+25, dan -25+60) mesh. Dalam penelitian ini juga digunakan metode sokletasi sebagai pembanding dengan metode sonikasi. Dengan ektraksi oleoresin menggunakan metode sonikasi diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari kayu manis serta rendemen yang dihasilkan.

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu produsen dan pengekspor kayu manis

didunia (sekitar 60%) disamping Srilanka, Vietnam, Cina, India dan beberapa

negara lainnya. Total ekspor kayu manis Indonesia tahun 2010 sebesar 46,05 ribu

ton dengan nilai USD 48,4 juta yang dipasarkan ke 71 negara tujuan ekspor

(Deptan, 2013). Secara komersial kayu manis dapat dibuat menjadi berbagai

produk antara lain minyak atsiri dan oleoresin. Oleoresin dalam bentuk pangan

banyak digunakan sebagai pemberi cita rasa dalam produk olahan kulit, ikan,

sirup, dan lain-lain. Mengingat potensi yang cukup besar tersebut, maka komoditi

kayu manis perlu diolah dalam bentuk oleoresin sehingga memiliki nilai jual yang

lebih tinggi.

Menurut Thomas dan Duethi (2001), kayu manis mengandung kadar air

7,9%, minyak atsiri 2,4%, alkohol ekstrak sekitar 10-12%, abu 3,55%, serat kasar

20,30%, karbohidrat 59,55%, dan cinnamaldehyde 70%. Oleoresin adalah hasil

olahan rempah-rempah memiliki viskositas kental yang diperoleh dengan cara

mengekstraksi rempah-rempah dengan pelarut organik.

Metode ekstraksi yang banyak digunakan dalam pengambilan oleoresin

adalah ekstraksi pelarut konvensional menggunakan soklet. Selain cara ekstraksi

tersebut, saat ini telah dikembangkan metode baru untuk ekstraksi padat-cair

Page 2: New Proposal

2

dengan cara ekstraksi sonikasi (ultrasonik) yang dapat dijadikan metode alternatif,

karena adanya gelombang ultrasonik yang mampu mengeluarkan zat yang

diekstrak masuk ke dalam pelarut. Pada reaktor ultrasonik/sonicator, gelombang

ultrasonik digunakan untuk membuat gelembung kavitasi (cavitation bubbles)

pada material larutan. Ketika gelembung pecah dekat dengan dinding sel maka

akan terbentuk gelombang kejut dan pancaran cairan (liquid jets) yang akan

membuat dinding sel pecah. Pecahnya dinding sel akan membuat komponen di

dalam sel keluar bercampur dengan larutan. Cara ekstraksi ini biasanya lebih

cepat dan lebih efisien dibandingkan cara cara ekstraksi yang terdahulu (Cintas

dan Cravotto, 2005).

1.2 Tujuan Penelitian

- Secara umum :

Mempelajari proses ekstraksi oleoresin dari kulit kayu manis dengan

metode sonikasi.

- Secara khusus :

Menganalisa pengaruh ukuran bahan dan metode ekstraksi terhadap

rendemen dan hasil produk oleoresin yang dihasilkan.

1.3 Luaran yang Diharapkan

Adapun luaran yang diharapkan dari penelitian yaitu :

1. Memperoleh oleoresin yang sesuai dengan standar SNI.

2. Mendapatkan kondisi optimum untuk proses ekstraksi oleoresin dari kulit

kayu manis dengan metode sonikasi.

3. Mempublikasikan dalam bentuk artikel ilmiah yang akan dipublikasikan

dalam jurnal ilmiah nasional.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari kayu

manis. Hasil penelitian ini juga dapat memberikan informasi kepada petani

dan kelak akan memberikan kontribusi bagi peneliti lain yang tertarik untuk

melakukan penelitian lanjutan.

Page 3: New Proposal

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kayu Manis (Cinnamomum burmannii)

Kayu manis merupakan salah satu tanaman yang kulit batang, cabang, dan

dahannya digunakan sebagai bahan rempah-rempah dan merupakan salah satu

komoditas ekspor Indonesia. Tanaman kayu manis yang dikembangkan di

Indonesia terutama adalah Cinnamomum burmanii dengan daerah produksinya di

Sumatera Barat dan Jambi dan produknya dikenal dengan nama Cassia-vera atau

Korinjii cassia (Abdullah, 1990).

Tabel 2.1. Komposisi kimia Cinnamomum burmanni (Thomas and Duethi, 2001)

Parameter Komposisi

Kadar air 7,90 %

Minyak atsiri 2,40 %

Alkohol ekstrak 10 – 12 %

Abu 3,55 %

Serat kasar 20,30 %

Karbohidrat 59,55 %

Lemak 2,20 %

Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan pengekspor rempah-

rempah utama di dunia, oleh karena itu bahan baku oleoresin, baik berupa

rempah-rempah, hasil samping ataupun limbah pengolahan rempah-rempah,

tersedia cukup melimpah dan kontinyu. Potensi ini memungkinkan

dikembangkannya industri oleoresin di Indonesia.

2.2 Oleoresin

Oleoresin merupakan senyawa polimer yang berbobot molekul besar dan

lebih mudah larut dalam pelarut polar. Senyawa polimer ini merupakan campuran

antara resin dan minyak atsiri yang dapat diekstrak dari berbagai jenis rempah

rempah atau hasil samping dari limbah pengolahan rempah rempah. Rempah

rempah tersebut pada umumnya berasal dari buah, biji, daun, kulit maupun

rimpang, misalnya jahe, lada, cabe, kapulaga, kunyit, pala, vanili dan kayu manis

(Sulaswaty, 2002).

Page 4: New Proposal

4

Ekstraksi oleoresin umumnya dilakukan dengan pelarut organik, misalnya

etilen diklhorida, aseton, etanol, metanol, heksan (Somaatmadja, 1981), eter dan

isopropil alkohol (Moestofa, 1981). Pemilihan pelarut yang tepat sangat

berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas oleoresin yang diperoleh. Pada

umumnya ekstraksi oleoresin dilakukan dengan menghaluskan bahan yang akan

diekstrak, kemudian diekstraksi dengan cara perkolasi. Ekstrak yang tertinggal

merupakan oleoresin yang biasanya bercampur dengan minyak, lemak, pigmen

dan komponen flavor yang terekstrak dari bahan asal. Oleoresin yang diperoleh

merupakan cairan yang kental atau semi padat yang mempunyai karakteristik rasa

dan aroma sama dengan bahan asalnya.

Oleoresin dari kayu manis apabila diekstrak dengan etanol menghasilkan

10-12% oleoresin dan dengan pelarut benzena menghasilkan 2,5–4,3%.

Selanjutnya, oleoresin yang diperoleh dapat diencerkan dengan minyak atsiri hasil

penyulingan dari bahan rempah yang sama. Perolehan oleoresin dipengaruhi oleh

jenis pelarut dan temperatur dan meningkat dengan meningkatnya temperatur

(Purseglove et al., 1981).

2.3 Metode Ekstraksi Sokletasi dan Ultrasonik

Ekstraksi Sokletasi merupakan pemisahan atau penarikan senyawa yang

terdapat dalam bahan alam dengan menggunakan kolom sokletasi dan pelarut

tertentu. Menurut Moyler (1991), kondisi refluk pada titik didih yang tinggi akan

mengekstrak komponen yang memiliki berat molekul lebih tinggi.

Metode ultrasonik adalah metode yang menggunakan gelombang

ultrasonik yaitu gelombang mekanik longitudinal dengan frekuensi di atas 20 KHz

yang merupakan batas daerah pendengaran manusia. Gelombang ultrasonik dapat

merambat dalam medium padat, cair dan gas. Hal ini disebabkan karena sebuah

propagasi gelombang ultrasonik energi mekanik dan momentum, propagasi energi

tergantung pada interaksi molekul dan sifat inersia medium yang dilaluinya

(Sitompul, 2005). Salah satu manfaat metode ekstraksi ultrasonik adalah untuk

mempercepat proses ekstraksi. Hal ini dibuktikan dengan penelitian Cameron dan

Wang (2006) tentang ekstraksi pati jagung yang menyebutkan rendemen pati

jagung yang didapat dari proses ultrasonik selama 2 menit adalah sekitar 55,2-

Page 5: New Proposal

5

67,8 % hampir sama dengan rendemen yang didapat dari pemanasan dengan air

selama 1 jam yaitu 53,4%. Dengan menggunakan gelombang ultrasonik

memungkinkan proses dilakukan pada tekanan dan suhu yang lebih rendah,

mengurangi penggunaan bahan baku dan pelarut, mengurangi fase sintesis dan

meningkatkan selektivitas akhir, memungkinkan penggunaan bahan baku dan

pelarut dengan kemurnian rendah (Fuadi, 2009).

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Persiapan Bahan Baku

a) Pemilihan dan pembersihan

Kulit kayu manis yang diperoleh dipasaran terlebih dahulu disortir dan

dibersihkan dari kotoran yang ikut terbawa seperti tanah, ampas, dan sebagainya.

b) Pengeringan

Pengeringan dilakukan di oven untuk menguapkan air yang terdapat pada

kayu manis, karena kadar air yang masih tinggi akan mengakibatkan proses

ekstraksi kurang sempurna dan juga menyulitkan proses pemurnian. Pengeringan

dilakukan sampai kadar air ± 10%.

c) Penghalusan

Penghalusan dilakukan untuk memperkecil ukuran kayu manis yang telah

kering. Penghalusan dapat dilakukan dengan blender kering.

d) Pengayakan

Pengayakan dengan sieve vibrator untuk mendapatkan ukuran bahan yang

diklasifikasikan dalam 5 ukuran yaitu (-4+6, -6+8, -8+12, -12+25, -25+60) mesh,

hal ini dimaksudkan ukuran partikel pada lolosan ukuran 4 mesh dan berhasil

dengan tahanan 6 mesh. Selanjutnya, pada lolosan 6 mesh dengan tahanan 8 mesh,

dan seterusnya.

3.2 Analisis Bahan baku

Kulit kayu manis yang digunakan sebagai bahan baku diperoleh dari pasar

rakyat di Aceh Tengah. Sebelum digunakan, dilakukan analisis karakteristik

bahan baku, yaitu; kadar air dan kadar abu dalam kulit kayu manis. Analisis

parameter-parameter ini dilakukan untuk mengetahui kualitas kayu manis yang

Page 6: New Proposal

6

digunakan dalam percobaan. Analisa kadar air dan kadar abu direncanakan akan

dilakukan di laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Syiah Kuala.

3.3 Ekstraksi Oleoresin secara Sokletasi

Sebelum dilakukan penelitian ekstraksi oleoresin secara sonikasi dari kulit

kayu manis, terlebih dulu dilakukan ekstraksi oleoresin menggunakan soklet

untuk memastikan bahwa terdapat oleoresin di dalam kulit kayu manis. Bahan

dengan ukuran 10 mesh dimasukkan kedalam thimble sebanyak 50 gram,

kemudian dimasukkan ke dalam soklet dan dirangkai. Ke dalam labu leher 3

dimasukkan metanol 250 ml, kemudian dipanaskan dengan temperature 600C.

Ditunggu hingga warna filtrat coklat muda konstan.

Gambar 3.1. Rangkaian alat ekstraksi dengan Metode Sokletasi (Nurlaila, 2011)

3.4 Ekstraksi Oleoresin secara Sonikasi

Serangkaian proses ekstraksi kulit kayu manis menjadi oleoresin dilakukan

di dalam labu didih tipe flash 500 ml yang sudah dirangkai dengan pendingin

tegak. Labu didih dimasukkan dalam alat Ultrasonic Cleaner Bransonic 8510

dengan total power 200 W.

Setelah itu kulit kayu manis dengan ukuran tertentu (yang lolos dari

ayakan mesh) sebanyak berat tertentu dimasukkan ke dalam labu ekstraksi dan

ditambahkan 250 ml pelarut metanol. Ekstraksi dilakukan sesuai dengan variabel

percobaan. Frekuensi gelombang ultrasonik yang digunakan adalah 45 kHz,

PendinginAir keluar

Air masuk

Tabung sokletContoh bubuk ampas kulit kayu manis

Labu didih

Sumber panas

Metanol 70%

Page 7: New Proposal

7

temperatur diatur sesuai dengan variabel percobaan dan dijaga tetap dengan

mensirkulasikan air di dalam bath. Selanjutnya dipanaskan sampai suhu sesuai

dengan variabel perlakuan dan timer pada ultrasonik diset sesuai dengan variabel

waktu proses, power generator ultrasonik dihidupkan

Gambar 3.2. Rangkaian alat ekstraksi dengan Metode Sonikasi

3.5 Pemurnian Oleoresin

Filtrat hasil dari penyaringan masih mengandung pelarut metanol sehingga

dilakukan pemurnian dengan cara diuapkan menggunakan alat Vacuum rotary

evaporator (Eyela N-1001 series) pada suhu 40-60 oC dan tekanan 24 kPa,

sehingga yang tertinggal hanyalah oleoresin.

3.6 Analisis Oleoresin

Analisis oleoresin yang dilakukan adalah:

1. Pengukuran konsentrasi sampel dengan menggunakan spektrofotometer.

2. Rendemen dari setiap perlakuan dengan rumus

= %

3. Uji oleoresin sesuai standar EOA No.243

a. Penampakan dan bau

b. Indeks bias

Page 8: New Proposal

8

c. Bobot jenis

d. Kelarutan dalam gliserol

Aliran proses ekstraksi oleoresin pala menggunakan gelombang

ultrasonik ini sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.3. Memperlihatkan

sketsa rangkaian unit ekstraksi dengan bantuan gelombang ultrasonik.

Gambar 3.3. Skema aliran proses ekstraksi oleoresin kayu manis

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Penelitian

Anggaran penelitian selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran 2.

Berikut adalah pembagian dan persentase rincian pengeluaran.

Tabel 4.1. Rancangan Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang 3.040.000

2 Biaya habis pakai 4.350.000

3 Perjalanan 3.000.000

4 Lain-lain 1.725.000

Jumlah 12.115.000

Kayu manis

Ekstraksi Ultarsonik

Pemisahan

Filtrat Oleoresin

Etanol

Endapan Kayu manis

Oleoresin PadatanPelarut

Analisa: GCMS Rendemen Bobot jenis Indeks bias

Page 9: New Proposal

No Kegiatan Bulan ke1 2 3 4 5

1 Pengadaan peralatan danbahan

2 Setup alat penelitian3 Eksperimen

4 Analisa sampel/pengumpulandata

5 Pengolahan data/analisispenelitian

6 Pembuatan/penyusunanlaporan

9

4.2 Jadwal Penelitian

Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 (lima) bulan. Secara

lengkap perincian jadwal penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A., 1990, Kemungkinan Perkembangan Tiga Jenis Kayu Manis di Indonesia, dalam Tanaman Industri Lainnya, Prosiding Simposium I Hasil Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, hal.1231-1244.

Cameron, D.K and Wang, Ya-Jane. 2006. Application of Protease and High-Intensity Ultrasound in Corn Starch Isolation from Degermed Corn Flour. Journal Food Sience University Of Arkansas: September/October 2006, Volume 83, Number 5.Page 505-509.

Cintas, P. and Cravotto, G., (2005), Power Ultrasound in Organic Synthesis: Moving Cavitational Chemistry from Academia to Innovative and Large-Scale Applications, The Royal Society Journal of Chemistry (35), pp. 180-196.

Deptan, 2013, Penyiasatan Ekspor Kayu Manis, http://pphp.deptan.go.id/disp_informasi/1/5/54/1378/penyiasatan_ekspor_kayu_manis.html, diakses pada tanggal 18 Oktober 2013, pukul 22.00 WIB

Fuadi, A., 2009. Ekstraksi Oleoresin Jahe Menggunakan Gelombang Ultrasonik. Magister Teknik Kimia. Universitas Syiah Kuala: Banda Aceh.

Page 10: New Proposal

10

Moestafa, A., 1981, Aspek Teknis Pengolahan Rempah-Rempah Menjadi Oleoresin dan Minyak Rempah-Rempah, Makalah di dalam Hasil Perumusan dan Kumpulan Kertas Kerja Pekan Pengembangan Ekspor Rempah-rempah Olahan di Tanjung Karang, Lampung.

Moyler, D. A., 1991, Oleoresin, Tinctures and Extrac, Blackie and Sons. Ltd London

Nurlaila, Medyan Riza, Sofyana, 2010, Ekstraksi Oleoresin dari Kulit Kayu Manis, Prosiding Seminar Nasional ChESA 2010, hal. 123-130, Jurusan Teknik Kimia. Universitas Syiah Kuala: Banda Aceh.

Purseglove, J.W., Brown, E.G., Green, C.L. and Robbins, S.R.J., (1981), Cinnamon and Cassia in Spices, Volume 1 (439), pp.. 100-173.

Sitompul, S. S., 2005, Pengendalian Hama Belalang Kembara (Locusta Migratoria) dengan Menggunakan Gelombang Ultrasonik di Kalimantan Barat. [Tesis]. Universitas Airlangga: Surabaya.

Somaatmadja, D., 1981, Prospek Pengembangan Industri Oleoresin diIndonesia, Makalah di dalam Hasil Perumusan dan Kumpulan Kertas Kerja Pekan Pengembangan Ekspor Rempah-rempah Olahan di Tanjung Karang, Lampung.

Sulaswaty, A., (2002), Proses Ekstraksi dan Pemurnian Bahan Pewangi dari Tanaman Indonesia, Ristek - Data riset, Pusat Penelitian Kimia – LIPI.

Thomas, J. and Duethi, P.P., (2001), Cinnamon Handbook of Herbs and Spices. CRC Press, New York, pp.143-153

Page 11: New Proposal

11

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

1. Biodata Ketua Kelompok

A. Identitas Diri1 Nama Lengkap Aditya Febrian Masri

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM 1104103010043

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 13 Februari 1992

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/Hp 085375282737

B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA

Nama Institusi SDN 02 Gajah Sakti

SMPN 2 Mandau SMAN 2 Mandau

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Pressentation)

NoNama Pertemuan Ilmiah / Seminar

Judul Artikel IlmiahWaktu dan

Tempat

1 - - -

2 - - -

3 - - -

Page 12: New Proposal

12

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1 - - -

2 - - -

3 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian

Banda Aceh, 28 Oktober 2013Pengusul

(Aditya Febrian Masri)

2. Biodata Anggota Kelompok

2.1 Biodata Anggota Kelompok Ke-1

A. Identitas Diri1 Nama Lengkap Teuku Nukman Hidayat

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM 1104103010050

5 Tempat dan Tanggal Lahir Aceh Besar, 25 November 1991

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/Hp 085260410313

Page 13: New Proposal

13

B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA

Nama InstitusiMIN Model 1 Banda Aceh

SMPN 19 Percontohan Banda Aceh

SMAN 10 Fajar Harapan Banda

Aceh

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 1997-2003 2003-2006 2006-2009

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Pressentation)

NoNama Pertemuan Ilmiah / Seminar

Judul Artikel IlmiahWaktu dan

Tempat

1 - - -

2 - - -

3 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1Juara 2 Olimpiade Sains SMA Bidang

Kimia Tingkat Kota Banda AcehDinas Pendidikan Kota Banda Aceh

2008

2Juara 2 Olimpiade Sains SMA Bidang

Kimia Tingkat Provinsi AcehDinas Pendidikan

Provinsi Aceh2008

3Peserta Olimpiade Sains SMA Bidang

Kimia Tingkat Nasional

Direktur Pembinaan Sekolah

Menengah Atas2008

4Juara 1 Lomba Karya Ilmiah (LKI)

SMP dan SMA Bidang Kimia Tingkat Provinsi Aceh

FKIP Unsyiah 2008

5Juara 1 Cerdas Cermat Eksakta (CCE)

SMA Tingkat Provinsi AcehPEMA FMIPA

Unsyiah2009

6 Juara 2 Cerdas Cermat SMA Tingkat Phi-Beta Group 2009

Page 14: New Proposal

14

Banda Aceh dan Aceh Besar

7Peserta Terbaik Peringkat 1 Try-Out

Akbar SNMPTN IPA Tingkat Provinsi Aceh

Smart Learning Center

2009

8Juara 2 OSN-Pertamina Bidang Kimia-Kategori Teori Tingkat Provinsi Aceh

Pertamina 2012

9Juara 2 Olimpiade Kimia Tingkat

Universitas Syiah KualaLDF Al-Mudarris

FKIP Unsyiah2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian

Banda Aceh, 28 Oktober 2013Pengusul

(Teuku Nukman Hidayat)

2.2 Biodata Anggota Kelompok Ke-2

A. Identitas Diri1 Nama Lengkap Rahmat Sunarya

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM 1204103010010

5 Tempat dan Tanggal Lahir Banda Aceh, 20 Februari 1994

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/Hp 085761092359

B. Riwayat Pendidikan

Page 15: New Proposal

15

SD SMP SMA

Nama Institusi MIN Mesjid Raya Banda Aceh

MTsN Model 1 Banda Aceh

SMAN 3 Banda Aceh

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Pressentation)

NoNama Pertemuan Ilmiah / Seminar

Judul Artikel IlmiahWaktu dan

Tempat

1 - - -

2 - - -

3 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1 - - -

2 - - -

3 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian

Banda Aceh, 28 Oktober 2013Pengusul

(Rahmat Sunarya)

Page 16: New Proposal

16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

No Uraian KebutuhanHarga

Satuan (Rp)Jumlah

Harga (Rp)

1 Erlenmeyer 250 ml 2 buah 75.000 150.000

2 Gelas beaker 250 ml 2 buah 65.000 130.000

3 Gelas ukur 250 ml 1 buah 255.000 255.000

4 Labu leher dua 500 ml 1 buah 575.000 575.000

5 Soklet 1 buah 460.000 460.000

6 Labu didih 1 buah 170.000 170.000

7 Kondensor 1 buah 450.000 450.000

8Botol vial 25 ml (wadah produk)

1 kotak 400.000 400.000

9 Pompa sirkulasi pendingin 1 buah 450.000 450.000

TOTAL 3.040.000

2. Bahan Habis Pakai

No Uraian KebutuhanHarga Satuan

(Rp)Jumlah

Harga (Rp)

1 Kulit kayu manis (bahan baku)

50 kg 20.000 1.000.000

2 Metanol (pelarut) 5 botol 400.000 2.000.000

3 Aquades 50 liter 5.000 250.000

4 Analisa GC 2 sampel 200.000 400.000

5 Kertas saring 2 pack 350.000 700.000

TOTAL 4.350.000

Page 17: New Proposal

17

3. Perjalanan

No TempatTujuan VolumeBiaya Satuan

(Rp)Jumlah

Satuan (Rp)

1 Transportasi B. Aceh-Medan PP dan akomodasi 3 hari (pembelian peralatan)

3 Orang 700.000 2.100.000

2 Transportasi B. Aceh-Aceh Tengah PP (pembelian bahan)

3 Orang 300.000 900.000

TOTAL 3.000.000

4. Lain-lain

No JenisKeperluan JumlahHargaSatuan

(Rp)Biaya (Rp)

1 ATK 1 paket 325.000 325.000

2 Pembuatan proposal 2 paket 150.000 300.000

3 Pembuatan laporan 2 paket 150.000 300.000

4 Komunikasi tim peneliti 3 orang 100.000 300.000

5 Administrasi Lab 1 paket 500.000 500.000

TOTAL 1.725.000

Page 18: New Proposal

18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM Program

Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu

Uraian tugas

1 Aditya Febrian Masri/ 110410310043

Teknik Kimia

Perpindahan kalor, dan sistem proses

15jam/minggu Proses ekstraksi, manajemen tim, dan bertanggung jawab umum terhadap kemajuan tim

2 Teuku Nukman Hidayat/ 1104103010050

Teknik Kimia

Perpindahan kalor, dan sistem proses

13jam/minggu Proses ekstraksi, dan analisa GC

3 Rahmad Sunarya/ 1204103010010

Teknik Kimia

Analisis keuangan dan manajemen tim

13jam/minggu Sekretaris dalam tim, dan bertanggung jawab dalam penyediaan alat dan bahan