New LAPORAN Prakerin
description
Transcript of New LAPORAN Prakerin
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) merupakan kegiatan kurikuler yang menekan pada
berbagai kegiatan dan pengalaman Faktual yang ada pada dunia kerja serta
mengaplikasikan teori yang didapat di bangku sekolah kedalam dunia kerja.
Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah bentuk dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
sebagai program bersama antara SMK dan industri yang dilaksanakan di dunia
industri/usaha.
Menurut Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi (1994), pengertian Pendidikan
Sistem Ganda adalah suatu sistem pendidikan yang dikelola berdasarkan kemitraan
antara Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI) dengan Sekolah Menengah Kejuruan,
program bersama antara yang diorganisasikan melalui Majelis Sekolah (MS). Jadi disini
bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara
sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di Dunia Usaha/Dunia
Industri terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
Dengan demikian, Prakerin dapat didefinisikan sebagai penyelenggaraan pendidikan
yang mengintegrasikan kegiatan pendidikan (teori) di sekolah dengan kegiatan
pendidikan (praktik) di dunia industri. Dengan kata lain Prakerin adalah suatu strategi
dimana setiap siswa mengalami proses belajar melalui bekerja langsung (learning by
doing) pada pekerjaan yang sesungguhnya.
Melalui Praktek Kerja Industri, peserta didik memperoleh pengalaman dengan bahan
kerja serta membiasakan diri dengan perkembangan-perkembangan baru.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPSEI, dibawah naungan Yayasan Pendidikan
Alumni Sarjana Ekonomi Indonesia yang didirikan untuk mempersiapkan tenaga-tenaga
kerja yang profesional dan siap pakai, akan melibatkan diri dalam program Pendidikan
Sistem Ganda ini. Partisipasi ini merupakan bentuk operasioanalisasi atas
Laporan Prekerin di Badan Pertanahan NasionalPage 1
kebijakasanaan yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat Menengah dan Kejuruan. Oleh karena itu agar potensi siswa yang
dikembangkan melalui program Pendidikan Sistem Ganda ini benar-benar dapat
berdaya guna perlu adanya kerjasama antara pihak sekolah (kejuruan) dengan instansi
pemerintah dan swasta.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan pekerjaan.
2. Memperkokoh Link and Match antara sekolah dengan dunia usaha.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja berkualitas
profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
2) Tujuan Khusus
1. Mengetahui seberapa jauh siswa-siswi SMK YPSEI menyerap teori-teori yang
telah diberikan disekolah.
2. Aplikasi teori kedalam dunia kerja atau dunia usaha.
3. Perwujudan kerjasama antara SMK YPSEI dengan dunia usaha sekaligus
pelaksanaan program kerja SMK YPSEI.
3) Tujuan lainnya.
1. Sebagai Syarat Untuk mengikuti UN/US
2. Sebagai Program Kerja sekolah Tahun Pelajaran 2012/2013.
3. Mendapatkan pengalaman kerja secara Faktual pada dunia kerja.
4. Mampu mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dibangku sekolah pada dunia kerja.
Laporan Prekerin di Badan Pertanahan NasionalPage 2
5. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan keterampilan yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja dan sikap yang menjadi bekal dasar
pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
6. Memberi pengetahuan dan penghargaan terhadap pengalaman dirinya secar
berkelanjutan.
C . Metode Pengumpulan Data
Dalam Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda ini, untuk memperoleh data-data, maka
saya menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu :
1) Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pengenalan kondisi serta situasi
tempat PSG, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Observasi Fisik meliputi : tempat dan lokasi instansi/perusahaan/kantor, ruangan-
ruangan, peralatan/inventaris dan lain-lain yang berbentuk Fisik.
2. Observasi administrasi meliputi : struktur organisasi, tugas, wewenang dan
tanggung jawab serta tata kerja system yang ada dalam suatu Instansi Pemerintah
Maupun Swasta.
3. Observasi pengelolaan administrasi untuk mengetahui pengelolaan administrasi
yang ada pada Instansi pemerintah Maupun Swasta
2) Wawancara.
Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait dalam
setiap kegiatan yang dilakukan dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta.
3) Kepustakaan.
Kepustakaan adalah kegiatan yang mengumpulkan data dengan cara membaca dan
mempelajari berbagai buku, literature, serta arsip-arsip yang berkenaan dengan
sejarah dan perkembangan Kantor Pertanahan Kota Palangka Raya.
4) Dokumentasi.
Dokumentasi merupakan kegiatan yang memuat informasi sebagai berikut :
1. Struktur organisasi.
2. Uraian Jabatan Kepegawaian.
Laporan Prekerin di Badan Pertanahan NasionalPage 3
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Kantor BPN RI
Pada era 1960 sejak berlakunya Undang – Undang Pokok Agraria ( UUPA ) , Badan
Pertanahan Nasional mengalami beberapa kali pergantian penguasaan dalam hal ini
kelembagaan. Tentunya masalah tersebut berpengaruh pada proses pengambilan
kebijakan. Ketika dalam naungan kementerian agraria sebuah kebijakan diproses dan
ditinjak lanjuti dari struktur Pimpinan Pusat sampai pada tingkat Kantah, namun
ketika dalam naungan Departemen Dalam Negeri hanya melalui Dirjen Agraria
sampai ketingkat Kantah. Disamping itu secara kelembagaan Badan Pertanahan
Nasional mengalami perubahan yang rentan waktunya sangat pendek.
Tahun 1960
Pada awal berlakunya UUPA, semua bentuk peraturan tentang pertanahan
termasuk Peraturan Pemerintah masih dikeluarkan oleh Presiden dan menteri Muda
Kehakiman. Kebijakan itu ditempuh oleh pemerintah karena pada saan itu Indonesia
masih mengalami masa transisi.
Tahun 1963
Tahun ketiga sejak berlakunya UUPA , dibentuklah sebuah departemen
pertanian dan agraria yang dipimpin oleh sadjarwo, S.H. pada saat itu pertanian dan
agraria masih dalam satu naungan menteri pertanian dan agraria.
Tahun 1965
Pada tahun 1965 agraria dipisah dan dijadikan sebagai lembaga yang terpisah
dari naungan menteri pertanian dan pada saat itu menteri agraria dipimpin oleh R.
Hermanses.S.H.
Tahun 1968
Pada tahun 1968 secara kelembagaan mengalami perubahan. Pada saat itu
dimasukkan dalam bagian departemen dalam negeri dengan nama direktorat jenderal
Laporan Prekerin di Badan Pertanahan NasionalPage 4
agraria. Selama periode 1968 – 1990 tetap bertahan tanpa ada perubahan secara
kelembagaan begitupula dengan peraturan yang diterbitkan.
Tahun 1988 – 1990
Pada periode ini kembali mengalami perubahan. Lembaga yang menangani
urusan agraria dipisah dari departemen dalam negeri dan dibentuk menjadi lembaga
non departemen dengan nama Badan Pertanahan Nasional yang kemudian dipimpin
oleh Ir. Soni Harsono dengan catur tertib pertanahannya. Pada saat itu terjadi
perubahan yang signifikan karena merupakan awal terbentuknya badan pertanahan
nasional.
Tahun 1990
Pada periode ini kembali mengalami perubahan menjadi menteri Negara agraria
/ badan pertanahan nasional yang dipimpin oleh Ir. Soni Harsono. Pada saat itu
penambahan kewenangan dan tanggung jawab yang harus diemban oleh badan
pertanahan nasional.
Tahun 1998
Pada tahun ini masih menggunakan format yang sama dengan nama Menteri
Negara agraria / badan pertanahan nasional. Perubahan yang terjadi hanya pada
puncuk pimpinan saja yakni Ir. Soni Harsono diganti dengan Hasan Basri Durin.
Tahun 2002 - 2006
Tahun 2002 kemudian mengalami perubahan yang sangat penting. Pada saat itu
Badan Pertanahan Nasional dijadikan sebagai lembaga Negara. Kedudukannya
sejajar dengan kementerian. Pada awal terbentuknya BPN RI dipimpin oleh Prof.
Lutfi I. Nasoetion, MSc.,Ph.D.
Tahun 2006 - 2010
Pada tahun 2006 sampai saat ini BPN RI yang dipimpin oleh Joyo Winoto,
Ph.D. dengan 11 agenda kebijakannya dalam kurun waktu lima tahun tidak terjadi
perubahan kelembagaan sehingga tetap pada format yang sebelumnya.
Laporan Prekerin di Badan Pertanahan NasionalPage 5
B. Nama – nama yang pernah menjabat menjadi Kepala Kantor Pertanahan Kota
Palangka Raya
1. Maksum Mudahir, SH.
2. Drs. Wardy Ambung
3. Imam Zulfikar.
4. Muhammad Arifin.
5. Dadau Edrianto.
6. Mangapul, SH.
7. Ir. H. Sabarudin, MS.
C. Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kota Palangka Raya
Visi :
Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar – besar
kemakmuran rakyat, serta keadilan dan berkelanjutan sistem kemasyarakatan,
kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.
Misi :
Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk :
1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber – sumber baru kemakmuran
rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, serta pemanfaatan
ketahanan pangan.
2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat
dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan
tanah ( P4T ).
3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai
sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan penataan perangkat
hukum dan sistem pengolahan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa,
konflik dan perkara di kemudian hari.
Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan
yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.
Laporan Prekerin di Badan Pertanahan NasionalPage 6
D. Tujuan Kantor Pertanahan Kota Palangka Raya
Memberikan Pelayanan kepada masyarakat atau publik dalam urusan Hak Milik Tanah,
Sertifikat Tanah, dan lain sebagainya yaitu dalam Bidang Pertanahan.
E. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pertanahan Kota Palangka Raya
Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral.
Dalam melaksanakan tugas Badan Pertanahan Nasional menyelenggarakan Fungsi :
1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan ;
2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan ;
3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan ;
4. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan ;
5. Penyelenggaraan dan pelaksanaa survei, pengukuran dan pemetaan di bidang
pertanahan ;
6. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum ;
7. Pengaturan dan penetapan hak – hak atas tanah ;
8. Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah -
wilayah khusus ;
9. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan / milik negara / daerah
bekerjasama dengan Departemen Keuangan ;
10. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah ;
11. Kerjasama dengan lembaga – lembaga lain ;
12. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di bidang
pertanahan ;
13. Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan ;
14. Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang
pertanahan ;
15. Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan ;
16. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan ;
Laporan Prekerin di Badan Pertanahan NasionalPage 7
17. Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang
pertanahan;
18. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan ;
19. Pembinaan fungsional lembaga - lembaga yang berkaitan dengan bidang
pertanahan ;
20. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan / badan hukum
dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan yang
berlaku;
Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.
F. Arti Lambang Dan Warna Logo
1) Empat (4) Butir Padi
Melambangkan Kemakmuran dan Kesejahteraan
Memaknai atau melambangkan empat (4) tujuan
penataan yang telah dilakukan BPN RI yaitu :
1. Kemakmuran
2. Keadilan
3. Keberlanjutan, dan
4. Harmoni Sosial
2) Lingkaran
Melambangkan sumber kehidupan manusia
Melambangkan wadah
atau area untuk
berkarya bagi BPN RI
yang berhubungan
langsung dengan unsur
– unsur yang ada didalam bumi yang meliputi Tanah, Air
dan Udara.
3) Sumbu
Melambangkan poros keseimbangan
Laporan Prekerin di Badan Pertanahan NasionalPage 8
3 Garis Lintang dan 3 Garis Bujur, memaknai atau melambangkan
pasal 33 ayat 3 Undang – Undang dasar 1945 yang mendasari
lahirnya Undang – undang Pokok Agraria ( UUPA ) No. 5 Tahun
1960.
4) 11 Bidang Grafis Bumi
11 bidang bumi memaknai atau melambangkan 11
agenda yang akan dan telah dilakukan BPN RI.
5) Arti Warna pada Logo
1. Warna Coklat melambangkan bumi, alam raya dan cerminan dapat dipercaya
dan teguh.
2. Warna Kuning Mas melambangkan kehangatan, pencerahan,intelektual dan
kemakmuran.
3. Warna Abu – Abu melambangkan kebijaksanaan, kedewasaan serta
keseimbangan.
Laporan Prekerin di Badan Pertanahan NasionalPage 9
BAB III
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
A. Pengertian Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan adalah dimana semua Siswa (i) ditentukan untuk menyesuaikan
diri di dunia kerja dan untuk menambah wawasan yang masih kurang. Dengan adanya
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) semua mahasiswa lebih mengenal dengan adanya suatu
permasalahan yang sering timbul belakangan ini, baik di Instansi Pemerintah maupun
Swasta. Oleh karena itu, semua mahasiswa bebas memilih tempat apa yang mereka
inginkan.
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1) Mendapatkan pengalaman kerja yang faktual pada dunia kerja.
2) Mampu mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang didapat dibangku kuliah pada dunia kerja sekarang ini.
3) Mendekatkan dan menjembatani persiapan Siswa ( i ) terjun kebidang tugasnya
setelah menempuh program Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
4) Agar menambah cakrawala berpikir, pengetahuan dan wawasan.
C. Lokasi Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota
Palangka Raya Jl. Mayjen D.I. Panjaitan No. 10 Telp. ( 0536 ) 3221582 Palangka Raya.
D. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Kegiatan yang dilakukan / dikerjakan selama pelaksanaan Prakerin pada Kantor Badan
Pertanahan Kota Palangka Raya dapat dilihat pada tabel-1.
E. Waktu Praktek Kerja Lapangan
Waktu Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) pada Badan Pertanahan Nasional Kantor
Pertanahan Kota Palangka Raya, yaitu :
Laporan Prekerin di Badan Pertanahan NasionalPage 10
1) Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) pada tanggal 24 Juni 2013 sampai dengan 30
September 2013.
2) Hari Kerja dilaksanakan pada hari Senin s/d Jumat
Adapun jam kerja disetiap harinya adalah sebagai berikut :
1) Hari Senin s/d Kamis :
Jam Kerja dimulai pada pukul 07.00 Wib sampai dengan 16.00 Wib
Waktu Istirahat :
Jam 12 Wib sampai dengan 13.00 Wib
2) Hari Jumat
Jam 07.30 Wib sampai dengan Jam 16.00 Wib
Waktu Istirahat :
Jam 12.00 Wib sampai dengan 13.00 Wib
Tabel-1. Kegiatan yang dilakukan selama Prakerin di Badan Pertanahan Nasional
NO Bidang Kegiatan
1. Loket Kegiatan Rutin ( Menyapu, Ngepel, Dan mencuci Gelas/Piring )
Mencatat Surat Masuk dan Keluar Mencap Kwintansi Memisahkan Kwintansi Mengatar Berkas Ke HPPT Mencocokan SSBP Memprint Kwintansi Mencatat Nomor Berkas Ngentri Data Memprint Berkas Mengatar Berkas Ke Pengukuran Mengatar Berkas Ke P3 Mengantar Berkas Ke Loket
Laporan Prekerin di Badan Pertanahan NasionalPage 11
2. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan
Kegiatan Rutin ( Menyapu, Menlap Meja, Cuci Piring/ Gelas dan Mengepel Lantai )
Membuat Aspek Mencatat Aspek Memprint Aspek Mengagenddakan Surat masuk dan Keluar Mengarsipkan Berkas Membuat IPPT Membuat IZin Lokasi Membuat SK Membuat Redistribusi Membuat SPT Mengatar Berkas Ke HPPT Mengatar Berkas Ke Pengukuran Mengatar Berkas Ke Pengendalian Dan Pemberdayaan Membuat Surat Tugas
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebagaimana pada Bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1) Kantor Pertanahan Kota Palangka Raya merupakan Instansi Pemerintah yang
mempunyai tugas untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat atau publik di
bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral.
2) Kegiatan yang dilaksanakan terkait dengan administrasi merupakan salah satu
peluang bagi tenaga lulusan “ SMK YPSEI“untuk memasuki dunia kerja setelah
selesai melakukan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ).
3) Dengan terlaksananya Pendidikan Sistem Ganda ini diharapkan mahasiswa mampu
memahami berbagai tugas dan kegiatan dengan pengalaman nyata yang didapat
ditempat PSG serta dapat mengaplikasikan pengalaman tersebut dikemudian hari.
B. S a r a n
1. Hendaknya Siswa ( i ) dalam melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) tidak
hanya melaksanakan tugas mengetik saja, tetapi diutamakan lagi kepada penguasaan
Laporan Prekerin di Badan Pertanahan NasionalPage 12
baik secara teori maupun praktek secara langsung terhadap masalah yang dihadapi
dan Pihak lain yang berada ditempat pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG )
dapat terjalin komunikasi dan koordinasi yang sehingga Pendidikan Sistem Ganda (
PSG ) dapat berjalan dengan lancar
2. Untuk kedepannya supaya Siswa/ siswai SMK-YPSEI benar – benar dibekali dan
diberi pemahaman tentang pelaksanaan, tujuan sampai pembuatan laporan akhir
magang ini sehingga Siswa /Siswi tidak bingung dalam pembuatan laporan akhir
dan pelaksanaannya pun tidak terhambat.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia,2013 Materi Tentang Ilimu Pertanahan dan Konsep Dasar Konsolidasi Tanah.
Buku – buku Panduan dan Buku tentang Badan Pertanahan Nasional Kota Palangka Raya.
SMK-YPSEI Palangka Raya, 2013. Pendoman Pendidikan System Ganda. Palangka Raya.
Laporan Prekerin di Badan Pertanahan NasionalPage 13
Laporan Prekerin di Badan Pertanahan NasionalPage 14