New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA...

87
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM PELAKSANAAN STANDAR ANTENATAL CARE 10 T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAMBUYA KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma IV Jurusan Kebidanan Di Poltekkes Kemenkes Kendari OLEH MARPUA P00312016080 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI PRODI DIV JURUSAN KEBIDANAN TAHUN 2017

Transcript of New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA...

Page 1: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM

PELAKSANAAN STANDAR ANTENATAL CARE 10 T

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAMBUYA

KABUPATEN KONAWE

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma IV Jurusan Kebidanan

Di Poltekkes Kemenkes Kendari

OLEH

MARPUA P00312016080

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI PRODI DIV

JURUSAN KEBIDANAN TAHUN 2017

Page 2: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

2

Page 3: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

3

Page 4: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama : MARPUA

2. Nim : P00312016080

3. Tempat / Tanggal Lahir : BOU, 05-11-1994

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia

7. Alamat : BTN Griya Baruga Indah Blok, A

No 18

B. Pendidikan

1. SD Negeri 1 BOU, Tamat Tahun 2006

2. MTs Mokupa, Tamat Tahun 2009

3. Pompes Al-Mawaddah, Tamat Tahun 2012

4. D III STIK Avicenna Kendari, Tamat Tahun 2015

5. Terdaftar Sebagai Mahasiswa Poltekkes Kendari Jurusan

Kebidanan Program Study D-IV Tahun 2016 Sampai Sekarang

Page 5: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

v

ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM

PELAKSANAAN STANDAR ANTENATAL CARE 10 T

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAMBUYA

TAHUN 2017

MARPUA1, HENDRA YULITA2, YUSTIARI3

Latar Belakang : Standar antenatal care merupakan salah satu pencegahan terjadinya perdarahan post partum antenatal care yang teratur dapat menurungkan kejadian perdarahan post partum dibandingkan dengan antenatal care yang tidak teratur Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Bidan Dalam Pelaksanaan Standar Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya Tahun 2017 Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan case control, dengan jumlah populasi sebanyak 327 bayi dan sampel sebanyak 92 bayi yang diambil dengan menggunakan teknik random sampling Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di dapatkan hasil bahwa dari 32 bidan yang menjadi responden 20 diantaranya berpengetahuan baik, bersikap positif dan melaksanakan ANC 10 T,1 diantaranya berpengetahuan baik, bersikap negatif dan melaksanakan ANC 10 T, serta 11 diantaranya berpengetahuan kurang, bersikap negatif dan tidak melaksanakan ANC 10 T. Hasil uji chi square di dapatkan bahwa (1) ada hubungan antara pengetahuan bidan dengan pelaksanaan standar ANC 10 T (p=0,03, PR=5,67). (2) ada hubungan antara sikap bidan dengan pelaksanaan standar ANC 10 T (p=0,01, PR=7,98). Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan bidan dan sikap bidan dengan pelaksanaan standar ANC 10 T di wilayah kerja Puskesmas Lambuya Tahun 2017 Kata Kunci:Pengetahuan Bidan, Sikap Bidan dan Pelaksanaan ANC 10 T Daftar Pustaka : 29 Literatur (2008 - 2016)

1. Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari 2. Dosen Pembimbing Poltekkes Kemenkes Kendari 3. Dosen Pembimbing Poltekkes Kemenkes Kendari

Page 6: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Tuhan yang maha kuasa, karena atas berkat Rahmat, Taufik dan hidayah-

NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan hasil ini dalam

bentuk sederhana, yang merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan Diploma IV kebidanan di Politeknik Kesehatan

Kendari dengan judul ―Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Bidan

dalam melaksanakan Standar Antenatal Care 10 T di Wilayah Kerja

Puskesmas Lambuya Tahun 2017‖

Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku direktur Politeknik Kesehatan

Kendari

2. Ibu Sltina sarita, SKM, M.Kes selaku ketua jurusan kebidanan

Polteknik kesehatan kendari

3. Ibu Hendra Yulita S.KM.M.PH. selaku pembimbing I proposal

penelitian Terima kasih atas kesabaran, bimbingan, arahan, dan

semuanya yang telah ibu berikan, terima kasih semoga Allah SWT

yang akan membalas semuanya.Amin

4. Ibu Yustiari S.ST, M.Kes. selaku pembimbing II. Terima kasih atas

kesabaran, bimbingan, arahan, dan semuanya yang telah ibu berikan,

Page 7: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

vii

terima kasih semoga Allah SWT yang akan membalas semuanya.

Amin

5. Kepada ibu tercinta, serta saudara-saudaraku, keluarga, sahabatku

yang telah mendoakan dan membantu selama kuliah dan penyusunan

Hasil Penelitian ini.

6. Rekan-Rekan seperjuangan di Program Studi D-IV kebidanan tahun

2017, yang telah memberikan semangat, dorongan selama

perkuliahan dan dalam penyusunan Hasil Penelitian ini, suka, duka,

tangis, tawa canda telah kita lalui, terima kasih kebersamaan kita

selama ± 1 tahun kawan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan HasilPenelitian ini tidak

luput dari kesalahan. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun

sangat diharapkan demi kesempurnaan Hasil Penelitian ini. Harapan

penulis semoga Hasil Penelitian ini dapat diterima, yang selanjutnya akan

dijadikan pedoman bagi generasi selanjutnya. Semoga allah SWT

senantiasa melindungi dan menyertai dalam keseharian kita. Amiiin

Kendari, Desember 2017

Penulis

Page 8: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

viii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL………………………………………………………... I

PERNYATAAN PERSETUJUAN………………………………………... II

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… III

DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………… IV

INTISARI…………………………………………………………………… V

KATA PENGANTAR……………………………………………………... VI

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. VIII

DAFTAR TABEL………………………………………………………….. X

DAFTAR GAMBAR..……………………………………………………... XI

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………... XII

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………… 6

C. Tujuan Penelitian………………………………………………….. 6

D. Manfaat ……………………………………………………………..

E. Keaslian Penelitian ………………………………………………..

7

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka…………………………………………………….. 9

B. Landasan Teori…………………………………………………….. 31

C. Skema Kerangka Teori……………………………………………. 33

D. Kerangka Konsep………………………………………………….. 34

E. Hipotesis Penelitian……………………………………………….. 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian……………………………………………………. 35

B. Waktu dan Lokasi Penelitian……………………………………... 36

C. Populasi dan Sampel……………………………………………… 36

Page 9: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

ix

D. Identifikasi Variabel Penelitian………………………………….. 36

E. Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif……………………... 37

F. Jenis dan Sumber Data Penelitian………………………………. 38

G. Alur Penelitian……………………………………………………… 41

H. Pengelolahan dan Analisis Data………………………………….

I. Etika Penelitinan………………..………………………………….

41

44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………………………….. 46

B. Prasarana………………………………………………………...... 47

C. Tenaga……. ……………………………………………………….

D. Hasil Penelitin ……………………………………………………..

E. Pembahasan ……………………………………………………….

48

49

56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................... 61

B. Saran ……………………………………………………………….. 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Karasteristik Data Penelitian.........................................

Pendidikan Responden.................................................

Masa Kerja REsponden................................................

Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Pelaksanaan

Standar ANC 10T…………………………......................

Hubungan Sikap Bidan Tentang Pelaksanaan ANC 10T…………………………………………………………

Pelaksanaan Standar ANC 10T ………………………..

Hasil Uji Kolerasi Antara Pengetahuan Bidan Dengan

Pelaksanaan Standar ANC 10T…………………………

Hasi Uji Kolerasi Antara Sikap Bidan Dengan

Pelaksanaan Standar ANC 10T…………………………

49

50

50

52

52

53

54

55

Page 11: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Kerangka Teori................................................... 33

Gambar 2. Kerangka Konsep............................................................ 34

Gambar 3. Skema Rancangan Penelitian Case Control................... 35

Page 12: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Master Tabel Penelitian

2. Surat Izin Pengambilan Data Awal Dari Jurusan Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Kendari

3. Surat Izin Penelitian Dari Balitbang Provinsi Sulawesi Tenggara

4. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Dari Puskesmas

Lambuya Kabupaten Konawa Tahun 2017

Page 13: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penerapan standar pelayanan akan sekaligus melindungi

masyarakat, karena penilaian terhadap proses dari hasil pelayanan dapat

di lakukan dengan dasar yang jelas, sehingga masyarakat akan

mempunyai kepercayaan yang lebih mantap terhadap pelaksanaan

pelayanan. Standar pelayanan perlu di miliki oleh setiap pelaksanaan

pelayanan karna fungsinya yang penting dalam pelaksanaan,

pemeliharaan dan penilaian kualitas pelayanan ( Saifuddin, 2012 ).

Dalam pelaksanaan standar antenatal care memiliki peran yang

sangat penting bagi ibu hamil, ini di lihat dari kegiatanya yang meliputi

pelaksanaan 10-T yaitu; pemeriksaan berat badan, pemeriksaan tekanan

darah, pemeriksaan tinggi fundus uterus, tentukan presentase janin, dan

denyut jantung janin, pemberian vaksin tetanus texoid, pemberian zat besi

minimal 90 tablet, tes laboratorium, tata laksana kasus, dan temu wicara (

konseling ) P4K serta KB paska salin. Pelaksanaan standar 10-T di

anggap sangat penting karena adanya pelaksanaan tersebut ibu hamil

dan petugas dapat mengetahui keadaan atau kondisi ibu hamil, sehingga

kemungkinan yang beresiko terhadap ibu hamil dapat diantisipasi, seperti

halnya jika ibu hamil tidak di berikan vaksin TT maka dapat beresiko

terhadap daya tahan tubuh selama masa hamil dan melahirkan. (Depkes

RI 2011).

Page 14: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

2

Standar antenatal care merupakan salah satu pencegahan

terjadinya perdarahan post partum antenatal care yang teratur dapat

menurungkan kejadian perdarahan post partum dibandingkan dengan

antenatal care yang tidak teratur. Kematian bayi dalam kandungan dan

kematian neonatal berhubungan dengan faktor biologis dan

sosiodemografi. Faktor-faktor tersebut antara lain umur ibu, kebiasaan

merokok selama hamil, diabetes melitus, hipertensi, paritas, antenatal

care, amniosentesis, tempat kelahiran bayi, berat badan lahir, metode

persalinan dan usia kehamilan. Untuk mengurangi resiko kematian dalam

kandungan dan kematian neonatal, dengan melakukan standar antenatal

care. Selama masa kehamilan antenatal care dilakukan minimal 4 kali,

yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali trimester ke 2 dan 2 kali pada

trimester ke 3. antenatal care dikatakan teratur jika ibu hamil melakukan

antenatal care kurang lebih 4 kali kunjungan, kurang teratur jika 2 kali

sampai 3 kali kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan

antenatal care kurang dari 2 kali kunjungan (Saifudin 2012).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang

peka terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan.

AKI juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan

pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan

ibu, dimana target 102/100.000 kelahiran hidup yang akan dicapai sampai

tahun 2015 adalah mengurangi resiko jumlah kematian ibu. Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan di seluruh dunia lebih dari

Page 15: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

3

500.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Artinya, setiap

menit ada satu perempuan yang meninggal. Penurunan angka kematian

ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup masih terlalu lambat untuk mencapai

target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals/

MDGs) pada 2015 (Kemenkes RI, 2015).

Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai

dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun

2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359

kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan

penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup

berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015.

(Kemenkes RI, 2015)

Angka kematian ibu dalam waktu lima waktu terakhir di sulawesi

tenggara menunjukkan trend menurun yakni dari tahun 2011 terdapat 342/

AKI/100.000 KH, tahun 2012 sebesar 277, tahun 2013 sebesar 240, tahun

2014 205 dan tahun 2015 menjadi 131. Bila di bandingkan dengan target

MDG’s 2015 yaitu sebesar 105 AKI/100.000 KH, dapat dikatakan bahwa

target tersebut tidak tercapai.

Tingginya jumlah kematian ibu di Sulawesi Tenggara kemungkinan

disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain keterlambatan penanganan

pada kasus komplikasi, rendahnya pengetahuan dan kesadaran

masyarakat untuk memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan, enggan

melahirkan di fasilitas kesehatan yang tersedia dan lebih memilih ke

Page 16: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

4

dukun ketika melahirkan. Data tersebut tampaknya berkaitan dengan

cakupan kunjungan K4, di mana beberapa kabupaten dengan kasus

kematian ibu lebih tinggi adalah kabupaten dengan persentase K4 yang

relatif rendah. Bila diasumsikan dengan pemantauan wilayah setempat

(PWS) dan pelayanan kesehatan ibu yang masih rendah, sistem

pelaporan yang masih under reporting, maka WHO memprediksi bahwa

apabila ditemukan 2 kematian ibu di suatu tempat khususnya di negara

berkembang maka sesunggunya ada 3 kematian ibu secara riil. (Dinkes

Provinsi Sulawesi Tenggara, 2016).

Cakupan K1 dan K4 Provinsi Sulawesi Tenggara dalam kurun

waktu 5 tahun terakhir diketahui bahwa secara umum cakupan pelayanan

kesehatan ibu hamil K1 dan K4 di Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu

lima tahun terakhir menunjukan hasil yang berfluktuasi, untuk cakupan K1

99,50 dan K4 80,06 pada tahun 2011 sampai tahun 2013 ada

kecenderungan menurun menjadi K1 83,45 dan K4 75,48, sedangkan

periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 cenderung meningkat

menjadi K1 96,14 dan K4 81,41, dan pencapaian tahun 2015 menurun

kembali menjadi K1 92,90 dan K4 80,50. Bila mengacu pada target

Renstra Kemenkes tahun 2015 (95%), cakupan K4 Provinsi Sulawesi

Tenggara rata-rata belum mencapai target. Tercatat hanya 2

kabupaten/kota yang mencapai target tersebut, yaitu Kota Kendari dengan

capaian 95,48% dan Kabupaten Bombana (95,18), dari 17

kabupaten/kota.

Page 17: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

5

Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe pada tahun 2016,

jumlah sasaran ibu hamil 6.390 orang dan untuk cakupan K1 mencapai

5.865 orang (97,6%)dan K4 sebanyak berjumlah 4.833 orang (75,6%).

Data Puskesmas Lambuya tahun 2014 yaitu dari sasaran ibu hamil 215

orang untuk cakupan KI mencapai 176 orang (81,8%) sementara untuk

cakupan K4 mencapai 115 orang (72 %) untuk tahun 2012 dengan

sasaran ibu hamil sebnayak 229 orang cakupan KI mencapai 185 orang

(80,7%) sedangkan untuk cakupan K4 mencapai 162 orang (70,7%) dan

pada tahun 2016 untuk cakupan KI dari 202 sasaran ibu hamil mencapai

143 orang (70,7%) dan cakupan K4 mencapai 128 orang (63,3%)

Salah satu upaya pemerintahan untuk menurunkan angka

kematian ibu dengan mendekatkan fasilitas pelayanan ke masyarakat

(Syaifuddin,2012) Kenyataan yang terjadi kunjungan pemeriksaan

kehamilan belum mencapai target. Berdasarkan data tersebut peneliti

tertarik untuk mmelakukan penelitian dengan judul ―Hubungan

Pengetahuan dengan tindakan bidan dalam melaksanakan standar

antenatal care 10 T di Wilayah Kerja Puskesmasas Lambuya Kabupaten

Konawe tahun 2017‖

Antenatal care yang dilakukan oleh ibu hamil dapat dipengaruhi

oleh beberapa paktor seperti pengetahuan, sikap, tingkat pendidikan,

paritas status pekerjaan, status ekonomi, dukungan suami dan kualitas

pelayanan antenatal care. Keterbatasan pengetahuan ibu melakukan

antenatal care Status ekonomi memgang perana penting untuk ibu

Page 18: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

6

melakukan antenatal care , keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat

memeriksakan kehamilannya secara rutin dan merencanakan persalinan

dengan baik (Tura, 2010).

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah adakah:

1. Hubungan pengetahuan bidan dengan pelaksanaan standar antenatal

care 10 T diwilayah kerja Puskesmas Lambuya.

2. Hubungan sikap bidan dengan pelaksanaan standar antenatal care 10

T di wilayah kerja Puskesmas Lambuya.

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap

bidan dalam melaksanakan standar antenatal care 10 T di wilayah kerja

puskesmas lambuya kabupaten konawe tahun 2017.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang pelaksanaan standar

antenatal care 10 T di wilayah kerja puskesmas lambuya tahun 2017.

b. Untuk mengetahui sikap bidan tentang pelaksanaan standar antenatal

care 10 T di wilayah kerja puskesmas lambuya tahun 2017.

c. Untuk mengetahui pelaksanaan standar antenatal care 10 T di

wilayah kerja puskesmas lambuya kabupaten konawe tahun 2017

Page 19: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

7

d. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan pengetahuan bidan

dalam pelaksanakan standar antenatal care 10 T di wilayah kerja

puskesmas lambuya kabupaten konawe tahun 2017.

e. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan sikap bidan dalam

pelaksanaan standar antenatal care 10 T di wilayah kerja puskesmas

lambuya kabupaten konawe tahun 2017.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai sarana untuk menambah wawasan keilmuan peneliti

berkaitan dengan penelitian termaksud asuhan pada ibu hamil.

2. Sebagai masukkan bagi dalam upaya memperbaiki pelayanan

Antenatal Care di Puskesmas Lambuya Kabupaten Konawe.

3. Sebagai sumber informasi bagi ibu hamil terkait Antenatal Care

sehingga ibu lebih memahami dan menyadari pentingnya

pemeriksaan Antenatal Care.

E. Keaslian Penelitian

Nurul Ramadian, 2010,―Hubungan pengetahuan dan sikap ibu di

RSIA kumala siwi pecegaan jepara‖. Penelitian ini merupakan penelitian

observasional analitik dengan pendekatan case-control. Penelitian ini

merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan case-

control Dilakukan terhadap 60 responden, yaitu 30 kasus bayi yang

mengalami kematian perinatal sebagai kelompok kasus dan 30 kasus bayi

yang tidak mengalami kematian perinatal (bertahan lebih dari 7 hari)

sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data diambil dari bulan Januari

Page 20: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

8

sampai dengan Juni 2010 dengan menggunakandata sekunder dari rekam

medik. Perbedaan dari penelitian Nurul Ramadian dengan penelitian yang

akan saya lakukan yaitu terletak pada tempat dimana saya bertempat di

Puskesmas Lambuya Kabupaten Konawe, judul yaitu Hubungan

Pengetahuan dan Sikap bidan dalam pelaksanaan Antenatal Care 10 T di

Puskesmas Lambuya Kabupaten Konawe, waktu yaitu pada tahun 2017,

metode yang saya gunakan yaitu metode cross sectional, serta populasi

dan sampel dimana populasi penelitian adalah semua bidan yang ada

diwilayah kerja Puskesmasas Lambuya Kabupaten Konawe tahun 2016,

sampel penelitian ini adalah semua bidan yang memberikan pelayanan

Antenatal Care 10 T di wilayah kerja puskesmas lambuya sebanyak 30

orang.

Page 21: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Tinjauan Tentang Sikap Bidan

a. Definisi Sikap

Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau

peristiwa hal ini mencerminkan persaan seseorang terhadap sesuatu.

Sikap mungkin di hasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama

dengan perilaku. Sikap adalah predisposisi emosional yang di pelajari

untuk merespon secara konsisten terhadap suatu objek atauSikap

adalah keteraturan tertentu dalam perasaan (afeksi), pemikiran (

kognitif) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu

aspek di lingkungan sekitarnya (Azwar, 2014).

Sikap sebuah evaluasi umum yang di buat manusia terhadap

dirinya sendri atau orang lain terhadap reaksi atau respon terhadap

stimulus (objek ) yang menimbulkan perasaan yang di sertai dengan

tindakan yang sesuai dengan objeknya ( imam, 2010). Orang yang

memiliki sikap positif terhadap suatu objek psikologi apabila suka

(like)atau memiliki sikap yang favorable, orang yang memiliki sikap

negative terhadap objek psikologi bila tidak suka (dislike) atau

sikapnya unfarable terhadap objek psikologi (Aditama 2013 ).

Sikap yang menjadi suatu pernyataan evaluatif penilaian

terhadap suatu objek selanjutnya yang menentukan tindakan invidu

Page 22: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

10

terhadap sesuatu. Struktur sikap di bedakan atas 3 komponen yang

saling menunjang yaitu:

a. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang di capai

oleh individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan

streotype yang di miliki individu mengenai sesuatu dapat di

samarkan penanganan (opini) terutama apabila menyangkut

masalah isu atau problem yang kontraversal

b. Komponen efektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek

emosinal. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling

dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang

paling bertahan terhadap pengaruh pengaruh yang mungkin

adalah mengubah sikap seseorang komponen efektif di samakan

dengan persaan yang di miliki seseorang terhadap sesuatu.

c. Komponen konatif merupakan aspek kecendrungan berperilaku

tertentu sesuai dengan sikap yang di miliki oleh seseorng. Dan

berisi terdensi atau kecendrungan untuk bertindak atau beraksi

terhadap sesuatu dengan cara cara tertentu dan berkaitan dengan

objek yang di hadapinya adalah ;ogis untuk mengahar

d. \apkan bahwa sikap sikap seseorang di cerminkan bentuk tendesi

atau perilaku (Azwar, 2014).

Page 23: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

11

b. Ciri Ciri sikap

Ciri ciri sikap menurut purwanto dan Rina (2013) adalah

1) Sikap bukan di bawah sejak lahir melainkan di bentuk dan di

pelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan

objeknya. Sifat ini yang membedakanya dengan sifat dengan

motif motif biogenis seperti lapar, haus, kebutuhan akan

istrahat`

2) Sikap dapat berubah ubah karna itu sikap akan di pelajari dan

sikap dapt berubah pada orang orang bila terdapat keadaan-

keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap

orang itu.

3) Sikap tidak berdiri sendri, tetapi senantiasa mempunyai

hubungan tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain

sikap itu terbentuk di pelajari atau berubah senantiasa

berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat di

rumuskan dengan jelas.

4) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga

merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

5) Sikap mempunyai segi segi motivasi dan sego-segi perasaan,

sifat alaamiah yang membedakan sikap dan kecakapan

kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan yang di miliki

orang.

Page 24: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

12

c. Fungsi Sikap

Fungsi sikap dalam 4 katagori sebagai berikut :

1) Fungsi utilitarian

Melalui instrumen suka dan tida suka, sikap positif atau

kepuasan dan menolak yangmemberikan hasil positif

ataunkepuasan.

2) Fungsi ego defensive

Orang cenderung mengembangkan sikap tertentu untuk

melindungi egonya dari abrasi psikologi. Abrasi psikologi bisa

timbul dar lingkungan yang kecanduan kerja. Untuk melarikan

diri dari lingkungan yang tidak menyenanggkan ini, orang

tersebut membuat rasionalisasi dengan mengembangkan

sikap positif terhadap gaya hidup yang santai

3) Fungsi value expensive

Mengekspresikan nilai-nilai yang dianut fungssi itu

kemungkinan untuk mengekspresikan secara jelas citra

dirinya juga nilai-nilai unti yang di anut.

4) Fungsi knowlidge- organization

Karena terbatasnya kapasitas otak manusia dalam

memproses informasi maka orang cenderung untuk

bergantung padaa pengetahuan yang di dapat dari

pengalaman dan informasi dari lingkungan. Sikap merupakan

suatu kebiasaan atau tingkah laku dari seseorang untuk dapat

Page 25: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

13

mengekspresikan sesuatu hal atau perasaan melalui

perbuatan baik yang sesuai dengan norma yang berlaku,

sikap juga merupakan cerminan jiwa seseorang ( Rina, 2013).

d. Pembentukan Sikap

Sikap sosial terbentuk dari adanya intraksi sosial yang di

alami oleh individu. Intraksi sosial mengandung arti lebih daripada

sekedar adanya kontak sosial dan hubungan antar individu

sebagai anggota kelompok sosial

e. Perubahan sikap

Tiga proses yang berperan dalam proses perubahan sikap

1) Kesedihan (compliance)

Terjadinya proses yang di sebut kesedihan adalah ketika

individu bersedia menerima pengaruh terhadap orang lain

atau kelompok laindi karenakan ia berharap untuk

memperoleh reaksi positif, seperti pujian, dukungan, simpati,

dan semacamnya sambil menghandari hal—hal yang di

anggap negatif.

2) Indentifikasi (identification)

Proses identifikasi terjadi apabila individu meniru perilaku

tau sikap seseorang atau sikap sekelompok orang

dikarenakan sikap tersebut sesuai dengan apa yang di

anggap sebagai bentuk hubungaan menyenanagngkan natara

lain pihak yang di maksud.

Page 26: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

14

3) Internalisasi (internalization)

Internalisasi terjadi apabila individu menerima pengaruh

dan bersedia menuruti pengaruh itu di karenakan sikap

tersebut sesuai dengan apa yang di percya dan sesuai

dengan system nilai yang di anutnya.

f. Faktor Yang Mempengaruhi Sikap

Proses belajar sosial terbentuk dari intraksi sosial. Dalam

intraksi sosial, individu membentuk pola sikap tertentu terhadap

barbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantaranya berbagai

faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah:

1) Pengalaman pribadi dan pengetahuan

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap,

pengalamn pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat.

Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional.

Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan

pengalam akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas

2) Kebudayaan

Menekankan pengaruh lingkungan (termasuk

kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang.

Keperibadian tidaa lain daripda perilaku yang konsisten yang

menggambarkan sejarah reinfocement dari masyarakat untuk

siskap dan perilaku yang lain.

Page 27: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

15

3) Orang yang di anggap penting

pada umumnya, individu bersikap konformis atau

searah dengan sikap orang yang di anggapnya penting

kecendrungan ini antar lain dimotivasi oleh keinginan untuk

menghindari konflik dengan orang yang di anggap penting

tersebut.

4) Media massa

Sebagai sarana komuniksi, berbagai media massa

seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi

abaru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif

baru bagi sikap terhadap hal tersebut. Pasien pesan sugestif

yang di bawah informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan

memberi dasar efektif dalam mempersiapkan dari menilai

sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.

5) Institusi pendidikan dan agama

6) Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama

mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap

dikarenakan keduanya meletaakkan dasar pengertian dan

konsep moral dalam diri individu

7) Faktor emosi dalam diri

Tidak semua dalam bentuk sikap di tentukan oleh situasi

lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang

Page 28: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

16

kadang sesuatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang di

dasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam

penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme

pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dana

segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat

pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan

lama (Azwar,2014).

2. Tinjauan Tentang Antenatal Care

a. Defenisi Antenatal Care

Antenatal care merupakan kegiatan pengawasan wanita

hamil untuk menyiapkan ibu hmail sebaik baiknya baik fisik

maupun mental, serta menyelaatkan ibu dan bayi dalam

kehamilan, persalinan dan masa nifas (Depkes RI, 2011).

Antenatal care (ANC) Adalah asuhan yang di berikan ibu

sebelum persalinan dan prenatal care (Yeyeh, Ai, 2009). Antenatal

care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring

kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan

perkembangan bayi yang normal serta mengenali secara dini

penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan

yang di perlukan selain itu membina hubungan saling percaya

antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan

keluarga secara fisik emosional, dan logis untuk menghadapi

Page 29: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

17

kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi (Hutari puji astuti

2012).

b. Tujuan melakukan antenatal care (ANC)

Tujuan Asuhan kehamilan pada Kunjungan Awal:

mengumoulkan informasi mengenai ibu hamil yang dapat

membantu bidan dalam membina hubungan yang baik dan saling

percaya antaara ibu dan bidan, mendeteksi komplikasi yang

mungkin terjadi, menggunakan data unntuk menghitung usia

kehamilan dan tafsiran tanggal persalinan, merrencanakan

asuhan khusus yang dibutuhkan ibu (Istri Bartini, 2012).

MenurutKusmiati (2009), tujuan di lakukan antenatal Care

adalah sebagai berikut

1) Mepromosikan dan enjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan

bayi dengan pendidikan, nutrisi kebersihan diri dan proses

kelahiran bayi.

2) Mendeteksi dan menatalksanaan komplikasi medis bedah

atau obstetric selmaa kehamilan.

3) Mengebangkan persiapan persalinan serta kesiapan

menghadapi koplikasi.

4) membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses,

menjalankan nifas nomral dan merawat anak seara fisik,

psikolgis dan social.

Page 30: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

18

Menurut Hasna m. Nur (2014) melakukan pengawasan

antenatal mempunya tujuan yaitu:

1) untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu dan janin

sesuai dengan kebutuhan, sehingga kehamilan dapat

berlangsung secara normal dan bayi dapat lahir secara normal

dan bayi dapat lahir dengan sehat.

2) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan

serta pertumbuhan dan perkembangan janin.

3) Mendeteksi adanya komplikasi yang dapat mengancam jiwa

ibu dan janin.

4) Merencanakan asuhan kebidanan khusus sesuai dengan

kebutuhan

5) Mempersiapkan persalinan yang aman serta kesiagaan

dalam menghadapi komplikasi.

6) Mempersiapkan masa nifas dan pemberian ASI secara

eksklusif.

c. Kunjungan Antenatal Care

Sebaiknya setiap wanita hamil memeriksakan diri ketika

haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu bulan. Pemeriksaan

dilakukan setiap 6 minggu sampai kehamilan. Sesudah itu,

pemeriksaan dilakukan setiap 2 minggu. Dan sesudah 36 minggu.

Kunjungan kehamilan sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali

selama kehamilan.

Page 31: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

19

1) Satu kali pada trimester pertama

2) Satu kali pada trimester kedua

3) Dua kali pada trimester ketiga (Rukiah, Yulianti, Maemunah, &

Susilawati, 2013).

Untuk lebih rincinya kunjungan Antenatal Care terbagii

menjadi 2 yaitu kunjungan awal (K1) dan kunjungan ulang (K4).

1) Kunjungan Awal (K1)

Kunjungan baru ibu hamil (K1) adalah kontak ibu hamil

yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk

mendapatkan pemeriksaan kehamilan (Saifuddin AB, 2012).

Tujuan dari kunjungan awal yaitu:

a) Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu.

b) Mendeteksi masalah yang dapat diobati.

c) Mencegah masalah dari penggunaan praktek tradisional

yang merugikan.

d) Memulai persiapan persalinan dan kesiapan untuk

menghadapi komplikasi.

e) Mendorong perilaku yang sehat. (Ika Pantikawati dan

Saryono, 2010).

2) Kunjungan Ulang (K4)

Kunjungan ibu hamil yang keempat (K4) adalah kontak

ibu yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan untuk

mendapatkan pemeriksaan kehamilan (Saifuddin AB, 2012).

Page 32: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

20

Tujuan dari kunjunngan ulang inni yaitu:

a) Pendeteksian komplikasi-komplikasi.

b) Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.

c) Pemeriksaan fisik yang terfokus. (Ika Pantikawati dan

Saryono, 2010).

d. Kunjungan Ibu Hamil K1

Kunjungan baru ibu hamil yang pertama kali pada masa

kehamilan

e. Kunjungan Ulang

Kunjungan ulang adalah kontak hamil dengan kesehatan

yang kedua dan seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan

antenatal sesuai dengan standar selama satu periode kehamilan

berlangsung.

f. K4

K4 adalah kontak ibu hamil dengan kesehatan yang

keempat atau lebih untuk menapatkan pelayanan antenatal care

(ANC) sesuai standar yang di tetapkan dengan syarat :

1) Satu kali dala trimester pertama (sebelu 14 Minggu)

2) Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28)

3) Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36) dan

setelah minggu ke 36)

4) Pemeriksaan khusus bisa terdapat keluhan tertentu

Page 33: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

21

g. standar pelayanan antenatal care (ANC)

1) Standar 1: Metode asuhan

Asuahan kebidanan dilaksanakan dengan metode

menejemen kebidanan dengan langkah : pengupulan data dan

analisis data menentukan diagnosa perecanaan evaluasi dan

dekomentasi

2) Standar 2: pengumpulan data tentang status kesehatan klien

di lakukan secara sistematis dan berkesinabungan. Data

yang di perolah di catat dan di analisis

3) Standar 3 : identifikasi ibu hamil

Bidan melakukan kunjungan rumah dan berintaraksi

dengan masyarakat secara berkala untuk meberikan penyuluh

dan memotivasi ibu suami dan anggota keluarganya agar

mendorong untuk memeriksakan kehamilanya sejak dini dan

seara teratur

4) Standar 4: pemeriksaan dan penentuan antenatal

Bidan memberikan sedikitnya 4 pelayanan antenatal

pemeriksaan melpiuti anamnese dan pemantauan ibu dan

janin dengan seksama untuk menilai apakah perkebangan

berlangsung norma. Bidan juga harus mengenal kehamilan

resiko tinggi atau kelainan khususnya anemia kurang gizi

hipertensi penyakit menular seksual (PS) Infeksi HIV (huMan

imuno defecieny virus) meberikan pelayanan imunisasi

Page 34: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

22

nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait laianya

yang diberikan oleh puskesas mereka haus enatat data yang

tepat pada setiaap kunjungaan bila di tekan kelainan mereka

harus mampu mengabil tindakan yang di perlukan dan

merujuknya untuk tindakan selanjutnya

5) Standar 5 : palpasi abdominal

Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara

seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia

kehamilan serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa

posisi, bagian terendah janin dan masuknya kedalam rongga

panggul panggul untuk mencari kalainan serta melakukan

rujukan tepat waktu

6) Standar 6 : pengelolaan anemia pada kehamilan

Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan

dan penanganan atau rujukan semua kasus anemia pada

kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7) Standar 7 : pengelolaan dini hepertensi pada kehahamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan

darah pada kehamilan serta gejala preeklamsia lainnya, serta

mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

8) Standar 8 : persiapan persalinan

Bidan meberikan saran yang tepat pada ibu hamil,

sesuai serta keluarganya pada trimester ketiga untuk

Page 35: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

23

memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan

aman serta suasana yang menyenangkan akan di rencanakan

dengan baik, di samping persiapan transportasi dan biaya

untuk merujuk bila tiba tiba terjadi keadaan gawat darurat

bidan hendak lakukan kunjungan rumah dalam hal ini

(Hutari puji astuti, 2012 )

Menurut Depkes RI (2015) dalam melaksanankan

peayanaan atenatal care ada 10 T stndar pelayanan yang

harus di lakukaan oleh bidan atau tenga kesehatan yang di

kenal 10 T yaitu :

1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2) Ukur tekanan darah

3) Nilai status gizi

4) Ukur tinggi fundus uteri

5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin

6) Skirinig status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi

tetanus toksoid (TT)

7) Peberian tablet zat besi inial 90 tablet selama kehailan

8) Tes laboratorium ( rutin dan khusus)

9) Tatalaksan kasus

10) Temu wawancara (konseling) terasuk perenanaan

persalianan dan penegahan koplikasi (p3k) serta kb pasa salin

Page 36: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

24

h. Tipe Pelayanan Dalam Antenatal Care (Anc)

Menurut kusmiati (2009) tipe pelayanana dalam asuhan

kebidanan meliputi layanan primer, layanan kebidanan dan

layanan kebidanan rujukan :

1) Layanan kebidanan primer merupakan layanan bidan yang

sepenuhya menjadi tanggung jawab bidan.

2) Layanan kebidanan kolaborasi merupakan layanan bidan

sebagai anggota tim yang kegiatanya di lakukan secara

bersama atau sebagai salah satu urutan proses kegiatan

layanan.

3) Layanan kebidanan rujukan adalah layanan bidan dalam

rangka rujukan ke system pelayanan yang tinggi atau

sebaliknya bidan menerima rujukan dari dukun, juga layanan

horizontal ataupun ertikal ke profesi kesehatan lain.

Dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil

sebagaimana hak pasien pada umunya, kusmiati (2009)

menyebutkan ibu hamil juga mepunyai hak hak yang sama

dengan hak pasien antara lain :

1) Wanita berhak mendapatkan pelayanan kesehahatan yanag

koprenshif yang diberikan bermartabat dan dengan rasa

hormat.

2) Asuhan harus dapat di capai, di terima, terjangkau untuk

semua perempuan dan keluaga.

Page 37: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

25

3) wanita berhak meilihdan meutuskan tentang kesehatanya.

I. Tempat Pelayanan Antenatal Care (Anc)

Menurut depkes RI (2010) tepat pelayanan antenatal care

dapat besifat statis dan aktif meliputi:

a) Puskesmas atau puskesmas pembantu

b) Pondok bersalin desa

c) Posyandu

d) Rumah penduduk atau pada kunjungan rumah

e) Rumah sakit pemerintah atau swasta

f) Rumah sakit besalin

g) Tempat praktek swasta (bidan ataun dokter)

3. Tinjauan Tentang Pengetahuan

a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu

penglihatan, penciuman, rasa, dan raba (Notoatmodjo,2012).

Penelitian mengungkapkan bahwa sebelum orang

mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi

proses yang berurutan yaitu:

1) Awarenses kesadaran dimana orang tersebut menyadari

dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulasi

(objek)

Page 38: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

26

2) Interens (merasa tertarik) terhadap stimulasi / objek tertentu di

sini sikap objek sudah mulai timbul.

3) Evalution (menimbnag-nimbang) terhadap baik dan

setidaknya terhadap stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini

berarti sikap responden sudah tidak baik lagi

4) Trialdimana subjek sudah mulai melakukan sesuatu dengan

apa yang di kehendaki

5) Adopsi, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

b. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmidjo (2012) pengetahuan yang di cakup

dalam daerah kognitif mempunyai 6 tingkatan.

1) Tahu (know)

Tahu dapat diartikan sebagai memningat suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam

pengetahuan tingkat ini adala mengingat kembali (recall)

terhadap suatu spesifik dari seluru bahan yang pelajari atau

ransangan yang telah diterima.

2) Memahami (compre heension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

Page 39: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

27

3) Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi atau

kondisi real (sebenarnya).

4) Analisi (analysis)

Analisis adlah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu obejek kedalam komponen-komponen,

tetapi masi dalam suatu struktur organisaai tersebut dan masi

ada kaitananya satu sama lain.

5) Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk

meletakan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis

adalah suatu kemampuan uttuk menyusun formulasi baru dan

formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi yang diberikan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi

atau objek.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut wawan & dewi (2010), beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan, yaitu :

a) Faktor Internal

Page 40: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

28

1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang di berikan

seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke

arah cita cita tertentu yang menentukan manusia untuk

berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai

keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan dapat

mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku

seseorang akan pola hidup terutama dalam memotifasi

untuk sikap berperan serta dalam pembangunan. Pada

umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin

mudah menerima informasi pendidikan di perlukan untuk

mendapatkan informasi, misalnya, hal hal yang

menunjang kesehatan sehingga meningkatkan kualitas

hidup khusunya remaja dalam memperoleh informasi

tentang menstruasi

2. Pekerjaan

Pekerjaan dalam arti luas aktifitas utama yang di

lakukan manusia dalam arti sempit istilah pekerjaan di

gunakan untuk suatun nkerja menghasilkan uang bagi

seseorang dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering

di anggap sinonim dengan profesi. Jadi dapat di artikan

sebagai sesuatau yang keluarkan oleh seseorang sebagai

profesi sengaja di lakukan untuk mendapatkan

Page 41: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

29

penghasilan. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang

menyita waktu. Seseorang remaja yang dalam masa

pendidikannya juga harus bekerja untuk dapat

membiyayai studinya sehingga para remaj mempunyai

kesempatan yang lebih kecil untuk mendapatkan informasi

yang bermanfaat bagi derajat kesehatannya khususnya

tentang menstruasi. Hal ini dikarenakan waktu luang yang

ada di manfaatkan untuk bekerja untuk beristrahat.

3. Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat

di lahirkan sampai berulang tahun. Menurut hucklock

(2014) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang lebih matang dalam berfikir dan

bekrja semakin matang pula pemikiranya soal kesehatan

reproduksinya khususnya tentang menstruasi (Nursalam,

2013)

b) Faktor Eksternal

1. Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di

sekitar, manusia dan pengaruhnya yang dapat

mempengaruhi perkembngan dan perilaku orang atau

kelompok. Lingkungan bisa membuat pola pikir remaja

tentang menstruasi menjadi sesuatu yang menakutkan,

Page 42: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

30

tergantung bagaimana lingkungan memperlakukan remaja

tersebut.

2. Sosial budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat

dapat mempengaruhi dari sikap dan menerima kelompok

begitu pula tentang menstruasi itu sesuatu yang tabuh

untuk di bicarakan khususnya pada masyarakat yang adat

istiadatnya masih kental sehingga banyak mitos-mitos

yang bermunculan sehingga remaja merasa cemas ketika

menghadapi menstruasi.

d. Perkembangan Pengetahuan

Ilmu pengetahuan manusia mengalami beberapa periode

perkembangan dari waktu ke waktu sepanjang kehidupan

manusia di permukaan bumi ini. Proses yang terjadi mengikuti

kemajuan peradapan manusia dari zaman batu sampai zaman

modern dan sering disebut ―The Ways Of Thinking”.

Proses tahapan yaitu :

a) Periode trial and eror. Mausia melihat dan mendengar

sesuatu, lalu mulai berfikir dan timbul keinginan untuk

mencoba, tetapi gagal, kemudian mencoba lagi berkali-kali

dan akhirnya berhasil.

b) Periode authontyand traditio. Semua pemikiran dan pendapat

di jadikan norma-norma dan tradisi yang harus dilaksanakan

Page 43: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

31

oleh setiap orang bila seseorang melanggarnya, akan

dikenakan sangksi hukuman,baik moral maupun fisik.

c) Periode speculation and argumentation. Setiap pemikiran dan

pendapat mulai dibahas kebenaranya melalui spekulasi dan

adu argumentasi

d) Periode hypothesis and exeperimentation semua pemikiran

dan pendapat harus di analisis, di teliti, dan di uji kebenarnya

secara ilmiah (Chandra, 2012).

e. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat di lakukan dengan cara

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

akan diukur dari subyek penelitian atau responden. Kedalaman

pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita

sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas (nursalam, 2013). :

Tingkat pengetahuan baik bila skor > 75 %-100 %

Tingkat pengetahuan cukup bila skor 56%- 75 %

Tingkat pengetahuan kuranag bila skor 56%

B. Landasan Teori

Antenatal care merupakan kegiatan pengawasan wanita

hamil untuk menyiapkan ibu hmail sebaik baiknya baik fisik maupun

mental, serta menyelaatkan ibu dan bayi dalam kehamilan,

persalinan dan masa nifas (Depkes RI, 2015).

Page 44: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

32

Antenatal care adalah merupakan cara penting untuk

memonitoring kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan

ibu dan perkembangan bayi yang normal serta mengenali secara

dini penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan

yang di perlukan selain itu membina hubungan saling percaya

antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan

keluarga secara fisik emosional, dan logis untuk menghadapi

kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi (Hutari puji astuti

2012).

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan,

penciuman, rasa, dan raba (Notoatmodjo,2012).

Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek orang atau

peristiwa, Hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap

sesuatu. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak

sama dengan perilaku. Sikap adalah predisposis emosional yang

dipelajari untuk merespon secara konsisten terhadap suatu objek

(Ali, 2015). Sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan

(efeksi) pemikiran (kognitif), dan predisposisi tindakan (konasi)

seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya (Azwar,

2014). Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang di

alami oleh individu. Interaksi sosial mengandung arti lebih dari pada

Page 45: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

33

sekedar adanya kontak sosial dan hubungan antar individu sebagai

aggota kelompok sosial. Dalam interaksi sosial, terjadi hubungan

saling mempengaruhi di antara individu yang satu dengan yang

lainnya.

C. Kerangka Teori

Gambar 1. Kerangka konsep penelitian dimodifikasi dari teori Azwar

(2014), Kemenkes RI (2015), Notoatmodjo (2012).

Faktor yang

mempengaruhi

sikap

Faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan

1. Pengalaman

pribadi dan

pengetahuan

2. Kebudayaan

3. Orang yang di

anggap penting

4. Media massa

5. Institusi pendidikan

dan agama

6. Faktor emosi

dalam diri

1. Faktor internal.

Pendidikan

Pekerjaan

Umur

2. Faktor eksternal

Faktor lingkungan

Sosial budaya

Pelaksanaan standar

antenatal care

Page 46: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

34

D. Kerangka Konsep

Keterangan :

Variabel bebas : pengetahuan dan sikapbidan

Variabel terikat : pelaksanaan antenatal care10 T

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis Nol (Ho)

1. Tidak ada hubungan antara pengetahuan Bidan dalam penerapan

keteraturan standar antenatal care 10 T

2. Tidak ada hubungan antara sikap Bidan dalam penerapan

keteraturan standar antenatal care 10 T

Hipotesis Alternatif (Ha)

1. Ada hubungan antara pengetahuan bidan dengan penerapan

standar antenatal care.10 T

2. Ada hubungan antara sikap Bidan denganpenerapan standar

antenatal care10 T

Pengetahuan

Sikap

Pelaksanaanstandar

Antenatal care 10 T

Page 47: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan

rancangan cross sectional study yaitu suatu penelitian dimana observasi

dan pengumpulan data variabel bebas dan terikatnya dilakukan secara

bersama-sama atau sekaligus dengan menggunakan kuesioner

(Notoatmodjo, 2012).

Gambar 3.1 : Desain penelitianCross Sectional

Populasi (sampel)

Pengetahuan

Sikap

Baik

Kurang

Sikap Negatif

Sikap Positif

Melaksanakan

Standar ANC

10 T

Tidak

Melaksanakan

Standar ANC

10 T

Tidak

Melaksanakan

Standar ANC

10T

Melaksanakan

Standar ANC

10 T

Page 48: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

36

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan mulai dari tanggal 02 s/d 30

oktober di wilayah kerja puskesmas lambuya kabupaten kenawe

tahun 2017 .

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang

memberikan pelayanan kebidanan (pelayanan antenatal care) di

wilayah kerja puskesmas lambuya kabupaten konawe tahun 2017

sebanyak 32 orang.

2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara Total sampling

adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama

dengan populasi (Sulistyaningsih 2011). Sampel pada penelitian ini

adalah semua bidan yang memberikan pelayanan Antenatal Care

10 T di wilayah kerja puskesmas lambuya sebanyak 32 orang.

D. Identifikasi Variable Penelitian.

Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek

penelitian (Arikunto,2010). Dalam penelitian ini terdiri terdiri dari dua

variabel independent (bebas) dan variabel independent (Terikat).

1. Variabel Independent

Page 49: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

37

Variabelindependent adalah variabel yang nilainya

menentukan variabel lain. Dalam penelitian ini variabel

independentadalah Pengatahuan dan Sikap Bidan.

2. Variabel Dependent

Variabel dependentadalah variabel yang nilainya ditentukan

oleh variabel lain. Dalam penelitian ini variabel dependent adalah

keaktifan kader posyandu.

E. Defenisi Oprasional

1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui atau dijawab

oleh responden tentang standar Antenatal Care (ANC)

Skala yang dipakai : Ordinal

Bentuk Tes : Benar – Salah

Skor Tes : Benar 1 – Salah 0

Hasil Ukur : Pengetahuan baik jika presentase 76%-

100%, dan pengetahuan kurang jika

presentase ≤ 75% (Nursalam, 2003).

2. Sikap bidan

Sikap bidan yang di maksud dalam penelitian ini adalah

keramahan dan komunikasi bidan dalam melayani pasien

antenatal care.Pengukuran sikap bidan menggunakan skala

Likert. Dengan kriteria:

Skala yang dipakai : Ordinal

Page 50: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

38

Bentuk Tes : Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju dan

Sangat Tidak Setuju

Skor Tes : 1 – 4

Hasil Ukur : 1. Sikap Negatif jika nilai presentase

total skor kurang dari nilai median

2. Sikap positif jika total nilai

presentaseskor lebih dari nilai media

3. Pelaksanaan Standar Antenatal Care 10 T

Pelaksanaan standar antenatal care 10 T yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah keteraturan bidan dalam memeriksa pasien

yang diukur malalui 10 langkah keteraturan standar antenatal care

10 T.

Skala yang dipakai : Ordinal

Bentuk Tes : Melaksanakan – Tidak Melaksanakan

Skor Tes : Melaksanakan 1 – Tidak Melaksanakan 0

Hasil Ukur : 1. Tidak melaksanakan jika total nilai

skor kurang dari nilai 100

2. Melakukan jika total nilai skor adalah

100

F. Jenis Dan Sumber Data Penelitian

1. Jenis data

Page 51: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

39

Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dimana data primer adalah data yang di peroleh dari

responden dengan menggunakan kuesioner (daftar pertnyaan).

2. Instrumen penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden, penelitii

menggunakan lembaran kuesioner yang disusun secara

terstruktur berdasarkan teori dan berisikan pertanyaan yang harus

dijawab responden. Instrumen ini terdiri dari empat bagian yaitu

data demografi meliputi inisial nama, usia bidan, jenjang

pendidikan dan alamat. Bagian kedua kuesioner untuk tingkat

pengetahuan bidan berisi 15 pertanyaan tentang pelaksanaan

standar ANC 10 T. Penilaiaan untuk pernyataan positif tentang

pengetahuan menggunakan skal diskontiniu yaitu jika jawaban

benar mendapatkan nilai 1 dan jika jawaban salah mendapatkan

nilai 0 dan sebaliknya pertanyaan negatif tentang pengetahuan,

jika jawaban benar mendapatkan nilai 0 dan jika jawaban salah

mendapatkan nilai 1.

Bagian ketiga kuesioner ini berisi 15 butir pernyataan

tertutup tentang sikap bidan dalam melaksanakan standar ANC 10

T dan penilaiannya menggunakan skala Likert. Pernyataan yang

memiliki nilai positif adalah no.1,3,5,7,9,11,12,13,dan 15

sedangkan pernyataan yang memiliki nilai negatif adalah no

Page 52: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

40

2,4,6,8,10, dan 14. Penilaian untuk pernyataan posistif sikap bidan

tentang pelaksanaan standar ANC 10 T yaitu:

Sangat Setuju : 4

Setuju : 3

Tidak Setuju : 2

Sangat Tidak Setuju : 1

Sedangkan penilaian untuk peryataan negatif sikap bidan

tentang pelaksanaan standar ANC 10 T, yaitu:

Sangat Setuju : 1

Setuju : 2

Tidak Setuju : 3

Sangat Tidak Setuju : 4

Bagian ke-empat lembar kuesioner berisi 10 pertanyaan

tertutup yang di isi oleh bidan tentang pelaksanaan standar ANC

10 T menggunakan skala diskontiniu yaitu jika jawaban ya

melaksanakan mendapatkan nilai 1 dan jika jawaban tidak

melaksanakan mendapatkan nilai 0.

Page 53: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

41

G. Alur Penelitian

Alur penelitian di jelaskan sebagai berikut :

H. Pengolahan Dan Analisa Data

1) Pengolahan Data

Pengolahan data yang dilakukan dengan tahap sebagai

berikut :

a. Editing. Setelah data terkumpul maka dilakukan editing atau

penyuntingan lalu data dikelompokkan berdasarkan kelompok

masing – masing.

Bidan

Sampel

Bidan berjumlah 32 orang

Pengumpulan data

Analisi data

Pembahasan

kesimpulan

Page 54: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

42

b. Coding

Dilakukan untuk memindahkan pengolahan data yaitu

memberi kode pada daftar yang telah diisi untuk setiap jawaban

responden.

c. Skoring

Setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan

dengan tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam

bentuk angka-angka.

d. Tabulating

Adalah kegiatan memasukkan data-data hasil penelitian

kedalam tabel berdasarkan variabel yang diteliti.

2) Analisa Data

Analisis data yang digunakan dengan menggunakan

Komputer yaitu dengan menggunakan program komputer. Adapun

analisis data yang dilakukan adalah:

1. Univariat

Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi

frekuensi variabel dependen dan variabel independen.Variabell

tersebut diantaranya pengetahuan dan sikap bidan.Sedangkan

variabel dependennya (terikat) yaitu pelakasanaan standar

ANC 10 T.

Data diolah dan disajikan kemudian dipresentasekan dan dii

uraikan dalam bentuk tabel dengan menggunakan rumus:

Page 55: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

43

X = f x K

n

Keterangan :

f :Variabel yang diteliti

n : Jumlah sampel penelitian

K : Konstanta (100%)

X : Presentase hasil yang dicapai

2. Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan

antara variabel dependen dan independen yaitu hubungan

pengetahuan dan sikap bidan dalam melaksanakan standar

ANC 10 T di puskesmas Lambuya. Uji analisis yang dilakukan

yaitu uji Chi-Square, Regresi Logistic sederhana dan uji

korelasi dengan menggunakan derajat kepercayaan 95%

dengan α = 0,05%, sehingga jika nilai P (p value)< 0,05 berarti

hasil perhitungan statistik bermakna (signifikan) atau

menunjukan ada hubungan antara variabel dependen dengan

variabel independen dan apabila nilai P (p value) > 0,05 berarti

hasil perhitungan statistik tidak bermakna (tidak signifikan) atau

tidak ada hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen.

Page 56: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

44

Adapun rumus yang di gunakan untuk Chi-Square adalah :

∑(

)

Keterangan :

: Jumlah

: Statistik Chi Square hitung

: Nilai Frekuensi yang di observasi

: Nilai Frekuensi yang diharapkan

I. Etika Penelitian

Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk

setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak

yang diteliti (subyek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh

dampak hasil penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010).

Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapatkan rekomendasi

dari Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari, selanjutnya peneliti

mengajukan permohonan izin kepada kepalaPuskesmas Motui

Kecamatan Motui Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi

Tenggara untuk studi pendahuluan dan penelitian. Setelah mendapat

persetujuan barulah melakukan penelitian dengan memberikan

informed consent dan kesempatan pada responden (semua kader

posyandu) untuk menerima atau menolak menjadi responden, peneliti

menemui subyek yang akan dijadikan responden untuk menjelaskan

beberapa hal yang meliputi :

Page 57: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

45

1. Lembar Persetujuan (Informed consent)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan.Informed Consent tersebut diberikan sebelum penelitian

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Tujuan Informed Consent adalah agar subyek mengerti

maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya (Alimul,

2007).

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan

cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Alimul,

2007).

3. Kerahasiaan (Confidentialy)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan

dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang

akan dilaporkan pada hasil riset (Alimul, 2007).

Page 58: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Keadaan geografi

Wilayah puskesmas yaitu 139 km. Puskesmas Lambuya secara

geografis terletak dikelurahan Lambuya kecematan Lambuya yang

mempunyai satu kelurahan dan 9 Desa, sehingga dalam wilayah kerja

Lambuya mempunyai 10 Desa/Kelurahan. Adapun luas dan batas

wilayah kerja puskesmas Lambuya adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara dengan Puskesmas Uepai

2. Sebelah Timur dengan Puskesmas Tawangga

3. Sebelah selatan dengan Puskesmas Puriala

4. Sebelah Barat dengan puskesmas Unembute

Keadaan alam 100% dengan daratan sedang dan rendah

prasarana transportasi:70% jalan aspal, 30% jalan tanah. Mata

pencaharian pada umumnya petani 70%, PNS 25%, Pedagang 5%

Luas wilayah menurut Desa sangat beragam. Desa Waworaha

merupakan kecematan yang terluas yaitu 2500 HA atau 45%, dan

Desa wilayah terkecil yaitu Amberi 650 HA atau 1,2%.

2. Data demografi

a. Jumlah Penduduk :7.665 jiwa

b. Jumlah Kk : 212 jiwa

c. Jumlah Puskesmas : 1 buah

Page 59: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

47

d. Jumlah Puskesdes : 6 buah

e. Jumlah Desa : 9 desa

f. Jumlah Kelurahan : 1 kelurahan

Sumber (data puskesmas Lambuya 2016)

B. Prasarana

Sarana maupun fasilitas yang terdapat di wilayah kerja

puskesmas lambuya antara lain

1. Poli umum : 1 ruangan

2. Poli KIA/ KB : 1 ruangan

3. Poli gigi : 1 ruangan

4. Laboratorium : 1 ruangan

5. Apotik : 1 ruangan

6. Ruang PONED : 1 ruangan

7. Ruang IGD : 1 ruangan

8. Ruang rawat inap : 3 ruangan

9. Ruang imunisasi : 1 ruangan

10. Ruang gizi : 1 ruangan

11. Ruang pendaftaran : 1 ruanagn

12. Ruang MTBS : 1 ruangan

13. Ruang tata usaha : 1 ruangan

14. Ruang kepala puskesmas : 1 ruangan

Page 60: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

48

C. Tenaga

Jumlah tenaga yang terdapat di puskesmas lambuya

sebanyak 82 orang terdiri dari :

1. Jumlah PNS : 25 orang terdiri dari

Kepala puskesmas / dokter umum : 1 0rang

KTU : 1 orang

S1 kesmas : 2 orang

S1 keperawatan : 4 orang

DI Kebidanan : 5 0rang

DIII kebidanan : 3 orang

D IV Kebidanan : 4 orang

DIII keperawatan : 2 orang

DIII GIZI : 1 orang

DIII kesling : 2 orang

2. Jumlah petugas honorer 57 orang terdiri dari

Bidan : 24 orang

Perawat : 25 orang

DIII farmasi : 1 orang

Perawat gigi : 1 orang

S1 kesmas : 3 orang

Page 61: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

49

D. Hasil Penelitian

1. Karekteristik Data Penelitian

a) Umur Responden

Tabel 4.1 Frekuensi Umur Responden di wilayah kerja

Puskesmas Lambuya tahun 2017

Umur Frekuensi Persentase(%)

< 25 tahun 2 6,25%

25 – 40 tahun 20 62,5%

>40 tahun 10 31,25%

Jumlah 32 100%

Sumber: Data Primer diolah tahun 2017

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa umur

responden <25 tahun sebesar 6,25%, umur 25 – 40 tahun sebesar

62,5%, umur >40 tahun sebesar 31,25%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa proporsi terbesar responden di umur 25 – 40

tahun yaitu sebesar 62,5%.

Page 62: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

50

b) Pendidikan Responden

Tabel 4.2 Frekuensi Pendidikan Responden di wilayah kerja

Puskesmas Lambuya tahun 2017

Pendidikan Frekuensi Persentase(%)

D-I 5 15,63%

D-III 15 46,87%

D-IV 12 37,5%

Jumlah 32 100%

Sumber: Data Primer diolah tahun 2017

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa pendidikan

responden D-I sebesar 15,63% (5 orang), D-III sebesar 46,87% (15

orang), D-IV sebesar 37,5% (12 orang). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa responden sebagain besar berpendidikan D-III

atau sebanyak 15 orang (46,87%).

c) Masa Kerja Responden

Tabel 4.3 Frekuensi Pendidikan Responden di wilayah kerja

Puskesmas Lambuya tahun 2017

Masa Kerja Frekuensi Persentase(%)

<5 tahun 10 31,25%

≥ 5 tahun 22 68,75%

Jumlah 32 100%

Sumber: Data Primer diolah tahun 2017

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa responden

yang bekerja di bawah 5 tahun terdapat 10 orang (31,25%) dan

Page 63: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

51

responden yang bekerja ≥ 5 tahun terdapat 22 orang (68,75%).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden sebagain besar telah

bekerja rata-rata di atas 5 tahun.

2. Analisis Univariat

Analisis univariat dalam penelitian ini bertujuan untuk

menggambarkan hasil dari pengambilan data dari responden. Hal

yang di analisis univariat dalam penelitian ini yaitu mengenai

gambaran pengetahuan bidan tentang pelaksanaan standar ANC

10 T, sikap bidan tentang pelaksanaan standar ANC 10 T dan

gambaran pelaksanaan standar ANC 10 T.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuesioner dari 32 bidan yang melakukan pelaksanaan standar

antenatal care 10 T di wilayah puskesmas Lambuya. Penelitian ini

menggunakan dua variabel independen yiatu pengatehuan dan

sikap bidan bidan tentang ANC dan satu variabel dependen yaitu

pelaksanaan standar antenatal care 10 T.

Page 64: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

52

a) Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Pelaksanaan Standar ANC

10 T

Tebel 4.4 Hubungan pengetahuan bidan tentang pelaksanaan standar ANC

10 T di wilayah kerja Puskesmas Lambuya

Pengetahuan Bidan Frekuensi Persentase(%)

Baik 23 71,9%

Kurang 9 71,9%

Jumlah 32 100%

Sumber: Data primer diolah tahun 2017

Pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden

memiliki baik tentang pelaksanaan standar ANC yaitu sebesar

71,9% dan pengetahuan kurang sebesar 28,1%.

b) Hubungan Sikap Bidan Tentang Pelaksanaan ANC 10 T

Tebel 4.5 Hubungan Sikap bidan tentang pelaksanaan standar ANC 10 T di

wilayah kerja Puskesmas Lambuya

Sikap Bidan Frekuensi Persentase(%)

Positif 22 68,8%

Negatif 10 31,2%

Jumlah 32 100%

Sumber: Data primer diolah tahun 2017

Pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden memiliki

sikap positif tentang pelaksanaan standar ANC yaitu sebesar

68,8% dan sikap negative sebesar 31,2%.

Page 65: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

53

c) Pelaksanaan Standar ANC 10 T

Tebel 4.6 Pelaksanaan standar ANC 10 T di wilayah kerja Puskesmas

Lambuya

Kategori Pelaksanaan Frekuensi Persentase(%)

Melaksanakan 20 62,5%

Tidak Melaksanakan 12 37,5%

Jumlah 32 100%

Sumber: Data primer diolah tahun 2017

Pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa pelaksanaan standar

ANC pada kategori melaksanakan sebesar 62,5% dan tidak

melaksanakan sebesar 37,5%.

3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji

ada atau tidaknya hubungan antara variabel dependen dan

independen. Dalam penelitian ini untuk melihat ada atau tidaknya

hubungan antara variabel dependen dan independen, peneliti

menggunkana uji Chi-Square. Uji ini merupakan uji non-parametrik

dimana cukup sering digunakan dalam penelitian yang

menggunakan dua variabel.

a) Analisis Hubungan Pengetahuan Bidan dengan Pelaksanaan

Standar ANC 10 T antara variabel dependen dan independen.

Page 66: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

54

Tabel 4.7 Hasil uji korelasi antara pengetahuan bidan dengan pelaksanaan

standar ANC 10 T di wilayah kerja Puskesmas Lambuya

Pengetahuan

Pelaksanaan ANC 10 T

Total

n=32 PR

P-

Value Melaksanakan Tidak

Melaksanakan

n % n %

Baik 17 73,9 6 26,1 23 5,67 0,03

Kurang 3 33,3 6 66,7 9

Total 20 62,5 12 37,5 32

Berdasarkan tabel 4.7 di atas diperoleh hasil penelitian

bahwa dari 32 responden yang berpengetahuan baik tentang

standar pelaksanaan ANC 10 T sebagaian besar responden

melaksanakan ANC 10 T sebesar 17 responden (73,9%) dan

tidak melaksanakan ANC 10 T sebesar 6 responden (26,1%)

sedangkan dari responden yang berpengetahuan kurang

tentang pelaksanaan standar ANC 10 T sebagian besar

responden tidak melaksanakan standar ANC 10 T yaitu sebesar

6 responden (66,7%) dan sebanyak 3 responden melaksanakan

standar ANC 10 T (33,3%). Setelah dilakukan uji statistik (Chi-

Square) didapatkan nilai p-value sebesar 0,03 (p<0,05)

sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima

dan terbukti ada hubungan pengetahuan bidan tentang

pelaksanaan standar ANC 10 T di wilayah kerja puskesmas

Lambuya. Selain itu, pada tabel di atas dapat diketahui bahwa

nilai PR (Prevalensi Rasio) sebesar 5,6 artinya bahwa

Page 67: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

55

responden dengan pengetahuan baik akan 5,6 kalilebih besar

melaksanakan standar ANC 10 T dibanding dengan responden

yang berpengetahuan kurang.

b) Analisis Hubungan Sikap Bidan tentang Pelaksanaan Standar ANC

10 T di wilayah kerja Puskesmas Lambuya

Tabel 4.8 Hasil uji korelasi antara sikap bidan dengan pelaksanaan standar

ANC 10 T di wilayah kerja Puskesmas Lambuya

Sikap

Pelaksanaan ANC 10 t

Total

N=32 PR

P-

Value Melaksanakan Tidak

Melaksanakan

n % n %

Positif 17 77,3 5 22,7 22 7,98 0,01

Negatif 3 30,0 7 70,0 10

Total 20 62,5 12 37,5 32

Berdasarkan tabel 4.8 di atas diperoleh hasil penelitian

bahwa dari 32 responden yang bersikap positif tentang standar

pelaksanaan ANC 10 T sebagaian besar responden

melaksanakan ANC 10 T sebesar 17 responden (77,3%) dan

tidak melaksanakan ANC 10 T sebesar 5 responden (22,7%)

sedangkan dari responden yang bersikap negatif tentang

pelaksanaan standar ANC 10 T sebagian besar responden tidak

melaksanakan standar ANC 10 T yaitu sebesar 7 responden

(70%) dan sebanyak 3 responden melaksanakan standar ANC

10 T (30%). Setelah dilakukan uji statistik (Chi-Square)

didapatkan nilai p-value sebesar 0,01 (p<0,05) sehingga dapat

Page 68: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

56

diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti ada

hubungan sikap bidan tentang pelaksanaan standar ANC 10 T

di wilayah kerja puskesmas Lambuya. Selain itu, pada tabel di

atas dapat diketahui bahwa nilai PR (Prevalensi Rasio) sebesar

7,9 artinya bahwa responden dengan sikap positif 7,98 kali lebih

besarmelaksanakan standar ANC 10 T dibanding dengan

responden yang bersikap negatif.

E. Pembahasan

1. Hubungan Pengetahuan Bidan dengan Pelaksanaan Standar

ANC 10 T di wilayah Kerja Puskesmas Lambuya.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 7 di atas diperoleh

hasil penelitian bahwa dari 32 responden yang berpengetahuan

baik tentang standar pelaksanaan ANC 10 T sebagaian besar

responden melaksanakan ANC 10 T sebesar 17 responden

(73,9%) dan tidak melaksanakan ANC 10 T sebesar 6 responden

(26,1%) sedangkan dari responden yang berpengetahuan kurang

tentang pelaksanaan standar ANC 10 T sebagian besar responden

tidak melaksanakan standar ANC 10 T yaitu sebesar 6 responden

(66,7%) dan sebanyak 3 responden melaksanakan standar ANC 10

T (33,3%). Setelah dilakukan uji statistik (Chi-Square) didapatkan

nilai p-value sebesar 0,03 (p<0,05) sehingga dapat diketahui bahwa

hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti ada hubungan

Page 69: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

57

pengetahuan bidan tentang pelaksanaan standar ANC 10 T di

wilayah kerja puskesmas Lambuya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Notoatmojo (2007), pengetahuan sangat erat kaitannya

dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas

pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seseorang

yang berpendidikan rendah tidak mutlak berarti berpengetahuan

rendah juga. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak hanya bisa

diperoleh pada jenjang pendidikan formal, akan tetapi juga dapat

diperolah pada pendidikan non-formal. Pengetahuan menjadi

landasan penting untuk menentukan suatu tindakan. Pengetahuan,

sikap dan perilaku seseorang akan kesehatan merupakan faktor

yang menentukan dalam mengambil suatu keputusan. Semakin

tinggi tingkat pengetahuan seseorang semakin baik pula seseorang

mampu bertindak dan mengambil keputusan yang terbaik baginya.

Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh

Anisah (2010), diperoleh hasil bahwa dari 30 responden yang

diteliti, terdapat 13 responden (56,5%) memiliki pengetahuan

dengan kategorik baik dan melaksanakan 10 T pada asuhan

kehamilan, sedangkan 10 responden (43,5%) memiliki

pengetahuan dengan kategori baik namun tidak melaksanakan 10

T pada asuhan kehamilan dengan p = 0,045 < 0,05, hal ini

disebapkan oleh karena bidan telah mendapatkan informasi

Page 70: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

58

tentang 10 T pada saat mengikuti seminar-seminar, membaca

buku, membaca internet sehingga bidan termotivasi untuk

meningkatkan informasi lebih mendalam tentang Standar ANC 10

T.

Menurut peneliti, pengetahuan yang dimiliki oleh bidan

berhubungan dengan pelaksanaan ANC 10 T ,dimana dari hasil

penelitian diperoleh bahwa sebagian besar bidan yang

berpengetahuan baik melaksanakan ANC 10 T. Hal ini disebapkan

karena bidan telah memiliki pengetahuan yang baik melalui jenjang

pendidikan yang telah dilalui bidan, yang sebagian besar

berpendidikan D-III, dimana semakin tinggi pendidikannya semakin

baik pula pengetahuan yang dimilikinya dalam melaksanakan

standar ANC 10 T dan ini juga telah di dukung oleh penelitian yang

pernah dilakukan oleh Murti, B. (2013). Secara garis besar

berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan

pengetahuan bidan berhubungan erat dengan pelaksanaan standar

ANC 10 T.

2. Hubungan Sikap Bidan dengan Pelaksanaan Standar ANC 10 T

di wilayah kerja Puskesmas Lambuya

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 8 di atas diperoleh

hasil penelitian bahwa dari 32 responden yang bersikap positif

tentang standar pelaksanaan ANC 10 T sebagaian besar

responden melaksanakan ANC 10 T sebesar 17 responden

Page 71: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

59

(77,3%) dan tidak melaksanakan ANC 10 T sebesar 5 responden

(22,7%) sedangkan dari responden yang bersikap negatif tentang

pelaksanaan standar ANC 10 T sebagian besar responden tidak

melaksanakan standar ANC 10 T yaitu sebesar 7 responden (70%)

dan sebanyak 3 responden melaksanakan standar ANC 10 T

(30%). Setelah dilakukan uji statistik (Chi-Square) didapatkan nilai

p-value sebesar 0,01 (p<0,05) sehingga dapat diketahui bahwa

hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti ada hubungan sikap bidan

tentang pelaksanaan standar ANC 10 T di wilayah kerja puskesmas

Lambuya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan toeri yang dikemukakan

oleh Wawan, A (2010) bahwa adanya kecenderungan pengalaman

yang kurang baik akan berusaha untuk dilupakan, namun jika

pengalaman terhadap objek itu menyenangkan, maka secara

psikologi akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas

dalam emosi kejiwaannya dan akhirnya dapat membentuk sikap

positif dalam hidupnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh

Anisah (2010), diperoleh hasil bahwa dari 30 responden yang

diteliti, terdapat 8 responden (53,3%) memiliki sikap positif dan

melaksanakan 10 T pada asuhan kehamilan, sedangkan 7

responden (46,7%) memiliki memiliki sikap positif dan tidak

melaksanakan 10 T pada asuhan kehamilan dengan p = 0,023

Page 72: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

60

<0,05, hal ini disebapkan oleh karena bidan memiliki pengalaman

baik dan menyenangkan tentang pelaksanaan standar ANC 10 T

sehingga bidan lebih terampil dan tekun dalam melaksanakan

standar ANC 10 T.

Menurut peneliti, sikap yang dimiliki oleh bidan berhubungan

dengan pelaksanaan ANC 10 T ,dimana dari hasil penelitian

diperoleh bahwa sebagian besar bidan yang bersikap positif

melaksanakan ANC 10 T. Hal ini disebapkan karena bidan memiliki

pengalaman yang menyenangkan dalam melaksanakan standar

ANC 10 T dan ini juga telah di dukung oleh penelitian yang pernah

dilakukan oleh Anisah (2010). Secara garis besar berdasarkan

penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan sikap bidan

berhubungan erat dengan pelaksanaan standar ANC 10 T.

Page 73: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan

pengetahuan dan sikap bidan dalam melaksanakan standar ANC 10 T di

wilyah kerja Puskesmas Lambuya dengan jumlah responden sebanyak 32

responden diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Bidan yang berpengetahuan baik lebih banyak yaitu sebesar 71,9%

dibanding bidan yang berpengetahuan kurang.

2. Bidan dengan sikap positif lebih banyak yaitu sebesar 68,8%

dibanding bidan dengan sikap negatif.

3. Bidan yang melaksanakan standar ANC 10 T lebih banyak yaitu

sebesar 62,5% dibanding bidan yang tidak melaksanakan standar

ANC 10 T.

4. Terdapat hubungan pengetahuan bidan tentang pelaksanaan

standar ANC 10 T di wilayah kerja Puskesmas Lambuya, dengan

nilai p = 0,03 (p<0,05).

5. Terdapat hubungan sikap bidan tentang pelaksanaan standar ANC

10 T di wilayah kerja Puskesmas Lambuya, dengan nilai p = 0,01

(p<0,05).

Page 74: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

62

B. Saran

1. Bagi bidan sebagai pelaksana dalam melakukan standar antenatal

care 10 T, sebaiknya mengaplikasikan ilmu yang telah dimiliki agar

tidak terjadi ketimpangan dalam melaksanakan tugas dan tidak

merugikan pihak lain.

2. Setiap instansi terkait (Dinkes khususnya Kesga, Kapus, dan Bikor)

selalu memberikan arahan dan motivasi kepada bidan-bidan yang

ada di wilayah kerja masing-masing agar melaksanakan pelayanan

standar ANC 10 T.

3. Bagi peneliti selanjutnya jika ingin melakukan penelitian yang

sejenis disarankan menambah variabel seperti tindakan bidan atau

kunjungan ibu hamil di wilayah kerja yang bersangkutan.

Page 75: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

DAFTAR PUSTAKA Ai, Yeyeh. (2009). Diklat asuhan kebidanan I (kehamilan). Jak-Tim : cv. Transmedia. Aditama. (2013). Sikap ilmiah dan kritik kebudayaan.jogjakarta :

nuha medika Azwar,2014, sikap manusia, teori dan pengukurannya.yokyakarta Pustaka belajar. Bartini, istri, 2012. Asuhan kebidanan pada pada ibu hamil. Yogyakarta:

Nuha medika Budiarto, E.2012. Biostatistik Untuk KedokteranDan Kesehatan

Masyarakat. Jakarta. EGC Bobak, 2008. Keperawatan Maternitas. Jakarta. EGC

Chandra, B.,2012. Metode penelitian. Jakarta :EGC

Depkes RI.2011. Glosarium Data Dan Informasi Kesehatan. November 20,2011.www.depkes.go.id/downloads/publikasi/glosarium%2022006.pdf. Di akses april 2017

Dinkes sultra, 2016. Profil kesehatan sulawesi tenggara tahun 2015. Kendari: Dinkes sultra.

Depkes RI, 2015Pedoman Pelayanan Antenatal Di Tingkat Pelayanan

Dasar Di Puskesmas. Jakarta. Di april 2017 Depkes, 2010. Ibu Selamat Bayi Sehat, Suami Siaga.

http//depkes.go.id/Indeks/`php/berita/press-79ibu-selamat-bayi-sehat-suami-siaga-Html. Di akses maret 2017.

Iman,(2010). Teori Dan Sikap Dan Perilaku Kesehatan yogyakarta :

Nuha medika. Kusmiati, Juni Dkk. 2008. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil)

Yogyakarta : Nuha Medika. Lauderlmilk, Bobak dan Jensen, Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC Murti, B. 2013. Desain Dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif

Dan Kualitatif Di Bidang Kesehatan, Yogyakarta : UGM Press

Page 76: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

Noor, m., Noor, 2014. Komunitas kebidanan. Jakarta : EGC

Notoatmodjo, 2012. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Renika cipta

Nursalam, 2013. Pendekatan Praktis Metode Riset Keperawatanjakarta : perpustakaan nasional RI

Prasetyawati, Arista Eka. (2010) Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan) Yogyakarta: Nuha Medika. Rukiah, A.Y. (2013) Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Cv. Transmedia Info Medika Rina, 2013. Buku saku persalinan. Jakarta : EGC. Ramdian, nurul.2010Hubungan pengetahuan dan sikap ibu di RSIA kumala siwi pecegaan jepara. Skripsi AKBID islam al- hikma jepara Saifuddin, 2012. Buku Acuan Kebidanan Pelayanan Kesehatan Maternal

Dan Neonatal.Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo

Trisnawati, Friska, (2012). Asuhan Kebidanan. Jakarta : PT. Prestasi

Pustaka Raya . Tura, 2010. Asuhan Kehamilan Ibu Hamil. Bandung : pustaka cendikia Utama. Wati, Ikapantika. 2012. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan) Yogyakarta : Nuha Medika Wawam dan dewi.(2010). Teori Pengukuran Pengetahuan dan Sikap

jakarta : PT. prestasi pustaka raya Wawan, A. (2010). Teoru dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika

Page 77: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

Output SPSS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pengetahuan

Bidan

Sikap Bidan Pelaksanaan

ANC 10 T

N 32 32 32

Normal Parametersa,b Mean 79.81 87.81 92.50

Std. Deviation 8.034 5.828 10.776

Most Extreme

Differences

Absolute .228 .226 .382

Positive .178 .109 .243

Negative -.228 -.226 -.382

Kolmogorov-Smirnov Z 1.290 1.277 2.160

Asymp. Sig. (2-tailed) .072 .077 .065

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Statistics

Pengetahuan Bidan Sikap Bidan Pelaksanaan ANC

10 T

N Valid 32 32 32

Missing 0 0 0

Median 80.00 88.00 100.00

Minimum 60 70 70

Maximum 93 95 100

Pengetahuan Bidan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 23 71.9 71.9 71.9

Kurang 9 28.1 28.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

Sikap Bidan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Positif 22 68.8 68.8 68.8

Negatif 10 31.3 31.3 100.0

Total 32 100.0 100.0

Page 78: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

Pelaksanaan ANC 10 T

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Melaksanakan 20 62.5 62.5 62.5

Tidak Melaksanakan 12 37.5 37.5 100.0

Total 32 100.0 100.0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan Bidan *

Pelaksanaan ANC 10 T 32 100.0% 0 0.0% 32 100.0%

Pengetahuan Bidan * Pelaksanaan ANC 10 T Crosstabulation

Pelaksanaan ANC 10 T Total

Melaksanakan Tidak

Melaksanakan

Pengetahuan

Bidan

Baik

Count 17 6 23

% within

Pengetahuan

Bidan

73.9% 26.1% 100.0%

Residual 2.6 -2.6

Kurang

Count 3 6 9

% within

Pengetahuan

Bidan

33.3% 66.7% 100.0%

Residual -2.6 2.6

Total

Count 20 12 32

% within

Pengetahuan

Bidan

62.5% 37.5% 100.0%

Page 79: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 4.545a 1 .033

Continuity

Correctionb 2.978 1 .084

Likelihood Ratio 4.480 1 .034

Fisher's Exact Test .049 .043

Linear-by-Linear

Association 4.403 1 .036

N of Valid Cases 32

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

3.38.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pengetahuan Bidan

(Baik / Kurang) 5.667 1.067 30.085

For cohort Pelaksanaan ANC 10 T

= Melaksanakan 2.217 .853 5.764

For cohort Pelaksanaan ANC 10 T

= Tidak Melaksanakan .391 .171 .896

N of Valid Cases 32

Page 80: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Sikap Bidan *

Pelaksanaan ANC 10 T 32 100.0% 0 0.0% 32 100.0%

Sikap Bidan * Pelaksanaan ANC 10 T Crosstabulation

Pelaksanaan ANC 10 T Total

Melaksanakan Tidak

Melaksanakan

Sikap

Bidan

Positif

Count 17 5 22

% within Sikap Bidan 77.3% 22.7% 100.0%

% within

Pelaksanaan ANC 10

T

85.0% 41.7% 68.8%

Negatif

Count 3 7 10

% within Sikap Bidan 30.0% 70.0% 100.0%

% within

Pelaksanaan ANC 10

T

15.0% 58.3% 31.2%

Total

Count 20 12 32

% within Sikap Bidan 62.5% 37.5% 100.0%

% within

Pelaksanaan ANC 10

T

100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 6.555a 1 .010

Continuity

Correctionb 4.693 1 .030

Likelihood Ratio 6.541 1 .011

Fisher's Exact Test .018 .016

Linear-by-Linear

Association 6.350 1 .012

N of Valid Cases 32

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

3.75.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 81: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

Pengetahua

n Bidan

Pelaksanaan

ANC 10 T

Spearman's rho

Pengetahuan

Bidan

Correlation

Coefficient 1.000 .377*

Sig. (2-tailed) . .033

N 32 32

Pelaksanaan ANC

10 T

Correlation

Coefficient .377* 1.000

Sig. (2-tailed) .033 .

N 32 32

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

Pelaksanaan

ANC 10 T

Sikap

Bidan

Spearman's rho

Pelaksanaan

ANC 10 T

Correlation

Coefficient 1.000 .453**

Sig. (2-tailed) . .009

N 32 32

Sikap Bidan

Correlation

Coefficient .453** 1.000

Sig. (2-tailed) .009 .

N 32 32

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Sikap Bidan (Positif

/ Negatif) 7.933 1.478 42.581

For cohort Pelaksanaan ANC 10 T

= Melaksanakan 2.576 .973 6.819

For cohort Pelaksanaan ANC 10 T

= Tidak Melaksanakan .325 .136 .776

N of Valid Cases 32

Page 82: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

LEMBARAN KOESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM MELAKSANAKAN

STANDAR ANTENATAL CARE 10 T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

LAMBUYA TAHUN 2017

A. Identitas Responden

Nama :

Umur :

Alamat :

B. Pengetahuan Bidan

No Pernyataan benar salah

1. Antenatal care adalah kunjungan pemeriksaan ibu hamil ke

fasilitas kesehatan

2. antenatal care bertujuan memantau perkembangan kehamilan

3. Tujuan pemeriksaan kehamilan adalah untuk mengetahui

kondisi kesehatan ibu hamil

4. Sebaiknya pemeriksaan kehamilan di mulai dari umur

kehamilan 14 minggu

5. Antenatal care secara teratur yaitu 1 kali trimester 1, 1 kali

trimester 2, 2 kali trimester 3.

6. Mengomsumsi tablet zat besi selam hamil untuk mencegah

terjadinya anemia dalam kehamilan

7. Tanda bahaya kehamilan yaitu mual muntah terus menerus

8. Pada kunjungan trimester pertama bidan membina hubungan

saling percaya antar bidan dan ibu hamil

9. Pada trimester pertama bidan memberikan informasi tentang

perilaku yang seHat (gizi, latihan dan kebersihana, istrhat dan

lain sebagainya)

10. Pada trimester ke2 bidan melakukan kewaspadaan khusus

tentang preklamsia.

11. Pada trimester 3 awal umur kehamilan 28-36 minggu bidan

melakukan palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada

Page 83: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

kehamilam ganda

12. Pada trimester 3 akhir umur kehamilan 36 minggu bidan

mendeteksi letak bayi tidak normal atau kondisi laian yang

memerlukan kelahiran di RS

13. Dengan keteraturan antenatal care maka akan memulai

persiapan kesiapan kelahiran bayi dan persiapan untuk

menghadapi komplikasi

14. Dengan pemeriksaan antenatal care yang rutin maka

mempersiapkan persalinan cukup bulan.

15 Dengan pemeriksaan antenatal care ibu dapat merencenakan

siapa penolong persalinanya

C. Sikap Bidan

Berilah tanda contreng ( √ ) pada salah satu pernyataan yang dianggap benar !

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1. Pemeriksaan antenatal care harus dilakukan untuk

mensukseskan program penurunan AKI

2. Pelaksanaan pemeriksaan antenatal care hanya

membuat terlambat bidan melaksanakan pekerjaan

lainnya

3. Di tempat tinggal ibu hamil bidan akan melakukan

penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan.

4. Bidan bukan penentu utama terlaksananya antenatal

care

5. Pemeriksaan HB darah di lakukan setelah timbul

tanda bahaya kehamilan

6. Bidan hanya melakukan pemeriksaan ANC pada ibu

Page 84: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

hamil yang terlihat tanda bahaya kehamilan dari

fisiknya

7. antenatal dilakukan walaupun tidak ada sosialisasi

dari atasan

8. Antenatal care bukan merupakan prosedur yang

harus dilaksanakan oleh bidan meski terkacup dalam

asuhan kehamilan normal

9. Pemeriksaan antenatal care tidak hanya dilakukan

oleh bidan yang telah mengikuti pelatihan

10. Antenatal care memperlambat prosedur

pemeriksaan lainya yang dilakukan pada ibu hamil

11. Komplikasi yang terjadi pada ibu hamil merupakan

tanggung jawaba dari petugas kesehatan (bidan)

12. Sewaktu melakukan pemeriksaan kunjungan

Antenatal care bidan harus melakukan pemeriksaan

sesuai prosedur yang lengkap

13. Pemeriksaan antenatal care sepenuhnya di

serahkan oleh bidan

14. Informasi perkembangan kehamilan hanya dapat di

peroleh dari bidan.

15. Sebelum melakukan pemeriksaan antenatal care

sebaiknya bidan memberikan penjelasan tentang

antenatal care

Page 85: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya

LEMBARAN TINDAKAN PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM MELAKSANAKAN

STANDAR ANTENATAL CARE 10 T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

LAMBUYA TAHUN 2017

A. Identitas Responden

Nama :

Umur :

Alamat :

C. Pelaksanaan bidan

NO STANDAR ANTENATAL CARE 10 T

Melaksanakan Tidak Melaksanakan

1. Timbang berat badan

2. Ukur tekanan darah

3. Nilai status gizi

4. Ukur tinggi fundus uteri

5. Tentukan presentasi janin dan

denyut jantung janin

6. Skrining status imunisasi tetanus

dan berikan imunisasi tetanus toxoid

(TT)

7. Pemberian tableT zat besi minimal

90 tablet

8. Tes Laboratorium

9. Tata laksana

10. Temu wawancara

Page 86: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya
Page 87: New HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/20/1/MARPUA (P00312016080... · 2018. 8. 26. · Antenatal Care 10 T Di Wilayah Puskesmas Lambuya