NCP Kelompok
-
Upload
pratiwi-wulan-dhari -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of NCP Kelompok
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN SKIZOFRENIA TAK TERINCI DENGAN RPK
DI WISMA BIMA RS JIWA GRHASIA YOGYAKARTA
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Tugas Individu
Stase Praktek Keperawatan Jiwa
Disusun oleh :
Riza Agustina Fadzilah 14/376814/KU/17543
Rizky Junitasari 14/376815/KU/17544
Pratiwi Wulan Dhari 14/376816/KU/17545
Dian Ambar Kusuma 14/376817/KU/17546
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
PENGKAJIAN KEPERAWATAN BERDASAR ISDA
A. Identifikasi
Kamar/ ruang : Bima
Tgl Masuk RS : 30 november 2015
No Rekam Medis: 00.45.064
Nama inisial klien: Tn T
Umur : 40 tahun
Alamat : Gondolayu Lor, Cokrokusuman Baru, Cokrodiningratan, YK
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan: Belum Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Sempat parkir, membantu orangtua di warung
Tanggal pengkajian: 1 Desember 2015
Waktu pengkajian : 08.00 WIB
B. Data Medik
Diagnosa Medis: Skizofrenia tak terinci
C. Alasan Masuk RS: Mudah marah, mengganggu tetangga
D. Riwayat Penyakit Dahulu: Pernah dirawat di puri nirmala 2x, terakhir di grhasia tahun
2010, riwayat kejang saat anak-anak
E. Riwayat Kesehatan Sekarang: Putus obat 2,5 bulan, menolak minum obat karena tidak
merasa sakit,1 minggu SMRS terjadi peningkatan gejala kepala: sulit tidur, mudah marah,
menganggu tetangga
F. Keluhan Utama saat pengkajian: mondar-mandir, tidak terbuka, labil
G. Pengkajian TTV
1. Tekanan darah: 138/113 mmHg
2. Nadi/ denyut jantung: 119x/ menit
3. Pernafasan: 24x/menit
4. Suhu tubuh: 36,5oC
H. Pengkajian berat badan
1. BB saat ini: 43 kg, tinggi: 155 cm, BBI: 17,9 (Gizi Buruk)
I. Pengkajian keamanan
Penurunan kesadaran: tidak
Injuri/ trauma: tidak
Luka: tidak
Fraktur: tidak
Alergi: tidak
Gangguan keseimbangan: tidak
Masalah sensori: tidak
Penurunan koordinasi otot: tidak
Kelemahan ekstremitas:tidak
Pingsan : tidak
Masalah psikologis: ya, marah – marah tanpa sebab
Perdarahan: tidak
Penggunaan alat bantu: tidak
Dehidrasia: tidak
J. Pengkajian fungsi tubuuh
1. Sistem gastrointestinal
Masalah menelan: tidak
Masalah BAB: tidak
Mual : tidak
Muntah: tidak
Anoreksia: tidak
Masalah rongga mulut: tidak
Masalah gigi: tidak
2. Sistem perkemihan
Frekuensi: 4 – 5 kali/ hari
Hesitensi: tidak
Retensi: tidak
Inkontinensia: tidak
Enuresis: tidak
K. Pengkajian aktivitas, tidur dan pergerakan
1. Istirahat
Masalah tidur: tidak
Masalah dalam aktifitas: tidak
Masalah pergerakan: tidak
Imobilisasi: tidak
L. Pengkajian rasa nyaman
1. Nyeri: tidak
2. Gatal: tidak
M. Pengkajian kulit dan integritas jaringan
1. Kulit
Adanya perubahan warna kulit: tidak
Adanya perubahan elastisitas kulit/turgor: tidak
2. Jaringan: tidak
3. Muskuloskeletal:
Kelemahan: tidak
Penyakit tulang: tidak
N. Pengkajian Nutrisi
Pola makan: teratur
Sikap makan: positif
Alergi pada makanan: tidak
Malnutrisi: tidak
O. Pengkajian konsep diri
Gambaran diri: ps menerima dirinya dengan baik
Ideal diri: ps ingin segera menikah
Harga diri: ps malu karena belum menikah
Penampilan peran: sesuai dengan usia
Identitas diri: ps mengakui dirinya sebagai laki-laki dan taat beribadah
P. Pengkajian persepsi dan kognitif
1. Kognitif:
Komunikasi lambat: Tidak
Komunikasi yang buruk: Tidak
Sulit bicara: tidak
Kesulitan dalam konsentrasi: tidak
Koping yang digunakan saat ada masalah: marah
Gangguan proses berpikir: Tidak
2. Persepsi klien tentang penyakit yang dirasakan (insight diri): derajat 1
Q. Pengkajian spiritual, value dan religious
Masalah dengan arti dan tujuan hidup dengan diri: tidak
Masalah kepercayaan ritual religious: tidak
Gaya hidup ketergantungan: tidak
Tingkah laku tidak konsisten dengan nilai: tidak
Masalah prinsip moral:Ya, marah-marah dan ketus
R. Pengkajian tingkah laku
Perawatan diri: tidak ada masalah
Perilaku menghindar: tidak
Tingkah laku terkait perawatan kesehatan: ya, menyangkal penyakitnya
Tingkah laku tidak patuh: ya, putus obat 2,5 tahun
Tingkah laku merusak: ya, menganggu tetangga
Tingkah laku aneh: ya, mondar-mandir
Tingkah laku berlebihan: tidak
Tingkah laku berhubungan dengan orang lain: tidak ada
Diagnosa resiko:
Terkait merokok: Ya, pasien merokok
Perilaku kekerasan: ada
S. Pengkajian seksualitas
Perubahan fungsi seksual: belum menikah
T. Pengkajian sosial
Disfungsi interaksi: tidak
Respon berinteraksi: baik
Perasaan negative saat interaksi: tidak
Terisolasi secara fisik/ sosial: tidak
Melaporkan keterasingan: tidak
Masalah dalam hubungan: tidak
Tingkah laku berespon pada perubahan: ya
Masalah dalam peran: tidak
U. Genogram
NURSING CARE PLAN
Hari/
Tgl
Dx Keperawatan NOC NIC Implementasi Evaluasi
Selas
a
1/12/
15
Risk for other –
directed violence
Faktor resiko
- Impulsivene
ss
- Pattern other
directed
violence
- Pattern of
threatening
violence
Agitation level
Setelah dilakukan perawatan
selama 3 x 8 jam tingkat
perilaku merusak dapat
dikurangi dengan indicator :
Indikator Awa
l
targe
t
Kesulitan
memberikan
informasi
2 4
Kelelahan 3 4
Pergerakan
berulang
2 4
Ketidakstabil
an emosi
2 4
Behavior
management
Aktifitas:
Mempertahankan
tanggung jawab
pasien untuk
perilakunya
Mengkomunikasikan
harapan perilaku
pasien
Melibatkan keluarga
Menghindari
berdebat dengan
pasien
Memberi pujian bila
pasien mampu
mengontrol diri
Mempertahankan
Selasa, 1 desember
2015
07.00 :
Membaca rekam
medis klien,
Mengeksporasi
fantasi, perasaaan
dan ketakutan diri,
Memastikan
kesiapan perawat
dan pasien untuk
berinteraksi.
08.00 :
Mengkaji kondisi
pasien hari ini
Mengkaji perilaku
kekerasan yang
dilakukan
S : -
O :
Pasien meminta korek
dengan ketus.
Pasien terlihat melotot
saat berbicara
TTV
TD 138/113
Nadi 119x
A : masalah Risk for
other – directed violence
P : melakukan
komunikasi terapeutik
berkaitan dengan harapan
dari perilaku pasien
jadwal kegiatan rutin
Menggunakan nada
bicara lemah lembut
12.00 :
Mengobservasi
perilaku makan
psien
13.00
Mengobservasi
perilaku istirahat
pasien
Rabu, 2 des 2015
08.00 :
Mengkaji kondisi
pasien hari ini
Mengkaji perilaku
kekerasan yang
dilakukan
12.00 :
Mengobservasi
perilaku makan
pasien
13.00
Mengobservasi
perilaku istirahat
S : -
O :
Pasien meminta korek
dengan ketus.
Pasien masih belum
mau terbuka
TTV
TD 135/110
Nadi 117x
A : masalah Risk for
other – directed violence
P : melakukan
komunikasi terapeutik
berkaitan dengan harapan
pasien dari perilaku pasien
Ineffective coping
Berhubungan
dengan :
- Inadekuat
kesempatan
untuk
menghadapi
stressor
Coping
Setelah dilakukan perawatan
selama 3 x 8 koping pasien dpt
meningkat dengan indicator :
Indikator Awal targe
t
Mengidenti
fikasi pola
koping
yang tidak
efektif
2 4
Mengidenti
fikasi pola
koping
yang efektif
2 4
Menyataka
n control
emosi
2 4
Penggunaan
perilaku
untuk
2 4
Manajemen marah
Aktifitas :
BHSP
Menentukan harapan
perilaku terhadap
ekspresi marah,
memberikan tingkat
fungsi kognitif dan
fisik pasien
Membatasi akses
terhadap situasi yang
menekan sampai
pasien mampu untuk
mengekspresikan
marah pada perilaku
adaptif
Memonitor potensi
perilaku merusak dan
mengintervensinya
Menjaga kekerasan
pada fisik terhadap
Selasa, 1 desember
2015
07.00 :
Membaca rekam
medis klien,
Mengeksporasi
fantasi, perasaaan
dan ketakutan diri,
Memastikan
kesiapan perawat
dan pasien untuk
berinteraksi.
08.00 :
BHSP
Mengkaji kondisi
pasien hari ini
09.00 :
Menentukan harapan
perilaku terhadap
ekspresi marah,
memberikan tingkat
S : -
O :
Terlihat marah
Emosi labil
Koping tidak efektif
A : masalah
ineffective coping
P : mendukung aktivitas
intens dan mengedukasi
pengurangan emosi
mengurangi
stress
Penggunaan
strategi
koping
yang efektif
2 4
diri sendiri ataupun
orang lain ketika
marah
Mendukung aktivitas
yang intens (berolah
raga, memukul
bantal)
Mengedukasi untuk
mengurangi emosi
(aktivitas, tehnik
relaksasi, menulis
diary, tehnik
distraksi)
Membantu pasien
untuk
mengidentifikasi
sumber marah,
kegunaan marah itu
apa, konsekuensi
marah, stategi
rencana untuk
mengurangi marah.
fungsi kognitif dan
fisik pasien
Membantu pasien
untuk
mengidentifikasi
sumber marah,
kegunaan marah itu
apa, konsekuensi
marah, stategi
rencana untuk
mengurangi marah.
Memonitor potensi
perilaku merusak
dan
mengintervensinya
Memberikan pujian
ketika pasien mampu
mengurangi marah
Rabu, 2 des 2015
08.00 :
BHSP
Mengkaji kondisi
pasien hari ini
13.00 :
Menentukan
harapan perilaku
terhadap ekspresi
marah, memberikan
tingkat fungsi
kognitif dan fisik
pasien
Membantu pasien
untuk
mengidentifikasi
sumber marah,
kegunaan marah itu
apa, konsekuensi
S : -
O :
Emosi cenderung
stabil
Koping tidak efektif
A : masalah
ineffective coping
P : mendukung aktivitas
intens dan mengedukasi
pengurangan emosi
marah, stategi
rencana untuk
mengurangi marah.
Memonitor potensi
perilaku merusak
dan
mengintervensinya
Wandering
Berhubungan
dengan :
- Gangguan
psikologis
Anxiety level
Setelah dilakukan perawatan
selama 3 x 7 jam tingkat
kecemasan pasien dapat
menurun dengan indicator:
Indikator Awa
l
targe
t
Meluapkan
kemarahan
3 5
Masalah
perilaku
2 4
Irritabilitas 3 5
Kesulitan
memecahkan
masalah
2 4
Anxiety reduction
Aktivitas :
Menggunakan
pendekatan yang
tenang
Mencoba untuk
memahami situasi
pasien stress
Menyatakan dengan
jelas harapan dari
perilaku pasien
Mendengarkan
dengan penuh
perhatian
Mendorong pasie
Selasa, 1 desember
2015
07.00 :
Membaca rekam
medis klien,
Mengeksporasi
fantasi, perasaaan
dan ketakutan diri,
Memastikan
kesiapan perawat
dan pasien untuk
berinteraksi.
08.00 :
Mengkaji kondisi
klien hari ini
S : -
O : Terlihat mondar-
mandir, bingung, gelisah
A : masalah
wandering
P : membantu pasien
untuk mengidentifikasi
situasi yang mencetuskan
kecemasan
untuk mengunakan
mekanisme
defensive yang
sesuai
Menentukan
kemampusn untuk
mengambil
keputusan pasien
Membantu pasien
untuk
mengidektifikasi
situasi yang
mencetuskan
kecemasan
10.00 :
Menggunakan
pendekatan yang
tenang
Mendengarkan klien
dengan penuh
perhatian
Mendorong pasien
untuk
mennggunakan
mekanisme
defensive yang
sesuai
Rabu, 2 des 2015
08.00 :
Mengkaji kondisi
klien hari ini
13.00 :
Menggunakan
pendekatan yang
tenang
S : -
O : Terlihat mondar-
mandir, bingung, gelisah
A : masalah
wandering
P : membantu pasien
untuk mengidentifikasi
situasi yang mencetuskan
Mendengarkan klien
dengan penuh
perhatian
Mendorong pasien
untuk
mennggunakan
mekanisme
defensive yang
sesuai
kecemasan