nara dan vina. blok 10 docx

7

Click here to load reader

description

blok jaringan keras gigi

Transcript of nara dan vina. blok 10 docx

Page 1: nara dan vina. blok 10 docx

Histologi Pulpa

Struktur umum pulpa

Struktur umum dasar pulpa adalah sel-sel jaringan ikat, serat, dan substansi dasar.

Susunan struktrual

Sebagian besar, susunan structural umumnya sama seperti pada jaringan ikat lain. Namun di dekat predentin ditemukan suatu susunan sel-sel yang khas ( gb.4-30 dan 4-31)

Lapisan sel sel yang khusus, odontoblast, membatasi predentin. Berdekatan dengan lapisan ini ditemukan suatu zona yang hamper tanpa sel (lapisan basal dari weil) lebih jauh ketengah pulpa terdapat suatu zona yang agak kaya sel dan kemudian ditemukan jaringan pulpa yang biasa. Maksud daripadaa susunan yang istimewa ini tidak pasti. Tampaknya susunan ini berbeda beda pada pulpa berbagai spesies dan dan bervariasi tergantun dari tahap perkembangan dan pembentukan. Selama dentinogenesis zona tanpa sel tidak ada. Sel sel yang mendomiasi pulpa dentis adalah fibroblast(gb: 4-32 dan 4-33) sel selnya gepeng dengan inti bulat. Betuknya dapat seperti bintang dan mempunyai cabang yang dapat bertautan dalam kontak desmosome. Fibroblast membentuk suatu sinsitum, dan sitoplasmanya secara praktis tak berwarna dalam pulpa yang telah sempurna terbentuk, sedangkan pada gigi yang muda berwarna agak basophil.

Juga ditemukan sel mesenkim yang tidak berdiferensiasi. Sel ini tidak dapat dibedakan dari fibroblast (gb: 4-34) , tapi biasanya terletak pada tepi pembulu darah. Juga ditemukan histiosit atau makrofag terutama pada pulpa muda. (gb: 4-35) sitoplasmanya bias granuler dan juga berbeda dai fibroblast karena mempunyai inti lebih kecil danberwarna lebih gelap dan bias berlekuk. Kadang kadang dapat juga limfosit, sel plasma dan granulosit eosinophil. Sel mast tidak ada pada pulpa mansia tapi dapat tampak pada pulpa yang meradang (gb : 4 -36). Sel lemak tidak terlihat. Sel sel pulpa akan bervriasi strukturnya tergantung dari tahap perkembangan dan statyus fungsional pulpa. Fibroblast ditemukan mengandung organel yang khas pada sel yang aktif mensintesa protein ( reticulum endoplasma, aparaatus golgi, mitokondria dsb), tetapi banyak sel sel dari jaringan ikat ini idak aktif dan mengandung sedikit orgnel sehingga tiddak dapat dibedakan dari sel yang tidak berdiferensiasi (gb: 4-34).

Perbedaan distribusi komponen sel dari manusia dan hewan adalah perkembangan dan aktifitas metabolic.

Konsentrasi glikogen dalam fibroblast meningkat dengan melanjtnya perkembagan, dan secara topografi fibroblast yang mengandung glikogen terletak dibagian tengah dan apikal pulpa yang telah sempurna terbentuk dan tidak diteukan pada lapisan sub odontoblast. Serat serat dalam abentuk kolagen , kolagen tipe 1 dan tipe 3 ditemukan dalam pulpa manusia, tingkat pemulihan ulang tinggi. Serat serat kolagen tidak mendominasi pada pulpa muda (gb 4-33, 4-34, dan 4-37), tetapi jumlahnya bertambah sebagai akibat penuaan dan pengaruh luar. (gb.4-38.) pada gigi yang baru erupsi serat kolagen pada pulpa hanya ditemukan sehubungan dengan pembentukan predentin dan pada kapsul dan dinding syaraf dan pembuluh darah, meninggalkan daerah interselular luas yang tidak megandung serat (gb. 4-34) bagian

Page 2: nara dan vina. blok 10 docx

yang palin apikal lebih berserat daripada bagian lain dalam pulpa, srat serat elastik ditemukan pd dinding pembuluh darah yg lebih besar.

Serat argirofil, disebut jga serat reticular, tampak pada seluruh jaringan pulpa. Selama tahap awal dentiogenesisi.serat ini bnayak dan mendominasi daerah odontoblast, dan disebut sebagai serat von-kroff. Serat retikuler terlihat sebgai serat kolagen yang halus dan sifat argirofilia terjadi karena melekatnya komponen krbohidrat pada serat kepada serat.

Substansi dasar termasuk didalamnya proteoglikan dan fibronektin. Penelitian histokimia menunjukkan bahwa glikosami noglikan dari proteoglikans banyak pada pulpa yang sedang berkembang, tetapi berkurang pada pulpa yang sedang berkembang, tetapi berkurang pada giggi yang telah terbentuk sempurna. Kondroitin sulfat adalah kandungan terbanyak selamanya perkembangan gigig, sedangkan hialuronat merupakan fraksi yang kecil. Pada gigig yang telah terbentuk sempurna, hubungan ini menjadi tebalik. Suatu pemulihan ulang yang tinggi tampak bagi glikosaminoglikans pada pulpa. Subtansi dasar dalam gambaran mikrosop electron sering aga elektrolusen, tidak berstruktur dan terletak interselular

Vakskularisasi pulpa dentis

arteriol dan venula masuk dan meninggalkan pulpa melalui foramen apikal (Gb.4-41) dan juga melalui saluran akar tambahan. Pada bagian arterial sirukulasi darah, beberapa pembuluh berjalan langsung kearah mahkota tanpa bercabang, sedangkan yang lain memberikan banyak arteriol kearah dentin pada saluran akar. Venula kebanyakan mengikuti jalan yang sama dengan arteri, tetapi letaknya ventral pada pulpa, sedangkan arteri lebih kearah perifer. Beberapa arteri membuat belokan seperti U. pada pulpa sering ditemukan adanya triad arteri, vena dan nervus ( Gb 4-43 dan 4-44)

pembuluh-pembulu vena struktur dasarnya seperti pembuluh darah yang ditemukan pada jaringan ikat lain, tetapi berbeda didalam satu hal yang sangat menarik dinding pembuluh darahnya tipis dalam perbandingan dengan lumennya (Gb 4-45), dan dapat menjadi tidak kontinu (Gb 4-46) suatu cairan jaringan jernih dapat ditemukan ekstra seluler pada pulpa dan mungkin memegan peran yang penting didalam sistem lifantik pulpa berbeda dari plasma darah karena mengandung sedikit protein sedikit derajat osmotiknya berada antar plasma dan cairan pulpa dentis. Menjadikannya penting untuk drainase limfatik. Pembuluh limfe terdapat dalam struktur yang biasa.

Page 3: nara dan vina. blok 10 docx

Pulpa sangat kaya dengan pembuluh darah. Darah mengalir control adrenergic simpatik, dan mungkin juga dapat dipengaruhi oleh obat-obatan yang diberikan secara lokal. Penelitian fisologis menunjukkan bahwa tekanan cairan jaringan pada pulpa 20-30 mm Hg. Walaupun tekanan jaringan berbeda pada beberapa organ. Tekanan pulpa dentis manusia tinggi dibandingkann dengan kebanyakkan organ-organ lain. Tanda-tanda fisiiologis dari penemuan ini masih belum jelas.

Suatu fluktuasi ritmik pada tekanan jaringan pulpa sebagai respons terhadap denyut jantung terjadi secara normal, dan melalui satu periode yang pendek tekanan jaringan pulpa dapat mengiuti tekanan arteri. Banyak kapiler ditemukan pada lapisan subodontoblas tetapi beberapa diantaranya secara normal tidak berfungsi (Gb: 4-47). Satu trauma lokal karena itu dapat cepat berakibat dalam reaksi hiperemi, karena hiperemi tidak memerlukan suatu inisiasi pertumbuhan kapiler ke dalam jaringan.

Batu Pulpa

Batu pulpa atau dentikel adalah pulau-pulau materi terminerilisasi yang biasanya ditemukan di dalam jaringan lunak. Batu-batu ini ditemukan dalam gigi normal, tetapi lebih serig terjadi pada gigi yang berubah secara patologik. Berbagai tipe batu pulpa telah diteliti dan dapat diklasifikasi menurut lokasinya atau menurut dasar strukturnya. Dentikel yang dikelilingi “bebas” (Gb: 4-49). Bila dentikel bersatu dengan dinding kamar pulpa disebut “cekat” (Gb: 4-50), dan bila dikelilingi olrh dentin maka disebut sabagai “tertanam” (Gb: 4-51). Dentikel asli memperlihatkan struktur dentin yang khas (Gb: 4-52), sedangkan dentikel semu tidak (Gb: 4-53). Mineralisasi yang menyebar juga tidak memperlihatkan stuktur dentin yang khas tetapi berbeda dari dentikel semu, karena bentuknya lebih tidak teratur. Btu pulpa bentuk amorf (tidak berbentuk) dapat berbentuk kecil atau dapat mengambil tempat yang banyak pada pulpa. Mineralisasi yang amorf ini terjadi berdekatan dengan pembuluh (Gb: 4-45 & 4-55).

Histogenesis batu pulpa belum diketahui. Pada keadaan dengan stuktur dentin normal agaknya odontoblas atau sel-sel mirip odontoblas membentuk jaringan itu sendiri. Tampaknya diferensiasi sel-sel ini dapat terjadi dengan jalan yang berbeda. Sel-sel dapat berasal dari sel-sel yang belum berdiferensiasi pada pulpa. Mungkin juga induksi terjadi seperti dalam cara yang sama pada keadaan normal, yaitu dari sel-sel epitel email dalam, terutama karena sesuatu sebab sel-sel menjadi terlepas dari tempat normalnya (Gb. 4-56 & 4-57). Batu batu pulpa ini mempunyai inti yang terletak di tengah, terdiri dari sel-sel yang mencerminkakn sisa-sisa epitel akar Hertwig yang pecah (Gb: 4-58 & 4-59).

Saraf Pada Pulpa

Page 4: nara dan vina. blok 10 docx

Serat saraf berjalan dekat mengikuti pembuluh darah (Gb: 4-43). Pembuluh darah pulpa disuplai oleh serat saraf tidak bermielin dari sistem saraf otonom. Serat serat saraf ini diasosiasikan dengan fasokontrol.

Serat aferen somatik yang bermielin (serat-serat A) dan yang tidak bermielin (serat-serat C) berfungsi sensoris untuk rasa sakit (Gb: 4-61). Serat saraf terpecah menjadi serat-serat yang lebih kecil ketika mencapai berbagai perifer pulpa. Kebanyakan serat saraf berakhir pada mahkota dan kurang dari 10% ditemukakn pada akar pulpa. Suatu anyaman saraf yang padat ditemukan pada daerah subodontoblas (Gb: 4-60). Selubung mielin kemudian menghilang, dan lebih ke arah perifer serat saraf tampak berujung telanjag dan berkontak erat dengan odontoblas (Gb: 4-62) dan prosesus odontoblas. suatu huungan celah khusus ditemukan antara sera-serat saraf dan sel-sel lain pada perifer pulpa, dan juga antara odontoblas itu sendiri. Hubungan ini memungkinkan komunikasi dua arah bagi cairan, ion-ion dan molekul kecil dan karena itu menjadi penting untuk transminasi implus sensoris.

Ujung cabang serat-serat pada lapisan subondontoblas tidak nyata sampai saat pembentukan akar sempurna. Juga dikatakan bahwa distribusi serat saraf tergantung dari lingkungan gigi.

Papila Dentis

Sel-sel mesenkim papilla dentis tersusun sangat berdekatan satu sama lain dengan sedikit substansi interseluler (Gb: 2-5). Sel-selnya berbentuk seperti binatang , dan inti yang relatif besar. Jumlah sitoplasma dan organel hanya sedikit. Poliferasi sel-sel dalam papilla dentis terjadi selama perkembangan gigi dan proliferarsi ini memberi efek teraan bentuk perlekatan dentin-email. Proliferasi yang meluas pada papilla dentis teradi selama pembentukan akar, dan tekanan yang disebabkan oleh pertumbuhan ini membantu erupsi gigi.

Perubahan sitologik yang berhubungan dengan histogenesis pula terjadi pertama kali pada daerah antara papila dentis dan epitel email dalam pada permulaan dentinogenesis. Banyak se pulpa dentis tetap dalam keadaan tidak berdiferensiasi pada gigi yang telah sempurna terbentuk. Sel yang banyak pada papilla dentis juga dipertahankan dan merupakan gambaran khas pulpa muda.

Perbedaan sitologik yang paling utama antara fibroblast dan sel mesenkim yang tidak berdiferansiasi adalah tambahnya organel sitoplasma di dalam fibroblast. Fibroblast mempunyai gambaran sitologik sebagai sel yang memproduksi protein. Fibroblas subodontoblas dapat berpartisipasi pada pembentukan serat-serat von korff selalma pembentukan mahkota dentin. Suatu reduksi yang nyata pada muatan glikosaminoglikan pda papilla dentist terjadi berdekatan dengan odontoblast pada waktu dimulainya mineralisasi dentin. Reduksi ini kontinu pada waktu perkembangan gigi. Pada waktu

Page 5: nara dan vina. blok 10 docx

penyempurnaan dentinogenesis ditemukan hanya sedikit glikosaminoglikan. Kondroitin sulfat adalah glukosaminoglikan paling banyak terdapat selama pembentuk gigi dengan sedikit hialuronat. Hubungan antara glukosaminoglikan yang banyak pda papilla dentist menjadi baik pada pulpa baru erupsi. Pembuluh darah perkembang bersamaan dengan histogenesis pulpa. Papilla dentist diperdarahi selama masa perkembangan serat saraf biasanya mengikuti pembuluh darah tetapi percabangan serat saraf yang meluas pada daerah sub odontoblast tidak ditemukan sampai pembentukan akar lengkap.

( Mjor,I.A and O.Fejerskov.(1991). Embriologi dan Histologi Rongga Mulut. Jakarta, Buku kedokteran widya medika.