Nanda

16

Click here to load reader

Transcript of Nanda

Page 1: Nanda

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Gaya Kepemimpinan

2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan

Beberapa pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan

inovator dalam organisasi (Kartono, 2006:10). Pemimpin seseorang yang karena

kecakapan – kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat

mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengarahkan upaya bersama

kearah pencapaian sasaran – sasaran tertentu (Winardi, 2000:2). Menurut Terry

dan Frankin mendefinisikan pemimpin dengan hubungan dimana seseorang

(pemimpin) mempengaruhi orang untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas –

tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan organisasi atau

kelompok (Yuli, 2005:166).

Berdasarkan pengertian tersebut dapat di defenisikan kepemimpinan dari

sudut pandang perspektif sebagai konsep manajemen dapat dirumuskan antara

lain, kepemimpinan menurut Kartono (2006:10) merupakan kekuatan

aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu

mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi

conform dengan keinginan pemimpin. Kepemimpinan adalah kemampuan atau

kecerdasan mendorong sejumlah orang (dua orang atau lebih) agar bekerjasama

dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan yang terarah pada tujuan bersama

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Nanda

(Nawawi, 1995:9). Menurut Robbin (2006:6) Kepemimpinan merupakan

kemampuan memotivasi karyawan, mengatur aktivitas individu lain, memilih

saluran komunikasi yang paling efektif, atau menyelesaikan konflik di antara

anggotanya. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dalam menentukan

organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi

untuk memperbaiki kelompok dan budayanya (Rivai, 2003:2).

Berdasarkan defenisi yang sudah dijelaskan diatas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa kepemimpinan menurut Nawawi (2003:20) merupakan

aktivitas seseorang untuk mempengaruhi individu, kelompok, dan organisasi

sebagai satu kesatuan sehingga kepemimpinan diberi makna sebagai kemampuan

mempengaruhi semua anggota kelompok dan organisasi agar bersedia melakukan

kegiatan atau bekerja untuk mencapai tujuan kelompok dan organisasi.

2.1.1.2 Pengertian Gaya Kepemimpinan

Menurut Tjiptono (2006:161) gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang

digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu,

pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku

(kata-kata dan tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh

orang lain (Hersey, 2004:29).

Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan

dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan

perilaku para anggota organisasi bawahannya (Nawawi, 2003:115).

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Nanda

2.1.1.3 Jenis Gaya Kepemimpinan

Adapun gaya kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan otoriter

Gaya kepemimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya

kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu-satunya

penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasidan kegiatannya

dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

2. Gaya kepemimpinan demokratis

Gaya kepemimpinan menempatkan manusia sebagai faktor pendukung

terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan

mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi.

3. Gaya kepemimpinan bebas

Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota

organisasi mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu

mengurus dirinya masing-masing, dengan sedikit mungkin pengarahan atau

pemberian petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing-masing

sebagai bagian dari tugas pokok organisasi.

2.1.2 Komunikasi

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi

Pengertian atau definisi komunikasi adalah bermacam-macam, sebagaimana

yang dikemukakan masing-masing orang. Namun, apa yang dikemukakan tersebut

hanyalah untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Nanda

komunikasi. Menurut Amir Dkk (2006:29), komunikasi adalah “suatu usaha yang

sistematis untuk merumuskan secara tegas azas-azas dan atas dasar azas-azas

tersebut disampaikan informasi serta dibentuk penadpat dan sikap.”

Menurut Wiryanto (2004:9), komunikasi adalah proses pemindahan

pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.

Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang

digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus

vokal dan sebaginya. Dan perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya

transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya

sangat tergantung pada keterampilan-keterampilan tertentu (membaca, menulis,

mendengar, berbicara dan lain-lain) untuk membuat sukses pertukaran informasi.

Sedangkan menurut Widjaya (2000:1), komunikasi pada umumnya diartikan

sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah

hubungan atau dapat diartikan sebagai saran tukar menukar pendapat atau sebagai

kontak antara manusia secara individu ataupun kelompok.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

komunikasi sebagai suatu proses dimana orang-orang bermaksud memberikan

pengertian-pengertian melalui pengiriman berita secara simbolis, dapat

menghubungkan para anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan

bidang yang berbeda pula, sehingga sering disebut rantai pertukaran informasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Nanda

Konsep ini mempunyai unsur-unsur:

1. Suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti

2. Suatu sarana pengaliran informasi, dan

3. Suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu

Adapun arti penting komunikasi bagi perusahaan adalah sebagai saluran

untuk melakukan dan menerima pengaruh mekanisme perubahan, alat untuk

mendorong atau mempertinggi motivasi perantara dan sebagai sarana yang

memungkinkan suatu organisasi mencapai tugasnya. Oleh sebab itu, pimpinan

perusahaan harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan semua anggota

organisasi agar kegiatan perusahaan tetap berjalan dengan lancar sehingga

tujuannya dapat tercapai.

Komunikasi berperan penting dalam memperlancar kegiatan perusahaan,

hal ini dapat terlihat beberapa hal berikut :

1. Dengan komunikasi fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat tercapai.

2. Meningkatkan kegairahan dan motivasi kerja

3. Dengan menggunakan komunikasi sebagai alat koordinasi dan

pengendalian para pimpinan dapat mengetahui keadaan dari bidang yang

menjadi tugasnya.

4. Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara bawahan dengan

atasan, bawahan dengan bawahan, dan antara atasan karena pengawasan

yang jelas dan mantap.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Nanda

5. Dengan komunikasi semua bagian organisasi dapat mengetahui kebijakan,

peraturan dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh pimpinan.

2.1.2.2 Unsur-unsur komunikasi

Komunikasi memiliki 6 (enam) tahapan yaitu:

1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan

Sebelum proses penyampaian dapat dilakukan, maka pengirim pesan harus

menyiapkan ide atau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak

lain. Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber, ide-ide yang ada didalam

benak pengirim disaring dan disusun ke dalam satu memori yang ada didalm

pikiran orang yang memiliki peta mental yang berbeda. Hal ini disebabkan

karena cara penyerapan berbagai informasi dan pengalaman yang berbeda-

beda dari setiap individu.

2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan

Pada suatu proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau

dimengerti dengan sempurna. Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara

sempurna, pengirim pesan harus memperhatikan berbagai hal-hal, yaitu

subjek (apa yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), penerima pesan,

gaya personal dan latar belakang budaya.

3. Pengirim menyampaikan pesan

Pada saat pengirim menyampaikan pesan dapat menggunakan berbagai

saluran yang ada kepada si penerima pesan. Biasanya rantai saluran yang

komunikasi yang digunakan relatif pendek, namun ada juga yang cukup

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Nanda

panjang. Hal ini akan berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian pesan.

Ketika menyampaikan pesan dapat digunakan berbagai media komunikasi

baik media tulisan maupun lisan.

4. Penerima menerima pesan

Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi bila pengirim

mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima pesan tersebut. Misalnya,

jika seseorang mengirim sepucuk surat, komunikasi baru akan terjalin bila

penerima surat telah membaca dan memahami isinya.

5. Penerima menafsirkan pesan

Setelah penerima menerima suatu pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana

menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah

dimengerti dan tersimpan dalam benak pikiran sipenerima pesan.

Selanjutnya, satu pesan baru dapat ditafsirkan secara benar bila penerima

telah memahami isi pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim

pesan.

6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik ke pengirim

Setelah menerima pesan, penerima akan memberi tanggapan dengan cara

tertentu dan member sinyal terhadap pengirim pesan. Sinyal yang diberikan

oleh penerima pesan beraneka ragam, hal ini tergantung dari pesan yang

diterimanya. Umpan balik memegang peranan penting dalam proses

komunikasi, karena ia memberi kemungkinan bagi pengirim untuk menilai

efektivitas suatu perusahaan. Disamping itu, adanya umpan balik dapat

menunjukkan adanya faktor-faktor penghambat komunikasi, misalnya

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Nanda

perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran kata-kata dan perbedaan

reaksi secara emosional.

2.1.2.3 Jenis Komunikasi

Sistem komunikasi yang dianut oleh perusahaan dalam menjalankan arus

komunikasi tergantung dari kompleksitas lingkup kerja dari organisasi tersebut.

Pengertian sistem adalah sebagai suatu keselurahan komponen/bagian yang saling

berinteraksi sedemikian rupa sehingga menjadi suatu kesatuan yang terpadu untuk

mencapai komunikasi yang efektif dan efisien. Sistem komunikasi yang dianut

oleh organisasi akan langsung mempengaruhi tipe atau jenis komunikasi.

Berdasarkan hal ini sistem komunikasi bergantung pada struktur organisasi dan

mekanisme koordinasi.

Menurut Purwanto (2006:5) ada beberapa bentuk komunikasi yang lazim

digunakan, yaitu :

1. Komunikasi verbal

Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim

digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain

melalui tulisan maupun lisan. Bentuk komunikasi ini memiliki struktur yang

teratur dan terorganisir dengan baik. Melalui komunikasi lisan dan tulisan

diharapkan orang dapat memahami apa yang disampaikan oleh pengirim

pesan dengan baik. Penyampaian suatu pesan melalui tulisan dan lisan

memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat membaca atau

mendengar apa yang dikatakan pihak lain dengan baik dan benar.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Nanda

Secara umum, untuk mengirim pesan-pesan, orang lebih senang berbicara

daripada menulis suatu pesan. Alasannya, komunikasi lisan relatif lebih

mudah, praktis dan cepat dalam penyampaian pesan. Meskipun demikian,

bukan berarti bahwa komunikasi tulisan tidak penting,karna tidak semua hal

bisa disampaikan secara lisan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan

mendengar dan memahami yang relatif lemah atau kurang baik dari masing-

masing orang. Kaitannya dengan ketrampilan membaca, seseorang sering

mengalami kesulitan dalam mengambil pesan-pesan penting dari suatu

bacaan. Meskipun mendengar dan membaca adalah hal yang berbeda,

keduanya memerlukan pendekatan yang serupa.

2. Komunikasi non verbal

Komunikasi non verbal memiliki sifat yang kurang terstruktur yang membuat

komunikasi non verbal sulit untuk dimengerti. Jenis komunikasi non verbal

adalah gerak isyarat-isyarat tertentu, komunikasi ini lebih bersifat spontan

misalnya seseorang akan menggelengkan kepala apabila dia merasa tidak

setuju.

Komunikasi non verbal memiliki kebaikan yaitu kesahihannya dalam hal ini

dikaitakan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran pesan-

pesan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa isyarat. Secara umum,

orang akan mudah menipu orang lain dengan menggunakan kata-kata

daripada menggunakan gerakan tubuh (bahasa isyarat). Hal ini disebabkan

oleh sifat komunikasi yang lebih spontan. Komunikasi non verbal penting

artinya bagi pengirim dan penerima karena sifatnya yang lebih efisien, atau

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Nanda

pesan non verbal dapat disampaikan tanpa harus berpikir panjang dan pihak

pendengar juga dapat menangkap artinya dengan cepat.

3. Komunikasi dari atas ke bawah

Komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) dimulai dari

manajemen puncak kemudian mengalir ke bawah melalui tingkatan-tingkatan

manajemen sampai ke karyawan lini dan personalia paling bawah. Maksud

utama komunikasi ke bawah adalah untuk memberi pengarahan, informasi,

instruksi, nasehat/saran dan penilaian kepada bawahan serta memberikan

informasi kepada para anggota organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan

organisasi.

Pesan atau berita ke bawah dapat berbentuk tulisan maupun lisan, dan

biasanya disampaikan melalui memo, laporan atau dokumen lainnya, buletin,

pertemuan atau rapat, dan percakapan serta melalui interaksi orang per orang

atau kelompok kecil. Salah satu kelemahan saluran komunikasi ini adalah

kemungkinan terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting yang

ditujukan ke para bawahannya. Dengan kata lain, informasi yang diterima

para bawahan bisa jadi tidak selengkap aslinya.

4. Komunikasi dari bawah ke atas

Fungsi utama komunikasi dari bawah ke atas (upward communication) adalah

untuk mensuplai informasi kepada tingkatan manajemen atas tentang apa

yang terjadi pada tingkatan bawah. Tipe komunikasi ini mencakup laporan-

laporan periodik, penjelasan, gagasan, dan permintaan untuk diberikan

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Nanda

keputusan. Hal ini dapat dipandang sebagai data atau informasi umpan balik

bagi manajemen atas.

Para manajer harus benar-benar memiliki rasa percaya terhadap para

bawahannya untuk mencapai keberhasilan saluran komunikasi ini. Kalau

tidak, informasi sebagus apapun dari bawahan tidak akan bermanfaat

baginya, karena yang muncul hanyalah rasa curiga atau ketidakpercayaan

terhadap informasi tersebut.

5. Komunikasi Lateral atau Horizontal

Komunikasi ini meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Komunikasi di antara anggota dalam kelompok kerja yang sama.

b. Komunikasi yang terjdai antara departemen-departemen pada tingkatan

organisasi yang sama.

Bentuk komunikasi ini pada dasarnya bersifat koordinatif, dan merupakan

hasil dari konsep spesilisasi organisasi. Sehingga komunikasi ini dirancang

guna mempermudah koordinasi dan penanganan masalah. Komunikasi

lateral, selain membantu koordinasi kegiatan-kegiatan lateral, juga

menghindarkan prosedur pemecahan masalah yang lambat.

6. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang memotong secara

menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai

hasil hubungan-hubungan departemen lini dan staf, yaitu bahwa hubungan-

hubungan yang ada antara personalia lini dan staf dapat berbeda-beda, yang

akan membentuk beberapa komunikasi diagonal yang berbeda-beda pula.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Nanda

2.1.3 Kinerja Karyawan

2.1.3.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan merupakan fungsi perkalian dari usaha karyawan

(effort), yang didukung dengan motivasi yang tinggi,dengan kemampuan

karyawan (ability), yang diperoleh melalui latihan-latihan. Kinerja yang

meningkat, berarti performansi yang baik, akan menjadi feedback bagi usaha,

atau motivasi pekerja pada tahap berikutnya (Gomes, 2003 : 160).

Penilaian kinerja karyawan memberikan mekanisme penting bagi

manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standar-

standar kinerja serta kinerja serta memotivasi karyawan di waktu berikutnya.

Penilaian kinerja karyawan memberikan dasar bagi keputusan-keputusan yang

mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan, transfer, dan kondisi-

kondisi kepegawaian lainnya.

2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penilaian Kinerja Karyawan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja karyawan,

yaitu:

a. Karakteristik situasi

b. Deskripsi pekerjaan, spesialisasi pekerjaan dan standar kinerja

c. Tujuan-tujuan penilaian kinerja

d. Sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Nanda

2.1.3.3Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan

Tujuan dan pokok sistem penilaian kinerja karyawan adalah menghasilkan

informasi yang akurat tentang perilaku dan kinerja anggota organisasi.

Semakin akurat informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian kinerja,

semakin besar potensi nilainya bagi organisasi.

Kendatipun semua organisasi sama memiliki tujuan utama, terdapat variasi

yang sangat besar dalam penggunaan khusus yang dibuat organisasi atas

informasi yang dihasilkan dari sistem penilaian mereka. Tujuan khusus

tersebut dapat digolongkan ke dalam dua bagian besar, yaitu :

a. Evaluasi (evaluation)

b. Pengembangan (development)

Manfaat dari Penilaian kinerja karyawan :

Hasil penilaian kinerja bermanfaat sebagai dasar bagi evaluasi regular

terhadap kinerja anggota organisasi. Apakah seorang karyawan dinilai

kompeten atau tidak kompeten, efektif atau tidak efektif, dapat dipromosikan

atau tidak, dan seterusnya adalah didasarkan pada informasi yang dihasilkan

oleh sistem penilaian kinerja. Selain itu, organisasi sering mencoba

mempengaruhi motivasi dan kinerja mendatang dengan mengaitkan berbagai

pemberian imbalan, seperti : kenaikan gaji dan promosi (Sofyandi, 2008: 128).

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan Gaya Kepemimpinan dilakukan oleh

Alvi (2010) dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Nanda

Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Central Asia Tbk KCP Pulo Brayan

Medan”. Kesimpulan yang diperoleh adalah variabel gaya kepemimpinan dan

lingkungan kerja secara serempak terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank

Central Asia Tbk KCP Pulo Brayan Medan. Variabel yang paling dominan adalah

Gaya Kepemimpinan.

Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh komunikasi terhadap kinerja

karyawan dilakukan oleh Januar (2010) dengan judul “Analisis Pengaruh

Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PLN (Persero) Penyaluran dan

Pusat Pengaturan Beban (P3B) Unit Pelayanan Transmisi Medan”. Kesimpulan

yang diperoleh adalah variabel komunikasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Dari hasil penelitian meraka bahwa terdapat pengaruh terhadap kinerja

karyawan dan perusahaan. Disini saya akan menggabungkan faktor-faktor

tersebut terhadap kinerja perusahaan untuk mengetahui faktor apa yang sangat

dominan.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual dan kerangka berpikir merupakan gambaran tentang

hubungan antara variabel yang akan diteliti, yang akan disusun dari berbagai teori

yang telah di deskripsikan (Sugiyono, 2008:48). Di dalam penelitian ini ada dua

variabel yang dianggap paling mempengaruhi kinerja karyawan pada Cherry

Hotel Group.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Nanda

Sumber daya manusia yang berkualitas dan loyal sangat menentukan maju

mundurnya suatu usaha. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang

berkualitas dapat meningkatkan kinerjanya salah satunya melalui gaya

kepemimpinan dan komunikasi.

Gaya kepemimpinan dan komunikasi adalah merupakan faktor yang

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkah laku para karyawan.

Seandainya pemimpin tidak dapat membawahi karyawannya dan seandainya tidak

ada komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan maka akan dapat

menimbulkan masalah dalam proses peningkatan kinerja perusahaan, karena para

karyawan tidak dapat bekerja dengan baik sehingga kinerja mereka menurun.

Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menyesuaikan gaya kepemimpinannya dan

membangun komunikasi yang baik lagi sehingga dapat menjadi salah satu

penentu dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

Gaya Kepemimpinan (X1) 1. Otoriter

Sumber: Purwanto (2006: 35) & Mathis dan Jackson (2002:78); data diolah. Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual

Kinerja Karyawan (Y) 1. Kuantitas 2. Kualitas 3. Ketepatan waktu 4. Kehadiran 5. Kemampuan bekerja sama

Komunikasi (X2) 1. Komunikasi Intrapersonal

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Nanda

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan komunikasi

merupakan variabel bebas yang akan dibandingkan dengan kinerja karyawan

sebagai variabel terikat. Kedua variabel yang dimiliki diharapkan mampu

mempengaruhi dan meningkatkan kinerja karyawan pada Cherry Hotel Group.

2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

hipotesis penelitian ini adalah: Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan pada Cherry Hotel Group

Medan.

Universitas Sumatera Utara