pp af nanda

24
By :PUTRI AZKA RINANDA Pembimbing DR. ADI PURNAWARMAN, SP.JP (K)-FIHA

description

KEDOKTERAN

Transcript of pp af nanda

  • By :PUTRI AZKA RINANDA

    Pembimbing DR. ADI PURNAWARMAN, SP.JP (K)-FIHA

  • Atrial brilasi adalah gangguan irama jantung dengan karakteristik sbb:Ketidakteraturan interval RR Tidak ada gelombang P yang jelas pada EKGSiklus atrial (jika terlihat) interval diantara dua aktivasi atrial sangat bervariasi ( 300x/mAtrial Fibrilasi dialami oleh 1-2% populasi dan meningkat dalam 50% kedepan. Di Amerika Serikat diperkirakan 2,3 juta penduduk menderita AF dengan >10% berusia diatas 65 tahun dan diperkirakan akan terus bertambah menjadi 4,78 juta pada tahun 2035.

  • Penyebab atrial brilasi yang paling sering terjadi adalah akibat; -penyakit jantung iskemik -penyakit jantung hipertensi- kelainan katup mitral- Perikarditis-kardiomiopatiemboli paru penyakit paru obstruksi kronik, kor pulmonal. Pada beberapa kasus tidak ditemukan penyebabnya.

  • 1 Identitas PesienNama : Tn. SHUmur: 40 tahunJenis kelamin : Laki-lakiAgama : IslamSuku : JawaPekerjaan : Swasta Alamat: Meuraxa, Banda AcehCM: 1-01-03-46Tanggal Masuk: 08 April 2015Tanggal Pemeriksaan: 11 April 2015

  • Keluhan Utama:kelemahan Anggota GerakKeluhan Tambahan: Jantung berdebar-debarRiwayat penyakit sekarang: Pasien datang ke RSUZA dirujuk dari Rumah Sakit Jantho dengan keluhan kelemahan anggota gerak sebelah kiri yang sudah dirasakan 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan dirasakan secara tiba-tiba saat pasien hendak minum. Keluhan juga disertai nyeri kepala, mual, serta muntah.Selain itu pasien juga mengeluh jantung yang berdebar-debar disertai perasaan seperti sesak napas. Jantung berdebar-debar dirasakan pasien berulang yang sudah dialami semenjak 1 tahun yang lalu. Pasien mengaku kondisi tersebut mempengaruhi aktivitas pasien, karena pesien mudah terasa lelah. Nyeri dada hanya sesekali dirasakan pasien tetapi tidak menjalar ke lengan ataupun kebahu.

  • Riwayat Penyakit DahuluPasien memiliki riwayat penyakit katup jantung pada tahun 2014.Riwayat hipertensi (+) 10 tahun, Diabetes mellitus (-), riwayatstroke sebelumnya (-).

    Riwayat Kebiasaan Sosial Riwayat merokok sudah berhenti sejak 10 tahun yang lalau serta jarang berolah raga

    Riwayat Penyakit KeluargaDisangkal

    Riwayat Penggunaan ObatPasien mengkonsumsi obat-obatan yang didapatkan dari dokter spesialis jantung.

  • Status GeneralisKeadaan Umum: BaikKesadaran: Compos MentisPemeriksaan Tanda VitalTekanan darah: 120/60 mmHgDenyut nadi: 57 x/60menit, ireguler.Frekuensi napas: 24 x/ menitSuhu: 36,4 C

  • KulitWarna: Sawo matangTurgor: cepat kembaliIkterus: (-)Anemia: (-)Sianosis: (-)

    Status Internus

    MulutBibir: Pucat (-), Sianosis (-)Gigi Geligi: Karies (+), gigi tanggal (+)Lidah: Beslag (-), Tremor (-)Mukosa: Basah (+)Tenggorokan: Tonsil dalam batas normalFaring: Hiperemis (-)

  • ThoraxThorax depan dan belakangInspeksiBentuk dan Gerak: Normochest, pergerakan simetrisTipe Pernafasan : Thoracal AbdominalRetraksi : (-)Palpasi : Pergerakan dada simetris Nyeri tekan (-/-) Suara fremitus taktil kanan = suara fremitus taktil kiriPerkusi : Sonor (+/+)Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

    Status InternusKepalaBentuk: Kesan NormocephaliRambut:Tersebar rata, Sukar dicabut, Berwarna hitam bercampur iputih.Mata: Cekung (-), Refleks cahaya (+/+), Sklera ikterik (-/-), Conj.palpebra inf pucat (-/-)Telinga: Sekret (-/-), Perdarahan (-/-)Hidung: Sekret (-/-), Perdarahan (-/-)

  • Status InternusJantungInspeksi : Ictus Cordis tidak terlihatPalpasi : Ictus Cordis teraba di ICS IV Linea Mid clavicula SinistraPerkusi: - Kanan atas: ICS II linea parasternalis - Kanan bawah: ICS IV linea parasternalis - Kiri atas: ICS II linea parasternalis - Kiri bawah: ICS V linea mid clavicularis sinistra

    Auskultasi : BJ I > BJ II , regular, bising (-), gallop (-)

    Genetalia: tidak dilakukan pemeriksaan

  • Status Internus

    EkstremitasSuperiorInferiorKananKiriKananKiriSianotik----Edema--Ikterik----Gerakan-melemah-melemahSensibilitasNNNNAtrofi otot----Akral Dingin----

  • Jenis PemeriksaanHasilNilai rujukanHemoglobin 14,5 14,0 -17,0 gr/dlLeukosit9,04.5-10.5 x 103/ulTrombosit218150 450 x 103/ulHematokrit4445 - 55 %Hitung Jenis LeukositEosinofil20 - 6 %Basofil10 - 2 %Neutrofil Segmen6050 - 70 %Limfosit2820 - 40 %Monosit92 - 8 %

  • MCV8280-100 fLMCH2727-31 pgMCHC3332-36 %LED55

  • Ritme : AsinusIrama : Ireguler

    Axis : NormoaxisInterval PR: Tidak dapat dinilaiLaju QRS : 57X/ m

    Morfologi Gel P : Tidak ditemukan gel. PKompleks QRS: QRS durasi 0.08 s

    Segmen ST: ST elevasi : V4ST depresi : (-) T inverted: (-)Q patologis: (-)Hipertrofi: (-)VES: (-)

  • Kesimpulan:-LA dilatasi, La

  • Non-MedikamentosaBed rest

    Medikamentosa IVFD RL 20 gtt/menit O2 2-4 LiterDigoxin 1x0,25mgSimarc (warfarin sodium) 1x2mgSpironolacton 1x25mgCardace (ramipril) 1x2,5mg Inj. Lovenox sc 2x0,4 cc/12 jamTerapi neurologiCiticolin 500mg/12jam

  • Quo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad sanactionam: dubia ad malamQuo ad functionam : dubia ad malam

  • Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis pasien didapatkan keluhan berdebar-debar dan disertai dengan perasaan sesak napas. Hasil pemeriksaan EKG ditemukan irama asinus, dengan normo aksis, sementara gelombang P sulit dinilai dan laju QRS 57x/m sehingga disimpulkan sebagai suatu atrial fibrilasi slow ventrikular respon AF terjadi karena meningkatnya kecepatan dan tidak terorganisirnya sinyal listrik dibagian atrium, sehingga menyebabkan kontraksi yang sangat cepat dan tidak teratur. Akibat dari hal ini, darah terkumpul diatrium dan tidak benar-benar dipompa ke ventrikel, sehingga heart rate pasien sangat cepat, dan gelombang P didalam EKG tidak dapat dilihat (sulit dinilai). Gambaran EKG pada AF terdapat irama yang tidak teratur dengan frekuensi laju jantung bervariasi (bisa normal/lambat/cepat). Jika laju jantung 100 kali/menit disebut AF dengan respon ventrikel cepat.

  • Pada kasus ini pasien juga didiagnosa dengan stroke iskemik.Pada atrial fibrilasi resiko stroke meningkat tinggi, hal ini dikarenakan adanya pembentukan trombus di atrium kiri atau bagian lainnya karena tidak adanya kontraksi atrium yang menyebabkan statis darah. Hal ini akan menyebabkan emboli pada sirkulasi sistemik terutama otak dan ekstremitas sehingga atrial fibrilasi menjadi salah satu penyebab terjadinya serangan stroke

  • Terimakasih

    *