Web viewMengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah, antar daerah dan antar kawasan, ......
-
Upload
truongxuyen -
Category
Documents
-
view
243 -
download
5
Transcript of Web viewMengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah, antar daerah dan antar kawasan, ......
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
I. Visi dan Misi
I.1. Visi
I.2. Misi
II. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
II.1. Kedudukan
II.2. Tugas
II.2.1. Tugas Umum
II.2.2. Tugas Khusus
II.3. Fungsi
III. Struktur Organisasi
IV. Profil Kemenkopolhukam
V. Kementrian Terkoordinir dan Instansi Terkait
V.1. Kementrian Terkoordinir
V.2. Instansi Terkait
VI. Program Kemenkopolhukam
VII. Implementasi Program dan Kinerja
VIII. Hambatan
IX. Anggaran dan Data Capaian
IX.1. Anggaran
IX.2. Data Capaian
X. Undang-Undang
XI. Berita Update
XII. Rekomendasi
REFERENSI
Page | 1
KEMENTRIAN KOORDINATOR
BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
REPUBLIK INDONESIA
I. Visi dan Misi
I.3. Visi
Terwujudnya koordinasi bidang politik, hukum dan keamanan yang efektif untuk
mencapai Indonesia yang demokratis, adil, aman dan damai.
I.4. Misi
Mengkoordinasikan perencanaan, perumusan dan implementasi kebijakan
nasional di bidang politik, hukum dan keamanan;
Melakukan evaluasi dan kajian untuk penyampaian saran dan pertimbangan
di bidang politik, hukum dan keamanan kepada Presiden.
II. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
II.1. Kedudukan
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, adalah unsur
pelaksana pemerintah dan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik,
Hukum dan Keamanan, yang selanjutnya disingkat Menko Polhukam, berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
II.2. Tugas
II.2.1. Tugas Umum
Menko Polhukam mempunyai tugas membantu Presiden dalam
mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan kebijakan serta
mensinkronkan pelaksanaan kebijakan di bidang politik, hukum dan
keamanan.
II.2.2. Tugas Khusus
Sekretariat Kementerian Koordinator mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan
pemberian dukungan administrasi Kementerian Koordinator.
Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri mempunyai tugas
menyiapkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan
Page | 2
serta mensinkronkan pelaksanaan kebijakan di bidang politik dalam
negeri.
Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri mempunyai tugas
menyiapkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan
serta mensinkronkan pelaksanaan kebijakan di bidang politik luar
negeri.
Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia
mempunyai tugas menyiapkan koordinasi perencanaan dan
penyusunan kebijakan serta mensinkronkan pelaksanaan kebijakan
di bidang hukum dan hak asasi manusia.
Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara mempunyai tugas
menyiapkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan
serta mensinkronkan pelaksanaan kebijakan di bidang pertahanan
negara.
Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional mempunyai tugas
menyiapkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan
serta mensinkronkan pelaksanaan kebijakan di bidang keamanan
nasional.
Deputi Bidang Koordinasi Rekonsiliasi dan Kesatuan Bangsa
mempunyai tugas menyiapkan koordinasi perencanaan dan
penyusunan kebijakan serta mensinkronkan pelaksanaan kebijakan
di bidang rekonsiliasi dan kesatuan bangsa.
Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi mempunyai
tugas menyiapkan koordinasi perencanaan dan penyusunan
kebijakan serta mensinkronkan pelaksanaan kebijakan di bidang
komunikasi dan informasi.
Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengenai
masalah tertentu sesuai bidang keahliannya, yang tidak menjadi
bidang tugas Sekretariat Kementerian Koordinator dan Deputi.
II.3. Fungsi
a) Koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan di bidang politik,
hukum, dan keamanan;
Page | 3
b) Sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang politik, hukum, dan
keamanan;
c) Pengendalian penyelenggaraan kebijakan, sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan b;
d) Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya;
e) Pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidang politik, hukum, dan
keamanan;
f) Pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Presiden;
g) Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang
tugas dan fungsi tentang politik, hukum, dan keamanan kepada Presiden.
III. Struktur Organisasi
IV. Profil Kemenkopolhukam
Marsekal TNI (Purn.) Djoko Suyanto (lahir di Madiun, Jawa Timur, 2
Desember 1950; umur 61 tahun) adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum,
dan Keamanan Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia pernah menjabat
Panglima Tentara Nasional Indonesia dari 13 Februari 2006 sampai 28 Desember
Page | 4
2007. Ia digantikan oleh Jenderal TNI Djoko Santoso. Ia mulai menjabat sejak
dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 13 Februari 2006 dan
serah terima jabatan dari Jenderal TNI Endriartono Sutarto pada 20 Februari 2006.
Dari 23 Februari 2005 hingga 13 Februari 2006, ia adalah Kepala Staf TNI Angkatan
Udara (TNI-AU). Ia juga merupakan Panglima TNI pertama yang berasal dari
kesatuan TNI-AU sepanjang sejarah Indonesia.
Suyanto adalah lulusan Akabri (di Akademi Angkatan Udara) tahun 1973,
sama dengan Laksamana Slamet Soebijanto (Kepala Staf Angkatan Laut), Kapolri
Jenderal (Pol) Sutanto, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Endang Suwarya, dan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia adalah penerbang pesawat tempur F-5 Tiger
II yang berpangkalan di Pangkalan Udara TNI-AU Iswahyudi, Madiun.
Suyanto pernah mengikuti kursus di USAF Fighter Weapon Instructor
School di Pangkalan Udara Nellis, Las Vegas, Nevada. Ia kemudian berturut-turut
menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 14, Komandan Lanud Iswahyudi,
Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional, Komandan Komando
Pendidikan TNI-AU, Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara, dan kemudian
Kepala Staf TNI-AU sebelum akhirnya menjadi Panglima TNI.
Setelah lulus proses fit & proper test di DPR, Djoko dilantik sebagai
Panglima TNI oleh Presiden pada 13 Februari 2006.
Dua pekerjaan rumah bagi Djoko Suyanto adalah perihal kesejahteraan
prajurit seiring dengan banyaknya tuntutan agar TNI melepaskan semua bisnis-nya
kepada pemerintah dan persoalan pro dan kontra hak pilih TNI pada pemilihan umum
tahun 2009.
Berikut ini adalah para menteri yang pernah menjadi Menteri Koordinator
Polhukam beserta periodenya
Periode Nama
1978-1983 Maraden Saur Halomoan Panggabean
1983-1987 Surono Reksodimedjo
1987-1992 Sudomo
1992-1997 Soesilo Soedarman
1997-1999 Feisal Tanjung
1999-2000 Wiranto
2000-2000 Soerjadi Soedirdja
2000-2001 Susilo Bambang Yudhoyono
Page | 5
2001-2004 Susilo Bambang Yudhoyono
2004-2004 Hari Sabarno
2004-2009 Widodo Adi Sucipto
2009-2014 Djoko Suyanto
V. Kementrian Terkoordinir dan Instansi Terkait
V.1. Kementrian Terkoordinir
a) Kementerian Dalam Negeri
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi SH,M
Visi: Terwujudnya sistem politik yang demokratis,
pemerintahan yang desentralistik, pembangunan daerah
yang berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat
yang partisipatif, dengan didukung sumber daya
aparatur yang profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Misi Kementerian Dalam Negeri yang ditetapkan merupakan peran
strategik yang diinginkan dalam mencapai visi diatas, yaitu menetapkan
kebijaksanaan nasional dan memfasilitasi penyelenggaraan
Pemerintahan dalam, upaya:
Memperkuat Keutuhan NKRI, serta memantapkan sistem politik
dalam negeri yang demokratis;
Memantapkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum;
Memantapkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan
yang desentralistik;
Mengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah, antar daerah dan
antar kawasan, serta kemandirian daerah dalam pengelolaan
pembangunan secara berkelanjutan;
Memperkuat otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan
masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya; serta
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa.
b) Kementerian Hukum dan HAM
Page | 6
Menteri Hukum dan HAM: Amir Syamsudin, SH.
Wakil Menteri Hukum dan HAM: Prof. Dr. Deny
Indrayana
Visi: Masyarakat memperoleh kepastian hukum.
Misi: Melindungi Hak Asasi Manusia
c) Kementerian Luar Negeri
Menteri Luar Negeri: Dr. R.M. Marty M. Natalegawa
Wakil Menteri Luar Negeri: Wardana
Tugas utama Kemenlu diarahkan untuk :
Memagari potensi disintegrasi bangsa
Upaya membantu pemulihan ekonomi
Upaya peningkatan citra Indonesia
Meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan WNI
d) Kementerian Pertahanan
Menteri Pertahanan: Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro
MSc., MA., Ph.D.
Wakil Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
Visi: Terwujudnya pertahanan negara yang tangguh
Misi: Menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta keselamatan
bangsa
e) Kementrian Komunikasi dan Informatika
Menteri Kominfo: Ir. H. Tifatul Sembiring
Visi : Terwujudnya masyarakat informasi yang
sejahtera melalui penyelenggaraan komunikasi dan
informatika yang efektif dan efisien dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Misi
Meningkatkan kapasitas layanan informasi dan pemberdayaan potensi
masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat berbudaya
informasi.
Page | 7
Meningkatkan daya jangkau infrastruktur pos, komunikasi dan
informatika untuk memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap
informasi dalam rangka mengurangi kesenjangan informasi.
Mendorong peningkatan aplikasi layanan publik dan industri aplikasi
telematika dalam rangka meningkatkan nilai tambah layanan dan
industri aplikasi.
Mengembangkan standardisasi dan sertifikasi dalam rangka
menciptakan iklim usaha yang konstruktif dan kondusif di bidang
industri komunikasi dan informatika.
Meningkatkan kerjasama dan kemitraan serta pemberdayaan lembaga
komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat.
Mendorong peranan media massa dalam rangka meningkatkan
informasi yang beretika dan bertanggung jawab serta memberikan
nilai tambah pembangunan bangsa.
Meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan dalam rangka
menciptakan kemandirian dan daya saing bidang komunikasi dan
informatika.
Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang
komunikasi dan informatika dalam rangka meningkatkan literasi dan
profesionalisme.
Meningkatkan peran serta aktif Indonesia dalam berbagai fora
internasional di bidang komunikasi dan informatika dalam rangka
meningkatkan citra positif bangsa dan negara.
Meningkatkan kualitas pengawasan menuju terselenggaranya
kepemerintahan yang baik (good governance).
f) Kementerian PAN dan RB
Menteri PAN dan RB: Ir. H. Azwar Abubakar
Wakil Menteri PAN dan RB: Prof. Dr.rer.publ. Eko
Prasojo, SIP, Mag.rer.publ.
Visi: Terwujudnya Aparatur Negara Yang Profesional,
Efektif, Efisien Dan Akuntabel Dalam Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Menuju Kepemerintahan Yang Baik Kelas Dunia
Tahun 2025
Page | 8
Misi
Meningkatkan kualitas pelayanan publik;
Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur;
Meningkatkan koordinasi pengawasan;
Terwujudnya kelembagaan yang efektif dan efisien;
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi ketatalaksanaan;
Meningkatkan profesionalitas SDM aparatur.
V.2. Instansi Terkait
a) Kejaksaan Agung
Jaksa Agung : Basrief Arif
Visi : Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum
yang bersih, efektif, efisien, transparan, akuntabel,
untuk dapat memberikan pelayanan prima dalam
mewujudkan supremasi hukum secara profesional, proporsional dan
bermartabat yang berlandaskan keadilan, kebenaran, serta nilai – nilai
kepautan.
Misi :
Mengoptimalkan pelaksanaan fungsi Kejaksaan dalam pelaksanaa tugas
dan wewenang, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas penanganan
perkara seluruh tindak pidana, penanganan perkara Perdata dan Tata
Usaha Negara, serta pengoptimalan kegiatan Intelijen Kejaksaan, secara
profesional, proposional dan bermartabat melalui penerapan Standard
Operating Procedure (SOP) yang tepat, cermat, terarah, efektif, dan
efisien.
Mengoptimalkan peranan bidang Pembinaan dan Pengawasan dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas bidang-bidang lainnya, terutama
terkait dengan upaya penegakan hukum.
Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum dengan penuh
tanggung jawab, taat azas, efektif dan efisien, serta penghargaan
terhadap hak-hak publik;
Melaksanakan pembenahan dan penataan kembali struktur organisasi
Kejaksaan, pembenahan sistem informasi manajemen terutama
pengimplementasian program quickwins agar dapat segera diakses oleh
Page | 9
masyarakat, penyusunan cetak biru (blue print) pembangunan sumber
daya manusia Kejaksaan jangka menengah dan jangka panjangtahun
2025, menerbitkan dan menata kembali manajemen administrasi
keuangan, peningkatan sarana dan prasarana, serta peningkatan
kesejahteraan pegawai melalui tunjangan kinerja atau remunerasi, agar
kinerja Kejaksaan dapat berjalan lebih efektif, efisien, transparan,
akuntabel dan optimal.
Membentuk aparat Kejaksaan yang handal, tangguh, profesional,
bermoral dan beretika guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
pokok, fungsi dan wewenang, terutama dalam upaya penegakan hukum
yang berkeadilan serta tugas-tugas lainnya yang terkait.
b) Lembaga Sandi Negara
Kepala : Djoko Setiadi
Visi : Menjadi penyelenggara dan pembina tunggal
persandian negara dalam menjamin keamanan
informasi berklasifikasi milik pemerintah atau negara serta menyajikan
hasil pengupasan informasi bersandi guna turut serta menjaga keamanan
nasional.
Misi :
Menyusun kebijakan nasional dalam bidang penyelenggaraan dan
pembinaan persandian negara;
Mengelola sistem keamanan informasi berklasifikasi secara
menyeluruh milik pemerintah atau negara;
Melaksanakan kegiatan intelijen sinyal;
Menyelenggarakan rekayasa dan pengembangan teknologi persandian
nasional; dan
Menyediakan dan mengoptimalkan sumber daya persandian melalui
proses pembelajaran dan pertumbuhan yang didukung manajemen
perkantoran secara transparan dan akuntabel.
c) Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla)
Kalakhar : Laksdya TNI Y. Dedik Heru Purnomo
Page | 10
Visi : Terwujudnya upaya penciptaan keamanan, keselamatan , dan
penegakan hukum dalam wilayah perairan indonesia secara terpadu.
Misi :
Merumuskan dan menetapkan kebijakan umum di bidang keamanan
laut.
Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dan operasi keamanan laut di
wilayah perairan Indonesia.
Merumuskan dan menetapkan penyelenggaraan dukungan teknis dan
administrasi di bidang keamanan laut.
Membantu peningkatan kapasitas kelembagaan di bidang keamanan
laut.
Mendorong peningkatan peran serta masyarakat di bidang keamanan
laut.
d) Mabes TNI
Panglima TNI : Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E.
Visi : Terwujudnya TNI profesional dan modern,
memiliki kemampuan yang tangguh untuk
menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan menjaga keselamatan bangsa dan
negara serta kelangsungan pembangunan nasional.
Misi :
Mewujudkan kemampuan deteksi dan cegah dini serta
penangkalan atas semua potensi kerawanan yang dapat
mengancam kedaulatan, integritas wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan keselamatan bangsa, termasuk ancaman
terorisme yang berskala nasional maupun internasional.
Melanjutkan upaya pembangunan pertahanan integratif dengan
membangun dan memelihara kekuatan TNI yang profesional dan
modern yang didukung oleh disiplin dan semangat juang yang
tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang memadai, mobilitas
dan daya tempur yang tinggi serta terbinanya sinkronisasi
antarkomponen pertahanan negara.
Page | 11
Mewujudkan sikap mental TNI dalam melaksanakan tugasnya atas
dasar hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
memupuk dan meningkatkan kesadaran terhadap Hak Azasi
Manusia, lingkungan hidup, serta bebas dari KKN.
Mewujudkan TNI yang tidak terlibat dalam kegiatan politik
praktis, mendukung dan melaksanakan politik negara dengan
menjaga stabilitas keamanan nasional sesuai dengan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang diberikan oleh negara dan
bangsa.
Mewujudkan TNI yang tidak lagi melaksanakan kegiatan yang
berhubungan dengan bisnis TNI yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berupaya
semaksimal mungkin meningkatkan kesejahteraan prajurit sesuai
dengan tingkat perkembangan perekonomian nasional.
e) Mabes POLRI
Kapolri : Drs. Timur Pradopo
Visi : Polri yang mampu menjadi pelindung
Pengayom dan Pelayan Masyarakat yang selalu dekat
dan bersama-sama masyarakat, serta sebagai penegak
hukum yang profesional dan proposional yang selalu
menjunjung tinggi supermasi hukum dan hak azasi manusia, Pemelihara
keamanan dan ketertiban serta mewujudkan keamanan dalam negeri
dalam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan masyarakat yang
sejahtera.
Misi :
Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat (meliputi aspek security, surety, safety dan peace) sehingga
masyarakat bebas dari gangguan fisik maupun psykis.
Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif dan
preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta
kepatuhan hukum masyarakat (Law abiding Citizenship).
Page | 12
Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan
menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia menuju
kepada adanya kepastian hukum dan rasa keadilan.
Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap
memperhatikan norma - norma dan nilai - nilai yang berlaku dalam
bingkai integritas wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
f) Badan Intelijen Negara (BIN)
Kepala BIN: Marciano Norman
Visi :
Indonesia yang merdeka
Indonesia yang bersatu
Indonesia yang berdaulat
Indonesia yang berkeadilan
Indonesia yang berkemakmuran
Indonesia yang berkehidupan kebangsaaan yang bebas
Misi :
Misi Keamanan
Misi Kesejahteraan
Misi Pembentukan Lingkungan
VI. Program Kemenkopolhukam
a) Kementrian Dalam Negeri
Pengangkatan pemenang PILKADA.
Administrasi kependudukan.
Desentralisasi daerah.
Pendidikan kepamongpradjaan.
b) Kementerian Luar Negeri
Kerjasama Bilateral, Regional maupun multilateral.
Mengikuti organisasi Internasional.
Diplomasi antar negara terkait.
c) Kementrian Hukum dan HAM
Pengawasan dalam pelaksanaan HAM di Indonesia
Page | 13
Pemberantasan Mafia Hukum.
Partai Politik
d) Kementerian Pertahanan
Pemberantasan terorisme demi keamanan dalam negeri.
Pengawasan kedaulatan NKRI baik daratan maupun lautan.
Pengadaaan ALUTISTA bagi TNI
e) Kementrian Komunikasi dan Informasi
Menghilangkan blank spot di indonesia.
Penyedian layanan akses media modern
Informasi dan layanan publik secara online
f) Kementrian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi
Penataan kebutuhan PNS baik pusat maupun daerah.
Remunerasi PNS.
Pemercepatan reformasi birokrasi.
g) Badan Intelijen Negara
Pengamanan negara secara intelijen baik dari luar maupun dalam negeri
h) Tentara Nasional Indonesia
Operasi militer untuk perang
Operasi militer bukan untuk perang.
Latihan Perang gabungan.
Pengembangan Alutsista dalam negeri.
i) Polisi Republik Indonesia
Pengamanan kedaulatan dari dalam negeri
Merasionalkan rasio polisi.
Pengadaan Alutsista polri.
Pelayanan sim dan STNK keliling.
E-police
j) Kejaksaan Agung
Mengajukan Kasasi
Pertimbangan teknis hukum kepada MA
VII. Implementasi Program dan Kinerja
Terciptanya kapasitas dan profesionalitas instansti-instansi pemerintah dalam
penyelesaian konflik.
Page | 14
Contoh: Situasi di Provinsi NAD, Papua, Poso(Perjanjian Malino).
Meningkatnya koordinasi dan keterpaduan TNI-Polri dalam pengelolaan keamanan
nasional
Diadakannya latihan secara terpadu dan berkelanjutan terhadap TNI-Polri,
terutama dalam penanganan terorisme
Terwujudnya sistem koordinasi dalam deteksi, penanggulanan dan pemulihan
konflik
Aktualisasi empat konsesus dasar dalam kehidupan berbangsa dan negara
Terwujudnya peningkatan kapasitas institusi negara dan pertisipasi masyarakat
dalam pencegahan, penangkalan dan penanggulangan ancaman terorisme
Terwujudnya kebijakan dan strategi nasional yang komperhensif dalam pertahanan
negara
Contoh: Pembangunan sistem pengamanan di Laut (Marine Surveillance System)
Meningkatnya koordinasi penegakan hukum : memburu terpidana korupsi yang
melarikan diri (ke luar negeri)
Meningkatnya citra Indonesia dalam hal penegakan HAM melalui pemberantasan
korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, illegal logging, illegal fishing, illegal
mining,human trafficking, ratifikasi instrumen internasional mengenai HAM serta
pembenahan UU tentang HAM.
Pengembangan Clean Government dan Good Governance :
o Tim Reformasi Birokrasi
o LHKPN
o Serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemberian informasi
pencegahan dan penanganan korupsi.
Pusat Pemantau Krisis (Crissis Center) Kemenko Polhukam
PPID dan IT Kemenko Polhukam
VIII. Hambatan
Kesejahteraan rakyat yang terabaikan
Terlalu fokus terhadap permasalahan yang terjadi diindonesia dan mengakibatkan
memperlambatnya pembangunan ekonomi , yang kemudian akan berdampak
terhadap masyarakat indonesia.
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Page | 15
Pertikaian politik yang terjadi antara beberapa kelompok telah memecah belah
keutuhan kesatuan dan persatuan di antara para pemimpin-pemimpin masyarakat
Kurang aktifnya pemerintah untuk memanfaatkan potensi-potensi yang telah
disediakan
Berbagai kejahatan lintas negara, seperti terorisme, korupsi dan illegal logging
perdagangan manusia maupun kejahatan lintas negara lainnya dari waktu ke waktu
semakin canggih dan terorganisir dengan baik dan rapi
Lemahnya kedaulatan suatu negara, stabilitas dan keamanan
Salah satu hambatan atau kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kerja sama
internasional ialah adanya perbedaan sistem hukum antar negara serta alur
birokrasi yang harus dilalui, panjangnya alur birokrasi merupakan hambatan yang
sangat signifikan karena dapat memperlambat proses permintaan bantuan
kerjasama hukum dari satu negara ke negara lain.
Masyarakat Indonesia tidak bisa menerima kebijakan – kebijakan baru yang dibuat
Persatuan Ideology yang menurun dari tahun ke tahun
Kurangnya komitmen yang kuat dari aparat penegak hukum diberbagai negara,
sehingga banyak masyarakat yang melanggar ketentuan hukum dan menyebabkan
masalah keamanan di Indonesia
Kejaksaan banyak yang tidak melaksanakan tugas-tugas yang diembannya secara
professional
Hambatan Menkopolhukam pada JIDD (Jakarta International Defense Dialog)
2012
ancaman - ancaman keamanan non tradisonal, dimana pasukan-pasukannya
adalah pelaku – pelaku non negara dengan atau tanpa bantuan aktor - aktor non
negara di negara lain, untuk tujuan - tujuan ideologi tertentu.
sumber daya keuangan mereka adalah kegiatan - kegiatan illegal misalnya
perdagangan narkoba, perampokan, pembajakan ataupun juga kontribusi asing
non pemerintah.
Ancaman lainnya adalah adanya tindakan – tindakan terorisme yang tetap
terjadi dan meningkatnya kemampuan kelompok - kelompok terorisme.
Ancaman keamanan maritime juga telah digarisbawahi dalam pertemuan ini
seperti perompakan atau pembajakan di pesisir Afrika merupakan ancaman
keamanan non tradisonal.
Page | 16
Ancaman cyber juga menjadi salah satu ancaman non tradisional yang paling
besar.
aktor – aktor non pemerintah akan memainkan peranan lebih penting seperti
media, masyarakat sipil, Lembaga Swadaya Masyarakat, perusahaan-perusahaan
dan individu-individu.
Hambatan Menkopolhukam terhadap pilkada aceh
sikap Bupati Pidie yang menahan anggaran untuk KIP Pidie
hari pencoblosan, yang sudah melewati masa jabatan Gubernur
Hukum yang dilaksanakan tidak sesuai dengan kaedah hukum
Banyaknya pejabta-pejabat yang menahan anggaran Pemilu atau Pilkada dan itu
merupakan hal melanggar hukum
IX. Anggaran dan Data Capaian
IX.1. Anggaran
Dalam APBN Kemenko Polhukam 2012, badan anggaran menyetujui
pengajuan Pagu anggaran Kemenko Polhukam tahun anggaran 2012 sebesar
Rp. 462.201.827.000,-
IX.2. Data Capaian (Capaian Strategis 2004-2009)
Capaian Agenda Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai
a) Terciptanya kapasitas dan profesionalitas instansi-instansi pemerintah
dalam penyelesaian konflik yang tercermin melalui stabilitas politik
keamanan dan ketertiban masyarakat yang semakin kondusif di Provinsi
NAD, Provinsi Papua, dan Poso
b) Terwujudnya kondisi Keamanan dan Ketertiban Dalam Negeri yang
Mantap, melalui :
peningkatan koordinasi dan keterpaduan TNI-Polri dalam pengelolaan
keamanan nasional serta diselenggarakannya latihan kesiapsiagaan dan
ketanggap-segeraan TNI-Polri secara terpadu dan berlanjut
mantapnya sistem operasi dan prosedur kerjasama antara TNI – Polri
dalam penanganan masalah terorisme.
c) Terwujudnya sistem koordinasi dalam deteksi, penanggulangan dan
pemulihan konflik , dilaksanakan melalui:
peningkatan Rasa Saling Percaya dan Harmonisasi Antar kelompok
Masyarakat serta Pencegahan dan Penanggulangan Separatisme
Page | 17
meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perlunya penguatan
wawasan kebangsaan
meningkatnya partisipasi masyarakat dalam melakukan kontrol sosial
dan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
mempertahankan dan mengaktualisasikan empat konsensus dasar dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
d) Terwujudnya peningkatan kapasitas institusi negara dan partisipasi
masyarakat dalam pencegahan, penangkalan dan penanggulangan ancaman
terorisme.
e) Terwujudnya kebijakan dan strategi nasional yang komprehensif dalam
pertahanan negara, melalui:
koordinasi pengamanan wilayah terluar Indonesia
penguatan pos-pos pertahanan dengan penempatan personil TNI
pembangunan sistem pengamanan di Laut (Marine Surveillance System)
kerjasama bidang pertahanan dengan negara-negara sahabat.
f) Terwujudnya sistem koordinasi yang berkelanjutan dalam
penyelenggaraaan hubungan luar negeri melalui:
penyelenggaraaan koordinasi menyangkut kedaulatan dan keutuhan
NKRI
koordinasi mengenai penyelesaian masalah perbatasan antara RI dan
negara-negara tetangga, penyertaan pasukan TNI dan personil Polri
dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian, Technology Safeguarding
Agreement (TSA) dengan Rusia
pemberantasan terorisme
pengembalian sebagian kekayaan negara yang dikorupsi (Asset
Recovery)
pelaksanaan ASEAN Charter
pelaksanaan Lombok Treaty
penyelesaian nelayan tradisional Indonesia yang dipermasalahkan oleh
Australia
pemberantasan kejahatan penyelundupan orang dan perdagangan
manusia (people smuggling and trafficking in person)
kerjasama Indonesia-Australia di bidang pertahanan, serta perlindungan
tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Page | 18
Capaian Agenda Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis
a) Meningkatnya koordinasi dalam penegakan hukum antara lain:
memburu para tersangka dan terpidana korupsi yang melarikan diri ke
luar negeri berikut aset-asetnya
penanggulangan pelanggaran HKI.
b) Perumusan aturan hukum yang bebas diskriminasi sejalan dengan
kematangan iklim demokrasi.
c) Meningkatnya citra Indonesia dalam hal penegakan hukum dan HAM
melalui:
pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, illegal
logging, illegal fishing, illegal mining, human trafficking
ratifikasi instrument internasional mengenai HAM serta perundang-
undangan yang terkait dengan pemajuan dan perlindungan HAM.
d) Mendorong upaya sinkronisasi dan harmonisasi peraturan perundang-
undangan yang saling bertentangan dan tumpang tindih; implementasi
otonomi khusus bagi Provinsi Papua dan pengelolaan damai di Provinsi
NAD
e) Pengembangan Clean Government and Good Governance melalui:
pembentukan tim Reformasi Birokrasi
penyampaian Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN)
meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemberian informasi
dalam rangka pencegahan dan pemberantasan korupsi.
f) Penyempurnaan paket UU bidang Politik
melaksanakan sosialisasi bidang politik dengan penyelenggaraan
forum komunikasi dan dialog
publikasi tentang nilai-nilai demokrasi dan kebangsaan, koordinasi
perbaikan mekanisme Pemilukada dan penyelenggaraan Pemilu 2009
X. Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 1999 (39/1999) Tentang Hak Asasi Manusia
Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
Page | 19
Keputusan menkopolhukam RI No. KEP-26 /MENKO/POLKAM/11/2002
tentang Pembentukan Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme
Perpres RI No. 78 tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau Pulau-Pulau Kecil
Terluar
Perpres RI No 81 Tahun 2005 tentang Koordinasi Keamanan Laut
Keputusan Menkopolhukam RI No: KEP- 36 /MENKO/POLHUKAM/1/2008
tentang Perubahan Susunan Dan Keanggotaan Desk Wilayah Perbatasan Dan
Pulau-Pulau Kecil Terluar
XI. Otonomi Daerah
Kelebihan otonomi daerah :
o Dengan adanya kewenangan yang diberikan kepada daerah, daerah mempunyai keleluasaan
dalam melakukan pengelolaan pembangunan sesuai dengan sumber daya yang tersedia.
o Dapat meningkatkan kreativitas aparatur pemerintah baik dalam pengelolaan pembangunan
maupun dalam penggalian sumber-sumber dana pembangunan.
o Dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan publik.
o Dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, baik dalam
perencanaan, pengawasan, pendanaan, maupun dalam pemanfaatan hasil-hasil
pembangunan.
o Struktur organisasi dan personil dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan, sehingga tidak
terjadi penggemukan.
o Dapat lebih memberdayakan dan meningkatkan kemampuan pemerintah daerah.
o Kewenangan yang diberikan kepada daerah juga memungkinkan bagi daerah untuk
mengambil keputusan secara cepat.
o Mempercepat terwujudnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah.
o Meningkatkan sosial budaya masyarakat yang selama ini kurang mendapat perhatian karena
terfokus pada pertumbuhan ekonomi.
Kelemahan otonomi daerah :
o Terbatasnya jumlah dan kualitas aparat pemerintah di daerah.
o Penyerahan urusan sebagian belum diikuti dengan penyerahan pembiayaan, personil dan
peralatan.
o Rendahnya tingkat pendapatan asli di beberapa daerah.
o Bias ekonomi, bias luar jawa dan bias sumber daya alam.
Page | 20
o Anggapan keseragaman kesiapan daerah, sehingga pelaksanaannya dilakukan secara
serempak di seluruh wilayah Indonesia.
o Aspirasi masyarakat yang berlebihan dapat menyebabkan tidak terjadi integrasi antara
kepentingan daerah dengan kepentingan nasional.
o Tidak ada hirarkhi antara kabupaten/kota dengan propinsi yang dapat menyebabkan
timbulnya kesulitan dalam koordinasi kegiatan lintas kabupaten/kota.
o kelemahan otonomi daerah menurut UU No 22 Tahun 1999 adalah tidak ada hirarkhi antara
kabupaten/kota dan propinsi. Padahal propinsi juga memiliki otonomi dalam
mengkoordinasikan kegiatan lintas kabupaten dan kewenangan lain diluar kewenangan
kabupaten/kota. Karena kabupaten/kota sebagai mitra propinsi dan bukan bawahan, maka
kabupaten/kota dapat menolak keinginan atau rencana propinsi. Akibatnya sulit untuk
melakukan koordinasi vertikal dan dapat memicu terjadinya konflik antara kabupaten/kota
dengan propinsi.
XII. Berita Update
Terkait dengan peluncuran roket korea
Peluncuran roket pembawa satelit observasi Korea Utara, Jumat (13/4) ini,
membuat daerah di kawasan Semenanjung Korea menjadi tegang. Terkait dengan
hal itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko
Polhukam), Djoko Suyanto, berpendapat agar semua pihak menahan diri dari
menambah ketegangan baru di sana. Menurut dia, langkah-langkah diplomasi dan
dialog harus diutamakan dalam setiap penyelesaian masalah, demi keamanan dan
stabilitas di semenanjung Korea. "Diplomasi dan dialog harus diutamakan dalam
menyelesaikan persoalan peluncuran roket oleh Korut," kata dia dalam pernyataan
persnya.
Our Words: pernyataan yang diberikan oleh menkopolhukam menggambarkan
bahwa Indonesia ikut tergabung dalam memelihara kedamaian dunia. Dengan
diplomasi dan dialog ketegangan yang terjadi di Korea Utara dapat diminimalisir.
Perlunya penyampaian pernyataan seperti yang disampaikan oleh menkopolhukam
diatas guna memelihara kedamaian dunia dan diharapkan Negara lain dapat
mencontoh Indonesia untuk menggunakan diplomasi dan dialog tanpa harus saling
menegakkan senjata. Hal ini sesuai dengan dasar yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu Indonesia ikut menjaga ketertiban dunia.
Indonesia-UNCTAD
Page | 21
Indonesia menyampaikan pentingnya ASEAN dan Uni Eropa dapat berkolaborasi
guna menghadapi dari krisis ekonomi global, khususnya yang terjadi di daratan
Eropa saat ini. Hal tersebut dapat dilakukan melalui saling tukar pengalaman
dan peningkatan kemitraan dalam mencapai kawasan yang lebih tahan terhadap
krisis. Salah satu bentuk kolaborasi tersebut adalah melalui kerjasama di bidang
energi. Menlu Marty, dalam hal ini, mengajak pihak UE untuk bekerjasama dengan
ASEAN dalam mempercepat implementasi ASEAN Plan of Action on Energy
Cooperation (APAEC) tahun 2011-2015. (Menlu, 23 April 2012)
Berjalin kelindannya tantangan global seperti krisis keuangan, perubahan iklim,
ketahanan pangan dan energi, serta fluktuasi harga komoditas harus diselesaikan
melalui kemitraan global yang koheren dan solid. Untuk itulah masyarakat
internasional dituntut membangun tata kelola perekonomian global yang terbuka
dan adil. tata kelola perekonomian yang dibangun tersebut juga harus dapat
mendorong kemakmuran seluruh rakyat baik di negara maju dan di negara
berkembang.
Hal ini sejalan dengan pencapaian target MDGs secara optimal pada tahun 2015.
suara Indonesia ini juga sejalan dengan tema utama UNCTAD XIII yang
menitikberatkan pada proses globalisasi yang berorientasi pada pembangunan,
terutama untuk menyambut hari jadi UNCTAD ke 50 pada tahun 2014.
Indonesia juga menekankan pentingnya UNCTAD membuat program-program
kerja yang mendorong proses pembangunan yang bersifat inklusif dan
berkelanjutan.
UNCTAD harus memainkan peran aktif dalam proses reformasi tata kelola
ekonomi global, utamanya penciptaan sistem perdagangan internasional yang dapat
menjamin keterlibatan yang lebih luas dari negara berkembang dalam proses
pengambilan keputusan.
Guna pencapaian tujuan tersebut, Indonesia mengharapkan agar UNCTAD dapat
mendorong sekaligus mengawal penguatan kerjasama Utara-Selatan, Selatan-
Selatan, serta triangular cooperation yang bersifat saling melengkapi.
Lebih lanjut, Indonesia menekankan agar negara anggota UNCTAD dapat
menunjukkan tanggung jawab dan komitmen politiknya terhadap agenda-agenda
pembangunan global untuk mempersempit kesenjangan antara negara maju dan
negara berkembang.
Page | 22
Our words: Kolaborasi antara ASEAN dan Uni Eropa penting bagi Indonesia
dalam kontribusinya dalam mengatasi krisis dunia, pemeliharaan perdamaian,
stabilitas, dan kesejahteraan bagi kedua kawasan tersebut. Hal ini sesuai dengan
dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu Indonesia ikut menjaga
ketertiban dunia.
Kemenlu Dorong Pemda Berkoordinasi dengan Luar Negeri
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenlu Budi Bowoleksono mengatakan,
perkembangan global telah memperlihatkan bahwa penyelenggaraan hubungan luar
negeri tidak lagi didominasi pemerintah atau kementerian di pusat saja. Namun,
sudah menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa termasuk aparatur
pemerintah daerah.
“Kegiatan diplomasi tidaklagi melulu milik pemerintah pusat saja. Sekarang pemda
juga bisa. Karena itu penting menguasai diplomasi agar kerja sama luar negeri
dapat terbangun efektif,”-Bowoleksono.
Untuk mensosialisasikan kebijakan politik luar negeri Indonesia perlu menjadi
perhatian dan ditindaklanjuti bersama antara pemerintah pusat dan daerah.
Setidaknya kerja sama luar negeri yang dibangun pemerintah daerah dapat sinergis
dengan upaya-upaya pembangunan nasional dalam rangka perbaikan ekonomi,
pemulihan citra Indonesia, dan pemantapan integrasi nasional.
"Bidang kewenangan ini bisa seperti prosedur dan mekanisme kerja sama
kota/propinsi kembar (sister city), pembuatan perjanjian internasional, kerja sama
teknik luar negeri, kerja sama sub regional, penanganan warga negara asing yang
dituduh melanggar tindak pidana di Indonesia dan sebagainya,”
Sumut juga telah mengadakan hubungan kerja sama LN dengan membentuk
propinsi bersaudara (sister province) dengan:
Guangdong, China sejak 11 Desember 1999
Propinsi Bekes County, Hungaria sejak 23 Oktober 2008
Penang, Malaysia pada 16 Desember 1991
Songkhla, Thailand.
Our Words: Diperlukan kerjasama antara daerah tertentu dengan luar negeri.
Pembentukan sister city merupakan sebuah langkah yang baik dalam melakukan
kerjasama dari pemda dengan luar negergi. Dengan adanya perjanjian kerjasama
Page | 23
diantara kedua daerah diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di
daerah tersebut.
Mendagri dan Otonomi Daerah
Menteri Gamawan bercerita tentang demokrasi dan otonomi yang hasilnya masih
jauh dari harapan. Menurutnya, sangat susah menerjemahkan otonomi dalam
negara kesatuan. Kekuasaan dan hak kewenangan ke daerah provinsi dan
kabupaten telah diberikan. Namun sasaran penggunaan dana masih banyak yang
melenceng.
Ide awalnya otonomi ini, adalah kalau uang di daerah sudah banyak, maka orang
akan berpindah ke daerah. Ternyata kondisinya tidak sesuai dengan teorinya.
Pejabat daerah sudah dipilih langsung, dan kewenangan pejabat daerah menjadi
susah dikendalikan. Bupati seenaknya ke Jakarta, menginap di hotel berbintang
yang mahal sampai 15 hari. Tidak ada yang bisa menegur. Sebagai menteri,
menegur saja, partainya marah, padahal menteri yang melantik.
Sudah waktunya, lembaga pengawasan yang independen aktif melakukan
monitoring terhadap proses pelaksanaan program pembangunan. Bahkan
mengkritisi hal-hal yang bisa menimbulkan terjadinya penyimpangan penggunaan
dana pembangunan yang tidak mengarah ke kepentingan masyarakat. Kalau kita
pikir dan melihat kondisi yang terjadi, demokrasi dan otonomi yang telah
diperjuangkan sekian lama, ternyata masih juga dalam tahap proses. Sampai kapan
bisa terwujud harapan itu, mudah-mudahan bukanlah hanya suatu impian. Bukan
pula, semacam pelangi, hanya indah dipandang, tapi sulit dijangkau
Our words: seperti yang dikatakan diatas otonomi daerah akan berhasil dengan
baik jika lembaga pengawasannya independen aktif melakukan monitoring
terhadap proses pelaksanaan program pembangunan. Perlunya kesadaran dari
pemda sendiri untuk tidak menyalahgunakan dana yang dialirkan dari pemerintah
pusat, bahwa pembangunan daerah lah tujuan utama mereka.
Mendagri : Dengan Otda, Pemda Melayani Masyarakat Lebih baik, Mudah, Cepat
dan Murah
Dengan dilaksanakannya otonomi daerah telah menempatkan pemda sebagai ujung
tombak pembangunan nasional sehingga untuk menghasilkan dampak positif
Page | 24
dalam pertumbuhan ekonomi daerah yang makin merata serta tingkat kemiskinan
maupun angka pengangguran yang semakin menurun, jelas Gamawan Fauzi.
Pemberian peran, kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada
pemerintah daerah menurut Mendagri adalah agar dapat melayani rakyat secara
lebih baik, lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah.
Untuk itu diperlukan peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur pemerintahan
daerah dalam mengoptimalkan pelayanan pada masyarakat serta menghadirkan tata
kelola pemerintahan yang baik (transparansi dan akuntabilitas) sesuai dengan
prinsip-prinsip good governance dan clean government.
Dalam implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, ada 3 (tiga) hal
yang menjadi harapan bersama yakni munculnya kemandirian yang digerakkan
oleh kreativitas dan inovasi daerah dalam mengoptimalkan berbagai potensi
sumberdaya yang ada. Kedua yakni tumbuhnya modal sosial dan partisipasi
masyarakat yang selanjutnya akan menumbuhkan komitmen, kepercayaan (trust),
toleransi, kerjasama, dan solidaritas pada masyarakat dan tata hubungan antara
pusat-daerah diharapkan akan menjadi lebih proporsional, harmonis dan produktif
dalam rangka penguatan persatuan dan kesatuan bangsa
Our words: memang otonomi daerah memiliki kelebihan yang sering disebut
dengan “lebih dekat (mengenal) dengan rakyat (daerah tersebut)”. Namun pada
kenyataannya banyak calon-calon bupati atau walikota yang ternyata bukan
berasal dari sana. Banyak dari calon-calon bupati dan walikota tersebut hanya
mencari daerah tertentu untuk mendapatkan “dana proyek”. Sehingga
penggunaan alokasi dana pemda tidak dimanfaatkan sepenuhnya untuk
pembangunan daerah tersebut. Hal ini harus dihindari. Dengan pengawasan yang
ketat dan pemimpin yang benar-benar mengetahui potensi daerah tersebut dapat
menyukseskan adanya otonomi daerah.
XIII. Rekomendasi
Pertahanan dan Keamanan
Peningkatan pemberdayaan industri pertahanan nasional meliputi intensifikasi,
dan kolaborasi penelitian dan pengembangan, penelitian dan pengembangan alat
peralatan pertahanan, produksi alutsista industri dalam negeri serta
pengembangan alat kepolisian produksi dalam negeri dan pembuatan prototipe.
Penegakan Hukum dan HAM
Page | 25
Hukum
Peningkatan penuntasan kejahatan melalui peningkatan integritas SDM dan
akuntabilitas Kepolisian RI sehingga dalam prosesmpenegakan penindakan
dapat diselesaikan dengan baik tanpa ada unsur diskriminasi
HAM
Peningkatan penghormatan dan pelindungan HAM melalui harmonisasi
peraturan perundang-undangan nasional yang tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip HAM.
Kerjasama Internasional
Mengoptimalkan kerja sama internasional dalam rangka pengamanan wilayah
perbatasan dan pengawasan sumber daya kelautan;
Mengoptimalkan upaya pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan
melalui peningkatan sarana dan prasarana, koordinasi, serta kerja sama operasi
dan penegakan hukum antara instansi terkait dan dengan negara tetangga;
Meningkatkan pengamanan di wilayah perbatasan, pulau terdepan, dan
wilayah peyangga melalui penambahan pos, baik secara kuantitas maupun
sarana dan prasarana, untuk mendukung pemantapan pergelaran TNI di
wilayah tersebut;
Meningkatkan frekuensi koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan
pascakonflik;
Melanjutkan gelar satuan TNI di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan
pascakonflik.
Penangkalan Terorisme
Peningkatan penertiban, operasi penegakan, operasi yustisi, operasi
pemberdayaan wilayah pertahanan, operasi intelijen strategis, penyelenggaraan
intelijen dan kegiatan operasi intelijen dalam negeri.
Sumber Daya Manusia Aparatur
Pengembangan dan penyempurnaan sistem intergitas SDM aparatur dan
peningkatkan implementasinya, sebagai salah satu upaya mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN.
Sinergi Pusat dan Daerah
Dalam kaitan dengan sinergi pusat dan daerah,diperlukan upaya-upaya untuk
menciptakan landasan hukum secara komprehensif untuk memberikan kepastian
Page | 26
dalam penyelenggaraan pelayanan publik; meningkatkan kualitas manajemen
pelayanan; melakukan penataan kelembagaan pelayanan yang efektif, profesional
dan bersih; dan mendorong pengembangan pelayanan publik yang berkualitas
pada lingkungan pemerintahan daerah, serta mengembangkan sistem pengaduan
masyarakat dalam pelayanan publik yang efektif.
Page | 27
REFERENSI
http://www.polkam.go.id
www.depdagri.go.id
www.kemenkumham.go.id
www.kemlu.go.id
www.kemhan.go.id
www.kemhan.go.id
www.menpan.go.id
http://www.kejaksaan.go.id
http://www.tni.mil.id/
http://www.polri.go.id/
http://www.lemsaneg.go.id/
http://www.bakorkamla.go.id/
http://www.bin.go.id/
Page | 28