KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

145
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR SUKU JAWA DAN SUKU BETAWI DIDAERAH TRONDOL RT 03 RW 01 SERANG BANTEN Skripsi Diajukan pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh ENONG ZAHROH 1110051000168 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H. / 2017

Transcript of KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

Page 1: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN

ANTAR SUKU JAWA DAN SUKU BETAWI DIDAERAH

TRONDOL RT 03 RW 01 SERANG BANTEN

Skripsi

Diajukan pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi

persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

ENONG ZAHROH

1110051000168

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H. / 2017

Page 2: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …
Page 3: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …
Page 4: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …
Page 5: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

i

ABSTRAK

Enong Zahroh

Komunikasi Antar Budaya dalam Pernikahan antar Suku Jawa dan Suku

Betawi di Daerah Trondol Serang Banten

Perenikahan beda budaya adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan

dengan latar belakang budaya yang berbeda. Pernikahan beda budaya telah

menjadi fenomena yang biasa yang terjadi di Indonesia. Menjalani hubungan

sakral dalam pernikahan beda budaya pasti memerlukan komunikasi yang efektif,

demikian juga harapan pasangan beda budaya. Namun terlepas dari keefektifitas

tersebut tentunya ada beberapa faktor yang dapat memepengaruhi pola

komunikasi bahkan menjadi sebuah hambatan dalam sebuah komunikasi, terlebih

lagi dalam komunikasi antarbudaya. Yang melibatkan orang-orang yang memiliki

karakteristik berbeda.

Berdasarkan Konteks diatas maka pertanyaan mayor pada penelitian ini

adalah: Bagaimana perbedaan bahasa mempengaruhi pola komunikasi dalam

pernikahan antara suku Jawa dan Betawi di Trondol Serang? Sedangkan

pertanyaan minornya adalah, Apakah perbedaan nilai dan norma mempengaruhi

pola komunikasi dalam pernikahan antara suku Jawa dan Betawi di Trondol

Serang?

Untuk menganalisis dan memahami bagaimana komunikasi antarbudaya yang

terjadi pada pasangan nikah beda budaya di Trondol Serang maka penelitian ini

menggunakan teori Andrea L. Rich dan Dennis M, Ogawa yang menyatakan

bahwa komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi antar orang-orang

yang mempunyai perbedaan budaya, misalnya antar suku bangsa, etnik, ras dan

kelas sosial.

Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu

prosedur yang menghasilkan data deskriptif yang didapat melalui data tertulis

maupun lisan dari para informan penelitian serta data dokumentasi, wawancara

dan obsevasi sesuai dengan fokus penelitian tentang komunikasi antar budaya

dalam pernikahan antar suku Jawa dan Betawi di Trondol Serang. Kemudian akan

dituangkan dalam kata-kata sebagai bentuk dari hasil penelitian ini

Komunikasi antarbudaya dalam pernikahan antar suku Jawa dan Betawi di

Trondol Serang secara keseluruhan berjalan dengan baik karena mereka dapat

saling memahami perbedaan yang mereka miliki. Komunikasi yang mereka

lakukan adalah komunikasi antarpersonal. Adapun faktor yang mempengaruhi

pola komunikasi mereka adalah perbedaan bahasa, perbedaan nilai dan perbedaan

norma. Namun demikian perbedaan pola komunikasi tidak membawa

permasalahan yang besar bagi komunikasi mereka, karena pada kenyataanya

komunikasi yang tercipta masih berjalan cukup baik dan membutuhkan proses

adaptasi yang terus menerus dari nilai-nilai yang berbeda yang akan dihadapi

setiap harinya. Hal tersebut menggambarkan pasangan nikah beda budaya

memiliki cinta, kasih sayang dan nilai sosial yang sangat tinggi yaitu dapat

menghargai perbedaan yang ada pada diri mereka masing-masing.

Kata kunci: Komunikasi, Budaya, Antarbudaya , Pernikahan Suku Jawa dan

Suku Betawi

Page 6: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur yang tiada henti dipanjatkan

kepada sang Penguasa Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan petunjuk-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Komunikasi

Antarbudaya dalam Pernikahan Antara Suku Jawa dan Suku Betawi di

Daerah Trondol RT 03 RW 01 Serang Banten ini dengan baik. Shalawat serta

salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para

sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa selalu mencintai beliau hingga

akhir zaman.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang penulis susun untuk memperoleh

gelar Starta (S1) Pada Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam di Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulisbanyak mengalami kesulitan untuk

mendapatkan data dan referensi. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak,

sehingga kesulitan itu dapat teratasi. Untuk itu dalam kesempatan itu penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bapak Suparto,

M.Ed,Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik. Ibu Dr Hj.

Roudhonah, MA. Selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi umum, Dr.

Suhami, M. Si, selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

Page 7: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

iii

2. Bapak Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam, dan Ibu Fita Fathurokhmah,M.Si selaku Sekertaris Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Rubiyanah, MA selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberi

arahan, saran, waktu serta petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat

kepada penulis semasa kuliah, semoga amal kebaikannya mendapatkan

balasan dari Allah SWT.

5. Seluruh Staf Tata Usaha, Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas pelayanan yang baik

dikalah penulis mengumpulkan data dan materi skripsi.

6. Seluruh lembaga yang telah banyak membantu dan bersedia untuk

meluangkan waktu serta berperan dalam penyelesaian skripsi ini diantara

nya adalah: Bapak Saman selaku staf kelurahan Trondol Serang Banten,

KH. Syafro’i selaku sesepuh desa Trondol, serta kepada masyarakat

Trondol yang sudah menikah yang mau diikut sertakan dalam penelitian

penulisan ini adalah, Kiki, Tatul, Fitroh, Sudarman, Suharyadi, dan Atun.

7. Secara khusus penulis berterima kasih kepada otang tua tercinta yaitu ayah

handa Drs. Endang Abidarda dan Ibunda Muniroh dan tak lupa kepada

mertua yang aku sangat hormati dan sayangi seperti orang tua aku sendiri

yaitu ayah handa Syariffudin dan Ibunda Nasikh terimakasih banyak atas

Page 8: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

iv

kasih sayang, dukungan yang tiada batasnya sehingga penulis dapat

menyeleasaikan skripsi ini dengan baik.

8. Secara khusus penulis berterima kasih kepada Sohihul Islam yang selalu

memberikan dukungan, cinta dan kasih sayang yang tak pernah henti-

hentinya diberikan kepada penulis dan tak lupa juga kepada belahan hati

penulis Rafa Ramadhan yang selalu membuat penulis merasa bahagia dan

semangat dalam membuat karya tulis.

9. Kakak dan adi-adikku serta keponakanku, Atu sholihah, Raden, Fatih,

Fakhri, Fifi, Ikhwan, Zikri dan Wajhiudin yang selalu memberikan

keceriaan kepada penulis sehingga penulis mendapatkan semangat belajar.

Serta keluarga besar Bani Yassin, keluarga Besar Ghozali dan keluarga

besar Trondol yang ikut serta dalam menyemangiti penulis.

10. Kepada Siti Mutzmainnah, wildan dan Baun baun teman di Kpi yang tidak

pernah bosen untuk selalu bisa meluangkan waktu demi menemani penulis

dalam menyelesaikan karya tulis.

11. Teman-teman seperjuangan mahasiswa KPI F angkatan 2010 terimakasih

ats kebersamaan kita selama ini dalam suka dan duka. Bagi penulis itu

adalah pengalaman berharga yang takkan pernah terlupakan.

12. Seluruh pihak yang terkait dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas kebaikan

yang telah diberikan dengan balasan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari masih banayak kekurangan dalam skripsi ini, namun

penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat

Page 9: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

v

khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya. Semoga Allah

senantiasa meridhoi setiap langkah kita. Amin

Penulis

Enong Zahroh

Page 10: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULIAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan masalah ............................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

E. Metodelogi penelitian ............................................................................. 7

1. Paradigma Penelitian ......................................................................... 7

2. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 8

3. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................. 9

4. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................ 9

5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 9

F. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 11

G. Pedoman Penulisan ................................................................................. 13

H. Sistematika Penulisan ............................................................................. 13

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 15

A. Landasan Teori Komunikasi ................................................................... 15

1. Pengertian Komunikasi ..................................................................... 15

2. Prinsip-Prinsip Komunikasi .............................................................. 19

3. Komunikasi Perlu Dukungan Saluran (Chanel) yang Relevan ......... 21

4. Unsur-Unsur Komunikasi ................................................................. 21

5. Karakteristik Komunikasi ................................................................. 24

6. Jenis Pesan Dalam Komuniasi .......................................................... 26

B. Landasan Teori Kebudayaan ................................................................... 27

1. Pengertian Budaya ............................................................................ 27

2. Krakteristik-Karakteristikbudaya ...................................................... 29

Page 11: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

vii

3. Pengertian Komunikasi Antarbudaya ............................................... 35

4. Model Komunikasi Antarbudaya ...................................................... 40

5. Unsur-unsur Material dan Non Material Kebudayaan ...................... 41

6. Asumsi-asumsi Komunikasi Antarbudaya ........................................ 44

7. Pentingnya Komunikasi Antarbudaya............................................... 45

8. Fungsi Komunikasi Antarbudaya ...................................................... 47

9. Prinsip Komunikasi Antarbudaya .................................................... 51

10. Hambatan Komunikasi Antarbudaya ................................................ 52

11. Faktor Pendukung Komunikasi Antarbudaya ................................... 56

12. Asimilasi ........................................................................................... 57

13. Pengertian Etnik ................................................................................ 57

C. Landasan Teori Pernikahan

1. Pengertian Pernikahan ....................................................................... 58

2. Tujuan Pernikahan ............................................................................ 62

D. Landasan Teori Betawi dan Jawa ........................................................... 64

1. Betawi ............................................................................................... 64

2. Jawa ................................................................................................... 68

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG DESA TRONDOL SERANG

BANTEN.... ........................................................................................................ 72

A. Kota Serang ............................................................................................. 72

B. Geografis Trondol ................................................................................... 72

C. Asal Muasal Jawa Bebasan ..................................................................... 73

D. Kuliner Khas Serang Trondol ................................................................. 79

E. Mitos-Mitos Orang Jawa ......................................................................... 82

F. Adat Kebiasaan Yang Sudah Mnejadi Tradisi Orang Trondol ............... 86

G. Visi dan Misi Kelurahan Trondol ........................................................... 87

H. Rekapitulasi Nama Warga yang Sudah Menikah.................................... 88

BAB IV ANALISI DATA .................................................................................. 90

1. Pengaruh Perbedaan Bahasa dalam Pola Komunikasi Pada Pasangan Suku

jawa dan Suku Betawi ............................................................................. 91

Page 12: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

viii

2. Pengaruh Perbedaan Nilai dan Norma pada Pola Komunikasi Pada

Pasangan Suku Jawa dan Suku Betawi ................................................... 96

A. Pengaruh Perbedaan Nilai Terhadap Pola Komunikasi .................... 97

B. Pengaruh Perbedaan Norma Terhadap Pola Komunikasi ................. 99

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 105

A. Kesimpulan ............................................................................................ 105

B. Saran-Saran ............................................................................................. 106

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 108

LAMPIRAN .................................................................................................. 111

Page 13: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Contoh Bahasa ........................................................................... 77

Tabel 2. Rekapitulasi Warga yang Sudah Menikah ............................................ 88

Tabel 3. Profil Informan .................................................................................... 90

Page 14: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

x

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. Unsur-unsur Komunikasi ............................................................. 22

Gambar 2. Model Komunikasi Antarbudaya ...................................................... 40

Page 15: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia terdiri dari beragam budaya, suku, dan agama.Konsekuensi

dari hal tersebut diperlukan kemampuan beradaptasi dan memahami

perbedaan suku, agama dan budaya. Khususnya dalam berkomunikasi antar

budaya yang berbeda agar hubungan dapat terjalin dengan baik.

Budaya disebut juga sebagai sistem yang sangat kompleks yang

memiliki pengaruh yang sangat kuat. Manusia sebagai aktor dalam kehidupan

secara timbal balik memiliki andil untuk membentuk dan di bentuk oleh

budayanya.

Keanekaragaman budaya yang menjadi suatu konsekuensi logis dalam

kehidupan di Indonesia, juga tidak terkecuali akan terjadi dalam sebuah

keluarga. Indonesia banyak sekali anggota keluarga dengan latar belakang

budaya dan agama yang berbeda. Budaya dimengerti sebagai perangkat,

aturan, nilai, kepercayaan, norma, sikap yang disepakati dan mengikat pada

sekelompok orang sebagai ciri khusus kelompok tersebut.

Keadaan seperti ini menggambarkan tentang kesesuaian dengan ajaran

islam yang mana menyebutkan bahwasannya Tuhan menjadikan manusia

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, laki-laki dan perempuan untuk saling

mengenal satu sama lainnya, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an

surat Al-Hujurat ayat 13 berikut.

Page 16: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

2

Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-

bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya

orng yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling

taqwa dioantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha

Mengenal. (Al-Hujurat : 13).

Berdasarkan ayat diatas kita dapat mengetahui bahwa pada hakikatnya

kita diciptakan kedunia ini dengan membawa perbedaan baik budaya, agama,

ras, bahasa, ide, cara pandang, bahkan warna kulit sekalipun. Namun dengan

adanya perbedaan itu diharapkan akan membawa suatu rahmat yang harus kita

syukuri, walaupun tak dapat kita pungkiri, bahwa secara manusiawi kita akan

mengalami kesusahan dalam proses komunikasi tidak selamanya akan berjalan

lancar dan efektif, pasti akan ada permasalahan yang muncul.

Penafsiran ayat diatas yang mengatakan bahwa penggalan ayat tersebut

menjelaskan bahwa “sesungguhnya kami menciptakan kamu dari selorang

laki-laki dan seorang pere,mpuan adalah pengantar untuk menegaskan bahwa

semua manusia derajat kemanusiaannya sama disisi Allah, tidak ada

perbedaan pada nilai kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan karena

semua diciptakan dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Pengantar

tersebut mengantarkan padakesimpulan yang mengarah kepada penggalan ayat

Page 17: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

3

terakhir yang berbunyi “Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di

sisi Allah ialah yang paling bertaqwa.” Karena itu berusahalah untuk

meningkatkan ketakwaan agar menjadi yang termulia di sisi Allah.

Apa pun sebab nuzulnya, yang jelas ayat diatas menegaskan kesatuan

asal usul manusia dengan menunjukan kesamaan derajat kemanusiaan

manusia. Tidak wajar seseorang berbangga dan merasa diri mereka lebih

tinggi dari yang lain, bukan saja antar satu bangsa, suku atau warna kulit

dengan selainnya, tetapi antara jenis kelamin mereka.

Dalam konteks ini sangat relevan jika manusia dalam esensinya

adalah “umat yang satu” (ummah wahidah). Ada kalam yang menyebutkan

jika Allah berkehendak, dia dapat dengan mudah membuat bangsa-bangsa

yang berbeda menjadi satu umat, sebagaimana yang dijelaskan dalam surat

Hud ayat 118 berikut.

Artinya: Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu dia menjadikan

manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat (Hud :

118)

Masyarakat pada tataran yang paling kecil adalah keluarga. Setiap

orang sebelum masuk kedalam ruang yang lebih luas dengan menjadi anggota

masyarakat, maka pasti akan menjadi anggota keluarga terlebih dahulu. Dalam

lingkup inilah nilai-nilai akan dapat ditransmisikan secara intens tentunya

melalui komunikasi. Fase ketika seseorang menjadi anggota keluarga

merupakan fase paling penting untuk membentuk karakter seseorang

Page 18: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

4

dikemudian hari. Individu dalam setiap keluarga merupakan produk budaya

keluarga. Dalam ilmu komunikasi Merry Anne Fitzpatrick telah melakukan

penelitian mengenai bagaimana hubungan yang terjadi dalam keluarga melalui

teori sosiopsikologis.1 Bagaimana interaksi yang terjadi di dalam keluarga,

bagaimana sikap masing-masing anggota keluarga dan sebagainya.

Dalam buku Interculture Communication In Contexts dijelaskan

bahwa masalah yang muncul dalam komunikasi merupakan masalah yang

mendasar dan terjadi pada setiap keluarga yang menikah beda budaya. Pada

proses tersebut simbol dan makna yang berbeda tentunya akan menyulitkan

proses penyampaian pesan dalam berkomunikasi, sehingga komunikasi

menjadi kurang efektif.

Berdasarkan hal di atas, tentunya para keluarga yang menikah beda

budaya harus bisa menyesuaikan dengan berbagai cara, baik dengan meniru

sehingga dapat menyesuaikan persepsi ataupun mengadopsi sebagai nilai agar

bisa diterima, mungkin dengan cara saling belajar satu sama lain sehingga

dapat memahami perbedaan adat pasangan kita dan mau menerima adat

tersebut, karena perbedaan tersebut, tentunya pasangan beda budaya ini

memiliki sikap, nilai, serta bahasa yang berbeda pula. Walaupun sebenarnya

dapat memberi keuntungan juga bagi pasangan yang menikah beda budaya itu

sendiri, misalnya terhadap peningkatan pengetahuan dan cara pandang tentang

dunia melalui pasangan yang menikah beda budaya. Selain itu keuntungan

berikutnya adalah dapat belajar bagaimana cara untuk menjelaskan diri kepada

1 Stephen W. Littlejhon dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi, Theories of HumanCommunication, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), edisi 9, h.286.

Page 19: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

5

pasangan satu sama lain. Sehingga dapat membentuk pola komunikasi dan

hubungan antar budaya itu sendri.

Data Penulis tertarik untuk melihat lebih dalam tentang komunikasi

yang terjadi dalam keluarga pasangan nikah beda budaya seperti

judul yang akan diangkat mengenai “KOMUNIKASI ANTAR

BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR SUKU JAWA DAN SUKU

BETAWI DI DAERAH TRONDOL RT 03 RW 01 SERANG BANTEN”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada komunikasi antar budaya tepatnya apakah

bahasa mempengaruhi pola komunikasi dalam pernikahan beda budaya.

Peneliti juga membatasi bagaimana pasangan nikah beda suku ini

dalam memahami apakah nilai dan norma dapat mempengaruhi pola

komunikasi dalam pernikahan beda budaya.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Sejauhmana pola komunikasi dalam perbedaan bahasa dalam

pernikahan antara suku Jawa dan Betawi di lingkaran Trondol RT 003

RW 001 Serang Banten?

2. Bagaimana Nilai dan Norma mempengaruhi pola komunikasi dalam

pernikahan antara suku Jawa dan Betawi di lingkungan Trondol RT

003 RW 001 Serang Banten?

Page 20: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

6

Tujun dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan batasan dan rumusan masalah diatas, maka tujuan

penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui sejauhmana perbedaan bahasa mempengaruhi

pola komunikasi dalam pernikahan antara suku Jawa dan Betawi

di lingkungan Trondol RT 003 RW 001 Serang Banten?

b. Untuk mengetahui bagaimana nilai dan norma mempengaruhi

pola komunikasi dalam pernikahan antara suku Jawa dan Betawi

di lingkungan Trondol RT 003 RW 001 Serang Banten?

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Secara akademis skripsi ini diharapkan dapat menambah

wawasan yang luas dan memperkaya kajian serta data mengenai

komunikasi antar budaya di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis skripsi ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan kepada masyarakat mengenai keberagaman budaya

yang nyata di Indonesia, sehingga masyarakat mampu

menyikapinya secara bijaksana dengan menghargai perbedaan

yang ada.

Page 21: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

7

C. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metodologi adalah proses, prinsip dari prosedur yang digunakan

untuk mendekati masalah dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain

metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik

penelitian.2

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

lapangan (field Recearch) yaitu studi kasus, dimana metode ini

termasuk metode deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

memaparkan situasi atau peristiwa dimana metode deskriptif

mengumpulkan data-data yang sesuai. Studi kasus adalah suatu

pendekatan penelitian yang menggunakan explorasi suatu fenomena

dengan menggunakan data dari berbagai sumber.

Pada hakikatnya fokus utama pendekatan ini adalah untuk

menjawab permasalahan penelitian. Ide pentingnya adalah bahwa

penelitian berangkat kelapangan untuk mengadakan pengamatan

tentang suatu fenomena dalam suatu keadaan alamiah.

a. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan oleh penelitian ini adalah

paradigma konstruktivisme. Realitas dianggap sebagai hasil

kontruksi berfikir dari kemampuan seseorang. Pengamatan

2Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi danIlmu Sosial Lainnya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006) cet, ke-5, hal. 145.

Page 22: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

8

merupakan hasil pengamatan dari indra penelitian terhadap apa

yang diteliti.

b. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan mengguanakan pendekatan

deskriptif kualitatif dengan tipe atau strategi fenomenologi.

Fenomenologi adalah sebuah pendekatan untuk mempelajari

tentang pandangan berfikir yang menekankan pada fokus kepada

pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan interpretasi.

Dimana penelitian mencoba untuk memahami dan menelusuri

bagaimana komunikasi yang terjalin pada pasangan nikah budaya

berdasarkan pengalaman informasi yang mempunya budaya

berbeda.

Penelitian ini juga mencoba untuk menggali hambatan yang

mereka alami dalam melakukan interaksi sesama pasangan nikah

beda budaya. Berdasarkan hal tersebut maka searah dengan

pendekatan kualitatif. Yang mana pendekatan ini mempunyai

tujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian. Misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan

dan lain-lain secara holistik dengan cara deskripti

c. Subyek dan Objek

Subyek penelitian ini adalah pasangan nikah beda suku budaya

jawa dan suku betawi di daerah lingkar Terondol Serang Banten

Page 23: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

9

mereka adalah Kiki Jakarta yang beretnis (suku) Betawi, Tatul

Serang yang beretnis Jawa, Sudarman, Jakarta yang beretnis

Betawi, Fitroh Serang yang beretnis Jawa, Suharyadi Cilacap yang

beretnis Jawa, Atun Jakarta yang beretnis Betawi.

Sedangkan objek penelitiannya adalah komunikasi yang terjadi

antara pasangan nikah beda suku jawa dan betawi dalam kajian

strategi komunikasi antar budaya.

d. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan Trondol RT 003 RW

001 Serang Banten. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-

Mei 2016.

e. Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Observasi berarti pengamatan dan pencatatan dengan

sistematik terhadap fenomena yang diselidiki.3 Observasi yang

dilakukan oleh peneliti adalah observasi partisipasi yaitu

peneliti melakukan pengamatan dengan melakukan pencatatan

terhadap objek-objek terkait sejauhmana bahasa, nilai, dan

norma dalam melakukan pola komunikasi antar budaya dalam

pernikahan Suku Jawa dan Suku Betawi yang dilakukan oleh

pasangan nikah beda budaya. Dalam hal ini penulis melakukan

penelitian secara langsung selama tiga bulan

3Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : Andi offset, 1992 ), Cet Ke-2, h.129.

Page 24: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

10

(September,Oktober, November 2015).

Penelitiannya seperti mengamati dengan seksama interaksi

(perilaku) yang terjadi diantara subyek yang diriset.4

2) Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari

sumbernya. Metode pengumpulan data dan teknik analisis data

adalah metode wawancara mendalam, observasi, dan

dokumenter.

Wawancara mendalam secara umum adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa

menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana

pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial

yang relatif lama. Dengan demikian, keikhlasan wawancara

mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan.5

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan Kiki

dan Tatul, Pipit dan Sudarman, Atun dan suharyadi, selaku

pasangan nikah yang beda suku di daerah Trondol RT 03 RW

01 Serang Banten.

4 Racmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup, 2010), h.110

5 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, danIlmuSosial lainnya, (Jakarta, Kencana: 2010), ed 1, cet 4, h. 208

Page 25: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

11

3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui

dokumen-dokumen. Ini dilakukan untuk memperoleh data-data

mengenai hal yang akan diteliti, dan juga berhubungan dengan

objek penelitian. Adapun dokumen penelitiannya foto-foto,

rekaman, dan catatan lapangan tentang pola komunikasi

pasangan beda budaya.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini sebelumnya penulis melakukan

penelitian dengan langkah awal yaitu menelaah terlebih dahulu skripsi

sebelumnya, yang memiliki judul hampir sama dengan skripsi yang akan

di tulis dan di teliti, tujuannya untuk mengetahui bahwa judul-judul

sebelumnya, dan menghindari hal penjiplakan karya orang lain. Ada

beberapa skripsi yang masih berkaitan dengan judul penulis diantaranya :

1. “Ahmad Syukri, Skripsi dengan berjudul: “Komunikasi

Antarbudaya: Studi pada Pola Komunikasi Masyarakat Suku

Betawi dengan Madura di kelurahan Condet Batu

Ampar”Penelitian ini menemukan bahwa kedua suku tersebut

memiliki fanatisme yang lebih besar dan memiliki kesamaan

pandangan yang bersifat tradisional dalam melakukan pengalaman

dalam agama.

2. “Zakiahtunnisa, Komunikasi Antarbudaya pada Pasangan

Nikah Beda Agama Islam dan Kristen”. Penelitian ini menemukan

Page 26: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

12

adanya perbedaan dalam melakukan suatu ibadah, kebiasaan dalam

sehari-hari dan adat istiadat yang digunakan oleh pasangan nikah

beda agama, namun mereka dapat bersatu dengan menjunjung tinggi

keyakina, kepercayaan dan saling menghormati pasangan masing-

masing.

3. “Raden Dimas Anugrah Dwi Satria, Komunikasi Antar Budaya

Masyarakat Adat Baduy Luar dengan Masyarakat Luar Adat

Baduy di Banten”. Temuan dilapangan adalah ditemukan adanya

perbedaan dalam berkomunikasi antar masyarakat adat baduy luar

dengan masyarakat yang terdapat diluar adat baduy.

4. “Upik Anila, Komunikasi Budaya Di Pondok Pesantren

Darunnajah Ulujami Jakarta Selatan.Penelitian ini menemukan

bahwa santri Darunnajah mengalami suatu kendala pada penggunaan

bahasa dan kendala beradaptasi karena berbeda etnik, namun faktor

tersebut tidak terlalu mempengarhui karena santri memiliki nilai

sosial yang tinggi sehingga dapat mengatasi masalah tersebut.

Meskipun penulis menggunakan tema yang sama dengan skripsi diatas,

tetapi dalam objek kajiannya berbeda. Penulis tidak menemukan

judul skripsi yang membahas tentang komunikasi antarbudaya dalam

Pernikahan Antar Suku Jawa dan Suku Betawi.

Page 27: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

13

E. Pedoman Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada buku bimbingan

skripsi UIN Jakarta “PEDOMAN AKADEMIK-Program Strata 1

2010/2011”, (Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan: Jakarta,

2010) serta terikat dengan peraturan pemakaian bahasa dengan ejaan

(EYD). Dengan pengecualian bahasa asing.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini bersifat teratur dan sistematis, maka dari itu

untuk dapat memudahkan dalam memahami isi skripsi ini, peneliti

membagi skripsi ini menjadi lima bab, yang pada tiap-tiap bab terbagi dari

sub-sub bab. Isi masing-masing bab secara singkat adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Merupakan bab pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah,

Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teoriti

Dalam bab ini berisi tentang penjelasan mengenai teori yang

digunkan dalam penelitian ini, serta konsep-konsep yang terkait.

BAB III Gambaran Umum

Sekilas tentang profil antara budaya betawi dan jawa,profil

pernikahan beda suku budaya.

BAB IV Hasil Temuan dan Analisis Data

Dalam bab ini penulis akan membahas hasil temuan data dan

Page 28: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

14

menganalisis data yang di peroleh di lapangan mengenai komunikasi

antarbudaya pernikahan beda suku jawa dan suku betawi dalam pola

komunikasi bahasa, nilai dan norma.

BAB V Penutup

Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Page 29: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan

terpenuhinya kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya.

Hampir setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang

lainnya dan kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang

berfungsi sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia yang

tanpa berkomunikasi akan terisolasi, porter dan samover dalam.

Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia sebagai

makhluk sosialyang pasti memerlukan manusia lain dalam

keberlangsungan hidupnya.Pengertian komunikasi sendiri telah

dikemukakan oleh banyak ahli. Secara sederdana komunikasi bisa

dimengerti sebagain proses pengiriman pesan dari komunikasi kepada

komunikator, Jane Pauley memberi definisi khusus atas komunikasi,

bahwa sebuah kegiatan dikatakan proses komunikasi jika merupakan

suatu transmisi informasi, transmisi pengertian, dengan menggunakan

simbol-simbol yang sama.1 Melalui pengertian dari Jane Pauley tersebut

maka dapat dimengerti bahwa dalam setiap proses komunikasi makna

menempati posisi yang sangat penting, yakni sebagai inti dari prosees

1 Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya, (Yogyakarta: PustakaPelajar,2003), hal.7.

Page 30: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

16

komunikasi. Makna adalah inti yang dipertukarkan, makna juga

membimbing bagaimana seseorang berkomunikasi yakni makna yang

telah lama terbentuk dari dan dipengaruhi budaya komunikator. Simbol

dalam proses komunikasi juga harus diperhitungan, karena simbol

membawa makna dan melalui itu makna dipertukarkan, pemilihan simbol

yang tepat seperti bahasa, gaya berkomunikasi, dan sistem nilai akan

menjunjung keberhasilan komunikasi. Maka, selain proses pengiriman

pesan seperti yang telah dikkemukakan, komunikasi juga diartikan sebagai

proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk

menciptakan dan menginterprestasikan makna dalam lingkungan mereka.2

Dari pengertian ini maka dapat di ketahui bahwa dalam proses

komunikasi, yang terpenting bukan hanya seseorang menyampaikan pesan

kepada orang lain secara verbaldan disengaja namun juga nonverbal yang

mungkin saja tidak dimengerti. Simbol-simbol tersebut bakan

diinterpretasikan dalam proses komunikasi.

Manusia tidak secara langsung dan sengaja menyampaikan pesan

verbalnya kepada seseorang agar dapat berkomunikasi, namun ketika

komunikan menggunakan sebuah simbol seperti mengerutkan dahi

kemudian seseorang menangkap simbol itu dan menginterpretasikan

sebagai tanda ketidaksukaaan sipengirim pesan, maka itu juga bisa

disebut sebagai proses komunikasi. Maka, komunikasi juga dapat dilihat

2 Richard West dan lyn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi, Analisis dan Aplikasi.(Jakarta: Salemba Humanika, 2008),h. 5.

Page 31: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

17

sebagai apa yang terjadi jika makna dilekatkan pada perilaku.3 Mengutip

pendapat dari saudara Hybels dan Richard L weafer II, bahwa komunikasi

merupakan setiap proses pertukaran informasi, gagasan, dan perasaan.

Proses itu meliputi informasi yang disampaikan tidak hanya secara lisan

dan tulisan, tetapi juga dengan bahasa tubuh, gaya maupun penampilan

diri, atau menggunakan alat bantu disekeliling kita untuk memperkaya

sebuah pesan, Namun menurut Billie J. Walhstrom mengungkapkan

komunikasi adalah 1. Pernyataan diri yang efektif 2. Pertukaran pesan-

pesan yang tertulis, pesan-pesan dalam percakapan, bahkan melalui

imajinasi 3. Pertukaran informasi atau hiburan dengan kata-kata melalui

percakapan atau dengan metode lain 4. Pengalihan informasi dari

seseorang kepada orang lain, 5. Pertukaran makna antar pribadi dengan

sistem simbol, 6 proses pengalihan pesan melalui saluran tertentu kepada

orang lain dengan efek tertentu.4

Walstrom (1992) dari berbagai sumber menampilkan dari beberapa

definisi komunikasi, yakni :

a. Komunikasi antar manusia sering diartikan dengan pernyataan diri

yang paling efektif.

b. Komunikasi merupakan pertukaran pesan-pesan secara tertulis dan

lisan melaluipercakapan, atau bahkan melalui penggambaran yang

imajiner.

3 Deddy Mulyana dan jalaludin Rakhmat, Komunikasi antarbudaya PanduanBerkomunikasi dengan orang-orang Berbeda Budaya, h.13.

4 Alo liliweri, Makna budaya dalam Komunikasi Antar Budaya, ((Yogyakarta: PT LkiSPelangi Aksara, 2003), hal.3-4

Page 32: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

18

c. Komunikasi merupakan pembagian informasi atau pemberian hiburan

melalui kata-kata secara lisan atau tertulis dengan metode lainnya.

d. Komunikasi merupakan pengalihan informasi dari seorang kepada

orang lain.

e. Pertukaran makna antar individu dengan menggunakan sistem simbol

yang sama.

f. Komunikasi adalah proses pengalihan pesan yang dilakukan seseorang

melalui suatu saluran tertentu kepada orang lain dengan efek tertentu.

g. Komunikasi adalah setiap proses pembagian informasi, gagasan atau

perasaan yang tidak saja dilakukan secara lisan dan tertulis melainkan

melalui bahasa tubuh, atau gaya, atau tampilan pribadi, atau hal lain di

sekelilingnya yang memperjelas makna.5

Adapun para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang

mereka masing-masing.

a. Sarah Trenholm Dfan Athur Jensen mendefinisikan komunikasi

demikian : A proses by by which a source transmits a mesage to a

receiver through some channel.”(komunikasi adalah suatu proses

dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima beragam

saluran).

b. Hoveland mendefinisikan komunikasi demikian: “The proses by

which an individual (the communicator)transmits (stmult (ussully

verbal ssymbols) to madify, the behavior of other individu

5 Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2003),hal.8.

Page 33: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

19

.”(komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang

(komunikator)menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-

kata dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang

lainnya).

c. Menurut Harold D Laswell, sebagaimana dikutip oleh Sendjaja

(1999.7) cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah

dengan menjawab pertanyaan berikut: who says what in which

channel to whom with what effect? (siapa mengatakan apa dengan

saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana?).

2. Prinsip-prinsip Komunikasi

a. Komunikasi hendak meraih tujuan tertentu.

Setiap proses komunikasi pastilah terkait dengan adanya tujuan

tertentu. Seseorang berkomunikasi, tentu saja mempunyai tujuan

tertentu yang ingin dicapai. Mulai dari tujuan yang sifatnya sambil lalu

dan serkedar iseng, sampai kepada tujuan yang hendak dicapai secara

terencana seperti tujuan untuk menyampaikan informasi, menambah

pengetahuan, bahkan mungkin bertujuan untuk mengubah sikap atau

prilaku seseorang dalam berkomunikasi tentulah dengan tujuan atau

harapan tertentu, misalnya dengan merancang suatu strategi yang

relevan agar dapat mencapai tujuan aktifitas komunikasi yg di capai.

b. Komunikasi adalah suatu proses

Dikatakan komunikasi adalah suatu proses, karena komunikasi

adalah kegiatan dinamis yang berlangsung secara berkesinambungan.

Page 34: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

20

Disamping itu komunikasi juga menunjukan suasana aktif, di awali

oleh seorang komunikator menciptakan dan menyampaikan pesan,

menerima umpan balik dan begitu seterusnya yang pada hakikatnya

menggambarkan suatu proses yang senantiasa berkesinambungan.

Prosese tersebut merupakan proses yang disengaja, dengan demikian

perlu direncanakan secara matang.

c. Komunikasi adalah sistem transaksi informasi

Dari proses komunikasi dapat diidentifikasikan adanya unsur dan

komponen yang terlibat didalamnya, mulai dari komunikator, pesan,

sampai komunikasi. Setiap komponen memiliki tugas dsan karakter

yang berbeda, namun saling mendukung terjadinya sebuah proses

komunikasi tersebut. Yang ditransaksikan adalah pesan atau informasi.

d. Karakteristik komunikasi penting untuk diperhatikan.

Setiap pesan yang di sampaikan, akan mempunyai beberapa

komunikasi yang potensial, karena berkomunikasi dengan setiap orang

masyarakat satu pendekatan yang berbeda dan kemungkinan akan

mendapatkan hasil yang berbeda-beda pula. Dengan kata lain

karakteristik komunikasi adalah informasi yang sangat berharga untuk

dapat mengorganisasikan pesan relevan dengan karakteristik

komunikan tersebut. Karakteristik komunikasi meliputi karakteristik

sosial, seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, latar belakang

geografis, norma sosial, statifikasi sosial, dan sebagainya. Sedangkan

karakteristik budaya menyangkut nilai-nilai budaya yang di acu.

Page 35: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

21

Komunikasi sosial yang efektif, menuntut kemampuan seorang

komunikator untuk merancang strategio komunikasi sesuai dengan

karakteristik komunikan tersebut.

3. Komunikan perlu dukungan saluran (chanel) yang relevan.

Ada beberapa saluran komunikasi baik secara lisan maupun tertuluis

yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan

a. Secara lisan (oral communication), keuntungannya yaitu

1. Kecepatan, dalam arti ketika melakukan tindakan komunikasi

dengan orang lain, pesan dapat disampaikan dengan segera.

2. Munculnya umpan/balik segera (instants feedback), artinya

penerima pesan dapat segera memberi tanggapan atas pesa-pesan

yang kita sampaikan.

3. Mengembalikan kesempatan kepada pengirim pesan untuk

mengendalikan situasi, dalam arti sender dapat melihat keadaan

penerima pesan pada saat berlangsungnya komunikasi tersebut.

b. Saluran komunikasi tertulis ( written communication).

4. Pesan bersifat permanen

5. Mencegah adanya penyimpangan (distoris) terhadap gagasan yang

kita sampaikan.

4. Unsur-unsur Komunikasi

Komunikasi sekarang dapat didefinisikan sebagai proses dinamik

transaksional yang mempengaruhi perilaku sumber dan penerimanya

dengan sengaja menyadari (to code) perilaku mereka untuk menghasilkan

Page 36: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

22

pesan yang mereka salurkan lewat suatu saluran (channel) guna

merangsang atau memperoleh sikap atau perilaku tertentu.

Namun dari pendapat lain menyatakan bahwa unsur komunikasi

terbagi atas hal-hal dibawah ini.6

Dari definisi tersebut dapat diidentifikasi ada unsur khusus

komunikasi :

1) Sumber(source)

Orang yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi, kebutuhan

ini berkisar dari kebutuhan sosial untuk diakui sebagai kebutuhan

individu, hingga kebutuhan berbagai informasi atau untuk

mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang atau kelompok.

2) Penyandian (enconding)

Kegiatan internal seseorang untuk memilih dan merangsang

perilaku verbal dan non verbalnya yang sesuai dengan aturan-aturan

tata bahasa dan sintaksis guna menciptakan suatu pesan.

3) Pesan (message)

Proses komunikasi yang disampaikan pengirim kepada penerima,

baik pesan verbal maupun nonverbal.

6 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005),ed-6, h.24.

Sumber Pesan Media Penerima Efektif

Umpan Balik

Page 37: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

23

4) Saluran (channel)

Saluran adalah yang menjadi penghubung antara sumber dan

penerima.

5) Penerima (receiver)

Orang yang menerima pesan sebagai akibatnya menjadi

terhubungkan dengan sumber pesan. Penerima bisa yang dikehendaki

atau mungkin yang idak dikehendaki sumber, penerima juga bisa

terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau

Negara.

6) Penyandian Balik (deconding)

Proses internal penerima dan pemberian makna kepada perilaku

sumber yang mewakili perasaan dan pikiran sumber.

7) Respon Penerima (receiver respons)

Respon menyangkut apa yang penerima lakukan setelaj ia

menerima pesan. Respon bisa beranekaragam, bisa respon minimum

yaitu keputusan penerima mengabaikan pesan, sebaliknya respon

maksimum tindakan yang dilakukan penerima dengan segera.

Komunikasi dianggap berhasil bila respons penerima mendekati apa

yang dikehendaki oleh sumber.

8) Umpan Balik (feedback)

Informasi yang tersedia bagi sumber yang memungkinkannya

menilai keefektifan komunikasi yang dilakukannya untuk mengdakan

Page 38: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

24

penyesuaian-penyesuaian atau perbaikan–perbaikan dalam

komunikasi selanjutnya.7

5. Karakteristik Komunikasi

Adapun karakteristik Komunikasi dari komunikasi itu sendiri adalah.8

a. Komunikasi itu dinamik adalah suatu aktivitas yang terus berlangsung

dan selalu berubah dikarenakan setiap orang dalam hidup sehari-hari

bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda-beda

sehingga dapat mempengaruhi perilaku seseorang.

b. Komunikasi itu interatif. Komunikasi terjadi antar sumber dan

penerima, ini mengimplikasikan dua orang atau lebih yang membawa

latar belakang dan pengalama unik mereka masing-masing

keperistiwa komunukasi. Latar belakang dan pengalaman mereka

tersebut mempengaruhi interaksi mereka. Interaksi juga menandakan

situasi timbal balik yang memungkinkan setiap pihak mempengaruhi

pihak lainnya. Setiap pihak secara serentak menciptakan pesan yang

dimaksudkan untuk memperoleh respon-respon tertentudari pihak

lainnya.

c. Komunikasi itu tak dapat dibalik (irrevesible)suatu pesan tidak dapat

menarik kembali pesan itu dikarenakan pesan tersebut telah sampai

pada penerima pesan sehingga akan menimbulkan pengaruh yang

menrugikan dan kita tidak dapat mengetahuinya. Maka dalam

7 Deddy Mulyana dan jalaludin Rakhmat, Komunikasi antarbudaya PanduanBerkomunikasi dengan orang-orang Berbeda Budaya, h.14-15.

8 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.33-34

Page 39: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

25

interkasi berikutnya kita mungkin heran mengapa orang itu bereaksi

kepada kita dengan cara yang aneh.

d. Komunikasi berlangsung dalam konteks fisik dan konteks sosial.

Ketika manusia berinteraksi dengan seseorang, interaksi tidaklah

terisolasi, tetapi ada dalam lingkungan fisik tertentu dan dinamika

sosial tertentu. Lingkungan fisik meliputi objek-objek fisik tertentu

seperti mebel, gorden, jendela, karpet, cahaya, keheningan, atau

kebisingan,tumbuh-tumbuhan, ada atau tidak adanya kesemrawutan,

pesan-pesan lain yang menyaingi, dan sebagainya. Banyak aspek

lingkungan fisik yang dapat dan memang mempengaruhi komunikasi;

kenyamanan atau ketidaknyamanan, kursi, warna dinding atau suasana

ruangan keseluruhan adalah sebagian kecil saja dari lingkungan ini.

Arti simbolik lingkungan fisik juga mempengaruhi komunikasi.

Sebagai contoh, ingatlah pembicaraan perdamaian di Paris yang

mengabiskan waktu banyak untuk memutuskan bentuk meja yang

dapat diterima semua pihak. Meskipun tampaknya tidak penting, hal

itu justru penting sekali bagi para perundingan, oleh karena suatu meja

dengan suatu sisi yang sama secara simbolik menunjukan

kesederajatan semua pihak yang mengitari meja itu. Konteks sosial

menentukan hubungan sosial antara sumber dan penerima, perbedaan-

perbedaan seperti murid dan guru, atasan-bawahan, orangtua-anak,

laksamana-pelaut, kawan-musuh, dokter-pasien, dan sebagainya,

mempengaruhi proses komunikasi. Dan sering lingkungan fisik

Page 40: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

26

menentukan konteks sosial, atasan duduk di meja belakang sementara

bawahan duduk didepannya untuk menerima teguran. Hakim

diruangan pengadilan duduk dengan posisi sedemikian rupa,

menunjukan keistimewaannya diruangan tersebut.9

6. Jenis pesan dalam komunikasi

Pesan dalam komunikasi terbagi atas pesan verbal dan pesan non

verbal. Secara etimologis,10 kata verbal berasal dari verb (bahasa latin)

yang berarti word (kata). Word merupakan terjemahan dari bahasa Yunani,

rhema yang berarti “sesuatu” yang digunakan untuk menggambarkan

tindakan, eksitensi, kejadian atau peristiwa, atau sesuatu yang digunakan

sebagai pembantu atau penghubung sebuah predikat.

Kata verbal sendiri berasal dari bahasa latin, verbalis, verbum yang

sering dimaksud dengan berarti atau bermakna melalui kata atau berkaitan

dengan kata yang digunakan untuk menerangkan fakta,ide, atau tindakan

yang lebih sering berbentuk percakapan lisan dari pada tulisan.

Pesan komunikasi verbal adalah sarana untuk menyatakan pikiran,

perasaan, dan harapan kepada orang lain. Pesan verbal menggunakaan

kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realita yang ada pada

diri seseorang. Kata-kata- sebagai ungkapan perasaan dapat dikemas

dalam dua cara yaitu secara vokal atau lisan atau nonvokal atau tertulis.

Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan

9Deddy Mulyana dan jalaludin Rakhmat, Komunikasi antarbudaya Panduan Berkomunikasidengan orang-orang Berbeda Budaya, h.16-17.

10Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, (Yogyakarta: PT LkiSPelangi Aksara, 2003)

Page 41: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

27

kata-kata yang di ucapkan.11 Sedangkan pesan non verbal adalah yang

disampaikan melalui simbokl-simbol tertentu, misalnya gerak isyarat,

bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata.

B. Landasan teori Kebudayaan

1. Pengertian Budaya

Budaya dengan cara manusia hidup, maniusia belajar berfikir merasa,

mempercayai dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya.

Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan, praktik komunikasi, tindakan-

tindakan sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi dan politik dan teknologi,

semua itu berdasarkan pola-pola budaya. Ada orang-orang yang berbicara

bahasa tagalog, memakan ular, menghindari minuman keras terbuat dari

anggur, menguburkan orang-orang yang mati, berbicara melaui telepon,

atau meluncurkan roket ke bulan, ini semua karena mereka telah dilahirkan

atau sekurang-kurangnya dibesarkan dalam suatu budaya yang

menagndung unsur-unsur tersebut. Apa yang orang-orang lakukan,

bagaimana mereka hidup dan berkomuni, merupakan respon-respon

terhadap dan fungsi-fungsi dari budaya mereka.

Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara

formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman

kepercayaannilai, sikap, makna hirarki, agama waktu, peranan, hubungan

ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh

sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu

11 Suranto AW, Komunikasi Sosial Budaya,( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) h.128.

Page 42: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

28

dan kelompok. Budaya menampakan diri dalam pola-pola bahasa dan

dalam bentuk–bentuk kegiatan dan perilaku yang berfungsi sebagai model-

model tindakan-tindakan penyesuaian diri dan gaya komunikasi yang

memungkinkan orang-orang tinggal dalam suatu masyarakat disuatu

lingkungan geografis tertentu pada suatu tingkat perkembangan teknis

tertentu dan pada suatu saat tertentu. Budaya juga berkenaan dengn sifat-

sifat dari objek-objek materi yang memainkan peranan penting dalam

kehidupan sehari-hari. Objek-objek seperti rumah, alat dan mesin yang

digunakan dalam industri dan pertanian, jenis-jenis tranportasi, dan alat-

alat perang, menyediakan suatu landasan utama bagi kehidupan sosial.

Budaya berkesinambungan dan hadir dimana-mana; budaya meliputi

semua peneguhan perilaku yang diterima selama suatu periode

kehidupan.12

Menurut Trenholm dan Jensenbudaya adalah sebagai seperangkat

nilai, kepercayaan, norma, adat istiadat, aturan dan kode, yang secara

sosial mendefinisikan kelompok-kelompok orang, mengikat mereka satu

sama lain dan memberi mereka kesadaran bersama.13

Budayadalam definisi tersebutdilihat sebagai sistem yang sangat

kompleks dan memiliki pengaruh yang sangat kuat, yang didapat melaui

usaha panjang yang terus menerus atau proses belajar.

12Deddy Mulyana dan jalaludin Rakhmat, Komunikasi antarbudaya PanduanBerkomunikasi dengan orang-orang Berbeda Budaya, h.18-19.

13 Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintas Budaya, (Bandung; PTRemaja Rosdakarya, 2008),h.14.

Page 43: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

29

2. Karakteristik-karakteristik Budaya

a. Komunikasi dan Bahasa

Sistem komunikasi , verbal dan nonverbal, membedakan suatu

kelompok dari kelompok lainnya.terdapat banyak bahasa asing didunia.

Sejumlah bangsa memiliki lima belas atau lebih bahasa utama (dalam

suatu kelompok bahasa terdapat dialek, aksen, logat, jargon, dan ragam

lainnya. Lebih jauh lagi makna-makna yang diberikan kepada gerak-

gerik misalnya sering berbeda secara kultural. Meskipun bahasa tubuh

universal, perwujudan berbeda secara lokal. Subkultur-subkultur seperti

kelompok militer, mempunyai peristiwa dan tanda-tanda yang

menerobos batas-batas nasional ( seperti gerakan menghormatatau

sistem kepangkatan).

b. Pakaian dan penampilan

Ini meliputipakaian dan dandanan (perhiasan) luar, juga dekorasi

tubuh yang cenderung berbeda secara kultural,manusia mengetahui

adanya kimono jepang, penutup kepala afrika, payung inggris, sarung

polynesia, dan ikat kepala indian Amerika. Beberapa suku bangsa

mencorengi wajah-wajah mereka ubtuk bertempur, sementara sebagian

wanita menggunakan kosmetik untuk mempert\lihatkan

kecantikan.banyak subkultur menggunakan pakaian yang khas-jeans

sebagai pakaian kaum muda di dunia, seraga untuk sekelompok orang

tertentu seperti anak-anak sekolah atau polisi, dalam sub kultur

militeradat istiadat dan peraturan peraturan menentukan pakaian harian,

Page 44: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

30

panjang rambut, perlengkapan yang dipakai dan sebagainya

c. Makan dan kebiasaan makan

Cara memilih, menyiapkan, menyajikan dan memakan makanan

sering berbeda antara budaya yang satu dengan budaya lainnya. Orang-

oranng Amerika menyenangi daging sapi, tapi daging sapi terlarang

bagi orang-orang hindu. Sedangkan makanan yang terlarang bagi

orang-orang islam dan orang-orang yahudi adalah daging babi, tapi

daging babi dimakan orang-orang cina dan lainnya. Dikota-kota

metropolitan, restoran-restoran sering menyediakan makanan-makanan

nasional tertentu untuk memenuhi selera yang berlainan. Cara makan

juga berbeda-beda. Ada orang yang makan dengan tangan saja, ada pula

yang menggunakan sumpit atau seperangkat alat makan yang lengkap.

Bahkan bila orang-orang menggunakan sebuah garpu kita dapat

membedakan cara memegang garpu ala Amerika dari cara Eropa.

Subkultur-subkultur juga dapat dianalisis dari perspektif ini, seperti

ruang makan esklusif, asrama tentara, ruang minum teh wanita, dan

restauran vegetarian.

d. Waktu kesadaran akan waktu

Kesadaran akan waktu berbeda antara budaya yang satu dengan

budaya lainnya. Sebagian orang tepat waktu dan sebagian orang lainnya

merelatifkanwaktu. Umumnya orang-orang jerman tepat waktu,

sedangkan orang-orang lainnya lebih santai. Dalam beberapa budaya

kesegeraan ditentukan oleh usia tau status-maka dibeberapa negeri

Page 45: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

31

orang-orang bawahan diharapkan datang tepat pada waktunya ketika

menghadiri rapat staf, tapi bos adalah orang yang terakhir tiba.

Musim-musim sepanjang tahun juga beraneka ragam secara

kultural. Beberapa wilayah di bumi menandai musim-musim tersebut

dengan sebutan musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim

gugur, namun beberapa wilayah lainnya menandai musiom-musim

sepanjang tahun dengan sebutan musim hujan dan musim kemarau. Di

amerika serikat misalnya, orang-orang yang tinggal diwilayah barat

tengah (midwest) lebih menyadari adanya keempat musim tersebut,

sementara mereka yang tinggal diwilayah barat atau diwilayah barat

laut cenderung mengabaikan keempat musim tersebut-orang-orang

kalofornia khususnya lebih memperhatikan bulan-bulan hujan dan

longsoran lumpur, atau bulan-bulan kering dan api yang membakar

hutan.

e. Penghargaan dan pengakuan

Pengakuan-pengakuan lainnya bagi para prajurit-prajurit perang

yang berani itu adalah dengan memberi mereka topi perang, ikat

pinggang atau bahkan intan. Dahulu celana panjang merupakan tanda

kedewasaan bagi seorang anak laki-laki yang sedang tumbuh pada usia

tertentu. dalam subkultur bisnis, terdapat penghargaan-penghargaan

untuk mengakui hak-hak istimewa kaum eksekutif seperti pemberian

jamuan makan malam. Dalam subkultur polisi, menghargai ini bisa

berupa pemberian mendali. Golongan militer memberikan pangkat dan

Page 46: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

32

jabatan denga seperti pita, bintang jasa, dan sebagainya. Jamuan makan

untuk memberikan suatu keberhasilan juga beraneka ragam sesuai

dengankultur atau subkultur masing-masing.

f. Hubungan-hubungan

Budaya juga mengatur hubungan-hubungan manusia dan

hubungan-hubungan organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin,status,

kekeluargaan, kekayaan, kekuasaan, dan kebijaksanaan. Unit keluarga

merupakan wujud paling umum hubungan manusia, dan bentuknya bisa

kecil dan bisa juga besar. Dalam suatu rumah tangga beragama hindu,

suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak, orang tua, paman-paman,

bibi-bibi dan saudara-saudara sepupu. Sebenarnya letak ruang seorang

dalam rumah bisa saja diatur sedemikian rupa- lelaki-lelaki berada

dalam suatu sisi rumah, wanita-wanita lainnya berada disisi lainnya.

g. Nilai dan Norma

Sitem kebututuhan bervariasi pula, sebagaimana prioritas-prioritas

yang melekat dalam perilaku tertentu dalam kelompok. Mereka yang

menginginkan kelangsungan hidup, menghargai usaha-usaha

pengumpula makanan, penyediaan pakaian dan perumahan yang

memadai.Sementara mereka yang mempunyai kebutuhan yang sangat

tinggi menghargai materi, uang, gelar-gelar pekerjaan, hukum dan

keteraturan. Amerika adalah suatu negri yang berada dipertengahan

revolusi nilai. Disini orang-orang sangat mendambakan nilai-nilai yang

lebih tinggi, seperti kualitas kehidupan, prestasi diri dan makna dalam

Page 47: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

33

pengalaman, menarik untuk diperhatikan bahwa dalam beberapa budaya

dikepulauan pasifik, orang yang statusnya menjadi lebih tinggi,

diharapkan pula untuk memberikan lebih banyak barang pribadinya.

Berdasarkan sistem nilai itu, suatu budaya menetapkan norma-

norma perilaku bagi masyarakat yang bersangkutan.aturan-aturan

keanggotaan ini bisa berkenaan dengan berbagai hal, mulai dari etika

kerja atau kesenangan hingga kepatuhan mutlak atau kebolehan bagi

anak-anak dari penyerahan istri secara kaku kepada suamunya hingga

kebebasan wanita secara total. Antropologi Ina Brown mengatakan,

“orang-orang dalam budaya berbeda merasa senang, berkepentingan,

jengkel, atau malu tentang hal-hal yang berbeda karena mereka

mempresepsi situasi-situasi berdasarkan premis-premis yang berbeda

pula. “karena adat istiadat dipelajari karena, beberapa budaya menuntuk

kejujuran dari anggota-anggota kelompok sendiri, namun menerima

standar yang lebih luwes dari orang-orang asing. Sebagian dari adat

istiadat ini berwujud pemberian hadiah, upacara kelahiran, kematian

dan pernikahan; aturan-aturan untuk tidak mengganggu orang lain

memperlihatkan rasa hormat, menyatakan sopan santun dan sebagainya.

h. Rasa Diri dan Ruang

Kenyamanan yang orang miliki dengan dirinya dapat diekspresikan

secara berbeda oleh budaya. Identitas diri dan penghargaan dapat

diwujudkan dengan sikap yang sederhna dalam suatu budaya,

sementara dalam budaya lain ditunjukan dengan prilaku yang agresif.

Page 48: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

34

Contohnya seperti orang Amerika memiliki rasa ruang yang

membutuhkan jarak lebih besar antarra individu dengan individu-

individu lainnya, sementara orang-orang Amerika latin dan orang-orang

vietnam menginginkan jarak lebih dekat lagi. Beberapa budaya sangan

bertekstur dan formal, sementara budaya-budaya lainnya lebih lentur

dan formal, semmentara budaya-budaya lainnya lebih lentur dan

informal.

i. Proses Mental dan Belajar

Menurut Antropologi Edward T Hall berpendapat bahwa pikiran

adalah budaya yang terinternalisasikan dan prosesnya berkenaan

dengan bagaimana orang mengorganisasikan dan memproses informasi.

Contohnya orang-orang Jerman menekankan ligika sedangkan orang-

orang Jepang dan Navaho menolak sistem barat.

j. Kepercayaan dan sikap.

Agama dipengaruhi oleh budaya dan budaya pun dipengaruhi oleh

agama. Kedudukan wanita dalam suatu masyarakat sering merupakan

perwujudan dari kepercayaan-kepercayaan tersebut. Dalam masyarakat-

masyarakat lain wanita diperlakukan sederajat dengan laki-laki, dalam

masyarakat-masyarakat lain wanita tunduk pada laki-laki dan

diperlakukan seperti barang. Sistem kepercayaan agama sekelompok

orang agak bergantung pada tingkat perkembangan kemanusian

mereka; suku-suku bangsa primitif cenderung percaya pada

ketakhayulan dan praktek sihirmerupakan hal yang biasa; sebagai

Page 49: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

35

agama sangat terikat pada tingkat perkembangan pertanian, sementara

banayak orang yang sudah mengenal teknologi maju tampaknya

semakin menjauhi agama, mengganti kepercayaan pada agama

tradisional dengan kepercayaan pada ilmu pengetahuan.14

3. Pengertian Komunikasi Antar Budaya

Samovar dan Porter memberikan definisi komunikasi antar budaya

yakni ketika komunikasi terjadi diantara produser pesan dan penerimaaan

pesan yang latar belakang budayanya berbeda. Charley H. Dood

mengungkapkan komunikasi antar budaya meliputi komunikasi yang

melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpribadi, atau

kelompok dengan tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan

yang mempengaruhi perilakukomunikasi para peserta.15

Komunikasi antara budaya diatas, dapat disimpulkan bahwa proses

komunikasi antar pribadi merupakan interaksi antarpribadi dan

komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang

memiliki latar belakang kebudayaaan yang berbeda, akibatnya, interaksi

dan komunikasi yang sedang dilakukan itu membutuhkan tingkat

keamanan dan sopan santun tertentu, serta peramalan dalam sebuah atau

lebih aspek tertentu terhadap lawan bicara.

Dengan pemahaman yang sama, maka komunikasi antar budaya dapat

diartikan melalui beberapa pernyataan sebagai berikut:

14 Deddy Mulyana dan jalaludin Rakhmat, Komunikasi antarbudaya PanduanBerkomunikasi dengan orang-orang Berbeda Budaya, h.58-62.

15 Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya, h.10-11.

Page 50: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

36

a. Komunikasi antar budaya adalah pernyataan diri anatara pribadi yang

paling efektif anatara dua orang yang saling berbeda latar belakang

budaya.

b. Komunikasi antar hudaya merupakan pertukaran pesan-pesan yang

disampaikan secaralisan, tertulis, bahkan secara imajiner antara dua

orang yang berbeda latar belakang budaya

c. Komunikasi anatar budaya merupakan pembagian pesan yang

berbentuk informasi atau hiburan yang disampaikan secara lisan, atau

tertulis atau metode lainnya yang dilakukan oleg dua orang yang

berbeda latar belakang budayanya.

d. Komunikasi antar budaya adalah pengalihan informasi dari seseorang

yang berkebudayaan tertentu kepada seseorang yang berkebudayaan

lain.

e. Komunikisi antar budaya adalah pertukaran makna yang berbentuk

simbol yang dilakukan dua orang yang berbeda latar belakang

budayanya.

f. Komunikasi antar budaya adalah prosese pengalihan pesan yang

dilakukan seseorang melalui saluran tertentu kepada orang lain yang

keduanya berasal dari latar belakang budaya yang berbeda dan

menghasilkan efek tertentu.

g. Komunikasi antar budaya adalah setiap proses pembagian informasi,

gagasan atau perasaan diantara mereka yang berbeda latar belakang

budayanya. Prosese pembagian informasi itu dilakukan secara lisan

Page 51: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

37

dan tertulis, juga melalui bahasa tubuh, gaya atau tampilan pribadi,

atau bantuan hal lain disekitarnya yang memperjelas pesan.

Fokus perhatian komunikasi dan kebudayaan juga meliputi bagaimana

menjajagi makna, pola-pola tindakan juga tentang bagaimana pola-pola itu

diartikulasikan kedalam sebuah kelompok sosial, kelompok budaya,

kelompok politik, proses pendidikan, bahkan lingkungan teknologi yang

melibatkan interaksi antar manusia.16

Ada banyak tokoh yang mengkaji tentang komunikasi antar budaya,

semuanya memiliki kesamaan dalam memb erikan pengertian,pada intinya

komunikasi antar budaya adalah salah satu bentuk komunikasi yang

terjadi dengan latar belakang pelaku komunikasi yang masing-masing

memiliki budaya yang berbeda. Berikut adalah tokoh yang memberikan

pengertian komunikasi antarbudaya.

1) Andrea L. Rich dan Dennis M. Ogawa dalam buku Larry A.

Samover dan Richard E. Porter Intercultural communication, A

Reader-Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-

orang yang berbeda kebudayaan, misalnya anatar suku bangsa, ras,

antar kelas sosial.(Somoverdan Porter,1976:25)

2) Samover dan Porter juga menghatakan bahwa komunikasi

antarbudaya terjadi diantara produsen pesan dan penerima pesan yang

latar belakang kebudayaanya berbeda. (Samover dan Porter, 1976:4)

16 Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya, h.09-10.

Page 52: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

38

3) Charley H. Dood mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya

meliputi komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang

mewakili pribadi, antarpribadi, dan kelompok, dengan tekanan pada

perbedaan yang mempengfaruhi perilaku komunikasi para peserta.

(Dood, 1991:5).

4) Komunikasi antar budaya adalah suatu proses komunikasi simbolik,

interpretatif, transaksional, kontekstual yang dilakukan oleh sejumlah

orang yang karena memiliki perbedaan derajat kepentingan tertentu-

memberikan interpretasi dan harapan secara berbeda terhadap apa

yang disampaikan dalam bentuk perilaku tertentu sebagai makna yang

dipertukarkan. (Lustig dan Koester Intercultural Communication

competence, 1993).

5) Intercultural Communication yang disingkat ICC mengartikan

komunikasi antarbudaya mengartikan komunikasi antar budaya

merupakan interkasi antar pribadi antara seorang anggota dengan

kelompok yang berbeda kebudayaan.

6) Guo-Ming Chen dan William J. Starosta mengatakan bahwa

komunikasi antar budya adalah proses negosiasi atau pertukaran

sistem simbolik yang membimbing prilaku manusia dan membatasi

mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.17

7) Stewart L. Tubbs-slyvia moss mendefinisikan komunikasi

antarbuadaya sebagai komunikasi antara orang-orang yang berbeda

17 Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya, h. l0-11.

Page 53: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

39

budaya (baik dalam arti ras, etnik atau perbedaan-perbedaan sosio

ekonomi.18

Sedangkan menurut Joseph devito dalam bukunya yang

berjudul Komunikasi antarmanusia” komunikasi antarbudaya

mengacu pada komunikasi antar orang-orang yang memiliki

pekerjaan, nilai, atau cara berperilaku kultur yang berbeda.” Menurut

saat kita ingin mendefinisikan pengertian tentang komunikasi antar

budaya sebaiknya memahami hakikat tentang kultur.19

Kultur didefinisikan sebagai “gaya hidup yang relatif khusus

dari suatu kelompok masyarat yang terdiri atas nilai-nilai,

kepercayaan, artefak, cara berprilaku, serta cara berkomunikasi yang

ditularkan dari suatu generasi ke generasi lain.” Termasuk dalam

kultur ini adalah segala hal yang dihasilkan dan dikembangkan oleh

anggota suatu kelompok, bahasa, cara berfikir, seni, undang-undang

dan agama mereka. Komunikasi dan budaya tidak dapat dipisahkan,

karena mempengaruhi satu sama lain. Budaya direfleksikan dalam

ptraktek komunikasi; diwaktu yang sama, praktek komunikasi

membentu budaya.

Alo mengutip dari Andrea dan Dennis dalam buku Larry dan

Porter yang menyatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah

komunikasi antara orang-orang yang berbeda kebudayaan, misalnya

18 Stewart. L. Tubbs-Sylvia Moss, Communication Human konteks-konteks komunikasiantarbudaya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya buku ke-2,2001), h.182.

19Joseph A. De Vito, Komunikasi Antar Manusia, ( Tanggerang Selatan: KARISMAPublishing Group, 2011), h. 535.

Page 54: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

40

antar suku, bangsa, antar etnik dan ras, antar kelas sosial. Dan

komunikasi antarbudaya terjadi diantara produser pesan dan penerima

pesan yang latar belakang kebudayaannya berbeda

4. Model Komunikasi Antarbudaya

Berikut ini adalah keterangan Alo tentang model komunikasi

antarbudaya, gambar di atas menunjukan A dan B merupakan dua orang

berbeda latar belakang kebudayaan karena yaitu memiliki perbedaan

kepribadian dan persepsi mereka terhadap relasi antar pribadi.20 Ketika A

dan B bercakap-cakap itu lah yang disebut komunikasi antarbudaya karena

dua pihak “Menerima” perbedaan diantara mereka sehingga bermanfaat

untuk menurun kan tingkat ketidak pastian dan kecemasan dalam relasi

antarpribadi. Menurutnya tingkat ketidak pastian dan kecemasan dapat

menjadi motifasi bagi strategi komunikasi yang bersifat akomodativ.

20 Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya, h. 32.

C

A B

Kebudayaan

Kepribadian

PersepsiTerhadap Relasi

Antar Pribadi

Ketidak PastianKecemasan

StrategiKomunikasi yang

Akomodatif

Kebudayaan

Kepribadian

PersepsiTerhadap Relasi

Antar Pribadi

Page 55: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

41

Strategi tersebut juga dihasilkan oleh karena terbentuknya sebuah

“kebudayaan” baru C yang secara psikologis menyenangkan kedua orang

ini. Hasilnya adalah komunikasi yang bersifat adaptif yakni A dan B saling

menyesuaikan diri dan akibatnya menghasilkan komunikasi antarpribadi-

antarbudaya yang efektif.21

5. Unsur-unsur material dan non material kebudayaan

Budaya terbagi menjadi dua komponen atau unsur-unsur yaitu

material dan non material. Komponen material adalah benda-benda nyata

dan zat fisik yang telah di ubah oleh campur tangan manusia. Benda

budaya tersebut merupakan nilai-nilai, kebutuhan, tujuan,keasyikan.

Contoh seperti mobil, telepon, komputer, pager, sekop, dan palu. Setiap

hari benda tersebut dibangun dengan bahan baku alami sepereti logam,

pohon dan air yang dibentuk menjadi bentuk baru untuk penggunaan baru.

Sedangkan komponen non material adalah kreasi berwujud yang

mencerminkan nila-nilai budaya dan mempengaruhi perilaku pribadi dan

sosial.ada 4 unsur yang paling dalam komponen non material yaitu;

kepercayaan, nilai, norma dan bahasa.22 Yang akan dijelaskan sebagai

berikut:

a. Keyakinan

Keyakinan adalah konsepsi tentang apa yang benar, faktual,

dan valid keyakinan dapat berakar dalam iman, pengalaman atau ilmu

pengetahuan. Keyakinan budaya dianggap sebagai kebenaran

21 Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya, h. 33.22 Julia T Wood, communication in our lives, (wardsworth Cengage learning:

Boston,2009).h.164-165.

Page 56: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

42

meskipun terkadang itu tidak benar atau tidak bisa dibuktikan. Warga

Amerika serikat ditahun 1600-an, percaya akan penyihir dan siapa pun

diduga sebagai penyihir akan ditenggelamkan atau dibahakar.

Keyakina budaya, meskitidak akurat mempengaruhi perilaku pribadi

dan sosial.23

b. Nilai

Nilai pada umumnya terdiri dari berbagai pandangan tentang

sesuatu yang baik, benar, berharga, dan penting saat melakukan

sesuatu dalam kehidupan. Sebagai contoh adalah tentang budaya

menghargai keluarga, dari hubungan sebuah keluarga akan

menciptakan hukum dan kebijakan untuk saling mendukung

dikehidupan keluarga mereka.

Tentunya budaya yang berbeda pastinya akan memiliki nilai

yang berbeda pula dalam memaknai dunia sekitar. Nilai didukung oleh

budaya yang diekspresikan lewat komunikasi para anggotanya.24 Jauh

lebih sulit memahami dan menerima nilai-nilai budaya lain yang

berbeda. Nilai-nilai menentukan apa yang kita anggap benar, baik,

penting, indah; sulit menerima bahwa apa yang benar atau baik itu,

semuanya bergantung pada budaya.25

23 Julia T Wood, communication in our lives, h. 16524 Julia T Wood, communication in our lives, h. 16525 Stewart. L. Tubbs-Sylvia Moss, Communication Human konteks-konteks komunikasi

antarbudaya, h. 251.

Page 57: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

43

c. Norma

Norma adalah aturan yang menentukan bagaimana anggota-

anggota budayanya mengambil tindakan, serta bagaimana mereka

berfikir dan merasa. Norma mendefinisikan apa yang dianggap normal

atau telah sesuai, dalam situasi tertentu.26 Meskipun sering

menggunakan aturan-aturan ini seolah-olah aturan-aturan tersebut

mutlak atau standar naluriah, aturan-aturan tersebut sebenarnya secara

kultural dikembangkan dan diwariskan.27 Misalnya di Amerika serikat,

salad “lalapan” biasanya dihidangkan sebelum hidangan utama, tetapi

di perancis dan negara Eropa lainnya, salad dihidangkan bersama

hidangan utama. Norma merefleksikan nilai budaya.

d. Bahasa

Bahasa membentuk bagaimana kita berfikir tentang dunia dan

diri kita sendiri. Akibatnya dalam perjalanan bahasa, kita belajar

tentang keyakina, budaya, nilai-nilai dan norma-norma. Bahasa selalu

mencerminkan budaya dari identitas pribadi. Bahasa, keyakinan, nilai-

nilai, dan norma adalah pembawa budaya yang membawa cara hidup

kedepan dari hari ke hari dan generasi ke generasi. Komponen non

material yang dikombinasikan dengan komponen material,

mencerminkan dan mengabadikan budaya dan komunitas sosial.28

Bahasa tidak dapat dipisahkan dari budaya, karya awal dari

26Julia T Wood, communication in our lives, h. 166.27 Stewart. L. Tubbs-Sylvia Moss, Communication Human konteks-konteks komunikasi

antarbudaya,h. 248.28 Julia T Wood, communication in our lives, h. 168.

Page 58: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

44

Safir dan Whorf menunjukan kekuatan bahasa dalam mempengaruhi

pikiran.perbedaan kebudaan menurut relativitas bahasa ditentukan oleh

besarnya ukuran perbedaan bahasa. Bernstein menunjukan bagaima

bahasa mempengaruhi dan merefleksikan kelas sosial dan hubungan

keluarga, dan etnografi dari komunikasi memperluas analisis tersebut

untuk menunjukan bagaimana perbedaan budaya menyertakan

berbagai ekspresi sebagai rupa. Yang pada akhirnya mengatakan

bahwa bahasa dan budaya berjalan bersama-sama karena bahasa

adalah suatu bentuk ikatan sosial dan identifikasi yang terjadi setiap

waktu dalam kehidupan sehari-hari.29

6. Asumsi-asumsi Komunikasi Antar Budaya

Dalam rangka memahami kajian komunikasi antarbudaya maka

kita mengenal beberapa asumsi yaitu;

a. Komunikasi antarbudaya dimulai dengan anggapan dasar bahwa ada

perbedaan persepsi antara komunikator dengan komunikan.

b. Dalam komunikasi antar budaya terkandung isi dan relasi

antarpribadi.

c. Gaya personal mempengaruhi komunikasi antarpribadi

d. Komunikasi antarbudaya bertujuan mengurangi tingkat

ketidakpastian

e. Komunikasi berpusat pada kebudayaan

f. Efektifitas antarbudaya merupakan tujuan komunikasi antarbudaya.

Enam asumsi atau pernyataan teoritis diatas merupakan bagian

29 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss. Teori Komunikasi ( Theories of HumanCommunication. Ed.9 (Jakarta: Salemba Humaika, 2008)h. 491.

Page 59: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

45

dari teori-teori komunikasi yang tidak merupakan tujuan dari isi buku ini-

yang dapat diterapkan dalam lingkungan tertentu. terutama lingkungan

antarbudaya.30

7. Pentingnya Komunikasi Antarbudaya

Kesulitan berkomunikasi dengan orang lain, khususnya berbeda

budaya, bukan saja merupoakan kesulitan memahami bahasa mereka yang

tidak kita kuasai, melainkan juga sitem nilai mereka dan bahasa non

verbal mereka. Para pengamat menyebutkan bahwa komunikasi non-

verbal dimana pun lebih dominan dari pada komunikasi Verbal. Terlebih

lagi dinegara-negara Timur seperti Indonesia. Itu berarti bahwa umpan

balik dari mitra komunikasi pun pada dasarnya lebih banyak bersifat non-

verbal.

Dengan asumsi bahwa keberhasilan komunikasi bergantung pada

sejauh mana manusia itu memahami umpan balik dari seseorang,

bagaimana mungkin komunikasi akan berhasil jika manusia itu

mengabaikan umpan-balik nonverbal dari orang lain tersebut, sekarang ini

komunikasi antar budaya semakin penting dan semakin vital dari pada

dimasa-masa sebelum ini beberapa faktor menyebabkan pentingnya

komunikasi antar budaya dibawah ini.

a. Mobilitas

Mobilitas masyarakat diseluruh dunia sedang mencapai

puncaknya. Perjalanan dari negara kenegara lain dan satu benua ke

30 Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya, h. 15-16.

Page 60: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

46

benua lain untuk mengenal daerah baru dan orang-orang yang berbeda

serta menggali peluang ekonomis.

b. Saling kebergantungan ekonomi

Masa kini, kebanyakan negara secara ekonomis bergantung pada

negara lain. Sehingga sangat diperlukan adanya komunikasi

antarbudaya.

c. Teknologi komunikasi

Meningkat pesatnya teknologi komunikasi telah membawa kultur

luar yanfg adakalanya asing masuk kerumah kita.

d. Pola Imigrasi

Dihampir setiap kota besar didunia kita dapat menjumpai orang-

orang dari bangsa lain. Bergaul, bekerja, atau bersekolah dengan

orang-orang yang sangat berbed. Pengalaman sehari-hari dapat

membuat manusia menjadi semakin mengerti dengan adanya

perbedaan budaya.

e. Kesejahteraan politik

Sekarang ini kesejahteraan politik sangat bergantung pada

kesejahteraan kultur atau negara lain yang sangat vital yaitu selaku

makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan orang lain, pasti hal

utama yang diinginkan adalah rasa kedamaian, rasa kenyamanan, rasa

kebersamaan, tanpa mempermasalahkan tentang perbedaan budaya

yang ada sehingga kominikasi antar budayalah yang menjebatani

kesejahteraan sosial masyarakat yang berbeda budaya tersebut.

Page 61: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

47

Selain hal di atas ada juga kepentingan lainnya mengapa manusia

wajib mempelajari komunikasi antar budaya adalah karena rasa ingin tahu

yang besar terhadap orang lain. Manusia selalu ingin tahu tentang orang

lain yang berbeda dengan dirinya entah perbedaan wajah, suara, atau

kehidupan yang berbeda, misalnya bertanya-tanya mengapa wanita

muslim menggunakan kerudung sebagai penutup kepala, mengapa pria

menggunakan turban, dan mengapa ada beberapa yang tidak makan

daging.31 Serta juga komunikasi budaya juga dapat membangn hubungan

yangbaik dengan teman atau musuh.32

8. Fungsi komunikasi Antarbudaya

Secara umum ada empat kategori fungsi utama komunikasi, yakni:

(1)fungsi informasi, (2)fungsi intruksi, (3)persuasif dan (4)fungsi

menghibur. Apabila empat fungsi itu diperluas maka akan ditemukan dua

fungsi lainnya, yakni (1)fungsi pribadi, dan (2)fungsi sosial. Fungsi

pribadi komunikasi dirinci dalam fungsi, (1)menyatakan identitas

sosial:(2)integrasi sosial, (3) kognitif, (4)fungsi melepaskan diri/jalan

keluar, sedangkan funsi sosial terinci atas fungsi; (1)fungsi pengawasan,

(2)menghubungkan/menjembatani, (3)sosialisasi, (4)menghibur.

1) Fungsi pribadi

Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukan

melalui prilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu.

31 Upik Anila “Komunikasi Antarbudaya di Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami JakartaSelatan”karya Agustinus Wibowo, (Jakarta;skripsi SI, fakultas Ilmu Dakwah dan IlmuKomunikasi UIN Jakarta,2015), h.38-40.

32 July C. Person dkk, Human Communication, h.169.

Page 62: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

48

a. Menyatakan identitas sosial

Identitas sosial diketahui dari asal usul suku bangsa, agama

maupun tingkat pendidikan seseorang. Pak jago adalah orang

Jawa, karena itu dia menyatakan identitasnya dengan bahasa

jawa, pedro dan silvi berasal dari timor-timur yang menyatakan

dirinya dengan bahasa tetun porto.beberapa prilaku non verbal

pun dapat menyatakan identitas sosial, pak kedro juga orang jawa,

mengatupkan kedua belahan tangan dan membungkan kepala

dihadapan atasannya sebagai wujud kehormatan.

b. Menyatakan integrasi sosial

Integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan

antarpribadi, antar kelompok, namun tetap mengakui perbedaan-

perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Contohnya “saya

memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda

memperlakukan anda dan bukan sebagaimana yang saya

kehendaki.dengan demikian komunikator dan komunikan dapat

meningkatkan integrasi sosial atas relasi mereka. Fungsi integrasi

dalam kebudayaan dapat ditandai oleh simbol-simbol prilaku

komunikasi, mempersilahkan anda untuk meroko atau makan

sirih pinang dalam kebudayaan orang di NTT, menerima gelar-

gelar kehormatan dari suku bangsa lain seperti yang dilakukan

orang Irian Jaya kepada para pejabat dari Jakarta, menggunakan

atribut-atribut yang berasal dari kebudayaan lain, atau mengisap

Page 63: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

49

pipa roko untuk perdamaian ala orang indian suku Apache.

c. Menambah pengetahuan

Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya

menambah pengetahuan bersama, saling mempelajari

kebudayaan, contohnya orang Mexsico menggunakan cabe merah

(chili pappers) sebagai lingkaran kalung bunga untuk menyambut

wisatawan atau pejabat yang hendak berkunjung di Mexsico,

karena cabe merah (chili pappers) diyakini sebagai bumbu dasar

orang Mexsico itu sendri.

d. Melepaskan diri/ jalan keluar

Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk

melepaskan diri atau mencari jalan keluar atas masalah yang

sedang kita hadapi. Anda mungkin lebih suka memilih teman

kencan karena dalam banyak hal dia cocok dengan anda, dia

memiliki pikiran dan gagasan yang sama. Dia seorang perasa

sama seperti anda. Namun sebaliknya anda juga suka berteman

dengan orang yang dapat memenuhi kekurangan yang anda

miliki. Anda seorang humoris dan memilih dia karena dia adalah

seorang yuang serius, anda merasa anda berdua saling

melengkapi.33

33 Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya, h. 36-39.

Page 64: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

50

2) Fungsi Sosial

a. Pengawasan sosial

Fungsi sosial yang pertama adalah pengawasan.dalam setiap

komuniaksi antar budaya fungsi ini bermanfaat untuk

menginformasikan “perkembangan” tentang lingkungan.fungsi ini

lebih banyak dilakukan oleh media masa yang menyebarluaskan

secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi dalam sebuah

konteks kebudayaan yang berbeda. Akibatnya manusia turut

mengawasi perkembangan sebuah peristiwa dan berusaha mawas

diri seandainya peristiwa itu terjadi pula dalam lingkungan

sekitar.

b. Menjembatani

Antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara

dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas

perbedaan diantara mereka, fungsi menjembatani itu dapat

terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan,

keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan

sehingga menghasilkan makna yang sama, fungsi ini dijalankan

pula oleh berbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi

massa.

c. Sosialisasi nilai

Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan

memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada

Page 65: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

51

masyarakat lain.kalau anda menonton suatu pegelaran seni

budaya maka mungkin sekali anda “tidak”terlalu suka pada

wayang golek orang jawa, mungkin suka pada tor-tor orang

batak, namun anda diminta untuk mempelajari nilai-nilai yang

terkandung dalam tampilan tarian-tarian tersebut.

d. Menghibur,

Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses

komunikasi Antarbudaya. Karena komunikasi antarbudaya tidak

hanya terbatas pada interaksi langsung atau bercakap-cakap,

tetapi juga bisa ditunjukan juga melalui seni budaya. Yang

diharapkan dapat memberi hiburan dan pengetahuan tentang

sebuah kebudayaan.

9. Prinsip Komunikasi Antarbudaya

Menurut Devito, kita akan dapat lebih memahami komunikasi

antar budaya dengan menelaah prinsip-prinsip umumnya. Prinsip-prinsip

ini sebagian besar diturunkan dari teori-teori komunikasi yang sekarang

diterapkan untuk komuniasi antarbudaya.34

a. Relarifitas Bahasa

Gagasan umum mengenai bahasa itu mempengaruhi pikiran dan

prilaku manusia, datang dan disuarakan paling banyak oleh para

antropolog Linguistik

34 Joseph A. De Vito, Komunikasi Antar Manusia,h. 542-545.

Page 66: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

52

b. Bahasa sebagai cermin budaya

Bahasa itu mencerminkan budaya, semakin besar perbedaan

budaya, semakin besar perbedaan komunikasi, baik dalam bahasa

maupun dalam isyarat-isyarat non verbal

c. Mengurangi ketidak pastian

Makin besar perbedaan anatarbudaya, semakin besarlah ketidak

pastian dan ambiguitas dalam komuniasi.

d. Kesadaran diri dan perbedaan antarbudaya

Semakin besar perbedaan antarbudaya, semakin besar pula

kesadaran diri (Mindfulness) para partisipan komunikasi.

e. Interaksi awal dan perbedaan anatarbudaya

Perbedaan antarbudaya terutama penting dalam interkasi awal

dan secara berangsur berkurang tingkat kepentingan ketika hubungan

menjadi lebih akrab.

f. Memaksimalkan hasil interaksi

Sunnafrank sebagaimana dikutip oleh Devito mengatakan

bahwa dalam suatu komunikasi, demikian pula dalam komunikasi

antarbudaya, kita senantiasa berusaha memaksimalkan hasik interkasi

kita berusaha memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan

biaya minimum.35

35 Marheini Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.306-310.

Page 67: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

53

10. Hambatan komunikasi antar budaya

Devito menyebutkan bahwa, hukum murphy (jika sesuatu bisa

salah dia akan salah) terutama berlaku untuk komunikasi antarbudaya

mengenai beberapa penghambat yang lazim dapat membantu kita

menghindari atau setidaknya menanggulangi akibatnya, komuniakasi

anatarbudaya, tentu saja mengalami hambatan dan masalah yang sama

seperti yang dihadapi oleh-bentuk-bentu masalah komunikasi yang

lain.hambatan-hambatan komunikais antarbudaya yang menunjukan sifat

yang agak unik sebagaimana yang dikatakan oleh Barna.36

a. Mengabaikan Perbedaan Antara anda dan kelompok yang secara

kultural berbeda

Sesungguhnya ada banyak macam hambat tentang komunikasi

antarbudaya, akan tetapi hambatan yang paling lazim adalah bila mana

manusia menganggap bahwa yang ada hanyalah kesamaan dan bukan

perbedaan. Ini terjadi terutama dalam hal nilai, sikap, dan

kepercayaan. Manusia dapat dengan mudah mengakui dan menerima

perbedaan gaya rambut, cara berpakain dan makanan.

Tetapi dalam hal nilai-nilai dan kepercayaan dasar, manusia

menganggap bahwa pada dasarnya manusia itu sama, ini tidak benar.

Bila manusia mengasumsikan kesamaan dan mengabaikan perbedaan,

manusia secara inklisit mengkomunikasikan kepada lawan bicara,

36 Marheini Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 306-310.

Page 68: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

54

bahwa manusia lah yang benar dan cara mereka tidak penting.37

b. Mengabaikan perbedaan antara kelompok kultural yang berbeda.

Dalam kelompok kultural terdapat perbedaan yang besar dan

penting, seperti

orang Amerika tidak sama satu dengan yang lainnya, demikian

pula orang Indonesia, Yunani, Meksiko dan seterusnya. Bila

mengabaikan perbedaan ini, kita terjebak dalam stereotipe. manusia

mengasumsikan bahwa semua orang yang menjadi anggota kelompok

yang sama (dalam hal ini kelompok bangsa atau ras) adalah sama.38

c. Melanggar adat kebiasaan kultural

Menurut Devito, setiap kultur itu mempunyai aturan

komunikasi sendiri-sendiri.aturan ini menetapkan mana yang patut

dan mana yang tidak patut misalnya saja, dalam kultur Amerika kita

harus membuat janji kencan dengan teman kencan kita tiga atau empat

hari sebelumnya. Padahal beberapa kultur, orang menunjukan rasa

hormat denga menghindari kontak mata langsung dengan lawan

bicaranya. Dalam kultur yang lain, penghindaran kontak mata seperti

ini dianggap mengisyaratkat tidak adanya minat.39

d. Menilai perbedaan secara negatif

Joseph Devito mengingatkan kepada setiap manusia, bahwa

meskipun manusia menyadari bahwa adanya perbedaan diantara

kultur-kultur, tetap tidak boleh menilai perbedaan itu sebagai hal yang

37 Marheini Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 306-307.38 Marheini Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 307-308.39 Marheini Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h.308.

Page 69: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

55

negatif. Ambillah suatu contoh, misalnya meludah. Dalam kebanyak

kultur barat, meludah sebagai tanda penghinaan dan tidak kesenangan

(begitu pula di Indonesi) yang tidak boleh melakukan di muka

umum.40

e. Kejutan budaya

Kejutan budaya mengacu pada reaksi psikologis yang dialami

seorang karena berada ditengah suatu kultur yang sangat berbeda

dengan kulturnya sendri. Kejutan budaya itu sebenarnya normal.

Kebanyak orang mengalaminya apabila memasuku kultur yang

baru dan berbeda. Namun demikian, keadaan ini tidak menyenangkan

dan menimbulkan frustasi. Sebagian dari kejutan ini timbul karena

perasaan terasing menonjol dan berbeda dari yang lain.

Bila kita kurang mengenal adat kebiasaan masyarakat yang

baru ini, kita tidak dapat berkomunikasi secara efektif. manusia

cenderug akan sering melakukan kesalahan yang serius. Orang yang

mengalami kejutan budaya mungkin tidak memahami beberapa hal

yang sangat mendasar;

1. Bagaimana minta tolong atau memberikan pujian kepada

seseorang?

2. Bagaimana menyampaikan atau menerima undangan makan

malam?

3. Seberapa dini atau terlambat datang memenuhi janji, atau berapa

lama harus berada disana?

4. Bagaimana membedakan kesungguhan dari senda gurau dan sopan

40 Marheini Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h.309.

Page 70: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

56

santun dari ketidak acuhan?

5. Bagaimna berpakaian untuk situasi informal, formal atau bisnis?

6. Bagaimana memesan makanan direstoran atau bagaimana

memanggil pelayan?

Kalervo Oberg adalah seorang antropolog yang pertama kali

menggunakan istilah kejutan budaya, mengamati bahwa ini

berlangsung dalambeberapa tahap. Tahap-tahap tersebut berguna

untuk menelaah pertemuan-pertemuan dengan orang-orang baru yang

berbeda. Masuk keperguruan tinggi, menikah, memasuki dinas militer,

misalnya dapat menimbulkan kejutan budaya.41

11. Pintu Masuk Komunikasi Antarbudaya(Faktor pendukung

komunikasi Antarbudaya)

a. Sadari antara anda dan orang yang kulturnya berbeda.bila ragu,

bertanyalah jangan mengasumsi kesamaan.tetapi pada waktu yang

sama, sadarilah pula manfaat mencari kesamaan dan menekankannya

pada saat berkomunikasi.42

b. Sadarilah bahwa perbedaan selalu ada dalam kelompok apapun.

Jangan bersikap sterotipe, terlalu menggenerelasasi, atau

mengasumsikan bahwa perbedaan dalam satu kelompok tidak penting.

c. Ingatlah bahwa makna ada pada orang dan bukan pada kata-kata atau

gerak-gerik.ceklah makna yang anda berikan dengan maksud lawan

bicara, pastikanlah bahwa setiap kesamaan atau perbedaan dalam

makna yang anda asumsikan memang benar-benar ada.

41Marheini Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h.310-311.42Joseph A. De Vito, Komunikasi Antar Manusia,h. 555.

Page 71: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

57

d. Ingatlah akan adat kebiasaan budaya yang berlaku dengan sembarang

konteks komunikasi antar budaya.

e. Hindari evaluasi negatif terhadap perbedaan kultur, baik secara verbal

maupun nonverbal. Pandanglah adat kebiasaan budaya (kultur

andamaupun kultur yang lain)sebagai bersifat arbirer dan

menyenangkan bukan sebagai sesuatu yang natural dan logis.

f. Hindari kejutan budaya dengan mempelajari sebanyak mungkin kultur

yang akan anda masuki.bicaralah dengan penduduk asli dengan

mereka yang mempunyai pengalaman.

12. Asimilasi (pembaharuan)

Asimilasi adalah tujuan penting akulturasi yang secara teoritis

mungkin terjadi. Bagi kebanyakan imigran, asimilasi adalah tujuan

sepanjang hidup. Mengutip pengertian asimilasi dari skripsi Ali Abdul

Rozik”...Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila ada golongan-

golongan manusi denga latar belkang kebudayaan berbeda-beda, saling

bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga

kebiudayaan-kebudayaan golongn tadi masing-masing berubah wujudnya

menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran...”43

13. Pengertian Etnik

Secara umum komunikasi antarbudaya adalah “proses saling

berbagi informasi, pengetahuan, perasaan dan pengalaman yang dilakukan

43 Ali Abdul Rodzik, “Akulturasi Budaya Betawi Dengan Tionghoa (Studi KomunikasiAntarbudaya pada Kesenian Gambang Kromongdi Perkampungan Budaya Betawi, KelurahanSrengseng Sawah),” (Jakarta: Skripsi SI Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UniversitasIslam Negeri Jakarta, 2008), h. 18.

Page 72: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

58

oleh manusia dari berbagai budaya. Setiap budaya memiliki nilai-nilai dan

sikap-sikap yang dikomunikasikan, seperti hal nya cara orang Jepang

yang membungkukan badan satu sama lain berbeda dengan gaya

penyambutan oleh bangsa lainnya sehingga setiap orang harus dapat

memahami secara lengkap semua tatanan struktur dan proses komuniasi,

misalnya dalam komunikais etnik dari beberapa kelompok budaya yang

berbeda sehingga dapat disampaikan dan diterima pesan komunikasi

secara benar.44

Etnik atau suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang

anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya

biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku

ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut

seperti kesamaan budaya, bahasa, agama, prilaku, dan ciri-ciri biologis.

Menurut Frederich Barth istilah etnik menunjukan pada suatu kelompok

tertentu yang karena kesamaan ras, agama, asal-usul bangsa, ataupun

kombinasi dari katagori tersebut terikat pada sistem nilai budayanya.

Definisi etnik diatas menjelaskan pembatasan kelompok etnik

yang didasarkan pada populasi tersendiri, terpisah dari kelompojk lain,

dan menempati lingkungan geografis tersendiri yang berbeda dengan

kelompok lain. Seperti misalnya, etnik minang menempati wilayah

geografis pulau Sumatera bagian barat yang menjadi wilayah profinsi

44 Joseph A. De Vito, Komunikasi Antar Manusia,h. 542-545.

Page 73: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

59

Sumatera barat.45

C. Landasan Teori pernikahan

1. Pengertian pernikahan

Pernikahan adalah sunatullah yang umum dan berlaku pada semua

mahkluk-Nya baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan.46 Ia adalah

suatu cara yang dipilih Allah SWT. Sebagai jalan bagi mahkluk-Nya untuk

berkembang biak, dan melestarikan hidupnya.

Pernikahan akan berperan setelah masing-masing pasangan siap

melakukan peranannya yang positif dalam mewujudkan tujuan dan

pernikahan itu sendiri.

Allah SWT. Berfirman dalam Surat An-Nisa ; yang berbunyi:

Artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu

yang telah menciptakan kamu dari seorang diri dan darinyalah Allah

menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah memperkembang biakkan

laki-laki dan perempuan yang banyak..”(Q.S. An-Nisa : 1)47

45 Fredrik Bart ed.1969 Ethnic Group and Boundaries: The Social Organization of CulturalDifference: Eric Wolf 1982 Europe and The People Without History, h. 381.

46Sayyid Sabiq. Fiqih Sunnah 6. (Bandung,PT Alma’arif, 1980),Cet. Pertama h. 74747 Hasbi Asiddiqi. Al-Qur’an Terjemahan. (jakarta, Departemen Agama RI, 1989) Cet 1, h.

114.

Page 74: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

60

Allah SWT tidak menjadikan manusia seperti makhluk lainnya,

yang hidup bebas mengikuti nalurinya dan berhubungan antara jantan dan

betina secara anargik atau tidak ada aturan.akan tetapi, untuk menjaga

kehormatan dan martabat manusia maka Allah SWT mengadakan hukum

sesuai martabat tersebut.

Dengan demikian, hubungan antara laki-laki dan perempuan diatur

secara terhormat berdasarkan kerelaan dalam suatu ikatan berupa

perkawinan.

Pernikan menurut istilah ilmu fiqih dipakai perkataan “nikah” dan

perkataan “ziwaj”, Nikah menurut bahasa mempunyai arti sebenarnya

(haqiq) dan arti kiasan (majaz). Arti sebenarnya dari nikah adalah “dhom”

yang berarti menghimpit menindih atau berkumpul, sedangkan arti

kiasannya adalah “watho” yang berarti setubuh atau akad, yang berarti

mengadakan perjanjian pernikahan.48

Dalam pernikahan bahasa sehari-hari perkataan nikah lebih banyak

dipakai dalam arti kiasan dari pada arti yang sebenarnya, bahkan “nikah”

dalam arti yang sebenarnya jarang sekali dipakai pada saat ini.

48 Drs. KamalMukhtar. Asas-asas hukum islam tentang pernikahan , (Jakarta: PT BuloanBintang, 2003), cet. Ketiga, h. 1.

Page 75: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

61

Dalam masalah pernikahan, para ahli fiqih mengartikan “nikah”

menurut arti kiasan atau secara detinitif, masing-masing ulama fiqih

berbeda dalam mengemukakan pendapatnya, antara lain sebagai berikut:

1. Ulama Hanafiyah, mendefinisikan pernikahan sebagai suatu akad

yang berguna untuk memiliki mut’ah dengan sengaja, artinya

seorang lelaki dapat menguasai perempuan dengan seluruh anggota

badannya untuk memperoleh kesenangan atau kepuasan.

2. Ulama Syafi’iyah, menyebutkan bahwa petrnikahan adalah suatu

akad dengan menggunakan lafal nikahn atau zauj yang menyimpan

arti memilki wati, artinya dengan pernikahn seseorang dapat

memiliki atau mendapatkan kesenangan dari pasangannya.

3. Ulama Malikiyah, menyebutkan bahwa pernikahan adalah suatu

akad yang mengandung arti mut’ah untuk mencapai kepuasan,

dsengan tidak mewajibkan adanya harta.

4. Ulama Hanabillah, menyebutkan bahwa pernikahan adalah akad

dengan menggunakan lafal inikah atau tazwij untuk mendapatkan

kepuasan, artinya seorang lelaki dapat memperoleh kepuasan dari

seorang perempuan dan sebaliknya.

Pernikahan nikah tersebut diatas bahwa pernikahan adalah suatu akad

antara seorang pria dengan seorang wanita atas dasar kerelaan dan kesukaan

kedua belah pihak lain (wali) menurut sifat dan syarat yang telah ditetapkan

Page 76: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

62

syara’ untuk menghalalkan pecampuran antara keduanya, sehingga satu sama

lain saling membutuhkan menjadi sekutu sebagai teman hidup dalam rumah

tangga.49

Firman Allah SWT:

Artinya :...”maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senaangi

dua, tiga, atau empat, kemuadian jika kamu takut tidak akan berlaku adil,

maka (nikahilah) seorang saja...”(An-Nisa : 3)

Nikah adalah salah satu asas pokok hidup yang paling utama dalam

pergaulan masyarakat yang sempurna, pernikahan itu bukan saja merupakan

satu jalan yang amat mulia untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan

keturunan, tetapi juga dapat di pandang sebagai satu jalan menuju satu pintu

perkenalan antara suatu kaum dengan kaum lain, dan perkenalan itu akan

menjadi jalan untuk menyampaikan pertolongan antara satu dengan yang

lainnya.

2. Tujuan pernikahan

Pernikahan merupakan awal kemerdekaan dan kehidupan yang

sesungguhnya, dan itulah tujuan pernikahan. Tujuan ini lah yang merangsang

pemuda, untuk berusaha dan bekerja sesungguh-sungguhnya pernikan

bukanlah perbuatan tanpa tujuan. Pernikahan adalah peristiwa yang khusus

49 Drs. SlametAbbidin dan Drs H. Aminudin . Fiqih Munaqat 1, (Bandung, CV, PustakaCeria,1999), h. 12.

Page 77: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

63

dan penting dalam kehidupan, dan menentukan masa depan manusia. Maka,

suatu keharusan bagi pemuda untuk mengetahui tujuan pernikahan, kemudian

memberanikan diri untuk melakukan secara cermat berdasarkan pengetahuan.

Pernikahan mempunyai banyak manfaat, dimana setiap manfaat dapat

menjadi tujuan dan penggerakan seseorang untuk menikah. Antara lain,

kenikmatan dan kepuasan seksual, ketenangan hidup dan kemandirian,

kelangsungan keturunan, dan mendapatkan pelipur; teman, penolong,

penyimpan rahasia, pengasih, dan pendamping dalam hidup. Setiap manfaat

ini dapat menjadi tujuan pernikahan, asalkan tidak mengabaikan manfaat yang

lain. Tetapi , faktor kepuasan seksual memegang peran yang lebih besar,

sehingga manfaat yang lain berada dibelakangnya.

Islam mengakui manfaat-manfaat tersebut, termasuk kenikmatan dan

kepuasan seksual. Islam adalah agama fitrah; hukum-hukum dan undang-

undangnya tumbuh dari fitrah manusia dan karakter yang khas. Sekalipun

demuikiann islam mendefinisikan manusia sebagai wujud yang mampu

memilih dan sebaik-baiknya mahkluk.

Nask Al-Quran dan Hadits rasul mendasari tujuan yang akan dicapai

dalam pernikahan, tujuan pertama dalam islam adalah mewujudkan suatu

keluarga yang bahagia dengan dasar kasih sayang. Firman Allah dalam Al-

Qur’an surat Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi:

Page 78: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

64

Artinya : Dan diantaranya tanda-tanda kekuasaan, bahwasannya dia

telah menciptakan bagimu pasangan dari dirimu, agar kamu hidup tenang

bersamanya mewujudkan kasih sayang, sesungguhnya yang demikian itu

merupakan tanda kesukaan-Nya bagi orang-orang yang mau berfikir”.

Firman Allah dalam Surat An-Nahl ; 72 berbunyi :

Artinya : “Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenismu sendri

dan menjadikan bagimu dan istri-istri kamu itu anak cucu dan memberikan

rizki dari yang baik-baik, maka mengapakah mereka beriman kepada yang

bathil dan mengingkari nikmat Allah”

Dari dua ayat tersebut diatas jelaslah bahwa tujuan pernikahan itu

membentuk rumah tangga. Rumah tangga adalah masalah hidup manusia,

maka tujuan hidup berumah tangga sering sejalan dengan tujuan hidup itu

sendiri, yakni pengabdian kepada Allah.

Dari nash yang telah di uraikan diatas, bahwa tujuan pernikahan dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT nikah

juga dalam rangka taat kepada Allah SWT dan Rosulnya.

2. Untuk memperoleh keturunan yang sah dalam kelangsungan hidup

berumah tangga (memperbanyak ummat Muhammad saw)

Page 79: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

65

3. Untuk kesejahteraan keluarga serta menjauhi perbuatan yang tidak

terpuji

4. Untuk menciptakan kehidupan yang teratur, penuh ketenangan dan

kasih sayang.

D. Landasan Teori suku Jawa dan Betawi

1. Betawi

Betawi berasal dari kata batavia, yaitu sebuah nama yang digunakan

para penjajah belanda untuk kota jakarta pada masa itu.50 Namun

pernyataan kata betawi berasal dari kata batavia dibantah oleh ridwan

saidi, menurutnya penggunaan kata Batavia menjadi betawi itu telah

terjadi lama sebelum kedatangan belanda ke Indonesia.51 Sebelumnya

jakarta masih bernama sunda kelapa dan setelah itu diganti menjadi

jayakarta. Jayakarta artinya “Membuat Kemenangan” karena telah berhasil

mengalahkan orang-orang portugis yang dipimpin oleh Fransisco De Sa

pada 22 Juni 1527.52

Kata “Betawi” digunakan sebagai identitas etnis tidak dikenal oleh

orang betawi sendiri dimasa lalu, sejak abad ke-18 ada ulama asal Betawi

yang belajar dan mengajar di Mekkah dan Madinah menggunakan nama

“Al-Batawi” di belakang namanya, seperti Syeikh Abdurahman Al-Batawi

50 Abdul Aziz, Islam dan Masyarakat Betawi, (Jakarta: Logos, 2002), hal. 2.51 Ridwan Saidi, Profil Orang Betawi: Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadat,

(Jakarta: Gunara Kata, 2001), hal. 16.52 Uka Tjandrasasmita, Arkeologi Islam Nusantara, (Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer

Gramedia), 2009), h. 141.

Page 80: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

66

yang sejaman dengan ulama terkenal Muhammad Arsyad Al-Banjari

sekitar tahun 1710-1812.53

Terbentuknya etnis Betawi masih terbilang baru yaitu sekitar

permulaan abak ke-19 yang merupakan percampuran antar berbagai unsur

suku bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar wilayah

Nusantara.54 Bondon Kanumoyoso dalam pengantar buku profil etnik

jakarta mengatakan bahwa lance Cantles dalam suatu artikelnya

menyebutkan salah satu unsur yang membentuk etnis betawi adalah para

budak yang menetap dikota batavia.55

Pada masa Hindia Belanda, sebutan istilah Betawi semakin dikenal

dengan adanya kota Betawi, orang Betawi dan Bahasa Betawi. Seorang

politis pada masa Hindia Belanda yang bernama Muhammad Husni

Thamrin menyatakan dirinya sebagai rakyat Betawi, melalui pidatonya

dalam Gemeenteraad, 29 Oktober 1919, yang diucapkan kepada Van der

Zee.56

“Toean kepala, saja doedoek dalam kota boekan sebagai wakil dari

K.P.M tetapi sebagai wakil ra’jat Betawi, maka toean dijaga loepa bahwa

saja bagian dari ra’jat itu”.

Budaya betawi menjadi Budaya yang dominan artinya sebuah

kebudayaan yang menonjol dalam suatu masyarakat sehingga tampilan

53 Abdul Aziz, Islam dan Masyarakat Betawi, h. 2.54 Abdul Aziz, Islam dan Masyarakat Betawi, h. 2.55 Lance Casteles, Pengantar Profil Etnik Jakarta, (Jakarta: Masup Jakarta, 2007), hal. Xii-

xiii.56 Uka Tjandrasasmita, Arkeologi Islam Nusantara, h. 141.

Page 81: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

67

kebudayaan itu seolah-olah berada diatas atau menguasai kebudayaan

yang lain.kebudayaan yang mengatur aspek kehidupan dimasyarakat.57

Permasalahannya waktu demi waktu budaya betawi semakin

dilupakan, semakin berkembanngnya zaman budaya betawi sudah

terkontaminasi dengan budaya metropolitan dan modern. Dan pada

akhirnya sosok seperti Benyamin S, dan tokoh betawi yang kentel dengan

budayanya nyaris hilang.

Segi demografi, orang Betawi dibagi menjadi empat kategori yaitu

Betawi tengah atau Betawi kota, Betawi Pinggir, Betawi Pesisir dan

Betawi udik atau Betawi Ora. Dalam sejarah perkembangannya Betawi

Tengah Tau Betawi kota, pada awalnya menetap dibagian kota jakarta

yang dulu disebut Karisidenan Batavia (kini termasuk wilayah jakarta

Pusat). Dalam tahap perkembangan kota jakarta daerah inilah yang paling

tinggi menerima arus urbanisasi dan moderniasai. Salah satu akibatnya

tingkat perkawinana campur antara etnis juga tinggi.

Berdasarkan tingkat ekonomiya Betawi tengah dibagi lagi menjadi

orang gendong (kelas atas) dan orang kampung (kelas bawah). Betawi

tengah khususnya orang gedong umumnya berpendidikan tinggi dan

mengikuti pendidikan disekolah umum. Dalam kehidupan publik mereka

tidak berbicara dalam bahasa Betawi dan bidang-bidang yang ditekuninya

bukanlah kesenian yang selama ini dikenal dengan kesnian Betawi. Gaya

57 Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya, h.112.

Page 82: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

68

hidupnya oleh orang luar tidak mencerminkan kebetawian atau mereka

sendiri memang menyembunyikan kebetawiannya.

Betawi pinggir memiliki ciri keislaman yang menonjol. Wilayah yang

termasuk Betawi pinggir adalah Cempaka putih, Grogol, Petamburan,

Matraman, Pulo gadung, Cakung, Jatinegara, Kramatjati, Pasar Rebo,

Pasar Minggu, Mampang Perapatan, Tebet, dan Kemayoran Baru.

Pendidikan yang ditempuh adalah pendidikan pesantren maka tidak heran

banyak tokoh-tokoh agama yang berasal dari daerah ini.

Betawi Pesisir pada awalnya menetap didaerah pinggiran kota jakarta.

Mereka umumnya bekerja sebagai nelayan. Sedangkan betawi udik

menetap dipinggir jakarta, yaitu Bogor, tanggerang dan Bekasi,

masyarakat kultural adalah orang betawi dabn dulunya memang termasuk

wilayah administratif batavia. Tapi kini karena adanya perubahan batas

administratif, maka wilayah tempat tinggal mereka termasuk propinsi jawa

barat. Betawi udik yang tinggal disebalah timur dan selatan jakarta, bekasi

dan bogor, dipengaruhi oleh kebudayaan sunda ( sedangkan orang Betawi

yang tinggal dibagian utara dan barat jakarta serta tanggerang dipengaruhi

oleh kebudayaan Cina). Orang-orang yang termasuk Betawi udik ini,

dahulu menyebut diri mereka sebagai orang Betawi. Mereka menamakan

dirinya menurut lokasi tempat tinggal mereka, misalnya, “orang pasar

Rebo”, “orang Tambun”,”orang Poris”.

Betawi udik relatif tertinggal dalam bidang pendidikan dan

keterlibatan kerja dalam sektor ekonomi modern. Mereka juga bukanlah

Page 83: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

69

pemeluk agama islam yang fanatik, fasilitas agama islam seperti pesantren

jauh dari cukup dan hanya terdapat beberapa wilayah saja dimana agama

menjadi faktor penting dalam kehidupan mereka. Umumnya mereka

diketahui jarang sembahyang, jarang puasa, gemar berjudi, minum dan

kerap melakukan upacara yang bersifat animistis. Tapi dalam dua dekade

terakhir telah terjadi perubahan pada ciri-ciri kelompok betawi udik

tersebut.

2. Jawa

Orang Jawa tidak dapat memisahkan mitos dalam kehidupan mereka,

oleh sebab itu,kita telaah dan coba menguraikan tentang orang jawa . yang

dimaksud orang Jawa oleh Magnis –Susebno adalah orang yang bahasa

ibunya bahasa jawa dan merupakan penduduk asli bagian tengah dan timur

pulau jawa. Berdasarkan golongan soaial, orang jawa dibedakan menjadi 2

(dua) yaitu :

a. Wong cilik (orang ecil) terdiri dari petani dan mereka yang

berpendapatan nya rendah

b. Kaum priyayi terdiri dari pegawai dan orang-orang intelektual

c. Kaum ningrat gaya hidupnya tidak jauh dari kaum priyayi.

Selain dibedakan golongan sosial, orang jawa juga dibedakan atas

dasar keagamaan dalam dua kelompok yaitu :

a. Jawa Kejawen yang sering disebut abangan yang dalam kesadaran dan

cara hidupnya ditentukan oleh tradisi jawa pra-islam. Kaum priyayi

Page 84: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

70

tradisional hampir seluruhnya dianggap jawa kejawen, walaupun

mereka secara resmi mengaku islam.

b. Santri yang memahami dirinya sebagai Islam atau orientasinya yang

kuat terhadap agama islam dan berusaha untuk hidup menurut ajaran

islam.

Orang Jawa percaya bahwa Tuhan adalah pusat alam semesta dan

pusat segala. Pusat yang dimaksud disini dalam pengertian ini adalah yang

dapat memberikan penghidupan,keseimbangan, dan kestabilan, yang dapat

pula memberikan kehidupan dan penghubung dengan dunia atas.

Pandangan orang jawa yang demikian biasa disebut Kawula lan Gusti,

yaitu pandangan yang beranggapan bahwa kewajiban moral manusia

adalah mencapai harmoni dengan kekuatan terakhir dan pada kesatuan

terakhir itulah manusia menyerahkan diri selaku kawula terhadap

Gustinya.

Sebagain besar orang jawa termasuk dalam golongan bukan muslim

santri yaitu yang telah mencampurkan beberapa konsep dan cara berfikir

islam dengan pandangan asli mengenai alam kodrati dan alam adikodrati.

Ciri pandangan hidup orang jawa adalah realitas yang mengarah kepada

pembentukan kesatuan numinus antara alam nyata,masyarakat, dan alam

adikodrati yang dianggap keramat.orang jawa bahwa kehidupan mereka

telah ada garisnya, mereka hanya menjalannya saja.

Dasar kepercayaan jawa atau javanisme adalah keyakinan bahwa

segala sesuatu yang ada didunia ini pada hakekatnya adalah satu atau

Page 85: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

71

merupakan kesatuan hidup. Javanisme memandang kehidupan manusia

selalu terpaut erat dalam kosmos alam raya. Dengan demikian kehidupan

manusia merupakan suatu perjalanan yang penuh dengan pengalaman-

pengalaman yang religius.

Keagamaanorang jawa Kejawen ditentukan oleh kepercayaan mereka

pada berbagai macam roh-roh yang tidak kelihatan yang dapat

menimbulkan bahaya seperti kecelakaan atau penyakit apabila mereka

dibuat marah atau penganutnya tidak hati-hati. Untuk melindungi

semuanya itu, orang jawa kejawen memberi sesajen atau caos dahar yang

dipercayai dapat mengelakan kejadian-kejadian yang tidak. Sesajen

diinginkan danmempertahankan batin dalam keadaan tenang. Sesajen yang

digunakan biasanya terdiri dari nasi dan aneka makanan lain, daun-daun

bunga serta kemenyan.

Contokh kegiatan religius dalam masyarakat jawa, khususnya orang

jawa kejawen adalah puasa tau siam. Orang jawa kejawen mempunyai

kebiasaan berpuasa pada hari-hari tertentu misalnya,senin-kamis atau pada

hari lahir, semuanya itu merupakan asal mula dari tirakat denga tirakat

orang dapat menjadi lebih tekun dan kelak akan mendapatkan pahala.

Orang jawa kejawen menganggap bertapa adalah suatu hal yang penting.

Dalam kesusastraan kuno orang jawa, orang yang berabad-abad betapa

dianggap sebgai orang keramat karena dengan betapa orang dapat

menjalankan kehidupan yang ketat ini dengan disiplin tinggi serta mampu

menahan hawa nafsu sehingga tujuan-tujuan yang penting dapat

Page 86: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

72

tercapai.kegiatan orang jawa kejawen yang lainnya adalah meditasi atau

semedi. Menurut Koentjaraningrat, meditasi atau semedi, biasanya

dilakukan bersama-sama dengan tapabrata (bertapa) dan dilakukan pada

tempat-tempat yang dianggap keramat misalnya, digunung, kuburan, ruang

yang dikeramatkan dan sebagainya. Pada umumnya orang melakukan

meditasi adalah untuk mendekatkan atau menyatukan diri denga Tuhan.58

58http://www.karatonsurakarta.com/orangjawa.htm selasa 26 oktober 2015,22:50s

Page 87: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

72

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG DESA TRONDOL SERANG BANTEN

A. Kota Serang

Kota Serang adalah sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia. Serang

merupakan ibukota Provinsi Banten dengan pusat pemerintahan berada di

Kecamatan Kota Serang. Serang berada tepat di sebelah Utara Provinsi

Banten, serta dikelilingi oleh Kabupaten Serang di sebelah selatan, barat, dan

timur, dan Laut Jawa di sebelah Utara. Serang dilintasi jalan tol lintas Jakarta

- Merak.

B. Geografis Trondol

Trondol adalah kecamatan Serang dari kelurahan Trodol. Trondol

memiliki luas wilayah 160 Ha dari batas Wilayah kelurahan Utara

((kelurahan kaligandu), Timur (desa Masjid Priyai), Selatan (Kelurahan

Sukawarna), Barat (Kelurahan Kaligandu). Trondol itu sendiri memiliki

jumlah RT sebanyak 23 orang dan RW 5 orang dan jumlah Kartu Keluarga

dalam kelurahan Trondol terdapat 2130 jiwa sedangkan jumlah penduduk

kelurahan Trondol mencapai 8315 jiwa dan jumlah laki-laki 4283 dan

perempuan mencapai 4087 jiwa. Karena minimnya pengetahuan pendidikan

dari keluarga sehingga banyak warga Trondol yang merasakan bangku

pendidikan sangat sedikit namun akan kepercayaan agama-lah yang sangat

kental terhadap warga Trondol itu sendri.karena pada umumnya masyarakat

disitu berfikir bahwa pendidikan tidak terlalu penting sehingga banyak anak

Page 88: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

73

dari mereka mengalami pernikahan dini atau bekerja mencari uang demi

menghidupkan keluarganya.

Pada tahu 2016 tingkat pendidikan yang terjadi di wiliyah Kelurahan

Trondol yang buta huruf mencapai 1956, sedangkan tamat SD mencapai 396

orang, SD mencapai 2657 orang, SMP 679 orang, SMA 1261 orang dan S1

218 orang, dan S2 20 orang. rata-rata mata pencarian warga Trondol itu

sendri adalah sebagai seorng Karyawan Swasta dan Buruh. Di wilayah

Trondol itu sendri juga memiliki sarana prasarana pendidikan SD (sekolah

dasar) sebanyak 2 sekolah, SMP (Sekolah Menengah Pertama) sebanyak 1

sekolah, SLTA sebanyak 1 sekolah, madrasah Ibtidaiyah sebayak 1 sekolah,

madrasah tsanawiyah sebanyak 1 sekolah, dan pondok pesantren sebanyak 7

sekolah. Sedangkan sarana prasarana agamanya terdapat masjid sebanyak 7

masjid dan Musholla sebanyak 7.Trondol itu sendiri juga menggunkan bahasa

jawa bebasan. 1

C. Asal Muasal Jawa Bebasan

Menurut sejarahnya, bahasa Jawa Banten mulai dituturkan pada zaman

Kesultanan Banten pada abad ke-16. Maulana Hasanuddin putera Sunan

Gunung Jati Sultan Cirebon kedua menyerang Banten Girang dan

menaklukannya Di zaman itu, bahasa yang diucapkan di Banten tiada

bedanya dengan bahasa Cirebon yang belum dimasuki kosakata asing seperti

sekarang, kosakata maler (masih), ayun (hendak), saos (saja), mantuk

(pulang), kita (saya), serta kelawan (dan) merupakan kosakata dalam bahasa

1 Monografi Kelurahan dan Desa Trondol Serang,17 Oktober 2016

Page 89: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

74

Cirebon yang masih bertahan dan dipergunakan di Banten, namun fondasi

bahasa Banten tidak hanya dari bahasa Cirebon saja, pola kalimatnya juga

diwarnai dengan percampuran bahasa Sunda setempat. Asal muasal kerajaan

Banten memang berasal laskar gabungan Demak dan Cirebon yang berhasil

merebut wilayah pesisir utara Kerajaan Pajajaran. Namun, bahasa Jawa

Banten mulai terlihat bedanya, apa lagi daerah penuturannya dikelilingi

daerah penuturan bahasa Sunda dan Betawi.

Bahasa ini menjadi bahasa utama Kesultanan Banten (tingkatan

bebasan) yang menempati Keraton Surosowan. Bahasa ini juga menjadi

bahasa sehari - harinya warga Banten Lor (Banten Utara).

Bahasa Jawa Banten atau bahasa Jawa dialek Banten ini dituturkan di

bagian utara Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon dan daerah barat

Kabupaten Tangerang. Dialek ini dianggap sebagai dialek kuno juga banyak

pengaruh bahasa sunda dan betawi. Bahasa ini mungkin tidak mempengaruhi

Banten bagian Selatan seperti kabupaten Pandeglang dan kabupaten Lebak

yang masih memakai bahasa kanekes dan bahasa sunda asli yang merupakan

bahasa bumi putera dari bahasa daerah Banten.

Bahasa Jawa di Banten terdapat dua tingkatan. Yaitu tingkatan bebasan

(krama) dan standar. Dalam bahasa Jawa dialek Banten (Jawa Serang),

pengucapan huruf 'e', ada dua versi. ada yang diucapkan 'e' saja, seperti pada

kata "teman". Dan juga ada yang diucapkan 'a', seperti pada kata "Apa".

Daerah yang melafalkan 'a' adalah kecamatan Keragilan, Kibin, Cikande,

Kopo, Pamarayan, dan daerah timurnya. Sedangkan daerah yang melafalkan 'e'

Page 90: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

75

adalah kecamatan Serang, Cipocok Jaya, Kasemen, Bojonegara, Kramatwatu,

Ciruas, Anyer, dan seberang baratnya.

Contoh :

'kule', dibaca 'kula' atau 'kule'. (artinya, saya)

'ore', dibaca 'ora' atau 'ore'. (artinya, tidak)

'pire', dibaca 'pira' atau 'pire' (artinya, berapa)

Contoh : (B.Jawa Banten tingkat bebasan)

Pripun kabare? Kakang ayun ning pundi?

Sampun dahar dereng?

Permios, kule boten uning griyane kang Haban niku ning pundi?

Kasihe sinten?

Kasihe Haban Ghazali lamun boten salah.

Oh, wenten ning payun koh.

Matur nuhun nggih, kang.

Yewis, napik dolanan saos nggih!

Kang Haban! Ning pundi saos? boten ilok kepetuk!

Napik mengkoten, geh!

Kule linggar sareng teh Toyah ning pasar.

Ayun tumbas sate Bandeng sios.

(B.Jawa Banten tingkat standar)

Kepremen kabare? Sire arep ning endi?

Wis mangan durung?

Page 91: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

76

Punten, kite ore weruh umahe kang Haban kuwen ning endi?

Arane sape?

Arane Haban Ghazali ari ore salah.

Oh, ning arep koh.

Nuhun ye, kang.

Yewis, aje memengan bae ye!

Kang Haban! Ning endi bae? ore ilok kependak!

Aje mengkonon, Geh!

Kite lunge kare teh Toyah ning pasar.

Arep tuku sate Bandeng siji.

(B.Indonesia)

Bagaimana kabarnya? Kamu mau kemana?

Sudah makan belum?

Maaf, saya tidak tahu rumahnya kang Haban itu dimana?

Namanya siapa?

Namanya Haban Ghazali kalau tidak salah.

Oh, di depan tuh.

Terima kasih ya, kang.

Ya sudah, jangan bermain saja ya!

Kang Haban! Kemana saja? tidak pernah bertemu!

Jangan begitu, geh!

Saya pergi dengan teh Toyah ke pasar.

Page 92: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

77

Mau beli sate Bandeng satu.2

Tabel 1

Contoh Bahasa

B. Indonesia B. Jawa Banten Standar B. Jawa Banten

Halus / Bebasan

Bagaimanakepremen / premen kepripun / pripun

Baju Kelambi Kelambi

Barat Kulon Kulon

Beli Tuku Tumbas

Belum Durung Dereng

Bertemu Kependak Kepetuk

Bisa Bise Bangkit

Dan Lan Kalawan

Dari Sing Saking

Datang Teke Rawuh

Dengan Kare Sareng

Habis Entek Enteng Telas

Ikut Melu/Milu Milet

Ini Kiyen Puniki/Iki

Itu Kuwen Puniku/Iku

Iya Iye Nggih

Jangan Aje Napik

Jawa Jawe Jawi

Juga Uga Ugi

Katanya Jerehe Cepene

Kenapa Kelipen Kelipun

Kepala Endas Sirah

2 Wawancara pribadi dengan Bapak Saman selaku staf kelurahan Trondol Serang Banten,28 oktober 2016

Page 93: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

78

Lagi Maning Malih

Maaf Hampur Hampura

Makan Mangan Dahar

Mata Mata Soca

Mau Gelem Ayun

Masuk Manjing Melebet

Minta/memohon Nyejaluk Ngende

Nama Aran Kasih

Nasi Sekul Sege

Percaya Percaye Percanten

Pergi Lunge Linggar

Permisi Punten Permios

Punya Duwe Darbe

Rumah Umah Griye

Sangat Temen Pisan

Saudara Dulur Dulur

Sekarang Siki Senikil

Selatan Kidul Kidul

Semuanya Kabeh Sedanten

Siapa Sape Sinten

Sudah Wis Sampun

Terimakasih Nuhun Matur hatur nuhun

Tidak Ore Boten

Tidur Turu Sare/Tilem

Timur Etan Wetan

Tunggu Tonggoni Tenggeni

Utara Lor Lor

Waktu Wayah Waktos

Yang Sing Ingkang

Page 94: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

79

D. Kuliner khas Serang Trondol

a. Sate Bandeng

Ketahuilah bawah sate tidak hanya berupa daging ayam, kambing atau

sapi, namun ikan juga bisa disate. Inilah keunikan sate dari Serang Banten

yaitu Sate Bandeng yang namanya sudah tersohor hingga ke pelosok

nusantara. Kuliner yang satu ini gurih dan lezat karena dicampur dengan

bumbu rempah-rempah nusantara, dan enaknya sate bandeng ini tidak ada

durinya sehingga kita bisa nikmat memakannya.

b. Pecak Bandeng

Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Serang Banten terkenal

dengan makanan yang diolah dari ikan, selain Sate Bandeng ada juga

Pecak Bandeng. Pecak Bandeng merupakan ikan Bandeng yang dibakar

kemudian dicampur dengan bumbu rempah dan dipecak dengan sambal.

Kuliner ini begitu nikmat jika dimakan dengan nasi hangat dan lalapan

segar bersama dengan keluarga tercinta.

c. Rabeg Banten

Tidak hanya makanan yang berasal dari ikan-ikanan, Serang

Banten juga dikenal dengan kulinernya yang berasal dari daging-dagingan

seperti misalnya Rabeg. Rabeg merupakan salah satu kuliner Serang

Banten yang paling terkenal dan bisa juga disebut sebagai salah satu ikon

kulinernya. Rabeg merupakan olahan jeroan kambing yang ngurih dan

masih yang dicampur dengan bumbu rempah asli Banten.

Page 95: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

80

d. Nasi Sumsum

Salah satu kuliner Serang Banten yang paling dikenal masyarakat

adalah nasi sumsum, sebenarnya nasi sumsum bisa dijumpai dibanyak

daerah namun nasi sumsum Serang banten memiliki keunikan tersendiri

karena nasinya yang dibakar dicampur dengan sumsum tulang kerbau

yang begitu gurih dan lezat. Jika kamu belum pernah mencoba nasi

sumsum khas Serang, kamu perlu segera mencobanya.

e. Bakso Ikan

Pada umumnya bakso terbuat dari olahan daging sapi, namun tidak

dengan bakso yang ada di Kota Serang Banten, disini terdapat juga

kuliner bakso yang terbuat dari ikan yaitu Bakso Ikan. Bakso ikan ini

rasanya gurih, lezat dan nikmat, teksturnya empuk dan harganya relatif

terjangkau. Memang tidak salah kalau Serang Banten dikenal dengan

kuliner olahan ikan yang mantap dan tersohor hingga kepenjuru negeri.

Oleh-oleh Khas Serang

Sate bandeng

Bakso Ikan (kering)

Emping

Ceplis

Kue Gipang

Kue Kacang Ijo

Keripik Getas

Kerupuk Singkong

Page 96: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

81

Kerupuk Ikan

Rengginang

Kudapan Khas Banten Paling Populer

Bontot

Salah satu makanan atau cemilan paling populer didaerah

Banten adalah Bontot. Makanan yang terbuat dari aci dan campuran

ikan atau terasi ini senantiasa hadir menemani santap berbuka warga

Banten ketika ramadhan tiba. Kudapan yang pada umumnya berwarna

merah muda dan putih sangat nikmat jika dimakan bersama dengan

sambal kacang.

Bontot merupakan istilah atau panggilan untuk anak terakhir

atau anak bungsu didaerah Banten. Bisa jadi penamaan kudapan ini

dianalogikan dengan anak bungsu yang notabene kecil, mungil, dan

hal-hal yang semacam dengannya. Kudapan ini juga cocok dimakan

dipagi hari menjelas beraktifitas atau ketika kumpul bersama keluarga

misalnya ketika nonton tv.

Cecuer

Selain Bonton, Provinsi Banten juga memiliki kudapan yang

populer juga ditengah masyarakat Banten yaitu Cecuer. Kudapan yang

sering disebut cuer ini seringkali hadir ketika ramadhan tiba,

khususnya dikala masyarakat melakukan buka puasa.

Makanan yang identik dengan warna hijau ini terbuat dari

tepung beras yang dicampur dengan perasan daun suji, akan lebih

Page 97: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

82

nikmat jika disajikannya dengan ampas dari parutan kelapa. Makanan

yang satu ini begitu kenyal dan gurih dan kamu harus mencobanya

(untuk yang belum pernah mencoba, kalau sudah ya coba lagi)

Ketan Bintul

Ketan Bintul merupakan salah satu dari sekian banyak kudapan

asal Banten yang paling dikenal dan disukai warga masyarakat Banten.

Konon katanya kudapan yang satu ini sangat digemari Sultan Banten

pada saat itu, termasuk Sultan Hasanuddin yang terkenal itu. Makanan

ini sangat baik disajikan ketika akan beraktifitas karena makanan ini

mengandung banyak karbohidrat sebagai asupan energi.

Cara pembuatan ketan bintul tidak ubahnya seperti membuat uli

atau gemblong yaitu dengan cara beras ketan kita kukus lalu ditumbuk

hingga halus dan kenyal. Setelah itu makanan disajikan dengan

mencampurkannya dengan serundeng (ampas kelapa yang disangrai

hingga warnanya kecoklatan) yang sebelumnya telah dicampurkan

dengan bumbu-bumbu.3

E. Mitos-Mitos orang Jawa

Menurut beberapa ahli pengertian mitos adalah:

a. Menurut kamus besar bahasa Indonesia mitos adalah suatu cerita

mengenai asal usul semesta alam, manusia, dan bangsa itu sendiri

3Badan ketahanan pangan daerah provinsi Banten, Cita Rasa dan Keragaman TradisiKuliner Bnaten, (Serang), h. 118-122.

Page 98: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

83

b. Menurut William A. Haviland mitos adalah cerita mengenai

peristiwa semi historis yang menerangkan masalah akhir

kehidupan manusia.

c. Menurut Levi- Strauss mitos adalah suatu cerita dari tradisi lisan

yang menceritakan dewa-dewi, manusia pertama, binatang, dan

sebagainya berdasarkan suatu skema logis yang terdapat didalam

mitos itu sendiri dan memungkinkan kita mengintegrasikan semua

masalah yang perlu diselesaikan dalam suatu kontruksi sistematis

d. Menurut Ahimsa-Putra mitos adalah cerita yang aneh dan sering

kali sulit dipahami maknanya atau diterima kebenarannyakarena

kisah didalamnya tidak masuk akal.

Mitos masih belum bisa dibuktikan dari kebenarannya secara ilmiah

dan cenderung mengarah kepada hal yang tidak masuk akal. Namun, ada

sebagian mitos yang memang pernah terjadi dalam kehidupan nyata, tetapi

dikemas dengan cerita menarik sedikit dilebih-lebihkan agar menjadi semakin

menarik, seperti contoh dibawah ini yang sudah menjadi adat budaya di

masyarakat kita khususnya dalam pernikahan suku Jawa dan Suku Betawi

yang sudah saya teliti:

1. Burung Gagak (sejenisnya), bunyi burung gagak merupakan pertanda yang

buruk. Misal di sebuah desa selama beberapa hari ada burung gagak yang

berbunyi terus menerus, hal tersebut menandakan akan adanya musibah di

desa tersebut misal saja kematian seseorang.

Page 99: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

84

2. Celaka Bila Menabrak Kucing, Menabrak kucing di jalan merupakan

pertanda buruk bagi orang yang menabraknya. Misal saja seseorang ingin

pergi ke luar kota kemudian tidak sengaja menabrak kucing, maka

sebaiknya orang tersebut membatalkan perjalanannya. Untuk menghindari

musibah yang mungkin terjadi, kita harus merawat kucing tersebut jika

masih hidup atau menguburkannya jika mati.

3. Dilarang Bersiul Di Sore (Magrib) dan Malam Hari, Dalam mitos Jawa

kita di larang bersiul saat petang/malam hari. Bersiul di malam hari di

anggap sebagai panggilan terhadap makhluk halus.

4. Dilarang Bepergian Di Hari Sabtu, Orang Jawa menganggap hari sabtu

adalah hari yang kurang baik untuk bepergian. Sehingga tak jarang orang

tua yang melarang anaknya untuk bepergian jauh di hari sabtu dan

menyarankan untuk menunda di hari yang lain.

5. Ayam Berkokok di Malam Hari, Untuk mitos ayam berkokok di malam

hari ada 2 anggapan yang berbeda, yaitu:Adanya gangguan makhluk halus,

Akan adanya perawan hamil di luar nikah

6. Pamali Tidur di Sore Hari, maksudnya adalah di larang tidur di kala

magrib, waktu magrib di anggap waktu dimana kita harus sadar dan

terjaga.

7. Tangan Tidak Boleh Bersilang di Belakang (Gendong), Menyilangkan

tangan di belakang seperti sedang menggendong sesuatu di larang oleh

orang Jawa. Mereka menganggap menyilangkan tangan di belakang bisa

mendapat cibiran orang bahwa kita memelihara tuyul.

Page 100: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

85

8. Tidak Boleh Menyisakan Makanan, Menyisakan makanan dalam mitos

Jawa merupakan hal yang di larang. Ketika kita sedang makan maka harus

habis sampai bersih (makan nasi di piring). Makanan yang paling terakhir

di anggap sebagai berkah dari makanan tersebut.

9. Ada Kupu – kupu Masuk Dalam Rumah, Jika anda kupu – kupu masuk ke

dalam rumah tandanya akan ada tamu yang datang ke rumah kita.

10. Dilarang menaruh tangan di atas kepala nanti orang tua akan cepat mati

11. Dilarang duduk di depan pintu karena akan jauh dari jodoh, kalau bagi

orang hamil dapat mempersulit keluarnya bayi.

12. Dilarang tidur bangun siang karena rizki akan di patok ayam

13. Buang air besar/kecil di larang menghadap barat atau timur

14. Dilarang duduk di atas bantal, karena saru atau pamali

15. Kuping terasa panas pertanda sedang orang lain sedang membisiki kita

16. Orang hamil diwajibkan untuk membawa barang-barang ajimat yang di

yakini untuk mengusir hal-hal yang tidak diinginkan, seperti gunting

kecing, bengle, dan penitih yang diikat bersama-sama dan diletakan di bra

wanita.

17. Membackan mace syekh ketika akan melakukan penempatan rumah baru

18. Dilarang melakukan hubungan suami istri ketika perayaan idul fitri atau

idul adha.

19. Tidak boleh menjual silet dimalam jumatdikarenakan mitosnya akan

membuat sipemilik warung bangkrut, dan masih banyak lagi mitos-mitos

yang ada di daerah Jawa.

Page 101: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

86

F. Adat kebiasaan yang sudah menjadi tradisi orang Trondol adalah

1. Orang hamil diwajibkan untuk membawa barang-barang ajimat yang di

yakini untuk mengusir hal-hal yang tidak diinginkan, seperti gunting

kecing, bengle, dan penitih yang diikat bersama-sama dan diletakan di bra

wanita.

2. Panjang maulud digelar warga Serang untuk memperingati kelahiran Nabi

Muhammad ditandai dengan mebagi-bagikan aneka barang sedekah

kepada warga tidak mampu. Panjang Mulud identik dengan menghias,

mengemas, memberikan hadiah dan mengaraknya

3. Pembacaan mace syekh yang di lakukan ketika akan menempati rumah

baru, pernikahan atau membacakan untuk para wali-wali kita yang sudah

ada (tergantung niat kepada siapa kita berdoa) dan mace syekh ini

biasanya melakukan ritual seperti pembuatan nasi putih, ayam bekakak.

4. Adanya tradisi pengalungan uang (saweran terhadap penganten) ketika

pernikahan terjadi.

5. Kroncong/saweran uang yang dilakukan setelah melangkahi kaka nya

menikah terlebih dahulu, diwajibkan agar melakukan putaran uang yang

sudah dipegang oleh 2 orang dan diputar sebanyak 3 kali lalu uangnnya

dilempar begitu saja (uang ini sebagai simbol buang sial agar kakanya

yang sudah dilangkahi itu cepat dapet jodoh).

6. Pengiriman adalah mengirimkan sebuah makanan kepada mempelai pria

sekaligus menjemput pria untuk dibawa ke rumah sang mempelai

perempuan.

Page 102: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

87

7. Disetiap salah satu warganya ada yang meningggal batita atau bayi

diwajibkan memakai apu/kapur agar terhindar dari sawan bangke atau hal-

hal yang tidak diinginkan lainnya.

8. Ngaji kubur adalah pengajian yang dilakukan ketika ada orang yang

meninggal selama 24 jam dan 7 hari berturut-turut.

9. Setiap bayi yang ingin bergegas keluar dari rumahnya diwajiblkan seorang

ibu melakukan ritual seperti mengusapkan tangan ibu nya dari kemaluan

ibunya lalu di usapkan pada bagian kepala dan muka sang bayi.

10. Buka tamu adalah mengundang seluruh warga masyarakat untuk

penyambutan seorang bayi yang baru lahir.4

G. Visi dan Misi Kelurahan Trondol

Visi

a. Menjadikan implementator pelaksanaan manajemen

e. Pelayanan pemerintahan umum

f. Pembangunan masyarakat melalui pelaksanaan yang profesional

Misi

a. Melaksanakan pembinaan ketua RT dan RW

b. Melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum

c. Melaksanakan pembinaan kesejahteraan sosial

H. Rekapitulasi nama warga yang sudah menikah

Berikut adalah daftar nama-nama warga yang menjadi informasi pada

penelitian ini, namun tidak semua warga Trondol menjadi informasi pada

4Wawancara pribadi dengan Bapak Kh. Syafro’i selaku staf Trondol Serang Banten, 17desember s 2016

Page 103: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

88

penelitian. Dapat diketahui bahwa warga yang sudah menikah dan memiliki

perbedaan adat jawa dan betawi lah yang akan menjadi informasi pada

penelitian ini, sesuai dengan kebutuhan dalam menjawab rumusan masalah

pada penelitian ini.

Tabel 2 : Rekapitulasi warga yang sudah menikah.5

Nama

Mempelai

wanita

Tempat,tgl,lahir alamat Nama

Mempelai

laki-laki

Tempat,tanggal,

lahir

Alamat

Ida Nariah Cianjur,20-10-

1981

RT 004/RW

005,

TRONDOL

Andi

Novandi

Serangh, 13-11-

1971

Puri serang hijau,

blok G/29, RT

002/RW 015

Fitroh Serang,07-08-

1978

RT 003/RW

001,

TRONDOL

Mohhamd

Sudarman

Jakarta,11-07-

1978

RT 003/RW 001,

TRONDOL

Liannisa

Prihatini

Jakarta, 26-09-

1990

RT 003/RW

005,

TRONDOL

Yopi Budi

Bakti

Serang,09-01-

1986

Jalan, Yumaga GG

No.45, RT

001/RW09

Halelah Serang, 03-04-

1997

RT 003/RW

002,

TRONDOL

Ojat Ciamis,11-10-

1991

Dusun Cikanguncal,

RT03/RW07,,ciamis

Saripah Serang,21-08-

1995

RT 001/RW

003,

TRONDOL

Rosmana Serang,01-10-

1992

Kp.Babakan,

RT001/RW002,

pasir tunjung

Rangkas

Lailatul

Kodriah

Serang,18-12-

1998

RT 004/RW

002,

TRONDOL

Rudi

Hartono

Serang,10-02-

1986

Kp Sapiah,

RT01/RW03,

kelurahan

panancangan.

5Monografi Kelurahan dan Desa Trondol Serang,17 Oktober 2016

Page 104: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

89

Rohilah Serang,18-06-

1994

RT 001/RW

003,

TRONDOL

Mahfud Serang,21-06-

1990

Ling, Kubang

Kemiri

RT01/RW05, Kel

Sukawarna Serang

Sukanah Serang, 17-08-

1995

RT 001/RW

003,

TRONDOL

Suheni Serang,10-10-

19981

Ling. Kroyo Baru

RT007/RW002, kel

Kasunyatan

Uswatun

Hasanah

Jakarta,09-08-

1980

RT 003/RW

001,

TRONDOL

Suharyadi Cilacap,02-06-

1971

RT 003/RW 001,

TRONDOL

Nurnazah Serang,16-06-

1997

RT 001/RW

003,

TRONDOL

Moh.

Baeyafi

Serang, 19-04-

1992

Desa Bedeng

Kasemen, RT

006/RW002

Isyanati Serang, 22-01-

1994

RT 007/RW

002,

TRONDOL

Rohan Serang, 27-04-

1983

Kp Terwana Kratah

RT004/RW001

Kasemen

Ulfah Serang, 06-07-

1993

RT 003/RW

001,

TRONDOL

Jajuli Serang,05-05-

1985

Desa palapa

Lampung

Safaatul

Mukatromah

Serang,11-02-

1992

RT 003/RW

001,

TRONDOL

Ihki Jakarta,19-11-

1991

RT 003/RW 001,

TRONDOL

Neneng

Maesaroh

Serang,21-05-

1997

RT 003/RW

002,

TRONDOL

Suryana Serang,17-08-

1980

Kp Panosogan,

RT04/RW02, Desa

Panosogan

Ipah Serang, 20-12-

1996

RT 006/RW

002,

TRONDOL

Adi

Suptiana

Serang, 01-01-

1994

Kp Suci Kelurahan

Terumbu

Page 105: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

90

BAB IV

ANALISIS DATA

Bab ini akan menguraikan tentang analisis komunikasi pernikahan beda

budaya yang terjadi di daerah Trondol Serang Banten. Sebagaimana dijelaskan

oleh Joseph A Devito bahwa komunikasi antarbudaya mengacu kepada

komunikasi antara orang-orang dari kultur yang berbeda serta orang-orang yang

memiliki pekerjaan, nilai atau cara berprilaku yang berbeda.1

Andrea L Rich dan Dennis M. Mendefinisikan komunikasi antarbudaya

adalah komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang mempunyai perbedaan

budaya, misalnya antara suku bangsa, etnik, ras, dan kelas sosial.2 Kedua teori ini

saling berkaitan, bahwasannya komunikasi antarbudaya terjadi karena adanya

perbedaan budaya baik itu dari segi nilai, perilaku, pekerjaan, bahasa, etnik/suku,

serta kelas sosial, yang demikian adalah bagian dari budaya tersebut.

Berikut adalah profil informan dalam pernikahan antara suku Jawa dan Suku

Betawi di daerah Trondol Serang Banten.

Tabel 3 :Profil Informan

Nama pasangan suami istri Tempat,tgl,lahir asal DaerahFitrohMohhamd Sudarman

Serang,07-08-1978Jakarta,11-07-1978

Jawa SerangBetawi

Safaatul MukatromahIhki

Serang,11-02-1992Jakarta,19-11-1991

Jawa SerangBetawi

Uswatun HasanahSuhardi

Jakarta,09-08-1980Cilacap, 02-06-1971

BetawiCilacap

1 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, ( Tanggerang Selatan: KARISMAPublishing Group,2011), h. 535.

2 Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya,(Yogyakarta: PT LkisPelangi Aksara,2003) h. 12-13.

Page 106: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

91

Pernikahan beda budaya sangat mengandalkan komunikasi dalam rangka

memelihara hubungan antarpersonal bagi masing-masing pasangan. Mengingat

sebelum mengikat hubungan dalam sebuah ikatan beda budaya. Setiap orang

sudah membawa serta nilai-nilai dari keluarganya dengan latar belakang budaya

yang berbeda antara suami dan istri sehingga, kunci utama dalam menyikapinya

adalah dengan komunikasi yang efektif dalam hubungan antar budaya.

Mengurangi masalah-masalah yang timbul pada pasangan yang berbeda

budaya, tentu memerlukan upaya untuk memahami prilaku pasangan yang jelas

dipengaruhi oleh budaya asalnya. Kecemasan dalam berkomunikasi dapat

ditanggulangi ketika masing-masing pasangan mampu memahami dengan baik

sikap dan prilaku pasangannya, sehingga akan tercipta dari asus informasi yang

lancar antara kedua pasangan. Terjadi komunikasi yang saling memahami dan

menerima satu sama lain sebagai pedoman untuk hidup bersamna dalam satu

ikatan pernikahan.

1. Pengaruh Pola Komunikasi dalam Perbedaan Bahasa dalam Pernikah

antara Suku Jawa dan Suku Betawi di Desa Trondol Serang.

Pola komunikasi antar budaya yang terbentuk pada pasangan nikah beda

budaya ketika pertama kali menjalani hidup rumah tangga, memang

mengalami kendala, namun seiringnnya berjalannya waktu mereka bisa

menyesuaikan diri mereka dengan lingkungan baru mereka.

Sebagaimana yang terjadi pada beberapa pasangan pernikahan beda

budaya di Terondol Serang, diantaranya adalah Tatul dari suku Jawa dan Kiki

dari suku Betawi yang telah menikah selama 3 tahun. Diawal hubungan

Page 107: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

92

pernikahan, mereka tidak pernah mempermasalahkan perbedaan bahasa

pasangan satu sama lain, karena Kiki dan Tatul berusaha untuk saling

memperkenalkan bahasa yang digunakan mereka sehari-hari.

“suatu ketika jam belajar dimulai aku disuruh oleh guru aku untukmengambilkan tinta spidol diruang TU, disitu terdapat seorang siswabaru yang bernama Kiki, awalnya aku terkesima dengan paras muka dansikap yang kalem, namun Kiki acuh terhadap aku, sampai akhirnya akupun berhenti untuk mengagumi Kiki dan memilih laki-laki lain untukmenjadi pacar aku, namun ketika hubungan aku berlangsung denganlaki-laki lain Kiki mulai memberikan perhatiannya terhadap aku dansampai akhirnya Kiki pun mengajak jalan aku kesebuah pantai bersamateman-temannya dan pulang nya aku diajak kesebuah taman dan disituKiki pun langsung berbicara pada aku dan mengajak aku agar aku dandia menjadi abang ade.

Pesan yang coba disampaikan Kiki kepada Tatul pada tahap awal sebagai

kode dengan maksud bahwa Kiki memiliki ketertarikan pada Tatul. Hal

tersebut dilakukannya dengan memberi perhatian secara langsung. Hasil

paling minimal yang didapati oleh Kiki adalah Tatul mengetahui dan

memeberikan makna berbeda dibandingkan teman-teman lainnya.

“setelah 3 bulan dari hari dimana Kiki mengajak aku untukmenjadi ade angkatnya aku pun putus dari pacar aku lalu seling 2 bulanKiki pun memberanikan perasaan yang sebenernya kepada aku danmenjelaskan mengapa dia mengajak aku sebagai ade angkatnya agarKiki bisa lebih dekat dengan aku, dan dari situlah aku mempunyaihubungan lebih dari ade angkatnya.

“setelah lulus Sekolah Kiki dan aku pun menjalani hubungan jarakjauh selama 1 tahun kurang lebih yang dimana Kiki harus bekerjadidaerah ibu Kota Jakarta dimana orang tua nya tinggal, sampaiakhirnya Kiki memutuskan untuk kembalik ke serang danmemperkenalkan aku kepada keluarga besarnya yang di serang Trondol.Kepercayaan yang dalam terhadap satu sama lain membuat Tatul dan

Kiki berani memperjuangkan perasaan cinta yang mereka rasa benar. Hal

Page 108: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

93

tersebut karena kepercayaan merupakan faktor penting dalam hubungan. 3

Untuk kemudian akan berujung pada sebuah komitmen yang lebih serius yakni

pernikahan.

“namun disitu aku merasa asing dengan bahasa yang digunakanoleh keluarga besar Kiki, karena aku tidak mengerti sama sekali bahasaJawa yang digunakan keluarganya, namun untung saja Kiki maumenjelaskannya kepada aku, namun yang membuat aku herannya logatKiki lebih kepada logat Betawi padahalkan dia tinggal di trondol sudahhampir 6 tahun lebih dan dia juga tidak bisa berbahasa trondol secarafasih maka sebab itu dia lebih sering menggunakan bahasa indonesiadibandingkan bahasa Jawa.Hubungan yang cukup lama tidak membuat Kiki dan Tatul menyadari

sikap sesungguhnya masing-masing pasangan bahkan bahasa yang digunakan

oleh pasangan masing-masing pun mereka baru mengetahui ketika pertemun

keluarga Kiki

“pada awal pernikahan memang aku dan kiki tidak pernahmempermasalahkan bahasa, karena memang kiki dalam sehari-harimenggunakan bahasa indonesia sama seperti aku, namun jika akusedang berada dalam keluarga besar kiki atau sebaliknya Kiki beradadalam keluarga aku, baru perbedaan bahasa itu terjadi. Seperti keluargabesar Kiki yang menggunakan bahasa jawa dan keluarga besar akumesnggunakan Bahasa Sunda.”4

“kalau istri saya lucu deh kalau dia lagi ngobrol ama keluarga besarsaya yang asli jawa dia terkadang senyum-senyum ajah, seolah-olah diamengerti apa yang sedang dibicarakan oleh keluarga besar saya, tapifakta nya dia malah kebingungan apa yang sedang dibicarakan olehkeluarga saya, sampe akhirnya dia mendekati saya dan menanyakan apayang sedang dibicarakan oleh keluarga besar saya, dan saya tertawakasian melihat istri saya yang kebiungungan.

Perbedaan bahasa, intonasi dan gaya bicara menjadi salah satu faktor

yang mempengaruhi komunikasi pasangan beda budaya tersebut menjadi sulit

untuk berkomunikasi secara langsung, namun dengan pengertian pasangan

3 Stewart L.Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication Prinsip-prinsip Dasar,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 202.

4Wawancara pribadi dengan Tatul asal dari daerah Jawa Serang, 27 Januari 2016.

Page 109: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

94

beda budaya tersebut komunikasi terjalin secara baik meskipun lewat

perantara sang suami.

“suami aku juga sama kalau dia berada dalam keluarga besar akuyang berbahasa sunda, dia sulit untuk mengerti apa lagi untuk berbicarabahasa yang keluarga aku gunakan, namun suami aku tipe orang yangengga terlalu ribet kaya aku yang harus detail banget dijelaskannya,namun terkadang kalau kita sedang berbincang berdua dia suka tertarikingin tau bahasa sunda yang keluarga aku gunakan, karena dalam duniakerjanya, dia suka bertemu dengan orang sunda, maka sebab itu diaterkadang merasa kesulitan dan ingin belajar sunda”.5

Pemberian informasi mengenai masing-masing budaya akan sangat

membantu untuk bisa memahami, dan bisa memprediksi prilaku budaya lain,6

sehingga pasangan beda budaya tersebut mampu menjelaskan budaya yang

mereka punya pada masing-masing pasangan.

Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan pasangan menikah beda

budaya asal jawa serang yang berkaitan dengan bahasa yang digunakan

pasangan beda budaya

“yaa..lamun kite mah mengalir ape anane bae, ore ilok anekecekcokan atau lake permasalahan ning laki kare bahasa endi tah,paling gah lamun ngerungu laki kite ngomong betawi kite mah gemuyubae”.7

Sedangkan berikut adalah hasil wawancara dengan pasangan menikah

beda budaya asal Betawi yang berkaitan dengan bahasa yang digunakan

pasangan beda budaya

“lah kalau ane mah ama bini engga pernah nyalahin bahase yangdipake ama bini ane, karena emang bini ane ngomong ama ane makebahasa indonesia, makennye ane paham, tapi kalo ane ngomong ame

5Wawancara pribadi dengan Tatul asal dari daerah Serang, 27 Januari 2016.6 William B.Gudykunst dan Young Yun Kim, Reading Communicating With Stranger an

Approach to Intercultural Communication, (USA: McGraw-Hill,1992),hal 360.7Wawancara pribadi dengan Fitroh asal dari daerah jawa serang, 18 Januari 2016.

Page 110: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

95

enya ama sodara dari bini ane emang ane ngerasa suseh benerpertamanye, tapi lama-lama pan ngerti sendri”.8

Berdasarkan hal diatas dapat diketahui bahwa perbedaan bahasa,

intonasi, dan gaya bicara dapat mempengaruhi komunikasi pasangan beda

budaya, sehingga akan mempengaruhi pola komunikasi mereka, namun tidak

berdampak negatif bahkan sebagian pasangan menerima perbedaan bahasa

sebagai hiburan9 pada kehidupan mereka yang seolah-oleh perbedaan bahasa

dapat menambah wawasan dan cara belajar mereka terhadap pasangannya

masing-masing.

“Kalau betawi itu dia lucu soalnya ada penekanan disetiap katanyadan bahasanya juga kalau di denger itu bikin ketawa “yah kali kga nape-nape mpo”, makannya aku suka tertawa kalau ngeliat suami aku sedangberbincang dengan rekan bisnisnya10

“aku juga sebenarnya mempunyai keluarga dari jawa serang, hanyasaja aku jarang bertemu dan berbincang, makannya pas aku bertemudengan istri aku yang orang jawa aku tidak merasa kaget karena akusudah mengetahui bahasa jawa yang dia gunakan, namun meskipundemikan aku tidak dapat memahami bahasa yang istri saya gunakanditambah lagi aku dan istri aku menjalani kehidupan sehari-hari secaraterpisah, dikarenakan aku yang harus bekerja di jakarta dan istri akumengurus ketiga putri aku di Trondol Serang Banten.11

Dengan adanya perbedaan bahasa tersebut membuat pasangan menikah

beda budaya menjadi lebih tau bahasa masing-masing pasangan, sehingga

dapat menerima bahkan seringkali menjadi hiburan karena perbedaan

tersebut.

“tetapi sekarang suami aku mau berusaha untuk belajar bahasajawa, dikarenakan anaknya sudah terkontaminasi dengan bahasa jawa,makannya mau engga mau suami aku harus paham dan bisa berbicara

8Wawancara pribadi dengan Sudarman asal dari daerah Betawi, 18 Januari 2016.9 Alo liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antarpribadi, hal 41.10 Wawancara pribadi dengan fitroh asal dari daerah Betawi, 18 Januari 2016.11 Wawancara pribadi dengan Sudarman asal dari daerah Betawi, 18 Januari 2016.

Page 111: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

96

bahasa jawa agar mampu berkomunikasi langsung terhadap anaknya,meskipun bahasa jawanya masih terdapat logat betawi juga sih.12

“pertama kali aku bisa berbicara bahasa jawa istri aku malahtertawa gembira katanya sih karena logat aku yang masih terbawabetawi makannya membuat dia geli mendengarnya, tapi sekarang akuudah fasih menggunakan bahasa jawa karena setiap harinya akuberinterkasi lewat telephone dengan putri aku menggunakan bahasajawa.13

Meningkatkan hubungan dengan orang dari budaya tuan rumah, Bagley

menyatakan pentingnya menjalani hubungan langsung adalah “ walaupun

wawasaan dan pengetahuan dapat diperoleh dengan belajar budaya, tambahan

kearifan praktis didapatkan dengan melakukan percakapan setiap hari dengan

orang-orang dari budaya lain.”14 Berdasarkan hal diatas Sudarman berusaha

keras untuk dapat mengerti dan berbicara bahasa yang istrinya gunakan agar

dapar berkomunikasi langsung dengan anaknya sehingga Sudarman

menggunakan cara berkomunikasi secara intens melalui telephone dengan

istri dan anaknya meskipun jarak mereka jauh.

2. Pengaruh Perbedaan Nilai dan Norma pada Pola Komunikasi pada

Pasangan Suku Jawa dan Suku Betawi di desa Terondol Serang.

Menjalani kehidupan dengan seseorang dari berbeda budaya, tentunya

memerlukan penyesuaian akan nilai-nilai yang berbeda, namun penyesuaian-

penyesuain terhadap budaya dan tradisi masing-masing terjadi lebih banyak

pada tahap setelah perkawinan. Dimulai dari awal pernikahan sampai

kehidupan paska pernikahan. Hal tersebut dikarenakan setelah menikah,

mereka harus lebih intens menjalani komunikasi dengan keluarga masing-

12 Wawancara pribadi dengan fitroh asal dari daerah Betawi, 18 Januari 2016.13 Wawancara pribadi dengan Sudarman asal dari daerah Betawi, 18 Januari 2016.14 Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, Communication between Cultures, (USA:

Wadsworth,2001), hal 293-294.

Page 112: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

97

masing, Meskipun fondasi yang kokoh telah terbangun antara keduanya,

namun tidak demikian dengan keluarga, sehingga tidak heran jika adaptasi

budaya lebih sering dilakukan untuk menyikapi keluarga dari pasangan

masing-masing.

Adaptasi budaya dikatakan berhasil jika telah mampu mengurangi tingkat

masalah dan kegelisahan terhadap budaya lain. Meskipun upaya untuk

beradaptasi adalah sebuah proses panjang yang terus menerus untuk

mempelajari budaya lain diluar budaya yang kita miliki, sehingga dua

indikator keberhasilan terhadap adaptasi budaya tersebut tidak mungkin

dicapai dalam jangka waktu yang singkat. Upaya-upaya adaptasi harus selalu

dilakukan sepanjang ingin tetap berjalan dalam hubungan beda budaya.

Pernikahan beda budaya mengurangi masalah berarti adalah bisa

menggambarkan dan memahami budaya pasangan dengan baik, sehingga

pasangan ini mampu saling menerima perbedaan budaya pada pasangan

masing-masing. Yakni dengan memperoleh informasi sebanyak-banyaknya

mengenai budaya dan prilaku pasangan dan pasti ikut bersamanya dan

keluarganya.15

a. Perbedaan Nilai terhadap Pola Komunikasi

Berdasarkan data yang didapat oleh peneliti bahwasannya nilai

membentuk sikap kita tentang sesuatu apakah itu bermoral dan tidak

bermoral, baik atau buruk, benar atau salah, dan indah atau

15 William B.Gudykunst dan Young Yun Kim, Reading Communicating With Stranger anApproach to Intercultural Communication, hal 358.

Page 113: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

98

buruk,16misalnya Dilarang tidur bangun siang karena rizki akan di patok

ayam

Nilai dapat mempengaruhi pola komunikasi pasangan beda budaya,

dikarenakan suatu nilai dalam pasangan dapat membentuk sikap kita

tentang sesuatu apakah itu bermoral dan tidak bermoral, baik atau buruk,

benar atau salah, ini sangat berpengaruh besar terhadap sikap seseorang

dalam bersikap. Berikut adalah kutipan hasil kutipan wawancara peneliti

dengan pasangan menikah beda budaya yang berkaitan dengan nilai yang

digunakan pasangan beda budaya.

“Kalau menurut aku sih keluarga dari suami aku masih kentalbanget dengan adat istiadat dan mitos-mitos yang terjadi padajaman dulu, sehingga masyarakat nya masih banyak melakukanritual dari jaman ke jaman. Seperti waktu aku akan melakukanpenempatan rumah baru, suami aku memanggil seseorang yangsudah terbiasa membawakan mace syekh yang dimana mace sekh inidiwajibkan membuat makanan seperti nasi liwet yang harus dimasakoleh orang yang sudah monopus, dan ayam bekakak, bawang merahsebanyak 3 biji, cabe rawit sebanyak 3 biji dan garam. Ini dilakukanagar rumah terhindar dari makhluk yang tidak diinginkan danmeminta salam kepada pemilik pertama rumah.meskipun sampesekarang aku masih bingung dengan adat yang suami sayalakukan.”17

Berdasarkan jawaban diatas kita mengetahui bahwa nilai sangat

mempengaruhi seseorang yang awalnya tidak melakukan jadi ikut

melakukan sehingga terjadinya kebingungan antara pasangan beda

budaya tersebut, namun meskipun seperti itu pasangan ini tidak

mengalami konflik, dikarenakan pasangan beda budaya ini saling

menghargai budaya pasangan masing-masing.

16Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, h. 51.17 Wawancara pribadi dengan Tatul asal dari daerah Jawa Serang, 27 Januari 2016

Page 114: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

99

“Prosesnya sih cuman dibahasa, tradisi dan masakan yang istrisaya buat. Soalnya kan kalau betawi dia lebih kepedas sedangkansaya pencinta makanan manis, dan bahasa yang digunakan nya jgaberbeda, namun seiringnya waktu istri saya jadi terbiasa juga sukamasakan manis seperti saya.18

Ada pula pendapat lain dari istri Suharyadi adalah :

“Prosesnya sih cuman dibahasa, tradisi dan masakan yang sayabuat. Misalnya kalau dalam bahasa jawa yang digunakan olehsuami saya itu menggunakan bahasa Kromo inggil (bahasa jawahalus). Sedangkan kalau masalah tradisi yang suami saya lakukanseperti tidak merayakan hari-hari penting islam seperti maulid Nabi,1 Muharram, Isra’ Miraj dan lain sebagainya, dan kalau dalamperbedaan makanan suami saya lebih suka makanan manis dan sayasuka makanan pedas.19

Mengalami nilai secara langsung untuk memahi lebih dalam lagi

budaya dan tradisi lain merupakan cara yang efektif,20 dengan secara

langsung menjalani kehidupan bersama dalam sehari-hari membuat

pasangan tersebut lebih mengetahui adat dan kebiasaan pasangan nya

lakukan, meskipun seperti itu pasangan ini tidak mengalami konflik,

dikarenakan pasangan beda budaya ini mau mempelajari dan

menghindarkan kejutan budaya sehingga pasangan beda budaya ini bisa

saling menghargai apa yang menjadi pasangannya suka sehingga tidak

menimbulkan masalah dalam rumah tangganya.21

b. Perbedaan Norma Terhadap Pola Komunikasi

Norma adalah prinsip atau aturan konkrit yang seharusnya

diperhatikan dalam masyarakat, misalnya dalam melakukan adat istiadat

18Wawancara pribadi dengan Suharyadi asal dari daerah Jawa, 27 Januari 2016.19Wawancara pribadi dengan Atun asal dari daerah Betawi, 27 Januari 2016.20 William B.Gudykunst dan Young Yun Kim, Reading Communicating With Stranger

anApproach to Intercultural Communication, (USA: McGraw-Hill,1992),hal 365.21 Joseph A. De Vito, Komunikasi Antarmanusia,h. 555.

Page 115: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

100

dalam pernikahan Jawa Trondol atau kebiasaan orang-orang terdahulu

sehingga menjadi suatu kebiasaan warga setempat. Perbedaan norma

yang dimiliki oleh pasangan beda suku budaya dapat menjadi faktor

mempengaruhi pola komunikasi mereka. Ditambah lagi dalam

komunikasi antarbudaya, kita akan menilai, dan melihat bahwa norma itu

sendiri akan menentukan bagaimana anggota-anggota budayanya

mengambil tindakan, serta bagaimana mereka berfikir dan merasa.

Meskipun kita sering menggunakan aturan-aturan ini seolah-olah aturan-

aturan tersebut mutlak atau standar naluriah, aturan-aturan tersebut

sebenarnya secara kultural dikembangkan dan diwariskan.22

Berdasarkan data yang didapat oleh peneliti bahwasannya dapat

mempengaruhi pola komunikasi pasangan beda budaya. Dikarena suatu

norma dalam pasangan ini sangat berbeda, misalnya dalam perbedaan

norma yang terjadi dalam pernikahan beda budaya adalah adat istiadat

yang biasa dilakukan oleh orang betawi tetapi memiliki adat jawa serang

sangat lah kental dibandingkan orang serang asli yang tidak sepenuhnya

melakukan adat istiadat tersebut. Berikut adalah kutipan hasil kutipan

wawancara peneliti dengan pasangan menikah beda budaya yang berasal

dari Serang Trondol yang berkaitan dengan norma yang digunakan

pasangan beda budaya

“Kalau masalah tradisi dalam keluarga saya sih memang tidakada. Walaupun saya orang serang asli tapi orang tua saya tidakmembiasakan dengan adat-adat pada zaman dahulu, waktu saya

22 Stewart L.Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication Prinsip-prinsip Dasar,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 248.

Page 116: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

101

menikah juga saya menggunakan adat sunda yang orang serangpunya, namun ketika saya tinggal serumah dengan suami saya orangbetawi namun memiliki keluarga besar orang trondol semua adatdan kebiasaan yang dulu saya tidak ketahui menjadi tau. Contohnyaseperti ketika saya hamil saya disuruh memakai bengle, jarumpeniti, gunting kecil dan benang jait semua itu diletakan didalemanpakaian saya hingga anak saya lahir, katanya sih mencegah darihal-hal yang tidak diinginkan oleh mahkluk ghaib.tapi dalamkebiasaan ini saya menolak karena bau benglenya yang sangatmeneyengat sehingga saya tidak ingin memakai ajimat yang suamisaya percayai, alhasil suami saya yang selalu membawa ajimat ituketika saya akan berpergian keluar. (hehee, sambiltertawa malu),tapi mba kalau adat dan kebiasaan yang lain saya bisamenerimanya ko”.23

Berikut adalah kutipan hasil kutipan wawancara peneliti dengan

pasangan menikah beda budaya yang berasal dari Betawi yang berkaitan

dengan norma yang digunakan pasangan beda budaya

“meskipun saya lahir dan di besarkn di jakarta tapi keluargasaya asli orang serang trondol,maka sebab itu tradisi diwilayahsaya memang banyak sekali,karena memang kerluarga saya masihmengikuti kebiasaan-kebiasaan nenek moyang terdahulu makannya,awalnya istri saya merasa tidak nyaman dengan tradisi yangkeluarga saya lakukan, namun lambat laut istri saya menerimadengan baik. Dan kalau masalah tradisi yang biasa istri sayalakukan bahkan hampir engga ada, karena memang menurut istrisaya, dia dan keluarga tidak mempercayai adat atau mitos yangorang lain lakukan, namun semenjak sama saya dia jadi lebih bisamenerimanya.”(ungkap pasangan laki-laki dari betawi).24

Host communication competence yang dimiliki akan menentukan

keberhasilan seseorang untuk dapat bersikap sesuia harapan dari budaya

lain, sehingga bisa diterima dalam lingkungannya. 25 Karena bersikap

fleksibel yakni mampu melakukan decoding dan encoding pesan baik

23Wawancara pribadi dengan Tatul asal Daerah Jawa serang, 27 Januari 201624 Wawancara pribadi dengan Ihki asal dari daerah Betawi, 27 Januari 201625 Ruesch,1951/1968 dalam William B. Gudykunst dan Young Yun Kim, Reading

Communicating with stranger an approach to intercultural communication, (USA: McGraw-Hill,1992), hal. 347.

Page 117: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

102

verbal maupun prilaku tepat merupakan salah satu kunci penting untuk

bisa beradaptasi dan diterima oleh budaya lain.26 Dengan kemampuan

yang dimimiliki Tatul untuk bisa berkomunikasi efektif dalam keluarga

Kiki, sehingga membuat dia bisa berkomunikasi efektif dalam keluarga

Kiki.

“Apa lagi pas kedua orang tua aku hendak menegok akudirumah, di meja sebelah Tivi aku menaro suatu kepercayaan oranghamil yang biasa aku gunakan ketika keluar rumah yaitu sebuahbengle, jarum peniti, gunting kecil dan benang jait, lalu orang tuaaku menanyakan kepada aku “ barang apa in? Dan aku menjawabdan menceritakan bahwa ini adalah kepercayaan dan tradisi yangsuami aku punya ibu, dan ibu aku langsung kaget mendengarnyadan menyuruh aku membuang barang tersebut, meskipun aku sudahberusaha untuk menjelaskannya, ibu ku tetap bersih keras harusdibuang barang tersebut, karena menurut orang tua aku barangtersebut termasuk musrik (mendua kan Allah)”.27

“dan sampai akhirnya mertua aku berbicara dihadapan aku danistri aku dengan bahasa yang benar-benar lembut yang padadasarnya sebenarnya mertua aku juga sempat terlihat tidak enakuntuk membicarakannya kepada aku, karena ini adalah soalkeyakinan seseorang hanya saja mertua aku berfikiran lain tentangkepercayaan tersebut, namun aku dan istri aku berusaha untuk bisamngerti kondisi mertua aku sendiri. Dan akhirnya kita memutuskanuntuk menyimpan erat-erat rahasia tradisi yang aku punya kepadamertua aku, sehingga seolah-olah kalau kita sudah tidakmenggunakan tradisi tersebut.28

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa perbedaan adat dapat

membuat seseorang berfikiran negatif terhadap sesuatu yang

diyakininya,29 sehingga dapat menimbulkan kebohongan sehingga tidak

adanya kejujuran terhadap perbedaan budaya tersebut, namun meskipun

26 Ruesch,1951/1968 dalam William B. Gudykunst dan Young Yun Kim, ReadingCommunicating with stranger an approach to intercultural communication,hal. 347.

27 Wawancara pribadi dengan Tatul asal Daerah Jawa serang, 27 Januari 201628 Wawancara pribadi dengan Ihki asal dari daerah Betawi, 27 Januari 201629 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.

308.

Page 118: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

103

demikian perbedaan tersebut tidak membuat seseorang benci akan

ketidak cocokannya namun membuat seseorang itu lebih mengetahui

sifat dan karakter dari masing-masing keluarga.

“awal aku bertemu dengan suami aku memang disalah satuorganisa keislaman di daerah ibu Kota Jakarta yang dimana akuadalah seorang perempuan janda dan suami aku adalah Duda, diamemang memiliki cara berfikir tentang agama yang berbeda denganapa yang aku gunakan, sehingga aku penasaran dan akhirnya kamiberdua di perkenalkan.30

“sampai akhirnya 3 bulan masa ta”aruf kami lakukan dansuami aku mengajak aku kejenjang yang lebih serius, dan aku punmenikah. Disitu aku mulai mengikuti kebiasaan suami yang tidakpernah mengikuti sunah Nabi seperti mengadakan haul (mendoakanorang yang sudah meninggal), Maulid Nabi, Syukuran Rumah danbanyak lagi, menurut dia itu tidak perlu diadakan karenamendoakan seseorang yang sudah meninggal cukup kita sehabissholat berdoa tanpa mengadakan pengajian”31

Dengan cara memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan yang dia

gunaka kepada istrinya sehingga dia diminta untuk dapat mempelajari

nilai-nilai yang Suharyadi gunakan.32 Meskipun awalnya Atun heran dan

enggan mengikutinya namun dia kembali lagi pada prinsipnya awal,

bahwa dia adalah seorang istri dan istri hanya bisa mengikuti apa yang

suaminya perintah tanpa melanggar agama yang kami miliki.

“kalau masalah adat budaya memang saya dari dulu tidakpernah mengikutinya, seperti maulid nabi, karena di agama sayamengadakan panjang maulid itu tidak diperkenankan karena akanmembuang-buang makanan, namun kalau istri memang melakukantradisi seperti itu, tetapi lambat laut istri bisa mengikuti kebiasaansaya dengan meninggalkan kebiasaan yang dia punya.33

30 Wawancara pribadi dengan Atun asal dari daerah Betawi, 27 Januari 201631 Wawancara pribadi dengan Atun asal dari daerah Betawi, 27 Januari 201632 Joseph A. De Vito, Komunikasi Antarmanusia,h. 542-545.33Wawancara pribadi dengan Suharyadi asal dari daerah Betawi, 27 Januari 2016.

Page 119: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

104

Ada pula pendapat lain dari istri Suharyadi adalah :

“Awalnya sih ada mba dengan kebiasaan adat yang saya punyaberbeda dengan suami saya miliki, karena saya memiliki nenek dariserang makannya saya sedikit mengerti kebiasaan orang serangtrondol, tapi suami saya tidak suka dengan kebisaan orang trondol,contohnya ajah maulid nabi ini mba, saya dilarang untuk melakukanpanjang (menghiasa makanan). Tapi yah sebagai istri mah sayanurut ajah yah mba, tidak terlalu mempermasalahkan itu.34

Berdasarkan jawaban diatas kita mengetahui bahwa nilai sangat

mempengaruhi seseorang yang awalnya melakukan jadi tidak ikut

melakukan sehingga terjadinya kejutan budaya (culture shock) 35 pada

awal pertama mereka menikah, hal tersebut tidak terlalu lama dan tidak

menyebabkan konflik berkepanjangan, sehingga pasangan beda budaya

tersebut dapat saling menerima dan memahami perbedaan pada

pasangannya masing-masing.

34Wawancara pribadi dengan Atun asal dari daerah Betawi, 27 Januari 201635 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 309.

Page 120: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

105

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasararkan hasil penelitian dan data-data yang penulis kumpulkan dan

amati tentang pernikahann komunikasi antarbudaya dalam pernikahan antar

suku Jawa dan suku Betawi di daerah Trondol Serang. Komunikasi antar

budaya dalam pernikahan antar suku Jawa dan Betawi di Trondol terjadi

setiap hari dengan jumlah yang cukup tinggi karena mereka tinggal didalam

satu lingkungan bahkan satu kamar dan satu rumah dan proses komunikasi

antar budaya dalam pernikahan antar suku Jawa dan Betawi di Trondol antara

lain komunikasi antarpersonal. Pasangan nikah beda budaya mempunyai

peran ganda yaitu pertama sebagai komunikator kedua sebagai komunikan.

Sehingga proses komunikasi antar pasangan beda suku budaya menjadi

dinamis tidak statis karena pesan disalurkan melalui proses yang aktif

kemudian ditanggapi secara baik sehingga memberikan umpan balik yang

membawa kepada komunikasi yang efektif, maka kesimpulan dari isi skripsi

ini ada dua, yaitu:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola komunikasi pada pasangan suku

Jawa dan Betawi di Trondol adalah perbedaan bahasa. Beragamnya

budaya yang dimiliki oleh Pasangan nikah beda budaya, misalnya ada

pasangan nikah beda budaya yang berbicara dengan menggunakan bahasa

halus seperti sunda, ada pula seperti jawa bebasan (jawa halus) dan

bahasa betawi, tentunya itu menjadi sebuah faktor yang mempengaruhi

Page 121: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

106

pola komunikasi mereka, namun dengan adanya komunikasi dan

pengertian satu sama lain mereka dapat saling memahami dan saling

mengadopsi karakter budaya pasangannya masing-masing. Sehingga

mereka dapat menerima perbedaan bahasa pada masing-masing pasangan.

2. Perbedaan nilai dan norma dapat mempengaruhi pola komunikasi pada

pasangan nikah beda budaya, misalnya ketika pasangan nikah beda

budaya memiliki perbedaan dalam hal kebiasaan adat istiadat dan

makanan, maka hal itu akan mempengaruhi pola komunikasi mereka,

bahkan dapat terjadi kejutan budaya (culture shock) dalam hubungan

pernikahan mereka. Namun hal tersebut tidak berdampak buruk bagi

komunikasi mereka karena pasangan beda budaya tersebut dapat saling

menerima perbedaan nilai dan norma yang mereka milikai dan hal itu

terlihat dalam jiwa para pasanga nikah beda budaya tumbuh sikap saling

mencintai, menghargai dan menghormati satu sama lain.

B. Saran-Saran

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan saran yang berkaitan

dengan komunikasi anatarbudaya dalam pernikahan suku Jawa dan Suku

Betawi di Trondol Serang sebagai berikut:

1. Penulis berharap skripsi ini yang berjudul komunikasi antar budaya

dalam pernikahan antar suku jawa dan suku betawi di daerah terondol

RT 03 RW 01 serang banten dapat lebih terperinci lagi ke lembaga

seperti KUA, dan penulis menyadari bahwa penelitian ini masih

sangat sederhana dan jauh dari kata kesempurnaan, namun penulis

Page 122: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

107

berharap tulisan ini bisa menjadi refrensi awal bagi siapapun yang

mempunyai keinginan untuk melakukan penelitian berkaitan dengan

proses Komuikasi Antarbudaya dalam Pernikahan Antara Suku Jawa

dan Suku Betawi.

Page 123: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

108

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz, Islam dan Masyarakat Betawi, (Jakarta: Logos, 2002), hal. 2.

Ali Abdul Rodzik, “Akulturasi Budaya Betawi Dengan Tionghoa (Studi

Komunikasi Antarbudaya pada Kesenian Gambang Kromongdi

Perkampungan Budaya Betawi, Kelurahan Srengseng Sawah),”

(Jakarta: Skripsi SI Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Jakarta, 2008), h. 18.

Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, h. 51.

Badan ketahanan pangan daerah provinsi Banten, Cita Rasa dan Keragaman

Tradisi Kuliner Bnaten, (Serang), h. 118-122. Larry A. Samovar dan

Richard E. Porter, Communication between Cultures, (USA:

Wadsworth,2001), hal 293-294.William B.Gudykunst dan Young Yun

Kim, Reading Communicating With Stranger anApproach to

Intercultural Communication, (USA: McGraw-Hill,1992),hal 365.

Deddy Mulyana dan jalaludin Rakhmat, Komunikasi antarbudaya Panduan

Berkomunikasi dengan orang-orang Berbeda Budaya, h.13.

Deddy Mulyana dan jalaludin Rakhmat, Komunikasi antarbudaya Panduan

Berkomunikasi dengan orang-orang Berbeda Budaya, h.14-15.

Drs. SlametAbbidin dan Drs H. Aminudin . Fiqih Munaqat 1, (Bandung, CV,

Pustaka Ceria,1999), h. 12.

Fredrik Bart ed.1969 Ethnic Group and Boundaries: The Social Organization of

Cultural Difference: Eric Wolf 1982 Europe and The People Without

History, h. 381.

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2005), ed-6, h.24.

Joseph A. De Vito, Komunikasi Antar Manusia,h. 542-545.

Joseph A. De Vito, Komunikasi Antarmanusia,h. 542-545.

Joseph A. De Vito, Komunikasi Antarmanusia,h. 555.

July C. Person dkk, Human Communication, h.169. ....1 Wawancara pribadi

dengan Tatul asal Daerah Jawa serang, 27 Januari 2016 Joseph A.

De Vito, Komunikasi Antarmanusia,h. 542-545. Marhaeni Fajar, Ilmu

Komunikasi Teori dan Praktek, h. 309.

Page 124: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

109

Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2009), h. 33-34

Marheini Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2009), h. 306-310. .....Suranto AW, Komunikasi Sosial Budaya,(

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) h.128. ...................Ruesch,1951/1968

dalam William B. Gudykunst dan Young Yun Kim, Reading

Communicating with stranger an approach to intercultural

communication, (USA: McGraw-Hill,1992), hal. 347.

Marheini Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 306-310........Julia T

Wood, communication in our lives, h. 168.

Monografi Kelurahan dan Desa Trondol Serang,17 Oktober 2016

Richard West dan lyn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi, Analisis dan

Aplikasi. (Jakarta: Salemba Humanika, 2008),h. 5.

Ridwan Saidi, Profil Orang Betawi: Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadat,

(Jakarta: Gunara Kata, 2001), hal. 16.

Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss. Teori Komunikasi ( Theories of Human

Communication. Ed.9 (Jakarta: Salemba Humaika, 2008)h.

491.......Stewart L.Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication

Prinsip-prinsip Dasar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal.

248.Ruesch,1951/1968 William B. Gudykunst dan Young Yun Kim,

Reading Communicating with stranger an approach to intercultural

communication, (USA: McGraw-Hill,1992), hal. 347.

Stewart L.Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication Prinsip-prinsip Dasar,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 202.

Suranto Aw,Komunkasi Sosisal Budaya, (Yogyakarta:Gragha Ilmu,2010), h.40-

43.

Uka Tjandrasasmita, Arkeologi Islam Nusantara, (Jakarta: KPG (Kepustakaan

Populer Gramedia), 2009), h. 141.

Upik Anila “Komunikasi Antarbudaya di Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami

Jakarta Selatan”karya Agustinus Wibowo, (Jakarta;skripsi SI, fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta,2015), h.38-40.

1Wawancara pribadi dengan Atun asal dari daerah Betawi, 27 Januari 2016

Wawancara pribadi dengan Bapak Kh. Syafro’i selaku staf Trondol Serang

Banten, 17 desember s 2016Wawancara pribadi dengan Suharyadi

asal dari daerah Betawi, 27 Januari 2016.

Page 125: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

110

Wawancara pribadi dengan Bapak Saman selaku staf kelurahan Trondol Serang

Banten, 28 oktober 2016... 1http://www.karatonsurakarta.com/orangjawa.htm selasa 26 oktober

2015,22:50

Wawancara pribadi dengan Ihki asal dari daerah Betawi, 27 Januari 2016

Wawancara pribadi dengan Tatul asal Daerah Jawa serang, 27 Januari 2016

Page 126: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

Transkip Wawancara

Nama Narasumber : Fitroh

Jabatan : istri dari Sudarman

Tanggal : 18 Januari 2016

Wawancara : Dikediaman Rumah Sudarman dan Fitroh

1. Dari mana anda berasal?

Saya asli orang terondol serang Banten

2. Mengapa memilih pasangan yang berbeda budaya?

Dapet dijodohkan oleh kaka saya yang sudah menikah, sehingga saya diperkenalkan

oleh saudara dari suami kaka saya yang sudah menikah ini.

3. Adat yang digunakan pada saat menikah ?

Saya menggunakan adat sunda, karena lingkungan yang saya tepati sekarang lebih

besar menggunakan adat sunda tersebut dan sang mertua pun juga tidak berat

mengikuti adat yang saya gunakan.

4. Apakah terjadi konflik budaya pada saat menikah ?

Kami berdua memang memiliki adat yang berbeda, namun alhamdulillah sang suami

lebih mau mengikuti adat yang saya miliki sehingga saya tidak perlu lagi belajar adat

yang dia punya.

5. Apakah ada kesulitan dalam memahami bahasa pasangan anda?

Yah kalau saya sih mengalir saja , tidak pernah ada percekcokan atau permasalahan

tentang berbeda budaya sehingga dapat menerimanya dengan baik. Paling kalau

sedang mendengar suami saya berbahasa betawi saya suka ketawa sendiri soalnya ada

penekanan dalam bahasa yang membuat saya tertawa.

6. Bagaimana proses adaptasi budaya pada pasangan nikah beda budaya?

Engga ada proses sih, kita sih berjalan seiring waktu ajah tanpa ada harus ada yang

dipermasalahkan.

7. Kebiasaan apa yang dilakukan oleh budaya pasangan masing-masing?

Kalau masalah kebiasaan budaya suami, sepertinya tidak ada, karena memang dalam

rumah tangga ini saya dan keluarga saya memang dari dulu sangat kental dengan

budaya.kalau suami memang dari dulu tidak terlalu mengenal masalah adat dan

Page 127: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

budaya, sehingga suami ketika mengenal saya dia sedikit demi sedikit mulai

memahami budaya saya.

8. Apakah ada ketidak cocokan bahasa atau kebiasaan dalam rumah tangga?

Pasti ada lah, cuman kita saling bisa menerima kekurangan kita masing-masing

meskipun terkadang saya lebih egois sehingga membuat suami saya harus menerima

keputusan saya. Yah alhamdulillah nya bisa dapet suami yang nurut ama saya

9. Apakah ada keter tarikan untuk mempelajari budaya pasangan?

Ketertarikan sih ada cuman engga terlalu antusias banget hanya kalau dia berbicara

dengan keluarganya, saya cuman mendengarkan.

10. Lebih besar mana budaya yang diajarkan kepada anak mereka ?

Kalau masalah anak sih lebih kepada mengikuti tempat tinggal yang di huni sekarang,

sehingga anak tidak harus mengikuti adat kita berdua.

Yang Bertandatangan

Fitroh

Page 128: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

Transkip Wawancara

Nama Narasumber : Sudarman

Tanggal : 18 Januari 2016

Wawancara : Dikediaman Rumah Sudarman dan Fitroh

1. Dari mana anda berasal?

Saya asli orang cipinang kebembem, jakarta timur

2. Mengapa memilih pasangan yang berbeda budaya?

Dapet dijodohkan oleh istri dari sepupu saya.

3. Adat yang digunakan pada saat menikah ?

menggunakan adat sunda, karena saya sebagai mempelai pria hanya mengikuti acara

yang di adakan oleh istri saya, dan saya hanya kebagaian membayar semua acara yang

diselenggarakannya saja (sambil tersenyum).

4. Apakah terjadi konflik budaya pada saat menikah ?

Kalau masalah tentu ada namun kami berdua saling berkomunikasi satu sama lain

agar masalah itu tidak berlarut begitu lama dan besar.

5. Apakah ada kesulitan dalam memahami bahasa pasangan anda?

kalau saya mah ama istri tidak pernah mempermasalahkan bahasa yang digunakan

oleh istri saya, karena memang istri saya berbicara pada saya menggunakan bahasa

indonesia, makannya saya paham, tetapi apa bila saya berbicara dengan ibu dan

saudara dari istri saya memang saya merasa kesulitan awalnya, tapi lambat laut saya

mengerti meskipun tidak bisa berbicara bahasa jawa

6. Bagaimana proses adaptasi budaya pada pasangan nikah beda budaya?

Engga ada proses sih mba, kita berdua saling menerima dan saya juga tipe orang

yang tidak terlalu mempermasalahkan budaya.

7. Kebiasaan apa yang dilakukan oleh budaya pasangan masing-masing?

Kalau masalah kebiasaan budaya istri sih banyak banget sih mba, makannya awalnya

saya heran, kaya waktu itu saya menempati rumah baru saya, disitu istri saya

mengubur telor angsa yang baru lahir terus ditelornya ditulis bahasa arab gitu ama

ustadz nya lalu dikubur dihalaman rumah. Dan masih banyak lagi sih mba.

8. Apakah ada ketidak cocokan dalam rumah tangga?

Page 129: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

Kalau masalah budaya kami alhamdulillah bisa saling menerima, kalau masalah

rumah tangga yah pasti ada lah mba, cuman kembali lagi pada keluarga itu sendiri.

9. Apakah ada ketertarikan untuk mempelajari budaya pasangan?

Ketertarikan yah mba ada sih cuman yah sama kaya istri saya engga terlalu antusias

banget.

10. Lebih besar mana budaya yang diajarkan kepada anak mereka ?

Lebih mengikuti tempat tinggal sekarang ajah.

Yang Bertandatangan

Sudarman

Page 130: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

Transkip Wawancara

Nama Narasumber : Suharyadi

Tanggal : 27 Januari 2016

Wawancara : Dikediaman Rumah Supriadi dan Atun

1. Dari mana anda berasal?

Saya asli orang cilacap, tapi saya merantau kejakarta dan sekarang menetap diserang

sudah kurang lebih 15 tahun

2. Mengapa memilih pasangan yang berbeda budaya?

Yah karenan jodohnya orang betawi, yah saya sih bersyukur ajah.

3. Adat yang digunakan pada saat menikah ?

Lebih kepada adat betawi

4. Apakah terjadi konflik budaya pada saat menikah ?

kalau masalah konflik adat budaya memang saya dari dulu memang tidak pernah

mengikutinya, seperti maulid nabi, karena di agama saya mengadakan panjang maulid

itu tidak diperkenankan karena akan membuang-buang makanan.namun kalau istri

memang melakukan tradisi seperti itu. Namun ketika dengan saya lambat laut istri

bisa mengikuti kebiasaan saya dengan meninggalkan kebiasaan yang dia punya

5. Apakah ada kesulitan dalam memahami bahasa pasangan anda?

Kalau kesulitan sih pasti ada mba, apa lagi istri saya yang tidak memahami bahasa

jawa, jadi kalau saya ngomong ama istri saya awal nya menggunakan bahasa

indosnesia, tapi lambat laut istri saya mau belajar dan hasilnya sekarang bisa mengerti

bahasa jawa, meskipun tidak bisa dalam pengucapannya

6. Bagaimana proses adaptasi budaya pada pasangan nikah beda budaya?

Prosesnya sih cuman dibahasa, tradisi dan masakan yang istri saya buat. Soalnya kan

kalau betawi dia lebih kepedas sedangkan saya pencinta makanan manis, dan bahasa

yang digunakan nya jga berbeda, namun seiringnya waktu istri saya jadi terbiasa juga

suka masakan manis seperti saya.

7. Apa sikap yang diambil ketika terjadi konflik dalam rumah tangga?

Yah saling berkomunikasi ajah dan membicarakan permasalahan yang sedang terjadi

sehingga bisa mencari jalan keluarnya.

8. Apakah ada ketidak cocokan dalam rumah tangga?

Page 131: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

Setiap rumah tangga Pasti ada lah ketidak cocokannya, cuman kita berdua saling

berkomunikasi sehingga percekcokan itu bisa dihadapi.

9. Apakah ada ketertarikan untuk mempelajari budaya pasangan?

Pastinya ada kertarikan dalam mempelajari budaya istri, namun tidak bertentangan

dengan keyakinan yang saya punya.

10. Lebih besar mana budaya yang diajarkan kepada anak mereka ?

Kalau masalah anak sih lebih kepada mengikuti tempat tinggal yang huni sekarang,

sehingga anak tidak harus mengikuti adat kita berdua.

Yang Bertandatangan

Suharyadi

Page 132: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

Transkip Wawancara

Nama Narasumber : Atun

Jabatannya : istri dari Supriadi

Tanggal : 27 Januari 2016

Wawancara : Dikediaman Rumah Supriadi dan Atun

1. Dari mana anda berasal?

Saya asli orang cipinang kebembem jakarta timur

2. Mengapa memilih pasangan yang berbeda budaya?

Yah karenan jodohnya sih teh

3. Adat yang digunakan pada saat menikah ?

Lebih kepada adat betawi

4. Apakah terjadi konflik budaya pada saat menikah ?

Awalnya sih ada mba dengan kebiasaan adat yang saya punya berbeda dengan suami

saya miliki, karena saya memiliki nenek dari serang makannya saya sedikit menegrti

kebiasaan orang serang trondol, tapi suami saya tidak suka dengan kebisaan orang

trondol, contohnya ajah maulid nabi ini mba, saya dilarang untuk melakukan panjang

(menghiasa makanan). Tapi yah sebagi orang istri mah saya nurut ajah yah mba, tidak

terlalu mempermasalahkan itu.

5. Apakah ada kesulitan dalam memahami bahasa pasangan anda?

Kalau kesulitan sih pasti ada yah mba apa lagi suami saya kan bahasa jawa nya alus

beda dengan bahasa orang jawa serang, tapi dengan berjalannya waktu saya jadi

mengerti.

6. Bagaimana proses adaptasi budaya pada pasangan nikah beda budaya?

Prosesnya sih cuman dibahasa, tradisi dan masakan yang saya buat. Misalnya kalau

dalam bahasa jawa yang digunakan oleh suami saya itu menggunakan bahasa Kromo

inggil (bahasa jawa halus). Sedangkan kalau masalah tradisi yang suami saya lakukan

seperti tidak merayakan hari-hari penting islam seperti maulid Nabi, 1 Muharram,

Page 133: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

Isra’ Miraj dan lain sebagainya, dan kalau dalam perbedaan makanan suami saya

lebih suka makanan manis dan saya suka makanan pedas.

7. Apa sikap yang diambil ketika terjadi konflik dalam rumah tangga?

Yah saling berkomunikasi ajah dan membicarakan permasalahan yang sedang terjadi

sehingga bisa mencari jalan keluarnya.

8. Apakah ada ketidak cocokan dalam rumah tangga?

Setiap rumah tangga Pasti ada lah ketidak cocokannya, cuman kita berdua saling

berkomunikasi sehingga percekcokan itu bisa dihadapi.

9. Apakah ada ketertarikan untuk mempelajari budaya pasangan?

Pasti nya ada dong, kan dengan cara kita mempelajarinya kita juga dapat mudah

berkomunikasi dengan pasangan kita sendiri.

10. Lebih besar mana budaya yang diajarkan kepada anak mereka ?

Kalau masalah anak sih lebih kepada mengikuti tempat tinggal yang huni sekarang,

sehingga anak tidak harus mengikuti adat kita berdua.

Yang Bertandatangan

Atun

Page 134: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

Transkip Wawancara

Nama Narasumber : Kiki

Tanggal : 27 Januari 2016

Wawancara : Dikediaman Rumah Kiki dan Tatul

1. Dari mana anda berasal?

Saya asli orang jakarta

2. Mengapa memilih pasangan yang berbeda budaya?

Karena dapet jodohnya orang serang

3. Adat yang digunakan pada saat menikah ?

Adat sunda.

4. Apakah terjadi konflik budaya pada saat menikah ?

Konflik dalam setiap budaya pasti ada, contohnya saja mitos-mitos yang terjadi dalam

keperccayaan masing-masing, bahasa yang digunakan oleh orang berbeda budaya

seperti istri saya menggunakan bahasa sunda, makanan yang dimasak oleh istri saya

biasanya lebih kepada rasa manis.

5. Apakah ada kesulitan dalam memahami bahasa pasangan anda?

Kalau bahasa sih tidak ada karena saya dan istri menggunakan bahasa indonesia,

paling kalau ama keluarga ama mertua atau keluarga dari istri saya, saya merasa

kesulitan karena mereka menggunakan bahasa sunda.

6. Bagaimana proses adaptasi budaya pada pasangan nikah beda budaya?

Yah sebenernya kalau masalah proses kita mengalir begitu saja yah mba tanpa ada

rasa paksaan, karena kalau kita memaksa istri agar masuk ke kebudayaan kita juga

Page 135: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

kan engga mungkin, paling kita coba beritahu, kalau masalah istri mau nerima atau

engganya kan engga masalah.

7. Apa sikap yang diambil ketika terjadi konflik dalam rumah tangga?

Yah sama kaya keluarga lain pada umumnya, paling kita saling bicara satu sama lain

dimana letak kesalahan sehingga bisa menjadi masalah seperti ini, sehingga kita tau

jalan kelurnya bagaimana. Pokonya intinya komunikasi yang terpenting.

8. Apakah ada ketidak cocokan dalam rumah tangga?

Banyak sekali mba yang pertama dari mitos-mitos yang dilakukan oleh keluarga aku

ketika istri lagi hamil, terus masakan istri yang terlalu manis, dekorasi rumah dan

banyak lagi deh mba

9. Apakah ada ketertarikan untuk mempelajari budaya pasangan?

Pasti nya ada dong, meskipun tidak mempelajari semuanya setidaknya kita

memahami sedikit-demi sedikit bahasa dan adat yang istri gunakan sehingga kita

mampu menyeimbangkan budaya yang istri punya.

10. Lebih besar mana budaya yang diajarkan kepada anak mereka ?

Kalau masalah anak sih lebih kepada mengikuti tempat tinggal yang di huni sekarang,

sehingga anak tidak harus mengikuti adat kita berdua.

Yang Bertandatangan

Kiki

Page 136: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

Transkip Wawancara

Nama Narasumber : Tatul

Tanggal : 27 Januari 2016

Wawancara : Dikediaman Rumah Kiki dan Tatul

1. Dari mana anda berasal?

Saya asli orang jakarta

2. Mengapa memilih pasangan yang berbeda budaya?

Karena jodoh sih mba.

3. Adat yang digunakan pada saat menikah ?

sunda

4. Apakah terjadi konflik budaya pada saat menikah ?

Pastinya ada mba, contohnya saja bahasa yang digunakan oleh keluarga besar suami

aku itu bahasa jawa, meski suami aku asli jakarta namun keluarga besarnya

menggunakan bahasa jawa, terus mitos yang dipercayai oleh keluarga suami aku

sendiri dan banyak lagi mba.

5. Apakah ada kesulitan dalam memahami bahasa pasangan anda?

Kalau kesulitan bahasa dengan suami saya sih engga ada, soalnya suami saya kalau

ngobrol ama saya menggunakan bahasa indonesia, kecuali kalau ngobrol ama

keluarga besar dari suami saya mengguanakan bahasa jawa. Memang saya kesulitan

Page 137: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

makannya keluarga dari suami saya terkadang tertawa ketika saya sedang

kebingungan kalau diajak ngobrol.

6. Bagaimana proses adaptasi budaya pada pasangan nikah beda budaya?

masalah proses kita mengalir begitu saja yah mba tanpa ada rasa paksaan, meskipun

banyak sekali perbedaan, namun disini kami berdua belajar untuk memahami sikap

masing-masing sehingga kami berdua mampu untuk bisa menerima budaya masing-

masing.meskipun terkadang aku sadar kalau aku yang lebih sering menolak

kebudayaan suami aku sendiri, namun untungnya suami aku dapat memahami sikap

aku.

7. Apa sikap yang diambil ketika terjadi konflik dalam rumah tangga?

Yang pasti nya saling berkomunikasi itu penting karena dari situ kita dapat mampu

mengetahui apa yang menjadi permasalahan tersebut. Dan saling mengerti satu sama

lain, saling bisa menerima argumen pada pasangan masing-masing.

8. Apakah ada ketidak cocokan dalam rumah tangga?

Kalau ketidak cocokan sih pasti banyak yah mba, namun kita jadikan ketidak cocokan

tersebut menjadi warna-warni dalam keluarga kita sehingga bisa hidup dengan

bahagia.

9. Apakah ada ketertarikan untuk mempelajari budaya pasangan?

Pasti nya ada dong,karena dengan cara itu saya dapat menyeimbangkan budaya yang

suami saya punya dan dengan cara itu pula saya dapat mengetahui budaya selain

budaya yang saya miliki sekarang.

10. Lebih besar mana budaya yang diajarkan kepada anak mereka ?

Kalau masalah anak sih lebih kepada mengikuti tempat tinggal yang di huni sekarang,

sehingga anak tidak harus mengikuti budaya yang orang tua nya punya.

Yang Bertandatangan

Tatul

Page 138: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …
Page 139: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

Wawancara Penelitian dengan Pasangan Menikah Beda Budaya di Trondol Serang Banten

Page 140: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …
Page 141: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …
Page 142: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …
Page 143: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …
Page 144: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …
Page 145: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ANTAR …

KTP