Mulut1.docx

2
Mulut Salivasi sering meningkat dan bersifat lebih asam. Gusi dapat menjadi hipertrofik dan hiperemis, dan pada mereka yang tidak memiliki kebersihan mulut yang baik, dapat terjadi pembentukan epulis. Gastrointestinal Selama kehamilan, tonus dan motilitas gastrointestinum menurun ( dibawah pengaruh peningkatan progesterone). Secara klinis, keadaan ini memperlambat pengosongan lambung, mengurangi waktu transit yang lebih lama, dan konstipasi. Refluks gatroesofagus lebih sering terjadi sehingga menimbulkan heartburn dan sangat besar kemungkinan terjadinya regurgitasi dan aspirasi bila tidak sadar. Apendiks terdorong ke superior dan masuk ke pinggang kanan sedangkan usus terdorong ke atas dan kelateral. Pengetahuan ini sangat penting diketahui apabila apendektomi harus dilakukan pada kehamilan lanjut. Hati selama kehamilan, tidak tercatat adanya perubahan mikroskopik ataupun mikroskopik yang spesifik pada hati. Nilai uji fungsi hati pada kehamilan sama dengan keadaan tidak hamil dengan beberapa pengecualian berikut. (1) albumin serum menurun perlahan selama kehamilan dari sekitar 4,2 menjadi 3,5 g/dl, dengan peningkatan bertahap mencapai normal pada minggu ke 6-8 setelah pelahiran . (2) kadar globulin alfa dan beta sedikit meningkat dan kadar gama-globulin sangat sedikit menurun saat hamil. (3) flokulasi sefalin meningkat pada 25% kehamilan. (4)alkalin fosfatase serum meningkat bertahap selama kehamilan; saat aterm, nilai rata-ratanya adalah 6.3 unit bodansky dan 19 unit king-Armstrong. Uji fungsi hati yang tidak berubah selama kehamilan termasuk kadar serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan kadar bilirubin serum. Uji eksresi BSP (bromsulphalein). Kandung empedu Waktu pengosongan melambat dan sering tidak tuntas. Komposisi kimiawi empedu tidak berubah, tetapi stasis empedu dapat menyebabkan terbentuknya batu empedu.

Transcript of Mulut1.docx

Page 1: Mulut1.docx

Mulut

Salivasi sering meningkat dan bersifat lebih asam. Gusi dapat menjadi hipertrofik dan hiperemis, dan pada mereka yang tidak memiliki kebersihan mulut yang baik, dapat terjadi pembentukan epulis.

Gastrointestinal

Selama kehamilan, tonus dan motilitas gastrointestinum menurun ( dibawah pengaruh peningkatan progesterone). Secara klinis, keadaan ini memperlambat pengosongan lambung, mengurangi waktu transit yang lebih lama, dan konstipasi. Refluks gatroesofagus lebih sering terjadi sehingga menimbulkan heartburn dan sangat besar kemungkinan terjadinya regurgitasi dan aspirasi bila tidak sadar.

Apendiks terdorong ke superior dan masuk ke pinggang kanan sedangkan usus terdorong ke atas dan kelateral. Pengetahuan ini sangat penting diketahui apabila apendektomi harus dilakukan pada kehamilan lanjut.

Hati

selama kehamilan, tidak tercatat adanya perubahan mikroskopik ataupun mikroskopik yang spesifik pada hati. Nilai uji fungsi hati pada kehamilan sama dengan keadaan tidak hamil dengan beberapa pengecualian berikut. (1) albumin serum menurun perlahan selama kehamilan dari sekitar 4,2 menjadi 3,5 g/dl, dengan peningkatan bertahap mencapai normal pada minggu ke 6-8 setelah pelahiran . (2) kadar globulin alfa dan beta sedikit meningkat dan kadar gama-globulin sangat sedikit menurun saat hamil. (3) flokulasi sefalin meningkat pada 25% kehamilan. (4)alkalin fosfatase serum meningkat bertahap selama kehamilan; saat aterm, nilai rata-ratanya adalah 6.3 unit bodansky dan 19 unit king-Armstrong. Uji fungsi hati yang tidak berubah selama kehamilan termasuk kadar serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan kadar bilirubin serum. Uji eksresi BSP (bromsulphalein).

Kandung empedu

Waktu pengosongan melambat dan sering tidak tuntas. Komposisi kimiawi empedu tidak berubah, tetapi stasis empedu dapat menyebabkan terbentuknya batu empedu.

Page 2: Mulut1.docx

Aliran plasma ginjal (renal plasma flow,RPF) meningkat secara nyata selama kehamilan untuk mencapai aliran maksimum 60%-80% diatas aliran saat tidak hamil pada pertengahan kehamilan. Kemudian terjadi penurunan bertahap sekitar 25% pada saat aterm. GFR meningkat sekitar -50% pada trimester kedua karena peningkatan volume darah dan aliran darah ginjal, penurunan tekanan onkotik, dab perubahan endokrin. Fraksi filtrasi (FF), perbandingan GFR/RPF menurun selama awal kehamilan dan meningkat kembali pada trimester terakhir. Hal ini mungkin menujukan hemodinamik dalam glomelurus.

Volume dan komposisi cairan diatur oleh control ekresi natrium dan air oleh ginjal. Estrogen dan koertisol serta system renin-angiotensin-aldosteron berperan terhadap perubahan homeostasis natrium dan cairan selama kehamilan. Besarnya peningkatan GFR selama kehamilan menyebabkan filtrasi natrium amat meningkat, tetapi reabsorpsi natrium oleh tubulus juga meningkat. Keadaan ini mengakibatkan imbang natrium yang positif yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan janin dan peningkatan imbang natrium positif yang dibutuhkan untuk memenuhu kebutuhan janin dan peningkatan volume darah ibu. Secara proporsional lebih banyak air yang diretensi disbanding natrium selama trimester ke tiga. Keadaan ini menyebabkan edema dependen yang sering terlihat pada akhir kehamilan.