MULIA RAHMAYANI-FITK.pdf
date post
02-Feb-2017Category
Documents
view
225download
1
Embed Size (px)
Transcript of MULIA RAHMAYANI-FITK.pdf
SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS CAMTASIA
STUDIO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
sarjana S1 (strata satu)
DISUSUN OLEH :
MULIA RAHMAYANI 106017000533
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang sedang
membangun. Dengan pembangunan Indonesia diharapkan dapat sejajar dengan
bangsa-bangsa lain yang sudah maju. Untuk melaksanakan pembangunan
diperlukan sumber daya manusia yang cerdas dan terampil dibidangnya masing-
masing. Kecerdasan dan keterampilan tersebut dapat dikembangkan melalui
pendidikan.
Pendidikan memegang peran yang penting untuk menjamin
kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara, dan untuk mengembangkan kualitas
sumber daya manusia. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan seseorang. Dengan pendidikan seseorang akan mendapat ilmu
pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan manusia akan berkembang menuju
kesuksesan. Manusia diperintahkan untuk menuntut ilmu supaya menjadi manusia
yang berguna bagi dirinya maupun bagi alam sekitarnya.
Dalam pandangan Islam terdapat perbedaan antara orang yang berilmu
dengan orang yang tidak berilmu. Sesuai firman Allah SWT:
Artinya :Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengatahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S. Al-Mujadilah:11)1
1 Departemen Agama R.I, Al-Quran Tajwid dan Terjemah, (Jakarta : Khairul Bayaan, 2005)
Q.S. Al-Mujadilah : 11, hlm 775.
2
Ayat di atas mengandung makna motivasi bagi kita semua untuk menuntut
ilmu. Dengan ilmu pengetahuan kita mendapatkan kemuliaan dan derajat yang
tinggi dengan orang yang tidak berilmu. Hal ini berarti betapa pentingnya
pendidikan untuk menuntut ilmu.
Pendidikan adalah tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan yang
dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai
pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya.2 Adapun Undang-undang Dasar
1945 pasal 31 ayat 1 mengamanatkan kepada Pemerintah untuk mengusahakan
dan menyelenggarakan satu pendidikan nasional yang mampu meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini senada dengan apa yang tertuang
dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi:
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.3
Salah satu di antara masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang
banyak diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari
rendahnya rata-rata prestasi belajar. Keadaan pendidikan di Indonesia sangat jauh
dari harapan bahkan peringkatnya sampai menurun. Hal tersebut didukung oleh
hasil laporan dari Badan Dunia PBB mengenai peringkat pendidikan di Indonesia.
Menurut laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bidang
pendidikan atau yang biasa kita sebut badan UNESCO yang dirilis pada tanggal
29 November 2007, bahwa peringkat Indonesia dalam hal pendidikan turun dari
2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2001), hlm.11 3 Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab II, Pasal II hlm. 3.www.bpkp.go.id/unit/hokum/uu/2003/20-03.pdf.
3
peringkat 58 menjadi 62 diantara 130 negara di dunia. Yang jelas, Education
Development Index (EDI) adalah 0,935, di bawah Malaysia (0,945) dan Brunei
Darussalam (0,965). Mau tidak mau, hal itu mengilustrasikan bahwa kualitas
pendidikan Indonesia semakin menurun.4
Dan rendahnya tingkat kelulusan ujian nasional (UN) tingkat sekolah
menengah atas (SMA) kembali terulang di tingkat sekolah menengah pertama
(SMP). Sebanyak 28,97 persen atau 39.179 siswa SMP dinyatakan tidak lulus
UN. Bahkan angka kelulusan UN tahun 2010 mengalami penurunan cukup tajam
dibanding tahun lalu yang mencapai 99,8 persen. Data Dinas Pendidikan DKI
Jakarta menyebutkan, dari 135.236 peserta UN SMP tahun 2010, hanya sebanyak
95.057 siswa atau 71,03 persen yang dinyatakan lulus. Sedangkan sisanya
dinyatakan tidak lulus.
Rinciannya, dari total peserta UN SMP sebanyak 118.764 siswa, yang
dinyatakan lulus 88.272 siswa (74,33 persen) dan yang tidak lulus sebesar 30.492
siswa (25,67 persen). Sedangkan dari 1.702 peserta UN SMP Terbuka, yang
dinyatakan lulus hanya sebanyak 375 siswa (22,03 persen) dan tidak lulus 1.327
siswa (77,97 persen). Sementara dari 14.770 peserta UN Madrasah Tsanawiyah,
7.410 siswa (50,17 persen) dinyatakan lulus dan sebanyak 7.360 siswa (49,83
persen) tidak lulus. Tingkat kelulusan UN SMP tahun 2010 lebih rendah
dibanding tahun 2009. Dari 132.956 peserta UN, yang dinyatakan lulus 132.697
atau 99,805 persen. Sedangkan yang tidak lulus sebanyak 259 siswa atau 0,195
persen.5
Untuk mencapai tujuan pendidikan maka diselenggarakan rangkaian dalam
kependidikan secara sengaja, berencana, terarah, berjenjang dan sistematis
melalui pendidikan formal seperti sekolah. Di sekolah siswa harus menguasai
semua bidang mata pelajaran salah satunya adalah matematika. Pelajaran
4 Jaringan Inovasi Pendidikan (JIP) Kendal, Peringkat Pendidikan Turun dari 58 ke 62, dari: http://jipkendal.blogspot.com/2007/12/peringkat-pendidikan-turun-dari-58-ke.html , 29 juli 2010, 09:24 WIB.
5 Kompas, kamis-06-05-2010, jam 16:55, 17 februari 2011, 13:00 WIB.
4
matematika diajarkan disetiap jenjang pendidikan mulai dari jenjang pendidikan
dasar hingga keperguruan tinggi.
Matematika bagi sebagian siswa merupakan suatu kesenangan mental yang
timbul secara alamiah, tetapi bagi sebagian besar siswa yang lain, matematika
adalah pelajaran yang rumit dan sulit. Pelajaran matematika bagi banyak siswa
menjadi beban selama menjalani masa sekolah, padahal matematika adalah ilmu
dasar dari tingkat pendidikan dasar sampai tingkat pendidikan tinggi. Menurut
James dan James yang dikutip oleh Erman Suherman mengatakan bahwa
matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan
konsep-konsep berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi
kedalam tiga bidang yaitu : aljabar, analisis dan geometri.6 Matematika perlu
dipelajari dan dikuasai sampai batas tertentu oleh segenap warga negara Indonesia
baik penerapannya maupun pola pikirnya.
Realitas saat ini, banyak siswa merasa kesulitan dalam mempelajari dan
menguasai pelajaran matematika di sekolah, hal ini berakibat rendahnya hasil
belajar matematika siswa. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil
belajar matematika, baik yang berasal dari dalam diri sendiri (faktor internal)
maupun faktor yang berasal dari lingkungan luar siswa (faktor eksternal). Pada
umumnya faktor internal yang mempengaruhi siswa adalah kurangnya motivasi
dari dalam diri siswa untuk belajar dan keinginan untuk mencoba.
Selain faktor internal, juga terdapat faktor eksternal antara lain yaitu metode
mengajar guru yang masih menggunakan metode konvensional atau ceramah,
sarana dan prasarana dalam sekolah yang kurang mendukung misalnya ruang
untuk diskusi belajar matematika dan kurangnya multimedia dalam mengajar atau
pembelajaran, serta lingkungan sekitar siswa yang kurang kondusif.
Salah satu solusi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran
multimedia yaitu ICT. ICT adalah sistem teknologi yang dapat mereduksi batasan
6Erman Suherman, Strategi Pembelajar Matematika Kontemporer, Bandung: UPI, 2003), hlm.16
5
ruang dan waktu untuk mengambil, memindahkan, menganalisis, menyajikan,
menyimpan dan menyampaikan data menjadi sebuah informasi. Pemahaman yang
lebih umum istilah tersebut mengarah pada perkembangan teknologi, computer
dan telekomunikasi/multimedia (dalam berbagai bentuk), yang telah memiliki
berbagai kemampuan sebagai pengolah data atau informasi, alat kontrol, alat
komunikasi, media pendidikan, hiburan dan lainnya.
ICT dan teknologi kunci domain TI jelas sekali bahwa teknologi informasi
tidak bisa dilepaskan dengan teknologi komputer dan telekomunikasi. Dengan
demikian salah satu alternatife dalam media pembelajarn adalah dengan
menggunakan multimedia berbasis Camtasia Studio. Multimedia berbasis
camtasia studio ini tidak sama dengan model pembelajaran multimedia
powerpoint biasa. Camtasia Studio adalah salah satu Software Multimedia
pembuat Tutorial sekaligus untuk Editing Video. Software ini c