MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

13
MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM Early Maghfiroh Innayati I. Pendahuluan Usaha untuk memahami motivasi pegawai dimaksudkan agar pimpinan dapat selalu memikirkan usaha-usaha apa yang dapat dilakukannya agar supaya motivasi pegawai untuk ber- kinerja dapat ditingkatkan. Ada perbedaan antara orang yang bermotif (motivated) untuk bekerja dengan orang yang bekerja dengan motivasi yang tinggi. Orang yang bermotif untuk bekerja, ia bekerja hanya karena harus memenuhi keburuhan-kebutuhan- nya yang vital bagi diri dan keluarganya seperti untuk mendapat- kan jaminan kesehatan dan hari tua, status, ataupun untuk memperoleh pergaulan yang menyenangkan. Baginya pekerjaan yang menyenangkan dan menarik, belum tenru akan memberikan kepuasan baginya dalam menjalankan tugas-tugasnya tersebut. Sedangkan orang yang bekerja dengan motivasi yang tinggi adalah orang yang merasa senang dan mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya. la akan lebih berusaha untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan semangat yang tinggi, serta selalu berusaha mengembangkan tugas dirinya. Hal mi berarti, tugas memotivasi karyawan (yang merupakan kekuatan nyata yang dinamis) pada dasarnya adalah mengefektifkan sumber daya manusia untuk dapat mencapai hasil yang optimal sesuai dengan sasaran, harapan dan tujuan yang telah ditentukan bersama. Perbuatan yang dilakukan manusia tidak akan pernah keluar dari kedudukannya sebagai aktivitas untuk memenuhi keburuhan jasmani dan naluri sebagai potensi kehidupan yang dianugerah- kan Allah SWT kepada manusia. Kuat lemahnya dorongan manusia untuk melakukan perbuatan ditentukan oleh motivasi (al-quwwah), maksud perbuatan dan tujuan (al-qimah) yang menjadi dasar manusia dalam melakukan perbuatan. Oleh karena itu, mengetahui dan membina motivasi serta tujuan yang sahih dan kuat dengan mafhum (pemahaman hidup)-nya, agar setiap Jurnal MD Vol. H No. 1 Juli-Desember 2009 63

Transcript of MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

Page 1: MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM

PERSPEKTIF ISLAM

Early Maghfiroh Innayati

I. Pendahuluan

Usaha untuk memahami motivasi pegawai dimaksudkanagar pimpinan dapat selalu memikirkan usaha-usaha apa yangdapat dilakukannya agar supaya motivasi pegawai untuk ber-kinerja dapat ditingkatkan. Ada perbedaan antara orang yangbermotif (motivated) untuk bekerja dengan orang yang bekerjadengan motivasi yang tinggi. Orang yang bermotif untuk bekerja,ia bekerja hanya karena harus memenuhi keburuhan-kebutuhan-nya yang vital bagi diri dan keluarganya seperti untuk mendapat-kan jaminan kesehatan dan hari tua, status, ataupun untukmemperoleh pergaulan yang menyenangkan. Baginya pekerjaanyang menyenangkan dan menarik, belum tenru akan memberikankepuasan baginya dalam menjalankan tugas-tugasnya tersebut.

Sedangkan orang yang bekerja dengan motivasi yang tinggiadalah orang yang merasa senang dan mendapatkan kepuasandalam pekerjaannya. la akan lebih berusaha untuk memperolehhasil yang maksimal dengan semangat yang tinggi, serta selaluberusaha mengembangkan tugas dirinya. Hal mi berarti, tugasmemotivasi karyawan (yang merupakan kekuatan nyata yangdinamis) pada dasarnya adalah mengefektifkan sumber dayamanusia untuk dapat mencapai hasil yang optimal sesuai dengansasaran, harapan dan tujuan yang telah ditentukan bersama.

Perbuatan yang dilakukan manusia tidak akan pernah keluardari kedudukannya sebagai aktivitas untuk memenuhi keburuhanjasmani dan naluri sebagai potensi kehidupan yang dianugerah-kan Allah SWT kepada manusia. Kuat lemahnya doronganmanusia untuk melakukan perbuatan ditentukan oleh motivasi(al-quwwah), maksud perbuatan dan tujuan (al-qimah) yangmenjadi dasar manusia dalam melakukan perbuatan. Oleh karenaitu, mengetahui dan membina motivasi serta tujuan yang sahihdan kuat dengan mafhum (pemahaman hidup)-nya, agar setiap

Jurnal MD Vol. H No. 1 Juli-Desember 2009 63

Page 2: MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dapat terlaksanadengan baik dan sempurna adalah wajib bagi setiap orang atauindividu.

II. Kerangka Teoritik Motivasi

Motivasi selalu menjadi perhatian utama dari para manajer,juga para sarjana karena motivasi berhubungan erat dengankeberhasilan seseorang, organisasi, atau masyarakat di dalammencapai tujuan-tujuannya. Istilah motivasi sendiri dapat diarti-kan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yangmemberikan energi, mendorong kegiatan (moves), dan mengarahatau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yangmemberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.1 Dalampengertian lain, motivasi merupakan kegiatan yang mengakibat-kan, menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia.2 Dengandemikian, motivasi merupakan istilah yang digunakan untukmemmjukkan sejumlah dorongan, keinginan, kebutuhan, dankekuatan.

Memotivasi berarti tindakan dari seseorang yang inginmempengaruhi orang lain untuk berperilaku (to behave) secaratertentu.3 Dalam konteks ini, maka motivasi menjelaskan suatuaktivitas manajemen, atau sesuatu yang dilakukan seorangmanajer untuk membujuk atau mempengaruhi bawahannyauntuk bernndak secara organisatoris dengan cara tertentu untukmenghasilkan hasil-hasil yang efektif. Dengan demikian, dapatlahdikatakan bahwa motivasi tampak sebagai kebutuhan sekaligussebagai pendorong yang dapat menggerakkan semua potensi,baik karyawan maupun sumber daya lainnya.

Dalam memotivasi karyawan, para manajer disampingharus memperhatikan dan mempertimbangkan secara kualitatifkemampuan dan potensi psikis mereka (karyawan) agar dapatdisumbangkan semaksimal mungkin untuk keberhasilanorganisasinya atau tempat bekerjanya juga perlu memperhatikandan mempertimbangkan apa yang menjadi kebutuhan-kebutuhanpara karyawan. Oleh karena itu, ketika kita mengatakan bahwapara pemimpin sedang membangkitkan motivasi staf atau

1 H. B. Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), hal 119.3 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPFE, 2000), hal 251.

64 Jurnal MD Vol. II No. 1 Juli-Desember 2009

Page 3: MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

karyawannya, berarti mereka (para pemimpin) sedang melakukansesuatu untuk memberi kepuasan pada motif anggotanya. Halini, berarti karyawan atau staf harus harus melakukan sesuatuyang menjadi tujuan dan keinginan pemimpinnya. Motif sendiriadalah ungkapan dari kebutuhan individu yang merupakankepribadian atau dapat juga motif merupakan suatu dorongankebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar pegawaitersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya(sedangkan motivasi adalah kondisi yang menggerakkankaryawan agar mampu mencapai tujuan dari motifnya.4

Dengan demikian, merupakan keharusan bagi pemimpinuntuk mengenali motif-motif individu dengan cara konstruktifdalam pelaksanaan tugas yang memberi kepuasan padakebutuhan individu tersebut. Atas dasar itulah, dapat dipahamibahwa motivasi mengandung rangsangan suatu pihak kepadaindividu, sehingga ia melakukan sesuatu yang menjadi tujuanpihak lain, tetapi pada gilirannya juga dapat memenuhi ke-inginan-keinginan dari kebutuhan-kebutuhan individu itusendiri.5 Kebutuhan, dalam hal ini timbul akibat adanya berbagaihubungan. Kebutuhan dapat berwujud fisik biologis serta sosialekonomi. Akan tetapi yang lebih penting adalah adanyakebutuhan (needs) yang bersifat sosial psikis, misalnya peng-hargaan, pengakuan, keselamatan, perlindungan, keamanan,jaminan sosial dan sebagainya.

Adapun kebutuhan-kebututuhan individu itu dapat dibagimenjadi:

A. Kebutuhan primer *Kebutuhan manusia dapat disusun menurut hierarki,

dimana kebutuhan paling atas akan menjadi motivator utama jikakebutuhan tingkat bawahnya sudah terpenuhi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi:

3 Muhammad Ismail Yusanto, Pengantar Manajemen Syariat, Jakarta : KhairulBayaan Press, 2003), hal 168.

4 Ibid., hal. 166.5 A. Halim, dkk (ed), Manajemen Pesantren, (Yogyakarta : Pustaka Pesantren,

2005), hal 38-6 Faustino Cardoso Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta : Andi

Offset, 2003), hal. 188.

Jurnal MD Vol. II No. 1 Juli-Desember 2009 65

Page 4: MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

1. Kebutuhan fisik2. Kebutuhan keamanan yang diperlukan bagi berlanjutnya

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan fisik dan keamananpsikologis

3. Hak memiliki dan kebutuhan akan cinta kasih4. Kebutuhan - kebutuhan akan harga diri5. Kebutuhan akan aktualisasi diri. ,

B. Kebutuhan sekunder7

Kebutuhan yang timbul dari interaksi antara orang denganlingkungannya. Kebutuhan sekunder ini lebih rumit daripadakebutuhan primer, karena merupakan kebutuhan intelektual danpsikis, tidak hanya sekedar fungsional - fisik. Kebutuhan initumbuh dan berkembang sesuai dengan kematangan intelektualseseorang, karenanya sekunder inilah yang paling banyakberperan dalam motivasi seseorang.

Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan sekundermemainkan peranan penting dalam manajemen untukmembangkitkan motivasi staf, karyawan atau anggota yangdipimpinnya. Hal ini karena setiap langkah yang ditetapkan olehmanajemen diletakkan atau dianggap sebagai kebutuhansekunder. Dengan kata lain, manajemen SDM dibangun dandikembangkan dengan berbasis kebutuhan staf atau anggota.8

III. Motivasi Dalam Organisasai

Apabila ditinjau dari sudut pandang para manajer dalamrangka usahanya memotivasi kerja para bawahannya (staf,karyawan), maka dikenal 3 (tiga) macam model pendekatan untukmengembangkan motivasi, yaitu :9

A. Model TradisionalModel Tradisional ini mengacu pada hasil penenelitian dan

pandangan Frederick Wislow Taylor yaitu perlunya spesialisasitugas pekerjaan yang sedemikian rupa sehingga dapat mencapaiefisiensi gerak dan waktu yang sangat singkat untuk menghasil-kan yang lebih banyak. Model ini berarti juga mengisyaratkanbahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan

7 Pandji Anoraga, Psikologi Kerja, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hal. 35.8 A. Halim, dkk (eds), Op. Cit., hal 39.9 T. Hani Handoko, Op. Cit,, hal. 152 - 154.

66 Jurnal MD Vol. II No. I Juli-Desember 2009

Page 5: MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

harus dilakukan dan digunakannya sistem pengupahan intensifuntuk memotivasi para staf atau karyawan - lebih banyakberproduksi, lebih banyak menerima penghasilan.

Para manajer memotivasi para staf atau karyawannyadengan memberikan upah atau imbalan yang semakin besar danmeningkat, para staf atau karyawan yang rnalas dapat didorongatau di motivasi dengan cara memberikan uang upah yangsemakin naik pada staf atau karyawan yang rajin dan produktif.Artinya, apabila staf atau karyawan rajin dan aktif maka upahnyaakan dinaikkan. Pandangan ini menganggap bahwa para staf ataukaryawan pada dasarnya malas, dan hanya dapat di motivasidengan penghargaan berujud uang. Dalam banyak situasi, pen-dekatan ini cukup efektif. Sejalan dengan meningkatnya efisiensi,staf atau karyawan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu dapatdikurangi. Lebih lanjut, mengurangi besarnya upah intensif.Pemutusan hubungan kerja menjadi biasa dan staf atau karyawanakan mencari keamanan atau jaminan kerja daripada hanyakenaikan upah kecil dan sementara.

B. Model Hubungan Manusia (Human Relation Model)Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusia

menemukan bahwa kontak - kontak sosial staf atau karyawanpada pekerjaannya adalah juga sangat penting dan bahwakebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan adalahfaktor-faktor pengurang motivasi. Dengan demikian, manajerdapat memotivasi staf atau karyawannya melalui pemenuhankebutuhan-kebutuhan sosial mereka dan membuat staf ataukaryawan merasa berguna dan penting.

Hal ini berarti kepuasan dalam berkarir harus ditingkatkansehingga para manajer harus dapat memotivasi staf atau karya-wan dengan cara antara lain : (1) memberikan berbagai kebebas-an kepada staf atau karyawan untuk membuat keputusan sendiridalam menjalankan dan menyelesaikan pekerjaannya, (2)memperkenalkan staf atau karyawan dengan kontak sosial; salingberbagi antar staf atau karyawan, (3) mengurangi pengawasanyang terlalu ketat dan kaku yang sering membuat staf atau karya-wan kehilangan kreativitas dalam pekerjaanya, (4) memberikanperhatian yang lebih besar terhadap kelompok-kelompok kerjainformal, dan (5) memberi lebih banyak informasi untuk staf ataukaryawan tentang perhatian manajer dan operasi organisasi,

Jurnal MD Vol. H No. 1 Juli-Desember 2009 67

Page 6: MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

C. Model Sumber Daya Manusia (Human Resources Model)

Para peneliti seperti Argyris dan Likert, menyatakan bahwapara staf atau karyawan di motivasi oleh banyak faktor - tidakhanya uang (upah yang meningkat) atau keinginan untukmencapai kepuasan dan kontak sosial yang bebas daripengawasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan mem-peroleh pekerjaan yang berarti, atau dengan kata lain memotivasistaf atau karyawan dengan mengembangkan tanggung jawabbersama untuk mencapai tujuan organisasi dan anggota-anggotaorganisasi, dimana setiap individu rnenyumbangkan sesuaidengan kepentingan dan kemampuan para staf atau karyawan.

Para staf atau karyawan diperkenankan dan dibebaskanuntuk menjadi self direction dan self controlling. Hal ini akanmemungkinkan para staf atau karyawan meningkatkanpotensinya secara maksimal dan menghasilkan perpaduan antarakepuasan organisasi dan kepuasan karyawan.

Dari teori-teori motivasi dan model-model yang diuraikandi atas kita dapat mengikhtisarkan bagaimana sebenarnyaperpaduan antara kebutuhan organisasi dengan kebutuhan parastaf atau karyawan, dan tidak perlu dipertentangkan melainkanperlu diidentikkan dan disejajarkan untuk pencapaiarmya. Untukmemudahkan pemahaman dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel Perpaduan Antara Kebutuhan Organisasi dan KebutuhanKaryawan Berdasarkan Beberapa Motivasi10

No

1

2

3

4

5

Motivasi

Tantangan

Kebebasan

Pengakuan

Partisipasi

Hasil yang dicapai

Kebutuhan Organisasi

Hasil yang lebih baik

Dclegasi wewenang dantanggung jawabDapat mengerjakan yangpenting dan bermaknaKebutuhan rasa keterikatansebelum penydesaian tugas

Memastikan bahwa sumberday a yang dikduarkan benar- benar berguna

Kebutuhan Karyawan

Dapat mdakukan pdterjaanyang lebih spesifikKebebasan untukmempertim bangk anMenunjukkan dirinya bernilaipada rekanKebutuhan untuk mengetahuiapa yang akan terjadi dan yangberpeluang untumempengaruhinyaKebutuhan agar satannyaditerima atau disetujui

10 A. Sihotang, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Pradnya Paramita,2007), hal. 255.

Jurnal MD Vol. II No. I Juli-Desember 2009

Page 7: MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

6

7

8

9

10

Pembahasan

Perluasan tugas

Perkayaan tugas

Ke b n tu h an /k e stabilan

Perkcmbangan

Kebutuhan akan gagasanbaruSumbcr dayawaktudidayagunakan sccaramaksimalKebutuhan regenerasimergerAgar karyawan loyal padaorgan! sasiMemiliki SDM yang dapatmcnangani tugas — tugasbaru

Kebutuhan agar gagasannyadapat ditcnmaMenghindari kebosanana atauk del ah an

Penugasan - penugasan baruuntuk promosiMengetahui kontribusinya padaorganisasi sccara keseluruhanKebutuhan akan pekerjaanyang menantang danmembangkitkan semangat

Dengan memperhatikan faktor-faktor perpaduan antarakebutuhan organisasi dan kepuasan kerja staf atau karyawanseperti tersebut di atas, maka hal ini akan memudahkan paramanajer untuk memotivasi para staf atau karyawannya agar lebihbaik dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

IV. Motivasi Pengembangan Sumber Daya Manusia DalamPerspektif Islam

Kita menyadari/ betapa potensi yang terdapat pada diri stafatau karyawan, masing-masing sebagai sumber daya manusiayang sangat berharga bagi para manajer dan organisasinya. Stafatau karyawan adalah kekayaan para manajer, yang senantiasamenunjukkan keinginannya untuk diakui apa dan bagaimanakaryanya, dihargai prestasinya dan secara inklusif staf atau karya-wan ingin diakui martabatnya sebagai manusia.11

Al Qur'an memberikan tuntunan bahwa dalam menjalankanbisnis atau kegiatan perdagangan hendaknya menggunakan/z'Twrffi sabilillah dengan harta dan jiwa atau dalam bahasa manajemenmenggunakan strategi di jalan Allah dengan mengoptimalkansumberdaya. Strategi pengembangan sumber daya manusia yangdilakukan oleh Nabi Muhammad SAW meliputi; (1) merencana-kan dan menarik sumber daya manusia yang berkualitas, (2)mengembangkan sumber daya manusia agar berkualitas, (3)menilai kinerja sumber daya manusia, (4) memberikan motivasi,dan (5) memelihara sumber daya yang berkualitas.12

11 Panji Anoraga, Op. Cit., hal. 38.13 M Suyanto, Muhammad Business Strategy & Ethics : Etika dan Strategi Bisnis

Nabi Muhammad SAW, {Yogyakarta : Andi Offset, 2008), hal. 223.

Jurnal MD Vol. II No. 1 Juli-December 2009 69

Page 8: MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

Namun demikian/ karena manusia mempunyai ke-cenderungan untuk menyukai harta maka imbalan motivasi yangpositif dapat memberikan pengaruh kepada sebagian besarmanusia serta mendorongnya untuk mematuhi perintah danmelaksanakan peraturan. Meskipun juga sering didapatkanbahwa metode motivasi imbalan selalu bergandengan denganperintah-perintah Allah, seperti yang dikemukakan dalam firmanAllah yang artinya : "Barangsiapa membawa amal yang baik makabaginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya " (QS. al An'am 160).13

Pemberian motivasi merupakan salah satu aktivitas yangharus dilakukan oleh manajer dalam penggerakan organisasi.Persoalan inti motivasi adalah bagaimana staf atau karyawandengan secara tulus ikhlas dan senang hati bersedia melaksanakansegala pekerjaan yang diserahkan kepada mereka dan seharusnya-lah motivasi yang mendorong staf atau karyaman itu hanyalahsemata-mata karena ingin mendapatkan keridlaan Allah SWT.Meskipun demikian, mengingat staf atau karyawan adalahmanusia biasa maka para manajer juga harus selalu memper-timbangkan segi-segi manusiawi, yaitu dengan cara :14

A. Pengikut sertaan staf atau karyawan dalam prosespengambilan keputusan. Hal ini akan dapat menambahsemangat kerja karena staf atau karyawan akan merasadirinya orang penting dan diperlukan oleh pimpinan(manajernya).

B. Pemberian informasi yang lengkap. Hal ini akan membuatstaf atau karyawan menjadi lebih bertanggung jawab sertamemiliki kemantapan dan kepastian dalam melakukan tugaspekerjaannya.

C. Pengakuan dan penghargaan terhadap sumbangan yangtelah diberikan oleh staf atau karyawan, apabila diberikandi depan umum akan membuat staf atau karyawan berbesarhati dan bangga yang akhirnya mereka akan berusaha rnem-pertahankan prestasi kerja atau bahkan meningkatkannya.

D. Suasana yang menyenangkan akan membuat staf ataukaryawan dapat berpikir dan bekerja secara lebih baik.

13 All Muhammad Taufik, PraktikManajemen Berbasis Al-Qur'an, (Jakarta: GemaInsani Press, 2004), hal. 90.

14 A. Rosyad Shaleh, Management Da'wah Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1977),hal. 123-128.

70 Jurnal MD Vol. II No. 7 Juli-Desember 2009

Page 9: MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

E. Penempatan yang tepat terhadap staf atau karyawan sesuaidengan bakat, kemampuan atau keahliannya akan men-datangkan rasa puas dan aman terhadap semua pihak.

F. Pendelegasian wewenang akan meningkatkan efisiensi bagistaf atau karyawan karena berarti mereka cukup cakap danpenting dihadapan manajer.

Selain itu, Syekh Muhammad Muhammad Ismail, meng-uraikan motivasi yang mendorong manusia untuk melakukanperbuatan, antara lain :15

A. Quwwah Madiyah, motivasi ini meliputi tubuh manusia danalat yang diperlukan untuk memenuhi keperluan jasmani-nya. Contohnya, orang yang lapar biasanya didorong olehkebutuhan jasmaninya untuk makan. Namun karenadorongan tersebut dapat ditahan - misalnya karena puasa -sehingga dorongan untu makan tidak terpenuhi.

E. Quwwah Ma'nawiyah, motivasi yang berupa kondisi kejiwaanyang senantiasa dicari dan ingin dimiliki seseorang inisekalipun tidak permanen. Contohnya, perlawanan yang di-lakukan oleh seseorang kepada orang lain yang telahmerusak nama baiknya, adalah perbuatan yang didorongoleh kondisi kejiwaan seseorang.

C Quwwah Ruhiyah, berupa kesadaran seseorang bahwa iamemiliki hubungan dengan Allah SWT. Dzat yang akanmeminta pertanggungjawaban manusia atas segalaperbuatannya di dunia. Motivasi inilah yang mampu men-dorong manusia untuk melakukan perbuatan apa sajaasalkan sesuai dengan syariat yang diberikan-Nya.Dengan demikian/ motivasi yang sahih dan kuat untuk

mendorong manusia dalam mewujudkan aktivitas kehidupannyaadalah motivasi ruhiyah. Dengan motivasi ini, seseorang akanterpacu untuk berikhtiar terus - menerus disertai tawakal danpantang berputus harapan hingga akhirnya meraih keberhasilandengan izin Allah Yang Maha Pemurah lagi Penyayang. Inilahmotivasi berprestasi yang sesungguhnya.

15 Muhammad Ismail Yusanto,Op. Cit., hal 187.

Jurnal MD Vol. II No. 1 Juli-Desember 2009 71

Page 10: MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

Utsman Najati, memilahkan motivasi dalam 2 (dua) halyaitu:16

A. Motivasi Fisiologis1. Motivasi menjaga diri

Dalam berbagai ayat al Qur'an, Allah mengemukakanmotivasi fisiologis yang terpenting untuk menjaga diri dankelangsungan hidup individu. Seperti dorongan lapar, haus,capai, kedinginan dan bernafas. Sebagaimana firman Allahdalam Surat An Nahl ayat 80 - 81 yang artinya : " DanAllah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telahdiciptakan dan dia jadikan bagimupakaian yang memeliharamudari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalampeperangan ". Dalam ayat di atas, Allah mengisyaratkansebagian motivasi untuk menjaga diri dari panas, dingin,lelah dan rasa sakit.

2. Motivasi mempertahankan kelestarian hidup jenisMotivasi ini meliputi motivasi seksual dan rasa keibuan.Sebagaimana Allah berh'rman yang artinya : "Hai manusia,sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki danseorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa danbersuku-suku supaya kamu saling mengenal" (QS. al Hujurat13). Lewat dorongan seksual akan tercipta keluarga, darikeluarga tercipta masyarakatdan yang lebih besar adalahtenvujudnya sebuah negara. Di lain ayat, Allah mengisyarat-kan adanya motivasi keibuan sebagaimana Allah berfirmanyang artinya: "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuatbaik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnyadengan susah payah (pula). Mengandungnya dan menyapihnyaadalah tiga puluh bulan" (QS. al Ahqaaf 15).

B. Motivasi Psikis

Motivasi psikis artinya motivasi-motivasi yang tidak dapatdirujukkan secara langsung kepada kondisi-kondisi fisiologis.Motivasi ini timbul akibat terjadinya interaksi antara motivasi-motivasi itu dengan berbagai pengalaman individu dan faktorpertumbuhan sosialnya.

16Totok Jumantoro., Psikologi Dakwah: Dengan Aspek-aspek Kcjiwaan yangQur'ani,(Wonosobo : Amzah, 2001), hal. 100 - 109.

72 Jurnal MD Vol. II No. I Juli-Desember 2009

Page 11: MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

1. Motivasi memilikiMotivasi memiliki termasuk motivasi psikis yang dipelajari

manusia dalam proses sosialisasi. Sebagaimana Allah berfirmanyang artinya : "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaankepada apa-apa yang diingini, yaitu : waniia-waniia, anak-anak, hartayang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatangternak, dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisiAllahlah tempat kembali yang baik (surga)" (QS. ali Imran 14).Motivasi memiliki inilah alat setan untuk menggelincirkanmanusia ke jalan yang sesat.

2. Motivasi memusuhiHal yang wajar dimana our behavior atau other behavior

memusuhi orang lain dengan tujuan menyakitinya baik secaralisan atau bahkan secara fisik. Sebagaimana Allah berfirman yangartinya : " Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama,sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain " (QS.Thaahaa 123). Para ahli jiwa modern cenderung memandangsebagian tingkah laku memusuhi merupakan tingkah laku yangdiperoleh dengan belajar.

3. Motivasi berkompetisiBerkompetisi merupakan motivasi psikologis yang di-

peroleh dengan mempelajari lingkungan dan kultur yang tumbuhdi dalamnya. Sebagaimana Allah berfirman yang artinya : "Danbagi tiap-tiap orang ada tujuan (sendiri) yang ia menghadap kepadanya,Maka berlomba-lombalah kamu (dalam) berbuat kebajikan " (QS. alBaqarah 148).

4. Motivasi kerjaSebagaimana Allah berfirman yang artinya : "Apabila telah

ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilahkarunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamuberuntung" (QS al Jumuah 10). Dari ayat ini, maka yang perlu di-perhatikan adalah hendaknya manusia bekerja denganmelengkapi diri dengan berbagai keterampilan.

V. Penutup

Salah satu unsur yang cukup menentukan dalam upayamanajemen sumber daya manusia pada suatu organisasi adalah

Jurnal MD Vol. II No. 1 Juli-Desember 2009 73

Page 12: MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

manusianya.17 Konsekuensinya adalah tugas yang mendesak yangdihadapi para manajer adalah bagaimana mempengaruhi staf ataukaryawan untukbekerja dalan rangka mencapai tujuan pada unitkerja yang bersangkutan. Berdasarkan analisa tentang pesanmanajemen secara keseluruhan memperlihatkan betapa perlunyasisteni imbalan sebagai alat pembangkit motivasi yang cukupampuh untuk mendukung pengembangan manajemen sumberdaya manusia.

Sebagaimana Allah berfirman yang artinya : "Katakanlah:sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalahuntuk Allah, Tuhan semesta dam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikianitulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)" (QS. al An'am 162 - 163),maka motivasi adalah energi bagi amal yang dilakukan.18 Motivasiitu menjadi pendorong seseorang dalam hal ini staf atau karyawanataupun manajer untuk bekerja secara maksimal atau yang mem-buatnya lupa akan rasa letih dan lesuh setelah beraktivitas.

Motivasi seseorang dalam bekerja ada yang terlihatbersamaaktivitas kerja yang dilakukan, dan ada yang tersembunyi karenamemang ia berada di dalam hati. Bahkan kadang pelaku sendiritidak menyadari mengapa ia melakukan sesuatu atau meninggal-kan sesuatu, padahal motivasi itulah yang mendorong dirinyauntuk melakukan atau tidak.

Islam memberi perhatian serius pada niat atau mitivasi ini.Lurusnya niat dan murninya motivasi karena Allah menjadikanaktivitas duniawi bernilai ukhrowi. Dan sebaliknya, kotornya niatakan menjadi amal-amal ukhrowi menjadi tidak berarti dhadapan Allah SWT.

Daf tar Pustaka

A. Halim, dkk (ed). Manajemen Pesantren. Yogyakarta : PustakaPesantren, 2005.

A. Rosyad Shaleh. Management Da'wah Islam. Jakarta : BulanBintang, 1977.

17 Azhar Arsyad, Pokok - Pokok Manajemen : Pengetahuan Praktis Bagi Pimpmandan Eksekutif, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003), hal. 68.

18 Ahmad Djalaluddin, Manajemen Qur'ani: Menerjemahkan Idarah Ilahiyah dalamKehidupan, (Malang : UIN-Malang Press, 2007), hal. 137.

74 Jurnal MD Vol. II No. 1 Juli-Desember 2009

Page 13: MOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ...

A. Sihotang. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PradnyaParamita, 2007.

Abdul Rahman Smith. Al-Qur'an Dan Terjemahnya. Semarang :Asy-Syifa', 2004.

Ahmad Djalaluddin. Manajemen Qur'ani: Menerjemahkan IdarahIlahiyah Dalam Kehidupan. Malang : UIN-MalangPress, 2007.

All Muhammad Taufiq. Praktik Manajemen Berbasis Al-Qur'an.Jakarta : Gema Insani Press, 2004.

Azhar Arsyad. Pokok Pokok Manajemen : Pengetahuan PraktisBagi Pimpinan Dan Eksekutif. Yogyakarta : PustakaPelajar, 2003.

Faustino Cardoso Gomes. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta : Andi Offset, 2003.

H. B. Siswanto. Pengantar Manajemen. Jakarta : Burni Aksara,2007.

M. Suyanto. Muhammad Business Strategy & Ethics : Etika danStrategi Bisnis Nabi Muhammad SAW. Yogyakarta :Andi Offset, 2008.

Muhammad Ismail Yusanto. Pengantar Manajemen Syariat.Jakarta : Khairul Bayaan Press, 2003.

Pandji Anoraga. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta, 2006.T. Hani Handoko. Manajemen. Yogyakarta : BPFE, 2000.Totok Jumantoro. Psikologi Dakwah : Dengan Aspek - Aspek

Kejiwaan yang Qur'ani. Wonosobo : Amzah, 2001.

Jurnal MD Vol. II No. 1 Juli-Desember 2009 75