Modul VI Proyek Fisiologi Mikroba
-
Upload
ujang-karna -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Modul VI Proyek Fisiologi Mikroba
7/21/2019 Modul VI Proyek Fisiologi Mikroba
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-proyek-fisiologi-mikroba 1/5
PRAKTIKUM VI
MIKROBA FLORA MULUT:
PENENTUAN KERENTANAN HINGGA KARIES GIGI
I. Pendahuluan
Karies gigi merupakan peristiwa luruhnya enamel gigi atau dentin, atau akar dentin
diakibatkan oleh beberapa mikroorganisme yang terdapat pada mulut seperti Streptococcus,
Lactobacillus, dan Actinomyces (root caries) .
Proses pembentukan karies gigi secara umum ialah:
Beragam mikroba merupakan mikroflora mulut yang yang memproduksi asam organik,
misalnya asam laktat, dengan cara fermentasi karbohidrat yang menempel pada permukaan
gigi. Asam tersebut menyebabkan dekalsifikasi dan akhirnya menyebabkan kerapuhan hingga
terbentuk sebuah lubang yang disebut karies gigi. Ada beberapa mikroba yang bereran
penting dalam pembentukan karies.
Streptococcus mutans
Kokus Gram positif yang membentuk rantai. Mikroorganisme ini membentuk adhesin yang
berfungsi sebagai reseptor saliva untuk berikatan dengan permukaan gigi yang terselimuti
saliva. Sebagai tambahan, mikroorganisme ini menghasilkan suatu polisakarida ekstraseluler
dari sukrosa, yaitu polimer glukan dan fruktan dari sukrosa dengan menggunakan glucosyl-
dan fructosyl-transferase. Tiga jenis glucosyl-transferase ialah GtfB, GtfC, dan GtfD. Dan
satu fructosyl-transferase (Ftf). Glukan dan fruktan dapat menjadi cadangan karbohidrat yang
dapat difermentasi, menjadikan S. mutans tetap dapat melanjutkan metabolisme untuk
memproduksi asam saat karbohidrat tidak lagi tersedia.
B Lactobacilli
Gram positif berbentuk batang. Lactobacilli merupakan produser asam laktat yang efisien dan
toleran dengan pH yang rendah. Namun, Lactoacilli buruk dalam berkoloni pada permukaan
halus dan tidak menginisiasi karies pada tempat tersebut. Kemampuan menghasilkan asam
itulah yang menyebabkan Lactobacilli dapat bersaing dengan organisme lain. Jika Lactobacilli
masuk kedalam suatu lubang dan terkubur, maka akan dapat menginisiasi karies pada tempat
7/21/2019 Modul VI Proyek Fisiologi Mikroba
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-proyek-fisiologi-mikroba 2/5
tersebut.
C
Spesies
ctinomyces
Gran positif berbentuk batang. Actinomyces , termasuk A. naeslundii, biasanya terdapat pada
root caries . Namun, peran nyata dan mekanisme Actinomyces pada proses pembentukan
karies masih belum jelas.
Salah satu metode terbaik dalam menentukan kerentanan terhadap karies gigi ilah dengan cara
uji Snyder yang menguji secara kualitatif asam yang dihasilkan dari fermentasi glukosa.
Medium diferensial agar Snyder (pH 4,7) , mengandung glukosa dan indikator pH berupa
Bromcresol green yang memberi warna hijau pada medium. Fermentasi gla yang
menghasilkan asam, sehingga menurunkan pH medium sampai dibawah 4,4 medium akan
berubah menjadi berwarna kuning. Kultur yang menunjukan perubahan warna menjadi
kuning dalam waktu kurang dari 24 dan 48 jam menunjukan bahwa gigi rentan terhadap
karies. Dan perubahan warna diatas 72 jam menunjukan kerentanan gigi terhadap karies
rendah.
II. Langkah Kerja
1. Persiapan Agar uji Snyder untuk pengujian sampel sebelum sikat gigi.
∙ Masing-masing kelompok akan diberikan 4 buah tabung berisikan agar uji snyder
yang selanjutnya 1 perwakilan anggota kelompok melelehkan agar uji dengan
penangas air.
∙ Didiamkan sampai suhu menjadi sekitar 45oC (kondisi dalam keadaan mencair)
∙
Masing-masing kelompok mengutus perwakilan anggota kelompok (1 pria dan 1wanita ) sebagai sukarelawan dalam pengujian karies gigi.
∙ Perrmen karet bebas gula yang telah disediakan dikunyah oleh 2 orang
sukarelawan (satu pria dan wanita) selama 3 menit.
catatan
: Perlu untuk diperhatikan supaya saliva tidak ditelan.
∙ Selanjutnya, akumulasi saliva dipindahkan ke dalam gelas kimia steril (sebisa
mungkin aseptik & dilakukan di dalam laboratorium).
∙ Akumulasi sampel saliva dikocok agar saliva terhomogenisasi secara sempurna.
∙ 0,2 mL saliva masukan ke dalam agar uji Snyder yang masih cair (suhu sekitar
45oC) dalam tabung reaksi.
catatan: Jangan sampai ujung tips menyentuh pinggiran tabung reaksi.
∙ Konten dicampur dengan cara dijentik dengan jari, hingga terhomogenisasi
7/21/2019 Modul VI Proyek Fisiologi Mikroba
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-proyek-fisiologi-mikroba 3/5
sempurna dan jangan sampai menyentuh kapas penutup tabung reaksi.
∙ Apabila campuran sudah terhomogenisasi secara sempurna tabung yang berisi agar
uji snyder beserta inokulum di dinginkan di dalam kotak es.
∙ Dilakukan secara duplo baik untuk sukarelawan pria maupun wanita.
∙ Tabung reaksi yang telah berisi kultur, diinkubasi pada inkubator 37oC selama 72
jam.
∙ Kultur diamati setiap 24 jam selama 72 jam.
HASIL
2. Persiapan Agar uji Snyder untuk pengujian sampel setelah sikat gigi.
∙ Masing-masing kelompok akan diberikan 4 buah tabung berisikan agar uji snyder
yang selanjutnya 1 perwakilan anggota kelompok melelehkan agar uji dengan
penangas air.
∙ Didiamkan sampai suhu menjadi sekitar 45oC (kondisi dalam keadaam mencair)
∙ Masing-masing kelompok mengutus perwakilan anggota kelompok, orang yang
sama pada perlakuan 1 (pria dan wanita) sebagai sukarelawan dalam pengujian
karies gigi.
∙ 2 orang sukarelawan selanjutnya mengoleskan ental plaque disclosing gel pada
sikat gigi (sedikit saja). Kemudian disclosing solution dioels-oleskan pada seluruh
bagian gigi sukarelawan hingga semua rongga mulut merah. Setelahnya,
kumur-kumur hingga kemerahan menjadi berkurang dan sebagainya menghilang.
∙ Sukarelawan, selanjutnya mengoleskan pasta gigi pada sikat gigi masing-masing,
kemudian dilakukan penyikatan gigi hingga warna merah pada gigi hilang.
∙ Setelah gigi dianggap bersih dari noda kemerahan selanjutnya permen karet bebas
gula yang telah disediakan dikunyah oleh 2 orang sukarelawan (satu pria dan
wanita) selama 3 menit.
catatan
: Perlu untuk diperhatikan supaya saliva tidak ditelan.
∙ Selanjutnya,akumulasi saliva dipindahkan ke dalam gelas kimia steril (sebisa
mungkin aseptik & dilakukan di dalam laboratorium).
∙ Akumulasi sampel saliva dikocok agar saliva terhomogenisasi secara sempurna.
∙
0,2 mL saliva masukan ke dalam agar uji Snyder yang masih cair (suhu sekitar 45
oC) dalam tabung reaksi.
7/21/2019 Modul VI Proyek Fisiologi Mikroba
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-proyek-fisiologi-mikroba 4/5
catatan
: Jangan sampai ujung tips menyentuh pinggiran tabung reaksi.
∙ Konten dicampur dengan cara dijentik dengan jari, hingga terhomogenisasi
sempurna dan jangan sampai menyentuh kapas penutup tabung reaksi.
∙ Apabila campuran sudah terhomogenisasi secara sempurna tabung yang berisi agar
uji snyder beserta inokulum di dinginkan di dalam kotak es
∙ Dilakukan secara duplo baik untuk sukarelawan pria maupun wanita
∙ Tabung reaksi yang telah berisi kultur, diinkubasi pada inkubator 37oC selama 72
jam
∙ Kultur diamati setiap 24 jam selama 72 jam.
HASIL
III. HASIL PENGAMATAN
A. Parameter Penilaian
Aktivitas karies Waktu inkubasi
24 48 72
Tinggi + ... ...
Sedang - + ...
Rendah - - +
Tidak ada - - -
Sumber : Coursety of Difco Laboratories Inc. Detroit. Michigan
+ : Warna medium berubah; warna hijau menjadi tidak dominan
- : Tidak ada atau hanya sedikit terjadi perubahan warna; masih didominasi warna hijau
B. Tabel Pengamatan
Warna Medium Uji Snyder
Keterangan
Tabung
24 jam 48 jam 72 jam Kerentanan karies
ya) atau tidak)
Sukarelawan I
Tabung 1
Tabung 2
7/21/2019 Modul VI Proyek Fisiologi Mikroba
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-proyek-fisiologi-mikroba 5/5
Sukarelawan II
Tabung 1
Tabung 2
Catatan :
1. Bagi setiap kelompok praktikum diharapkan membawa wadah es.
2. Bagi setiap praktikan pada hari/tanggal : Kamis, 18 maret 2015,
diharapkan masing-masing praktikan hadir dalam keadaan sudah sarapan,
namun sehabis sarapan sudah sikat gigi terlebih dahulu.
CATATAN : Jangan sikat gigi dulu baru sarapan
3. Masing-masing kelompok harap membawa 2 buah sikat gigi (baru) yang
akan digunakan pada saat praktikum.
4. Semangat yah kalian (