MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

33
MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR 2018/2019

Transcript of MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

Page 1: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

MODUL PRAKTIKUM

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

KALIMANTAN TIMUR

2018/2019

Page 2: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

ii

VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN

MASYARAKAT

A. VISI

“Pada Tahun 2037, menjadi Program Studi Kesehatan Masyarakat yang

islami berbasis teknologi informasi yang unggul di bidang pemberdayaan

masyarakat dan berkonstribusi terhadap penyelesaian masalah sosial dan

lingkungan”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan masyarakat yang islami

berbasis teknologi informasi yang peka terhadap kesehatan di

masyarakat.

2. Mengembangkan riset dibidang kesehatan masyarakat untuk

berkonstribusi dalam penyelesaian masalah sosial dan lingkungan.

3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan masyarakat

dalam bentuk pengabdian dan pemberdayaan masyarakat untuk

menjadi solusi masalah sosial khususnya pengangguran, kemiskinan

dan lingkungan.

4. Mengembangkan kerjasama dibidang kesehatan masyarakat dengan

berbagai pihak yang saling menguntungkan baik di dalam ataupun luar

negeri.

C. TUJUAN

1. Menghasilkan lulusan tenaga kesehatan masyarakat yang berkarakter,

berwawasan dan berkemajuan yang berpijak pada nilai – nilai

keislaman dan mampu memanfaatkan teknologi informasi yang

berkontribusi terhadap pembangunan dan menjadi solusi masalah

sosial dan lingkungan.

2. Menghasilkan produk penelitian IPTEKS kesehatan masyarakat yang

berbasis teknologi informasi dan ramah lingkungan.

Page 3: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

iii

3. Melaksanakan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat untuk

menjadi solusi masalah sosial khususnya pengangguran, kemiskinan

dan lingkungan.

4. Menghasilkan kerjasama dalam bidang Catur Dharma Perguruan

Tinggi yang produktif dan saling menguntungkan baik dalam dan luar

negeri

D. SASARAN

1. Peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan

2. Pengembangan SDM dosen dan tenaga kependidikan

3. Pengembangan wahana pendidikan

4. Pengembangan program studi baru

5. Peningkatan penelitian dan publikasi ilmiah

6. Optimalisasi pengabdian masyarakat yang diprioritaskan pada upaya

mengatasi masalah sosial, pengangguran dan lingkungan

7. Peningkatan kerjasama nasional maupun internasional

Page 4: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan Modul Praktikum Surveilans

Epidemiologi.

Kami berharap dengan adanya modul praktikum ini dapat memberikan

manfaat kepada pembaca khusunya mahasiswa kesehtaan masyarakat. Kami

menyadari bahwa dalam pembuatan modul ini masih banyak terdapat kekurangan.

Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi

penyempurnaan modul berikutnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Samarinda, Agustus 2019

Penyusun

Page 5: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

VISI, MISI DAN TUJUAN................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iv

DAFTAR ISI .......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Tujuan ......................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 5

A. Pengumpulan Data ...................................................................... 5

B. Pengolahan dan Penyajian Data .................................................. 10

C. Analisis dan Interpretasi Data ..................................................... 15

D. Desiminasi Informasi .................................................................. 21

E. Feed Back .................................................................................... 22

BAB III PENUTUP ............................................................................... 25

A. Kesimpulan ................................................................................. 25

B. Saran ............................................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 27

FORMULIR PENILAIAN ................................................................... 28

Page 6: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara

sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah

kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit

atau masalah-masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan

penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan,

pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi kepada

penyelenggara program kesehatan.

Pada awalnya surveilans epidemiologi banyak dimanfaatkan pada

upaya pemberantasan penyakit menular, tetapi pada saat ini surveilans

mutlak diperlukan pada setiap upaya kesehatan masyarakat, baik upaya

pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, maupun terhadap upaya

kesehatan lainnya.

Pelaporan Penyakit Menular hanya salah satu bagian saja namun

yang paling penting dari suatu system surveilans kesehatan masyarakat.

Bertambahnya jumlah penduduk dan “overcrowding” mempercepat

terjadinya penularan penyakit dari orang ke orang. Faktor pertumbuhan

dan mobilitas penduduk ini juga memperngaruhi perubahan gambaran

Epidemiologis serta virulensi dari penyakit menular tertentu.

Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah baru yang

mempunyai ekologi lain membawa konsekuensi orang-orang yang pindah

tersebut mengalami kontak dengan agen penyakit tertentu yang dapat

menimbulkan masalah penyakit baru. Apapun jenis penyakitnya, apakah

dia penyakit yang sangat prevalens di suatu wilayah ataukah penyakit yang

baru muncul ataupun penyakit yang digunakan dalam bioteririsme, yang

paliang penting dalam upaya pencegahan dan pemberantasan adalah

mengenal dan mengidentifikasinnya sedini mungkin. Untuk mencapai

tujuan tersebut maka system surveilans yang tertata rapi sangat diperlukan.

Page 7: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

2

CDC Atlanta telah mengembangkan rencana strategis untuk mengatasi

masalah-masalah yang muncul termasuk mengembangkan jaringan

susrveilans sentinel, pengembangan pusat-pusat surveilans berbasis

masyarakat dan berbagai proyek yang melengkapi kegiatan surveilans.

Sebagai tambahan, Journal baru yang berjudul Emerging Infectious

Diseases telah diterbitkan. CDC dengan WHO telah pula melakukan

kerjasama tukar menukar informasi melalui media elektronika sejak tahun

1990 an. Bagaimanapun juga deteksi dini terhadap suatu kejadian penyakit

menular sangat tergantung kepada kejelian para petugas kesehatan yang

berada di ujung tombak untuk mengenali kejadian kesehatan yang tidak

biasa secara dini. Dokter atau tenaga kesehatan yang menemukan yang

aneh di lapangan punya kewajiban untuk melaporkan kepada otoritas

kesehatan yang lebih tinggi agar dapat dilakukan tindakan yang

semestinya.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Data yang

dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional

variabel yang bersangkutan. Metode pengumpulan data yang umum

digunakan dalam suatu penelitian adalah: kuesioner, observasi,

wawancara.

Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan

angka-angka yang disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar

atau data mentah menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknik

statistik tertentu. Data mentah adalah hasil pencatatan peristiwa atau

karakteristik elemen yang dilakukan pada tahap pengumpulan data.

Agar data mentah yang telah dikumpulkan tersebut berguna, maka

perlu diolah. Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses

untuk memperoleh data/angka ringkasan berdasarkan kelompok data

mentah. Data/angka ringkasan dapat berupa jumlah, proporsi, persentasi,

rata-rata dan sebagainya. Agar dapat memberikan gambaran yang

Page 8: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

3

bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang

sistematis.

Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data

hasil pengukuran dalam kerja penelitian. Penyajian data yang mana yang

sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan

penampilan data itu sendiri.

Surveilans kesehatan masyarakat merupakan instrumen penting

untuk mencegah outbreak penyakit dan mengembangkan respons segera

ketika penyakit mulai menyebar. Informasi dari surveilans juga penting

bagi kementerian kesehatan, kementerian keuangan, dan

donor/stakeholder, untuk memonitor sejauh mana populasi telah terlayani

dengan baik. Surveilans berbeda dengan pemantauan (monitoring) biasa.

Surveilans dilakukan secara terus menerus tanpa terputus (kontinu),

sedang pemantauan dilakukan intermiten atau episodik. Dengan

mengamati secara terus-menerus dan sistematis maka perubahan-

perubahan kecenderungan penyakit dan faktor yang mempengaruhinya

dapat diamati atau diantisipasi, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah

investigasi dan pengendalian penyakit dengan tepat. Seperti yang telah

dijelaskan di atas ada 5 komponen utama dari kegiatan Surveilans

Epidemiologi antara lain :

1. Pengumpulan/pencatatan kejadian (data) yang dapat dipercaya.

2. Pengolahan dan penyajian data.

3. Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan.

4. Desiminasi informasi atau penyebarluasan informasi.

5. Feed back atau umpan balik

.

Page 9: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

4

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengumpulan data dalam surveilans epidemiologi.

2. Untuk mengetahui pengolahan dan penyajian data dalam surveilans

epidemiologi.

3. Untuk mengetahui analisis dan interpretasi data dalam surveilans

epidemiologi.

4. Untuk mengetahui desiminasi informasi dalam surveilans

epidemiologi.

5. Untuk mengetahui feed back atau umpan balik dalam surveilans

epidemiologi.

Page 10: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengumpulan Data

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan awal dari rangkaian kegiatan untuk

memproses data selanjutnya. Data yang dikumpulkan memuat informasi

epidemiologis yang dilaksanakan secara teratur dan terus menerus dan

dikumpulkan tepat waktu. Pengumpulan data dapat bersifat pasif yang

bersumber dari rumah sakit, puskesmas dan lain-lain, maupun aktif yang

diperoleh dari kegiatan survey. Untuk mengumpulkan data diperlukan

sistem pencatatan dan pelaporan yang baik. Secara umum pencatatan di

puskesmas adalah hasil kegiatan kunjungan pasien dan kegiatan luar

gedung (Budioro, 2007).

Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pencatatan

insidensi terhadap orang-orang yang dianggap penderita campak

atau population at risk melalui kunjungan rumah (active surveillance)

atau pencatatan insidensi berdasarkan laporan sarana pelayanan

kesehatan yaitu dari laporan rutin poli umum setiap hari, laporan bulanan

puskesmas desa dan puskesmas pembantu, laporan petugas surveilans di

lapangan, laporan harian dari laboratorium dan laporan dari masyarakat

serta petugas kesehatan lain (pasive surveillance). Atau dengan kata

lain, data dikumpulkan dari unit kesehatan sendiri dan dari unit

kesehatan yang paling rendah, misalnya laporan dari pustu, posyandu,

barkesra, poskesdes. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik

wawancara dan atau pemeriksaan (Arias, 2010).

Hal yang penting dilakukan sebelum melakukan pengumpulan data

adalah menetapkan prioritas data mana yang diperlukan. Apa yang

menjadi prioritas masalah kesehatan dalam program tersebut. Prioritas

masalah ini bisa ditetapkan dengan menimbang frekuensi kejadian

(insidensi, prevalensi, mortalitas), tingkat keparahan (case-fatality rate,

Page 11: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

6

hospitalization rate, disability rate, years of potential rate, quality

adjusted life year lost), biaya yang dikeluarkan terkait dengan masalah

tersebut (baik langsung maupun tidak langsung), kemungkinan

pencegahan dan penularan penyakit tersebut serta perhatian publik

terhadap masalah kesehatan tersebut.

Sumber data yang dikumpulkan barlainan untuk tiap jenis

penyakit. Sumber data sistem surveilans terdiri dari 10 elemen yaitu:

a) Pencatatan kematian

b) Laporan penyakit, merupakan elemen yang terpenting dalam

surveilans. Data yang diperlukan : nama penderita, umur, jenis

kelamin, alamat, diagnosis dan tanggal mulai sakit.

c) Laporan kejadian luar biasa atau wabah.

d) Hasil pemeriksaan laboratorium.

e) Penyelidikan peristiwa penyakit menular.

f) Penyidikan kejadian luar biasa atau wabah.

g) Survey: memerlukan tenaga, biaya dan fasilitas.

h) Penyelidikan tentang distribusi vektor dan reservoir penyakit pada

hewan.

i) Data penggunaan obat-obatan, serum dan vaksin.

j) Data kependudukan dan lingkungan.

Selain itu, penting juga penetapan sistem surveilans yang dianut

dalam pengumpulan data ini, apakah berupa pelaporan atau pelacakan di

lapangan. Pengumpulan data terjadi di puskesmas dan dinas kesehatan

Kabupaten/Kota. Untuk pengumpulan data di puskesmas di peroleh dari

kegiatan pencatatan dan pelaporan bidan, dokter praktek, petugas

imunisasi, petugas P2PL. pengumpulan data di dinas kesehatan dilakukan

pada masing-masing subdin yang bersangkutan kemudian data

dilaporkan ke unit surveilans terpadu untuk di lakukan kegiatan analisis.

Page 12: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

7

a) Pengumpulan dan Substansi Data Di Tingkat Puskesmas

Pengumpulan data ditingkat puskesmas melibatkan bidan atau

bidan desa, masyarakat (posyandu lansia, balita) data dikumpulkan

ke bidan diwilayah kerjanya, dokter praktek, petugas imunisasi, dan

petugas program di P2PL puskesmas (penyakit kolera, tipus perut

klinis, disentri, diare, TBC paru BTA +, Tersangka TBC Paru, Kusta

PB, Kusta MB, Tetanus, Difteri, Batuk rejan, Sifilis, Gonorhoe,

Frambusia, DBD, Demam Dengue, Campak, Hepatitis Klinis,

Malaria Falsiparum, Malaria Vivax, Malaria Mix, Malaria klinis,

Filariasis, Diabetes Milites, Hipertensi, Influensa, Pneumonia).

b) Pengumpulan data dan substansi di tingkat Dinas Kesehatan

Kota/Kabupaten

Kegiatan pengumpulan data selama ini dilakukan pada masing-

masing program. Data yang dikumpulkan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota adalah data yang berasal dari Puskesmas, Poliklinik,

Rumah Bersalin, Rumah Sakit.

2. Alat Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data surveilans diperlukan alat bantu yang

harus disiapkan lebih dulu. Alat bantu pengumpulan data dapat berupa

daftar register penderita, kuesioner, formulir, tabel atau cheklist yang

memuat variabel yang berkaitan dengan penyakit yang diamati. Alat

bantu baku disediakan untuk pengumpulan data rutin. Pada KLB/ wabah

perlu dibuatkan alat bantu baru tentang faktor penyebab dan faktor

risiko penularan yang berkaitan dengan penyakit pada KLB/wabah

tersebut. Pengumpulan data membutuhkan serangkaian kegiatan

pengelolaan tersendiri oleh tim surveilans meliputi perencanaan

kegiatan, pengorganisasian, pembiayaan dan penjadwalan, pelaksanaan,

pengawasan dan evaluasi hasil pengumpulan data. Pengumpulan data

pada Surveilans Epidemilogi Terpadu pada unit surveilans Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota menyimpulkan data dari :

a) Laporan bulanan Puskesmas (form 4, STP.Plus)

Page 13: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

8

b) Laporan bulanan rumah sakit (form 5a dan 5b, STP.RS)

c) Laporan bulanan laboratorium (form 6a. STP.Lab 1 dan form

6b.STP.Lab 2)

d) Laporan mingguan PWS-KLB (form 3. PWS-KLB)

3. Waktu Pengumpulan Data

a) Rutin bulanan. Laporan yang berkaitan dengan perencanaan dan

evaluasi program dari sumber data yang dilakukan oleh Puskesmas y

aitu SP2TP(Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas)

b) Rutin harian dan mingguan. Laporan tersebut berkaitan dengan

Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dari kejadian Luar Biasa (KLB)

c) Insidensitil adalah laporan sewaktu-waktu seperti laporan W1 untuk

Kejadian Luar Biasa (KLB)

d) Laporan berdasarkan hasil survei.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam surveilans, data dikumpul melalui sistem pelaporan yang

ada. Berdasarkan keperluannya, pengumpulan data untuk surveilans

dibedakan menurut sumber data yaitu primer dan sekunder. Data primer

dikumpulkan secara langsung dari penderita di lokasi dan sarana kejadian

penyakit. Data sekunder dikumpulkan dari sumber data laporan rutin

yang ada atau sumber khusus tambahan lain sesuai variabel yang

diperlukan. Surveilans secara rutin sering menggunakan cara ini. Ada

data tersier yaitu data yang diambil dari hasil kajian, analisis data atau

makalah yang telah dipublikasikan. Besarnya sumber data sangat

tergantung pada populasi, yaitu data yang diambil dari semua penduduk

merupakan data yang diamati atau yang berisiko terkena penyakit

(reference population) di suatu wilayah dimana penyakit terjadi (desa,

kecamatan, kebupaten, provinsi atau negara).

Sistem surveilans rutin di kabupaten menggunakan cara ini melalui

laporan sarana kesehatan (Puskesmas) yang menjangkau seluruh wilayah

kabupaten. Dalam survei khusus, cara ini jarang dilakukan karena mahal

dan membutuhkan waktu lama. Untuk data sampel, yaitu data yang

Page 14: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

9

diambil dari sebagian penduduk atau sebagian puskesmas yang dianggap

mewakili seluruh penduduk atau wilayah dimana kejadian penyakit

berlangsung atau berisiko terkena penyakit. Dalam suevei khusus cara ini

sering dilakukan karena lebih cepat dan murah. Bila menggunakan

sampel, pemilihan sampel biasanya dilakukan mengikuti ketentuan

statistik. Pertama, perlu menentukan unit sampel yang akan dipilih yaitu

sampel perorangan atau kelompok (kluster ), sehingga langkah

selanjutnya dapat membuat daftar unit sampel secara berurutan, dan

menetapkan besar atau jumlah sampel. Besar sampel ditentukan oleh

populasi penduduk yang akan diwakili dan perkiraan besarnya prevalensi

dari penyakit yang dipantau.

Umumnya makin besar jumlah sampel, makin baik informasi yang

dihasilkan tentang penduduk yang diwakilinya. Bandingkan besar sampel

dari ketepatan hasil (lebar range prevalensi yang dihasilkan) pada tabel

tertentu. Kemudian unit sampel dipilih sesuai jumlah yang ditentukan,

yang bisa dilakukan secara acak (random), sistematik (pilihan berselang

seling) atau kombinasi caratersebut. Cara ini memberikan sampel yang

dapat mewakili semua populasi yang diamati. Kadang-kadang sampel

terpaksa dipilih sesuai kepentingan pengamatan (selektif purposive),

biasanya bila penyakit sangat jarang terjadi. Cara ini mewakili populasi

yang diamati. Sampel dapat berganti setiap waktu dan setiap pengamatan

atau dapat berupa sampel tetap untuk diikuti terus selama periode

pengamatan (sentinel, kohort). Data dapat dikumpulkan sesaat, yaitu data

tentang kejadian penyakit atau kematian yang dikumpul pada tempat dan

saat kejadian penyakit sedang berlangsung (cross sectional). Data

penyakit sesaat tersebut (prevalens) dapat dikumpul dalam suatu periode

waktu yang singkat (misalnya 1 hari, disebut point prevalence) atau

periode yang lebih panjang (minggu, bulan, tahun disebut period

prevalence). Data kejadian diwaktu lalu, yaitu data yang dikumpul

tentang kejadian penyakit atau kematian yang sudah terjadi pada waktu

lalu (restrospective).

Page 15: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

10

Untuk mencari faktor risiko penyebab penyakit atau kematian

sedangkan data kejadian di waktu mendatang, yaitu data yang dikumpul

tentang kejadian penyakit atau kematian yang sedang berlangsung dan

akan terjadi pada waktu mendatang yang periodenya telah ditetapkan

sebelumnya ( prospective). Tujuannya adalah memantau besarnya

pengaruh suatu faktor risiko atau intervensi program tertentu timbulnya

penyakit atau kematian. Sifat kejadian penyakit yang dipantau

berdasarkan data kasus lama, yaitu penderita yang sudah menderita sakit

(dan saat ini masih sakit,sudah sembuh atau sudah meninggal) sejak

sebelum pengumpulan data dilakukan.

Penemuan kasus lama dapat dipakai untuk menilai efektivitas

pengobatan, pelaksanaan pengobatan standar, resistensi, adanya pengaruh

faktor risiko lingkungan dan perilaku sehingga sakit berlangsung lama.

Sedangkan kasus baru, yaitu penderita yang baru menderita sakit pada

saat periode pengumpulan data dilakukan selanjutnya cara penemuan

kasus baru terutama bila terjadi dalam waktu singkat. Dipakai untuk

menilai adanya KLB atau wabah di suatu tempat, yang memerlukan

tindak lanjut.

B. Pengolahan dan Penyajian Data

1. Pengolahan Data

a) Definisi Pengolahan Data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data

ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau

rumus-rumus tertentu (Hasan, 2002). Pengolahan data merupakan

bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan

pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang

berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang

telah dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-

kelompok, diadakan kategorisasi.

Page 16: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

11

Beberapa tingkatan kegiatan perlu dilakukan, antara lain

memeriksa data mentah sekali lagi, membuatnya dalam bentuk tabel

yang berguna, baik secara manual ataupun dengan menggunakan

komputer. Setelah data disusun dalam kelompok-kelompok serta

hubungan-hubungan yang terjadi dianalisa, perlu pula dibuat

penafsiran-penafsiran terhadap hubungan antara fenomena yang

terjadi dan membandingkannya dengan fenomena-fenomena lain di

luar penelitian tersebut. Berdasarkan pengolahan data tersebut, perlu

dianalisis dan dilakukan penarikan kesimpulan hasil penelitian.

Pengolahan data secara sederhana diartikan sebagai proses

mengartikan data-data lapangan sesuai dengan tujuan, rancangan, dan

sifat penelitian. Misalnya dalam rancangan penelitian kuantitatif,

maka angka-angka yang diperoleh melalui alat pengumpul data

tersebut harus diolah secara kiantitatif baik melalui pengolahan

statistik inferensial maupun statistik deskriptif. Lain halnya dalam

rancangan penelitian kualitatif, maka pengolahan data menggunakan

teknik nonstatitistik, mengingat data-data lapangan diperoleh dalam

bentuk narasi atau kata-kata, bukan angka-angka. Mengingat data

lapangan disajikan dalam bentuk narasi kata-kata, maka pengolahan

datanya tidak bisa dikuantifikasikan. Perbedaan ini harus dipahami

oleh peneliti atau siapapun yang melakukan penelitian, sehingga

penyajian data dan analisis

kesimpulan penelitian relevan dengan sifat atau jenis data dan

prosedur pengolahan data yang akan digunakan. Adapun jenis

pengolahan data antara lain :

1) Data Kualitatif

Data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik

berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata.

Page 17: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

12

2) Data Kuantitatif

Data kuantitaif merupakan data yang dihasilkan dari

pengukuran,dapat berupa bilangan bulat atau desimal. Berbeda

dengan data kualitatif, data kuantitatif hasilnya dinyatakan

dalam kuantitas numerik terhadap ciri tertentu yang

disebut variabel, misalnya jumlah bakteri yang terdapat dalam

sampel air.

b) Proses Pengolahan Data

1) Proses Pengolahan Data

a) Verifikasi,

b) Pengorganisasian data,

c) Pencarian kembali,

d) Transformasi,

e) Penggabungan,

f) Pengurutan,

g) Perhitungan / kalkulasi

h) Ekstraksi data untuk membentuk informasi, dan

i) Pembentukan pengetahuan (Witarto, 2008)

2) Kegiatan Dalam Pengolahan Data

a) Editing

Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang

telah dikumpulkan, karena kemungkinan data yang masuk

(raw data) atau data terkumpul itu tidak logis dan meragukan.

Tujuan editing adalah untuk menghilangkan kesalahan-

kesalahan yang terdapat pada pencatatan di lapangan dan

bersifat koreksi. Pada kesempatan ini, kekurangan data atau

kesalahan data dapat dilengkapi atau diperbaiki baik dengan

pengumpulan data ulang atau pun dengan interpolasi

(penyisipan). Hal-hal yang perlu diedit pada data masuk

adalah sebagai berikut :

Page 18: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

13

1) Dipenuhi tidaknya instruksi sampling

2) Dapat dibaca atau tidaknya data yang masuk

3) Kelengkapan pengisian

4) Keserasian(consistency)

5) Apakah isi jawaban dapat dipahami

b) Coding

Coding adalah pemberian atau pembuatan kode-kode pada

tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode

adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau

huruf-huruff yang memberikan petunjuk, atau identitas pada

suatu informasi atau data yang akan dianalisis. Contoh kode

pendidikan, kode daerah (kabupaten, kecamatan, dan desa).

c) Tabulasi

Tabulasi adalah membuat tabel-tabel yang berisikan data

yang telah diberikan kode sesuai dengan analisis yang

dibutuhkan. Untuk melakukan tabulasi ini dibutuhkan

ketelitian dan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan

khususnya dalam tabulasi silang. Tabel ini dapat berbentuk :

1) Tabel Pemindahan

Tabel pemindahan disebut juga lembaran kode, yaitu tempat

memindahkan kode-kode dari kuesioner atau pencatatan

pengamatan.

2) Tabel Biasa

Tabel biasa adalah table yang disusun berdasarkan sifat

responden tertentu dan tujuan tertentu.

3) Tabel Analisis

Tabel analisis adalah tabel yang memuat suatu jenis

iinformasi yang telah dianalisi. Tabel ini hanya memmuat

satu jenis informasi. Contohnya, tabel satu arah atau tabel

tunggal, dan tabel silang (dalam Hasan, 2002).

Page 19: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

14

2. Penyajian Data

Data statistik tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi

perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti oleh

pengambilan keputusan. Penyajian data dalam dibuat dalam bentuk

grafik dan tabel dengan keuntungan bahwa data tersebut akan lebih cepat

ditagkap dan dimengerti dibandingkan dalam bentuk kata-kata.

Penyajian data diipengaruhi oleh skala variabel.

a) Teknik-Teknik Penyajian Data

Teknik penyajian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

membuat tabel atau daftar dan grafik atau diagram.

1) Tabel

Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun

menurut kategori-kategori (misalnya: jumlah pegawai menurut

pendidikan dan masa kerja) sehingga memudahkan dalam

pembuatan analisis data.

Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk

memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara

terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam

menganalisis data tersebut.

2) Grafik

Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana

dikemukakan di atas, data-data kuantitatif (numerik) yang

terkumpul juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik.

Penyajian data dalam bentuk grafik adalah menggambarkan data

secara visual dalam sebuah gambar. Sehingga penyajian data

dalam bentuk ini lebih mudah untuk dibaca dan lebih menarik.

Pembuatan grafik pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari

pembuatan tabel distribusi frekuensi karena pembuatan grafik

itu haruslah didasarkan pada tabel distribusi frekuensi. Oleh

karena itu pembuatan grafik selalu diawali dengan pembuatan

tabel distribusi frekuensi.

Page 20: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

15

b) Prosedur Penyajian Data

Penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik dapat

digambarkan dalam prosedur sebagai berikut :

Gambar 3.1 Prosedur Penyajian Data

C. Analisis dan Interpretasi Data

1. Analisis Data

a) Definisi Analisis Data

Analisis data adalah proses menyusun data secara sistematis

yang diperoleh dari observasi melalui pengorganisasian data ke

dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan hipotesa

sampai membuat kesimpulan yang dapat dimengerti oleh pengamat

sendiri dan orang lain.

Analisis data meliputi kegiatan mempelajari karakteristik,

hubungan, pola atau pengaruh yang sering terdapat pada suatu

fenomena atau gejala yang telah dan akan terjadi. Analisis data

merupakan suatu tahap mengorganisir data sesuai dengan pola,

kategori, dan unit-unit deskriptif tertentu. Analisis data diperlukan

untuk menjamin bahwa sumber data dan proses pengumpulan data

adalah kuat.

Page 21: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

16

1) Kegiatan analisis di puskesmas meliputi

Unit surveilans puskesmas melakukan analisis mingguan

terhadap penyakit potensial wabah di daerahnya dalam bentuk

tabel menurut desa/kelurahan dan grafik kecenderungan

mingguan, kemudian menginformasikan hasil analisis kepada

kepala puskesmas, sebagai pelaksanaan pemantauan wilayah

setempat (PWS) atau sisem kewaspadaan dini penyakit

potensial wabah di puskesmas. Jika ditemukan peningkatan

penyakit tertentu maka kepala puskesmas melakukan

penyelidikan epidemiologi dan menginformasikan ke dinas

kesehatan kabupaten/kota. Unit surveilans puskesmas

melakukan analisis tahunan perkembangan penyakit dan

menghubungkannya dengan fakor risiko, perubahan

lingkungan, serta perencanaan dan keberhasilan program.

2) Kegiatan analisis di rumah sakit

Unit surveilans rumah sakit melakukan analisis mingguan

terhadap penyakit potensial wabah di daerahnya dalam bentuk

tabel menurut desa/kelurahan atau puskesmas (kecamatan) dan

grafik kecenderungan mingguan, kemudian menginformasikan

hasil analisis kepada kepala rumah sakit, sebagai pelaksanaan

pemantauan wilayah setempat (PWS) atau sistem kewaspadaan

dini penyakit potensial wabah di rumah sakit. Jika ditemukan

peningkatan penyakit tertentu maka kepala rumah sakit

menginformasikan ke dinas kesehatan kabupaten/kota. 24 Unit

surveilans rumah sakit melakukan analisis tahunan

perkembangan penyakit dan menghubungkannya dengan fakor

risiko, perubahan lingkungan, serta perencanaan dan

keberhasilan program di rumah sakit.

Page 22: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

17

3) Kegiatan analisis di dinas kesehatan Kota/ kabupaten

Unit surveilans dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan

analisis mingguan terhadap penyakit potensial wabah di

daerahnya dalam bentuk tabel dan peta menurut puskesmas

(kecamatan) dan grafik kecenderungan mingguan, kemudian

menginformasikan hasil analisis kepada puskesmas, rumah

saki dan program terkait dilingkungan dinas kesehatan sebagai

pelaksanaan pemantauan wilayah setempat (PWS) atau sisem

kewaspadaan dini penyakit potensial wabah di dinas kesehatan

kabupaten/kota. Jika ditemukan peningkatan penyakit tertentu

maka kepala rumah sakit menginformasikan ke dinas

kesehatan provinsi. Unit surveilans kabupaten/kota melakukan

analisis tahunan perkembangan penyakit dan

menghubungkannya dengan fakor risiko, perubahan

lingkungan, serta perencanaan dan keberhasilan program di

dinas kesehatan kabupaten/kota.

4) Kegiatan analisis di dinas kesehatan provinsi

Unit surveilans dinas kesehatan provinsi melakukan analisis

bulanan terhadap penyakit potensial wabah di daerahnya dalam

bentuk tabel dan peta menurut kabupaten atau kota dan grafik

kecenderungan bulanan, kemudian menginformasikan hasil

analisis kepada lingkungan dinas kesehatan provinsi, dinas

kesehatan kabupaten/kota serta dinas kesehatan propinsi di

daerah perbatasanya sebagai 25 pelaksanaan pemantauan

wilayah setempat (PWS) atau sisem kewaspadaan dini

penyakit potensial wabah di dinas kesehatan provinsi. Unit

surveilans dinkes kesehatan provinsi melakukan analisis

tahunan perkembangan penyakit dan menghubungkannya

dengan fakor risiko, perubahan lingkungan, serta perencanaan

dan keberhasilan program di dinas kesehatan provinsi.

Page 23: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

18

b) Fungsi Analisis Data

Adapun beberapa fungsi dari analisis data sebagai berikut:

1) Untuk mengindentifikasi ada tidaknya masalah

2) Sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan,

perencanaan, pemantauan, pengawasan, penyusunan laporan,

penyusunan statistik, penyusunan program rutin dan

pembangunan, peningkatan program, dll.

c) Jenis-Jenis Analisis Data

Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami

tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan

data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu :

1) Data bermuatan kualitatif

2) Data bermuatan kuantitatif

d) Proses Analisis Data

Proses analisa data menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2011):

1) Sebelum observasi: Analisis dilakukan pada data hasil studi

pendahuluan yang akan digunakan untuk menentukan fokus

penelitian.

2) Setelah observasi: pada saat pengumpulan data berlangsung

dengan cara merangkum, memilih hal-hal pokok, fokus pada

hal-hal penting, mencari tema dan polanya yang disebut

sebagai reduksi data.

e) Teknik Analisis Data

Menurut Geoffrey E. Mills (2000), mengemukakan beberapa teknik

analisis data sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi tema-tema dari data yang dikumpulkan

secara induktif dari tema-tema yang besar menjadi tema yang

lebih kecil

2) Untuk setiap tema ataupun kelompok data dapat dibuat kode,

misalnya kode untuk perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,

maupun hasilnya

Page 24: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

19

3) Ajukan pertanyaan-pertanyaan kunci: dengan prinsip 5W1H

4) Buatlah bentuk penyajian dari temuan dalam bentuk table,

grafik dll.

5) Kemukakan apa yang belum atau tidak ditemukan dalam

penelitian, kemudian identifikasikan.

2. Interpretasi Data

a) Definisi Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang

menggabungkan hasil analisis dengan pernyataan, kriteria,

atau standar tertentu untuk menemukan makna dari data yang

dikumpulkan untuk menjawab permasalahan pembelajaran

yang sedang diperbaiki.

Interpretasi data adalah upaya peneliti memaknai data yang

dapat ditempuh dengan cara meninjau kembali gejala-gejala

berdasarkan sudut pandangnya, perbandingan dengan

penelitian yang pernah dilakukan (misanya oleh peneliti lain).

Interpretasi adalah proses memberi arti dan signifikansi

terhadap analisis yang dilakukan, menjelaskan pola-pola

deskriptif, mencari hubungan dan keterkaitan antar deskripsi-

deskripsi data yang ada (Barnsley & Ellis, 1992)

Kajian interpretasi ini melibatkan beberapa hal yang

penting dalam sebuah penelitian yaitu berupa diskusi,

kesimpulan, dan implikasi seperti: kilas balik temuan utama

dan bagaimana pertanyaan penelitian terjawab, refleksi peneliti

terhadap makna data, pandangan peneliti yang dikontraskan

dengan kajian literatur (teoretik), batasan penelitian, dan saran

untuk penelitian selanjutnya. Dalam interpretasi dibahas

bagaimana cara menemukan makna atau implikasi dari data

yang diperoleh. Hasil interpretasi data digunakan untuk

mengevaluasi proses dan hasil perbaikan pembelajaran yang

dilakukan.

Page 25: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

20

b) Fungsi Interpretasi Data

Fungsi interpretasi data adalah untuk mengevaluasi atau

merefleksi proses dan hasil perbaikan pembelajaran yang

dilakukan.

c) Penafsiran Data

Penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses

analisis data penelitian karena kualitas analisis dari suatu

peneliti sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang

diturunkan oleh peneliti terhadap data. Penafsiran adalah

penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari

materi yang dipaparkan. Penafsiran berkehendak untuk

membangun suatu konsep yang bersifat menjelaskan.

d) Teknik Interpretasi Data

Ada berbagai teknik dalam melakukan interpretasi data, antara

lain dengan:

1) Menghubungkan data dengan pengalaman peneliti,

2) Mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian pustaka

atau teori terkait,

3) Memperluas analisis dengan mengajukan pertayaan

mengenai penelitian dan implikasi hasil penelitian,

dan/atau

4) Meminta nasihat teman sejawat jika mengalami kesulitan.

e) Cara Membuat Interpretasi Data

Surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan,

analisis, dan interpretasi data secara sistematik dan terus

menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang

membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan . Data yang

telah disusun dan dikompilasi, selanjutnya dianalisis dan

dilakukan interpretasi untuk memberikan arti dan memberikan

kejelasan tentang situasi yang ada dalam masyarakat.

Page 26: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

21

Analisis data diperlukan untuk menjamin bahwa sumber

data dan proses pengumpulan data adalah adekuat. Untuk

menganalisis data surveilans kita harus memperhatikan

beberapa hal berikut:

1) Apa keistimewaan atau kekhasan data yang didapat?

2) Memulai dari data yang paling sederhana ke data yang

paling kompleks

3) Menyadari bila ketidaktepatan dalam data menghalangi

analisis-analisis yang lebih canggih. Jika ada data yang

bias maka data tersebut tidak perlu digunakan.

4) Sifat data surveilans

5) Perubahan dari waktu ke waktu

6) Beberapa sumber-sumber informasi

7) Masalah kualitas dan kelengkapan

8) Butuh pengetahuan yang mendalam tentang sistem

evaluasi.

D. Desiminasi Informasi

1. Definisi Desiminasi informasi

Menurut Depkes RI (2003), diseminasi adalah suatu kegiatan yang

ditujukan kepada kelompok target atau individu agar mereka

memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya

memanfaatkan informasi tersebut. Diseminasi data Surveilans adalah

penyebarluasan informasi, yang baik harus dapat memberikan informasi

yang mudah dimengerti dan dimanfaatkan dalam menentukan arah

kebijakan kegiatan, upaya pengendalian serta evaluasi program.

Tujuan dari proses ini adalah memungkinkan pengambil kebijakan

untuk melihat dan mengerti implikasi dari informasi yang didapatkan

sehingga keputusan yang diambil tepat untuk dijalankan dipopulasi

tersebut. Lebih lanjut, para penentu kebijakan juga dapat mengevaluasi

efektifitas, keuntungan dan kerugian dari intervensi kesehatan

masyarakat tersebut. Berkenaan dengan itu, hendaknya suatu data

Page 27: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

22

disajikan dalam bentuk yang memudahkan orang untuk mengerti hal-hal

yang ingin disampaikan, baik dalam bentuk tabel, grafik maupun

pemetaan.

2. Proses Desiminasi Informasi

a) Diseminasi di puskesmas

Kegiatan diseminasi di puskesmas di tujukan kepada lintas

program di kecamatan dan pada masyarakat melalui pertemuan-

pertemuan tingkat desa.

b) Diseminasi di Dinas kesehatan kabupaten/kota

Diseminasi di dinas kesehatan kabupaten dapat dilakukan melalui

penerbitan bulletin epidemiologi secara berkala. Diseminasi melalui

bulletin dapat dilakukan setiap bulan. Penyebarluasan informasi

dilakukan kepada pemegang kebijakan baik di dinas kesehatan atau

pemerintah daerah dalam bentuk laporan kegiatan atau laporan

program.

c) Diseminasi di dinas kesehatan provinsi

Diseminasi di dinkes provinsi dilakukan melalui pertemuan lintas

program yang melibatkan petugas dinas kabupaten/kota, dan melalui

buletin. Penyebarluasan informasi melalui buletin epidemiologi

dapat dilakukan secara berkala. Idealnya penyebar luasan informasi

dilakukan setiap bulan, hal ini terkait dengan sistem pelaporan dari

dinas kesehatan dilakukan setiap bulan.

E. Feed Back

1. Surveilans Epidemiologi

Surveilans menurut WHO adalah proses pengumpulan, pengolahan,

analisis dan interprestasi data secara sistematik dan terus menerus serta

penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk diambil

tindakan. Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu definisi surveilans

epidemiologi yang lebih mengedepankan analisis atau kajian epidemiologi

serta pemanfaatan informasi epidemiologi, tanpa melupakan pentingnya

kegiatan pengumpulan dan pengolahan data.

Page 28: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

23

Sehingga dalam sistem ini yang dimaksud dengan surveilans

epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus

terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang

mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau

masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan

penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan

data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada

penyelenggara program kesehatan (Masrochah, 2006).

Sistem surveilans epidemiologi merupakan tatanan prosedur

penyelenggaraan surveilans epidemiologi yang terintegrasi antara unit-unit

penyelenggara surveilans dengan laboratorium, sumber-sumber data, pusat

penelitian, pusat kajian dan penyelenggara program kesehatan, meliputi

hubungan surveilans epidemiologi antar wilayah kabupaten/kota, propinsi

dan Pusat (Azwar, 2003).

2. Definisi Feed Back

Data yang telah dilakukan analisis kemudian hasil analisis disebarkan

kemasyarakat dan dilakukan umpan balik kepada wilayah kerja di level

bawahnya. Kegiatan umpan balik dapat dilakukan dari dinas kesehatan

pusat ke dinas kesehatan propinsi, dari dinas kesehatan provinsi ke dinas

kesehatan Kabupaten/Kota, dari dinas kesehaan kabupaten/kota ke

puskesmas dan dari puskesmas ke wilayah kerja puskesmas tersebut.

Umpan balik atau pengiriman informasi kembali kepada sumber-

sumber data (pelapor) mengenai arti data yang telah diberikan dan

kegunaannya setelah diolah, merupakan suatu tindakan yang penting,

selain tindakan follow up.

Kegiatan umpan balik dapat berupa pertemuan berkala, pelatihan atau

yang lainya Unit surveilans puskesmas mengirim umpan balik laporan ke

puskesmas pembantu diwilayahnya. Kegiatan umpan balik diharapkan

dapat memperbaiki data yang dikumpulkan dan menjadi informasi pada

level bawahnya.

Page 29: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

24

Unit surveilans rumah sakit bekerja sama dengan rekaman medik,

petugas rawat inap dan rawat jalan melakukan validasi data. Dinas

kesehatan kabupaten/kota memberikan umpan balik bulanan ke

puskesmas, rumah sakit serta laboratorium diwilayah kerjanya. Dinas

kesehatan provinsi memberikan umpan balik bulanan ke dinas kesehatan

kabupaten/kota. Unit surveilans laboratorium melakukan umpan balik

terhadap instansi terkait untuk melakukan validasi data.

3. Kunci Keberhasilan Feed Back

Kunci keberhasilan surveilans adalah memberikan umpan balik

kepada sumber-sumber data surveilans agar mudah memberikan kesadaran

kepada sumber data tentang pentingnya proses pengumpulan data. Bentuk

umpan balik yang biasanya adalah ringkasan informasi atau korektif

laporan yang diberikan (Depkes RI, 2003:17).

Page 30: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

25

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Data yang

dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional

variabel yang bersangkutan. Metode pengumpulan data yang umum

digunakan dalam suatu penelitian adalah kuesioner, observasi, dan

wawancara.

2. Pengolahan dan Penyajian Data

Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan

angka-angka yang disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data

kasar atau data mentah menunjukkan bahwa data itu belum diolah

dengan teknik statistik tertentu, maka dilakukan pengolahan data dan

kemudian data yang telah diolah disajikan dengan beberapa teknik

yaitu berupa tabel ataupun grafik.

3. Analisis dan Interpretasi Data

Analisis data adalah proses menyusun data secara sistematis yang

diperoleh dari observasi melalui pengorganisasian data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan hipotesa sampai

membuat kesimpulan yang dapat dimengerti oleh pengamat sendiri dan

orang lain.

Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan

hasil analisis dengan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk

menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab

permasalahan pembelajaran yang sedang diperbaiki.

Page 31: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

26

4. Desiminasi Informasi

Desiminasi data Surveilans adalah penyebar luasan informasi, yang

baik harus dapat memberikan informasi yang mudah dimengerti dan

dimanfaatkan dalam menentukan arah kebijakan kegiatan, upaya

pengendalian serta evaluasi program.

5. Feed Back

Umpan balik atau pengiriman informasi kembali kepada sumber-

sumber data (pelapor) mengenai arti data yang telah diberikan dan

kegunaannya setelah diolah, merupakan suatu tindakan yang penting,

selain tindakan follow up.

B. Saran

Sebaiknya didalam pelaksanaan praktikum ini waktu yang

digunakan dengan baik agar praktikum berjalan sesuai dengan yang

diinginkan. Dan juga praktikan harus teliti pada dalam saat pelaksanaan

praktikum, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Page 32: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

27

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2003. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiarto,Eko,Dewi Anggraeni.2003. Pengantar Epidemiolog. Jakarta:EGC.

Budioro. 2007. Pengantar Pendidikan Kesehatan Masyarakat.Semarang: Balai

Penerbit Universitas Diponegoro.

Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 84-105.

Depkes RI. 2003, Surveilans Epidemiologi Penyakit, Jakarta.

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Ghalia Indonesia, Bogor.

Nur Nasry Noor, Bahan kuliah Epidemiologi Dasar. FKM. Unhas.

Masrochah, S. 2006. Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi Sebagai

Pendukung Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Di

Dinas Kesehatan Kota Semarang. PhD Thesis. Program Pasca Sarjana

Universitas Diponegoro.

Ridwan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat Surveilans Epidermiologi Sebuah

Pengantar. FKM-UNHAS. Hal. 50-59.

Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Atfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Afabeta.

Weraman, Pius. 2010. Dasar Surveillans Kesehatan Masyarakat. Jakarta :

Gramata Publishing.

Page 33: MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI · 2020. 11. 12. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

28

Formulir Penilaian Praktik Mandiri Surveilance Epidemiologi

No.

Aspek yang Dinilai

Bobot

Nilai

YA

TIDAK

1. Praktik Pengumpulan Data 20

2. Praktik Pengolahan dan Penyajian Data 20

3. Praktik Analisis dan Interpretasi Data 20

4. Praktik Desiminasi Informasi 20

5. Praktik Feed Back 20

Jumlah 100