237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

download 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

of 164

Transcript of 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    1/164

     

    SI STEM I NFORMASI SURVEI LANS EPI DEMI OLOGISEBAGAI PENDUKUNG KEWASPADAAN DI NI

    KEJ ADI AN LUAR BI ASA (KLB) PENYAKI TDI DI NAS KESEHATAN KOTA SEMARANG

    TESIS

    Untuk Memenuhi persyaratanmencapai derajat sarjana S2

    Program Studi

    Magister Ilmu Kesehatan MasyarakatKonsentrasiSistem Informasi Manajemen Kesehatan

    Oleh :

    Siti MasrochahNIM E4A0027

    PROGRAM PASCA SARJANAUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2006

    SI STEM I NFORMASI SURVEI LANS EPI DEMI OLOGISEBAGAI PENDUKUNG KEWASPADAAN DI NIKEJ ADI AN LUAR BI ASA (KLB) PENYAKI TDI DI NAS KESEHATAN KOTA SEMARANG

    Untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Program Pasca Sarjana

    Program MagisterIlmu Kesehatan Masyarakat

    MenyetujuiPembimbing I

    Dra. Atik Mawarni, Mkes

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    2/164

    NIP. 131 918 670

    Pembimbing II

    Aris Puji Widodo S.Si.MTNIP. 132 232 281

    Mengetahui,

    a.n Ketua Program StudiIlmu Keseshatan MasyarakatSekretaris Bidang Akademik,

    Dra. Atik Mawarni, MkesNIP. 132 232 281

    PENGESAHAN TESIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan tesis dengan judul :

    SISTEM INFORMASI SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEBAGAI PENDUKUNGKEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)DI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG

    Dipersiapkan oleh :

    Siti MasrochahNIM : E4A00027

    Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal :Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

    Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping

    Dra Atik Mawarni,M.Kes Aris Puji Widodo, S.Si.MTNIP. 132 232 281 NIP. 132 232 281

    Penguji, Penguji

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    3/164

     

    Drs. Suhartono, M.Komp Ani Handayani, SKM.MKesNIP. 131 285 523 NIP.140 321 194

    Semarang,Universitas DiponegoroProgram Studi Ilmu Kesehatan MasyarakatKetua Program,

    Dr. Sudiro, MPH.Dr.PHNIP. 131 252 965

    iiDAFTAR RIWAYAT HIDUP

    NAMA : SITI MASROCHAHTEMPAT, TGL LAHIR : KUDUS, 16 JULI 1970ALAMAT : RUMPUN DIPONEGORO, JL ELANGSARI SELATAN BLOK Q/31

    MANGUNHARJO, TEMBALANG SEMARANGAGAMA : ISLAMSUAMI : PRAMUJIARTOANAK : 1. ALLAFTA NUZULLA ZAHRA

    2. CHOIRUZZIA ABDILLA AUDIVATSANIRIWAYAT PENDIDIKAN :1. SD TANWIRUL QULUB KUDUS LULUS TAHUN 19832. SMP NEGERI 1 KUDUS LULUS TAHUN 19863. SMA NEGERI 1 KUDUS LULUS TAHUN 19894. D-III ATRO SEMARANG LULUS TAHUN 19925. S-1 FISIKA MEDIK UNIVERSITAS DIPONEGORO LULUS TAHUN 20006. PROGRAM MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN SIMKESMASUK TAHUN 2004, LULUS 2006

    RIWAYAT PEKERJAAN :1. RS ROEMANI PKU MUHAMADIYAH SEMARANG TAHUN 1993-19992. AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG1993-20013. POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIKDAN RADIOTERAPI SEMARANG 2001 S/D SEKARANG

    iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Karya Ilmiah ini kupersembahkan khusus buat :

    · Ibunda tercinta., terima kasih atas doa dan restunya.· Suami dan anak-anakku tersayang, terima kasih atas dukungan, semangat ,bantuan dan doa yang selalu mengiringi

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    4/164

    · Almamater tercinta Program Pasca Sarjana IKM Universitas DiponegoroSemarang

    MOTTO

    ºSESUNGGUHNYA DI BALIK KESULITAN, PASTILAH TERDAPATKEMUDAHANº

    (Al-Quranul Karim)

    ºBARANGSIAPA BERIMAN KEPADA ALLAH DAN SELALUMENGADAKAN PERBAIKAN, MAKA TAK ADA KEKHAWATIRANBAGINYA DAN TIDAK PULA MEREKA AKAN BERSEDIH HATIº(Al An'am ^:48)

    ºBARANGSIAPA YANG DISIBUKKAN OLEH AKHERATNYA, MAKADUNIANYA AKAN IKUT, TETAPI BARANGSIAPA DISIBUKKAN OLEHDUNIANYA, MAKA AKHIRATNYA AKAN LUPUTº(Al-Hadist)

    ºILMU ADALAH JALAN MENUJU IMANº(Hadits Qudsi)

    ºKATAKANLAH YANG HAQ, MESKIPUN PAHIT AKIBATNYAº(Hadist Muslim)KATA PENGANTAR

    Puji Syukur ke hadirat Allah Swt karena dengan Rahmat dan kasih sayang Nya , Penulistelah dapat menyelesiakan tesis dengan Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi di DinasKesehatan Kota Semarang.Tesis ini disusun dengan judul ªSISTEM INFORMASI SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

     SEBAGAI PENDUKUNG KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DINASKESEHATAN KOTA SEMARANGº. Tesis ini disusun sbagai persyaratan untuk mencapai derajatSarjana S-2 di Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat denganKonsentrasi SistemInformasi Manajemen Kesehatan pada Universitas Diponegoro Semarang.Delam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra Atik Maw

    arni ,M.Kes dan Bapak Aris Puji Widodo, S.Si.MT sebagai pembimbing tesis ini. Penulis menyadari

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    5/164

    bahwa tesis ini tersusun berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu ucapan terima kasih jugadisampaikan kepada :1. Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang2. Ketua Program Studi MIKM Universutas Diponegoro Semarang3. Bapak Drs Suhartono M.KOm dan ibu Anik Handayani, SKM.MKes selaku penguji4. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang beserta staf

    5. Kepala Subdin Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)6. Seluruh Kepala Seksi pada SubdinP2P di DKK Semarang beserta staf yang telahmemberikan kesempatan penelitian kepada penulis.7. Programmer perangkat lunak yang telah membantu dalam penelitian tesis ini8. Rekan-rekan angkatan 2004 peminatan SIMKES Program Pasca Sarjana UNDIP yangtelah memberikan dukungan.

    iv9. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu tersusunnya

    tesis ini.Penulis berharap, semoga Allah memberikan balasan atas segala bantuan yang telahdiberikan hingga tersusunnya tesis ini. Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk sempurnanya tesis ini.Akhirnya semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

    Penulis,

    Siti Masrochah

    v

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    6/164

     DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Pedoman ObservasiLampiran 2 Pedoman wawancara

    Lampiran 3 Struktur Organisasi DKK semarangLampiran 4 Daftar Tilik Penialian Kualitas Informasi sebelum dansesudah informasi Surveilans epidemiologi yangdikembangkanLampiran 5 Rekapitulasi data responden sebelum dan sesudahsisteminformasi Surveilans epidemiologi dikembangkanLampiran 6 Hasil Uji statisticLampiran 7 Form-Form INPUTLampiran 8 Form-form Output Sistem InformasiLampiran 9 Berita Acara Perbaikan TesisLampiran 10 Laporan W2 Puskesmas yang sekarang berjalan

    xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Keterangan HalamanGambar 2.1 Sistem Informasi Manajemen 38Gambar 2.2 Hubungan data dan Tujuan Organisasi 39Gambar 2.3 Modul Sistem 40Gambar 2.4 Notasi komponen DFD 53Gambar 2.5 Entitas 54Gambar 2.6 Entitas dan atribut 54Gambar 2.7 Hubungan 1 ke 1 55Gambar 2.8 Kerangka teori 56Gambar 3.1 Kerangka Konsep 57Gambar 4.1 Alur data dan informasi Surveilans Epidemiologi UntukKewaspadaaan Dini KLB di DKK Semarang88Gambar 4.2 Pendekatan Input-Proses-Output Sistem 91Gambar 4.2b Aliran Data Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi 111

    Gambar 4.3 Diagram konteks Sistem Informasi SurveilansEpidemiologi sebagai pendukung Kewaspdaan DiniKLByang sekarang berjalan

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    7/164

    112Gambar 4.4 Prosedur Sistem Surveilans Epidemiologi yangsekarang berjalan di DKK Semarang127Gambar 4.5 Diagram Konteks system informasi SurvilensEpidemiologi yang akan dikembangkan141

    Gambar 4.6 DAD Level 0 Sistem Informasi SurveilansEpidemiologi147Gambar 4.7 DAD Level 1 untuk Proses Penangkapan Data

    151Gambar 4.8 DAD Level 1 proses 2 Pengolahan Data

    154Gambar 4.9 DAD level 1 Proses 3 Penyajian Data 156Gambar 4.10 Rancangan Output Mingguan Sistem InformasiSurveilans Epidemiologi

    159Gambar 4.11 Relasi antara Penyakit dengan Puskesmas/RumahSakit163Gambar 4.12 Relasi antara kelurahan dan kecamatan 163Gambar 4.13 Relasi antara Penderita dan Penyakit 164Gambar 4.14 Relasi antara Penderita Surveilans dan Pekerjaanxi164Gambar Keterangan HalamanGambar 4.15 Relasi antara PenderitaSurveilans dan Kelurahan 164Gambar 4.16 ERD Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi secaralengkap

    165Gambar 4.17 Rancangan Dialog antar Muka spash screen SistemInformasi Surveilans171Gambar 4.18 Rancangan Dialog antar Muka INPUT Data SistemInformasi Surveilans

    172Gambar 4.19 Rancangan Dialog antar Muka Registrasi SistemInformasi Surveilans173Gambar 4.20 Rancangan Dialog antar Muka Registrasi Kelurahan 174Gambar 4.21 Rancangan Dialog antar Muka Registrasi Puskesmas 175Gambar 4.22 Rancangan Dialog antar Muka Registrasi Pekerjaan 176Gambar 4.23 Rancangan Dialog antar Muka Data Penyaki 177Gambar 4.24 Rancangan Dialog antar Muka Analisis Surveilans 178Gambar 4.25 Rancangan Dialog antar Muka Kinerja 178Gambar 4.26 Tampilan Menu Judul splash screen Sistem 185Gambar 4.27 Tampilan Menu login pengguna 185Gambar 4.28 Tampilan Menu pada Sistem Informasi Surveilans 186Gambar 4.29 Tampilan menu Registrasi 167Gambar 4.30 Tampilan Data Surveilans 188Gambar 4.31 Tampilan Menu Analisis Laporan 189Gambar 4.32 Tampilan AnalisisHistogram 190Gambar 4.33 Hasil Analisis KLB berdasrakan Histogram 191

    Gambar 4.34 Tampilan output Analisis menurut peta 192Gambar 4.35 Tampilan output hasil Analisis peta 194Gambar 4.36 Tampilan Menu Laporan 195

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    8/164

    Gambar 4.37 Tampilan output Laporan distribusi penyakit menurutusia196Gambar 4.38 Tampilan output Laporan distribusi penyakit menurutPekerjaan196Gambar 4.39 Tampilan output Laporan distribusi penyakit menurut

    jenis kelamin198Gambar 4.40 Tampilan output Laporan distribusi penyakit menurutJenis Kelamin198Gambar 4.41 Tampilan Menu Grafik Statistik 199Gambar 4.42 Tampilan Menu Grafik Statistik Penderita Penyakitmenurut Usia200Gambar 4.43 Tampilan Menu Grafik Statistik distribusi Penyakitmenurut Jenis Penyakit201

    Gambar 4.44 Tampilan output Grafik Statistik Penderita menurutpekerjaan201Gambar 4.45 Tampilan output peta Penderita Penyakit menurutKelurahan202Gambar 4.46 Tampilan output Penderita penyakit berdasarkan jeniskelamin202Gambar 4.47 Tampilan output Cetak Laporan 203Gambar 4.48 Tampilan Output analisis KLB pada histogram 204Gambar 4.49 Tampilan output analisis KLB pada peta 205

    xiiDAFTAR TABEL

    Tabel Nama Tabel HalamanTabel 2.1 Penyakit dan variable indicator penyakit Potensial KLB 36Tabel 3.1 Subyek Penelitian 59Tabel 3.2 Pengolahan data kualitas informasi 67Tabel 4.1 Ketenagaan Fungsional di DKK Semarang 2005 76Tabel 4.2 Ketenagaan Fungsional di Puskesmas dan PuskesmasPembantu di Semarang76Tabel 4.3 Ketenagaan di DKK Semarang berdasarkan tingkatpendidikan77Tabel 4.4 Ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan diPuskesmas dan Puskesmas Pembantu di DKK Semarang77Tabel 4.5 Sarana Kesehatan di wilayah DKK Semarang tahun 2005 78Tabel 4.6 Sarana Rumah Sakit di wilayah DKK SemarangTahun 200579Tabel 4.7 Sarana Pendukung Sistem Informasi Kesehatan diDKK Semarang

    79Tabel 4.8 Sistem Informasi, sumber data dan informasi 87Tabel 4.9 Kebutuhan Informasi berdasarkan Tingkat Manajemen

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    9/164

    dalam pengambilan Keputusan pada SistemKewaspadaan Dini KLB di DKK Semarang93Tabel 4.10 Daftar Output Sistem Informasi Surveilans Epidemiologidi DKK Semarang97Tabel 4.11 Sarana Pendukung Sistem Informasi Surveilans

    Epidemiologi di Subdin P2P DKK Semarang100Tabel 4.12 Kelayakan Perancangan Sistem 107Tabel 4,13 Analisis Masalah Sistem Informasi SurveilansEpidemiologi guna mendukung system KewaspadaanDini KLB yang sekarang berjalan di DKK Semarang110Tabel 4.14 Gambaran masalah pada Sistem Informasi SurveilansEpidemiologi110Tabel 4.15 Daftar output Sistem Informasi Surveilans Epidemiologiuntuk SKD KLB

    116Tabel 4.16 Kelengkapan data dan informasi yang saat ini berjalan 117Tabel 4.17 Masalah dan penyebabnya pada Sistem InformasiSurveilans Epidemiologi yang saat ini berjalan menurutResponden123Tabel 4.18 Rancangan Input Sistem Informasi Surveilen 157Tabel 4.19 Rancangan Output Sistem Informasi SurveilansEpidemiologi158Tabel 4.20 Himpunan Entitas Sistem Informasi SurveilansEpidemiologi162

    Tabel 4.21 Himpunan Primery Key Sistem Informasi SurvelensEpidemiologi162Tabel 4.22 Daftar File DataBase Sistem Informasi SurveilansEpidemiologi167Tabel 4.23 Kamus Data Surveilans 169Tabel 4.24 Kamus Data biodata Kelurahan 169Tabel 4.25 Kamus Data Biodata Kecamatan 169Tabel 4.26 Kamus Data Biodata Puskesmas 169

    Tabel

    vii

    Nama Tabel

    HalamanTabel 4.27 Kamus Data Biodata Rumah Sakit 169Tabel 4.28 Kamus data Biodata Penyakit 170

    Tabel 4.29 Hasil Penilaian Kualitas Informasi pada Sistem InformasiSurveilans Epidemiologi Menurut Responden208

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    10/164

    Tabel 4.30 Hasil analisis dengan uji Wilcoxon 209

    vii

    PEMBERITAHUAN SIAP UJIAN TESIS

    Mahasiswa Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro yang saya

    bimbing dalam pembuatan Tesis :

    Nama : Siti Masrochah

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    11/164

    NIM : E4A0027Konsentrasi : Sistem Informasi Manajemen KesehatanJudul Tesis : Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi Sebagai PendukungKewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (KLB) di Dinas KesehatanKota Semarang

    Laporan hasil Penelitiannya telah selesai dan siap untuk ujian Tesis.

    Pembimbing II Pembimbing I

    Aris Puji Widodo, S.Si. MT Dra Atik Mawarni, M.KesNIP. 132 232 281 NIP. 131 918 670

    Tembusan Yth :1. Mahasiswa Yang bersangkutan2. Arsip

    BERITA ACARA PERBAIKAN SEMINAR HASIL

    NAMA : SITI MASROCHAH

    NIM : E4AOO27

    JUDUL TESIS : SISTEM INFORMASI SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEBAGAIPENDUKUNG KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB DIDINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG

    NO NAMAPEMBIMBINGMASUKAN TANDATANGAN1 Dra Atik Mawarni,M.Kes1. Input data pada softwarediperbanyak, supaya dapatmemberikan gambaran yanglebih jelas tentang fungsi SKD2. Judul-judul laporan padatampilan software diperhatikansupaya tidak salah3. Dalam presentasi tunjukksn

    perbedaan sistem lama danbaru4. Waktu presentasi diperhatikan,

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    12/164

    manfaatkan untuk menjalankanfungsi program yangdikembangkan

    2 Aris Puji Widodo,S.Si.MKes

    1. Konsistensi DAD antara alirandata yang masuk dan yangkeluar2. Normalisasi tabel disesuaikankarena tabel yang disusunsudah normal, cukup dijelaskanalasan normalisasi yang adapada tabel yang dirancang

    ABSTRAK

    SITI MASROCHAH

    Pengembangan Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi sebagai Pendukung KewaspadaanDini Kejadian Luar Biasa (KLB) di Dinas Kesehatan Kota Semarang226 halaman + 29 tabel + 49 gambar

    Pada kurun waktu 5 tahun terakhir ini, penyakit di Indonesia didominasi oleh penyakitendemis yang mudah menular dan dapat mengakibatkan peningkatan jumlah penderita dankematian akibat penyakit menular. Untuk dapat melakukan kegiatan pencegahan dan

    pemberantasan penyakit diperlukan kegiatan yang merupakan sikap tanggapdarurat terhadapkjadian Luar Biasa penyakit (KLB) yaitu melalui kegiatan Kewaspadaan Dini KLB. Salah satusumber data pada kegiatan Kewaspadaan dini KLB adalah Surveilans epidemiologi. KegiatanSurveilans epidedmiologi meliputi kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan intreprestasidata epidemiologi yang bersumber dari laporan W2 Ruman Sakit dan Puskesmas. KegiatanSurveilans Epidemiologi memerlukan data dan informasi epidemiologi yang lengkap, akurat, tepatwaktu dan aksesibilitas untuk dapat menghasilkan informasi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit.Informasi tersebut akan digunakan untuk kegiatan kewaspadaan dini (SKD)KLB dan menjadidasar penentuan kegiatan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). PermasalahansystemSurveilans epidemiologi di Dinas Kesehatan Kota Semarang yang sekarangini berjalan adalahdata dan informasi yang dihasilkan dari laporan W2 tidak lengkap, tidak akurat,tidak tepat waktudan belum tersedia basis data, mengakibatkan kesulitan memperoleh kembali data dan informasiSurveilans epidemiologi.

    Tujuan Penelitian adalah menghasilkan Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi untukKejadian Luar Biasa Penyakit yang dapat memberikan kemudahan serta informasi yan

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    13/164

    g lengkapuntuk mendukung kewaspadaan dini Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit.Jenis penelitian adalah Penelitian Kualitatif dengan rancangan peneliti

    an eksperimenkuasi . Subyek penelitian adalah para pengelola program pada Sud dinas  Pencegahan danpemberantasan Penyakit di Dinas Kesehatan Kota Semarang. Pengumpulan dat

    a dilakukandengan observasi dan wawancara.Pengembangan Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi dilakukan dengan

    pendekatanFAST (Framework for The Application of Sistem Technique) diperoleh hasil sebagai berikut :keadaan sebleum dikembangkan system informasi Surveilans pencatatan dilakukan dengan semimanual dengan program excel, belum menggunakan software khusus, Informasi yang disajikanbelum dapat menunjukkan distribusi penyakit menurut kelurahan, menurut pekerjaan

    penderita,belum dapat menunjukkan criteria kerja KLB secara rinci, beumdapat menunjukkaninsiden penyakit dengan peta(mapping)., Setelah dilakukan pengembanganSistem Informasiepidemiologi informasi yang dihasilkan lebih lengkap yaitu meliputi ukuran epidemiologiberdasarkan orang, tempat dan waktu, demikian juga kriteria kerja kejadian luar biasa dapatditampilkan secara rinci serta gambaran peta kejadian Luar Biasa yang dapat dihasilkan. Laporanyang dihasilkan dalam bentuk peta, grafik, histogram sehingga mendukungkegiatanKewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa.

    Hasil Evaluasi kualitas informasi Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi menghasilkannilai p=0,028 berarti ada perbedaan anatara kualitas sebleum dan sesudah dikembangkansistem.

    Dalam rangka pemanfataan system informasi Surveilans epidemiologi yang optimal perludukungan sumber daya manusia yang bertanggung jawab mengelola bsis data  dan komitmensemua pihak pengelola Surveilans Epidemiologi. Keterbatasan system yang ada adalah mappingbelum dapat menggambarkan peta kecamatan dan Puskesmas.

    Kata Kunci : Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa, Surveilans EpidemiologiKepustakaan :28, 1988 -2005

    xiv

    Master Degree Study Program of Society Health ScienceHealth Management Information SystemPostgraduate Program of Diponegoro University

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    14/164

    Semarang2006ABSTRACTSITI MASROCHAH

    The Development of Epidemiology Surveillance Information System as an early awareness

    support of Extraordinary Occurrence (KLB) in Health Department of Semarang city. To able to conducting preventing action and disease eradication neededan activityrepresenting fast action to extraordinary occurrence (KLB) that is through the activity of KLBawareness. One of data source on KLB early awareness is surveillanceepidemiology. Surveillanceepidemiology includes epidemiology data gathering, processing, analyzingand interpreting from theW2 Report of Hospital and Clinic. Surveillance Epidemiology activity need data and complete,

    accurate an updated epidemiology information dan accessibility to result  an information of KLBdisease. This information will be used to KLB early awareness and become a base to determiningLocal Regional Determination (PWS). The problem of epidemiology surveillance system in HealthDepartment in Semarang city that is the information from W2 report is not complete, not accurate, notupdated and there is no database, resulting difficulty in re-gatheringthe data and information ofepidemiology surveillance.The aim of this research is conducting a Epidemiology Surveillance Information System for

    KLB disease that can give amenity and complete information to supportearly awareness of KLBdisease.The research type is quantitative research with the quasi experiment research model. Thesubject of research is program manager in Sub-Department of Disease Prevention and Eradication inHealth Department of Semarang City. Data gathered by observation and interview.The Development of Surveillance Epidemiology Information System conducted  with FAST(Framework for The Application of System Technique) system obtained the  result as follow thesituation before surveillance information system developed, record-keeping conducted by semi-manualusing excel program, not yet using special software, information presented not yet shows the diseasedistribution according to sub-district, according to patient occupation,not yet shown the KLB workcriteria, not yet shown the mapping disease incident. After the development of information systemconducted, the epidemiology informasi resulted more complete including epidemiology according toperson, place and time also KLB criteria can be presented in detail and mappingof KLB also can bepresented. Report resulted in form of map, graph, and histogram that

    able to support the activity ofKLB awareness.The information evaluation result of Epidemiology Surveillance Information Syste

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    15/164

    m resulting avalue of p=0.028 that means there are a difference between quality before and after the developedsystem.In order to enhancing the optimal Epidemiology Surveillance InformationSystem needsresponsibility human resource support to manage the database and commit

    ment from all ofSurveillance Epidemiology manager party. The limitation that exists is mapping not yet shows the mapof district and clinic.

    Keyword : Early awareness of KLB, Epidemiology SurveillanceBibliography : 28, 1998 ± 2005DAFTAR ISI

    URUTANi. Judul

    ii. Pengesahaniii. Pernyataaniv. Daftar Riwayat Hidupv. Kata Pengantarvi. Daftar IsiHalaman JudulHalaman PengesahanHalaman PernyataanBiodata PenelitiDaftar IsiDaftar tabelDaftar GambaranDaftar Lampitan

    Abstrak

    Haliiiiiiivviviiviiiixxxixiiixivxvxvixvii

    BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang...................................................................................B. Rumusan Masalah ............................................................................

    C. Tujuan Penelitian ..............................................................................D. Manfaat Penelitian .........................................................

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    16/164

    ...................E. Ruang lingkup Penelitian ..................................................................F. Keaslian Penelitian ...........................................................................

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. struktur Organisasi DKK Semarang .....................................................B. Tugas Pokok dan Fungsi Sub Dinas Pencegahan dan pemberantasan Penyakit...............................................................................................C. Surveilans Epidemiologi Kesehatan ....................................................D. Ukuran Epidemiologi ...........................................................................E. Kejadian Luar Biasa (KLB) ..................................................................F. Sistem Informasi Manajemen .................................................

    ............G. Pengembangan Sistem Infromasi Manajemen ...................................H. Sistem Manajemen Basis Data ..........................................................I. Kerangka Teori ..................................................................................

    BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Kerangka Konsep................................................................................B. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................C. Obyek dan Subyek Penelitian ................................................

    ............D. Variabel dan Definisi Operasional ......................................................E. Sumber Data ......................................................................................F. Alat dan Cara Penelitian ....................................................................G. Analisis Data ......................................................................................H. Tahap Penelitian ...............................................................................

    viBAB IV HASIL PENELITIANA. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................................B. Gambaran Respoden Penelitian ..........................................................

    189111112

    13

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    17/164

     131724303744

    4957

    5859606065666669

    7490C. Pengembangan sistem Informasi ........................................................1. Studi Pendahuluan .........................................................................2. Analisis Masalah ............................................................................3. Analisis Kebutuhan ........................................................................

    4. Analisis Keputusan .........................................................................5. Merancang Sistem .........................................................................6. Membangun Sistem .......................................................................7. Menerapkan Sistem ........................................................................8. Uji Coba Sistem ..............................................................................D. Mengevaluasi siistem.............................................................................E. Manfaat Sistem Informasi Surveilans epidemiologi sebagai pendukungkewaspadaan dini KLB............................................................................F. Keterbatasan sistem informasi Surveilans epidemiologi sebagai pendukungkewaspadaan dini KLB .......................................................

    BAB V PEMBAHASANA. Gambaran Umum Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi Sebagaipendukung Kewaspadaan Dini KLBB. Permasalahan Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi di DKK SemarangC. Pengembangan Aplikasi Program Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi 

    untuk Kewaspadaan Dini KLBD. Analisis Perancangan Sistem Informasi Surveilans di DKK SemarangE. Analisis Pembangunan Sistem Informasi Surveilans guna Mendukung

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    18/164

    Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa di DKKSemarang..............................................................F. Analisis Implementasi Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi GunaMendukung Kejadian Luar Biasa di DKKSemarang...............................................................................................G. Analisis Kelangsungan Pengembangan Sistem Informasi Surveilans

    Epidemiologi Guna Kewaspadaan Dini KLB ..........................................

    BAB VIA. Kesimpulan ...................................................................................................B. Saran...............................................................................................................

    Daftar Pustaka

    Lampiran

    vii9191108125129137182184211208215

     216 

    217 219 221 223238 

    239 

    242 

    244246 

    BAB I

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    19/164

    PENDAHULUAN

    1. LATAR BELAKANGPembangunan nasional dapat terlaksana sesuai dengan cita-cita bangsa jika

    diselenggarakan oleh manusia yang cerdas dan sehat. Pembangunan kesehatan merupakanbagian integral dari pembangunan nasional yang pada hakekatnya merupakan  upayapenyelenggaraan kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidupsehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, sebagaisalah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Keberhasilanpembangunankesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yangsehat, terampil

    dan ahli, serta memiliki perencanaan kesehatan dan pembiayaan terpadu dengan justifikasikuat dan logis yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid.1)Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda. Penyakitinfeksi dan menular masih memerlukan perhatian besar, sementara itu terjadi peningkatanpenyakit tidak menular seperti penyakit karena perilaku tidak sehat dan penyakit degeneratif.Kemajuan transportasi dan komunikasi, membuat penyakit dapat berpindah dari satu daerahatau negara ke negara lain dalam waktu relatif singkat serta tidak me

    ngenal batas wilayahadministrasi. Selanjutnya berbagai penyakit baru ditemukan, serta kecenderunganmeningkatnya kembali beberapa penyakit yang selama ini sudah berhasil dikendalikan.1) Menurut Myrnawati (2000), dalam kurun waktu lima tahun mendatang, masalahpenyakit di Indonesia akan didominasi oleh penyakit endemis seperti DBD, kusta, rabies,diare yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) yangmengakibatkan banyak kematian, meningkatnya kembali penyakit endemis sepeti TB Paru,malaria, pneumonia dan timbulnya penyakit baru baik yang menular maupun tidak menular. Dikota Semarang sendiri, DBD merupakan penyakit endemis sejak tahun 1969,  bahkan tahun2004 terjadi KLB DBD sebanyak 46 kasus.2) Salah satu upaya mengurangi kerugian akibat yang ditimbulkan oleh letusan KejadianLuar Biasa (KLB) penyakit adalah melakukan pengamatan penyakit cara intensif yan

    g dikenaldengan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) terhadap penyakit yang

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    20/164

    potensial terjadi KLB. Kegiatan SKD diarahkan pada pengendalian mata rantai atau faktor-faktor yang memungkinkan timbulnya penyakit, berikut cara intervensinyasehingga dapatmengurangi kerugian. Dalam manajemen, SKD-KLB akan dilanjutkan dengan kegiatanPemantauan Wilayah Setempat (PWS) untuk memantau program pencegahan dan

    pemberantasan penyakit yang dilaksanakan. Program Surveilans epidemiologidapatmemanfaatkan kegiatan PWS ini untuk memantau SKD-KLB2). Kantor Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang merupakan salah satu unsurpelaksana Pemerintah Daerah (Pemda) Semarang yang bertanggung jawab terhadappembangunan bidang kesehatan dalam meningkatkan derajat manusia. Ditinjau  dari letakgeografis propinsi Jawa Tengah, kota Semarang merupakan kota pantai. Sebagai pelaksana

    pembangunan bidang kesehatan, DKK Semarang mempunyai visi ª Mewujudkan masyarakatpantai metropolitan yang sehat didukung dengan profesionalisme dan kinerja yang tinggiº.Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, DKK mempunyai misi memberikan perlindungan,pelayanan kesehatan paripurna yang terbaik kepada seluruh lapisan masyarakat agartercapai derajat kesehatan yang optimal di wilayah kota Semarang dengan melibatkan peranaktif masyarakat melalui upaya kesehatan dengan cara efektif dan efisien.Di Kota Semarang penyakit yang merupakan endemis antara lain sejak tahun 1969Demam Berdarah Dongoe (DBD) ,sedangkan kondisi terakhir pada tahun 2004

      terjadi KLBsebanyak 46 kasus, bahkan selama 2005 sampai dengan 2006 DBD tetap menjadi endemistertinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan penyakit melalui Sistem KewaspadaanDini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) Dalam melaksanakan pemantauan penyakit ini di DKK Kota SemarangdilakukanSub Dinas (Subdin) Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) dengantugas pokokmelaksanakan penyelenggaraan program pencegahan dan pemberantasan penyakit. Subdinini membawahi Seksi Pengamatan Penyakit, Seksi Pencegahan Penyakit, SeksiPemberantasan penyakit Bersumber Binatang (P2B2), dan Pemberantasan PenyakitMenular(P2ML) . Pada kenyataannya dalam melaksanakan kegiatan manajerialsehari-harikegiatan pemantauan penyakit ini dilakukan oleh Seksi Pengamatan Penyakit danberkoordinasi dengan seksi-seksi lain yang terkait.Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menulardan Penyehatan Lingkungan Pemukian No : 451-I/PD.03.04I.F/1991 maka untu

    kkewaspadaan Keadaan Luar Biasa (KLB) perlu adanya penyelidikan epidemiologi. Kebutuhan

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    21/164

    informasi tentang penyelidikan penyakit ini diperoleh melalui kegiatanSurveilansepidemiologi yang digunakan untuk Sistem Kewaspadaan Keadaan Luar Biasa(KLB).Kegiatan tersebut secara teknis oleh Seksi Pengamatan Penyakit.Informasi hasil Surveilans ini harus dapat menunjukkan sebaran penyakitmenurut

    orang yang terkena penyakit, tempat penyebaran penyakit serta waktu (periodisasi) kejadianpenyakit, serta menunjukkan peringatan (warning) terjadinya KLB suatu penyakit sesuaidengan indikator kriteria kerja KLB yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan tentangPedoman Penanggulangan Penyakit dan Kejadian Luar Biasa. Informasi hasil Surveilansdiperlukan oleh Seksi Pengamatan Penyakit untuk menentukan penyelidikanWilayah(kelurahan) yang terjadi KLB penyakit tertentu, serta untuk membuat laporan kepada Kepala

    Dinas Kesehatan, Kepala Sub Dinas P2P maupun Ka Sub Dinas Perencanaan, Perijinan danInformasi (PPI).Sistem informasi Surveilans epidemiologi penyakit di DKK Semarang dilakukandengan Input dari laporan W2 Rumah Sakit dan Puskesmas. Data yang masuk berupa jenispenyakit dan jumlah penderita , diterima oleh Kepala Seksi PengamatanPenyakit. Laporantersebut secara rutin diterima pada hari Rabu untuk W2 Puskesmas dan  Kamis untuk W2Rumah Sakit, selanjutnya akan dilakukan rekapitulasi oleh Seksi Pengamatan Penyakit. Data

    yang masuk dibutuhkan oleh Seksi lainnya dan akan dilaporkan secara rutin kepada KepalaSub Dinas P2P maupun Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang.

    Pada saat ini, pimpinan khususnya Kepala Seksi Pengamatan Penyakit membutuhkan sistem informasi Surveilans epidemiologi untuk melakukan kewaspadaan  diniKejadian, Luar Biasa (KLB) serta menentukan melakukan tindakan Pemantauan wilayahsetempat (PWS) dan tindakan pencegahan, penanggulangan dan pemberantasanpenyakit.Oleh karena itu informasi hasil Surveilans epidemiologi harus dapat menunjukkan ukuran-ukuran epidemiologi berdasarkan orang, tempat, waktu maupun penilaian kegawatanpenyakityang meliputi insiden penyakit, angka kematian, prevalensi, proporsi maupun kriteria KerjaKejadian Luar Biasa (KLB). Informasi yang lengkap tersebut akan mendukung pimpinanmelaksanakan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) sebagai salah satu kegiatanPencegahan dan Pemerantasan Penyakit.Informasi tentang penyakit tersebutharusdilaporkan kepada Kepala Sub Dinas P2P secara lengkap dan tepat. Olehkarena itu

    dibutuhkan informasi yang mencakup data sebaran penyakit menurut waktu(mingguan,bulanan dan tahunan), tempat (177 kelurahan dan 16 kecamatan),  serta orang

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    22/164

    (usia, jenis kelamin dan pekerjaan).Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan terdapat beberapa

    permasalahan sistem informasi sebagai berikut :1. Informasi untuk kewaspadaan dini KLB yang diperoleh dari Puskesmas dan Rumah Sakit(W2) hanya mencantumkan cakupan kasus, nama penderita, jenis kelamin, dan alamat

    saja, sehingga belum memuat data pekerjaan penderita. Ketidaklengkapan inimenyebabkan pimpinan tidak dapat menentukan kebijakan pencegahan penyakit berdasarkan faktor resiko orang yang terjangkit penyakit.2. Informasi yang dihasilkan dalam Surveilans penyakit yang sekarang ini berjalan belumlengkap (complete), karena belum dapat menunjukkan sebaran penyakit menurut tempat(177 kelurahan dan 16 kecamatan), Informasi penyebaran penyakit menurut tempat akanbermanfaat bagi pimpinan menentukan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)

    ,Penyelidikan penyakit, sehingga tepat sasaran, tidak terjadi pemborosanbaik dari aspekdana, waktu, tempat maupun tenaga pada pelaksanaan kegiatan penanggulangan danpemberantasan penyakit .3. Penghitungan kriteria kerja kejadian Luar Biasa (KLB) diolah secaramanual, sehinggahasil perhitungan kurang akurat. Proses pengolahan data memakan waktu cukup lama (2-4) hari untuk dapat memperoleh yang dibutuhkan oleh pimpinan untuk memutuskankejadian Luar biasa (KLB) penyakit. Lamanya informasi yang diperoleh pi

    mpinanmengakibatkan data dan informasi yang disajikan tidak up to date,akibatnya programpencegahan dan pemberantasan penyakit terlambat, sehingga beresiko bertambahnyakematian akibat penyakit tersebut.4. Belum adanya manajemen basis data tentang Surveilans epidemiologisehinggainformasi tentang hasil Surveilans epidemiologi tidak mudah ditemukan kembali dandiakses saat diperlukan. Sedangkan data tentang penyakit di wilayah DKK  Semarangcukup banyak (kurang lebih 30 penyakit), serta jumlah kelurahan sebanyak 177 kelurahan.Hal ini akan menyulitkan pengelolaan data bila tidak disusun dengan basis data  maupunpengkodeannya.

    2. RUMUSAN MASALAHPada Dinas Kesehatan Kota Semarang manajer yang terkait dalam peng

    gunaandata dan informasi Surveilans epiemiologi sebagai pendukung kewaspadaandini KLBadalah Seksi Pengamatan Penyakit,seksi lainnya pada Subdin P2P, serta Kepala Sub

    Dinas P2PData laporan W2 Rumah sakit dan Puskesmas akan digunakan Kepala Se

    ksi

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    23/164

    Pengamatan Penyakit untuk sistem kewaspadaan dini KLB dengan melihat distribusipenyaki menurut tempat (kelurahan dan kecamatan), orang (usia, jenis kelamin, pekerjaan), waktu (mingguan, bulanan, tahunan) untuk melakukan penyelidikan epidemiologi danpemantauan wilayah setempat. Informasi yang dihasilkan akan digunakan ol

    eh SaksiPengamatan Penyakit untuk Sistem Kewaspadaan Dini KLB sebagai penentuanPemantauan Wilayah Setempat (PWS) maupun pemberantasan penyakit.

    Laporan yang diperoleh belum mencantumkan sebaran penyakit menurutpekerjaan penderita, sehingga informasi yang dihasilkan tidak lengkap. Pengolahan datayang dilakukan belum dapat menunjukkan sebaran penyakit menurut tempatdankarakteristik penderita, sehingga informasi yang dihasilkan tidak lengkap  (tidak complete),Perhitungan kriteria kerja dilakukan secara manual sehingga informasi yang dihasilkan tidak

    akurat dan tepat waktu. Sedangkan pengelolaan data tentang penyakit diSeksiPengamatan Penyakit belum dilakukan dengan manajemen basis data sehingga  tidakmudah mendapatkan kembali (tidak aksesibilitas). Sehingga rumusan masalah penelitian iniadalah :º Apakah pengembangan sistem informasi Surveilans epidemiologi dapatmendukung kewaspadaan dini kejadian luar biasa (KLB) penyakit di DKK Semarang dengankualitas informasi yang lengkap(complete), akurat, tepat waktu dan aksesibilitas?º

    3. TUJUAN PENULISANa. Tujuan UmumMengembangkan system informasi Surveilans epidemiologi untuk mendukungKewaspadaan Kejadiaan Luar Biasa Penyakit di DKK Kota Semarangb. Tujuan Khusus1) Mengidentifikasi sistem informasi Surveilans epidemiologi yang sekarangberjalan di DKK Semarang2) Mengetahui kebijakan sistem pemantauan penyakit untuk mendukungkewaspadaan KLB yang dilakukan di DKK Kota3) Mengidentifikasi Masalah Sistem informasi pemantauan penyakit untukmendukung kewaspadaan KLB yang sekarang berjalan di DKK Semarang4) Merancang basis data system informasi Surveilans epidemiologi di DkK Semarang5) Mengembangkan system informasi Surveilans epidemiologi di DKK Semarang6) Mengimplementasikan Basis Data dalam bahasa pemrograman untukmengembangkan sistem informasi Surveilans epidemiologi di DKK Semarang7) Mengevaluasi system informasi yang dirancang sesuai dengan kualitas informasi yang diharapkan.

    4. MANFAAT PENILITIAN

    a. Manfaat Institusi Pendidikan

    Mengembangkan penelitian di bidang informasi khususnya dalam pengembangan system informasi manajemen kesehatan yang dapat memberikan masukan ilmia

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    24/164

    htentang system informasi kesehatan.b. Manfaat bagi penelitiMenambah wawasan bagi penulis khususnya untuk bidang pengembangan informasikesehatan khususnya yang mendukung kewaspadaan KLBc. Manfaat Dinas Kesehatan

    Membantu Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang dalam pengelolaan dataSurveilans epidemiologi serta menghasilkan informasi untuk kewaspadaan KLB yangmendukung pimpinan untuk memutuskan kebijakan maupun strategi penanggulangandan pemberantasan penyakit di DKK Semarang.

    5. RUANG LINGKUP PENELITIANa. Lingkup MateriRuang Lingkup penelitian ini hanya meneliti tentang system informasi yang berkaitandengan manajemen kesehatan dalam menghasilkan informasi berkaitan denganpemantauan penyakit yang dilakukan oleh Seksi Pengamatan Penyakit

    b. Lingkup MetodePenelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan penerapan tahap-tahap dalam System Development Life Cycle(SDLC) yang meliputi tahap 1sampaidengan 8, sedangkan tahap ke 9 evaluasi system tidak dilakukan karenaketerbatasan waktu dan tenaga dari peneliti.

    6. KEASLIAN PENELITIAN1. Studi Pengembangan Sistem Surveilans terpadu penyakit tidak menular(Jurnal) olehRamah Surbakti.

    Penelitian ini dilakukan pada 9 RS di DKI Jakarta untuk mendapatkan data dasarpenyakit tidak menular tertentu melalui sistem informasi rutin penyakit menularberbasisrumah sakit dan diperolehnya informasi tentang faktor pendukung dan penghambatdalam rangka integrasi Surveilans penyakit tidak menular tertentu dengan  sistemSurveilans penyakit menular berbasis rumah sakit.Sedangkan penelitian yang akan dikembangkan adalah pengembangan sisteminformasi Surveilans untuk mendukung kewaspadaan dini Kejadian Luar Biasa (KLB). 2. Penelitian tentang sistem informasi Surveilans,yaitu Pengembangan Sistem InformasiSurveilans Epidemiologi untuk mendukung pemantauan penyakit di Puskesmas (StudidiPuskesmas Aji Barang II Kabupaten Banyumas) oleh Anton Ari Wibowo (2002). Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi keadaan luar biasa guna pemantauan penyakit menular.Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan SDLC. Hasil penelitianadalah rancangan sistem informasi untuk KLB Penyakit Menular.Pada penelitian ini Surveilans epidemiologi dilakukan pada semua penyakit yang sering

    terjadi di wilayah DKK Semarang sebanyak 11 penyakit yaitu DBD, Typoid,Hepatitis,AFP, Campak, Kholera, Chikungunya, Leptospirosis, Keracunan makanan da

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    25/164

    nminuman, HIV/AIDS dan diare.3. Penelitian tentang Sistem Informasi Surveilans, yaitu Pengembagan Sistem InformasiSurveilans Kusta Berbasis Web guna mendukung pengendalian ProgramPemberantasan Penyakit Kusta di Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowati  (2005),

    Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan pendekatan FAST. Hasilpenelitian ini adalah setelah dilakukan pengembangan sistem informasi Surveilansepidemiologi kusta berbasis web pengiriman data dan laporan dapat dilakukan dengancepat, laporan dapat langsung diakses dan informasi berupa indikator program disajikansecara lengkap serta terdapat grafik pencapaian program.Penelitian ini hanya menyangkut penyakit kusta saja dengan muliti user,  sednagkanpenelitian yang akan dikembangkan adalah menyangkut pemantauan semua pen

    yakitterbesar di wilayah Semarang untuk melakukan kewaspadaan KLB, dengan single user.

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA

    STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG(6) 

    Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang merupakan bagian dari PemerintahKota Semarang yang melaksanakan tugas otonomi daerah bidang Kesehatan,berdasarkan PERDA No.2 tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja(SOT) Dinas Kesehatan Kota Semarang memiliki Visi yaitu mewujudkan masyarakatkota pantai Metropolitan yang sehat didukung dengan profesionalisme dankinerjayang tinggi. Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan denganpemerataan pelayanan kesehatan dan penyediaan sarana kesehatan yang bermutudan terjangkau. Sebagai pusat infomasi tentang kesehatan yang dibutuhkan  olehpihak-pihak terkait, maka sesuai dengan Misi Dinas Kesehatan Kota Semarang, yaituMemberi perlindungan, memberi pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.Untuk dapat melaksanakan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota tersebut, mempunyaitugas pokok dan fungsi pokok sebagai berikut :1. Tugas Dinas Kesehatan Kota Semarang, yaitu membantu walikota dalammelaksanakankewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan.2. Fungsi Dinas Kesehatan Kota Semarang yaitu :a. Perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan dan pengendalian di bidang 

    kesehatan,b. Pembinaan umum di bidang kesehatan, meliputi adanya pendekatan peningkatan

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    26/164

    (promotif), preventif, kuratif, rehabilitatif dan berdasarkan kebijaksanaan yangditetapkan Gubernur Jawa Tengah,c. Pembinaan pengendalian teknis di bidang upaya pelayanan kesehatan dasar danupaya kesehatan rujukan berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkanoleh

    Menteri Kesehatan.3. Struktur organisasi di DKK Semarang terdiri dari Kepala Dinas dan  WakilKepala Dinas yang membawahi beberapa bagian dan sub dinas yaitu :a Sub Bagian Tata Usahab Sub Dinas Perencanaan Perijinan dan Evalauasic Sub Dinas Pelayanan Kesehatand Sub Dinas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakite Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Lingkunganf Sub Dinas Kesehatan Keluargag Kelompok Jabatan Fungsionalh UPTD

    Dari masing sub dinas ini akan membawahi beberapa seksi sesuai dengan tugas pokok danfungsinya.

    TUGAS POKOK DAN FUNGSI SUB DINAS PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASANPENYAKIT(6) Sub Dinas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) di Dinas Kesehatan KotaSemarang merupakan bagian dari Unit kerja di Dinas Kesehatan Kotayang mempunyaitugas menyiapkan rencana penyelenggaraan kegiatan pencegahan, pemberantasa

    n,pengamatan penyakit, imunisasi, penyakit menular langsung, penyakit yangbersumber /ditularkan melalui binatang termasuk penyelidikan kemungkinan terjadinya wabah.Tugas dan Pokok ini sesuai dengan Keputusan Walikota Semarang No. 061.1/172 tahun2001 tentang penjabaran tugas dan fungsi DKK Semarang, maka struktur organisasi dantupoksi subdin P2P adalah sebagai berikut :6) 1. KedudukanSub Dinas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) adalah subdin yang beradadi bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kapala Dinas KesehatanKotaSemarang.2. Fungsi Subdin P2Pa Perencanaan kegiatan pencegahan, pemberantasan, pengamatan penyakit,imunisasi, penyakit menular yang bersumber / ditularkan melalui binatang  termasukpenyelidikan kemungkinan terjadinya wabah.b Pembuatan Petunjuk Teknis operasional tentang cara-cara program pencegahan danpemberantasan penyakit.

    c Pelaksanaan kegiatan pencegahan, pemberantasan, pengamatan penyakit,d Pemantauan, penilaian pembinaan dan pengendalian program pencegahan dan

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    27/164

    pemberantasan penyakit.e Penyusunan laporan program pencegahan dan pemberantasan penyakitf Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidangtugasnya.3. KewenanganSubdin P2P mempunyai kewenangan :

    a. Pelaksanaan Surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah /Kejadian  Luar Biasa(KLB) .b. Pencegahan Penyakitc. Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatangd. Pencegahan Penyakit Menular Langsung.

    4. Visi dan Misi P2Pa. VisiTerciptanya Kota dengan angka kesakitan dan kematian yang minimal bebas  KLB yangditunjang oleh pelayanan kesehatan yang optimal.

    b. Misi1) Mencegah berjangkitnya penyakit2) Menurunkan angka kematian dan kesakitan3) Menanggulangi KLB5. Kebijakan dan Strategi(6) a. Peningkatan Mutu Pencegahan dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan. Titik  berat padapelayanan kesehatan dasar sebagai upaya terpadu yang diselenggarakan melaluiPuskesmas serta pelayanan rujukan.b. Mengingat penyebab utama rendahnya derajat kesehatan ialah penykit m

    enular prioritasutama diberikan pada upaya penanggulangan penyakit menular. Perhatian khususdiberikan pada penyakit degeneratif yang cenderung meningkat.c. Pencegahan dan pemberantasan penyakit secara terpadu dilaksanakan melalui upayakesehatan masyarakat, upaya kesehatan rujukan serta upaya lain termasukupaya darimasyarakat dan swasta yang dipersiapkan kemampuannya secara mantap dalam pelaksanaan kegiatan tersebut komponen komunikasi informasi dan edukasimerupakanbagian integrasi yang tak terpisahkan.d. Peranan dan tanggung jawab masyarakat termasuk swasta dalam upaya pencegahandan pemberantasan penyakit perlu ditingkatkan yang meliputi berbagai kegiatan sebagaiberikut :1) Pelaksanaan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit secara sederhanatermasuk kebiasaan hidup sehat2) Meningkatkan pelaporan Kejadian Luar Biasa(KLB) dari masyarakat secara cepat 3) Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan

    penanggulangan wabah.

    6. Seksi-seksi di Subdin P2P

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    28/164

     a Seksi Pengamatan Penyakitb Seksi Pencegahan Penyakitc Seksi Pemberantasan Penyakit yang Bersumber Binatangd Seksi Pemberantasan Penyakit Menular langsungMasing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah

    dan bertanggung jawab kepada Kepala Subdin Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.

    7. Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Pengamatan Penyakit(6) a Mengumpullkan data dan bahan penyakitb Mengolah dan menganalisa data penyakitc Melaksanakan pemberantasan penyakitd Memantau, membina, menilai kegiatan pemberantasan penyakit yang dilaksanakan olehPuskesmas dan Dinas Kesehatan.e Membuat rencana dan petunjuk teknis operasional pemberantasan penyakitUntuk itu pada setiap seksi di subdin P2P ini dipimpin oleh seorang Kepal

    a Seksi (KaSie)dan dibantu oleh beberapa orang staf pelaksana.

    SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN1. Pengertian(3,8) Menurut WHO Surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis daninterprestasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaraninformasikepada Unit yang membutuhkan untuk diambil tindakan. Oleh karena ituperlu

    dikembangkan suatu definisi Surveilans epidemiologi yang lebih mengedepankan analisisatau kajian epidemiologi serta pemanfaatan informasi epidemiologi, tanpamelupakanpentingnya kegiatan pengumpulan dan pengolahan data7). Sehingga dalam sistem iniyang dimaksud dengan Surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secarasistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah ±masalah kesehatan dankondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakitatau

    masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangansecara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan danpenyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.Sistem Surveilans epidemiologi merupakan tatanan prosedur penyelenggaraanSurveilans epidemiologi yang terintegrasi antara unit-unit penyelenggaraSurveilansdengan laboratorium, sumber-sumber data, pusat penelitian, pusat kajiandanpenyelenggara program kesehatan, meliputi hubungan Surveilans epidemiologi  antar

    wilayah kabupaten/kota, propinsi dan Pusat0.

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    29/164

    2. Hubungan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan dengan Sistem Lain.Untuk mewujudkan tujuan negara Kesatuan Repubilik Indonesia, sesuai PembukaanUndang-Undang Dasar 1945, telah dirumuskan Sistem Ketahanan Nasional. SistemKesehatan Nasional yang berlaku sampai 1999 dan saat ini termaktub dalamRancangan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, dan Sistemsektor lain merupakan subsistem dalam Sistem Ketahanan Nasional(3)

    .

    3. Ruang Lingkup Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Kesehatan

    Masalah kesehatan dapat disebabkan oleh beberapa sebab, oleh karena itu secara operasional diperlukan tatalaksana secara integratif dengan ruanglingkuppermasalahan sebagai berikut78):a. Surveilans Epidemiologi penyakit Menular

    Merupakan analisis terus menerus dan sistematika terhadap penyakit menular danfaktor resiko untuk upaya pemberantasan penyakit menular.b. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak MenularMerupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit tidak menulardanfaktor resiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit tidak menular.c. Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan PerilakuMerupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit dan faktor resikountuk mendukung program penyehatan lingkungan.d. Surveilans Epidemiologi Masalah KesehatanMerupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah kesehat

    an danfaktor resiko untuk mendukung program-program kesehatan tertentu.e. Surveilans Epidemiologi Kesehatan MatraMerupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan danfaktor resiko untuk upaya mendukung program kesehatan matra.

    4. Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi KesehatanPenyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Kesehatan wajib dilakukan oleh setiapinstansi kesehatan Pemerintah, instansi Kesehatan Propinsi, instansi kesehatankabupaten/kota dan lembaga masyarakat dan swasta baik secara fungsional ataustruktural7).Mekanisme kegiatan Surveilans epidemiologi Kesehatan merupakan kegiatanyang dilaksanakan secara sistematis dan terus menerus dengan mekanismesebagaiberikut :a. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait lainnya.b. Perekaman, pelaporan dan pengolahan datac. Analisis dan intreprestasi datad. Studi epidemiologi

    e. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkannyaf. Membuat rekomendasi dan alternatif tindak lanjut.g. Umpan balik.

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    30/164

     Jenis penyelenggaraan Surveilans epidemiologi adalah sebagai berikut7) :a. Penyelenggaraan Berdasarkan Metode Pelaksanaan1) Surveilans Epidemiologi Rutin Terpadu, adalah penyelenggaraan Surveilans

    epidemiologi terhadap beberapa kejadian, permasalahan dan atau faktor resikokesehatan.2) Surveilans epidemiologi Khusus, adalah penyelenggaraan Surveilansepidemiologi terhadap suatu kejadian, permasalahan , faktor resiko atausituasikhusus kesehatan3) Surveilans sentinel, adalah penyelenggaraan Surveilans epidemiologi padapopulasi dan wilayah terbatas untuk mendapatkan signal adanya masalahkesehatan pada suatu populasi atau wilayah yang lebih luas.4) Studi epidemiologi, adalah penyelenggaraan Surveilans epidemiologi pad

    aperiode tertentu serta populasi atau wilayah tertentu untuk mengetahuilebihmendalam gambaran epidemiologi penyakit, permasalahan dan atau faktorresiko kesehatan.b. Penyelenggaraan berdasarkan Aktifitas Pengumpulan Data1) Surveilans aktif, adalah penyelenggaraan Surveilans epidemilogi dimana  unitSurveilans mengumpulkan data dengan cara mendatangi unit pelayanankesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya.2) Surveilans Pasif, adalah Penyelenggaraan Surveilans epidemiologi dimana unitSurveilans mengumpulkan data dengan cara menerima data tersebut dari un

    itpelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya.

    c. Penyelenggaraan Berdasarkan Pola Pelaksanaan1) Pola Kedaruratan, adalah kegiatan Surveilans yang mengacu pada ketentuan yangberlaku untuk penanggulangan KLB dan atau wabah dan atau bencana2) Pola Selain Kedaruratan, adalah kegiatan Surveilans yang mengacu padaketentuan yang berlaku untuk keadaan di luar KLB dan atau wabah danataubencana,

    d. Penyelenggaraan berdasarkan Kualitas Pemeriksaan1) Bukti klinis atau tanpa perlatan pemeriksaan, adalah kegiatan Surveilans dimanadata diperoleh berdasarkan pemeriksaan klinis atau tidak menggunakan peralatanpendukung pemeriksaan.2) Bukti labortorium atau dengan peralatan khusus, adalah kegiatan Surveilansdimana data diperoleh berdasarkan pemerksaan laboratorium atau peralatanpendukung pemeriksaan lainnya.

    5. Komponen SistemSetiap Penyelenggaraan Surveilans epidemiologi Penyakit dan masalah keseh

    atanlainnya terdiri dari beberapa komponen yang menyusun bangunan sistem Surveilansyang

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    31/164

    terdiri atas komponen sebagai berikut :a. Tujuan yang jelas dan dapat diukurb. Unit Surveilans epidemiologi yang terdiri dari kelompok kerja Surveilans epidemiologidengan dukungan tenaga profesional.c. Konsep Surveilans epidemiologi sehingga terdapat kejelasan sumber dan  cara-cara

    memperoleh data, cara mengolah data, cara-cara melakukan analisis, saranapenyebaran atau pemanfaatan data dan informasi epidemiologi serta mekanisme kerjaSurveilans epidemiologi.d. Dukungan advokasi peraturan perundang-undangan, sarana dan anggaran.e. Pelaksanaan mekanisme kerja Surveilans epidemiologif. Jejaring Surveilans epidemiologi yang dapat membangun kerjasama danpertukarandata dan informasi epidemiologi, analisis, dan peningkatan kemampuan Surveilansepidemiologi.

    g. Indikator kinerja.

    Penyelenggaraan Surveilans epidemiologi dilakukan melalui jejaring Surveilansepidemiologi anatara unit-unit suirveilens dengan sumber data, antara unit-unit Surveilansdengan pusat-pusat penelitian dan kajian, program intervensi kesehatan dan unit-unitsurvelens lainnya.

    6. Sumber Data, Pelaporan dan Penyebaran Data-Informasia. Sumber DataSumber data Surveilans epidemiologi meliputi

    7) :1) Data kesakitan yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan danmasyarakat.

    2) Data kematian yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan serta laporandari kantor pemerintah dan masyarakat.3) Data demografi yang dapat diperoleh dari unit statistik kependudukan  danmasyarakat.4) Data geografi yang dapat diperoleh dari Unit meteorologi dan Geofisika5) Data laboratiorium yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan danmasyarakat6) Data Kondisi lingkungan7) Laporan wabah8) Laporan Penyelidikan wabah/KLB9) Laporan hasil penyelidikan kasus perorangan10) Studi epidemiologi dan haisl penelitian lainnya11) Data hewan dan vektor sumber penularan penyakit yang dapat diperoleh dari unitpelayanan kesehatan dan masyarakat.

    12) Laporan kondisi pangan13) Data dan informasi penting lainnya.

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    32/164

    b. PelaporanUntuk sumber data menyediakan data yang diperlukan dalam penyelenggaraan Surveilans epidemiologi termasuk rumah sakit, puskesmas, laboratorium, unitpenelitian, unit program-sektor dan unit statistik lainnya.

    c. Penyebaran Data dan InformasiData, informasi dan rekomendasi sebagai hasil kegiatan Surveilans epidemiologidisampaikan kepada pihak-pihak yang dapat melakukan tindakan penanggulanganpenyakit atau upaya peningkatan program kesehatan, pusat-pusat penelitian  danpusat-pusat kajian serta pertukaran data dalam jejaring Surveilans epidemiologi

    UKURAN EPIDEMIOLOGI

    (10) 1. Ukuran Frekuensia). RasioRasio adalah ukuran yang membandingkan kuantitas peristiwa (A) sebagai

     numerator dan kuantitas peristiwa lainnya (B) sebagai denominator. Rasio menyatakanperbandingan antara kedua hal yang saling terpisah (antara numerator dandenominator tidak ada hubungannya). Rasio dinyatakan dengan persamaan :B peristiwa J umlahA peristiwa J umlah

    = =ååBARasio

    b). ProporsiProporsi adalah ukuran yang membandingkan kuantitas peristiwa (A)

    sebagai numerator dan kuantitas lainnya sebagai denominator yang mengandungkuantitas numerator (A + B). Dalam studi epidemiologi proporsi digunakan untukmembandingkan suatu peristiwa (event) dengan jumlah penduduk yang mungkinterkena peristiwa tersebut (population at risk). Nilai proporsi tidak dibatasi oleh periodeatau waktu (sekedar membandingkan). Nilai proporsi biasanya dinyatakandalampersen (%) atau permil (o/oo). Proporsi dinyatakan dengan persamaan :

    ( )K Proporsi ×

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    33/164

    +=å  åB AA 

    K = konstanta (faktor pengali)c). RateRate adalah ukuran proporsi yang memasukkan unsur periode waktu pengamatan

    dalam denominatornya. Sehingga persamaam rate dapat ditulis dengan persamaan :

    ( ) [ ] waktu B AARate× +=å  å

     Keterangan :SA = jumlah nominator, peristiwa ASB = Jumlah denominator, peristiwa BRate disebut juga laju, yaitu merupakan ukuran yang menunjukkan kecepatan suatukejadian.2. Ukuran Morbiditas(10) a). Incidence RateInsidence Rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada

    suatu waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mempunyairisikoterkena penyakit tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan dandinyatakan dalam persen (%) atau permil (o/oo).100. waktu tsb periode n pertengaha padarisiko memiliki yang penduduk J umlahtentu waktu ter periodedalam baru penderita J umlahRate Incidence × =

    Incidence Rate yang terjadi dalam suatu wabah yang dapat dikatagorikan sebagaiKLB(kejadian Luar Biasa) yang biasanya tidak terlalu lama (bisa beberapahari/beberapaminggu saja, disebut Attact Rate.100. waktu tsb periode n pertengaha padarisiko memiliki yang penduduk J umlahtentu waktu ter periodedalam baru penderita J umlah

    Rate Incidence × =Incidence Rate yang terjadi dalam suatu wabah yang dapat dikategorikan sebagai KLB

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    34/164

    (Kejadian Luar Biasa) (Beberapa hari atau beberapa minggu) saja, biasanya disebutAttack Rate.

    100 wabah jadi waktu ter padarisiko memiliki yang penduduk J umlah

    n diketemuka yangpenyakit penderita J umlahRate Attack × =

    Khusus untuk penyakit menular dikenal 

    econdary Attack Rate, yang menghitunginsidensi ªgelombangº kedua dari penyakit dalam lingkungan keluarga yang samasebagai hasil penularan dari kasus gelombang pertama. Kasus sekunderterjadisetelah lewat masa inkubasi terhitung dari kasus primer.

    100I rate attack penderitajumlah - wabah jadi waktu ter padarisiko memiliki yang penduduk J umlahCase"

     

    econdary " tergolong  yang penderita J umlahRate Attack

     

    econdary × =

    Incidence rate hanya dapat diamati dalam periode waktu tertentu. Untukkejadianwabah dimana dalam waktu relatif singkat jumlah penderita sangat banyak  tetapiberlangsung dalam waktu yang singkat sebaiknya digunakan Attact Rate. U

    ntukpenyakit yang jarang dan kurun waktu pemaparannya cukup lama dapat dipakai satuan(periode) waktu yang lebih panjang dan dipakai Cumulative Incidence Rate atau AngkaInsidensi Kumulatif.100  sama yang u kurun wakt selamarisiko menghadapi yang orang J umlahu tu tertent kurun wak selamabaru kasus insidensi kumulatif J umlahRate Incidence Cumulative × =

    b). Point Prevalence RatePoint prevalence rate adalah jumlah penderita yang ditemukan pada suatu  saattertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk pada saat itu dan dinyatakan dalampersen (%) atau permil (o/oo)

    100itu saat pada penduduk J umlahwaktu (titik) saat suatu pada

      ada yang penderita J umlahRate Prevalence Point × =

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    35/164

    c). Periode Prevalence RatePeriode prevalence rate adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yangditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah pendudukpada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan dan dinyatakan dalam persen (%) 

    atau permil (o/oo).100an bersangkut yang waktu perioden pertengaha pada penduduk J umlahtentu waktu ter periode dalambaru dan lama penderita J umlahRate Prevalence Periode × =

    3. Ukuran Mortalitas

    Untuk mortalitas (kematian) dikenal ururan-ukuran kasar atau umum (crude), ukuranspesifik dan ukuran yang disesuaikan (adjusted).a. Crude Death Rate (CDR)Meskipun dikategorikan sebagai crude atau kasar angka kematian ini merupakanindikator yang penting sebagai salah satu petunjuk besarnya tingkat /derajatkesehatan masyarakat.

    1000n tahun pertengaha pada penduduk J umlahsatu tahun dalam kematian J umlahCDR × =

    Karena angka kematian sangat dipengaruhi oleh umur, maka indikator iniseringkaliperlu dirinci menurut kelompok umur. Cara pengelompokan dapat dibagi merata dalaminterval 5 tahunan atau dengan memperhatikan kelompok-kelompok umur khususseperti neonatus (dibawah 1 bulan), bayi (dibawah 1 tahun), balita, usia sekolah,dewasa, usia lanjut dsb.b. Infant Mortality Rate (IFR)

    1000hidup Kelahiran J umlahtahun 1 umur bawah di bayi kematian J umlahIMR × =

    c. Perinatal Mortality Rate (PMR)1000

    hidup Kelahiran J umlahminggu 1 umur bawah di bayi kematianminggu 28 atas di kehamilan pada janin KematianPMR ×+=

    d. Neonatal Mortality Rate (NMR)1000

    hidup Kelahiran J umlah

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    36/164

    bulan satu umur bawah di bayi KematianNMR × =e. Post Neonatal Mortality Rate (PNMR)

    1000hidup Kelahiran J umlahtahun 1 - bulan 1 umur bayi kematian J umlahPNMR × =

    f. Under 5 Years Mortality Rate (angka Kematian Balita)1000n tahun pertengaha padabalita penduduk J umlahTahun) 4 (1s/d balita kematian J umlahBalita Kematian Angka × =g. Cause

     

    pecific Mortality Rate (C 

    MR)1000

    n tahun pertengaha sbpada penyakit t  terkena berisiko yang penduduk J umlahertentu penyakit t karena kematian J umlahC

     

    MR × =

    h. Maternal Mortality Rate (MMR)1000hidup lahir J umlahnifas masa komplikasi danpersalinan akibat anita kematian w J umlahMMR × =i. Case Fatality Rate (CFR)Case Fatality Rate (CFR) adalah angka kematian dengan spesifikasi menurutpenyebab. Angka kematian ini lebih menunjukkan ªkeganasanº penyakit tersebut dalamkondisi atau lingkungan tertentu.

    100

      sb penyakit t penderita seluruh J umlahertentu penyakit t karena kematian J umlahCFR × =

    j. Proportional Mortality Rate (PMR)Kadang-kadang diperlukan distribusi proporsi kematian menurut suatu variabel tertentu,misal menurut kelompok.

    KEJADIAN LUAR BIA 

    A (KLB)Peristiwa Bertambahnya penderita atau kematian yang disebabkan olehsuatu penyakit di suatu wilayah tertentu, kadang-kadang dapat merupakankejadianyang mengejutkan dan membuat heboh di suatu wilayah itu.

     

    ecara umum kejadianini kita sebut Kejadian Luar Biasa (KLB), sedangkan yang dimaksud dengan penyakitadalah semua penyakit menular yang dapat menimbulkan KLB, penyakit yang disebabkan oleh keracunan makanan dan keracunan lainnya8).Untuk mengetahui adanya penderita atau tersangka penderita penyakit yangdapat menimbulkan KLB, diperlukan pengamatan yang merupakan semua kegiatanyang dilakukan secara teratur , teliti dan terus menerus, meliputi p

    engumpulan,pengolahan, analisa/interprestasi, penyajian dan atau pelaporan. Apabilahasil

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    37/164

    pengamatan menunjukkan adanya tersangka KLB, maka perlu dilakukan penyelidikanepidemiologi yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk mengenal sifat-sifatpenyebab dan faktor-faktor yang dapat mem[pengaruihi terjadinya danpenyebarluasan KLB tersebut, disamping tindakan penanggulangan seperlunya8).

    Hasil penyelidikan epidemiologi mengarahkan langkah-langkah yang harusdilakukan dalam upaya penanggulangan KLB. Upaya penanggulangan meliputipencegahan KLB, termasuk pengawasan usaha pencegahan tersebut danpemberantasan penyakitnya.1. Batasan Kejadian Luar Biasa (KLB)Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan /kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam waktu dan daerah tertentu8).2. Kriteria Kerja Kejadian Luar Biasa (KLB) 

    uatu kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit atau keracunan dapat dikatakan

      KLB apabilamemenuhi kriteria sebagai berikut8) :a. Timbulnya suatu penyakit/menular sebelumnya tidak ada/tidak diketahui.b. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurunwaktuberturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)c. Peningkatan kejadian penyakit / kematian, 2 kali atau lebih dibandingkan denganperiode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun)d. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau

    lebih, bila dibandingkan dengan angka rata-rata pebulan dalam tahun sebelumnya.e. Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali lipat ataulebih dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dari tahun sebelumnya.f. Case Fatality Rate (CFR) suatu penyakit dalam suatu kurun waktutertentumenunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibanding dengan CFR periode sebelumnya.g. Proportional Rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkankenaikan dua kali atau lebih dibandingkan periode yang sama dan kurun waktu/tahunsebelumnya.h. Beberapa penyakit khusus : Kholera,DHF/D

     

    :1)

     

    etiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis)2) Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggusebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.i. Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita :1) Keracunan makanan2) Keracunan Pestisida

    3. Klasifikasi Kejadian Luar Biasa (KLB) 

    ebagian KLB tergolong dalam letusan kejadian yang bersumber dari makanan/minumandan air, yang lain berupa penyakit-penyakit menular atau kejadian yang

    tak diketahuisebab-sebabnya. Menurut Undang-Undang wabah Kejadian Luar Biasa digolongkan

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    38/164

    sebagai berikut :a. Menurut penyebabnya1) Toxin2) Infeksi3) Toxin Biologis4) Toxin Kimia

    b. Menurut   umbernya1)

     

    umber dari manusia, seperti jalan nafas, tenggorokan, tangan, tinja, air seni,muntahan dan lain-lain2) Bersumber dari kegiatan manusia, seperti toxin biologis dan kimia (pembuangantempe bongkrek, pencemaran lingkungan, penangkapan ikan asin dengan racun).3) Bersumber binatang, seperti binatang piaraan, ikan, binatang mengerat. Contohpenyakit: salmonella, cacing dan parasit lainnya.4) Bersumber dari serangga, seperti lalat, kecoa, dan sebagainya.5) Bersumber dari udara seperti streptococcus, pencemaran udara dan lain-lain

    6) Bersumber dari permukaan benda-benda/alat-alat , misalnya salmonella7) Bersumber dari air, seperti vibrio cholera, salmonella8) Bersumber dari makanan/minuman, seperti keracunan singkong, jamur makanankaleng.

    4. Penyakit Tertentu Yang Menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB)a. Tanda-Tanda PenyakitTanda-tanda ini digunakan untuk menentukan gejala-gejala terjadinya KLByaituselalu, sering, atau kadang-kadang dijumpai pada penderita bedasarkan hasilpemeriksaan klinis dan laboratorium

    b. Penyakit yang dapat menimbulkan KLB adalah :1). Cholera2). PE

     

     3). Demam Kuning4). Demam Bolak balik5). Tifus bercak wabah6). Demam Berdarah Dongue7). Campak8). Polio9). Difteri10). Pertusis11). Rabies12). Malaria13). Influensa14). Hepatitis15). Tifus Berat16). Meningitis17). Encepalitis18). Antrax

     

    TEM KEWA 

    PADAAN DINI KEJ ADIAN LUAR BIA 

    A ( 

    KD)(5)  

    alah satu upaya mengurangi kerugian akibat yang ditimbulkan oleh letusanKejadian Luar Biasa (KLB) suatu penyakit adalah melakukan pengamatan ya

    ngintensif dan dikenal dengan

     

    istem Kewaspaspadaan Dini ( 

    KD) terhadap penyakit

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    39/164

    potensial KLB.Kegiatan dalam

     

    KD diarahkan terhadap pengendalian mata rantai danfaktor-faktor yang memungkinkan timbulnya penyakit, serta cara intervensinyasehingga dapat mengurangi kerugian. Pelaksanaan

     

    KD KLB yang dilakukanpaatingkat Puskesmas akan memiliki manfaat yang besar dalam pencegahan K

    LBpenyakit.Dalam pelaksanaan

     

    KD-KLB ini secara legalitas ditunjang oleh Undang-Undang Nomor 4 tahun 1984, PP Nomor 40 tahun 1991 serta Permenkes Nomor 560tahun 1989 dan Permenkes Nomor 453 Tahun 1983, sehingga perumusan

     

    KD-KLBmenggunakan pendekatan legalitas, epidemiologi dan kesisteman(5).1. Pengertian

     

    istem Kewaspaaan Dini KLB 

    istem Kewaspadaan Dini KLB adalah sutau tatanan pengamatan yangmendukung sikap tanggap terhadap suatu perubahan dalam masyarakat ataupenyimpangan. Persyaratan yang berkaitan dengan kecenderungan terjadinya

    kesakitan/kematian atau pencemaran makanan/lingkungan sehingga dapat segeramelakukan tindakan dengan cepat dan tepat untuk mencegah/mengurangiterjadinya jatuh korban.

    2. IndikatorAdalah faktor-faktor atau tanda-tanda yang berpengaruh terhadap terjadi

    nyakesakitan/kematian yang dipantau terus menerus untuk mengetahui terjadinyaperubahan atau penyimpangan persyaratan.

    3. Variabel 

    KDDalam menerapkan

     

    KD-KLB digunakan pendekatan resiko sebagai

    penyebab timbulnya KLB penyakit. Beberapa variabel indikator faktor resiko daripenyakit adalah sebagai berikut :

    Tabel 1. Penyakit dan variabel Indikator penyakit potensial KLB(5) 

    PENYAKIT

    VARIABEL INDIKATORPRA KA

     

      

    ETELAH KA 

     Penyakit dapat dicegahdengan Imunisasi(PD3I)Cakupan imunisasidesa < 80Ada kasus campak,polio, pertusis, difteri,tetacoDiare Perilaku Hidup sehat :- Penyediaan air bersih- % JAGA dan

     

    PAL- Peningkatan kasus- Ada kematian

    - Ada kasus dengandehidrasiDHF - jentik angka bebas

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    40/164

    jentukLaporan kasus dengandehidrasi atau konfirm

      I  TEM INFORMA  I MANAJ EMEN1. Pengertian

     

    istem Informasi 

    istem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untukmencapai tujuan tertentu(11) .

     

    ebuah sistem sederhana terdiri dari masukan, pengolahandan keluaran. Akan tetapi pada kenyataannya sebuah sistem dapat terdiri dari beberapamasukan dan keluaran.

     

    edangkan sistem informasi didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertahankan kebutuhan pengelohan transaksi

      harian,mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatuorganisasi danmenyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan(14).

    2. Pengertian 

    istem Informasi Manajemen 

    istem Infromasi manajemen didefinisikan sebagai sebuah sistem yangmerupakan ketrepaduan manusia/mesin (integrated) yang terdiri dari sekumpulan sistemyang saling berinteraksi dan menyajikan informasi untuk mendukung fungsi  operasi,

    kegiatan manajerial dan mendukung pengambilan keputusan(14). 

    istem informasi Manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida,lapisan dasarnya merupakan informasi untuk pengolahan transaksi, lapisanberikutnyaterdiri dari sumber-sumber dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari,  lapisanketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis danpengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen dan lapisan puncak terdiri darisumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan olehtingkat manajemen puncak. Untuk lebih jelasnya gambaran piramida dalamsisteminformasi manajemen dapat terlihat pada gambar sebagai berikut :

     

    IM untuk perencanaan strategisdan kebijakan serta pengambilankeputusan (Top Manajer)

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    41/164

     

    Informasi manajemen perencanaantaktis & pengambilan keputusan(Middle Manajer)Informasi Manajemen untukperencanaan operasional,pengambilan keputusan lain (lowerManajer)Pengolahan transaksi, pemberianinformasi, penangkapan data (

     

    taff)Gambar 2.1.

     

    istem Informasi Manajemen (11)

     

     

    istem ini menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software)komputer. Prosedur pedoman, model manajemen keputusan sebuah basis data. Tersedianya teknologi pengolahan data dengan komputer yang relatif murah, sekarangdan masa depan penggunaan komputer untukk menunjang

     

    IM tidak dapat dihindari lagi(14). 

    Dalam manajemen tidak dapat dihindari kebutuhan informasi . 

    ecaraskema hubungan antara kegiatan manajemen dengan informasi adalah sebagai berikut :

    Gambar 2.2 Hubungan data dan tujuan organisasi(14) 

    Dalam organisasi pekerjaan informasi tidak bisa dihindari, hal ini dikarenakansegala data yang berkaitan dengan kegiatan organisasi akan sangat berpengaruhterhadap kinerja organisasi. Oleh karena itu dalam suatu kegiatan organisasi tidak dapatdihindari kebutuhan informasi. Informasi dalam kegiatan organisasi dapatsangat rumitsesuai dengan tingkat operasional dan tingkat manajemen masing-masing. Untuk itu

    diperlukan pendekatan sistem, sehingga kegiatan organisasi dapat dianalisis sebagaisuatu sistem infromasi, unit-unitnya dipandang sebagai subsistem-sub sist

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    42/164

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    43/164

    as atu sebaliknya

    Masukan

    Pengolahan

    Keluaran

    yang terjadi antara bawahan dan atasan dalam satu unit kerja, atau antara pimpinan suatuunit kerja dengan atasan yang lebih tinggi.

     

    istem Informasi Manajemen merupakan sebuah sistem manusia/mesin yangterpadu(integrated) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen, danpengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

     

    istem ini menggunakan perangkatkeras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model

    manjemen dan keputusan, dan sebuah ªdata baseº(14)  

    edangkan menurut 

    cott, 

    istem Informasi manajemen adalah sekumpulansistem informasi yang saling berinteraksi yang memberikan informasi baik  untukkepentingan operasi atau kegiatan manajerial. Yang terpenting dalam aspek tersebutadalah keseluruhannya karena

     

    IM akan melintasi seluruh sistem penyediainformasi diberbagai lapisan organisasi. Oleh sebab itu perlu ditekankan bahwa

     

    IM adalahkumpulan sistem informasi dan bukan sistem keseluruhan (total system)

    (12).Pada sistem informasi manajemen maka sebuah organisasi akanmengadakan transaksi data yang harus diolah agar dapat menjalankankegiatannya sehari-hari.

     

    stem ini didukung oleh perangkat keras maupunperangkat lunak untuk mencapai tujuan organisasi.

    KUALITA 

     INFORMA 

    IData dan informasi diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dan mengefektifkanmanajemen agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Kebutuhan informasi yangberkualitas sangat penting untuk mendukung kegiatan manajemen suatu oganisasi.Menurut 

    utedjo(2002) Kualitas informasi antara lain ditentukan oleh(27) :1. Keakuratan dan teruji kebenarannyaInformasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias dan tidak

    menyesatkan. Kesalahan-kesalahan itu dapat berupa kesalahan penghitunganmaupunakibat gangguan (noise) yang dapat mengubah dan merusak informasi tersebut.

    2. Kesempurnaan informasi

    Kesempurnaan informasi menjadi faktor penting dimana informasi disajikanlengkap tanpa pengurangan, penambahan atau pengubahan.

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    44/164

    3. Tepat waktuInformasi harus disajikan tepat waktu, mengingat informasi akan menjad

    i dasardalam pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi akan mengakibatkan kekeliruandalam pengambilan keputusan.4. Relevansi

    Informasi akan memiliki nilai yang tinggi, jika informasi tersebut diterima olehmereka yang membutuhkan dan menjadi tidak berguna jika diberikan kepada yang tidakmembutuhkan.5. Mudah dan murahKemudahan mendapatkan informasi dan besarnya biaya yang dikeluarkan

    sebanding dengan informasi yang didapatkan, merupakan salah satu hal yangmenentukan kualitas informasi.

     

    edangkan menurut Amzah (2001) Kualitas(nilai) informasi ditentukan oleh

    (27) :1. Ketelitian (accuracy)Ketelitian atau akurasi dapat didefinisikan sebagai perbandingan dari informasiyang benar dengan jumlah seluruh informasi yang dihasilkan pada suatuprosespengolahan data.2. Ketepatan Waktu (Timeliness)Ketepatan waktu merupakan karakteristik informasi yang penting. Informasi yan

    gtepat waktu adalah informasi yang diterima tepat pada saat diperlukan.3. Kelengkapan (Complete)

    Informasi tidak hanya akurat dan tepat waktu, kelengkapan informasi jugamempengaruhi kegiatan manajemen.

    4. Keringkasan(Concisenes)Informasi yang ringkas diperlukan untuk manajer agar tidak membingungkan dan

    memudahkan dalam pengambilan keputusan.5. Kesesuaian (Relevancy)Informasi hendaknya sesuai dengan kebutuhan manajemen untuk mencapai

    tujuan organisasi.

    PENGEMBANGAN 

    TEM INFORMA 

    I MANAJ EMEN1. MetodeUntuk menganalisa sistem secara efektif dibutuhkan perangkat pemodelan yaitu metodeyang sesuai dengan perkembangan teknologi Metode analisis Perncangan

     

    istem yangdapat memenuhi kebutuhan dapat dilakukan dengan pendekatan

     

    iklus HidupPerancangan

     

    istem ( 

    istem Develoment Life Cycle/ 

    DLC)(12).

     

    esuai perkembanganmetode analisis sistem, maka metode ini berkembang dan untuk menghasilkan

     

    istemInformasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi

     

    urveilans epidemiologimaka

    dilakukan metode perancangan sistem dengan menggunakan metode Framework for theApplication

     

    istem Technique (FA 

    T).

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    45/164

     

    2. Pengertian Pengembangan 

    istem InformasiUntuk dapat menghasilkan informasi sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan olehsuatu organisasi, maka perlu dilakukan kegiatan Pengembangan

     

    istem Informasi.

    Pengembangan   istem Infrmasi merupakan kegiatan yang mengandalkan padametodologi dan seperangkat alat, teknik untuk analisis serta desain dan  penerapannnyapada sebagian atau seluruh sistem informasi. Kegiatan ini merupakan perpaduan antarunsur seni untuk berhubungan dengan manusia dan sain untuk berhubungan denganpengembangan dan penerapan sistem.

     

    elain itu pada pengembangan sistem diperlukankeahlian teknis juga keahlian diplomasi, taktik, kemampuan persuasif, kepekaaanterhadap kebutuhan dan kepentingan orang lain dan kefasihan dalam berwawancara.

    Dalam pengembangan sistem ini terdapat beberapa metode antara lainPrototyping, Rapid Aplication Development (RAD) dan Framework for the Aplication ofTechniques(FA

     

    T). Pemilihan metode ini disesuaikan dengn keadaan organisasi dan 

    istem informasi yang akan dikembangkan.

    3. Langkah-langkah pengembangan 

    istem Informasi(16) Dalam melakukan pengembangan

     

    istem perlu difahami beberapa permasalahanyang

    timbul jika kebutuhan langsung diperinci dalam pengembangan sistem yaitu :

    a)   angat sulit melakukan perincian sistem, karena sistem informasi yang dibuat begitukompleks.b) Banyak sistem baru yang diyakini mampu merespon masalah yang timbul  dalamoganisasi. Oleh karena itu jika manajer tidak memiliki pemahaman yang  memadaitentang sistem informasi, maka diperlukan percobaan melalui beberapa pendekatansebelum akhirnya menemukan sistem yang benar-benar bagus.c) Lingkungan bisnis sering berubah begitu cepat dimana kebutuhan sistem saat inimungkin berbeda dengan kebutuhan sistem waktu mendatang.Dewasa ini pengembangan sistem metode FA

     

    T banyak dilakukan karena dirasakancukup mengakomodir permaslahan pengembangan sistem pada organisasi. Pada metodeFA

     

    T langkah-langkah pengembangan yang dilakukan adalah(15) 1.

     

    tudy pendahuluan (Preliminary Investigation)Kegiatan ini akan mengkaji hal-hal yang melatarbelakangi kebutuhan sistem yangmeliputi ruang lingkup dan kelayakan perencanaan proyek.2. Analisis Masalah(Problem Analysis)Kegiatan yang diIakukan daIam anaIisis ini adaIah menganaIisis sistem informasi

    yangakan dirancang sehingga diketahui kekurangan, masalah dan peluang yang ada.3. AnaIisis Kebutuhan (Requirement AnaIisys)

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    46/164

    Pada tahap ini dIiakukan pendefinisian kebutuhan data dan informasi apa  yangdiperIukan oleh organisasi yang mengembangkan sistem.4. AnaIisis Keputusan ( Decision AnaIysis)Menetapkan piihan pemecahan masaIah yang paIing Iayak termasuk Hardware dansoftware dengan memperhatikan kebutuhan dan sumber daya yang ada.

    5. Tahap perancangan (Design)Perancangan

     

    istem informasi yang dikembangkan dan akan dibangun berdasarkanpemodeIan tertentu supaya perancangan menjadi terfokus pada unit organisasi yngmembutuhkan pengembangan sistem ini.6. Rancangan KeIuaranAdalah merancang Keluaran berupa laporan yang disesuaikan dengan format laporanyang sudah ada pada pedoman yang ditetapkan oleh kebijakan organisasi..7. Rancangan MasukanRancangan masukan meIiputi berbagai masukan yang diperIukan untuk menghasiIkankeIuaran yang sesuai dengan hasiI rancangan . Masukan akan diakukan dengan

    menggunakan Keyboard maupun dengan mouse.8. Rancangan Basis DataRancangan basis data diIakukan dengan tahapan sebagai berikut :1). Mengidentifikasi dan menetapkan seuruh himpunan entitas masukan yang terIibat.2). Menentukan atribut kunci dari masing-masing himpunan entitas3). Impementasi mode ke tabeI

    Yaitu mengimpementasikan kebutuhan basis data yang dibutuhkan dalampengembangan sistem yang telah dilakukan .

    3). NormaIisasiYaitu kegiatan normaIisasi data yang teIah disusun ke daIam tabeI sehingga dap

    at

    dihindari redudansi dan dapat direIasikan antar atribut yang ada sehingga dapatmenjaIankan sistem informasi yang dikembangkan.4). Perancangan ERDYaitu merancang reIasi antar Entitas yang ada dan menetapkan kunci-kunci

    5).Merancang DiaIog antarmukaYaitu merancang diaIog yang memberikan media penghantar antara sistem

    infornasi dengan pengguna sistem sehingga sistem dapat memberikan informasiyang dibutuhkan pengguna sistem.

    9. Membangun 

    istem Baru (Construction)Pembangunan sistem baru menggunakan perangkat Iunak dan bahasa pemrogramantertentu, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan harus ditest untuk memastikan bahwaeIemen-eIemen masukan, proses dan keIuaran dari program yang dibuat teIahberfungsi. Dan diIakukan pelatihan bagi user terutama petugas teknis dan pengoIahandata . Perangkat Iunak yang dihasiIkan disebut perangkat Iunak sistem informasi

    10.Penerapan 

    istem Baru (ImpIementation)Menerapkan sistem yang baru ke daIam komputer dan meIakukan percobaan,seteIah

    memasang perangkat Iunak sistem informasi yang dikembangkan.

    J. 

    TEM MANAJEMEN BA 

     DATA (DBM 

    )

  • 8/18/2019 237170523 Tesis Tentang Surveilans Epidemiologi

    47/164

    Pemrosesan data diperlukan untuk mengolah data menjadi informasi. Integrsi dapatmenjadikan informasi lengkap dan relevan sehingga data menjadi bermanfaat, untuk itudiperlukan suatu proses pengelolaan data menjadi basis data. Basis data merupakan sebuahsistem yang mengatur sekumpulan data sehingga saling berhubungan, disimp

    an denganminimum redudansi untuk melayani banyak aplikasi secara optimal(14).Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsu

    ng, tetapiditangani oleh sebuah Perangkat Lunak (sistem) yang spesifik. PerangkatLunak inilah yangdisebut dengan

     

    istem Manajemen Basis Data (DBM 

    ). 

    istem tersebut menyusun elemendata didalam struktur yang telah didefinisikan dan menyimpan relasi diantara elemen data

    yang berbeda dalam basis data.1. MetodeMetode yang digunakan sehingga basis data yang digunakan dapat efektifdalam sistemmanajemen basis data memuat empat komponen(14)yaitu :a. DataData untuk basis data mempunyai karakteristik digunakan banyak pengguna(multyuser) atau satu pengguna (single user)

    b. Perangkat keras

    Dalam DBM     ini perangkat keras terdiri atas peralatan utama berupa penyimpananbantu dan peralatan input/output, processor dan memory utama, serta perlengkapanpendukung (misalnya peralatan jaringan atau peralatan komunikasi yang lain).

    c. Perangk