Modul Persalinan Abnormal

11
Irma Puspita Sari 2010730054

Transcript of Modul Persalinan Abnormal

Irma Puspita Sari2010730054

PEMERIKSAAN MENJELANG PERSALINAN Pemeriksaan fisik umum Kesan umum (nampak sakit berat, sedang), anemia konjungtiva, ikterus, kesadaran, komunikasi personal. Tinggi dan berat badan. Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan, suhu tubuh. Pemeriksaan fisik lain yang dipandang perlu.

Pemeriksaan khusus obstetri Inspeksi : Chloasma gravidarum. Keadaan kelenjar thyroid. Dinding abdomen ( varises, jaringan parut, gerakan janin). Keadaan vulva dan perineum.

Palpasi Maksud untuk melakukan palpasi adalah untuk : Memperkirakan adanya kehamilan. Memperkirakan usia kehamilan. Presentasi - posisi dan taksiran berat badan janin. Mengikuti proses penurunan kepala pada persalinan. Mencari penyulit kehamilan atau persalinan.

PALPASI ABDOMEN PADA KEHAMILAN (Leopold I-VI) VAGINAL TOUCHER PADA KASUS OBSTETRI : Menentukan dilatasi (cm) dan pendataran servik (prosentase). Menentukan keadaan selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah, bila sudah pecah tentukan : - Warna - Bau - Jumlah air ketuban yang mengalir keluar Menentukan presentasi (bagian terendah) dan posisi (berdasarkan denominator) serta derajat penurunan janin berdasarkan stasion.

Menentukan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia kehamilan berdasarkan parameter tertentu ( umbilikus, prosesus xyphoideus dan tepi atas simfisis pubis)

Menentukan apakah terdapat bagian-bagian kecil janin lain atau talipusat yang berada disamping bagian terendah janin (presentasi rangkap compound presentation). Pada primigravida digunakan lebih lanjut untuk melakukan pelvimetri klinik : Pemeriksaan bentuk sacrum Menentukan apakah coccygeus menonjol atau tidak. Menentukan apakah spina ischiadica menonjol atau tidak. Mengukur distansia interspinarum. Memeriksa lengkungan dinding lateral panggul. Meraba promontorium, bila teraba maka dapat diduga adanya kesempitan panggul (mengukur conjugata diagonalis). Menentukan jarak antara kedua tuber ischiadica.

Auskultasi Auskultasi detik jantung janin dengan menggunakan fetoskop de Lee. Detik jantung janin terdengar paling keras didaerah punggung janin. Detik jantung janin dihitung selama 5 detik dilakukan 3 kali berurutan selang 5 detik sebanyak 3 kali. Hasil pemeriksaan detik jantung janin 10 12 10 berarti frekuensi detik jantung janin 32 x 4 = 128 kali per menit. Frekuensi detik jantung janin normal 120 160 kali per menit.

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK Pemeriksaan laboratorium rutin (Hb dan urinalisis serta protein urine).

Pemeriksaan laboratorium khusus. Pemeriksaan ultrasonografi. Pemantauan janin dengan kardiotokografi. Amniosentesis dan Kariotiping.