Modul Pelatihan Kader Peduli TB (2)

download Modul Pelatihan Kader Peduli TB (2)

of 8

description

tb

Transcript of Modul Pelatihan Kader Peduli TB (2)

  • SIAPA YANG BISA KENA TB?

    SEMUA ORANG

    AYO LAKUKAN POLA HIDUP SEHAT!

    SEHAT UNTUK MASA DEPAN

    Jadilah Kader Kesehatan yang Peduli TB Depok, Nopember 2013

    MODUL PELATIHAN

    KADER KESEHATAN

    Kel. Curug, Kec. Cimanggis kota Depok

    bekerjasama dengan Mahasiswa Spesialis

    Keperawatan Komunitas FIK UI

    Nama Kader :..

    RW :..

    KADER PEDULI

    TUBERKULOSIS

    (TB)

  • K AD E R PE D ULI T UB E RCU LO SI S (T B ) HALAMAN 2

    PENJELASAN UMUM:

    Modul Pelatihan Kader Kesehatan Kader Peduli Tuberkulosis (TB) adalah modul yang berisi tentang edukasi penyakit tuberku-losis. Modul ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan

    kader kesehatan tentang penyakit TB.

    Modul Pelatihan Kader Kesehatan ini diberikan 1 (satu) buah

    kepada kader kesehatan posyandu. Tujuan pemberian pelatihan

    ini kepada kader posyandu, karena keaktifan dan peran serta

    kader posyand sebagai kelompok pendukung kesehatan masyara-

    kat.

    Dengan adanya modul ini diharapkan kader kesehatan posyandu

    memiliki sumber informasi yang lebih akurat, serta mampu mela-

    kukan deteksi aktif penyakit TB di sekitar wilayah tempat tinggal-

    nya. Sekaligus nantinya dapat berperan sebagai Pengawas Mene-

    lan Obat (PMO) TB.

    Semoga modul ini bermanfaat untuk anda, keluarga, tetangga

    dan masyarakat luas.

    Salam,

    Ni Luh Putu Eva Yanti

    (Mhs Sp. Kep Komunitas

    FIK UI)

    PESAN: SEBARKAN INFORMASI INI KEPADA SAUDARA, TEMAN, TETANGGA DAN ORANG TERDEKAT ANDA

    TB..

    NO!!! SEHAT

    YES!!!

    HALAMAN 15 KADER PEDULI TUBERCU LOSIS (TB)

    TUGAS KADER KESEHATAN POSYANDU SEBAGAI

    KADER PEDULI TB:

    1. Mendeteksi secara aktif warga yang memiliki gejala TB

    2. Menyarankan untuk melakukan pemeriksaan dahak ke pelaya-

    nan kesehatan

    3. Mengantarkan pasien dengan gejala TB ke Puskesmas

    4. Memonitor proses pengobatan pada pasien TB

    5. Mendorong pasien TB untuk melakukan kontrol dan pemerik-

    saan dahak secara teratur

    6. Mendorong anggota keluarga/ yang kontak langsung dengan

    pasien TB untuk melakukan pemeriksaan dahak

    7. Memonitor kemajuan kesehatan pasien TB

    8. Memonitor efek samping pengobatan TB

    9. Mendorong terbentuknya kelompok swabantu TB

    10. Sebagai fasilitator pada kelompok swabantu TB

    DAFTAR PUSTAKA

    Depkes RI. 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Edisi 2. Jakarta:

    Depkes RI

    Depkes Ri. 2004. Petunjuk Penanggulangan Obat Anti Tuberkulosis Fixed Dose Combi-

    nation (OAT-FDC) untuk Pengobatan Tuberkulosis di Unit Pelayanan Kesehatan.

    Jakarta: Depkes RI

    Dirjen P2PL Depkes RI. 2009. Buku Saku Kader Program Penanggulangan TB. Jakarta:

    Depkes RI

  • Mari kita bersama memberantas TB

    dari lingkungan kita!

    Lakukan pemeriksaan dini sejak awal

    Agar semua warga sehat, bebas TB

    KADER PEDULI TUBERCU LOSIS (TB) HALAMAN 14

    Cara Penyembuhan TB

    1. Pengobatan TB harus tuntas minimal 6 bulan

    2. Pengobatan TB tidak boleh putus

    3. Tunjuklah PMO (Pengawas Menelan Obat) ; Keluarga,

    Kader, Petugas Kesehatan

    4. Hubungi Puskesmas terdekat untuk mendapatkan

    pengobatan gratis

    Akibat tidak minum obat teratur

    1. Pasien dapat menularkan TB ke banyak orang lainnya teru-

    tama keluarga yang tinggal serumah

    2. Penyakit TB akan sulit diobati karena kuman TB kebal ter-

    hadap obat

    3. Pengobatan menjadi lebih mahal dan lama

    4. Pasien akan mengulang pengobatan TB

    K AD E R PE D ULI T UB E RK U LO SI S (T B ) HALAMAN 3

    DAFTAR ISI

    Penjelasan Umum 2

    Daftar Isi 3

    Pengenalan dan Gejala TB 4

    Pemeriksaan Lab TB 6

    Pengobatan TB 6

    Pengawas Menelan Obat (PMO) 8

    Cara Pencegahan TB 10

    Etika Batuk dan Manajemen Dahak 11

    Pasien TB Anak 12

    Orang yang berisiko kena TB 13

    Cara Memutus Rantai Penularan TB 13

    Cara Penyembuhan TB 14

    Tugas Kader Posyandu sebagai Kader Peduli TB 15

    Daftar Pustaka 15

  • K AD E R PE D ULI T UB E RCU LO SI S (T B ) HALAMAN 4

    Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan

    oleh kuman yang bernama Mycobacterium tuberculosis. Kuman

    ini menyebar melalui udara. Pada waktu seseorang pasien TB

    batuk, bersin atau meludah, ia akan menyebarkan kuman TB ke

    udara. Apabila pasien TB tersebut tidak diobati, maka dia dapat

    menularkan 10-15 orang setiap tahunnya.

    TB dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif (usia 15-

    50 tahun), anak-anak, dan lansia. Secara alamiah pasien TB

    yang tidak diobati setelah 5 tahun, akan:

    1. 50 % meninggal

    2. 25 % akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang

    tinggi

    3. 25 % menjadi kasus kronis yang tetap menular

    GEJALA TB

    Gejala utama penyakit TB adalah batuk berdahak selama 2

    minggu atau lebih. Gejala lainnya:

    1. Batuk bercampur darah atau batuk darah

    2. Sesak nafas dan nyeri dada

    3. Nafsu makan berkurang dan berat badan menurun

    4. Lemas

    5. Demam/ meriang selama sebulan atau lebih

    6. Berkeringat di malam hari meskipun tidak melakukan

    kegiatan

    PENGENALAN TUBERKULOSIS (TB)

    Cara Memutuskan Rantai Penularan TB Paru Bagi yang sehat dengan mempertahankan pola hidup sehat, seperti :

    1. Berikan Bayi ASI eksklusif sampai 6 bulan

    2. Jauhkan balita dari penderita yang batuk

    3. Makan dengan gizi seimbang

    4. Istirahat yang cukup dan berolahraga (Senam Pernafasan)

    5. Jangan tidur larut malam

    6. Jangan merokok

    7. Menjemur kasur atau tikar dan mengepel secara teratur seminggu

    sekali

    8. Membuka jendela pada pagi hari agar cahaya matahari dapat masuk

    dan mendapat udara yang cukup

    Bagi penderita TB Paru :

    1. Menutup mulut ketika batuk atau bersin

    2. Pisahkan alat makan dan minum penderita

    3. Berobat sampai tuntas

    4. Melakukan olahraga misalnya senam pernafasan

    HALAMAN 13 KADER PEDULI TUBERCU LOSIS (TB)

    SIAPA SAJA YANG BERISIKO TERKENA TB?

    1. Orang yang kontak erat dengan pasien TB yang tidak diobati

    2. Orang yang status gizinya rendah

    3. Orang dengan daya tahan tubuh rendah

    4. Bayi, anak-anak dan lansia yang kontak erat dengan pasien TB positif

    Oleh karena itu, anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pasien

    TB wajib melakukan pemeriksaan dahak karena memiliki risiko tinggi

    terkena TB.

  • KADER PEDULI TUBERCU LOSIS (TB) HALAMAN 12

    PASIEN TB ANAK

    TB dapat juga menyerang anak-anak. Biasanya batuk bukan sebagai ge-

    jala utama. Gejala TB anak:

    1. Adanya kontak erat dengan pasien TB

    2. Batuk lama selama 3 minggu atau lebih

    3. Tidak nafsu makan

    4. Berat badan anak tidak naik atau malah turun

    5. Terdapat pembesaran getah bening di ketiak, leher dan pangkal paha

    6. Demam lama berulang tanpa sebab yang jelas selama 2 minggu atau

    lebih

    PEMANTAUAN KEMAJUAN PENGOBATAN ANAK

    1. Berat badan bertambah

    2. Nafsu makan bertambah

    3. Anak menjadi riang dan tidak sakit-sakitan lagi

    K AD E R PE D ULI T UB E RK ULO SI S (T B ) HALAMAN 5

    GAMBAR GEJALA LAINNYA:

  • K AD E R PE D ULI T UB E RCU LO SI S (T B ) HALAMAN 6

    PEMERIKSAAN LAB TB

    Bila ada gejala TB, segera ke pusat pelayanan kesehatan seperti

    Puskesmas, RS, Klinik. Penderita dengan gejala TB akan dilaku-

    kan pemeriksaan dahak untuk menegakkan diagnosis TB. Pen-

    gumpulan dahak dilakukan sebanyak 3 kali yaitu, ketika penderita

    gejala TB datang ke pelayanan kesehatan, besok pagi setelah

    bangun tidur dan saat datang membawa pot dahak ke pelayanan

    kesehatan. Waktu hasil laboratorium pemeriksaan dahak berlang-

    sung selama 2-3 hari.

    PENGOBATAN TB

    Setelah dinyatakan dahak mengandung kuman TB positif. Selan-

    jutnya penderita TB akan menjalani pengobatan selama 6-8 bulan.

    Terbagi menjadi 2 tahap yaitu tahap awal dan tahap lanjutan.

    KADER PEDULI TUBERCU LOSIS (TB) HALAMAN 11

    2. Mengobati pasien TB hingga sembuh

    Mengobati pasien TB hingga sembuh dapat mengubah pasien TB tipe

    menular menjadi pasien TB yang tidak menular sehinga tidak

    menyebarkan penyakit TB lebih luas ke lingkungannya

    3. Imunisasi BCG pada bayi

    Imunisai BCG dapat mencegah penyakit TB berat sejak dini

    4. Buanglah dahak di tempat yang benar

    Membuang dahak dengan benar dapat mencegah penularan dengan

    mencegah dahak dibuang sembarangan. Dahak yang kering dan

    mengandung kuman, masih bisa beterbangan di udara dan

    menyebabkan penularan TB

    5. Menjaga ventilasi udara

    Ventilasi udara yang baik dapat meminimalkan penularan karena

    kuman yang ada di udara dapat keluar dan terkena cahaya matahari.

    Kuman TB dapat mati dengan cahaya matahari. Kegiatan membuka

    jendela kamar dan ruang keluarga merupakan tindakan pencegahan

    penularan TB yang efektif, sehingga sirkulasi udara di kamar dan di

    dalam ruang keluarga menjadi lebih baik.

    ETIKA BATUK DAN BERSIN

    1. Menutup mulut dan hidung dengan tangan dan

    segera mencuci tangan dengan sabun

    2. Menutup mulut dan hidung dengan mengguna-

    kan tisu dan segera buang tisu ke tempat sampah

    3. Menutup mulut dan hidung dengan mengguna-

    kan lengan baju

    4. Menggunakan masker

    MANAJEMEN DAHAK DAN MELUDAH

    1. Membuang dahak dan ludah tidak di sembarang tempat.

    2. Membuang dahak dan ludah di wadah/ kaleng tertutup

    3. Membuang dahak di WC/ kloset kamar mandi dan segera menyiram-

    nya hingga bersih

  • KADER PEDULI TUBERCU LOSIS (TB) HALAMAN 10

    PMO memiliki tugas 5 M yang merupakan tugas rutin PMO :

    1. Mendampingi

    Orang yang memiliki gejala TB untuk memeriksakan diri ke unit pe-

    layanan kesehatan

    2. Memastikan

    Pasien TB meminum obatnya secara tertatur hingga dinyatakan sem-

    buh

    3. Memantau

    Pengobatan pasien TB termasuk efek samping pengobatan

    4. Mendorong

    Pasien TB untuk melakukan pemeriksaan ulang dahak

    5. Menyuluh

    Memberikan penyuluhan kepada pasien TB, keluarga dan masyarakat

    umum

    Tugas seorang PMO bukanlah untuk mengganti kewajiban pasien men-

    gambil obat dari unit pelayanan kesehatan tetapi memberikan informasi

    penting yang perlu dipahami PMO untuk disampaikan kepada pasien dan

    keluarganya:

    1. TB disebabkan kuman, bukan penyakit keturunan atau kutukan

    2. TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur

    3. Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan cara

    pencegahannya

    4. Cara pemberian pengobatan pasien (tahap awal dan lanjutan)

    5. Pentingnya pengawasan supaya pasien berobat secara teratur

    6. Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera

    meminta pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan

    CARA MELAKUKAN PENCEGAHAN TB

    1. Menutup mulut saat batuk dan bersin

    Menutup mulut mencegah terperciknya dahak yang mengandung ku-

    man TB ke udara. Semua orang wajib menutup mulut saat batuk atau

    bersin terutama pasien TB. Pasien TB wajib menggunakan masker di

    manapun dan saat kapan pun. Tujuannya untuk mengurangi risiko pe-

    nularan TB.

    K AD E R PE D ULI T UB E RCU LO SI S (T B ) HALAMAN 7

    OBAT TB TAHAP AWAL OBAT TB TAHAP LANJUTAN

    Pada tahap awal berlangsung selama 2-3 bulan, obat wajib dimi-

    num setiap hari setiap 2 minggu. Dan wajib kontrol bila setiap 2

    minggu.

    Pada tahap lanjutan, obat diminum seminggu 3 kali selama 4-5 bu-

    lan, Dan wajib kontrol setiap sebulan sekali.

    CARA MINUM OBAT TB

    Cara minum obat TB sebaiknya sebelum makan pada waktu pagi

    hari. Apabila muncul gejala mual, dapat diberikan sesudah makan.

    Obat TB harus diminum dalam satu dosis. Misalnya 3 tablet dalam

    satu kali minum obat. Jika obat diminum terpisah harus habis

    dalam waktu kurang dari 2 jam.

  • KADER PEDULI TUBERCU LOSIS (TB) HALAMAN 8

    PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO)

    Pengobatan TB berlangsung selama 6 bulan membutuhkan dukun-

    gan semua pihak terutama orang yang dekat dengan pasien. Untuk

    mensukseskan pengobatan TB harus ada pengawasan menelan

    obat yang berasal dari orang yang dekat dengan pasien TB yang

    berperan untuk mengawasi dan mendampingi pengobatan pasien

    TB hingga dinyatakan sembuh oleh tenaga kesehatan. Pengawa-

    san menelan obat sangat penting untuk kesembuhan pasien TB.

    EFEK SAMPING OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)

    Efek samping OAT dapat dipantau namun masih bisa diatasi. Per-

    hatikan efek samping yang timbul yaitu :

    1. Warna kemerahan pada air seni/kencing. Jelaskan kepada

    pasien TB untuk tidak khawatir, warna merah berasal dari salah

    satu obat yang diminum

    2. Mual, tidak nafsu makan, sakit perut. Jelaskan kepada pasien

    agar obat ditelan pada malam hari sebelum tidur.

    3. Nyeri sendi

    4. Kesemutan atau rasa terbakar di kaki

    5. Gatal dan kemerahan pada kulit

    6. Gangguan pendengaran

    7. Gangguan keseimbangan/ limbung

    8. Kuning pada mata atau kulit

    9. Gangguan penglihatan

    KADER PEDULI TUBERCU LOSIS (TB) HALAMAN 9

    Pengawas Menelan Obat (PMO) adalah seseorang yang dekat

    dengan pasien TB dan dengan sukarela mau terlibat dalam pengo-

    batan pasien TB hingga dinyatakan sembuh oleh tenaga kesehatan.

    PMO yang baik memiliki kriteria antara lain :

    1. Sehat jasmani dan rohani

    2. Bisa baca tulis

    3. Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh

    petugas kesehatan maupun pasien

    4. Tinggal dekat dengan pasien TB

    5. Dihormati dan disegani oleh pasien

    6. Bersedia mendampingi pasien dalam pengobatan di Unit Pe-

    layanan Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit)

    7. Bersedia dilatih dan atau menerima penyuluhan dari petugas

    bersama-sama dengan pasien TB

    Siapapun bisa menjadi PMO misalnya suami, istri, kakak, tetangga,

    tokoh masyarakat, tokoh agama, atasan di kantor/supervisor, kader

    kesehatan, kader PKK, kelompok masyarakat peduli TB, tenaga

    kesehatan seperti dokter, perawat dan lainnya yang secara suka-

    rela mau mendukung pengobatan pasien TB.