MODUL I_2

download MODUL I_2

of 34

description

modul 1_2

Transcript of MODUL I_2

Laporan Akhir PraktikumKIMIA DASARJudul praktikum : TermokimiaKelas: Matematika AKelompok: II(DUA)Anggota kelompok: 1. RAHMAT DJAFAR 2. ZULVIQRY DWICAHYO MOHIDDIN3. RONAL HASAN4. YUSRIN SUNATI5. DJELIS ARAPA6. LELA FADILAH ZEESTanggal masuk laporan :

LABORATORIUM JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN IPAUNIVERSITAS NEGERI GORONTALO2013MODUL I

A. Judul :Termokimia

B. Tujuan : Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi. Perubahan kalor dapat diukur atau dipelajari dengan percobaan yang sederhana.

C. Dasar teoriBagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia. Secara operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan pembentukan larutan.Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diberikan atau yang dapat diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, tetapi juga perlu sebagai pengetahuan dasar untuk pengkajian teori ikatan kimia dan struktur kimia. Sistem adalah bagian dari alam semesta yang sedang menjadi pusat perhatian. Bagian lain dari alam semesta yang berinteraksi dengan sistem kita sebut lingkungan. Alam semesta adalah sistem ditambah lingkungannya. Sistem dibedakan menjadi tiga , yaitu sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi.a) Pengukuran Energi Dalam Reaksi KimiaSatuan internasional standar untuk energi yaitu Joule (J) diturunkan dari energi kinetik. Satu joule = 1 kgm2/s2. Setara dengan jumlah energi yang dipunyai suatu benda dengan massa 2 kg dan kecepatan 1 m/detik (bila dalam satuan Inggris, benda dengan massa 4,4 lb dan kecepatan 197 ft/menit atau 2,2 mile/jam).1 J = 1 kg m2/s2 Satuan energi yang lebih kecil yang dipakai dalam fisika disebut erg yang harganya = 110-7 J. Dalam mengacu pada energi yang terlibat dalam reaksi antara pereaksi dengan ukuran molekul biasanya digantikan satuan yang lebih besar yaitu kilojoule (kJ). Satu kilojoule = 1000 joule (1 kJ = 1000J). Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk energi kebentuk energi yang lain. b) Hukum Kekekalan EnergiTermokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Secara umum, termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Termokimia ialah sinonim dari termodinamika kimia. Dalam arti lain Termokimia adalah Hubungan antar kalor dengan reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan reaksi kimia.Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut perpindahan energi, Yaitu Sistem dan Lingkungan. c) Entalpi dan Perubahan EntalpiEntalpi adalah Jumlah energi yang dimiliki suatu zat dalam segala bentuk. Dilambangkan dengan H (berasal dari kata Heat yang berarti Panas).Entalpi suatu zat tidak bisa diukur besaranya, tetapi perubahan entalpinya (h) dapat diukur. Perubahan Entalpi diperoleh dari Selieih entalpi produk dengan entalpi reaktan.d) Jenis-Jenis Rekasi Termokimia1. Reaksi EksotermReaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari Sistem ke Lingkungan. 2. Reaksi EndotermReaksi endoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari Lingkungan ke Sistem. e) Entalpi Pembentukan, Penguraian Dan Pembakaran Harga perubahan entalpi reaksi dapat dipengaruhi oleh kondisi yakni suhu dan tekanan saat pengukuran. Oleh karena itu, perlu kondisi suhu dan tekanan perlu dicantumkan untuk setiap data termokimia. Data termokimia pada umumnya ditetapkan pada suhu 25C.D. Alat dan Bahana. Alat1. Kalorimeter

Kalorimeter berfungsi untuk mengukur reaksi kalor.2. Gelas ukur

Berfungsi mengukur volume larutan.3. Gelas kimia

Gelas kimia berfungsi untuk menampung larutan.4. Pipet

Pipet tetes berfungsi meneteskan larutan.5. Termometer

Termometer berfungsi untuk mengukur suhu.b. Bahan1. Etanol 1. Sifat fisik : Mudah menguap.2. Sifat kimia : Dapat bereaksi dengan air dan akan melepaskan kalor.2. HCl 2 M1. Sifat fisik HCl Elektrolit kuat Asam kuat Berwarna putih2. Sifat kimia HCl Titik didih, titik leleh, massa jenis, pH tergantung pada konsentrasi HCl.3. NaOH 2M1. Sifat fisik NaOH Rapuh (mudah hancur) Asin Larut dalam air Berwarna putih2. Sifat kimia NaOH Bisa di dapat dari reaksi NaOH dan HCl pH-nya netral Ikatan ionik kuat Merupakan larutan elektrolit kuat4. CH3COOH 2M1. Sifat Fisik : Cairan kental jernih, berbau menyengat Densitas = 1,049 , titik leleh 16,7C , titik didih 118,5C2. Sifat Kimia : Asam lemah Dihasilkan melalui fermentasi alkohol oleh bakteri acetobakter5. H2O1. Sifat Fisik : Zat cair bening, tidak berbau Tidak berwarna Titik didih 100C, titik beku 0C Indeks bias = 1,3322. Sifat Kimia : Bersifat polar Pelarut yang baik untuk berbagai macam zat.

E. Prosedur Kerja1. 20 mL H2oMenentukan tetapan kalorimeter

20 mL H2o

Memasukkan kedalam kalori meter - Memasukkan kedalam gelas dengan buret. kimia sampai 10C. Mencatat temperaturnya. - Mencatat temperatur.

Mencampurkan kedalam kalorimeter. Mengaduk/ mengocok. Mengamati temperaturnya selama 10 menit dalam selang waktu 1 menit.

Tetapan kalorimeter

2. Menentukan kalor etanol dalam air

29 mL etanol18 cm3 H2O

Memasukan kedalam kalorimeter - Mengukur dan mencatat dengan buret. temperatur. Mencatat temperaturnya.

Mencampurkan kedalam kalorimeter Mengaduk Mengamati temperaturnya selama 5 menit dalam selang waktu menit

Kalor etanol dalam air

3. Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH

20mL NaOH20 mL HCl

Memasukan kedalam kalori meter dengan - Memasukkan kedalam buret gelas kimia sampai 10C Mencatat temperaturnya - Mencatat temperatur

Mencampurkan kedalam kalorimeter Mengaduk Mengamati temperaturnya selama 10 menit dalam selang waktu 1 menit

Kalor penetralan HCl dan NaOH

F. Hasil pengamatanTabel hasil pengamatan1. Penentuan tetapan kalorimeterVair dingin = 20 mLVair panas = 20 mLTair dingin = 28 CTair panas = 42 CWaktu (menit)Suhu (C)

134 C

233 C

332 C

432 C

532 C

631 C

731 C

831 C

931 C

1031 C

2. Penentuan kalor pelarutan etanol dalam aira). Vair = 18 mLTair = 29 C

t (menit)Ta(C)Tb(C)Tc(C)Td(C)Te(C)Tf(C)

29C31C31C32C31C31C

129C31C31C31C32C31C

1 29C31C31C31C32C31C

229C31C31C31C31C31C

Suhu Etanol:a. 29 ml: 32 Cb. 19.3 ml: 32 Cc. 14.5 ml: 30 Cd. 11.5 ml: 32 Ce. 5.8 ml: 33 Cf. 4.8 ml: 31 CSuhu Campurant(menit)Ta(C)Tb(C)Tc(C)Td(C)Te(C)Tf(C)

33 C34(C)35(C)35(C)33(C)33(C)

132 C34(C)35(C)36(C)33(C)33(C)

1 32 C34(C)35(C)35(C)33(C)33(C)

232 C34(C)35(C)35(C)33(C)33(C)

2 32 C34(C)34(C)35(C)33(C)33(C)

332 C34(C)34(C)35(C)33(C)33(C)

3 32 C34(C)34(C)34(C)33(C)33(C)

432 C34(C)34(C)34(C)33(C)33(C)

3. Penentuan kalor penetralan HCL dan NaOHV HCL = 20 mLV NaOH = 20 mLT HCL = 30 CT NaOH = 31 C

Waktu (menit)Suhu (C)

37 C

137 C

1 36 C

236 C

2 36 C

335 C

3 35 C

435 C

4 35 C

535 C

4. Penentuan kalor penetralan NaOH dan CH3COOHV NaOH = 20 mLV CH3COOH = 20 mLT NaOH = 31 CT CH3COOH = 33 C

Waktu (menit)Suhu (C)

31 C

130 C

1 30 C

230 C

2 30 C

330 C

3 30.2 C

430.1 C

4 30 C

530 C

Perhitungan :1. Penentuan tetapan kalorimeterDik : V1 = Vair dingin= 20 mLV2 = Vair panas= 20 mLT1 = Tair dingin= 28c = 28 + 273 = 301KT2 = Tair panas= 42c = 42 = 273 = 315 Kair= massa jenis air= 1 gr/mLSair = kalor jenis = 4.2 J/gr.k

1. Penentuan suhu setiap 10 menitt (waktu)T (c)T (K)

1234567891034c33c32c32c32c31c31c31c31c31c307K306K305K305K305K304K304K304K304K304K

a. Menghitung massa air dinginMa1 = Va1 x air = 20 mL x 1 gr/mL = 20 grb. Menghitung massa air panasMa2 = Va2 x air = 20 mL x 1 gr/mL = 20 grc. Menghitung suhu campuran310K + 309K + 309K + 309K + 308K+ 308K+ 308K+ 308K+ 308K+ 307KTcamp = T = = == 304,8Kd. Menghitung perubahan air dinginT1 = Tcamp T1= 304.8K - 301K=3.8 ke. Menghitung perubahan air panasT2 = T2 - Tcamp = 315K -304.8K =10.2 kf. Menghitung kalor yang diserap air dinginQ1 = Ma1 x S x T1= 20 gr x 4.2 J/gr.k x 3.8 k= 285.6 J

g. Menghitung kalor yang diserap air panasQ2 = Ma2 x S x T2= 20 gr x 4.2 J/gr.k x 10.2 k= 856.8 Jh. Menghitung kalor yang diterima kalorimeterQ3 = Q2 - Q1 = 856.8 J 285.6 J= 571.2 Ji. Menghitung tetapan kalorK= = 150.3 J/k

j. Grafik hubungan antara temperatur (suhu) dengan selang waktu

2. Penentuan kalor penetralan etanol dan aira. Untuk campuran air 18 mL dengan etanol 29 mLDik : Vair = 18 mLVetanol = 29 mLair= 1 gr/MlSair = 4.2 J/gr.ketanol= 0.79 gr/mLSetanol = 1.92 J/gr.kTair = T = = = 302 KTetanol= 32C +273 K= 305 K Menghitung massa airMair = Vair x air = 18 mL x 1 gr/mL = 18 gr Menghitung massa etanolMetanol = Vetanolx etanol = 29 mL x0.79 gr/mL = 22.91 gr Menghitung suhu campuranTcamp = T = = = = 305.125 KT1= Tcamp - Tair= 305.125 K 302 K= 3.125 KT2= Tcamp Tetanol= 305.125 K 305 K= 0,125 K Kalor yang diserap air (Qa)qa = Ma1 x S x T1= 18 gr x 4.2 J/gr.k x 3.125 k= 236.25 J Kalor yang diserap etanol (Qe)qe = Ma1 x S x T2= 22.91 gr x 1.92 J/gr.k x 0,125 K= 5.4984 J Kalor yang diserap kalorimeterqk = K x T2 k : 150,3 J/K= 150.3 J/K x 0,125 K = 18.78 J Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)qL = qair + qetanol + qk= 236.25 J + 5.4984 J + 150.425 J= 392.1698 J Entalpi pelarut (H1)H1 = = = 784.3396 Jouleb. Untuk campuran air 27 ml dengan etanol 19.3 mlDik : Vair = 27 mLVetanol = 19.3 mLair= 1 gr/mLSair = 4.2 J/gr.ketanol= 0.79 gr/mLSetanol = 1.92 J/gr.kTair = T = = = = 304 KTetanol= 32C + 273 K= 305 K

Menghitung massa airMair = Vair x air = 27 mL x 1 gr/mL = 27 gr Menghitung massa etanolMetanol = Vetanolx etanol = 19.3 mL x0.79 gr/mL = 15.247 gr Menghitung suhu campuranTcamp = T = = = = 307 KT1= Tcamp - Tair= 307 k 304 k= 3 K

T2= Tcamp Tetanol= 307 K 305 K= 2 K Kalor yang diserap air (Qa)Qa = Ma1 x S x T1= 27 gr x 4.2 J/gr.k x 3 k= 340.2 J

Kalor yang diserap etanol (Qe)Qe = Ma1 x S x T1= 15.247 gr x 1.92 J/gr.k x 2 K= 58.548 J Kalor yang diserap kalorimeter qk = K x T2 k :150,3 J/k= 150.3 J/k + 2 k= 300.6 J Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)qL = qair + qetanol + qk= 340.2 J + 58.548 J + 300.6 J= 679.348 J Entalpi pelarut (H1)H1 = = = 1398.696 Joule

c. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 14.5 mLDik : Vair = 36 mLVetanol = 14.5 mLair= 1 gr/mLSair = 4.2 J/gr.Ketanol= 0.79 gr/mlSetanol = 1.92 J/gr.kTair = T = = = = 304 KTetanol = 30C + 273 k= 303 K Menghitung massa airMair = Vair x air = 36 mL x 1 gr/mL = 36 gr

Menghitung massa etanolMetanol = Vetanolx etanol = 14.5 mL x0.79 gr/mL = 11.455 gr Menghitung suhu campuranTcamp = T = = = = 307.5 KT1= Tcamp - Tair= 307.5 k 304 k= 3.5 kT2= Tcamp - Tair= 307.5 k 303 k= 4.5 k Kalor yang diserap air (Qa)qa = Ma1 x S x T1= 36 gr x 4.2 J/gr.k x 3.5 k= 529.2 J Kalor yang diserap etanol (Qe)qe = Ma1 x S x T2= 11.455 gr x 1.92 J/gr.k x 4.5 k= 98.97 J Kalor yang diserap kalorimeterqk = K x T2 k : 150.3 J/k= 150.3 J/k x 4.5 k= 676.35 J Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)qL = qair + qetanol + qk= 529.2 J + 98.97 J + 676.35 J= 1304.52 J Entalpi pelarut (H1)H1 = = = 2606.04 Jouled. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 11.5 mLDik : Vair = 36 mLVetanol = 11.5 mLair= 1 gr/mLSair = 4.2 J/gr.Ketanol= 0.79 gr/mlSetanol = 1.92 J/gr.kTair = T = = = = 304.25 KTetanol = 32C + 273 k= 305 K Menghitung massa airMair = Vair x air = 36 mL x 1 gr/mL = 36 gr Menghitung massa etanolMetanol = Vetanolx etanol = 11.5 mL x0.79 gr/mL = 9.08 gr Menghitung suhu campuranTcamp = T = = = = 307.87 KT1= Tcamp - Tair= 307.87 k 304.25 k= 3.62 kT2= Tcamp - Tair= 307.87 k 305 k= 2.87 k Kalor yang diserap air (Qa)qa = Ma1 x S x T1= 36 gr x 4.2 J/gr.k x 3.62 k= 547.34 J Kalor yang diserap etanol (Qe)qe = Ma1 x S x T2= 9.08 gr x 1.92 J/gr.k x 2.87 k= 50.03 J Kalor yang diserap kalorimeterqk = K x T2 k : 150.3 J/k= 150.3 J/k x 2.87 k= 431.36 J Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)qL = qair + qetanol + qk= 547.34 J + 50.03 J + 431.36 J= 1028.73 J Entalpi pelarut (H1)H1 = = = 2412.194 Joule

e. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 5.8 mLDik : Vair = 36 mLVetanol = 5.8 mLair= 1 gr/mLSair = 4.2 J/gr.Ketanol= 0.79 gr/mlSetanol = 1.92 J/gr.kTair = T = = = = 304.5 KTetanol = 33C + 273 k= 305 K Menghitung massa airMair = Vair x air = 36 mL x 1 gr/mL = 36 gr Menghitung massa etanolMetanol = Vetanolx etanol = 5.8 mL x0.79 gr/mL = 4.58 gr Menghitung suhu campuranTcamp = T = = = = 305 KT1= Tcamp - Tair= 305 K 304.5 K= 1 KT2= Tcamp - Tair= 305 K 305 K= 0 K Kalor yang diserap air (Qa)qa = Ma1 x S x T1= 36 gr x 4.2 J/gr.k x 1 K= 151.2 J Kalor yang diserap etanol (Qe)qe = Ma1 x S x T2= 4.58 gr x 1.92 J/gr.k x 0 k= 0 J Kalor yang diserap kalorimeterqk = K x T2 k : 150.3 J/k= 150.3 J/k x 0 K= 0 J Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)qL = qair + qetanol + qk= 151.2 J + 0 J + 0 J= 151.2 J

Entalpi pelarut (H1)H1 = = = 302.4 Joulef. Untuk campuran air 45 mL dengan etanol 4.8 mLDik : Vair = 45 mLVetanol = 4.8 mLair= 1 gr/mLSair = 4.2 J/gr.Ketanol= 0.79 gr/mlSetanol = 1.92 J/gr.kTair = T = = = = 304 KTetanol = 31C + 273 k= 304 K Menghitung massa airMair = Vair x air = 45 mL x 1 gr/mL = 45 gr

Menghitung massa etanolMetanol = Vetanolx etanol = 4.8 mL x0.79 gr/mL = 3.792 gr Menghitung suhu campuranTcamp = T = = = = 305 KT1= Tcamp - Tair= 305 k 304 k= 1 kT2= Tcamp - Tair= 305 k 304 k= 1 k Kalor yang diserap air (Qa)qa = Ma1 x S x T1= 45 gr x 4.2 J/gr.k x 1 k= 189 J Kalor yang diserap etanol (Qe)qe = Ma1 x S x T2= 3.792 gr x 1.92 J/gr.k x 1 k= 7.280 J Kalor yang diserap kalorimeterqk = K x T2 k : 150.3 J/k= 150.3 J/k x 1 k = 150.3 J Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)qL = qair + qetanol + qk= 189 J + 7.280 J + 150.3 J= 346.58 J Entalpi pelarut (H1)H1 = = = 693.16 Joule2. Pengolahan data untuk tablea. Untuk campuran 18 mL dan 29 Ml Perubahan suhu mula-mula (Tm1)Tm1 = = = 303.5 K Perubahan suhu akhir (T a1)T a1 = Tcamp Tm1= 305.125 K 303.5 k= 1.625 k Mol akhir = = = = 1 mol Mol etanol = = = = 0.49 mol

Perbandingan mol air dengan etanol Mol air : Mol etanol1:0,49= 2.04 molb. Untuk campuran air 27 mL dengan etanol 19.3 Ml Perubahan suhu mula-mula (Tm1)Tm1 = = = 304.5 K Perubahan suhu akhir (T a1)T a1 = Tcamp Tm1=307 K 304.5 K= 2.5 k Mol akhir = = = = 1.5 mol Mol etanol = = = = 0.33 mol Perbandingan mol air dengan etanol Mol air : Mol etanol1.5 :0.33= 4.54 molc. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 14.5mL Perubahan suhu mula-mula (Tm1)Tm1 = = = 303.5 k

Perubahan suhu akhir (T a1)T a1 = Tcamp Tm1= 307.5 k 303 k= 4.5 k Mol air = = = = 2 mol Mol etanol = = = = 0.24 mol Perbandingan mol air dengan etanol Mol air : Mol etanol2:0.24= 8.3 mold. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 11.5 mL Perubahan suhu mula-mula (Tm1)Tm1 = = = 304.62 k Perubahan suhu akhir (T a1)T a1 = Tcamp Tm1= 307.87 K 304.62 K= 3.25 k Mol air = = = = 2 mol Mol etanol = = = = 0.19 mol Perbandingan mol air dengan etanol Mol air : Mol etanol2:0.19= 10.52 mole. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 5.8 mL Perubahan suhu mula-mula (Tm1)Tm1 = = = 304.75 k Perubahan suhu akhir (T a1)T a1 = Tcamp Tm1= 305 k 304.75 k= 0.25 k Mol air = = = = 2 mol Mol etanol = = = = 0.09 mol Perbandingan mol air dengan etanol Mol air : Mol etanol2:0.09= 22.2 molf. Untuk campuran air 45 mL dengan etanol 4.8 mL Perubahan suhu mula-mula (Tm1)Tm1 = = = 304 k Perubahan suhu akhir (T a1)T a1 = Tcamp Tm1= 305 k 304 k= 1 k Mol air = = = = 2.5 mol Mol etanol = = = = 0.08 mol Perbandingan mol air dengan etanol Mol air : Mol etanol2.5:0.08= 31.25 mol Grafik H terhadap perbandingan mol air : mol etanol

3. Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOHDik : L = 1.03 gr/mLSL = 3.96 J/gr.KDit : kalor penetralan.? Suhu mula-mula (Tm)Tm = = = 303.5 K Suhu akhir (Ta)Ta = = == = 308.7 K Perubahan suhu akhirTa = Ta Tm= 308.7 K 303.5 K= 5.2 k Massa larutan = V1 x 1 = 20 mL x 1.03 gr/mL = 20,6 gr Kalor yang diserap (Q1)qL = massa larutan x S x Ta = 20.6 gr x 3.96 J/gr.k x 5.2 k= 424.19 J Kalor yang diserap kalorimeter (Q2)q2 = K x qL k : 150.3 J/k= 150.3 J/k x 424.19 J= 63755.75 J

Kalor yang dihasilkan reaksi (Q3)q3 = q1 + q2 = 424.19 J + 63755.75 J= 64179.94 J Kalor penetralanQ = mol larutan = = = = 246845.92 Joule= 0.26 mol Grafik suhu terhadap waktu4. Penentuan kalor penetralan NaOH dan CH3COOHDik : L = 1.089 gr/mLSL = 4.02 J/gr.KDit : kalor penetralan.? Suhu mula-mula (Tm)Tm = = = 305 K Suhu akhir (Ta)Ta = = == = 303.13 K

Perubahan suhu akhirTa = Ta Tm= 303.13 K 305 K= -1.87 k Massa larutan = V1 x 1 = 20 mL x1.089 gr/mL = 21, 78 gr Kalor yang diserap (Q1)q1 = massa larutan x S x Ta = 21.78 gr x 4.02 J/gr.k x -1.87 k= -163.72 J Kalor yang diserap kalorimeter (Q2)q2 = K x q1 k : 150.3 J/k= 150.3 J/k x -1.87 J= - 281.06 J Kalor yang dihasilkan reaksi (Q3)q3 = q1 + q2 = -163.72 J + (- 281.06 J)= - 444.78 J Kalor penetralanQ = mol larutan = = = = - 1588.5 Joule= 0.28 mol

G. PembahasanTermokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diberikan atau yang dapat diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, tetapi juga perlu sebagai pengetahuan dasar untuk pengkajian teori ikatan kimia dan struktur kimia. Pada percobaan ini kita telah mengamati bagaimana setiap reaksi kimia yang selalu disertai dengan perubahan energi dan perubahan kalor yang diukur atau dipelajari dengan percobaan yang sederhana. Termokimia yang telah kita amati yaitu untuk penentuan tetapan kalorimeter, untuk penentuan pelarutan etanol dalam air serta penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH.

a) Penentuan tetapan kalorimeter.

Kalorimeter suatu alat untuk mengukur temperatur/ suhu. Dalam praktikum ini yang pertama di lakukan adalah mengukur 20 ml air. Setelah itu dimasukkan 20 ml air kedalam kalorimeter dengan mengunakan buret maka akan dapat diukur temperatur air dingin dengan menggunakan thermometer. Kemudian air yang di panaskan yang terisi dalam gelas kimia dengan panas kurang lebih 10C di atas suhu kamar, maka akan dapat terlihat temperatur air panas itu menjadi 41C. Setelah diukur temperaturnya, air panas tersebut dimasukkan atau dicampurkan kedalam kalorimeter yang berisi air dingin. Kemudian campuran itu dikocok atau diaduk, lalu mengamati temperatur campuran selama 10 menit dengan selang waktu pengamatan selama 1 menit. Setelah pencampuran maka akan dapat diamati bahwa temperatur dari campuran itu adalah tidak konstan atau berubah-ubah yaitu dari 34C menjadi 33C dan terakhir 32C.

Dalam perhitungan kalor yang di serap oleh air dingin akan lebih besar di bandingkan dengan kalor yang diserap oleh air panas. Oleh karena itu tetapan kalorimeter yang dihasilkan akan mendapatkan plus (+).

b) Penentuan kalor pelarutan etanol dalam air

Dalam percobaan yang kedua yang dilakukan adalah menggunakan 18 ml dan 29 ml etanol. Mengukur suhu air selama 2 menit selang waktu 30 detik, dan setelah itu mengukur suhu etanol. Kemudian etanol dan air dicampurkan ke dalam kalotimeter dan mengukur suhunya selama 4 menit selang waktu 30 detik.

Jika etanol dilarutkan dalam air maka akan dilepaskan sejumlah kalor. Besarnya perubahan kalor tergantung pada konsentrasi awal dan konsentrasi akhir larutan yang terbentuk. Secara teoritis perubahan kalor terbesar maksimum terjadi jika etanol dilarutkan dalam volume air yang tertinggi kalor ini disebut kalor pelatutan etanol atau entalpi pelarutan.

c) Penentuan kalor penetralan HCL dan NaOH

Larutan HCL yang dimasukkan ke dalam kalorimeter sebesar 20 ml dengan temperatur yang diukur sebesar 30C. Kemudian mengukur larutan NaOH dengan volume 20 ml lalu mengamati temperatur larutan yaitu 31C. Larutan NaOH yang telah diamati temperaturnya, dimasukkan ke dalam kalorimeter yang terlebih dahulu telah di isi dengan larutan HCL. Setelah dilakukan pencampuran kedua larutan, maka akan dapat dilihat pada thermometer bahwa temperatur campuran ini selama 5 menit dengan selang waktu 30 detik.Setelah pencampuran maka akan dapat diamati bahwa temperatur dari campuran itu adalah tidak konstan. Hal ini terjadi karena dalam kalorimeter terjadi pencampuran atau pertukaran kalor maupun materi baik dari sistem lingkungan ataupun dari lingkungan masuk ke dalam sistem.

H. KesimpulanBerdasarkan pembahasan, setiap reaksi yang terjadi disertai dengan perubahan energi. Perubahan energi yang dimaksud adalah proses pelepasan dan penyerapan kalor. Dari percobaan yang sederhana ini kita dapat mengetahui dan mempelajari bagaimana suatu larutan akan dicampurkan, bisa melakukan pengubahan kalor. Setiap reaksi kimia selalu dipengaruhi oleh energi dan dalam reaksi kimia akan terjadi penyerapan energi dan pelepasan energi.

I. Kemungkinan Kesalahan1. Kurang telitinya praktikan dalam menentukan nilai pada thermometer.2. Kurang telitinya praktikan dalam mengukur air, etanol, HCl dan NaOH

Daftar Pustaka

Chang, Raymond. 2003. General Chemistry: The Essential Concepts. Third Edition. Boston: Mc Graw-Hill.

Goldberg, David E . 2004. Fundamentals of Chemistry. Fourth Edition. New York The McGraw Hill Companies, Inc.

Heyworth, Rex. 1990. Chemistry A New Approach. Hongkong: Macmillan Publishers (HK) Limited.

Hill, John W. , and Kolb, Doris K. 1998. Chemistry for Changing Times. Eighth Edition. London: Prentice Hall International (UK) Limited.