MODUL Etikolegal

21
MODUL MATA KULIAH ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN Disusun oleh : Elit Pebryatie, SST, M.Keb KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN CIREBON TAHUN 2014

Transcript of MODUL Etikolegal

MODULMATA KULIAH ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Disusun oleh :Elit Pebryatie, SST, M.Keb

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

JURUSAN KEBIDANANPROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN CIREBON

TAHUN 2014

HALAMAN PENGESAHANMODULMATA KULIAH ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANANKODE MATA KULIAH : BD 5.402SEMSTER II

Dosen Pengajar :1. Elit Pebryatie, SST, M.Keb2. Hj Entin Jubaedah, SST, M.Keb3. Nurasih, SST, M.Keb4. Pepi Hapitria, SST, MPH5. Endang Nurrochmi, SST, MKMModul Pembelajaran Mata Kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan ini telahdisyahkan oleh:Mengetahui :Prodi Diploma III KebidananKetua,

Hj. Entin Jubaedah, SST, M.KebNIP. 196512171989032002Koordinator Mata Kuliah,

Elit Pebryatie, SST, M.KebNIP. 198302032008122003Mengesahkan :Ketua Jurusan KebidananPoltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Hj. Atit Tajmiati, AM. Keb, S. Kep, Ns, MPdNIP. 195709261981102001

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkankarunia dan rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan Modul Mata KuliahEtikolegal dalam praktik kebidanan dengan tepat waktu. Modul ini dibuat untukmendukung Pembelajaran mahasiswa DIII Kebidanan baik di laboraturium maupun dilahan praktik (pengalaman klinik), sehingga mahasiswa dapat mengembangkan tigakemampuan profesionalnya, yaitu knowledge, skill, dan attitude.Tujuan praktik mahasiswa D III kebidanan adalah untuk mengintegrasikan,melengkapi,, dan memantapkan penguasaan seluruh kompetensi yang harus diperolehmahasiswa selama pendidikan serta untuk memberikan pengalaman professionalsebagai Bidan. Untuk mencapai hal tersebut ditempuh beberapa strategi diantaranyaadalah setelah mahasisea mendapatkan pengajaran di kelas dan dilaboraturium,mahasiswa dituntut agar dapat mengaplikasikan pengetahuan yangdimilikinya terhadap kasus nyata di lahan praktik.Dalam pembelajaran praktik klinik digunakan pendekatan preceptoring danmonitoring dengan penerapan konsep self-directed learning yang sangat bergantungpada proses pembelajaran di kelas maupun di lahan praktik.Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung danmembantu dalam proses penyusunan Modul Mata Kuliah Etikolegal ddalma praktikkebidanan ini. Diharapkan Modul ini dapat membantu para mahasiswa melakukanasuhan kebidanan sesuai standar dank ode etik pelayanan kebidanan.Semoga Allah SWT memberikan kebaikan dan kemudahan kepada kita. Amin.Cirebon, Agustus 2013Penyusun

ETIKA PROFESI KEBIDANAN

1.1 Konsep Dasar Etikaa. Pengertian-pengertian dasar

1. EtikaEtika adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada situasi nyata.Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berfikir dantindakannya didasari nilai-nilai (Wahyuningsih, 2006). Etika adalah suatu cabangilmu filsafat. Maka di dalam literatur, dinamakan juga filsafat moral, yaitu suatusistem prinsip-prinsip tentang moral, tentang baik atau buruk. Secara sederhanadapat dikatakan bahwa etika adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atauburuk sikap tindakan manusia (Sofyan, dkk (Peny.), 2006). Etika berarti ilmutentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (Bertens,2004). Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral kedalam situasi nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yangmembimbing manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasioleh nilai-nilai yang dianutnya (Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK, 2003).Arti etika menurut K. Bertens dirumuskan sebagai berikut:o Kata etika dapat digunakan dalam arti nilai dan norma moral yang menjadi

pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkahlakunya.

o Etika berati kumpulan asas atau moral, yang dimaksud di sini adalah kodeetik.

o Etika mempunyai arti ilmu tentang apa yang baik atau buruk (Soepardan,2007).

2. MoralMoral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atausuatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral juga berarti mengenaiapa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam suatu kurun waktutertentu sesuai dengan perkembangan atau perubahan norma atau nilai(Wahyuningsih, 2006). Moral adalah ajaran tentang baik atau buruknya yangditerima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dll; akhlak, budipekerti, susila (Soepardan, 2007).

3. EtiketEtiket berasal dari bahasa Inggris Etiquette.Etika berarti moral, sedangkan etiketberarti sopan santun. Persamaan etika dengan etiket adalah: Sama-sama menyangkut perilaku manusia. Memberi norma bagi perilaku manuia, yaitu menyatakan tentangapa yang

harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan (Wahyuningsih, 2006).

4. Kode etikKode etik merupakan suatu cairi profesi yang bersumber dari nilai-nilai internaldan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan konprehensif suatuprofesi yang memberikan tuntutan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdianprofesi (Sofyan, dkk, 2006).

5. HukumHukum berhubungan erat dengan moral.Hukum membutuhkan moral.Hukumtidak mempunyai arti, kalau tidak diijinkan oleh moralitas.Sebaliknya moral jugaberhubungan erat adanya hukum.Moral hanya sebatas hal yang abstrak saja tanpaadanya hukum (Wahyuningsih, 2006).

b. Pengenalan Etika Umum1. Hati nurani

Hati nurani akan memberikan penghayatan tentang baik atau buruk berhubungandengan tingkah laku nyata kita. Hati nurani memerintahkan atau melarang kitauntuk melakukan sesuatu sekarang dan di sini.

2. Kebebasan dan tanggung jawabTerdapat hubungan timbal balik antara kebebasan dan tanggung jawab, sehinggapengertian manusia bebas dengan sendirinya menerima juga bahwa manusia itubertanggung jawab. Tidak mungkin kebebasan tanpa tangung jawab atausebaliknya.

3. NilaiNilai merupakan sesuatu yang baik, menarik, dicari, menyenangkan, disukai, dandiinginkan. Menurut filsuf Jerman Hang Jones nilai adalah the addressee of a yes,sesuatu yang detunjukan dengan kata ya. Sesuatu yang kita iakan. Nilaimempunyai konotasi positif.

4. Hak dan kewajibanHak merupakan pengakuan yang dibuat oleh orang atau sekelompok orangterhadap orang atau sekelompok orang lain. Ada beberapa macam hak, antara lainhak legal dan moral. Hak legal merupakan hak yang didasarkan atas hukum. Hak

moral adalah didasarkan pada prinsip atau etis. Setiap kewajiban seseorangberkaitan dengan hak orang lain dan setiap hak seseorang berkaitan dengankewajiban orang lain untuk memenuhi hak tersebut. Menurut John Stuart Millbahwa kewajiban meliputi kewajiban sempurna dan kewajiban tidak sempurna.Kewajiban sempurna artinya kewajiban didasarkan atas keadilan, selalu terkaitdengan hak orang lain. Sedangkan kewajiban tidak sempurna, tidak terkait denganhak orang lain tetapi bisa didasarkan atas kemurahan hati atau niat berbuat baik(Wahyuningsi, 2006).

c. KebidananKebidanan/Midwifery merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplinilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanankebidanan, meliputi ilmukedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmukesehatan masyarakat dan ilmu manajemen untuk dapat memberikan pelayanankepada ibu dalam masa prakonsepsi, masa hamil, ibu bersalin, post partum, bayi barulahir (Sofyan, dkk, 2006).

1.2 Prinsip etika dan moralitasa. Etika

Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai tempat, dimanasering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadapetika.Bidan sebagai pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang profesionaldan akuntabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan. Bidan sebagai praktisipelayanan harus menjaga perkembangan praktek berdasarkan evidence based.Sehingga di sini berbagai dimensi etik dan bagaimana pendekatan tentang etikamerupakan hal yang penting untuk digali dan dipahami.Moralitas merupakan suatu gambaran manusiawi yang menyeluruh, moralitas hanyaterdapat pada manusia serta tidak terdapat pada makhluk lain selain manusia.Moralitas adalah sifat moral atau seluruh asas dan nilai yang menyangkut baikburuk.Kaitan antara etika dan moralitas adalah, bahwa etika merupakan ilmu yangmempelajari tentang tingkah laku dan moral atau ilmu yang membahas tentangmoralitas. Moral adalah mengenai apa yang dinilai seharusnya oleh masyarakat.

Prinsip kode etik terdiri dari:1. Menghargai otonomi2. Melakukan tindakan yang benar3. Mencegah tindakan yang merugikan4. Memperlakukan manusia secara adil5. Menjelaskan dengan benar6. Menepati janji yang telah disepakati7. Menjaga kerahasiaan (Wahyuningsih, 2006).

b. Kode Etik Profesi BidanSeiring dengan kemajuan jaman, serta kemudahan dalam akses informasi, eraglobalisasi atau kesejagatan membuat akses informasi tanpa batas, serta peningkatanilmu pengetahuan dan teknologi membuat masyarakat semakin kritis. Di sisi lainmenyebabkan timbulnya berbagai permasalahan etik. Selain itu perubahan gayahidup, budaya, dan tata nilai masyarakat, membuat masyarakat semakin pekamenyikapi berbagai persoalan, termasuk penilaian terhadap pelayanan yang diberikanoleh bidan.Kode etik profesi bidanhanya ditetapkan oleh organisasi profesi, IkatanBidan Indonesia (IBI). Penetapan harus dalam Kongres IBI. Kode etik profesi bidanakan mempunyai pengaruh dalam menegakkan disiplin di kalangan profesi bidan.

1.3 Issu etik dan moralKesadaran moral erat kaitannya dengan nilai-nilai, keyakinan seseorang dan padaprinsipnya semua manusia dewasa tahu akan hal yang baik danyang buruk, inilah yangdisebut suara hati. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak padaperubahan pola pikir manusia.Masyarakat semakin kritis sehingga terjadi penguatantuntutan terhadap mutu pelayanan kebidanan yang baik perlu dilandasan komitmen yangkuat dengan basis etik dan moral yang baik.Dalam praktik kebidanan seringkali bidan dihadapkan pada beberapa permasalahan yangdilematis, artinya pengambilan keputusan yang sulit yang berkaitan dengan etik.Dilemamuncul karena terbentur konflik moral, pertentangan batin atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada.Beberapa permasalahan pembahasan etik dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagaiberikut:a. Persetujuan dalam proses melahirkan.b. Memilih dan mengambil keputusan dalam persalinan.c. Kegagalan dalam proses persalinan.d. Pelaksanaan (Ultrasonogarfi) USG dalam kehamilan.e. Konsep normal pelayanan kebidanan.f. Bidan dan pendidikan seks (Sofyan, dkk, 2006).

Beberapa contoh mengenai etik dalam pelayanan kebidanan, adalah berhubungan dengan:a. Agama/kepercayaan.b. Hubungan dengan pasien.c. Kebenaran.d. Pengambilan keputusan.e. Pengambilan data.f. Kematian.g. Kerahasiaan.h. Aborsi.i. AIDS.

1.4 Masalah etik moral dan dilema dalam praktek kebidananTuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan salah satunya adalah karenabidan merupakan profesi yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuatsehubungan dengan klien serta harus mempunyai harus mempunyai tanggung jawabmoral terhadap keputusan yang diambil. Untuk dapat menjalankan praktek kebidanandengan baik tidak hanya dibutuhkan pengetahuan klinik yang baik, serta pengetahuanyang up to date, tetapi bidan juga harus mempunyai pemahaman isu etik dalam pelayanankebidanan. Menurut Daryl Koehn dalam The Ground of Professional Ethics, 1994 bahwaBidan dikatakan profesional, bila menerapkan etika dalam menjalankan praktekkebidanan. Bidan berada pada posisi yang baik, yaitu memfasilitasi pilihan klien danmembutuhkan peningkatan pengetahuan tentang etika untuk menetapkan dalam strategipraktek kebidanan (Wahyuningsih, 2006).

1.5 Kode Etik Bidana. Definisi Kode Etik Bidan

Kode etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap profesi dalammelaksanakan tugas profesinya dan hidupnya di masyarakat. Norma tersebut berisipetunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka menjalankan profesinya danlarangan, yaitu ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh diperbuat ataudilaksanakan oleh anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan tugas profesinyamelainkan juga menyangkut tingkah laku pada umumnya dalam pergaulan sehari-haridi masyarakat.2,10

Kode etik kebidanan merupakan suatu pernyataan komprehensif profesi yangmenuntut bidan melaksanakan praktik kebidanan baik yang berhubungan dengankesejahteraan keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi dan dirinya. Penetapankode etik kebidanan harus dilakukan dalam Kongres Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

b. Fungsi Kode EtikKode etik berfungsi sebagai berikut : Memberi panduan dalam membuat keputusan tentang masalah etik Menghubungkan nilai atau norma yang dapat diterapkan dan dipertimbangkan

dalam memberi pelayanan Merupakan cara untuk mengevaluasi diri Menjadi landasan untuk memberi umpan balik bagi rekan sejawat Menginformasikan kepada calon perawat dan bidan tentang nilai dan standar

profesi Menginformasikan kepada profesi lain dan masyarakat tentang nilai moral.

3c. Penetapan Kode Etik

Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh organisasi untuk para anggotanya. Kode etiksuatu organisasi akan mempunyai pengaruh yang kuat dalam menegakkan disiplin dikalangan profesi, jika semua individu yang menjalankan profesi yang sama tergabungdalam suatu organisasi profesi. Jika setiap orang yang menjalankan suatu profesisecara otomatis tergabung dalam suatu organisasi atau ikatan profesi, barulah adajaminan bahwa profesi tersebut dapat dijalankan secara murni dan baik, karena setiapanggota profesi yang melakukan pelanggaran terhadap kode etik dan dikenai sanksi.

d. Tujuan Kode EtikPada dasarnya, kode etik sutu profesi diciptakan dan dirumuskan demi kepentingananggota dan organisasi. Secara umum, tujuan menciptakan kode etik adalah sebagaiberikut : Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. ”Image’ pihak luar atau masyarakat

terhadap suatu profesi perlu dijaga untuk mencegah pandangan merendahkanprofesi tersebut. Oleh karena itu, setiap kode etik profesi akan melarang berbagaibentuk tindakan atau kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan namabaik profesi di dunia luar sehingga kode etik disebut juga ”kode kehormatan”.

Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. Kesejahteraan yangdimaksud adalah kesejahteraan material dan spiritual atau mental. Berkenaandengan kesejahteraan material, kode etik umumnya menetapkan larangan-laranganbagi anggotanya untuk melakukan perbuatan yang merugikan kesejahteraan. Kodeetik juga menciptakan peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku yang tidakpantas atau tidak jujur para anggota profesi ketika berinteraksi dengan sesamaanggota profesi

Meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Kode etik juga berisi tujuanpengabdian profesi tertentu, sehingga para anggota profesi dapat dengan mudahmengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdian profesinya.

Meningkatkan mutu profesi. Kode etik juga memuat norma-norma serta anjuranagar profesi selalu berusaha meningkatkan mutu profesi sesuai dengan bidangpengabdiannya. Selain itu, kode etik juga mengatur bagaimana cara memeliharadan meningkatkan mutu organisasi profesi.

e. Dasar Pembentukan Kode Etik BidanKode etik bidan pertam kali disusun pada tahun 1986 dan disahkan dalam KongresNasional IBI X tahun 1988. Petunjuk pelaksanaan kode etik bidan disahkan dalamRapat Kerja Nasional (RAKERNAS) IBI tahun 1991.Kode etik bidan sebagaipedoman dalam berperilaku, disusun berdasarkan pada penekanan keselamatan klien.

f. Penjelasan Kode Etik KebidananBab I. Kewajiban Bidan terhadap Klien dan Masyarakat1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah

sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.2. Bidan harus melakukan tugasnya berdasarkan tugas dan fungsi bidan yang telah

ditetapkan sesuai dengan prosedur ilmu dan kebijakan yang berlaku denganpenuh kesungguhan dan tanggung jawab

3. Bidan dalam melakukan tugasnya, harus memberi pelayanan yang optimal kepadasiapa saja dengan tidak membedakan pangkat, kedudukan, golongan, bangsa dannegara

4. Bidan dalam melaksanakan tugasnya tidak akan menceritakan kepada oranng laindan merahasiakan segala yang berhubungan dengan tugasnya

5. Bidan hanya boleh membuka rahasia klien apabila diminta untuk keperluankesaksian pengadilan

6. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat danmartabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan

Pada hakikatnya manusia termasuk klien yang membutuhkan penghargaan danpengakuan yanng hakiki baik dari golongan masyarakat intelektual, menengah ataumasyarakat kurang mampu.Dilandasi sikap menghargai martabat setiap insan, makabidan harus memberi pelayanan profesional yang memadai kepada setiapklien.Memberi pelayanan sesuai dengan bidang ilmu yang dimili dan manusiawisecara penuh tanpa mementingakan kepentingan peribadi dan mendahulukan

kepentingan klien serta menghargai klien sebagaimana bidan menghargai dirinyasendiri.Dalam memberikan pelayanan, harus menjaga citra bidan sebagai profesi yangmemiliki nilai-nilai pengabdian yang sangat esensial.Pengabdian dan pelayanan bidanadalah dorongan hati nurani yang tidak mendahulukan balas jasa.Setiap bidan dalammenjalankan tugasnya, senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.Bidan dalam melaksanakan pelayanan harus sesuai dengan tugas dan keewajiban yangtelah digariskan dalam permenkes No 900/Permenkes/IX/2002.Melayani bayi dananak pra sekolah termasuk pengawasan dalam pertumbuhan perkembangan bayi dananak, pemberian vaksinasi sesuai dengan usia, melaksanakan perawatan bayi danmemberi petunjuk kepada ibu tentang makanan bayi, termasuk cara menyusui yangbaik dan benar serta makanan tambahan sesuai dengan usia anak. Memberi obat-obatan tertentu dalam bidang kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisiklien.Mengadakan konsultasi dengan profesi kesehatan lainnya dalam kasus-kasusyang tidak dapat diatasi sendiri.Bidan melaksanakan perannya di tengah kehidupanmasyarakat.Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, mendahulukan kepentinganklien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat.Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa mendahulukan kepentinganklien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhanberdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Setiap bidan senantiasa menciptakansuasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya, dengan mendorongpartisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secaraoptimal.Bidan harus mengadakan kunjungan rumah atau masyarakat untuk memberipenyuluhan serta motivasi agar masyarakat mau membentuk posyandu atau PKMDatau kepada ibu yang mempunyai balita/ibu hamil untuk memeriksakan diri diposyandu.Bidan dimana saja berada, baik dikantor, puskesmas atau rumah, ditempatpraktik BPS, maupun ditengah masyarakat lingkungan tempat tinggal, harus selalumemberi motivasi untuk selalu hidup sehat.

Bab II Kewajiban Bidan terhadap Tugasnya1. Setiap bidan senantiasa memberi pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga dan

masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan padakebutuhan klien, keluarga dan masyarakat. Contoh: Melaksanakan pelayanan yang bersifat pencegahan seperti asuhan antenatal,

memberi imunisasi, KIE, sesuai dengan kebutuhan Memberi pelayanan yang bersifat pengobatan sesuai dengan wewenang bidan Memberi pelayanan bersifat promotif/peningkatan kesehatan. Memberi pelayanan bersifat rehabilitatif

2. Setiap bidan berhak memberi pertolongan dan mempunyai kewenangan dalammengambil keputusan dalam tugasnya, termasuk keputusan mengadakankonsultasi dan/atau rujukan. Contoh:

Menolong partus di rumah sendiri, di puskesmas, di Rumah Sakit dan dirumah klien

Mengadakan pelayanan konsultasi terhadap ibu, bayi dan KB sesuai denganwewenangnya

Merujuk klien yang tidak dapat ditolong ke Rumah Sakit yang memilikifasilitas lebih lengkap.

3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan/ataudipercayakan kepadanya, kecuali jika diminta oleh pengadilan atau diperlukansehubungan dengan kepentingan klien. Contoh : Ketika bertugas, bidan tidakdibenarkan menceritakan segala sesuatu yang diketahuinya kepada siapapuntermasuk keluarganya

Bab III. Kewajiban Bidan terhadap Sejawat dan Tenaga Kesehatan Lainnya1. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk

menciptakan suasana kerja yang serasi Contoh :Dalam melaksanakan tugas kebidanan baik pemerintah/non pemerintah, jika adasejawat yang berhalangan (cuti), bidan dapat saling menggantikan, sehingga tugaspelayanan tetap berjalanSesama sejawat harus saling mendukung, misalnya dengan mengadakan arisan,piknik bersama, mengunjungi teman yang sakit, memenuhi undangan perkawinankeluarga, khitanan.

2. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati baikterhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya. Contoh:Dalam menetapkan lokasi BPS, perlu diperhatikan jarak dengan lokasi yang sudahada.Jika mengalami kesulitan, bidan dapat salinng membantu denganmengkonsultasikan kesulitan kepada sejawat.Dalam kerja sama antar temansejawat, konsultasi atau pertolongnan mendadak hendaknya melibatkan imbalanyang sesuai dengan kesepakatan bersama

Bab IV. Kewajiban Bidan terhadap Profesinya1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjunng tinggi citra profesinya

dengan menampilkan keperibadian yang tinggi dan memberi pelayanan yangbermutu kepada masyarakat. Contoha. Menjadi panutan dalam hidupnyab. Berpenampilan yang baikc. Tidak membeda-bedakan, pangkat, jabatan dan golongand. Menjaga mutu pelayanan profesinya sesuai dengan standar yang telah

ditentukane. Dalam menjalankan tugasnya, bidan tidak diperkenankan mencari keuntungan

peribadi dengan menjadi agen promosi suatu produkf. Menggunakan pakaian dinas dan kelengkapannya hanya dalam waktu dinas

2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkankemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi. Contoh:a. Mengembangkan kemampuan di lahan praktikb. Mengikuti pendidikan formalc. Menngikuti pendidikan berkelanjutan melalui penataran, seminar, lokakarya,

simposium, membaca majalah, buku dan lain-lain secara peribadi3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan

sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya. Contoha. Membantu pembuatan perencanaan penelitian kelompokb. Membantu pelaksanaan proses penelitian dalam kelompokc. Membantu pengolahan hasil penelitian kelompokd. Membantu pembuatan laporan penelitian kelompoke. Membantu perencanaan penelitian mandirif. Melaksanakan penelitian mandirig. Mengolah hasil penelitianh. Membuat laporan penelitian

Bab V. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri1. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas

profesinya dengan baik, Contoh:a. Memperhatikan kesehatan peroranganb. Memperhatikan kesehatan lingkunganc. Memeriksakan diri secara berkala setiap setahun sekalid. Jika mengalami sakit atau keseimbangan tubuh tergaganggu, segera

memeriksakan diri ke dokter

2. Setiap bidan harus berusaha terus-menerus untuk meningkatkan pengetahuan danketerampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologia. Membaca buku-buku tentang kesehatan, kebidanan, keperawatan pada

umumnya bahkan pengetahuan umumb. Menyempatkan membaca koranc. Berlangganan majalah profesi, majalah kesehatand. Menngikuti penataran, seminar, simposium, lokakarya tentang kesehatan

umumnya, kebidanan khususnyae. Mengadakan latihan berkala seperti simulasi atau demonstrasi untuk tindakan

yang jarang terjadi, pada kesempatan pertemuan IBI di tingkat kecamatan,cabang, daerah atau pusat

f. Mengundang pakar untuk memberi ceramah atau diskusi pada kesempatanpertemuan rutin, misalnya bulanan

g. Mengisi rubrik bulletinh. Mengadakan kunjungan atau studi perbandingan ke rumah sakit- rumah sakit

yang lebih maju ke daerah-daerah terpencil

i. Membuat tulisan atau makalah secara bergantian, yang disajikan dalamkesempatan pertemuan rutin

Bab VI. Kewajiban Bidan Terhadap Pemerintah, Nusa, Bangsa dan Tanah Air1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-

ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayananKIA/KB dan kesehatan keluarga serta masyarakat.Bidan harus mempelajari perundang-undangan kesehatan di Indonesia dengancara : Menyebarluaskan informasi atau perundang-undangan yang dipelajari kepada

anggota Mengundang ahli atau penceramah yang dibutuhkan Mempelajari program pemerintah, khususnya mengenai pelayanan kesehatan

di Indonesia Mengidentifikasi perkembangan kurikulum sekolah tenaga kesehatan

umumnya, keperawatan dan kebidanan khususnya2. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya

kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan,terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluargao Bidan harus menyampaikan laporan kepada setiap jajaran IBI tentang berbagai

hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas bidan di daerah, termasukfaktor penunjang maupun penghambat pelaksanaan tugas itu.

o Mencoba membuat penelitian tentang masalah yang sering terjadi dimasyarakat yang berhubungan dengan tugas profesi kebidanan, misalnyapenelitian mengenai :Berapa biaya standar persalinan normal di suatu daerah;Berapa banyak animo masyarakat di suatu daerah terhadap fasilitas KIA/KByang telah disediakan oleh masyarakat.

LEMBAR OBSERVASI PENERAPAN KODE ETIK PROFESI BIDANDALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Nama observer :Tempat pelayanan :Tanggal :

NO KODE ETIK PROFESI BIDANPENERAPANYA TIDAK

1 Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakata. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan

mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakantugas pengabdiannya.

Catatan :

b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinyamenjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yangutuh dan memelihara citra bidan.

Catatan :

c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasaberpedoman pada peran, tugas dan tanggungjawab sesuaidengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.

Catatan :

d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukankepentingan klien, menghormati hak klien dan menghormatinilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

Catatan :

e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasamendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakatdengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhanberdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

Catatan :

f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasidalam hubungan pelaksanaan - tugasnya, dengan mendorongpartisipasi masyarakat untukmeningkatkan derajatkesehatannya secara optimal.

Catatan :

2 Kewajiban bidan terhadap tugasnyaa. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna

terhadap klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengankemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkankebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.

Catatan :

b. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan danmempunyai kewenangan dalam mengambil keputusandalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasidan atau rujukan.

Catatan :

c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yangdapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila dimintaoleh pengadilan atau dipedukansehubungan kepentinganklien.

Catatan :

3 Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnyaa. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman

sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.Catatan :

b. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus salingmenghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenagakesehatan lainnya.

Catatan :

4 Kewajiban bidan terhadap profesinyaa. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung

tinggi citra profesinya dengan menampilkan kepribadianyang tinggi dan memberikan pelayanan yangbermutukepada masyarakat.

Catatan :

b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri danmeningkatkan kemampuan profesinya seuai denganperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Catatan :

c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatanpenelitian dan kegiatan sejenis yang dapat meningkatkanmutu dan citra profesinya.

Catatan :

5 Kewajiban bidan terhadap diri sendiria. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat

melaksanakan tugas profesinya dengan baik.

Catatan :

b. Setiap bidan harus berusaha secara terus menerus untukmeningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai denganperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Catatan :

6 Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah aira. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa

melaksanakan ketentuan­ ketentuan pemerintah dalambidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan KIA/KB dankesehatan keluarga dan masyarakat.

Catatan :

b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi danmenyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk-meningkatkan mutu jangakauan pelayanan kesehatanterutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

Catatan :

7 Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasamenghayati dan mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesia

Catatan :

DISKUSI KASUS ETIK

Petunjuk Diskusi:Buatlah 6 kelompok diskusi.Masing masing kelompok membahas 1 (satu kasus) daridilemma etik.Uraikan pandangan kelompok dari sisi adat istiadat, Kepercayaan/Agama,Hukum dan perundang undangan yang berlaku di dindonesia.Kemudian presentasikan lahdalam sebuah mini seminar.

Kasus 1

Lokasi : Desa Falifi, Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatra

Seorang ibu berusia 38 tahun yang sembari menggendong bayinya dibelakan mengayunayunkan sebuah cangkul dila atas lahan kering.Meski disengat matahari, peluh bercucurandiwajahnya seakan tak dirasa dia tetap mencangkul.Tak jauh dari ladang, suaminya bermaingitar sambil menikmati kopi di warung kecil. Dalam sebagian budaya batak, saat pernikahankeluarga sang istri diberi mahar yang besar oleh pihak lelaki untuk pernikahan mempelaiperempuan. Hingganya hal ini membuat sang suami merasa telah membeli sang istri danberhak memerintahkan apa saja termasuk menjadikannya tak lebih sebagai budak pekerja.

Kajilah kasus diatas dari segi hukum perlindungan perempuan dan hukum pernikahan yangberlaku di Indonesia, dan apa yang dapat anda lakukan sebagai bidan desa tersebut!

Kasus 2

Lokasi : Kabupaten Jawa barat

Warga digemparkan oleh penangkapan seorang bidan senior yang disinyalir sebagai agenhuman trafictking.Motif bidan adaah mendapatkan ganti rugi dari biaya persalinan dan jasamencarikan seorang ibu yang bersedia memberikan anaknya yang baru lahir untuk dibawapasangan suami istri yang menginginkan kehadiran anak.

Kajilah kasus tersebut,Apa ancaman hokum yang akan menjerat bidan tersebut.Apa yang dapat dilakukan organisasi profesi IBI untuk mencegah terjadinya kasus serupa

Kasus 3

Lokasi : ProbolinggoKesaksian korban KDRT sekaligus pelaku aborsi

Suami saya adalah laki laki kejam dan egois. Tidak hanya menurut gossip tetangga suamisaya pun seringkali terlihat jalan bersama perempuan lain. Para tetangga sering menyaksikansaya jadi bulan bulanan kemarahan suami saya.Saya ditempeleng didepan orang banyak, sayamenangis menahan tangis tapi tidak ada masyarakat yang beraani menghentikannya. Saat ituusia kandungan saya 8 minggu, saya melakukan aborsi dengan cara tradisional, karena tidaktahan dengan siksaan suami yang membuat diri saya menderita, Saya mengalami perdarahanhebat salah seorang kerabat saya membawa ke bidan praktik terdekat. Bidan tersebutmenolong nyawa saya, saya bersyukur bidan tersebut tidak melaporkan kecurigaannyaterhadap tindakan saya

Buatlah analisis dari kelompok mengenai sikap bidan tersebutHukum apa yang dapat menjerat pelaku aborsi dalam kasus iniBagaimana perlindungan Negara terhadap perempuan perempuan diluar kasus ini yangmengalami kekerasan dalam rumah tangga

Kasus 4

Lokasi : Batu, Malang

Bayi saya lahir mati tanpa kepala, begitu judul besar salah satu tabloid wanita. Kejadiaanyasaya mengantar istri saya yang akan bersalin ke seorang bidan yang paling dikenal palinghandal didaerah kami. Istri saya diketahui akan melahirkan dengan posisi bayi sungsang,namun bidan tersebut menenangkan kami bahwa persalinanya akan berjalan lancar. Saat ituistri saya menangis kesakitan, kaki bayi saya keluar terlebih duru sampai dibagian punggungbayi saya sepertinya macet. Peluh mulai menetes diwajah bidan, karena tidak tega melihatistri saya saya bertanya ke bu bidan apakah kita perlu membawa ke rumah sakit namun bidanberkata tidak apa apa. Setengah jam kemudian saya melihat bayi saya biru dan kepalanyamasih menyatu dengan istri saya tidak terdengar tangisan dari bayi dan bayi itu hanyamenggantung. BIdan Berupaya menarik narik bagian badan anak saya sampai terputus. Atasdesaka keluarga yang lain kami melaporkan bidan tersebut ke polisi

Uraikan kewenangan bidan menolong persalinan sungsang, dan jelaskan prosedurpertolongannyaApakah bidan dapat dituntut dengan dakwaan malpraktik dan pembunuhan?Apa yang harus dipahami saudara calon bidan agar kasus seperti ini tidak terjadi padasaudara!

Kasus 5

Lokasi : Kabupaten Cirebon

Seorang bayi perempuan lahir dari seorang ibu yang telah menikah 4 kali dan memiliki 7orang anak sebelumnya. Ironisnya sang ibu selalu ditinggal oleh suaminya saat hamil. Ibumengatakan pada bidan bahwa iya ingi memberikan bayinya untuk diasuh oleh keluarga lainyang dapat membesarkan putrinya dengan baik. Sementara itu bidan teringat pada pasangansuami istri yang telah 10 tahun menikah yang sebelumnya memang mengatakan inginmengadopsi seorang anak. Bidan pun mempertemukan kedua belah pihak, akan tetapi statuibu yang tidak memiliki KTP ataupun surat nikah mempersulit proses adopsi, akhirnya bidanpun memberikan surat keterangan lahir bayi tersebut seolah lahir dari pasutri tersebut. Kasusini tertutup rapih dan terjaga kerahasiaanya.

Bagaimanakah proses adopsi yang benar beserta dasar hukumnya?Bagaimana hak anak adopsi?

Kasus 6

Adaptasi Film “ Chori Chori Chup Ke”

Sepasang suami istri darikeluarga kaya menikah atas dasar cinta, dimana keduanya sangatmenyayangi satu sama lain. Tak lama setelah pernikahan sang istri pun hamil lengkaplahkebahagiaan pasutri dan keluarga besar mereka. Suatu Waktu pada saat usia kehamilan sangistri menginjak 8 bulan keluarga itu tengah berkumpul dan bermain bersama ditaman namunnaas sang istri jatuh terpleset ketika hendak mengambil bola yang terjatuh didekatnya.Karena kejadian itu sang istri dilarikan ke RS, mereka kehilangan bayinya dan ramim sangistri pun diangkat karena mengalami perdarahan hebat. Meskipun sang suami selalumenghibur dan menguatkan istrinya namun istrinya merasa mereka perlu mencari solusiuntuk mendapat anak , membaca info yang ada sang istri meminta sang suami untuk mencariseorang wanita untuk menjadi surrogate mother bagi bayi mereka.

Bagaimanakah hukum bayi tabung di Indonesia?