Modul Ekskresi

download Modul Ekskresi

of 21

description

materi Biologi SMA

Transcript of Modul Ekskresi

Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda. Kerjakanlah soal Tes formatif berikut:1. Ginjal manusia berjumlah . pasang

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

2. Badan malpighi terdiri dari :

a. glomerulus dan tubulus

b. gelung Henle dan tubulus

c. kapsula Bowman dan glomerulus

d. glomerulus dan lengkung Henle

e. kapsula Bowman dan lengkung Henle

3. Fungsi ginjal adalah

a. produksi keringat

b. produksi urinec. produksi uap air

d. membentuk bilirubin dan biliverdin

e. pembentukan feses

4. Satuan struktural dan fungsional terkecil ginjal disebut dengan .

a. Neuron

b. Nefron

c. Neurit

d. Papula

e. Medula

5. Alat ekskresi pada manusia tersebut di bawah ini kecuali .

a. Paru-paru

b. Ginjal

c. Kulit

d. Hati

e. Anus6. Gambar ini adalah bagian dari sistem urinaria pada manusia. Apakah nama masing-masing bagian yang diberi tanda X, Y dan Z ?

a. X : arteri, Y : vena, Z : ureter

b. X : arteri, Y : vena, Z : uretra

c. X : arteri, Y : ureter, Z : uretra

d. X : vena, Y : arteri, Z : ureter

e. X : ginjal, Y : vesika urinaria, Z : ureter

Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda. Kerjakanlah soal Tes formatif berikut:1. Di dalam ginjal, kadar glukosa, asam amino dan garam mineral paling tinggi terdapat pada :

a. cairan pada gelung henle

b. air seni

c. urin primer

d. urin sekunder

e. urin sesungguhnya2. Perhatikan gambar nefron berikut ini !

Air seni yang terbentuk di nomor 2 adalah :

a. urin

b. urin primer

c. urin skunder

d. urin primer dan urin skunder

e. urin primer, urin skunder dan urin3. Urea yang keluar dari hati melalui darah ke ginjal disaring oleh bagian ginjal yaitu

a. Kapsula bowman

b. Tubulus kontortus proksimal

c. Glomerulus

d. Tubulus kolektivus

e. Lengkung henle4. Produksi urin dipengaruhi oleh

a. Air yang dikonsumsi,

b. Hormon ADH,

c. makanan yang dimakan

d. suhu

e. a, b dan d benar5. Tahap proses pembentukan urine di dalam ginjal adalah :

a. filtrasi reabsorpsi augmentasi

b. filtrasi augemntasi reabsorpsi

c. ekskresi filtrasi reabsorpsi

d. reabsorbsi filtrasi augmentasi

e. sekresi filtrasi reabsorpsi augmentasi

Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda. Kerjakanlah soal Tes formatif berikut:1. Berikut ini beberapa gangguan pada ginjal :1) Adanya protein dan albumin pada urine

2) Adanya glukosa pada urine

3) Kencing terus menerus karena kurang hormon ADH

4) Produksi urin sangat sedikit

5) Adanya endapan kristal kalsium pospat

Ciri kelainan gangguan diabetes insipidus adalah, pada nomor :a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 52. Diabetes mellitus disebabkan oleh :a. kekurangan hormon insulin

b. kekurangan hormon Antidiuretik

c. radang pada ginjal

d. kelebihan hormon adrenalin

e. gangguan pada filtrasi glomerulus

3. Diabetes insipidus disebabkan oleh :a. kekurangan hormon insulin

b. kekurangan hormon antidiuretik

c. radang pada ginjal

d. kelebihan hormon adrenalin

e. gangguan pada filtrasi glomerulus4. Kandungan zat hasil uji urine seseorang sebagai berikut :

(1) urea, (2) protein, (3) garam, (4) Glukosa dan (5) amilum

Yang termasuk kelainan gagal ginjal adalah :

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 1 dan 4

d. 2 dan 4

e. 3 dan 5

5. Seorang siswa mengetes 3 cc uriennya Si A menggunakan reagen Benedict, kemudian dipanaskan. Campuran urine dan Benedict yang ada di tabung reaksi berubah menjadi warna merah bata, berarti Si A menderita..

a. kelainan ginjal

b. dibetes insipidus

c. albuminnuria

d. nefritis

e. diabetes mellitus

PENDAHULUAN

Modul ini merupakan kelanjutan dari materi sebelumnya. Tentu Anda masih ingat dari materi sebelumnya tentang sistem pernafasan (respirasi). Dari materi yang lalu Anda telah mengetahui tentang pengertian respirasi, struktur dan fungsi alat respirasi manusia, proses respirasi serta gangguan/kelainan dan atau penyakit yang terjadi pada sistem pernafasan manusia.

Dalam modul ini, Anda akan mempelajari keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia (ginjal). Setelah menyelesaikan modul ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia (ginjal).

Kemampuan tersebut sangat penting bagi siswa SMA kelas XI IPA semester 2. Anda akan merasa memiliki pengetahuan yang luas dari pada sebelum membaca modul ini.

Untuk membantu Anda mernguasai kemampuan di atas, dalam modul ini akan disajikan pembahasan dan latihan butir uraian, dalam 3 kegiatan belajar (KB), yaitu:

KB 1: Struktur dan fungsi ginjal.

KB 2: Proses Ekskresi (proses pembentukan urine) dan faktor yang mempengaruhi produksi urine.

KB 3: Kelainan/penyakit yang terjadi pada ginjal.

Agar Anda berhasil dalam mempelajari modul ini, ikuti petunjuk belajar sebagai berikut:

Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan sampai Anda memahami betul apa, untuk apa dan bagaimana mempelajari modul ini.

Ikutilah urut-urutan dari kegiatan belajar (KB) dari modul ini.

Perhatikan kata-kata kunci yang diberi tanda khusus seperti: dicetak tebal, digaris bawah atau dicetak miring.

Tangkaplah pengertian demi pengertian dari modul ini melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan teman atau guru Anda.

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

KEGIATAN BELAJAR 1

STRUKTUR DAN FUNGSI GINJAL

Gambar Nefron

KORTEK, MEDULA DAN PELVIS

Korteks merupakan lapisan ginjal bagian luar, yang memiliki ketebalan hampir sepertiga dari tebal keseluruhan ginjal.

Korteks dan medula mengandung kurang lebih 1 juta nefron. Setiap nefron terdiri dari : badan malpighi dan saluran (tubulus) renalis.

Setiap badan malpighi tersusun atas kapsula Bowman dan glomerulus yang terdapat dibagian korteks.

Pada bagian medula terdapat saluran (tubulus) yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1.Tubulus kontortus proksimal

2.Tubulus kontortus distal

3.Tubulus kolektivus.

Diantara tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal dihubungkan oleh lengkung Henle desenden (turun) dan lengkung Henle asenden (naik). Pada bagian dalam ginjal terdapat pelvis renalis yang merupakan muara dari ketiga tubulus.

Tes Formatif 1

Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat pada akhir modul ini. Untuk mengetahui tingkat penguasaan (nilai) Anda. Gunakanlah rumus berikut:

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban benar X 100%

Jumlah soal tes formatif

Range tingkat penguasaan yang Anda capai :

80-100%= sangat baik

70-80%= Baik

60-70%= cukup

60%= kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan lebih dari 70%, Anda dapat melnjutkan kegiatan belajar berikutnya. Bila penguasaan Anda 70%

KEGIATAN BELAJAR 2

PROSES PEMBENTUKAN URIN DI GINJAL

Urin dibentuk di nefron yaitu dengan menyaring darah dan kemudian mengambil kembali ke dalam darah bahan-bahan yang bermanfaat.

Dengan demikian akan tersisa bahan tak berguna, yang nantinya akan keluar dari nefron dalam bentuk suatu larutan, yang disebut urin.

Sebelum menjadi urin, di dalam ginjal akan terjadi tiga macam proses,

yaitu: Filtrasi, Reabsorpsi dan Augmentasi.

PROSES PEMBENTUKAN URIN DI GINJAL

1. PROSES FILTRASI (penyaringan)

Proses filtrasi ini terjadi di glomerulus dan kapsula Bowman yang menghasilkan filtrat gromerulus atau urin primer.

Mula-mula darah masuk ke glomerulus melalui arteriol afferent dan terjadi filtrasi sehingga menghasilkan urin primer, kemudian urin primer akan memasuki kapsula Bowman.

Proses filtrasi terjadi akibat mengkerut dan mengembangnya arteriol afferent dan arteriol efferent yang masuk dan meninggalkan glomerulus.

Selama terjadi filtrasi sel-sel darah dan molekul protein tidak dapat disaring, sedangkan molekul-molekul yang berukuran lebih kecil seperti: garam, asam amino dan gula

dapat disaring sehingga menjadi bagian dari filtrat glomerulus atau urin primer.

PROSES PEMBENTUKAN URIN DI GINJAL

2. PROSES REABSORPSI (penyerapan kembali)

Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang nantinya akan menghasilkan urin sekunder.

Urin primer yang berkumpul dalam kapsula Bowman masuk kedalam tubulus kontortus proksimal dan terjadi proses reabsorpsi.

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali zat yang berguna oleh dinding tubulus, lalu masuk ke pembuluh darah yang mengelilingi tubulus.

Zat-zat yang diserap kembali oleh darah antara lain: glukosa, asam amino dan ion-ion anorganik (Na+, K+, Ca++, Cl-, HCO3-, HPO4-3, SO 4-3).

REABSORPSI ION Na+

Proses ini terjadi karena transpor aktif. Hasil dari reabsorpsi urin primer adalah urin sekunder yang mengandung sisa limbah nitrogen dan urea.

Dengan demikian urin sekunder adalah hasil saringan dari urin primer yang mengandung limbah nitrogen dan urea.

Urine sekunder akan masuk ke lengkung Henle menuju tubulus kontortus distal. Pada saat melewati lengkung Henle desenden, air berosmosis keluar sehingga volume urin sekunder menurun dan menjadi pekat. Saat melewati lengkung Henle asenden, garam(Na+) dipompa keluar, sehingga kepekatan urin berkurang tetapi volume urin tetap. Dengan demikian konsentrasi garam di luar tubulus meningkat.

PROSES PEMBENTUKAN URIN DI GINJAL

3. PROSES AUGMENTASI

(pengumpulan zat-zat yang tidak diperlukan lagi)

Dari lengkung Henle asenden, urin sekunder akan masuk ke tubulus distal. Di dalam tubulus distal urin sekunder mengalami augmentasi yaitu proses penambahan zat zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal.

Zat sisa yang dikeluarkan dari pembuluh darah kapiler adalah ion hidrogen (H+), ion kalium(K+), NH3 dan kreatinin. Pengeluaran (H+) ini membantu menjaga pH yang tetap dalam darah.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI URIN

Ini teh susu..

Abis mimik kok pingin pipis..

PIPIS ACH!!!

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI URIN

HORMON ANTI DIURETIK

Hormon ini dihasilkan kelenjar hipofisis bagian posterior. Sekresi ADH dikendalikan oleh konsentrasi air dalam darah.

Hormon antidiuretik mempengaruhi proses penyerapan air oleh dinding tubulus.

Bila sekresi ADH banyak, penyerapan air oleh dinding tubulus akan meningkat, sehingga urin yang terbentuk sedikit. Sebaliknya jika sekresi ADH kurang, maka penyerapan air oleh dinding tubulus menurun, sehingga dihasilkan banyak urin.

Panas euy.. jadi keringetan dech

Tes Formatif 2

Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat pada akhir modul ini. Untuk mengetahui tingkat penguasaan (nilai) Anda. Gunakanlah rumus berikut:

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban benar X 100%

Jumlah soal tes formatif

Range tingkat penguasaan yang Anda capai :

80-100%= sangat baik

70-80%= Baik

60-70%= cukup

60%= kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan lebih dari 70%, Anda dapat melnjutkan kegiatan belajar berikutnya. Bila penguasaan Anda 70%

KEGIATAN BELAJAR 3

GANGGUAN/KELAINAN/ PENYAKIT PADA GINJAL

Orang yang mengidap penyakit diabetes insipidus,mengalami gangguan berupa ketidakmampuan kelenjar hipofisis posterior mensekresikan ADH, sehingga mengakibatkan produksi urin menjadi banyak dan encer, disertai dengan rasa haus yang amat sangat.

Seseorang yang menderita diabetes insipidus dalam satu hari dapat mengeluarkan urine sebanyak kurang lebih 20 liter.

Untuk itu penderita diabetes insipidus disarankan banyak minum air, untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

GANGGUAN/KELAINAN/ PENYAKIT PADA GINJAL

MENGUJI KANDUNGAN GULA PADA URIN

LANGKAH 1:

Masukan urine setinggi 3 cm ke dalam tabung reaksi

LANGKAH 2:

Tambahkan 3 tetes reagen Benedict

LANGKAH 3:

Panaskan urine di atas lampu bunsen hingga mendidih.

Amati perubahan warna yang terjadi

Jika urine berubah warna menjadi merah bata maka urin tersebut mengandung gula/glukosa

Tes Formatif 3

Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat pada akhir modul ini. Untuk mengetahui tingkat penguasaan (nilai) Anda. Gunakanlah rumus berikut:

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban benar X 100%

Jumlah soal tes formatif

Range tingkat penguasaan yang Anda capai :

80-100%= sangat baik

70-80%= Baik

60-70%= cukup

60%= kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan lebih dari 70%, Anda dapat melnjutkan kegiatan belajar berikutnya. Bila penguasaan Anda 70%

KUNCI JAWABAN

TES FORMATIF 1

A

C

B

B

E

E

TES FORMATIF 2

C

B

C

E

A

TES FORMATIF 3

C

A

B

D

E

DAFTAR PUSTAKA

Amin Moh. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Karmana Oman. Biologi Untuk SMA. Bandung: Ganexa Exact.

Slamet Prawirohartono, dkk. 1989. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Tim Penyusun. 2004. Biologi 2B Kelas 2 SMA Semester 2. Klaten: PT. Intan Pariwara.

PAGE 13