Modul Dasar Manajemen & Bisnis · PDF filePenetapan Tujuan Organisasi 19 6. Pengambilan...
Transcript of Modul Dasar Manajemen & Bisnis · PDF filePenetapan Tujuan Organisasi 19 6. Pengambilan...
Modul Dasar Manajemen &
Bisnis Manajemen Informatika (MI)
Oleh: Doni Purnama Alamsyah, S.Kom., MM
AMIK BSI Bandung, 2010
i
Kata Pengantar
Manajemen merupakan ilmu pengetahuan yang bermanfaat disegala bidang,
dimana Manajemen adalah seni dari setiap sumber daya manusia dalam
mengelola aktifitasnya. Manajemen memiliki kaitan yang erat dengan Bisnis,
sehingga dianggap perlu untuk mengetahui Dasar Manajemen & Bisnis.
Latar belakang penulisan modul ini adalah sebagai panduan untuk melengkapi
mata kuliah Dasar Manajemen & Bisnis yang diberikan kepada mahasiswa
jurusan Manajemen Informatika di Akademi Manajemen Informatika &
Komputer (AMIK) BSI Bandung.
Modul ini disajikan sepraktis mungkin dan membahas tentang Dasar Manajemen
& Bisnis yang diajarkan di AMIK BSI tanpa menyimpang dari Silabus dan SAP
yang telah disusun terlebih dahulu.
Akhir kata penulis menerima segala saran dan kritik yang membangun, atas
perhatian dan kesempatan yang diberikan kepada penulis, penulis mengucapkan
terima kasih.
Bandung, Januari 2010
Doni Purnama Alamsyah
ii
Ucapan Terima Kasih
Alhamdulillah penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan
kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan modul ini.
Direktur Akademik Manajemen Informatika & Komputer (AMIK) BSI Bandung
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkarya.
Seluruh Dosen dan Instruktur di lingkungan Bina Sarana Informatika.
Kedua orang tua penulis tercinta serta ochin dan ochan.
Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar i
Ucapan Terima Kasih ii
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
1. Konsep Dasar Manajemen 1
2. Manajemen, Manajer & Kepemimpinan 5
3. Perkembangan Konsep Manajemen 9
4. Perencanaan 15
5. Penetapan Tujuan Organisasi 19
6. Pengambilan Keputusan 22
7. Pengorganisasian 25
8. Koordinasi & Rentang Manajemen 30
9. Komunikasi Dalam Organisasi 33
10. Elemen Pengendalian & Manajemen Kontemporer 37
11. Dasar-Dasar Bisnis 40
12. Peluang & Tantangan Bisnis Serta Ekonomi & Bisnis 43
Daftar Pustaka 46
Biodata Penulis 46
iii
Daftar Tabel
Tabel 1. Spesifikasi Manajemen, Manajer, dan Kepemimpinan 5
Tabel 2. Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 9
Tabel 3. Mazhab Teori Organisasi Klasik 10
Tabel 4. Mazhab Perilaku 11
Tabel 5. Mazhab Ilmu Manajemen 12
Tabel 6. Mazhab Ilmu Manajemen (Teori Motivasi) 12
Tabel 7. Usaha Perpaduan 14
Tabel 8. Tipe Tujuan 18
Tabel 9. Ciri Utama Individu dan Pengaruhnya 25
Tabel 10. Karakteristik Kelompok dan Perilaku Organisasi 26
Tabel 11. Elemen Pengendalian 37
1 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
1. Konsep Dasar Manajemen
Ilmu manajemen bila dicermati sama usianya dengan kehidupan manusia. Manusia sebagai makluk sosial ada kecenderungan untuk berorganisasi dan bekerja sama.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia adalah anggota suatu organisasi, misalnya organisasi agama, olah raga, seni, usaha dan orgnaisasi lainnya. Masing-masing orgnaisasi berbeda satu dengan lainnya, ada yang formal dan tidak formal.
Namun organisasi-organisasi tersebut mempunyai unsur-unsur yang sama, yaitu ada
kelompok orang, ada tujuan yang hendak dicapai, ada rencana cara pencapaian tujuan, ada pemimpin (manajer) yang bertanggung jawab atas keberhasil pencapaian tujuan. Dengan kata lain para manajer diberi tanggung jawab untuk menentukan
kegiatan yang memungkinkan setiap individu dapat memberikan sumbangan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Manajemen berasal dari bahasa Inggris “management” dengan kata kerja to manage yang secara umum berarti mengurusi. Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi
pimpinan dan kepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin, disebut “manajer”.
Untuk mengartikan dan mendefisikan manajemen dari berbagai literartur dapat dilihat dari tiga pengertian, yaitu :
1. Manajemen sebagai suatu proses 2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. Manajemen sebagai ilmu dan manajemen sebagai seni Pendapat para ahli mengenai batasan manajemen :
George R. Terry dalam bukunya “Principles of Manajemen” memberikan
batasan: “Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
H.B. Siswanto = manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan
mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. T. H. Handoko = manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk
menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksaanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, personalia,
kepemimpinan dan pengawasan. Elemen dasar manajemen :
Elemen sifat :
Manajemen sebagai suatu seni, Yaitu sebagai suatu keahlian, kemahiran,
kemampuan dan keterampilan dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan. Manajemen sebagai suatu ilmu,Yaitu akumulasi pengetahuan yang telah di
sistematisasikan dan diorganisasikan untuk mencapai kebenaran umum (general purposes).
2 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Elemen fungsi :
Perencanaan Suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan terlebih
dahulu pada suatu jangka waktu/periode tertentu serta tahapan/langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengorganisasian Suatu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagaian kerja
yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan,penentuan hubungan pekerjaan yang baik diantara mereka, serta pemberian lingkungan dan
fasilitas pekerjaan yang kondusif.
Pengarahan Yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau
instruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan bersama.
Pemotivasian Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
seorang atasan dalam memberikan inspirasi, semangat, dan kegairahan kerja serta dorongan kepada bawahan untuk dapat melakukan suatu kegiatan yang semestinya.
Pengendalian/Pengawasan.Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk
mengusahakan agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tahapan yang harus dilalui.Jika ada kegiatan yang tdk
sesuai dengan rencana dan tahapan tersebut, diadakan suatu tindakan perbaikan (corrective actions)
Fungsi Manajemen Berikut pandangan-pandangan dari para ahli lainnya mengenai fungsi manajemen,
antara lain : 1. Henry Fayol
Planning (Perencanaan) Organizing (Pengorganisasian) Commanding (Perintah)
Coordinating (Koordinasi)
2. Luther Gulick
Planning (Perencanaan) Organizing (Pengorganisasian)
Staffing Directing
Coordinating Reporting Budgeting
3. Koontz O’Donnel
Planning (Perencanaan) Organizing (Pengorganisasian) Staffing
Directing Controlling
4. Dr.Sondang .P. Siagian
Planning (Perencanaan) Organizing (Pengorganisasian) Motivating
Controlling Evaluating
3 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Sumber-Sumber Manajemen (Management Resources) Tujuan pokok manajemen adalah untuk memperoleh dayaguna (efisiensi) dalam kerja. Untuk mendapatkan metode/teknik yang bagaimana yang sebaik-baiknya dilakukan harus menggunakan sumber-sumber (alat-alat/tool) yang ada dalam
organisasi.
Dr. R. Markharita, ekpert PBB yang diperbantukan pada Lembaga Administrasi Negara (LAN/ 1977-1980) memberikan rincian bahwa sumber-sumber manajemen terdiri atas :
1. Man : tenaga kerja manusia Manusia adalah sumber utama dalam organisasi. Manusia dijadikan sebagai
pengendali utama sehingga ada yang disebut dengan Manajemen Sumber Daya Manusia. Banyak sekali yang diatur dalam manusia dimulai dari kinerja sampai perilaku manusia itu sendiri. Mengingat manusia bersinggungan dengan semua
unsur dari manajemen organisasi.
2. Money : uang, untuk biaya keseluruhan kegiatan Uang merupakan hal yang dikelalola dalam manajemen organiasi. Uang menjadi salah satu unsur penting dalam organisasi karena pada prinsipnya organisasi
mencari uang untuk bisa beroperasi. Sehingga ada yang disebut dengan Bagian Keuangan atau Manajemen Keuangan.
3. Materials : bahan-bahan yang diperlukan.
Dalam organisasi, hanya ada pilihan antara menjual barang atau menjual jasa.
Setiap barang dan jasa yang ditawarkan organisasi tentunya harus diproduksi atau dipersiapkan sebelumnya. Sehingga bahan-bahan yang diperlukan dalam
bentuk material menjadi sub pokok perhatian majemen. Dalam hal ini masuk pada Manajemen Produksi.
4. Metode : teknik/cara/sistem yang digunakan Dalam melaksanakan operasional organisasi diperlukan manajemen yang baik atau yang disebut dengan metode pengerjaan. Metode ini tentunya dibutuhkan
oleh semua unsur dalam maajemen, sehingga muncul yang disebut dengan Standart Operasional. Melalui metode yang tepat guna, tentunya akan
meningkatkan kinerja organisasi dalam manejemen.
5. Machines : mesin-mesin yang digunakan
Pada era globalisasi saat ini banyak sisi manajemen yang tengah menggunakan mesin sebagai alat bantu yang labih cepat. Hal ini tidak dipungkiri lagi akan
meningkatkan kinerja organisasi pada manajemen. Sehingga ada yang disebut dengan automatisasi. Mesin-mesin yang sering digunakan oleh organisasi perlu adanya perhatian atau manajemen oleh perusahaan
6. Waktu : penjadwalan kegiatan
Penjadwalan merupakan hal berikutnya yang penting, dimana setiap pekerjaan dan kegiatan dalam perusahaan penting dibuat jadwal agar semua kegiatan dalam organisasi bisa berjalan dengan baik. Waktu merupakan hal yang penting
dalam manajemen mengingat semua perkerjaan membutuhkan manajemen waktu.
4 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
7. Prasarana : lahan/tanah, gedung, alat angkut, listrik dan air, dan sebagainya/
Hal terakhir yang sering diperhatikan adalah manajemen dari sarana dan
prasarana. Mengingat sarana dan prasarana selalu mengalami penyusutan pada saatnya. Jika tidak ada manajemen yang mengatur sarana dan prasarana maka
tidak akan optimal dalam pengendalian prasarana.
Latihan
1. Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme
kerja untuk mencapai tujuan, manajemen menurut: a. George R Terry d. T.H. Handoko
b. H.B. Siswanto e. F.W. Taylor c. Hugo Munsterberg c. Hugo Munsterberg
2. Proses mengupayakan agar bawahan bekerja sebaik mungkin, disebut. a. Pemotivasian d. Kepemimpinan
b. Perencanaan e. Pengorganisasian c. Pengendalian
3. Proses mengupayakan agar bawahan bekerja sebaik mungkin, disebut. a. Pemotivasian d. Kepemimpinan
b. Perencanaan e. Pengorganisasian c. Pengendalian
4. Akumulasi pengetahuan yang telah di sistematisasikan4. Akumulasi pengetahuan yang telah di sistematisasikan dan diorganisasikan untuk mencapai
kebenaran umum adalah sifat manajeman sebagai : a. Ilmu d. Kesatuan b. Fakta e. Integritas
c. Seni
5. Suatu keahlian, kemahiran, kemampuan dan keterampilan dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan adalah sifat manajeman sebagai : a. Ilmu d. Kesatuan
b. Fakta e. Integritas c. Seni
5 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
2. Manajemen, Manajer & Kepemimpinan
Manajemen Ilmiah adalah manajemen yang berdasar ilmu, artinya yang dapat dikaji
secara ilmiah, dianalisis dengan menggunakan metode ilmiah dan dapat diperoleh suatu sintesis. Dikatakan manajemen ilmiah karena dapat manajemen dapat dipelajari
secara ilmiah di tempat-tempat pendidikan. Berdasarkan ruang lingkup manajemen, manajer, dan kepemimpinan tersebut,
tidak menutup kemungkinan memiliki kesamaan dan perbedaan dalam hal implementasinya. Kesamaannya adalah bahwa antara manajemen, manajer dan
kepemimpinan kedudukannya berada dalam organisasi. Sedangkan perbedaannya, manajemen adalah seni, ilmu dan prosesnya, manajer adalah orangnya, dan kepemimpinan adalah sifat atau jiwanya.
Pemimpin dan Manajer bukan hal yang sama. Tugas seorang manajer adalah
merencanakan, mengorganisasikan, memenuhi kebutuhan staf, memimpin, dan mengendalikan. Ia mungkin efektif maupun tidak efektif dalam mempengaruhi para bawahan atau para anggota tim dalam menetapkan dan merealisasikan tujuan. Yang
ideal adalah keterampilan manajemen menyatu dengan kepemimpinan sehingga seorang manajer berfungsi sebagai pemimpin.
Setiap Manajer pastilah mereka seorang Pemimpin, tetapi setiap Pemimpin tidak selalu menjadi seorang Manajer. Namun demikian tidak sedikit dalam organisasi
dan perusahaan seorang manajer tidak memiliki jiwa sebagai seorang pemimpin. Sehingga tidak anek jika jalannya perusahaan tidak sejalan atau sesuai dengan visi
dan misi perusahaan. Mengingat visi dan misi perusahaan diciptakan melalui kepemimpinan seorang manajer dalam perusahaan.
Seorang pemimpin dalam perusahaan dituntut untuk mampu membawa sumber daya yang ada didalamnya menjadi sumber daya yang unggul dari pesaingnya. Makna dari
pembahasan ini adalah manajer dalam perusahaan diperlukan kempimpinan yang bisa membawa perusahaan kepada jalan yang lebih baik (unggul). Lebih lengkapnya berikut spefisikasi dari manajemen, manajer dan kepemimpinan pada table dibawah
ini.
Tabel 1. Spesifikasi Manajemen, Manajer, dan Kepemimpinan
Manajemen Manajer Kepemimpinan
Seni dan ilmu dalam perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap
orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Seseorang yang bertindak sebagai perencana,
pengorganisasian, pengarah,
pemotivasi, dan pengendali terhadapp orang dan
mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Sikap yang harus di miliki
oleh perencana,
pengorganisasi, pengarah,
pemotivasi, dan pengendali.
Seni, ilmu, dan prosesnya. Orang atau pelakunya. Sifat / jiwanya.
6 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Tingkat dan Cakupan Manajemen Dalam cakupan manajemen di perusahaan terdapat perbedaan level atau tingkatan. Perbedaan tingkatan tersebut membedakan cara kerja dan cara berfikir sumber daya manusia didalamnya. Sehingga dipandang perlu membedakan atau mengelompokkan
manajemen berdasarkan tingkat dan cakupannya. Berikut beberapa tingkatan atau cakupan dari menejemen menurut beberapa pendapat para ahli.
Tingkatan manajemen dalam organisasi menurut Handoko (2003:17) membagi manajer menjadi tiga golongan yang berbeda, yaitu:
1. Manajer lini – pertama. 2. Manajer menengah.
3. Manajer puncak
Sedangkan menurut cakupan kegiatannya, manajer dapat dibedakan menjadi empat kelompok sebagaimana dikemukakan oleh Siswanto (2006:17) sebagai berikut: 1. Dewan direksi
2. Presiden organisasi 3. Departemen atau Kepala divisi
4. Manajer hierarki pertama
Tingkat Manajemen
1. Manajer Puncak (Top Manager)
Manajemen puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari
suatu organisasi 2. Manajer Garis Menengah (Middle Manager)
Manajer yang dapat mencakup lebih dari satu tingkatan dalam suatu organisasi.
3. Manajer Garis Pertama (first line) Adalah tingkatan manajer yang paling rendah dalam suatu organisasi di mana
seorang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Cakupan Kegiatan Manajer 1. Dewan Direksi = mengelola organisasi secara keseluruhan. 2. President Organisasi = mengelola para manajer terdapat kesatuan gerak dan
tindakan merealisasikan tujuan
3. Kepala Divisi = mengelola bawahan yang meliputi spesialisasi kerjanya masing-masing.
4. Manajer hierarki pertama = cakupan kegiatannya dalam usaha pekerjaannya sesuai dengan tujuan organisasi.
Jika dikaji dari beberapa pendapat diatas terkait tingkatan manajemen, Nampak sebuah persamaan dimana umumnya terdapat 3 (tiga) tingkat, yaitu low, middle dan
high. Hal ini pula yang membedakan berbedaan manajemen dan pola pokir Sumber Daya Manusia didalamnya. Dengan mengetahui perbedaan tingkatan ini, tentunya dapat membantu pimpinan tertinggi dalam perusahaan dalam menentukan Sumber
Daya Manusia.
7 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Keterampilan Manajer Sebagai seorang pimpinan atau manajer dalam perusahaan, semua dituntut untuk memiliki keterampilan khusu. Keterampilan ini tentunya yang membedakan dengan keterampilan level lain dalam tingkat manajemen. Berikut keterampilan manajer
yang diperlukan pada perusahaan.
1. Ketrampilan konseptual = kemampuan memahami kompleksitas keseluruhan organisasi tempat seseorang beradaptasi dalam operasi.
2. Ketrampilan kemanusiaan = kemampuan dan pertimbangan yang
diusahakan bersama orang lain, termasuk penahaman mengenai motivasi dan aplikasi tentang kepemimpinan yang efektif.
3. Keterampilan administratif = seluruh keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepegawaian dan pengawasan
Selain itu juga sebagai seorang manajer dituntut memiliki peran dalam manajemen. Berikut terdapat peran manajer Menurut Siswanto (2006:22) yaitu:
1. Peran Antar Pribadi
Tiga peranan antar pribadi (interpersonal) membantu manajer menjagaagar organisasi berjalan dengan lancar,yaitu: a. Peranan tokoh (figurehead). Sebagai kepala suatu unit, manajer kadang-
kadang berperan sebagai seorang tokoh dengan melakukan tugas-tugas seremonial.
b. Peranan pemimpin (leader), mengangkat pegawai, melatihnya, memberi dorongan dan membesarkan hatinya.
c. Peranan penghubung (liaison), yaitu dengan berhubungan terhadap
orang yang bukan bawahan atau atasan misalnya, dengan rekan-rekannya dalam organisasi atau dengan langganan dan rekanan di luar organisasi.
2. Peran Informasional
Manajer membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang benar dan
orang lain dalam departemennya / dalam organisasi tergantung pada informasi yang di terima atau disalurkan melalui manajer itu.
a. Peran sebagai pemantau, manajer secara terus menerus mencari informasi yang dapat digunakan untuk keperluannya.
b. Peran sebagai penyebar, yaitu ia membagi-bagikan informasi penting yang
tanpa dia tidak akan diperoleh.
3. Peran Pengambil Keputusan
Dalam hal ini seorang manajer harus bisa memberikan keputusan yang jelas,
sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh si penerima keputusan. a. Peran Wiraswasta (Entrepreneur), manajer berusaha untuk
menyempurnakan unitnya. b. Peran Pemadam Keributan (Disturbance Handler), ia bertindak terhadap
keadaan yang berada di luar pengendaliannya.
c. Peran Perunding (Negotiator), manajer melakukan perundingan dengan perusahaan konsultan, rekanan dan wakil serikat buruh.
8 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Kepemimpinan Kepemimpinan (leadership) merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat vital bagi terlaksananya fungsi-fungsi manajemen yang lain. Memimpin orang beserta organisasinya menuntut kecakapan untuk melakukan banyak kegiatan. Yang
dimaksud dengan kepemimpinan adalah proses dimana seorang individu mempunyai pengaruh terhadap orang lain dan mengilhami, memberi semangat, memotivasi, dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan mereka guna membantu tercapainya tujuan kelompok dan organisasi. Orang yang memiliki pengaruh akan disebut sebagai pemimpin. Jika pemimpin itu efektif, maka pengaruh terhadap orang lain akan
membantu tercapainya tujuan organisasi.
Pada perusahaan yang sudah sukses, semua tidak terlepas dari kepemimpinan yang mumpuni. Yang berarti bahwa kepemimpinan manajer dalam perusaan telah menjalankan tugas dan perannya dengan baik dalam membawa perusahaan kearah
yang lebih baik.
Latihan
1. Perbedaan antara manajemen, manajer dan kepemimpinan dilihat dari: a. Bentuk organisasi d. Sifat & jiwanya
b. Kedudukannya e. Adanya keterkaitan c. Kekuasaan
2. Kemampuan memahami kompleksitas keseluruhan2. Kemampuan memahami kompleksitas keseluruhan organisasi tempat seseorang beradaptasi dalam
operasi disebut keterampilan: a. Kemanusiaan d. Kejiwaan b. Administratif e. Interpersonal
c. Konseptul
3. Tingkatan manajemen dalam organisasi menurut T Hani Handoko membagi manajer menjadi 3 (tiga) golongan, diantaranya: a. Komisaris d. Direktur
b. Manajer Personalia e. Manajer lini pertama c. Manajer SDM
4. Central figure, leader dan liason dalam peran manajer termasuk peran :
a. Fungsional d. Pengambil keputusan
b. Informasional e. Perencanaan c. Antar pribadi manajer
5. Bertindak terhadap keadaan yang berada di luar pengendaliannya, peran manajer
sebagai :
a. Disturbance Handler d. Exit Conditional b. Entrepreneur e. Controlling
c. Negotiator
9 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
3. Perkembangan Konsep Manajemen
Konsep Dasar Hingga saat ini tidak ada suatu teori umum atau sekumpulan hukum bagi
manajemen yang dapat diterapkan untuk semua situasi. Sebagai manajer akan menjumpai banyak pandangan tentang manajemen, setiap pandangan mungkin
berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda. Berikut ini perkembangan teori manajemen yang diambil dari buku Siswanto
(2006:31-40) dan Handoko (2003:39-59) sebagai berikut:
Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik Pada evaluasi teori manajemen dimulai dari Manajemen Ilmiah Klasik. Pada mazhab
ini terdapat beberapa peneliti dimulai dari Robert Owen, Charles Babbage, Frederick W. Tayilor, Henry L. Gantt, Frank Gilbert dan Lilian Gilbert. Semua pakar tersebut menyumbang teori tentang manajemen dengan kajian ilmiahnya. Lebih lengkapnya
disampaikan pada table dibawah ini.
Tabel 2. Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik
No. Pengembang Tahun Kontribusi terhadap Manajemen
1. Robert Owen 1771-1858 a. Membangun perumahan bagi pekerja.
b. Menyediakan kebutuhan rumah tangga bagi pekerja.
c. Menetapkan mekanisme kerja spesifik.
d. Penilaian harian terhadap para pekerja secara terbuka.
2. Charles Babbage 1792-1871 Prinsip pembagian kerja sehingga setiap
pekerja harus dipecah dan dididik dengan ketrampilan spesifik untuk
menyelesaikan pekerjaan.
3. Frederick W.
Taylor
1856-1915 Penemu manajemen ilmiah dengan
prinsip: a. Pengembangan manajemen ilmiah
sebenarnya, misalnya metode terbaik
untuk menyelesaikan setiap pekerjaan. b. Seleksi secara ilmiah terhadap para
pekerja sehingga pekerja diberi tugas dan tanggung jawab yang cocok.
c. Kerja sama yang bersahabat antara
manajemen dan pekerja.
10 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
4. Henry L. Gantt 1861-1919 a. Meninggalkan sistem tarif upah
diferensial dan menggantinya dengan motivasi kerja. 1) Setiap pekerja yang
menyelesaikan pekerjaannya diberikan bonus $ 50 sen
2) Mandor akan menerima bonus bila seluruh pekerja mencapai standar.
b. Penggambaran jadwal produksi
dengan Gant Chart.
5. Frank B. Gilberth
& Lilian M. Gilberth
1868-1942
1978-1972
Studi gerak dan waktu meningkatkan
semangat kerja. Keduanya mengembangkan rencana tiga kedudukan,
yaitu : a. Mengerjakan pekerjaan saat ini. b. Mempersiapkan diri untuk jabatan yang
lebih tinggi b. Melatih penggantinya dalam waktu
yang bersamaan.
Mazhab Teori Organisasi Klasik Berbeda dengan teori manajemen, selanjutanya juga terdapat teori dari organisasi klasik. Dalam mazhab ini terdapat beberapa pakar didalamnya diantaranya yang paling terkenal teori dari Henry Fayol. Berikut kontribusi dari peneliti tentang
orgnanisasi yang dihubungkan dengan Manajemen pada tabel berikut.
Tabel 3. Mazhab Teori Organisasi Klasik
No. Pengembang Tahun Kontribusi terhadap Manajemen
1. Henry Fayol 1841-1925 a. Manajemen bukanlah suatu bakat,
tetapi suatu ketrampilan sehingga manajer bukanlah pembawaan, tetapi pelatihan dan pengalaman.
Membagi perusahaan ke dalam enam fungsi, yaitu : 1 )Teknis, 2)Komersial,
3 ) Finansial, 4 ) Keamanan, 5) Akuntansi, 6 ) Manajerial (perencanaan, pengorganisasian,
pengomandoan, pengordinasian, pengendalian).
b. Mengembangkan prinsip manajemen : 1) pembagian kerja, 2) otoritas, 3) disiplin, 4) kesatuan perintah, 5)
kesatuan arah, 6) mendahulukan kepentingan umum ,7) pemberian upah
8) sentralisasi, 9) hierarki, 10) tertib, 11) keadilan, 12) kestabilan staf, 13) inisiatif, 14) semangat korps.
11 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Mazhab Perilaku Pada teori manajemen berikutnya terdapat juga kajina manajemen dari perilaku. Dalam hal ini Hugo Munsterberg dan Elton Mayo memebrikan sumbangsih teori pada kontribusinya di bidang manajemen. Berikut penjelasannya pada tabel dibawah.
Tabel 4. Mazhab Perilaku
No. Pengembang Tahun Kontribusi terhadap Manajemen
1. Hugo Munsterberg
1865-1916 Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan cara :
a. Menemukan orang terbaik untuk menyelesaikan suatu perkerjaan.
b. Menciptakan pekerjaan yang terbaik
untuk menciptakan produktivitas maksimum.
c. Menggunakan pengaruh psikologis untuk memotivasi para pekerja.
2. Elton Mayo 1880-1949 Para pekerja akan bekerja lebih keras, bila mereka yakin bahwa manajemen
memikirkan kesejahteraan mereka. Mayo mengusulkan perlunya pelatihan yang
mendalam tentang psikologi, sosiologi, antropologi serta metode penelitian yang canggih.
12 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Mazhab Ilmu Manajemen (Riset Operasi) Hal lain yang juga diperhatikan dalam perkembangan teori manajemen adalah taori manajemen untuk riset operasional, didalamnya terdapat pengembang yaitu Lensis Likert. Peneliti tersebut memberikan kontribusi pada manajajemen dengan mode 4
(empat) tingkatan. Lebih lengkapnya disampaikan pada tabel dibawah.
Tabel 5. Mazhab Ilmu Manajemen
No. Pengembang Kontribusi terhadap Manajemen
1. Lensis Likert Menyusun model 4 tingkatan efektifitas manajemen.
a. Manajer mebuat semua keputusan dan memerintah bawahan untuk
melaksanakannya secara kaku. b. Manajer memberi perintah tapi
memberi bawahan berbagai
fleksibilitas untuk melaksanakan tugas tersebut dalam batas dan prosedur yang
telah ditetapkan. b. Manajer menetapkan tujuan dan
memberikan perintah setelah
berdiskusi terlebih dahulu dengan bawahan.
Mazhab Ilmu Manajemen (Teori Motivasi) Teori terakhir dari manajemen adalah dikhususkan untuk teori motivasi. Dimana peneliti didalamnya yaitu Abraham Maslow, Frederic Herzberg, Douglas McGregor,
David McClelland dan Victor Vroom. Berikut penjelasnnya dari teori motivasi pada tabel dibawah ini.
Tabel 6. Mazhab Ilmu Manajemen (Teori Motivasi)
No. Pengembang Kontribusi terhadap Manajemen
1. Abraham Maslow Memberikan konsep hirarki kebutuhan :
a. Kebutuhan Fisiologis (makan, minum, perumahan, seks, istirahat)
b. Kebutuhan keamanan dan rasa aman (jaminan pensiun, tabungan, asuransi, serikat pekerja)
c. Kebutuhan sosial (cinta, persahabatan, kekeluargaan)
b. Kebutuhan harga diri (kedudukan, reputasi, prestasi, penghargaan)
c. Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri (penggunaan
potensi diri, pertumbuhan, pengembangan diri)
13 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
2. Frederic Herzberg Berteori 2 situasi yang mempengaruhi
tenaga kerja saat bekerja : a. Pemuasan yang berarti sumber
kepuasan kerja seperti : prestasi,
pengukuhan hasil kerja, daya tarik pekerjaan, dan tanggung jawab serta
kemajuan. b. Ketidak puasan yang bersumber dari:
kebijakan, supervisi, uang, status, rasa
aman, hubungan antar manusia, dan kondisi kerja. Jika ingin tenaga kerja
termotivasi maka harus memberikan situasi pertama.
3. Douglas McGregor Terkenal dengan teori X dan teori Y. a. Teori X memberikan petuah manajer
harus memberikan pengawasan yang ketat, tugas-tugas yang jelas, dan menetapkan imbalan atau hukuman.
Hal tersebut, karena manusia lebih suka diawasi daripada bebas, segan
bertanggung jawab, malas dan ingin aman saja, motivasi utamanya memperoleh uang dan takut sanksi.
b. b. Sebaliknya teori Y mengarahkan manajer harus terbuka dan mendorong
inisiatif kompetensi tenaga kerja. Teori Y berasumsi manusia suka kerja, sebab bekerja tidak lain
aktifitas alami. 4. David McClelland Ada korelasi positif antara kebutuhan
berprestasi dengan prestasi dan sukses
pelaksanaan. Motivasi seorang pengusaha tidak hanya ingin mencapai
laba, tapi karena dia mempunyai keinginan yang kuat untuk berprestasi. Keuntungan (laba) hanya ukuran
sederhana yang menunjukkan seberapa baik pekerjaan telah dilakukan, tapi tidak
sepenting tujuan itu sendiri.
5. Victor Vroom Mengetengahkan suatu teori yang
disebutnya sebagai “ Teori Harapan”. Jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu
cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal
yang diinginkannya itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya
untuk berupaya akan menjadi rendah.
14 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Usaha Perpaduan Tabel 7. Usaha Perpaduan
No. Pengembang Kontribusi terhadap Manajemen
1. Chris Argyris
(Pendekatan sistem)
Organisasi sebagai sebuah sistem terpadu, dengan maksud tertentu yang terdiri atas
komponen yang berhubungan.
2. Fred Fredler
(Pendekatan kontingensi)
Tugas manajer adalah
mengidentifikasikan teknik mana yang dalam situasi tertentu dan pada waktu
tertentu akan paling baik memberikan kontribusi padapencapaian tujuan organisasi.
Latihan
1. Prinsip pembagian kerja terjadi pada mazhab:
a. Perilaku d. Usaha Perpaduan b. Ilmu Manajemen e. Teori Organisasi Klasik
c. Manajemen Ilmiah Klasik
2. Manajemen bukanlah suatu bakat, tetapi suatu ketrampilan sehingga manajer
bukanlah pembawaan, tetapi pelatihan dan pengalaman, menurut mazhab : a. Perilaku d. Usaha Perpaduan
b. Ilmu Manajemen e. Teori Organisasi Klasik c. Manajemen Ilmiah Klasik
3. Para pekerja akan bekerja lebih keras, bila mereka yakin bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka menurut mazhab :
a. Perilaku d. Usaha Perpaduan b. Ilmu Manajemen e.Teori Organisasi Klasik c. Manajemen Ilmiah Klasik
4. Organisasi sebagai sebuah sistem terpadu, dengan4. Organisasi sebagai sebuah
sistem terpadu, dengan maksud tertentu yg terdiri atas komponen yg berhubungan menurut mazhab : a. Perilaku d. Usaha Perpaduan
b. Ilmu Manajemen e. Teori Organisasi Klasik c. Manajemen Ilmiah Klasik
5. Yang termasuk kebutuhan fisiologis adalah :
a. Persahabatan d. Asuransi
b. Makan e. Serikat pekerja c. Tabungan
15 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
4. Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan adalah sesuatu yang akan direncanakan tentang apa yang akan dicapai, yang kemudian memberkan pedoman, garis-garis besar tentang apa yang akan dituju.
Perencanaan merupakan persiapan-persiapan untuk pelaksanaan suatu tujuan, berupa rumusan-rumusan tentang “apa” dan “bagaimana“ suatu pekerjaan dapat dilaksanakan. Persiapan-persiapan tesebut dapat berupa tindakan-tindakan
administrasi atas tindakan-tindakan selanjutnya. Perencanaan tidak harus dalam bentuk tulisan tetapi mungking hanya dalam pemikiran (benak), terutama untuk hal
yang bersifat pribadi dan rahasia (misalnya rencana operasi lokasi perjudian, pelacuran, sarang narkoba dan lain-lainnya).
Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapainya. Merencana berarti mengupayakan
penggunaan sumber- sumber daya manusia (human resources), sumber daya alam (natural resources), dan sumber daya lainnya (other resources) untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan definisi tersebut, perencanaan minimum memiliki tiga karakteristik
berikut: 1. Perencanaan tersebut harus menyangkut masa yang akan datang 2. Terdapat suatu elemen identifikasi pribadi atau organisasi
3. Masa yang akan datang, tindakan dan identifikasi pribadi, serta organisasi
Proses Perencanaan Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang sistematis untuk
menjalankan suatu pekerjaan. Dalam perecanaan terkandung suatu aktifitas tertentu saling berkaitan untuk mencapai hasil tertentu yang diinginkan.
Menurut Allen (1963), perencanaan terdiri atas aktifitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berfikir ke depan dan megambil keputusan saat ini, yang
memungkinkan untuk mendahului serta mengahadapi tantangan pada waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimaksud. 1 . Prakiraan
2. Penetapan tujuan 3 . Pemprograman
4. Penjadwalan 5 . Penganggaran 6. Pengembangan prosedur
7. Penetapan dan interpretasi kebijakan
Perencanaan Dalam perencanaan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang menjadi
dasar pertanyaan, diantaranya: 1. What = menentukan apa yang akan dikerjakan.
2. When = kapan akan dikerjakan.
16 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
3. Who = siapa yang akan mengerjakan. 4. Where = dimana akan dikerjakan. 5. How = bagaimana akan mengerjakannya
Dalam pelaksanaan fungsi perencanaan, manajer puncak memiliki 3 fungsi :
1. Menentukan peran yang diharapkan dari organisasi dimasa yang akan datang.
2. Menghubungkan organisasi dengan berbagai macam sistem lingkungannya.
3. Mengevaluasi dan memprakirakan kebutuhan apa saja yang dapat dipenuhi
oleh organisasi.
Aktifitas Perencanaan Beberapa aktifitas dari perencanaan sebuah manajemen, diantaranya:
6. Prakiraan (forecasting) Suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan/memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.
7. Penetapan tujuan (establishing objective) Suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui
pelaksanaan pekerjaan. 8. Pemrograman (programming)
Suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan : langkah-
langkah utama yang diperlukan, unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah dan urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.
9. Penjadwalan (scheduling) Penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
Pembagian Rencana Rencana yang sudah disusun perlu dibagi, berikut beebrapa pembagian rencana: 1. Rencana strategis (strategic plan)
Dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang luas, yaitu untuk melaksanakan misi yang merupakan satu-satunya alasan kehadiran organisasi tersebut.
Kelebihannya :
a. manajer dapat menentukan tujuan secara jelas dan metode pencapaiannya.
b. membantu manajer mengantisipasi permasalahan sebelum muncul dan memecahkannya sebelum menjadi lebih buruk.
c. membantu manajer mengenal peluang yang mengandung resiko dan
peluang yang aman dan memilih di antara peluang yang ada.
Kelemahannya : bahaya terciptanya birokrasi besar para perencana yang dapat menghilangkan hubungan dengan produk dan pelanggan perusahaan.
2. Rencana operasional (operational plan)
Memberikan deksripsi tentang bagaimana rencana strategis dilaksanakan, terdiri atas : a. Rencana sekali pakai (single use plan)
17 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan ditinggalkan manakala tujuan tersebut telah dicapai. Terdiri atas : - Program (programs). Mencakup serangkaian aktivitas yang relatif luas.
- Proyek (project). Bagian program yang lebih kecil dan mandiri. Setiap proyek akan menjadi tanggung jawab setiap individu yang ditunjuk dan
diberi sumber daya spesifik dan dalam batas waktu tertentu. - Anggaran (budget). Pernyataan tentang sumber daya keuangan yang
disediakan untuk kegiatan tertentu dalam waktu tertentu pula.
b. Rencana tetap (standing plan) Pendekatan yang sudah dilakukan untuk menangani situasi yang terjadi
berulang dan dapat diperkirakan, terdiri atas : - Kebijakan (policy). Adalah suatu pedoman umum dalam pengambilan
keputusan.
- Prosedur standar (standard procedure). Memberikan seperangkat petunjuk detail untuk melaksanakan urutan tindakan yang sering terjadi
sebagai implemetasi kebijakan. - Peraturan (rules). Pernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan
atau tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu.
Teori Perencanaan Catanese dan Snyder (1996:49) membuat dikotomi teori perencanaan, yaitu berusaha menjelaskan bagaimana sistem sosial berjalan dan menyediakan peralatan
serta teknik untuk mengendalikan dan mengubah sistem sosial. Jadi dua jenis teori perencanaan tersebut adalah: 1. Teori Operasi Sistem
Spesialisasi komponen sistem cenderung timbul sepanjang empat dimensi utama: Produksi, Alokasi, Pengendalian dan Penyusunan staf
2. Teori Perubahan Sistem Terdapattempat jenis perubahan sistem yang dihadapi rasionalisme, inkrementalisme, utopianisme, dan metodisme.
Latihan
1. Salah satu karakteristik perencanaan yaitu :
a. Menyangkut masa yang lalu b. Delegasi
c. Tidak ada unsur waktu d. Pengawasan e. Menyangkut masa yang akan datange. Menyangkut masa yang akan dating
2. Rencana yang dirancang untuk mencapai tujua organisasi yang luas disebut
rencana : a. Operasional d. Tetap b. Strategis e. Programming
c. Sekali pakai
18 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
3. Rencana yang memberikan deksripsi tentang bagaimana rencana strategis dilaksanakan, disebut rencana : a. Operasional d. Tetap
b. Strategis e. Programming c. Sekali pakai
4. Menetapkan anggaran perusahaan termasuk kedalam rencana.
a. Strategis d. Sekali pakai
b. Operasional e. Terpadu c. Tetap
5. Suatu pedoman umum dalam pengambilan keputusan disebut juga.
a. Prosedur standar
b. Peraturan c. Policy
d. Etika e. Perundangan
19 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
5. Penetapan Tujuan Organisasi Konsep Dasar Tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai. Setiap tujuan kegiatan yang dilakukan dapat juga disebut “sasaran” atau “target”.
Akan tetapi tujuan dan sasaran mempunyai pengertian yang berbeda, yaitu: tujuan mempunyai pengertian yang lebih luas sedangkan sasaran mempunyai pengertian lebih khusus. Istilah tujuan dan sasaran digunakan dalam pengertian yang sama
untuk menunjukkan hasil akhir yang dicari dan dicapai. Keduanya mempunyai nilai orientasi dan mencerminkan kondisi-kondisi yang diinginkan, terutama untuk
meningkatkan prestasi organisasi.
Misi dan Tujuan Organisasi
VISI adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Misi
suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi
dalam hal produk dan pasar. Misi organisasi juga menunjukkan fungsi yang hendak dijalankannya dalam
sistem sosial atau ekonomi tertentu.
Dua unsur penting tujuan adalah: 1. Hasil akhir yang diingikan diwaktu mendatang. 2. Usaha-usaha atas kegiatan sekarang diarahkan.
Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi Orgnisasi memiliki berbagai fungsi dan tujuan, berikut berbagai fungsi tujuan
organisasi: 1. Pedoman bagi kegiatan = memberikan arah dan pemusatan kegiatan
organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan.
2. Sumber legitimasi = pembenaran kegiatan-kegiatannya untuk meningkatkan kemampuan organisasi mendapatkan berbagai sumber daya dan dukungan dari
lingkungan disekitarnya. 3. Standar pelaksanaan = memberikan standar langsung bagi penilaian
pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi untuk mengukur kesuksesan yang
dicapai
Tipe-Tipe Tujuan Setiap organisasi memiliki visi dan misi, hal itu termaktub diawal guna
menyelaraskan dengan pencapaian tujuan dari pendirian organisasi. Dan setiap tujuan dari visi dan visi tentunya memiliki jenis yang berbeda. Hal ini didukung pula oleh tipe dari perusahaan atau organisasinya.
20 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Tujuan dari organisasi dapat dibagi menjadi beberapa tipe, diantaranya: Tabel 8. Tipe Tujuan
No. Jenis Tujuan Keterangan Contoh
1. Kemasyarakatan Memenuhi kebutuhan masyarakat.
Memproduksi barang & jasa.
2. Keluaran Menghasilkan keluaran tertentu.
Kesehatan, pendidikan.
3. Sistem Cara pelaksanaan fungsi organisasi.
Pertumbuhan sistem, stabilitas.
4. Produk Berbagai karakteristik barang/jasa yang diproduksi
Penekanan pada kualitas & kuantitas, gaya, ketersediaan, keunikan.
5. Turunan Meletakkan kekuasaannya dalam
pencapaian tujuan- tujuan lain.
Maksud politik, lokasi pabrik yang mempengaruhi
keadaan ekonomi dan masa depan masyarakat tertentu.
Menurut Peter Drucker, terdapat 8 bidang pokok perusahaan harus menetapkan
tujuan. 1. Posisi pasar = harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yang akan
“direbut” melalui analisa : - langganan dan produk/jasa - segmen pasar (kelompok yang membeli produk/jasa)
- saluran distribusi 2. Produktifitas/efisiensi = rasio antara masukan (efisiensi tenaga kerja,
kemajuan peralatan, keuangan) dengan keluaran organisasi (hasil produksi) 3. Sumber daya phisik dan keuangan = menetapkan bagaimana sumber daya
phisik dan keuangan dikembangkan dan digunakan dengan memperhatikan
mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku. 4. Profitabilitas = menetapkan tujuan laba untuk mencapai tujuan lain (penelitian
dan pengembangan untuk inovasi, mengganti mesin dan peralatan, gaji untuk karyawan)
5. Inovasi = kebutuhan terus menerus akan produk/jasa baru dan inovatif.
6. Prestasi dan pengembangan manajer = harus menetapkan tujuan tentang kualitas pelaksanaan manajemen dan untuk menjamin pengembangan para manajer di
semua tingkatan. 7. Prestasi dan sikap karyawan = menetapkan tentang produktivitas karyawan,
kualitas produk, dan tingkatan semangat kerja.
8. Tanggung jawab sosial dan publik = tujuan ini ditetapkan untuk menangani publik, kegiatan-kegiatan hukum, kegiatan-kegiatan pemerintah.
Proses Perumusan Tujuan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses perumusan tujuan organisasi. 1. Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu yang bertanggung
jawab terhadap pencapaian tujuan.
2. Manajer puncak sebagai perumus tujuan umum, hendaknya bertanggung jawab untuk menurunkan tujuan-tujuan padatingkatan yang lebih rendah.
3. Tujuan harus realistik, diselaraskan dengan lingkungan internal dan eksternal, baik sekarang maupun yang akan datang.
21 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
4. Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang para anggota organisasi.
5. Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara mudah dipahami dan diingat olah
pelaksana 6. Tujuan bidang fungsional organisasi konsisten dengan tujuan umum.
7. Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan, dan bila perlu merubah dan memperbaikinya sesuai dengan perkembangan lingkungan.
Latihan
1. Setiap tujuan kegiatan yang dilakukan dapat juga disebut :
a. Keinginan d. Strategik b. Visi e. Sasaran
c. Tujuan
2. Hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan2. Hasil akhir, titik akhir,
atau segala sesuatu yang akan dicapai disebut : a. Keinginan d. Motivasi
b. Visi e. Strategik c. Tujuan
3. Suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi disebut : a. Misi d. Inovasi
b. Visi e. Strategik c. Motivasi
4. Diselaraskan dengan lingkungan internal dan4. Diselaraskan dengan lingkungan internal dan eksternal, baik sekarang maupun yang akan dating merupakan
proses perumusan tujuan : a. Internal d. Fungsional b. Eksternal e. Realistik
c. Gabungan
5. Memproduksi barang dan jasa merupakan tipe tujuan : a. Kemasyarakatan d. Keluaran b. Turunan e. Produk
c. Sosial
22 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
6. Pengambilan Keputusan
Konsep Dasar Menurut Siswanto (2006:171) mengatakan bahwa Pengambilan Keputusan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan
permasalahan yang sedang dihadapi kemudian menetapkan berbagai alternatif yang dianggap paling rasional dan sesuai dengan lingkungan organisasi.
Simon dalam Siswanto (2006:171) telah mengembangkan klasifikasi jenis keputusan yang berbeda yaitu: Keputusan yang di program (programmed decision) dan
Keputusan yang tidak diprogram (nonprogrammed decision).
Proses Pengambilan Keputusan
1. Penelitian. Mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah
diperoleh, diolah, dan diuji untuk dijadikan arah tindakan yang dpt mengidentifikasi permasalahan.
2. Desain. Mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah tindakan yang mungkin. Aktivitas ini meliputi proses untuk memahami permasalahan, menghasilkan
pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tsb. 3. Pemilihan.
Menetapkan arah tindakan tertentu dari keseluruhan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
Gaya Pengambilan Keputusan Secara umum gaya pengambilan keputusan terdiri dari:
6. Manajer mengambil keputusan sendiri dengan menggunakan masukan informasi yang tersedia pada waktu tertentu.
7. Manajer memperoleh informasi yang diperlukan dari para bawahan dan kemudian menetapkan keputusan yang dipandang relavan.
4. Manajer membicarakan permasalahan yang dihadapi organisasi dengan para
bawahan secara individual dan mendapatkan gagasan dan saran-saran tanpa melibatkan para bawahan sebagai suatu kelompok.
5. Manajer membicarakan situasi keperluan dengan para bawahan sebagai suatu konferensi/pertemuan kelompok.
6. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai
suatu kelompok dan kelompok menyusun serta menilai alternatif.
Kerangka Kerja & Konsep Pengambilan Keputusan Dalam pengambilan keputusan, manajemen perlu memikirkan kerangka kerja dan konsep. Berikut disusun kerangkan kerja dan konsep pengambilan keputusan. 1. Sistem pengambilan keputusan
Suatu cara atau prosedur tertentu, ketika suatu keputusan diambil oleh pembuatnya (manajer) yang dilakukan secara terbuka/tertutup.
a. Sistem keputusan terbuka
23 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Memandang suatu keputusan berada dalam suatu lingkungan yang kompleks dan sebagian tdk diketahui. Keputusan lebih banyak dipengaruhi lingkungan dan lingkungan lebih banyak dipengaruhi keputusan. Contoh : kenaikan
harga produk. b. Sistem keputusan tertutup
Menganggap bahwa suatu keputusan dipisah dari suatu masukan yang tdk diketahui dari lingkungan. Manajer mengetahui seluruh alternatif dan keluarannya. Contoh : sistem absensi karyawan
2. Pengetahuan mengenai keluaran. Suatu keluaran menentukan mengenai hal-hal yang akan terjadi jika suatu arah
tindakan sudah ditentukan. a. Kepastian = pengetahuan yang akurat dan lengkap mengenai keluaran
setiap alternatif. Biasanya untuk satu alternatif hanya ada satu
keluaran. b. Risiko = keluaran yang mungkin timbul dpt dilekatkan padasetiap
keluaran. c. Ketidakpastian = beberapa keluaran mungkin timbul dan dpt
diidentifikasi tetapi tdk ada kepastian.
3. Tanggapan Keputusan = Keputusan terprogram & tidak terprogram. 4. Deskripsi mengenai pengambilan keputusan.
b. Model normatif =bagaimana manajer mengambil sekelompk keputusan. Contoh : penganggaran modal.
c. Model deskriptif = pengambilan keputusan berusaha untuk menjelaskan
perilaku konkret (dikembangkan oleh ilmuwan perilaku). 5. Kriteria untuk pengambilan keputusan.
Kriteria untuk menentukan satu diantara beberapa keputusan alternatif adalah
maksimum laba, kegunaan, nilai yang diharapkan, pemuasan. 6. Relevansi konsep keputusan thp desain sistem informasi manajemen.
a. Dalam model keputusan tertutup = komputer sebagai alat penghitung untuk menghasilkan keluaran optimum.
b. Dalam model keputusan terbuka = komputer bertindak sebagai pembantu
manajer menghitung, menyimpan, mencari, menganalisa data.
Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi Sederhana Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dalam praktik dan keputusan yang
harus diambil, dapat digolongkan menjadi dua tipe permasalahan yaitu sebagai berikut: 1. Permasalahan yang bersifat rutin dan repetitif
2. Permasalahan yang datangnya tidak menentu, yang bersifat insidental.
Selain penggolongan tipe permasalahan diatas, menurut hierarki permasalahan dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Permasalahan yang bersifat sederhana
2. Permasalahan yang bersifat sedang, 3. Permasalahan yang bersifat sangat komplek
24 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Latihan
1. Keputusan yang berulang dan rutin serta telah dikembangkan prosedur untuk menanganinya disebut: a. Terpadu d. Tak terprogram
b. Konvensional e. Terbuka c. Terprogram
2. Sistem absensi karyawan adalah contoh untuk sistem keputusan :
a. Terbuka d. Konvensional
b. Tertutup e. Terpadu c. Terprogram
3. Manajer mengambil sekelompok keputusan disebut :
a. Model Formal d. Non Formal
b. Model Informatif e. Konvensional c. Model Normatif
4. Pengambilan keputusan berusaha untuk menjelaskan perilaku konkret disebut :
a. Model Deskriptif d. Konvensional
b. Model Informatif e. Model Formal c. Model Normatif
5. Menurut hierarki, permasalahan dapat dibedakan atas permasalahan yang
bersifat :
a. Terbuka d. Random b. Tertutup e. Sequential c. Sederhana
25 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
7. Pengorganisasian
Konsep Dasar Organisasi dapat di definisikan sebagai kelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk merealisasikan tujuan bersama.
Suatu organisasi mengandung tiga elemen yang saling berhubungan. Ketiga elemen organisasi tersebut adalah:
1. Sekelompok orang. 2. Interaksi dan kerjasama, serta.
3. Tujuan bersama.
Pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Organisasi sebagai alat manajemen adalah organisasi sebagai wadah/tempat
manajemen sehingga memberikan bentuk bagi manajemen yang memungkinkan manajemen dapat bergerak. Organisasi sebagai alat organisasi dalam arti statis
(tetap/tidak bergerak). 2. Organisasi sebagai fungsi manajemen adalah organisasi dalam arti dinamis,
yaitu organisasi yuang memberikan memungkingkan tempat manajemen dapat
bergerak dalam batas-batas tertentu
Selain itu organisasi masih mempunyai pengertian yaitu organisasi sebagai : 1. “a group of people”, yaitu kelompok orang-orang yang membentuk kelompok
tertentu yang bekerjasama untuk melaksanakan suatu usaha/kegiatan.
2. “a system of authority”, yaitu organisasi sebagai sistem wewenang yang memberikan kekuasaan bagi setiap pejabat dalam melaksanakan tugasnya.
3. “a system of function”, yaitu sebagai sistem distribusi tugas sehinggaa masing-masing pejabat memegang tugas tertentu.
Salah satu ciri utama dari organisasi adalah sekelompok orang yang menggabungkan diri dengan suatu ikatan norma, peraturan serta kebijakan dan
menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
Ciri utama individu dan pengaruhnya terhadap efektivitas organisasi menurut
Siswanto (2006:81)
Tabel 9. Ciri Utama Individu dan Pengaruhnya
Ciri Utama Deskripsi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Persepsi Proses pemberian arti
terhadap lingkungan
a. Organisasi perspektual
b. Stereotip c. Persepsi selektif
d. Karakteristik manager e. Faktor siatuasional f. Kebutuhan
g. Emosi
Sikap Kesiapsiagaan mental yang diorganisasi lewat
pengalaman
a. Keluarga b. Teman sekerja dalam kelompok
c. Masyarakat
26 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
d. Lingkungan
e. Pengalaman bekerja sebelumnya
Kepribadian Ciri yang relatif mantap, kecenderungan dan perangai yang
dimiliki oleh individu
a. Faktor keturunan b. Faktor sosial c. Kebudayaan
d. Pendidikan e. Lingkungan
Belajar Proses pematangan diri
melalui perilaku dan praktek
a. Motivasi
b. Kecerdasan c. Tuntutan pekerjaan
d. Lingkungan
Kelompok dan Perilaku Organisasi Mc David dan Harari dalam Siswanto (2006:81) mendefinisikan kelompok sebagai suatu sistem yang terorganisasi yang melakukkan fungsi tertentu yang melakukan serangkaian peran atar angotanya, dan memiliki serangkaian norma yang mengatur
kelompok dan tiap anggotanya.
Definisi diatas menekankan beberapa ciri kelompok seperti peran dan norma. Siswanto (2006:85) menggambarkan dalam tabel mengenai karakteristik kelompok dan perilaku organisasi sebagai berikut:
Tabel 10. Karakteristik Kelompok dan Perilaku Organisasi
Peran yang
Ada
Alasan
Pembentukan
Tahap
Perkembangan
Karakteristik
setelah
Berkambang
Daya Tarik
1. Peran yang
dirasakan
2. Peran yang
dimaikan
1. Pemuasan
kepuasan
2. Kedekatan
dan daya tarik
3. Tujuan
kelompok
4. Alasan
ekonomi
1. Saling menerima
2. Komunikasi dan
pengambilan
keputusan
3. Motivasi dan
produktifitas
4. Pengendalian dan
organisasi
1. Stuktur
2. Kierarki status
3. Peran
4. Norma
5. Kesatupaduan
1. Seinkronisasi
tujuan
2. Adanya
pimpinan
reputasi
3. Kelompok
4. Saling
mendukung
Hubungan Organisasi dan Manajemen Organisasi adalah wadah dari manajemen yang saling mempengaruhi. Kalau
organisasi baik tetapi manajemen tidak baik, maka organisasi tidak dapat bergerak, demikan sebaliknya. Dalam rangka membentuk organisasi yang baik perlu diketahui
dan diperhatikan asas-asas terdapat dalam organisasi, yaitu : 1. Asas kesatuan komando (unity of commad)
Dalam suatu organisasi ada suatu asas dimana tiap-tiap pegawai hanya
mempunyai satu pimpinan (pimpinan tunggal), dimaksudkan agar tugas-tugas yang diberikan dapat dilaksanakan dengan dan karena hanya berasal dari
pimpinannya 2. Span of control
Dengan span of control dimaksudkan untuk memberi batas kemampuan seorang
pimpinan untuk dapat mengatur dan mengawasi bawahannya. Kemampuan tiap-tiap pimpinan berbeda satu sama lain, ada yang mampu hanya 5 pegawai, ada
yang 10 pegawai atau Dari hasil penelitian di Amerika Serikat yang paling efektif seorang pimpinan sebanyak banyaknya mengawasi 8 pegawai. Perbedaan
27 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
kemampuan tersebut berdasarkan beberapa faktor, antara lain, perbedaan pengalaman, perbedaan pendidikan, perbedaan kecakapan dan perbedaan usia.
3. Pembagian kerja secara homogen
Bermacam tugas dalam organisasi harus dibagi-bagi sedemikain rupa dan ditugaskan pada orang-orang tertentu, tetapi tetap merupakan satu kesatuan yang
homogen dan tidak berjalan sendiri-sendiri. 4. Delagasi wewenang yang diikuti dengan tanggung jawab.
Untuk berhasilnya suatu organisasi tergantung pada sejauh mana seorang
pimpinan mendelegasikan wewenang, yang tentunya disertai dengan delegasi tanggung jawab. Delegasi diberikan karena pimpinan sudah memberikan
kepercayaan penuh kepada yang didelegasikan.
Stuktur Organisasi Stoner & Wankell membatasi bahwa struktur organisasi adalah: ”Susunan dan hubungan antar bagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan”
Gibson dan kawan-kawan menekankan bahwa struktur bertalian dengan hubungan
pekerjaan dalam organisasi. Hubungan yang pasti tersebut timbul dari proses keputusan sebagai berikut:
1. Pembagian Kerja (division of labor)
Seluruh pekerjaan dispesialisasikan sampai padatingkat membagi pekerjaan diantara pemegang pekerjaan.
2. Departementalisasi (departementalization) Adalah proses penggabungan pekerjaan ke dalam kelompok .
a. Departementalisasi fungsional = pengelompokkan pekerjaan dilakukan menurut fungsi organisasi (organisasi bisnis, jasa dsb).
b. Departementalisasi teritorial = pembentukan kelompok atas dasar
bidang geografis (daerah). c. Departementalisasi produk = pada organisasi bisnis besar yang
produknya beraneka ragam, aktivitas dan bawahannya dikelompokkan atas dasar produk.
3. Permasalahan rentang kendali (Span of control)
4. Delegasi kekuasaan (Delegation of authority)
Tipe Organisasi 1. Organisasi Lini (line)/Garis
Organisasi berbentuk lini /garis adalah suatu bentuk organisasi di mana kepala/pemimpin (Chief Executive) dipandang sebagai satu-satunya sumber wewenang, dimana semua keputusan/kebijasanaan dan tanggung jawab ada pada
satu tangan (maksudnya kepala/pimpinan puncak). Ciri-ciri organisasi lini/garis adalah dimana pimpinan organisasi tunggal, garis komando ke bawah jelas dan kuat.
Kebaikan dari organisasi lini/garis adalah :
a. Asas kesatuan komando tampak menonjol b. Dapat menjamin kedisiplinan c. Koordinasi relatif mudah dilaksanakan
d. Pengawasan kepada bawahan mudah dilaksanakan
28 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Keburukan dari organisasi lini garis adalah : a. Perluasan organisasi berarti penambahan beban dan tanggung jawab dan
dapat melampuai span of control
b. Anggota organisasi (bawahan) tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang
2. Organisasi Staf (Staff) Organisasi staf adalah suatu bentuk organisasi yang hanya mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan dan fungsi memberi bantuan, baik berupa
pemikiran maupun hal-hal lainnya, untuk kelancaran tugas pimpinan.
3. Organisasi Lini dan Staf Merupakan kombinasi bentuk lini dan bentuk staf.
Ciri-ciri organisasi lini dan staf Pimpinan dibantu oleh staf dan ada kesatuan komando. Staf mempunyai wewenang fungsional dan memberikan advis/petunjuk. Kepala mempunyai wewenang komando.
Kebaikan
a. Disiplin dapat dipegang teguh b. Keahlian/spesialisasi dalam tugas masing-masing staf dapat dipertahankan
dan dikembangkan.
Keburukan
Dalam bentuk lini dan staf, sering terjadi pertengkaran antara pejabat lini dan staf sehingga sering menghambat jalannya organisasi.
Piminan
Lini Lini Lini
Staff
Pimpinan
Staff Staff Staff
Pimpinan
Pemimpin Proyek
Peneliti Informan
29 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
4. Organisasi Fungsional
Ciri-cirinya bawahan mendapat perintah dari beberapa pejabat yang masing-masing menguasai suatu keahlian tertentu dan bertanggung jawab sepenuhnya
atas bidangnya. Pada bentuk ini pimpinan mempercayakan sepenuhnya kepada para ahli dalam bidang masing-masing.
Kebaikan dari organisasi fungsional adalah : a. Bidang pekerjaan khusus diduduki seseorang yang ahli yang memungkinkan
bekerja b. atas dasar keahlian dan kecintaannya pada tugasnya. c. Tanggung jawab atas fungsinya terjamin.
Keburukan dari organisasi fungsional adalah :
a. Koordinasi sulit dilaksanakan b. Dapat menimbulkan dispersonalisasi c. Keahlian memimpin kurang dapat jaminan
d. Asas kesatuan komando sulit dilaksanakan.
Latihan
1. Faktor yang mempengaruhi sikap antara lain : a. Stereotip d. Kebutuhan
b. Emosi e. Situasional c. Lingkungan
2. Ciri yang relatif mantap, kecenderungan dan perangai2. Ciri yang relatif mantap, kecenderungan dan perangai yang dimiliki oleh individu disebut :
a. Sikap d. Persepsi b. Mental e. Kepribadian c. Belajar
3. Suatu sistem yang terorganisasi yang melakukan fungsi tertentu dan serangkaian
peran antar anggotanya disebut : a. Tim d. Manajer b. Organisasi e. Kelompok
c. Manajemen
4. Penentuan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan: a. Pembagian kerja d. Delegasi b. Departementalisasi e. Wewenang
c. Rentang kendali
5. pembentukan kelompok atas dasar bidang geografis (daerah) merupakan departementalisasi: a. Teritorial d. Diagonal
b. Produk e. Sosial c. Fungsional
30 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
8. Koordinasi & Rentang Manajemen
Konsep Dasar Kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif sebagian besar
tergantung pada jumlah bawahan yang melapor kepadanya, yang di kenal sebagai” rentang “manajemen” atau” rentang kendali”.
Koordinasi Koordinasi (coordination) adalah proses penintegrasian tujuan-tujuan dan kegiaatan-kegiatan pada satuan- satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efesien.
Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam
pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam- macam satuan pelaksanaanya.
Menurut Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan diantara satuan-satuan organisasi, yaitu:
1. Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdapandence) 2. Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependence) Reciprocal
interdependence)
3. Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence)
Tiga macam saling ketergantungan diantara satuan-satuan organisasi (Handoko,
2003:197)
Masalah Pencapaian Koordinasi Yang Efektif 5. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan = para anggota dari
departemen yang berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yang baik. Contoh : Bagian
akuntansi melihat pengendalian biaya sebagai faktor paling penting mencapai sukses organisasi. Bagian pemasaran mengemukakan disain produk sebagai
yang paling penting.
31 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
6. Perbedaan dalam orientasi waktu = manajer produksi lebih memperhatikan masalah yang harus dipecahkan segera (jangka pendek). Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan masalah jangka panjang
7. Perbedaan dalam orientasi antar pribadi = kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat dibandingkan dengan bagian
penelitian dan pengembangan dapat lebih santai untuk berdiskusi
Tiga Pendekatan Pencapaian Koordinasi Yang Efektif 1. Teknik-Teknik Dasar
Organisasi yang sederhana hanya memerlukan peralatan koordinasi sbb: a)
hirarki, b) kegiatan serta aturan/prosedur, dan c) rencana / tujuan perusahaan. 2. Meningkatkan Koordinasi Potensial
terdiri atas: a) investasi dalam sistem informasi vertikal, b) penciptaan hubungan-hubungan ke samping.
3. Mengurangi Kebutuhan akan Koordinasi
terdiri atas : a) penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan. b) penciptaan tugas-tugas yang dpt berdiri sendiri.
Rentang Manajemen Rentang kendali manajemen adalah berapa bagian atau berapa orang yang dapat ditempatkan di bawah pimpinan seseorang. Hal ini penting karena kemampuan
seseorang untuk mengendalikan unit-unit organisasi atau orang lain pada umumnya memiliki keterbatasan.
Besarnya rentang kendali, tergantung dari teknologi, kerumitan tugas, dan profesionalisme para karyawan. Rentang kendali yang besar mengarah pada
organisasi “flat structure”, dan kebalikannya adalah “tall structure”. Mana yang lebih baik, adalah tergantung situasi dan kondisi.
Ada dua alasan utama mengapa penentuan rentang manajemen yang tepat adalah penting :
2. Rentang manajemen, mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka.
3. Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi.
Pimpinan perlu memahami beberapa kemampuan dalam rentang manajemen, antaranya: 1. Span of control = Kemampuan pimpinan untuk mengatur bawahannya.
2. Span of authority = Kemempuan pimpinan untuk mengambil suatu tindakan terhadap bawahannya.
3. Span of attention = Kemampuan pimpinan untuk memberikan perhatian kepada bawahannya.
4. Span of supervision = Kemampuan pimpinan untuk mangawasi
bawahannya
32 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Wewenang dan Pendelegasi Menurut Handoko (2003:212) Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
Ada dua pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang, yaitu:
1. Teori formal. Pandangan wewenang formal menyebutkan bahwa wewenang adalah dianugerahkan; wewenang ada karena seseorang di beri atau dilimpahi atau di warisi hal tersebut.
2. Teori Penerimaan (acceptance theory of authority) menyanggah pendapat bahwa wewenang dapat dianugerahkan.
Pendelegasian Wewenang Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang kebawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya.
Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan, yaitu: 1. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan
2. Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau tugas
3. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban atau
tanggung jawab 4. Pendelegasian menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang
dicapai.
Latihan
1. proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatankegiatan pada satuan- satuan yang terpisah untuk mencapai tujuan organisasi secara efesien disebut: a. Pengawasan d. Perencanaan
b. Koordinasi e. Perumusan c. Pengendalian
2. Kemampuan pimpinan untuk mengatur bawahannya disebut :
a. Span of control d. Span of attention
b. Span of authority e. Span of supervis ion c. Span of market
3. Kemampuan pimpinan untuk mangawasi bawahannya disebut :
a. Span of control d. Span of attention
b. Span of authority e. Span of supervis ion c. Span of market
4. Reciprocal interdapandence adalah istilah untuk4. Reciprocal interdapandence
adalah istilah untuk saling ketergantungan yang :
a. Menyatu d. Berkelanjutan b. Berurutan e. Timbal balik
c. Terpisah
33 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
5. Teori yang menyanggah pendapat bahwa wewenang dapat dianugerahkan
disebut :
a. Pendelegasian d. Kepercayaan b. Teori Formal e. Pelimpahan
c. Teori Penerimaan
9. Komunikasi Dalam Organisasi
Konsep Dasar Menurut Handoko (2003:272) bahwa komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.
Konsep rantai pertukaran informasi mempunyai unsur- unsur sebagai berikut:
1. Suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti 2. Suatu sarana pengaliran
informasi
3. Suatu system bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu
Proses Komunikasi Model komunikasi antar pribadi
Model ini menunjukkan tiga unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur
hilang, maka komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh, seseorang dapat mengirimkan berita tetapi bila tidak ada yang menerima atau mendengar maka
komunikasi tidak akan terjadi.
Model komunikasi lebih terperinci
34 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
E D C A
B
Tipe Jaringan dan Saluran Komunikasi Dalam Organisasi Menurut Handoko (2003:278) bahwa tipe jaringan komunikasi berbentuk: 1. Lingkaran
2. Rantai 3. Huruf Y
4. Bintang
NB: B hanya dpt berkomunikasi A dan C. Untuk
berkomunikasi dengan E, B harus melalui A atau C dan D
NB : menunjukkan dua bawahan (A dan E) yg melapor kpd atasan mereka (B dan D), yg selanjutnya oleh B
dan D dilaporkan ke C.
Jaringan “lingkaran” dan “rantai” adalah komunikasi yg di desentralisasi. Hal ini lebih efektif untuk menyelesaikan masalah yg kompleks, karena akan lebih cepat dan akurat penyelesaiannya. Kepuasan anggota kelompok juga cenderung lebih
tinggi.
NB: C dapat berkomunikasi langsung dengan A, B, D,
E, walaupun mereka tdk dpt berkomunikasi satu sama lain. Contoh : empat tenaga penjual (A, B, D, E) melapor ke manajer cabang (C)
NB : Terdapat dlm bagian
sekretariat dimana surat-surat diterima oleh E, di sortir oleh D
dan di distribusikan oleh C ke A dan B.
Jaringan “ bintang” dan “huruf Y” adalah komunikasi yg terpusat, dengan C pd posisi pusat. Hal ini lebih efektif untuk menyelesaikan masalah-masalah rutin dan
tidak kompleks, karena lebih cepat dan akurat. Sedangkan saluran komunikasi dalam organisasi terdiri dari:
A
B
C D
E
C B A
D E
C
A
B
D
E
35 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
1. Komunikasi vertikal Terdiri atas komunikasi ke bawah dan ke atas. a. Komunikasi ke bawah (downward communication) = memberikan
pengarahan, instruksi, nasehat/saran, penilaian bawahan, dan informasi
tentang tujuan dan kebijakan organisasi
b. Komunikasi ke atas (upward communication) berisi data/umpan balik
bagi manajemen = mensuplai informasi kpd tingkatan manajemen atas tentang apa yg terjadi pd tingkat bawah (laporan periodik, penjelasan, gagasan dan permintaan untuk diberikan keputusan).
2. Komunikasi lateral atau horizontal b. Komunikasi di antara para anggota dlm kelompok kerja yg sama.
c. Komunikasi di antara departemen-departemen pada tingkatan organisasi yg sama.
3. Komunikasi Diagonal
Komunikasi yg memotong secara menyilang rantai perintah organisasi
Hambatan dalam Komunikasi 1. Hambatan – hambatan Organisasi
a. Tingkatan Hirarki b. Wewenang Manajerial c. Spesialisasi
2. Hambatan-hambatan Antar Pribadi, yang terdiri dari :
a. Persepsi Selektif
b. Status / Kedudukan Komunikator c. Keadaan Membela Diri d. Pendengaran Lemah
e. Ketidaktepatan Penggunaan Bahasa
Peningkatan Efektifitas Komunikasi Cara-cara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh para manajer
untuk dapat meningkatkan efektivitas komunikasi antara lain: 1. Kesadaran akan kebutuhan komunikasi efektif 2. Penggunaan umpan-balik
3. Menjadi komunikator yang lebih efektif
4. Pedoman komunikasi yang baik
Untuk meningkatkan efektifitas, maka dbutuhkan perdoman. American Management Associations (AMA) telah menyusun sepuluh pedoman komunikasi yg baik (The Ten
Commandments of Good Communication) : 1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan. 2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3. Pertimbangkan keadaan phisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan dilakukan.
4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain. 5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita
selama berkomunikasi.
36 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
6. Ambil kesempatan, bila timbul, untuk mendapatkan segala sesuatu yg membantu atau umpan balik.
7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yg telah dilakukan.
8. Perhatikan konsistensi komunikasi. 9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.
10. Jadilah pendengar yg baik, berkomunikasi tdk hanya untuk dimengerti tetapi untuk mengerti.
Latihan
1. Proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari
seseorang ke orang lain disebut : a. Kekuasaan d. Delegasi
b. Wewenang e. Reputasi c. Komunikasi
2. Pengirim pesan dalam komunikasi organisasi disebut : a. Komunikator c. Pembicara
b. Komunikan d. Narasumber c. Media
3. Penerima pesan dalam komunikasi organisasi disebut : a. Komunikator c. Pembicara
b. Komunikan d. Narasumber c. Media
4. Komunikasi yang memotong secara menyilang rantai4. Komunikasi yang memotong secara menyilang rantai perintah organisasi disebut komunikasi :
a. Horizontal c. Bisnis b. Vertikal d. Maya c. Diagonal
5. Cara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh para manajer untuk
dapat meningkatkan efektivitas komunikasi antara lain: a. Penggunaan umpan-balik b. Mengurangi hambatan
c. Integrasi system d. Pendekatan personal
e. Sosialisasi
37 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
10. Elemen Pengendalian & Manajemen Kontemporer
Elemen Pengendalian Manajer dapat memfokuskan pada standar dalam bidang fungsional untuk mengukur
prestasi.
Tabel 11. Elemen Pengendalian
PRODUKSI PEMASARAN SDM Keuangan
Mutu Volume Penjualan Hubungan Tenaga Kerja
Pengeluaran Modal
Jumlah Pengeluaran
Penjualan
Pergantian
Tenaga Kerja
Sediaan
Biaya Pengiklanan Tingkat absensi Arus modal
Prestasi kerja individu
Prestasi salesman - Likuiditas
Laporan Keuangan Pengendalian Laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan karena merupakan tolok ukur : 1. Keberhasilan Manajemen 2. Pertanggungjawaban Manajemen
3. Pengembangan perusahaan 4. Penutupan perusahaan
Analisa Laporan Keuangan Analisa ratio digunakan untuk membandingkan angka- angka historis
perusahaan secara : 1. Time series, dari waktu ke waktu
2. Perbandingan dengan perusahaan sejenis
Model Manajemen Kontemporer 1. Model Tipe Z
William Ouchi mengemukakan bahwa perusahaan Amerika dan Jepang
berbeda dalam tujuh dimensi yang penting, yaitu: a. Lama masa kerja
b. Cara pengambilan keputusan
c. Letak tanggungjawab
2. Gerakan Ekselensi
Peters & Waterman, mengatakan bahwa, perusahaan- perusahaan tertentu yang
“ekselen,” atau mereka yang memiliki kesuksesan yang telah berlangsung dalam jangka panjang, melakukan banyak hal secara sistematik yang membuat mereka terpisah dari perusahaan lain.
38 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Karakteristik dasar yang mungkin memicu ekselensi: a. Melakukan sesuatu tepat pada waktunya b. Tetap dekat dengan konsumen
b. Mempromosikan otonomi dan kewirausahaan
3. TQM (Total Quality Management)
Sebagai komitmen budaya organisasi untuk memuaskan pelanggan melalui penggunaan sistem terpadu dari perangkat, teknik-teknik, dan pelatihan. Berdasarkan sigi yang dilakukan Lacelles & Berry terhadap 700 orang
eksekutif, ditemukan bahwa motivasi yang melatarbelakangi perlunya penerapan TQM pada sejumlah perusahaan, yaitu:
a. 73% ingin memenuhi keinginan pelanggan b. 60% ingin mengurangi biaya b. 59% disebabkan inisiatif para eksekutif
c. 34% disebabkan adanya ancaman dari pesaing
4. ISO 9000 dan ISO 14000
ISO (International Organization for Standardization) Ada empat macam standar yang diberikan: a. ISO 9001
Melaksanakan semua aspek pabrikan (manufakturing) termasuk pengembangan dan penyerahan produk dan jasa
b. ISO 9002 Melaksanakan semua fungsi prabrikan kecuali desain dan pengembangan produk dan/atau jasa.
c. ISO 9003 Perusahaan non pabrikan, seperti distributor operasi pergudangan
d. ISO 14000 Unsur-unsur manajemen lingkungan yang berkualitas
5. Proses Rekayasa Ulang Bisnis
Proses perencanaan ulang secara radikal serta memikirkan kembali proses bisnis secara fundamental untuk mencapai perbaikan secara dramatis dalam ukuran
unjuk kerja kontemporer seperti, biaya, kualitas, servis, dan kecepatan. Proses rekayasa ulang ditujukan untuk: b. Meningkatkan produktivitas
c. Mengoptimalkan nilai bagi pemegang saham b. Mencapai hasil yang luar biasa min 50% kenaikannya
6. Downsizing
Versi restrukturisasi organisasi yang menghasilkan penurunan besaran organisasi dan sering menghasilkan struktur organisasi yang lebih mendatar.
Pada dasarnya downsizing dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yang sedang menjalankan rekayasa ulang (reengineering), sebagai salah satu usaha untuk membuat perusahaan menjadi lebih fleksibel, efisien dan efektif. Downsizing
dapat meningkatkan efisiensi, karena biaya, upah para manajer menjadi berkurang dan proses pengambilan keputusanpun menjadi lebih cepat dari
pada sebelumnya. 7. Kaizen
Diartikan sebagai upaya yang dilakukan untuk memperbaiki secara terus-menerus semua bidang dalam perusahaan.
39 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Menurut Kazuo Inamori bahwa Kaizen adalah ”To day better than yesterday, then make tomorrow better than yesterday” (hari ini lebih baik dari kemarin, dan buat esok lebih baik dari hari ini)
Dalam Hadist Islam, dikatakan bahwa:”jika hari ini sama dengan kemarin berarti kamu merugi, dan jika lebih jelek maka kamu celaka”. Konsep Kaizen
ini berkaitan dengan konsep TQM.
Latihan
1. Laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan karena merupakan salah satu tolak ukur : a. Pengendalian Mutu d.Keberhasilan Manajemen
b. Pengawasan e. Peningkatan SDM c. Informasi Eksternal
2. Analisa ratio digunakan untuk membandingkan angkaangka historis perusahaan
secara :
a. Time Series d. Cash Ratio b. Pembagian Arus kas e. Current Ratio
c. Quick
3. Diartikan sebagai upaya yang dilakukan untuk memperbaiki secara terus-
menerus semua bidang dalam perusahaan adalah model manajemen kontemporer.
a. Downsizing d. ABC concept b. Kaizen e. Balance scorecard c. Just in time
4. Versi restrukturisasi organisasi yang menghasilkan4. Versi restrukturisasi
organisasi yang menghasilkan penurunan besaran organisasi dan sering menghasilkan struktur organisasi yang lebih mendatar adalah model manajemen kontemporer :
a. Downsizing d. ABC concept b. Kaizen e. Balance scorecard
c. Just in time
5. Salah satu model yang dianggap revolusioner dan populer khususnya di bidang
cost accounting atau persisnya management accounting adalah : a. Downsizing d. ABC concept
b. Kaizen e. Balance scorecard c. Just in time
40 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
11. Dasar-Dasar Bisnis
Konsep Dasar Hughes dan Kopoor dalam DR. Buchari Alma (2001) menyatakan bahwa
bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Menurut Steven Skinner and John M. Ivancevich (1992) dalam Gugup
Kismono (2001) bahwa bisnis dapat pula diartikan sebagai aktivitas terpadu yang
meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan maksud untuk memperolah manfaat atau keuntungan.
Istilah bisnis pada umumnya ditekankan pada 3 (tiga) hal yaitu :
1. Usaha-usaha perorangan kecil-kecilan dalam bidang barang dan jasa. 2. Usaha perusahaan besar seperti pabrik, transport, perusahaan surat kabar, hotel
dan sebagainya.
3. Usaha dalam bidang struktur ekonomi suatu bangsa.
Lima Pemegang Kepentingan Utama dalam Bisnis Terdapat 5 (lima) yang memiki kepentingan dalam bisnis, diantaranya: 1. Pemilik (Owners)
Setiap bisnis dimulai dari hasil ide mengenai barang dan jasa oleh orang yang
disebut wirausaha (entrepreneur). Ia mengorganisasikan (Organize) dan mengelola resiko yang dihadapi mulai dari permulaan bisnis. Pemilik Tunggal,
Banyak, dan Perseroan (kepemilikan dalam saham) 2. Kreditur (Creditors)
Perusahaan memerlukan dana lebih daripada yang didapat dari pemilik.
Kreditur dapat memberikan solusi sebagai penyedia pinjaman untuk memulai bisnis. Contoh: Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Bank Muamalat dan
sebagainya. 3. Pekerja (Employees)
Hasil ide pemilik untuk membangun bisnisnya, harus didukung karyawa. Karyawan yang direkrut untuk menyelenggarakan bisnis
4. Pemasok (Suppliers)
Menyelenggarakan bisnis membutuhkan bahwa (material) yang dibutuhkan untuk produksi melalui pemasok. Produk yang dijual hendaknya harus
berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Produk kualitas harus melalui proses mengubah bahan berkualitas melalui cara produksi yang efektif, efisien
dan produktif. 5. Pelanggan (Customers)
Tujuan akhir dari bisnis adalah sejauhmana produk atau jasa dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Bagaimanapun perusahaan harus tahu
41 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
tentang apa kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan demikian apa yang ditawarkan kepada mereka dapat direspon dengan baik.
Maksud dan Tujuan Bisnis Bisnis tidak hanya bermaksud memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen. Lebih
dari itu, bisnis juga harus mampu menyediakan sarana-sarana yang dapat menarik
minat dan perilaku para konsumen. Secara umum, maksud dan tujuan bisnis sangat terkait erat dengan faktor-faktor berikut :
1. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen 2. Keuntungan usaha 3. Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan
Persaingan Usaha Bisnis Menurut DR. Buchari Alma (2001) bahwa persaingan yang sehat akan menimbulkn beberapa keuntungan yaitu:
1. Harga bagi konsumen bisa lebih rendah, karena produsen berusaha bekerja
efisien dan menurunkan harga jual.
2. Bisnis berusaha meningkatkan pelayanan bagi konsumen. 3. Bisnis berusaha menciptakan barang baru dan dengan mutu yang baik.
Perbedaan Perusahaan Perusahaan 1. Perusahaan Kecil
Dikelola sendiri oleh pemilik
Struktur organisasi sederhana
Prosentase kegagalan tinggi
Akses sumber dana sulit 2. Perusahaan Besar
Dikelola oleh para profesional
Struktur organisasi kompleks
Prosentase kegagalan rendah
Akses sumber dana mudah
Fungsi Dasar Bisnis Dan Steinhoff dalam bukunya The Word of business (1979) menyatakan bahwa
fungsi dasar bisnis ialah : 1. Acquiring raw material (mencari bahan mentah)
2. Manufacturing raw materials into products (merubah bahan mentah menjadi produk)
3. Distributing products to consumers (menyalurkan barang ke tangan konsumen)
Ada pandangan yang lebih ekstrim yang menyatakan bahwa bisnis dibagi atas dua bagian yaitu:
1. Production.
2. Marketing.
42 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Latihan
1. Kata bisnis berasal dari bahasa : a. Melayu d. Inggris b. Amerika e. Perancis
c. Sansekerta
2. Melihat pada asal katanya bisnis berarti : a. Manusia d. Karyawan b. Perusahaan e. Owner
c. Pekerja
3. Perusahaan yang dikelola sendiri oleh pemiliknya disebut perusahaan : a. Besar d. Giant b. Konglomerat e. Akuisisi
c. Kecil
4. Perusahaan yang akses sumber dananya mudah disebut perusahaan : a. Besar d. Asongan b. Klontong e. Pailit
c. Kecil
5. Maksud dan tujuan bisnis sangat terkait erat dengan faktor-faktor : a. Nasional d. Budaya b. Internasional e. Keuntungan usaha
c. Lokal
43 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
12. Peluang & Tantangan Bisnis Serta Ekonomi & Bisnis
Tantangan-Tantangan Yang Dihadapi Bisnis 1. T antangan Produktivitas
Dunia bisnis harus meningkatkan produktivitasnya, karena mereka akan
menghadapi pasar luas yang makin berkembang. Usaha meningkatkan
produktivitas ini dapat dilakukan dengan cara antara lain: a. Memperbaharui mesin-mesin dengan modern
b. Kembangkan kegiatan research and development.
c. Di negara maju di coba pemakaian robot. 2. Tantangan Teknologi
Perubahan teknologi yang sangat cepat harus diimbangi perusahaan dengan menynediakan karyawan yang terampil, memiliki kapasitas, serta
kemauan belajar yang tinggi.
Hakikat lmu Ekonomi Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara masyarakat mengalokasikan
sumber-sumber yang terbatas untuk keperluan produksi dan distribusi barang dan jasa (Musselman & Hughes: 1964).
William F. Schoell (1993) mengatakan bahwa: Studi ilmu ekonomi juga termasuk
menganalisa kegiatan orang dalam hubungan dengan memproduksi, menabung dan membelanjakan uangnya.
Kegunaan Bentuk (Form Utility) Peningkatan kegunaan dari suatu benda antara lain dapat disebabkan oleh perubahan bentuknya. Sebagai contoh : nilai guna dari sebuah lempengan besi relatif rendah, namun jika
lempengan besi tersebut ditempa menjadi sebuah pisau, maka nilai gunanya akan menjadi lebih besar.
NB: Kayu berguna setelah
berbentuk kursi
Kegunaan Tempat (Place Utility) Pertambahan kegunaan dari suatu benda antara lain dapat karena dipindahkan dari
satu tempat ke tempat lain.
44 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Contoh : Sebuah mantel yang tebal tidak banyak gunanya jika dipakai di daerah tropis, namun jika dipakai di daerah dingin maka akan lebih terasa manfaatnya.
NB: Kapal baru berguna ditempatnya yaitu laut
Kegunaan Waktu (Place Time) Kegunaan suatu benda bertambah jika benda itu dipakai pada waktu-waktu yang tepat dan sesuai dengan manfaat benda tersebut.
Contoh : payung akan lebih berguna jika dipakai pada waktu huja atau saat hari terik.
NB: Payung berguna di waktu
hujan
Kegunaan Kepemilikan (Place User) Kegunaan suatu benda baru terasa bila telah ada pemiliknya, atau dimiliki oleh konsumen yang tepat.
Contoh : tanah yang kosong dan terbengkalai tidak akan memiliki manfaat, tetapi tanah tersebut baru membawa manfaat bila dimiliki dan diolah oleh manusia yang
bisa mengolah tersebut.
N B : Tanah baru berguna jika dimiliki petani
45 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Latihan
1. Dunia bisnis harus meningkatkan produktivitasnya, karena mereka akan menghadapi pasar luas yang makin berkembang disebut tantangan : a. Produktivitas d. Sosial
b. Kualitas e. Abad 2000 c. Pasar Global
2. Konsumen merasa tidak senang membeli produk yang cepat rusak disebut
tantangan :
a. Produktivitas d. Sosial b. Kualitas e. Abad 2000
c. Pasar Global
3. Kursi adalah salah satu contoh dari :
a. Form utility d. Possession utility . b. Place utility e. Space utility
c. Time utility
4. Payung adalah salah satu contoh dari :
a. Form utility d. Possession utility b. Place utility e. Space utility
c. Time utility
5. International Standardization Organization (ISO) berkedudukan di :
a. Jakarta d. Paris b. New York e. Jenewa c. Bangkok
46 | M o d u l - D a s a r M a n a j e m e n & B i s n i s A l a m s y a h ( 2 0 1 0 )
Daftar Pustaka
[1] DR. H.B. Siswanto, M.Si. 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
[2] DR. T. Hani Handoko, MBA. Manajemen. 2003. Manajemen. Edisi2.
Yogyakarta: BPFE.
[3] James A.F. Stoner & Charles Wankel. Management. Third Edition. Jakarta Prentice Hall. (Terjemahan Indonesia)
[4] Drs. Sentot Imam Wahjono,M.Si. 2008. Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis. Jakarta: PT.Indeks.
[5] Sampurno Wibowo, SE., M.Si. 2009. Pengantar Manajemen Bisnis. Politeknik Telkom: Bandung.
Biodata Penulis
Doni Purnama Alam Syah, S.Kom., MM yang biasa dipanggil
Alamsyah adalah pria kelahiran Kota Subang 29 Agustus 1981. Beliau
mendapat gelar Sarjana Sistem Informasi di STMIK PGRI Tangerang
tahun 2006 dan mendapat gelar Marketing Management di Universitas
Mercubuana tahun 2008. Saat ini beliau meneruskan studi program
Doktor di Universitas Padjadjaran dengan konsentrasi yang sama
(Marketing Management).
Saat ini Alamsyah mengajar sebagai Dosen Tetap di AMIK BSI
Bandung pada prodi Manajemen Informatika dan Dosen Tidak Tetap di
Universitas BSI pada prodi Manajemen.