MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id
Transcript of MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id
MODUL BELAJAR
PENGEMBANGAN KURIKULUM
TEMATIK
KONSEP KURIKULUM TEMATIK
Ratna Hidayah, M. Pd.
&
Laksmi Evasufi Widi Fajari, M. Pd.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penulis
dapat menyusun modul dengan baik dan tepat waktu. Modul ini
mengangkat topik Kurikulum Tematik untuk mata kuliah
Pengembangan Kurikulum Tematik di semester 2 tahun ajaran
2021/2022 di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret.
Setelah membaca modul ini, diharapkan peserta didik mampu
menguasai konsep kurikulum tematik. Oleh karenanya, bacalah
dengan cermat seluruh isi modul ini agar Anda dapat menguasai
materi dengan baik dan berhasil mencapai tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan.
Akhir kata, semoga modul ini bermanfaat untuk bagi semua
pihak.
Kebumen, Februari 2021
Dosen Mata Kuliah
Pengembangan Kurikulum Tematik
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar ............................................................... i
Isi bahasan .................................................................... ii
Tujuan pembelajaran ...................................................... 1
Kurikulum Tematik ....................................................... 2
Kedudukan Kurikulum, Pendidikan dan Pembelajaran .... 3
Landasan Pengembangan Kurikulum .............................. 5
Jenis Kurikulum ............................................................. 7
Pengertian Kurikulum Terpadu ....................................... 9
Klasifikasi Kurikulum Terpadu ..................................... 11
Model-Model Pembelajaran Kurikulum Terpadu .......... 14
Pengertian Pembelajaran Tematik ................................. 16
Karakteristik Pembelajaran Tematik ............................. 17
Tahapan Pembelajaran Tematik .................................... 19
Strategi & Pendekatan Pembelajaran TematikTematik ... 21
Rangkuman .................................................................. 23
Referensi ..................................................................... 24
1
KURIKULUM TEMATIK
Isi bahasan
1. Pengertian Kurikulum
2. Kedudukan Kurikulum, Pendidikan dan Pembelajaran
3. Landasan Pengembangan Kurikulum
4. Jenis Kurikulum
5. Pengertian Kurikulum Terpadu
6. Klasifikasi Kurikulum Terpadu
7. Model-Model Pembelajaran Kurikulum Terpadu
8. Pengertian Pembelajaran Tematik
9. Karakteristik Pembelajaran Tematik
10. Tahapan Pembelajaran Tematik
11. Strategi & Pendekatan Pembelajaran Tematik
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca modul ini, diharapkan peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian kurikulum
2. Menjelaskan kedudukan kurikulum, pendidikan dan
pembelajaran
3. Menjelaskan landasan pengembangan kurikulum
4. Mengidentifikasi jenis kurikulum
5. Menjelaskan pengertian kurikulum terpadu
6. Mengklasifikasikan kurikulum terpadu
7. Mengidentifikasi model-model pembelajaran kurikulum
terpadu
8. Menjelaskan pengertian pembelajaran tematik
9. Mengidentifikasi karakteristik pembelajaran tematik
10. Mengidentifikasi tahapan pembelajaran tematik
11. Mengidentifikasi strategi & pendekatan pembelajaran tematik
2
1. Pengertian Kurikulum
Menurut Rusman (2020), kurikulum berasal dari kata
curir (pelari) dan curere ( tempat berpacu). Jadi, kurikulum
diartikan sebagai jarak yang harus dicapai/ditempuh oleh
seorang pelari mulai dari start hingga garis finish untuk
memperoleh medali. Dalam dunia pendidikan, pengertian
kurikulum menjadi sejumlah mata pelajaran (subject matter)
yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai
akhir program pelajaran untuk memperoleh ijazah. Jadi,
pengertian kurikulum yang sederhana yaitu mengandung dua
pokok: (1) adanya mata pelajaran yang harus dikuasai siswa;
dan (2) tujuan utama. Sedangkan untuk pengertian kurikulum
saat ini, dimensinya sangat luas dan beragam. Kurikulum
tidak lagi hanya terbatas pada seluruh mata pelajaran yang
harus dikuasai namun mencakup pengalaman belajar yang
dialami siswa dan pengaruhnya terhadap pengembangan
kepribadiannya. Alberty (Rusman, 2020) memandang
kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada
siswa di bawah tanggungjawab sekolah.
Lebih lanjut lagi, Romine (Hamalik, 2006) menyatakan
kurikulum buka hanya terdiri dari mata pelajaran tetapi
meliputi semua kegiatan dan pengalaman yang menjadi
tanggungjawab sekolah. Jadi, tujuan pendidikan bukan lagi
untuk menyampaikan materi mata pelajaran tetapi lebih ke
upaya pembentukan kepribadian anak dan belajar cara hidup
di dalam masyarakat. Menurut Sukmadinata (2020),
kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman
atau pegangan dalam proses pelaksanaan fungsional kegiatan
belajar–mengajar di dalam kelas. Hamalik (2006)
mendefinisikan secara lebih lengkap dan menyatakan bahwa
kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
3
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Hal ini sejalan dengan pendapat Uno, Atmowidjoyo &
Lamatenggo (2018), yang menyatakan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana atau program yang dikembangkan
oleh lembaga pendidikan dalam bentuk dokumen yang
berisikan berbagai komponen.
Berdasarkan uraian pengertian kurikulum menurut pendapat
ahli di atas, simpulkan pengertian kurikulum menurut Anda!
2. Kedudukan Kurikulum, Pendidikan dan Pembelajaran
Peranan kurikulum dalam pendidikan ada tiga: (1)
konservatif; (2) kreatif; (3) kritis dan evaluatif. Peranan
konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum
yang dikembangkan memiliki kesadaran dan muatan masa
lampau dalam relasinya dengan masa kini. Peranan ini sangat
penting dan mendasar, sesuai dengan kenyataan bahwa
pendidikan pada hakikatnya merupakan proses sosial
masyarakat dan bagian dari masyarakat itu sendiri. Peranan
kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu
mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan
perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat pada masa sekarang dan kecenderungan masa
mendatang. Peranan kritis dan evaluatif artinya kurikulum
4
memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membangun siswa
(masyarakat) yang peka terhadap situasi dan kondisi yang ada
serta mampu untuk mengambil keputusan nilai yang solutif
untuk kemajuan (Purwadhi, 2019).
Menurut Oliva (1992), dikenal empat macam model
hubungan kurikulum dan pembelajaran (instructional), yaitu:
a. Model Dualistik. Dalam model hubungan ini, antara
kurikulum dan instruksional (pembelajaran) terpisah
membentuk dualisme yang berdiri sendiri.
b. Model Interlocking. Model ini menggambarkan hubungan
yang terintegrasi antara kurikulum dan instruksional.
Berpisahnya salah satu komponen akan berpengaruh
buruk pada komponen lain.
c. Model Konsentrik. Model hubungan kurikulum dan
pembelajaran ini mendudukkan salah satu komponen
sebagai subsistem dan komponen lain sebagai sistem.
5
d. Model Siklik. Dalam model ini, hubungan kurikulum dan
pembelajaran sebagai bagian terpisah dengan hubungan
melingkar dan kontinu. Salah satu komponen (kurikulum
atau instruksional) akan memengaruhi secara
berkelanjutan terhadap komponen lain dan sebaliknya.
3. Landasan Pengembangan Kurikulum
Menurut Uno, Atmowidjoyo & Lamatenggo (2018),
landasan pengembangan kurikulum yaitu: (1) landasan
kebudayaan; dan (2) landasan psikologi. Dasar dari landasan
kebudayaan dalam pendidikan adalah karena adanya
pandangan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan
totalitas cara manusia hidup dan mengembangkan pola
kehidupannya sehingga ia tidak saja menjadi landasan dimana
kurikulum dikembangkan tetapi juga menjadi target hasil
pengembangan kurikulum. Secara instrinsik, filosofi, visi dan
tujuan pendidikan, para pengembang kurikulum sangat
dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, pandangan hidup
dan keyakinan hidupnya. Faktor penentu filosofi, visi dan
tujuan tersebut dangat ditentukan oleh akar budaya dan
kebudayaan dari para pengembang kurikulum. Oleh karena
itu, baik secara langsung maupun tidak langsung, proses
internal pengembangan suatu kurikulum sangat dipengaruhi
oleh kebudayaan para pengembang kurikulum. Lebih lanjut
lagi, landasan psikologi sering dikaitkan dengan teori belajar
yaitu teori tentang bagaimana siswa belajar. Berbagai aliran
6
dan teori yang berkembang dalam psikologi seperti teori
behaviorisme, kognitif, dll.
Menurut Sukmadinata, terdapat beberapa landasan
pengembangan kurikulum, yaitu: (1) landasan filosofis; (2)
landasan psikologis; serta (3) landasan sosial budaya dan
perkembangan IPTEK. Pertama, landasan filosofis.
Pendidikan berintikan interaksi antarmanusia terutama antara
pendidik dan terdidik untuk mencapai tujuan pendidikan. DI
dalam interaksi tersebut terlibat isi yang diinteraksikan serta
proses bagaimana interaksi tersebut terlibat serta bagaimana
proses interaksi tersebut berlangsung. Secara umum, landasan
filosofis berkenaan dengan pemecahan masalah-masalah
pendidikan terkait tujuan pendidikan, bahan ajar, kompetensi
guru, metode mengajar hingga lingkungan sekolah.
Kedua, landasan psikologis. Manusia berbeda dengan
makhluk lainnya karena kondisi psikologisnya. Kondisi
psikologis setiap individu berbeda, karena perbedaan tahap
perkembangannya, latar belakang sosial-budaya, juga karena
perbedaan faktor yang dibawa dari kelahirannya. Interaksi
yang tercipta dalam proses pendidikan harus sesuai dengan
kondisi psikologis para peserta didik maupun kondisi
pendidiknya. Oleh karena itu, landasan psikologis mencakup
hal-hal seperti bagaimana proses pembelajaran cocok dengan
karakteristik psikologis peserta didik ditinjau dari jenjang dan
umur peserta didik, bagaimana proses pendidikan bisa
membantu perkembangan psikologis peserta didik, bagaimana
proses pendidikan sejalan dengan pola-pola perkembangan
peserta didik, dll. Ketiga, landasan sosial budaya &
perkembangan IPTEK dalam pengembangan kurikulum.
Pendidikan diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan,
keterampilan, nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai
perkembangan lebih lanjut di masyarakat sehingga tujuan, isi
7
maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi,
karakteristik, kekayaan dan perkembangan masyarakat.
Landasan sosial budaya dalam pengembangan kurikulum
menitikberatkan upaya menyiapkan generasi muda menjadi
orang dewasa anggota masyarakat yang mandiri dan
produktif. Lebih lanjut lagi, perkembangan IPTEK juga dapat
merubah nilai sosial, budaya, spiritual, intelektual maupun
material. Perubahan tersebut menuntut perubahan pada sistem
dan isi pendidikan.
Berdasarkan uraian landasan pengembangan kurikulum
menurut pendapat ahli di atas, ringkaslah intisari landasan
pengembangan kurikulum!
4. Jenis Kurikulum
Jenis kurikulum menurut Sukmadinata (2020), adalah
sebagai berikut:
a. Kurikulum subjek akademis
Model konsep kurikulum ini adalah yang tertua.
Kurikulum subjek akademis bersumber dari aliran
pendidikan klasik yaitu perenialisme dan esensialisme yang
berorientasi pada masa lalu. Artinya, fungsi pendidikan
yaitu memelihara dan mewariskan hasil-hasil budaya masa
lalu. Kurikulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan
sehingga kegiatan beljaar dominan berusaha menguasai
8
ilmu sebanyak-banyaknya. Metode yang paling banyak
digunakan adalah ekspositoris dan inkuiri. Tes evaluasi
biasanya lebih banyak essay dibandingkan dengan tes
objektif.
b. Kurikulum humanistik
Kurikulum ini berdasarkan pada aliran progresivisme
yang dicetuskan John Dewey. Kurikulum ini menekankan
pada aktivitas siswa dengan pandangan bahwa siswa
adalah yang pusat utama dalam pendidikan. Kurikulum ini
mengarahkan kepada upaya pembinaan manusia yang
utuh bukan saja segi fisik dan intelektual tapi juga segi
sosial dan afektif. Ciri kurikulum ini adalah adanya
kegiatan yang menekankan aktivitas siswa yang aktif. Isi
pendidikan juga ditentukan berdasarkan minat dan
kebutuhan siswa. Pada segi evaluasi, kurikulum ini
menekankan proses dibandingkan hasil belajar. Kurikulum
ini tidak mempunyai kriteria pencapaian, sehingga
pembelajaran dianggap berhasil jika ada perubahan dalam
diri siswa ke arah lebih baik.
c. Kurikulum rekonstruksi sosial
Kurikulum ini lebih memusatkan perhatian pada
masalah-masalah yang dihadapi di masyarakat. Tujuan
kurikulum ini adalah agar siswa dengan pengetahuan dan
konsep-konsep baru yang diperolehnya dapat
mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah sosial
sehingga akan berdampak dan menghasilkan masyarakat
yang lebih stabil. Pembelajaran selalu dihubungkan dengan
permasalahan yang ada dimasyarakat sehingga metode
yang digunakan pun lebih ke rekonstruksi sosial seperti
bekerja sama, terjun ke masyarakat, dan kegiatan yang
memberi kesan kebergantungan antara seorang dengan
lainnya. Dalam segi evaluasi pembelajaran, tidak hanya
siswa saja yang dinilai, tetapi kegiatan-kegiatan siswa yang
berpengaruh terhadap masyarakat juga masuk dalam ranah
evaluasi pembelajaran menurut kurikulum ini.
9
d. Kurikulum teknologis
Kurikulum ini dikembangkan dari konsep teknologi
pendidikan. Tujuan pendidikan diarahkan pada
penguasaan kompetensi. Metode pembelajaran kurikulum
ini lebih berfokus pada pengajaran individual namun siswa
menghadapi serentetan tugas yang harus dikerjakan dan
maju sesuai kecepatan masing-masing. Kegiatan evaluasi
dilakukan setiap saat, pada akhir suatu pelajaran, suatu
unit ataupun semester. Evaluasi yang digunakan umumnya
berbentuk tes objektif.
Berdasarkan uraian jenis kurikulum di atas, tuliskan kata kunci
sebagai perbedaan mendasar jenis kurikulum menurut Anda!
5. Pengertian Kurikulum Terpadu
Menurut Amri (2013), kurikulum terintegrasi
merupakan kurikulum yang memungkinkan siswa baik secraa
individual maupun secara klasikal aktif menggali dan
menemukan konsep dan prinsip-prinsip secara holistik
bermakna dan autentik. Sehingga pembelajaran tematik
menekankan pada penyampaian pelajaran yang bermakna
dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Fraze &
Rudnitski (Rusman, 2020) mendefinisikan kurikulum terpadu
sebagai kurikulum yang mengintegrasikan sejumlah disiplin
ilmu melalui keterkaitan diantaranya tujuan, isi, keterampilan
10
dan sikap dengan tujuan untuk memadukan sejumlah elemen
kurikulum dan pembelajaran diantara berbagai disiplin
tersebut.
Lebih lanjut lagi, Majid (2017) mendefinisikan
kurikulum terpadu sebagai kurikulum yang mengintegrasikan
semua elemennya melalui pemilihan konten atau tema dalam
model tematik sehingga mendorong keterkaitan dan
pemahaman lebih dalam terhadap konsep atau makna serta
keterampilan yang telah dipelajari siswa. Rusman (2020)
menyatakan bahwa kurikulum terintegrasi terdiri dari
komponen-komponen yang saling berhubungan dan
berinteraksi satu sama lain dalam mencapai tujuan yang
ditentukan. Komponen yang dimaksud dapat diidentifikasi
pada gambar berikut.
Komponen Kurikulum Terpadu
Pada komponen masukan, kurikulum menitikberatkan
pada mata pelajaran. Pada komponen proses, kurikulum
menitikberatkan pada pembentukan konsep berpikir dan cara
belajar yang diarahkan pada pengembangan kepribadian.
Pada komponen produk, kurikulum dititikberatkan pada
pembentukan tingkah laku spesifik. Adapun subsistemnya
masih berkaitan, yaitu subsistem masukan yakni siswa,
subsistem proses yakni metode, materi dan masyarakat dan
Masukan
Metode, materi
& masyarakat Siswa
Subsistem
Lulusan, Evaluasi
& Umpan Balik
Proses Produk
11
subssitem produk yakni lulusan yang dikaitkan dengan
komponen evaluasi dan umpan balik. Seluruh komponen
tersebut saling berinteraksi.
Berdasarkan uraian pengertian kurikulum terpadu menurut
pendapat ahli di atas, simpulkan pengertian kurikulum terpadu
menurut Anda!
6. Klasifikasi Kurikulum Terpadu
Drake (Majid, 2017) mengklasifikasikan kurikulum
terpadu menjadi kurikulum terpadu dengan pendekatan
intradisipliner, multidisipliner, interdisipliner dan
transdisipliner.
a. Pendekatan Intradisiplin
Pendekatan model ini merupaka keterpaduan
beberapa subdisiplin dari suatu bidang studi. Gambaran
pendekatan intradisiplin dapat dilihat pada gambar berikut.
Tema IPS Terpadu
Geografi
Kepemerintahan
Sejarah
Ekonomi
12
b. Pendekatan Multidisiplin
Intergasi model ini difokuskan pada disiplin-disiplin
yang dipadukan, biasanya dalam bentuk tema. Jenis-jenis
pendekatan ini meliputi fusi, service learning, parallel
discipline atau learning centers, dan theme based units.
Gambaran pendekatan multi disiplin ini dapat dilihat pada
gambar berikut.
c. Pendekatan Interdisiplin
Keterpaduan pendekatan interdisiplin atau antar
disiplin ini merupakan penataan kurikulum lintas disiplin
dengan penekanan pada konsep dan keterampilan
antardisiplin. Pendekatan ini menitikberatkan kegiatan
mencocokpadukan beberapa mata pelajran dengan
berlandaskan pada konsep dan topik yang ada dan saling
tumpang tindih diantara mata pelajara tersebut. Dengan
merujuk tema yang terpilih, selanjutnya dilakukan
pengaturan kembali pola organisasi materi yaitu menjadi
materi yang terintegrasi atau terpadu tidak berdasarkan
mata pelajaran.
Bahasa Indonesia IPA
IPS
Matematika Musik
Penjaskes
SBdP
PPK
N
Tema
13
d. Pendekatan Transdisiplin
Kurikulum dengan pendekatan transdisiplin ditata
atas dasar perhatian dan pertanyaan para siswa. Mereka
mengembangkan life skills sebagaimana mereka
menerapkan keterampilan disiplin dan antardisiplin dalam
konteks kehidupan nyata. Ada dua jalur untuk
melaksanakan integrasi transdisiplin, yaitu project-based
learning dan negosiasi kurikulum.
IPS
IPA
MTK
Bahasa Indonesia
TEMA
AREA SUBJEK
Tema
Konsep
Life skills
Konteks dunia nyata
Pernyataan mahasiswa
14
Berdasarkan uraian singkat dan gambaran klasifikasi kurikulum
terpadu menurut pendapat ahli di atas, carilah beberapa
referensi dan tuliskan ciri-ciri berbagai pendekatan kurikulum
terpadu!
7. Model-Model Pembelajaran Kurikulum Terpadu
Fogarty (Rusman, 2020) mengemukakan sepuluh
model pembelajaran kurikulum terpadu, yaitu:
a. Fragmented(penggalan), ditandai oleh ciri pemaduan yang
hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja.
b. Connected (keterhubungan), dilandasi oleh anggapan
bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada
induk mata pelajaran tertentu.
c. Nested (sarang), merupakan pemaduan berbagai bentuk
penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan
pembelajaran.
d. Sequenced (rangkaian), merupakan model pemaduan
topik-topik antarmata pelajaran yang berbeda secara
paralel.
15
e. Shared (bagian), merupakan bentuk pemaduan
pembelajaran akibat adanya overlapping konsep atau ide
pada dua mata pelajaran atau lebih.
f. Webbed (jaring laba-laba), bertolak dari pendekatan
tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran.
Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan
pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun
lintas mata pelajaran.
g. Threaded (galur), model pemaduan bentuk keterampilan.
h. Integrated (keterpaduan), merupakan pemaduan sejumlah
topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya
sama dalam sebuah topik tertentu.
i. Immersed (celupan), dirancang untuk membantu siswa
dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman
dan pengetahuan dihubungkan dengan medan
pemakaiannya.
j. Networked (jaringan), merupakan model pemaduan
pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan
pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah,
maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa
mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi,
maupun konteks yang berbeda-beda.
Adapun model pembelajaran terpadu yang
dikembangkan pada program pendidikan guru sekolah dasar,
yaitu model connected, webbed dan integrated. Menurut
Fogarty (Majid, 2017), dari sepuluh model pembelajaran
terpadu tersebut, berdasarkan sifat keterpaduannya dapat
dibedakan menjadi tiga:
a. Model dalam satu desain ilmu yang meliputi model
connected dan nested.
b. Model antar-mata pelajaran yang meliputi model
sequenced, shared, threaded, dan integrated.
16
c. Model lintas siswa yang meliputi model immersed dan
networked.
Berdasarkan uraian singkat mengenai model pembelajaran
kurikulum terpadu menurut pendapat ahli di atas, carilah
beberapa referensi dan tuliskan kata kunci penting masing-
masing model pembelajaran kurikulum terpadu!
8. Pengertian Pembelajaran Tematik
Depdiknas (2006) menyatakan pembelajaran tematik
pada dasarnya merupakan model dari kurikulum terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata
pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna
kepada peserta didik. Hal ini sejalan dengan pendapat Majid
(2017) yang mendefinisikan pembelajaran tematik sebagai
suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan
berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia nyata di
sekeliling siswa dan dalam rentang kemampuan serta
perkembangan anak.
17
Lebih lanjut lagi, Akbar dkk. (2020) menyatakan bahwa
pembelajaran tematik adalah pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata
pelajaran ke dalam tema dengan proses pembelajaran yang
bermakna disesuaikan dengan perkembangan siswa.
Pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari
pemikiran Jacob pada tahun 1989 dengan konsep
pembelajaran interdisipliner dan Fogarty pada tahun 1991
dengan konsep pembelajaran terpadu. Maka, pembelajaran
tematik dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang mengaitkan beberapa aspek baik dalam
intra-mata pelajaran maupun antar-mata pelajaran.
Berdasarkan uraian pengertian pembelajaran tematik di atas,
simpulkan pengertian pembelajaran tematik menurut Anda!
9. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran di SD, dalam materi
sosialisasi kurikulum 2013 dari Kemendikbud, karakteristik
pembelajaran tematik sebagai berikut (Akbar, dkk., 2020).
a. Berpusat pada siswa
b. Memberikan pengalaman langsung
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
d. Menyajikan konsep dari berbagai muatan
e. Bersifat fleksibel
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan
menyenangkan
18
Mamat (Prastowo, 2013) juga menyatakan karakteristik
pembelajaran tematik, yakni:
a. Terintegrasi dengan lingkungan
b. Memiliki tema sebagai pemersatu beberapa mata pelajaran
c. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan
menyenangkan
d. Pembelajaran memberikan pengalaman langsung yang
bermakna
e. Menanamkan konsep dari berbagai mata pelajaran
f. Pemisahan antara satu pelajaran dengan pelajaran lain
yang sulit dilakukan
g. Pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan
kemampuan, kebutuhan dan minat siswa
h. Pembelajaran bersifat fleksibel
i. Penggunaan variasi metode pembelajaran
Menurut Majid (2017), karakteristik dari pembelajaran
tematik, yaitu:
a. Holistik
b. Bermakna
c. Otentik
d. Aktif
Berdasarkan uraian karakteristik pembelajaran tematik di atas,
simpulkan karakteristik utama pembelajaran tematik menurut
Anda!
19
10. Tahapan Pembelajaran Tematik
Tahap pelaksanaan pembelajaran tematik menurut
Akbar dkk. (2020), yaitu:
a. Menentukan tema dengan melakukan kesepakatan dengan
peserta didik
b. Mengintegrasikan tema dengan kurikulum yang berlaku
dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
c. Mendesain rencana pembelajaran. Tahapan ini mencakup
pengorganisasian sumber dan aktivitas ekstrakurikuler
dalam rangka mendemonstrasikan kegiatan dalam tema.
d. Aktivitas kelompok dan diskusi yang memberikan peluang
berpartisipasi dan mencapai berbagai perspektif dari tema.
Hal ini membangun guru dan peserta didik dalam
mengeksplorasi subjek.
Menurut Rusman (2020), tahap pembelajaran tematik,
yaitu:
a. Memilih/menetapkan tema
b. Melakukan analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar dan
Membuat Indikator
c. Membuat hubungan pemetaan antara kompetensi dasar
dan indikator dengan tema
d. Membuat jaringan kompetensi dasar
e. Menyusun silabus tematik terpadu
f. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
Adapun tahap pelaksanaan pembelajaran tematik
menurut Majid (2017), antara lain:
a. Pemetaan kompetensi dasar. Cara pertama yaitu
mempelajari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
terdapat di masing-masing mata pelajaran,
mengidentifikasi kompetensi dasar dari beberapa mata
pelajaran yang dapat dipadukan, serta penetapan tema
20
pemersatu. Cara kedua, yaitu dengan menetapkan tema-
tema pengikat keterpaduan dilanjutkan dengan
mengidentifikasi kompetensi dasar dari beberapa mata
pelajaran yang cocok dengan tema yang ada.
b. Menentukan tema. Dalam menentukan tema yang
bermakna, kita harus memperhatikan dan
mempertimbangkan pemikiran konseptual,
pengembangan keterampilan dan sikap, sumber belajar,
hasil belajar yang terukur dan terbukti, kesinambungan
tema, kebutuhan siswa, keseimbangan pemilihan tema,
serta aksi nyata.
c. Menetapkan jaring Tema KD/Indikator. Jaringan tema
ini merupakan keterhubungan kompetensi dasar dan
indikator dengan tema pemersatu ditinjau dari alokasi
waktu setiap tema.
d. Penyusunan silabus. Silabus disusun berdasarkan Standar
Isi, yang didalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran,
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi Pokok,
Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu dan Sumber
Belajar.
e. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam
silabus.
f. Pelaksanaan pembelajaran tematik. Secara prosedural,
kegiatan pembelajaran tematik dilaksanakan dalam 3
tahap, yaitu kegiatan awal, inti dan akhir.
21
Berdasarkan uraian tahap pelaksanaan pembelajaran tematik di
atas, carilah beberapa referensi berupa jurnal atau buku
kemudian tambahkan tahapan pembelajaran tematik menurut
referensi Anda!
11. Strategi & Pendekatan Pembelajaran Tematik
Menurut Rusman (2020), strategi merupakan
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan. Rowntree
(Sanjaya, 2008) mengemukakan dua jenis strategi
pembelajaran, yaitu strategi penyampaian penemuan
(exposition-discovery learning) dan strategi kelompok dan
individual learning (groups-individual learning). Adapun jenis
strategi pembelajaran menurut Rusman (2020), yaitu:
a. Berdasarkan pertimbangan pengolahan pesan: strategi
deduktif dan induktif.
b. Berdasarkan pertimbangan pihak pengolah pesan: strategi
ekspositori dan heuristik.
c. Berdasarkan pertimbangan interaksi guru dan siswa:
strategi tatap muka dan melalui media.
d. Berdasarkan pertimbangan taksonomi hasil belajar: strategi
mengajar kognitif, keterampilan dan afektif.
e. Berdasarkan pengaturan guru: strategi seorang guru dan
beregu.
22
f. Berdasarkan pertimbangan jumlah siswa: strategi klasikal,
kelompok kecil dan individual.
Majid (2017) mengemukakan jenis strategi
pembelajaran, sebagai berikut.
a. Strategi pembelajaran langsung (direct instruction)
b. Strategi pembelajaran tidak langsung (indirect instruction)
c. Strategi pembelajaran interaktif (interactive instruction)
d. Strategi belajar melalui pengalaman (experiential learning)
e. Strategi pembelajaran mandiri (self instruction)
Berdasarkan pendapat Roy (Rusman, 2020),
pendekatan pembelajaran secara umum dibagi menjadi dua
yaitu pendekatan berorientasi pada guru (teacher centered
approaches) dan pendekatan berorientasi pada siswa (student
centered approaches). Menurut Majid (2017), pendekatan
pembelajaran tematik adalah pendekatan saintifik (scientific).
Pendekatan ilmiah ini dapat diterapkan dalam semua mata
pelajaran dengan meliputi kegiatan penggalian informasi
melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian
pengolahan data atau informasi, menyajikan data atau
informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar,
kemudian menyimpulkan dan mencipta.
Berdasarkan uraian strategi dan pendekatan pembelajaran
tematik di atas, carilah beberapa referensi berupa jurnal atau
buku kemudian simpulkan strategi dan pendekatan
pembelajaran tematik menurut Anda!
23
RANGKUMAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana atau program yang
dikembangkan oleh lembaga pendidikan dalam bentuk dokumen
yang berisikan berbagai komponen. Peranan kurikulum dalam
pendidikan ada tiga: (1) konservatif; (2) kreatif; (3) kritis dan
evaluatif. Model hubungan kurikulum dan pembelajaran
(instructional), yaitu: (1) dualistik; (2) interlocking; (3) konsentrik;
dan (4) siklik. Landasan pengembangan kurikulum yaitu: (1)
landasan kebudayaan; (2) landasan psikologi; (3) landasan
filosofis; dan (4) landasan sosial budaya dan perkembangan
IPTEK. Jenis kurikulum, yaitu: (1) kurikulum subjek akademis;
(2) kurikulum humanistik; (3) kurikulum rekonstruksi sosial; dan
(4) kurikulum teknologis.
Kurikulum terpadu adalah kurikulum yang
mengintegrasikan semua elemennya melalui pemilihan konten
atau tema dalam model tematik sehingga mendorong keterkaitan
dan pemahaman lebih dalam terhadap konsep atau makna serta
keterampilan yang telah dipelajari siswa. Klasifikasi kurikulum
terpadu antara lain kurikulum terpadu dengan pendekatan
intradisipliner, multidisipliner, interdisipliner dan transdisipliner.
Model pembelajaran kurikulum terpadu menurut Fogarty, yaitu:
(1) fragmented; (2) connected; (3) nested; (4) sequences; (5)
shared; (6) webbed; (7) threaded; (8) integrated; (9) immersed; dan
(10) networked.
Pembelajaran tematik dapat didefinisikan sebagai suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang mengaitkan beberapa aspek
baik dalam intra-mata pelajaran maupun antar-mata pelajaran.
Karakteristik pembelajaran tematik, yakni: (1) Terintegrasi dengan
lingkungan; (2) Memiliki tema sebagai pemersatu beberapa mata
pelajaran; (3) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan
menyenangkan; (4) Pembelajaran memberikan pengalaman
langsung yang bermakna; (5) Menanamkan konsep dari berbagai
mata pelajaran; (6) Pemisahan antara satu pelajaran dengan
pelajaran lain yang sulit dilakukan; (7) Pembelajaran dapat
24
berkembang sesuai dengan kemampuan, kebutuhan dan minat
siswa; (8) Pembelajaran bersifat fleksibel; serta (9) Penggunaan
variasi metode pembelajaran.
Tahap pembelajaran tematik, yaitu: (1)
Memilih/menetapkan tema; (2) Melakukan analisis SKL, KI,
Kompetensi Dasar dan Membuat Indikator; (3) Membuat
hubungan pemetaan antara kompetensi dasar dan indikator
dengan tema; (4) Membuat jaringan kompetensi dasar; (5)
Menyusun silabus tematik terpadu; serta (6) Menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran. Strategi pembelajaran tematik adalah
student centered learning approach sedangkan pendekatan
pembelajaran tematik adalah pendekatan saintifik.
REFERENSI
Oliva, P. V. 1992. Developing the Curriculum 3rd Edition. New
York: Harper Collins Publishers.
Rusman. 2020. Pembelajaran Tematik Terpadu: Teori, Praktik, dan
Penilaian. Jakarta: Rajawali Pers.
Hamalik, O. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sukmadinata, N. S. 2020. Pengembangan Kurikulum: Teori dan
Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Uno, H. B., Atmowidjoyo, S., & Lamatenggo, N. 2018.
Pengembangan Kurikulum: Rekayasa Pedagogik dalam
Pembelajaran. Depok: Rajagrafindo Persada.
Purwadhi. 2019. Pengembangan Kurikulum dalam Pembelajaran
Abad XXI. Mimbar Pendidikan: Jurnal Indonesia untuk Kajian
Pendidikan, 4(2), 103-112.
Majid, A. 2017. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Depdiknas. 2006. Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Puskur.
Akbar, S., dkk. 2020. Implementasi Pembelajaran Tematik di
Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
25
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Fogarty, R. 1991. How to Integrate the Curricula. Illinios: Skylight
Publishing Inc.