MODUL FISIKApjj.disdik.jabarprov.go.id/.../document/Contoh-Modul-SMA.pdfMODUL AJAR MANDIRI MATA...

19
MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA SMA TERBUKA 1 MODUL FISIKA Kelas X Fisika SMA Negeri 2 Padalarang

Transcript of MODUL FISIKApjj.disdik.jabarprov.go.id/.../document/Contoh-Modul-SMA.pdfMODUL AJAR MANDIRI MATA...

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 1

MODUL

FISIKA

Kelas X

Fisika

SMA Negeri 2 Padalarang

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-

Nya kami bisa menyelesaikan Modul Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika Kelas X Program SMA

Terbuka di SMA Negeri 2 Padalarang.

Buku ini dibuat dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan siswa, terutama siswa

SMA Terbuka di SMA Negeri 2 Padalarang. Selain itu, buku ini kami konsep untuk kemandirian

kegiatan belajar siswa dan guru sebagai pembimbing.

Kesuksesan belajar berawal dari kemauan dan ditunjang oleh berbagai sarana, salah satu

diantaranya adalah buku. Harapan kami, buku ini dapat membantu siswa memahami materi yang

berkaitan dengan mata pelajaran Fisika SMA di Kelas X.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam menerbitan buku ini. Kritik dan saran sangat kami harapkanuntuk perbaikan buku ini di masa

yang akan datang.

Padalarang, Januari 2018

Penulis

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 3

PENDAHULUAN

Pelajaran Fisika yang disajikan pada Buku Fisika Kelas X SMA Semester I ini merupakan mata pelajaran

yang memberikan kemampuan dasar Fisika dan sangat penting untuk kamu kuasai. Mengapa

demikian? Karena materi yang disajikan pada buku tersebut akan mempermudah kamu ketika

mempelajari Fisika.

Materi yang akan kamu pelajari dalam buku ini sebagian sudah kamu pelajari di SMP dan sebagian

lainnya merupakan materi baru. Di SMP kamu pernah mempelajari materi tentang Gerak, Energi,

Usaha. Listrik dan Kalor. Pada jenjang ini, materi-materi tersebut akan diperluas dan diperdalam lagi

sesuai tuntutan kompetensi di tingkat SMA. Sedangkan materi baru yang akan kamu pelajari antara

lain nilai mutlak sebagai pengembangan dari persamaan linear serta pengertian dan penggunaan

matriks. Secara rinci, materi yang akan kamu pelajari pada kelas X Semester ganjil ini adalah sebagai

berikut.

No Kompetensi Pengetahuan Kompetensi Keterampilan Alokasi Waktu

1 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian dan angka penting, serta notasi ilmiah

Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah

2 Minggu

2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor sebidang (misalnya perpindahan)

Merancang percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang (misalnya perpindahan) beserta presentasi hasil dan makna fisisnya

2 Minggu

3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap)

Menyajikan data dan grafik hasil percobaan gerak benda untuk menyelidiki karakteristik gerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap)

4 Minggu

4 Menganalisis gerak parabola dengan menggunakan vektor, berikut makna fisisnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Mempresentasikan data hasil percobaan gerak parabola dan makna fisisnya

3 Minggu

5 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan (tetap) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya tentang gerak melingkar, makna fisis dan pemanfaatannya

3 Minggu

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 4

Materi-materi tersebut akan mengantarkan kamu untuk dapat menguasai kompetensi, baik

pengetahuan, keterampilan, maupun sikap terkait dengan kemampuan memecahkan masalah

menggunakan prinsip dan aturan Fisika sesuai tuntutan kurikulum 2013.

Penyajian materi-materi yang ada pada Buku Fisika Kelas X biasanya diawali dengan pengenalan

masalah-masalah nyata yang bertujuan untuk menemukan konsep Fisika. Selanjutnya, kamu dituntut

untuk mengusai konsep tersebut dengan latihan soal dan mengembangkannya untuk memecahkan

masalah dalam Fisika, mata pelajaran lain, dan masalah-masalah nyata yang ada dalam kehidupan

sehari-hari.

Modul bahan ajar ini merupakan pelengkap dari buku Buku Fisika Kelas X (buku siswa) dan dibuat

dengan tujuan agar kamu dapat mempelajari materi-materi yang disajikan dalam buku tersebut

dengan baik. Dalam modul ini, disediakan informasi, panduan, soal latihan yang dilengkapi dengan

rambu-rambu penyelesaian, uji kompetensi, dan perangkat soal tes formatif, rangkuman materi, dan

glosarium.

Setiap kegiatan pembelajaran baik pembelajaran mandiri maupun pembelajaran tatap muka akan

mendapatkan porsi penilaian untuk setiap aspek penilaian, adapun rubrik penilaian untuk setiap

kompetensi dasar adalah sebagai berikut:

Aspek Tugas Mandiri Tugas Kelompok Diksusi (forum) Uji Kompetensi per KD

Pengetahuan 20% 20% 30% 30%

Keterampilan 30% 50% 20%

Diharapkan siswa aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, baik kegiatan diskusi,

pembelajaran jarak jauh, kegiatan tatap muka , penugasan dan kegiatan evaluasi per Kompetensi

Dasar. Serta evaluasi akhir semester yang terdapat pada bagian akhir modul yang dilaksanakan diakhir

kegiatan pembelajaran semester ini.

Selamat belajar semoga modul ini dapat membantu dan meningkatkan penguasaan kamu dalam

menguasai materi Fisika kelas X SMA Semester 1 sesuai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum

2013.

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 5

MATERI KOMPETENSI DASAR 1

Aspek Pengetahuan :

3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian dan angka penting,

serta notasi ilmiah.

Aspek Keterampilan :

4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan

dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah

Selamat datang di modul pembelajaran mandiri SMA Terbuka, pada kegiatan pembelajaran untuk

kompetensi dasar 1 ini, kita akan mempelajari materi tentang besaran fisika beserta satuannya, alat

ukur dan bagaimana mengukur besaran fisika menggunakan alat ukur yang tepat dan memperhatikan

prinsip angka penting da notasi ilmiah

Adapun tujuan dari kegiatan pembelajaran mandiri pada KD 1 ini, diharapkan setelah kalian

mempelajari materi yang aad pada KD 1 ini, kalian sebagai siswa dapat :

1) Mengidentifikasikan besaran pokok dan satuan pokok

2) Mengetahui besaran dan satuan turunan

3) Menjelaskan dimensi satuan

4) Melakukan pengukuran dari besaran pokok menggunakan alat ujkur yang tepat

5) Mengaplikasikan prinsip angka penting dalam mengoah hasil pengukuran

6) Melaporkan hasil pengukuran dan hasil pengolahannya secara lisan maupun tulisan

Untuk mencapai tujuan pembelajaran diatas, langkah pertama silahkan kalian pelajari dan pahami

ringkasan materi beirkut :

RINGKASAN MATERI KD 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

Sejak zaman dulu orang telah melakukan pengukuran seperti mengukur panjang atau

luas suatu benda, disamping itu mereka juga bisa menimbang massa dari suau benda.

Tahukah kalian bagaimana mereka menyetakan hasil dari pengukuran tersebut?

Simak dan pelajari materi pembelajaran berikut.

1. Besaran Pokok

Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam, Fisika adalah ilmu

yang mengungkap ayat-ayat Allah yang terdapat di alam ini (ayat Kauniah), sehingga

diharapkan manusia dapat memahaminya serta memanfaatkannya sebagai modal

pengabdiannya kepada Tuhan Pencipta Semesta alam ini. Gejala alam yang dipelajari itu

baik yang terjadi pada benda/materi yang dapat diamati langsung (makro), seperti gerak

planet, lintasan roket, gerak mobil dan lain-lain, maupun benda/materi yang tidak dapat

kita amati langsung (dunia mikro), seperti halnya gerak elektron dalam atom,

perambatan kalor dalam logam dan peristiwa-peristiwa lainnya. Segala gejala alam

tersebut dapat ditunjukkan melalui sifat-sifat berbagai besaran fisika tersebut serta

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 6

hubungan antara satu besaran dengan besaran lainnya. Misalnya untuk memahami

apakah logam memuai atau tidak ketika dipanasi, kita menyelediki panjang logam

tersebut melalui pengukuran dan kaitannya dengan suhunya.

Untuk memudahkan dalam mengungkap gejala alam ini, maka digunakan berbagai

lambang notasi yang mewakili besaran-besaran fisika. Contohnya Massa (m), panjang l),

waktu (t), laju (v), suhu (T) Kuat medan magnet (B) dan banyak lagi besaran- besaran

lainnya. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada lampiran. Sesungguhnya nama-nama

besaran fisika itu tidak asing bagi kita, mudah diingat, karena kata-kata tersebut biasa

pula digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti suhu, waktu, panjang, volume,

kecepatan dan banyak lagi besaran yang lainnya. Namun kadang-kadang untuk

pendefinisian secara ilmiah, menyebabkan makna besaran-besaran tersebut menjadi

asing bagi kita.

Besaran adalah sesuatu yang dapat ditentukan atau diukur, dan hasil pengukurannya

dinyatakan dengan satuan. Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai

pembanding dalam pengukuran. Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah

ditetapkan terlebih dahulu dan tidak bergantung pada satuan-satuan besaran lain. Dalam

Sistem Internasional ada 7 besaran pokok yaitu:

Tabel 1. Besaran Pokok dalam Sistem Internasional (SI)

2. Satuan Internasional

Pada dasarnya satuan besaran dapat ditentukan secara sembarang. Tetapi hal ini akan

menyulitkan atau banyak menimbulkan masalah karena satu besaran dapat mempunyai

bermacam-macam satuan. Satuan tersebut dapat berbeda antara satu daerah dengan

daerah yang lain. Misalnya, untuk satuan besaran panjang digunakan meter, inci, kaki,

hasta, depa, dan jengkal. Oleh karena itu, perlu ditetapkan satuan standar yang berlaku

secara umum.

Untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan juga kepentingan sosial perlu adanya

keseragaman dalam pemakaian satuan, untuk itu diperlukan adanya standarisasi satuan.

Namun untuk memperloleh satuan standar yang baik memerlukan kecermatan dan

ketelitian yang baik. Suatu standar akan baik bila memiliki sifat-sifat :nilainya tetap, tidak

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 7

terpengaruh oleh perubahan-perubahan lingkungan, mudah ditiru atau mudah

diduplikasi, juga mudah untuk prosedur menghasilkannya. Karena itu sesuai dengan

perkembangan ilmu dan teknologi definisi standar satuan telah mengalami beberapa

perubahan dan senantiasa diupayakan untuk menghasilkan ketelitian yang semakin

tinggi.

Di berbagai negara maupun di berbagai penerapan tekhnologi telah digunakan berbagai

macam satuan untuk suatu besaran. Misalnya untuk satuan panjang,masih ada orang

yang menggunakan inchi, kaki, mil, bahkan di daerah-daerah tertentu masih digunakan

jengkal, tumbak, depa atau yang lainnya. Adanya berbagai satuan untuk besaran yang

sama tentu saja dapat menimbulkan kesulitan. Untuk mengatasi kesulitan tesebut kita

perlu merumuskan satu jenis satuan untuk suatu besaran tertentu yang standar yang

disebut satuan standar. Syarat utama satuan standar adalah :

Nilai satuannya harus sama

Mudah diperoleh kembali ( mudah ditiru ) Dapat diterima secara internasional

3. Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran

Tabel 2. Contoh-contoh besaran turunan:

4. Dimensi

Dalam Fisika banyak besaran yang sebenarnya terbentuk atau tersusun dari besaran lain,

atau besaran yang satu dengan lainnya sebenarnya sejenis. Misalnya jarak yang ditempuh

partikel selama bergerak lurus dengan keliling suatu lingkaran adalah dua besaran yang

sejenis sama-sama merupakan besaran panjang. Kelajuan adalah jarak yang ditempuh

tiap satu satuan waktu, berarti pula bahwa besaran kelajuan tersebut sebenarnya

tersusun dari besaran panjang dibagi waktu. Dimensi menggambarkan bagaimana suatu

besaran terbentuk atau tersusun dari besaran-besaran lainnya.

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 8

Dimensi suatu besaran menggambarkan bagaimana besaran tersebut disusun dari

kombinasi besaran-besaran pokok.

Tabel 3 - Dimensi Besaran Pokok

Tabel 4 – Dimensi Besaran Turuan

Salah satu manfaat dari konsep dimensi adalah untuk menganalisis benar atau salahnya

suatu persamaan. Pada suatu persamaan dimensi besaran di ruas kiri harus sama

dengan dimensi di ruas kanan.. Melalui analisa dimensi kita pun bisa mencek kebenaran

suatu persamaan fisika, karena suatu persamaan fisika harus memiliki dimensi

yang konsisten. Misal dalam persamaan gerak lurus beraturan ada persamaan yang

menghubungkan perpindahan dengan kecepatan dan waktu, yaitu s = v.t. Jika kita

analisis dimensinya maka dimensi ruas kiri harus sama dengan dimensi ruas kanan.

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 9

Dimensi perpindahan adalah [L]. Sedang dimensi kecepatan adalah [L/T] dan dimensi

waktu adalah [T].

Maka s = v. t

[L] = [L/T][T]= [LT-1][T]

[L] = [L] ⇒ berarti persamaan tersebut adalah benar, karena dimensinya konsisten.

PENGUKURAN

Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari sesungguhnya kita tidak pernah luput dari

kegiatan pengukuran. Kita membeli minyak goreng, gula, beras, daging, mengukur tinggi

badan, menimbang berat, mengukur suhu tubuh merupakan bentuk aktivitas pengukuran.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengukuran merupakan bagian dari kehidupan

manusia. Melalui hasil pengukuran kita bisa membedakan antara satu dengan yang lainnya.

Pengukuran agar memberikan hasil yang baik maka haruslah menggunakan alat ukur yang

memenuhi syarat. Suatu alat ukur dikatakan baik bila memenuhi syarat yaitu valid (sahih)dan

reliable (dipercaya). Disamping ke dua syarat di atas, ketelitian alat ukur juga harus

diperhatikan. Semakin teliti alat ukur yang digunakan, maka semakin baik kualitas alat ukur

tersebut.

Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu besaran

yang sudah distandar. Pengukuran panjang dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka

sorong, dan mikrometer sekrup. Pengukuran berat menggunakan neraca dengan berbagai

ketelitian, mengukur kuat arus listrik menggunakan ampermeter, mengukur waktu dengan

stopwatch, mengukur suhu dengan termometer, dan lain sebagainya. Mistar, jangka sorong,

mikrometer sekrup, neraca, amper meter, termometer merupakan alat ukur yang sudah

distandar. Penggunaan alat ukur yang sudah distandar, maka siapapun yang melakukan

pengukuran, dimanapun pengukuran itu dilakukan, dan kapanpun pengukuran itu

dilaksanakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

Alat Ukur Panjang

Pengukuran besaran panjang bisa dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong,

atau mikrometer sekrup. Alat ukur tersebut memiliki nilai ketelitian yang berbeda-beda. Nilai

ketelitian adalah nilai terkecil yang masih dapat diukur.

1. Mistar

Mistar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana dan sudah lumrah

dikenal orang. Ada dua jenis mistar yang sering digunakan, yaitu stik meter dan

mistar metrik. Stik meter memiliki panjang 1 meter dan memiliki skala desimeter,

sentimeter, dan milimeter. Mistar metrik memiliki panjang 30 sentimeter. Mistar

memiliki skala pengukuran terkecil 1 milimeter, sesuai dengan jarak garis terkecil

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 10

antara dua garis yang saling berdekatan. Ketelitiannya adalah 0,5 milimeter, atau

setengah dari skala terkecil.

Untuk pengukuran dengan menggunakan mistar atau penggaris, kita harus

membaca skala pada alat secara benar, yaitu posisi mata tepat di atas tanda yang

akan dibaca. Posisi yang salah akan menyebabkan kesalahan baca atau kesalahan

paralaks.

2. Jangka Sorong

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki batas ketelitian sampai

dengan 0,1 mm. Jangka sorong dapat digunakan untuk menukur diameter bola,

diameter dalam tabung, dan kedalaman lubang. Skala utama tertulis pada

batang jangka sorong. Pada rahang sorong (geser) diberi skala sebanyak 10 bagian

dengan panjang 9 mm yang disebut skala nonius. Jadi, setiap satu skala nonius

panjangnya 9/10 mm atau 0,9 mm.

Gambar Jangka sorong

Untuk menggunakan jangka sorong perlu diperhatikan langkah-langkah

sebagai berikut.

1. Periksa kedudukan skala nol dengan cara menutup rapat rahang tetap dan

rahang sorong (geser), lalu lihatlah skala nol pada skala utama dan skala nonius!

Jika garis pada angka nol skala nonius dan skala utama membentuk

garis lurus, berarti jangka sorong tepat digunakan untuk pengukuran.

2. Letakkan posisi benda pada tempat ukur yang sesuai

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 11

3. Untuk mencegah skala berubah-ubah pada saat pembacaan, kuncilah skala

jangka sorong dengan memutar tombol di bagian atas jangka sorong!

4. Bacalah angka yang tertera pada skala utama, yaitu satu angka di belakang

koma. Kemudian lanjutkan membaca skala nonius dengan mencari garis angka

yang segaris antara skala utama dan skala nonius, yaitu dua angka di belakang

koma.

Dari Gambar diats terlihat bahwa skala utama jangka sorong menunjukkan

skala 2,3 cm. Garis skala nonius yang berimpit dengan skala utama

(membentuk garis lurus) adalah garis pada angka 7. Karena nilai ketelitian

jangka sorong 0,1 mm maka nilai kelebihannya adalah 7 x 0,1 mm = 0,7 mm

= 0,07 cm. Jadi, jangka sorong pada gambar 5 menunjukkan nilai 2,3 cm +

0,07 cm = 2,37 cm.

3. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang ketelitiannya paling tinggi.

Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian 0,01 mm sehingga cocok untuk mengukur

antara lain tebal kertas, diameter kawat email, dan tebal kain.

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 12

Bagian-bagian mikrometer sekrup

Langkah-langkah menggunakan mikrometer sekrup hampir sama dengan langkah-

langkah penggunaaan jangka sorong, yaitu sebagai berikut :

1) Periksa kedudukan skala nol dengan cara menutup rapat rahang ukur tetap dan

rahang ukur gerak dan lihatlah posisi nol pada skala tetap dan skala putar! Jika

garis pada angka nol skala putar dan garis pada skala tetap membentuk garis

lurus, berarti mikrometer sekrup tidak mengalami kesalahan nol dan siap untuk

melakukan pengukuran.

2) Letakkan rangka mikrometer sekrup pada telapak tangan kanan dan jepit

dengan jari kelingking, jari manis, dan jari tengah. Bukalah rahang ukur gerak

dengan memutar silinder putar, lalu letakkan benda pada rahang ukur tetap

dengan dipegangi tangan kiri. Putarlah silinder putar dengan menggunakan

telunjuk dan ibu jari tangan kanan. Jangan memutar rangka dengan memegang

silinder putar!

3) Bacalah angka yang tertera pada skala tetap, yaitu satu angka di belakang koma,

kemudian dilanjutkan membaca skala putar dengan mancari garis angka skala

putar yang segaris dengan skala tetap (dua angka di belakang koma).

Pembacaan skala mikrometer sekrup

Pada Gambar di atas terlihat bahwa skala tetap mikrometer sekrup yang paling

dekat dengan selubung luar adalah 4 mm lebih. Pada skala putar terlihat garis skala

yang berimpit dengan garis mendatar pada skala tetap adalah garis pada angka 12.

karena nilai ketelitian mikrometer sekrup

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 13

0,01 mm, maka nilai kelebihannya adalah 12 x 0,01 mm = 0,12 mm. Jadi, hasil

pengukuran mikrometer sekrup pada Gambar. menunjukkan nilai 44 mm + 0,12 mm

= 4,12 mm.

Alat Ukur Massa

Pengukuran massa pada umumnya dilakukan dengan menggunakan neraca. Ada beberapa

jenis neraca, antara lain neraca Ohauss, neraca lengan, neraca langkan, neraca pasar, neraca

tekan, neraca badan, dan neraca elektronik. Salah satu jenis neraca yang sering digunakan di

laboratorium adalah neraca lengan. Neraca ini mempunyai bagian-bagian penting, antara

lain tempat beban, skala yang disertai beban geser, sistem pengatur khusus dan penunjuk.

Ada dua jenis neraca Ohauss, yaitu neraca dua lengan yang mempunyai batas ketelitian 0,01

g dengan batas mengukur massa 310 g sehingga disebut neraca Ohauss-310 dan neraca tiga

lengan yang mempunyai batas ketelitian 0,1 g dengan batas mengukur massa 2,610 kg dan

disebut neraca Ohauss-2610. Kedua jenis neraca Ohauss ini sering digunakan di laboratorium.

Pada neraca Ohauss-310, lengan depannya memuat angka puluhan, lengan belakangnya

memuat angka ratusan, sedangkan sebuah lingkaran skala memuat angka satuan dan

seperseratusan. Cara menimbangnya sebagai berikut.

a. Geser penunjuk pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan lingkaran skala

diarahkan pada posisi nol! Ini artinya neraca menunjukkan skala nol.

b. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang!

c. Letakkan benda yang akan diukur pada tempat yang tersedia pada neraca!

d. Ubahlah keempat penunjuk, diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada ratusan,

puluhan, satuan, dan yang terakhir seperseratusan hingga tercapai keadaan yang

setimbang!

e. Bacalah massa benda dengan menjumlah nilai yang ditunjukkan oleh penunjuk ratusan,

satuan, dan yang terakhir seperseratusan.

Alat Ukur Waktu

Pengukuran waktu umumnya dilakukan dengan menggunakan stopwatch. Jenis stopwatch

cukup banyak dan biasanya memiliki tiga tombol yaitu tombol start, stop dan reset. Tombol

start berfungsi untuk menjalankan stopwatch dan tombol stop untuk menghentikan nya.

Sedangkan tombol reset berfungsi untuk mengatur stopwatch ke posisi nol.

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 14

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Hasil pengukuran tebal sebuah buku fisika menggunakan jangka sorong seperti

diperlihatkan pada gambar di atas adalah ….

A. 2,76 cm

B. 2,95 cm

C. 3,25 cm

D. 3,16 cm

E. 3,27 cm

Pembahasan :

Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 2,70 cm + 0,06 cm = 2,76 cm

Jawaban : A

2. Perhatikan gambar mikrometer sekrup berikut ini!

Besar pengukurannya adalah ….

A. 2,93 mm

B. 3,27 mm

C. 3,48 mm

D. 3,77 mm

E. 4,26 mm

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 15

Pembahasan :

Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 3,50 mm + 0,27 mm = 3,77 mm

Jawaban : D

3. Tebal sebuah lempeng logam yang diukur dengan mikrometer sekrup seperti

ditunjukkan gambar adalah ….

A. 4,28 mm

B. 4,27 mm

C. 4,78 mm

D. 5,28 mm

E. 5,78 mm

Pembahasan :

Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 4,50 mm + 0,28 mm = 4,78 mm

Jawaban : C

TINDAK LANJUT

Setelah kalian mempelajari materi diatas, untuk lebih mendalami dan menguasai materi yang

berkaitan dengan Kompetensi Dasar 1 dengan materi Besaran, Satuan dan Pengukuran silahkan kalian

buka dan pelajari Buku Paket Fisika untuk SMA/MA Kelas X karangan Marthen Kanginan Penerbit

Erlangga halaman 7 sampai dengan 42. Kemudian kalian bisa menyimak video pembelajaran tentang

pengukuran pada link https://youtu.be/JAMKnjR4E74.

Kalian juga bisa mencari referensi lain dari materi ini dari sumber-sumber lain baik sumber cetak

maupun searching di internet, jangan lupa untuk akses ke LMS SMA Terbuka di Kelas Fisika X (kode

kelas : 6D45X1) untuk mempelajari dan mengerjakan kuis di LMS.

ATTENTION!!

Setelah kalian mempelajari materi diatas, apakah kalian memahami seluruh materi mengenai

pengukuran? Ataukah ada materi yang belum dimengerti? Jika kalian masih belum memahami

keseluruhan materi diatas, silahkan pelajari lagi materi dengan lebih seksama. Namun jika sudah

memahami keseluruhan materi, silahkan lanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.

Refleksi Materi

Pada jaman dulu, besaran panjang menggunakan satuan hasta, jengkal atau dipa, menurut anda

mengapa satuan-satuan tersebut tidak dapat dijadikan satuan standar dalam pengukuran, khususnya

dalam keperluan ilmiah? Jelaskan!

Tulis jawaban anda pada forum diskusi kelas di LMS, atau ditulis pada buku tugas, dikumpulkan kepada

tutor TKB pada saat kegiatan Tatap Muka minggu pertama.

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 16

TUGAS MANDIRI KOMPETENSI DASAR 1 Tugas Pribadi :

Identifikasi beberapa besaran fisika yang ada disekitar lingkungan anda, kemudian klasifikasi besaran-

besaran tersbebut, apakah termasuk besaran poko atau besaran turunan, tuliskan minimal 10 besaran

yang kalian identifikasi, hasil pengamatan ditulis di buku tugas, diserahkan kepada tutor TKB pada saat

pertemuan Tatap Muka Minggu kedua.

Tugas Kelompok (1 kelompok 3 sd 6 Siswa) :

Silahkan kalian ukur dimensi panjang dari beberapa benda (contoh : meja, lemari, ember) yanga ada

dirumah/tempat tinggal masing-masing, gunakan alat ukur yang tersedia, kemudian kalian tentukan

volume dari masing masing benda tersebut, tulis hasil pengukuran dan perhitungan pada kertas

selembat sesuai dengan format berikut :

No Nama Benda Panjang Lebar Tinggi diameter volume

1 …………….

..

10

UJI KOMPETENSI DASAR 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Diantara kelompok besaran berikut,yang termasuk kelompok besaran pokok dalam satuan

sistem Internasional adalah.......

A. Panjang,luas,waktu,jumlah zat

B. Kuat arus,intensitas cahaya,suhu,waktu

C. Volume,suhu,massa,kuat arus

D. Kuat arus,panjang,massa,tekanan

E. Intensitas cahaya,kecepatan,percepatan,waktu

2. Kelompok besaran dibawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan adalah.....

A. Panjang,lebar dan luas

B. Kecepatan,percepatan,dan gaya

C. Kuat arus,suhu dan usaha

D. Massa,waktu,dan percepatan

E. Intensitas cahaya,banyaknya mol dan volume

3. Tiga besaran di bawah ini yang merupakan besaran skalar adalah ...

A. Jarak,waktu,dan luas

B. Perpindahan,kecepatan,dan percepatan

C. Laju,percepatan,dan perpindahan

D. Gaya,waktu,dan induksi magnetik

E. Momentum,kecepatan,dan massa

4. Dalam system SI,satuan kalor adalah....

A. Kalori

B. Joule

C. Watt

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 17

D. Derajat kelvin

E. Derajat celcius

5. Dari hasil pengukuran dibawah ini yang termasuk vektor adalah....

A. Gaya,daya dan usaha

B. Gaya,berat,dan massa

C. Perpindahan,laju dan kecepatan

D. Kecepatan,momentum dan berat

E. Percepatan,kecepatan dan daya

6. Satuan berat benda adalah....

A. Kg m

B. Kg ms-¹

C. Kg ms-²

D. Kg m²s-¹

E. Kg m²s-²

7. Dimensi ML-¹T-² menyatakan dimensi dari....

A. Gaya

B. Energi

C. Daya

D. Tekanan

E. Momentum

8. Rumus dimensi momentum adalah....

A. MLT-³

B. ML-¹T-²

C. MLT-¹

D. ML-²T²

E. ML-¹T-¹

9. Rumus dimensi daya adalah...

A. ML²T-²

B. ML³T-²

C. MLT-²

D. ML²T-³

E. MLT-³

10. sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam 1,6 mm dan diameter

luar 2,1 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut adalah…

A. Mistar

B. Altimeter

C. Mikrometer

D. Jangka Sorong

E. Amperemeter

11. Perhatikan gambar berikut!

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 18

Gambar tersebut menunjukkan hasil pengukuran diameter tabung menggunakan jangka

sorong. Berdasarkan gambar tersebut hasil yang benar

adalah ….

A. 5,70 cm

B. 5,75 cm

C 5,76 cm

D. 5,86 cm

E. 6,30 cm

12. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah diameter bola

logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah :

A. 8,12 mm D. 8,62 mm

B. 8,50 mm E. 9,12 mm

C. 8,52 mm

13. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil

pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil pengukuran adalah :

A. 3,19 cm

B. 3,14 cm

C. 3,10 cm

D. 3,04 cm

E. 3,00 cm 14. Perhatikan gambar berikut!

Supaya neraca setimbang, maka nilai anak timbangan x yang harus ditambahkan ke piring B adalah …. a. 250 gram b. 500 gram c. 750 gram d. 1.000 gram e. 1.200 gram

MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA – SMA TERBUKA 19

REFERENSI Halliday dan Resnick, 1991. Fisika Jilid 1 (Terjemahan) Jakarta; Penerbit Erlangga

Kanginan, Marthen. 1996. Fisika SMA: Penerbit Erlangga

Pranala Online :

https://gurumuda.net/besaran-pokok.htm

https://brightlyphysics.wordpress.com/tag/besaran /

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengukuran

Evaluasi akhir modul