Modul Materi Kuliah Kewirausahaan

128
 MODUL MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN SEMESTER V  DOSEN I BU SUUD E MA FAUZI AH , S.E,SH., M.HP  UNIVERSITAS KALTARA TANJUNG SELOR FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

Transcript of Modul Materi Kuliah Kewirausahaan

  • MODUL

    MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

    SEMESTER V

    DOSEN IBU SUUD EMA FAUZIAH, S.E,SH.,M.HP

    UNIVERSITAS KALTARA TANJUNG SELOR

    FAKULTAS EKONOMI

    JURUSAN MANAJEMEN

  • BAB I

    PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN

    A. Materi kewirausahaan

    Mata kuliah ini membahas kewirausahaan yang berbasis prinsip ekonomi, mengingat

    perkembangan serta paradigma pelayanan kesehatan kewirausahaan orientasinya tidak

    saja pada pelajaran yang berkualitas tetapi juga berorientasi ekonomi yang dilakukan oleh

    industri jasa, sebelum membahas tentang kewirausahaan lebih dalam ada baiknya kita

    kupas dalam tentang Ilmu Ekonomi sebagai berikut.

    1. Apa itu ilmu Ekonomi ?

    a. Menurut Wonnacott Ilmu Ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari bagaimana

    masyarakat dapat memenuhi kebutuhan.

    b. Menurut Albert L Meyers Ilmu Ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari kebutuhan

    manusia dan kepuasan kepuasan akan kebutuhan tersebut.

    Kaitannya dengan kewirausahaan (entrepreneurship) bagaimana seorang pengusaha

    atau manager dengan memberikan atau memenuhi kebutuhan masyarakat.

    2. Pembagian Ilmu Ekonomi

    a. Macro Economy Theory (Teori Ekonomi Makro)

    b. Micro Economy Theory (Teori Ekonomi Mikro)

    Yang dimaksud dengan Teori Ekonomi Makro adalah pengetahuan ekonomi yang

    mempelajari secara keseluruhan, misalnya Pendapatan Nasional, Produksi Nasional,

    Investasi Nasional artinya tidak mempelajari secara Individu (Perusahaan). Pendapatan

    Nasional adalah Jumlah/seluruh pendapatan yang diterima masyarakat dalam periode

    tertentu (dalam 1 Tahun).

  • B. Teori Permintaan Dan Penawaran

    I. Permintaan dan Kurve Permintaan

    Untuk lebih jelasnya akan dikemukakan pengertaian permintaan dan kurve permintaan

    yang memuat pendapat beberapa akhli sebagai berikut;

    a. Permintaan

    1. Albert L. Meyers : Jumlah barang dimana para pembeli bersedia membelinya dengan

    harga yang mungkin pada suatu ketika

    2. George L. Bach : Jumlah barang dimana para pembeli bersedia membelinya pada

    berbagai kemungkinan harga

    b. Kurve Permintaan

    1. Samuelson Paul A : Hubungan antara harga dan jumlah barang dibeli/diminta

    suatu garis/sekala yang menggambarkan berbagai

    2. P. Wonnocott : Kemungkinan suatu barang atas jasa dimana pembeli bersedia

    membelinya pada berbagai kemungkinan tingkat harga

    Pada pengertian diatas maka jelas bahwa yang dimaksud dengan permintaan adalah

    sejumlah barang dimana pembeli bersedia membelinya pada suatu tingkat harga tertentu.

    Hubungan antara jumlah barang yang dibeli dengan tingkat harga disebut Demand

    Function

    Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

    1. Selera Konsumen

    2. Harga barang cendrung naik, turun

    3. Tingkat pendapatan masyarakat

    4. Adanya barang lain (Substitusi)

    5. Jumlah Penduduk yang mengkonsumsi barang tesebut

    6. Intensitas kebutuhan

  • 2. Penawaran dan Kurve Penawaran

    a. Penawaran ialah sejumlah suatu barang dan jasa dimana penjualan besedia menjual

    pada suatu atau berbagai tingkat harga.

    b. Kurve penawaran ialah suatu garis yang menunjukan suatu titik antara berbagai

    kemungkinan tingkat harga dengan jumlah yang ditawarkan.

    Hubungan antara tingkat harga dan jumlah yang ditawarkan tersebut adalah Supply

    Function.

    Faktor yang mempengaruhi :

    1. Harga Barang

    2. Harga barang lain yang erat hubungannya

    3. Teknologi

    4. Biaya produksi

    5. Tujuan perusahaan

    6. Jumlah produksi lain

  • BAB II

    PENGERTIAN WIRAUSAHA

    A. Pengertian/Definisi Kewirausahaan

    Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-

    penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah

    pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan

    kekayaan bukan tujuan utama.

    Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat

    perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru

    (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi

    berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan

    secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803).

    Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani

    mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani

    mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi

    rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).

    Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan,

    manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti

    perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan

    yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar

    Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk

    baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,

    mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

  • Sedangkan hasil lokakarya Sistem Pendidikan dan Pengembangan di Indonesia tahun

    1978, mendefinisikan Wirausahawan adalah pejuang kemajuan yang mengabdikan diri

    kepada masyarakat dengan wujud pendidikan dan bertekad dengan kemampuan sendiri

    membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin meningkat dan memperluas

    lapangan kerja.

    Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor

    961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:

    Jadi wirausaha itu mengarah kepada

    a. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan

    kemampuan kewirausahaan.

    b. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam

    menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan

    serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan

    efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh

    keuntungan yang lebih besar.

    Orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang

    dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki

    seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.

    Pengertian dan Penggunaan istilah wirausaha sama dengan wiraswasta. Wirausaha

    dalam bahasa asing disebut Entrepreneur, kewirausahaan disebut Entrepreneurship.

    Pengertian wirausaha = wiraswasta = Saudagar, wiraswasta berasal dari kata Wira yang

    berarti manusia unggul, pahlawan, teladan, berbudi luhur, berani, pahlawan, berjiwa

    besar. Swa artinya sendiri dan Sta artinya berdiri sedangkan saudagar berasal dari kata

    Sau yang berarti seribu ; dagar artinya akal.

  • Jadi pengertian/definisi wirausaha = wiraswasta : Menurut beberapa pandangan para

    ahli mengemukaan definisi wirausaha adalah :

    1. Richard Cantillon (1775)

    Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang

    wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada

    masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih

    menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.

    2. Jean Baptista Say (1816)

    Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi

    dan menemukan nilai dari produksinya.

    3. Frank Knight (1921)

    Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar.

    Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi

    ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk

    melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan

    pengawasan

    4. Joseph Schumpeter (1934)

    Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan Perubahan-

    perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.

    Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk

    (1) Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,

    (2) Memperkenalkan metoda produksi baru,

    (3) Membuka pasar yang baru (new market),

    (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau

    (5) Menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan

    wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta

    mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.

  • 5. Penrose (1963)

    Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam

    sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan

    kapasitas kewirausahaan.

    6. Harvey Leibenstein (1968, 1979)

    Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk

    menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum

    terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi

    produksinya belum diketahui sepenuhnya.

    7. Israel Kirzner (1979)

    Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.

    Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio Kewirausahaan sebagai

    proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam

    kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik

    dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan

    usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.

    8. Peter F. Drucker

    Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru

    dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan

    adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru,

    berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan

    yang sudah ada sebelumnya.

    9. Zimmerer

    Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam

    memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan

    (usaha).

  • Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah

    bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang -

    peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan

    pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu

    diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan

    tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai

    sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar

    daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara

    baru.

    Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya,

    tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai

    kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika

    membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa

    menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bias bersifat sementara atau

    kondisional.

    Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda

    nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko

    finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan

    kepuasan pribadi.

    Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan wiraswasta yang sejak

    awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata swasta. Persepsi tentang wirausaha

    sama dengan wiraswasta sebagai padanan entrepreneur. Perbedaannya adalah pada

    penekanan pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta dan pada usaha (bisnis) pada

    wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak digunakan orang terutama karena

    memang penekanan pada segi bisnisnya. Walaupun demikian mengingat tantangan yang

    dihadapi oleh generasi muda pada saat ini banyak pada bidang lapangan kerja, maka

    pendidikan wiraswasta mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya lebih

    ditonjolkan.

  • Untuk lebih jelas ilustrasi dari gambar dalam bentuk pengertian atau definisi apa

    sebenarnya wirausaha yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.

    Gambar 1: arti wirausaha (sumber: Susilo, 2006)

  • BAB III

    WIRASWASTA DAN WIRAUSAHA

    A. Apa Itu Wiraswasta

    Istilah wiraswasta sering dipakai tumpang tindih dengan istilah wirausaha. Dalam

    berbagai literatur dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha,

    demikian pula penggunaan istilah wirausaha seperti sama dengan wiraswasta. Seorang

    pelopor yang gigih mengintrodusir dan memasyarakatkan istilah wiraswasta ini adalah

    DR. Suparman Sumahamijaya sejak tahun 1967 salah satu dosen Fakultas Ekonomi

    UNPAD sangat menekankan peluang kelompok kreatif entrepreneur Indonesia untuk

    mengangkat bangsa Indonesia dari lembah kemiskinan.

    Selain itu ada beberapa pengertian/definisi wiraswasta : Menurut pandangan para ahli

    mengemukaan adalah :

    1. Menurut Wasty Soemanto wiraswasta adalah keberanian, keutamaan serta

    keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup

    dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri.

    2. Menurut Daued Yoesoef menyatakan bahwa wiraswasta adalah ;

    1). Memimpin usaha baik secara teknis atau ekonomis dengan berbagai aspek

    fungsional ;

    a. Memiliki dipadang dari sudut permodalan (owner)

    b. Memanage (manager)

    c. Menanggung resiko.

    d. Pelopor usaha artinya menciptakan sesuatu yang new and different

    e. Innovative, imitator

    2). Membawa keuntungan uang maksimal

    3). Membawa usaha kearah kemajuan perluasan, pengembangan melalui jalan

    kepemimpinan ekonomi.

  • Wiraswasta lebih fokus pada objek, ada usaha yang mandiri, sedang wirausaha lebih

    menekankan pada jiwa, semangat, kemudian diaplikasikan dalam segala aspek

    kehidupan. Apapun profesi seseorang, jika ia memiliki jiwa kewirausahaan maka jiwa

    dan semangatnya berbeda. Mereka akan menjadi lebih kreatif, efisien, inovatif,

    berpandangan terbuka (open mind), dan lain sebagainya.

    Ada 5 Tipe Pokok Wiraswasta yaitu :

    1. Wiraswasta sebagai orang Vak (Captain of industry) dibidang tertentu ia

    membangkitkan dirinya untuk berprestasi mempertahankan dan

    mengembangkan kewirausahaan.

    2. Wiraswasta adalah orang bisnis baik untuk dirinya keluarga maupun untuk

    lingkungannya.

    3. Wiraswasta adalah sosial engineer artinya owner mengingatkan pegawainya

    meminimalisir kerugian perusahaan

    4. Wiraswasta adalah manager untuk memajukan usahanya dengan managemen

    modern

    5. Wiraswasta adalah sebagai orang uang.

    Untuk menjadi seorang wiraswasta, sikap mental berani tetapi dengan perhitungan

    yang matang sangat membantu keberhasilannya. Secara nasional, berharap memiliki

    bangsa yang kelak dapat berdiri penuh atas nilai-nilai kepribadian yang bermutu tinggi.

    Jadi kewiraswastaan terdiri dari 3 bagian pokok yang tidak dapat dipisahkan satu dengan

    lainnya, yaitu :

    1. Sikap mental wiraswasta

    2. Kewaspadaan mental wiraswasta

    3. Keahlian dan keterampilan wiraswasta

  • Gambaran ideal manusia wiraswasta adalah orang yang dalam keadaan bagaimanapun

    daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar

    dari kesulitan yang dihadapinya, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan instansi

    sosial.

    Dan dalam keadaan yang bisa (tidak darurat) manusia-manusia wiraswasta bahkan

    akan mampu menjadikan dirinya maju, kaya, berhasil lahir batin.

    DR. Suparman mengatakan ciri manusia wiraswasta sebagai berikut:

    1. Tahu apa maunya, dengan merumuskannya, merencanakan upaya, dan

    menentukan program batas waktu untuk mencapainya.

    2. Berpikir teliti dan berpandang kreatif dengan imajinasi konstruktif.

    3. Siap mental untuk menyerap dan menciptakan kesempatan serta siap mental dan

    kopetensi untuk memenuhi persyaratan kemahiran mengerjakan sesuatu yang

    positif.

    4. Membiasakan diri bersikap mental positif maju dan selalu bergairah dalam setiap

    pekerjaan.

    5. Mempunyai daya penggerak dari yang selalu menimbulkan inisiatif.

    6. Tahu menyesuaikan dirinya, waktu dan mensyukuri lingkungannya.

    7. Bersedia membayar harga kemajuan, yaitu kesediaan berjerih payah.

    8. Memajukan lingkungan dengan menolong orang lain, agar orang lain dapat

    menolong dirinya sendiri.

    9. Membiasakan membangun disiplin diri, bersedia menabung dan membuat

    anggaran waktu dan uang.

    10. Selalu menarik pelajaran dari kekeliruan, kesalahan dan pengalaman pahit,

    selalu berprihatin selalu.

  • 11. Menuasai salesmanship (kemampuan jual), memiliki kepemimpinan, dan

    kemampuan memperhitungkan resiko.

    12. Mereka berwatak maju dan cerdik, serta percaya pada diri sendiri.

    13. Mampu memusatkan perhatian terhadap setiap tujuannya.

    14. Berkepribadian menarik, memahami seni berbicara dan seni bergaul.

    15. Jujur, bertanggung jawab, ulet, tekun dan terarah.

    16. Memperhatikan kesehatan diri.

    17. Menjauhkan diri dari sifat iri dengki, rakus, dendam atau takut tersaingi.

    18. Bersyukur kepada Tuhan YME.

    B. Apa Itu Wirausaha

    Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah satu proses dari menjalankan kegiatan baru

    kreatif, inovatif dalam memproses sesuatu untuk dirinya dengan memberi nilai tambah

    bagi masyarakat. Jadi tidak hanya bertumpu pada faktor ekonomi saja tetapi

    pertimbangan sosiologis dan politis.

    Wirausaha berasal dari bahasa Perancis yaitu entrepreneur yang selanjutnya di

    terjemahkan kedalam bahasa Inggeris menjadi between taker atau go-between. Istilah

    between taker muncul pada abad 17 ketika banyak negara eropa sedang memajukan

    sektor industri dan between taker diartikan sebagai seseorang pengambil resiko.

    Istilah go-between sendiri muncul pada zaman Marcopolo ketika memulai pelayaran

    dengan melakukan kesepakatan pinjaman dagang. Go-between sendiri artinya perantara

    yaitu perantara pemilik modal dan kekayaan yang diharapkan, sehingga posisi Marcopolo

    sebagai peminjam modal adalah sebagai go-between.

    Pengertian wirausaha lebih lengkap diungkapkan oleh Joseph Schumpeter:

    entrepreneur as the person who destroys the existing economic order by introducing new

    products and services, by creating new forms of organization, or by exploitation new raw

    materials (Bygrave, 1994).

  • Dari definisi atas dapat diartikan wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem

    ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan

    menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baru.

    Jika seorang wirausaha berhasil mendefinisikan resiko kemudian membatasinya, dan

    mereka secara sistematis dapat menganalisis berbagai peluang, serta

    mengeksploitasinya maka mereka akan dapat meraih keuntungan membangun sebuah

    bisnis besar.

    Melihat uraian di atas, juga dari literatur yang lain tampak adanya pemakaian istilah

    saling bergantian antara wiraswasta dan wirausaha. Kesimpulannya adalah kedua istilah

    tersebut sama saja, namun ada perbedaan fokus antara kedua istilah tersebut.

    Wirausaha tidak hanya berkaitan dengan usaha yang menawarkan produk berupa

    barang jadi seperti industri, perdagangan, persewaan, makanan, tapi juga sektor jasa

    seperti konsultan, perhotelan, pariwisata, dll. Selanjutnya pengertian produk yang

    tercantum dalam buku ajar ini bermakna produk barang maupun jasa.

    Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta harus dipahami, terutama oleh

    para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberikan tidak salah. Jika yang

    diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau individu yang lebih

    bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan

    kecerdasarn advirsity (AQ) yang berperan untuk hidup (menghadapi tantangan hidup

    dan kehidupan) maka pendidikan wiraswasta yang lebih tepat.

    Sebaliknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan sosok

    individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar lebih memiliki kecerdasan

    finansial (FQ) maka yang lebih tepat adalah pendidikan wirausaha.

  • Karena kedua aspek itu sama pentingnya, maka pendidikan yang diberikan sekarang

    lebih cenderung kedua aspek itu dengan menggunakan kata wirausaha. Persepsi

    wirausaha kini mencakup baik aspek financial maupun personal, sosial, dan profesional

    (Soesarsono, 2002 : 48)

    Pengertian wirausaha yang lebih luas tercantum dalam buku The portable MBA

    In Entrepreneurship. Secara lengkap definisinya sebagai berikut Entrepreun is the

    person who perceives on opportunity and creates an organization ro pursue it

    (Bygrave,1994).

    Dalam definisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat

    adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang

    tersebut. Pengertian wirausaha di sini menekankan pada setiap orang yang memulai

    sesuatu bisnis yang baru. Proses kewirausahaan meliputi semua kegiatan fungsi dan

    tindakan ntuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu

    organisasi.

    Peter Drucker menyatakan bahwa wirausaha tidak mencari resiko, mereka mencari

    peluang (Osborne,1992). Seorang inovator dan wirausaha yang terkenal dan sukses

    bukan sekedar penanggung resiko, tapi mereka mencoba mendefinisikan resiko yang

    harus mereka hadapi dan meminimalkannya.

    C. Berbagai Macam Tipe Wirausaha

    Dari pengamatan prilaku wirausaha maka dapat dikemukakan tiga tipe wirausaha,

    yaitu:

    1. Wirausaha yang memiliki inisiatif.

    2. Wirausaha yang mengorganisir mekanisme sosial dan ekonomi untuk

    menghasilkan sesuatu.

    3. Yang menerima resiko atau kegagalan.

  • Bila ahli ekonomi seorang entrepreneur adalah orang yang mengkombinasikan

    resources, tenaga kerja, material dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang

    lebih tinggi dari sebelumnya, dan juga orang yang memperkenankan perubahan-

    perubahan, inovasi dan perbaikan produksi lainnya. Dengan kata lain wirausaha adalah

    seorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi alam,

    tenaga, modal dan skill untuk tujuan berproduksi.

    Bagi seorang psychologist seorang wirausaha adalah seorang yang mempunyai

    dorongan kekuatan dari alam untuk memperoleh sesuatu tujuan, sukamengadakan

    eksperimen atau untuk menampilkan kebebasan orang lain.

    Bagi seorang businessman atau wirausaha adalah merupakan ancaman, pesaing baru

    atau juga bisa seorang partner, pemasok, konsumen atau seseorang yang bisa diajak

    kerjasama. Bagi seorang pemodal melihat wirausaha adalah seorang yang menciptakan

    kesejahtraan buat orang lain, yang menemukan cara-cara untuk menggunakan,

    resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh

    masyarakat.

    Sedangkan kewirausahaan adalah proses dinamika untuk menciptakan tambahan

    kemakmuran. Tambahan kemakmuran ini diciptakan oleh individu wirausaha yang

    menanggung resiko, menghabiskan waktu, dan menyediakan berbagai produk barang

    dan jasa.

    Barang dan jasa yang dihasilkannya boleh saja bukan merupakan barang baru tetapi

    mesti mempunyai nilai yang baru dan berguna dengan memanfaatkan skill dan resourcs

    yang ada. Dalam pengertian wirausaha di atas tersimpul konsep-konsep sepeti situasi

    baru, mengorganisir, menciptakan, kemakmuran, dan menanggung resiko, wirausaha ini

    dijumpai pada semua profesi seperti pendidikan, kesehatan, peneliti, hukum, arsitektur,

    engineering, pekerjaan social dan distribusi.

    Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang ain dengan menggunakan

    waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan

    serta kebebasan pribadi.

  • Raymond Kao & Russel Knight (1987:13), memberikan definisi tentang wirausaha

    dengan menekankan pada aspek keberhasilan berusaha yang dinyatakannya sbb: An

    entrepreneur is an independent growth oriented owner-operator. Manager sebuah divisi

    pada suatu perusahaan bebas melakukan kegiatan dalam melakukan devinisinya akan

    tetapi dia harus tunduk kepada aturan-aturan umum perusahaan. Sebagai kesimpulan

    Raymond Kao menyatakan bahwa adalah sulit untuk menggambarkan secara pasti

    pengertian wirausaha untuk tujuan akademis.

    Selanjutnya diungkapkan pula 3 tipe utama dari wirausaha yaitu:

    1. Wirausaha Ahli (Craftman).

    Wirausaha Ahli atau seorang penemu memiliki suatu ide yang ingin

    mengembangkan proses produksi sistem produksi, dan sebagainya. Dia cendrung

    bergerak dalam bidang penelitian membuat model percobaan laboratorium dan

    sebagainya. Dia juga menjual lisensi idenya untuk dijadikan produk komersial.

    Pengetahuannya lebih banyak pada bidang teknis produksi dibandingkan

    pengetahuan di bidang pengawasan, finance dan sebagainya.

    Misalnya seorang tukang mendirikan sebuah perusahaan kontruksi seorang sopir truk

    membuka perusahaan pengangkutan, seorang dokter membuka sebuah

    perusahaan klinik kesehatan. Sebagian besar wirausaha berasal dari tipe-tipe

    individu seperti ini.

    2. The Promoter.

    The Promoter adalah seorang individu yang tadinya mempunyai latar belakang

    pekerjaan sebagain seles atau bidang marketing yang kemudian mengembangkan

    perusahaan sendiri. Keterampialan yang sudah ia miliki biasanya merupakan faktor

    pendorong untuk mengembangkan perusahaan yang baru ia rintis.

    3. General Manager

    General Manager adalah seorang individu yang ideal yang secara sukses bekerja

    pada sebuah perusahaan dia banyak menguasai keahlian bidang produksi,

    permasalahan, permodalan dan pengawasan).

  • Berdasarkan uraian diatas istilah entrepreneur mempunyai arti yang berbeda pada

    setiap orang karena mereka melihat konsep ini dari berbagai sudut pandang. Namun

    demikian ada beberapa aspek umum yang terkandung dalam pengertian entrepreneur

    yaitu adanya unsur resiko, kreatifitas, efisiensi, kebebasan dan imbalan.

    Pertumbuhan wirausaha dimasa yang akan datang di Negara kita sangat cerah, kita

    menghadapi masa depan yaitu masa pengembangan kegiatan wirausaha yang ditunjang

    oleh lembaga pendidikan yang mengembangkan pengetahuan kewirausahaan didorong

    pula oleh kebijaksanaan pemerintah dan berbagai bantuan dari perusahaan-perusahaan

    swasta.

    1. Peranan Wirausaha :

    1. Harus mampu memecahkan persoalan bangsa dari belenggu kemiskinan dan

    pengangguran.

    2. Sebagai Generator pembangunan lingkungan dibidang produksi, distribusi,

    pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan.

    3. Memberi contoh pada masyarakat demi sebagai pribadi unggul yang patut di

    contoh dan diteladani karena Rajuber.

    4. Menghormati hukum dan perundang-undangan

    5. Membangun dirinya dan membantu masyarakat

    6. Mendidik karyawan menjadi mandiri disiplin dan jujur

    7. Memberi contoh bagaimana bekerja keras tetapi tidak melupakan perintah agama.

    8. Hidup efisien tidak boros.

    2. Manfaat Wirausaha :

    Ada dua darma bakti wirausaha dalam pembangunan bangsa yaitu :

    1. Sebagai pengusaha memberikan darmabakti melaksanakan proses produksi,

    distribusi dan konsumsi dalam berusaha mengingatkan pendapatan masyarakat.

    2. Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi mengingatkan ketahanan Nasional

    dan mengurangi ketergantungan pada bangsa asing.

  • Dari uraian tersebut diatas, kemudian mengapa masyarakat kurang berminat

    terhadap profesi wirausaha ? banyak faktor dari jawaban ialah ;

    1. Menjadi wirausaha memiliki sifat agresif

    2. Ekspansif

    3. Bersaing

    4. Egois

    5. Tidak jujur

    6. Kikir

    7. Sumber penghasilan tidak setabil

    8. Pekerjaan rendah

    9. Tidak terhormat

    Pandangan semacam ini dianut oleh sebagaian penduduk, sehingga mereka tidak

    tertarik, mereka tidak menginginkan anaknya terjun ke dunia wirausaha bahkan cita-

    citanya diarahkan untuk menjadi Pegawai Negeri bukan Pedagang. Landasan filosofis

    ini yang menyebabkan Putra-putri (Anak bangsa) ini tidak termotifasi terjun kedunia

    bisnis.

    Rakyat Indonesia sebagaian besar beragama Islam seharusnya meniru/mencontoh

    Rosullullah SAW yang bergerak dibidang bisnis. Pekerjaan apa yang paling baik ya

    Rosullullah? Rosullullah menjawab seseorang bekerja dengan tangannya sendiri dan

    setiap jual beli yang bersih. Yang bersih berarti sebagaian dari kegiatan profesi bisnis.

    3. Keuntungan dan Kelebihan menjadi Wirausaha :

    a. Keuntungan menjadi wirausaha.

    1. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri,

    2. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang

    secara penuh,

    3. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal,

    4. Terbuka seseorang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha kongkrit,

    5. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.

  • b. Kelemahan menjadi wirausaha.

    1. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko, jika

    resiko ini diantisipasi secara baik, maka berarti wirausaha telah menggeser

    resiko tersebut.

    2. Bekerja keras dan waktu / jam kerjanya panjang

    3. Kualitas kehidupannya masih rendah, sampai usahanya berhasil, sebagai dia

    harus berhemat.

    4. Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat

    walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.

  • BAB IV

    FAKTOR KRITIS UNTUK MEMULAI USAHA BARU

    A. Beberapa Faktor Kritis Untuk memulai usaha baru

    Ada beberapa faktor kritis yang berperan dalam membuka usaha baru yaitu:

    1. Personal attributes, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang.

    David Mc Clelland di dalam bukunya The Achieving Society, menyatakan bahwa

    seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki keinginan berprestasi yang

    sangat tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak berwirausaha. Dalam suatu

    penelitian di Inggris menyatakan bahwa motivasi seseorang membuka bisnis adalah

    50% ingin mempunyai kebebasan dengan berbisnis sendiri, hanya 18% menyatakan

    ingin memperoleh uang dan 10% menyatakan jawaban membuka bisnis untuk

    kesenangan, hobi, tantangan atau kepuasan pribadi dan melakukan kreativitas.

    Sedangkan penelitian di Rusia 80% menyatakan mereka membuka bisnis karena

    ingin menjadi bos dan memperoleh otonomi serta kemerdekaan pribadi. Faktor-

    faktor atribut lainnya dapat dilihat konsep 10D pada bab lain.

    2. Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan family dsb.

    Apabila seseorang mempunyai ide untuk membuka suatu usaha baru maka dia

    mencari faktor-faktor lain yang dapat mendorongnya. Dorongan-dorongan ini

    tergantung pada beberapa faktor antara lain faktor famili, teman, pengalaman,

    keadaaan ekonomi, keadaaan lapangan kerja dan sumber daya yang tersedia.

    Faktor sosial lainnya yang berpengaruh terhadap minat memualai bisnis ini ialah

    masalah tangung jawab terhadap keluarga. Orang yang berumur 25 tahun akan lebih

    mudah membuka bisnis dibandingkan dengan seseorang yang berumur 45 tahun,

    yang sudah punya istri, beberapa anak, banyak beban, cicilan rumah, biaya rumah

    tangga dan sebagainya. Di samping ini ada faktor sosial lainnya yang berpengaruh.

  • Faktor lain yang berpengaruh dalam membuka bisnis ialah pertimbangan antara

    pengalaman dengan spirit, energi dan rasa optimis. Biasanya orang-orang muda lebih

    optimis energik, dibandingkan dengan orang-orang yang sudah berumur. Oleh sebab

    itu pembukaan usaha sebaiknya dilakukan pada saat seseorang memiliki rasa optimis

    dan sudah dipertimbangkan secara matang.

    3. Environmental, mengangkut hubungan dengan lingkungan (Bygrave, 1994:3).

    Disamping faktor personal dan sosial yang ada didalam diri pribadi wirausaha maka

    ada pengaruh faktor luar terhadap pembentukan watak wirausaha. Dinegara kita ini

    ada beberapa daerah atau lokasi yang banyak wirausahanya. Demikian pula di

    Amerika terkenal daerah Silicon Valley dimana dijumpai banyak pengusaha-

    pengusaha besar. Didaerah tersebut dijumpai kegiatan wirausaha membeli dan

    menjual barang, transportasi, pengudangan, perbankan, dan berbagai jenis jasa

    konsultan. Suasanan semacam ini sangat berpengaruh kepada warga masyarakat

    untuk menumbuhkan minat berwirausaha.

    B. Model Proses Kewirausahaan

    Model proses perintisar dan pengembangan kewirausahaan ini digambarkan oleh

    Bygrave menjadi urutan langkah-langkah berikut ini.

    a. Innovation (Inovasi)

    1. Proses inovasi

    Proses awal sebelum wirausaha dimulai adalah inovasi. Seorang wirausaha perlu

    menemukan hal baru yang akan mewarnai usaha maupun produk yang akan

    ditawarkan. Inovasi bisa berawal dari mimpi, yang kemudian diwujudkan dalam

    bentuk visi, misi dan tujuan. Usaha maupun produk tanpa inovasi akan sulit

    menerobos persaingan dengan bisnis lain yang serupa. Dua hal yang mendorong

    munculnya inovasi, yaitu faktor personal dan faktor lingkungan (environment)

  • Beberapa faktor personal yang mendorong inovasi adalah keinginan berprestasi,

    adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, faktor pendidikan dan faktor

    pengalaman. Adanya inofasi yang berasal dari diri seseorang akan mendorong dia

    menjadi pemicu kearah memulai usaha.

    Faktor personal adalah inovasi yang berasal dari dalam diri seseorang akan

    mendorongnya mencari pemicu kea rah memulai usaha. Misalnya sifat penasaran,

    keberanian mengambil resiko, pendidikan dan pengalaman. Faktor lingkungan: adalah

    peluang, pengalaman dan kreativitas

    Sedangkan faktor-faktor enfiroment mendorong inovasi adalah adanya peluang,

    pengalaman dan kreatifitas tidak diragukan lagi pengalaman adalah sebagai guru yang

    berharga yang memicu perintisan usaha apalagi ditunjang oleh adanya peluang dan

    kreatifitas.

    2. Proses pemicu

    Triggering event adalah kejadian yang terjadi pada diri seseorang atau diluar diri tapi

    berpengaruh, yang memicu atau memaksa seseorang untuk terjun ke dunia bisnis.

    Beberapa faktor personal yang mendorong Trigger Event artinya memicu atau

    memaksa seseorang untuk terjun kedunia bisnis adalah:

    a. Faktor dari dalam diri:

    - Adanya ketidak puasan terhadap pekerjaan yang sekarang, karena desakan ekonomi

    - Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak ada pekerjaan lain,

    - Dorongan karena factor usia, Tidak puas dengan pekerjaan atau aktivitas yang saat

    ini digeluti.

    - Keberanian menanggung resiko, kesukaan menghadapi tantangan

    - Keinginan mewujudkan mimpi, minat dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis,

  • b. Faktor dari luar diri:

    Faktor-faktor Environment yang mendorong pemicu bisnis adalah:

    - Adanya persaingan dalam dunia kehidupan

    - Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan, misalnya memiliki tabungan,

    modal, warisan, memiliki bangunan yang lokasi strategis dan sebagainya

    - Mengikuti latihan-latihan atau incubator bisnis sekarang banyak kursus-kursus

    bisnis dan lembaga manajemen fakultas ekonomi melaksanakan pelatihan dan

    incubator bisnis.

    - Kebijaksanaan pemerintah misalnya adanya kemudahan-kemudahan dalam lokasi

    berusaha ataupun fasilitas kredit, dan bimbingan usaha yang dilakukan oleh

    depnaker.

    - Ada relasi atau rekanan yang membuka peluang usaha, atau bisa diajak

    bekerjasama.

    - Dorongan dari keluarga, teman atau kerabat

    c. Faktor pemicu akan mendorong inovasi yang sudah ada terwujud menjadi

    usaha.

    Sedangkan faktor-faktor sociological yang menjadi pemicu serta pelaksanaan

    bisnis adalah:

    - Adanya hubungan-hubungan atau relasi-relasi dengan orang lain

    - Adanya tim yang dapat kerjasama dalam berusaha.

    - Adanya dorongan dari orang tua untuk membuka usaha

    - Adanya bantuan family dalam berbagai kemudahan.

    - Adanya pengalaman-pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya.

  • 3. Proses pelaksanaan

    Setelah ada inovasi yang didukung dengan pemicu, selanjutnya adalah proses

    pelaksanaan. Proses pelaksanaan bisa jalan apabila seorang wirausaha memiliki

    kesiapan mental, rekanan (bisa juga asisten atau partner, komitmen bisnis yang

    tinggi, dan adanya visi, pandangan jauh ke depan guna menncapai keberhasilan.

    Beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis

    adalah sebagai berikut:

    - Adanya seorang wirausaha yang sudah siap mental secara total.

    - Adanya menejer pelaksana sebagai tangan kanan, pembantu utama

    - Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis

    - Dan adanya visi, pandangan yang jauh kedepan guna mencapai keberhasilan

    4. Proses pertumbuhan

    Usaha yang telah dilaksanakan dan berjalan, tentu mengalami proses. Proses ini

    disebut dengan growth (pertumbuhan). Tentunya setiap wirausaha mengingkan

    usahanya bertumbuh dengan baik. Pertumbuhan positif suatu usaha dapat ditengarai

    dengan keberhasilan yang dicapai. Proses pertumbuhan ini didorong oleh faktor

    organisasi antara lain:

    - Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana

    dan pelaksanaan oprasional berjalan produktif.

    - Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak.

    - Adanya struktur dan organisasi yang sudah membudidaya. Budaya perusahaan

    jika sudah terbentuk dan diikuti dengan penuh tanggung jawab oleh seluruh

    karyawan maka pertumbuhan perusahaan akan berkembang pesat.

    - Adanya produk yang dibanggakan, atau keistimewaan yang dimiliki misalnya

    kualitas makanan, lokasi usaha, manajemen, personalia dan sebagainya.

  • Sedangkan faktor environment yang mendorong implementasi dan

    pertumbuhan bisnis adalah sebagai berikut:

    - Adanya unsur persaingan yang cukup menguntugkan dunia persaingan saat

    ini sangat tajam, ada berbagai bentuk persaingan yang ada di pasar muali dari

    pengusaha pasar yang sangat dominan, yang mempunyai kekuatan yang

    sedang dan yang lemah.

    Dalam istilah pemasaran mereka ini terdiri atas market, leader, market

    challenger, market folowwer dan market nicher. dipasar ditemukan pemimpin

    pasar, pada setiap produk, atau merek yang dijual dipasar ada merek yang

    melekat dihati konsumen. Mereka ini market share nya paling banyak/luas ini

    disebut market leader. Kemudian menyusul penantang pasar (market

    challenger), yang berusaha menunggu kesempatan mengatasi leader.

    Setelah itu ada market follower yang ikut-ikutan saja karena modal terbatas,

    merek belum terkenal dan terakhir market nicher yang menjual produknya

    pada relung-relung celah pasal yang belum terisi oleh merek lain.

    - Adanya konsumen dan pemasok barang yang kontinyu.

    - Adanya bantuan dari investor Bank yang memberikan fasilitas keuangan.

    - Adanya sumber-sumber yang tersedia yang masih bisa dimanfaatkan.

    - Adanya kebijaksanaan Pemerintah yang menunjang berupa peraturan bidang

    ekonomi yang menguntungkan.

    Pertumbuhan suatu usaha dapat pula dilihat dari bagaimana usaha tersebut dapat

    bertahan di tengah persaingan. Dunia persaingan menimbulkan dampak terhadap

    usaha, ada pengusaha pasar yang sangat dominan ada pula yang lemah. Dalam istilah

    pemasaran mereka terdiri dari :

  • a. Market leader

    Yaitu usaha yang produknya menjadi pelopor atau pemimpin pasar. Biasanya

    ada produk atau merek tertentu yang populer atau melekat di hati konsumen,

    sehingga market sharenya paling banyak.

    Contoh: pasta gigi merk pepsodent, motor merk honda, sate ambal pak Kasman,

    bakpia pathuk 75

    b. Market challenger

    Merupakan penantang pasar, yang menunggu kesempatan mengatasi leader.

    Contoh : motor merk yamaha

    c. Market follower

    Usaha yang ikut-ikutan saja, karena modal terbatas dan belum terkenal.

    Contoh : penjual musiman

    d. Market nicher

    Adalah usaha yang menjual produknya pada celah pasar yang belum terisi oleh

    merek lain. Usaha yang tumbuh dengan baik bisa merubah posisi yang tadinya

    market chalenger, market follower maupun market nicher menjadi market leader.

    Hal seperti ini dapat kita lihat pada produk-produk yang awalnya hanya

    merupakan pesaing produk lain, tapi karena keunggulan kualitas maupun harga

    yang lebih murah, atau strategi marketing yang baik, akhirnya menjadi lebih

    disukai konsumen dan menjadi market leader. Contoh: pembalut wanita yang

    pertama populer adalah softex. Sehingga orang mengidentikkan pembalut wanita

    adalah softex. Meskipun sekarang orang masih menyebut pembalut wanita itu

    softex, penjualan softex sudah tersaingi oleh merk pembalut wanita yang lain.

  • BAB V

    PROFIL WIRAUSAHA

    A. Macam Profil Wirausaha

    1. Womon Entrepreneur

    Banyak wanita yang terjun kedalam bidang bisnis. Alasannya mereka menekuni

    bidang bisnis ini didorong oleh faktor-faktor antara lain ingin memperlihatkan

    kemampuan prestasinya, membantu ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap

    pekerjaan sebelumnya dan sebagainya.

    2. Minority Enterpreneur

    Kaum minoritas terutama di negeri kita Indonesia kurang memiliki kesempatan

    kerja dilapangan pemerintah sebagaimana layaknya warga negara pada umumnya.

    Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-

    hari. Demikian pula para perantau dari daerah tertentu yang menjadi minoritas pada

    suatu daerah, mereka juga bergiat mengembangkan bisnis. Kegiatan bisnis mereka

    ini makin lama makin maju, dan mereka membentuk organisasi minoritas di kota-

    kota tertentu.

    3. Immigrant Entrepreneurs

    Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk memperoleh

    pekerjaan formal. Oleh sebab itu, mereka lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang

    bersifat non formal yang dimulai dari berdagang kecil-kecilan sampai berkembang

    menjadi perdagangan tingkat menengah.

  • 4. Pare Time Entrepreneurs

    Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau part time merupakan pintu

    gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar. Bekerja part time tidak

    mengorbankan pekerjaan dibidang lain misalnya seorang pegawai pada sebuah

    kantor mencoba mengembangkan hobi yang menarik.

    Hobi ini akhirnya mendatangkan keuntungan yang lumayan. Ada kalanya orang ini

    beralih propesi, dan beralih menjadi pegawai, beralih ke bisnis yang merupakan

    hobinya.

    5. Home-Based Entrepreneurs

    Apa bila ibu-ibu rumah tangga yang memualai kegiatan bisnisnya dari rumah tangga

    misalnya ibu-ibu yang pandai membuat kue dan aneka masakan, mengirim kue-kue ke

    toko eceran disekitar tempatnya. Akhirnya usaha makin lama makin maju. Usaha

    catering banyak dimulai dari rumah tangga yang bisa masak. Kemudian usaha

    catering ini berkembang melayani pesanan untuk pesta.

    6. Family-Owned Business

    Sebuah keluarga dapat membuka berbagai jenis dan cabang usaha. Mungkin saja

    usaha keluarga ini dimulai lebih dulu oleh bapak setelah usaha bapak maju dibuka

    cabang baru dan dikelola oleh ibu. Kedua perusahan ini maju dan membuka beberapa

    cabang lain mungkin jenis usahanya berbeda atau lokasinya berbeda. Masing-masing

    usahanya ini bisa dikembangkan atau dipimpin oleh anak mereka. Dalam keadaan

    sulitnya lapangan kerja pada saat ini maka kegiatan semacam ini perlu dikebangkan.

    7. Copreneurs

    Copreneurs antrepreneurial comples who work together as co-owners their

    businesses. (zimmerer & Scarborough, 1996:9)

    Cppreneurs ini berbeda dengan usaha famili yang disebut sebagai usaha Mom & Pop

    (Pop as boss and Mom as subordinate)

  • Coprenears disebut dengan cara menciptakan pembagian pekerjaan yang

    disadasarkan atas keahlian masing-masing orang. Orang-orang yang ahli dibidang ini

    diangkat menjadi penanggung jawab divisi-divisi tertentu dari bisnis yang sudah ada.

    B. Karakteristik Wirausaha atau Konsep 10 D dari Bygrave

    Selanjutnya dapat digambarkan beberapa karakteristik dari wirausahaan yang

    berhasil memiliki sifat-sifat yang dikenal dengan istilah 10 D (Bygrave, 1994:5)

    1. Dream (Visi ke Depan)

    Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan

    pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan

    untuk mewujudkan impiannya tersebut.

    2. Decisiveneness (Keputusan dengan Cepat)

    Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat

    keputusan secara tepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dia

    mengambil keputusan adalah mempunyai faktor kunci (key factor) dalam

    kesuksesan bisnisnya.

    3. Doers (Melaksanakan Keputusan)

    Begitu seorang wirausaha membuat keputusan maka dia langsung menindak

    lanjutinya. Mereka melaksanakan kegiatan secepat mungkin yang dia sanggup

    artinya seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat

    dimanfaatkan.

    4. Determination (Penentuan/Kebulatan Tekad)

    Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa

    tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada

    halangan dan rintangan yang tidak mungkin diatasi.

  • 5. Dedication (Pengabdian)

    Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang dia

    mengorbankan hubungan kekeluargaan, melupakan hubungan dengan keluarganya

    untuk sementara. Mereka bekerja tidak mengenal lelah, 12 jam sehari atau 7 hari

    dalam seminggu. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk

    kegiatan bisnisnya.

    6. Devotion (Mencintai Pekerjaan)

    Devation berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Demikian seorang wirausaha

    mencintai pekerjaan bisnisnya dia mencintai pekerjaan dan produk yang

    dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat

    efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya.

    7. Details (Dapat Memerinci)

    Seorang wirausaha sangat mperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak

    mau mengabaikan faktor-faktor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan

    usahanya.

    8. Destiny (Bertanggung Jawab atas Nasib Usahanya)

    Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak

    dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada

    orang lain.

    9. Dollars (Kekayaan)

    Wirausaha tidak sama mengutamakan mencapai kekayaan. Motifasinya bukan

    memperoleh uang. Akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan

    bisnisnya. Mereka berasumsi jika mereka sukses berbisnis maka mereka pantas

    mendapat laba/bonus/hadiah.

    10. Distribute (Membagi-bagi)

    Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap

    orang-orang kepercayaannya. Orang-orang kepercayaan ini adalah orang-orang

    yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnisnya.

  • BAB VI

    JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES

    A. Ciri Wirausaha Sukses

    Pada awalnya tidak semua wirausaha sukses mempunyai ciri-ciri kewirausahan.

    Mungkin hanya beberapa saja, tetapi ciri tersebut dapat menjadi kenyataan atau

    dikebangkan apabila seorang mempunyai energi dan motivasi untuk berkembang.

    Paling tidak ada 12 yang mencirikan suksesnya kewirausahaan seseorang yaitu:

    1. Adaptability, Adalah kecakapan dalam menyesuaikan diri dari lingkungan yang

    baru dan menciptakan pemecahan yang kreatif pada masalah yang timbul.

    2. Competitveness, yaitu kemauan untuk bersaing, mempersiapkan diri untuk

    persaingan dan mencari keuntungan bersaing.

    3. Confidence, mempunyai keyakinan bahwa apa yang sudah direncanakan akan

    berhasil dilaksanakan.

    4. Discipline, kemampuan untuk fokus pada masalah dan tepat pada schedule dan

    deadline yang telah digariskan sebagai tolak ukur kerjanya.

    5. Drive, Kemampuan untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan yang telah

    dibuat.

    6. Honesty, mempunyai komitmen untuk berbuat atau bertindak jujur dan

    berhubungan bisnis dengan cara fair.

    7. Organization, dengan merumuskan tugas-tugas yang dijalankan dengan cara

    benar dan teratur, pandai mendapatkan dan menggunakan informasi serta

    memfile kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan baik.

    8. Perseverance, pantang menyerah, tujuan menjadi bagian terdalam dalam

    hidupnya untuk dicapai, dan tidak mudah patah semangat dalam menghadapi

    hambatan-hambatan.

  • 9. Persuasiveness, pandai meyakinkan kepada orang lain perihal ide dan

    rencananya. Pandai mencari waktu yang tepat dalam menyampaikan idenya

    kepada orang lain.

    10. Risk taking, siap bila tidak berhasil dan pandai mengkalkulasi risiko sehingga

    dapat menghindari hambatan-hambatan

    11. Understanding, kemampuan mendengarkan, pendapat orang dan mempunyai

    jiwa teposeliro kepada orang lain atau selalu mengapresiasi keberhasilan orang

    lain dan mau share (berbagi rasa) dalam kesukaran orang lain.

    12. Vision, mempunyai pandangan kedepan dan mempunyai ramalan hari depan

    yang baik dalam mencapai goalnya.

    Proses kewirausahaan yang dapat dipakai sebagai pedoman seseorang untuk

    mempraktekan jiwa kewirausahaan disebut The Ten Commandments of

    Entrepreneurship.

    Sepuluh Program Kewirausahaan :

    1. Dibuat tujuan usaha dan diupayakan untuk dicapai (Set your goal and for it).

    2. Kerja keras (tidak loyo) dan tidak pernah semangat (Be tireless and persevere).

    3. Fokus pada ceruk pasar (Focus on niche markets).

    4. Jangan berlarut-larut, dan laksanakan keputusan segera (Be decisive and

    implement decision quickly).

    5. Organisasi yang responsif terhadap stakeholders.

    6. Mengelola CF (Cash Flow) dengan baik.

    7. Creative dan innovative

    8. Minimisasi lapisan manajemen (delayerisasi)

    9. Maksimisasi profit melalui pembiayaan minimal dan tingginya produktivitas.

    10. Percaya pada diri sendiri

  • Murphy and peck, menggambarkan delapan anak tangga untuk mencapai puncak

    karir. Delapan anak tangga ini dapat pula digunakan oleh seorang wirausaha dalam

    mengembangkan propesinya.

    1. Mau kerja keras (Capacity for hard work).

    Kerja keras murupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Rosullullah

    sangat marah melihat orang pemalas dan suka berpangku tangan bahkan beliau secara

    simbolik member hadiah kampak dan tali kepada seseorang lelaki agar mau

    bekerjakeras mencari kayu dan menjualnya kepasar.

    Demikian pula jika mau berusaha, mulailah berusaha sejak subuh, jangan tidur

    sesudah subuh, cepatlah bangun dan mulailah kegiatan untuk hari itu akhirnya laki-

    laki itu sukses dalam hidupnya.

    Demikianlah setiap pengusaha yang sukses selalu menempuh saat-saat ia harus

    bekerja keras membanting tulang dalam merintis perusahaannya. Seorang pengusaha

    taksi mungkin tadinya ia hanya seorang supir angkutan umum seorang mengusaha

    tekstil mungkin tadinya seorang pedagang kredit tekstil atau tukang jait, dan banyak

    lagi contoh yang dapat kita jumpai dalam riwayat hidup pengusaha yang sukses.

    Sikap kerja keras harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dalam hal ini, unsur

    disipin memainkan peranan penting sebab, bagaimana orang mau bekerja keras jika

    disiplin tidak ada.

    Dia harus mengatur waktu, sesuai irama kehidupan, bangun pagi, siap-siap untuk

    bekerja, mulai bekerja, istirahat (tidak terlalu lama), dan seharusnya sampai malam

    tiba malam hari ia tidur (tidak begadang sampai larut malam). Ada satu lagi elemen

    penting dalam keberhasilan kerja keras, yaitu berserah diri kepada Allah SWT, dengan

    selain berdoa kepadan-Nya.

  • 2. Bekerja sama dengan orang lain (Getting Things Done With and Through

    people).

    Perbanyaklah teman dengan orang-orang dibawah ataupun dengan orang-orang

    diatas kita. Murah hati, banyak senyum kepada bawahan dan patuh serta disiplin

    menghadapi atasan dan hindarkan permusuhan. Dengan menggunakan tenaga orang

    lain, maka tujuan mudah tercapai. Inilah yang disebut manajemen yaitu ilmu atau

    seni menggunakan tenaga orang lain untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

    Seorang wirausahawan mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat. dia tidak suka

    fitnah, sok hebat, arogan, tidak suka menyikut, menggunting dalam lipatan, menohok

    kawan seiring, dan sebagainya. Dia harus berprilaku yang menyenangkan bagi setiap

    orang, sehingga memudahkannya berkerjasama dalam mencapai keberhasilan.

    3. Penampilan yang baik (Good Appearance).

    Ini bukan berarti penampilan bodiface / muka yang elok atau paras yang cantik

    akan tetapi lebih ditekankan pada penampilan prilaku jujur, disiplin, banyak orang

    tertipu dengan rupa nan elok tetapi ternyata orangnya penipu ulung. Ingatlah, pribadi

    yang baik dan jujur akan disenangi orang dimana-mana dan akan sukses berkerjasama

    dengan siapa saja.

    Seorang lulusan sekolah menengah atau alumni sebuah perguruan tinggi melamar

    dan diterima bekerja di sebuah perusahaan. Dia berpenampilan baik seperti diceritakan

    diatas, maka dengan cepat ia naik pangkat menduduki posisi kunci dalam perusahaan

    tersebut. Berkat naluri wirausahanya ia bisa menabung dari income-nya tiap bulan,

    kemudian mencari peluang-peluang usaha lain.

    Setelah modal tabungan dirasa cukup, maka ia dapat menjelma menjadi

    wirausahawan sukses. Peluang usahanya wirausahanya bisa dalam bentuk mensuplai

    komoditi yang diperlukan oleh bekas perusahaan tempat ia semuala bekerja atau

    merintis wirausaha dalam jenis komoditi yang sama dikota yang sama atau ia pindah

    ke kota lain.

  • 4. Yakin (Self Confidence).

    Kita harus memiliki keyakinan diri bahwa kita akan sukses melakukan sesuatu

    usaha, jangan ragu dan bimbang niatlah berjalan baik, kemudian berserah diri, tawakal

    kepada Allah Swt. Self confidence ini diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari,

    melangkah pasti, tekun, sabar, tidak ragu-ragu. Setiap hari otaknya selalu berputar

    membuat rencana dan perhitungan-perhitungan alternatif. Dia bisa saja menguji buah

    pikiranya dengan teman-teman lain, baik yang pro maupun yang kontra dengan

    rencananya.

    5. Pandai membuat keputusan (Making Sovnd Decision).

    Jika anda dihadakan pada alternatif, harus memilih, maka buatlah pertimbangan

    yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta pendapat orang lain, setelah

    itu ambil keputusan, jangan ragu-ragu. Dengan berbagai alternatif yang ada dalam

    pikirannya ia akan dapat mengambil keputusan terbaik.

    6. Mau Menambah Ilmu Pengetahuan (College Education).

    Zaman sekarang pendidikan adalah nomor satu. Tenaga tak terdidik harganya murah

    sekali. Sebaliknya orang terdidik, memiliki ilmu dan keterampilan akan dibayar

    mahal. Benarlah Rosulullah yang mewajibkan semua muslim menuntut ilmu dari

    ayunan sampai keliang kubur. Pendidikan ini bukan berarti harus masuk keperguruan

    tinggi, melainkan pendidikan dalam bentuk kursus-kursus, penataran dikantor,

    membaca buku, dan sebagainya.

    Pendidikan college dalam bentuk diploma akan sangat membantu seseorang

    menemukan dan mengembangkan jiwa serta oprasional wirausaha. Akan tetapi hal

    yang penting disini adanya tambahan pengetahuan.

    7. Ambisi untuk maju (Ambition Drice)

    Kita jangan loyo, pasrah menyerah tak mau berjuang. Kita harus punya semangat

    tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang yang gigi dalam menghadapi pekerjaan

    dan tantangan, biasanya banyak berhasil dalam kehidupan. Apapun jenis pekerjaan

    yang dilakukan, propesi apapun yang dihadapi, kita harus mampu melihat kedepan dan

    berjuang untuk menggapai apa yang diidam-idamkan.

  • 8. Pandai berkomunikasi (Ability to Communicate).

    Pandai berkomunikasi berarti pandai berorganisasi buah pikiran kedalam bentuk

    ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar, mampu menarik

    perintah orang lain. Komunikasi baik, diikuti dengan prilaku jujur, konsisten dalam

    pembicaraan akan sangat membantu seseorang dalam mengembangkan karir masa

    depannya. Akhirnya dengan keterampilan berkomunikasi itu seseorang dapat mencapai

    puncak karir meraih kursi empuk yang menjadi idaman setiap orang.

    9. Karakteristik wirausaha yang sukses dari zimmerer.

    a. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya. Boleh dikata setiap saat pikiran

    tidak lepas dari perusahaannya.

    b. Mau bertanggung jawab. Apa saja tindakan yang ia lakukan, selalu diikuti

    dengan penuh rasa tanggung jawab ia tidak takut rugi.

    c. Keinginan bertanggung jawab ini erat hubungannya dengan mempertahankan

    internal locus of contor yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya.

    d. Peluang untuk mencapai obsesi. Seorang wirausaha mempunyai obsesi mencapai

    prestasi tinggi dan ini bisa diciptakannya.

    e. Toleransi menghadapi resiko kebimbangan dan ketidak pastian.

    f. Yakin pada dirinya.

    g. Kreatif dan fleksibel.

    h. Ingin memperoleh balikan segera. Dia mempunyai keinginan yang kuat untuk

    menggunakan pengetahuan dan pengalaman guna memperbaiki penampilannya.

    i. Enerjik tinggi seorang wirausaha lebih enerjik dibandingkan rata-rata orang lain.

    j. Motifasi untuk lebih unggul seorang wirausaha mempunyai motifasi untuk bekerja

    lebih baik dan lebih unggul dari apa yang sudah dia kerjakan.

    k. Berorientasi kemasa depan.

    l. Mau belajar dari kegagalan. Seorang wirausaha tidak takut gagal, dia memusatkan

    perhatiannya pada kesuksesan dimasa depan dan menggunakan kegagalan ini

    sebagai guru yang berharga.

  • m. Kemampuan memimpin. Seorang wirausah harus mampu menjadi pemimpin yang

    baik dia memimpin sumberdaya manusia yang berbagai macam karakternya. Dan

    juga dia memimpin sumberdaya non manusia yang harus dikelola sebaik-baiknya.

    B. Syarat Menjadi Wirausaha Yang Sukses

    Beberapa persyaratan dasar untuk menjadi seorang wirausaha terdiri dari 8K dan 7P.

    8K meliputi kriteria sebagai berikut.

    a. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    b. Kemauan, keuletan, dan ketekunan.

    c. Kemampuan dan keahlian.

    d. Kesempatan yang ada dan digunakan.

    e. Keteraturan dan kecepatan kerja serta ketaatan (disiplin).

    f. Keberanian mengambil risiko dan menghadapi ketidakpastian.

    g. Kesadaran sosial dan kemerdekaan.

    h. Kapital dan keuangan.

    Adapun yang dimaksud 7P adalah sebagai berikut.

    a. Pendidikan.

    b. Pengajaran dan atau latihan.

    c. Penerangan, penyuluhan, dan bimbingan.

    d. Pengelolaan dan perlindungan serta kepastian hukum.

    e. Pendekatan strategis.

    f. Penghayatan hakiki kehidupan.

    g. Perbankan.

  • Sektor Kewirausahaan

    Sektor-sektor usaha dalam hubungannya dengan wirausaha dapat dikelompokkan

    menjadi sektor formal dan informal.

    a. Sektor formal

    adalah kegiatan-kegiatan usaha yang dikelola sedemikian rupa, sehingga kegiatannya

    bersifat tetap atau menjadi tumpuan harapan pengelola.

    Sektor ekonomi formal yang dapat diusahakan antara lain:

    1) Industri, baik industri besar, industri menengah, industry kecil, industri kerajinan,

    maupun industri pariwisata,

    2) Perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri atau perdagangan

    internasional, dan pedagang besar, pedagang menengah atau pedagang kecil.

    3) Jasa dan transportasi, yang meliputi pedagang perantara, pemberi kredit atau

    perbankan, pengusaha angkutan, pengusaha hotel dan restoran, pengusaha biro jasa

    atau travel pariwisata, pengusaha asuransi, pergudangan, perbengkelan, koperasi, tata

    busana, dan lain sebagainya.

    4) Agraris, yang meliputi pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan dan

    peternakan.

    5) Lapangan pertambangan dan energi, meliputi bidang minyak bumi dan gas alam

    yang ada, dan

    6) Usaha-usaha lainnya yang berbentuk perusahaan, berbadan hukum maupun yang

    tidak berbadan hukum.

  • b. Sektor informal

    Adalah kegiatan usaha yang bersifat sampingan, biasanya tidak berbentuk

    perusahaan serta berbentuk home industri (industri rumah tangga).

    Sektor ekonomi informal yang bisa diusahakan antara lain:

    1) Perdagangan, artinya sebagai pedagang kecil atau retailer.

    2) Industri rakyat atau industri rumah tangga, meliputi pengrajin, pengolahan hasil

    pertanian, pengolahan hasil perkebunan, pengolahan hasil perikanan, pengolahan

    hasil peternakan, dan pengolahan hasil kehutanan,

    3) Jasa, meliputi perantara perdagangan, angkutan, warung makan, perbengkelan,

    biro jasa travel/perjalanan, tata busaha atau penjahit, dan sebagainya,

    4) Agraris, meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan kecil, perikanan darat,

    peternakan unggas, dan sebagainya, atau

    5) Usaha-usaha lainnya yang tidak berbentuk perusahaan.

  • BAB VII

    MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS USAHA

    A. Pengertian Produktifitas

    Didalam beberapa ensiklopedia, produktifitas didefinisikan sebagai berikut :

    1. Productivity in economics is a term used to describe how well or how efficiently an

    economy's resources are used in the processes of production

    2. Productivity in economics is the ratio of what is produced to what is require to

    produce it

    3. Productivity refers to a class of empirical output-input ratios that is widely use in

    economics history, economics analysis and economics policy

    Inti dari pengertian produktifitas yang diungkap tadi adalah menyangkut

    perbandingan hasil yang di peroleh dengan sumber-sumber ekonomi yang digunakan.

    Ada yang mengatakan produktifitas itu adalah kuantitas atau volume dari produksi atau

    jasa yang dihasilkan, akan tetapi produktifitas bukan hanya kuantitas, tetapi juga

    kualitas produk yang dihasilakan yang juga dipakai sebagai pertimbangan mengukur

    tingkat produktifitas.

    Jadi dalam menentukan produktifitas tidak hanya dilihat dari faktor kuantitas saja

    tetapi juga kualitas jika seseorang menghasilkan produksi 100 unit per bulan dari bulan

    berikutnya menghasilkan 150 unit maka tingkat produktifitas naik 50%, akan tetapi jika

    menghasilkan sama seperti bulan lalu 100 unit tetapi kualitasnya bagus maka itupun

    disebut produktifitas.

    Ada 3 ukuran produktifitas yang harus di pertimbangkan dalam mengelola

    organisasi yaitu :

    1. Untuk tujuan strategi, apakah organisasi sudah benar sesuai dengan yeng telah

    digariskan.

    2. Efektifitas, sampai tingkat manakah tujuan itu sudah dicapai baik kuantitas

    maupun kuantitas.

  • 3. Efisiensi, bagaimana perbandingan output dibagi input dimana pengukuran output

    semurah diadakannya kualitas dan kuantitas

    Produktivitas adalah suatu kuantitas atau volume dari produk atau jasa yang

    dihasilkan. Akan tetapi banyak yang menyatakan bahwa produktivitas bukan hanya

    kuantitas, tapi juga kualitas produk yang dihasilkan, yang harus juga dipakai sebagai

    pertimbangan mengukur tingkat produktivitas.

    Dalam menentukan produktivitas tidak hanya dilihat faktor kuantitas saja, tapi juga

    faktor kualitasnya. Melihat definisi diatas maka produktivitas ini dapat diukur menurut

    tiga tingkatan, yaitu:

    Individu

    Kelompok

    Organisasi

    B. Pengertian Motivasi

    Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan.

    Motivasi seseorang tergantung pada kekeuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang

    sangat besarlah yang akan menentukan perilaku seseorang.

    Kekuatan motif dapat berubah karena:

    - Terpuaskannya kebutuhan

    - Karena adanya hambatan, maka orang mencoba mengalihkan motifnya kea arah

    lain.

    1. Teori Motivasi Hirarki kebutuhan Maslow

    Teori motivasi yang sangat popular adalah teori hirarki kebutuhan yang

    dikemukakan oleh Abraham Maslow. Yang berpendapat bahwa hirarki kebutuhan

    manusia dapat dipakai untuk melukiskan dan meramalkan motivasinya.

  • Teori tentang motivasi didasarkan oleh dua asumsi, pertama kebutuhan seseorang

    tergantung dari apa yang telah dipunyainya. Kedua, kebutuhan dilihat dari hirarki

    pentingnya.

    2. Teori Motivasi Hawthorn

    Suatu hal yang sangat penting dan sangat berarti ditemukan bahwa untuk

    meningkatkan prestasi kerja karyawan, perlu adanya faktor relation. Jadi karyawan

    mendapat perhatiankhusus secara pribadi terhadap dirinya dan juga kelompoknya,

    maka produktivitasnya akan meningkat. Oleh sebab itu seorang wirausaha harus

    pandai mendekati dan memperhatikan pekerjaan yang sedang dikerjakan karyawan.

    3. Teori X dan teori Y

    Teori X

    a. Pekerjaan pada dasarnya tidak disenangi orang banyak

    b. Kebanyakan orang lemah tanggung jawabnya dan suka dipimpin.

    c. Kebanyakan orang kurang kreatip

    d. Kebanyakan orang harus dikontrol secara ketat.

    Teori Y

    a. Pekerjaan itu sebetulnya sama dengan bermain

    b. Setiap orang mempunyai kemampuan kreativitas

    c. Orang mempunyai kemampuan mengawasi diri sendiri guna mencapai tujuan.

    4. Teori Pola A dan Pola B

    Teori pola A beranggapan bahwa orang atau individu tidak punya perasaan, tidak

    terbuka, suka menolak eksperimen, dan tidak mau menolong orang lain. Pola B

    beranggapan bahwa setiap orang memiliki perasaan, ada tenggang rasa, bersifat

    terbuka, mau melakukan eksperimen.

    5. Teori Hygiene dari Frederick Herzberg

    Kesimpulan Hezberg adalah ada dua kategori yang berlainan yang mempengaruhi

    perilaku. Ia menemukan bahwa bila orang merasa tidak puas dengan pekerjaannya

    maka mereka akan memperhatikan lingkungan sekitar tempatnya bekerja.

  • Sebaliknya bila seseorang merasa senang dengan pekerjaannya, maka ia akan

    memperhatikan pekerjaannya.

    6. Teori Ekspektsi dari Vroom

    Teori ini mendasarkan pemikirannya pada dua asumsi:

    a. Manusia biasanya meletakkan nilai kepada sesuatu yang diharapkan dari hasil

    karyanya.

    b. Selain mempertimbangkan hasil yang dicapai, juga mempertimbangkan keyakinan

    orang tersebut bahwa yang dikerjakannya itu akan memberikan sumbangan

    terhadap tercapainya tujuan yang diharpkan.

    7. Teori Motivasi Model Porter dan Lawyer

    Penampilan sesungguhnya dalam suatu pekerjaan ditentukan oleh upaya yang

    dicurahkan serta dipengaruhi oleh kemampuan untuk melaksanakan dan persepsinya

    tentang tugas.

    8. Teori Prestasi dari Mc Clelland

    Teori ini berusaha menjelaskantingkah laku yang berorientasi pada prestasi yang

    didefinisikan sebagi tingkah laku yang diarahkan terhadap tercapainya standart of

    excellent

    9. Teori Z dari William G. Ouchi

    William G. Ouchi meneliti rahasia kesuksesan yang dinikmati oleh perusahaan-

    perusahaan jepang yang melejit maju meninggalkan partnernya para pengusaha

    Amerika. Dikatakan bahwa issu yang popular bagi Amerika untuk decade yang akan

    dating bukan persoalan teknologi, investsi atau inflasi. Akan tetapi issu pokok adalah

    bagaimana menghadapi suatu kenyataan keunggulan Jepang yang bekerja jauh lebih

    baik dari Amerika

  • BAB VIII

    KEPUASAN PELANGGAN

    A. Pelayanan Prima

    Pelayanan prima (Excellent service) adalah pelayanan sebaik-baiknya kepada

    pelanggan sehingga dapat menimbulkan rasa puas pada pelanggan. Pelayanan prima

    merupakan pelayanan yang berorientasi pada pemenuhan tuntutan pelanggan mengenai

    kualitas produk (barang atau jasa) sebaik-baiknya. Melalui pelayanan prima, perusahaan

    dapat menarik pelanggan baru dan perusahaan dapat mempertahankan pelanggan lama.

    Untuk menunjang pelaksanaan playanan prima, telah dikembangkan konsep total

    quality management (TQM), yaitu sistem manajemen yang melibatkan semua

    manajemen dan pegawai untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas proses organisasi

    agar kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan terpenuhi. Pelayanan prima

    dikembangkan berdasarkan konsep A3, yaitu Attitude (sikap), attention (perhatian) dan

    action (tindakan).

    1. Konsep Attitude (Sikap)

    Calon pembeli/pelanggan selalu mengharapkan sikap dan perilaku yang baik dan

    menyenangkan dari pelayan/petugas yang ada di toko/perusahaan sehingga kepuasan

    pembeli terpenuhi serta kemungkinan besar pengalamannya disampaikan kepada orang

    lain, yang akhirnya menjadi promosi gratis bagi perusahaan. Pelayanan berdasarkan

    attitude (sikap) terdiri dari beberapa bentuk, antara lain seperti berikut ini.

    a) Pelayanan pelanggan dengan penampilan serasi

    Hal-hal yang dapat mendukung penampilan serasi

    Penampilan serasi dengan cara berhias

    Penampilan serasi dengan cara berbusana

    Penampilan serasi dengan ekspresi wajah

  • b) Pelayanan dengan berpikir positif

    Cara berpikir positif dalam melayani pembeli

    Tidak mencari atau memanfaatkan kelemahan pembeli

    Tidak bersikap apriori terhadap pembeli

    Melayani pembeli secara terhormat

    c) Pelayanan pelanggan dengan sikap menghargai

    Tutur bahasa baik, disertai senyum ramah

    Sikap sopan santun

    Melayani dengan memuaskan

    Mendengarkan saran, pendapat dan kritikan pembeli

    Mendengar dan mencatat setiap pesanan pembeli

    Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli

    Bersikap konsisten dalam melayani pembeli

    1. Konsep attention

    Bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konsep attention adalah sebagai berikut.

    a) Mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan

    Mendengarkan tutur kata pembeli mengenai kebutuhannya

    Mencatat dengan cermat yang dibutuhkan pembeli

    Berusaha memahami semua kebutuhan pembeli

    Berusaha mewujudkan kebutuhan pembeli dengan cepat

    b) Mengamati perilaku pelanggan

    Ketika sedang mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan, penjual harus

    mengadakan pengamatan terhadap segala perilaku pelanggan dalam hal berikut

    ini.

  • Body language

    Body movement

    Motive pembeli

    c) Mencurahkan perhatian penuh pada pelanggan

    Mendengarkan dan mencatat kebutuhan pembeli

    Menjelaskan kembali setiap pesanan

    Memberikan dan mengajukan saran dan perhatian penuh kepada pembeli

    Memberikan dan mengajukan saran dan perhatian penuh kepada pembeli

    Menghargai setiap pendapat dan saran yag diajukan pembeli

    Memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang dan jasa yang dipesannya.

    3. Konsep Action

    a) Pencatatan pesanan adalah sebagai berikut

    Memberi kemudahan kepada pembeli/pelanggan

    Mempercepat pelayanan

    Menghindari kesalahan sekecil mungkin

    Memudahkan dalam pencarian dan pengambilan barang

    b) Pencatatan kebutuhan pelanggan

    Untuk memberikan pelayanan yang baik, sebaiknya pelayanan atau penjual

    mendengarkan memahami kebutuhan para pelanggan para pelanggan dan membuat

    daftar kebutuhan dengan mengelompokkan sesuai dengan kegunaan, merek, ukuran,

    dan jenis pesanan.

    c) Penegasan kembali kebutuhan pelanggan

    Barang yang telah dicatat, ditegaskan kembali agar tidak terjadi kesalahan

    pelayanan.

    Menanyakan penggunaan alat pembungkusan barang

    Menanyakan cara pengiriman barang yang dikehendaki pembeli

    Menegaskan cara pembayaran (cash, credit, dengan cek)

  • d) Mewujudkan kebutuhan pelanggan

    e) Menyatakan terimakasih dengan harapan pelanggan kembali

    Hal-hal yang dapat dilakukan dengan harapan pelanggan kembali untuk membeli

    barang jasa diataranya adalah sebagai berikut:

    Pernyataan terima kasih kepada setiap pelanggan.

    Pemberian bonus kepada pelanggan yang membeli dalam jumlah besar

    Pemberian potongan harga

    Pemberian hadiah pada waktu-waktu tertentu kepada pelanggan.

    B. Promosi

    1. Pengertian Promosi

    Promosi yaitu kegiatan dalam pemasaran yang dilakukan dengan cara memperkenalkan

    barang kepada masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Promosi

    merupakan salah satu alat untuk mempengaruhi konsumen, baik langsung maupun tidak

    langsung.

    2. Tujuan Promosi

    1) Merubah tingkah laku dan pendapat konsumen

    2) Mendorong konsumen agar lebih banyak menggunakan produk dan membeli

    produk dalam jumlah besar, serta mengingatkan konsumen akan manfaat produk

    3) Untuk menarik konsumen merek lain yang bersaing dengan produk yang sedang

    dipromosikan

    4) Mempertahankan merek produk perusahaan

  • c. Sasaran promosi

    Secara terperinci dapat disebutkan bahwa sasaran dari promosi adalah sebagai

    berikut

    1) Seluruh masyarakat konsumen agar mereka mau membeli produk

    2) Para pembeli/pelanggan produk dari perusahaan tersebut

    3) Para pemakai produk pada waktu sekarang

    4) Masyarakat yang mempunyai daya beli

    5) Para distributor dan para agen yang menjual produknya

    6) Pemerintah yang memerlukan produk dari pengusaha yang bersangkutan

    7) Mereka yang mempunyai kekuasaan dan ia dapat memerintahkan untuk

    membelinya

    Apabila promosi dapat dilakukan secara baik, efektif dan tepat sasaran, maka

    diharapkan dapat memberikan keuntungan, yang berupa berikut ini.

    1) Meningkatnya omset penjulan produk

    2) Mengingatkan para pembeli tentang barang yang akan dibeli

    3) Membentuk produk motives dan patronage motives

    4) Produk menjadi lebih terkenal

    5) Meningkatnya produksi perusahaan

    6) Meningkatnya laba perusahaan

    d. Merencanakan Bentuk Promosi

    Bentuk promosi yang paling efektif dilakukan saat ini adalah bauran promosi.

    Bauran promosi adalah promosi yang dilakukan dengan membaurkan empat alat penting

    dalam promosi yaitu advertensi, personal selling, sales promotion dan publicity.

  • a) Advertensi (periklanan)

    Bedasarkan macam media yang digunakan, maka advertensi dibedakan menjadi berikut:

    1) Advertensi Cetak yaitu berupa iklan surat kabar dan majalah

    2) Advertensi Elektronik yaitu berupa iklan melalui radio dan televisi

    3) Transit advertising yaitu berupa bulletin, poster, striker dan lain-lain

    4) Kiriman langsung yaitu berupa barang cetakan yang dikirim langsung dengan pos

    kepada calon pembeli

    5) Advertensi khusus yaitu segala macam barang, berupa hadiah atau pemerian secara

    Cuma-Cuma.

    6) Advertensi di luar ruma berupa yaitu papan reklame

    Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan di dalam memilih jenis

    media yang digunakan yaitu sebagai berikut:

    1) Biaya

    2) Produk

    3) Pesan

    4) Sifat media yang dituju

    Untuk penyajian advertensi setiap perusahaan perlu memperhatikan persyaratan

    diantaranya adalah

    1) Harus dapat menimbulkan perhatian konsumen

    2) Harus dapat menarik konsumen

    3) Harus dapat menimbulkan keinginan mau membeli

    Agar penyusunan advertensi lebih efektif dan efisien, sebaiknya perusahaan

    memperhatikan langkah-langkah dalam mernyusun advertensi diantaranya sebagai

    berikut:

    a. Tetapkan maksud dan tujuan

    b. Tentukan siapa yang akan menggunakan produk yang diiklankan

    c. Tentukan tempat, jumlah dan kebiasaan konsumen yang akan di tuju

  • d. Persiapan kata-kata dan bahasa, gambar, layout, dan penyajian advertensi.

    e. Pilih media yang akan digunakan

    f. Siapkan tenaga ahli yang akan menyusun advertensi

    g. Sediakan biaya yang diperlukan

    h. Lakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan advertensi

    b) Personal Selling

    Personal selling adalah penyajian barang secara lisan dan bertatap muka kepada satu

    atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar barang yang ditawarkan terjual.

    Personal selling sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam usahanya.

    1) Menciptakan Kepercayaan

    Kontak pribadi antara pembeli dan penjual dapat menimbulkan kepercayaan pembeli

    terhadap barang yang ditawarkan.

    2) Peragaan

    Personal selling sangat diperlukan untuk memperagakan jenis barang yang belum

    dikenal konsumen

    3) Pembelian yang sifatnya sekali-sekali

    Mengatasi penjualan terhadap produk yang hanya sekali-sekali saja dibeli oleh

    konsumen

    4) Produk yang mempunyai nilai perunit sangat tinggi

    Personal selling dapat memasarkan barang yang bernilai tinggi seperti: Mobil, Kamera.

    5) produk yang didesain sesuai dengan kebutuhan

    personal selling dapat menjualkan jenis-jenis barang yang bentuk warna maupun

    ukuran disesuaikan dengan permintaan konsumen, seperti tas, pakaian dan sebagainya.

    Adapun yang menjadi ciri-ciri personal selling yaitu:

    1) Hubungan akrab

    Penjual harus menggunakan keahliannya untuk memperoleh rasa simpati dari

    pembeli, misalnya memuji para pembeli, sehingga akan terbentuk hubungan yang

    akrab dengan pembeli.

  • 2) Hubungan langsung

    Hubungan langsung akan menyebabkan adanya kebutuhan saling mengamati sifat

    penjual dengan pembeli mengadakan penyesuaian secara langsung.

    3) Adanya tanggapan

    Personal selling membuat para pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan

    pembicaraan penjual memberi reaksai dan tanggapan, walaupun reaksi tersebut hanya

    merupakan suatau persyaratan ucapan terima kasih.

    c) Sales Promotion

    Ada beberapa alat-alat yang biasa digunakan untuk sales promotion yaitu:

    a. Sampel/contoh yaitu memberikan produk secara gratis kepada konsumen, dengan

    harapan mereka menyukai sehingga melakukan pembelian ulang.

    b. Kupon/voucher yaitu memberikan sertifikat hak potongan kepada pemegangnya

    sehingga dapat menghemat pembelian produk tertentu

    c. Premi yaitu barang yang ditawarkan dengan harga yang sangat rendah atau bahkan

    gratis sebagai suatu insentif bila orang membeli produk tersebut.

    d. Paket harga yaitu produk yang memuat harga yang lebih rendah daripada harga biasa

    e. Tawaran uang kembali (money refun offer), yaitu tawaran pengembalian uang jika

    terjadi kesesuaian produk dengan harga atau terjadi kerusakan produk yang dibeli

    berdasarkan perjanjian.

    f. Promosi dagang (trade promotion) yaitu penawaran potongan harga pada setiap

    pembelian selama jangka waktu tertentu.

    g. Pemajangan di tempat penjualan

    h. Pameran dagang

    i. Kontes yaitu mengundang konsumen untuk ikut perlombaan melakukan sesuatu

    j. Undian, misalnya konsumen diajak mengumpulkan label yang memuat nama

    produk/perusahaan untuk kemudian diundi dan mendapatkan hadiah

  • d) Publicity

    Publicity adalah upaya pengaturan ruang editorial agar terpisah dari ruang lainnya di

    semua media yang dapat dibaca, dilihat atau didengar oleh konsumen atau calon

    konsumen suatau produksi perusahaan untuk mencapai tujuan penjualan. Alat-alat

    yang diperlukan untuk melaksanakan publicity adalah sebagai berikut:

    1) Jumpa pres (press relation)

    Pertemuan antara wartawan dengan produsen untuk memberikan informasi untuk

    dimuat dalam media massa agar menrik perhatian masyarakat terhadap produk dan

    jasa.

    2) Publisitas produk (product publicity)

    Usaha mempublikasikan produk khusus

    3) Komunikasi perusahaan (corporate communication)

    Komunikasi intern dan ekstern dalam upaya menciptakan rasa saling pengertian

    diantara perusahaan.

    4) Pendekatan (Lobbying)

    Kerja sama dengan ahli hukum dan pejabat pemerintah un tuk mendukung atau

    menghapuskan peraturan/UU

    5) Bimbingan (conselling)

    Pemberian bimbingan kepada manajemen tentang masalah kemasyarakatan, posisi

    perusahaan maupun citra perusahaan.

    Adapun tujuan dari Publicity yaitu:

    1) membuat berita mengenai produk atau perusahaan

    2) membuat berita berbagai aspek yang berkaitan dengan produk/perusahaan

    3) mengembangkan publisitas khusus untuk berbagai segmen pasar

  • Hasilnya

    1) jumlah penonjolan yang ditampilkan oleh media

    2) perubahan kesadaran, pemahaman atau sikap yang dihasilkan oleh pelaksanaan

    publisitas.

    C. Teknik menjual

    Salah satu teori menjual yang dikemukakan adalah teori AIDAS, teori ini menerangkan

    dengan rinci mengenai tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seorang penjual di

    dalam melakukan kegiatan penjualan.

    a. Tahapan-tahapan teori AIDAS adalah sebagai berikut.

    1) Attention (Perhatian)

    Pada tahap ini, penjual harus berusaha agar calon pembeli memperhatikan

    penawaran yang dilakukan calon penjual.

    2) Interest (Minat)

    Pada tahap ini, penjual harus mengubah perhatian calon pembeli menjadi minat

    yang kuat.

    3) Desire (keinginan)

    Perlu diketahui, bahwa kebiasaan calon pembeli dalam mengambil keputusan

    membeli tidaklah sama.

    4) Action

    Pada tahap ini, penjual harus menyakinkan kepada pembeli bahwa keputusan

    untuk membeli produk yang ditawarkan adalah keputusan yang tepat.

    5) Satisfaction (kepuasan)

    Pada tahap ini, penjual harus memastikan bahwa kualitas produk yang

    ditawarkan sesuai apa yang dijelaskan.

  • b. Keterampilan Penjual

    Seorang penjual yang terampil dan profesional dalam menjual adalah:

    1) Memiliki kemampuan menjual yang memuaskan pembeli

    2) Memiliki suatu kebanggan terhadap profesinya

    3) Mau belajar untuk menambah pengathuan dalam menjual

    4) Memiliki standar ekstra yang tinggi dalam menjual

    5) Tidak menyalahi janji jika menjual

    6) Memahami bahwa pekerjaan menjual berarti melayani

    7) Menjaga keutuhan pribadinya dan kemerdekaannya dalam menjual

    Ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh penjual yang baik, antara lain

    1) Mampu berkomunikasi

    2) Penuh inisiatif

    3) Berpikir kreatif

    4) Penuh perhatian

    5) Tidak mudah putus asa

    6) Menarik, mudah bergaul dan selalu gembira

    7) Sopan santun, lurus hati dan disiplin

    8) Ketajaman daya ingat

    9) Bijaksana

    c. Ilmu menjual adalah suatu ilmu yang dapat digunakan dan diterapkan dalam

    kehidupan sehari-hari, yaitu suatu seni untuk mempengaruhi orang lain agar

    bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.

    Manfaat ilmu menjual:

    1) Memperlancar tugas penjual dalam melakukan kegiatan dagang.

    2) Penjual dapat mengatasi segala macam tantangan atau hambatan yang kadang

    timbul ditengah kegiatan jual beli.

    3) Membantu penjual dalam mengatasi persaingan yang makin ketat, baik dalam

    negeri maupun luar negeri.

    4) Meningkat omset penjualan

  • d. Objek Ilmu Menjual

    1) Penjual

    sebelum melakukan penjualan barang/jasa, seorang penjual harus mengenali dan

    mengetahui keadaan fisik.

    2) Barang atau jasa yang dijual

    Penjual harus mengetahu seluk-beluk barang atau jasa yang akan dijual

    D. Kepuasan Pelanggan

    Kep