Modul 4 kb 1

16
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan Semester 02 Kegiatan Belajar I Etikolegal dalam Praktik kebidanan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Modul IV

Transcript of Modul 4 kb 1

Page 1: Modul 4 kb 1

Hukum Kesehatan dalam Kebidanan

Semester 02

Kegiatan Belajar IEtikolegal dalam Praktik kebidanan

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya ManusiaPusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan

Jakarta 2013

Modul IV

Page 2: Modul 4 kb 1

Pengertian HukumIlmu hukum adalah kumpulan pengetahuan tentang hukum yang telah dibuat sistematikanya. Kumpulan peraturan hukum disebut sebagai hukum. Pengertian lain hukum adalah himpunan peraturan yang bersifat memaksa, berisi perintah, larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu, guna mengatur tata tertib masyarakat.

Page 3: Modul 4 kb 1

Pengertian HukumPelanggaran norma hukum dikenai sanksi atau hukuman. Sanksi yang dijatuhkan oleh hakim tidak hanya berupa perintah untuk memulihkan keadaan semula dan mengganti segala kerugian yang disebabkan oleh pelanggar hukum itu, tetapi ditambah hukuman.

Page 4: Modul 4 kb 1

Pengertian Hukum KesehatanHukum kesehatan meliputi semua ketentuan hukum yang langsung berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan dan penerapan dari hukum perdata, hukum pidana, dan hukum administrative (Leemen)

Page 5: Modul 4 kb 1

Pengertian Hukum KesehatanKonsep hukum pemeliharaan kesehatan diadopsi dari mata rantai pasal 25 The United Nations Universal Declaration of Human Right 1948 dan pasal 1 The United Nation International Concention Civil and Political Rights 1966

Page 6: Modul 4 kb 1

Aspek Hukum Dalam Praktik KebidananStandar profesi bidan yang terbaru adalah

diatur dalam Kepmenkes RI No.369/Menkes/SK/III/2007.Praktik bidan juga didasarkan pada hukum dan peraturan perundang – undangan yang mengatur dan berkaitan dengan praktik bidan dan hukum kesehatan.

Page 7: Modul 4 kb 1

Aspek Hukum Dalam Praktik KebidananHubungan hukum (perikatan) antara bidan

dengan pasien terbentuk atas dasar perjanjian atau undang–undang (Pasal 1233 Kitab Undang–Undang Hukum Perdata). Di dalam perikatan selalu ada prestasi

Page 8: Modul 4 kb 1

Doktrin Hukum Perikatan1. Perikatan hasil, prestasinya berupa hasil

tertentu 2. Perikatan ikhtiar, prestasinya berupa hasil

tertentu.

Page 9: Modul 4 kb 1

Perikatan Bidan dengan Rumah SakitPerikatan bidan dengan rumah sakit adalah dalam hubungan ketenagakerjaan, yaitu terbentuk hubungan antara rumah sakit sebagai pemberi kerjaan dan bidan sebagai penerima kerja. Berlaku ketentuan tentang ketenagakerjaan (UU No.13/2003).

Page 10: Modul 4 kb 1

MalpraktikMalpraktik berasal dari kata “mal” yang berarti salah dan “praktik” yang berarti pelaksanaan atau tindakan, sebagai arti harafiahnya adalah “ pelaksanaan atau tindakan yang salah “. Lazimnya istilah ini hanya digunakan untuk menyatakan adanya tindakan yang salah dalam rangka pelaksanaan suatu profesi (profesional misconduct) .

Page 11: Modul 4 kb 1

MalpraktikKesalahan dari sudut pandang etika disebut ethical malpractice dan dari sudut pandang hukum disebut legal malpractice. Setiap malpraktik yuridik sudah pasti malpraktik etik, tetapi tidak semua malpraktik etika merupakan malpraktik yuridik.

Page 12: Modul 4 kb 1

Malpraktik Etik1. Menentukan indikasi medisnya2. Mengetahui apa yang menjadi pilihan

pasien untuk dihormati3. Mempertimbangkan dampak tindakan

yang akan dilakukan terhadap mutu pelayanan kehidupan pasien.

4. Mempertimbangkan hal – hal konstekstual yang terkait dengan kondisi pasien, misalnya : aspek sosial, ekonomi, hukum, budaya dan sebagainya

Page 13: Modul 4 kb 1

Legal Malpractice1. criminal malpractice (malpraktik pidana)2. civil malpractice (malpraktik perdata)3. administrative malpractice (ingkar janji)

Page 14: Modul 4 kb 1

Criminal MalpracticeMalpratik pidana terjadi apabila pasien meninggal dunia atau mengalami cacat akibat dokter atau bidan lainnya kurang hati–hati atau kurang cermat dalam melakukan upaya penyembuhan terhadap pasien yang meninggal dunia atau cacat tersebut.

Page 15: Modul 4 kb 1

Criminal MalpracticeSuatu perbuatan dapat dikategorikan Criminal malpraktice yaitu : pertama, perbuatan tersebut (baik positive act maupun negative act ) harus merupakan perbuatan tercela (actus reus): kedua dilakukan dengan sikap batin yang salah (means rea), yaitu berupa kesengajaan (intensional), kecerobohan (recleness), atau kealpaan (negligence).

Page 16: Modul 4 kb 1

Sumber Gambar

http://emergingworld.org/wp-content/uploads/2013/07/11558-legal.jpghttp://www.legaladvantagehrsolutions.com/images/legalimage1.jpg

http://www.jakartaklinik.com/wp-content/uploads/2010/12/KebidananEsti.jpghttp://www.outsidethebeltway.com/wp-content/uploads/2013/06/Medicine-Law.jpg

http://www.pertaminahospital.com/image_berita/IMG_6435.JPGhttp://kisytinuh.files.wordpress.com/2011/10/doctor-holding-stethoscope.jpghttp://pppjakarta.org/wp-content/uploads/2012/12/Puskescam-Gambir-4.jpghttp://www.globalmed.com/telehealthanswers/wp-content/uploads/2013/06/

MP900427703.jpghttp://www.jasasulap.com/wp-content/uploads/2012/11/JJJ.jpg