Modul 2_evolusi Organisasi Dan Manajemen
-
Upload
davit-j-vichtora -
Category
Documents
-
view
60 -
download
16
description
Transcript of Modul 2_evolusi Organisasi Dan Manajemen
-
MODUL II ORGANISASI DAN MANAJEMEN BISNIS EVOLUSI TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN Prof.Dr.Samun Jaja Raharja, M.Si
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN MEI, 2013
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 1
DAFTAR ISI
1. Daftar Isi
2. Pengantar
3. Kegiatan Belajar
4. Rangkuman
5. Latihan
6. Daftar Pustaka
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 2
M O D U L I I
EVOLUSI ORGANISASI DAN MANAJEMEN SAMUN JAJA RAHARJA ---------------------------------------------------------------------------------------- PENGANTAR
Modul ini merupakan modul kedua dari sembilan modul yang
berjudul evolusi organisasi dan manajemen yang akan membahas perkembangan
ilmu organisasi dan manajemen beserta pendekatan pendekatan dalam organisasi
saat ini yang terbagi dalam dua kegiatan belajar.
Kegiatan Belajar 1 membahas tentang beberapa perspektif dalam perkembangan
ilmu organisasi dan manajemen
Kegiatan Belajar 2 membahas tentang beberapa kecenderungan terkini dalam
perkembangan organisasi dan manajemen
Setelah mempelajari dan menyelesaikan modul ini secara umum,
diharapkan Anda dapat memahami bagaimana beberapa teori ini diperkenalan,
dievaluasi dan diperbaiki dari waktu ke waktu sehingga dapat memahami evolusi
organisasi dan manajemen secara menyeluruh.
Secara khusus, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan Perangkat Manajemen Modern
2. Menjelaskan Perspektif Klasik
3. Menjelaskan Perspektif Humanistik
4. Menjelaskan Perspektif Ilmu Manajemen
5. Menguraikan Beberapa Kecenderungan Terkini
6. Menjelaskan Teori Sistem
7. Menjelaskan Pandangan Konteingensi
8. Menjelaskan Manajemen Kualitas Total
9. Menjelaskan Pemikiran Manajemen Inovatif di Masa Sulit
10. Menjelaskan Organisasi Pembelajaran
11. Menjelaskan Pengelolaan Tempat Kerja Berbasis Teknologi
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 3
12. Menjelaskan Manajemen Rantai Pasokan
13. Menjelaskan Manajemen Hubungna Pelanggan
14. Menjelaskan Outsourcing
15. Menjelaskan Knowledge Based Theory
16. Menjelaskan Resource Based Theory
17. Menjelaskan Teori Stakeholder
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 4
KEGIATAN BELAJAR 1 EVOLUSI TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN ---------------------------------------------------------------------------------------
A. Perangkat Manajemen Modern Sepanjang sejarah organisasi dan manajemen, banyak tren pernah muncul.
Sebagian kritisi berpendapat bahwa teknik-teknik baru mungkin bukan
merupakan solusi permanen. Kritisi lain merasa bahwa para manajer mengadopsi
teknik-teknik baru demi perbaikan yang kontinyu di dunia yang senantiasa
berubah. (Daft, 2010 : 46)
Tren. Selama dekade terakhir, peranti-peranti seperti manajemen berbasis
aktivitas, pemasaran one-to-one, perencanaan skenario, dan tim virtual tidak
masuk ke daftar 25 peranti dan teknik manajemen terpopuler. Rekayasa proses
bisnis mengalami fluktuasi, dengan penggunaan sebanyak 69% di tahun 1995,
turun menjadi 38% di tahun 2000, dan naik kembali menjadi 69% di tahun 2007.
Global. Kalangan eksekutif Amerika Utara lebih cenderung melihat ke
luar dengan lebih banyak menggunakan aliansi strategis dan inovasi kolaboratif
daripada para eksekutif di belahan dunia lain. Kalangan eksekutif Eropa adalah
pengguna utama segmentasi pelanggan. Kalangan eksekutif Amerika Latin paling
sedikit menggunakan peranti, sementara para eksekutif Asia-Pasifik lebih banyak
menggunakan peranti-peranti baru seperti etnografi pelanggan dan blog
perusahaan.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh sejumlah profesor di University of
Louisiana, Lafayette menemukan bahwa dari dekade 1950-an hingga 1970-an,
ketertarikan terhadap suatu ide manajemen populer biasanya membutuhkan lebih
dari satu dekade untuk mencapai puncaknya. Pada dekade 1990-an, interval ini
menciut hingga kurang dari tiga tahun.
Tantangan-tantangan terkini seperti krisis ekonomi dan labilnya pasar
modal, krisis lingkungan dan organisasi, kekhawatiran terus-menerus akan perang
dan terorisme, serta kecurigaan dan skeptisme masyarakat yang diakibatkan oleh
skandal perusahaan telah menyebabkan para eksekutif hari ini mencari peranti
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 5
manajemen apa pun baik baru maupun lama yang dapat membantu mereka
menghasilkan yang terbaik dari sumber daya yang terbatas. Pencarian petunjuk ini
dicerminkan oleh membanjirnya berbagai buku, tulisan ilmiah, dan konferensi
yang bertujuan menyelidiki mode dan tren manajemen. Gambar 1 memperlihatkan
perkembangan signifikan dari perspektif manajemen di sepanjang zaman. Masing-
masing perkembangan tersebut akan dibahas di bab ini. Garis waktu menunjukkan
periode dominan dari setiap pendekatan, namun elemen-elemennya masih
digunakan oleh organisasi masa kini. (Daft, 2010: 46)
Sumber : Daft, 2010: 46
Gambar 1 Sejarah Perspektif Manajemen
B. Perspektif Klasik Praktik manajemen dapat dilacak hingga 3000 tahun sebelum masehi,
yakni di zaman organisasi pemerintahan pertama yang dikembangkan oleh bangsa
Sumeria dan Mesir, namun studi formal manajemen relatif masih baru. Studi awal
manajemen yang kita kenal sekarang dimulai dengan apa yang kini disebut
sebagai perspektif klasik (perspektif klasik).
1870 1880 1890 1900 1910 1920 1930 1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 Perspektif Klasik
Perspektif Humanistik Perspektif Ilmu Manajemen Teori Sistem
Pandangan Kontingensi Manajemen Kualitas Total
Organisasi Pembelajaran Tempat Kerja Berbasis Teknologi
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 6
Perspektif klasik manajemen muncul pada abad kesembilan belas hingga
awal abad kedua puluh. Sistem pabrik yang pertama kali muncul di tahun 1800-an
memunculkan berbagai tantangan yang tidak pernah dihadapi oleh organisasi
sebelumnya. Berbagai persoalan pun muncul yang berkaitan dengan perlengkapan
pabrik, pengelolaan struktur manajerial, pelatihan karyawan (yang sebagian besar
merupakan kaum imigran yang tidak bisa berbahasa Inggris), penjadwalan proses
manufaktur yang rumit, serta ketidakpuasan buruh dan yang menyebabkan
pemogokan.
Berbagai persoalan baru serta perkembangan organisasi-organisasi besar
dan komplek ini menuntut suatu pendekatan baru untuk mengoordinasikan dan
mengontrol, serta subspesies manusia ekonomi baru, yakni manajer profesional
pun terlahir. Antara 1880 dan 1920, jumlah manajer profesional di Amerika
Serikat meningkat dari 161.000 menjadi lebih 1 juta. Para manajer profesional ini
mulai mengembangkan dan menguji berbagai solusi bagi makin banyaknya
tantangan dalam mengorganisasikan, mengoordinasikan, dan mengendalikan
sejumlah banyak orang serta meningkatkan produktivitas pekerja. Maka
perkembangan manajemen modern pun dimulai oleh perspektif klasik.
Perspektif klasik ini mempunyai tiga kajian yang masing-masing memiliki
penekanan yang berbeda: manajemen ilmiah, organisasi birokratis, dan prinsip
administrasi.
1. Manajemen Ilmiah Manajemen ilmiah (scientific management) menekankan pekerjaan dan
praktik manajemen yang berbasis ilmiah sebagai cara untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas pekerja. Pada akhir tahun 1800-an, seorang insinyur
muda, Frederick Winslow Taylor (1856-1915), menyarankan bahwa pekerja
dapat disetel ulang seperti mesin, dan peranti fisik dan mental mereka dapat
dikalibrasi untuk memperbaiki produktivitas. Taylor bersikeras bahwa
peningkatan produktivitas berarti manajemen itu sendiri harus berubah, dan lebih
jauh lagi cara berubah tersebut hanya bisa ditentukan oleh penelitian ilmiah. Oleh
karena pemikiran inilah sebutan manajemen ilmiah pun muncul. Taylor
menyarankan bahwa keputusan yang diambil berdasarkan resep dan tradisi lama
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 7
harus diganti dengan prosedur tepat yang dirumuskan setelah berbagai situasi
dipelajari secara tunggal.
Falsafah Taylor terangkum dalam pernyataannya,Di masa lampau
manusia menempati posisi terpenting. Di masa depan, sistemlah yang harus
memiliki posisi terpenting. Pendekatan manajemen ilmiah diilustrasikan oleh
proses pembongkaran besi dari lori dan membongkar baja yang sudah
dipersiapkan untuk pabrik Bethlehem Steel di tahun 1898. Taylor menghitung
bahwa dengan pergerakan, peralatan, dan urutan yang tepat, setiap pekerja dapat
mengangkut 47,5 ton besi dan baja per hari, lebih banyak dari 12, 5 ton biasanya.
Ia juga membuat sistem insentif untuk membayar setiap pekerja sebesar 1,85
dolar per hari jika mereka memenuhi target yang baru, lebih besar dari bayaran
sebesar 1,15 dolar sebelumnya. Produktivitas Bethlehem Steel pun meningkat
dalam sekejap.
Meski dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah, Taylor tidak sendirian di
bidang ini. Henry Gantt, rekan Taylor membuat Bagan Gantt, sebuah grafik
batang yang mengukur pekerjaan yang telah direncanakan dan diselesaikan
beserta setiap tahap produksi dan waktu yang diperlukan. Dua pionir penting
lainnya di bidang ini adalah pasangan suami-istri Frank B. dan Lillian M.
Gilbreth. Frank B. Gilbreth (1868-1924) menggagas penelitian waktu dan
pergerakan sertabanyak teknik manajemen yang berbeda dengan penelitian
Taylor. Ia mengutamakan efisiensi dan terkenal karena pencariannya akan cara
bekerja terbaik. Meski Frank dikenal lewat karya awalnya yang membahas tukang
batu, karyanya berdampak besar bagi bidang bedah medis karena dapat
mengurangi waktu yang dihabiskan pasien di meja bedah. Para ahli bedah mampu
menyelamatkan banyak nyawa dengan menerapkan hasil penelitian waktu dan
pergerakan. Lillian M. Gilbreth (1878-1972) lebih tertarik dengan aspek
manusiawi dari pekerjaan. Ketika suaminya meninggal di usia 56 tahun, ia
memiliki 12 anak yang berusia 2 hingga 19 tahun. Sebutan ibu manajemen
pantas diraihnya berkat karya-karyanya. Ia menggantikan suaminya dengan
menyampaikan sebuah makalah, melanjutkan seminar dan konsultasi yang mereka
sering adakan, memberi kuliah, dan akhirnya menjadi profesor di Purdue
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 8
University. Ia menjadi pionir di bidang psikologi industri dan memberikan
kontribusi penting bagi manajemen sumber daya manusia.
Tabel 1 memperlihatkan ide-ide dasar manajemen ilmiah. Untuk
menggunakan pendekatan ini, para manajer harus membuat metode standar untuk
melakukan setiap pekerjaan, memilih pekerja dengan kemampuan yang sesuai,
mengajarkan metode standar kepada pekerja, membanatu pekerja dan
menghilangkan gangguan, serta memberikan insentif gaji.
Ide-ide manajemen ilmiah yang dirintis Taylor meningkatkan
produktivitas industri luas secara tajam, dan masih penting hingga sekarang.
Sebuah artikel Harvard Business Review baru-baru ini yang membahas inovasi
yang membentuk manajemen modern menempatkan manajemen ilmiah di daftar
12 inovasi berpengaruh. Memang benar, ide menciptakan sistem yang
memungkinkan efisiensi maksimal dan mengorganisasikan pekerjaan agar
mencapai produktivitas maksimal sangat berakar dalam organisasi kita.
Namun, karena mengabaikan konteks sosial dan kebutuhan pekerja,
manajemen ilmiah menimbulkan konflik dan terkadang pertentangan keras yang
makin membesar antara manajer dengan karyawan. Dengan sistem ini, para
pekerja sering merasa dieksploitasi, suatu hal yang sangat bertentangan dengan
harmoni dan kerja sama yang diangankan oleh Taylor dan para pengikutnya.
Tabel 1 Karakteristik Manajemen Ilmiah
Sumber : Daft, 2010: 50
Pendekatan Umum Membuat metode standar untuk melakukan setiap pekerjaan. Memilih pekerja dengan kemampuan yang sesuai untuk setiap pekerjaan. Mengajarkan metode standar kepada pekerja. Membantu pekerja dengan merencanakan pekerjaan mereka dan menghilangkan gangguan. Memberi insentif gaji untuk pekerja yang menghasilkan output lebih banyak
Kontribusi Menunjukkan pentingnya kompensasi bagi kinerja. Menggagas penelitian yang saksama terhadap tugas dan pekerjaan. Menunjukkan pentingnya seleksi dan pelatihan personel.
Kritik Tidak mementingkan konteks sosial pekerjaan dan kebutuhan pekerja yang lebih banyak. Tidak mengakui keragaman individu. Cenderung menyeragamkan pekerja serta mengabaikan ide-ide dan saran mereka.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 9
2. Organisasi Birokratis Pendekatan organisasi birokratis (bureaucratic organization), satu
bagian dari perspektif klasik, adalah sebuah pendekatan sistematis yang
berkembang di Eropa dan memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan. Max
Weber (1864-1920), seorang ahli dari Jerman, memperkenalkan sebagian besar
dari konsep organisasi birokratis. Hal ini didasari karena pada akhir tahun 1800-
an, banyak organisasi Eropa yang dikelola secara pribadi atau oleh keluarga. Para
karyawan lebih setia kepada individu dan bukan kepada organisasi atau misinya.
Para karyawan pun menjadi pemilik organisasi dan menggunakan sumber daya
untuk kepentingan mereka sendiri, bukan untuk melayani pelanggan. Weber
memiliki visi bahwa organisasi harus dikelola secara impersonal dan rasional.
Bentuk organisasi ini disebut birokrasi. Gambar 2 merangkum keenam
karakteristik birokrasi yang digagas oleh Weber.
Sumber : Daft, 2010: 51
Sumber: Diadaptasi dari Max Weber, The Theory of Social and Economic Organizations ed. dan terj. A. M.
Henderson dan Talcott Parsons (New York Free Press, 1947), hlm 328-337
Gambar 2 Karakteristik Birokrasi Ideal Weber
Birokrasi Ideal Pembagian kerja, dengan otoritas dan tanggung jawab yang ditentukan secara jelas Posisi dalam organisasi diatur berdasarkan suatu hierarki otoritas Seleksi dan promosi personel didasarkan pada kualifikasi teknis
Manajer mematuhi aturan dan prosedur yang akan menentukan perilaku yang dapt diandalkan dan diprediksi Tindakan dan keputusan administratif dicatat
Manajemen terpisah dari kepemilikan organisasi
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 10
Weber percaya bahwa organisasi yang didasarkan kepada otoritas rasional
akan lebih efisien dan dapat beradaptasi dengan perubahan karena kontinuitas
lebih ditentukan oleh struktur formal dan posisi daripada seseorang, yang bisa
pergi atau meninggal. Bagi Weber, rasionalitas organisasi berarti bahwa seleksi
dan promosi karyawan didasarkan bukan kepada siapa yang kita kenal, namun
menurut pelatihan dan pengalaman. Kontinuitas organisasi bergantung kepada
aturan dan catatan tertulis. Di samping itu, aturan dan prosedur bersifat
impersonal dan berlaku seragam bagi seluruh karyawan. Pembagian tenaga kerja
yang jelas muncul dari definisi yang jelas tentang otoritas dan tanggung jawab,
yang dilegitimasi sebagai tugas resmi. Posisi diorganisasikan dalam sebuah
hierarki, dengan satu posisi berada di bawah posisi lain yang lebih tinggi. Manajer
bergantung bukan kepada kepribadiannya agar berhasil memberi perintah, namun
kepada kekuasaan resmi yang dimungkinkan oleh posisi manajerial.
Istilah birokrasi diartikan negatif oleh organisasi masa kini dan
diasosiasikan dengan aturan dan tinta merah tanpa akhir. Kita semua pernah
dibuat frustasi karena harus mengantri atau mengikuti prosedur konyol. Namun,
aturan dan prosedur birokratis lain telah menjadi cara standar dalam menangani
karyawan. Semua orang diperlakukan dengan setara, dan semuanya mengetahui
aturan yang ada. Fondasi ini memungkinkan banyak organisasi menjadi sangat
efisien
3. Prinsip-prinsip Administratif Kajian perspektif klasik lain dikenal sebagai pendekatan prinsip-prinsip
administratif. Jika manajemen ilmiah mengutamakan produktivitas pekerja
individu, maka pendekatan prinsip-prinsip administratif (administrative
principles) mengutamakan keseluruhan organisasi. Kontributor pendekatan ini di
antaranya adalah Henry Fayol, Mary Parker Follett, dan Chester I. Barnard.
Pada saat Taylor menuliskan hasil penelitiannya tentang manajemen pabrik di
Amerika Serikat, Henry Fayol, orang Perancis, mengkonsolidasikan prinsip-
prinsip organisasinya. Meskipun mereka menulis pada waktu bersamaan, fokus
dari Taylor dan Fayol cukup berbeda. Ide-ide Taylor didasarkan atas penelitian
ilmiah, sedangkan Fayol menuliskan atas dasar pengalamannya bertahun-tahun
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 11
sebagai seorang praktisi eksekutif. Fayol mencoba mengembangkan prinsip-
prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua manajer dari semua tingkatan
organisasi, dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang
manajer. Sedangkan Taylor memusatkan perhatian pada tingkat yang paling
rendah dari organisasi manajemen, yaitu tingkat paling rendah dari sebuah pabrik
(shop level management). (Robbins, 1994 : 39)
Fayol mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat digunakan
secara universal dan dapat diajarkan di sekolah-sekolah dan Universitas-
universitas. Banyak dari prinsip organisasi tersebut, meskipun kurang
keuniversalannya, diikuti secara luas oleh para manajer dewasa ini :
1. Pembagian kerja. Prinsip ini sama dengan "Pembagian kerja Adam Smith.
Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih
efisien.
2. Wewenang. Manajer harus dapat memberi perintah. Wewenang
memberikan hak ini kepadanya. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan
tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar
efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tangung jawabnya.
3. Disiplin. Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang
mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang
efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja
tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang
menyimpang dari peraturan tersebut.
4. Kesatuan komando. Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya
dari seorang atasan.
5. Kesatuan arah. Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai
tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manajer dengan menggunakan sebuah
rencana.
6. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan individu.
Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan
kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7. Remunerasi. Para pekerja digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
8. Sentralisasi. Ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 12
pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (Pada
manajemen) atau didesentralisasi (pada para bawahan) adalah masalah proporsi
yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi
yang optimal untuk setiap situasi.
9. Rantai skalar. Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ketingkat
paling rendah merupakan rantai skalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini.
Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan,
komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan
atasan harus diberitahu.
10. Tata tertib. Orang dan bahan ahrus ditempatkan pada tempat dan waktu
yang tepat.
11. Keadilan. Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para
bawahan.
12. Stabilitas masa kerja para pegawai. Perputaran (turnover) pegawai yang
tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan
personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus
selalu ada pengganti.
13. Inisiatif. Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan
rencana-rencana kaan berusaha keras.
14. Esprit de corps. Mendorong team spirit akan membangun keselarasan dan
persatuan di dalam organisasi.
Fayol percaya bwa prinsip-prinsip ini harus diterapkan di setiap
organisasi. Ia juga mengidentifikasi lima fungsi atau elemen dasar manajemen:
perencanaan, pengelolaan, pemberian perintah, pengoordinasian, dan
pengendalian. Kelima fungsi ini banyak mendasari pendekatan umum teori
manajemen masa kini.
Mary Parker Follett (1868-1933) mempelajari filsafat dan ilmu politik di
universitas yang kini dikenal dengan sebutan Radcliffe College. Ia bekerja di
banyak bidang, termasuk psikologi sosial dan manajemen. Ia menulis tentang
pentingnya tujuan atasan bersama untuk mengurangi konflik di dalam organisasi.
Karyanya banyak dikenal oleh kalangan bisnis pada masanya, namun sering
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 13
diabaikan oleh para ahli manajemen. Ide-ide Follett berseberangan dengan
manajemen ilmiah dan mengalami kebangkitan untuk diterapkan oleh manajer
modern yang tengah menghadapi perubahan besar lingkungan global hari ini.
Pendekatannya terhadap kepemimpinan lebih menekankan pentingnya manusia
daripada teknik. Ia mengingatkan, Jangan terpaku dengan cetak biru Anda, dan
menganalisis dinamika interaksi organisasi manajemen. Ia membahas isu-isu yang
populer di masa ini, seperti etika, kekuasaan, dan cara memimpin yang
mendorong karyawan melakukan yang terbaik. Konsep pemberdayaan, yang lebih
bersifat memfasilitasi daripada mengendalikan karyawan, dan memungkinkan
karyawan untuk bertindak sesuai dengan situasi membuka lapangan baru bagi
studi teoretis yang dilakukan oleh Chester Barnard dan yang lainnya.
Chester I. Barnard (1886-1961) mempelajari ekonomi di Harvard, namun
gagal memperoleh gelar karena tidak mengambil mata kuliah praktik. Ia
kemudian bekerja di departemen statistik AT&T dan pada tahun 1927 menjadi
presiden New Jersey Bell. Salah satu kontribusi terpenting Barnard adalah konsep
organisasi informal. Organisasi informal ada di semua organisasi formal serta
mencakup berbagai kelompok sosial yang terbentuk secara alamiah. Barnard
berpendapat bahwa organisasi bukan mesin dan menekankan bahwa hubungan
informal merupakan kakuatan besar yang dapat membantu organisasi jika dikelola
dengan baik. Kontribusi penting lainnya adalah penerimaan otoritas yang
menyatakan bahwa manusia memiliki kehendak bebas dan bisa memilih untuk
mengikuti perintah manajemen atau tidak. Manusia biasanya mengikuti perintah
karena melihat manfaat positif bagi mereka, tetapi mereka sebenarnya memiliki
pilihan. Para manajer harus memperhatikan hal ini dengan baik karena
penerimaan mereka terhadap otoritas bernilai penting bagi keberhasilan organisasi
di situasi genting.
Keseluruhan perspektif klasik sebagai pendekatan terhadap manajemen
sangat berpengaruh dan melengkapi organisasi dengan kemampuan dasar penting
untuk mencapai produktivitas yang tinggi dan memperlakukan karyawan secara
efektif. Kenyataannya, Amerika Serikat memimpin dunia manajemen dan negara-
negara lain seperti Jepang pun banyak mengadopsi berbagai pemikiran dari
Amerika.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 14
C. Perspektif Humanistik Mary Parker Follett dan Chester Barnard adalah dua pendukung awal dari
perspektif yang lebih humanistik (humanistic perspective) pada manajemen
yang menekankan pentingnya memahami perilaku, kebutuhan, dan sikap manusia
di tempat kerja, di samping interaksi sosial dan proses kelompok. Kita akan
membahas tiga kajian perpektif humanistik, yaitu gerakan hubungan manusia,
perpektif sumber daya manusia, dan pendekatan ilmu perilaku.
1. Gerakan Hubungan Manusia Gerakan hubungan manusia (human relations movement) didasarkan
kepada pemikiran bahwa kontrol paling efektif berasal dari dalam individu
pekerja, bukan dari kontrol ketat dan otoriter. Pemikiran ini mengakui dan
mensponsori langsung tekanan-tekanan sosial demi memberlakukan pekerja
dengan baik. Karya pertama mengenai psikologi industri dan seleksi personel
tidak begitu diperhatikan karena manajemen ilmiah masih mendominasi. Namun
serangkaian penelitian yang dilakukan di perusahaan listrik Chicago, yang
kemudian dikenal sebagai Hawthorne studies, mengubah semua itu.
Sejak tahun 1895 terjadi perseteruan antara penghasil gas dan peralatan
penerangan listrik untuk menguasai pangsa pasar rumahan dan industri. Di tahun
1909, penerangan listrik menang, namun peralatan listrik yang makin efisien
membutuhkan jumlah daya yang lebih kecil. Perusahaan-perusahaan listrik mulai
berusaha untuk meyakinkan pengguna kalangan industri bahwa mereka
memerlukan lebih banyak lampu untuk meningkatkan produktivitas. Ketika
kampanye ini tidak berhasil, peusahaan-perusahaan tersebut mulai menggunakan
eksperimen untuk membuktikan argumentasi mereka. Para manajer meragukan
hasilnya, sehingga Komite Penerangan Industri (CIL) didirikan untuk melakukan
eksperimen tersebut. untuk meningkatkan kredibilitas eksperimen itu, Thomas
Edison pun diangkat sebagai ketua kehormatan CIL. Di satu lokasi eksperimen,
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 15
yaitu di instalasi Hawthorne dari Western Electric Company sejumlah peristiwa
menarik terjadi.
Bagian terpenting eksperimen ini melibatkan empat kelompok
eksperimental dan tiga kelompok kontrol. Kelima eksperimen ini menunjukkan
pentingnya faktor selain penerangan dalam meningkatkan produktivitas. Untuk
menyelidiki faktor-faktor ini lebih jauh, beragam eksperimen lain dilakukan. Hasil
penelitian yang paling terkenal, yakni eksperimen Relay Assembly Test Room
(RATR), menimbulkan kontroversi. Di bawah arahan dua orang profesor dari
Harvard, Elton Mayo dan Fritz Roethlisberger, eksperimen RATR dilakukan
selama hampir enam tahun (10 Mei 1927 sampai dengan 4 Mei 1933) yang dibagi
menjadi 24 periode terpisah. Begitu banyak faktor yang diubah dan begitu banyak
faktor tidak terlihat yang tidak dikontrol oleh para peneliti, sehingga mereka pun
bersilang pendapat tentang faktor-faktor yang benar-benar berpengaruh dalam
meningkatkan kinerja secara umum selama eksperimen tersebut. Namun
mayoritas ahli sepakat dengan satu hal: Uang bukan merupakan faktor penyebab
peningkatan kinerja. Faktor yang paling diyakini menyebabkan peningkatan
kinerja adalah hubungan manusia. Para karyawan memberikan kinerja yang lebih
baik ketika manajer memperlakukan mereka secara positif. Analisis ulang terakhir
terhadap eksperimen ini mengungkapkan bahwa sejumlah faktor berpengaruh
terhadap sebagain karyawan, dan sebagian analisis justru menyatakan bahwa
uanglah faktor yanga paling penting. Wawancara dengan seorang partisipan
eksperimen tersebut menunjukkan bahwa para partisipan eksperimen tersebut
akan mendapatkan tambahan upah yang lebih besar.
Data baru menunjukkan bahwa uang sangat berpengaruh pada eksperimen
Hawthorne. Selain itu, produktivitas pekerja meningkat sebagian karena perasaan
penting yang meningkat dan kebanggaan yang mereka rasakan karena dipilih
dalam eksperimen tersebut. Kontribusi tidak terduga dari eksperimen ini adalah
pemikiran ulang terhadap praktik studi lapangan. Para peneliti dan ahli menyadari
bahwa peneliti dapat mempengaruhi hasil eksperimen jika terlibat terlalu dekat
dengan subjek penelitian. Dalam metodologi penelitian, fenomena ini dikenal
sebagai efek Hawthorne. Subjek penelitian menunjukkan perilaku yang berbeda
karena peneliti pada eksperimen Hawthorne bersikap aktif.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 16
Dari sudut pandang historis, pertanyaan mengenai apakah eksperimen ini
sah secara akademis tidak begitu penting dibandingkan dengan fakta bahwa
eksperimen ini menyebabkan meningkatnya dorongan untuk memandang pekerja
sebagai lebih dari sekedar bentuk lain mesin produksi. Interpretasi yang
menyatakan bahwa kinerja pekerja meningkat jika para manajer memperlakukan
mereka secara positif pun memicu revolusi perlakuan terhadap pekerja untuk
meningkatkan produktivitas pekerja. Meski metodologinya cacat dan
kesimpulannya tidak akurat, hasil eksperimen ini menjadi cikal bakal gerakan
hubungan manusia. Pendekatan ini memengaruhi teori dan praktik manajemen
selama lebih dari seperempat abad, dan keyakinan bahwa hubungan manusia
merupakan pendekatan terbaik untuk meningkatkan produktivitas masih berlaku
hingga sekarang.
2.Perspektif Sumber Daya Manusia Gerakan sumber daya manusia pada awalnya merupakan penerapan pola
pikir di bidang peternakan dalam manajemen sapi yang kenyang akan
menghasilkan lebih banyak susu, dan pekerja yang puas akan bekerja lebih giat.
Lambat laun pemikiran yang lebih mendalam pun berkembang. Perspektif
sumber daya manusia (human resources perspective) tetap berfokus kepada
partisipasi pekerja dan kepemimpinan yang bijaksana, namun penekanannya
bergeser sehingga mencakup tugas harian pekerja. Perspektif ini menggabungkan
aturan perencanaan tugas kerja dengan teori motivasi. Menurut perspektif ini,
pekerjaan harus dirancang sedemikian agar tidak dipandang merendahkan, tetapi
justru memungkinkan pekerja untuk sepenuhnya mengerahkan potensi mereka.
Dua orang kontributor terkenal dari perspektif ini adalah Abraham Maslow dan
Douglas McGregor.
Abraham Maslow (1908-1970), seorang praktisi psikologi, mengamati
bahwa masalah pasien biasanya muncul dari ketidakmampuan mereka dalam
memenuhi kebutuhan. Oleh karenanya, ia menggeneralisasi hasil pengamatannya
dan menggagas hierarki kebutuhan. Hierarki Maslow dimulai dari kebutuhan
fisiologis hingga keamanan, perasaan memiliki, kepercayaan diri, dan akhirnya
aktualisasi diri.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 17
Gambar 3 Hirarki Kebutuhan Maslow
Douglas McGregor (1906-1964) tidak puas dengan perspektif hubungan
manusia ketika ia menjadi rektor Antioch College di Ohio. Ia mempertanyakan
perspektif klasik maupun asumsi hubungan manusia mengenai perilaku manusia.
Berdasarkan pengalamannya sebagai manajer dan konsultan, latar belakang
pendidikannya di bidang psikologi, dan pengaruh karya Maslow, McGregor
merumuskan Teori X dan Teori Y, yang dijelaskan pada Tabel 2, Ia yakin bahwa
perspektif klasik didasarkan kepada asumsi-asumsi Teori X mengenai pekerja. Ia
juga yakin bahwa Teori Y yang sedikit dimodifikasi cocok dengan perspektif
hubungan manusia awal. Dengan perkataan lain, perspektif hubungan manusia
tidak berkembang lebih jauh. McGregor menggagas Teori Y sebagai perspektif
yang lebih realistis terhadap pekerja dalam memperbaiki pemikiran manajemen.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 18
Tabel 2 Teori X dan Teori Y
Apa implikasi dari Teori X dan Teori Y McGregor terhadap teori organisasi/
McGregor berargumentasi bahwa asumsi-asumsi Teori Y lebih disukai dan
asumsi-asumsi itu harus dapat membimbing para manajer dalam merancang
organisasi mereka dan dalam meotivasi pegawai-pegawainya. Gairah yang besar
pada permulaan tahun 1960-an, bagi pengambilan keputusan partisipatif,
penciptaan pekerjaan yang bertanggung jawab dan menantang para pekerja, serta
pengembangan hubungan antar kelompok yang baik dapat ditelusuri dari saran
McGregor agar manajer mengikuti asumsi-asumsi Teori Y.(Robbins, 1994: 44)
3. Pendekatan Ilmu Perilaku Pendekatan ilmu perilaku (behavioral sciences approach) menggunakan
metode ilmiah dan memanfaatkan sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi,
Asumsi Teori X pada dasarnya manusia tidak suka bekerja dan akan menghindarinya jika dapat. Oleh karena pada dasarnya tidak suka bekerja, maka manusia harus dipaksa, dikendalikan, diarahkan, atau
diancam dengan hukuman agar mereka memberikan upaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
Kebanyakan manusia memilih untuk diarahkan, ingin menghindari dari tanggung jawab, tidak banyak berambisi, dan paling menginginkan keamanan.
Asumsi Teori Y Kerja fisik dan mental merupakan sesuatu yang alamiah, sama halnya dengan bermain dan beristirahat.
Pada dasarnya manusia tidak membenci bekerja. Kontrol eksternal dan ancaman hukuman bukan satu-satunya cara agar manusia bekerja untuk mencapai
tujuan organisasi. Manusia akan mengarahkan dan mengendalikan diri mereka sendiri jika mereka berkomitmen untuk mencapai tujuan.
Dalam kondisi yang tepat, kebanyakan manusia tidak hanya belajar untuk menerima tanggung jawab, tetapi juga untuk mendapatkannya.
Kemampuan untuk memanfaatkan imajinasi, orisinalitas, dan kreativitas untuk memecahkan masalah-masalah dalam organisasi yang dimiliki secara merata oleh semua orang.
Dalam kehidupan industrial modern, potensi intelektual dari kebanyakan manusia baru dimanfaatkan sebagian kecil saja.
Sumber: Douglas McGregor, The Human Side Enterprise (New York: McGraw-Hill), hlm. 33-48.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 19
serta disiplin ilmu lain untuk mengembangkan teori mengenai perilaku dan
interaksi manusia dalam konteks organisasi. Pendekatan ini dapat ditemui di
hampir semua organisasi. Ketika mengadakan penelitian untuk merumuskan
berbagai tes standar, wawancara, dan profil karyawan yang paling cocok untuk
digunakan dalam perekrutan karyawan baru.
Satu contoh teknik manajemen berbasis pendekatan ilmu perilaku adalah
pengembangan organisasi (organization development OD). Pada tahun 1970-an,
pengembangan organisasi berkembang menjadi bidang tersendiri yang
menerapkan ilmu perilaku untuk meningkatkan kesehatan dan efektivitas
organisasi lewat kemampuannya menghadapi perubahan, mempererat hubungan
internal, dan meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah. Sejak saat
itu, teknik dan konsep pengembangan organisasi diperluas untuk menangani
organisasi dan lingkungan yang makin kompleks, dan pengembangan organisasi
masih menjadi pendekatan penting bagi para manajer. Konsep lain yang berakar
kepada ilmu perilaku adalah matriks organisasi, tim-tim yang mengelola diri
mereka sendiri, pemikiran budaya perusahaan, dan manajemen dengan cara
berkeliling. Lebih jauh, pendekatan ilmu perilaku telah memengaruhi sebagian
besar peranti, teknik, dan pendekatan yang diterapkan para manajer di organisasi
sejak tahun 1970-an.
D. Perspektif Ilmu Manajemen Perang Dunia II banyak menyebabkan perubahan manajemen. Banyak dan
rumitnya masalah mengubah yang berhubungan dengan perang global modern
menghadap para pengambil keputusan manajerial dengan kebutuhan akan peranti
yang lebih canggih dari sebelumnya. Perspektif ilmu manajemen (management
science perspective) berkembang untuk menangani persoalan ini. Perspektif ini
dibedakan oleh penerapan ilmu matematika, statistik, dan teknik-teknik kuantitatif
lain dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah manajemen. Selama
Perang Dunia II, berbagai tim yang beranggotakan para ahli matematika, ahli
fisika, dan ilmuwan lain dibentuk untuk memecahkan masalah-masalah militer.
Oleh karena masalah-masalah tersebut sering berhubungan dengan memindahkan
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 20
sejumlah besar barang dan orang dengan cepat dan efisien, teknik-tekniknya dapat
diterapkan oleh perusahaan-perusahaan berskala besar.
Buku Concept of the Corporation yang ditulis pada tahun 1946 oleh ahli
manajemen Peter Drucker banyak memicu meningkatnya penelitian akademis di
bidang bisnis dan manajemen. Dengan mengadopsi teknik-teknik yang dibuat
untuk keperluan militer, para ahli mulai menggagas berbagai peranti matematis
bagi para manajer perusahaan, seperti penerapan pemrograman linier untuk
mengoptimalkan operasi, kontrol proses statistik di bidang manajemen, dan model
harga aset modal.
Penelitian operasi berkembang dari kelompok-kelompok militer di Perang
Dunia II (yang disebut tim riset operasional di Inggris, dan tim riset operasi di
Amerika Serikat). Bidang ini terdiri atas pembuatan model matematika dan
penerapan teknik-teknik kuantitatif lain untuk memecahkan masalah-masalah
manajerial.
Manajemen operasi adalah bidang manajemen yang berspesialisasi dalam
produksi fisik barang atau jasa. Para spesialis manajemen operasi menggunakan
teknik-teknik kuantitatif untuk memecahkan masalah-masalah manufaktur.
Beberapa metode yang lazim dipakai adalah perkiraan, pemodelan inventori,
pemrograman linier dan nonlinier, teori antrian, penjadwalan, simulasi, dan
analisis impas.
Teknologi informasi (TI) merupakan bagian dari perspektif ilmu
manajemen, yang banyak tercermin dalam sistem informasi manajemen. Sistem
ini dirancang untuk memberikan informasi yang relevan bagi para manajer secara
cepat dan hemat. Belakangan teknologi informasi di organisasi telah berkembang
sehingga mencakup intranet dan ekstranet, di samping berbagai peranti lunak
yang membantu para manajer dalam memperkirakan biaya, merencanakan dan
mengawasi produksi, mengelola proyek, mengalokasikan sumber daya, atau
menjadwalkan karyawan. Mayoritas organisasi di masa kini memiliki departemen
teknologi informasi khusus yang menerapkan teknik-teknik ilmu manajemen
untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang kompleks.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 21
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah
latihan berikut!
1. Apa alasan bagi kita untuk memahami berbagai perspektif dan pendekatan
dalam teori organisasi dan manajemen
2. Berikan contoh praktek praktek prinsip manajemen ilmiah pada organisasi
saat ini, apa kelebihan dan kekuarangan dari perspektif manajemne ilmiah
tersebut menruut anda
3. Sebutkan 14 prinsip administrasi dari Fayol dan jelaskan
4. Dua kontributor besar dari perspektif sumber daya manusia adalah
Douglas Mc Gregor dan Abraham Maslow , uraikan pemikiran dari dua
tokoh tersebut
5. Apa yang melatarbelakangi perspektif ilmu manajemen dan kontribusi lmu
apa saja yang muncul dalam perspektif ini.
Daftar Pustaka
Daft, Richard L. 2010. Era Baru Manajemen. Buku 1. Diterjemahkan oleh Tita Maria Kanita. Jakarta : Salemba Empat
Kast, Fremont E & James Rosenzweig. 2002. Organisasi dan Manajemen jilid
2. Diterjemahkan oleh Hasyimi Ali. Jakarta : Bumi Aksara Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta : Salemba Humanika Robbins, Stephen P. 1994. Teori Organisasi : Struktur, Desain dan Aplikasi.
Diterjemahkan oleh Jusuf Udaya. Jakarta :Arcan
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 22
K E G I A T A N B E L A J A R 2
PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM ORGANISASI & MANAJEMEN SAMUN JAJA RAHARJA ----------------------------------------------------------------------------------------
A. Beberapa Kecenderungan Historis Terkini Konsep-konsep baru bermunculan setelah Perang Dunia II, diiringi oleh
menguatnya minat akan aspek manusiawi dari manajemen, seperti dinamika tim
dan kelompok serta konsep-konsep lain yang berhubungan dengan perspektif
humanistik, sebagaimana dibahas sebelumnya. Dari beberapa pendekatan yang
telah kita bahas, perspektif humanistik masih paling mendominasi dari tahun
1950-an hingga sekarang. Tiga konsep baru yang berkembang adalah teori sistem,
pandangan kontingensi, dan manajemen kualitas total (total quality management
TQM). (Daft, 2010 : 61)
B. Teori Sistem Sistem (system) adalah kumpulan bagian yang saling terhubung dan
berfungsi sebagai suatu sistem kesatuan untuk mencapai tujuan yang sama. Suatu
sistem berfungsi dengan cara-cara tertentu, dan menghasilkan kembali keluaran ke
lingkungan eksternal. Gambar 1 memperlihatkan teori sistem (system theory)
dasar dari organisasi. Teori ini terdiri atas lima komponen masukan, proses
perubahan, keluaran, umpan balik, dan lingkungan. Masukan adalah sumber daya
materi, manusia, keuangan, atau informasi yang digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa. Proses perubahan adalah teknologi produksi yang digunakan
oleh manajemen untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Keluaran meliputi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Umpan balik adalh pengetahuan
tentang hasil-hasil yang memengaruhi seleksi masukan pada siklus proses
selanjutnya.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 23
Lingkungan yang meliputi organisasi mencakup kekuatan-kekuatan sosial, politik,
dan ekonomi yang telah dibahas sebelumnya.
Beberapa pemikiran teori sistem berpengaruh besar terhadap pemikiran
manajemen, yakni meliputi sistem terbuka dan tertutup, sinergi, dan saling
ketergantungan antarsubsistem.
Sumber : Daft, 2010 : 61 Gambar 1 Perspektif Sistem Organisasi
Sistem terbuka (open system) harus berinteraksi dengan lingkungan
untuk bertahan hidup, sementara sistem tertutup (closed systems) tidak harus
berinteraksi dengan lingkungan. Menurut perspektif ilmu manajemen dan
perspektif klasik, organisasi sering dipandang sebagai sistem tertutup. Menurut
perspektif ilmu manajemen, asumsi sistem tertutup tanpa gangguan dari luar
terkadang digunakan untuk menyederhanakan masalah-masalah dalam analisis
kuantitatif. Kenyataannya, semua organisasi adalah sistem terbuka, dan harga
yang harus dibayar karena mengabaikan lingkungan adalah kegagalan.
Keluaran Masukan
Proses Perubahan Manajemen/Teknologi Sumber daya informasi
Sumber daya keuangan
Sumber daya material Sumber daya manusia
Kepuasan pelanggan Barang/jasa
Untung/rugi
Lingkungan
Lingkungan
Umpan balik
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 24
Sinergi (synergy) berarti bahwa suatu keseluruhan lebih besar daripada
jumlah bagian-bagiannya. Ketika sebuah organisasi didirikan, sesuatu yang baru
lahir ke dunia. Manajemen, koordinasi, dan produksi yang sebelumnya tidak ada
kini menjadi ada. Unit-unit organisasi yang bekerja sama dapat mencapai lebih
dari pada apa yang dapat dicapai oleh masing-masing unit tersebut secara sendiri.
Departemen penjualan bergantung pada departemen produksi, demikian pula
sebaliknya.
Subsistem-subsistem (subsystems) saling bergantung sebagai bagian dari
sebuah sistem. Perubahan di satu bagian organisasi berpengaruh terhadap bagian-
bagian lain. Organisasi harus dikelola sebagai suatu kesatuan yang terkoordinasi.
Para manajer yang memahami saling ketergantungan antarsubsistem berat untuk
membuat perubahan yang mengabaikan dampak subsistem terhadap organisasi
sebagai suatu keseluruhan. Ambil contoh keberhasilan Toyota dalam menerapkan
sistem kontrol persediaan tepat pada waktunya, yang bertujuan untuk
mempertahankan inventori serendah mungkin. Para manajer tahu bahwa cara
terbaik untuk membuat sistem tersebut bekerja adalah dengan membuat karyawan
pabrik mengontrol aliran bahan baku. Oleh karenanya, perubahan di bidang
produksi mengharuskan Toyota untuk mengubah budaya dan strukturnya. Toyota
melakukan desentralisasi proses pengambilan keputusan sehingga karyawan yang
melakukan pekerjaan itu diberdayakan (untuk memilih cara mencapai tujuan
tersebut. Nilai-nilai budaya diubah guna mendorong setiap karyawan agar berpikir
kreatif dalam meningkatkan kinerja bagiannya di organisasi dan memandang
masalah sebagai peluang untuk belajar dan meningkatkan diri.
Sebagai mana diperlihatkan oleh Toyota, jika para manajer belajar berpikir
secara sistemis, mereka memiliki senjata ampuh untuk mengubah hasil dan
meningkatkan kinerja. Berpikir secara sistemis (systemic thinking) berarti
melihat elemen-elemen yang berbeda dari situasi dan juga interaksi antarelemen
tersebut. Asumsi dasar dari berpikir secara sistematis adalah bahwa semua hal di
dunia ini berpengaruh dan dipengaruhi oleh hal-hal di sekelilingnya. Sebagai
contoh, semua manajer tahu bahwa harga, biaya, volume, kualitas, dan laba saling
terkait. Mengubah salah satu berarti mengubah yang lainnya. Namun, kebanyakan
manajer cenderung berpikir analitis dengan menguraikan sesuatu menjadi elemen-
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 25
elemennya. Berpikir sistemis melangkah lebih jauh. Untuk berpikir secara
sistematis, para manajer tidak hanya melihat bagian-bagian yang berbeda dari
suatu sistem atau situasi, tetapi juga melihat contoh antarbagian tersebut, yang
terus-menerus berubah dan saling mengubah satu sama senantiasa berlainan.
Proses pemikiran para manajer untuk menangani masalah dan situasi sangat rumit
yang tidak dimungkinkan dengan berpikir analitis. (Daft, 2010: 63)
P
Sumber: Daft, 2010: 63
Gambar 2 Manajemen Kontingensi
C. Pandangan Kontingensi Perluasan terkini dari pemikiran manajemen adalah pandangan
kontingensi (contingency view). Perspektif klasik merupakan pandangan
universalis. Konsep-konsep manajemen diangggap bersifat universal, yaitu apa
pun yang berhasil diterapkan di satu organisasi (gaya kepemimpinan, struktur
birokratis) dapat diterapkan di organisasi lain. Akan tetapi, dalam ilmu harus ada
alternatif pandangan lain. Dalam pandangan yang disebut pandangan kasus ini,
setiap situasi dianggap bersifat unik. Prinsip-prinsip tidak bersifat universal dan
kita belajar mengenai manajemen dengan menghadapi banyak situasi kasus. Para
manajer bertugas menentukan metode mana yang dapat digunakan di setiap situasi
yang baru.
Untuk mengintegrasi pandangan-pandangan ini, dikembangkanlah
pandangan kontingensi, sebagaimana diperlihatkan pada gambar Di sini
Setiap situasi bersifat Ada cara yang paling tepat.
Pandangan Kontingensi Fenomena dalam organisasi terjadi secara logis. Manajer membuat dan menerapkan respons serupa terhadap jenis persoalan yang sama.
Pandangan kasus
Pandangan universalis
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 26
pandangan-pandangan lain tidak dianggap benar sepenuhnya, melainkan terdapat
sejumlah kontingensi atau variabel yang dapat membantu manajemen dalam
mengenali dan memahami berbagai situasi. Pandangan kontingensi menyatakan
bahwa apa yang berhasil di suatu situasi mungkin tidak akan berhasil di situasi
lain. Kontingensi berarti bahwa satu hal bergantung kepada hal-hal lain dan cara
manajer merespons suatu situasi ditentukan oleh kontingensi utama dalam situasi
tersebut.
Salah satu contoh kontingensi penting adalah posisi organisasi di industri.
Struktur organisasi yang efektif bagi perusahaan Internet seperti Google tidak
akan berhasil untuk produsen mobil seperti Ford. Sebaliknya, menurut sasaran
(management-by-objective) yang berhasil dengan baik di suatu perusahaan
manufaktur mungkin tidak tepat jika diterapkan di sistem sekolah. Ketika para
manajer belajar mengenali pola dan karakteristik penting dari organisasi mereka,
mereka dapat menyesuaikan berbagai solusi bagi karakteristik-karakteristik
tersebut. (Daft, 2010: 63 -64)
D. Manajemen Kualitas Total Pembahasan mengenai kualitas adalah konsep lain yang termasuk ke
dalam pemikiran manajemen. Gerakan kualitas erat kaitannya dengan perusahaan-
perusahaan Jepang, meskipun pemikiran ini muncul sebagian sebagai hasil dari
pengaruh Amerika setelah Perang Dunia II. Pemikiran W. Edward Deming, yang
dikenal bapak gerakan kualitas, pada awalnya tidak begitu diperhatikan di
Amerika Serikat, namun Jepang justru mengadopsi dan memodifikasi teorinya
untuk membantu mereka membangun kembali industri mereka menjadi kekuatan
yang mendunia. Perusahaan-perusahaan Jepang mengambil jalan yang sangat
berlainan dengan model Amerika dengan setahap demi setahap beralih kepada
pendekatan terhadap kontrol kualitas berorientasi pemeriksaan kepada pendekatan
yang mengutamakan keterlibatan karyawan dalam mencegah masalah kualitas.
Di tahun 1980-an dan 1990-an, manajemen kualitas total (total quality
management TQM) yang berfokus untuk mengelola keseluruhan organisasi
dalam memberikan kualitas kepada pelanggan menjadi senjata andalan para
manajer Amerika dalam menghadapi persaingan global. Pendekatan ini
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 27
menyertakan nilai-nilai kualitas ke setiap aktivitas di suatu perusahaan dengan
para pekerja di garis depan terlibat secara aktif dalam proses tersebut. empat
elemen penting dari manajemen kualitas adalah keterlibatan karyawan, fokus
kepada pelanggan, tolak ukur, dan perbaikan berkelanjutan.
Keterlibatan karyawan berarti bahwa untuk mencapai kualitas tinggi,
seluruh organisasi harus berpartisipasi dalam mengontrol kualitas. Semua
karyawan berfokus kepada pelanggan, dan perusahaan mencari tahu apa yang
diinginkan oleh pelanggan dan mencoba memenuhi kebutuhan dan ekspektasi
mereka. Benchmarking (menentukan tolak ukur) adalah suatu proses yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mencari tahu bagaimana perusahaan lain
melakukan apa yang mereka lakukan dengan lebih baik untuk ditiru atau
diperbaiki. Perbaikan berkelanjutan adalah penerapan perbaikan rutin dalam
jumlah yang kecil secara bertahap di semua bidang organisasi. Meski TQM bukan
merupakan resep sekali pakai, namun perusahaan-perusahaan seperti General
Electric, Texas Instruments, Proctor & Gamble, dan DuPont memperoleh hasil
yang menakjubkan di bidang efisiensi, kualitas, dan kepuasan pelanggan melalui
manajemen kualitas total. TQM masih menjadi bagian penting dari organisasi di
masa ini, dan para manajer khususnya menganggap tolak ukur sebagai teknik
manajemen yang sangat efektif dan memuaskan.
Beberapa perusahaan saat ini mengejar target kualitas yang sangat
ambisius untuk menunjukkan komitmen mereka dalam meningkatkan kualitas.
Sebagai contoh, Six Sigma, yang dipopulerkan oleh Motorola dan General
Elektric, menargetkan tidak lebih dari 3,4 produk cacat per satu juta produk.
Namun, TQM juga merupakan pendekatan yang luas terhadap kontrol kualitas
yang menekankan upaya tidak kenal lelah yang dibarengi disiplin untuk
menghasilkan kualitas yang tinggi dengan biaya yang lebih rendah.
E. Pemikiran Manajemen Inovatif Di Masa Sulit Semua ide dan pendekatan yang telah dibahas pada bab ini berkombinasi
dan membentuk manajemen modern. Buku terbaru mengenai pemikiran
manajemen mengindikasikan bahwa banyak ide dan teknik yang digunakan di
masa sekarang berakar pada perspektif-perspektif historis ini. Selain itu, konsep-
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 28
konsep inovatif senantiasa muncul untuk menghadapi tantangan manajemen di
masa sulit ini. Organisasi bereksperimen dengan cara-cara baru dalam mengelola
yang dapat lebih menjawab tuntutan lingkungan dan pelanggan masa kini. Dua
inovasi manajemen terbaru adalah pergeseran pada organisasi pembelajaran dan
mengelola tempat kerja berbasis teknologi.
F. Organisasi Pembelajaran Salah satu tantangan terbesar bagi para manajer masa kini adalah membuat
orang lain berfokus kepada perubahan adaptif untuk menjawab berbagai tuntutan
lingkungan yang tidak menentu dan berubah dengan cepat. Beberapa masalah hari
ini muncul dengan solusi siap pakai, dan menuntut seluruh anggota perusahaan
untuk berpikir dengan cara baru dan mempelajari nilai-nilai dan perilaku baru.
Tuntutan ini memerlukan pendekatan baru terhadap manajemen dan jenis
organisasi baru.
Para manajer mulai berpikir mengenai konsep organisasi pembelajaran
setelah Peter Senge menulis bukunya, The Fifth Discipline: The Art and Practice
of Learning Organizations. Senge menggambarkan jenis perubahan yang harus
dilakukan oleh para manajer untuk membantu organisasi mereka beradaptasi di
dunia yang makin kompleks. Pemikiran ini lambat laun berkembang hingga
menggambarkan karakteristik organisasi itu sendiri. Organisasi pembelajaran
(learning organization) dapat didefinisikan sebagai organisasi yang di dalamnya
semua orang berupaya mengenali dan memecahkan masalah, sehingga
memungkinkan organisasi tersebut untuk senantiasa bereksperimen, berubah, dan
melakukan peningkatan guna meningkatkan kemampuan berkembang, belajar,
dan mencapai tujuannya.
Pemikiran penting dalam organisasi jenis ini adalah pemecahan masalah,
yang berseberangan dengan organisasi tradisional yang mengutamakan efisiensi.
Dalam organisasi pembelajaran semua karyawan mengamati masalah, seperti
bagaimana memahami kebutuhan pelanggan khusus. Karyawan juga memecahkan
masalah, yang berarti menggabungkan berbagai hal secara unik untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan. Manajer-manajer terbaik masa kini mengetahui bahwa
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 29
keuntungan kompetitif yang berkelanjutan hanya bisa diraih lewat pengembangan
kapasitas belajar dari seluruh anggota organisasi. (Daft, 2010: 65 66)
G. Mengelola Tempat Kerja Berbasis Teknologi Peralihan menuju organisasi pembelajaran berbarengan dengan transisi
menuju tempat kerja berbasis teknologi yang tengah berlangsung. Hari ini banyak
karyawan yang mengerjakan sebagian besar pekerjaan mereka dengan komputer
dan bahkan bekerja dalam tim virtual yang terhubung secara elektronik dengan
kolega mereka di seluruh dunia. Bahkan di pabrik-pabrik yang menghasilkan
produk fisik, mesin-mesin telah mengambil alih pekerjaan rutin dan seragam,
sehingga para pekerja pun dapat menggunakan pikiran dan kemampuan mereka
dengan lebih leluasa. Lebih jauh, perusahaan-perusahaan memanfaatkan teknologi
untuk tetap terhubung dengan pelanggan dan berkolaborasi dengan organisasi lain
dalam skala yang sangat luas.
H. Manajemen Rantai Pasokan (supply chain management) Manajemen Rantai Pasokan adalah proses mengelola rantai urutan
pemasok dan pembeli, mengurusi semua tahap pemrosesan dari memperoleh
bahan baku hingga mendistribusikan barang jadi kepada pelanggan akhir.
Tampilan 2.7 mengilustrasikan model rantai pasokan sederhana. Rantai pasokan
adalah jaringan yang tersusun dari bisnis dan individu yang terhubung melalui
aliran barang atau jasa. Di masa ini banyak organisasi yang mengelola rantai
pasokan dengan menggunakan teknologi elektronik. Di industri ritel, Wal-Mart
menggunakan teknologi rantai pasokan digital sebagai senjata dalam persaingan
untuk memperluas usahanya di AS secara lebih cepat, dan kini mencoba
melakukan hal serupa di seluruh dunia. Sebagai contoh, para manajer Wal-Mart di
India berinvestasi untuk rantai pasokan efisien yang dapat menghubungkan petani
dan produsen kecil secara elektronik, sehingga memaksimalkan keuntungan bagi
kedua pihak.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 30
Sumber: Diadaptasi dari Exhibit pada Proyek Global Supply Chain Games, Delfi University dan Maryland University, R. H. Smith School of Business, http://www.gscg.com:8080/opencms/default/gscg/images/supply_chain.gif (diakses 6 Februari 2008).
Gambar 3 Rantai Pasokan Organisasi Ritel
I. Manajemen Hubungan Pelanggan
Salah satu penerapan teknologi yang paling populer dewasa ini adalah
manajemen hubungan pelanggan. Manajemen hubungan pelanggan (consumer
relationship managemen CRM) memanfaatkan teknologi informasi modern
untuk berhubungan dengan pelanggan serta mengumpulkan dan mengelola data
pelanggan dalam jumlah besar. Data ini dapat membantu para karyawan dan
manajer untuk bertindak sesuai dengan masukan pelanggan, mengambil
keputusan yang lebih tepat, dan memberikan pelayanan yang lebih baik. Sebagai
contoh, ketika kita menginap di hotel Marriott, kemungkinan besar petugas front
office-nya masih mengingat permintaan Anda sebelumnya, seperti ranjang ukuran
besar, kamar bebas rokok, dan akses Internet di kamar Anda.
Minat akan CRM meningkat secara dramatis hanya dalam beberapa tahun.
Managers Shoptalk memperlihatkan bahwa CRM merupakan peranti manajemen
kedua paling populer, yakni sebanyak 84 persen. Hanya 35 persen saja perusahaan
Pemasok Manufaktur Distributor Ritel
Aliran Produk
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 31
yang menggunakan CRM di tahun 2000. Betapa pesat perubahan yang terjadi.
Memenuhi kebutuhan dan minat pelanggan adalah tujuan utama organisasi, dan
menggunakan CRM untuk memberikan apa yang diinginkan oleh pelanggan dapat
meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
J. Outsourcing Teknologi informasi juga ikut menyebabkan maraknya penerapan
outsourcing, yaitu mengontrak organisasi lain untuk melakukan fungsi atau
kegiatan tertentu yang mampu melakukannya secara efisiensi biaya. Perusahaan-
perusahaan dewasa ini makin marak melakukan outsourcing agar dapat
mencadangkan dana untuk berinvestasi di bidang penelitian dan inovasi jangka
panjang. Seperti manajemen rantai pasokan dan CRM, outsourcing bukan hanya
mengharuskan para manajer untuk berteknologi, tetapi juga untuk belajar
mengelola jejaring hubungan-hubungan yang bersifat kompleks. Hubungan-
hubungan ini dapat melampaui batas-batas fisik organisasi, yakni terbangun
melalui jaringan elektronik yang fleksibel antara perusahaan dengan karyawan,
pemasok, rekan, pelanggannya.
K. Knowledge-Based Theory Knowledge based theory of the firm menekankan bahwa kemampuan
perusahaan untuk mengelola pengetahuan lebih efisien dibandingkan yang
mungkin dibandingkan oleh struktur organisasi tipe lain. (Conner, 1991; Kogut &
Zander, 1992, 1993, 1996; Conner & Prahalad, 1996; Foss, 1996; Grant, 1996a,
1996b; Madhok, 1996; Nahapiet & Ghoshal, 1998; Nickerson & Zenger, 2004
dalam Miles, 2012 : 153) Dengan kata lain organisasi adalah entitas sosial yang
menggunakan dan menyimpan pengetahuan internal, kompetensi dan kapabilitas
yang vital untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan
(Hakanson,2010).
Teori (knowledge based theory) membuat sebuah perbedaan kuat antara
tacit knowledge (apa yang seseorang ketahui hanya didalam pikiran mereka
sendiri) dan explicit Knowledge (apa yang didalam domain publik) (Nelson &
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 32
winter, 1982; Polanyi, 1996). Tacit berasal dari kata latin tacitus yang berarti
diamlah (be silent). Secara sederhana tacit berarti pengetahuan personal yang
dimiliki seseorang. Gabungan antara knowledge, experience, insight, dan wisdom
pribadi. Tacit hanya ada dikepala dan hidup didunia ide imajinasi individu.
Explicit knowledge adalah pengetahuan yang telah di artikulasikan sehingga lebih
terstruktur dan dapat disimpan, serta dapat dipindahkan ke siapapun dengan
mudah. Bentuk dari explicit knowledge, meliputi : manual, dokumen, dan
prosedur. .
Bagaimana organisasi mengelola ketersediaan pengetahuan mereka
dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan mereka. Sebagai contoh,
perusahaan yang lebih efektif daripada perusahaan lain dalam menemukan,
mengabsorpsi, dan mengeksploitasi pengetahuan baru, baik dari dalam ataupun
luar lingkungannya akan cenderung berpeforma lebih baik dari pesaing mereka
(Martin-de-Castro, Delgado-Verde, Lopez-Saez, & Navas-Lopez, 2011 dalam
Miles, 2012: 154). Libeskind (1996) berpendapat bahwa perusahaan yang dapat
melindungi pengetahuan explisit mereka, akan berpeforma lebih baik daripada
perusahaan yang tidak dapat melindunginya. Organisasi dapat melindungi.
pengetahuan mereka dengan mendesain pekerjaan dimana setiap individu tidak
dapat melihat seluruh gambar dari sebuah proses, menggunakan kontrak kerja,
dan perjanjian rahasia untuk memperlambat penyebaran rahasia perusahaan, dan
memaksakan biaya pada karyawan yang meninggalkan perusahaan, seperti
melalui kompensasi yang ditangguhkan (rencana pensiun, opsi saham, dan
seterusnya)
Teori ini berasumsi bahwa pengetahuan diciptakan, disimpan dan
digunakan oleh setiap individu dan tidak oleh organisasi secara keseluruhan.
Koordinasi dan mengintegrasikan pengetahuan ini yang dimiliki oleh beragam
individual merupakan tugas yang sulit bagi manager. Grant (1996b)
mendeskripsikan empat mekanisme untuk mengintegrasikan pengetahuan khusus
(spesial) yang dimiliki setiap individu : (1) aturan dan arahan (prosedur, rencana,
kebijakan dan praktek); (2) sequencing (waktu schedule yang beragam); (3)
Rutinitas (ragam kebiasaan perusahaan yang kompleks) dan (4) pemecahan
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 33
masalah kelompok dan pengambilan keputusan (komunikasi sosial yang
melibatkan diskusi, sharing, dan mempelajari kemudian mengambil tindakan).
Empat mekanisme untuk koordinasi dan mengintegrasi individu level
pengetahuan individus semuanya tergantung pada keberadaan dari common
knowledge. Common knowledge mengacu pada pada unsur-unsur pengetahuan
yang setiap orang didalam organisasi harus disadari. Common knowledge penting
di dalam sebuah organisasi karena memungkinkan setiap orang untuk berbagi
pengetahuan yang tidak umum. Berbagai jenis pengetahuan umum termasuk
bahasa, simbol komunikasi (literasi, angka, program software), berbagi
pengetahuan khusus, berbagai makna (berbagai metafora, analogi dan cerita), dan
pengakuan dan saling menyesuaikan dengan karyawan lain (Grant, 1996b).
Hirarki yang kompleks dalam organisasi dapat menghambat berbagi pengetahuan
umum ketika pengetahuan disimpan dalam tingkat terpisah dan jauh di dalam
hirarki.
Kritik dan Tinjauan dari Teori Knowledge based theory dikritik karena tidak cukup mendefinisikan
istilah pengetahuan (Balconi et al., 2007; Kogut & Zander, 1993). Formula
original dari teori memperlakukan pengetahuan sebagai objek sumber perusahaan
seperti properti perusahaan lainnya. Namun, formulasi yang lebih baru dari
pengetahuan memperlakukan konsep sebagai sesuati yang dipelajari, dibagi,
diproduksi, dan dimanfaatkan oleh komunitas manusia. Kemudia lebih hati-hati
mendiskusikan untuk membedakan antara pengetahuan dan mengetahui
(Polanyi, 1996), tapi peneliti masih tidak setuju dengan bagaimana pengetahuan
dikonseptualisasikan dan di operasionalisasikan (Ancori et al., 2000: Hakanson,
2007).
Teori ini juga dikiritik untuk asumsi bahwa pengetahuan didalam perusahaan
dapat dibagi dan digunakan lebih murah dibandingkan pegetahuan antar
perusahaan.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 34
Implikasi Bagi Para Manajer
Menurut knowledge based theory , sebuah organisasi hanya dapat sukses
dengan mengembangkan kemampuan untuk memperoleh, menghasilkan,
menyimpan, dan menggunakan pengetahuan lebih baik dari pesaing (kompetitor).
Pengertian pengetahuan meliputi semua yang diketahui karyawan anda : tahu-
bagaimana, tahu-apa, tahu-siapa, tahu-kapan, dan tahu-kenapa. Tugas seorang
manager adalah untuk membuat sebaik mungkin penggunaan dari basis
pengetahuan karyawan ke arah tercapainya misi, strategi dan tujuan perusahaan.
Sebagian dari karyawan berpengetahuan ekplisit, atau dalam domain publik,
sehingga tersedia untuk setiap orang. Namun, sebagian karyawan berpengetahuan
tacit yang mana, hanya berada didalam pikiran mereka. Pekerjaan seorang
manager adalah untuk membantu mengeluarkan pengetahuan yang berada
didalam otak karyawan, sehingga dapat didokumentasikan, dibagi, dan digunakan
oleh lainnya didalam perusahaan, proses ini disebut kodifikasi.
Kodefikasi tacit knowledge dari karyawan bukanlah proses yang mudah, dan
sering memerlukan karyawan untuk menyaksikan seseorang dengan pengetahuan
luas mendemonstrasikan kemampuan dan keterampilannya. Manajer perlu
memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memperhatikan dan belajar dari
kegiatan karyawan yang berpengetahuan. Selanjutnya perlu memberikan
kesempatan kepada karyawan untuk mencoba mempraktekan keterampilan yang
baru dipelajari. Tanpa praktek, mereka tidak akan mempertahankan kemampuan
dan keterampilan baru mereka, dan pengetahuan akan hilang.
Akhirnya, perlu untuk menjaga pengetahuan karyawan yang
meninggalkan perusahaan dengan mempertahankan karyawan kunci yang
berpengetahuan (karyawan ahli) , (dengan cara) menawarkan kompensasi yang
ditangguhkan untuk menjaga kepergian karyawan, dan menggunakan penjanjian
rahasia atau metode lain untuk menghalangi karyawan mengungkapkan rahasia
perusahaan ke organisasi lain.
L. Resource Based Theory Ide utama dalam teori berbasis sumber daya ini adalah bahwa suatu
organisasi dapat bersaing dengan organisasi lain melalui sumber daya dan
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 35
kemampuan yang dimiliki organisasi tersebut (Barney, 1991; Wernerfelt, 1984
dalam Miles. 2012: 217). Pesaing di dalam sebuah organisasi dapat
diidentifikasikan dengan kesamaan produk, sumber daya, kemampuan dan
pengganti. Teori ini mengasumsikan bahwa keputusan suatu organisasi untuk
memilih dan mengumupulkan sumber daya adalah secara rasional ekonomis dan
bersubyek pada informasi yang terbatas, bias dan prasangka (penilaian), dan
ambiguitas kausal (Oliver 1997). Ambiguitas kausal artinya bahwa tidak
diketahui secara pasti bagaimana seorang sumber daya dapat memberikan kinerja
yang diatas rata-rata untuk sebuah organisasi.
Sumber daya didefinisikan sebagai sesuatu yang dianggap dapat menjadi kekuatan
bagi suatu organisasi (Wernerfelt, 1984). Sumber daya dapat mencakup aset yang
berwujud dan tidak berwujud yang tidak selalu terikat dengan organisasi (Gua,
1980). Contoh sumber daya, menyertakan nama merek, pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan, mesin dan teknologi, modal, kontrak, serta
prosedur yang efisien dan proses (Wernerfelt, 1984). Sumber daya di dalam suatu
organisasi dipandang sebagai kekuatan yang dapat membantu organisasi untuk
lebih dapat bersaing dan untuk mencapai visi, misi, strategi dan tujuan (Porter,
1981).
Posisi yang diinginkan oleh suatu organisasi adalah menciptakan s sumber
daya yang unik dan membuat situasi yang sulit bagi para pesaing untuk bersaing .
Posisi kompetitif suatu organisasi yang relatif terhadap organisasi lain
disadasarkan pada kumpulan sumber daya yang unik. Suatu organisasi memiliki
keunggulan bersaing ketika dapat menggunakan sumber dayanya secara
menguntungkan, dan tidak dapat ditiru oleh organisasi pesaing (Barney, 1991
dalam Miles, 2012 : 218). Jika organisasi pesaing tidak dapat mempelajari dan
meniru strategi tersebut, maka suatu organisasi telah memiliki keunggulan
bersaing yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage). Organisasi
sustainable competitive advantage berasal apabila bersifat sangat berharga,
langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat disubstitusikan (digantikan) (VRIN)
(Barney, 1991).
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 36
Teori ini berfokus pada perbedaan kinerja antar perusahaan Sumber daya
yang unggul memungkinkan suatu organisasi untuk menghasilkan produk yang
lebih baik dan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
kualitas sumber daya yang rendah. Organisasi yang efisien adalah ketika suatu
perusahaan dengan biaya rendah dapat menciptakan nilai yang lebih besar dan
laba bersih yang lebih besari jika dibandingkan perusahaan-perusahaan yang tidak
efisien.
. Teori berbasis sumber daya pada awalnya tidak berfokus pada apakah suatu
sumber daya itu statis atau berubah. Namun, peneliti baru-baru ini telah
memfokuskan pada bagaimana suatu sumber daya dapat berubah, beradaptasi, dan
berkembang dari masa ke masa. Contohnya, peneliti telah melakukan penelitian
tentang bagaimana sebuah organisasi dapat mengintegrasikan, membangun dan
mengkonfigurasi ulang sumber daya yang dimiliki dan kamampuan dalam
menghadapi perubahan yang terjadi pada lingkungan Peneliti juga telah
melakukan penelitian tentang bagaimana kemampuan sumber daya dapat
mengikuti siklus kehidupan yang dinamis dimana perusahaan mengalami
pertumbuhan dari kelahiran hingga kematian (Miles, 2012: 218)
Kritik dan Tinjauan dari Teori Teori berbasis sumber daya adalah teori yang sederhana dan hampir
mendekati keabsahan (kebenaran); pada intinya adalah teori ini menarik serta
mudah diajarkan dan dipahami (Kraaijenbrink, Spender & Groen, 2010). Namun,
teori ini cukup banyak dikritik karena memiliki banyak kelemahan. Teori ini
mengandung pengertian manajerial (Priem & Butler, 2001). Teori ini juga
mengasumsikan bahwa seorang manajer memiliki kontrol menyeluruh terhadap
sumber daya yang dimiliki atau dapat memprediksi nilai sumber daya di masa
yang akan datang.
Kritik lain yang tidak dikonfimasi adalah mengatakan bahwa teori berbasis
sumber daya ini sulit. Bukti-bukti yang ditemukan bahwa variasi antar organisasi
dalam sumber daya dan kemampuan menyababkan perbedaan kinerja kompetitif
yang berkelanjutan. Namun, sebaliknya, ketika bukti ditemukan, mungkin berarti
bahwa sumber daya tidaklah memiliki nilai (Hoopes et al., 2003).
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 37
Kritikus berbendapat, bahwa teori ini tidak memperhatikan konteks atau
situasi di dalam organisasi seperti bagaimana cara suatu organisasi memperoleh
sumber daya atau menyebarkan sumber dayanya (Oliver, 1997 dalam Miles, 2012:
218). Teori ini belum memberikan banyak perhatian pada organisasi dalam
memperoleh sumber dayanya (Barney & Clark, 2007). Namun, yang perlu
diperhatikan lebih lanjut adalah proses apa yang digunakan oleh suatu organisasi
untuk mengembangkan sumber daya mereka.
Kritik utama atau teorinya adalah bahwa sumber daya dan kemampuan
diperlakukan seolah-olah sama oleh organisasi (Kraaijenbrink, Spender, & Groen,
2010), seperti, apakah sumber daya tersebut statis atau dinamis. Meskipun
sumber daya dan kemampuan telah didefinisikan berbeda, pada dasarnya
organisasi memperlakukannya dengan kedudukan yang sama, seperti kepada
semua jenis sumber daya. Tidak ada perhatian yang lebih diberikan kepada para
sumber daya yang berbeda bagaiamana mereka memberikan kontribusi dengan
cara yang berbeda untuk suatu perusahaan sustainable competitive advantage.
Implikasi Teori Bagi Para Manajer Pendapat pada teori berbasis sumber daya bahwa organisasi dapat
mencapai keunggulan bersaing yang berkelanjutan dengan mengendalikan sumber
daya yang berharga, langka serta tidak dapat ditiru dan tidak dapat disubstitusikan
(digantikan). Tugas manaer adalah untuk membantu organisasi dalam memilih
dan menggunakan sumber daya dengan lebih efektif dan efisien dibandingkan
dengan pesaing dari masa ke masa. Membantu organisasi memahami bagaimana
dan mengapa menggunakan sumber daya yang lebih baik atau lebih buruk
daripada pesaing utama. Mengeksplorasi cara yang tepat untuk dapat membantu
perusahaan menciptakan sumber daya yang lebih baik, agar perusahaan dapat
lebih efisien dan lebih menghemat biaya perusahaan. (Miles, 2012 : 220)
M. Teori Stakeholder Pandangan tradisional menjelaskan bahwa organisasi terutama peduli
terhadap peningkatan kekayaan pemegang saham, yang menanamkan saham di
perusahaan mereka. Dalam pandangan ini, tindakan dan keputusan perusahaan
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 38
dicurahkan kepada perekonomian sehingga mengorbankan jenis kepentingan
lainnya, karena ekonomi dipandang sebagai kepentingan paling utama didalam
masyarakat. Teori stakeholder bertentangan dengan pandangan tradisional dari
korporasi. (Freeman, 2002 dalam Miles, 2012: 305)
Gagasan utama di dalam teori stakeholder, menjelaskan bahwa organisasi
harus fokus kepada sosialisasi yang lebih luas, dari sekedar kepentingan untuk
mengumpulkan pemegang saham di perusahaan. Selain berfokus kepada kinerja
keuangan perusahaan, organisasi juga harus fokus kepada kinerja sosial mereka.
Mereka harus mencoba memahami, menghormati, dan memenuhi kebutuhan
semua orang yang memiliki kepentingan, melibatkan pemangku kepentingan
dalam keputusan perusahaan yang dianggap sebagai persyaratan etis dan sumber
daya strategis, yang keduanya membantu memberikan keunggulan kompetitif
organisasi (Cennamo, Berrone, & Gomez-Mejia, 2009; Plaza-Ubeda, de Burgos-
Jimenez, & Carmona-Moreno, 2010 dalam Miles, 2012 : 305).
Pemangku kepentingan merupakan individu atau kelompok yang dapat
mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh tindakan dan hasil dari organisasi
(Freeman, 1984). Definisi tersebut dapat diperluas, dengan memandang bahwa
siapapun atau kelompok manapun dapat dipandang sebagai pemangku
kepentingan perusahaan. Oleh karena itu, teori stakeholder hanya mempersempit
definisi pemangku kepentingan untuk pihak yang utama, yaitu individu atau
kelompok yang sah. Sehingga, teori stakeholder telah mengabaikan kepentingan
pemangku kepentingan secara individu, menjadi memusatkan kepentingannya
jauh dari sekedar operasi perusahaan atau tujuan perusahaan (Hillman & Keim,
2001; Wals, 2005). Jika sebuah organisasi hanya fokus terhadap pemenuhan
kebutuhan tiap-tiap individu, yang memiliki kepentingan jauh berbeda, maka
organisasi tidak mungkin dapat bertahan hidup secara ekonomi (Mithell, Agle, &
Wood, 1997).
Sirgy (2002) dalam Miles (2012:207) mengembangkan daftar tiga kategori
pemangku kepentingan : pemangku kepentingan internal, eksternal, dan distal.
Internal termasuk karyawan, staf eksekutif, departemen perusahaan, dan dewan
direksi. Pemangku kepentingan eksternal meliputi pemegang saham, pemasok,
kreditur, masyarakat setempat, dan lingkungan. Pemangku kepentingan distal
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 39
termasuk perusahaan pesaing, kelompok konsumen dan advokasi, instansi
pemerintah, pemilih, dan serikat buruh.
Kritik dan Tinjauan dari Teori Kritik terhadap teori stakeholder telah menyalahkan gagasan yang
menyatakan bahwa keuntungan perusahaan harus dikorbankan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan stakeholder. Pemegang Saham berinvestasi di dalam
perusahaan, karena mereka ingin bertahan dalam bisnis dan mendapatkan
keuntungan. Beberapa peneliti telah menyatakan bahwa kinerja keuangan dan
sosial harus ditekankan, tetapi yang lain telah berfokus pada pentingnya
memenuhi kebutuhan semua pihak terkait, bahkan jika itu harus dengan
mengorbankan keuntungan, ketika tidak ada pilihan solusi lain.
Teori Stakeholder menjelaskan bahwa kepentingan semua orang atau
kelompok dengan legitimasi yang sah dalam suatu organisasi patut untuk
dipertimbangkan. Namun, para pengkritik berpendapat bahwa tidak ada prioritas
yang mapan dari suatu kelompok kepentingan dalam memperoleh keuntungan
atas yang lainnya.
Implikasi teori bagi Para Manajer Teori Stakeholder mengeksplorasi pandangan bahwa organisasi harus
berfokus terhadap seperangkat tujuan yang lebih luas dari sekedar tujuan
meningkatkan kekayaan pemegang saham. Teori ini berpendapat bahwa
organisasi harus menghasilkan uang dan bertahan dalam bisnis, sebab jika tidak
maka organisasi tidak akan mampu untuk membantu memenuhi kebutuhan siapa
pun. Namun, sebuah organisasi harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan para
pemegang saham dan pemangku kepentingan, sehingga akan meningkatkan
kinerja keuangan dan kinerja sosial perusahaan.
Sebuah implikasi penting dari teori stakeholder bagi para manajer adalah
perlunya mengidentifikasi hal yang paling penting dan relevan. Manajer belum
tentu dapat mampu menjawab kebutuhan dan tuntutan semua pemangku
kepentingan sehingga manajer dapat membuat cara dengan memprioritaskan
beberapa kebutuhan dan tuntutan dari pada stakholder.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 40
RANGKUMAN
Teori Organisasi dan Manajemen berubah seiring waktu untuk memenuhi
kebutuhan baru. Teori ini dimulai dengan Perspektif klasik yang mempunyai tiga
kajian yang masing-masing memiliki penekanan yang berbeda: manajemen ilmiah
dengan tokohnya F W Taylor dan diperkenalkannya Manajemen ilmiah,selain itu
juga ada Frank dan Lilian Gilberth, organisasi birokratis dengan tokohnya Max
Weber, dan prinsip administrasi dengan tokonya Henry Fayol. Kemudian
dilanjutkan dengan perspektif humanistik dengan kajian gerakan hubungan
manusia dengan studi Hawthorne yang dipelopori Elton Mayo dan kajian sumber
daya manusia dengan tokoh Abraham Maslow dengan teori Hirarki Kebutuhan
serta Douglas Mc Gregor dengan teori X dan Y. Perspektif yang ketiga adalah
perspektif ilmu manajemen dengan berbagai penerapan teknik teknik kuantitatif
dalam memecahkan masalah manajerial.
Sedangkan dalam beberapa kecenderungan hsitoris terkini banyak
berkembang konsep konsep baru yang muncul setelah Perang Dunia II seperti
Teori sistem, teori kontingensi dan TQM. Selain itu juga muncul beberapa
pemikiran manajemen yang menjawab tantangan manajemen saat ini seperti
learning organization (organisasi pembelajaran), supply chain management
(manajemen rantai pasokan), customer relationship management (manajemen
hubungan pelanggan) dan outsourcing (alih daya), knowledge based theory,
resource based theory dan teori stakeholder.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 41
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah
latihan berikut!
1. Uraikan pemikiran dari teori sistem dan apa maksud dari berpikir
secara sistemis (systemic thinking)
2. Jelaskan dasar pemikiran dari pandangan kontingensi. Bagaimana anda
dapat mengenali berbagai kontingensi utama yang dihadapi oleh
organisasi?
3. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Rantai Pasokan (supply chain
management) dan berikanlah contoh penerapan manajemen rantai
pasokan ini pada perusahaan
4. Jelaskan yang dimaksud dengan Manajemen Hubungan Pelanggan
(customer relationship management), menurut anda apa manfaat yang
dapat diperoleh oleh perusahaan ketika menerapkan Manajemen
Hubungan Pelanggan
5. Menurut anda apa keuntungan bagi perusahaan ketika menerapkan
knowledge based view terutama dalam memenangkan persaingan,
jelaskan
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 42
Daftar Pustaka
Daft, Richard L. 2010. Era Baru Manajemen. Buku 1. Diterjemahkan oleh
Tita Maria Kanita. Jakarta : Salemba Empat Hari Lubis & Martani Huseini. Teori Organisasi. Jakarta: Pusat Antar
Universitas Ilmu Ilmu Sosial Universitas Indonesia Kast, Fremont E & James Rosenzweig. 2002. Organisasi dan Manajemen jilid
2. Diterjemahkan oleh Hasyimi Ali. Jakarta : Bumi Aksara Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta : Salemba Humanika
Miles, Jeffrey A. 2012. Management and Organization Theory : A Jossey Bass Reader. Sanfransisco : John Wiley & Sons
Robbins. 1994. Teori Organisasi : Struktur, Desain & Aplikasi.
Diterjemahkan oleh : Jusuf Udaya. Jakarta : Arcan Robbins, Stephen P & Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jilid 1.
Diterjemahkan oleh : Bob Sabran. Jakarta : Erlangga