MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

16
MODUL 1: MODUL 1: RUANG PEDESAAN RUANG PEDESAAN Pertemuan II Pertemuan II

description

ambil manfaatnya

Transcript of MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

Page 1: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

MODUL 1:MODUL 1:RUANG RUANG

PEDESAANPEDESAANPertemuan IIPertemuan II

Page 2: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

…….ruang pedesaan….ruang pedesaan…

…….definisi sosiologi.definisi sosiologi……definisi pedesaandefinisi pedesaan

……tipologi desa dan pedesaantipologi desa dan pedesaan……perbedaan pe(desa)an dan perbedaan pe(desa)an dan

per(kota)anper(kota)an……definisi sosiologi pedesaandefinisi sosiologi pedesaan

……teknik perkuliahan: teknik perkuliahan:

a. identifikasi & inventarisasi materi dari a. identifikasi & inventarisasi materi dari mahasiswamahasiswa

b. Penjelasan dari dosen/fasilitatorb. Penjelasan dari dosen/fasilitator

Page 3: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

……definisi sosiologi…definisi sosiologi…SociologySociology (s (socius - logosocius - logos) “ilmu yang mempelajari hubungan manusia”) “ilmu yang mempelajari hubungan manusia”

Menurut Roucek dan Waren : “ilmu yang mempelajari hubungan antar Menurut Roucek dan Waren : “ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dan kelompok-kelompok (Soekanto, 2003:19)manusia dan kelompok-kelompok (Soekanto, 2003:19)

Menurut Soemarjan dan Soemardi: “ilmu yang mempelajari Menurut Soemarjan dan Soemardi: “ilmu yang mempelajari struktur struktur sosialsosial, , proses-proses sosialproses-proses sosial, dan , dan perubahan-perubahan sosialperubahan-perubahan sosial

(Soekanto, 2003:20)(Soekanto, 2003:20)

The study of social life (group and society), social change, and the social The study of social life (group and society), social change, and the social causes and consequences of human behaviorcauses and consequences of human behavior (Giddens, 2004). (Giddens, 2004).

…….sociologists.sociologists investigate the structure of groups, organizations, and investigate the structure of groups, organizations, and societies, and how people interact within these contextssocieties, and how people interact within these contexts. .

Sociology ranges from the intimate family to the hostile mob; from Sociology ranges from the intimate family to the hostile mob; from organized crime to religious cults; from the divisions of race, gender organized crime to religious cults; from the divisions of race, gender

and social class to the shared beliefs of a common culture; and so onand social class to the shared beliefs of a common culture; and so on

Page 4: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

……sosiologi…sosiologi…

…perubahan sosial

…proses sosial

…struktur sosial

…sosial

studi studi manusiamanusia

individuindividu

organisasiorganisasi

komunitaskomunitas

masyarakatmasyarakat

groupgroup

CoreCoreSosiologi adalah “upaya pemanusiaan atau memanusiakan manusia (humanisme)”.

Page 5: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

……definisi desadefinisi desa……definisi menurut para ahli:definisi menurut para ahli:

……desa, menurut Finch (1957): “the principally a place of residence and desa, menurut Finch (1957): “the principally a place of residence and not primarily a business center, it is composed chiefly of farm not primarily a business center, it is composed chiefly of farm

dwellings and their associated outbuildings”dwellings and their associated outbuildings”

……desa, menurut Misra (1962): “a village is not just a collection of desa, menurut Misra (1962): “a village is not just a collection of dwellings, it is compact agricultural area with difined bounderies, dwellings, it is compact agricultural area with difined bounderies,

usually 50-1.000 acres in extent (1 acre = 4.047 musually 50-1.000 acres in extent (1 acre = 4.047 m22)”)”

……desa, menurut William (1953): “ a village is a total organization of desa, menurut William (1953): “ a village is a total organization of social life within a limited area” social life within a limited area”

Brunne (1952): “strictily speaking a village is a population center Brunne (1952): “strictily speaking a village is a population center ranging in from 250 to 2.500 people”ranging in from 250 to 2.500 people”

……desa, menurut Sutardjo Kartohadikusumo (1953): “suatu kesatuan desa, menurut Sutardjo Kartohadikusumo (1953): “suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa

mengadakan pemerintahan sendiri”. mengadakan pemerintahan sendiri”.

Page 6: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

……definisi desa menurut Undang-Undang:definisi desa menurut Undang-Undang:

……desa, menurut UU No.22/1948: “daerah otonom tingkat terbawah”desa, menurut UU No.22/1948: “daerah otonom tingkat terbawah”

……desa, menurut UU No.5/1979: “daerah administrasi terbawah”. Istlah desa desa, menurut UU No.5/1979: “daerah administrasi terbawah”. Istlah desa diseragamkan secara nasional dengan definisi: “kesatuan wilayah yang diseragamkan secara nasional dengan definisi: “kesatuan wilayah yang

ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk didalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi didalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi

pemerintahan terendah langsung dibawah camat dan berhak pemerintahan terendah langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan NKRI”menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan NKRI”

……desa, menurut UU No. 32/2004: “kesatuan masyarakat hukum yang memiliki desa, menurut UU No. 32/2004: “kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan negara kesatuan RI. yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan negara kesatuan RI. Istilahnya disesuaikan dengan kondisi sosial-budaya masyarakat setempat, Istilahnya disesuaikan dengan kondisi sosial-budaya masyarakat setempat,

seperti nagari, kampung, huta, bori, marga dsb seperti nagari, kampung, huta, bori, marga dsb

……definisi desadefinisi desa

Page 7: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

……perspektif desa…perspektif desa…

Aspekmorfologi/geografi

Aspekdemografi Aspek

ekonomo

Aspekhukum

Aspek Sosial-budaya

…terletak di

sekeliling kota

(hinterland)

…pemanfaata

n lahan bersifat

agraris, bangunan

rumah terpencar,

akses lemah

…hubungan sosialnya khas, hobogen dan guyub (gemainschaft), bercorak tradisional, solidaritas mekanik tinggi

…dihuni sejumlah kecil penduduk dengan kepadatan yang rendah… basis kemiskinan dan basis demografi

…basis SDA, basis pertanian, basis agraria, basis tenaga kerja

…masyarakatnya bermata pencaharian agraris dan nelayan…kesatuan wilayah (dan “hukum pribumi” tersendiri

…daerah administrasi pemerintahan terkecil

Asy’ari (1993);

Sutardjo (1984);

Bintarto (1983); Boeke

(1971)

Page 8: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

……pedesaan, menurut Kepres RI No.24/1992: “kawasan yang mempunyai pedesaan, menurut Kepres RI No.24/1992: “kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan

susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perdesaan, pelayanan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan sebagainya”jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan sebagainya”

……pedesaan, menurut Asy’ari (1993), Jayadinata dan Pramandika (2006): pedesaan, menurut Asy’ari (1993), Jayadinata dan Pramandika (2006): “daerah yang berada di seputar atau sekeliling kota (hinterland)” “daerah yang berada di seputar atau sekeliling kota (hinterland)”

……dari berbagai sumber:dari berbagai sumber:…….pedesaan adalah zona luar dalam karakteristik penggunaan lahan (ruang), .pedesaan adalah zona luar dalam karakteristik penggunaan lahan (ruang),

sosial dan demografi, merupakan basis pertanian dan basis demografissosial dan demografi, merupakan basis pertanian dan basis demografis…….wilayah “relatif” statis dalam karakteristik ekologis (basis SDA). .wilayah “relatif” statis dalam karakteristik ekologis (basis SDA).

…….wilayah terbelakang dan tertinggal dalam karakteristik kelembagaan dan .wilayah terbelakang dan tertinggal dalam karakteristik kelembagaan dan fasilitas fisik.fasilitas fisik.

……tempat untuk bekerja di pertanian tempat untuk bekerja di pertanian

……definisi pe-desa-definisi pe-desa-anan

Page 9: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

……[perspektif pedesaan][perspektif pedesaan]……

Luar perkotaan G

eo-ekologis

Statis-tradisional

Sosial-budaya

Basis agraris

Tekno-ekonomi

Guyub, m

ekanikkelem

bagaan

pe de sa an

…pedesaan:

(1) secara geo-ekologis: ruang di luar/ sekeliling perkotaan (hinterland),

(2) secara sosial-budaya: basis demografis, basis budaya, basis tenaga kerja, basis kemiskinan, basis tradisi dan berkarakter statis,

(3) secar tekno-ekonomi: wilayah basis SDA, basis agraris, berakses lemah),

(4) Secara kelembagaan merupakan basis kearifan lokal, bercorak guyub dan mekanik

pe de sa an

Page 10: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

……definisi tipologi:definisi tipologi:

……tipologi adalah penciri-penciri atau karakteristik tipologi adalah penciri-penciri atau karakteristik dominan dari suatu objek (Rusli dkk, 1995),dominan dari suatu objek (Rusli dkk, 1995),

……tipologi desa adalah: “teknik untuk mengenal tipe-tipe tipologi desa adalah: “teknik untuk mengenal tipe-tipe desa berdasarkan ciri-ciri menonjol (tipikal) yang desa berdasarkan ciri-ciri menonjol (tipikal) yang

dimiliki dalam kaitan dengan pertumbuhan dan dimiliki dalam kaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya (Asy’ari, 1993).perkembangannya (Asy’ari, 1993).

……tipologi senantiasa bersanding dengan klasifikasi, tipologi senantiasa bersanding dengan klasifikasi, klasifikasi desa adalah: “tingkat perkembangan desa klasifikasi desa adalah: “tingkat perkembangan desa

berdasarkan kesamaannya atau disebut juga berdasarkan kesamaannya atau disebut juga tahapan perkembangan desa (Asy’ari, 1993).tahapan perkembangan desa (Asy’ari, 1993).

……analisis tipologi desa adalah: “analisis penentuan analisis tipologi desa adalah: “analisis penentuan

(patokan garis) dan pemetaan desa-desa (patokan garis) dan pemetaan desa-desa berdasarkan tipe-tipe atau penciri dominannya (Rusli berdasarkan tipe-tipe atau penciri dominannya (Rusli

dkk, 1995) dkk, 1995)

……tipologi desa dan tipologi desa dan pedesaanpedesaan

Page 11: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

……tipologi desa…tipologi desa………dasar tipologi dan klasifikasi desa adalah: karakteristik dasar tipologi dan klasifikasi desa adalah: karakteristik

agroekosistem, potensi dasar, sektor-sektor dominan, tipe agroekosistem, potensi dasar, sektor-sektor dominan, tipe desa, indikator tingkat perkembangan desa (TPD) dan desa, indikator tingkat perkembangan desa (TPD) dan

faktor pembangunan desa (Asy’ari, 1993; Rusli dkk, 1995)faktor pembangunan desa (Asy’ari, 1993; Rusli dkk, 1995)

1) Desa transmig2) Desa mandiri

Pangan3) Desa tertinggal4) Desa terpadu5) Desa mandiri

energi6) Desa miskin,7) Ds. konservasi8) Desa kota dll

Indikatornya:• idiologi politik2) Ekonomi3) Sos-bud4) Pendidikan

Contoh:Desa swadayaDesa swakaryaDesa swasembada

1) TD nelayan2) TD sawah3) TD ladang4) TD kebun5) TD ternak6) TD industri 7) TD jasa8) TD rawa9) TD hutan10) dll

1) Potensi alam

2) Potensi penduduk

3) Lokasi/Letak desa ke pusat fasilitas

.potensidasar..

..tipedesa

..indikatorTPD

..faktorPD

Page 12: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

……tipologi pedesaantipologi pedesaan

sebagian besar wilayahnya digunakan untuk sebagian besar wilayahnya digunakan untuk pertanianpertanian

sebagian besar penduduknya sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani/nelayan.bermatapencaharian sebagai petani/nelayan.

identik dengan kemsikinan, keterbelakangan identik dengan kemsikinan, keterbelakangan dan kebodohan. dan kebodohan.

pertanian, budaya dan kelembagaannya pertanian, budaya dan kelembagaannya Bercorak tradisional. Bercorak tradisional.

lemah aksesnya terhadap sumberdaya lemah aksesnya terhadap sumberdaya produktif.produktif.

tingkat kolektivitasnya tinggi.tingkat kolektivitasnya tinggi. lemah fasilitas pendukungnya, dlllemah fasilitas pendukungnya, dll

Page 13: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

……perkotaan, menurut Bintarto (1984): “suatu sistem perkotaan, menurut Bintarto (1984): “suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan

strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya yang materialistis”.yang materialistis”.

……perkotaan, menurut Karl Max dan Engels adalah: perkotaan, menurut Karl Max dan Engels adalah: “persekutuan yang dibentuk guna melindungi hak milik “persekutuan yang dibentuk guna melindungi hak milik

dan guna memperbanyak alat-alat produksi dan alat-dan guna memperbanyak alat-alat produksi dan alat-alat yang diperlukan agar anggota masing-masing alat yang diperlukan agar anggota masing-masing

dapat mempertahankan diri”dapat mempertahankan diri”

……perkotaan, menurut Wirth adalah: “pemukiman yang perkotaan, menurut Wirth adalah: “pemukiman yang relatif besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-relatif besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-

orang (kelompok-kelompok) yang heterogen kedudukan orang (kelompok-kelompok) yang heterogen kedudukan sosialnya, sehingga hubungan sosialnya menjadi sosialnya, sehingga hubungan sosialnya menjadi

longgar, acuh dan tidak pribadi (impersonal relation)longgar, acuh dan tidak pribadi (impersonal relation)

……perbedaan pedesaan dan perbedaan pedesaan dan perkotaan..perkotaan..

Page 14: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

……perbedaan pedesaan dan perbedaan pedesaan dan perkotaan..perkotaan..

PerkotaanPerkotaan ……tipologi…tipologi… PedesaanPedesaanEkologiEkologi

TeknologiTeknologi

Intervensi Intervensi

Sumber EnergiSumber Energi

Tenaga KerjaTenaga Kerja

LahanLahan

Aktivitas EkonomiAktivitas Ekonomi

ManajemenManajemen

Penggerak EkonomiPenggerak Ekonomi

Sumber ModalSumber Modal

Orientasi EkonomiOrientasi Ekonomi

AksesAkses

Pola Hubungan SosialPola Hubungan Sosial

Solidaritas SosialSolidaritas Sosial

Sistem PolitikSistem Politik

Page 15: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

……sosiologi pedesaan…sosiologi pedesaan…

…………ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam ruang ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam ruang pedesaanpedesaan

……ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dan ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dan kelompok-kelompok dalam ruang pedesaankelompok-kelompok dalam ruang pedesaan

…“…“ilmu yang mempelajari ilmu yang mempelajari struktur sosialstruktur sosial, , proses-proses proses-proses sosialsosial, dan , dan perubahan-perubahan sosialperubahan-perubahan sosial di pedesaan di pedesaan

benarkah….menurut anda? Apa?

Page 16: MODUL 1 RUANG PEDESAAN 1

……pertanyaannya?pertanyaannya?

……benarkah pedesaan basis benarkah pedesaan basis sumberdaya alam?sumberdaya alam?

……benarkah pedesaan basis benarkah pedesaan basis demografi?demografi?

……benarkah kelembagaan benarkah kelembagaan dipedesaan statis? Dan benarkah dipedesaan statis? Dan benarkah masyarakat pedesaan guyub dan masyarakat pedesaan guyub dan

solid?solid?

……kenapa pedesaan menjadi basis kenapa pedesaan menjadi basis kemiskinan?kemiskinan?

……benarkah akses pedesaan lemah?benarkah akses pedesaan lemah?