Model Pengembangan Desain Pembelajaran Terjemah Dick and Carey

20
Sistem Desain Pembelajaran Dick and Carey Sumber: Dick, W., Carey, L., & Carey J. O. (1937). The Systematic Design of Instruction. Addison-Wesley Educational Publishers Inc. 1. Menilai Kebutuhan untuk Mengidentifikasi Tujuan Instruksional (S) 2. Melakukan Analisis Tujuan 3. Mengidentifikasi Kemampuan dan Perilaku Awal Peserta Didik 4. Menganalisis Peserta Didik dan Konteks. 5. Menulis Tujuan Kinerja 6. Mengembangkan Instrumen Penilaian 7. Mengembangkan Strategi Pembelajaran 8. Mengembangkan Bahan Ajar 9. Merancang dan Melakukan Evaluasi Formatif 10. Merevisi Bahan Ajar 11. Merancang dan Melakukan Evaluasi Sumatif. 1. Assessing Needs to Identify Instructional Goal(s) Menilai Kebutuhan untuk Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran Hal. 30-31 Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang jelas tentang tingkah laku peserta didik yang diharapkan muncul

Transcript of Model Pengembangan Desain Pembelajaran Terjemah Dick and Carey

Sistem Desain Pembelajaran Dick and Carey

Sumber: Dick, W., Carey, L., & Carey J. O. (1937). The Systematic Design of Instruction.Addison-Wesley Educational Publishers Inc.

1. Menilai Kebutuhan untuk Mengidentifikasi Tujuan Instruksional (S)2. Melakukan Analisis Tujuan3. Mengidentifikasi Kemampuan dan Perilaku Awal Peserta Didik4. Menganalisis Peserta Didik dan Konteks.5. Menulis Tujuan Kinerja6. Mengembangkan Instrumen Penilaian7. Mengembangkan Strategi Pembelajaran8. Mengembangkan Bahan Ajar9. Merancang dan Melakukan Evaluasi Formatif10. Merevisi Bahan Ajar11. Merancang dan Melakukan Evaluasi Sumatif.

1. Assessing Needs to Identify Instructional Goal(s)Menilai Kebutuhan untuk Mengidentifikasi Tujuan PembelajaranHal. 30-31

Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang jelas tentang tingkah laku peserta didik yang diharapkan muncul sebagai hasil pembelajaran. Secara khas hasil tersebut diperoleh melalui proses needs assesment atau keperluan penilaian dan diperuntukkan bagi tujuan masalah yang dapat dipecahkan. Hasil pembelajaran tersebut merupakan dasar atau fondasi bagi semua urutan tata laksana desain kegiatan pembelajaran.Tujuan pembelajaran dipilih melalui proses rasional yang membutuhkan jawaban dari pertanyaan tentang masalah khusus dan kebutuhan, kejelasan dari pernyataan tujuan pembelajaran dan ketersediaan sumber daya desain dan pengembangan pembelajaran.Jawab beberapa pertanyaan berikut tentang masalah dan kebutuhan:1. Apakah kebutuhan dengan jelas dideskripsikan dan dibuktikan?2. Apakah kebutuhan dapat diramalkan di masa depan sama baiknya dengan yang sekarang?3. Apakah solusi paling efektif bagi masalah pembelajaran?4. Apakah ada kesesuaian logis antara solusi terhadap masalah dan usulan tujuan pembelajaran?5. Apakah tujuan pembelajaran dapat diterima oleh pengelola sekolah?Kemudian, pertanyaan yang harus dijawab terkait dengan kejelasan tujuan pembelajaran termasuk sebagai berikut:1. Apakah perilaku merefleksikan dengan jelas dapat dibuktikan/dipertunjukkan, perilaku yang dapat diukur?2. Apakah bidang topik dengan jelas digambarkan?3. Apakah konten relatif stabil selama ini?Terkait dengan sumber daya, inilah pertanyaannya:1. Apakah Anda memiliki ahli dalam bidang tujuan pembelajaran?2. Apakah waktu dan sumber daya dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan yang tersedia untuk Anda?3. Apakah kelompok peserta didik bersedia untuk di evaluasi dan melakukan perbaikan pembelajaran selama proses pengembangan di bawah bimbingan Anda?Seringkali, tujuan pembelajaran merupakan pernyataan umum tentang perilaku siswa dan konten yang harus diklarifikasi sebelum beberapa pertanyaan-pertanyaan tadi dapat dijawab. Prosedur yang disarankan untuk penjelasan tujuan pembelajaran termasuk langkah-langkah berikut:1. Jabarkan tujuan pembelajaran. Jelaskan kompetensi apa yg diharapkan muncul dari peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.2. Buat daftar semua perilaku/sikap peserta didik yang dapat mengindikasikan kalau mereka sudah mencapai tujuan pembelajaran.3. Analisislah pengembangan daftar perilaku tadi dan pilih diantaranya yang terbaik untuk menandakan bahwa siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.4. Gabungkan perilaku yang telah diseleksi tadi kedalam pernyataan-pernyataan yang menggambarkan apa yang peserta didik akan tunjukkan.5. Periksa tujuan pembelajaran yang telah ditinjau kembali dan nilailah, apakah peserta didik yang menunjukkan perilaku mereka akan sesuai dengan tujuan awal.Suatu tujuan pembelajaran yang wajar, mungkin dapat dikerjakan dengan mudah, dan dengan jelas harus menjadi hasil dari aktivitas ini. Dengan menggunakan penilaian yang dapat dibuktikan dari hasil peserta didik, artinya Anda, calon guru siap untuk membuat analisis tujuan yang akan dijelakan di BAB 3.

2. Conducting a Goal AnalysisMelakukan Analisis TujuanHal. 53 No. 2

Menurut Dick and Carey, proses analisis tujuan dimulai setelah Anda membuat tujuan pembelajaran yang jelas. Langkah pertama dalam proses analisis tujuan adalah mengelompokkan tujuan kedalam satu dari empat bidang pembelajaran. Hal tersebut bisa jadi sikap, kecerdasan, informasi verbal atau keterampilan psikomotorik.Langkah kedua dalam proses analisis tujuan adalah mengidentifikasi langkah-langkah utama yang peserta didik harus tampilkan untuk menunjukkan kalau mereka udah mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Langkah-langkah utama ini harus termasuk perilaku dan muatan yang relevan serta harus diurutkan dalam urutan yang efisien. Untuk tujuan kemampuan intelektual dan psikomotorik, sama baiknya dengan sikap, sebuah diagram urut dari langkah-langkah tepat yang diambil. Sebuah analisis informasi verbal biasanya akan menghasilkan kumpulan topik yang dapat diorganisasikan oleh kronologi atau oleh hubungan yang melekat lainnya misalnya satu dari semua, sederhana ke rumit, atau familiar ke tdk familiar.Ingat bahwa kerangka kerja yg sempurna dari keterampilan dibutuhkan untuk sebuah tujuan yang jarang dibuat pada usaha pertama. Produk awal Anda harus dilihat sebagai sebuah konsep dan harusnya diperlakukan sebagai evaluasi dan perbaikan. Masalah khusus yang dilihat selama evaluasi termasuk langkah-langkah yang tdk biasa dalam proses, terlalu kecil atau terlalu besar serta salah meletakkan dalam urutan.Produk akhir dari analisis tujuan Anda harusnya sebuah diagram keterampilan yang menyediakan gambaran sekilas tentang apa yang akan dilakukan peserta didik saat mereka melakukan tujuan pembelajaran.

3. Identifying Subordinate Skills and Entry BehaviorsMengidentifikasi Kemampuan Bawahan dan Perilaku Awal Peserta DidikHal 86-87

Untuk memulai analisis bawahan, diperlukan gambaran yang jelas tentang tugas utama peserta didik untuk melakukan (performing) dalam rangka mencapai tujuan instruksional. Pembentukan langkah jurusan ini dijelaskan dalam bab sebelumnya. Untuk melakukan analisis keterampilan bawahan, Anda harus menganalisis setiap langkah-langkah utama dalam tujuan. Jika langkahnya adalah informasi verbal, analisis klaster akan dilakukan. Analisis hirarkhis harus digunakan dengan keterampilan intelektual dan psikomotorik.Analisis tujuan dari sikap mengidentifikasi perilaku yang akan dipamerkan jika seseorang memegang sikap itu. Selama bawahan tahap analisis keterampilan, setiap perilaku akan perlu dianalisis.Untuk setiap kemampuan siswa yang diidentifikasi selama analisis keterampilan bawahan ini, proyek tersebut diulang. Artinya, setiap keterampilan bawahan diidentifikasi dianalisis untuk mengidentifikasi keterampilan bawahan masing-masing. Proses langkah ini digunakan sampai Anda percaya bahwa tidak ada keterampilan bawahan lebih lanjut masih harus diidentifikasi. Pada sendi ini, guru mengidentifikasi perilaku bawaan yang akan dibutuhkan peserta didik dengan menggambar garis putus-putus di bawah keterampilan yang akan dan atas orang-orang yang tidak akan. Keterampilan yang diidentifikasi dalam analisis yang tidak akan thaught disebut sebagai perilaku entri.Produk akhir dari bawahan analisis keterampilan adalah kerangka dari keterampilan bawahan yang dibutuhkan untuk melakukan setiap langkah lain dari tujuan instruksional. Total analisis instruksional termasuk tujuan pembelajaran, langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai tujuan , keterampilan bawahan yang diperlukan untuk mencapai setiap langkah utama dan perilaku entri . Ini kerangka skils adalah dasar untuk semua kegiatan desain pembelajaran berikutnya .Hal ini penting untuk mengevaluasi analisis pembelajaran tugas sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya dari kegiatan desain, karena banyak jam kerja tetap diselesaikan . Kualitas analisis secara langsung akan mempengaruhi dengan kemudahan yang berhasil kegiatan desain dapat dilakukan dan kualitas instruksi akhirnya. Kriteria khusus untuk digunakan dalam mengevaluasi analisis termasuk apakah semua tugas yang relevan diidentifikasi, tugas berlebihan dieliminasi dan hubungan aong tugas-tugas yang jelas ditunjuk melalui konfigurasi tugas pada grafik dan penempatan garis digunakan untuk menghubungkan tugas. Memproduksi akurat, analisis yang jelas tentang tugas biasanya memerlukan beberapa iterasi dan perbaikan .

4. Analyzing Learners and ContextsMenganalisis Peserta Didik dan KonteksHal. 111-112 No. 3

Untuk memulai desain pembelajaran, sebelumnya harus dilakukan analisis tujuan dan analisis subordinat (subordinate= mengebawahkan) keterampilan termasuk identifikasi perilaku awal peserta didik. Juga harus ditentukan kepada siapa target dari tujuan pembelajaran Anda. Misalnya anak TK, murid SD, SMP, SMA atau mahasiswa. Tugas pertama adalah identifikasi karakteristik umum setiap anggota peserta didik. Karakteristik ini termasuk kemampuan membaca, pengalaman sebelumnya, tingkat motivasi, sikap, dan performa pada pembelajaran sebelumnya. Karakteristik penting lainnya juga adalah pengetahuan tentang materi yang sudah dimiliki peserta didik. Satu hasil dari aktivitas menganalisis target kelompok peserta didik adalah sebuah gambaran dari karakteristik peserta didik yang akan memfasilitasi pertimbangan desain yang selanjutnya misalnya suasana yang tepat, informasi motivasi dan aktivitas, format materi yang akan ditampilkan dalam satu waktu.Tugas kedua adalah menggambarkan kondisi pelaksanaan atau lingkungan dimana siswa akan menerima perannya sebagai murid, pekerja, warga negara dan benar-benar menggunakan informasi dan keterampilan yang telah dijelaskan pada tujuan pembelajaran. Kategori informasi tentang tempat pelaksanaan yang penting digambarkan termasuk apakah siswa akan menerima dukungan pengawasan dan pengaturan dalam kondisi pelaksanaan, aspek fisik dan sosial dari tempat pelaksanaan, dan relevansi dari informasi dan keterampilan yang akan diajarkan di tempat pelaksanaan.Tugas akhir dari bagian tahap ini adalah menggambarkan pokok pembelajaran dalam konteks pembelajaran yang ditemukan melalui sebuah ulasan yang dapat mendukung instruksional dan keterbatasan yang dapat membatasi pilihan pembelajaran. Antara sumber daya dan faktor pembatas dikategorikan misalnya keuangan, anggota, waktu, fasilitas dan budaya lokal.

5. Writing Performance ObjectiveMenulis Tujuan KinerjaHal 138-139

Sebelum mulai menulis tujuan kinerja, Anda harus sudah menyelesaikan analisis instruksional. Anda juga harus telah melengkapi peserta didik dan konteks. Dengan produk ini sebagai sebuah dasar, Anda siap untuk menulis kinerja objektif untuk tujuan Anda, semua langkah dan substep dalam tujuan tersebut, dan keterampilan bawahan.Untuk membuat masing-masing tujuan, Anda harus mulai dengan perilaku yang dijelaskan dalam laporan keterampilan. Anda akan perlu menambahkan kedua kondisi dan kriteria untuk setiap keterampilan untuk mengubahnya menjadi tujuan kinerja. Dalam memilih kondisi yang sesuai, Anda harus mempertimbangkan: (1) rangsangan dan isyarat yang tepat untuk membantu peserta didik mencari kesan dan ingatan mereka untuk informasi terkait, (2) karakteristik yang sesuai untuk sumber daya bahan yang diperlukan, (3) tingkat yang tepat dari kompleksitas tugas untuk target populasi, dan (4) relevansi atau keaslian dari konteks di mana keterampilan akan diperlihatkan. Untuk penilaian obyektif sikap, Anda juga akan perlu mempertimbangkan keadaan di mana peserta didik bebas untuk membuat pilihan tanpa resprisal.Tugas akhir ini adalah untuk menentukan kriteria sesuai dengan kondisi dan perilaku dijelaskan, dan sesuai dengan tingkat perkembangan kelompok sasaran. Bila hanya ada satu jawaban yang benar mungkin, banyak perencana menghilangkan kriteria seperti yang jelas tersirat, sedangkan perencana lainnya memilih untuk memasukkan istilah yang benar. Ketika tanggapan peserta didik dapat bervariasi, karena mereka bisa untuk pekerjaan pada semua empat domain, kriteria yang menetapkan batas respons yang diterima harus ditambahkan . Mendapatkan kriteria keterampilan dan sikap psikomotor biasanya lebih kompleks dalam beberapa perilaku yang dapat diamati umumnya harus terdaftar. Perilaku ini, bagaimanapun, adalah sangat berguna untuk mengembangkan daftar periksa yang diperlukan atau skala rating. Dalam menentukan kriteria, perencana harus berhati-hati untuk tidak bergantung pada kriteria tepat seperti "expert judgement". Ada berbagai kategori kriteria yang perencana dapat pertimbangkan dalam memilih yang paling tepat untuk respon peserta didik diberikan. Contoh kategori tersebut meliputi struktur, fungsi, estetika, penerimaan sosial, kesehatan lingkungan, kelayakan ekonomi dan sebagainya .Daftar lengkap tujuan kinerja menjadi dasar untuk tahap berikutnya dari proses desain. Langkah berikutnya adalah mengembangkan kriteria item tes dirujuk untuk setiap tujuan, dan informasi dan prosedur yang diperlukan dijelaskan dalam Bab 7.

6. Developing Assessment InstrumentsMengembangkan instrumen penilaianHal 173-174

Dalam rangka mengembangkan kriteria referensi tes, Anda akan membutuhkan daftar tujuan kerja yang didasarkan pada analisis instruksional. Kondisi, perilaku dan kriteria yang terkandung dalam setiap tujuan akan membantu Anda menentukan format terbaik untuk instrumen penilaian Anda.Sebuah format tes objektif akan menjadi yang terbaik untuk banyak informasi verbal dan kemampuan intelektual, namun Anda masih harus memutuskan jenis format apa yang objektif gaya akan sangat sebangun dengan kondisi yang ditentukan dan perilaku. Item sasaran harus ditulis untuk meminimalkan kemungkinan benar menebak jawaban, dan mereka harus jelas tertulis sehingga semua rangsangan atau isyarat yang ditetapkan dalam tujuan yang hadir dalam item atau instruksi. Anda juga harus memutuskan berapa banyak jenis yang akan perlu untuk mengukur kinerja memadai siswa pada masing-masing tujuan. Dalam menentukan jumlah item untuk memproduksi, Anda perlu mempertimbangkan berapa kali informasi atau keterampilan akan diuji item. Cukup untuk mendukung konstruksi dari pretest dan posttests harus dihasilkan. Bila mungkin, peserta didik harus disajikan dengan item yang berbeda setiap kali sebuah tujuan diukur .Beberapa keterampilan intelektual tidak dapat diukur dengan menggunakan instrumen tes objektif. Contohnya termasuk menulis paragraf, membuat pidato persuasif, dan menganalisis dan perbedaan fitur tertentu dari dua metode yang berbeda untuk memprediksi tren ekonomi. Keterampilan intelektual yang menghasilkan suatu produk atau kinerja, kemampuan psikomotor, dan perilaku yang berkaitan dengan sikap harus diukur dengan menggunakan tes yang terdiri dari instruksi untuk pelajar dan instrumen observasi untuk evaluator. Dalam menciptakan instrumen ini Anda harus mengidentifikasi, parafrase, dan urutan unsur-unsur yang dapat diamati dari produk, kinerja atau perilaku. Anda juga akan perlu memilih format penilaian yang wajar untuk penguji dan menentukan bagaimana instrumen akan mencetak tujuan.Kualitas produk pembelajaran Anda dan instrumen tergantung pada kualitas tujuan Anda, yang pada gilirannya tergantung pada kualitas analisis instruksional dan pernyataan tujuan Anda. Setelah meninjau item yang telah dikembangkan untuk tujuan Anda, Anda harus berhenti maju kemajuan dalam proses desain dan mengevaluasi desain keseluruhan ke titik ini. Setelah evaluasi ini desain keseluruhan, Anda dapat melanjutkan ke bab berikutnya pada strategi instruksional. Selama fase ini, tahap proses desain, Anda akan menentukan apa tes untuk disertakan dalam paket pembelajaran Anda dan bagaimana mereka akan digunakan. Dalam bab berikutnya pada pengembangan bahan ajar, Anda akan menggunakan item objektif sampel dan rencana uji untuk membangun tes tujuan akan Anda butuhkan. Jika Anda telah mengembangkan instrumen penilaian bukan item objektiif, Anda akan merencanakan bagaimana dan kapan harus menggunakan instrumen tersebut berkaitan dengan strategi pembelajaran dan materi.

7. Developing an Instructional StrategyMengembangkan Strategi PembelajaranHal 224-225

Bahan Anda akan perlu untuk mengembangkan strategi pembelajaran Anda termasuk tujuan pembelajaran, pelajar dan analisis konteks, analisis instruksional, tujuan kinerja, dan item penilaian. Anda akan perlu untuk referensi bahan-bahan ini beberapa kali saat Anda merancang strategi Anda.Strategi pembelajaran adalah resep yang akan digunakan untuk mengembangkan atau memilih bahan ajar. Pertimbangan pertama adalah urutan konten untuk mengajar dan membuat kelompok pengelompokan logis keterampilan dalam analisis instruksional.Empat komponen pembelajaran dalam strategi didasarkan pada karya psikolog pendidikan , dan komponen ini panduan peserta didik pengolahan intelektual melalui kondisi mental dan kegiatan yang mendorong pembelajaran . Keempat komponen meliputi kegiatan pra-pembelajaran, penyajian isi, partisipasi siswa dengan umpan balik, dan kegiatan tindak lanjut. Komponen penilaian termasuk dalam strategi untuk memfasilitasi pengelolaan pembelajaran . Penilaian memungkinkan kita untuk menyesuaikan instruksi kepada kebutuhan peserta didik, untuk mengevaluasi kualitas bahan ajar dan untuk mengevaluasi kemajuan peserta didik. Meskipun fungsi utama dari penilaian dalam strategi adalah manajemen, juga dapat mendukung belajar ketika umpan-balik korektif tentang kinerja yang diberikan kepada peserta didik . Sebagai komponen ini sedang direncanakan, guru menentukan pengelompokan siswa dan memilih satu atau lebih media yang dapat digunakan untuk memberikan masing-masing komponen . Keputusan seleksi didasarkan pada pertimbangan teori dan administrasi (atau logistik ).Instruksi disajikan kepada siswa dalam urutan komponen yang disebutkan dalam strategi, namun strategi ini tidak dirancang dalam urutan ini. Langkah pertama dalam merancang strategi ini adalah untuk urutan dan klaster tujuan untuk presentasi. Langkah kedua adalah untuk prescible yang pra-pembelajaran, penilaian dan strategi tindak lanjut. Yang ketiga adalah mengatur penyajian konten dan stategies partisipasi siswa. Yang keempat adalah untuk menetapkan tujuan untuk pelajaran. Langkah terakhir adalah untuk meninjau strategi pembelajaran untuk mengkonsolidasikan pilihan media. Dan mengkonfirmasi atau pilih sistem pengiriman .Jenis tujuan instruksional adalah suatu pertimbangan penting ketika merancang strategi Anda. Apakah keterampilan intelektual, informasi verbal, keterampilan motorik, atau sikap, kelima komponen dari strategi penting. Setiap jenis tujuan, bagaimanapun, banyak memerlukan kegiatan unik untuk masing-masing komponen strategi pembelajaran .The menciptakan setiap komponen dari strategi Anda, Anda juga harus mempertimbangkan karakteristik siswa target Anda, kebutuhan, minat dan pengalaman, dan informasi tentang bagaimana untuk mendapatkan dan mempertahankan perhatian mereka seluruh komponen pembelajaran lima instruksi. Model ARCS Keller menyediakan struktur berguna untuk mempertimbangkan bagaimana merancang materi yang memotivasi siswa untuk belajar.Dengan strategi Anda selesai, Anda dapat mulai mengembangkan instruksi berdasarkan resep dalam strategi. Sebelum melanjutkan, namun, Anda harus meminta evaluasi bahan Anda dari para ahli konten serta dari satu atau lebih target peserta didik Anda.Bagi pembaca yang sedang melakukan sebuah proyek desain instruksional saat mereka bekerja melalui teks ini, kami sarankan Anda membaca bab 9 sebelum mengembangkan strategi pembelajaran Anda, memberikan perhatian khusus pada rekomendasi kami bahwa desainer tinju waktu merencanakan instruksi sendiri mondar-mandir dalam format teks ilustrasi.

8. Developing Instructional MaterialsMengembangkan bahan ajarHal 269-270

Anda memiliki sumber daya bahan berikut untuk mengembangkan instruksi Anda:a. Tujuan instruksionalb. Analisis instruksionalc. Tujuan perilakud. Item tes contoh.e. Karakteristik peserta didik sasaranf. Karakteristik pembelajaran dan kinerja konteksg. Strategi pembelajaran yang mencakup resep untuk berikut:

1) Cluster dan urutan tujuan2) Kegiatan Preinstructional3) Surat Ketetapan yang akan digunakan4) Presentasi Konten dan contoh5) Partisipasi Learner (praktek dan umpan balik)6) Strategis untuk memori dan keterampilan mentransfer7) Kegiatan ditugaskan untuk pelajaran individu8) Mahasiswa pengelompokan dan pilihan media yang9) Sistem Pengiriman

Ini adalah ide yang baik untuk menjaga dua sumber daya Anda dekat di tangan saat menulis materi. Yang pertama adalah grafik evaluasi desain (lihat tabel 7.2 dan 7.3 dan angka 7.1). Tujuan kinerja dalam grafik desain evaluasi akan membantu memastikan kesesuaian antara instruksi dibuat dan tujuannya. Sumber-sumber lain critial meliputi analisis pembelajar, analisis konteks, dan dokumen strategi pembelajaran. Referensi tetap dokumen-dokumen ini sementara Anda bekerja akan membuat upaya yang ditargetkan dan membantu menghindari memperkenalkan menarik-tapi asing-informasi. Fokus hati-hati pada kondisi yang ditentukan dalam tujuan serta karakteristik dan kebutuhan spesial dari peserta didik.Ketika Anda menyelesaikan fase ini desain instruksional, Anda harus memiliki rancangan set bahan ajar, penilaian rancangan, dan manual rancangan instruktur.Kami harus mengingatkan Anda pada satu hal penting: Jangan merasa bahwa salah satu bahan Anda mengembangkan pada upaya pertama akan berdiri untuk semua waktu. Hal ini sangat penting bahwa Anda mempertimbangkan bahan yang Anda berkembang sebagai salinan draft. Mereka akan ditinjau dan direvisi berdasarkan umpan balik dari peserta didik, instruktur, dan ahli subjek-mater. Anda tidak harus mulai terlibat dalam prosedur produksi yang rumit dan mahal. Anda harus mempertimbangkan penggunaan tangan-dicetak 8,5-by-11 lembar kertas, bukan profesional siap transparansi overhead, penggunaan gambar mentah bukannya karya seni selesai, penggunaan storyboard dan "buatan sendiri" video bukannya studio-diproduksi kaset. Menunda pengembangan bahan dimediasi, terutama orang-orang yang akan menjadi mahal, sampai Anda telah menyelesaikan setidaknya satu revisi materi Anda.Anda dapat yakin bahwa tidak peduli seberapa rendah hati bahan Anda mungkin pada saat ini, akan ada biaya yang terkait dengan mereka. Cobalah untuk meminimalkan biaya sekarang dalam rangka untuk mengumpulkan data yang akan Anda butuhkan untuk membuat keputusan yang benar tentang versi final. Kami akan memiliki lebih banyak untuk mengatakan tentang ceeding bab.

9. Designing and Conducting Formative EvaluationsMenrencanakan dan Melakukan Evaluasi Formatif (Formative = Perkembangan)Hal 312-313 No. 8

Evaluasi formatif materi pembelajaran diselenggarakan untuk efektifitas materi dan untuk memperbaikinya dalam bidang yg tdk efektif. Evaluasi formatif harus diadakan pada materi yang baru saja dipelajari sebaik materi yang sudah ada (?). Evaluasi diperlukan untuk menengahi dan guru menyajikan materi. Evaluasi harus di desain untuk menghasilkan data yang menunjukkan dengan tepat bidang khusus dimana guru membuat kesalahan dan untuk itu dapat diusulkan bagaimana kesalahan itu seharusnya diperbaiki.Paling tidak evaluasi formatif berisi tiga siklus yaitu pengumpulan data, analisis dan rekomendasi perbaikan. Setiap siklus fokus pada perbedaan aspek dr kualitas. Siklus pertama, evaluasi satu per satu, dibuat untuk megetahui pasti letak kesalahan dalam materi. Kesalahan ini scara khusus terkait dgn kejelasan perbendaharaan kosa kata, konsep dan contoh yg dipakai serta aspek motivasi dari lima komponen materi pembelajaran. Evaluasi juga dipimpin oleh ahli dan seseorang yg akrab dengan karakteristik peserta didik. Evaluasi satu per satu harus diadakan melalui seseorang yg representatif dari kelompok peserta didik. Proses wawancara dipakai sehingga dapat diketahui apa yg salah dengan materi juga kenapa itu terjadi.Siklus kedua, mengevaluasi kelompok kecil, mengikuti koreksi dari kesalahan utama yang diidentifikasi dalam pembelajaran. Secara khas kelompok tersebut terdiri dari 8 hingga 20 anggota representatif dari seluruh anggota. Tujuan dari evaluasi kelompok kecil adalah untuk meletakkan kesalahan tambahan dalam bahan pembelajaran dan prosedur manajemen. Unsur strategi pembelajaran untuk instrumen dan prosedur evaluasi. Selama siklus, penguji memainkan peran yang kurang interaktif, data perilaku dan performa dikumpulkan dan brifing ulang secara mendalam dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif dan kualitatif. Siklus akhir, uji coba lapangan, dilakukan setelah penyempurnaan dari bahan yang didasarkan pada evaluasi kelompok kecil. Tujuan evaluasi ini adalah untuk menentukan kesalahan dalam materi ketika mereka digunakan seperti yang ditentukan dalam pengaturan intented. Serupa dengan dua siklus pertama, instrumentasi evaluasi dan prosedur harus berlabuh di lima komponen dari strategi pembelajaran. Instrumen untuk mengumpulkan data tentang kinerja dan sikap pelajar penting. Pengumpulan data manajemen seperti waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan bahan dan kelayakan rencana pengelolaan juga penting. Selama persidangan, evaluator tidak mengganggu sebagai data yang dikumpulkan dari peserta didik dan mungkin guru, meskipun pengamatan sementara bahan yang digunakan dapat memberikan wawasan untuk interpretasi data yang dikumpulkan.Setelah setiap tahap evaluasi formatif, perancang harus menentukan kelayakan mengumpulkan data tambahan dari peserta didik saat mereka kembali ke konteks di mana mereka akan menggunakan keterampilan yang mereka pelajari dalam instruksi. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah keterampilan yang digunakan dan dengan efek apa. Hasilnya adalah informasi lebih lanjut untuk digunakan dalam revisi instruksi.Bab ini telah difokuskan pada desain evaluasi formatif dan prosedur pengumpulan data. Bab selanjutnya menjelaskan analisi data dan revisi bahan yang didasarkan pada data.

10. Revising Instructional MaterialsMerevisi bahan ajarHal 342Data yang Anda kumpulkan selama evaluasi formatif harus disintesis dan dianalisis untuk menemukan masalah potensial dalam bahan ajar. Ringkasan data Anda harus mencakup peserta didik, komentar dalam bahan, kinerja mereka pada pretest dan posttest, tanggapan mereka pada kuesioner sikap, komentar mereka selama sesi tanya jawab, dan informasi yang diperoleh dari konteks kinerja. Setelah Anda mendapatkan data diringkas Anda harus melakukan analisis berikut:

1. Memeriksa data diringkas relatif terhadap perilaku masuk dan menarik implikasi tentang perilaku masuknya siswa dalam kelompok sasaran Anda .2. Ulasan diringkas Data pretest dan posttest baik untuk keseluruhan kinerja dan kinerja obyektif demi obyektif. Superimpose rata-rata pada tabel analisis instruksional Anda . Menarik kesimpulan tentang kinerja grup Anda pada masing-masing tujuan soal tes . Anda mungkin ingin membandingkan data yang diperoleh dari item entry- perilaku dengan data pretest dan posttest juga.3. Periksa tujuan , item tes , dan strategi pembelajaran untuk tujuan tersebut yang kinerja siswa gagal memenuhi kriteria Anda didirikan . Periksa tujuan , item tes , kosa kata, urutan, dan strategi pembelajaran untuk tujuan tersebut sebelum membuat perubahan langsung dalam bahan ajar .4. Periksa prosedur dan implementasi arah serta peralatan yang diperlukan untuk instructionfor mungkin panduan untuk revisi .5. Mengembangkan bahan revisi tabel analisis yang menggambarkan masalah , perubahan , bukti bahwa perubahan yang diperlukan , dan sumber bukti dikutip untuk setiap komponen dalam bahan .6. Merevisi instruksi berdasarkan resep Anda dalam bahan analisis tabel revisi . Keterlambatan revisi yang maydepend atas informasi dari uji lapangan pelajaran lainnya .Data ini sintesis dan analisis kegiatan yang dilakukan setelah masing-masing dari satu-ke-satu, kelompok kecil, dan uji-uji coba evaluasi formatif. Jika Anda membuat revisi besar dalam materi Anda mengikuti uji coba lapangan, maka sidang lain disarankan untuk memeriksa efektivitas revisi Anda.Revisi akhir bahan Anda harus efektif dalam mewujudkan pembelajaran yang dimaksudkan dengan anggota audiens target Anda. Kemudian Anda siap untuk mereproduksi atau menerbitkan seperangkat efektif bahan ajar.

11. Designing and Conducting Summative EvaluationsMerencanakan dan Melakukan Evaluasi SumatifHal 369-370 No. 10

Evaluasi sumatif diadakan untuk membuat keputusan apakah tetap mempertahankan atau mengadopsi pembelajaran. Penguji utama dalam sebuah evaluasi sumatif jarang yg perencana atau pengembang pembelajaran; justru pengujinya seringkali yg tdk familir dgn materi, organisasi meminta evaluasi atau mengatur mana materi yg diuji. Penguji yg demikian menunjuk penguji dr luar. Evaluator tersebut disebut sebagai evaluator eksternal, evaluator ini lebih disukai untuk evaluasi sumatif dan cenderung untuk bersikap objektif tentang kekuatan dan kelemahan dari instruksi.Perencana instruksional membuat penguji sumatif sangat baik karena pemahaman mereka tentang proses desain pembelajaran, karakteristik belajar yang dirancang dengan baik, dan kriteria untuk mengevaluasi instruksi. Keterampilan ini menyediakan mereka dengan keahlian untuk merancang dan melakukan penilaian ahli serta fase bidang-sidang evaluasi sumatif.Desain tahap penilaian ahli evaluasi sumatif yang berlabuh di model untuk secara sistematis merancang instruksi. Mirip dengan awalnya merancang instruksi, bahan penguji dimulai dengan menilai kesesuaian antara kebutuhan instruksional dari suatu organisasi dan tujuan calon bahan ajar . Bahan yang tidak ditolak , dan bahan yang menjanjikan dievaluasi lebih lanjut . Selanjutnya, kelengkapan dan keakuratan konten yang disajikan dalam bahan dievaluasi . Standar untuk evaluasi ini adalah analisis tujuan instruksional dengan keterampilan bawahan diperlukan. Ahli konten terlibat baik dalam produksi atau juga kualitas diagram keterampilan. Sekali lagi, bahan yang tidak ditolak , dan bahan yang menjanjikan dievaluasi lebih lanjut . Bahan-bahan ini kemudian dievaluasi untuk kualitas strategi pembelajaran mereka, utilitas mereka , dan pengaruh mereka pada pengguna saat ini. Bahan yang terdengar muncul mengikuti kegiatan evaluasi kemudian dilakukan uji coba lapangan .Selama fase bidang-sidang, pembelajaran dievaluasi untuk efektivitas dengan kelompok sasaran dalam pengaturan yang dimaksudkan. Setelah evaluasi, baik kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran adalah dokumen bidang kinerja dan sikap peserta didik, sikap instruktur, dan persyaratan pelaksanaan.Laporan evaluasi (raport) harus mencakup analisis penilaian ahli (jika dilakukan), serta tahap bidang-sidang evaluasi. Ini harus dirancang dan ditulis dengan kebutuhan pembaca dalam pikiran.