MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

21
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 PURWANTORO Alamat : Jl. Cendana No.3 Bangsri Purwantoro 57695 Tlp. (0273) 425040 KEPUTUSAN KEPALA SMPN 1 PURWANTORO NOMOR : 800 / 256/2010 TENTANG KODE ETIK PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PESERTA DIDIK SMPN 1 PURWANTORO KEPALA SMPN 1 PURWANTORO I. Menimbang : 1.Bahwa dalam rangka pelaksanaan Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, perlu menetapkan Kode Etik Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik. 2.Bahwa kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik ditetapkan untuk mengatur sikap, perkataan dan perbuatan pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik SMPN 1 Purwantoro. 3.Bahwa kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik diberlakukan bagi semua pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik SMPN 1 Purwantoro agar dapat dihayati dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. II. Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2.Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Pendidik dan Dosen 3.Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4.Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Pendidik 5.Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 1

Transcript of MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

Page 1: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRIDINAS PENDIDIKAN

SMP NEGERI 1 PURWANTOROAlamat : Jl. Cendana No.3 Bangsri Purwantoro 57695

Tlp. (0273) 425040

KEPUTUSAN KEPALA SMPN 1 PURWANTORONOMOR : 800 / 256/2010

TENTANGKODE ETIK PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PESERTA DIDIK

SMPN 1 PURWANTORO

KEPALA SMPN 1 PURWANTORO

I. Menimbang :

1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, perlu menetapkan Kode Etik Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik.

2. Bahwa kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik ditetapkan untuk mengatur sikap,  perkataan dan perbuatan pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik SMPN 1 Purwantoro.

3. Bahwa kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik diberlakukan bagi semua pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik SMPN 1 Purwantoro agar  dapat dihayati dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

II. Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional2. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Pendidik dan Dosen3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional  Pendidikan.4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Pendidik5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional  Nomor 19 tahun 2007  tentang Standar Pengelolaan

Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar  dan Menengah.7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi

Sekolah / Madrasah

III. Memperhatikan :

1. Persetujuan Rapat  Dewan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik2. Pertimbangan Pengurus harian Komite Sekolah

MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 1

Page 2: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

MEMUTUSKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAMenetapkan :

KODE ETIK PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PESERTA DIDIKSMPN 1 PURWANTORO

BAB IPENGERTIAN, TUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 11. Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik adalah norma dan asas yang disepakati

dan diterima oleh pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik SMPN 1 Purwantoro dalam menegakkan etika sekolah sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik, serta anggota masyarakat dan warga negara.

2. Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas sesuai dengan fungsinya serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam dan luar sekolah.

Pasal 2

1. Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan menempatkan pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik secara terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang.

2. Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesi pendidik, tenaga kependidikan dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.

Pasal 3

Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik SMPN 1 Purwantoro bersumberdari

a. Nilai-nilai agama dan Pancasila, karakter dan budaya Bangsa Indonesia.b. Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional.c. Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan

jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual.

BAB IIKODE ETIK PENDIDIK

Pasal 4Etika Hubungan Pendidik dengan Peserta Didik

MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 2

Page 3: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

1. Pendidik berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.

2. Pendidik membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat

3. Pendidik mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.

4. Pendidik menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk kepentingan proses pendidikan.

5. Pendidik secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik.

6. Pendidik menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.

7. Pendidik berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.

8. Pendidik secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya.

9. Pendidik menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat peserta didiknya.

10. Pendidik bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.

11. Pendidik berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-hak peserta didiknya.

12. Pendidik terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.

13. Pendidik membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.

14. Pendidik tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan-alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.

15. Pendidik tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.

16. Pendidik tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

Pasal 5Etika Hubungan Pendidik dengan Orangtua/wali Siswa

1. Pendidik berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan Orangtua/Wali siswa dalam melaksanakan proses pendidikan.

2. Pendidik memberikan informasi kepada orangtua/wali secara jujur dan obyektif mengenai perkembangan peserta didik.

MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 3

Page 4: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

3. Pendidik menjaga rahasia setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan orangtua/walinya.

4. Pendidik memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.

5. Pendidik berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses pendidikan pada umumnya.

6. Pendidik menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi dengannya berkaitan dengan kesejahteraan, kemajuan, dan cita-cita anak atau anak-anak akan pendidikan.

7. Pendidik tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

Pasal 6

Etika Hubungan Pendidik dengan Masyarakat

1. Pendidik menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.

2. Pendidik mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.

3. Pendidik peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

4. Pendidik berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise dan martabat profesinya.

5. Pendidik melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta didiknya.

6. Pendidik memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat.

7. Pendidik tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada masyarakat.

8. Pendidik tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupam masyarakat.

Pasal 7Etika Hubungan Pendidik dengan sekolah

1. Pendidik memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.

2. Pendidik memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses pendidikan.

3. Pendidik menciptakan dan melaksanakan proses pendidikan yang kondusif.

4. Pendidik menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.5. Pendidik menghormati rekan sejawat.

6. Pendidik saling membimbing antar sesama rekan sejawat.

7. Pendidik menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan standar dan kearifan profesional.

8. Pendidik dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan sejawat untuk tumbuh secara profesional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan tuntutan profesionalitasnya.

9. Pendidik membasiskan diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan profesional dengan sejawat.

10. Pendidik memiliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan keefektifan pribadi sebagai pendidik dalam menjalankan tugas-tugas profesional pendidikan dan pembelajaran.

MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 4

Page 5: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

11. Pendidik mengingatkan tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.

12. Pendidik tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyataan keliru berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi sejawat.

13. Pendidik tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya.

14. Pendidik tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas dasar pendapat peserta didik atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

15. Pendidik tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.

16. Pendidik tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.

Pasal 8

Etika Hubungan Pendidik dengan Profesi

1. Pendidik menjunjung tinggi jabatan pendidik sebagai sebuah profesi.2. Pendidik berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan bidang studi

yang diajarkan.

3. Pendidik terus menerus meningkatkan kompetensinya.

4. Pendidik menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas profesionalnya dan bertanggungjawab atas konsekuensinya.

5. Pendidik menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindkan-tindakan profesional lainnya.

6. Pendidik tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabat profesionalnya.

7. Pendidik tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan profesionalnya.

8. Pendidik tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di bidang pendidikan dan pembelajaran.

9. Pendidik secara perseorangan maupun kolektif dilarang, untuk:

a) menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah, dan/atau perangkat sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik;

b) memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada peserta didik;

c) memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang;

d) melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang mencederai integritas hasil Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Semester, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.

Pasal 9Etika Pendidik dalam berpakaian

1. Pakaian pendidik di kantor dan diruang kelas pada saat berperan sebagai pendidik adalah pakaian formal yang mencerminkan citra profesional, sesuai dengan peraturan penggunaan pakaian dinas yang berlaku.

MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 5

Page 6: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

2. Pendidik harus senantiasa berpenampilan bersih, rapih, bersahaja/tidak glamour dan segar agar tidak menimbulkan masalah sosial yang dapat mengganggu di ruang kantor atau di ruang kelas.

3. Pakaian Pendidik di luar kantor pada saat berperan sebagai utusan sekolah SMPN 1 Purwantoro adalah pakaian formal dan disesuaikan dengan kebutuhan pengundang agar mencerminkan citra professional.

Pasal 10Etika Pendidik terhadap komitmen waktu

1. Pendidik SMPN 1 Purwantoro harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu dan menggunakan waktu sesuai peraturan yang berlaku.

2. Pendidik memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu.3. Pendidik harus memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada siswa baik untuk

bimbingan akademik maupun non akademik.4. Pendidik harus menginformasikan ke kepala sekolah atau wakil apabila tidak hadir pada jam

dimana pendidik yang bersangkutan seharusnya berada di kantor atau di ruang kelas untuk mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi.

Pasal 11Etika Pendidik dalam melaksanakan tugas pembelajaran

1. Pendidik wajib membuat rencana program pembelajaran (RPP)2. Pendidik wajib mengembangkan RPP atau metode belajar mengajar sebagai bentuk inovasi

pembelajaran.3. Dalam membuat RPP pendidik harus mengacu pada kurikulum yang sudah ditetapkan4. Pendidik pada awal proses pembelajaran berkewajiban untuk menjelaskan tujuan pembelajaran

dan materi yang akan disampaikan.5. Pendidik berkewajiban menyampaikan buku acuan materi yang digunakan.6. Pendidik harus terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata pelajaran baik di ruang kelas

maupun di luar kelas dan terbuka menerima perbedaan pendapat.7. Pendidik wajib terbuka, jujur dan adil memberikan penilaian kepada peserta didik.8. Pendidik dilarang menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun yang berpengaruh

terhadap nilai.9. Pendidik menggunakan kata ganti sapaan kepada teman sejawat dan tenaga pendidikan baik di

dalam maupun di luar kelas dengan kata bapak atau ibu.10. Pendidik menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan sesama Pendidik, pegawai

dan siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata saya.11. Pendidik tidak merokok ketika mengajar didalam kelas dan berada di dalam lingkungan sekolah,

kecuali ditempat khusus yang disediakan.12. Pendidik dilarang membawa senjata tajam, minuman keras, narkoba dan bahan terlarang lainnya

yang dapat membahayakan diri dan orang lain di lingkungan sekolah.

MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 6

Page 7: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

BAB IIIKODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

Pasal 12Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Peserta Didik

1. Tenaga kependidikan secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik.

2. Tenaga kependidikan menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.

3. Tenaga kependidikan berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.

4. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat peserta didik.

5. Tenaga kependidikan bertindak dan memandang semua tindakan peserta didik secara adil.

6. Tenaga kependidikan tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didik untuk alasan-alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.

7. Tenaga kependidikan tidak boleh menggunakan hubungan kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.

8. Tenaga kependidikan tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan dengan peserta didik untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

Pasal 13

Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Orangtua/wali Siswa

1. Tenaga kependidikan berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses pendidikan pada umumnya.

2. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi dengannya berkaitan dengan urusan administrasi kesiswaan

3. Tenaga kependidikan tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungna-keuntungan pribadi.

Pasal 14

Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Masyarakat

1. Tenaga kependidikan menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.

2. Tenaga kependidikan peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

3. Tenaga kependidikan melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif dalam pendidikan.

4. Tenaga kependidikan tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didik kepada masyarakat.

5. Tenaga kependidikan tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupam masyarakat.

MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 7

Page 8: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

Pasal 15

Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan sekolah

1. Tenaga kependidikan memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.

2. Tenaga kependidikan memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses pendidikan.

3. Tenaga kependidikan menciptakan dan melaksanakan proses pendidikan yang kondusif.

4. Tenaga kependidikan menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.

5. Tenaga kependidikan menghormati rekan sejawat.

6. Tenaga kependidikan saling membimbing antarsesama rekan sejawat

7. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan standar dan kearifan profesional.

8. Tenaga kependidikan memiliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan keefektifan pribadi sebagai tenaga pendidikan dalam menjalankan tugas-tugasnya

9. Tenaga kependidikan mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat

10. Tenaga kependidikan tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyaan keliru berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat.

11. Tenaga kependidikan tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabat pribadi dan profesi sejawatnya

12. Tenaga kependidikan tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesi sejawatnya atas dasar pendapat orang lain atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarnya.

13. Tenaga kependidikan tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.

14. Tenaga kependidikan tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.

Pasal 16

Hubungan Tenaga Kependidikan dengan bidang tugasnya

1. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi jabatan dan tugasnya

2. Tenaga kependidikan berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu sesuai bidang tugasnya.

3. Tenaga kependidikan terus menerus meningkatkan kompetensinya

4. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tuganya dan bertanggungjawab atas konsekuensiinya.

5. Tenaga kependidikan menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindkan-tindakan lainnya.

6. Tenaga kependidikan tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabatnya.

7. Tenaga kependidikan tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan dalam pelaksanaan tugasnya

8. Tenaga kependidikan tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di sekolah.

MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 8

Page 9: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

Pasal 17

Etika Tenaga Kependidikan dalam berpakaian.

1. Pakaian tenaga kependidikan SMPN 1 Purwantoro harus disesuaikan dengan peranan yang disandang waktu berpakaian tersebut dikenakan.

2. Pakaian tenaga kependidikan SMPN 1 Purwantoro di kantor dan di luar kantor adalah pakaian formal untuk mencerminkan citra tenaga kependidikan sesuai dengan peraturan pakaian dinas yang berlaku.

3. Tenaga kependidikan harus senantiasa berpenampilan bersih, rapih, bersahaja/tidak glamour dan segar agar tidak menimbulkan masalah sosial yang dapat mengganggu di ruang kantor atau di lingkungan sekolah.

Pasal 18Etika Tenaga Kependidikan dalam komitmen waktu

1. Tenaga kependidikan SMPN 1 Purwantoro harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu dan menggunakan waktu sesuai peraturan yang berlaku

2. Tenaga Kependidikan memulai dan mengakhiri tugasnya tepat waktu3. Tenaga Kependidikan harus menginformasikan ke kepala sekolah atau wakil apabila tidak hadir

pada jam dimana pendidik yang bersangkutan seharusnya berada di kantor atau di ruang kelas untuk mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi.

Pasal 19

Etika Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan tugas

1. Tenaga kependidikan berkewajiban menyampaikan laporan pekerjaannya.2. Tenaga kependidikan wajib terbuka dan jujur.3. Tenaga kependidikan menggunakan kata ganti sapaan kepada rekan kerja dan pendidik baik di

dalam maupun di luar kelas dengan kata bapak atau ibu.4. Tenaga kependidikan menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan Pendidik,

sesama tenaga pendidikan dan peserta didik baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata saya.5. Tenaga kependidikan tidak merokok ketika  berada di dalam lingkungan sekolah, kecuali di

tempat yang disediakan secara khusus.

6. Tenaga kependidikan secara perseorangan maupun kolektif dilarang untuk:

a) menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah, dan/atau perangkat sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik;

b) memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang;

c) melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang mencederai integritas hasil Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Semester, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.

BAB IVMODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 9

Page 10: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

KODE ETIK PESERTA DIDIK

Pasal 20Standar Etika Peserta Didik

1. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.

2. Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan.

3. Mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang berlaku.

4. Memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni sosial di antara teman.

5. Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama.

6. Mencintai lingkungan, bangsa, dan negara.

7. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah.

Pasal 21Etika dalam Proses Pembelajaran

1. Hadir tepat waktu, atau sebelum pendidik memasuki ruangan pembelajaran/ laboratorium.2. Berpakaian sesuai dengan peraturan berpakaian yang berlaku di sekolah, rapi, bersih dan sopan

dalam arti tidak menyimpang dari azas-azas kepatutan.3. Menghormati peserta didik lain dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat

mengganggupembelajaran, seperti perbuatan menggunakan hand phone atau alat elekronik lainnyapada saat pembelajaran, mengganggu ketenangan peserta didik lain.

4. Tidak merokok di ruangan belajar, laboratorium atau ruang lain yang tidak pantas untuk melakukan tindakan tersebut.

5. Santun dalam mengeluarkan pendapat atau membantah pendapat.6. Tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas atau menyakiti perasaan orang lain7. Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran peserta didik lain yang diketahuinya tidak hadir

dalam pembelajaran.8. Menjaga inventaris ruang belajar/ laboratorium

9. Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan bahaya selama di laboratorium tanpa bimbingan pendidik atau petugas laboratorium.

10. Tidak mengotori ruangan dan inventaris Sekolah seperti membuang sampah sembarangan, mencoret meja, kursi dan dinding ruangan.

Pasal 22Etika Peserta didik dalam pengerjaan tugas

1. Menyerahkan tugas/ laporan tepat waktu2. Jujur dalam arti tidak melakukan plagiat atau mempergunakan tugas/ laporan peserta didik lain3. Tidak mempengaruhi pendidik agar yang bersangkutan tidak menyerahkan tugas/laporan dengan

janji imbalan baik dalam bentuk dan nama apapun.4. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pendidik atau

pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses bimbingan dan penilaian

Pasal 23

MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 10

Page 11: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

Etika Peserta didik dalam mengikuti ujian

1. Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan sekolah2. Jujur dan beritikad baik, tidak melihat buku atau sumber lain yang tidak dibenarkan kecuali untuk

ujian yang secara tegas membenarkan hal demikian3. Tidak menggangu peserta didik lain yang sedang mengikuti ujian4. Tidak mencoret inventaris Sekolah seperti meja, kursi, dinding dengan itikad yang tidak baik

untuk keperluan memudahkan menjawab soal ujian5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pendidik atau

pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses dan hasil ujian6. Percaya pada kemampuan sendiri, tidak menggunakan pengaruh orang lain untuk tujuan

mempengaruhi proses dan hasil ujian.

Pasal 24Etika dalam Hubungan antara Peserta didik dengan Pendidik dan tenaga pendidikan

1. Menghormati semua pendidik dan tenaga pendidikan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka.

2. Bersikap sopan santun terhadap semua pendidik dan tenaga pendidikan dalam interaksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah

3. Menjaga nama baik pendidik dan tenaga pendidikan dan keluarganya4. Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak baik yang belum tentu benar mengenai seorang

pendidik dan tenaga pendidikan kepada pendidik atau pihak lainnya, kecuali terhadap pelanggaran hukum dan kode etik yang diwajibkan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan di lingkungan sekolah.

5. Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidaksepahaman pendapat tentang keilmuan yang disertai dengan argumentasi yang rasional

6. Jujur terhadap pendidik dan tenaga pendidikan dalam segala aspek.7. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pendidik atau

pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi penilaian pendidik.8. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak menggunakan pengaruh orang lain untuk

tujuan mempengaruhi penilaian pendidik9. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan menggunakan orang lain

terhadap pendidik dan tenaga kependidikan.10. Bekerjasama dengan pendidik dan tenaga pendidikan dalam mencapai tujuan pembelajaran,

termasuk menyiapkan diri sebelum berinteraksi dengan pendidik di ruang pembelajaran.11. Memelihara sopan santun pada saat mengajukan keberatan atas sikap pendidik dan tenaga

kependidikan disertai dengan bukti yang cukup.12. Menghindari sikap membenci pendidik atau sikap tidak terpuji lainnya disebabkan nilai yang

diberikan oleh pendidik.13. Mematuhi perintah dan petunjuk pendidik dan tenaga pendidikan sepanjang perintah dan petunjuk

tersebut tidak bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengahmasyarakat.

14. Berani mempertanggungjawabkan semua tindakannya terkait interaksi dengan pendidik dan tenaga kependidikan

Pasal 25

MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 11

Page 12: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

Etika dalam Hubungan antara Sesama Peserta didik

1. Menghormati semua peserta didik tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka.

2. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua peserta didik dalam interaksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah

3. Bekerjasama dengan peserta didik lain dalam menuntut ilmu pengetahuan4. Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk tujuan yang baik dan tidak

bertentangan dengan norma hukum atau norma lainnya yang hidup di dalam masyarakat.5. Berlaku adil terhadap sesama rekan peserta didik6. Menghindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan peserta didik lain.7. Tidak melakukan ancaman atau tindakan kekerasan terhadap sesama peserta didik baik di dalam

lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah.8. Saling menasehati untuk tujuan kebaikan9. Suka membantu peserta didik lain yang kurang mampu dalam pelajaran maupun kurang mampu

secara ekonomi.10. Bersama-sama menjaga nama baik sekolah dan tidak melakukan tindakan tidak terpuji yang dapat

merusak citra baik sekolah.11. Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan peserta didik lain.12. Tidak menggangu ketenangan peserta didik lain yang sedang mengikuti proses pembelajaran.13. Tidak mengajak atau mempengaruhi peserta didik lain untuk melakukan tindakan tidak terpuji

yang bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat.

Pasal 26Etika dalam Hubungan antara Peserta didik dengan Orangtua dan masyarakat

1. Menghormati orang tua dan masyarakat2. Bersikap sopan santun terhadap semua orang tua dan masyarakat dalam interaksi baik di dalam

lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan Sekolah3. Menjaga nama baik orang tua dan keluarganya4. Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidak sepahaman pendapat

disertai dengan argumentasi yang rasional5. Jujur terhadap orang tua dan masyarakat dalam segala aspek.6. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan menggunakan orang lain

terhadap orang tua dan warga masyarakat7. Menghindari sikap membenci pendidik atau sikap tidak terpuji lainnya disebabkan nilai yang

diberikan oleh pendidik.8. Mematuhi perintah dan petunjuk orang tua sepanjang perintah dan petunjuk tersebut tidak

bertentangan dengan norma agama, norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat.

9. Berani mempertanggungjawabkan semua tindakannya terkait interaksi dengan orangtua dan masyarakat

10. Tidak mengganggu ketertiban, ketenteraman dan kenyamanan masyarakat

BAB VPELAKSANAAN , PELANGGARAN, DAN SANKSI

Pasal 271. Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik bertanggungjawab atas pelaksanaan Kode Etik

Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.

MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 12

Page 13: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

2. Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik kepada rekan sejawat , Penyelenggara pendidikan, orang tua peserta didik dan masyarakat

Pasal 28

1. Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik dan ketentuan perundangan yang berlaku..

2. Pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik yang melanggar Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

3. Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang dan berat.

Pasal 29

1. Pemberian rekomendasi sanksi dan sanksi terhadap pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik merupakan wewenang Kepala sekolah dan/ atau Pejabat Pembina di atasnya sesuai dengan peraturan yang berlaku

2. Pemberian sanksi oleh Kepala sekolah dan/ atau pejabat Pembina di atasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus objektif, dan tidak mengurangi pemberian sanksi terhadap peraturan perundangan yang berlaku pada tingkat yang lebih tinggi.

3. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan upaya pembinaan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi, dan sekolah

4. Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik wajib melapor kepada Kepala Sekolah, atau petugas yang diberi wewenang

5. Setiap pelanggar dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan dihadapan Kepala Sekolah atau dewan pendidik

BAB VIREHABILITASI

Pasal 30

Setelah menjalani sanksi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan pasal (29) ayat 2 dan 3, pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik yang bersangkutan dapat direhabilitasi, dengan membuat perjanjian tertulis.

BAB VIIP E N U T U P

MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 13

Page 14: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

Pasal 31Dengan berlakunya keputusan Kepala SMPN 1 Purwantoro ini, maka semua ketentuan diyang berkaitan dengan sikap, perilaku dan perbuatan Pendidik, Tenaga Kependidikan Dan Peserta Didik   yang bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 32

Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Pasal 33

Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.

Pasal 34

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di PurwantoroPada tanggal, 12 Juli 2010Kepala SMPN 1 Purwantoro

Haryanto, S.PdNIP. 19630914 198403 1 004

MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 14

Page 15: MODEL KODE ETIK SEKOLAH.docx

MODEL KODE ETIK SEKOLAH HAL 15