Model Adaptasi Callista Roy

3
Model Adaptasi Callista Roy a. Mode Fungsi Fisiologis 1) Nutrisi Pada klien dengan diare akan mengalami gangguan pada status nutrisinya, karena klien merasa mual, muntah dan kurangnya nafsu makan. 2) Eliminasi Pada klien dengan diare mengalami gangguan pada sistem pencernaan. Biasanya klien akan mengeluh frekuensi BAB yang berlebihan (lebih dari 4xsehari) dengan konsistensi cair. Klien tidak mengalami masalah pada eliminasi urine. 3) Integritas Kulit Pada klien dengan diare biasanya akan mengalami gangguan pada turgor kulit. Karena klien dengan diare mengalami dehidrasi sehingga turgor kulit menjadi menurun. 4) Neurosensori Pada klien dengan diare biasanya tidak terjadi gangguan pada neurosensori, hanya saja akan sering mengeluh pusing dan letih. 5) Pernafasan (Oksigenasi) Kaji status pola peranafasan klien, biasanya pada klien dengan diare tidak terjadi gangguan pernafasan. 6) Aktivitas dan Istirahat

Transcript of Model Adaptasi Callista Roy

Model Adaptasi Callista Roy

a. Mode Fungsi Fisiologis

1) Nutrisi

Pada klien dengan diare akan mengalami gangguan pada status

nutrisinya, karena klien merasa mual, muntah dan kurangnya nafsu makan.

2) Eliminasi

Pada klien dengan diare mengalami gangguan pada sistem

pencernaan. Biasanya klien akan mengeluh frekuensi BAB yang

berlebihan (lebih dari 4xsehari) dengan konsistensi cair. Klien tidak

mengalami masalah pada eliminasi urine.

3) Integritas Kulit

Pada klien dengan diare biasanya akan mengalami gangguan pada

turgor kulit. Karena klien dengan diare mengalami dehidrasi sehingga

turgor kulit menjadi menurun.

4) Neurosensori

Pada klien dengan diare biasanya tidak terjadi gangguan pada

neurosensori, hanya saja akan sering mengeluh pusing dan letih.

5) Pernafasan (Oksigenasi)

Kaji status pola peranafasan klien, biasanya pada klien dengan

diare tidak terjadi gangguan pernafasan.

6) Aktivitas dan Istirahat

Pada klien dengan diare akan mengalami kelemahan, keletihan,

keterbatasan pergerakan, aktifitas, partisipasi, pekerjaan atau profesi.

7) Cairan dan Elektrolit

Menjelaskan pola-pola kebutuhan cairan dan elektrolit. Pada klien

dengan diare akan terjadi peningkatan kebutuhan cairan karena diare yang

dialami biasanya disertai dengan dehidrasi. Sehingga terjadi

ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh klien.

8) Endokrin

Menjelaskan pola-pola kontrol dan pengturan termasuk respon

stress dan sistem pencernaan. Pada klien dengan diare mengalami stress

yang sangat hebat karena gangguan pada sistem pencernaan dan adanya

gangguan konsep diri.

9) Indra Perasa

Menjelaskan fungsi sensori perceptual sehubungan dengan

informasi penglihatan, pendengaran, pengecapan, perabaan dan

penciuman, pada klien dengan diare tidak mengalami gangguan pada

sistem perasa.

b. Mode Konsep Diri

Mengenali pola-pola nilai, kepercayaan-kepercayaan, dan emosi

sehubungan dengan ide-ide pribadi perhatian diberikan kepada fisik, personal,

dan moral ethical pribadi.

1) Fisik diri terdiri dari: seksual self concept, perilaku seksual yang agresif,

kehilangan.

2) Personal self terdiri dari: Cemas, tidak berdaya, bersalah dan rendah diri.

c. Mode Peran dan Fungsi

Fungsi peran mode mengenal pola-pola interaksi sosial seseorang

dalam hubungannya dengan orang lain dicerminkan oleh peran primer,

sekunder dan tertier. Fokusnya pada peran identitas dan peran keunggulan,

yang terdiri dari : transisi peran, konflik peran dan kegagalan peran.

d. Interpendent Mode

Mengenali pola-pola manusia tentang nilai-nilai kasih sayang cinta dan

ketegasan. Proses ini terjadi melalui hubungan interpersonal, pada tingkat

perorangan atau kelompok terdiri dari : cemas karena perpisahan dan

kesepian.