Mklh Pbl Blok 10

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem urinaria merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisme makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin, bahan asing dan produk sisanya. Sampah metabolisme ini disekresikan oleh ginjal dalam bentuk urin. Urin kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung kemih untuk disimpan sementara dan akhirnya secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra. Ginjal merupakan organ primer yang bertanggungjawab dalam mengekalkan kestabilan volume cairan ekstraselular, komposisi elektrolit dan osmolaritas atau konsentrasi zat terlarut. Ginjal juga mengatur keluaran urin untuk mengimbangi kehilangan abnormal seperti keringat berat, muntah, diare atau pendarahan. Ia juga merupakan jalan utama untuk mengeliminasi sisa metabolisme yang beracun. 1.2 Tujuan Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk membahas dan meningkatkan pengetahuan tentang sistem urinaria manusia karena dengan adanya sistem ini kita dapat lagi hidup dan menjalankan aktiviti seharian dengan lancar. Adanya sedikit saja gangguan pada sistem penrkumuhan ini dapat menyebabkan gangguan terhadap kehidupan manusia. Makanya, penelitian yang amat teliti perlu

description

sistem urinari

Transcript of Mklh Pbl Blok 10

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSistem urinaria merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisme makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin, bahan asing dan produk sisanya. Sampah metabolisme ini disekresikan oleh ginjal dalam bentuk urin. Urin kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung kemih untuk disimpan sementara dan akhirnya secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra.Ginjal merupakan organ primer yang bertanggungjawab dalam mengekalkan kestabilan volume cairan ekstraselular, komposisi elektrolit dan osmolaritas atau konsentrasi zat terlarut. Ginjal juga mengatur keluaran urin untuk mengimbangi kehilangan abnormal seperti keringat berat, muntah, diare atau pendarahan. Ia juga merupakan jalan utama untuk mengeliminasi sisa metabolisme yang beracun. 1.2 TujuanTujuan pembuatan makalah ini adalah untuk membahas dan meningkatkan pengetahuan tentang sistem urinaria manusia karena dengan adanya sistem ini kita dapat lagi hidup dan menjalankan aktiviti seharian dengan lancar. Adanya sedikit saja gangguan pada sistem penrkumuhan ini dapat menyebabkan gangguan terhadap kehidupan manusia. Makanya, penelitian yang amat teliti perlu dilakukan agar kita bisa menjaga sistem ini. Di dalam ini juga akan dibicarakan tentang mekanisme pembentukan urin, pemeriksaan urin dan beberapa faktor penyebab yang berkaitan.

1.3 Saran

BAB IIISI-ISI2.1 Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Sistem UrinariaSistem urinaria terdiri daripada alat-alat utama saluran kemih yaitu ren, ureter, vesica urinaria dan urethra. Ren Ren sinistra terletak setinggi costa XI atau vertebral 2-3 Ren dextra terletak setinggi costa XII atau vertebral 3-4. Ren dibungkus oleh beberapa lapisan yaitu:1. Capsula fibrosa Melekat pada ren dan mudah dikupas Tidak membungkus glandula suprarenalis2. Capsula adiposa Mengandungi banyak lemak dan membungkus glandula suprarenalis Bagian depan lebih tipis berbanding bagian belakang3. Fascia renalis (Gerota) Terletak di luar capsula fibrosa Terdiri dari dua lembar yaitu fascia prerenalis di bagian depan dan fascia retrorenalis di bagian belakang Kedua lembar tersebut tetap terpisah di caudal namun bersatu di cranialGinjal terbagi kepada bagian-bagian berikut:1. Cortex renis Terdiri daripada korpus Malphigi dan tubulus kontortus proksimal dan distal Darah disaring dalam glomerulus dan disalurkan ke dalam medulla

2. Medulla renis Saluran-saluran dari cortex bermuara pada papilla renalis sehingga tampak garis-garis yang disebut processus medullaris (Ferheini)/berkas medulla Dijumpai papilla renis yang berbentuk segi tiga pada ujung ginjal yang disebut pyramid renalis (Malphigi) Papilla renalis menonjol ke dalam calyx minor Antara pyramis-pyramis terdapat columna renalis (Bertini)Nefron yaitu unit fungsional ginjal terdiri daripada beberapa bangunan yaitu korpus Malphigi/renalis, tubulus kontortus proksimal, ansa Henle, tubulus kontortus distalis dan duktus koligens yang masing-masing terletak dalam bagian tertentu ginjal.Korpus Malphigi Tempat filtrasi plasma Terdiri dari kapsul Bowman dan glomerulus Kutub vaskular masuknya arteriol afferent dan keluarnya arteriol efferent Kutub tubulus mulainya tubulus kontortus proksimal Atas korpus Malphigi terdapat apparatus juxtaglomerulus yang terdiri dari: Sel-sel juxtaglomerulus hasilkan rennin Sel-sel mesangial ekstraglomerular hasilkan eritropoetin Makula densa sensor osmolaritas cairan dalam tubulus distalTubulus kontortus proksimal (TKP) Terdapat di korteks ginjal Epitel kuboid rendah, inti bulat dan berjauhan Berfungsi dalam absorpsi makromolekul dari filtrat glomerulus dan transport ionAnsa Henle Terdapat di berkas medulla dan medulla Terdiri dari: Tubulus rektus proksimal mirip tubulus kontortus proksimal Segmen tipis- mirip kapiler tetapi tidak ada darah Tubulus rektus distal serupa tubulus kontortus distal Berfungsi dalam reabsorpsi air dan ion-ionTubulus kontortus distal (TKD) Terdapat di bagian korteks Epitel selapis kuboid rendah, inti sel berdekatan, lumen jelas dan lebih lebar Macula densa menempel di TKD dekat glomerulusDuktus Koligens Di berkas medulla dan medulla Epitel kuboid/torak menjadi lebih torak pada tubulus pengumpul distal Batas sel jelasVaskularisasi ginjalGinjal diperdarahi oleh a. renalis. Perdarahan ginjal dapat diuraikan seperti berikut:1. Arteri renalis Cabang dari aorta abdominalis A. renalis kanan lebih panjang dari yang kiri karena harus menyilang v. cava inferior di belakangnya Masuk ke dalam ginjal melalui hillus renalis dan mempercabangkan 2 cabang besar yang bertemu di lateral yaitu: Cabang yang berjalan ke depan ginjal mendarahi ginjal bagian depan Cabang yang berjalan ke belakang ginjal mendarahi ginjal bagian belakang Berjalan di antara lobus ginjal Bercabang menjadi a. interlobaris2. Arteri interlobaris Bercabang menjadi a. arcuata pada perbatasan cortex dan medulla3. Arteri arcuata Mengelilingi cortex dan medulla Juga disebut a. arciformis Mempercabangkan a. interlobularis

Pembuluh balik ren mengikuti pembuluh nadinya mulai permukaan ginjal dan berkumpul ke dalam v. interlobularis. V. interlobularis V. arcuata V. interlobaris V. renalis V. cava inferiorUreterUreter adalah lanjutan pelvis renis yang berjalan ke distal dan bermuara di vesica urinaria. Ureter dibedakan menjadi:1. Pars abdominalis ureteris Perjalanan ureter dalam cavum abdomen Sama pada laki-laki dan wanita2. Pars pelvina ureteris Perjalan ureter dalam cavum pelvis Pada wanita berbeda dengan laki-laki karena perbedaan alat-alat panggul wanita dan laki-laki ~~~Sepanjang perjalanannya, ureter mengalami penyempitan di beberapa tempat yaitu: Ureteropelvic junction Saat ureter menyilang vassa iliaca commuis (flexura marginalis) Saat ureter masuk ke dalam vesica urinariaLapisan dinding ureter terdiri dari: Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa) Lapisan tengah lapisan otot polos secara longitudinal internal dan external Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa yang terdiri daripada epitel transisional dengan sel-sel membulat pada kantung yang menyusut, sel gepeng pada kantung yang melebar.

Vesica UrinariaPada anak-anak, terletak di atas apertura pelvis superior. Setelah dewasa rongga panggul membesar dan vesica urinaria turun masuk ke dalam rongga panggul. Vesica urinaria dapat dibedakan kepada:1. Apex vesica urinaria Terletak tepat di belakang tepi atas symphisis ossis pubis Ditutup oleh perineum dan berbatasan langsung dengan ileum dan colon sigmoideum2. Dasar vesica urinaria Dibentuk oleh permukaan dorsal dan berbentuk segi tiga Pada sudut laterosuperior dextra dan sinistra dijumpai muara ureter Pada sudut inferior dijumpai orificium urethrae internum3. Dinding vesica urinaria Terdiri dari 1 dinding superior dan dua dinding lateroinferior Dinding lateroinferior berhubungan dengan m. obturator internus di sebelah cranial dan m. levator ani di sebelah distal Pertemuan dinding lateroinferior di caudal disebut cervix vesicae4. Collum vesica urinasia Pada laki-laki berbatasan dengan permukaan atas glandula prostata Terfiksasi oleh lig. puboprostatica pada laki-laki atau lig. pubovesicale pada wanitaVesica urinaria juga dapat dibedakan menjadi:a. Fundus bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah.b. Korpus bagian antara apex dan fundus. c. Apex bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalisLapisan dinding vesica urinaria dikategorikan sebagai:1. Lapisan mukosa tunika mukosa terdiri dari sel epitel transisional dan lamina propria Pada saat vesica urinaria kosong, permukaan mukosa tampak berlipat-lipat Pada saat penuh, lapisan mukosa menjadi tipis dan menghilang lipatan-lipatan mukosa Di dalam vesica urinaria dijumpai: Trigonum Liutaudi dibentuk oleh orificium ureteris dextra, orificium ureteris sinistra dan orificium urethrae internum Uvula vesica tonjolan kecil di belakang orificium urethrae internum disebabkan lobus medial glandula prostata2. Lapisan otot Terdiri dari 3 lapis otot yang saling menutupi: Musculus detrusor lapisan dalam mengeluarkan isi vesica urinaria Musculus trigonal dalam segi tiga Liutaudi ikut membentuk uvula membuka orificium urethrae interna musculus sphincter vesica pada daerah collum vesica urinaria menahan urineVesica urinaria diperdarahi oleh cabang-cabang a. iliaca interna yaitu:1. Arteri vesicales superior Cabang dari a. umbilicalis bagian proximal Mendarahi fundus dan akhirnya beranastomosis dengan a. epigastrica inferior 2. Arteri vesicales inferior Mendarahi bagian caudal dan lateral permukaan depan vesica urinaria serta glandula prostata 3. Arteri vesiculodeferentialis Cabang dari a. iliaca interna Mendarahi 1/3 permukaan posterior vesica urinaria, glandula vesiculosa, dan duktus deferentialis Pada wanita, a. vesiculodeferentialis disebut a. vaginalis dan mendarahi ovarium dan vaginaPembuluh balik untuk vesica urinaria bermuara ke plexus venosus vesicales yang berhubungan dengan plexus venosus prostaticus dan kemudian darah dialirkan ke v. iliaca interna.

UrethraUrethra pada laki-laki adalah berbeda dengan yang wanita. Urethra berfungsi untuk menyalurkan urine dari vesica urinaria keluar tubuh. Urethra masculinaBerjalan berkelok-kelok melalui tengah prostat dan menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis. Digunakan sebagai pengaliran urin dan sistem reproduksi. Ianya terbagi kepada 4 bagian yaitu:1. Urethra pars intramuralis (preprostatica)2. Urethra pars prostatica pertemuan saluran urine dan reproduksi Membentang dari collum vesica urinaria sampai sedikit ventral apex glandula prostatica Di dinding posterior dapat dijumpai: Crista urethralis Sinus prostatica Colliculus seminalis Muara duktus ejaculatorius

3. Urethra pars membranacea Bagian paling pendek dan paling sempit karena dikelilingi oleh m. sphincter urethrae Membentang apex prostat sampai bulbus penis

4. Urethra pars spongiosa Bagian yang terpanjang Membentang dari bulbus penis sampai ujung gans penis Dikelilingi oleh corpus spongiosum/corpus cavernosum Pada glans penis, terdapat bagian melebar disebut fossa naviculare urethrae Muara pada glans penis adalah orificium externum urethraeUrethra feminina Ia terletak sebelah anterior vagina dan di belakang symphisis pubis. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urin ke bagian luar tubuhUrethra wanita ini diperdarahi oleh a. pudenda interna dan a. vaginalis. Ia dipersarafi oleh saraf yang bersal dari plexus vesicalis dan n. pudendus.

2.3 Mekanisme Pembentukan UrinUrin terbentuk atau diformasikan melalui tiga proses utama yaitu filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus dan sekresi tubulus. Filtrasi glomerulus Proses penyaringan plasma dari kapiler glomerulus ke dalam kapsula Bowman yang hampir bebas protein.

Reabsorpsi tubulus Perpindahan zat dari lumen tubulus menuju plasma kapiler peritubulus

Sekresi tubulus Perpindahan zat dari plasma kapiler menuju lumen tubulus

2.5 Pemeriksaan UrinPemeriksaan urin atau nama lainnya urinalisis ialah ujian-ujian yang dilakukan terhadap urin dan merupakan salah satu metode yang paling umum dari diagnosa medis. Suatu tes urin dapat memeriksa berbagai komponen dalam urin, produk limbahan dari ginjal. Pemeriksaan urin rutin dapat membantu dalam menemukan penyebab gejala. Tes ini dapat memberikan informasi tentang masalah kesehatan yang ada. Terdapat lebih dari 100 tes yang berbeda dapat dilakukan pada urin. Pemeriksaan urin rutin sering kali merangkumi tes-tes seperti berikut. Test BenedictTes ini adalah untuk mengetahui kandungan gula dalam urin. Urin yang mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes. Sekali urine diketahui mengandung gula pereduksi, test lebih jauh mesti dilakukan untuk memastikan jenis gula pereduksi apa yang terdapat dalam urine. Hanya glukosa yang mengindikasikan penyakit diabetes.Walaupun glukosa mudah disaring di glomerulus namun ia tidak terdapat dalam urin karena semua glukosa yang disaring biasanya diserap dari tubulus ginjal kembali ke dalam darah.Melalui test Benedict ini, warna endapan yang dihasilkan dapat ditafsirkan sebagai konsentrasi kadar gula yang terdapat dalam urin. Urin normal menunjukkan penilaian negatif (-) yang menunjukkan tidak terdapat gula di dalamnya seperti mana seharusnya. Manakala urin yang patologis akan diberikan penilaian +1, +2, +3 dan +4 menurut warna endapan yang terhasil. +1 menunjukkan konsentrasi gula dalam urin adalah kurang dari 0,5 %. Endapan berwarna biru/hijau. +2 pula menunjukkan terdapat 0,5 1,0 % gula dalam urin.endapan yang terbentuk berwarna hijau atau hijau kekuningan. +3 mengindikasikan bahwa terdapat 1,0 2,0 % gula atau glukosa dalam urin di mana endapan yang terbentuk berwarna kuning manakala +4 pula menunjukkan urin tersebut mempunyai konsentrasi gula lebih dari 2,0% didalamnya di mana endapannya berwarna merah.Uji Zat Keton (Rothera)Uji ini bertujuan untuk memeriksa adanya zat-zat keton dalam urin. Apabila lemak dipecah untuk energi, tubuh membuat substansi yang disebut keton. Sejumlah besar keton dalam urin dapat berarti kondisi yang sangat serius pada seseorang itu, yaitu ketoasidosis diabetik. Pola makan rendah gula dan pati (karbohidrat), kelaparan atau muntah parah juga dapat menyebabkan keton berada di urin.

1. Uji Heller Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada kandungan protein di dalam urin atau tidak. Sekiranya terdapat protein dalam urin, maka protein tersebut akan mengalami denaturasi oleh asam nitrat pekat yang tampak sebagai cincin putih pada perbatasan kedua cairan yang digunakan. Urin yang normal seharusnya tidak dijumpai protein dan menunjukkan hasil negatif dengan Tes Heller ini karena tidak terdapat protein utk didenaturasikan dan membentuk cincin putih tersebut. Manakala urin yang terdapat protein didalamnya akan memberikan hasil yang positif karena protein tersebut akan didenaturasikan menjadi cincin putih dalam uji ini.

2.5 Faktor PenyebabKerap kencing atau juga disebut polyuria sering terjadi karena beberapa sebab. Ada yang disebabkan oleh faktor yang fisologis dan juga patologis. Antara sebab yang menyebabkan polyuria ialah diabetes mellitus yang tidak terkendali yang menyebabkan osmotic diuresis. Jika pada laki-laki sering kencing mungkin tanda salah satu masalah prostat yang membesar atau benign prostatic hyperplasia (BHP). Pembesaran prostat menekan uretra dan menghalagi aliran urine. Akibatnya kandung kemih tidak bisa kosong dengan cepat atau seutuhnya dan laki-laki itu sering merasa ingin kencing lagi.Sering kencing malam (nokturia) adalah peringatan terhadap reaksi terhadap obat-obatan yang dikonsumsi, minuman diuretik (menyerap air), penggunaan obat jantung atau obat psikitaris. Nokturia juga bisa menandakanpenyakitginjal bahkan gagal jantung.Terlalu banyak minum cairan kafein, bir atau alkohol juga menjadi pemicu sering kencing. Hal ini adalah karena minuman tersebut adalah antara diu

Ketones.When fat is broken down for energy, the body makes substances called ketones (or ketone bodies). These are passed in the urine. Large amounts of ketones in the urine may mean a very serious condition,diabetic ketoacidosis, is present. A diet low in sugars and starches (carbohydrates), starvation, or severevomitingmay also cause ketones to be in the urine.When there iscarbohydratedeprivation, such as starvation or high protein diets, the body relies increasingly on themetabolismof fats for energy. This pattern is also seen in people with the disease diabetes mellitus, when a lack of the hormoneinsulinprevents the body cells from utilizing the large amounts ofglucoseavailable in the blood. This happens because insulin is necessary for the transport of glucose from the blood into the body cells. The metabolism of fat proceeds in a series of steps. First,triglyceridesarehydrolyzedto fatty acids andglycerol. Second the fatty acids are hydrolyzed into smaller intermediate compounds (acetoacetic acid, betahydroxybutyric acid, and acetone). Thirdly, the intermediate products are utilized in aerobiccellular respiration. When the production of the intermediate products of fatty acid metabolism (collectively known as ketone bodies) exceeds the ability of the body to metabolize these compounds they accumulate in the blood and some end up in the urine (ketonuria).