MKL
-
Upload
muhamad-fadli-arsyada -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
Transcript of MKL
A. Latar belakang
Kota Pelajar merupakan salah satu sebutan yang melekat dalam predikat Kota
Yogyakarta. Hal ini bukan tanpa suatu alasan, ada total 19 universitas, 5 institut, 41
sekolah tinggi, 10 politeknik dan 38 akademi yang terdapat di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta yang setiap tahun membuka pendaftaran untuk puluhan ribu
mahasiswa baru. Dampak langsung yang dirasakan dari banyaknya mahasiswa luar
kota yang datang untuk melanjutkan studi ke kota Yogyakarta setiap tahunnya adalah
menjamurnya tempat kos di Kota Yogyakarta.
Jumlah tempat kos yang sudah tidak terhitung lagi di Kota Pelajar ini, tidak
dapat dipandang sebelah mata dalam peranannya terhadap arah pembangunan Kota
Yogyakarta kedepan. Kehidupan ala anak kos yang cenderung bebas dirasakan
memberikan banyak dampak negatif, salah satunya dampak negatif terhadap
lingkungan.
Kehidupan mahasiswa di tempat kos seringkali tidak memperhatikan dampak
yang timbul terhadap lingkungan akibat aktivitas yang mereka lakukan. Seringkali
mahasiswa melakukan aktivitas-aktivitas yang sebenarnya tidak perlu untuk
dilakukan, padahal aktivitas tersebut berdampak negatif terhadap lingkungan.
Contohnya seperti menyalakan televisi maupun laptop walaupun tidak digunakan,
meninggalkan kamar kos dalam keadaan lampu masih menyala dan masih banyak
lagi. Kedepan hal ini harus sedikit demi sedikit dikurangi demi lebih terjaganya
lingkungan di sekitar tempat kos khususnya maupun di Kota Yogyakarta pada
umumnya.
Dalam rangka mencapai hasil yang diinginkan, diperlukan peraturan-
peraturan mengenai lingkungan dan juga diperlukan peraturan dan kontrol dari
pemilik tempat kos.
B. Batasan masalah
Batasan-batasan masalah yang ada pada kasus kos-kosan ini yaitu,
penggunaan listrik dan manajemen limbah.
C. Tinjauan Pustaka
Environmental management system (EMS) adalah sebuah pendekatan
sistematis untuk mengelola isu lingkungan suatu organisasi. Karakteristik
pentting dari sebuah EMS adalah komponen-komponennya berinteraksi untuk
memberikan informasi yang dapat menjamin peningkatan yang berkelanjutan.
Pendekatan “system” berarti proses tersebut stabil dan berulang, memberikan
hasil yang terprediksi dan mampu beradaptasi pada cara baru untuk
peningkatan yang berkelanjutan. Kunci dari komponen sistem suatu EMS
adalah:
• An Environmental Policy Statement actively promoted by senior management; Pernyataan sebuah Environmental Policy dipromosikan secara aktif oleh • A Planning Process oriented toward integration of environmental with the organization.s proses perencanaan berorientasi menuju integrasi business and operations management;• An Organizational Structure, responsibilities and accountability;• Implementation Systems and Operational Controls;• Measurement and auditing systems;• Systems for periodic Top Management Review of the EMS.
D. Environmental aspek
Penggunaan listrik berlebihan pada kos-kosan secara tidak langsung
meningkatakan konsumsi listrik nasional yang berdampak negative pada lingkungan,
karena PLN masih menggunakan batubara sebagai pembangkit listrik. Mungkin
dampak ini tidak terlalu signifikan di lingkungan kos itu tersendiri, namun secara
tidak langsung dapat mencemari lingkungan secara global.
Pada kos-kosan yang kita tinjau, belum adanya manajemen limbah yang baik.
Hal ini terlihat dalam pengolahan limbah cair berupa air bekas cucian masih dibuang
begitu saja ke saluran pembuangan tanpa adanya treatment khusus atau proses
tertentu sebelum dibuang. Selain itu, sampah selain plastik belum dimanfaatkan lebih
lanjut hanya dibakar begitu saja. Pembakaran sampah ini secara langsung berdampak
negatif pada lingkungan walaupun untuk skala kos-kosan dampaknya kecil (tidak
signifikan).
E. Enviromental policy
Save your energy, save your bills
F. Program terkait
Dalam usaha kos-kosan ini, ada beberapa program yang kita usulkan untuk
manajemen yang lebih baik.
1. Biaya bulanan untuk listrik terpisah
Program ini secara tidak langsung dapat menimbulkan kesadaran pemakai
kosan untuk menghemat listrik, karena dengan bertambahnya konsumsi
listrik maka biaya bulanan untuk kosan akan semakin besar.
2. Penjualan sampah plastik
Dalam prakteknya, kos-kosan harus bisa memisahkan antara sampah
plastik dan sampah organik. Sehingga kumpulan sampah plastic dapat
dijual, hasil penjualan dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi
pemilik kos-kosan.
3. Membuat daerah resapan air hujan
Dengan adanya daerah resapan air hujan, diharapkan dapat menambah
cadangan air tanah sehingga dapat digunakan sebagai sumber air bersih
cadangan selain dari PDAM.
G. Investasi yang diperlukan
Dalam rangka menjalankan program terkait yang telah diusulkan, usaha kos-
kosan perlu investasi berupa:
1. Pembuatan Daerah Resapan
Kos-kosan perlu menyediakan lahan kosong dan membuat biopori pada
lahan kosong tersebut.
2. Penyediaan Tempat Sampah
Kos-kosan perlu menyediakan beberapa tempat sampah untuk memudahkan
pemisahan sampah antara sampah plastik dan organik.
H. Dampak Penerapan EMS
Dampak penerapan EMS