MKL - Forex Exposure.docx

7
Valuta Asing yang biasa disingkat Valas atau dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai forex (Foreign Exchange), yang berarti pertukaran uang dari nilai mata uang yang berbeda. Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli antarnegara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasioanal, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang. Forex exposure (FE) dapat diartikan sebagai suatu risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan sebagai akibat perubahan atau fluktuasi kurs valas. Suatu perusahaan yang melakukan transaksi internasional (ekspor dan impor) tentu arus kas (cash flow) akan terpengaruh secara langsung oleh fluktuasi kurs valas. Secara umum, pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap perusahaan dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu : 1. Transaction exposure, Diartikan sebagai risiko pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap future cash transaction, sesuai dengan karakter perdagangan internasional yang mengenal adanya delay waktu pembayaran. Dengan adanya delay waktu pembayaran ini, misalnya 3 bulan, akan menimbulkan risk, karena selama 3 bulan itu tentunya nilai tukar mata uang akan selalu berfluktuasi. Sehingga perusahaan yang terlibat transaksi ini terekspos terhadap nilai valas di masa depan. Menurut Eitman, beberapa aktivitas yang dapat mengakibatkan suatu transaction exposure diantaranya adalah:

Transcript of MKL - Forex Exposure.docx

Valuta Asing yang biasa disingkat Valas atau dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai forex (Foreign Exchange), yang berarti pertukaran uang dari nilai mata uang yang berbeda. Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli antarnegara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasioanal, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang. Forex exposure (FE) dapat diartikan sebagai suatu risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan sebagai akibat perubahan atau fluktuasi kurs valas. Suatu perusahaan yang melakukan transaksi internasional (ekspor dan impor) tentu arus kas (cash flow) akan terpengaruh secara langsung oleh fluktuasi kurs valas.Secara umum, pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap perusahaan dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu :

1. Transaction exposure,Diartikan sebagai risiko pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap future cash transaction, sesuai dengan karakter perdagangan internasional yang mengenal adanya delay waktu pembayaran. Dengan adanya delay waktu pembayaran ini, misalnya 3 bulan, akan menimbulkan risk, karena selama 3 bulan itu tentunya nilai tukar mata uang akan selalu berfluktuasi. Sehingga perusahaan yang terlibat transaksi ini terekspos terhadap nilai valas di masa depan. Menurut Eitman, beberapa aktivitas yang dapat mengakibatkan suatu transaction exposure diantaranya adalah: Membeli/menjual dalam kredit dengan harga dalam valas Meminjam/ memberi pinjaman, dengan sistem pelunasan menggunakan valas Masuk ke dalam kontrak forward valas Memperoleh asset atau liabilities dalam valasSeperti yang telah diungkapkan diatas, ketika perusahaan menghadapi transaction exposure, maka perusahaan tersebut memiliki dua opsi yakni melakukan hedging atau tidak. Jika perusahaan memilih untuk tidak melakukan hedging maka opsi yang dimilikinya untuk meminimalisir risiko adalah: Mentransfer risiko tersebut ke pihak lain. Misalnya, perusahaan Indonesia mengeakan harga jual produk ekspornya ke AS dalam Rupia dan bukannya Dollar. Sehingga importer AS yang terekspos terhadap pergerakan mata uang rupiah. Meminta pelunasan cepat. Risiko valas dapat diminimalisir jika perusahaan meminta pelunasan secepatnya. Sehingga bisa menggunakan nilai mata uang spot. Melakukan netting. Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan MNC yang punya banyak cabang dan melakukan banyak transaksi valas. Yang dilakukan adalah mengkonsolidasikan seluruh posisi mata uang asing dalam satu Negara dan dihitung net-nya dari transaksi transaksi yang terjadi dengan pihak lain. Dan jika perusahaan memilih untuk melakukan hedging, pada umumnya teknik teknik yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Forward HedgeForward Hedge memungkinkan perusahaan untuk mematok nilai valas pada masa depan yang sudah ditentukan sejak hari transaksi. Kontrak forward biasanya dilakukan dengan bank sebagai counter party. Mialnya, sebuah perusahaan AS mengekspor ke Eropa, dan akan menerima pembayaran sebesar 50.000 dalam 90hari ke depan. Spot rate saat ini adalah $1.3950/, sementara 3-month forward rate adalah $1.3840/. Dengan melakukan forward hedge, maka dalam 3bulan mendatang perusahaan akan menerima 50.000 dan menukarnya pada rate $1.3840/ dan menerima $62.900. meskipun lebih kecil dari perkiraan $69.750 tanpa hedging namun dengan melakukan forward hedge berarti mengeliminasi transaction exposure. Tanpa melakukan hedging maka perusahaan akan terekspos oleh risiko pergerakan nilai mata uang asing, bisa gain ataupun loss. Keunggulan menggunakan forward yakni seandainya rate forward memprediksispot rate di masa depan dengan tepat, maka real cost of hedging adalah nol. Kekurangan dari forward hedge antara lain adalah bisnis kecil kadang tidak dapat mengaksesnya, karena bank terekspos risiko bahwa perusahaan tidak memenuhi kontrak forward tersebut, Perusahaan yang credit worthiness-nya kurang baik juga bisa ditolak oleh bank. Sehingga, salah satu opsi lainnya yakni dengan melakukan futures hedge. Future Hedge merupakan suatu kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak (pembeli dan penjual) untuk melakukan dan menerima penyerahan sejumlah aset/komoditi dalam jumlah, harga dan batas waktu tertentu. Seluruh keuntungan atau kerugian pada kontrak futures direalisasi dari hari ke hari karena prosedur penyelesaian harian. Lembaga kliring akan bertindak selaku mitra transaksi atas semua kontrak yang diperdagangkan, dan menentukan aturan marjin yang dibutuhkan. Money Market Hedge Hedging di pasar uang yakni aktivitas lindung nilai untuk utang maupun piutang di masa depan, dengan cara mengambil posisi di pasar uang. Misalnya, jika sebuah perusahaan punya piutang sebesar $100.000 maka terekspos risiko jika nantinya Dollar melemah terhadap Rupiah. Untuk mengeliminasi risiko tersebut maka perusahaan bisa mengambil pinjaman dalam Dollar, menukarnya ke Rupiah kemudian berinvestasi pada pasar uang selanjutnya hasil pembayaran piutang tersebut akan digunakan untuk melunasi pinjaman. Currency Option Hedge Yakni dengan menggunakan hak beli atau hak jual sejumlah mata uang asing pada tingkat harga tertentu. Hedging option memungkinkan perusahaan untuk melindungi risiko pergerakan mata uang asing yang tidak diharapkan, juga memungkinkan perusahaan untuk menangguk untung. 2. Economic/operating exposure,Yaitu sejauh mana fluktuasi nilai tukar akan mempengaruhi present value arus kas perusahaan di masa depan, baik MNC maupun perusahaan domestik yang berhadapan langsung dengan perdagangan internasional. Pada intinya economic exposure ini terfokus kearah ekonomi atau profit perusahaan. Arus kas yang tidak memerlukan konversi mata uang tidak mencerminkan economic exposure, namun arus kas ini juga dapat dipengaruhi secara signifikan oleh pergerakan nilai tukar. Bukan hanya MNC, perusahaan-perusahaan domestik murni bisa saja dipengaruhi oleh economic exposure jika ada persaingan dengan perusahaan asing yang bermain di pasar lokal. Perusahaan multinasional cenderung jauh lebih merasakan dampak dari fluktuasi nilai tukar. Dampaknya bervariasi di seluruh perusahaan multinasional sesuai dengan karakteristik operasional dan net currency masing-masing. Secara umum, perusahaan yang memiliki biaya asing lebih besar dari pendapatannya, akan menjadi unfavorable akibat dipengaruhi oleh mata uang asing yang lebih kuat. Contohnya, Pada awal tahun 2009 perusahaan memperkirakan akan mendapat kan profit sebesar $25.000 dengan patokan kurs yang berlaku US$ 1 = Rp 10.000. Pada akhir tahun 2009 perusahaan berhasil mencapai profit sesuai target yaitu $25.000, namun kurs yang berlaku saat itu menjadi US$ 1 = Rp 9.000. Jadi terlihat ada penurunan profit setelah profit tersebut dikonversi ke mata uang rupiah akibat dari perubahan nilai tukar, dalam kasus ini US dollar melemah terhadap rupiah. Untuk mengatasinya, perusahaan perlu melakukan berbagai penyesuian (menambah/mengurangi) terhadap hal-hal berikut : Jumlah penjualan diluar negeri Tingkat ketergantungan pada supplier asing Fasilitas produksi diluar negeri Jumlah utang dalam mata uang asingKeputusan untuk menambah ataupun mengurangi keempat hal tersebut tergantung dari pergerakan nilai tukar, apakah menguat atau melemah.3. Translation/accounting exposure.Yaitu sejauh mana fluktuasi nilai tukar akan mempengaruhi perhitungan laporan keuangan perusahaan. Jadi pada intinya translation exposure ini tidak berpengaruh secara langsung kepada arus kas perusahaan, tetapi lebih kearah baik atau buruknya laporan kinerja perusahaan pada suatu periode tertentu. Secara umum, translation exposure memiliki pengaruh kepada perusahaan karena : Beberapa anak perusahaan MNC mungkin ingin mengirimkan penghasilan mereka kepada induk perusahaan. Nilai tukar yang berlaku saat ini dapat digunakan untuk meramalkan arus kas yang diharapkan dapat direalisasikan dari pengiriman uang di masa depan Consolidated earnings biasanya digunakan oleh banyak investor untuk menilai perusahaanmultinasional. Besarnya translation exposure yang dihadapi oleh MNC tergantung pada :1. Proporsi usaha yang dilakukan oleh anak perusahaan yang berada diluar negeri2. Lokasi anak perusahaan asing 3. Metode pencatatan akuntansi yang digunakan perusahaan. Contoh translation exposure :Setahun yang lalu perusahaan membeli mesin seharga $150.000 dengan kurs $1 = Rp10.000. Pada tahun ini nilai tukar tetap seperti satu tahun kemarin, yaitu $ 1 = Rp 10.000. Lalu setahun kemudian US dollar melemah terhadap rupiah, sehingga nilai tukar berubah menjadi $1 = Rp9.000. Dengan berubahnya nilai tukar ini dan diasumsikan tidak ada faktor inflasi, maka nilai mesin pada laporan keuangan perusahaan juga berubah menjadi lebih murah. Jadi besarnya asset perusahaan itu naik turun, tergantung dari nilai tukar yang berlaku.