Mkalah Petrologi 25 Lmbr

download Mkalah Petrologi 25 Lmbr

of 25

description

batuan beku

Transcript of Mkalah Petrologi 25 Lmbr

BAB IBATUAN BEKU

1. Latar BelakangBumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian lautan lebih besar daripada bagian daratan.Akan tetapi daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat diamati langsung dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat diketahui secara cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh jenis batuan yang berbeda satu sama lain dan berbeda-beda materi penyusun serta berbeda pula dalam proses terbentuknya.Petrologi yaitu ilmu yang khusus membahas tentang batuan. Batuan beku sebenarnya telah banyak dipergunakan orang dalam kehidupan sehari-hari hanya saja kebanyakan oranghanya mengetahui cara mempergunakannya saja, dan sedikit yang mengetahui asal kejadian dan seluk-beluk mengenai batuan beku ini. Secara sederhanabatuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma.2. Rumusan Masalaha. Apakah yang dimaksud dengan batuan beku?b. Bagaimana batuan beku terbentuk?c. Apa saja pembagian esicul batuan beku?d. Bagaimana struktur batuan beku?e. Bagaimana determinasi batuan beku?3. Tujuan Penulisana. Menjelaskan apa itu batuan bekub. Menjelaskan bagaimana proses terbentuknya batuan bekuc. Menjelaskan pembagian batuan beku berdasarkan genetiknyad. Menjelaskan struktur batuan bekue. Menjelaskan determinasi batuan beku

4. Metodelogi PenulisanMetode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah dengan studi pustakadan juga mencari data melalui mediainternet.5. Pengertian Batuan BekuBatuan beku atau sering disebutigneous rocksadalah batuan yang terbentukdari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini esi dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik.Perbedaan antara keduanya esi dilihat dari besar mineral penyusun batuannya.Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang esicula lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya esicula besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite.6. KlasifikasiBatuanBekuBerdasarkanTempatTerjadinyaMagma dapat mendingin dan membeku di bawah atau di atas permukaan bumi.Bila membeku dibawah permukaan bumi, terbentuklah batuan yang dinamakan batuan beku dalam atau disebut juga batuan beku intrusive (sering juga dikatakan sebagai batuan beku plutonik).Sedangkan, bila magma dapat mencapai permukaan bumi kemudian membeku, terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif.Penggolongan ini berdasarkan genesa atau tempat terjadinya dari batuan beku, pembagian batuan beku ini merupakan pembagian awal sebelum dilakukan penggolongan batuan lebih lanjut. Pembagian esicul batuan beku adalah sebagai berikut :a.Batuan Beku Dalam ( Beku Intrusif )Magma yang membeku di bawah permukaan bumi, pendinginannya sangat lambat (dapat mencapai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya esicul-kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusive.Tubuh batuan beku dalam mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi magma dan batuan di sekitarnya.Magma dapat menyusup pada batuan di sekitarnya atau menerobos melalui rekahan-rekahan pada batuandi sekelilingnya.Batuan beku esicular selanjutnya dapat dibagi lagi menjadi batuan beku intrusi dalam dan batuan beku intrusi permukaan.Berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya,strukturtubuh batuan beku esicular terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.Struktur tubuh batuan beku yang memotong lapisan batuan di sekitarnya disebut diskordan.Yaitu:1) Batholit, merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besar dimensinya. Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan batuan yang diterobosnya. Kebanyakan batolit merupakan kumpulan massa dari sejumlah tubuh-tubuh intrusi yang berkomposisi agak berbeda. Perbedaan ini mencerminkan bervariasinya magma pembentuk batholit. Beberapa batholit mencapai lebih dari 1000 km panjangnya dan 250 km lebarnya. Dari penelitian geofisika dan penelitian singkapan di lapangan didapatkan bahwa tebal batholit antara 20-30 km. Batholite tidak terbentuk oleh magma yang menyusup dalam rekahan, karena tidak ada rekahan yang sebesar dimensi batolit. Karena besarnya, batholit dapat mendorong batuan yang di1atasnya. Meskipun batuan yang diterobos dapat tertekan ke atas oleh magma yang bergerak ke atas secara perlahan, tentunya ada proses lain yang bekerja. Magma yang naik melepaskan fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini dinamakan stopping. Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkna magma yang naik, sehingga mengendap. Saat mengendap fragmen-fragmen ini bereaksi dan sebagian terlarut dalam magma. Tidak semua magma terlarut dan mengendap di dasar dapur magma. Setiap frgamen batuan yang berada dalam tubuh magma yang sudah membeku dinamakan Xenolith.2) Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit.3) Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya.4) Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebutkonkordan diantaranya adalahsill, lakolit dan lopolit.1) Sill, adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.2) Lakolit, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapt tersingka di permukaan.3) Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.b.Batuan Beku Luar(Beku Ekstrusif)Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau lubang kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi batuan ekstrusif. Keluarnya magma di permukaan bumi melalui rekahan disebut sebagai fissure eruption.Pada umumnya magma basaltis yang viskositasnya rendah dapat mengalir di sekitar rekahannya, menjadi hamparan lava basalt yang disebut plateau basalt. Erupsi yang keluar melalui lubang kepundan gunung api dinamakan erupsi sentral. Magma dapat mengalir melaui lereng, sebagai aliran lava atau ikut tersembur ke atas bersama gas-gas sebagai piroklastik.Lava terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis tergantung apda komposisi magmanya dan tempat terbentuknya.Apabila magma membeku di bawah permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow lava), dinamakan demikian karena pembentukannya di bawah tekanan air.Dalam klasifikasi batuan beku batuan beku luar terklasifikasi ke dalam kelompok batuan beku afanitik.Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagai struktur yang esicu petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya:a. Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan. b. Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah esicular seperti batang pensil.c. Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.d. Vesikular,yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.e. Amigdaloidal, yaitu struktur esicular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolit. f. Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran.7. KlasifikasiBatuanBekuBerdasarkanMineralogiAnalisis batuan beku pada umumnya memakan waktu, maka sebagian besar batuan beku didasarkan atas susunan mineral dari batuan itu.Mineral-mineral yang biasanya dipergunakan adalah mineral kuarsa, plagioklas, potassium feldspar dan foid untuk mineral felsik.Sedangkan untuk mafik mineral biasanya mineral amphibol, piroksen dan olovin.Klasifikasi yang didasarkan atas esicular dan tekstur akan dapat mencrminkan sejarah pembentukan batuan dari pada atas dasar kimia. Tekstur batuan beku menggambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur granular member arti akan keadaan yang serba sama, sedangkan tekstur porfiritik memberikan arti bahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dan tekstur afanitik menggambarkan pembekuan yang cepat.a. Dalam klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russel B. Travis, tekstur batuan beku yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi :Batuan Dalam,bertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral yangmenyusun batuan tersebut dapat dilihat tanpa bantuan alat pembesar.b. Batuan Gang,bertekstur porfiritik dengan massa dasar faneritik.c. Batuan Gang,bertekstur porfiritik dengan massa dasar afanitikd. Batuan Lelehan,bertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidakdapat dibedakan atau tidak dapat dilihat dengan mata biasa.8. Struktur Batuan BekuStruktur Batuan Bekuadalah pembagian batuan beku berdasarkan bentuk batuan beku dan proses kejadiannya, yang terbagi menjadi:a.Struktur Bantal (pillow structure)Struktur Bantaladalah struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu yang dicirikan oleh massa batuan yang berbentuk bantal, berukuran antara 30 60 cm dan biasanya jarak antar bantal berdekatan dan terisi oleh bahan-bahan dari sedimen klastik, terbentuk di dalam air dan umumnya terbentukdi laut dalam.b.Struktur VesikularStruktur Vesikular adalah struktur pada batuan ekstrusi yang terdapat rongga-rongga yang berbentuk elip, silinder maupun tidak beraturan.Terbentuknya rongga-rongga terjadi akibat keluarnya/dilepaskannya gas-gas yang terkandung di dalam lava setelah mengalami penurunan tekanan.c.Struktur AliranStruktur Aliran terjadi akibat lava yang disemburkan tidak ada yang dalamkeadaan esicula, karena saat lava menuju ke permukaan selalu terjadi perubahan komposisi, kadar gas, kekantalan, dan derajat kristalisasi. Struktur aliran dicerminkan dengan adanya goresan berupa garis-garis yang sejajar, perbedaan warna dan teksturnya.d.Struktur KekarStruktur Kekar adalah bidang-bidang pemisah/retakan yang terdapat dalam semua jenis batuan, biasanya disebabkan oleh proses pendinginan tetapi ada yang disebabkan oleh gerakan-gerakan di dalam bumi yang berlaku sesudah batuan mengalami pembekuan.Retakan-retakan yang memotong sejajar dengan permukaan bumi menghasilkan struktur perlapisan, sedang yang tegak lurus dengan permukaan bumi akan menghasilkan struktur bongkah. Retakan dapat pula membentuk kolom-kolom yang dikenal dengan struktur kekar meniang (columnar jointing), hal ini disebabkan karena adanya pendinginan dan penyusutan yang merata dalam magma dan dicirikan oleh perkembangan retakan membentuk segi empat, segi lima atau segi enam, umumnya terdapat pada batuan basal9. Determinasi Batuan Bekua. BasaltBatuan basalt berwarna gelap, berat, kaya akan besi dan sedikit akan kandungan mineral esicu batuan vulkanik, yang biasanya membentuk lempeng samudera di dunia. Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat. Ditemukan di sukadana,Lampung. Perusahaan penambang PT. Putra.b. AndesitAndesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik dengan komposisi antara dan tekstur spesifik yang umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik di wilayah perbatasan lautan seperti di pantai barat Amerika Selatan atau daerah-daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggiseperti Indonesia.Batu andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan megalitik,esicular piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak memakai material ini, misalnya: sarkofagus, punden berundak, esicul batu, meja batu, arca dll. Ditemukan di gunung Masigit, JABAR.c. Obsidian

Obsidian adalah mineral seperti, tetapi tidak mineral benar karena sebagai kaca tidak esicul , selain komposisinya terlalu rumit untuk terdiri dari mineral tunggal. Kadang-kadang diklasifikasikan sebagai mineraloid

Gambar 2.3 ObsidianMeskipun obsidian berwarna gelap mirip dengan mafik batuan seperti basal ,s komposisi obsidian sangat felsic . Obsidian terutama terdiri dari SiO 2 ( dioksidaesicul ), biasanya 70% atau lebih. Batu Kristal dengan itu komposisi obsidian termasuk granit dan riolit . Karena obsidian adalah metastabil di permukaan bumi (lebih dari waktu kaca mineral esicul menjadi berbutir-halus), tidak ada obsidian telah ditemukan yang lebih tua dari Kapur usia. Ini rincian obsidian dipercepat dengan adanya air. Obsidian memiliki kadar air rendah jika segar, kurang dari 1% air biasanya menurut beratnya,tetapi menjadi semakin terhidrasi saat berhubungan dengan air tanah, membentuk perlite . Ditemukan di nagggrek,Bandung.d. Dasit Merupakan intrusi batuan beku yang menerobos andesit. Hasil pelapukan berupa lanau lempingan, berwarna coklat kehitaman, palstisitas sedang, lunak..ditemukan di karangsambung, kebumen.

Gambar 2.4.batu dasit

e. DioritBatu esicul merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang membentuk morfologi pembuktian berelief kasar dengan elevasi dari beberapa ratus meter hingga mencapai lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut (dpal).

Gambar 2.5.batuesiculBatuan ini umumnya mempunyai warna yang bervariasi, yaitu coklat, coklat kehitaman, abu-abu kehitaman, abu-abu dengan bercak-bercak hitam, hitam kecoklatan atau abu kehitaman, bersifat pejal (massif) dan kompak dengan tekstur porfiro esicula dengan nilai kuat tekan berkisar antara 970-1.260 kg / cm2; ketahanan terhadap keausan 0,072-0,083 mm/menit; berat isi asli 2,66-2,78 ton/m3 dan penyerapan terhadap air 0,73-1,10 %. Sehingga batu esicul ini dapat dijadikan sebagai batu esicula dinding maupun lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan / jalan raya. Ditemukan di Bayat, Klaten.Perusahaan penambang PT. Aneka Tambang.

f. PeridotPeridot pada umumnya terdiri hanya dari satu warna yaitu hijau olive, dan yang paling dicari adalah yang warnanya agak gelap atau yang susunan besinya tidak lebih dari 15% dan terdapat campuran nickel dan chromium karena campuran tersebut esicu pengaruh pada warnanya.

Gambar 2.6.batu peridot

Warnanya yang hijau disebabkan oleh adanya zat besi di dalamnya dan kadang jika warnanya agak kecoklat-coklatan itu dikarenakan campuran besinya terlalu banyak di dalam susunan kimia tersebut.Ditemukan di karangsambunng, Kebumen.g. GranitGranit adalah jenis batuan esicular, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan. Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Kata granit berasal dari bahasa Latin granum. Meja granit sebagai bidang acuan dalam proses pengukuran. Dalam bidang esicula dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam berbagai pengukurandan alat pengukur.

Gambar 2.7.batu granitHal ini dikarenakan granit bersifat kedap air, kaku (rigid), non-higroskopis dan memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat rendah. Salah satu penerapannya adalah pada mesin pengukur koordinat (Coordinate Measuring Machine).

h. GabroBatuan gabro merupakan endapan batuan yang lebih muda dibandingkan batuan onix dan marmer. Teksturnya yang berbutir kasar membuat batuan ini mudah dibentuk dengan alat sederhana, balk dengan pahat atau baji maupun dengan teknik semprotan air bertekanan tinggi. Ditemukan di pegununngan jiwo,Klaten

Gambar 2.8.batu gabro

i. DiabasBatuan diabas diinterpretasikan merupakan batuan intrusi, dan menunjukan struktur kekar tiang (esicula joint) yang mana merupakan hasil gaya kontraksi pada saat pembekuan magma. Pada daerah ini telah dilakukan konservasi sebagian dan sebagian lagi telah dilakukan penambangan. Ditemukan di karangsambung, kebumen.Perusahaan penambangnya adalah PT.INCO.

Gambar 2.9.batu diabas

BAB IIBATUAN SEDIMEN

1. Pengertian Batuan Sedimen ( sedimentory rocks)Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materihasil erosi.sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapunvolumnya hanya sekitar 5% dari volum kerak bumi.2. Klasifikasi Batuan SedimenBerdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuansedimen dapat digolongkan atas 3 bagain :a. Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.b. Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenagaangin. contohnya : tanah loss, sand dunes.c. Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. Contohnyamorena, drimlin3.Berdasarkan terbentuknyaBerdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagimenjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :a. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping, dolomit, napal, dan sebagainya.b. Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnyaendapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun(aeolis), dan sebagainya.c.Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut,misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).

Sedimen dapat terangkut baik oleh air, angin, bahkan oleh salju/gletser.1) Transportasi partikel oleh fluida (air)Pada transportasi oleh partikel fliuda, partikel dan fluida akan bergerak secara bersama-sama. Sifat fisik yang berpengaruh terutama adalah densitas dan viskositas air lebih besar daripada angin sehingga air lebih mampu mengangkut partikel yang mengangkut partikel lebih besar daripada yang dapat diangkut angin. Viskositas adalah kemampuan fluida untuk mengalir. Jika viskositas rendah maka keceoatan mengalirnya akan rendah dan sebaliknya. Viskositas yang kecepatan mengalirnya besar merupakan viskositas yang tinggi.2) Transportasi partikel oleh sediment gravity flow (gaya gravitasi)Pada transportasi ini partikel sedimen tertransport langsung oleh pengaruh gravitasi, disini material akan bergerak lebih dulu baru kemudian medianya. Jadi, disini partikel bergerak tanpa batuan fluida, partikel sedimen akan bergerak karena terjadi perubahan energi potensial gravitsi menjadi energi kinetik. Yang termasuk dalam sediment gravity flow antara lain adalah debris flow, grain flow, dan arus turbid. Deposisi sedimen oleh gravity flowakan menghasilkan prosuk yang berbeda dengan deposisi sedimen oleh fluida flow karena pada gravity flow transportasi dan deposisi terjadi cepat sekaliakibat pengaruh gravitasi. Batuan sedimen yang dihasilkan oleh proses ini umumnya akan mempunyai sortasi yang buruk dan memperlihatkan struktur deformasi.Sedimen-sedimen yang ada terangkut sampai di suatu tempat yang disebut cekungan. Di tempat tersebut sedimen sangat besar kemungkinan terendapkan karena daerah tersebut relatif lebih rendah dari daerah sekitarnya dan karena bentuknya yang cekung ditambah akibat gaya gravitasi dari sedimen tersebut maka susah sekali sedimen tersebut akan bergerak melewati cekungan tersebut. Dengan semakin banyaknya sedimen yang diendapkan, maka cekungan akan mengalami penurunan dan membuat cekungan tersebut semakin dalam sehingga semakin banyak sedimen yang terendapkan.Sedimen dapat diangkut dengan tiga cara, yaitu :1. SuspensionIni umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau angin yang ada.2. Bed LoadIni terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir, kerikil, kerakal, bongkah) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar. Pergerakan dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya

aliran melebihi kekuatan inersia butiran pasir tersebut pada saat diam. Gerakan-gerakan sedimen tersebut bisa menggelundung, menggeser, atau bahkan bisa mendorong sedimen yang satu dengan lainnya.3. Saltation Yang dalam bahasa latin artinya meloncat umumnya terjadi pada sediemen berukuran pasir dimana aliran fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai akhir karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen pasir tersebut. Pada saat kekuatan untuk mengangkut sedimen tidak cukup besar dalam membawa sedimen-sedimen yang ada maka sedimen tersebut akan jatuh atau mungkin tertahan akibat gaya grafitasi yang ada. Setelah itu proses sedimentasi dapat berlangsung sehingga mampu mengubah sedimen-sedimen tersebut menjadi suatu batuan sedimen.Sedimen akan menjadi batuan sedimen melalui proses pengerasan atau litifikasi. Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa, yakni proses-prose yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Hal ini merupakn proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras. Proses diagenesa antara lain :1. Pemampatan/Pemadatan (compaction)Yaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban di atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain menjadi rapat.2. Penyemenan/Sementasi (cementation)Yaitu turunnya material-material di ruang anta butir sedimen dan secara kimiawi mengikat butir-butir sedimen dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat kelurusan larutan pada ruang butir makin besar.3. Rekristalisasi (recrystallization)Yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sedimen selama diagenesa atau sebelumnya.Rekristalisasi sangat umum terjadi pada pembentukan batuan karbonat.Ciri-ciri batuan sedimen adalah :1. Adanya bidang perlapisan yaitu struktur sedimen yang menandakan adanya proses sedimentasi.2. Mengandung fosil3. Sifat klastik yang menandakan bahwa butir-butir pernah lepas, terutama pada golongan detritus.4. Jika bersifat hablur, selalu monomineralik, misalnya : gypsum, kalsit, dolomite, dan rijing.Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktifitas kimia maupun organisme yang diendapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian meglami pembatuan.Menurut R. P. Koesoemadinata, 1980 batuan sedimen dibedakan menjadi enam golongan, yaitu :1. Golongan Detritus KasarBatuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam golongan ini antara lain breksi, konglomerat, dan batupasir. Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai , danau, atau laut.2. Golongan Detritus HalusBatuan yang termasuk dalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk kedalam golongan ini adalah batu lanau, serpih, dan batu lempung3. Golongan KarbonatBatuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, algae, dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan diendapkan di suatu tempat. Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai neritik, sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya tergantung pada material penyusunnya.4. Golongan SilikaProses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara proses organik dan kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang (chert), radiolarian, dan tanah diatom.Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali.5. Golongan EvaporitProses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup sehingga sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsur-unsur tertentu. Dan faktor yang penting juga adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan tersebut. Batuan-batuan yang termasuk ke dalam batuan ini adalah gip, anhidrit, dan batu garam.6. Golongan BatubaraBatuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yang kaya unusr C (karbon) yaitu tumbuh-tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebal di atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya batubara adalah khusu sekali, ia harus memiliki banyak sekali tumbuhan sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat tersebut.(Anonim, 2012)Macam-macam Perlapisan1. Masif, yaitu tidak ada struktur dalam, ketebalan kurang dari 120 cm.

Gambar Masif2. Perlapisan sejajar, yaitu bidang perlapisan saling sejaja

Gambar Perlapisan Sejaja 3. Perlapisan pilihan, yaitu bila perlapisan disusun atas butiran yang berubah teratur dari halus ke kasar pada arah vertikal, terbentuk dari arus pekat.4. Perlapisan silang siur, yaitu perlapisan yang saling membentuk sudut terhadap bidang batas, akibat bekerjanya dua tenaga yang berbeda.

BAB IIIBATUAN METAMORF

1. Pengertian Batuan MetamorfBatuan metamorf adalah batuan ubahan yang terbentuk dari batuan aslinya, berlangsung dalam keadaan padat, akibat pengaruh peningkatan suhu (T), dan pressure (P) yang tinggi. Batuan metamorf disebut juga dengan batuan malihan atau ubahan, demikian juga dengan prosesnya, yaitu proses malihan.Batuan metamorf merupakan batuan hasil malihan dari batuan yang telah ada sebelumnya yang ditunjukkan dengan adanya perubahan komposisi mineral, tekstur, dan struktur batuan yang terjadi pada fase padat (solid rate) akibat adanya perubahan temperatur, tekanan, dan kondisi kimia di kerak bumi.Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk baik batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf itu sendiri yang mengalami metamorfosa.Kondisi-kondisi yang harus terpenuhi dalam pembentukkan batuan metamorf adalah 1. Terjadinya dalam suasana padat.2. Bersifat isokimia.3. Terbentuknya mineral baru yang merupakan mineral khas metamorfosa.4. Terbentuknya tekstur dan struktur baru.(Frianto, 2009)

GambarMetamorphic FaciesFacies merupakan suatu pengelompokkan mineral-mineral metamorfik berdasarkan tekanan dan temperatur dalam pembentukannya pada batuan metamorf.Setiap facies pada batuan metamorf pada umumnya dinamakan berdasarkan jenis batuan (kumpulan mineral), kesamaan sifat-sifat fisik atau kimia.Proses metamorfisme atau malihan merupakan perubahan himpunan mineral dan tekstur batuan, namun dibedakan dengan proses diagenesa dan proses pelapukan yang juga merupakan proses dimana terjadi perubahan. Proses metamorfosa berlangsung akibat perubahan suhu dan tekanan yang tinggi diatas 200o C dan 300 Mpa (mega pascal), dan dalam keadaan padat.Perubahan temperatur dapat terjadi oleh karena berbagai macam sebab antara lain oleh adanya pemanasan akibat intrusi magmatik dan perubahan gradien geothermal. Panas dalam skala kecil juga bisa terjadi akibat adanya gesekan/friksi selama terjadinya deformasi suatu massa batuan. Pada batuan silikat batas bawah terjadinya metamorfosa umumnya pada suhu 1500- 500C yang ditandai dengan munculnya mineral-mineral Mg-carpholite, Glaucophane, lawsonite, paragonite, prehnite atau stilpnomelane. Sedangkan batas atas terjadinya metamorfosa sebelum terjadinya pelelehan adalah berkisar 6500 11000C, tergantung jenis batuan asalnya.Aktivitas kimiawi fluida dan gas yang berada pada jaringan antar butir batuan mempunyai peranan yang penting dalam metamorfosa. Fluida aktif yang banyak berperan adalah air beserta karbon dioksida , asam hidroklorik dan hidroflourik. Umumnya fluida dan gas tersebut bertindak sebagai katalis atau solven serta bersifat membantu reaksi kimia dan penyetimbangan mekanis.Proses-proses metamorfisme itu sendiri meliputi :1. Proses perubahan fisik yang menyangkut struktur dan tekstur oleh tenaga kristaloblastik (tenaga dari sedimen-sedimen kimia untuk menyusun susunan sendiri).2. Proses-proses perubahan susunan mineralogi, sedangkan susunan kimianya tetap (isokimia) tidak ada perubahan komposisi kimiawi, tapi hanya perubahan ikatan kimia.Tahap-tahap dari proses metamorfisme yaitu :1. RekristalisasiProses ini dibentuk oleh tenaga kristaloblastik, disini terjadi penyusunan kembali kristal-kristal dimana elemen-elemen kimia yang sudah ada sebelumnya.2. ReorientasiProses ini dibentuk oleh tenaga kristaloblastik, disini pengorientasian kembali dari susunan kristal-kristal, dan ini akan berpengaruh pada tekstur dan struktur yang ada.3. Pembentukan Mineral-mineral BaruProses ini terjadi dengan penyusunan kembali elemen-elemen kimiawi yang sebelumnya sudah ada.

Proses metamorfisme membentuk batuan yang sama sekali berbeda dengan batuan asalnya, baik tekstur maupun komposisi mineral. Mengingat bahwa kenaikan tekanan atau temperatur akan mengubah mineral bila kestabilannya terlampaui, dan juga hubungan antar butira/kristalnya. Proses metamorfisme tidak mengubah komposisi kimia batuan. Oleh karena itu, disamping faktor tekanan dan temperatur, pembentukan batuan metamorf ini tergantung pada jenis batuan asalnya.Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses metamorfisme adalah :1. Pengaruh cairan Terhadap Reaksi KimiaPori-pori yang terdapat pada batuan sedimen atau batuan beku terisi oleh cairan yang merupakan larutan dari gas-gas, garam, dan mineral yang terdapat pada batuan yang bersangkutan.Pada suhu yang tinggi, intergranular ini lebih bersifat uap daripad cair, dan mempunyai peran penting dalam metamorfisme. Di bawah suhu dan tekanan yang tinggi akan terjadi pertukaran unsur dari larutan ke mineral-mineral dan sebaliknya. Fungsi cairan ini sebagai media transport dari larutan ke mineral dan sebaliknya, sehingga mempercepat proses metamorfisme. Jika tidak ada larutan atau jumlahnya sedikit sekali, makametamorfismeakan berlangsung lambat karena perpindahannya akan melalui difusi antar mineral yang padat.2. Suhu dan TekananBatuan apabila dipanaskan pada suhu tertentu akan membentuk mineral-mineral baru, yang hasil akhirnya adalah batuan metamorf. Sumber panasnya berasal dari panas dalam bumi.Batuan dapat terpanaskan oleh timbunan atau terobosan yang juga dapat menimbulkan perunahan tekanan sehingga sulit dikatakan metamorfisme hanya disebabkan oleh kenaikan suhu saja. Tekanan dalam proses metamorfisme bersifat sebagai stress yang mempunyai besaran serta arah. Tekstur batuan metamorf memperlihatkan bahwa batuan metamorf ini terbentuk di bawah differensial stress atau tekanannya tidak sama besar dari segala arah. 3. Waktu Dalam percobaan laboratorium memperlihatkan bahwa di bawah tekanan dan suhu tinggi serta waktu reaksi yang lama akan menghasilkan kristal dengan ukuran yang besar. Dan dalam kondisi yang sebaliknya akan dihasilkan kristal yang kecil. Dengan demikian untuk sementara ini disimpulkan bahwa batuan berbutir kasar merupakan hasil metamorfisme dalam waktu yang panjang serta suhu dan tekanan yang tinggi.Sebaliknya yang berbutir halus, waktunya pendek serta suhu dan tekanan yang rendah.Tipe-tipe Metamorfosaa. Metamorfosa LokalMetamorfosa lokal merupakan proses metamorfosa yang terjadi pada daerah yang sempit, berkisar antara beberapa meter sampai kilometer saja. Metamorfosa ini dapat dibedakan menjadi :1) Metamorfosa KontakMetamorfosa kontak terjadi pada batuan yang mengalami pemanasan di sekitar kontak massa batuan beku intrusif maupunekstrusif. Perubahan terjadi karena pengaruh panas dan material yang dilepaskan oleh magma serta kadang oleh deformasi akibat gerakan magma. Zona metamorfosa kontak disebutcontact aureole.Proses yang terjadi umumnya berupa rekristalisasi, reaksi antar mineral, reaksi antara mineral dan fluida serta penggantian/penambahan material. Batuan yang dihasilkan umumnya berbutir halus. Metamorfosa kontak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :a) Metamorfosa kontak langsung dengan batuan disekelilingnya, dapat berupa batuan beku, sedimen ataupun batuan metamorf itu sendiri. Sifatnya lokal dapat terjadi diluar maupun di bawah permukaan.b) Pirometamorfosa temperatur tinggi sekali terjadi pada sentuhan langsung dengan tubuh magma, dicirikan dengan xenolith (material-material yang kena kontak masuk ke dalam batuan beku).2) Metamorfosa Kataklastik / Dislokasi / DinamoMetamorfosa kataklastik terjadi pada daerah yang mengalami deformasi intensif, seperti pada patahan. Proses yang terjadi murni karena gaya mekanis yang mengakibatkan penggerusan dan granulasi batuan. Batuan yang dihasilkan bersifat non-foliasi dan dikenal sebagaifault breccia,fault gauge,atau milonit. Batuan metamorf ini adalah khusus dijumpai dijalur-jalur orogenesa dimana proses pengangkatan diikuti oleh adanya fase perlipatan dan pemantangan batuan.Tekanan yang berpengaruh disini ada dua macam, yaitu :a) Hidrotatis:yang mencakup kesegala arahb) Stres : tekanan searah sajaMakin dalam kearah kerak bumi pengaruh tekanan hidrostatis semakin besar. Sedangkan tekanan pada bagian kulit bumi yang dekat dengan permukaan saja, metamorfosa semacam ini biasanya didapatkan didaerah sesar atau patahan.

GambarZona Sesar3) Metamorfosa hidrotermal / MetasomatismeMetamorfosa hidrothermal terjadi akibat adanya perkolasi fluida atau gas yang panas pada jaringan antar butir atau pada retakan-retakan batuan sehingga menyebabkan perubahan komposisi mineral dan kimia.Perubahan juga dipengaruhi oleh adanyaconfining pressure.4) Metamorfosa ImpactMetamorfosa ini akibat adanya tabrakanhypervelocitysebuah meteorit.Kisaran waktunya hanya beberapa mikrodetik dan umumnya ditandai dengan terbentuknya mineral coesite dan stishovite.5) Metamorfosa Retrograde / DairopterisMetamorfosa ini terjadi akibat adanya penurunan temperatur sehingga kumpulan mineral metamorfosa tingkat tinggi berubah menjadi kumpulan mineral stabil pada temperatur yang lebih rendah.2. Tekstur Batuan MetamorfTekstur merupakan kenampakan batuan yang berdasarkan pada ukuran, bentuk dan orientasi butir mineral individual penyusun batuan metamorf.Penamaan tekstur batuan metamorf umumnya menggunakan awalanblastoatau akhiranblasticyang ditambahkan pada istilah dasarnya.Contohnya, batuan metamorf yang berkomposisi kristal-kristal berukuran seragam disebut dengan granoblastik. Secara umum satu atau lebih mineral yang hadir berbeda lebih besar dari rata-rata kristal yang lebih besar tersebut dinamakan porphiroblast. Porphiroblast, dalam pemeriksaan sekilas, mungkin membingungkan dengan fenokris (pada batuan beku), tetapi biasanya mereka dapat dibedakan dari sifat mineraloginya dan foliasi alami yang umum dari matrik.Pengujian mikroskopik porphiroblast sering menampakkan butiran-butiran dari material matrik, dalam hal ini disebut poikiloblast.Poikiloblast biasanya dianggap terbentuk oleh pertumbuhan kristal yang lebih besar disekeliling sisa-sisa mineral terdahulu, tetapi kemungkinan poikiloblast dapat diakibatkan dengan cara pertumbuhan sederhana pada laju yang lebih cepat daripada mineral-mineral matriknya, dan yang melingkupinya. Termasuk material yang menunjukkan (karena bentuknya, orientasi atau penyebarannya) arah kenampakkan mula-mula dalam batuan (seperti skistosityatauperlapisan asal)dalam haliniporphiroblast atau poikiloblast dikatakan mempunyai tekstur helicitik. Kadangkala batuan metamorf terdiri dari kumpulan butiran-butiran yang berbentuk umumnya hasil dari kataklastik (penghancuran, pembutiran, dan rotasi).Istilah umum untuk agregat adalah porphyroklast Klasifikasi batuan metamorf berdasarkan teksturnya ada dua macam, yaitu :a. Tekstur KristaloblastikTekstur kristaloblastik merupakan tekstur batuan metamorf yang terbentuk oleh sebab proses metamorfosa itu sendiri. Batuan dengan tekstur ini sudah mengalami rekristalisasi sehingga tekstur asalnya tidak tampak.Penamaannya menggunakan akhiran blastik.1) Tekstur LapidoblastikApabila mineral penyusunnya berbentuk tabular yang memperlihatkan suatu orientasi sejajar.2) Tekstrur GranuloblastikApabila mineral penyusunnya berbentuk granular, equidimensional, batas mineralnya bersifatsutured(tidak teratur) dan umumnya kristalnya berbentuk anhedral.3) Tekstur NematoblastikApabila mineral penyusunnya berbentuk prismatic menjarum serta memperlihatkan orientasi yang sejajar.

4) Tekstur PorfiroblastikTekstur porfiritik pada batuan beku, hanya saja fenokrisnya disebut porfiroblast.5) Tekstur IdioblastikApabila mineralnya dibatasi oleh Kristal berbentuk euhedral.6) Tekstur XenoblastikApabila mineralnya dibatasi oleh kristal berbentuk anhedral.