Mkalah Pbl Complete

42
MAKALAH PBL Metabolik Endokrin - 1 BLOK 11 Yovinus deny 10.2010.119 A - 4 Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510.Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731

description

hfvhgdcg

Transcript of Mkalah Pbl Complete

Page 1: Mkalah Pbl Complete

MAKALAH PBL

Metabolik Endokrin - 1

BLOK 11

Yovinus deny

10.2010.119

A - 4

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510.Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731

[email protected]

Metabolik Endokrin - 1

Page 2: Mkalah Pbl Complete

Yovinus Deny

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

I. Pendahuluan

Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar

sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-

hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa

pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.

Sistem Endokrin juga mengatur konsentrasi kadar gula darah. Hormon regulator

kadar gula darah terutama disekresikan oleh bagian endokrin organ pankreas, yaitu

insulin dan glucagon. Insulin bekerja untuk meningkatkan glukosa ke dalam sel untuk

dikatabolisme menjadi energi serta meningkatkan penyimpanan glukosa dalam bentuk

glikogen, sedangkan glucagon bekerja antogonis terhadap insulin.

Defisiensi terhadap sekresi insulin dapat menyebabkan penyakit yang disebut

diabetes melitus, yaitu tingginya kadar gula darah akibat adanya gangguan terhadap kerja

insulin.

Dengan penulisan makalah ini, penulis ingin memberikan informasi tentang

struktur makroskopik dan mikroskopik pankreas sebagai organ penghasil hormon

regulator gula darah; faal hormon regulator kadar gula darah yang dihasilkan pancreas

dan organ endokrin lainnya dalam meregulasi kadar gula darah; serta metabolisme

karbohidrat, protein, dan lemak yang juga dipengaruhi oleh hormon tersebut. 1

II. Isi

a. Skenario

Seorang perempuan berusia 45 tahun, badannya gemuk datang ke puskesmas dengan

keluhan akhir-akhir ini sering kencing terutama pada malam hari sehingga tidurnya

terganggu. Oleh dokter dianjurkan untuk memeriksa kadar gula darah dan urin. Hasilnya

adalah peningkatan kadar gula darah diatas normal dan terdapat glukosa dalam urin, oleh

dokter dianjurkan untuk mengurangi berat badan dengan mengurangi makan karbohidrat.

Pasien bertanya apa hubungan gemuk dengan gula dalam darah yang naik?

b. Hipotesis

Page 3: Mkalah Pbl Complete

Kegemukan disertai dengan kadar gula darah diatas normal dan terdapat glukosa dalam

urin disebabkan oleh gangguan metabolisme (karbohidrat,protein, dan lemak) serta pola

makan.

c. Pembahasan

Otak harus terus menerus mendapat glukosa, bahkan di antara waktu makan ketika tidak

ada penyerapan zat gizi baru dari saluran pencernaan.

Pada tingkat superficial, metabolisme bahan bakar tampaknya relatif sederhana: jumlah

nutrien dalam makanan harus cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan energi dan sintesis

sel. Namun, hubungan sederhana ini diperumit oleh dua pertimbangan penting. 2

Pertama, asupan bahan bakar melalui makanan bersifat intermiten, tidak kontinu.

Akibatnya, sewaktu makan terjadi kelebihan energi yang harus diserap dan disimpan untuk

digunakan selama periode puasa di antara waktu makan, saat tidak tersedia sumber bahan bakar

metabolik dari makanan. Kelebihan glukosa dalam darah disimpan dalam bentuk glikogen di hati

dan otot. Karena glikogen merupakan cadangan energi yang relatif kecil, bentuk ini hanya dapat

memenuhi kebutuhan energi kurang dari sehari. Setelah gudang glikogen di hati dan otot "terisi

penuh", glukosa lain harus diubah menjadi asam lemak dan gliserol, yang digunakan untuk

membentuk trigliserida (gliserol dengan tiga asam lemak melekat padanya), terutama di jaringan

adiposa (lemak) dan sedikit di otot. Kelebihan asam amino dalam sirkulasi darah yang tidak

diperlukan untuk sintesis protein tidak disimpan sebagai protein tambahan tetapi diubah menjadi

glukosa dan asam lemak, yang pada akhimya disimpan sebagai trigliserida. Dengan demikian,

tempat utama untuk menyimpan kelebihan ketiga kategori zat gizi adalah jaringan adiposa.

Dalam keadaan normal, simpanan trigliserida cukup untuk memenuhi kebutuhan energi selama

dua bulan, dan lebih lama pada orang yang kegemukan. Katabolisme simpanan trigliserida

menyebabkan pembebasan gliserol dan asam lemak. Katabolisme simpanan lemak menghasilkan

90% asam lemak dan 10% gliserol berdasarkan berat.

Sebagai cadangan energi ketiga, energi dalam jumlah substansial disimpan dalam bentuk

protein struktural, terutama di otot, yaitu massa protein paling banyak di tubuh. Namun, protein

bukan sumber pertama yang dipilih untuk dipakai sebagai sumber energi karena protein memiliki

fungsi esensial lain, sebaliknya, simpanan glikogen dan trigliserida semata-mata digunakan

sebagai simpanan energi.1

Page 4: Mkalah Pbl Complete

Faktor kedua yang memperumit metabolisme bahan bakar adalah bahwa otak dalam

keadaan normal bergantung pada penyaluran glukosa darah dalam jumlah adekuat sebagai satu-

satunya sumber energi. Dengan demikian, konsentrasi glukosa darah harus dipertahankan di atas

suatu titik kritis. Konsentrasi glukosa darah biasanya adalah 100 mg glukosa/100 ml plasma dan

dalam keadaan normal dipertahankan dalam rentang sempit 70-110 mg/100 ml. Glikogen hati

merupakan reservoir penting untuk mempertahankan kadar glukosa darah selama puasa singkat.

Namun, glikogen hati relatif cepat habis, sehingga selama puasa yang lebih lama, mekanisme

lain harus digunakan untuk memastikan bahwa kebutuhan energi otak yang tergantung glukosa

tersebut terpenuhi. Pertama, saat tidak ada glukosa baru yang masuk ke dalam darah dari

makanan, jaringan-jaringan yang tidak harus memakai glukosa mengubah perangkat metabolik

mereka untuk membakar asam lemak, sehingga glukosa dapat dicadangkan untuk otak. Asam-

asam lemak disediakan melalui katabolisme simpanan trigliserida sebagai sumber energi

alternatif untuk jaringan yang tidak bergantung pada glukosa. Kedua, asam-asam amino dapat

diubah menjadi glukosa melalui glukoneogenesis, sedangan asam lemak tidak. Dengan

demikian, jika simpanan glikogen sudah habis walaupun sudah dilakukan penghematan glukosa,

otak tetap mendapat pasokan glukosa baru yang dihasilkan dari katabolisme protein tubuh dan

perubahan asam amino yang dibebaskan menjadi glukosa. 1,2

A. Struktur Mikroskopik

Pankreas adalah kelenjar campuran eksokrin-endokrin yang menghasilkan enzim

pencernaan dan hormon. Enzim ditimbun dan dilepaskan oleh sel dari bagian eksokrin, yang

tersusun dalam asinus. Hormon disintesis oleh kelompok sel epitel endokrin, yang dikenal

sebagai pulau Langerhans. Asinus eksokrin pancreas terdiri atas beberapa sel serosa yang

mengelilingi lumen. Sel-sel ini sangat terpolarisasi, dengan inti bulat dan khas untuk sel

penghasil protein.4

Dengan cara pulasan khusus dapat dibedakan menjadi:

1. Sel α = penghasil glukagon

    Terletak di tepi pulau.

    Mengandung gelembung sekretoris dengan ukuran 250nm.

2. Sel ß = penghasil insulin

    Terletak di bagian lebih dalam atau lebih di pusat pulau.

Page 5: Mkalah Pbl Complete

    Mengandung kristaloid romboid atau poligonal di tengah.

3. Sel D = penghasil somatostatin

    Terletak di bagian mana saja dari pulau, umumnya berdekatan dengan sel A.

    Mengandung gelembung sekretoris ukuran 300-350 nm dengan granula homogen.

4. Sel C

    Terlihat pucat, umumnya tidak bergranula dan terletak di tengah di antara sel B.

    Fungsinya tidak diketahui.

B. Hormon Regulator

Hormon pankreas yang paling penting untuk mengatur metabolisme bahan bakar adalah

insulin dan glukagon. Hormon lain yang ikut berperan dalam metabolisme energi adalah

epinefrin, cortisol, dan growth hormone.1

Insulin mempunyai efek yang penting bagi metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

Insulin menurunkan kadar glukosa, asam lemak, dan asam amino dalam darah dan membantu

dalam penyimpanan. Saat molekul tersebut masuk ke dalam darah selama masa absorbsi, insulin

mengatur penyerapan sel dan perubahan menjadi glikogen, trigliseral, dan protein.

Pengaturan keseimbangan gula darah adalah aktifitas penkreas yang penting. Pengaturan

konsentrasi glukosa dibagi menjadi beberapa cara: penyerapan glukosa dari GIT, transport

glukosa ke sel, produksi glukosa hati, sekresi glukosa di urine. 5

Somatostatin berperan sebagai hormon yang menghambat system digestive dalam

beberapa cara, antara lain adalah menghambat pencernaan nutrisi dan menghambat penyerapan

nutrisi. Somatostatin disekresikan melalui sel D melalui respon langsung dari kenaikan gula

darah dan asam amino dalam absorbsi makanan. 6

Somatostatin memiliki efek penghambat sebagai berikut :

1. Bekerja di dalam pulau langerhans guna menekan sekresi insulin dan glukagon.

2. Menurunkan gerakan lambung, duodenum, dan kandung empedu.

3. Mengurangi sekresi dan absorbsi dalam saluran cerna.

Peran utama somatostatin adalah untuk meningkatkan waktu asimilasi makanan dari usus ke

dalam darah. Pada waktu yang sama, pengaruh somatostatin yang menekan sekresi insulin dan

Page 6: Mkalah Pbl Complete

glukagon akan menurunkan penggunaan zat nutrisi yang diabsorbsi oleh jaringan, sehingga

mencegah pemakaian makanan yang cepat dan oleh karena itu membuat makanan tersedia untuk

waktu yang lebih lama.

Insulin

Insulin menghasilkan empat efek yang menurunkan kadar gula darah dan penyimpanan

karbohidrat:

1. Insulin mempermudah masuknya glukosa ke dalam sebagian sel. Molekul glukosa tidak

mudah menembus membran sel tanpa adanya insulin. Dengan demikian, sebagian besar

jaringan sangat bergantung pada insulin untuk menyerap glukosa dari darah dan

menggunakannya. Insulin meningkatkan mekanisme difusi terfasilitasi (dengan perantaraan

pembawa) glukosa ke dalam sel – sel tergantung insulin tersebut melalui fenomena

transporter recruitment. Glukosa dapat masuk ke dalam sel hanya melalui pembawa di

membran plasma yang dikenal sebagai glucose transporter (pengangkutan glukosa). Sel – sel

tergantung insulin memiliki simpanan pengangkut glukosa intrasel. Pengangkut –

pengangkut tersebut diinsersikan ke dalam membran plasma sebagai respons terhadap

peningkatan sekresi insulin sehingga terjadi peningkatan pengangkutan glukosa ke dalam sel.

Apabila sekresi insulin berkurang, pengangkut – pengangkut tersebut sebagian ditarik dari

membran sel dan dikembalikan ke simpanan sel. Beberapa jaringan yang tidak begantung

pada insulin untuk menyerap glukosa dalam otak, otot yang aktif dan hati.

2. Insulin merangsang glikogenesis, pembentukkan glikogen dari glukosa baik di otot maupun

di hati.

3. Insulin menghambat glikogenolisis, penguraian glikogen menjadi glukosa. Dengan

menghambat pengeluaran glikogen, insulin meningkatkan penyimpanan karbohidrat dan

menurunkan pengeluaran glukosa oleh hati.

4. Insulin menurunkan pengeluaran glukosa oleh hati dengan menghambat glukoneogenesis,

perubahan asam amino menjadi glukosa di hati. Insulin melakukan hal ini melalui dua cara

yaitu dengan menurunkan jumlah asam amino di dalam darah yang tersedia bagi hati untuk

glukogenogenesis dan menghambat enzim – enzim hati yang diperlukan untuk mengubah

asam amino menjadi glukosa.7

Page 7: Mkalah Pbl Complete

Kerja insulin terhadap penurunan kadar lemak darah dan penyimpanan trigliserida terdiri dari:

1. Membentuk jalan masuk asam lemak dari darah ke sel jaringan adipose.

2. Meningkatkan transport glukosa ke sel jaringan adipose. Glukosa merupakan precursor

dari pembentukan asam lemak dan gliserol, yang merupakan komponen utama dalam

sintesis trigliserida.

3. Mengaktifkan reaksi kimia yang sangat membutuhkan asam lemak dan glukosa dalam

pembentukan trigliseral.

4. Menghambat lipolisis, mengurangi pengeluaran asam lemak dari jaringan adipose ke

darah.5,6

Secara garis besar, kerja dari insulin adalah pengambilan asam lemak dan glukosa dari

darah dan menyimpannya dalam bentuk trigliserida. Mekanisme kerja / sifat insulin adalah

meningkatkan pemasukkan glukosa melalui membran sel otot rangka, otot polos dan otot jantung

serta tidak pada sel epitel usus, tubulus ginjal, dan jaringan saraf ( kecuali daerah tertentu di

hipotalamus ). 1

Glucagon

Glucagon mempengaruhi beberapa proses metabolisme yang sama dengan insulin, namun

dalam beberapa kasus kerja dari glucagon berlawanan dengan kerja dari insulin. Tempat utama

dari kerja glucagon adalah di hati, dimana glucagon menghasilkan beberapa efek terhadap

metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.5

Inti dari efek glucagon terhadap metabolisme karbohidrat adalah meningkatkan produksi

glukosa hati dan meningkatkan pengeluaran dan kadar gula darah. Glucagon menghasilkan efek

hiperglikemik dengan meningkatkan sintesis glikogen, membantu glikogenolisis, dan

menstimulus glikoneogenesis.

Glucagon membantu produksi keton hati dengan membantu perubahan asam lemak

menjadi badan keton. Kadar asam lemak dan keton darah meningkat karena kerja dari glucagon.

Glucagon menghambat sintesis protein hati dan membantu pemecahan protein hati. Glukagon

Page 8: Mkalah Pbl Complete

juga membantu katabolisme protein dalam hati, namun tidak mempengaruhi kadar asam amino

dalam darah karena tempat utama penyimpanan asam amino di otot.7

D.Metabolisme

Jalur metabolisme dibagi menjadi 3 :

1. Katabolik : Untuk proses pemecahan molekul besar, oksidasi, ekivalen pereduksi, dan

terutama produksi ATP, bersifat eksotermik

2. Anabolik : terlibat dalam proses sintesis senyawa kompleks dari prekurosr nya ( misal

Asam Amino menjadi Protein ), bersifat endotermik

3. Amfibolik : Terjadi di persilangan metabolisme yang menghubungkan jalur Katabolik

dan Anabolik. Misal : Siklus Asam Sitrat

Metabolisme berjalan normal bila : Tubuh dapat beradaptasi saat lapar, latihan fisik, kehamilan,

dan laktasi. Abnormal misal karena defisiensi nutrisi, enzim, sekresi hormonal pengatur

metabolisme tidak normal, efek racun / obat.6

Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat siap dikatabolisir menjadi energi jika berbentuk monosakarida. Energi yang

dihasilkan berupa Adenosin trifosfat (ATP). Glukosa merupakan karbohidrat terpenting. Dalam

bentuk glukosalah massa karbohidrat makanan diserap ke dalam aliran darah, atau ke dalam

bentuk glukosalah karbohidrat dikonversi di dalam hati, serta dari glukosalah semua bentuk

karbohidrat lain dalam tubuh dapat dibentuk. Glukosa merupakan bahan bakar metabolik utama

bagi jaringan mamalia (kecuali hewan pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi janin.

Unsur ini diubah menjadi karbohidrat lain dengan fungsi sangat spesifik, misalnya glikogen

untuk simpanan, ribose dalam bentuk asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam

senyawa lipid kompleks tertentu dan dalam bentuk gabungan dengan protein, yaitu glikoprotein

serta proteoglikan.

Page 9: Mkalah Pbl Complete

Karbohidrat Protein Lipid

Gula sederhana (terutama glukosa) Asam amino Asam lemak + gliserol+

gliserol

Asetil KoA

Siklus asam sitrat

2H ATP

2CO2

Pencernaan dan absorpsi

Katabolisme

Sifat diet atau makanan menentukan pola dasar metabolisme di dalam tubuh. Mamalia,

termasuk manusia harus memproses hasil penyerapan produk-produk pencernaan karbohidrat,

lipid dan protein dari makanan. Secara berurutan, produk-produk ini terutama adalah glukosa,

asam lemak serta gliserol dan asam amino. Semua produk hasil pencernaan diproses melalui

lintasan metaboliknya masing-masing menjadi suatu produk umum yaitu Asetil KoA, yang

kemudian akan dioksidasi secara sempurna melalui siklus asam sitrat.7

Ilustrasi skematis dari lintasan metabolik dasar

Page 10: Mkalah Pbl Complete

Terdapat beberapa jalur metabolisme karbohidrat baik yang tergolong sebagai katabolisme

maupun anabolisme, yaitu glikolisis, oksidasi piruvat, siklus asam sitrat, glikogenesis,

glikogenolisis serta glukoneogenesis.

Secara ringkas, jalur-jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut: 8

1. Glukosa sebagai bahan bakar utama akan mengalami glikolisis (dipecah) menjadi 2 piruvat

jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.

2. Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap ini dihasilkan

energi berupa ATP.

3. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam tahap ini

dihasilkan energi berupa ATP.

4. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak dipecah,

melainkan akan dirangkai menjadi glikogen yang akan disimpan di hati dan otot sebagai

cadangan energi jangka pendek. Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka

karbohidrat harus dikonversi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.

5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen dipecah

menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan oksidasi piruvat

sampai dengan siklus asam sitrat.

6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka sumber energi

non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis

(pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa

baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh energi.

Glikolisis Embden Meyerhof (EM)

Glikolisis EM berlangsung di dalam sitosol semua sel. Lintasan katabolisme ini adalah proses

pemecahan glukosa menjadi:

1. Asam piruvat, pada suasana aerob (tersedia oksigen)

2. Asam laktat, pada suasana anaerob (tidak tersedia oksigen)

Page 11: Mkalah Pbl Complete

Lintasan detail glikolisis (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper)

Glikolisis merupakan jalur utama metabolisme glukosa agar terbentuk asam piruvat, dan

selanjutnya asetil-KoA untuk dioksidasi dalam siklus asam sitrat (Siklus Kreb’s). Selain itu

glikolisis juga menjadi lintasan utama metabolisme fruktosa dan galaktosa.

Keseluruhan persamaan reaksi untuk glikolisis yang menghasilkan laktat adalah:

Glukosa + 2ADP +2Pi 2L(+)-Laktat +2ATP +2H2O

Kesimpulan:

Pada glikolisis aerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut:

- hasil tingkat substrat :+ 4P

- hasil oksidasi respirasi :+ 6P

- jumlah :+10P

- dikurangi untuk aktifasi glukosa dan fruktosa 6P : - 2P

+ 8P

Page 12: Mkalah Pbl Complete

Pada glikolisis anaerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut:

- hasil tingkat substrat :+ 4P

- hasil oksidasi respirasi :+ 0P

- jumlah :+ 4P

- dikurangi untuk aktifasi glukosa dan fruktosa 6P : - 2P

+ 2P

Oksidasi piruvat

Dalam jalur ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif) menjadi Asetil-KoA, yang terjadi di

dalam mitokondria sel. Reaksi ini dikatalisir oleh berbagai enzim yang berbeda yang bekerja

secara berurutan di dalam suatu kompleks multienzim yang berkaitan dengan membran interna

mitokondria. Secara kolektif, enzim tersebut diberi nama kompleks piruvat dehidrogenase dan

analog dengan kompleks -keto glutarat dehidrogenase pada siklus asam sitrat.

Jalur ini merupakan penghubung antara glikolisis dengan siklus Kreb’s. Jalur ini juga merupakan

konversi glukosa menjadi asam lemak dan lemak dan sebaliknya dari senyawa non karbohidrat

menjadi karbohidrat.8

Rangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam lintasan oksidasi piruvat adalah sebagai berikut:

1. Dengan adanya TDP (thiamine diphosphate), piruvat didekarboksilasi menjadi derivate

hidroksietil tiamin difosfat terikat enzim oleh komponen kompleks enzim piruvat

dehidrogenase. Produk sisa yang dihasilkan adalah CO2.

2. Hidroksietil tiamin difosfat akan bertemu dengan lipoamid teroksidasi, suatu kelompok

prostetik dihidroksilipoil transasetilase untuk membentuk asetil lipoamid, selanjutnya TDP

lepas.

3. Selanjutnya dengan adanya KoA-SH, asetil lipoamid akan diubah menjadi asetil KoA,

dengan hasil sampingan berupa lipoamid tereduksi.

4. Siklus ini selesai jika lipoamid tereduksi direoksidasi oleh flavoprotein, yang mengandung

FAD, pada kehadiran dihidrolipoil dehidrogenase. Akhirnya flavoprotein tereduksi ini

dioksidasi oleh NAD+, yang akhirnya memindahkan ekuivalen pereduksi kepada rantai

respirasi.

Page 13: Mkalah Pbl Complete

Piruvat + NAD+ + KoA Asetil KoA + NADH + H+ + CO2

Siklus asam sitrat

Siklus ini juga sering disebut sebagai siklus Kreb’s dan siklus asam trikarboksilat dan

berlangsung di dalam mitokondria. Siklus asam sitrat merupakan jalur bersama oksidasi

karbohidrat, lipid dan protein.

Siklus asam sitrat merupakan rangkaian reaksi yang menyebabkan katabolisme asetil KoA,

dengan membebaskan sejumlah ekuivalen hidrogen yang pada oksidasi menyebabkan pelepasan

dan penangkapan sebagaian besar energi yang tersedia dari bahan baker jaringan, dalam bentuk

ATP. Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama untuk oksidasi

karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam lemak dan banyak asam

amino dimetabolisir menjadi asetil KoA atau intermediat yang ada dalam siklus tersebut.6

Siklus asam sitrat sebagai jalur bersama metabolisme karbohidrat, lipid dan protein

Page 14: Mkalah Pbl Complete

(dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper)

Selama proses oksidasi asetil KoA di dalam siklus, akan terbentuk ekuivalen pereduksi dalam

bentuk hidrogen atau elektron sebagai hasil kegiatan enzim dehidrogenase spesifik. Unsur

ekuivalen pereduksi ini kemudian memasuki rantai respirasi tempat sejumlah besar ATP

dihasilkan dalam proses fosforilasi oksidatif. Pada keadaan tanpa oksigen (anoksia) atau

kekurangan oksigen (hipoksia) terjadi hambatan total pada siklus tersebut.7

Enzim-enzim siklus asam sitrat terletak di dalam matriks mitokondria, baik dalam bentuk bebas

ataupun melekat pada permukaan dalam membran interna mitokondria sehingga memfasilitasi

pemindahan unsur ekuivalen pereduksi ke enzim terdekat pada rantai respirasi, yang bertempat

di dalam membran interna mitokondria.

Lintasan detail Siklus Kreb’s (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper)

Energi yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat

Pada proses oksidasi yang dikatalisir enzim dehidrogenase, 3 molekul NADH dan 1 FADH2 akan

dihasilkan untuk setiap molekul asetil-KoA yang dikatabolisir dalam siklus asam sitrat. Dalam

Page 15: Mkalah Pbl Complete

hal ini sejumlah ekuivalen pereduksi akan dipindahkan ke rantai respirasi dalam membrane

interna mitokondria (lihat kembali gambar tentang siklus ini).

Selama melintasi rantai respirasi tersebut, ekuivalen pereduksi NADH menghasilkan 3 ikatan

fosfat berenergi tinggi melalui esterifikasi ADP menjadi ATP dalam proses fosforilasi oksidatif.

Namun demikian FADH2 hanya menghasilkan 2 ikatan fosfat berenergi tinggi. Fosfat berenergi

tinggi selanjutnya akan dihasilkan pada tingkat siklus itu sendiri (pada tingkat substrat) pada saat

suksinil KoA diubah menjadi suksinat.

Dengan demikian rincian energi yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat adalah:

1. Tiga molekul NADH, menghasilkan : 3 X 3P = 9P

2. Satu molekul FADH2, menghasilkan : 1 x 2P = 2P

3. Pada tingkat substrat = 1P

Jumlah = 12P

Satu siklus Kreb’s akan menghasilkan energi 3P + 3P + 1P + 2P + 3P = 12P.

Kalau kita hubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Kreb’s, akan dapat kita hitung

bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan menghasilkan energi dengan rincian

sebagai berikut:

1. Glikolisis : 8P

2. Oksidasi piruvat (2 x 3P) : 6P

3. Siklus Kreb’s (2 x 12P) : 24P

Jumlah : 38P

Glikogenesis

Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa (glikolisis) menjadi piruvat.

Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam

rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi.5,7

Proses di atas terjadi jika kita membutuhkan energi untuk aktifitas, misalnya berpikir, mencerna

makanan, bekerja dan sebagainya. Jika kita memiliki glukosa melampaui kebutuhan energi,

maka kelebihan glukosa yang ada akan disimpan dalam bentuk glikogen. Proses anabolisme ini

dinamakan glikogenesis.

Page 16: Mkalah Pbl Complete

Lintasan glikogenesis dan glikogenolisis (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper

Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam tubuh dan analog

dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat didalam hati (sampai 6%), otot

jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati,

maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak.6

Glikogenolisis

Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk

mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis.

Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi sebenarnya tidak demikian.

Untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari glikogen diperlukan enzim fosforilase.

Enzim ini spesifik untuk proses fosforolisis rangkaian 14 glikogen untuk menghasilkan

glukosa 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul glikogen dibuang

secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa yang tersisa pada tiap sisi

cabang.

Page 17: Mkalah Pbl Complete

Glukosa transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan unit trisakarida dari satu cabang

ke cabang lainnya sehingga membuat titik cabang 16 terpajan. Hidrolisis ikatan 16

memerlukan kerja enzim enzim pemutus cabang (debranching enzyme) yang spesifik. Dengan

pemutusan cabang tersebut, maka kerja enzim fosforilase selanjutnya dapat berlangsung.8

Glukoneogenesis

Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh

adalah menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia, barulah

memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan pokok sebagai pembangun

tubuh. Jadi bisa disimpulkan bahwa glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari

senyawa-senyawa non karbohidrat, bisa dari lipid maupun protein. Secara ringkas, jalur

glukoneogenesis dari bahan lipid maupun protein dijelaskan sebagai berikut:

1. Lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu asam lemak dan gliserol. Asam lemak

dapat dioksidasi menjadi asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk dalam siklus Kreb’s.

Sementara itu gliserol masuk dalam jalur glikolisis.

2. Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk ke dalam siklus Kreb’s.

Metabolisme Lipid

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan

gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami

esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi

jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam

lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida

jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.6

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya

sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur

inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika

Page 18: Mkalah Pbl Complete

Kolesterol

Aseto asetat

hidroksi butirat Aseton

Steroid

Steroidogenesis

Kolesterogenesis

Ketogenesis

Diet

Lipid

Karbohidrat

Protein

Asam lemak

Trigliserida

Asetil-KoA

Esterifikasi Lipolisis

Lipogenesis Oksidasi beta

Siklus asam sitrat

ATP

CO2

H2O

+ ATP

kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam

lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis

menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil

KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto

asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat

menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan

ini dapat menyebabkan kematian.7

Ikhtisar metabolisme lipid

Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)

Gliserol

Page 19: Mkalah Pbl Complete

Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang dinamakan oksidasi

beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu

menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan

dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).

Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA

Asam lemak bebas (FFA) pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang.

Page 20: Mkalah Pbl Complete

Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut:

Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh enzim

tiokinase.

Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin palmitoil

transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria menjadi asil karnitin. Setelah

menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut bisa menembus membran interna

mitokondria.

Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin translokase yang

bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin keluar.

Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA dengan

dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di membran interna

mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.

Page 21: Mkalah Pbl Complete

Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses oksidasi

beta.

Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5 tahapan proses dan

pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil

KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam proses oksidasi ini, karbon β asam lemak

dioksidasi menjadi keton.8

Telah dijelaskan bahwa asam lemak dapat dioksidasi jika diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-

KoA. Proses aktivasi ini membutuhkan energi sebesar 2P. (-2P)

Setelah berada di dalam mitokondria, asil-KoA akan mengalami tahap-tahap perubahan sebagai

berikut:

1. Asil-KoA diubah menjadi delta2-trans-enoil-KoA. Pada tahap ini terjadi rantai respirasi

dengan menghasilkan energi 2P (+2P)

2. delta2-trans-enoil-KoA diubah menjadi L(+)-3-hidroksi-asil-KoA

3. L(+)-3-hidroksi-asil-KoA diubah menjadi 3-Ketoasil-KoA. Pada tahap ini terjadi rantai

respirasi dengan menghasilkan energi 3P (+3P)

4. Selanjutnya terbentuklah asetil KoA yang mengandung 2 atom C dan asil-KoA yang telah

kehilangan 2 atom C.

Dalam satu oksidasi beta dihasilkan energi 2P dan 3P sehingga total energi satu kali oksidasi

beta adalah 5P. Karena pada umumnya asam lemak memiliki banyak atom C, maka asil-KoA

yang masih ada akan mengalami oksidasi beta kembali dan kehilangan lagi 2 atom C karena

membentuk asetil KoA. Demikian seterusnya hingga hasil yang terakhir adalah 2 asetil-KoA.

Asetil-KoA yang dihasilkan oleh oksidasi beta ini selanjutnya akan masuk siklus asam sitrat. 8

Penyimpanan lemak dan penggunaannya kembali

Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi.

Tempat penyimpanan utama asam lemak adalah jaringan adiposa. Adapun tahap-tahap

penyimpanan tersebut adalah:

- Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL.

Page 22: Mkalah Pbl Complete

- Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk disimpan.

- Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus tersedia dari glukosa.

- Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada kelebihan glukosa di dalam tubuh.

Dinamika lipid di dalam sel adiposa. Perhatikan tahap-tahap sintesis dan degradasi trigliserida

Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka simpanan trigliserida ini

dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol

dapat menjadi sumber energi (lihat metabolisme gliserol). Sedangkan asam lemak pun akan

dioksidasi untuk memenuhi kebutuhan energi pula (lihat oksidasi beta). 6-8

Protein

Di dalam sel, protein terdapat sebagai protein struktural maupun sebagai protein

metabolik. Protein struktural merupakan bagian integral dari struktur sel dan tidak dapat diekstrai

tanpa menyebabkan disintegrasi sel tersebut. Protein metabolik ikut serta dalam reaksi

biokimiawi dan mengalami perubahan bahkan mungkin destruksi atau sintesa protein baru.

Protein metabolik diekstrasi tanpa merusak integritas struktur sel itu sendiri. Kalau protein

mengalami hidrolisa total, akan menghasilkan sejumlah 20-24 jenis asam amino, tergantung dari

cara menghidrolisanya. 5

Page 23: Mkalah Pbl Complete

Dari 20-24 jeins asam amino yang dihasilkan dalam hidrolisa total suatu protein, ada

yang dapat disintesa di dalam tubuh, tetapi ada pula yang tidak. Asam amino yang tidak dapat

disintesa harus tersedia dalam makanan yang dikonsumsi, jadi merupakan bagian yang esensial

dari makanan. Karena itu asam amino yang tidak dapat disintesa oleh tubuh, disebut asam amino

esensial, sedangkan yang lainnya disebut asam amino non esensial. Terdapat delapan jenis asam

amino esensial yaitu lysine, leucine, isoleucine, valine, threonin, phenylalanine, methionin,

tryptophane, sedangkan untuk anak-ank yang sedang tumbuh ditambah dua jenis lagi yaitu

histidin dan arginin. Asam amino nonesensial seperti glisin, arginin, prolin, asam glutamat, asam

aspartat, serin dan alanin.5

Berdasarkan sumbernya, protein diklasifikasikan menjadi protein hewani dan protein

nabati. Protein hewani yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dari binatang seperti

protein dari daging, protein susu, dan sebagainya. Protein nabati ialah protein yang berasal dari

bahan makanan tumbuhan, seperti protein dari jagung (zein), dari terigu, dan sebagainya.5

Fungsi protein sebagai zat pembangun. Selain itu, protein berfungsi dalam pertumbuhan

dan pemeliharaan jaringan, menggantikan sel-sel yang mati dan aus terpakai, sebagai protein

struktural. Sebagai badan-badan anti, protein juga berfungsi dalam mekanisme pertahanan tubuh

melawan berbagai mikroba dan zat toksik lain yang datang dari luar dan masuk ke dalam milieu

interieur tubuh. Sebagi zat pengatur, protein mengatur proses-proses metabolisme dalam bentuk

enzim dan hormon. Protein juga adalah salah satu sumber energi. Protein menghasilkan 4,1

kilokalori/gr di mana komposisi gizi yang dibutuhkan 10-15% total kalori/hari. 5

Metabolisme Protein

Penguraian dan sintesis protein sel yang berlangsung terus menerus terdapat disemua

bentuk kehidupan. Setiap hari, manusia mengganti 1-2% protein tubuh total, terutama protein

otot. Penguraian protein dengan kecepatan tinggi terjadi di jaringan yang mengalami tata ulang

struktur. Dari asam-asam amino yang dibebaskan, sekitar 75% digunakan kembali. Nitrogen

yang berlebihan membentuk urea. Karena kelebihan asam amino tidak disimpan, asam-asam

amino yang tidak segera digunakan untuk membentuk protein baru akan cepat diuraikan menjadi

zat-zat antara amfibolik. Protease intrasel menghidrolisis ikatan–ikatan peptida internal. Pertida-

peptida yang terbentuk kemudian diuraikan menjadi asam amino oleh endopeptidase dan

Page 24: Mkalah Pbl Complete

karboksipeptidase yang mengeluarkan asam amino secara sekuensial masing-masing dari

terminal amino dan karboksil. Protein-protein ekstrasel, protein yang terikat membran, dan

protein intrasel yang berumur panjang diuraikan di lisosom melalui proses-proses yang tidak

memerlukan ATP. Sebaliknya, penguraian protein yang berumur pendek dan abnormal terjadi di

sitosol serta memerlukan ATP dan ubikuitin. 6

Biosintesis Urea

Biosintesis urea berlangsung dalam empat tahap yaitu transaminasi, deaminasi oksidatif

glutamat, transport amonia, dan reaksi siklus urea. 6

Transminasi

Transminasi saling mengonversi pasangan-pasangan asam α-amino dan α-keto. Semua

asam amino protein kecuali lisin, treonin, prolin, dan hidroksiprolin ikut serta dalam transminasi.

Transminasi berlangsung reversibel, dan aminotransferase juga berfungsi dalam biosintesis asam

amino. Alanin-piruvat aminotransferase dan glutamat α-ketoglutarat aminotransferase

mengatalisis pemindahan gugus amino ke piruvat (membentuk alanin) atau α-ketoglutarat

(membentuk glutamat). Karena alanin juga merupakan suatu substrat untuk glutamat

aminotransferase, semua nitrogen amino dari asam amino yang mengalami transminasi dapat

terkonsentrasi dengan glutamat. Hal ini penting karena L-glutamat adalah satu-satunya asam

amino yang mengalami deaminasi oksidatif dengan laju yang cukup tinggi. 6

Deaminasi oksidatif

Pemindahan nitrogen amino ke α-ketoglutarat membentuk L-glutamat. Pembebasan

nitrogen sebagai amonia kemudian dikatalisis oleh L-glutamat dehidrogenase (GDH) hati, yang

dapat menggunakan NAD+ atau NADP+. Perubahan nitrogen α-amino menjadi amonia oleh

kerja terpadu glutamat aminotransferase dan GDH sering disebut ”transdeaminasi”. Aktivitas

GDH hati secara alosteris dihambat oleh ATP, GTP, dan NADH serta diaktifkan oleh ADP.

Reaksi yang dikatalisis oleh GDH bersifat reversibel sepenuhnya dan juga berfungsi dalam

biosintesis asam amino. 6

Transport Amonia

Page 25: Mkalah Pbl Complete

Amonia yang dihasilkan oleh bakteri usus dan diserap ke dalam darah vena porta dan

amonia yang dihasilkan oleh jaringan cepat disingkirkan dari sirkulasi oleh hati dan diubah

menjadi urea. Amonia dapat bersifat toksik bagi otak, sebagaian karena zta ini beraksi dengan α-

ketoglutarat untuk membangun glutamar. Kadar α-ketoglutarat yang menurun ini kemudian

menggangu funsi siklum asam trikarboksilt (TCA) di neuron. Pembentukan glutamin dikatalisis

oleh glutamin sintase mitokondri. 6

Siklus Urea

Kondensasi CO2, amonia, dan ATP untuk membentuk karbamoil fosfat dikatalisis oleh

karbamoil fosfat sintase I mitokondria . Bentuk sitosolik enzim ini, yaitu karbamoil fosfat

sintase II, menggunakan glutamin dan bukan amonia sebagai donor nitrogen dan berfungsi dalam

biosintesis primidin. Pembentukan karbamoil fosfat memerlukan 2 mol ATP, yang salah satunya

berfungsi sebagai donor fosforil,. Perubahan ATP menjadi AMP dan pirofosfat, yang

digabungkan dengan hidrolisis pirofosfat menjadi ortofosfat, yang merupakan kekuatan

pendorong untuk sintesis ikatan amida dan ikatan anhidrida asam campuran pada karbamoil

fosfat. Reaksi tersebut berlangsung secara bertahap. Reaksi bikarbonat dengan ATP membentuk

karbonil fosfat and ADP. Amonia kemudian menggeser ADP yang membentuk karbamat dan

ortofosfar. Fosforfilasi karbamat oleh ATP kedua kemudian memebentuk karbamoil fosfat.

Karbamoil fosfat ini kemudian akan bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin. Kemudian

stirulin bereaksi dengan aspartat akan membentuk argininosuksinat. Dan selanjutnya

argininosuksinat akan pecah menjadi arginin dan fumarat. Arginin akan kembali membentuk

ornitin dan juga akan membebaskan urea oleh enzim arginase. 8

13 Pedoman Gizi Seimbang

Konferensi Gizi Internasional yang dilakukan di Roma pada tahun 1992 merekomendasikan agar

setiap negara menyusun Pedoman Gizi Seimbang (PGS) untuk mencapai dan memelihara kesehatan dan

kesejahteraan gizi (nutritional well-being). Indonesia saat itu menghadiri dan menandatangani

rekomendasi tersebut. Maka setelah itu, Indonesia menyusun PGS tersebut dan menjabarkannya sebagai

13 pesan dasar yang disebut Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Kemudian PUGS ini dikeluarkan

oleh Direktorat Gizi, Depkes pada tahun 1995. Untuk menjadi sehat, biasanya kita memakan makanan

dengan pola 4 sehat 5 sempurna. Tapi cara itu sudah ketinggalan jaman. Sekarang, dalam mewujudkan

hidup yang sehat, digunakan 13 pedoman gizi seimbang .9

Page 26: Mkalah Pbl Complete

1. Makanlah makanan yang beraneka ragam.

Faktor yang perlu diperhatikan:

- Jumlah makanan (kuantitas).

- Jenis makanan (kualitas).

- Kebutuhan masing-masing kelompok umur.

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi.

Sumber energi dapat kita peroleh dari karbohidrat, protein, dan lemak. Faktor yang

mempengaruhi kebutuhan energi:

- Jenis kelamin

- Berat badan

- Tinggi badan

- Umur

- Aktifitas fisik

- Kondisi tertentu (ibu hamil, menyusui, pertumbuhan)

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.

Konsumsi karbohidrat dibatasi 50-60% dari total energi, sedangkan pola konsumsi

karbohidrat orang Indonesia sekitar 50-70% dari total energi.

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.

Kebutuhan lemak dan minyak adalah sebesar 15-20% dari total energi.

Fungsi lemak:

- Sumber asam lemak esensial (ALE).

- Pelarut berbagai vitamin (A,D,E,K).

- Bahan baku hormon.

- Bahan baku dinding sel.

5. Gunakan garam beryodium.

Standard garam beryodium adalah sebesar 30-80 ppm. Kekurangan yodium dalam jangka

waktu yang lama akan menyebabkan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium).

Page 27: Mkalah Pbl Complete

Kekurangan yodium pada bumil (ibu hamil) akan menyebabkan bayi yang lahir dengan

bibir sumbing, kretin, atau retardasi mental. Konsumsi natrium berlebih akan

menyebabkan hipertensi. Anjuran konsumsi yodium 6gr/sdt/hari. Sumber terbaik adalah

makanan dari laut.

6. Makanlah makanan sumber zat besi.

Zat besi dapat kita dapati dari:

- Hewani (hati, telur, daging).

- Nabati (kacang-kacangan, sayuran hijau tua).

Kekurangan zat besi akan menyebabkan anemia zat besi. Batasan Hb normal adalah

12g/dl (untuk wanita) dan 13g/dl (untuk pria). Penyerapan zat besi dari hewani lebih

besar dari nabati.

7. Pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan.

ASI adalah makanan ideal bagi bayi. Ukuran payudara belum tentu berbanding lurus

dengan ASI yang dihasilkan. Kolostrum (ASI yang keluar pertama kali, bewarna

kekuningan) mengandung antibodi/zat anti infeksi. Keuntungan ASI:

- Gratis

- Tersedia pada suhu yang ideal.

- Bebas pencemaran kuman.

- Memperkuat ikatan batin ibu dan anak (kejiwaan).

- Mempercepat pengembalian besarnya rahim pada bentuk dan ukuran semula.

8. Biasakan sarapan pagi.

Sarapan pagi bermanfaat untuk:

- Mempertahankan kesegaran tubuh setelah beristirahat 6-7jam.

- Meningkatkan produktifitas kerja.

- Memudahkan konsentrasi belajar.

9. Minum air bersih, aman, cukup jumlahnya.

Page 28: Mkalah Pbl Complete

Batas minum air minimal adalah 2L/hari. Fungsi dari minum air yang cukup adalah

sebagai metabolisme tubuh dan mengurangi dehidrasi serta resiko timbulnya penyakit

batu ginjal.

10. Lakukan olahraga secara teratur.

Manfaat dari berolahraga:

- Meningkatkan kesegaran tubuh.

- Memperlancar aliran darah.

- Mempertahankan berat badan normal.

11. Hindari minum minuman alkohol.

Minuman alkohol hanya mengandung energi, itulah yang menyebabkan rasa hangat pada

saat mengkonsumsinya. Alkohol dapat menyebabkan penyerapan gizi terhambat.

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.

- Tidak tercemar.

- Tidak mengandung kuman.

- Tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

- Diolah dengan baik.

13. Baca label pada makanan yang dikemas.

- Yang perlu diperhatikan dalam produk suatu makanan adalah nama produk, fungsi,

kadarluasa, label halal (untuk muslim).

- MD : makanan buatan dalam negri.

- ML : makanan buatan luar negri.

- SNI : Standar Nasional Indonesia9

Page 29: Mkalah Pbl Complete

Daftar Pustaka

1. Sherwood L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Ed.6. Jakarta: EGC, 2011.

2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC, 2003.

3. Moore K.L, Agur A.M. Anatomi klinis dasar. Jakarta:Hipokrates, 2002.

4. Unqueira, Luiz Carlos. Histologi dasar : teks dan atlas. Jakarta : EGC, 2007.

5. Guyton AC. Buku ajar fisiologi kedokteran.Edisi ke-11. Jakarta: EGC, 2007. p.849-58

6. Hall, John E. Buku saku fisiologi kedokteran Guyton & Hall. Edisi 11. Jakarta : EGC, 2009.

7. Ganong F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 20. Jakarta: EGC; 2003.h.450-93

8. Murray RK, Graner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper. Edisi ke-27. Jakarta: EGC;

2009.h.188-227.

9. Djaeni A. Ilmu gizi. Jakarta: IKAPI; 2008.h.31-44, 91-101, 209-21.