MK-Okky Oktaviani.pdf

23
Film Kepahlawanan dalam Budaya Kontemporer (Studi terhadap film Black Hawk Down Produksi Hollywood) Makalah Non Seminar Oleh Okky Oktaviani 1106085182 Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia 2014 Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Transcript of MK-Okky Oktaviani.pdf

Page 1: MK-Okky Oktaviani.pdf

Film Kepahlawanan dalam Budaya Kontemporer (Studi terhadap film Black Hawk Down Produksi

Hollywood)

Makalah Non Seminar

Oleh

Okky Oktaviani

1106085182

Departemen Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Indonesia!

2014

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 2: MK-Okky Oktaviani.pdf

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 3: MK-Okky Oktaviani.pdf

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 4: MK-Okky Oktaviani.pdf

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 5: MK-Okky Oktaviani.pdf

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 6: MK-Okky Oktaviani.pdf

Film Kepahlawanan dalam Budaya Kontemporer (Studi terhadap Film Black Hawk Down Produksi Hollywood)

Okky Oktaviani, Dr. Billy K. Sarwono M.A

Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Email : [email protected] Email: [email protected]

Abstrak

Jurnal ini merupakan studi analisis film Black Hawk Down produksi Hollywood sebagai film kepahlawanan yang kontroversial. Penulis menggunakan teori Enlightment as mass deception oleh Max Adorno dan Theodore Horkheimer yang membantu penulis dalam menganalisa film ini. Penulis menemukan bahwa film ini sudah mengalami proses komodifikasi oleh pemerintah Amerika, Pentagon setelah peristiwa 9-11. Jurnal ini juga dilengkapi dengan konsep soft power dengan temuan bahwa Amerika Serikat menggunakan film-film Hollywood sebagai soft power mereka untuk melanggengkan citra kepahlawanan Negara Amerika Serikat.

Heroism Movies in Contemporary Culture (Content Analysis of Black Hawk Down the movie produced by Hollywood)

This Journal is a content analysis study of Black Hawk Down the movie produced by Hollywood as a controversial heroic movie. The writer use Adorno’s “Enlightment as a mass deception” theory that help the writer to analyze this movie. The writer found that this movie has gone through a commodification by the authority of the United States of America’s pentagon after the 9-11 incident. This Journal is also use the

concept of soft power that resulted the founding that this movie is being used as soft power by the Government of United States of America to preserved the idea of heroic

USA.

Keywords : Enlightment as a mass deception, Black Hawk Down, Heroic movies

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 7: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

1!

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasca-perang Dunia II dan Perang Dingin, Amerika Serikat terus maju menjadi

Negara yang menguasai pusat teknologi dunia setelah pecahnya perang dingin antara

Blok Barat dan Blok Timur. Setelah Uni Soviet sebagai Blok Timur mengalami

keruntuhan, Amerika Serikat sebagai Blok Barat secara otomatis menduduki posisi

tertinggi yaitu sebagai satu-satunya Negara adidaya di dunia.1 Sampai saat ini,

Amerika Serikat melanggengkan sebutan Negara adidaya tersebut dengan berbagai

cara salah satunya dengan menggunakan film.

Film merupakan salah satu bentuk dari media massa2, dan film dapat dijadikan

sebagai sarana penyebaran nilai- nilai tertentu yang diinginkan Amerika Serikat. Film

terbukti mampu mengintervensi pemikiran berbagai pihak, dimana film bisa

mengubah pandangan, nilai baik bisa menjadi buruk terhadap suatu kejadian atau

permasalahan. (Frank Stern, Cinema and Intervention : 66).

Amerika Serikat menggunakan film sebagai alat propaganda sejak awal abad

kedua puluh.3 Melalui Komite Informasi Publik atau Komite Penyaringan, Amerika

Serikat merumuskan pedoman bagi semua media untuk mempromosikan dukungan

rakyat AS kepada pasukan militer yang terlibat dalam perang. Pemerintah Amerika

Serikat memberikan dukungan bantuan kepada industry perfilman pada masa itu

dengan syarat Hollywood dan pihak media lain membantu menyebarkan propaganda

untuk memobilisasi masyarakat AS.4

Mulai dari film tanpa suara Charlie Chaplin, hingga film berteknologi efek tinggi

saat ini, Hollywood telah berkembang menjadi industri film yang penuh glamor dan

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!1 Eksistensi Amerika Serikat Sebagai Kekuatan Global, Global & Policy Vol.1, No.1, Mei 2014 2 Jowett, G & Linton JM 1980, Movies as Mass Communication, Sage Publications, Inc., USA.

3 US House of Representatives, Analysis of the First Year of the Obama Administration: Public Relations and Propaganda Initiatives, hlm. 4

4 David L. Robb, Operation Hollywood: How The Pentagon Shapes and Censors The Movies, 2004 (New York: Prometheus Books), hlm. 13

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 8: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

2!

kejayaannya tak terbandingkan. 5 Saat ini, industri perfilman Hollywood telah

menguasai pasar perfilman dunia, dengan produksi kurang lebih 400 film setiap

tahunnya.6 Karena pengaruh globalisasi, film-film Hollywood tersebut tidak hanya

ditayangkan di Amerika Serikat, tetapi juga di seluruh dunia.

Denis McQuail memberikan catatan bahwa sepanjang perkembangan film,

sejarah mencatat terdapat tiga tema besar yang penting, yaitu munculnya aliran-aliran

seni film, lahirnya film dokumentasi social, dan pemanfaatan film sebagai media

propaganda (McQuail, 1991). McQuail juga mengatakan bahwa sebagai sebuah

medium propaganda, film mempunyai jangkauan, realisme, pengaruh emosional, dan

popularitas yang hebat karena film mempunyai kemampuan untuk memanipulasi

kenyataan yang tampak dalam pesan fotografis tanpa kehilangan kredibilitas

(McQuail, 1991:14). Jowwet dan O’donnel dalam bukunya menyatakan bahwa “Film,

melalui teknik-teknik, isi, karakter, realitas yang dibentuknya dan cerita di dalamnya

mampu menggugah emosi audiens dengan cepat dan seketika, hal ini sangat jarang

ditemukan di media lainnya” (Jowwet dan O’donnel, 2006:107).

Di dalam setiap film, selalu terdapat nilai-nilai dan budaya yang ingin

dipromosikan oleh sutradara kepada masyarakat. Salah satu kekuatan utama dari film

adalah pesan-pesan dalam sebuah film biasanya tersembunyi di balik asumsi dasar

bahwa film adalah suatu hiburan. Saat seseorang menonton film, kebanyakan dari

mereka berharap untuk menyaksikan sebuah hiburan.

Mesikpun demikian, menurut Theodore Adorno dan Max Horkheimer

(1979:123) sebenarnya produksi benda budaya (film, musik, busana, seni dan tradisi)

dapat diproduksi secara massal oleh industry budaya, yang menghasilkan produk

budaya yang tidak otentik/palsu, manipulative, dan terstandarisasi. Dalam hal ini,

masyarakat secara sadar dan tidak, telah digerakan secara massif seolah sangat

membutuhkan budaya tersebut. Masyarakat diposisikan seolah-olah sebagai subjek,

padahal mereka adalah objek.

Di dalam film-film Hollywood terutama yang bergenre laga, seperti Black

Hawk Down (BHD) terdapat nilai tertentu yang ingin dipromosikan oleh sutradara. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!5 “The History of Hollywood” diakses dari http://www.catalogs.com/info/history/history-of-hollywood.html 6 Hollywood and Society : A Question of Influence”. Diakses dari http://articles.latimes.com/2000/aug/15/news/cl-4359 pada tanggal 17 Agustus 2014, pukul 7.24 WIB

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 9: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

3!

Nilai-nilai yang terkandung di dalam Film BHD tersebut sebagian besar bersifat

American centric, atau mengacu kepada nilai-nilai dan kebudayaan Amerika Serikat,

yang merefleksikan keunggulan masyarakat AS dalam kehidupannya dibandingkan

dengan masyarakat Negara lain, dan merefleksikan bahwa Amerika Serikat sebagai

pahlawanan dan polisi dunia yang menjaga perdamaian dan ketertiban dunia.

Nilai kepahlawanan Amerika Serikat dapat dilihat di film Black Hawk Down

(2001) dimana digambarkan di dalam film tersebut Amerika Serikat melakukan misi

perdamaian dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada perang saudara di Somalia.

Film Black Hawk Down di akhiri dengan dengan kemenangan di sisi Amerika Serikat

dengan jumlah korban dari sisi tentara Amerika Serikat sebanyak 19 orang, dan lebih

dari 1000 Militan Somalia dan rakyat sipil mati terbunuh.

Melihat fakta bahwa Hollywood merupakan pusat industri perfilman dunia,

yang memiliki andil cukup besar dalam menyebarkan informasi dan nilai melalui

film, maka makalah ini ingin melihat bagaimana Amerika Serikat memanfaatkan

industri per-film-an untuk mengkonstruksikan citra diri sebagai Negara adikuasa

melalui film-film Hollywood.

Makalah ini akan melihat bagaimana film-film Hollywood yang bergenre laga

seperti film, Black Hawk Down dikemas sedemikian rupa dan memiliki pengaruh

dari pemerintahan Amerika Serikat sehingga Amerika seolah menjadi Negara

yang Adikuasa dan Adidaya. Peneliti percaya bahwa hal ini penting untuk diteliti

lebih jauh dengan tujuan untuk menggugah masyarakat yang masih memandang

Amerika Serikat sebagai Negara adidaya, padahal sebetulnya Amerika tidak

sedemikan rupa seperti yang digambarkan di film-film diatas. Hanya karena

Amerika Serikat memiliki sarana yaitu Hollywood yang kebetulan memimpin

industri perfilman diseluruh dunia sehingga mereka dapat memproduksi film dan

mengemas citra keadidayaannya melalui film-film keluarannya.

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 10: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

4!

II. Kerangka Konsep

Enlightment as Mass Deception

Berdasarkan tulisan Adorno dan Horkheimer culture industry adalah

fenomena utama dari kapitalisme awal, yang meliputi segala produk dan bentuk dari

hiburan ringan- mulai dari film-film Hollywood sampai musik. Segala bentuk dari

kebudayaan kontemporer ini di desain untuk memuaskan kebutuhan masyarakat

konsumen kapitalis terhadap hiburan yang semakin bertumbuh. Adorno secara khusus

mencatat istilah culture industry lebih dipilih dari mass culture untuk memastikan

istilah ini tidak dimengerti sebagai sesuatu yang secara spontan berasal dari

masyarakat itu sendiri.

Produk dari budaya ekonomi ini mengambil tampilan menjadi karya seni

namun nyatanya bergantung pada industri dan ekonomi, dalam artian tunduk terhadap

uang dan kekuasaan dan tidak independen.7 Dalam konteks makalah ini adalah film-

film Hollywood yang dinilai tunduk terhadap kekuasaan pemerintah Amerika Serikat

atau Pentagon. Dapat dilihat dari pengaruh Pentagon terhadap industri perfilman di

dalam film Black Hawk Down secara lebih lengkap di dalam pembahasan.

Adorno dan Horkheimer (1979) dalam tulisannya The Culture Industry

Enlightment as Mass Decepetion, mengkritisi bahwa komodifikasi terjadi karena hasil

dari perkembangan suatu industri budaya. Produksi benda budaya (musik dan film)

pada zaman pra-industri diproduksi secara otonom/murni, tidak ada campur tangan

industri dengan segala sistem pasar dalam proses produksinya. Namun dalam era

globalisasi seperti sekarang dengan sistem kapitalisme memunculkan ledakan

kebudayaan disegala aspek kehiduan, sehingga memunculkan kebutuhan massa,

dalam hal ini kebutuhan akan hiburan.

Makalah ini menggunakan konsep Enlightment as Mass Deception untuk

menjelaskan bagaimana industri perfilman Hollywood memposisikan masyarakat

sebagai objek manipulasi8 dengan cara bekerjasama dengan pemerintah Amerika

Serikat untuk memasukan nilai-nilai yang ingin disebarkan di dalam film-film

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!7 Adorno, T & Horkheimer, Max. (2002). Dialectic of Enlightment. United States of America: Stanford university press 8 Ibid

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 11: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

5!

produksi mereka. Hal ini membuat masyarakat menjadi pasif dan menjadi subjek

subordinat, tidak mampu mengkritik secara penuh tentang aksi mereka sendiri, suatu

hal yang sangat penting di dalam demokrasi yang berfungsi. Masyarakat seolah secara

sukarela memberikan dirinya untuk membantu melanggengkan sistem yang telah

dibuat dengan cara berpartisipasi di dalamnya.

Konsep Hegemoni Budaya

Dalam globalisasi, persoalan hegemoni menjadi salah satu teori relevan untuk

melihat proses perang ideologi atau oleh Huntington (1996) disebut sebagai perang

antarperadaban. Karena perkembangan teknologi informasi, dunia seakan tidak

memiliki jarak lagi, aliran informasi mengalir deras ke seluruh sudut dunia. Hal ini

menyebabkan perebutan pengaruh antara satu Negara terhadap Negara yang lain.

Negara yang memiliki kendali di dalam penguasaan media teknologi informasi adalah

penguasa ideologis-politis di dunia. Amerika Serikat dengan Hollywood-nya yang

menguasai pasar film di seluruh dunia dilihat sebagai sarana untuk menyebarkan

nilai-nilai untuk memiliki pengaruh di dunia ini.

Titik awal konsep Gramsci tentang hegemoni berkaitan dengan adanya suatu

kelas dan anggotanya menjalankan kekuasaan terhadap kelas-kelas yang ada di

bawahnya dengan cara kekerasan dan persuasi. Hegemoni bukanlah hubungan

dominasi menggunakan kekuasaan, melainkan hubungan persetujuan dengan

mempertimbangkan kepemimpinan politik dan ideologis. Hegemoni bukanlah

hubungan dominasi menggunakan kekuasaan, melainkan hubungan persetujuan

dengan mempertimbangkan kepemimpinan politik dan ideologis. Hegemoni adalah

suatu organisasi consensus. Dalam beberapa paragraf dari karyanya, Prison

Notebooks, Gramsci menggunakan kata direzione (kepemimpinan, pengarahan)

secara bergantian dengan hegemonia (hegemoni) dan berlawanan dengan

dominasione (dominasi).

Amerika menyebarkan ideologi atau kesadaran palsu tentang citra bahwa

Amerika adalah Negara yang adidaya, adikuasa, polisi dunia yang menjaga

perdamaian dunia dapat di lihat dengan konsep ideologi sebagai kesadaran palsu yang

ditanamkan diantaranya melalui film. Praktik-praktik gerakan ideologis melalui film-

film Hollywood dengan genre laga diantaranya digunakan untuk menggerakan suatu

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 12: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

6!

kelompok demi suatu kepentingan dalam konteks tulisan ini adalah legitimasi

Amerika Serikat sebagai “pemimpin dunia”. Distorsi tersebut sengaja disebut untuk

melanggengkan kepentingan kelompok berkuasa, yaitu Amerika Serikat dengan citra

Negara adidaya-nya untuk mengendalikan sepenuhnya pihak yang lemah (Storey,

2005:5)

Konsep Soft Power

Untuk memperkaya pemahaman terhadap makalah ini, pertama-tama

dijelaskan apa yang dimaksud dengan konsep soft power. Sebelum menjelaskan soft

power, pertama-tama dijelaskan terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan power.

Terdapat tiga aspek dari power, yaitu (1) A memaksa B melakukan sesuatu yang

sebenarnya B tidak mau lakukan; (2) A mengontrol agenda di institusi sehingga

pilihan B terbatas kepada keinginan A; dan (3) B sadar dan menerima pengaruh dari

A, terhadap kepercayaan dasar, persepsi, dan pereferensi B. Menurut Joseph Nye, soft

power adalah usaha mempengaruhi pihak lain, tanpa menggunakan aspek militer.

Sumber soft power terdiri dari budaya, nilai-nilai politik, kebijakan luar negeri, dan

aspek- aspek non-militer lainnya. Dalam makalah ini soft power yang di gunakan oleh

Amerika Serikat adalah penyebaran nilai-nilai kebudayaan melalui film-film

Hollywood. Keberhasilan soft power terlihat ketika masyarakat (mass) mampu

mempengaruhi pemerintah.9

Konsep Kepahlawanan

Menurut Andrew Bernstein sosok pahlawan adalah “an individual of elevated

moral stature and superior ability who pursues his goal indefatigably in the face of

powerful antagonist(s)” (individu yang diangkat atau didukung oleh nilai-nilai moral

yang tinggi dan memiliki kemampuan superior, dalam mencapai tujuannya

berhadapan dengan musuh yang sangat kuat).10 Menurut Bernstein, sosok pahlawan

dihargai karena dia berdiri melawan apapun yang bertentangan dengan nilai-nilai

yang diyakininya. Konsep kepahlawanan adalah konsep yang memiliki berbagai

tafsiran, beberapa pendapat dan definisi menunjukkan bahwa makna kepahlawanan

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!9 Joseph Nye, “Soft Power”, dalam Foreign Policy, No. 80, Twentieth Anniversary, (Autumn, 1990), hal. 153- 171

10!Andrew!Bernstein!Mentzer5!Sharkey!Enterprises,!Inc.!2002,!site!by!FX!Media,!Inc,!www.fxmedia.com,!diakses!pada!tanggal!20!November!2014!

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 13: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

7!

yang “sebenarnya” bukan hanya sekedar tentang perbuatan yang menantang berbagai

resiko kematian, tetapi adalah tentang membuat perbedaan positif dan meningkatkan

kehidupan.

Dari pemaparan diatas dapat ditarik beberapa poin nilai-nilai kepahlawanan

yakni:

a. Keberanian

Pahlawan sejati selalu merupakan seorang pemberani. Tidak akan pernah

seorang disebut pahlawan jika tidak membuktikan keberaniannya.

Keberanian adalah kekuatan yang tersimpan dalam kehendak jiwa yang

menolong sesame untuk kebagaikan.

b. Pantang menyerah dalam menghadapi tantangan dan ancaman

Seorang pahlawan boleh salah, boleh gagal, boleh tertimpa musibah. Akan

tetapi tidak boleh kalah dan tidak boleh menyerah. Di bawah godaan

keterbatasan kelemahan, saat itulah semangat perlawanan pahlawan

diuji.11

c. Rela Berkorban

Nilai sosial setiap orang terletak pada apa yang kita berikan kepada

masyarakat. Demikian dengan pahlawan, mereka dianggap telah banyak

berkorban, dan tidak pernah berpikir untuk diri sendiri. 12

d. Memiliki Rasa Persatuan dan Kesatuan

Pahlawan memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi. Persatuan dan

kesatuan adalah kekuatan tersendiri bagi orang-orang yang ingin mencapai

cita-cita untuk kepentingan bersama. 13

e. Mempunyai Kesetiakawanan Sosial

Dalam perjuangannya, pahlawan tidak berjuang sendiri. Dia ditemani oleh

rekan-rekan seperjuangan serta orang-orang yang nasibnya diperjuangkan.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!11!Anis!Matta,!Mencari!Pahlawan!Indonesia!(Jakarta:!Tarbawi!Center,!2004)!hlm.!61!12!Ibid!hal.13!13!Ibid!

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 14: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

8!

Kesetiakawanan mengandung aspek-aspek solidaritas, tenggang rasa,

empati, dan bukan tidak acuh masa bodoh atau egois. 14

III. Metode Analisis

Pada makalah ini, penulis melakukan analisis isi deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang topik yang akan diangkat berdasarkan data-data yang

diperoleh untuk mendukung makalah ini. Dalam buku Book of Visual Analysis (Van

Leeuwen dan Jewitt, 2001:13), Phillip Bell menjelaskan:

Content analysis is an empirical (observational) and objective procedure for

quantifying recorded ‘audio-visual’ (including verbal) representation using reliable,

explicityly defined categories (‘values’ on independent ‘variables’)

Makalah ini menentukan objek penelitian pada nilai kepahlawanan yang

terkandung di dalam film Black Hawk Down yang sengaja disebarkan oleh Amerika

Serikat sebagai Mass Deception. Karena film Black Hawk Down walaupun

berdasarkan kejadian nyata, namun alur ceritanya sudah mengalami komodifikasi

agar sesuai dengan keinginan Pentagon.

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu berupa kata-kata, kalimat,

atau gambar yang memiliki arti lebih dari sekedar angka atau frekuensi. Penulis

melakukan capturing gambar dalam beberapa adegan yang menunjukan representasi

dari konsep kepahlawanan yang telah diuraikan sebelumnya.

a. Tanda-tanda verbal yang meliputi dialog, monolok dan musik latar.

b. Tanda-tanda non verbal yang meliputi:

- komposisi visual berupa perpaduan warna, bahasa tubuh, tokoh, kostum dan

make up.

- Latar belakang lokasi (setting) yang berupa penggunaan lokasi dalam situasi

dan alur cerita.

Makalah ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

observasi dengan mengamati objek penelitian yaitu film Black Hawk Down dan

juga melakukan Studi Literatur yaitu dengan mencari acuan teoritis atau data yang

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!14!Ibid!

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 15: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

9!

mendukung.

IV Hasil Pengamatan

Film Black Hawk Down diproduksi oleh Columbia Pictures, salah satu studio

film utama dalam industry film Amerika. Industri film Amerika selalu diidentikan

dengan Hollywood. Menurut kamus bahasa Merriam-Webster, “Hollywood”

mempunyai dua arti, yang pertama adalah “Hollywood is a part of Long Angeles,

California, where the American movie industry is based” sedangkan arti yang kedua

adalah “The American movie industry”15.

Film Black Hawk Down yang tayang setelah peristiwa 9/11 memiliki indikasi

kuat sebagai salah satu media yang digunakan untuk mass deception. Karena pasca

serangan WTC seperti dijabarkan dalam artikel oleh David Walsh pada situs

www.wsws.org, Pemerintah Amerika mengadakan pertemuan dengan insan perfilman

Hollywood, Pertemuan ini bertujuan untuk membahas “bagaimana industry film dan

televisi bisa menyumbangkan perannya dalam perang melawan terror.

Akurasi informasi dalam film ini juga dipertanyakan oleh beberapa kritikus

film dan juga pengamat politik seperti Chris Tolkey dari Daily Mail dalam

wawancaranya dengan British Broadcasting Center (BBC) dia melihat bahwa Black

Hawk Down merupakan film patriotic yang memiliki potensi kuat untuk

mempengaruhi audiens Amerika yang saat itu olehnya diibaratkan sedang dalam

“intenstly patriotic mood”, walaupun banyak sekali informasi yang tidak akhurat serta

kebohongan dalam film tersebut dan cenderung menonjolkan satu sisi saja yaitu

“…heroism of American Soldiers underfire” atau “kepahlawanan tentara Amerika

Serikat”. 16

Hegemoni budaya yang terjadi melalui film Black Hawk Down yaitu disaat

pemerintah Amerika Serikat melakukan perubahan-perubahan di dalam film HD

sebelum film itu di tayangkan dengan tujuan menyebarkan nilai-nilai tertentu, dalam

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!15 Hollywood, diakses pada tanggal 2 Desember 2014 dari http://www.learnersdictionary.com/search/hollywood

16 http://news.bbc.co.uk/hi/english/world/africa/newsid_1754000/175485 1.stm, di akses pada tanggal 2 Desember 2014.

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 16: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

10!

hal ini adalah nilai-nilai untuk melakukan global war on terror yaitu perang dengan

terori. Melalui film BHD Amerika Serikat telah melakukan hegemoni budaya, salah

satu bukti yang menguatkan hal ini terungkap saat salah satu aktor di film tersebut

yaitu Brendan Sexton III berbicara di forum terbuka di Universitas Columbia, AS17.

Di hadapan forum tersebut Brendan Sexton III menjabarkan bahwa setelah tragedi

9/11, naskah film BHD mengalami banyak perubahan atas permintaan pentagon dan

beberapa scene dihilangkan seperti scene yang mempertanyakan alasan keterlibatan

AS di Somalia.

Georige Monbiot, wartawan The Guardian UK mengutarakan keprihatinannya

terhadap film ini dengan menyatakan:

What we are witnessing in both Black Hawk Down and the current war against

terrorism is the creation of a new myth of nationhood. America is casting itself

simultaneously as the world’s savior and the world’s victim; a sacrificial messiah, on

a mission to deliver the world from evil. This myth contains incalculable dangers for

everyone else on earth (http: monbiot.com/dsp_article.cfm?article_id=486) diakses

tanggal 2 Desember 2014.

Nilai Kepahlawanan dapat dilihat dari potongan-potongan gambar film Black

Hawk Down di bawah ini yang masing-masing merepresentasikan nilai kepahlawanan

yang terkandung di dalamnya.

a. Keberanian

Pahlawan sejati selalu merupakan seorang pemberani. Tidak akan pernah

seorang disebut pahlawan jika tidak membuktikan keberaniannya.

Keberanian adalah kekuatan yang tersimpan dalam kehendak jiwa yang

menolong sesama untuk kebagaikan. Salah satu tentara Amerika yang baru

berusia 18 tahun, diperankan oleh Orlando Bloom saat itu belum pernah

mengikuti perang. Namun ia berkata sudah bersemangat untuk mengikuti

perang ini, dia membuktikan keberaniannya dengan mengikuti misi

pertama walaupun akhirnya mati mengenaskan karena terjatuh dari

helikopter. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!17 http://www.counterpunch.org/wtcarchive.html , diakses pada tanggal 2 Desember 2014

!

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 17: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

11!

b. Percaya pada kekuatan sendiri

Pahlawan sejati selalu mengetahui kadar kepahlawanan dari setiap

tindakannya. Mereka selalu tahu letak sisi kepahlawanannya, karena tidak

semua orang bisa menjadi pahlawan dalam segala hal.

c. Pantang menyerah dalam menghadapi tantangan dan ancaman

Seorang pahlawan boleh salah, boleh gagal, boleh tertimpa musibah. Akan

tetapi tidak boleh kalah dan tidak boleh menyerah. Di bawah godaan

keterbatasan kelemahan, saat itulah semangat perlawanan pahlawan

diuji.18 Di dalam film BHD digambarkan tentara Amerika tidak mudah

menyerah walaupun sudah banyak korban dari sisi mereka yang

berjatuhan, bahkan salah satu kaptennya mati tertembak secara

mengenaskan, hanya tersisa bagian tubuh atas sampai pinggang saja.

d. Rela Berkorban

Nilai sosial setiap orang terletak pada apa yang kita berikan kepada

masyarakat. Demikian dengan pahlawan, mereka dianggap telah banyak

berkorban, dan tidak pernah berpikir untuk diri sendiri. 19

e. Memiliki Rasa Persatuan dan Kesatuan

Pahlawan memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi. Persatuan dan

kesatuan adalah kekuatan tersendiri bagi orang-orang yang ingin mencapai

cita-cita untuk kepentingan bersama. 20 Di dalam film BHD terlihat

persatuan dan kesatuan tentara Amerika yang kuat, karena mereka dikirim

untuk mengembalikan ketertiban di Somalia agar Somalia nantinya akan

menjadi Negara yang bersatu kembali, dan mengusir para militant yang

memecah belah Negara.

f. Mempunyai Kesetiakawanan Sosial

Dalam perjuangannya, pahlawan tidak berjuang sendiri. Dia ditemani oleh

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!18!Anis!Matta,!Mencari!Pahlawan!Indonesia!(Jakarta:!Tarbawi!Center,!2004)!hlm.!61!19!Ibid!hal.13!20!Ibid!

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 18: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

12!

rekan-rekan seperjuangan serta orang-orang yang nasibnya diperjuangkan.

Kesetiakawanan mengandung aspek-aspek solidaritas, tenggang rasa,

empati, dan bukan tidak acuh masa bodoh atau egois. 21 Tentara Amerika

di dalam film BHD di gambarkan memiliki kesetiakawanan sosial karena

mereka tidak meninggalkan rekan tentaranya di medan perang tanpa

menolongnya. Walaupun sudah mati, mereka tetap membawa mayat

rekannya untuk dibawa kembali ke pangkalan.

V. Pembahasan

Seperti yang telah dijelaskan di bagian latar belakang, makalah ini percaya

bahwa film-film Hollywood bersifat American centric, atau mengacu kepada nilai

kepahlawanan palsu yang telah mengalami komodifikasi. Setelah mengamati film

Black Hawk Down, memang benar sebagian besar dari film-film tersebut

mengandung nilai-nilai kepahlawanan seperti keberanian, rela berkorban, dan

kesetiakawanan sosial, percaya dengan kekuatan sendiri, dan memiliki rasa

persatuan dan kesatuan. Film BHD menampilkan nilai kepahlawanan yang tinggi

dimana di awal film tentara Amerika digambarkan sebagai pasukan yang seolah-

olah menjadi pengembali perdamaian dan ketertiban di Somalia.

Nilai kepahlawanan dapat dilihat di film Black Hawk Down (2001) dimana

digambarkan di dalam film tersebut AS melakukan misi perdamaian dari

Perserikatan Bangsa-Bangsa pada perang saudara di Somalia. Film Black Hawk

Down di akhiri dengan kemenangan di sisi AS dengan jumlah korban dari sisi

tentara AS sebanyak 19 orang dan lebih dari 1000 militan Somalia dan rakyat sipil

Somalia terbunuh.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!21!Ibid!

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 19: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

13!

Di dalam film-film blockbuster Hollywood, seperti Black Hawk Down dapat

dilihat bahwa tokoh-tokoh antagonis memiliki nilai-nilai yang bertentangan

dengan nilai-nilai dan kebudayaan Amerika Serikat. Terorisme misalnya

berlawanan dengan nilai-nilai Amerika Serikat. Walaupun film-film Hollywood

didominasi oleh nilai-nilai dan kebudayaan Amerika Serikat, ternyata beberapa

film Hollywood mengandung nilai-nilai yang bertentangan dengan Amerika

Serikat, seperti komunisme dan sosialisme. Namun demikian, signifikansi mereka

secara politik lemah, sehingga nilai-nilai yang pro-Amerika lebih terdengar

ketimbang nilai-nilai yang anti-Amerika.

Secara politis, nilai-nilai yang terkandung di dalam film-film Hollywood

memiliki pengaruh yang kuat, terutama di Amerika Serikat. Sejak pertama kalinya

industri perfilman dibuka di Hollywood, film-film Hollywood sudah memberikan

pengaruh kepada percaturan politik di Amerika Serikat. Steven J Ross

menjelaskan dalam bukunya Hollywood Left and Right, bagaimana figur-figur

perfilman Amerika Serikat, seperti Charlie Chaplin, Louis B Mayer, Edward G

Robinson, George Murphy, Ronald Reagan, Harry Belafonte, Jane Fonda,

Charlton Heston, Warren Beatty, dan Arnold Schwarzenegger, mempengaruhi

kehidupan politik di Amerika Serikat. 22

Steven Ross ingin menantang stigma bahwa film-film Hollywood

mengandung nilai- nilai liberalisme. Menurut Ross, sejarah Hollywood lebih

banyak menunjukkan nilai-nilai konservatif ketimbang demokratis. Selain itu,

walaupun kelompok Hollywood yang memiliki pemikiran kiri cenderung lebih

vokal, namun ternyata kelompok Hollywood berpemikiran kanan yang lebih aktif

terlibat di dalam dunia perpolitikan Amerika Serikat, seperti Murphy, yang

menjadi anggota Senat, Schwarzenegger, yang menjadi Gubernur, dan Reagan,

yang menjadi Presiden.23

Konsep Hegemoni budaya percaya bahwa bangsa yang memiliki akses untuk

teknologi dan informasi dapat menggunakannya untuk mendominasi bangsa

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!22 “Hollywood Left and Right: How Movie Stars Shaped American Politics”, diakses dari http://www.oup.com/us/catalog/general/subject/Politics/AmericanPolitics/PoliticalPartiesOrganizations/~~/d mlldz11c2EmY2k9OTc4MDE5NTE4MTcyMg== pada tanggal 21 September 2014, pukul 9.06 WIB

23 Ibid!

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 20: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

14!

lainnya. Akses tersebut adalah film-film Hollywood, yang kebetulan menjadi

pemimpin di dalam industry perfilman di dunia. Di dalam era globalisasi,

masyarakat memperoleh informasi dari media massa ketimbang pengalaman

langsung, sehingga pengaruh media massa menjadi semakin besar. Film memiliki

pengaruh yang besar karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan media

lain dalam membentuk persepsi public.

Amerika Serikat memiliki basic interest untuk menjaga kedaulatan teritorial

dan ideologis mereka. Salah satu cara untuk mempertahankan kedaulatan

ideologisnya adalah dengan menyebarluaskan pemahaman ideologis tersebut

kepada masyarakat di seluruh dunia. Melihat bahwa Hollywood dapat

mempengaruhi cara pandang dan persepsi masyarakat terhadap dunia, maka

Hollywood dapat digunakan oleh Amerika Serikat untuk menyebarluaskan nilai-

nilai kebudayaanya.

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 21: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

15!

VI. Kesimpulan

Setelah melihat pemaparan di atas, dapat dilihat bagaimana film-film

Hollywood dan penyebaran nilai-nilai kebudayaan Amerika Serikat. Seperti yang

sudah dijelaskan sebelumnya, film-film Hollywood mengandung nilai-nilai dan

kebudayaan Amerika Serikat, seperti nilai nasionalisme, ideologi, dan nilai

kepahlawanan. Berdasarkan konsep enlightment as mass deception, film-film

Hollywood yang ditayangkan sudah tidak otentik lagi sebagai karya seni karena sudah

mengalami proses komodifikasi yaitu sudah mendapat pengaruh dari industri film itu

sendiri dan juga pengaruh dari pemerintah Amerika Serikat, pentagon seacara khusus.

Film-film Hollywood akan mempengaruhi masyarakat sehingga mereka percaya

bahwa Amerika Serikat merupakan Negara yang nasionalis, memiliki ideologi liberal,

dan merupakan pahlawan perdamaian dunia yang bebas dan demokratis.

Hollywood dapat menjadi sarana bagi Amerika Serikat untuk memperluas

pengaruhnya dan mempromosikan nilai-nilai tertentu yang mereka inginkan kepada

masyarakat di seluruh dunia. Melihat bahwa Hollywood dapat mempengaruhi dan

menyebarkan nilai-nilai Amerika kepada masyarakat di negara lain, maka dapat

disimpulkan bahwa film-film Hollywood merupakan bentuk dari hegemoni budaya

dan digunakan sebagai soft power Amerika Serikat.

!VII. SARAN

Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan akademis dan kontribusi

bagi studi media dan sosial budaya serta membantu penelitian-penelitian mendatang

dengan tema yang serupa. Untuk penelitian ke depan, penulis bisa melakukan

wawancara mendalam kepada insan-insan perfilman atau kepada penikmat film-film

Hollywood untuk dapat melihat sejauh mana pengaruh film-film Hollywood

memperngaruhi pandangan mereka terhadap Amerika Serikat.

Film telah menjadi sarana praktis dan tidak bisa lepas dari penyebaran nilai-nilai

kepada masyarakat.

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 22: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

16!

DAFTAR REFERENSI

Buku

Horkheimer, Max and Theodore Adorno, (2002). Dialectic of Enlightment pg 95

United States of America : Stanford University press

David L. Robb, Operation Hollywood: How The Pentagon Shapes and Cencors The

Movies hlm 13 2004. New York: Prometheus Books

Jowett. G & Linton JM. (1989), Movies as Mass Communication. United States of

America: Sage Publication. Inc

Artikel

US House of Representatives, Analysis of the First Year of the Obama Administration

Public Relations and Propaganda Initiatives, hlm.4

Artikel Online

“The History of Hollywood” diakses dari

http://catalogs.com/info/history-of-hollywood.html

Hollywood and Society : A Question of Influence, diakses tanggal 17 Agustus 2014,

dari http://catalogs.com/info/history-of-hollywood.html

Wanwarang Maisuwong, The Promotion of American Culture Through Hollywood

Movies to the World Audience: A Threat to National Identity and

Sovereignty. Diakses tanggal 5 November 2014, dari:

http://www.icird.org/2012/files/papers/Wanwarang%20Maisuwong.pdf

Hollywood, diakses pada tanggal 2 Desember 2014 dari http://www.learnersdictionary.com/search/hollywood

http://news.bbc.co.uk/hi/english/world/africa/newsid_1754000/175485 1.stm, di akses

pada tanggal 15 November 2014.

http://www.counterpunch.org/wtcarchive.html, diakses pada tanggal 2 Desember 2014

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014

Page 23: MK-Okky Oktaviani.pdf

!

Universitas Indonesia

17!

“Hollywood Left and Right: How Movie Stars Shaped American Politics”, diakses dari pada tanggal 21 September 2014, pukul 9.06 WIB, dari: http://www.oup.com/us/catalog/general/subject/Politics/AmericanPolitics/PoliticalPartiesOrganizations/~~/d mlldz11c2EmY2k9OTc4MDE5NTE4MTcyMg==

!

Film kepahlawanan ..., Okky Oktaviani, FISIP UI, 2014