Mitha Dashor 3 Fix

download Mitha Dashor 3 Fix

of 10

description

DASAR HORTIKULTURA

Transcript of Mitha Dashor 3 Fix

ACARA IIIBUDIDAYA TANAMANA. Pendahuluan1. Latar BelakangBudidaya tanaman adalah serangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam nabati melalui upaya manusia yang dengan modal, teknologi, dan sumber daya lainnya menghasilkan barang guna memenuhi kebutuhan manusia secara lebih baik. Pelaku usaha budidaya tanaman yang selanjutnya disebut pelaku usaha adalah perorangan warga negara Indonesia atau badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia yang mengelola usaha budidaya tanaman.Wilayah Indonesia ini, memungkinkan untuk dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran. Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah Sawi. Karena Sawi ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya untuk dikonsumsi baik ditumis langsung maupun sebagai campuran kuliner lain seperti mie tiaw, bakso, gado-gado dan capcai. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik.Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia.Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini. Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Pada budidaya sawi pemupukan sangat diperlukan karena dariawal persiapan lahan sampai siap untukdipanen sawi membutuhkan asupan nitrisi dari luar. Teknologi pemupukan yang baik dan benar dapat berdampak positif pada tanaman. Dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktifitas tanaman, dan juga dapat berdampak buruk bagi tanaman dan juga bagi lingkungan bila penggunakan pupuk berlebihan.2. Tujuan PraktikumPraktikum acara III Budidaya Tanaman ini memiliki tujuan untuk menegenal, mempelajari dan memberikan keterampilan kepada mahasiswa tentang teknik budidaya beberapa komoditas hortikultura.3. Waktu dan Tempat PraktikumPraktikum acara III Budidaya Tanaman dilakasanakan pada hari 11 November 2013 pada pukul 14.00 pengolahan lahan dan pada hari tanggal 15 November penanaman pada pukul 15.00 sampai 16.30 WIB di belakang gedung D Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

B. Tinjauan PustakaUsaha budidaya tanaman dapat dilakukan di wilayah pengembangan budidaya tanaman di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu usaha budidaya tanaman dapat dilakukan di tempat lain yang merupakan cadangan lahan untuk budidaya tanaman sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penataan ruang (Oeyo 2013).Sawi dapat ditanam di dataran tinggi maupun dataran rendah. Akan tetapi, umumnya sawi diusahakan orang di dataran rendah yaitu pekarangan, ladang atau di sawah, jarang diuasahakan di daerah pegunungan (Zulkarnain 2000).Sawi termasuk tanaman sayuran yang tahan terhadap hujan. Sehingga ia dapat ditanam di sepanjang tahun, asalkan pada saat musim kemarau disediakan air yang cukup untuk penyiraman (Ashari 2005).Dalam pemupukan harus memperhatikan pemberian pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman. Oleh karena itu, jenis kandungan pupuk akan menentukan pupuk yang diberikan efektif atau tidak bagi tanaman. Kita bisa memberikan pupuk dengan kandungan nitrat tinggi bila menginginkan partumbuhan daun lebih subur (Aziz 2007).Tanaman sayuran daun membutuhkan pupuk dengan unsur nitrogen yang cukup tinggi agar sayuran dapat tumbuh dengan baik, lebih renyah, segar dan enak dimakan. Pada sayuran daun pak-coy, bahwa penggunaan unsur hara N pada tanaman pak-coy dapat menambah zat hijau daun yang di gunakan untuk pembentukan asam amino dan protein. Sedangkan pada tanaman pak-coy yang tidak diberi unsur hara N tanaman tetap kecil dan daun lebih cepat berubah menjadi kuning, karena N yang tersedia tidak cukup untuk membentuk protein dan klorofil sehingga menyebabkan kemampuan tanaman menjadi berkurang dan produksi karbohidratnya berkurang (Haryanto 2006).Teknik budidaya tanaman sawi meliputi pemilihan benih, pengolahan tanah, pembibitan, penanaman, pemeliharaan. Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan mesilnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun (Mandha 2010).Pengolahan lahan dalam budidaya tanaman hortikultura berperan sangat penting bagi produktifitas tanaman hortikultura, karena tanah atau lahan merupakan media yang dipakai untuk tumbuh dan memperoleh nutrisi serta unsur hara yang berguna bagi keberlangsungan tumbuhnya suatu tanaman yang dibudidayakan. Tidak semua unsure yang diharapkan atau dibutuhkan oleh tanaman terdapat di tanah akan tetapi ada beberapa harus idsuplai olehmanusia diantaranya adalah unsure hara mikronya. Dalam pengolahan lahan untuk membudidayakan suatu tanaman terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi anatara lain :a. Tanah berstruktur remah/gembur dan kaya akan bahan organik.b. Derajat keasaman (PH) tanah antara 5,5 - 7,0.c. Tanah tidak becek atau ada genangan air.d. Lahan pertanaman terbuka atau tidak ada naungan (Hamdan 2012).

C. Alat dan Bahan 1. Bahan :a. Biji mentimun (Cucumis sativus L)b. Biji kangkung (Ipomea reptana)c. Biji kacang panjang (Phaseolus vulgaris)d. Biji sawi (Brassica campestris)e. Pupuk kandang dan pupuk NPK.2. Alat : a. Cangkulb. Cethokc. Ajird. Gembore. Alat tuisf. Kertasg. Rafiah. Pathok3. Cara Kerja a. Membersihkan lahan dari gulma.b. Mengolah tanah dan menambahkan pupuk organic dan mencampurkan menggunkan cangkul serta membuat guludanc. Memasang ajir pada guludan, kemudian membuat lubang tanam, kemudian ditutup dengan tanah.d. Memberi pupuk NPK disetiap tempat yang ditanamie. Merawat dan mengamati perkembangan tanaman hingga panen dengan menyirami, menyiangi, dan memantau perkembangan hama, gulma dan penyakit yang berpotensi merusak untuk segera dikendalikan.f. Merambatkan dan mengikat tanaman ke ajir jika tanaman sudah mulai tumbuh besar.

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan1. Hasil PengamatanTabel 3.1 Hasil Pengamatan SawiNoTanamanHasil Panen/Harga JualHama TanamanKeadaan Saat Panen

1Sawi(Brasica campestris)2 kg/ 10ribuUlatdanBelalang1. Daun dimakan ulat menjadi ber-lubang dan tidak utuh.2. Sawi tumbuh hanya dari benh sebar.3. Sawi yang tumbuh dri benih semai, mati dan harus disulam.4. Tumbuh gulma disekitar tanaman sawi.

Gambar 3.2 Saat Sawi (Brasica campestris) Dijual setelah panen.Gambar 3.1 Saat Sawi (Brasica campestris) Sebelum panenSumber : Laporan Sementara

2. PembahasanSecara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen.Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu. Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.Sumber pupuk organik dapat berasal dari kotoran hewan, bahan tanaman dan limbah, misalnya pupuk kandang (ternak besar dan kecil), hijauan tanaman, rerumputan, semak, perdu dan pohon, limbah pertanaman (jerami padi batang jagung, sekam padi dan lain-lain.) serta limbah agroindustri. Pupuk kandang adalah pupuk yang didapat dari kotoran ternak dalam bentuk padat maupun cair. Dilihat dari hewan yang mengeluarkan kotoran tersebut dapat dibedakan juga macam pupuk kandang, yaitu ayam, sapi, kuda, kambing dan sebagainya. Pupuk kandang disamping mengandung unsur makro seperti nitrogen, phosphor dan kalium, juga mengandung unsur mikro seperti kalsium, magnesium, tembaga, dan sejumlah kecil mangan, coper dan boron.Setiap tanaman budidaya membutuhkan pemupukan yang dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas sautu tanaman budidaya. Dengan pemberian pupuk pada tanaman akan memberikan manfaat yang terlihat langsung pada tanaman. Manfaat yang didapat dari pemupukan antara lain :a. Mengembalikan sifat fisik, kimia, biologi tanah.b. Menyuburkan tanah.c. Menambah unsur hara tanah.d. Menambah keanekaragaman dalam tanah.e. Mengembalikan sifat tanam.f. Memperbaiki struktur tanah.g. Meningkatkan produktifiras sawih. Memaksimalkan pertumbuhan sawi.i. Mempersingkat umur panen sawi.Pada praktikum budidaya tanaman kelompok 4 tanaman sawi ditanam pada lahan yang telah dibersihkan dari gulma dan telah dicampur dengan pupuk kandang. Tanaman sawi di budidayakan dengan 2 jenis benih yang berbeda. Yaitu benih sebar dan benih semai. Benih sebar yaitu benih yang masih berbentuk benih dan perlakuannya tinggal ditaruh pada lahan yang sebelumnya dilubangi dengan kayu sebanyak 2 butir benih per lubang. Untuk benih semai adalah benih yang berbentuk tanaman kecil dan perlakuannya tinggal menanamnya ke lahan yang tersedia.Pada lahan kelompok 4 yang tumbuh hanya tanaman sawi dari benih sebar saja. Tanaman sawi yang ditanam dengan benih semai tidak tumbuh arau mati semua dan harus diganti dengan tanaman baru dengan cara disulam dengan benih baru. Pada lahan kelompok 4 juga ditumbuhi gulma dan diserang hama. Hama yang menyerang adalah ulat dan belalang. Hama ulat dan belalang menyebabkan daun pada tanaman sawi berlubang atau tidak untuh. Setelah panen, berat sawi segar sebanyak 2 kg dan dijual dengan harga Rp 5.000,00 per kilogramnya.

E. Kesimpulan dan Saran1. KesimpulanDari pembahasan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :a. Tujuan budidaya tanaman adalah mempelajari bagaimana cara memperbanyak tanaman dari beberapa komoditas hortikultura.b. Pemberian pupuk sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Karena pupuk dapat merangsang pertumbuhan tanaman sehingga tanaman tumbuh subur.c. Penanaman tanaman sawi harus teratur perlubang agar tanaman sawi dapat tumbuh dengan rapi.d. Tanaman sawi kelompok 4 yang ditanam dengan benih semai mati semua dan disulam dengan benih yang baru.e. Hasil pembudidayaan tanaman sawi kelompok 4 diserang hama dan ditumbuhi gulma.f. Hasil panen tanaman sawi kelompok 4 sebesar 2 kg dan dijual Rp 5.000,00 per kilogramnya.2. Sarana. Pengecekan pembudidayaan tanaman harus dilakukan secara rutin agar dapat memantau pertumbuhan tanaman. Apakah ada hama yang menyerang atau tanaman mati bisa dapat ditanggulangi dengan cepat.b. Penyiraman tanaman dilakukan setiap hari agar tanaman tidak kering dan mati.c. Pembersihan gulma juga dilakukan secara eratur agar tanaman tampak terawat.

DAFTAR PUSTAKA

Abd El Aziz N G 2007. Stimulatory Effect of Organic Fertilizer and Benzyladenine on Growth and Chemical Constituents of Codiaeum variegatum L. Plant. American-Eurasian Journal of Agriculture & Environment Science, 2 (6): 711- 719.Ashari 2005. Hortikultura Aspek Budidaya. UI Press, Jakarta.Hamdan 2012.Pengolahan Lahan Sebagai Media Tumbuh dalam Budidaya Tanaman .Journal of Agriculture and Biology Vol. 8 No. 3, 471-473.Haryanto 2006. Ilmu Tanah. Cetakan 5. Akademika Pressindo, JakartaMandha 2010.Budidaya Tanaman Sawi. http://blogmandha.blogspot.com. Diaksespadatanggal 27 Desember 2013 pada pukul 06.00.Oeyo 2013. Langkah Budidaya Tanaman. http:/Drsoeyomari.blogspot.com. Diaksespadatanggal 27 Desember 2013 pada pukul 06.30.Thika 2009. Pupuk dan Cara Pemupukan. http:/Thikakaka.blogspot.com. Diaksespadatanggal 27 Desember 2013 pada pukul 06.30.Zulqarnain 2000. Dasar Dasar Hortikultura.Bumi Aksara, Yogyakarta.