Minyak Kelapa Baru2

9
M. Yunus: Teknologi Pembuatan Asap Cair dari Tempurung Kepala Sebagai Pengawet Makanan 53 Jurnal Sains dan Inovasi 7(1) 53– 61 (2011) TEKNOLOGI PEMBUATAN ASAP CAIR DARI TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PENGAWET MAKANAN Oleh M. YUNUS Dosen Tetap Fakultas Teknik Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai ABSTRAK Zaman modern sekarang ini banyak sekali digunakan zat-zat aditif yang terbukti berbahaya bagi kesehatan manusia. Apalagi banyak bahan-bahan kimia yang disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Zat-zat aditif tersebut mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan terakumulasi dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama. Misalnya, Pemakaian formalin dalam pengawet makan yang dapat menyebabkan kanker dan kematian bagi para konsumen. Alasan para pedagang dan produsen menambahkan zat-zat aditif tersebut karena lebih ekonomis, praktis dan mudah diperoleh. Padahal, bahan-bahan alami untuk makanan dan minuman penggunaannya lebih terjamin dan tentunya lebih aman bagi tubuh. Oleh karena itu penulis ingin memanfaatkan bahan-bahan alami dari alam untuk meminimalisir penyalahgunaan zat-zat aditif tersebut. Penulis mencoba memanfaatkan tempurung kelapa untuk dijadikan asap cair yang dapat digunakan untuk mengawetkan makanan. Prinsip pembuatan asap cair merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna yang melibatkan reaksi dekomposisi karena pengaruh panas, polimerisasi, dan kondensasi. Adapun tahap-tahap pembuatannya meliputi proses pirolisis, evaporasi, kondensasi, destilasi, dan adsorbsi. Asap memiliki kemampuan untuk mengawetkan bahan makanan karena adanya senyawa asam, fenolat, dan karbonil. Selain lebih aman, penggunaan tempurung kelapa juga dapat manambah pendapatan para petani Indonesia yang merupakan negara agraris yang terdiri dari banyak tanaman pertanian salah satunya kelapa. ________________________________________________________ Keywords: Asap Cair Dari Tempurung Kelapa PENDAHULUAN Makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari tidak terlepas dari penggunaan zat-zat aditif. Zat-zat aditif adalah bahan- bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan dan minuman, misalnya: zat pengawet (natrium benzoat), pewarna (benzil violet), penyedap (MSG/ Monosodium Glutamat,vetsin), pemanis (sakarin), pengharum (amil asetat). Pada dasarnya, zat-zat aditif diperoleh dari pengekstrakan tumbuh-tumbuhan dan hewan dengan ditambahkan bahan-bahan kimia lainnya. Penggunaan zat-zat aditif antara lain bertujuan untuk mempertinggi selera makan, praktis, dan lebih ekonomis. Dewasa ini, teknik pengawet makanan telah berkembang pesat mulai dari pengasapan, pengasinan, pemanisan, teknik pasteurisasi, dan sampai menggunakan teknologi canggih dengan pembakaran pada suhu tinggi. Akan tetapi banyak produsen dan penjual makanan nakal yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan pengawet, contoh formalin (sebagai pegawet mayat), boraks, dan sebagainya untuk tujuan mencari keuntungan, praktis, dan mudah didapat. Beberapa penelitian para ahli membuktikan bahwa zat aditif yang dikonsumsi manusia dalam jumlah banyak/kadar tinggi yang terakumulasi dalam tubuh sangat

description

dadaaah

Transcript of Minyak Kelapa Baru2

Page 1: Minyak Kelapa Baru2

M. Yunus: Teknologi Pembuatan Asap Cair dari Tempurung Kepala Sebagai Pengawet Makanan 53

Jurnal Sains dan Inovasi 7(1) 53– 61 (2011)

TEKNOLOGI PEMBUATAN ASAP CAIR DARI TEMPURUNG KELAPASEBAGAI PENGAWET MAKANAN

OlehM. YUNUS

Dosen Tetap Fakultas Teknik Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

ABSTRAK

Zaman modern sekarang ini banyak sekali digunakan zat-zat aditif yang terbukti berbahaya bagi kesehatanmanusia. Apalagi banyak bahan-bahan kimia yang disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu untukmendapatkan keuntungan yang lebih besar. Zat-zat aditif tersebut mengandung bahan kimia yang berbahaya bagitubuh jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan terakumulasi dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama.Misalnya, Pemakaian formalin dalam pengawet makan yang dapat menyebabkan kanker dan kematian bagi parakonsumen. Alasan para pedagang dan produsen menambahkan zat-zat aditif tersebut karena lebih ekonomis,praktis dan mudah diperoleh. Padahal, bahan-bahan alami untuk makanan dan minuman penggunaannya lebihterjamin dan tentunya lebih aman bagi tubuh. Oleh karena itu penulis ingin memanfaatkan bahan-bahan alamidari alam untuk meminimalisir penyalahgunaan zat-zat aditif tersebut. Penulis mencoba memanfaatkantempurung kelapa untuk dijadikan asap cair yang dapat digunakan untuk mengawetkan makanan. Prinsippembuatan asap cair merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna yang melibatkan reaksi dekomposisikarena pengaruh panas, polimerisasi, dan kondensasi. Adapun tahap-tahap pembuatannya meliputi prosespirolisis, evaporasi, kondensasi, destilasi, dan adsorbsi. Asap memiliki kemampuan untuk mengawetkan bahanmakanan karena adanya senyawa asam, fenolat, dan karbonil. Selain lebih aman, penggunaan tempurung kelapajuga dapat manambah pendapatan para petani Indonesia yang merupakan negara agraris yang terdiri dari banyaktanaman pertanian salah satunya kelapa.________________________________________________________Keywords: Asap Cair Dari Tempurung Kelapa

PENDAHULUAN

Makanan dan minuman yangkita konsumsi sehari-hari tidakterlepas dari penggunaan zat-zataditif. Zat-zat aditif adalah bahan-bahan kimia yang ditambahkan kedalam makanan dan minuman,misalnya: zat pengawet (natriumbenzoat), pewarna (benzil violet),penyedap (MSG/ MonosodiumGlutamat,vetsin), pemanis (sakarin),pengharum (amil asetat). Padadasarnya, zat-zat aditif diperoleh daripengekstrakan tumbuh-tumbuhandan hewan dengan ditambahkanbahan-bahan kimia lainnya.

Penggunaan zat-zat aditif antaralain bertujuan untuk mempertinggiselera makan, praktis, dan lebih

ekonomis. Dewasa ini, teknikpengawet makanan telah berkembangpesat mulai dari pengasapan,pengasinan, pemanisan, teknikpasteurisasi, dan sampaimenggunakan teknologi canggihdengan pembakaran pada suhu tinggi.Akan tetapi banyak produsen danpenjual makanan nakal yangmenggunakan bahan kimia sebagaibahan pengawet, contoh formalin(sebagai pegawet mayat), boraks, dansebagainya untuk tujuan mencarikeuntungan, praktis, dan mudahdidapat.

Beberapa penelitian para ahlimembuktikan bahwa zat aditif yangdikonsumsi manusia dalam jumlahbanyak/kadar tinggi yangterakumulasi dalam tubuh sangat

Page 2: Minyak Kelapa Baru2

M. Yunus: Teknologi Pembuatan Asap Cair dari Tempurung Kepala Sebagai Pengawet Makanan 54

Jurnal Sains dan Inovasi 7(1) 53– 61 (2011)

berbahaya bagi kesehatan. Dalamwaktu singkat, jika terlalu banyakmengkonsumsi zat aditif dapatmenyebabkan sakit kepala, sesaknafas, muntah-muntah, dan mudahletih. Sedangkan dalam jangka waktuyang lama dapat merusak organtubuh (ginjal dan hati), menyebabkantumor, kanker, kerusakan sarafbahkan kematian.

Sebelum ada penemuan tentangbahaya zat aditif, nitrat seringdigunakan dalam pengawetan dagingdan ikan. Nitrat efektif untukmemperlambat pertumbuhan sporabakteri penghasil racun botulinumyang biasa terdapat dalam bahanpangan, sehingga racun botulinumdapat ditekan. Kemudian ditemukanbahwa nitrat yang masuk bersamamakanan, di saluran pencernaan akanbergabung dengan asam aminomembentuk Nitrosamin. Nitrosaminterbukti menyebabkan kanker padatikus.

Sebenarnya, zat pengharum,pewarna, pemanis, penyedap, danpengawet alami sudah tersedia dialam. Bahan alami dapat kita perolehdengan mudah, murah, dan tentunyatidak berisiko. Sebagai contoh,tempurung kelapa yang dapatdijadikan asap cair sebagai pengawetmakanan alami terutama pada ikanyang pembuatannya cukup murahdan tentunya kita peroleh dari alam disekiar kita yang jumlahnya sangatbanyak, serta kita dapatmeminimalisir penggunan zat-zataditif yang berdampak negatif bagitubuh manusia jika dikonsumsi.

Zaman modern sekarang inibanyak sekali digunakan zat-zat aditif

yang terbukti berbahaya bagikesehatan manusia. Apalagi banyakbahan-bahan kimia yangdisalahgunakan oleh oknum-oknumtertentu untuk mendapatkankeuntungan yang lebih besar. Zat-zataditif tersebut mengandung bahankimia yang berbahaya bagi tubuh jikadikonsumsi dalam jumlah yangbanyak dan terakumulasi dalamtubuh dalam jangka waktu yang lama.Misalnya, Pemakaian formalin dalampengawet makan yang dapatmenyebabkan kanker dan kematianbagi para konsumen.

Alasan para pedagang danprodusen menambahkan zat-zat aditiftersebut karena lebih ekonomis,praktis dan mudah diperoleh.Padahal, bahan-bahan alami untukmakanan dan minumanpenggunaannya lebih terjamin dantentunya lebih aman bagi tubuh.Oleh karena itu penulis inginmemanfaatkan bahan-bahan alamidari alam untuk meminimalisirpenyalahgunaan zat-zat aditiftersebut. Penulis mencobamemanfaatkan tempurung kelapauntuk dijadikan asap cair yang dapatdigunakan untuk mengawetkanmakanan.

Manfaat penelitian ini adalah1. Pengetahuan tentang pengolahan

sumber daya alam yang melimpahdi Indonesia (terutama kelapa).

2. Pengetahuan tentang pentingnyameminimalisir penggunaan zat-zataditif bagi tubuh danmenggantinya denganpenggunaan bahan-bahan yangtelah tersedia di alam.

Page 3: Minyak Kelapa Baru2

M. Yunus: Teknologi Pembuatan Asap Cair dari Tempurung Kepala Sebagai Pengawet Makanan 55

Jurnal Sains dan Inovasi 7(1) 53– 61 (2011)

3. Informasi bagi pelajar, peneliti,dan masyarakat umum bahwaasap cair merupakan bahanpengawet yang aman, murah, danmudah digunakan.

4. Menerapkan asap cair sebagaibahan pengawet makanan dalamskala industri dan industri rumahtangga.

Pembuatan Minyak Kelapamenyisakan banyak limbah, antaralain batok kelapa. Batok kelapa bukansekedar sebagai bahan bakar yangjustru menjadi biang polusi, tetapidibalik batok kelapa tersebut terdapatkandungan Asap Cair yang jugamerupakan kehebatan Allah SWTyang telah merahmati kita denganPohon Kelapa, Asap Cair tersebutmemiliki kandungan fenol berperanuntuk mengawetkan makanan secaraalami.

Buah kelapa terdiri daribeberapa komponen yaitu kulit luar(epicarp), sabut (mesocarp), tempurungkelapa (endocarp), daging buah(endosperm), dan air kelapa(Palungkun, 2001).

Komponen-komponen penyusunbuah kelapa disajikan padagambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Penampang membujurbuah kelapa

Tempurung kelapa merupakanbagian buah kelapa yang fungsinyasecara biologis adalah pelindung intibuah dan terletak di bagian sebelahdalam sabut dengan ketebalanberkisar antara 3–6 mm. Tempurungkelapa dikategorikan sebagai kayukeras tetapi mempunyai kadar ligninyang lebih tinggi dan kadar selulosalebih rendah dengan kadar air sekitarenam sampai sembilan persen(dihitung berdasarkan berat kering)dan terutama tersusun dari lignin,selulosa dan hemiselulosa (Tilman,1981).

Asap cair atau Liquid Smoke yanglebih dikenal sebagai asap cairmerupakan suatu hasil destilasi ataupengembunan dari uap hasilpembakaran tidak langsung maupunlangsung dari bahan bahan yangbanyak mengandung karbon sertasenyawa-senyawa lain. Cara yangpaling umum digunakan untukmenghasilkan asap pada pengasapanmakanan adalah dengan membakarserbuk gergaji kayu keras dalam suatutempat yang disebut alat pembangkitasap (Draudt, 1963). Asap tersebutdialirkan ke rumah asap dalamkondisi sirkulasi udara dantemperatur yang terkontrol (Sink danHsu, 1977).

Asap memiliki kemampuanuntuk mengawetkan bahan makanankarena Distilat asap atau asap cairtempurung mengandung lebih dari400 komponen dan memiliki fungsisebagai penghambat perkembanganbakteri dan cukup aman sebagaipengawet alami antara lain asam,fenolat, dan karbonil. Seperti yangdilaporkan Darmadji dkk (1996) yang

Keterangan Gambar:1. Kulit luar(epicarp)2. Sabut(mesocarp)3. Tempurung(endocarp)4. Daging buah(endosperm)5. Air Kelapa

Page 4: Minyak Kelapa Baru2

M. Yunus: Teknologi Pembuatan Asap Cair dari Tempurung Kepala Sebagai Pengawet Makanan 56

Jurnal Sains dan Inovasi 7(1) 53– 61 (2011)

menyatakan bahwa pirolisistempurung kelapa dengan kandunganmenghasilkan asap cair dengankandungan senyawa fenol sebesar4,13%, karbonil 11,3% , dan asam10,2%.

Asap cair mengandung berbagaisenyawa yang terbentuk karenaterjadinya pirolisis tiga komponenkayu yaitu selulosa, hemiselulosa, danlignin. Lebih dari 400 senyawa kimiadalam asap telah berhasildiidentifikasi. Komponen-komponentersebut ditemukan dalam jumlahyang bervariasi tergantung jenis kayu,umur tanaman sumber kayu, dankondisi pertumbuhan kayu sepertiiklim dan tanah. Komponen-komponen tersebut meliputi asamyang dapat mempengaruhi citarasa,pH dan umur simpan produk asapan;karbonil yang bereaksi dengan proteindan membentuk pewarnaan coklatdan fenol yang merupakan pembentukutama aroma dan menunjukkanaktivitas antioksidan. Selain ituFatimah (1998) menyatakan golongan-golongan senyawa penyusun asap cairadalah air (11-92 %), fenol (0,2-2,9 %),asam (2,8-9,5 %), karbonil (2,6-4,0 %),dan tar (1-7 %).Komponen-komponen penyusun asapcair meliputi:1. Senyawa-senyawa fenol. Senyawa

fenol diduga berperan sebagaiantioksidan sehingga dapatmemperpanjang masa simpanproduk asapan. Kandungansenyawa fenol dalam asap sangattergantung pada temperaturpirolisis kayu. Menurut Girard(1992), kuantitas fenol pada kayusangat bervariasi yaitu antara 10-

200 mg/kg Beberapa jenis fenolyang biasanya terdapat dalamproduk asapan adalah guaiakol dansiringol.Senyawa-senyawa fenolyang terdapat dalam asap kayuumumnya hidrokarbon aromatikyang tersusun dari cincin benzenadengan sejumlah gugus hidroksilyang terikat. Senyawa-senyawafenol ini juga dapat mengikatgugus-gugus lain seperti aldehid,keton, asam, dan ester (Maga, 1987).

2. Senyawa-senyawa Karbonil.Senyawa-senyawa karbonil dalamasap memiliki peranan padapewarnaan dan citarasa produkasapan. Golongan senyawa inimepunyai aroma seperti aromakaramel yang unik. Jenis senyawakarbonil yang terdapat dalam asapcair antara lain adalah vanilin dansiringaldehida.

3. Senyawa-senyawa asam. Senyawa-senyawa asam mempunyaiperanan sebagai antibakteri danmembentuk citarasa produkasapan. Senyawa asam ini antaralain adalah asam asetat, propionat,butirat, dan valerat.

4. Senyawa hidrokarbon polisiklisaromatis. Senyawa hidrokarbonpolisiklis aromatis (HPA) dapatterbentuk pada proses pirolisiskayu. Senyawa hidrokarbonaromatik seperti benzo(a)pirenamerupakan senyawa yangmemiliki pengaruh buruk karenabersifat karsinogen (Girard, 1992).Girard (1992) menyatakan bahwapembentukan berbagai senyawaHPA selama pembuatan asaptergantung dari beberapa hal,seperti temperatur pirolisis, waktu

Page 5: Minyak Kelapa Baru2

M. Yunus: Teknologi Pembuatan Asap Cair dari Tempurung Kepala Sebagai Pengawet Makanan 57

Jurnal Sains dan Inovasi 7(1) 53– 61 (2011)

dan kelembaban udara pada prosespembuatan asap serta kandunganudara dalam kayu. Dikatakan jugabahwa semua proses yangmenyebabkan terpisahnya partikel-partikel besar dari asap akanmenurunkan kadar benzo(a)pirena.Proses tersebut antara lain adalahpengendapan dan penyaringan.

5. Senyawa benzo(a)pirena.Benzo(a)pirena mempunyai titikdidih 310°C dan dapatmenyebabkan kanker kulit jikadioleskan langsung padapermukaan kulit. Akan tetapiproses yang terjadi memerlukanwaktu yang lama (Winaprilani,2003).

Makanan penting untukpertumbuhan karena makananmerupakan sumber energi untukmembangun jaringan tubuh yangrusak serta memelihara pertahanantubuh dari penyakit. Pangan secaraumum bersifat mudah rusak(perishable), karena kadar air yangtekadar air pangan melalui berbagaicara antara lain pengeringan,pemberian bahan/senyawa yangdapat mengikat air bebas ataumembunuh mikroba perusak.Permasalahan atau petanyaan yangtimbul kemudian adalah apakahproses pengawetan, bahan pengawetyang ditambahkan atau produkpangan yang dihasilkan amandikonsumsi manusia.

Pengawetan pangan selainbermakna penyimpanan jugamemiliki 2 (dua) maksud yaitu:menghambat pembusukan danmenjamin mutu awal pangan agartetap terjaga selama mungkin.

Penggunaan pengawet dalam produkpangan dalam prakteknya berperansebagai antimikroba atau antioksidanatau keduanya. Jamur, bakteri, danenzim selain penyebab pembusukanpangan juga dapat menyebabkanorang menjadi sakit, untuk itu perludihambat pertumbuhan maupunaktivitasnya.

Jadi, selain tujuan di atas, jugauntuk memelihara kesegaran danmencegah kerusakan makanan ataubahan makanan menjadi tengik yangdisebabkan oleh perubahan menyatudengan oksigen, adanya sinar, panas,dan beberapa logam.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini kami lakukan daritanggal 15 Januari sampai dengantanggal 10 April 2010 yang kamilakukan di Laboratorium UPT. Bpml -LIPI Lampung. Bahan- bahan yangdigunakan adalah: TempurungKelapa. Alat yang digunakan adalah:Tabung pembakaran (drum boiler),Pipa kecil, Tangki kondensator, danTabung pengendapan (alat destilasi).

TempurungKelapa

TabungPembakaran

Page 6: Minyak Kelapa Baru2

M. Yunus: Teknologi Pembuatan Asap Cair dari Tempurung Kepala Sebagai Pengawet Makanan 58

Jurnal Sains dan Inovasi 7(1) 53– 61 (2011)

Tangkikondensator

Alat Destilasi

Cara Kerjanya adalah sebagai berikut:1. Sebanyak 100-150 kg tempurung

kelapa dimasukkan ke dalamtabung berbahan stainless stell.Tabung berdiameter dasar 25 cm,tinggi 25 cm, dan kapasitas 200 kg.Untuk menetralisir panas disekeliling tungku, tabung steinlessstell yang digunakan dilapisi tanahliat. Tabung ditutup rapat sehinggatidak ada udara yang masuk ataukeluar.Pemanas diputar hinggabersuhu 400°C selama 3 jam. Walautak langsung menyentuh api,tempurung di dalam tabungmemanas dan mengeluarkan asap.Karena tabung tertutup rapat, asapterperangkap dalam tabung.

2. Lama-kelamaan asap dalam tabungsemakin tebal. Akibatnya, asapterdorong ke pipa kecil yangmenghubungkan polisator dengankondensator. Panjangnya 80 cmdengan diameter 1,25 cm. Tar,jelaga pengotor yang masihterkandung dalam asap, akan jatuhke pipa pengeluaran. Itu lanataranbobot jenis tar lebih tinggi daripadaasap. Tar inilah yang berbahaya

bagi tubuh jika dikonsumsi, tapiberguna sebagai pengawet kayu.

3. Asap terus mengalir menuju tangkikondensator setinggi 6 m, diameter1 m, dan berisi air dingin. Didalamnya, terdapat pipa untukmengalirkan asap yang panas.Asap masuk melalui pipa itu danberubah wujud menjadi cairan.Cairan itu, dialirkan ke bagianbawah drum yang telah dilubangi.Cairan itulah yang disebut liquidsmoke atau asap cair. Dari satu kaliproses ”dituai” sebesar 54% asap;30% arang. Arang diambil setelahtungku dibuka. Asap cair yangdihasilkan grade ketiga: warnakuning kecoklatan pekat danberaroma kuat. Asap itu berfaedahsebagai Penggumpal Karetpengganti asam semut, PenggantiAntiseptik untuk ikan,menghilangkan jamur danmengurangi bakteri patogen yangterdapat di kolam ikan, antiseptik,dan lateks.

4. Karena uap cair masih berwanagelap dan mengandung tar, asapcair diuapkan kembali ke destilasi.Satu kali destilasi, asap cairberubah menjadi kuning bening.Aromanya mulai berkurangsehingga asap kelas II itudiorentasikan untuk pengawetanbahan makanan mentah sepertidaging, ayam, dan ikan.

5. Asap disuling lagi untuk keduakalinya. Hasilnya berupa asap cairyang berwarna putih yangtermasuk kelas satu. Lantarantanpa aroma, asap cair itudigunakan sebagai bahan

Page 7: Minyak Kelapa Baru2

M. Yunus: Teknologi Pembuatan Asap Cair dari Tempurung Kepala Sebagai Pengawet Makanan 59

Jurnal Sains dan Inovasi 7(1) 53– 61 (2011)

pengawet bahan makanan siap sajiseperti mie basah, bakso, dan tahu

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Asap cair memiliki banyak manfaatdan telah digunakan berbagaiindustri, antara lain:1. Industri Pangan Asap cair ini

mempunyai kegunaan yang sangatbesar sebagai pemberi rasa danaroma yang spesifik juga sebagaipengawet karena sifat antimikrobiadan antioksidannya. Dengantersedianya asap cair maka prosespengasapan tradisional denganmenggunakan asap secaralangsung yang mengandungbanyak kelemahan sepertipencemaran lingkungan, prosestidak dapat dikendalikan, kualitasyang tidak konsisten sertatimbulnya bahaya kebakaran, yangsemuanya tersebut dapatdihindari.Penggunaan asap cairuntuk pengawetan bahan makananseperti mie basah, tahu, dagingayam, bakso, daging sapi segar,daging sapi asap, serta ikan untukmeningkatkan keamanan pangandan lingkungan khususnya denganmenggunakan asap cair akansemakin besar peranannya dalampenyediaan dan pemenuhanprotein baik hewani dan nabati,dan mencegah penggunaanpengawet berbahaya sepertiformalin dan borak, danmengembalikan kepercayaanmasyrakat akan amannya bahanmakanan tersebut bila dikonsumsi.

2. Industri Perkebunan Asap cairdapat digunakan sebagai koagulanlateks dengan sifat fungsional asapcair seperti anti jamur, antibakteri,dan antioksidan tersebut dapatmemperbaiki kualitas produk karetyang dihasilkan.

3. Industri Kayu Kayu yang diolesidengan asap cair mempunyaiketahanan terhadap seranganrayap daripada kayu yang tanpadiolesi asap cair (Darmadji, 1999).

Keuntungan penggunaan asapcair menurut Maga (1987) antara lainlebih intensif dalam pemberiancitarasa, kontrol hilangnya citarasalebih mudah, dapat diaplikasikanpada berbagai jenis bahan pangan,lebih hemat dalam pemakaian kayusebagai bahan asap, polusi lingkungandapat diperkecil, dan dapatdiaplikasikan ke dalam bahan denganberbagai cara seperti penyemprotan,pencelupan, atau dicampur langsungke dalam makanan. Selain itukeuntungan lain yang diperoleh dariasap cair, adalah seperti diterangkandi bawah ini:1. Keamanan Produk Asapan.

Penggunaan asap cair yangdiproses dengan baik dapatmengeliminasi komponen asapberbahaya yang berupahidrokarbon polisiklis aromatis.Komponen ini tidak diharapkankarena beberapa di antaranyaterbukti bersifat karsinogen padadosis tinggi. Melalui pembakaranterkontrol dan teknik pengolahanyang semakin baik, tar, dan fraksiminyak berat dapat dipisahkansehingga produk asapan yang

Page 8: Minyak Kelapa Baru2

M. Yunus: Teknologi Pembuatan Asap Cair dari Tempurung Kepala Sebagai Pengawet Makanan 60

Jurnal Sains dan Inovasi 7(1) 53– 61 (2011)

dihasilkan mendekati bebas HPA(Pszczola dalam Astuti, 2000).

2. Aktivitas Antioksidan. Adanyasenyawa fenol dalam asap cairmemberikan sifat antioksidanterhadap fraksi minyak dalamproduk asapan. Dimana senyawafenolat ini dapat berperan sebagaidonor hidrogen dan efektif dalamjumlah sangat kecil untukmenghambat autooksidasi lemak(Astuti, 2000).

3. Aktivitas Antibakterial. Peranbakteriostatik dari asap cair semulahanya disebabkan karena adanyaformaldehid saja tetapi aktivitas darisenyawa ini saja tidak cukupsebagai penyebab semua efek yangdiamati. Kombinasi antarakomponen fungsional fenol danasam-asam organik yang bekerjasecara sinergis mencegah danmengontrol pertumbuhan mikrobia(Pszczola dalam Astuti, 2000).Adanya fenol dengan titik didihtinggi dalam asap juga merupakanzat antibakteri yang tinggi (Astuti,2000).

4. Potensi pembentukan WarnaCoklat. Menurut Ruiter (1979)karbonil mempunyai efek terbesarpada terjadinya pembentukanwarna coklat pada produk asapan.Jenis komponen karbonil yangpaling berperan adalah aldehidglioksal dan metal glioksal sedangkanformaldehid dan hidroksiasetolmemberikan peranan yang rendah.Fenol juga memberikan kontribusipada pembentukan warna coklatpada produk yang diasapmeskipun intensitasnya tidaksebesar karbonil.

5. Kemudahan dan VariasiPenggunaan. Asap cair bisadigunakan dalam bentuk cairan,dalam fase pelarut minyak, danbentuk serbuk sehinggamemungkinkan penggunaan asapcair yang lebih luas dan mudahuntuk berbagai produk (Pszczoladalam Astuti,2000).

SIMPULAN DAN SARAN

SimpulanBerdasarkan pembahasan maka

dapat diambil beberapa simpulansebagai berikut:1. Asap cair merupakan solusi yang

baik sebagai pengganti pengawetmakanan sintetik karenamengandung senyawa fenol sebesar4,13%, karbonil 11,3% dan asam10,2% sehingga mikro organismesulit berkembang dan padaakhirnya makanan menjadi tahanlama.

2. Limbah perkebunan berupacangkang kelapa dapat digunakansebagai bahan baku asap cair.

3. Pembuatan dan pemakaian yangmudah merupakan nilai tambahdari penggunaan asap cair sebagaibahan pengawet makanan.

4. Penggunaan asap cair padamakanan tidak merubah rasa,menjaga kandungan gizi, hemat,dan dapat diaplikasikan ke banyakjenis makanan.

SaranPemanfaatan asap cair bagi

masyarakat diharapkan mampudiaplikasikan sebagai pengawetmakanan yang aman dan untukmeminimaliasir penggunaan zat aditif

Page 9: Minyak Kelapa Baru2

M. Yunus: Teknologi Pembuatan Asap Cair dari Tempurung Kepala Sebagai Pengawet Makanan 61

Jurnal Sains dan Inovasi 7(1) 53– 61 (2011)

yang berbahaya bagi tubuh,contohnya formalin. Pemanfaatanlimbah perkebunan kelapa sebagaibahan baku asap cair dapat menjadisumber penghasilan bagi petani daninstansi yang terkait.

DAFTAR PUSTAKA

Amritama, D. 2007. Asap Cair. (On-line). http://my.yahoo.com. [28Maret 2008].

_________, 2008. Apakah YangDimaksud Dengan SmokeLiquid?. (On-line).http://smk3ae.wordpress.com.[21 Maret 2008].

Anonim. 2007. Asap Cair. (On-line).http://teknikkimia2003.blogspot.com. [21 Maret 2008].

Bogor Agricultural University. 2008.IPB Kaji Asap Cair TempurungKelapa sebagai Disinfektan danPengganti Formalin. (On-line).http://www.ipb.ac.id. [21 Maret2008].

Buletin CP. Januari 2006. FormalinBukan Formalitas. BuletinCP.hlm 1-3.

Dayat. 2006. Kerjasama Dekopin de-ngan Pusat Pengolahan KelapaTerpadu dalam Rangka Produk-si Pengganti Pengawet Makan-an. (On-line). http://www.hmikomtpub.or.id. [28 Maret2008].

Esti dan Agus Sediadi. 2000.Pengawetan dan Bahan Kimia.(On-line).http://www.ristek.go.id. [25 Maret 2008].