Minyak Kelapa

download Minyak Kelapa

of 23

description

Laporan praktikum

Transcript of Minyak Kelapa

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    1/23

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

    TEKNOLOGI PENGOLAHAN PERKEBUNAN

    MINYAK KELAPA

    (Cocos nucifera)

    Oleh :

    Nama : Rofiyanti Amini Wibowo

    NRP : 113020064

    Kelompok : C

    Meja : 1 (Satu)Hari dan Tanggal Percobaan : Rabu 30 April 2014

    Asisten : Cut Rifafitri Hanifah

    LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

    JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PASUNDAN

    BANDUNG

    2014

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    2/23

    I PENDAHULUAN

    Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2)

    Tujuan Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.

    1.1.Latar Belakang PercobaanKelapa (Cocos nucifera L.)sebagai salah satu kekayaan hayati Indonesia

    telah berabad-abad dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi berbagai

    kebutuhan, baik sebagai sumber makanan, obat-obatan, industri dan lain-

    lain.Hasil-hasil produk kelapa di Indonesia secara umum masih bertumpu pada

    minyak kelapa, padahal kelapa merupakan tanaman yang serbaguna.Tanaman

    kelapa memiliki keragaman produk yang tinggi, karena dari daun sampai akar

    memiliki manfaat dan nilai sosial ekonomi. VCO atauvirgin coconut oil(dalam

    bahasa Indonesia disebut sebagai minyak kelapa murni) merupakan produk

    modern buah kelapa yang memiliki kemampuan meningkatkan taraf kesehatan,

    mengobati dan bahkan dimanfaatkan dalam bidang kecantikan atau kosmetika.

    Walaupun sebagai produk modern, pengembangan minyak VCO tetap berkaitan

    dengan akar budaya masyarakat yang menggantungkan hidup pada tanaman

    kelapa. Dengan adanya berbagai produk olahan dari kelapa, implementasinya

    akan membawa perkembangan industri komoditas kelapa, peningkatan

    penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan

    masyarakat(anonim,2012).

    1.2. Tujuan Percobaan

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    3/23

    Tujuan dari percobaan pembuatan minyak secara tradisional ini adalah

    untuk mengetahui proses pembuatan minyak dari kelapa, diversifikasi produk

    olahan kelapa dan menambah nilai ekonomis.

    1.3. Prinsip Percobaan

    Prinsip yang digunakan dalam percobaan pembuatan minyak secara

    tradisional adalah berdasarkan proses pemanasan sehingga kestabilan emulsi

    lemak terganggu dan menyebabkan protein tergumpalkan atau protein

    terkoagulasi, sehingga minyak dapat dipisahkan.

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    4/23

    II BAHAN, ALAT, DAN METODE PERCOBAAN

    Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan bahan Percobaan, (2) Alat

    alat Percobaan, dan (3) Metode Percobaan.

    2.1. Bahan bahan Percobaan

    Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan pembuatan minyak kelapa

    adalah buah kelapa, air dan asam asetat glasial.

    2.2. Alat-alat Percobaan

    Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah baskom, gelas ukur,

    dandang, saringan, neraca digital, dan kompor.

    2.3. Metode Percobaan

    Pemarutan Pemerasan Pengendapan

    Minyak Kelapa Pemasakan Pemisahan

    Gambar 1. Proses Pembuatan Minyak Kelapa

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    5/23

    Buah Kelapa

    Pengupasan Sabut

    PembelahanAir Kelapa dan

    tempurung

    Daging Kelapa

    Pemarutan

    PemerasanAir 60oC (1:3)

    Pengendapan t= 5 jam

    Ampas

    Krim

    Pemasakan, T=15 menit

    Pemisahan, T=24 menit

    Minyak kelapa

    Skim

    Asam Asetat

    glasial (5ml)

    Gambar 2. Diagram Alir Pengolahan Minyak Kelapa

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    6/23

    III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ini menguraikan mengenai (1) Hasil pengamatan dan (2) Pembahasan.

    3.1. Hasil Pengamatan Minyak Kelapa

    Berdasarkan pengamatan terhadap pembuatan minyak kelapa yang telah

    dilakukan maka diperoleh hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 1. Hasil Pengamatan Minyak Kelapa

    (Sumber : Kelompok C, 2014).

    No Analisa Hasil

    1. Nama Produk Minyak kelapa

    2. Basis 6000 gram

    3. Bahan Utama Kelapa 25 % = 1500 g

    4. Bahan Tambahan

    Air 75 % = 4500 g

    Asetaldehid 1% volume krim

    5. Berat Produk 232,4 gram

    6. % Produk 3,87 %

    7.

    Organoleptik

    1.Warna2.Rasa3.Aroma4.Tekstur5.Kenampakan

    Tidak berwarna

    Khas minyak kelapa

    Khas minyak kelapa

    Agak kental

    Tidak berwarna

    8.Gambar Produk

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    7/23

    3.2. Pembahasan

    Berdasarkan hasil pengamatan pada pembuatan minyak dapat ditarik

    kesimpulan bahwa dengan bahan baku sebanyak 6000 gram menghasilkan berat

    produk seberat 232,4 gram dengan persen produk sebesar 3,87 % dan berdasarkan

    Minyak kelapa merupakan minyak yang dihasilkan dari daging buah

    kelapa. Secara umum pembuatan minyak kelapa terbagi menjadi 3 macam yaitu:

    A.Cara kering: Metode pembuatan minyak kelapa dengan cara kering, terlebih

    dahulu daging buah kelapa dibuat dalam bentuk kopra. Untuk dibuat dalam

    bentuk kopra, maka daging buah kelapa dibuat menjadi kering dengan jalan

    menjemur pada terik matahari atau dikeringkan melalui oven. Pengeringan daging

    kelapa dengan penjemuran sangat tergantung pada kondisi cuaca, sehingga

    pengeringan akan lebih baik ketika berada pada musim panas. Dan apabila

    pengeringan dilakukan pada musim penghujan, proses pengeringan dapat

    memakan waktu yang lebih lama. Waktu yang lama dalam proses pengeringan

    akan sangat mengganggu kualitas kopra yang dihasilkan yang disebabkan karena

    adanya proses biologis.

    Untuk proses pengeringan dengan menggunakan oven akan lebih cepat

    dibandingankan dengan cara pengeringan melalui penjemuran pada sinar

    matahari. Pengeringan dengan menggunakan oven akan memakan biaya

    operasional yang lebih besar.

    Adapun langkah-langkah pembuatan minyak kelapa dengan cara kering

    adalah sebagai berikut :

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    8/23

    1. Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk kasar.2. Serbuk kopra dipanaskan, kemudian dipres sehingga mengeluarkan minyak.

    Ampas yang dihasilkan masih mengandung minyak. Ampas digiling sampai

    halus, kemudian dipanaskan dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya.

    3. Minyak yang terkumpul diendapkan dan disaring.4. Minyak hasil penyaringan diberi perlakuan berikut:

    Penambahan senyawa alkali (KOH atau NaOH) untuk netralisasi(menghilangkan asam lemak bebas).

    Penambahan bahan penyerap (absorben) warna, biasanya menggunakanarang aktif agar dihasilkan minyak yang jernih dan bening.

    Pengaliran uap air panas ke dalam minyak untuk menguapkan danmenghilangkan senyawa-senyawa yang menyebabkan bau yang tidak

    dikehendaki.

    5. Minyak yang telah bersih, jernih, dan tidak berbau dikemas di dalam kotakkaleng, botol plastik atau botol kaca.

    B. Cara basah : langkah awal pembuatan minyak kelapa dengan cara basah yaitu

    daging buah kelapa dibentuk menjadi santan. Proses pembuatan santan

    merupakan tahap yang paling penting dalam pembuatan minyak. Untuk dapat

    membuat minyak yang lebih banyak maka jenis buah kelapa yang dipilih yaitu

    kelapa yang setengah tua dan kelapa tua. Santan itu sendiri merupakan jenis

    emulsi minyak dalam air (M/A), dimana yang berperan sebagai media pendispersi

    adalah air dan fasa terdispersinya adalah minyak. Globula-globula minyak dalam

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    9/23

    santan dikelilingi oleh lapisan tipis protein dan fosfolida. Lapisan protein

    menyelubungi tetes-tetes minyak yang terdispersi di dalam air. Untuk dapat

    menghasilkan minyak maka lapisan protein itu perlu dipecah sehingga tetes -tetes

    minyak akan bergabung menjadi minyak. Jadi pada prinsipnya pembuatan

    minyak kelapa cara basah atau melalui santan adalah pemecahan system emulsi

    santan melalui denaturasi protein. Cara basah ini dapat dilakukan secara

    kimiawi, mekanik, thermal, biologis / enzimatik. Teknik pembuatan minyak

    kelapa secara thermal biasa disebut juga dengan teknik pemanasan. Untuk

    membuat minyak kelapa dengan cara pemanasan cukup sederhana, yaitu hanya

    melakukan pemanasan terhadap santan yang telah dibuat. Tujuan dari pemanasan

    adalah untuk menghilangkan kandungan air yang terdapat di dalam santan

    tersebut. Umumnya minyak yang dihasilkan dengan cara pemanasan ini berwarna

    kekuning kuningan. Blondo yang diperoleh dari hasil pengolahan minyak kelapa

    dengan cara pemanasan memiliki warna coklat kehitaman. Teknik semacam ini

    biasanya dimiliki oleh industry olahan dalam skala rumah tangga.

    C.Cara ekstraksi pelarut: Untuk membuat minyak dengan cara ekstraksi pelarut,

    daging buah kelapa juga dibuat dalam bentuk kopra. Prinsip dari cara ini yaitu

    menggunakan pelarut yang dapat melarutkan minyak. Adapun karakteristik

    pelarut yang digunakan untuk ekstraksi minyak kelapa diantaranya bertitik didih

    rendah, mudah menguap, tidak berinteraksi secara kimia dengan minyak dan

    residunya tidak beracun. Urutan dari proses ekstraksi minyak kelapa dengan

    menggunakan bahan pelarut yaitu:

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    10/23

    1.Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk.

    2.Serbuk kopra ditempatkan pada ruang ekstraksi, sedangkan pelarut pada ruang

    penguapan. Kemudian pelarut dipanaskan sampai menguap. Uap pelarut akan

    naik ke ruang kondensasi. Kondensat (uap pelarut yang mencair) akan mengalir

    ke ruang ekstraksi dan melarutkan lemak serbuk kopra. Jika ruang ekstraksi telah

    penuh dengan pelarut, pelarut yang mengandung minyak akan mengalir (jatuh)

    dengan sendirinya menuju ruang penguapan semula.

    3.Di ruang penguapan, pelarut yang mengandung minyak akan menguap,

    sedangkan minyak tetap berada di ruang penguapan. Proses berlangsung terus

    menerus sampai 3 jam.

    4.Pelarut yang mengandung minyak diuapkan. Uap yang terkondensasi pada

    kondensat tidak dikembalikan lagi ke ruang penguapan, tapi dialirkan ke tempat

    penampungan pelarut. Pelarut ini dapat digunakan lagi untuk ekstraksi. penguapan

    ini dilakukan sampai diperkirakan tidak ada lagi residu pelarut pada minyak.

    5.Selanjutnya, minyak dapat diberi perlakuan netralisasi, pemutihan dan

    penghilangan bau. Meskipun cara ini cukup sederhana, tapi jarang digunakan

    karena biayanya relatif mahal(Anonim,2014).

    Terdapat berbagai jenis kelapa, yaitu:

    1. Kelapa muda. Kulit luarnya bewarna hijau kekuningan sampai kuning

    kecoklatan. Sedangkan sabutnya bewarna putih kecoklatan dengan serat yang

    kasar. Airnya segar dan agak manis.

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    11/23

    2. Kelapa Hijau. Penampilan dan ukurannya mirip dengan kelapa muda biasa.Perbedaannya jika kelapa hijau dikupas dan dibelah, sabutnya bewarna merah

    mudah keputihan. Rasa airnya agak pahit.

    3. Kelapa muda thai. Pada umumnya dijual dalam bentuk sudah dikupas kulitluarnya dan dikemas dengan plastik pembungkus kedap. Ukurannya sedang

    dengan sabut bewarna putih halus. Airnya harum dan rasanya sangat manis.

    Begitupula dengan dagingnya yang lembut dan manis.

    4. Kelapa bangkok. Ukurannya kecil, tempurungnya tipis dan biasanya dijualdalam bentuk sudah dikupas sabutnya. Rasa airnya segar, manis dan terasa agak

    seperti minyak kelapa(Ferylife,2012).

    Minyak kelapa merupakan minyak yang diperoleh dari kopra (daging buah

    kelapa yang dikeringkan) atau dari perasan santannya. Kandungan minyak pada

    daging buah kelapa tua diperkirakan mencapai 30%-35%, atau kandungan minyak

    dalam kopra mencapai 63-72%. Minyak kelapa sebagaimana minyak nabati

    lainnya merupakan senyawa trigliserida yang tersusun atas berbagai asam lemak

    dan 90% diantaranya merupakan asam lemak jenuh. Selain itu minyak kelapa

    yang belum dimurnikan juga mengandung sejumlah kecil komponen bukan lemak

    seperti fosfatida, gum, sterol (0,06-0,08%), tokoferol (0,003%), dan asam lemak

    bebas (< 5%) dan sedikit protein dan karoten. Sterol berfungsi sebagai stabilizer

    dalam minyak dan tokoferol sebagai antioksidan (Ketaren, 1986). Setiap minyak

    nabati memiliki sifat dan ciri tersendiri yang sangat ditentukan oleh struktur asam

    lemak pada rangkaian trigliseridanya . Minyak kelapa kaya akan asam lemak

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    12/23

    berantai sedang (C8 C14), khususnya asam laurat dan asam meristat. Adanya

    asam lemak rantai sedang ini (medium chain fat) yang relatif tinggi membuat

    minyak kelapa mempunyai beberapa sifat daya bunuh terhadap beberapa

    senyawaan yang berbahaya di dalam tubuh manusia. Sifat inilah yang

    didayagunakan pada pembuatan minyak kelapa murni (VCO, virgin coconut oil)

    (Anonim,2014).

    Perubahan fisik yang terjadi pada pembuatan minyak kelapa adalah pada

    saat pemarutan, dimana terjadi pengecilan ukuran dan ukuran kelapa menjadi

    lebih kecil dan luas permukaan semakin besar dan memudahkan untuk

    mengekstrak minyak yang ada pada buah kelapa. Pada saat pemerasan dengan

    penambahan air menjadikan bahan hasil pemarutan menjadi lebih cair dan

    menjadikan bakal calon minyak akan keluar lebih banyak. Pada saat pengendapan

    akan terjadi pemisahan dua bagian, yaitu bagian air dan bagian minyak yang

    berada pada bagian bawah disebut krim.Perubahan kimia yang terjadi adalah pada

    saat penambahan asam asetat glasial membuat suasana menjadi asam dan

    mempermudah dalam pemisahan antara air dan minyak, serta mempersingkat

    waktu pemasakan.

    Perbedaan minyak kelapa yang dibuat di laboratorium dengan yang ada di

    pasaran yaitu minyak yang ada dipasaran mengalami proses RBD . Perbedaan pro

    ses pembuatan ini sangat mencolok dan berbeda nyata. RBD merupakan singkatan

    dari " Refined, Bleached and Deodorized" atau minyak yang disuling, dikelantang

    dan dihilangkan baunya.RBD terbuat dari kopra (daging kelapa yang dijemur mat

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    13/23

    ahari atau diasapi). Sesuai kondisinya, bahan ini relatif kotor dan mengandung ba

    han asing yang mempengaruhi hasil akhirnya. Bahan asing ini bisa berupa jamur, t

    anah, sampah dan kotoran lainnya. Proses penjemuran dan pengasapan memberik

    an pengaruh besar pada hasil akhir. Demikian pula banyaknya jamur sangat memp

    engaruhi warna dan bau minyak. Minyak mentah ( crude oil) yang dihasilkan bisa

    berwarna coklat tua sampai keabuan dan berbau tengik menyengat. Untuk mengha

    silkan minyak goreng dan minyak komersial lainnya, pabrikan memproses lebih la

    njut dengan menyuling memakai pelarut kimia dan menghilangkan baunya. Untuk

    maksud ini mereka menambahkan bahan kimia seperti beberapa jenis soda (NaOH

    atau KOH). Bau dihilangkan dengan menyaring melalui karbon aktif. Tentu saja s

    emua ini sangat mempengaruhi viscositas (tingkat kekentalan), BD (berat jenis), ti

    tik beku, rasa, bau dan sebagainya. Pada umumnya yang membedakan dengan mu

    dah adalah baunya dihilangkan dan rasanya hambar. Minyak RBD masih bisa digu

    nakan untuk keperluan makanan di rumah tangga dan industri. Virgin Coconut O

    il atau minyak kelapa murni terbuat dari daging kelapa segar. Prosesnya semua dil

    akukan dalam suhu relatif rendah. Daging buah diperas santannya. Santan ini dipr

    oses lebih lanjut melalui proses fermentasi, pendinginan, tekanan mekanis atau se

    ntrifugasi. Penambahan zat kimiawi anorganis dan pelarut kimia tidak dipakai sert

    a pemakaian suhu tinggi berlebihan juga tidak diterapkan. Hasilnya berupa minya

    k kelapa murni yang rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik. Apabila beku

    warnanya putih murni dan dalam keadaan cair tidak berwarna atau bening.

    Minyak sawitatauminyak kelapa sawitadalahminyak nabatiedibel yang

    http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_nabatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_nabatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_nabatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_nabati
  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    14/23

    didapatkan darimesocarpbuah pohonkelapa sawit,umumnya dari spesiesElaeis

    guineensis,dan sedikit dari spesiesElaeis oleiferadanAttalea maripa. Minyak

    sawit secara alami berwarna kuning karena kandunganbeta-karotenyang tinggi.

    Minyak sawit berbeda denganminyak inti kelapa sawit(palm kernel oil) yang

    dihasilkan dari inti buah yang sama. Minyak kelapa sawit juga berbeda

    denganminyak kelapa yang dihasilkan dari inti buahkelapa(Cocos nucifera).

    Perbedaan ada pada warna (minyak inti sawit tidak memiliki karotenoid sehingga

    tidak berwarna merah), dan kadar lemak jenuhnya. Minyak sawit mengandung

    41% lemak jenuh, minyak inti sawit 81%, dan minyak kelapa 86%

    (Anonim,2014).

    Santan yang diperoleh dimasukkan dalam corong pemisah dan dibiarkan

    selama 3 jam, tujuannya untuk memisahkan krim dengan skim. Lapisan yang

    terbentuk selama pemisahan dalam corong pisah, terdiri dari tiga lapisan, yaitu :

    1. Lapisan atas, adalah krim emulsi yang mengandung kadar minyak yang tinggi.

    2. Lapisan tengah adalah skim santan kelapa

    3. Lapisan bawah adalah endapan, yaitu padatan yang tidak larut dalam air dalam

    jumlah kecil.

    Lapisan yang digunakan untuk pembuatan minyak yaitu lapisan atas (krim)

    yang telah dipisahkan dari skim. Krim yang terpisahkan merupakan emulsi

    minyak dalam air dan harus dipisahkan untuk mendapatkan minyak yang

    diinginkan.

    Krim yang diperoleh kemudian dipanaskan pada suhu 90-100C, selama +

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mesocarp&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mesocarp&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mesocarp&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawithttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawithttp://id.wikipedia.org/wiki/Elaeis_guineensishttp://id.wikipedia.org/wiki/Elaeis_guineensishttp://id.wikipedia.org/wiki/Elaeis_guineensishttp://id.wikipedia.org/wiki/Elaeis_guineensishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elaeis_oleifera&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elaeis_oleifera&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elaeis_oleifera&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Attalea_maripa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Attalea_maripa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Attalea_maripa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Beta-karotenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Beta-karotenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Beta-karotenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Beta-karotenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Beta-karotenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_inti_kelapa_sawithttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_inti_kelapa_sawithttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_inti_kelapa_sawithttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_kelapahttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_kelapahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelapahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelapahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelapahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cocos_nuciferahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cocos_nuciferahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cocos_nuciferahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cocos_nuciferahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelapahttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_kelapahttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_inti_kelapa_sawithttp://id.wikipedia.org/wiki/Beta-karotenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Attalea_maripa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elaeis_oleifera&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Elaeis_guineensishttp://id.wikipedia.org/wiki/Elaeis_guineensishttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mesocarp&action=edit&redlink=1
  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    15/23

    20 menit. Pemanasan ini bertujuan untuk menguapkan semua air yang terkandung

    dalam krim, sehingga diperoleh campuran minyak dan protein yang menggumpal

    (galendo).

    Lama pemanasan harus diperhatikan karena berpengaruh terhadap kualitas

    minyak yang dihasilkan. Semakin lama pemanasan, maka semakin tinggi reaksi

    oksidasi pada minyak, karena bilangan peroksida yang dihasilkan tinggi.

    Setelah proses pemanasan, kemudian dilanjutkan dengan proses ekstraksi

    yang tujuannya untuk memisahkan minyak dari protein. Pemisahan ini harus

    dilakukan dengan teliti dan hati-hati, agar diperoleh minyak yang jernih dan sudah

    tidak bercampur dengan protein (galendo).

    Saat ini ada tiga macam bentuk minyak kelapa yang diproduksi dan beredar di

    pasaran.

    1. Coconut oil atau minyak kelapa RBDMinyak kelapa ini diproses di pabrik dengan menambahkan bahan kimia untuk

    memurnikannya (Refined), memutihkan (Bleaching), dan menghilangkan aroma

    yang kurang sedap (Deodorised). Jadi RBD adalah singkatan dari refined,

    bleacing, dan deodorised. Sedangkan bahan baku pembuatan minyak ini adalah

    kelapa yang diolah terlebih dahulu menjadi kopra. Pada proses pengeringan buah

    kelapa menjadi kopra biasanya tercemar dengan debu, kotoran, jamur, kuman, dan

    sebagainya. Maka dari itu, kopra harus diproses dengan baik agar minyak yang

    dihasilkan bersih, nampak bening, putih, dan tidak berbau. Minyak jenis ini

    banyak dijumpai di pasaran dan supermarket.

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    16/23

    2. Traditional coconut oilJenis minyak kelapa tradisional ini merupakan salah satu pengolahan yang

    dilakukan dengan proses yang sederhana, serta sudah dilakukan berpuluh-puluh

    tahun lamanya. Bahan utama yang digunakan hanya daging kelapa yang sudah tua

    atau setengah tua, kemudian diparut dan diambil santannya. Barulah santan ini

    dimasak dengan api kecil hingga minyaknya keluar. Hasilnya berupa minyak dan

    ampas yang berupa blondo yang berwarna coklat kehitaman. Barulah minyak

    dipisahkan dari ampasnya. Pengolahan minyak dengan cara ini menghasilkan

    minyak kelapa dengan aroma yang harum. Selain itu, ampas yang berupa blondo

    ini memiliki rasa yang gurih dan dapat di makan. Minyak kelapa jenis ini banyak

    dijumpai di desa-desa yang banyak menghasilkan kelapa.

    3. Virgin coconut oil (VCNO)Minyak kelapa ini disebut juga sebagai minyak kelapa murni. Minyak

    kelapa ini dihasilkan dengan cara memeras daging buah kelapa segar untuk

    menghasilkan minyak tanpa proses pemasakan. Jadi prosesnya tanpa melakukan

    pemanasan seperti pada pembuatan minyak tradisional. Karena itulah minyak ini

    disebut juga dengan Cold Expelled Coconut Oil (CECNO) atau minyak kelapa

    ekstrak dingin. Proses ini memiliki keunggulan yaitu minyak yang dihasilkan

    dapat bertahan hingga dua tahun, tanpa menjadi tengik (rancid)

    Pada pembuatan minyak kelapa ditetapkan ada 4 tahap yang termasuk titik

    kritis (CCP), yaitu tahap pemerasan santan, penambahan koagulan, pengambilan

    minyak mentah dan penyaringan minyak.

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    17/23

    Pemerasan santan menjadi CCP karena tahap ini menggunakan air sebagai

    bahan pengekstrak minyak menjadi santan harus memperhatikan standar air yang

    digunakan agar tidak mencemari santan yang diperoleh nantinya.

    Penambahan asam asetat glasial menjadi CCP karena tahap ini penting

    untuk mengoptimalkan pemisahan santan, akan tetapi bila terlalu banyak

    ditambahkan maka santan menjadi asam dan berpengaruh terhadap VCO yang

    dihasilkan.

    Tahap lain yang menjadi CCP adalah proses pengambilam dan penyaringan

    minyak. Apabila waktu panen terlalu lama maka VCO yang dihasilkan akan

    terjadi penurunan kualitas dengan meningkatnya bilangan peroksida dan kadar

    asam lemak bebas. Tahap proses lain yang menjadi CCP adalah pengemasan

    minyak yang harus memperhatikan jenis kemasan yang digunakan dan tidak boleh

    bereaksi dengan minyak yang diperoleh.

    Ketengikan oleh oksidasi terjadi karena proses oksidasi oleh oksigen udara

    terhadap asam lemak tidak jenuh dalam minyak. Pada suhu kamar sampai suhu

    100 C, setiap satu ikatan tidak jenuh dapat mengabsorpsi dua atom oksigen

    sehingga terbentuk persenyawaan peroksida yang bersifat labil. Pembentukan

    peroksida ini dipercepat oleh adanya cahaya, suasana asam, kelembaban udara

    dan katalis. Ketengikan oleh proses hidrolisis disebabkan oleh hasil hidrolisis

    minyak yang mengandung asam lemak jenuh berantai pendek sedangkan

    ketengikan enzimatis disebabkan oleh aktivitas organisme yang menghasilkan

    enzim tertentu yang dapat menguraikan trigliserida menjadi asam lemak bebas

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    18/23

    dan gliserol. Enzim peroksidase dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh

    sehingga terbentuk peroksida. Sifat-sifat dan daya tahan minyak terhadap

    kerusakan sangat tergantung pada komponen-komponen penyusunnya, terutama

    kandungan asam lemaknya. Minyak yang mengandung asam lemak tidak jenuh

    cenderung untuk mengalami oksidasi sedangkan yang mengandung lebih banyak

    asam lemak jenuh lebih mudah terhidrolisis. Faktor-faktor yang dapat

    mempercepat oksidasi pada minyak adalah suhu, cahaya atau penyinaran,

    tersedianya oksigen dan adanya logam-logam yang bersifat sebagai katalisator

    proses oksidasi. Oleh karena itu, minyak harus disimpan pada kondisi

    penyimpanan yang sesuai dan bebas dari pengaruh logam dan harus dilindungi

    dari kemungkinan serangan oksigen, cahaya serta temperatur tinggi. Keadaan

    lingkungan yang mempengaruhi penyimpanan minyak dan lemak, yaitu RH

    (kelembaban udara) ruang penyimpanan, suhu (temperatur), ventilasi, tekanan dan

    masalah pengangkutan(Anonim.2012).

    Berdasarkan hasil yang diperoleh di laboratorium minyak yang didapat

    telah memenuhi standar SNI karena dari segi bau, rasa, warna, dan rasa telah

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    19/23

    memenuhi standar yang ditetapkan oleh SNI yaitu sebagai berikut:

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    20/23

    IV KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.

    4.1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pengamatan percobaan pembuatan minyak kelapa

    didapat hasil dengan basis dengan bahan utama Air 75% , kelapa 25% dan

    asetaldehid 1%, didapat berat produk 232,4 dengan persen produk 3,87% dengan

    sifat organoleptik tidak berwarna, rasa khas minyak kelapa, aroma khas minyk

    kelapa. Tekstur agak kental dan kenampakannya bening agak keruh.

    4.2. Saran

    Sebaiknya pada saat pembuatan minyak lebih diperhatikan lagi dalam setiap

    proses kerjanya agar didapatkan minyak kelapa yang baik dan memenuhi standar

    kualitas yang baik.

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    21/23

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, (2012). Minyak Kelapa,http://thehacker3.blogspot.com/2012/09/ tugas-

    laporan-kelapa-minyak-vco_12.html,Diakses: 1-5-2014.

    Anonim, (2012). ketengikan, http://semuaoke2.blogspot.com/2

    012/09/kesehatan.html,Diakses: 1-5-2014.

    Anonim, (2014). Macam-macam minyak kelapa.

    http://www.sarimas.com/indonesia /know.php?slug= Macam-macam-

    bentuk-minyak-kelapa,Diakses:1-5-2014.

    Anonim, (2014). Teknik Pembuatan Minyak Kelapa.

    http://hmakuii.wordpress.com/artikel/teknik-pembuatan-minyak-kelapa/:Diakses:1-5-2014.

    Ferylife, (2012), Jenis-jenis minyak kelapa .http://ferylife.

    blogspot .com/2012/09/jenis-jenis-kelapa.html, Diakses: 1-5-2014.

    http://thehacker3.blogspot.com/2012/09/http://thehacker3.blogspot.com/2012/09/http://semuaoke2.blogspot.com/2http://www.sarimas.com/indonesia%20/know.php?slughttp://hmakuii.wordpress.com/artikel/teknik-pembuatan-minyak-kelapa/http://hmakuii.wordpress.com/artikel/teknik-pembuatan-minyak-kelapa/http://www.sarimas.com/indonesia%20/know.php?slughttp://semuaoke2.blogspot.com/2http://thehacker3.blogspot.com/2012/09/
  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    22/23

    LAMPIRAN

  • 5/26/2018 Minyak Kelapa

    23/23

    LAMPIRAN PERHITUNGAN

    Lampiran Perhitungan Minyak kelapa

    Basis = 6000 gram

    Bahan utama = Air 75% = 4500 gram

    Bahan tambahan = Kelapa 25% = 1500 gram

    Asam Asetat glasial =

    x 6000 gram = 60 gram

    W produk = 232,4 gram

    %Produk =

    x 100%

    =

    x 100% = 3,87%