Mini Skripsi
-
Upload
alberto-isser-papilaya -
Category
Documents
-
view
116 -
download
6
description
Transcript of Mini Skripsi
PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP NILAI
PRODUKSI USAHA KECIL MENENGAH
Disusun untuk memenuhi tugas Bangunan Teori dan Metodologi Penelitian
(WE 320 A)
Oleh :
Andes Riano 232011240
Anggita Filadelfia 232011243
ErvaAdar Pradita 232011250
Isser Albertho P. 232011251
Amalia Hidayati 232011291
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
SALATIGA
2013
0
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di
Indonesia, maka diharapkan semua sektor ekonomi dapat berkontribusi di dalamnya.
Pembangunan ekonomi paling tidak harus memiliki tiga tujuan inti, yaitu peningkatan
ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang kebutuhan hidup yang pokok,
peningkatan standar hidup, dan perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial (Todaro dan
Smith 2006:28).
Salah satu sektor ekonomi yang berkontribusi dalam proses pembangunan ekonomi
adalah sektor industri kecil atau Usaha Kecil Menengah. Keberadaan industri kecil
mempunyai andil yang besar dalam memperkokoh struktur industri di Indonesia terutama
berperan dalam penyerapan tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan. (Sulistiyana, 2010:2)
Dari tahun 1997-2006, jumlah perusahaan berskala UKM mencapai 99% dari
keseluruhan unit usaha di Indonesia. Kontribusi yang diberikan oleh UKM terhadap
produk domestik bruto mencapai 54%-57% dan terhadap penyerapan tenaga kerja sekitar
96%. Kontribusi UKM yang dapat menyerap tenaga kerja tersebut perlu diperhatikan dan
dibina menjadi industri yang efesien dan mampu berkembang mandiri sehingga
pertumbuhannya semakin meningkat. (Sulistiyana, 2010:2)
Kriteria usaha yang termasuk dalam kategori UKM antara lain: (1) memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha (2) memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00
(3) milik Warga Negara Indonesia (4) berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar (5) berbentuk usaha
orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang
berbadan hukum, termasuk koperasi(Sulistiyana, 2010:2)
1
Di kota Salatiga sendiri memiliki UKM yang cukup besar.Usaha Kecil Menengah
merupakan salah satu tempat mata pencaharian bagi sebagian banyak masyarakat di kota
ini, dan besarnya pendapatan baik para pengusaha industri dan masyarakat pun tergantung
oleh jumlah produksi yang di hasilkan. Maka dari itu peneliti mengutamakan hasil
produksi untuk diteliti. Hampir semua usaha kecil tersebut masih menggunakan mesin
manual dalam proses produksi. Jadi peran tenaga kerja sangat dibutuhkan untuk mengolah
bahan baku. Tetapi dalam industri kecil tersebut, tidak hanya faktor produksi tenaga kerja
yang dijadikan prioritas utama. (Sulistiyana, 2010:2)
Namun faktor produksi lain yang jumlahnya dianggap berbeda adalah modal.
Dalam penggunaan modal yang berbeda oleh para pengusaha maka akan berdampak
terhadap jumlah produksi yang berbeda pula. Dengan adanya perbedaan modal tersebut,
maka peneliti juga ingin meneliti faktor produksi modal sebagai variabel bebas.
Penggunaan modal dalam proses produksi harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan
industri kecil. Pembelian bahan baku dan mesin untuk proses produksi akan mempengaruhi
besar kecilnya modal yang digunakan. (Sulistiyana, 2010:2)
. Berdasarkan fenomena diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan Modal Terhadap Nilai Produksi Usaha Kecil
Menengah”
1.2 Masalah dan Persoalan Penelitian
1.2.1 Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat diambil adalah
analisis pengaruh jumlah tenaga kerja dan modal terhadap nilai produksi Usaha
Kecil Menengah.
1.2.2 Persoalan Penelitian
1. Apakah ada pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap nilai produksi?
2. Apakah ada pengaruh modal terhadap nilai produksi?
2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap
nilai produksi.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh modal terhadap nilai produksi.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Usaha Kecil Menengah
Diharapkan akan memberikan masukan yang dapat dipertimbangkan dan
sebagai bahan referensi tambahan bagi Usaha Kecil Menengah agar dapat
meningkatkan nilai produksi.
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh jumlah
tenaga kerja dan modal terhadap nilai produksi.
.
3
BAB II
KERANGKA TEORITIS
2.1 Konsep dan Definisi Konsep
Pada bab ini akan diuraikan tentang konsep yang digunakan dan definisinya. Konsep
adalah simbol yang digunakan untuk memaknai fenomenon tertentu (Ihalauw, 2004).
Sehubungan dengan persoalan penelitian yang telah dirumuskan dalam penulisan
penelitian ini, konsep dan definisi konsep yang dipilih adalah jumlah tenaga kerja, modal
dan nilai produksi.
Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel bebas adalah jumlah tenaga kerja dan
modal.Sedangkan variabel gayutnya yaitu nilai produksi.
2.1.1 Nilai produksi
Menurut Sri Adiningsih, 1999 mengatakan bahwa produksi adalah suatu proses
mengubah input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat
berupa barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output berupa barang
dan jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi.
Menurut Sudarsono dan subekti, 2007, nilai produksi adalah tingkatproduksi atau
keseluruhan jumlah barang yang merupakan hasil akhir proses produksipada suatu unit
usaha yang selanjutnya akan dijual atau sampai ketangan konsumen.Naik turunnya
permintaan pasar akan hasil produksi perusahaan atau industri meningkat, produsen
cenderung untuk menambah kapasitas produksinya
Menurut Widowati, 2004 nilai barang yang dihasilkan oleh suatu industri baik
produksi utama maupun ikutan, termasuk didalamnya adalah barang yang telah siap
dipasarkan dan barang yang masih dalam proses (barang setengah jadi). Semua barang
4
hasil produksi harus dinilai walaupun belum terjual, terjual (baik tunai maupun kredit),
dikonsumsi sendiri, dihadiahkan dan sebagainya
Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Charles W. Cobb dan Paul H. Douglas
pada tahun 1928. Fungsi produksi Cobb-Douglas dalam bentuk estimasi empiris dengan
persamaan (Sunaryo, 2001:71): Q= KᵅLᵝ Dimana: Q = Output K = Input modal L = Input
tenaga kerja α = Elastisitas input modal β = Elastisitas input tenaga kerja
Menurut Sunaryo (2001:72) mengemukakan sifat-sifat fungsi produksi Cobb-
Douglas sebagai berikut :
a. Constant return to scale, jika (α+β) =1.
b. Increasing return to scale, jika (α+β) > 1
c. Decreasing return to scale, jika (α+β) < 1
2.1.2 Tenaga Kerja
Mulyadi (2003:59) mengemukakan bahwa tenaga kerja adalah penduduk dalam usia
kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat
memproduksi barang dan jasa jika ada permintaaan terhadap tenaga mereka, dan jika
mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
Sedangkan pendapat Rosyidi (2004:57) bahwa tenaga kerja merujuk pada
kemampuan manusiawi yang dapat disumbangkan untuk memungkinkan dilakukannya
produksi.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja
(berusia 15-64 tahun) atau tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam
maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Menurut Arfida (2003:205) permintaan tenaga kerja berkaitan
dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi tertentu.
Menurut Afrida, (2003:44) mengidentifikasikan bahwa permintaan determinasi permintaan
tenaga kerja, yaitu sebagai berikut:
a. Tingkat upah
b. Teknologi
5
c. Produktivitas
d. Kualitas tenaga kerja
e. Fasilitas modal
Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting untuk
diperhatikan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup, bukan saja dilihat dari
tersedianya lapangan kerja tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja (Machfudz,
2007:97).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan tenaga karja adalah:
a. Ketersediaan tenaga kerja
b. Kualitas tenaga kerja
c. Jenis kelamin akan menentukan jenis pekerjaan
d. Tenaga kerja yang bersifat temporer atau musiman dalam sektor pertanian
e. Upah tenaga kerja perempuan dan lakilaki tentu berbeda
2.1.3 Modal
Menurut Rosyidi (2004:56), modal mencakup uang yang tersedia di dalam
perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta faktor produksi lainnya.
Sedangkan Mankiw (2003:42) mendefinisikan modal sebagai seperangkat sarana yang
dipergunakan oleh para pekerja. Schwiedlend dalam Riyanto(2001:18), modal meliputi baik modal
dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang.
2.2 Dalil dan Model Penalarannya
Struktur dalil dibagi menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel gayut.
Karakteristik dari variabel bebas yaitu konsep yang ditempatkan mendahului konsep yang
lain dan konsep tersebut menimbulkan akibat terhadap konsep lain, sedangkan karakteristik
variabel gayut yaitu konsep yang ditempatkan sesudah variabel bebas dan konsep yang
terkena akibat dari variabel bebas (Ihalauw, 2004).
Adapun dalil atas penelitian ini :
6
- Dari penelitian terdahulu, hasil uji statistik membuktikan bahwa jumlah tenaga
kerja berpengaruh positif terhadap hasil produksi (Sulistiana, 2006).
Dalil 1 :jumlah tenaga kerja berpengaruh positif terhadap hasil produksi.
- Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa modal berpengaruh positif
terhadap hasl produksi (Dewi, 2006).
Dalil 2 : Modal berpengaruh positif terhadap hasil produksi.
Model awal :
Jumlah Tenaga Kerja
Modal
2.3 Pengukuran Konsep Dan Penyusunan Hipotesis Empiris
2.3.1 Pengukuran konsep
Pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini adalahFungsi produksi Cobb-
Douglas, dengan aras ukur rasio.Q = f(K,L) dengan K adalah modal dan L adalah tenaga
kerja.Fungsi produksi Cobb-Douglas dalam bentuk estimasi empiris dengan persamaan
(Sunaryo, 2001:71): Q= KᵅLᵝ Dimana: Q = Output K = Input modal L = Input tenaga kerja
α = Elastisitas input modal β = Elastisitas input tenaga kerja.
7
Nilai Produksi
2.3.2 Penyusunan Hipotesis Empiris
Dalam penelitian ini penulis mengambil judul ”Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan
Modal Terhadap Hasil Produksi”. Terdapat 3 konsep dari judul tersebut, yaitu Jumlah
Tenaga Kerja, Modal dan Hasil Produksi.
Indikator empiris dari jumlah tenaga kerja adalah input yang digunakan dalam
proses produksi. Sebagai pengolah bahan baku hingga menjadi produk. Semakin tinggi
jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam produksi maka semakin tinggi hasil produksi.
(Suhenda, 2001).
Indikator empiris dari modal adalahuang yang tersedia di dalam perusahaan untuk
membeli mesin-mesin serta faktor produksi lainnya.Semakin tinggi modal yang digunakan
dalam proses produksi maka semakin tinggi hasil produksi (Bertina, 2006).
1. Pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap nilai produksi.
2. Pengaruh modal terhadap nilai produksi.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian, Satuan Analisis dan Satuan Pengamatan
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur tingkat
kecil menengah (UKM) yang berada di sekitar kota Salatiga. Data diperoleh melalui
pengisisan kuesioneroleh pemilik perusahaan manufaktur tingkat kecil menengah, sehingga
data ini disebut dengan data primer.Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung
oleh peneliti dari lingkungan kejadian atau peristiwa nyata (Sekaran, 2010).
Satuan analisis adalah suatu keberadaan atau populasi yang tentangnya dibuat
kesimpulan atau kerampatan empirik (Ihalauw 2000: 140).Satuan pengamatan adalah
sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau
menjelaskan tentang satuan analisis (Ihalauw 2003: 178). Satuan analisis penelitin ini
adalah kelompok UKM di lingkungan sekitar kota Salatiga. Satuan pengamatannya adalah
organisasi dari UKM.
3.2. Pendekatan Penelitian, Populasi dan Sampel
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-
kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Jenis pendekatan yang digunakan adalah semi kuantitatif. Pendekatan semi kuantitatif
menggambarkan secara sistematik, faktual dan aktual mengenai hubungan antar variabel –
variabel yang diselidiki, menguji hipotesis, membuat prediksi dan makna dengan membuat
implikasi terhadap pemecahan masalah. Penelitian ini ingin mengetahui besarnya nilai –
nilai variabel yang digunakan atau berapa besar pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen (Leunupun 2003: 139).
9
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup
dan waktu yang kita tentukan (Margono 2004: 118).Pada penelitian ini, yang menjadi
populasi adalah seluruh Usaha Kecil Menengah di lingkungan sekitar Salatiga.Sampel
dalam penelitian ini adalah 10 UKMdi daerah sekitar Salatiga.Dalam pengambilan sampel
digunakan tehnik Snow Ball Sampling, yaitu sampel yang didapatkan melalui referensi dari
narasumber perusahaan sebelumnya.
3.3 Perumusan Hipotesis Statistik dan Teknik Uji Hipotesis Statistik
3.3.1 Model Penelitian
Penelitian dianalisis menggunakan regresi linear berganda.Variabel bebas yang
digunakan adalah jumlah tenaga kerja (X1) dan modal (X2).Variabel terikat (Y)
adalah hasil produksi. Persamaan: Y = a + b1X1 + b2X2, koefisen regregresi diuji
secara parsial.
Keterangan :
Y = Nilai Produksi
X1 = Jumlah Tenaga Kerja
X2 = Modal
a = konstanta
b1 = koefisien regresi Jumlah Tenaga Kerja
b2 = koefisien regresi Modal
3.3.2 Uji Hipotesis
Hipotesis diuji dengan signifikansi 5%
Ho : b1, b2 = 0
10
Ha : b1, b2 ≠ 0
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah :
Ho : Jumlah Tenaga Kerja dan Modal secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai produksi.
Ha : Jumlah Tenaga Kerja dan Modal secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap nilai produksi.
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis.Kriteria Ho diterima atau ditolak
berdasarkan p-value. Ho ditolak jika p-value kurang dari α 5% dan Ho diterima jika p
value lebih dari α 5%.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam mengumpulkan
data agar lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006 : 160).
Insrumen penelitian dalam penelitiaan ini adalah kuesioner yang berisi beberapa
pertanyaan. Penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana perusahaan manufaktur
menjalankan bisnisnya dengan memperhatikan penggunaan jumlah tenaga kerja dan modal
sehingga mendapatkan nilai produksi yang optimal.
Bentuk Instrumen Penelitian:
Identitas Responden
Nama Usaha:
Alamat:
Desa:
11
Kecamatan:
Kota;
Nama Pemilik;
Jenis Kelamin;
Usia;
Jumlah Modal Rp.........../Bulan
Jumlah Tenaga Kerja
1. Upah ................Orang
2. Non Upah ................Orang
Nilai Produksi ................/Bulan
12
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian.
Jumlah sampel yang digunakan adalah 35 UKM di sekitar Salatiga. Gambaran umum
dari penelitian ini dikelompokan berdasarkan umur usaha, jenis kelamin.
Tabel Jenis Kelamin, Umur, Jumlah Tenaga Kerja, Modal, dan Nilai Produksi
No Nama Umur Jenis Kelamin
Jumlah Tenaga Kerja
Modal Nilai Produksi
1 Sukristiyowati 39 P 1 500000 18000002 Selvi 29 P 4 3000000 48000003 Diki 45 L 3 6000000 94500004 Haryono 44 L 3 10000000 150000005 Zakiyah 40 P 4 1500000 22000006 Yuli 35 P 6 15000000 270000007 Sri Lestari 38 P 2 2000000 30000008 Supardi 42 P 2 1250000 20000009 Suryaningsih 47 P 3 1200000 1800000
10 Ety 39 P 1 900000 150000011 Suryati 45 P 3 4500000 600000012 Titik 38 P 4 9000000 1400000013 Feri 29 L 2 7500000 900000014 Supardi 33 P 3 9000000 1500000015 Indri 44 P 2 2000000 450000016 Kris 41 P 1 1500000 250000017 Joyo 40 L 3 2000000 350000018 Patmi 35 P 2 1500000 250000019 Anis 24 P 1 1800000 300000020 Usma 40 P 4 6000000 1000000021 Maya 45 P 2 5000000 900000022 Paryati 39 P 7 30000000 3500000023 Mei 37 P 4 5000000 750000024 Sugiyono 50 L 10 30000000 60000000
13
25 Winata 48 L 9 50000000 9000000026 Badriyah 40 P 2 3000000 500000027 Siti 38 P 1 1500000 250000028 Ndut 45 L 4 10000000 1600000029 Mardi 44 L 1 2000000 300000030 Suwardi 40 L 3 5000000 900000031 Anton 28 L 3 8000000 1300000032 Endah 28 P 2 3300000 550000033 Yuli 41 P 2 500000 140000034 No 44 L 2 900000 157500035 Yati 44 P 2 1800000 2800000
4.2 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
JUMLAHTK MODAL NILAIPRODUKSI
Valid N
(listwise)
N 35 35 35 35
Minimum 1 500000 1400000
Maximum 10 50000000 90000000
Mean 3.09 6918571.43 11063571.43
Std. Deviation 2.106 10239284.828 17952397.578
Jumlah Tenaga Kerja, jumlah sampel yang digunakan 35. Nilai maksimum 10
sedangkan nilai minimumnya 1 dan memiliki rata-rata 3,09. Memiliki standar deviasi
2.106.
Modal, jumlah sampel yang digunakan 35. Nilai maksimum 50,000,000 sedangkan
nilai minimum 500,000 dan memilki nilai rata-rata 6,918,571.43. Standar deviasi
10,239,284.828.
Nilai produksi memiliki jumlah data 35, Nilai maksimum 90,000,000 dan nilai
minimum 1,400,000. Rata-rata adalah 11,063,571.43, Standar deviasi
17,952,397.578.
4.3 Hasil Uji Normalitas
14
Normalitas diuji dengan menggunakan alat uji Kolmogorov-Smirnov (Liliefors).Uji
normalitas dilakukan dengan tujuan mengetahui distribusi dari suatu data tersebut normal
atau tidak normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
JUMLAHTK MODAL NILAIPRODUKSI
N 35 35 35
Normal Parametersa Mean 3.09 6918571.43 11063571.43
Std. Deviation 2.106 10239284.828 17952397.578
Most Extreme Differences Absolute .231 .267 .295
Positive .231 .267 .295
Negative -.161 -.265 -.295
Kolmogorov-Smirnov Z 1.364 1.582 1.746
Asymp. Sig. (2-tailed) .048 .013 .004
a. Test distribution is Normal.
Pengujian normalitas tersebut menjelaskan bahwa nilai asympotic significant lebih
besar dari nilai α (0,05), dengan demikian dapat disimpulkan data tersebut berditribusi
normal.
4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
JUMLAHTK .229 4.364
MODAL .229 4.364
a. Dependent Variable: NILAIPRODUKSI
15
Dari hasil di atas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel
yaitu PER dan ROI adalah 4.364 lebih kecil dari 5, sehingga bisa diduga bahwa antar
variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas.
4.5 Uji Auto Korelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .974a .949 .946 4184182.807 1.656
a. Predictors: (Constant), MODAL, JUMLAHTK
b. Dependent Variable: NILAIPRODUKSI
Dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah
1,656.
4.6 Analisis Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .974a .949 .946 4184182.807
a. Predictors: (Constant), MODAL, JUMLAHTK
b. Dependent Variable: NILAIPRODUKSI
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka Adjusted R Square sebesar 0,946 atau
(94,6%). Hal ini menunjukkan bahwa prosentase pengaruh variabel independen (Modal
dan Jumlah Tenaga Kerja) terhadap variabel dependen (Nilai Produksi) sebesar 94,6%.
Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (Modal dan Jumlah Tenaga
Kerja) mampu menjelaskan sebesar 94,6% dari variabel dependen (Nilai Produksi).
Sedangkan sisanya sebesar 5,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.
16
4.7 Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -1601491.671 1563601.466 -1.024 .313
JUMLAHTK 464571.563 711920.720 .054 .653 .519
MODAL 1.623 .146 .926 11.089 .000
a. Dependent Variable: NILAIPRODUKSI
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
Pengujian koefisien regresi variabel Jumlah Tenaga Kerja
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Jumlah Tenaga Kerja dengan Nilai Produksi
Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara Jumlah Tenaga Kerja dengan Nilai Produksi
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%
3. Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 0.653
4. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 35-2-1 = 32 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,037)
17
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika t hitung < t tabel
Ho ditolak jika t hitung > t tabel
6. Membandingkan thitung dengan t tabel
Nilai t hitung <t tabel (0.653< 2.037) maka Ho diterima
7. Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung < t tabel (0.653< 2.037), maka Ho diterima, artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Jumlah Tenaga Kerja dengan Nilai Produksi. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial Jumlah Tenaga Kerja tidak berpengaruh terhadap Nilai Produksi pada UKM di kota Salatiga.
Pengujian koefisien regresi variabel Modal
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Modal dengan Nilai Produksi.
Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara Modal dengan Nilai Produksi.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%
3. Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 11.089
4. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 35-2-1 = 32 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,037)
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika t hitung < t tabel
18
Ho ditolak jika t hitung > t tabel
6. Membandingkan thitung dengan t tabel
Nilai t hitung >t tabel (11.089 > 2.037) maka Ho ditolak
7. Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung >t tabel (11.089 > 2.037), maka Ho ditolak, artinya secara parsial tidak pengaruh signifikan antara Modal dengan Nilai Produksi. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial Modal berpengaruh terhadap Nilai Produksi pada UKM di kota Salatiga.
19
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga kerja tidak
berpengaruh terhadap Nilai Produksi UKM di Salatiga. Sedangkan modal berpengaruh
positif terhadap Nilai Produksi UKM di Salatiga.
5.2 Keterbatasan penelitian
Data yang didapatkan kurang akurat dikarenakan kebanyakan UKM tidak memiliki
pencatatan dan pembukuan yang baik. Data yang didapat hanya berdasarkan estimasi dan
perkiraan dari produksi sebelumnya.
5.3 Saran
Penelitian selanjutnya disarankan untuk di lakukan pada UKM yang memiliki
pencatatan walaupun pencatatan sederhana sehingga data yang diperoleh akurat. Saran
kedua adalah dengan menggunakan variabel-variabel yang terkait erat dengan nilai
produksi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Ihalauw, J.O.I. 2004.Bangunan Teori. Salatiga: Satya Wacana University Press
Sulistiana, D. (2001): Universitas Negeri Surabaya,Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan Modal
Terhadap Hasil Produksi Industri Kecil Sepatu dan Sandal/
Sudarsono dan Subekti , D. (2010): Universitas Negeri Surabaya,Pengaruh Jumlah Tenaga
Kerja dan Modal Terhadap Hasil Produksis
Sri Adiningsih , D. (1999): Universitas Negeri Surabaya,Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan
Modal Terhadap Hasil Produksis
Bertina, N. (2006): Universitas Sumatera Utara, Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Harga
CPO & KPsO Terhadap Laba pada PTPN II (Persero) Tanjung Morawa,
http://repository.usu.ac.id/
Sepri, B. (2012): Universitas Pendidikan Indonesia, Pengaruh jumlah tenaga Terhadap Saham
Pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam, TBK. Di Bursa Efek Indonesia, repository.upi.edu
Handayani, P. (2007): Universitas Sumatera Utara, Hubungan Likuiditas Terhadap Produktivitas
pada PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran I Medan, http://repository.usu.ac.id/
Hilmi, M. (2010): Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Analisis Penggunaan
Hutang Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Telekomunikasi yang Go Public di BEI
Periode 2004-2009, http://lib.uin-malang.ac.id/
Shidiq, N. (2012): Universitas Diponegoro, Pengaruh EVA, Rasio Profitabilitas dan EPS
Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2006-2010, http://eprints.undip.ac.id/
21