Mini Proposal
-
Upload
nurul-nrulnh -
Category
Documents
-
view
9 -
download
4
description
Transcript of Mini Proposal
-
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN
PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI
NURUL HIKMAH
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Keywords : Perataan laba, ukuran perusahaan, earning per share, margin laba
bersih, kepemilikan manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan alat komunikasi yang digunakan perusahaan
untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Investor dan
kreditor merupakan pihak-pihak di luar perusahaan yang dianggap sangat penting
karena mereka memiliki presentase kepemilikan dalam perusahaan melalui saham
maupun melalui pinjaman. Laporan keuangan dapat membantu para investor maupun
calon investor dalam mengambil keputusan berkaitan dengan investasi dana mereka.
Salah satu informasi yang sangat penting dalam laporan keuangan yang akan
langsung mendapat perhatian dari investor adalah laba. Laba yang dihasilkan
perusahaan dalam satu periode pembukuan sering menjadi acuan untuk menilai bagus
tidaknya kinerja dari perusahaan karena laba mempengaruhi besarnya deviden yang
akan didapatkan oleh para pemegang saham. Karena manajemen menyadari
kecenderungan stockholder untuk menyukai laba yang besar, maka tidak heran bahwa
manajemen sering melakukan manajemen laba pada laporan keuangan.
Salah satu pola yang dilakukan manajemen dalam melakukan manajemen laba
adalah praktek perataan laba (income smooting). (Scott, 2012) menyatakan perataan
laba antar periode yang dilaporkan bertujuan untuk pelaporan eksternal, terutama bagi
investor karena mereka lebih menyukai laba yang relatif stabil. Perataan laba ini
-
merupakan perpaduan antara minimalisasi laba dan maksimalisasi laba tergantung pada
kondisi dari laba yang dihasilkan perusahaan. Tindakan perataan laba merupakan suatu
sarana bagi perusahaan untuk mengurangi fluktuasi laba ketika laba yang diharapkan
tidak sesuai dengan laba yang didapat perusahaan pada periode tersebut, karena akan
mempengaruhi keputusan investasi atau tidak bagi investor.
Dalam penelitian-penelitian sebelumnya telah dikemukakan berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi tindakan perataan laba, namun hasil tiap penelitian memiliki
perbedaan. Faktor-faktor yang banyak digunakan oleh peneliti adalah ukuran
perusahaan, jenis industry, profitabilitas, leverage operasi, margin laba bersih, dan
besarnya dividen yang dibayar perusahaan. Hasil penelitian Hasanah (2013) dan Kartika
dan Prasetiono (2012) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi
terjadinya praktek perataan laba. Sedangkan menurut hasil dari penelitian Budiasih
(2009), Ukuran perusahaan, profitabilitas, dan dividend payout ratio berpengaruh
positif signifikan terhadap praktik perataan laba. Sementara itu, financial leverage tidak
berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba.
Sherlita dan Kurniawan (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba Pada Perusahaan yang Terdaftar di
Indonesia menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan dan margin laba bersih memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap tindakan praktek perataan laba. Sedangkan
profitabilitas dan leverage keuangan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
tindakan praktek perataan laba.
Berdasarkan hasil penelitian Setyaningsih dan Marisan (2010) ditemukan bukti
empiris bahwa terdapat kecenderungan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Jakarta melakukan tindakan perataan laba (income smoothing). Hal ini terbukti
dari hasil penelitian, dimana dari 130 perusahaan yang diteliti terdapat 60 perusahaan
yang melakukan tindakan perataan laba (income smoothing).
Penelitian-penelitian terdahulu banyak memiliki perbedaan hasil antara satu
dengan yang lainnya. Faktor-faktor yang digunakan juga beragam sehingga peneliti
tertarik untuk melihat faktor-faktor lain yang juga dapat berpengaruh terhadap
dilakukannya praktek perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Judul yang
-
diambil dalam penelitian ini adalah Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan yang Terdaftar Di BEI.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian masalah dalam latar belakang yang telah dikemukakan, peneliti
tertarik untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi adanya tindakan
perataan laba pada perusahaan publik di Indonesia. Pokok permasalahan dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap
dilakukannya tindakan perataan laba pada perusahaan terdaftar ?
2. Apakah margin laba bersih berpengaruh secara signifikan terhadap dilakukannya
tindakan perataan laba pada perusahaan terdaftar ?
3. Apakah besarnya Earning per Share berpengaruh secara signifikan terhadap
dilakukannya tindakan perataan laba pada perusahaan terdaftar ?
4. Apakah kepemilikan manajemen berpengaruh secara signifikan terhadap
dilakukannya tindakan perataan laba pada perusahaan terdaftar ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap tindakan perataan laba pada
perusahaan yang terdaftar.
2. Mengetahui pengaruh margin laba bersih terhadap tindakan perataan laba pada
perusahaan yang terdaftar.
3. Mengetahui pengaruh Earning per Share terhadap tindakan perataan laba pada
perusahaan yang terdaftar.
4. Mengetahui pengaruh kepemilikan manajemen terhadap tindakan perataan laba
pada perusahaan yang terdaftar.
1.4 Fokus Penelitian
Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh faktor ukuran perusahaan, margin laba
bersih, EPS, dan kepemilikan manajemen terhadap tindakan perataan laba pada
-
perusahaan. Fokus dari penelitian ini dibatasi pada perusahaan-perusahaan yang sudah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan nasional maupun perusahaan
multinasional.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan tentang faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi terjadinya perataan perusahaan pada perusahaan.
b. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat digunakan sebagai materi sosialisasi untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi dilakukannya praktek perataan laba pada
perusahaan.
c. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan dan informasi
terhadap praktek perataan laba yang dilakukan perusahaan, serta dapat dijadikan
dasar dalam penelitian selanjutnya.
BAB II
LITERATUR REVIEW
(Scott, 2012) menyatakan bahwa manajemen laba dilakukan melalui pemilihan
kebijakan akuntansi oleh manajer, atau tindakan nyata, untuk memenuhi tujuan tertentu
dalam melaporkan laba. Timbulnya manajemen laba dipengaruhi oleh beberapa faktor,
Watt dan Zimmerman (1990) membagi faktor tersebut ke dalam tiga hal yang dapat
dikaitkan dengan prilaku manajer dalam pengaturan tingkat keuntungan, atau yang
dikenal dengan tiga hipotesis yaitu hipotesis model bonus (bonus scheme hypothesis),
hipotesis biaya politis (political cost hypothesis) dan hipotesis rasio hutang terhadap
aktiva (debt to equity hypothesis atau leverage hypothesis).
Income smoothing atau perataan laba adalah suatu upaya yang sengaja dilakukan
manajemen untuk mencoba mengurangi variasi abnormal dalam laba perusahaan
dengan tujuan untuk mencapai suatu tingkat yang normal bagi perusahaan.
-
Perataan merupakan langkah yang sengaja ditempuh manajemen melalui
manajemen laba-nya guna mengatur tingkat laba yang diinginkan, namun masih berada
dalam prinsip akuntansi yang diterima umum.
Ada berbagai macam motivasi yang ingin dicapai oleh pihak manajemen dalam
perataan laba sebagaimana telah dirangkum oleh Juniarti & Corolina (2005), yaitu (1)
mencapai keuntungan pajak, (2) untuk memberikan kesan baik dari pemilik dan kreditor
terhadap kinerja manajemen, (3) mengurangi fluktuasi pada pelaporan laba dan
mengurangi risiko, sehingga harga sekuritas yang tinggi menarik perhatian pasar, (4)
untuk menghasilkan pertumbuhan profit yang stabil, dan (5) untuk menjaga
posisi/kedudukan mereka dalam perusahaan.
Menurut Dwimulyani dan Abraham (2006), dua faktor utama perusahaan
melakukan praktik perataan laba adalah (1) skema kompensasi manajemen
dihubungkan dengan kinerja perusahaan yang digambarkan melalui laba akuntansi
yang dilaporkan, karena itu setiap fluktuasi dalam laba akan berpengaruh langsung
dalam kompensasinya; (2) fluktuasi dalam kinerja manajemen akan mengakibatkan
intervensi pemilik untuk mengganti manajemen dengan cara pengambilalihan atau
penggantian manajemen secara langsung. Ancaman penggantian ini mendorong
manajemen untuk membuat laporan kinerja yang sesuai dengan keinginan pemilik.
Menurut Suwito dan Arleen (2005) perataan laba dapat melalui beberapa
dimensi perataan laba , yaitu: (1) perataan laba melalui kejadian atau pengakuan suatu
peristiwa, (2) perataan laba melaui alokasi selama satu periode tertentu, (3) perataan
laba melalui klasifikasi.
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang mengklasifikasikan besar
kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain : total asset atau aktiva, log
size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya
terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah
(medium-size) dan perusahaan kecil (small firm).
-
Margin Laba Bersih
Net Profit Margin atau Margin Laba Bersih adalah suatu pengukuran dari
setiap satuan nilai penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh seluruh biaya,
termasuk bunga dan pajak.
Earnings Per Share
Besarnya earning per share suatu perusahaan dapat diketahui dari informasi
keuangan yang diterbitkan perusahaan atau dapat diproksikan dengan membagi
keuntungan yang diperoleh setelah pajak (laba bersih) dengan jumlah saham yang
beredar. Pertumbuhan perusahaan dalam penelitian ini diproksi dengan earning per
share (EPS).
Kepemilikan Manajemen
Kepemilikian manajermen didefiniskan sebagai jumlah saham yang dimiliki
manajemen terhadap keseluruhan saham yang beredar.
2.1Hipotesis
H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktek perataan laba.
H2 : Margin laba bersih berpengaruh terhadap praktek perataan laba.
H3 : Earnings per Share berpengaruh terhadap praktek perataan laba.
H4 : Kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap praktek perataan laba.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif yang menekankan
pendekatan teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel terkait dan melakukan
analisis data dengan prosedur statistik.
-
3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah seluruh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, baik perusahaan nasional maupun perusahaan multinasional. Objek
penelitian mencakup 20 perusahaan multinasional dan 15 perusahaan nasional yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Semua sampel ini dapat dijakdikan objek penelitian
karena memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan penulis.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Berikut adalah populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini :
3.3.1 Populasi
Berbagai jenis industri dan jenis perusahaan dalam Bursa Efek Indonesia yang
secara rutin menerbitkan laporan keuangannya setelah diaudit dari tahun 2004 hingga
2014 dijadikan populasi dalam penelitian ini.
3.3.2 Sampel dan Metode Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 perusahaan
yang terdiri dari 15 perusahaan nasional dan 20 perusahaan multinasional terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Pembagian antara perusahaan nasional dan perusahaan
multinasional dilihat dari jumlah kepemilikan saham yang ada dalam pelaporan
keuangan. Teknik pengambilan sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah
purposive random sampling dengan beberapa kriteria sebagai berikut :
Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan 31
Desember 20014, menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember untuk
periode 2004 hingga 2014, serta mempunyai data laporan keuangan lengkap
sesuai dengan data yang diperlukan dalam variabel penelitian.
Selama periode peristiwa, perusahaan melaporkan adanya laba mulai tahun
2004 hingga 2014, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat praktik
perataan laba.
Memiliki informasi lengkap mengenai total aktiva, kepemilikan manajemen,
Earnings per Share, dan laba bersih perusahaan.
-
Perusahaan tidak melakukan company restructuring seperti akuisisi dan
merger serta perusahaan tidak mengalami perubahan kelompok industri, agar
terlihat secara jelas perataan laba.
3.4 Data Penelitian
Berikut adalah data yang digunakan dalam penelitian ini :
3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang
diambil termasuk data sekunder karena peneliti tidak mengambil atau mewawancarai
langsung kepada perusahaan terkait.
3.4.2 Sumber Data
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian didapatkan dari situs resmi
penerbitan laporan keuangan perusahaan, yaitu www.idx.go.id.
3.5 Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel-variabel penelitian ini terdiri atas :
3.5.1 Variabel Independen (X)
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang dapat dinilai berdasarkan besar
kecilnya perusahaan. Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rata-rata
total aktiva perusahaan.
Margin Laba Bersih
Margin laba bersih adalah suatu pengukuran dari setiap satuan nilai
penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh seluruh biaya, termasuk bunga dan
pajak.
-
Earnings Per Share
Earnings per Share merupakan bagian dari laba yang dibagikan kepada
pemegang saham tiap lembarnya. EPS dihitung dengan membagi laba yang didapat
perusahaan setelah pajak dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
Kepemilikan Manajemen
Kepemilikian manajermen didefiniskan sebagai jumlah saham yang dimiliki
manajemen terhadap keseluruhan saham yang beredar. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Robert dan Gagaring (2011) menunjukkan bahwa semakin besar kepemilikan
saham oleh manajer dalam perusahaan maka akan semakin kecil dilakukannya income
smoothing., karena manajer merasa mendapat bagian yang sama dengan pemegang
saham lainnya di perusahaan
3.5.2 Variabel Dependen (Y)
Tindakan Perataan Laba
Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah tindakan
perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan terdaftar di BEI.
Daftar Pustaka
1. Budiasih, I. G. A. N. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik
Perataan Laba. AUDI Jurnal Akuntansi dan Bisnis. 4(1): 4450.
2. Dwimulyani, S & Abraham, Y. 2006. Analisis Perataan Penghasilan (Income
Smoothing): Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Kaitannya Dengan Kinerja
Saham Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi
dan Keuangan Publik, 1 (1). Januari, h: 1-14.
3. Hasanah, Marsidatul. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Financial Leverage dan
Kebijakan Dividen Terhadap Praktik Perataan Laba. Skripsi. Padang: Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri Padang.
-
4. Jao, R & Gagaring, P. 2011. Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan
Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia. Jurnal
Akuntansi dan Auditing, 8 (1). November, h: 1-94.
5. Juniarti & Corolina. 2005. Analisa Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap
Perataan Laba Pada Perusahaan-Perusahaan Go Public Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 7(2). h:
148162.
6. Kartika & Prasetiono. 2012. Analisis Pengaruh ROA, NPM, DER dan Size
Terhadap Praktik Perataan Laba. Jurnal Management Universitas Diponegoro, 1
(2). h: 172-180.
7. Scott, W.R. 2012. Financial Accounting Theory. Pearson Prentice Hall. Toronto,
Canada.
8. Sherlita, E & Kurniawan, P. 2013. Analysis of Factors Affecting Income
Smoothing Among Listed Companies in Indonesia. Jurnal Teknologi (Social
Sciences), 64 (3). Oktober, h: 17-23
9. Setyaningsih, I & Marisan, I. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal
Dinamika Ekonomi dan Bisnis, 7 (1). Maret.
10. Suwito, Edy, & Herawaty, Arleen. 2005. Analisis Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional
Akuntansi VIII. Solo.
11. Watt & Zimmerman. 1990. Positive Accounting Theory: A Ten Year
Perspective. The Accounting Review, 65 (1). January, h:131-156.