Mini Proposal

10
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI NURUL HIKMAH Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Keywords : Perataan laba, ukuran perusahaan, earning per share, margin laba bersih, kepemilikan manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat komunikasi yang digunakan perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak di luar perusahaan yang dianggap sangat penting karena mereka memiliki presentase kepemilikan dalam perusahaan melalui saham maupun melalui pinjaman. Laporan keuangan dapat membantu para investor maupun calon investor dalam mengambil keputusan berkaitan dengan investasi dana mereka. Salah satu informasi yang sangat penting dalam laporan keuangan yang akan langsung mendapat perhatian dari investor adalah laba. Laba yang dihasilkan perusahaan dalam satu periode pembukuan sering menjadi acuan untuk menilai bagus tidaknya kinerja dari perusahaan karena laba mempengaruhi besarnya deviden yang akan didapatkan oleh para pemegang saham. Karena manajemen menyadari kecenderungan stockholder untuk menyukai laba yang besar, maka tidak heran bahwa manajemen sering melakukan manajemen laba pada laporan keuangan. Salah satu pola yang dilakukan manajemen dalam melakukan manajemen laba adalah praktek perataan laba (income smooting). (Scott, 2012) menyatakan perataan laba antar periode yang dilaporkan bertujuan untuk pelaporan eksternal, terutama bagi investor karena mereka lebih menyukai laba yang relatif stabil. Perataan laba ini

description

mini proposal

Transcript of Mini Proposal

  • ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN

    PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

    NURUL HIKMAH

    Jurusan Akuntansi

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

    Keywords : Perataan laba, ukuran perusahaan, earning per share, margin laba

    bersih, kepemilikan manajemen

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Laporan keuangan merupakan alat komunikasi yang digunakan perusahaan

    untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Investor dan

    kreditor merupakan pihak-pihak di luar perusahaan yang dianggap sangat penting

    karena mereka memiliki presentase kepemilikan dalam perusahaan melalui saham

    maupun melalui pinjaman. Laporan keuangan dapat membantu para investor maupun

    calon investor dalam mengambil keputusan berkaitan dengan investasi dana mereka.

    Salah satu informasi yang sangat penting dalam laporan keuangan yang akan

    langsung mendapat perhatian dari investor adalah laba. Laba yang dihasilkan

    perusahaan dalam satu periode pembukuan sering menjadi acuan untuk menilai bagus

    tidaknya kinerja dari perusahaan karena laba mempengaruhi besarnya deviden yang

    akan didapatkan oleh para pemegang saham. Karena manajemen menyadari

    kecenderungan stockholder untuk menyukai laba yang besar, maka tidak heran bahwa

    manajemen sering melakukan manajemen laba pada laporan keuangan.

    Salah satu pola yang dilakukan manajemen dalam melakukan manajemen laba

    adalah praktek perataan laba (income smooting). (Scott, 2012) menyatakan perataan

    laba antar periode yang dilaporkan bertujuan untuk pelaporan eksternal, terutama bagi

    investor karena mereka lebih menyukai laba yang relatif stabil. Perataan laba ini

  • merupakan perpaduan antara minimalisasi laba dan maksimalisasi laba tergantung pada

    kondisi dari laba yang dihasilkan perusahaan. Tindakan perataan laba merupakan suatu

    sarana bagi perusahaan untuk mengurangi fluktuasi laba ketika laba yang diharapkan

    tidak sesuai dengan laba yang didapat perusahaan pada periode tersebut, karena akan

    mempengaruhi keputusan investasi atau tidak bagi investor.

    Dalam penelitian-penelitian sebelumnya telah dikemukakan berbagai faktor

    yang dapat mempengaruhi tindakan perataan laba, namun hasil tiap penelitian memiliki

    perbedaan. Faktor-faktor yang banyak digunakan oleh peneliti adalah ukuran

    perusahaan, jenis industry, profitabilitas, leverage operasi, margin laba bersih, dan

    besarnya dividen yang dibayar perusahaan. Hasil penelitian Hasanah (2013) dan Kartika

    dan Prasetiono (2012) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi

    terjadinya praktek perataan laba. Sedangkan menurut hasil dari penelitian Budiasih

    (2009), Ukuran perusahaan, profitabilitas, dan dividend payout ratio berpengaruh

    positif signifikan terhadap praktik perataan laba. Sementara itu, financial leverage tidak

    berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba.

    Sherlita dan Kurniawan (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba Pada Perusahaan yang Terdaftar di

    Indonesia menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan dan margin laba bersih memiliki

    pengaruh yang signifikan terhadap tindakan praktek perataan laba. Sedangkan

    profitabilitas dan leverage keuangan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

    tindakan praktek perataan laba.

    Berdasarkan hasil penelitian Setyaningsih dan Marisan (2010) ditemukan bukti

    empiris bahwa terdapat kecenderungan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa

    Efek Jakarta melakukan tindakan perataan laba (income smoothing). Hal ini terbukti

    dari hasil penelitian, dimana dari 130 perusahaan yang diteliti terdapat 60 perusahaan

    yang melakukan tindakan perataan laba (income smoothing).

    Penelitian-penelitian terdahulu banyak memiliki perbedaan hasil antara satu

    dengan yang lainnya. Faktor-faktor yang digunakan juga beragam sehingga peneliti

    tertarik untuk melihat faktor-faktor lain yang juga dapat berpengaruh terhadap

    dilakukannya praktek perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Judul yang

  • diambil dalam penelitian ini adalah Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

    Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan yang Terdaftar Di BEI.

    1.2 Rumusan Masalah

    Dari uraian masalah dalam latar belakang yang telah dikemukakan, peneliti

    tertarik untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi adanya tindakan

    perataan laba pada perusahaan publik di Indonesia. Pokok permasalahan dalam

    penelitian ini adalah :

    1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap

    dilakukannya tindakan perataan laba pada perusahaan terdaftar ?

    2. Apakah margin laba bersih berpengaruh secara signifikan terhadap dilakukannya

    tindakan perataan laba pada perusahaan terdaftar ?

    3. Apakah besarnya Earning per Share berpengaruh secara signifikan terhadap

    dilakukannya tindakan perataan laba pada perusahaan terdaftar ?

    4. Apakah kepemilikan manajemen berpengaruh secara signifikan terhadap

    dilakukannya tindakan perataan laba pada perusahaan terdaftar ?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :

    1. Mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap tindakan perataan laba pada

    perusahaan yang terdaftar.

    2. Mengetahui pengaruh margin laba bersih terhadap tindakan perataan laba pada

    perusahaan yang terdaftar.

    3. Mengetahui pengaruh Earning per Share terhadap tindakan perataan laba pada

    perusahaan yang terdaftar.

    4. Mengetahui pengaruh kepemilikan manajemen terhadap tindakan perataan laba

    pada perusahaan yang terdaftar.

    1.4 Fokus Penelitian

    Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh faktor ukuran perusahaan, margin laba

    bersih, EPS, dan kepemilikan manajemen terhadap tindakan perataan laba pada

  • perusahaan. Fokus dari penelitian ini dibatasi pada perusahaan-perusahaan yang sudah

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan nasional maupun perusahaan

    multinasional.

    1.5 Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    a. Bagi Penulis

    Penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan tentang faktor-faktor yang

    dapat mempengaruhi terjadinya perataan perusahaan pada perusahaan.

    b. Bagi Akademisi

    Penelitian ini dapat digunakan sebagai materi sosialisasi untuk mengetahui

    faktor-faktor yang mempengaruhi dilakukannya praktek perataan laba pada

    perusahaan.

    c. Bagi Masyarakat

    Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan dan informasi

    terhadap praktek perataan laba yang dilakukan perusahaan, serta dapat dijadikan

    dasar dalam penelitian selanjutnya.

    BAB II

    LITERATUR REVIEW

    (Scott, 2012) menyatakan bahwa manajemen laba dilakukan melalui pemilihan

    kebijakan akuntansi oleh manajer, atau tindakan nyata, untuk memenuhi tujuan tertentu

    dalam melaporkan laba. Timbulnya manajemen laba dipengaruhi oleh beberapa faktor,

    Watt dan Zimmerman (1990) membagi faktor tersebut ke dalam tiga hal yang dapat

    dikaitkan dengan prilaku manajer dalam pengaturan tingkat keuntungan, atau yang

    dikenal dengan tiga hipotesis yaitu hipotesis model bonus (bonus scheme hypothesis),

    hipotesis biaya politis (political cost hypothesis) dan hipotesis rasio hutang terhadap

    aktiva (debt to equity hypothesis atau leverage hypothesis).

    Income smoothing atau perataan laba adalah suatu upaya yang sengaja dilakukan

    manajemen untuk mencoba mengurangi variasi abnormal dalam laba perusahaan

    dengan tujuan untuk mencapai suatu tingkat yang normal bagi perusahaan.

  • Perataan merupakan langkah yang sengaja ditempuh manajemen melalui

    manajemen laba-nya guna mengatur tingkat laba yang diinginkan, namun masih berada

    dalam prinsip akuntansi yang diterima umum.

    Ada berbagai macam motivasi yang ingin dicapai oleh pihak manajemen dalam

    perataan laba sebagaimana telah dirangkum oleh Juniarti & Corolina (2005), yaitu (1)

    mencapai keuntungan pajak, (2) untuk memberikan kesan baik dari pemilik dan kreditor

    terhadap kinerja manajemen, (3) mengurangi fluktuasi pada pelaporan laba dan

    mengurangi risiko, sehingga harga sekuritas yang tinggi menarik perhatian pasar, (4)

    untuk menghasilkan pertumbuhan profit yang stabil, dan (5) untuk menjaga

    posisi/kedudukan mereka dalam perusahaan.

    Menurut Dwimulyani dan Abraham (2006), dua faktor utama perusahaan

    melakukan praktik perataan laba adalah (1) skema kompensasi manajemen

    dihubungkan dengan kinerja perusahaan yang digambarkan melalui laba akuntansi

    yang dilaporkan, karena itu setiap fluktuasi dalam laba akan berpengaruh langsung

    dalam kompensasinya; (2) fluktuasi dalam kinerja manajemen akan mengakibatkan

    intervensi pemilik untuk mengganti manajemen dengan cara pengambilalihan atau

    penggantian manajemen secara langsung. Ancaman penggantian ini mendorong

    manajemen untuk membuat laporan kinerja yang sesuai dengan keinginan pemilik.

    Menurut Suwito dan Arleen (2005) perataan laba dapat melalui beberapa

    dimensi perataan laba , yaitu: (1) perataan laba melalui kejadian atau pengakuan suatu

    peristiwa, (2) perataan laba melaui alokasi selama satu periode tertentu, (3) perataan

    laba melalui klasifikasi.

    Ukuran Perusahaan

    Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang mengklasifikasikan besar

    kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain : total asset atau aktiva, log

    size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya

    terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah

    (medium-size) dan perusahaan kecil (small firm).

  • Margin Laba Bersih

    Net Profit Margin atau Margin Laba Bersih adalah suatu pengukuran dari

    setiap satuan nilai penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh seluruh biaya,

    termasuk bunga dan pajak.

    Earnings Per Share

    Besarnya earning per share suatu perusahaan dapat diketahui dari informasi

    keuangan yang diterbitkan perusahaan atau dapat diproksikan dengan membagi

    keuntungan yang diperoleh setelah pajak (laba bersih) dengan jumlah saham yang

    beredar. Pertumbuhan perusahaan dalam penelitian ini diproksi dengan earning per

    share (EPS).

    Kepemilikan Manajemen

    Kepemilikian manajermen didefiniskan sebagai jumlah saham yang dimiliki

    manajemen terhadap keseluruhan saham yang beredar.

    2.1Hipotesis

    H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktek perataan laba.

    H2 : Margin laba bersih berpengaruh terhadap praktek perataan laba.

    H3 : Earnings per Share berpengaruh terhadap praktek perataan laba.

    H4 : Kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap praktek perataan laba.

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif yang menekankan

    pendekatan teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel terkait dan melakukan

    analisis data dengan prosedur statistik.

  • 3.2 Objek Penelitian

    Objek penelitian adalah seluruh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia, baik perusahaan nasional maupun perusahaan multinasional. Objek

    penelitian mencakup 20 perusahaan multinasional dan 15 perusahaan nasional yang

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Semua sampel ini dapat dijakdikan objek penelitian

    karena memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan penulis.

    3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

    Berikut adalah populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini :

    3.3.1 Populasi

    Berbagai jenis industri dan jenis perusahaan dalam Bursa Efek Indonesia yang

    secara rutin menerbitkan laporan keuangannya setelah diaudit dari tahun 2004 hingga

    2014 dijadikan populasi dalam penelitian ini.

    3.3.2 Sampel dan Metode Pengambilan Sampel

    Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 perusahaan

    yang terdiri dari 15 perusahaan nasional dan 20 perusahaan multinasional terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia. Pembagian antara perusahaan nasional dan perusahaan

    multinasional dilihat dari jumlah kepemilikan saham yang ada dalam pelaporan

    keuangan. Teknik pengambilan sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah

    purposive random sampling dengan beberapa kriteria sebagai berikut :

    Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan 31

    Desember 20014, menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember untuk

    periode 2004 hingga 2014, serta mempunyai data laporan keuangan lengkap

    sesuai dengan data yang diperlukan dalam variabel penelitian.

    Selama periode peristiwa, perusahaan melaporkan adanya laba mulai tahun

    2004 hingga 2014, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat praktik

    perataan laba.

    Memiliki informasi lengkap mengenai total aktiva, kepemilikan manajemen,

    Earnings per Share, dan laba bersih perusahaan.

  • Perusahaan tidak melakukan company restructuring seperti akuisisi dan

    merger serta perusahaan tidak mengalami perubahan kelompok industri, agar

    terlihat secara jelas perataan laba.

    3.4 Data Penelitian

    Berikut adalah data yang digunakan dalam penelitian ini :

    3.4.1 Jenis Data

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang

    diambil termasuk data sekunder karena peneliti tidak mengambil atau mewawancarai

    langsung kepada perusahaan terkait.

    3.4.2 Sumber Data

    Data sekunder yang digunakan dalam penelitian didapatkan dari situs resmi

    penerbitan laporan keuangan perusahaan, yaitu www.idx.go.id.

    3.5 Variabel Penelitian dan Pengukuran

    Variabel-variabel penelitian ini terdiri atas :

    3.5.1 Variabel Independen (X)

    Ukuran Perusahaan

    Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang dapat dinilai berdasarkan besar

    kecilnya perusahaan. Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rata-rata

    total aktiva perusahaan.

    Margin Laba Bersih

    Margin laba bersih adalah suatu pengukuran dari setiap satuan nilai

    penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh seluruh biaya, termasuk bunga dan

    pajak.

  • Earnings Per Share

    Earnings per Share merupakan bagian dari laba yang dibagikan kepada

    pemegang saham tiap lembarnya. EPS dihitung dengan membagi laba yang didapat

    perusahaan setelah pajak dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

    Kepemilikan Manajemen

    Kepemilikian manajermen didefiniskan sebagai jumlah saham yang dimiliki

    manajemen terhadap keseluruhan saham yang beredar. Hasil penelitian yang dilakukan

    oleh Robert dan Gagaring (2011) menunjukkan bahwa semakin besar kepemilikan

    saham oleh manajer dalam perusahaan maka akan semakin kecil dilakukannya income

    smoothing., karena manajer merasa mendapat bagian yang sama dengan pemegang

    saham lainnya di perusahaan

    3.5.2 Variabel Dependen (Y)

    Tindakan Perataan Laba

    Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah tindakan

    perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan terdaftar di BEI.

    Daftar Pustaka

    1. Budiasih, I. G. A. N. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik

    Perataan Laba. AUDI Jurnal Akuntansi dan Bisnis. 4(1): 4450.

    2. Dwimulyani, S & Abraham, Y. 2006. Analisis Perataan Penghasilan (Income

    Smoothing): Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Kaitannya Dengan Kinerja

    Saham Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi

    dan Keuangan Publik, 1 (1). Januari, h: 1-14.

    3. Hasanah, Marsidatul. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Financial Leverage dan

    Kebijakan Dividen Terhadap Praktik Perataan Laba. Skripsi. Padang: Fakultas

    Ekonomi, Universitas Negeri Padang.

  • 4. Jao, R & Gagaring, P. 2011. Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan

    Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia. Jurnal

    Akuntansi dan Auditing, 8 (1). November, h: 1-94.

    5. Juniarti & Corolina. 2005. Analisa Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap

    Perataan Laba Pada Perusahaan-Perusahaan Go Public Manufaktur yang

    Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 7(2). h:

    148162.

    6. Kartika & Prasetiono. 2012. Analisis Pengaruh ROA, NPM, DER dan Size

    Terhadap Praktik Perataan Laba. Jurnal Management Universitas Diponegoro, 1

    (2). h: 172-180.

    7. Scott, W.R. 2012. Financial Accounting Theory. Pearson Prentice Hall. Toronto,

    Canada.

    8. Sherlita, E & Kurniawan, P. 2013. Analysis of Factors Affecting Income

    Smoothing Among Listed Companies in Indonesia. Jurnal Teknologi (Social

    Sciences), 64 (3). Oktober, h: 17-23

    9. Setyaningsih, I & Marisan, I. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh

    Terhadap Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal

    Dinamika Ekonomi dan Bisnis, 7 (1). Maret.

    10. Suwito, Edy, & Herawaty, Arleen. 2005. Analisis Pengaruh Karakteristik

    Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh

    Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional

    Akuntansi VIII. Solo.

    11. Watt & Zimmerman. 1990. Positive Accounting Theory: A Ten Year

    Perspective. The Accounting Review, 65 (1). January, h:131-156.