MIKROBIOLOGI

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL PERCOBAAN Persiapan Pekerjaan Mikrobiologi 1.2 PRINSIP PERCOBAAN 1. Berdasarkan mekanisme kerja pemakaian alat yang berhubungan dengan mata kuliah Mikrobiologi. 2. Berdasarkan nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme. 1.3 TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengetahui dan mengenal alat-alat yang digunakan dalam praktikum Mikrobiologi. 2. Mengetahui teknik penyiapan serta penggunaan alat- alat praktikum Mikrobiologi. 3. Mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat-alat praktikum Mikrobiologi. 4. Mengetahui teknik atau cara sterilisasi alat-alat praktikum Mikrobiologi. 5. Mendapatkan hasil pengamatan yang maksimal.

description

Laporan Mikrobiologi

Transcript of MIKROBIOLOGI

Page 1: MIKROBIOLOGI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 JUDUL PERCOBAAN

Persiapan Pekerjaan Mikrobiologi

1.2 PRINSIP PERCOBAAN

1. Berdasarkan mekanisme kerja pemakaian alat yang berhubungan dengan

mata kuliah Mikrobiologi.

2. Berdasarkan nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme.

1.3 TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengetahui dan mengenal alat-alat yang digunakan dalam praktikum

Mikrobiologi.

2. Mengetahui teknik penyiapan serta penggunaan alat-alat praktikum

Mikrobiologi.

3. Mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat-alat praktikum Mikrobiologi.

4. Mengetahui teknik atau cara sterilisasi alat-alat praktikum Mikrobiologi.

5. Mendapatkan hasil pengamatan yang maksimal.

Page 2: MIKROBIOLOGI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan

logos (ilmu). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biolgi yang mengkaji

tentang mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme

mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel seperti

bakteri, alga, protozoa dan fungi mikroskopik, bahkan virus meskipun virus tidak

termasuk sel sebab materi genetiknya hanya dibungkus oleh protein dan tidak

memiliki kemampuan tumbuh secara mandiri.

Istilah mikroba (disebut juga mikroorganisme, mikrobia, maupun jazad

renik) bukan nama dari suatu kelompok organism seperti hewan  dan tumbuhan,

melainkan suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu organisme yang

mempunyai ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata

telanjang tanpa menggunakan mikroskop. Secara umum, mikroba merupakan

organisme yang sangat sederhana. Umumnya bakteri, protozoa, dan beberapa alga

serta fungi mikroskopik merupakan mikroba bersel tunggal. Bahkan mikroba yang

multiselluler pun tidak memiliki ukuran sel yang besar.

Dalam bidang mikrobiologi ada beberapa teknik-teknik dasar tertentu yang

perlu diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh mahasiswa termasuk para

peneliti dalam bidang mikrobiologi untuk digunakan dalam laboratorium. Teknik-

teknik tersebut digunakan dalam memelihara bakteri, mengisolasinya dalam

biakan murni (hanya mengandung satyu macam bakteri), mengamatinya dan

mengidentifikasi mikroorganisme.

Di dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-

alat yang berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang

fungsi dan sifat-sifat dari alat yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada

laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang

umumnya digunakan di laboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara

lain: tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur dan pipet volumetrik, labu ukur

Page 3: MIKROBIOLOGI

(tentukur), labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol

tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes dan rak tabung.

Di samping peralatan gelas tersebut pada laboratorium mikrobiologi masih

ada sejumlah alat yang khusus antara lain: otoklaf, oven, mikroskop, jarum ose

(inokulasi), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk

sterilisasi, inkubator untuk membiakkan mikroorganisme dengan suhu yang

konstan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan.

Penangas air untuk mencairkan medium, maknetik stirrer untuk mengaduk dan

tabung durham untuk penelitian fermentasi.

Di dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk

melihat mikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop.

Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati

objek yang berukuran kecil. Mikroskop dalam bahasa Yunani dari micron yaitu

kecil dan scopos yaitu tujuan. Jadi, mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat

objek yang terlalu kecil. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan

alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak

mudah terlihat oleh mata. Daya pembesaran mikroskop menyebabkan kita dapat

melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang.

Pembesaran yang dapat mikroskop adalah sekitar 100 kali sampai 400.000 kali.

Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, yaitu

mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi

(mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop

dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron.

Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan

yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.

Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan

suhu 121°C (250°F). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda

adalah 15 pon tiap inchi (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi

yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121°C.

Page 4: MIKROBIOLOGI

Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada

suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur

waktu.

Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup

kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,

misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable

volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur

volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya

mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.

Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.

Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai

penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan

yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml,

sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.

Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume

yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur,

diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah

cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume

yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang tersedia

(dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan

cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.

Pipet tetes (Pasteur Pippete), fungsinya sama dengan pipet ukur, namun

volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam

menambahkan HCl atau NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada

uji biokimia, dan lain-lain.

Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask) berfungsi untuk menampung larutan,

bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan

menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi

mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume

cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500

ml, 1000 ml, dsb.

Page 5: MIKROBIOLOGI

Gelas ukur (Graduated Cylinder) berguna untuk mengukur volume suatu

cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan

skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut

ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.

Tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan

mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi

dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat

yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut

fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar).

Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu

luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu

lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena

memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alasan efisiensi, media yang

ditambahkan berkisar 5-12 ml tiap tabung.

Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk

ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat

nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung

jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating

loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer

needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar,

sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan

pada agar tegak (stab inoculating).

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara

mekanik, fisik dan kimiawi (Indra, 2008) :

1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori

sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada

saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,

misal nya larutan enzim dan antibiotik.

Page 6: MIKROBIOLOGI

2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.

• Pemanasan

a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara

langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.

b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas

kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer,

tabung reaksi dll.

c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang

mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi

dehidrasi.

d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf.

• Penyinaran dengan UV

Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya

untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety

Cabinet dengan disinari lampu UV

3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara

lain alkohol.

Page 7: MIKROBIOLOGI

BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

3.1 PROSEDUR PERCOBAAN

3.1.1 PENYIAPAN ALAT STERIL

1. Disiapkan alat-alat yang sudah bersih dan kering seperti yang tertera pada

tabel berikut :

No. Nama Alat Jumlah

1. Cawan petri 2

2. Tabung reaksi 4

3. Pipet ukur 15 mL / 25 mL 2

4. Labu Erlenmeyer 250 mL 2

2. Bagian mulut tabung reaksi disumbat dengan gulungan kapas. Disatukan

keempat tabung reaksi, kemudian diikat dengan tali sehingga tidak ada

tabung yang lepas.

3. Bagian pipet yang akan dimasukkan dalam “ mulut “, disisipkan sedikit

kapas dengan longgar, sehingga aliran masuk atau keluar cairan pipet

terjadi dengan mudah.

4. Pipet dibungkus dengan kertas coklat sedemikian rupa ( dililit atau

berputar ), sehingga kedua ujung pipet dijamin tidak kontak dengan udara.

Ujung pipet yang akan masuk ke dalam “ mulut “ diberikan “ untaian “

untuk membedakan dengan ujung yang lain. Bagian ini yang boleh dibuka

terlebih dahulu dan dipegang tangan.

5. Cawan petri dibungkus dengan kertas coklat seperti “ kado “ dengan arah

kertas memanjang dengan jumlah genap ( 2, 4, 6, 8 ) setiap bungkusnya.

Ujung kertas kemudian dilipat ke bawah, sehingga dijamin tidak ada

kontak dengan udara. Setiap pekerjaan yang menggunakan cawan petri

harus dibuat dua ulangan ( duplo ).

6. Bagian mulut labu Erlenmeyer ditutup dengan gulungan kapas yang telah

dilapisi lagi dengan kain kasa, sehingga kapas tidak akan menempel pada

Page 8: MIKROBIOLOGI

mulut labu Erlenmeyer yang tujuannya agar serat-serat dari kapas tidak

menggangu dalam proses pertumbuhan mikroorganisme (dalam media

pertumbuhan ).

7. Semua alat yang terlah dibungkus dapat disterilkan dalam oven dengan

suhu 170 C selama 2 jam atau dalam autoklaf dengan suhu 121 C selama⁰ ⁰

15 menit.

3.1.2 PENYIAPAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

1. Disiapkan media NA dan SDA, juga kertas timbang ( perkamen ) dan

spatel sendok.

2. Ditimbang masing-masing media sesuai dengan aturan yang tertera pada

etiket, menyangkut jumlah bahan yang perlu ditimbang dan cara

pembuatannya. Misalnya : untuk media NA perlu ditimbang 30 gram

untuk 1000 mL media.

3. Dihitung jumlah serbuk media yang perlu ditimbang untuk membuat

media sebanyak 100 mL. Volume media yang dibuat maksimal mengisi

¾ volume wadah ( tidak penuh ).

4. Dimasukkan media yang telah ditimbang ke dalam labu Erlenmeyer

( bersih tetapi tidak perlu steril ), kemudian ditambahkan setengah bagian

air yang diperlukan ( sekitar 50 mL ). Diaduk media sehingga tidak ada

yang menggumpal, kemudia dipanaskan di atas api kecil. Pengadukan

harus terus dilakukan sampai semua media terlarut sempurna. Air yang

tersisa ditambahkan ke dalam labu Erlenmeyer sampai tepat 100 mL

( pengukuran tidak perlu sangan kuantitatif ).

5. Media yang dibuat harus dipanaskan sampai mendidih untuk

mengoptimalkan fungsi komponen agar-agar dalam media. Larutan yang

telah jernih dan mendidih dalam labu Erlenmeyer segera disisihkan,

kemudian wadah ditutup dengan gulungan kapas yang dilapisi dengan

kasa. Larutan media siap untuk disterilisasi.

Page 9: MIKROBIOLOGI

No. Nama Bahan Volume Media Tegak Media Miring Media Datar

1. Media NA 30 mL 1 1 1

2. Media SDA 30 mL 1 1 1

3.1.3 STERILISASI ALAT DAN MEDIA PERTUMBUHAN

1. Autoklaf diisi dengan aquadest sampai batas yang telah ditentukan,

kemudian dipasang saringan alat yang akan digunakan sebagai tempat

alat gelas yang akan disterilkan.

2. Alat-alat gelas dan wadah media pertumbuhan dimasukkan ke dalam

autoklaf, dikunci pengaman dengan benar, kemudian suhu dipasang pada

suhu 121 C. Waktu sterilisasi dihitung selama 15 menit setelah suhu⁰

yang diperlukan tercapai.

3. Setelah selesai sterilisasi, uap dikeluarkan sampai habis ( ditandai dengan

skala nol ), kemudian kunci pengaman autoklaf dibuka dan alat gelas

serta media dikeluarkan.

4. Media yang telah steril ini baru dapat dipakai setelah suhunya sekitar 45⁰

C. Bila media belum akan dipakai, dapat disimpan dalam lemari

pendingin bila suhunya sudah sama dengan suhu kamar.

5. Alat steril yang masih “ berembun “, dimasukkan dulu dalam oven 70 C⁰

selama 10 – 15 menit hingga semua air menguap, baru dapat

dipergunakan dalam percobaan. Alat steril dapat disimpan selama

maksimal 3 hari pada tempat kering. Alat harus disterilkan kembali bila

telah disimpan lebih dari 3 hari.

3.1.4 MEDIA INOLULASI

1. Disiapkan beberapa alat steril dan suspensi isolat mikroorganisme dari air

limbah berikut : isolat putih, kuning, jingga, abu-abu, yang lain bila ada.

Bila terdapat beberapa koloni dengan warna yang sama, inokulasi

dilakukan pada koloni berdasarkan perbedaan bentuk, tepi koloni, atau

ciri lain yang spesifik.

Page 10: MIKROBIOLOGI

2. Media pertumbuhan dituang ke dalam tabung reaksi setinggi 2 cm. Media

tegak dibuat dengan cara langsung menyimpan tabung pada rak tabung.

Media miring dibuat dengan cara menyimpan tabung dalam posisi

kemiringan tertentu dan media akan menjadi keras atau beku. Tabung

kesatu membentuk struktur tegak dan tabung kedua akan membentuk

struktur miring. Media pelat dibuat dengan cara menuang 15 ml atau 20

ml media cair ke dalam cawan petri steril. Media yang sudah dingin akan

padat atau beku dengan membentuk lempengan atau pelat.

3.2 HASIL PERCOBAAN

3.2.1 PENYIAPAN ALAT STERIL

No Nama Alat Gambar Fungsi Keterangan

1 Cawan petri

Wadah

menumbuhkan

mikroba pada

saat inokulasi.

Setelah di

sterilisasi

dengan

autoklaf dan

dibalut

kertas,

semua alat

terlihat

tetap bersih.

2 Tabung

reaksi

Untuk

menyimpan

media, baik

cair maupun

agar.

3 Pipet Media

dan Pipet

ukur 5

ml/10 ml

Untuk

memindahkan

sedikitnya zat

cair/larutan

yang

Page 11: MIKROBIOLOGI

memerlukan

ketelitian

tinggi.

4 Erlenmeyer

250 ml

Membuat

medium,

menyimpan

medium dan

mencampurkan

zat.

5 Autoklaf Untuk

sterilisasi alat

dan media.

6 Kawat oseMenginokulasi

mikroba yang

akan

dipindahkan ke

medium lain.

7 Bunsen Untuk

sterilisasi

jarum ose dan

alat-alat yang

terbuat dari

logam.

Page 12: MIKROBIOLOGI

3.2.2 MEDIA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

(media NA dan SDA yang telah disiapkan)

- Nutrient Agar (NA)

Kondisi pada T0:

Sifat : kuning

Warna : jernih

Kejernihan : cair

- Sabouraud Dextrose Agar

Kondisi pada T0 :

Sifat : Kuning

Warna : Jernih

Kejernihan : Cair

3.3 Media Inokulasi (tegak, miring dan datar)

Media tegak, miring dan datar yang siap untuk inokulasi yang sudah

berbentuk padat.

Page 13: MIKROBIOLOGI

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari praktikum yang telah kami lakukan, diperoleh hasil bahwa syarat

utama bekerja di bidang mikrobiologi adalah sterilitas, baik sterilitas diri maupun

alat-alat yang akan digunakan. Sebelum dan sesudah praktikum dilakukan, kita

menggunakan alkohol untuk mensterilkan tangan dan meja kerja. Sedangkan

untuk alat-alat yang akan digunakan,  cara mensterilkannya tergantung dari bahan

dan jenis alat tersebut. Hal ini dikarenakan alat-alat tersebut mempunyai karakter

dan perlakuan yang berbeda, serta mempunyai fungsi yang spesifik tergantung

jenis alatnya. Alat yang terdapat di ruangan laboratorium seperti Cawan petri,

Tabung reaksi, Pipet Media dan Pipet ukur 5 ml/10 ml, Erlenmeyer 250 ml,

Autoklaf, Kawat ose, Bunsen.

Ketika kita bekerja dalam pengkulturan, misalnya mengambil atau

memindahkan mikroba, menuangkan media, kita harus melakukannya di dekat api

bunsen. Hal ini bertujuan agar area sekitar kita bekerja bebas dari mikroba. Alat-

alat penting lainnya adalah autoklaf, hal yang perlu diperhatikan ketika alarm

tanda selesai sudah berbunyi, jangan langsung membukanya. Akan tetapi tunggu

hingga jarum tekanan menunjukkan angka 0. Dalam melakukan sutau pekerjaan

yang berhubungan dengan mirobilogi kita dituntut untuk bisa mengerjakannya

sendiri. Hal ini bertujuan selain untuk melatih skill kita dalam bidang

mikrobiologi, tetapi juga untuk menghindari banyaknya kontaminan yang masuk

ke dalam biakan.

Page 14: MIKROBIOLOGI

BAB V

KESIMPULAN

Alat-alat laboratorium yang biasanya digunakan dalam bidang

mikrobiologi antara lain : Cawan petri, Tabung reaksi, Pipet Media dan Pipet

ukur 5 ml/10 ml, Erlenmeyer 250 ml, Autoklaf, Kawat ose, Bunsen.

Syarat utama keberhasilan kerja dalam laboratorium Mikrobiologi adalah

sterilitas. Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu secara

mekanik, fisik, dan kimiawi :

1. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori

sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada

saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,

misal nya larutan enzim dan antibiotik.

2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.

• Pemanasan

a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara

langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.

b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas

kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer,

tabung reaksi dll.

c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang

mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi

dehidrasi.

d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf.

• Penyinaran dengan UV

Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya

untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety

Cabinet dengan disinari lampu UV

3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara

lain alkohol.

Page 15: MIKROBIOLOGI

DAFTAR PUSTAKA

Djide, M. Natsir dan Sartini. 2006. Mikrobiologi Farmasi Dasar. Halaman 59.

Makassar : Universitas Hasanuddin

Entjang, Indah. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi. Halaman 2. Bandung : -

Hafsah. 2009. Mikrobiologi Umum. Halaman 1. Makassar : -

Syahruddin, Sartini, dan M. Natsir Djide. 2006. Analisis Mikrobiologi Farmasi.

Halaman 1. Makassar : Universitas Hasanuddin

Pelczar, Michael J., Jr. dan E.C.S. Chan. 2006. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta

: Universitas Indonesia Press

Pengenalan Alat dan Sterilisasi, http://farmasiq.blogspot.com/feeds/com-

ments.default (01 Februari 2010).

Pengenalan Alat-Alat Mikrobiologi, http://validator.w3.org/check/referer (01

Februari 2010).

Pengenalan Alat Mikrobiologi, http://www.blogger.com/blog-this.   (01 Februari

2010).

Pengenalan Alat Sterilisasi Mikrobiologi,http://noberanagbio.blogspot.com/

2011/11/bab-i-pendahuluan.html ( 07 Oktober 2012)

Page 16: MIKROBIOLOGI

LAMPIRAN

1. Bagaimanakah mekanisme kerja oven dan autoklaf sebagai sterilisator ?

Jawab :

Oven ( dalam praktikum Mikrobiologi ) adalah alat sterilisasi cara kering.

Alat ini bekerja tanpa menggunakan pelarut apapun. Oven menggunakan

aliran listrik untuk dapat menyala. Alat ini bekerja dalam sterilisasi

umumnya selama 2 jam dalam suhu 170 C. Alat yang akan disterilisasi⁰

pun tidak semuanya dapat dimasukkan dalam oven, hanya alat tertentu

yang tahan terhadap pemanasan oven. Biasanya, alat yang tidak tahan

pemanasan oven, disterilisasi dalam autoklaf. Kekurangan dari oven, yaitu

dalam waktu pelaksanaannya yang cukup panjang, perlu waktu sekitar

empat jam sampai alat siap dipakai, sehingga cara sterilisasi kering ini

banyak ditinggalkan.

Autoklaf adalah alat sterilisasi cara basah. Alat ini menggunakan pelarut,

seperti aquadest untuk mendapatkan uap hasil pemanasannya. Alat ini

cukup efektif dalam digunakan dalam percobaan karena waktu pemakaian

alat ini tidak memakan waktu yang cukup lama. Suhu optimal dalam

sterilisasi yaitu suhu 121 C dalam waktu 15 menit. Alat ini ada yang⁰

menggunakan api kompor, dan juga menggunakan aliran listrik. Air yang

menguap dapat mensterilisasi alat praktikum cukup efektif. Hal yang harus

diperhatikan juga, alat praktikum tertentu dibungkus dengan kertas coklat.

2. Bagaimana pula mekanisme kerja LAF ?

Jawab :

Laminar Air Flow ( LAF ) digunakan sebagai ruangan untuk pengerjaan

secara aseptis. Diberi nama LAF karena meniupkan udara steril secara

kontinu melewati tempat kerja, sehingga tempat kerja bebas dari debu dan

spora-spora yang mungkin jatuh ke dalam media pada saat pelaksanaan

penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam

alat nelalui filter pertama ( pre-filter ), kemudian ditiupkan keluar melalui

Page 17: MIKROBIOLOGI

filter yang sangat halus disebut HEPA Filter ( High Efficiency Particulate

Air Filter ) dengan menggunakan blower. Pada LAF cabinet, terdapat dua

macam filter :

a. Pre-filter : saringan pertama terhadap debu dan benda kasar. Pori-pori

berukuran 5 mm.

b. HEPA Filter : pori-pori 0,3 mm dan terdapat pada bidang keluar udara

ke arah permukaan tempat kerja.

3. Apakah fungsi media tegak, media miring, dan media pelat atau datar ?

Jawab :

a. Media tegak : untuk menentukan bakteri aerob atau anaerob,

untuk menguji gerak bakteri secara makroskopis

b. Media miring : untuk analisis kuantitatif yaitu menghitung koloni,

untuk menumbuhkan dan menyimpan biakan murni sebagai stock

biakan murni ( stock pure culture )

c. Media datar : untuk isolasi bakteri dan inumerasi

( penghitungan ) jumlah atau populasi bakteri

4. Apakah arti istilah berikut : flambir, aseptis, steril, media selektif, media

cair ?

Jawab :

- Flambir : sterilisasi langsung dengan nyala api biru, sederahana,

cepat, dan dapat dijami sterilitasnya, hanya penggunaan terbatas untuk

beberapa alat, terutama alat yang terbuat dari logam, seperti : jarum

inokulum, pinset, dll.

- Aseptis : pengolahan produk steril tanpa proses sterilisasi akhir

produk, mencegah kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang

diinginkan.

- Steril : suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup,

baik yang patogen maupun apatogen, baik dalam bentuk vegetatif

maupun dalam bentuk spora.

Page 18: MIKROBIOLOGI

- Media selektif : media yang ditambah zat kimia tertentu yang bersifat

selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain, sehingga dapat

mengisolasi mikroba tertentu, misalnya media yang mengandung

kristal violet pada kadar tertentu, dapat mencegah pertumbuhan

bakteri Gram positif tanpa mempengaruhi bakteri Gram negatif.

- Media cair : media berbentuk cair yang dapat digunakan untuk

tujuan menumbuhkan atau membiakan mikroba, penelaah fermentasi,

dan uji lainnya.

5. Apakah artinya : NA, SDA, NB, SDB, MCA, MSA, SS, TSIA ?

Jawab :

- NA : Nutrient Agar, medium umum untuk uji air dan produk dairy,

juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme

yang tidak selektif ( heterotrof ).

- SDA : Sabouraud Dextrose Agar

- NB : Nutrienth Broth

- SDB : Sabouraud Dextrose Broth

- MCA : Mac Conkey Agar

- MSA : Mannitol Salt Agar

- SS : Salmonella shigella

- TSIA : Triple Sugar Iron Agar