Mikro 1 Sterilisasi Ok

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Mikrobiologi merupakan bagian ilmu biologi, yang tersusun oleh banyak disiplin ilmu. Pembagian ini tergantung arah atau orientasinya, apakah terhadap taksonominya, terhadap habitatnya atau terhadap problema-problema yang ada. Dalam melakukan percobaan yang berhubungan dengan mikrobiologi bahan dan peralatan yang digunakan dalam bidang ini harus dalam keadaan steril, yang berarti bahwa bahan atau peralatan tersebut bebas dari dari kehidupan mikroba lain, baik itu mikroba yang merusak media ataupun menggagu kehidupan dan proses yang sedang berlangsung. Steril akan didapatkan melalui sterilisasi, dan cara sterilisasi yang umum dilakukan adalah, sterilisasi secara fisik, misalnya dengan pemanasan, penggunaan sinar X, sinar gama, dan sebagainya. Sterilisasi secara kimia, misalnya desinfektan, larutan alkohol, fotmalin dan sebagainya. Sterilisasi secara mekanik, missal dengan penggunaan saringan atau filter. Dalam keseharian dilaboratorium-laboratorium dalam pensterilan alat dan bahan mikrobiologi biasanya

Transcript of Mikro 1 Sterilisasi Ok

Page 1: Mikro 1 Sterilisasi Ok

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Mikrobiologi merupakan bagian ilmu biologi, yang tersusun oleh banyak

disiplin ilmu. Pembagian ini tergantung arah atau orientasinya, apakah terhadap

taksonominya, terhadap habitatnya atau terhadap problema-problema yang ada.

Dalam melakukan percobaan yang berhubungan dengan mikrobiologi bahan dan

peralatan yang digunakan dalam bidang ini harus dalam keadaan steril, yang berarti

bahwa bahan atau peralatan tersebut bebas dari dari kehidupan mikroba lain, baik

itu mikroba yang merusak media ataupun menggagu kehidupan dan proses yang

sedang berlangsung.

Steril akan didapatkan melalui sterilisasi, dan cara sterilisasi yang umum

dilakukan adalah, sterilisasi secara fisik, misalnya dengan pemanasan, penggunaan

sinar X, sinar gama, dan sebagainya. Sterilisasi secara kimia, misalnya desinfektan,

larutan alkohol, fotmalin dan sebagainya. Sterilisasi secara mekanik, missal dengan

penggunaan saringan atau filter.

Dalam keseharian dilaboratorium-laboratorium dalam pensterilan alat dan

bahan mikrobiologi biasanya digunakan tekhik sterilisasi dengan uap-air panas dan

tekanan tinggi, dengan menggunakan alat yang sudah dikenal yang dinamakan

autoklaf dengan nilai temperatur-uap 121 C, dengan tekanan 15 psi. Yang melatar

belakangi dalam melakukan percobaan kali ini ialah agar kita dapat mengetahui alat-

alat apa saja yang biasa digunakan dalam mikrobiologi dan bagaimana cara

melakukan sterilisasi alat dan bahan agar terbebas dari kehidupan mikroorganisme

lain.

1.2 Tujuan prakikum

Mengetahui alat-alat yang biasa digunakan dalam praktikum mikrobiologi

Mengetahui macam-macam jenis sterilisasi yang umum digunakan

BAB II

Page 2: Mikro 1 Sterilisasi Ok

TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari

mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang

perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik,

protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya ia tidak

sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup (Suriawiria, 2005).

Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang

yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses

fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies. Perkembangan biologi yang

pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan

bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia.

Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak

dapat dipisahkan dari cabang lain. Mikrobiologi diperlukan dalam bidang farmasi,

kedokteran, higiene, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi

dan arkeologi.

a. Istilah yang dipakai pada anti mikroorganisme

Bakteriostatik : Kemampuan menghambat perkembangbiakan bakteri

temporer.

Bakterisidal : Kemampuan untuk mematikan bakteri secara permanen.

Disinfektan : Bahan - bahan kimia yang digunakan untuk mematikan

mikroorganisme patogen yang ada pada benda mati.

Steril : Bebas dari kehidupan mikroorganisme patogen.

Septik : Adanya bakteri patogen di dalam jaringan hidup.

b. Mekanisme kerja dari zat anti mikroorganisme

Perusakan DNA

Denaturasi protein

Gangguan pada gugus Sulfhidirl

Antagonisme kimiawi

Page 3: Mikro 1 Sterilisasi Ok

perusakan pada dinding sel bakteri

c. Faktor yang mempengaruhi resistensi mikroorganisme terhadap zat-zat

Antimikroorganisme

1. Unsur - unsur Fisik, yang meliputi :

a) Panas

b) Penyinaran oleh sinar uv

c) pendinginan pada suhu yang standar

2. Unsur - unsur kimia, yang meliputi :

a) Alkohol

b) Ion logam berat

c) Detergen

d) Oksidator

Alat-alat yang akan distrerilkan lebih baik ditempatkan dalam beberapa botol

yang agak kecil dari pada dikumpulkan pada satu botol yang besar. Setelah pintu

otoklaf ditutup rapat, barulah kran pada pipa uap dibuka, dan temperatur akan terus

menerus naik sampai 121ºC. Biasanya otoklaf sudah diatur sedemikian rupa,

sehingga pada suhu tersebut, tekanan yang ada 1 atmosfer per 1 cm². Penghitungan

waktu 15 atau 20 menit dimulai semenjak termometer pada otoklaf menunjuk 121ºC.

Setelah cukup waktu, maka kran uap ditutup, dan dengan demikian suhu mulai turun

sedikit demi sedikit, demikian pula pada manometer. Otoklaf tidak boleh dibuka

sekonyong-konyong agar isi botol yang ada pada otoklaf tidak meluap kemana-mana.

Sebaiknya kita menunggu sampai manometer menunjukkan angka 0, barulah otoklaf

dibuka. Pendinginan sedikit demi sedikit. Bila medium mengandung vitamin, gelatin

atau bangsa gula, maka setelah sterilisasi secepatnya medium tersebut segera

didinginkan setelah dikeluarkan dari otoklaf. Hal ini untuk menghindarkan terurainya

zat tersebut. Medium yang steril dapat disimpan dalam lemari es.

Tyndallisasi

Metode ini berupa mendidihkan medium dengan uap beberapa menit saja.

Sehabis didiamkan satu hari, selama itu spora-spora sempat tumbuh menjadi bakteri

Page 4: Mikro 1 Sterilisasi Ok

vegetatif, maka medium tersebut didihkan lagi selamabeberapa menit. Akhirnya pada

hari ketiga, medium tersebut didihkan sekali lagi. Dengan jalan demikian diperoleh

medium yang steril, dan zat-zat organik yang terkandung di dalamnya tidak

mengalami banyak perubahan.

Pasreurisasi

Pasteurisasi adalah suatu cara disenfeksi dengan pemanasan yang pertama

kalinya dilakukan oleh Pasteur dengan maksud untuk mengurangi jumlah

mikroorganisme pembusuk (perusak) di dalam anggur tanpa merusak anggur tersebut.

Cara dapat dipakai pada susu, karena terbukti bahwa kuman-kuman patogen yang

mungkin terdapat didalam susu seperti kuman TBC, brusela, streptokokus

stafilokokus, Salmonella, Shigella, dan difteri dapat dibunuh sedangkan susu tidak

rusak. Suhu yang dipergunakan pada pasreurisasi adalah sekitar 65ºC, dan waktu

yang digunakan adalah 30 menit (Waluyo, 2004).

Sterilisasi basah biasanya dilakukan didalam autiklaf (pada hakikatnya

autoklaf adalah presure cooker berukuran besar) atau sterilisator uap yang mudah

diangkat (portable) dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121oC

selam 15 menit. Karena naiknya titik didh air menjadi 121oC itu disebabkan oleh

tekanan 1 atmosfer (atm) pada ketinggian permukaan laut, maka daur sterilisasi

tersebut seringkali juga dinyatakan sebagai: 1atm selama 15 menit. Namun perlu

diingat bahwa pernyataan ini hanya berlaku pada tempat-tempat yang tingginya sama

dengan permukaan laut. Pada tempat-tempat yang lebih tinggi diperlukan tekanan

lebih besar untuk mencapai suhu 121oC. Karena itu daripada menyatakan besarnya

tekanan, lebih baik menyatakan bahwa keadaan steril dicapai dengan cara

mempertahankan suhu 121oC selam 15 menit (Waluyo, 2004).

Panas lembab sangat efektif meskipun pada suhu yang tidak begitu tinggi,

karena ketika uap air berkondensasi pada bahan-bahan yang disterilkan, dilepaskan

panas sebanyak 686 kalori per gram uap air pada suhu 121oC. Panas ini

mendenaturasikan atau mengkoagulasikan protein pada organisme hidup dan

demikian mematikannya. Maka sterilisasi basah dapat digunakan untuk mensterilkan

Page 5: Mikro 1 Sterilisasi Ok

bahan apa saja yang dapat ditembus uap air (minyak misalnya, tidak dapat ditembus

uap air) dan tidak rusak bila dipanaskan dengan suhu yang berkisar antara 110oC dan

121oC. Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini antara lain medium biakan

yang umum, air suling, peralatan laboratorium, biakan yang akan dibuang, medium

tercemar, dan bahan-bahan dari karet. Di rumah-rumah sakit cara ini dipergunakan

juga untuk mensterilkan barang-barang lain seperti ramuan susu, seprai, dan berbagai

macam peralatan. Namun beberapa macam medium seperti kaldu-kaldu fermentasi

tertentu, gelatin nutrein, dan susu litmus, akan merusak bila dipanaskan sampai

121oC. Untuk bahan-bahan semacam itu maka harus dipergunakan suhu lebih rendah

dan tentunya tekanan yang lebih rendah pula.

Sterilisasi panas kering dapat diterapkan pada apa saja yang tidak menjadi

rusak, menyala, hangus, atau mrnguap pada suhu setinggi itu. Bahan-bahan yang

biasa disterilkan dengan cara ini antara lain pecah belah seperti pipet, tabung reaksi,

cawan petri dari kaca, botol sampel, juga peralatan seperti jarum suntik, dan bahab-

bahan bubuk. Bahan-bahan yang disterikan harus dilindungi dengan cara

membungkus, menyumbat atau menaruhnya dalam suatu wadah tertutup untuk

mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven. Pipet misalnya disterilkan

dalam bumbung pipet (Hadioetomo, 1983).

BAB IIIMETODE KERJA

Page 6: Mikro 1 Sterilisasi Ok

3.1 Waktu Dan Tempat

Praktikum percobaan penentuan kualitas susu dilakukan pada hari senin

tanggal 4 Maret 2010 dilaboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Fakultas

Matematika Ilmu Pengeahuan Alam Universitas Mulawarman.

3.1 Alat dan bahan

3.1.1 Alat-alat

1. Cawan petri

2. Tabung reaksi

3. Labu Erlenmeyer

4. Gelas ukur

5. Labu ukur

6. Beacker glass

7. Corong

8. Batang pengaduk

9. Jarum ose

10. Pipet tetes

11. Pipet gondok

12. Pipet volume

13. Tabung impinge

14. Tabung durham

15. Spatula

16. Rak tabung reaksi

17. Hot plate

18. Magnetik stirrer

19. Waterbath

20. Mortal

21. Kaca preparat

22. Kapas

Page 7: Mikro 1 Sterilisasi Ok

23. Kertas

3.1.2 Bahan

1. Aquades

3.2 Cara kerja

1. Setiap alat di pisahkan berdasarkan kegunaan dan kondisinya

2. Setiap alat di bersihkan dan di keringkan dalam inkubator atau oven

3. Setiap alat di bungkus sesuai cara yang di berikan oleh pembimbing

praktikum

4. Alat-alat dimasukkan ke dalam wadah logam atau wadah yang

tertutup

5. Kemudian alat-alat ini di masukkan ke dalam autoklaf dan di

lanjutkan dengan pengoperasian autoklaf yang akan di beritahukan

oleh pembimbin praktikum

6. Praktikan dan pembimbing praktikum menunggu sampai proses

sterilisasi selesai

7. Praktikan menyimpan semua peralatan yang telah di sterilisasi pada

inkubator untuk di gunakan pada praktikum berikutnya. Ke sterilan

alat-alat ini menjadi tanggung jawab praktikan sampai waktu

praktikum berikutnya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Page 8: Mikro 1 Sterilisasi Ok

4.1.1 Tabel alat-alat praktikum mikrobiologi

No Nama Alat

1 Jarum Ose

2 Tabung Durham

3 Tabung inpinjer

4 Cover glass

5 Cawan petri

6 Mortal

7 Pipet tetes

8 Labu bunsen (spritus)

9 Pipet gondok

10 Pipet volume

11 Labu ukur

12 Gelas ukur

13 Batang pengaduk

14 Spatula

15 Corong kaca/corong plastic

16 Erlenmeyer

17 Magnetik stirrer

18 Hot plate

19 Tabung sampel

20 Tabung reaksi

21 Pinset

22 Autoclave

23 Beacker glass

4.2 Pembahasan

Sterilisasi dalam mikrobiologi ialah suatu proses untuk mematikan semua

organisme yang terdapat atau pada di dalam suatu benda. Beberapa caranya ialah

secara fisik, kimia dan mekanik (Waluyo, 2004).

Page 9: Mikro 1 Sterilisasi Ok

Pada saat proses sterilisasi biasanya alat dan bahan yang akan disterilkan

dibungkus dengan kertas terlebih dahulu dengan asumsi agar alat dan bahan tidak

terkontaminasi oleh mikroorganisme yang menggangu dan yang merusaas yang bek,

biasanya kertas yang digunakan adalah kertas putih polos.

Pada saat mensterilkan bahan, biasanya bahan terlbih dahulu dimasukan

kedalam tabung reaksi dan tabung tersebut ditutup dengan kapas, penutupan ini

tujuannya agar bahan yang ada didalam tabung tidak terkontaminasi oleh

mikroorganisme lain, serta jika bahan yang ada didalam tabung tidak menguap keluar

dan diharapkan uap tersebut tidak sampai menetes, karena jika menetes maka

konsentrasi larutan bahan yang disterilkan tidak sama seperti semula.

Dalam proses pensterilan kali ini digunakan cara uap-air panas bertekanan

yang mengunakan Otoklaf merupakan alat serupa tangki minyak yang dapat diisi

dengan uap air. Otoklaf memiliki suatu ruangan yang mampu menahan tekanan diatas

1 atm. Dalam otoklaf yang mensterilkan adalah panas basah, bukan pada

tekanannya.yang mempunyai suhu 121C dan tekanan 2 Atm, yang mana proses

pensterilan bahan 15-20 menit dan bahan 20-30 menit.

Di dalam praktikum mikrobiologi ini digunakan alat-alat pendukung praktikum yang memiliki masing-masing fungsi antara lain:

1. Petri dish (cawan petri), Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi)

mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan

bagian atas sebagai penutup.

2. Pipet tetes, Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan

tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl /

NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll.

3. Pipet gondok, sama seperti pipet tetes dan pipet ukur namun bentuknya sedikit

berbeda karena memiliki tabung yang membesar dengan skala volumenya.

4. Pipet ukur, merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang

diketahui.

Page 10: Mikro 1 Sterilisasi Ok

5. Tabung reaksi, Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji

biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat

maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik

atau aluminium foil.

6. Tabung durham, berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih

kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat

metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung

reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa

udara).

7. Gelas ukur, berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu

erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya.

Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan

berdasarkan meniskus cekung larutan.

8. Beaker glass, merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam

mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media, menampung

akuades.

9. Batang pengaduk, berfungsi sebagai pencampur atau untuk mangaduk larutan

yang akan dihomogenkan.

10. Magnetic stirrer, berfungsi sebagai penyebar panas atau juga penghomogen

campuran di dalam bejana yang diletakkan diatas hotplate stirrer.

11. Labu erlenmeyer, berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang.

Labu erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-

bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur

cair.

12. Gelas ukur, berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu

erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya.

Pada saat mengukur volume larutan.

13. Lampu bunsen, salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang

steril. Api yang menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi

Page 11: Mikro 1 Sterilisasi Ok

dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara

tersebut. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok

untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas).

Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau methanol.

14. Mortar, Mortar dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau

menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum diproses

lebih lanjut.

15. Pinset, Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk mengambil

benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik.

16. Jarum ose/ inokulum, Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan

untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat

dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas.

Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau

inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating

needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di

permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi

secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating). Jarum inokulum ini akan

sangat bermanfaat saat membelah agar untuk preprasi Heinrich’s Slide Culture.

17. Spatula, berfungsi sebagai pengambil bahan, terutama yang berbentuk bubuk.

18. Rak tabung, untuk meletakkan tabung reaksi.

19. Autoclave, adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang

digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.

Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan

suhu 1210C (250 F). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda

adalah 15 pon tiap 2inchi (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi

yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 1210C.

20. Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu

yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.

Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-700C.

Page 12: Mikro 1 Sterilisasi Ok

21. Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk

menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat

dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses

homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan

magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan

sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat

dipanaskan sampai 4250C (Anonim, 2008).

Pada praktikum mikrobiologi sebagai bahan tambahan yang digunakan pada

saat sterilisasi adalah kertas untuk membungkus alat yang akan digunakan,

penggunaan kertas disini dimaksudkan agar pada saat dipanaskan dalam autoclave

tidak meleleh seperti pembungkus plastik, sama halnya dengan kapas, penggunaan

kapas sebagai penutup dari tabung reaksi, labu erlenmeyer dan sebagainya

dimaksudkan agar pada saat pemanasan isi di dalam tabung tidak menguap, dan juga

kapas dapat menyaring mikroba yang akan masuk kedalam tabung tersebut.

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu:

Page 13: Mikro 1 Sterilisasi Ok

Peralatan yang sering digunakan dalam mikrobiologi diantaranya, jarum ose,

tabung durham, cawan petri, tabung reaksi, cover glass, pipet tetes, mortal,

gelas ukur, beacker gelas, batang pengaduk, spatula, pinset, erlenmeyer,

pinset, tabung sampel, hotplate, otoklaf, dan lain sebagainya.

Jenis sterilisasi yang biasa digunakan secara umum adalah sterilisasi secara

fisik, kimia, dan mekanik.

5.2 Saran

Sebaiknya dalam praktikum mikrobiologi cara untuk mensterilkan lebih

beragam lagi seperti menggunakan cara pemijaran atau dengan menggunakan

penyinaran.

DAFTAR PUSTAKA

Hadioetomo, Ratna Sri. 1983. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik dan

Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia: Jakarta.

Suriawiria, H Unus Prof. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti: Jakarta.

Page 14: Mikro 1 Sterilisasi Ok

Waluyo, Lud Drs. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM Press: Malang.