Mikologi

61
Dean Handimulya UIEU 2006 Mikologi Oleh Dr. Mirsal Picasso

Transcript of Mikologi

Page 1: Mikologi

Dean Handimulya UIEU 2006

Mikologi

Oleh

Dr. Mirsal Picasso

Page 2: Mikologi

Pendahuluan

Jamur adalah tumbuh - tumbuhan berbentuk sel atau benang bercabang, mempunyai dinding dari selulosa atau kitin atau keduanya, mempunyai protoplasma yang mengandung satu atau lebih inti, tidak mempunyai klorofil & berkembang biak secara aseksual & seksual

Page 3: Mikologi

Jamur termasuk divisio Mycota (Fungi) Jamur jasad eukariot, berbentuk

benang atau sel tunggal, multiseluler atau uniseluler

Sel-sel jamur tidak berklorofil, dinding sel tersusun dari khitin, dan belum ada diferensiasi jaringan

Mikologi adalah ilmu yang mempelajari jamur

Mikologi kedokteran adalah ilmu yang mempelajari jamur serta penyakit yang ditimbulkannya pada manusia

Page 4: Mikologi

Habitat (tempat hidup) jamur terdapat pada air dan tanah

Cara hidupnya bebas atau bersimbiosis, tumbuh sebagai saprofit atau parasit pada tanaman, hewan dan manusia

Page 5: Mikologi

Penyakit yang ditimbulkan oleh jamur dinamakan Mikosis

Mikosis :– Superfisialis, mengenai permukaan badan (kulit,

rambut, kuku)– Profunda, mengenai alat dalam (sistemik)

Page 6: Mikologi

Sifat umum

Untuk hidupnya memerlukan zat organik sebgai sumber energi ( jasad yang bersifat heterotrop)

Menggunakan enzim untuk mengubah zat organik untuk pertumbuhannya (saprofit / parasit)

Umumnya tumbuh baik ditempat yang lembab, namun dapat menyesuaika diri denga lingkungannya, sehingga dapat ditemukan disemua tempat diseluruh dunia

Page 7: Mikologi

Morfologi

Jamur mencakup :– khamir / sel ragi / yeast cell, yaitu sel - sel yang

berbentuk bulat, lonjong atau memanjang yang berkembang biak denga membentuk tunas serta membentuk koloni yang basah atau berlendir

– kapang, terdiri dari sel - sel yang memanjang & bercabang yang disebut hifa, membentuk koloni yang menyerupai kapas atau padat

Page 8: Mikologi

Hifa dapat bersifat sebagai :– hifa vegetatif, berfungsi mengambil

makanan untuk pertumbuhan– hifa reproduktif, membentuk spora– hifa udara, berfungsi mengambil oksigen

Hifa dapat berwarna atau tidak berwarna & jernih

Page 9: Mikologi

Aspergilus fumigatus

Page 10: Mikologi

Malassezia furfur

Page 11: Mikologi

Spora

Aseksual disebut talospora, yaitu spora yang langsung dibentuk dari hifa reproduktif, mencakup :– blastospora– artrospora– klamidospora– aleuriospora– sporangiospora

Page 12: Mikologi

Spora seksual dibentuk oleh dua sel atau hifa, mencakup :– zigospora– oospora– askospora– basidiospora

Page 13: Mikologi

Klasifikasi Jamur

Beberapa klasis jamur, yaitu:– Acrasiomycetes (Jamur lendir selular)– Myxomycetes (Jamur lendir sejati)– Phycomycetes (Jamur tingkat rendah)– Eumycetes (Jamur tingkat tinggi). Eumycetes

terdiri atas 3 klasis yaitu:• Ascomycetes• Basidiomycetes• Deuteromycetes (Fungi imperfecti).

Page 14: Mikologi

Sistem tata nama jamur menggunakan nama binomial, yang terdiri nama genus dan nama spesifik / spesies

Nama famili dengan akhiran –aceae Nama ordo dengan akhiran –ales Nama klasis dengan akhiran –mycetes.

Page 15: Mikologi

Berdasarkan sifat koloni, hifa & spora yang dibentuk, jamur dibagi menjadi beberapa kelas :– ACTINOMYCETES– MYXOMYCETES– CHYTRIDIOMYCETES– ZYGOMYCETES– ASCOMYCETES– BASIDIOMYCETES– DEUTEROMYCETES

Page 16: Mikologi

Dean Handimulya UIEU 2006

Mikosis Superfisial

Adalah penyakit jamur yang mengenai lapisan permukaan kulit, yaitu stratum korneum, rambut & kuku

Penyebabnya dibagi menjadi 2 kelompok:– Non dermatofita : tinea versikolor, otomikosis,

poedra hitam, piedra putih, onikomikosis & tinea nigra palmaris

– Dermatofita ---> dermatofitosis

Page 17: Mikologi

Dean Handimulya UIEU 2006

Pitiriasis versikolor

Disebabkan oleh Malassezia furfur Mudah ditemukan pada kulit penderita Ditemukan di seluruh dunia Sukar untuk dibiakan Pada kulit penderita jamur tampak

sebagai spora bulat & hifa pendek

Page 18: Mikologi

Malassezia furfur

Page 19: Mikologi

Ptologi & gejala klinis

Terinfeksi bila hifa atau spora jamur penyebab melekat pada kulit

Lesi dimulai dengan bercak kecil tipis yang kemudian menjadi banyak & menyebar yang disertai sisik

Hipopigmentasi / hiperpigmentasi Kelainan terutama pada tubuh bagian atas

(leher, muka, lengan,dada, perut)

Page 20: Mikologi

Gambaran klinisnya berupa bercak - bercak yang bulat - bulat kecil (numular), atau lebar pada panu yang sudah menahun

Biasanya tidak ada keluhan, alasan kosmetik Bila disinari dengan sinar ultraviolet, akan

tampak fluoresensi hijau kebiruan (Wood’s light positif)

Page 21: Mikologi

Panu

Page 22: Mikologi

Diagnosis

Cukup dengan pemeriksaan langsung bahan kerokan kulit yang ada kelainan dengan larutan KOH 10%, jamur tampak sebagai spora & hifa berkelompok

Untuk membantu diagnosis dapat digunakan sinar ultraviolet

Page 23: Mikologi

Pengobatan

Preparat salicil Derivat imidazol Ketokonazol

Page 24: Mikologi

Otomikosis

Adalah penyakit jamur pada liang telinga yang disebabkan oleh jamur (Aspergillus, Penicillium, Mucor, Rhizopus & Candida)

Terdapat di seluruh dunia

Page 25: Mikologi

Morfologi

Jamur penyebab merupakan jamur kontaminan yang terdapat di udara bebas

Aspergillus & Penicillium membentuk spora aseksual yang tersusun seperti rantai yang disebut konidia

Konidia ini dibentuk diujung hifa khusus yang disebut konidiopora

Page 26: Mikologi

Spora aseksual yang dibentuk oleh Mucor & Rhizopus adalah sporangiospora yang letaknya didalam suatu gelembung sporangium

Semua jamur ini membentuk koloni filamen pada biakan

Jamur Candida terdiri atas sel - sel ragi yang kadang - kadang bertunas (blastospora) serta hifa - hifa semu yang memanjang & menyempit pada sekatnya

Jamur ini membentuk koloni seperti ragi pada biakan

Page 27: Mikologi

Patologi & Gejala klinis

Mengenai kulit liang telinga Dapat bersifat akut atau kronis Biasanya unilateral Keluhan penderita ialah rasa gatal &

rasa penuh di liang telinga

Page 28: Mikologi

Diagnosis

Bahan yang dipakai untuk pemeriksaan ialah serumen yang diambil dengan kapas usap steril atau kulit liang telinga

Diagnosisnya adalah dengan menemukan hifa atau hifa

Page 29: Mikologi

Piedra

Adalah infeksi jamur pada rambut, ditandai dengan benjolan (nodus) sepanjang rambut, disebabkan oleh Piedra hortai (piedra hitam) atau Trichosporon beigelii (piedra putih)

Di Indonesia hingga saat ini hanya dijumpai piedra hitam

Page 30: Mikologi

Piedra hitam

Merupakan infeksi jamur pada rambut yang disebabkan oleh jamur Piedraia hortai

Ditemukan di daerah tropik, terutama daerah yang banyak hujan

Menyerang rambut kepala

Page 31: Mikologi

Morfologi

Termasuk dalm golongan ASCOMYCETES & membentuk spora seksual

Askospora berbentuk seperti pisang, dibentuk dalam suatu kantong yang dinamakan askus

Askus - askus bersama dengan anyaman hifa yang padat membentuk benjolan hitam yang keras dibagian luar rambut

Page 32: Mikologi

Dean Handimulya UIEU 2006

Patologi & Gejala Klinis

Infeksi terjadi karena rambut kontak dengan spora penyebab

Kelainan berupa tonjolan yang sangat keras coklat kehitaman

Benjolan sulit dilepaskan Tidak menimbulkan keluhan, selain

rambut mudah patah

Page 33: Mikologi

Diagnosis

Pemeriksaan benjolan pada rambut secara langsung dengan menggunakan larutan KOH 10%, akan tampak jamur yang merupakan anyaman padat hifa yang berwarna tengguli

Di dalam anyaman ini terdapat bagian - bagian jernih yaitu askus - askus yang masing - masing mengandung 2-8 askospora

Page 34: Mikologi

Onikomikosis

Disebabkan oleh berbagai macam jamur, terutama Candida dan dermatofita

Disebut Tinea unguium adalah penyakit jamur oleh karena dermatofita yang menyerang kuku

Penyakit tersebar diseluruh dunia

Page 35: Mikologi

Morfologi

Candida adalah jamur yang mempunyai sel ragi (blastospora) & hifa semu

Dermatofita adalah jamur berkoloni filamen

Page 36: Mikologi

Patologi & gejala klinis

Dapat mengenai satu kuku atau lebih Kuku yang terinfeksi permukaannya tidak

rata, tidak mengkilat Kuku menjadi rapuh atau mengeras Dapat dimulai dari bagian proksimal atau

distal Sering disertai dengan peradangan jaringan

disekitar kuku (paronikia)

Page 37: Mikologi

Onikomikosis

Page 38: Mikologi

Dermatofitosis

Adalah mikosis superfisial yang disebabkan oleh golongan - golongan jamur dermatofita

Merupakan penyakit jamur pada kulit, kuku & rambut yang disebabkan oleh dermatofita

Page 39: Mikologi

Penyebab

Adalah jamur golongan dermatofita, yang mempunyai sifat dapat mencernakan keratin

Terdiri atas 3 genus :– Trichophyton – Microsporum– Epidermaphyton

Page 40: Mikologi

Spesies penyebab utama dermatofitosis di Indonesia :– Trichophyton rubrum– Trichophyton mentagrophytes– Microsporum canis– Microsporum gypseum– Trichophyton concentricum– Epidermaphyton floccosum

Page 41: Mikologi

Morfologi

Jamur golongan dermatofita membentuk koloni filamen

masing - masing mempunyai sifat koloni, hifa & spora yang berbeda

Hifa T.rubrum halus, mempunyai banyak mikrokonidia (kecil, berdinding tipis, berbentuk lonjong)

Page 42: Mikologi

Makrokonidia T.rubrum berbentuk sebagai pensil & terdiri atas beberapa sel

Mikrokonidia T.mentagrophytes berbentuk bulat & membentuk banyak hifa spiral. Makrokonidia berbentuk pensil

M.canis mempunyai makrokonidia berbentuk kumparan yang berujung runcing & terdiri atas 6 sel atau lebih

Page 43: Mikologi

Makrokonidia M.gypseum juga berbentuk kumparan terdiri atas 4-6 sel dengan dinding tipis

E.floccosum bentuk hifanya lebar, makrokonidia berbentuk gada, berdinding tebal & terdiri atas 2 - 4 sel, mikrokonidia biasanya tidak ditemukan

Page 44: Mikologi

Patologi & Gejala Klinis

Gejala yang ditimbulkan pada manusia biasanya bersifat akut dengan peradangan, namun mudah untuk disembuhkan

Dermatofita menyebabkan tinea kapitis, tinea korporis,tinea favosa, tinea imbrikata, tinea kruris, tinea pedis, tinea unguium & tinea barbae

Page 45: Mikologi

Kelainan pada kulit berbentuk lingkaran yang berbatas tegas oleh vesikel - vesikel kecil, dengan dasar kelainan berwarna agak merah & tertutup dengan sisik - sisik

Jamur terdapat di sisik tersebut & di dinding vesikel

keluhan penderita gatal, terutama saat berkeringat

Page 46: Mikologi

Tinea kapitis

Page 47: Mikologi

Kerion

Page 48: Mikologi

Tinea korporis

Page 49: Mikologi
Page 50: Mikologi

Tinea facialis

Page 51: Mikologi

Tinea kruris

Page 52: Mikologi

Tinea pedis

Page 53: Mikologi

Diagnosis

Berdasarkan pemeriksaan langsung kerokan kulit, rambut & kuku dengan KOH 10-20%

Page 54: Mikologi

Pengobatan

Terapi setempat dilakukan dengan salep yang mengandung bahan fungistatik & keratinolitik :– salep 2-4– salep Whitfield (AAV I & AAV II)

Terapi sistemik dengan : griseofulvin & ketokonazole

Page 55: Mikologi

Mikosis Dalam

Mikosis dalam adalah penyakit jamur yang mengenai alat dalam

Dapat terjadi karena jamur langsung masuk ke alat dalam

Penyebab mikosis dalam ialah jamur patogen atau jamur saprofit yang menjadi patogen karena adanya faktor predisposisi

Page 56: Mikologi

Misetoma Kromomikosis Sporotrikosis Zigomikosis

– Zigomikosis subkutis– Rinozigomikosis entomoftora– Zigomikosis viseralis

Page 57: Mikologi

Keratomikosis Rinisporidiosis Aktinomikosis Nokardiosis

– Nokardiosis sistemik– Nokardiosis misetoma

Page 58: Mikologi

Kladosporiosis Kandidiasis Kriptokokosis Histoplasmosis Aspergilosis

Page 59: Mikologi

Candida albicans

Page 60: Mikologi

Koksidioidomikosis Blastomikosis Parakoksidioidomikosis

Page 61: Mikologi

Dean Handimulya UIEU 2006

TERIMA KASIH