Mikologi ( Tinea)

26
Mikosis ( Tinea)

Transcript of Mikologi ( Tinea)

Page 1: Mikologi ( Tinea)

Mikosis ( Tinea)

Page 2: Mikologi ( Tinea)

Tinea Kapitis

• Penyebab: Microsporum dan Trichophyton

• Penyebaran: terdapat didaerah tropik maupun dingin, termasuk Indonesia terutama pd anak- anak

Page 3: Mikologi ( Tinea)

Patologi Klinik:

• Kelainan: pada rambut dan kulit kepala, dengan kelainan bersifat akut disertai peradangan dan pembentukan nanah. Rambut yg terinfeksi tdk mengkilat dan patah-patah, mudah rontok, tdk nyeri bila dicabut. Hal ini mengakibatkan terjadinya alopesia (botak)

Page 4: Mikologi ( Tinea)

Kelainan pada rambut:

1. Infeksi endotrik

Oleh jamur: T.tonsurans, T.violaceum danT.schoenleini.

pada infeksi ini rambut patah,pd permukaan kulit tampak titik-titik hitam (black dots).

Pemeriksaan rambut tampak bentuk spora dibagian dalam rambut

Page 5: Mikologi ( Tinea)

Infeksi ektotriks

• Oleh spesis lain Trichophyton dan Micosporum

Rambut patah diatas permukaan kulit

Pemeriksaan rambut jamur tampak dibagian luar rambut dan kadang dibagian dalam rambut sebagai spora

Page 6: Mikologi ( Tinea)

• M.canis dan M.gypseum memberikan reaksi memberikan reaksi positif yg khas

• M.audouini, T.schoenleini dan T.tonsurans reksi positif yg tdk khas

• Spesies jamur lainnya memberikan reaksi negatif

Page 7: Mikologi ( Tinea)

Tinea korporis

• Penyebab: Microsporum, Trychophyton dan Epidermophyton floccosum

• Penyebaran: daerah tropik, banyak terdapat di Indonesia

Page 8: Mikologi ( Tinea)

Gambaran Klinik

• Kelainan pd bagian tubuh yg tidak berambut, yaitu; lengan, tungkai, bagian tubuh yg selalu tertekan mis: oleh tali pinggang yg biasanya disebabkan oleh T.rubrum

Page 9: Mikologi ( Tinea)

Tinea Imbrikata

• Penyebab: T.consentricum

• Penyebaran:daerah tropik termasuk Indonesia

• Gambaran klinik: Kelainan pd kulit dpt meliputi seluruh tubuh. Tampak sebagai lingkaran-lingkaran bersisik kasar, bila berlanjut lingkaran bersatu hingga batas tdk jelas

Page 10: Mikologi ( Tinea)

Tinea kruris

• Penyebab: berbagai spesis Trichophyton dan Epidermophyton flocosum

• Penyebaran, daerah tropik, daerah dingin dan banyak ditemukan di Indonesia

Page 11: Mikologi ( Tinea)

Gambaran klinik:

• Kelainan terdapat pd kulit daerah paha bagian dalam dan perineum. Kelainan dpt dibedakan dengan candidiasis yang biasanya tampak lebih kemerahan atau basah

Page 12: Mikologi ( Tinea)

Gambaran klinik

• Mengenai kulit antara jari kaki terutama jari ke 3 dan ke 4 telapak kaki, yg berupa lubang-lubang pd epitel. Kadang ada infeksi sekunder oleh bakteri yg menyebabkan rasa nyeri

Page 13: Mikologi ( Tinea)

Tinea Pedis

• Penyebab: terutama: Trychophyton dan E.flocosum. Dpt juga disebabkan oleh candida

• Penyebaran: Daerah tropik maupun daerah lainnya, banyak terdapat di Indonesia

Page 14: Mikologi ( Tinea)

• Faktor predisposisi adalah kaki senantiasa basah, keringat(sepatu tertutup)

Page 15: Mikologi ( Tinea)

Aktinomikosis

• Penyebab: Actinomycosis israelii

Suatu jamur anaerob

hidup dalam mulut dan gigi yg

berlubang, tonsil sebagai sap

rophyt

• Morfologi: tumbuh sebagai hifa halus, dia

meter 0,5 – 1 mikron

Page 16: Mikologi ( Tinea)

Patologi klinik

• Infeksi secara endogen, terjadi bila ada perubahan didlm mulut (menjadi patogen)seperti fraktur, pencabutan gigi,dll

• Beberapa bakteri mempunyai peranan dlm patogenesis

Page 17: Mikologi ( Tinea)

Ada 3 bentuk aktinomikosis

1. Aktinomykosis servikofasialis terjadi dari luka primer mulut. Tampak pembengkakan pd muka, terutama rahang bawah, yang keras dan berbenjol-benjol (lumpy jaw), disusul pembentukan bses dan fistel

Page 18: Mikologi ( Tinea)

2. Aktinomikosis torakalis

terjadi karena penyebaran jamur dari leher atau abdomen menimbulkan gejala seperti penyakit paru-paru kronis dan dapat menembus dinding toraks dan membentuk fistel

Page 19: Mikologi ( Tinea)

3. Aktinomikosis abdominalis

terjadi karena jamur tertelan dan masuk kedalam saluran pencernaan, atau pd din

ding usus terjadi perforasi (oleh tusukan benda tajam, duri ikan), ulkus, apendisitis yg membentuk perforasi.

Biasanya timbul gejala-gajala yg menyerupai apendisitis atau tumor

Page 20: Mikologi ( Tinea)

Diagnosis

• Bahan klinik: nanah, sputum, jaringan yang diambil dr tempat kelainan

Pem lagsung dengan KOH 10% atau P.gram jamur tampak sebagai granula aktinomikotik berwarna kuning, ungu pd gram

Pembiakan dilakukan secara anaerob

Page 21: Mikologi ( Tinea)

Pengobatan

• Menggunakan obat penicilin atau derivat azol, bila perlu dilakuka pembukaan jaringan

Page 22: Mikologi ( Tinea)

Nokardiosis

Ada 2 bentuk:

1. Nokardiosis sistemik

2. Nokardiosis misetoma

Page 23: Mikologi ( Tinea)

Nokardiosis sistemik

• Kronis dan superaktif disebabkan spesis terutama N.asteroides yg terdpt dialam bebas

• Morfologi: tumbuh sebagai hifa halus dengan diameter 0,5-1 mikron, aerob

Page 24: Mikologi ( Tinea)

Patologi klinik

Infeksi melalui inhalasi jamur

Kelainan primer terdapat pd paru-paru, seperti pneumonia lain, secara hematogen jamur dpt masuk keotak dan ginjal

Page 25: Mikologi ( Tinea)

Diagnosa:

• Bahan; sputum, bahan operasi atau bahan klinik lain

• Dengan pewarnaan tahan asam tampak sebagai hifa halus bercabang bersifat BTA atau sebagian sebagai tahan asam

Page 26: Mikologi ( Tinea)

Pengobatan

Dengan sulfa dan streptomicin atau antibiotik lain. Perbaikan keadaan umum menunjang penyembuhan