Metodologi Riset Skripsi

26
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Gambaran umum Perusahaan Carrefour di Indonesia hadir sejak tahun 1996 dengan membuka gerai pertama di Cempaka Putih pada bulan Oktober 1998. Pada saat yang sama, Continent, sebagai perusahaan ritel Prancis, membuka gerai pertamanya di Pasar Festival. Pada tahun 1999, Carrefour dan Promodes (sebagai pemegang saham utama dari Continent) menggabungkan semua kegiatan usaha ritel di seluruh dunia dengan nama Carrefour. Hal tersebut menjadikan Carrefour sebagai ritel terbesar kedua di dunia. Sebagai bagian dari perusahaan global, PT. Carrefour Indonesia berusaha untuk memberikan standar pelayanan kelas dunia dalam industri ritel Indonesia. Carrefour Indonesia memperkenalkan konsep hipermarket dan menyediakan alternatif belanja baru di Indonesia bagi pelanggan Carrefour Indonesia. Carrefour menawarkan konsep “One-Stop Shopping” yang menawarkan tempat pilihan dengan produk yang beragam, harga murah, dan juga memberikan pelayanan terbaik sehingga melebihi harapan pelanggan. Saat ini, Carreour sudah beroperasi di 83 gerai dan tersebar di 28 kota/kabupaten di Indonesia. Sebagai salah satu pemain ritel terkemuka, Carrefour Indonesia berkomitmen untuk memberikan

Transcript of Metodologi Riset Skripsi

Page 1: Metodologi Riset Skripsi

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Gambaran umum Perusahaan

Carrefour di Indonesia hadir sejak tahun 1996 dengan membuka gerai pertama di Cempaka Putih

pada bulan Oktober 1998. Pada saat yang sama, Continent, sebagai perusahaan ritel Prancis,

membuka gerai pertamanya di Pasar Festival. Pada tahun 1999, Carrefour dan Promodes

(sebagai pemegang saham utama dari Continent) menggabungkan semua kegiatan usaha ritel di

seluruh dunia dengan nama Carrefour. Hal tersebut menjadikan Carrefour sebagai ritel terbesar

kedua di dunia.

Sebagai bagian dari perusahaan global, PT. Carrefour Indonesia berusaha untuk memberikan

standar pelayanan kelas dunia dalam industri ritel Indonesia. Carrefour Indonesia

memperkenalkan konsep hipermarket dan menyediakan alternatif belanja baru di Indonesia bagi

pelanggan Carrefour Indonesia. Carrefour menawarkan konsep “One-Stop Shopping” yang

menawarkan tempat pilihan dengan produk yang beragam, harga murah, dan juga memberikan

pelayanan terbaik sehingga melebihi harapan pelanggan.

Saat ini, Carreour sudah beroperasi di 83 gerai dan tersebar di 28 kota/kabupaten di  Indonesia.

Sebagai salah satu pemain ritel terkemuka, Carrefour Indonesia berkomitmen untuk memberikan

pelayanan terbaik bagi pelanggan Carrefour di Indonesia.  72 juta pelanggan telah mengunjungi

Carrefour di tahun 2010, naik dari 62 juta pelanggan di tahun sebelumnya.Carrefour sangat

peduli terhadap kebutuhan pelanggan dengan menawarkan lebih dari 40.000 produk, sehingga

pelanggan dapat memperoleh pilihan lengkap kebutuhan sehari-hari yang berkualitas baik

dengan harga diskon di dalam lingkungan belanja yang nyaman.

Carrefour Indonesia memiliki sekitar 28,000 karyawan langsung dan tidak langsung seperti

SPGs, cleaning service, dll. Carrefour Indonesia telah bermitra dengan sekitar 4,000 pemasok

yang hampir 70% adalah UKM (Usaha Kecil Menengah). Selain itu, dengan kehadiran Carrefour

Page 2: Metodologi Riset Skripsi

di Indonesia, Carrefour dapat membantu industri terkait seperti transportasi, logistik, konstruksi,

pergudangan juga akan berkembang berkembang bersama Carrefour membangun negeri.

Sejalan dengan program Pemerintah tentang Corporate Social Responsibility (CSR), Carrefour

Indonesia terus mengembangkan program yang komprehensif, terpadu dan berkelanjutan, yaitu

"Pojok Rakyat" yang sepenuhnya didukung oleh Departemen Perdagangan, Departemen

Koperasi dan UMKM dan Departemen Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia. Carrefour

Indonesia mengalokasikan "Pojok Rakyat" di sebuah lokasi khusus di 14 gerai yang tersebar di 7

kota (Jakarta, Palembang, Surabaya, Makassar, Bandung, Medan and Yogyakarta. Carrefour juga

ikut menyediakan akses pasar dan kegiatan promosi untuk memastikan bahwa produk tersebut

berhasil.

Carrefour Indonesia tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan pelanggan, lingkungan,

masyarakat, karyawan (asosiasi), mitra bisnis, sektor pertanian dan industri terkait. Carrefour

Indonesia juga telah berkontribusi untuk menciptakan kesempatan kerja langsung dan tidak

langsung untuk lebih dari 28.000 orang dan menekankan penggunaan produk lokal yang pada

gilirannya akan menciptakan lebih banyak peluang lapangan kerja di masing masing  wilayah

sehingga akan mengurangi urbanisasi ke kota.

Carrefour Indonesia juga telah memberikan kontribusi dan berpartisipasi aktif dalam

pembangunan daerah di sektor Pertanian dengan membeli 95% produk dari pasar domestik,

meningkatkan kehidupan petani dengan menjaga hubungan jangka panjang  dan memperluas

akses pasar di gerai Carrefour Indonesia, meningkatkan perkembangan kualitas produk lokal

dengan memperkenalkan metode pertanian modern dan lebih aman, misalnya pengembangan

secara aktif penggunaan pupuk alami, dan menerapkan sistem kontrol pengelolaan air.

Tahun ini, 13 tahun kehadiran di Indonesia, Carrefour terus mengembangkan cara untuk

berkontribusi secara konsisten dan berkesinambungan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Carrefour Indonesia telah memberi kontribusi terhadap peningkatan pendapatan pajak nasional,

mengatasi inflasi dengan menawarkan dan pelebaran akses masyarakat terhadap produk yang

lebih terjangkau, yang pada gilirannya meningkatkan tingkat konsumsi domestik dan daya beli

pelanggan.

Page 3: Metodologi Riset Skripsi

Carrefour Indonesia berharap semua usaha dan kontribusi selama tahun-tahun 13 di Indonesia

akan membawa Carrefour Indonesia untuk menjadi Perusahaan Retail Pilihan Keluarga

Indonesia pada tahun 2012.

1.1.2 Latar Belakang Masalah

Sebuah organisasi alaminya akan selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Organisasi yang

baik adalah organisasi yang bertujuan untuk berkelanjutan (Sustain). Tujuan organisasi harus

selaras dengan kemampuan sumber daya manusianya untuk mentrasnformasikan impian menjadi

sebuah kenyataan. Pemimpin organisasi bertugas untuk memimpin para bawahannya untuk dapat

mentransformasikan tujuan perusahaan menjadi kenyataan. Pemimpin organisasi dalam hal ini

bertindak sebagai decision maker harus mampu membuat keputusan secara tepat dan cepat bagi

kepentingan organisasi. Pemimpin organisasi tidak hanya bertindak sebagai pengambil

keputusan akhir tapi juga bisa bertindak sebagai seorang yang mempengaruhi para karyawannya.

Pemimpin sebuah organisasi harus bisa mendirect divisi-divisi yang ada di perusahaan. Adapun

divisi-divisi yang ada di perusahaan antara lain: pemasaran, produksi, keuangan hingga divisi

HRD/talent manager.

Berkaitan dengan sumberdaya manusia yang dipimpin, perusahaan/organisasi memiliki divisi

yang mengelola khusus masalah sumber daya manusia ini, dewasa ini dikenal sebagai human

capital, divisi tersebut dikenal dengan nama HRD/talent manager. Divisi HRD berkaitan dengan

manajemen sumberdaya manusia. HRD bertugas untuk merekrut, melatih, atau mengevaluasi

seluruh sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Disini peran manajemen sumberdaya

manusia sangat penting, seperti perekrutan karyawan, pelatihan karyawan, identifikasi

produktifitas karyawan, serta evaluasi kinerja karyawan.

Berhubungan dengan jam istirahat yang diberikan oleh perusahaan akan mempengaruhi tingkat

kedisiplinan karyawan serta tingkat produktifitas karyawan. Kedisiplinan erat hubungannya

dengan tingkat produktivitas seorang pegawai. Kedisiplinan karyawan dalam pemanfaatan jam

istirahat akan meningkatkan tingkat efeisiensi karyawan. Adapun bentuk kedisiplinan yang dapat

diunjukkan oleh karyawan seperti; ketepatan waktu para karyawan untuk kembali ke rutinitas

kerja, fokus karyawan ke aktifitas kerja, serta totalitas karyawan untuk kembali bekerja setelah

melalui jam istirahat.

Page 4: Metodologi Riset Skripsi

Kecenderungan umumnya bahwa pada setiap perusahaan/organisasi bahwa tiap individu akan

cepat bosan akan hal yang bersifat monoton dan dikerjakan secara rutin. Oleh karena itu pada

tiap perusahaan harus menyediakan break time atau jam istirahat. Jam istirahat pada dasarnya

berfungsi untuk melepaskan kepenatan sejenak dari rutinitas kerja. Jam istirahat yang diberikan

tiap-tiap perusahaan berbeda-beda. Pada umumnya jam istirahat yang disediakan oleh

perusahaan selama 4 jam kerja adalah sebanyak +/- 30 menit lamanya. Jadi apabila seorang

karyawan bekerja selama sehari penuh selama 8 jam, ia berhak menggunakan waktu istirahat 1

jam lamanya. Jam istirahat biasanya digunakan para pekerja/karyawan untuk makan, beribadah,

merokok, atau sekedar mengobrol dengan sesama rekan kerja.

Hubungannya tingkat kedisiplinan dengan waktu jam istirahat yang digunakan oleh karyawan

adalah ketika karyawan PT. Carrefour dapat kembali ke rutinitas kerjanya sediakala. Oleh karena

itu dalam riset ini akan membahas mengenai apa pengaruh dan seberapa besar pengaruh yang

diberikan oleh jam istirahat terhadap tingkat kedisiplinan karyawan dalam hal ini produktivitas

karyawan.

Dari uraian di atas, maka diputuskan untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Pengaruh Penggunaan Jam Istirahat dan Tingkat Kedisiplinan Karyawan Terhadap Produktivitas

Karyawan PT. Carrrefour.”

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apa hubungan penggunaan jam istirahat karyawan dengan produktivitas karyawan di PT.

Carrefour? (T1)

2. Apa hubungan tingkat kedisiplinan karyawan dengan produktivitas karyawan di PT

Carrefour? (T2)

3. Apa hubungan penggunaan jam istirahat karyawan dan tingkat kedisiplinan karyawan

dengan produktivitas karyawan di PT. Carrefour? (T3)

4. Apa pengaruh penggunaan jam istirahat karyawan dan tingkat kedisiplinan karyawan

terhadap produktivitas karyawan di PT. Carrefour? (T4)

Page 5: Metodologi Riset Skripsi

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hubungan penggunaan jam istirahat karyawan dengan produktivitas

karyawan di PT. Carrefour. (T1)

2. Untuk mengetahui hubungan tingkat kedisiplinan karyawan dengan produktivitas

karyawan di PT Carrefour. (T2)

3. Untuk mengetahui hubungan penggunaan jam istirahat karyawan dan tingkat kedisiplinan

karyawan dengan produktivitas karyawan di PT. Carrefour. (T3)

4. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan jam istirahat karyawan dan tingkat kedisiplinan

karyawan terhadap produktivitas karyawan di PT. Carrefour. (T4)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Untuk kebutuhan ilmu pengetahuan berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia

2. Memberikan masukan kepada pihak perusahaan dalam pengelolaan sumber daya manusia

berkaitan dengan penggunaan jam istirahat karyawan.

3. Memberikan arahan bagi karyawan dalam penggunaan jam istirahat yang efektif

Page 6: Metodologi Riset Skripsi

BAB II

Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran

Landasan Teori:

2.1.1 Pengertian Kedisiplinan

Kedisiplinan atau disiplin adalah sebuah bentuk kepatuhan terhadap sebuah peraturan, etika,

norma dan kaidah atau ketentuan yang diterapkan/dijalankan oleh suatu perusahaan/organisasi

tertentu.

Disiplin kerja adalah sebuah sikap kejiwaan yang ditunjukkan oleh karyawan baik perseorangan

maupun kelompok yang senantiasa patuh dan berkehendak selal mentaati peraturan organisasi

yang ada.

Dapat diambil intisarinya, bahwa sebuah bentuk kedisiplinan memiliki ciri-ciri antara lain;

Adanya kepatuhan atau ketaatan

Adanya sebuah peraturan yang harus dipatuhi

Adanya sebuah kehendak pribadi atau kelompok dalam menjalankan etika, norma yang

dianut masyarakat.

Adanya perilaku yang dikendalikan.

Disiplin bukan merupakan sebuah tujuan, tapi disiplin adalah salah atu faslitator dalam mencapai

tujuan. Disiplin sangat erat hubungannya dengan produktifitas seseorang, Dengan sebuah bentuk

disiplin maka seorang bisa menjadi pribadi yang lebih tertata, dan terencana. Menjadi pribadi

yang disiplin memang tidak semudah membalikan telapak tangan, butuh waktu, pikiran dan niat

dari dalam diri.

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Kemudian timbul kata Disciplina

yang berarti pengajaran atau pelatihan Hingga sat ini disiplin ditafsirkan dalam beberapa

pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai sebuah kepatuhan terhadap peratuaran atau

tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai sebuah bentuk latihan yang

bertujuan dalam pengembangan diri agar dapat berperilaku tertib. Dari pengertian diatas dapat

disimpulkan. Kedisiplinan pegawai adalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua aturan

Page 7: Metodologi Riset Skripsi

dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap

pekerjaannya. 

2.1.2 Bentuk kedisiplinan

1)  Disiplin dalam menggunakan waktu.

Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik.Karena waktu amat berharga

dan salah satu kunci kesuksesan adalahdengan bisa menggunakan waktu dengan baik

2)  Disiplin diri pribadi 

Disiplin diri merupakan kunci bag ikedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh

disiplin diri pribadi adalah tidak pernah lalai dalam beribadah kepada Tuhan YME

3)  Disiplin Sosial

Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan masyarakat. Contoh

prilaku disiplin sosial adalah melaksanakan program yang dicanangkan oleh ketua RT setempat

seperti: pelaksanaan siskamling atau kerja bakti.

4)  Disiplin Nasional

Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam disiplin

nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan sebagai status

mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar

maupun melalui pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.Disiplin nasional

pada hakekatnya mencakup :

(a) Timbulnya kesadaran masyarakat dan aparatur penyelenggara terhadap pentingnya disiplin

negara.

(b) Tertibnya ketaatan bangsa kepada aturan hukum

(c) Terbentuk sistem perilaku demokrasi Konstitusi yang efektif dan efisien

Faktor yang mempengaruhi disiplin nasional :

(a) Menerima pancasila sebagai satu-satunya asas dalam berbangsa, bermasyarakat dan

bernegara.

(b) Kita telah memiliki berbagai peraturan yang kita yakini kebenarannya

(c) Pengamalan Pancasila

(d)Partisipasi masyarakat terhadap pembangunan

Page 8: Metodologi Riset Skripsi

2.1.3 Pengertian disiplin kerja

T. Hani Handoko membagi 3 disiplin kerja(1994:208) yaitu:

a. Disiplin Preventif

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar

dan aturan, sehingga penyelewengan dapat dicegah.

b. Disiplin Korektif

Kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan yang mencoba

untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif sering berupa suatu

bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplin.

c. Disiplin Progresif

Kegiatan memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran

yang berulang. Tujuan dari disiplin progresif ini agar karyawan untuk mengambil tindakan-

tindakan korektif sebelum mendapat hukuman yang lebih serius.

2.1.4 Aspek-aspek Disiplin Kerja

a. Waktu Kerja

Jangka Waktu yang digunakan oleh karyawan untuk memulai bekerja, istirahat hingga akhir

kerja.

b. Produktifitas Kerja

Kemampuan untuk menghasilkan sebuah produk/kemampuan untuk mengolah sumberdaya

dalam suatu waktu tertentu.

c. Kehadiran

Kehadiran saat bekerja harus tepat waktu dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

d. Kepatuhan terhadap aturan

Karyawan dituntut untuk memenuhi ketentuan yang memenuhi standar perusahaan

e. Kepatuhan terhadap perintah

Patuh terhadap apa yang diperintah, fokus terhadap perintah yang akan dikerjakan.

Page 9: Metodologi Riset Skripsi

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan kerja

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tidak berjalannya suatu disiplin kerja dalam suatu

perusahaan. Menurut Gouzali Saydam (1996:202), faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Besar kecilnya pemberian kompensasi

b. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan

c. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

d. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

e. Ada tidaknya pengawasan pimpinan

f. Ada tidaknya perhatian kepada pada karyawan

g. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

2.1.5 Definisi Produktifitas

Produktivitas merupakan rasio antara hasil kegiatan (output, keluaran) dan segala pengorbanan

(biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input, masukan) (Kussriyanto, 1984, p.1). Input bisa

mencakup biaya produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost). Sedangkan

output bisa terdiri dari penjualan (sales), earnings (pendapatan), market share, dan kerusakan

(defects) (Gomes,1995, p.157).

2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi, suatu perusahaan

dalam proses produksi tidak hanya membutuhkan bahan baku dan tenaga

kerja saja, tapi juga harus didukung faktor-faktor lainnya. Antara lain

menurut Siagian adalah :

a. Pendidikan,

b. Pelatihan,

c. Penilaian prestasi kerja,

d. Sistem imbalan,

e. Motivasi, dan

f. Kepusan kerja

Page 10: Metodologi Riset Skripsi

2.1.7 Produktifitas Tenaga Kerja

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai

tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi,

harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin

dilakukan oleh manusia (Siagian, 2002, p.2). Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor

penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama,

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang

terbesar untuk pengadaan produk atau jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain

seperti modal (Kussriyanto, 1993, p.1). Menurut Anoraga dan Suyati, (1995, p.119-121)

produktivitas mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis dan

sistem. Sebagai konsep ekonomis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia

untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan

masyarakat pada umumnya.

Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang

selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan hari ini harus lebih baik

dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal inilah yang

memberi dorongan untuk berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan konsep sistem,

memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau

keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem. Dapat dikatakan bahwa produktivitas

adalah perbandingan antara hasil dari suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang telah

dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sondang P. Siagian bahwa produktivitas adalah:

“Kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang

tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang

maksimal.”Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa produktivitas sangat

dipengaruhi oleh faktor: knowledge, skills, abilities, attitudes, dan behaviours dari para pekerja

yang ada di dalam organisasi sehingga banyak program perbaikan produktivitas meletakkan hal-

hal tersebut sebagai asumsi-asumsi dasarnya (Gomes, 1995, p.160). Pengertian lain dari

produktivitas adalah suatu konsep universal yang menciptakan lebih banyak barang dan jasa bagi

kehidupan manusia, dengan menggunakan sumber daya yang serba terbatas (Tarwaka, Bakri, dan

Sudiajeng, 2004, p.137).

Page 11: Metodologi Riset Skripsi

Menurut Manuaba (1992) peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan menekan sekecil-

kecilnya segala macam biaya termasuk dalam memanfaatkan sumber daya manusia (do the right

thing) dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan kata lain bahwa

produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektivitas kerja secara total

(Tarwaka, Bakri, dan Sudiajeng, 2004, p.138). Menurut Sinungan, (2003, p.12), secara umum

produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau

jasa) dengan masuknya yang sebenarnya. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi

dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa. Produktivitas juga diartikan sebagai:

a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satuan-

satuan (unit) umum. Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja

yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam-jam

kerja orang.

2.1.8 Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja

Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik perorangan/perorang

atau per jam kerja orang diterima secara luas, namun dari sudut pandangan/ pengawasan harian,

pengukuran-pengukuran tersebut pada umumnya tidak memuaskan, dikarenakan adanya variasi

dalam jumlah yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda. Oleh karena

itu, digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari atau tahun). Pengeluaran diubah

ke dalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan

dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya yang bekerja menurut pelaksanaan standar. Karena

hasil maupun masukan dapat dinyatakan dalam waktu, produktivitas tenaga kerja dapat

dinyatakan sebagai suatu indeks yang sangat sederhana = Hasil dalam jam-jam yang standar :

Masukan dalam jam-jam waktu. Untuk mengukur suatu produktivitas perusahaan dapatlah

digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia, yakni jam-jam kerja yang harus dibayar dan jam-

jam kerja yang dipergunakan untuk bekerja. Jam kerja yang harus dibayar meliputi semua jam-

jam kerja yang harus dibayar, ditambah jam-jam yang tidak digunakan untuk bekerja namun

harus dibayar, liburan, cuti, libur karena sakit, tugas luar dan sisa lainnya. Jadi bagi keperluan

pengukuran umum produktivitas tenaga kerja kita memiliki unit-unit yang diperlukan, yakni:

kuantitas hasil dan kuantitas penggunaan masukan tenaga kerja (Sinungan, 2003, p.24-25).

Page 12: Metodologi Riset Skripsi

2.2 Kerangka berpikir

2.3 Hipotesis

Hipotesis 1

Ho: tidak terdapat pengaruh antara jam istirahat terhadap tingkat kedisiplinan karyawan

Ha: terdapat pengaruh antara jam istirahat terhadap tingkat kedisiplinan karyawan

Hipotesis 2

Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara jam istirahat terhadap tingkat kedisiplinan

karyawan

Ha: terdapat pengaruh yang signifikan antara jam istirahat dengan tingkat kedisiplinan karyawan

BAB III

Metode Penelitian

3.1 Desain Penelitian

Penggunaan jam istirahat Karyawan PT. Carrefour

X1 Tingkat Produktifitas Karyawan PT. Carrefour

Y

Tingkat Kedisiplinan Karyawan PT. Carrefour

X2

Tingkat kepatuhan terhadap aturan

Tingkat kepatuhan pada perintah

Kualitas Kuantitas

Tingkat aktifitas

Jam kerja Motivasi

Page 13: Metodologi Riset Skripsi

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif

dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan nilai-nilai

variabel-variabel yang diteliti. Penelitian asosiatif disini lebih kepada analisis hubungan

kausal dimana variabel independen (variabel bebas) mempengaruhi variabel dependen

(variabel bergantung). Desain dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan

Penelitian

Desain Penelitian

Jenis

Penelitian

Metode

Penelitian Unit Analisis

Time

Horizon

T-1 Asosiatif Survey

Individu: Staf karyawan PT.

Carrefour

Cross

Sectional

T-2 Asosiatif Survey

Individu: Staf karyawan PT.

Carrefour

Cross

Sectional

T-3 Asosiatif Survey

Individu: Staf karyawan PT.

Carrefour

Cross

Sectional

T-4 Asosiatif Survey

Individu: Staf karyawan PT.

Carrefour

Cross

Sectional

Keterangan:

T-1 Untuk mengetahui hubungan penggunaan jam istirahat karyawan dengan produktivitas

karyawan di PT. Carrefour.

T-2 Untuk mengetahui hubungan tingkat kedisiplinan karyawan dengan produktivitas

karyawan di PT Carrefour.

T-3 Untuk mengetahui hubungan penggunaan jam istirahat karyawan dan tingkat kedisiplinan

karyawan dengan produktivitas karyawan di PT. Carrefour.

T-4 Untuk mengetahui pengaruh penggunaan jam istirahat karyawan dan tingkat kedisiplinan

karyawan terhadap produktivitas karyawan di PT. Carrefour.

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Ada tiga variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu Penggunaan Jam

Istirahat Karyawan, Tingkat Kedisiplinan Karyawan, dan Produktivitas Karyawan. Pada

Page 14: Metodologi Riset Skripsi

Tabel 3.2 berikut akan diuraikan dimensi dan indikator dari masing-masing variabel,

beserta instrumen pengukuran, skala, dan model pengukuran dari ketiga variabel tersebut.

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Instrumen

Pengukuran

Skala Model

Pengukuran

Penggunaan Jam

Istirahat

1. Kualitas a. Keefektifan

penggunaan Jam

istirahat

Kuesioner Ordinal,

diubah

menjadi

Interval

Likert

2. Kuantitas b. Efisiensi penggunaan

jam istirahat

Tingkat

Produktifitas

1. Tingkat

aktifitas

b. Banyaknya aktifitas

yang dilakukan

Kuesioner Ordinal,

diubah

menjadi

Interval

Likert

2. Jam kerja c. . lamanya waktu

untuk bekerja

3. Motivasi d. gairah kembali ke

rutinitas kerja

Tingkat

Kedisiplinan

1. Tingkat

kepatuhan

pada perintah

e. Melaksanakan

perintah atasan

Kuesioner Ordinal,

diubah

menjadi

Interval

Likert

f. Fokus kepada

perintah atasan

2. Tingkat

kepatuhan

terhadap

aturan

g. Pemakaian seragam

h. Datang tepat waktu

dan tertib kembali ke

rutinitas

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Page 15: Metodologi Riset Skripsi

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan sumber data

berasal dari data primer maupun sekunder, seperti dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah

ini.

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Data Jenis Data Sumber data

Dasar pengukuran variabel Kualitatif Data Sekunder dari tinjuan

pustaka

Kualitas jam istirahat Kualitatif Data Primer kuesioner

Kegiatan dalam jam

istirahat

Kualitatif Data Primer kuesioner

Tingkat kehadiran karyawan Kualitatif Data Primer kuesioner

Tingkat kepatuhan terhadap

peraturan

Kualitatif Data Primer kuesioner

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Studi Pustaka

Peneliti melakukan studi pustaka untuk acuan landasan teoritis. Sumber studi

kepustakaan dari artikel internet dan dari buku.

Kuesioner

Data kuesioner bersumber dari angket yang disebarkan kepada karyawan PT.Carrefour

3.5 Teknik Pengambilan Data

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik berupa hasil perhitungan

maupun ukuran, kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai

sekumpulan objek yang lengkap dan jelas (Menurut Nawawi: 1983, p144).

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga

memiliki karekteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili

populasi. Dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi (Hasan: 2002, p109)

Page 16: Metodologi Riset Skripsi

Peneliti menggunakan teknik pengambilan data yaitu simple random sampling dimana

sampel dipilih secara acak dari jumlah yang telah peneliti tentukan.

3.6 Metode Analisis

Tujuan Penelitian Metode Analisis

Jenis Penelitian Teknik Analisis

T-1

Asosiatif Path Analysis dan Pearson

Corellation

T-2

Asosiatif Path Analysis dan Pearson

Corellation

T-3

Asosiatif Path Analysis dan Pearson

Corellation

T-4

Asosiatif Path Analysis dan Pearson

Corellation

3.6.1 Path Analysis

Path analysis digunakan untuk menggambarkan dependensi diarahkan antara satu set variabel. Ini termasuk model yang sama untuk setiap bentuk analisis regresi, analisis faktor, analisis korelasi kanonik, analisis diskriminan, serta model yang lebih umum dalam analisis multivariate dan analisis varians kovarians (MANOVA, ANOVA,ANCOVA).

3.6.2 Pearson Correlation

Korelasi Pearson adalah suatu bentuk rumus yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas atau independent variable dan variabel terikat atau dependent variable. Di mana umumnya variabel terikat diberi notasi Y dan variabel bebas diberi notasi X, di mana variabel bebas ini merupakan pemberian dari hasil suatu pengamatan sehingga variabel bebas tersebut tidak lagi Random atau acak. Untuk penelitian lebih lanjut perlu dilakukan uji kerandoman data sampel.

3.7 Rancangan Hipotesis

Pengujian secara keseluruhan

Hipotesis:

Ho= Penggunaan jam istirahat (X1), Tingkat kedisiplinan karyawan PT. Carrefour (X2),

tidak terdapat pengaruh terhadap Tingkat produktivitas karyawan PT.Carrefour (Y)

Ha= Penggunaan jam istirahat (X1), Tingkat kedisiplinan karyawan PT. Carrefour (X2),

terdapat pengaruh terhadap Tingkat produktivitas karyawan PT.Carrefour (Y)

Page 17: Metodologi Riset Skripsi

Pengujian secara individual antara Penggunaan jam istirahat (X1) dan Tingkat

produktivitas karyawan PT. Carrefour (Y)

Hipotesis:

Ho= Variabel Penggunaan jam istirahat (X1) tidak terdapat pengaruh terhadap Tingkat

produktivitas karyawan PT. Carrefour (Y)

Ha= Variabel Penggunaan jam istirahat (X1) terdapat pengaruh terhadap Tingkat

produktivitas karyawan PT. Carrefour (Y)

Pengujian secara individual antara Tingkat kedisiplinan karyawan PT. Carrefour (X2)

dengan Tingkat produktivitas karyawan PT. Carrefour (Y)

Ho= Variabel Tingkat kedisiplinan karyawan PT. Carrefour (X2) tidak terdapat

pengaruh terhadap Tingkat produktivitas karyawan PT. Carrefour (Y)

Ha= Variabel Tingkat kedisiplinan karyawan PT. Carrefour (X2) terdapat pengaruh

terhadap Tingkat produktivitas karyawan PT. Carrefour (Y)

3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Peneliti mengolah semua data yang dihimpun, maka diperoleh gambaran mengenai

penggunaan jam istirahat karyawan PT.Carrefour, tingkat kedisiplinan karyawan

PT.Carrefour yang akan mempengaruhi tingkat produktifitas karyawan PT.Carrefour.

Bila hasilnya menunjukkan bahwa faktor penggunaan jam istirahat dan tingkat

kedisiplinan karyawan PT.Carrefour masih rendah relasinya terhadap tingkat

produktifitas karyawan PT.Carrefour mak perlu dicari penyebabnya dan ada usaha untuk

memperbaikinya.

Peneliti kemudian melakukan analisis dari kuesioner yang telah dihimpun dan disebar

secara acak kepada karyawan PT.Carrefour, untuk mengetahui apakah faktor tingkat

kedisiplinan serta penggunaa jam istirahat mempengaruhi tingkat produktifitas karyawan

PT.Carrefour. Bila dari hasil dari variabel-variabel saling berelasi dan berkontribusi

terhadap kedisiplinan serta penggunaan jam istirahat karyawan PT.Carrefour, maka

perlu melakukan analisis lebih lanjut terhadap tingkat produktiftas karyawan

PT.Carrefour.

Page 18: Metodologi Riset Skripsi