Metodologi Nita Mh

7
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU TERHADAP MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA Guna Memenuhi Mata Kuliah Metodologi Penelitian  Dosen Pengampu Dr. Suharno M.T Disusun Oleh :  NITA MURT IA ANDA ! ANI "K#$%&'()* PROGRAM STUDI P+NDIDIKAN T+KNIK M+SIN ,A KU-T AS K+GURUAN DAN I-MU P+NDIDIKAN UNI+RSITAS S+/+-AS MAR+T SURAKARTA #'%$

description

metodologi

Transcript of Metodologi Nita Mh

7/17/2019 Metodologi Nita Mh

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-nita-mh 1/7

7/17/2019 Metodologi Nita Mh

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-nita-mh 2/7

JUDUL : KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU TERHADAP MUTU

PENDIDIKAN DI INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masala

Menurut UN+S0O1 2ah3a guru se2agai agen pem2a3a peru2ahan 4ang

mampu mendorong pemahaman dan toleransi diharap5an tida5 han4a mampu

men6erdas5an peserta didi5 tetapi 7uga harus mampu mengem2ang5an 5epri2adian

4ang utuh1 2era5hla5 dan 2er5ara5ter. Untu5 itu di2utuh5an suatu proses pendidi5an

guru 4ang se6ara pro8esional dapat dipertanggung7a3a25an. 9adi untu5 men4iap5an

tenaga pendidi5 tida5 han4a diperlu5an suatu proses pendidi5an a5ademi5 4anghandal a5an tetapi 7uga diperlu5an suatu proses pendidi5an 4ang mampu

mengem2ang5an 5epri2adian dan 5ara5ter seorang pendidi5. Menurut Undang

undang RI Nomor %( tahun #''$1 pasal % a4at %dise2ut5an 2ah3a guru adalah

 pendidi5 pro8esional dengan tugas utama mendidi51 menga7ar1 mem2im2ing1

mengarah5an1 melatih1 menilai dan menge;aluasi peserta didi5 pada pendidi5an ana5 

usia dini 7alur pendidi5an 8ormal1 pendidi5an dasar1 dan pendidi5an menengah.

Selan7utn4a pada pasal % a4at # dise2ut5an pro8esional adalah pe5er7aan atau

5egiatan 4ang dila5u5an oleh seseorang dan men7adi sum2er penghasilan 5ehidupan

4ang memerlu5an 5eahlian1 5emahiran atau 5e6a5apan 4ang memenuhi standar mutu

atau norma tertentu serta memerlu5an pendidi5an pro8esi.

Permasalahan pendidi5an 4ang dihadapi 2angsa Indonesia adalah masih

rendahn4a mutu pendidi5an pada setiap 7en7ang pendidi5an. Rendahn4a mutu

 pendidi5an dipengaruhi oleh 2e2erapa 8a5tor1 salah satun4a adalah proses

 pem2ela7aran 4ang 2elum mampu men6ipta5an proses pem2ela7aran 4ang

 2er5ualitas. Salah satu tugas se5olah dalam 5onte5 ini adalah mem2eri5an

 pem2ela7aran 5epada sis3a. Mere5a harus memperoleh 5e6a5apan dan pengetahuan

dari se5olah1 selain mengem2ang5an pri2adin4a. Pem2erian 5e6a5apan dan

 pengetahuan 5epada sis3a 4ang merupa5an proses pem2ela7aran "2ela7armenga7ar*

itu dila5u5an guru di se5olah. al itu sesuai dengan tu7uan Pemerintah1 dalam hal ini

Menteri Pendidi5an Nasional telah men6anang5an <Gerakan Peningkatan Mutu

7/17/2019 Metodologi Nita Mh

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-nita-mh 3/7

 Pendidikan= pada tanggal # Mei #''#. Salah satu 5e2i7a5an po5o5 dalam rang5a

 pening5atan 5ualitas pendidi5an melalui gera5an terse2ut 4ang ter5ait dengan

 pengelolaan pendidi5an adalah ditetap5ann4a penerapan Mana7emen /er2asis

Se5olah "M/S* pada mulai dari satuan pendidi5an ana5 usia dini sampai menengah.

al ini se2agaimana ter6antum dalam UndangUndang Sistem Pendidi5an Nasional

"UUSPN* No. #' tahun #''&1 2a2 >I tentang pengelolaan pendidi5an1 2agian 5e

satu "umum*1 pasal $% a4at % 2eri5ut: “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia

dini,  pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan  standar 

 pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah /  madrasah=.

Tida5 seim2angn4a rasio 7umlah guru terhadap 7umlah peserta didi5 a5an

 2erpengaruh terhadap mutu pendidi5an. Adan4a se5olah 4ang 5ele2ihan guru1 namundi sisi lain masih 2an4a5 se5olahse5olah 4ang 5e5urangan guru. Se5olah 4ang

5ele2ihan guru tim2ul ?re2utan? 7am menga7ar untu5 men6apai 5etentuan minimal

memperoleh tun7angan pro8esi. /ah5an ada 4ang menerap5an team teaching .

Sedang5an se5olah 4ang 5e5urangan guru terpa5sa mengang5at guru honorer@guru

tida5 tetap "GTT* 4ang ga7in4a 7auh di 2a3ah upah minimum. Dalam proses 2ela7ar 

menga7ar seorang guru memili5i 8ungsi sangat strategis dalam pem2entu5an 5ara5ter 

dan 5epri2adian sis3a. Proses 2ela7ar menga7ar 4ang diharap5an seorang guru adalah

adan4a peru2ahan pada aspe5 5ogniti81 a8e5ti8 dan psi5omotori5 sis3a1 sehingga

 pe5er7aan ini tida5 dapat dila5u5an selain seorang guru 4ang memenuhi standar 

 pro8esioanal1 hal terse2ut 2ertu7uan agar proses dan hasil 2ela7ar menga7ar terla5sana

se6ara optimal Mana7emen pening5atan mutu se5olah dapat dila5sana5an dengan

 2ai5 apa2ila didu5ung oleh 5e2eradaan guru 4ang pro8esional dengan mela5u5an

 2er2agai pengem2angan sesuai dengan 5e2utuhan se5olahn4a masingmasing.

Kurangn4a pro8esionalisme guru dalam mela5sana5an strategi pem2ela7aran

a5an mempengaruhi 5egiatan 2ela7armenga7ar didalam 5elas. 

Dalam 5egiatan

 2ela7ar menga7ar se6ara umum guru di5ata5an pro8esional apa2ila seorang guru

mempun4ai 5emampuan menga7ar di2u5ti5an dengan 6ara menga7ar 4ang 2ai51

i7aah atau gelar 5ependidi5an1 peren6anaan dalam pem2ela7aran dalam hal ini

adalah RPP dan pelatihanpelatihan 4ang disesuai5an dengan 5e2utuhan pendidi5an.

Sering5ali di5etahui 5elas dalam 5eadaan tanpa guru1 5arena guru han4a

7/17/2019 Metodologi Nita Mh

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-nita-mh 4/7

meninggal5an tugas dan mela5sana5an tugas di se5tor lain. al ini masih ter7adi

5arena tida5 ada waskat "penga3asan mele5at* dari 5epala se5olah. Dalam proses

 2ela7ar menga7ar seorang guru memili5i 8ungsi 4ang sangat strategis dalam

mela5sana5an tugas mendidi5 dan menga7ar1 5arena melalui proses pendidi5an a5an

ter2entu5lah si5ap dan perila5u peserta didi5. Oleh 5arena itu seorang guru agama

dituntut untu5 memili5i 5reati;itas dalam proses 2ela7ar menga7ar dalam hal ini

adalah 6a5ap dalam menguna5an metode dan model pem2ela7aran sehingga proses

 penga7aran dapat me3u7ud5an pri2adi ana5 4ang 2ai5. /agi guru sendiri

5e2erhasilan terse2ut a5an mening5at5an rasa per6a4a diri dan semangat menga7ar 

4ang tinggi. al ini merupa5an 5eterampilan dasar menga7ar 4ang perlu di2ina dan

di5em2ang5an sehingga ia men7adi guru 4ang 2enar2enar 5reati8 dan 2erpro8esidalam 2idang 5eguruan. Pro8esionalisme pada dasarn4a 2erasal dari 5ata pro8esi 4ang

 2erarti suatu pe5er7aan 4ang memili5i tanda dengan ter5ait 5etrampilan 4ang

lihai@intele5tual. Dengan demi5ian pro8esionalisme merupa5an 5emahiran 4ang

dimili5i seseorang1 2ai5 2erman8aat 2agi dirin4a maupun orang lain. Pro8esionalisme

itu merupa5an organisasi pro8esi 4ang 5uat1 gunan4a untu5 memper5uat dan

memperta7am pro8esi itu.

Proses penempatan guru 4ang tida5 terarah1 tida5 adil dan tida5 proporsional.

Ken4ataan 4ang dihadapi 2an4a5 guru 4ang 2erada di daerah terpen6il tida5 memili5i

masa depan1 2ai5 2agi pengem2angan 5arirn4a maupun 5esehatan rohani dan

 7asmanin4a. Dihapus5ann4a program rotasi sema5in men7adi5an 6iut semangat guru

untu5 mening5at5an pro8esionalismen4a1 5arena dalam 2ena5n4a sudah merasa

 2ah3a sampai pensiun dia tetap 2erada di se5olah terse2ut. /an4a5 usaha 4ang telah

dila5u5an oleh pemerintah untu5 mening5at5an 5ualitas pendidi5an1 salah satu

diantaran4a adalah dengan mening5at5an 5ualitas guru. al ini dapat dipahami

5arena 5ualitas sistem pendidi5an se6ara 5eseluruhan 2er5aitan erat dengan 5ualitas

guru. Guru memili5i peran 4ang strategis dalam 2idang pendidi5an1 2ah5an sum2er 

 pendidi5an lain 4ang memadai sering 5ali 5urang 2erarti apa2ila tida5 didu5ung oleh

5e2eradaan guru 4ang 2er5ualitas. Dengan 5ata lain1 guru merupa5an u7ung tom2a5 

dalam upa4a pening5atan 5ualitas la4anan dan hasil pendidi5an. Sing5atn4a1 guru

merupa5an 5un6i utama dalam upa4a pening5atan 5ualitas pendidi5an. Oleh 5arena

7/17/2019 Metodologi Nita Mh

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-nita-mh 5/7

itu1 sangatlah 3a7ar 2ila a5hira5hir ini penga5uan dan penghargaan terhadap pro8esi

guru sema5in mening5at1 4ang dia3ali dengan dilahir5ann4a Undangundang Nomor 

%( Tahun #''$1 tentang Guru dan Dosen1 4ang segera dii5uti dengan peraturan

 perundangundangan 4ang ter5ait.4ang sangat dinamis 4ang ter7adi di tengahtengah

mas4ara5at de3asa ini. Guru adalah 7a2atan pro8esi sehingga seorang guru harus

mampu mela5sana5an tugasn4a se6ara pro8esional. Seseorang dianggap pro8essional

apa2ila mampu menger7a5an tugas dengan selalu 2erpegang teguh pada eti5a pro8esi1

independen1 produ5ti81 e8e5ti81 e8isien dan ino;ati8 serta didasar5an pada prinsip

 prinsip pela4anan prima 4ang didasar5an pada unsurunsur ilmu atau teori 4ang

sistematis1 5e3enangan pro8esional1 penga5uan mas4ara5at1 dan 5ode eti5 4ang

regulati;e.Penulisan 5ar4a ilmiah merupa5an 5egiatan 4ang sangat penting 2agi seorang

guru 4ang pro8esional. Kegiatan ini tida5 sa7a perlu dila5u5an dalam rang5a

memperoleh ang5a 5redit untu5 5enai5an 7a2atan atau untu5 5eperluan serti8i5asi

melalui porto8olio1 tetapi terle2ih lagi perlu dila5u5an dalam rang5a pening5atan

5ualitas pengelolaan 5elas1 5ualitas la4anan 5epada ana5 didi51 dan 7uga pening5atan

 pro8esionalisme guru itu sendiri. Tulisan ilmiah 4ang 2erisi hasil penelitian1 hasil

 peng5a7ian1 hasil pemi5iran1 dan 5ar4a guru lainn4a1 sangat potensial se2agai 3ahana

5omuni5asi dan diseminasi 5ar4a dan ide 5epada guru atau orang lain. Guru 4ang

 pro8esional tida5 han4a mela5u5an 8ungsi ter5ait dengan 5ompetensi pedagogis

"5hususn4a meren6ana1 mela5u5an1 menilai dan mengadministrasi pem2ela7aran*1

tetapi 7uga 8ungsi 4ang ter5ait dengan 5ompetensi 5epri2adian1 sosial1 serta

5epro8esionalan1 4ang antara lain ditandai dengan pening5atan diri melalui menulis

5ar4a ilmiah. Oleh 5arena itu1 setiap guru sudah semestin4a mau1 mampu1 dan 2iasa

mela5u5an 5egiatan penulisan 5ar4a ilmiah.

,a5ta di lapangan menun7u55an 2etapa masih lang5an4a guru 4ang mau1

mampu1 dan 2iasa mela5u5an 5egiatan penulisan 5ar4a ilmiah. Dari ri2uan guru 4ang

ada1 han4a puluhan sa7a 4ang telah menun7u55an 5emampuan1 5emauan1 dan

5e2iasaan menulis ini. Ini ditandai dari 5emampuan mere5a men6apai I2 dan

5emun6ulan 2e2erapa tulisan pada ma7alah atau ter2itan lainn4a. Se2agian ter2esar 

guru masih merasa 2erat dan sulit untu5 menulis. /e2erapa hasil pengamatan dan

7/17/2019 Metodologi Nita Mh

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-nita-mh 6/7

3a3an6ara 5epada para guru1 2an4a5 mem2eri5an 5e7elasan mengapa guru 2elum

mampu1 mau1 dan 2iasa menulis ilmiah. Dua aspe5 atau 8a5tor dari se5ian 8a5tor 

4ang mun6ul dari pengamatan dan 3a3an6ara ini adalah moti;asi dan su2stansi.

Aspe5 moti;asi1 ter5ait dengan 2elum mun6uln4a minat1 semangat1 dan 5einginan

5uat dari para guru untu5 memulai menulis 5ar4a ilmiah.

/an4a5 guru 4ang tida5 men7un7ung tinggi 5edisiplinan serta tanggung 7a3a2

dalam mela5sana5an tugasn4a. al ini ter7adi 5arena 2an4a5 guru 4ang memili5i

 pe5er7aan " job) di se5tor lain. Sering5ali di5etahui 5elas dalam 5eadaan tanpa guru1

5arena guru han4a meninggal5an tugas dan mela5sana5an tugas di se5tor lain. al

ini masih ter7adi 5arena tida5 ada waskat "penga3asan mele5at* dari 5epala se5olah.

/ah5an se6ara tegas1 se2agian 2esar guru men4ata5an puas sampai pada golongan

Ia sa7a1 mana5ala untu5 nai5 5e I2 harus menulis 5ar4a ilmiah. /e2erapa alasan

 pen4e2a2 rendahn4a moti;asi menulis 5ar4a ilmiah ini adalah 5eta5utan dan atau

5e6emasan menulis ter5ait dengan prosedur dan 5riteria tulisan 4ang dapat diterima

dan dihargai se2agai 5ar4a ilmiah. Se2agian ter2esar mere5a men4ata5an 2ah3a

 prosedur pem2uatan 5ar4a ilmiah dan 5riteria itu terlalu sulit untu5 mere5a penuhi

atau i5uti. Sementara aspe5 su2stansi1 ter5ait dengan isi atau 2ahan tulisan. Se2agian

 2esar dari guru 4ang 2elum mau1 mampu1 dan 2iasa menulis1 le2ih dise2a25an 2elumatau tida5 adan4a 2ahan 4ang la4a5 untu5 ditulis. Mere5a men4ata5an 2elum

mempun4ai 3a5tu untu5 mela5u5an penelitian1 dan men6ari sum2ersum2er 2a6aan

untu5 ditulis.

B. I!ent"#"kas" Masala

%. Masih rendahn4a mutu pendidi5an pada setiap 7en7ang pendidi5an.

#. Tida5 seim2angn4a rasio 7umlah guru terhadap 7umlah peserta didi5 a5an

 2erpengaruh terhadap mutu pendidi5an.&. Kurangn4a pro8esionalisme guru dalam mela5sana5an strategi pem2ela7aran

a5an mempengaruhi 5egiatan 2ela7armenga7ar didalam 5elas.

(. Proses penempatan guru 4ang tida5 terarah1 tida5 adil dan tida5 proporsional.

$. ,a5ta di lapangan menun7u55an 2etapa masih lang5an4a guru 4ang mau1

mampu1 dan 2iasa mela5u5an 5egiatan penulisan 5ar4a ilmiah.

7/17/2019 Metodologi Nita Mh

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-nita-mh 7/7

B. /an4a5 guru 4ang tida5 men7un7ung tinggi 5edisiplinan serta tanggung

 7a3a2 dalam mela5sana5an tugasn4a.

$. Pe%&atasan Masala

Dari se5ian 2an4a5 identi8i5asi diatas1 5arena peneliti tida5 sanggup untu5 

meneliti semuan4a ma5a peneliti han4a mem8o5us5an pada :

%. Pengaruh pro8esionalisme guru dalam mela5sana5an strategi pem2ela7aran

terhadap 5egiatan 2ela7ar menga7ar didalam 5elas.

#. Pro8esionalisme guru dalam men7un7ung tinggi 5edisiplinan serta tanggung

 7a3a2 dalam mela5sana5an tugasn4a.

D. R'%'san Masala

Adapun rumusan masalah 2erdasar5an latar 2ela5ang masalah diatas antara lain :

%. /agaimana pengaruh pro8esionalisme guru dalam mela5sana5an strategi

 pem2ela7aran terhadap 5egiatan 2ela7ar menga7ar didalam 5elas C

#. /agaimana 6ara untu5 mening5at5an pro8esionalisme guru dalam

mela5sana5an strategi pem2ela7aran 4ang men7un7ung tinggi 5edisiplinan

serta tanggung 7a3a2 dalam mela5sana5an tugasn4a C

E. T'('an Masala

Adapun 4ang men7adi tu7uan penelitian ini antara lain :

%. Untu5 men7elas5an pengaruh pro8esionalisme guru dalam mela5sana5an

strategi pem2ela7aran terhadap 5egiatan 2ela7ar menga7ar didalam 5elas.

#. Untu5 men7elas5an 6ara untu5 mening5at5an pro8esionalisme guru dalam

mela5sana5an strategi pem2ela7aran 4ang men7un7ung tinggi 5edisiplinan

serta tanggung 7a3a2 dalam mela5sana5an tugasn4a.